Post on 03-Sep-2020
transcript
❑Acquired immunity
❑Limfosit T dan
imunitas seluler
❑Limfosit B dan
imunitas humoral
❑Vaksin
Acquired Immunity - 2
❑ Merupakan garis pertahanan ketiga.◆ Kekebalan yang diperoleh dari perkembangan
antibodi sebagai respons terhadap paparan antigen, seperti dari vaksinasi atau serangan penyakit menular, atau dari transmisi antibodi, seperti dari ibu ke janin melalui plasenta atau injeksi antiserum.
❑ Imunitas adaptif (acquired immunity) didefinisikan berdasarkan dua karakteristik penting: spesifisitas dan memori. ◆ Spesifisitas berkaitan pada kemampuan sistem
kekebalan adaptif untuk menargetkan patogen tertentu.
◆ Memori berkaitan pada kemampuannya untuk cepat merespon patogen yang sebelumnya telah terpapar.
Acquired Immunity - 3
❑Aktivasi pertahanan imun adaptif dipicu oleh struktur molekul spesifik patogen yang disebut antigen.
◆Antigen adalah khas untuk patogen tertentu.
◆Antigenik (imunogen) molekul yang merangsang produksi antibodi.
❑Antibodi dan sel T mengenali dan berinteraksi pada permukaan antigen yang disebut epitop.
Acquired Immunity - 4
❑Limfosit T (Sel T) mengatur
respon imun adaptif baik
humoral maupun seluler.
❑Terlibat dalam innate dan
acquired immunity.
❑Diproduksi dari hematopoietic
stem cell di sumsum tulang.
Acquired Immunity - 5
Acquired Immunity - 6
❑Hematopoietic stem cell(HSCs) berdifferensiasi menjadi lymphoid stem cells –kemudian menjadi lymphoblast (lymphocyte immature dalam sumsum merah).
❑Lymphoblast masuk aliran darah menuju thymus –thymocyte (lymphocyte immature dalam thymus).
❑Maturasi thymocyte dalam
thymus dibagi menjadi tiga
langkah kritikal → secara
kolektif disebut thymic
selection.
◆ Langkah, terjadi di korteks
thymus dan melibatkan
perkembangan reseptor sel-T
fungsional (T-cell
receptors/TCRs) yang
diperlukan untuk aktivasi oleh
APCs.
◆ Langkah, juga terjadi di
korteks dan melibatkan seleksi
positif thymocyte yang akan
berinteraksi secara tepat
dengan molekul MHC.
◆ Langkah, terjadi di korteks
maupun medula dan
melibatkan seleksi negatif
untuk menghilangkan thymocyte
yang bereaksi sendiri, yaitu
mereka yang bereaksi terhadap
self-antigen, dengan apoptosis.
Acquired Immunity - 7
Acquired Immunity - 8
Tabel 1. Klas sel T
KlasMolekul
CD Aktivasi Fungsi
Sel T helper CD4APCs presenting antigen
terkait dengan MHC II
Mengatur kekebalan humoral dan
seluler
Terlibat dalam aktivasi makrofag dan
NK cell
Sel T
regulatorCD4
APCs presenting antigen
terkait dengan MHC II
Terlibat dalam toleransi periferal dan
mencegah respon autoimun
Sel T
sitotoksikCD8
APCs atau nukleus sel
yang terinfeksi
presenting antigen terkait
dengan MHC I
Menghancurkan sel yang terinfeksi
dengan patogen intraseluler
Acquired Immunity - 9
❑Limfosit T tidak mensekresi antibodi.
❑Respons ini meliputi aktivasi:
◆Makrofag
◆Natural killer cell
◆Limfosit T-sitotoksik spesifik-antigen
◆Pelepasan sitokin
Acquired Immunity - 10
❑ Langkah-langkah respons imun:◆Ketika antigen terdeteksi oleh
makrofag, menyebabkan sel-T teraktivasi.Aktivasi sel-T oleh antigen
spesifik disebut cell-mediated immunity.
◆Sel-T mensekresikan interleukin 2. Interleukin 2 menyebabkan
proliferasi sel T sitotoksik dan sel B tertentu.
◆Berikutnya, respons imun mengikuti 2 jalur: jalur sel T sitotoksik dan jalur sel B.
Acquired Immunity - 11
Acquired Immunity - 12
❑ Sel T sitotoksik mengenali antigen pada permukaan sel yang terinfeksi.
❑ Sel T sitotoksik berikatan dengan sel yang terinfeksi dan mengeluarkan sitotoksin yang
menginduksi apoptosis sel yang terinfeksi dan perforin yang menyebabkan perforasi pada
sel yang terinfeksi.
❑ Kedua mekanisme ini menghancurkan patogen dalam sel tubuh yang terinfeksi.
❑Sel-T dapat secara langsung menghancurkan mikroba atau menggunakan sekresi kimia untuk menghancurkannya.
❑Pada saat yang sama, sel T merangsang sel B untuk membelah diri, membentuk sel plasma yang mampu menghasilkan antibodi dan sel B memori.
❑ Jika antigen yang sama memasuki tubuh nanti, sel-sel memori B membelah untuk membuat lebih banyak sel plasma dan sel-sel memori yang dapat melindungi terhadap serangan di masa depan oleh antigen yang sama.
❑ Ketika sel T mengaktifkan sel B untuk membelah diri menjadi sel plasma, ini disebut antibody-mediated immunity.
Acquired Immunity - 13
Acquired Immunity - 14
Acquired Immunity - 15
❑ Limfosit B dibentuk dari hematopoietic stem cells dalam sumsum merah mengikuti jalur lymphoid stem cell dan lymphoblast.
❑Maturasi limfosit B terjadi dalam sumsum tulang dan limpa.
❑ Aktivasi terjadi ketika reseptor sel B ber-interaksi dengan antigen independen sel T.
❑ Sel B mengenali dan menginternalisasi antigen dan menyajikannya ke sel T helper yang spesifik untuk antigen yang sama.
❑ Sel T helper berinteraksi dengan antigen yang disajikan oleh sel B, yang mengaktifkan sel T helper dan merangsang pelepasan sitokin yang kemudian mengaktifkan sel B.
❑ Aktivasi sel B memicu proliferasi dan differensiasi menjadi sel B dan sel plasma.
Acquired Immunity - 16
❑ Langkah 1: Makrofag menelan patogen.
❑ Langkah 2: Makrofag mencerna bakteri dan mempresentasikan antigen patogen.
❑ Langkah 3: Sel T helper mengikat ke makrofag dan menjadi sel T helper aktif.
❑ Langkah 4: Sel T helper yang diaktifkan mengikat ke sel B untuk mengaktifkan sel B.
❑ Langkah 5: Ketika sel B diaktifkan, beberapa sel B berubah menjadi sel plasma dan dilepaskan dalam darah, sementara sel B lainnya menjadi sel memori B yang mempercepat respons untuk paparan kedua.
❑ Langkah 6: Sel plasma mensekresiantibodi, yang mengikat antigen untuk melawan patogen.
Acquired Immunity - 17
❑Vaksin adalah sediaan
(preparat) biologis yang
memberikan kekebalan aktif
yang didapat (acquired
immunity).
❑Pemberian vaksin disebut
vaksinasi.
Acquired Immunity - 18
❑Kekebalan aktif alami (natural active immunity)
❑Kekebalan pasif alami (natural passive immunity)
❑Kekebalan pasif buatan (artificial passive immunity)
❑Kekebalan aktif buatan (artificial active immunity)
Acquired Immunity - 19
Table 1. Klasifikasi Vaksin
Klas Keterangan Keuntungan Kerugian Contoh
Hidup
dilemahkan
Patogen yang
dilemahkan
Kekebalan seluler dan
humoral
Sulit disimpan dan
di transport
Chickenpox,
German measles,
measles, mumps,
tuberculosis,
typhoid fever,
yellow fever
Kekebalan jangka
panjang
Resiko infeksi pada
pasien gangguan
imunitas
Transmisi melalui
kontak
Resiko patogen
hidup kembali
Dimatikan
(inaktivasi)
Patogen yang
dimatikan atau
inaktivasi
dengan
pemanasan, zat
kimia atau
radiasi
Mudah disimpan dan
di transport
Kekebalan lebih
lemah (hanya
humoral)
Cholera, hepatitis
A, influenza,
plague, rabies
Tidak beresiko infeksi
aktif berat
Dosis lebih tinggi
dan perlu booster
lebih sering
Acquired Immunity - 20
Acquired Immunity - 21
Klas Keterangan Keuntungan Kerugian Contoh
Subunit Antigen
immunogenic
Resiko efek samping
lebih rendah
Jangka waktu
kekebalan terbatas
Anthrax, hepatitis
B, influenza,
meningitis,
papillomavirus,
pneumococcal
pneumonia,
whooping cough
Diperlukan dosis
multiple
Tidak melindungi
terhadap antigen
yang berbeda
Toxoid Toksin bakterial
yang di inaktivasi
Imunitas humoral
untuk menetralisir
toksin
Tidak dapat
mencegah infeksi
Botulism,
diphtheria,
pertussis, tetanus
Klas Keterangan Keuntungan Kerugian Contoh
Conjugate Kapsul
polisakarida di
konjugasi
dengan protein
Kapsul polisakarida
merespon sel T
Biaya produksi
mahal
Meningitis
(Haemophilus
influenzae,
Streptococcus
pneumoniae,
Neisseria
meningitides)
Tidak melindungi
terhadap antigen
yang berbeda
Respon lebih baik
pada anak-anak
Mungkin
mengganggu vaksin
lain
Acquired Immunity - 22