1 Bahan Kuliah Gamrek IRISAN.pptx

Post on 22-Dec-2015

251 views 3 download

Tags:

transcript

Kuliah 1-2

POTONGAN DAN IRISAN BENDA

Dr. Zulfahrizal

25 dan 27 Maret 201501 dan 03 April 2015

Zulfahrizal

Email :

zoelfs@yahoo.com

Pendidikan :S1 Teknik Pertanian IPB, 1995 - 2000S2 Ilmu Keteknikan Pertanian IPB, 2002 - 2005 S3 Ilmu Keteknikan Pertanian IPB+GAUG, 2010 - 2014

Pengalaman Kerja :1. Tim Pemantau Raskin Bulog Bogor-Depok, 1998 –

20012. Tim Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Dompet

Dhuafa Republika, Jakarta 20013. Finance Manager Agriswadaya Foundation, Bogor

2000 - 20024. Wakil Pempinan Redaksi Tabloid Aceh Darussalam

20065. Dosen Teknik Pertanian UNSYIAH 2006 – skrng6. Konsultan program Aceh Peace Generation 20087. Sekretaris Tim pengembangan Teknologi Tepat Guna

Propinsi Aceh 2008 – 20108. Konsultan Mesin untuk Rimbun Socolatte Corp, Pidie

Jaya 2009 - 20109. Pimpinan MEKATAMA Engineering 2009 - 2010

Potongan, penampang atau irisan : gambar teknik untuk memperjelas pemahaman terhadap konstruksi benda dengan menganggap atau membayangkan sebagian dari benda dipotong atau dibuang

Arsir : garis-garis miring 45º sejajar dengan jarak yang sama, dengan tebal dan bentuk garis tertentu untuk menunjukkan penampang potongan suatu benda

Istilah

Ketentuan Membuat Arsiran

1. Pandangan tidak diarsir

2. Garis-garis arsir harus membentuk sudut 45º dengan garis batas benda atau sumbu utama

Lanjutan…

3. Untuk bidang yang luas, arsiran dapat dibuat hanya disekitar batas garis benda

Lanjutan…

4. Jarak garis arsir disesuaikan dengan luas bidang arsiran, tidak boleh terlalu jarang dan tidak boleh terlalu rapat, jarak harus sama agar kelihatan rapi

5. Untuk benda yang sama, arah dan jarak arsir harus sama

Lanjutan…

Lanjutan…

6. Untuk penampang gambar susunan, bila bendanya berlainan maka arsiran juga harus dibedakan, dengan jalan membedakan arah dan jarak arsirannya

Lanjutan…

7. Jika dalam satu gambar penampang benda terdapat lebih dari satu sumbu, maka arsir membentuk sudut 45º terhadap salah satu sumbu saja

Lanjutan…

8. Khusus pada penampang benda yang digambar terlalu tipis, maka arsiran dapat diganti dengan penghitaman. Misalnya pada penampang profil baja, pelat dan lain-lain

Jenis Arsiran

Lanjutan…

Arsiran potongan kayu

Prinsip Pemotongan

Macam-macam Garis Potong

Untuk bidang potongan atau irisan terhadap benda dipergunakan garis gores titik (garis sumbu) dimana pada ujungnya atau perubahan arah pemotongannya ditebalkan. Kemudian diberi tanda panah dan indek

Contoh

Contoh

Latihan

Pekerjaan Rumah

Gambarlah pandangan-pandangan dari benda ini, kemudian lengkapi dengan pandangan irisan jika dipotong melalui sumbu Y-Y dan X-X

Cara Pemotongan

a. Pemotongan melalui garis sumbu

b. Pemotongan meloncat

c. Pemotongan yang diputar

1. Pemotongan penuh

Biasanya untuk benda-benda yang rumit. Benda dianggap dipotong menjadi dua bagian melalui tengah-tengah sumbunya. Pemotongan ini lebih diperinci lagi menjadi:

Pemotongan melalui garis sumbuLanjutan…

Pemotongan meloncat

Lanjutan…

Pemotongan yang diputar

Lanjutan…

2. Pemotongan separuh

Pemotongan ini biasanya dilakukan untuk benda-benda yang simetris. Benda dianggap dipotong seperempat bagiannya, sehingga yang nampak pada gambar proyeksinya separuh pandangan tidak terpotong dan yang separuhnya kelihatan irisannya

Garis-garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi karena sudah jelas pada gambar potongan

Bagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan sisanya sebagai pandangan.

Lanjutan…

3. Pemotongan sebagian (sobekan atau potongan lokal).

Biasanya untuk benda-benda pejal, untuk memperlihatkan bagian khusus

4. Pemotongan berurutan

KETENTUAN TAMBAHAN MENGGAMBAR POTONGAN

1. Poros pejal dalam arah memanjang harus dalam gambar pandangan, boleh dilakukan pemotongan sebagian, misalnya untuk memperlihatkan alur pasak. Tetapi dalam arah melintang boleh dilakukan pemotongan penuh

2. Benda pejal dan bola tidak boleh dipotong, jika diperlukan untuk penunjukan lubang maka dilakukan pemotongan sebagian.

3. Untuk penghematan agar tidak terlalu banyak proyeksi maka dilakukan pemotongan yang diputar di tempat. Dan untuk pemotongan yang di putar ditempat, digambarkan dengan garis tipis

4. Untuk poros bertingkat dengan arah lubang pasak yang berbeda-beda agar lebih jelas kedudukannya maka gambar potongan dapat disusun secara berurutan

5. Rusuk-rusuk, penguat, ruji-ruji, sirip-siro, pasak, baut dan mur tidak boleh dipotong dalam arah memanjang tetapi dalam arah melintang diperbolehkan

6. Pada pemotongan sebagian harus menggunakan garis tipis bergelombang dan garis tersebut tidak boleh berimpit dengan garis batas gambar

ALHAMDULILLAH