Post on 08-Jul-2018
transcript
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
1/45
MAKALAH
ANALISIS JURNAL
Pengaruh Hypnotherapy Terhadap Kepatuhan Diit Cairan Pada Pasien
Gaga Gin!a Kronis Ra"at Jaan Di Instaasi He#odiaisa Rs P$u
Muha##adiyah Go#%ong
Disusun &eh'
Nugraha Adi Ra#dani Kusu#ah
())*+()),(
PR&GRAM STUDI STRATA-+ ILMU K.P.RA/ATAN
S.K&LAH TINGGI ILMU K.S.HATAN
DHARMA HUSADA 0ANDUNG
*)+1
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
2/45
KATA P.NGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat iman dan islam, semoga kita tetap dalam perlindungan dan
pertolongan-Nya untuk senantiasa tetap teguh (tanpa henti) mentaati perintah dan
menjauhi larangan-Nya hingga akhir hayat. Semoga dengan tersusunnya makalah
ini, akan ada manfaatnya bagi sesama mahasisa!mahasisi Stikes "harma
#usada $andung ("#$).
%enulis menyadari baha makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi, bahasan maupun tulisannya. &ntuk itu segala kritik dan saran dari semua
pihak yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan untuk dijadikan sebagai
koreksi maupun a'uan yang memberikan nilai tambah untuk perkembangan ilmu
pengetahuan yang penulis miliki.
Akhir kata, semoga makalah ini menjadi bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi pemba'a pada umumnya.Wassalam.
akassar, "esember *+
%enulis
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
3/45
DA2TAR ISI
ATA %NANTA/............................................................................................
"A0TA/ 1S1..........................................................................................................
$A$ 1 %N"A#&2&AN.....................................................................................
A. 2atar $elakang.............................................................................................
$. Tujuan %enulisan..........................................................................................
3. /umusan asalah........................................................................................
$A$ 11 T1N4A&AN T5/1..................................................................................
A. "efinisi agal injal...................................................................................
$. tiologi dan 0aktor /esiko agal injal.....................................................
3. pidemologi agal injal...........................................................................
". anifestasi linis agal injal...................................................................
. lasifikasi agal injal...............................................................................
0. Stadium agal injal...................................................................................
. %emeriksaan agal injal............................................................................
#. %enatalaksanaan agal injal......................................................................
1. omplikasi agal injal.............................................................................
$A$ 111 %$A#ASAN.....................................................................................
A. epatuhan %asien dengan #emodialisis.............................................
$. %erilaku kepatuhan menurut Teori reen....................................................
3. 0aktor-faktor yang mempengaruhi epatuhan pasien hemodialis...............
". Tujuan "iet ..................................................................................................
. "iet yang efektif...........................................................................................
0. %engaturan akanan dan inuman ("iit)...................................................
. Analisis 4urnal..............................................................................................$A$ 16 %N&T&%...............................................................................................
A. esimpulan..................................................................................................
$. Saran.............................................................................................................
"A0TA/ %&STAA............................................................................................
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
4/45
0A0 I
P.NDAHULUAN
A3 LATAR 0.LAKANG
injal memainkan peran-peran kun'i dalam fungsi tubuh, tidak hanya dengan
menyaring darah dan mengeluarkan produk-produk sisa, namun juga dengan
menyeimbangkan tingkat-tingkat elektrolit-elektrolit didalam tubuh, mengontrol
tekanan darah, dan menstimulasi produksi dari sel-sel darah merah.
injal berlokasi dalam perut ke arah kebelakang, normalnya satu pada setiap
sisi dari spine (tulang belakang). ereka mendapat penyediaan darah melalui
arteri-arteri renal se'ara langsung dari aorta dan mengirim darah kembali ke
jantung 7ia 7ena-7ena renal ke 7ena 'a7a. 1stilah 8renal9 berasal dari nama 2atin
untuk ginjal.
injal-ginjal mempunyai kemampuan untuk memonitor jumlah 'airan tubuh,
konsentrasi-konsentrasi dari elektrolit-elektrolit seperti sodium dan potassium,
dan keseimbangan asam-basa dari tubuh, juga menyaring produk-produk sisa dari
metabolisme tubuh, seperti urea dari metabolisme protein dan asam urat dari
uraian "NA. "ua produk-produk sisa dalam darah dapat diukur: blood urea
nitrogen ($&N) dan 'reatinine (3r).
agal injal terjadi karena organ ginjal mengalami penurunan kerja dan
fungsinya, hingga menyebabkan tidak mampu bekerja dalam menyaring elektrolit
tubuh, menjaga keseimbangan 'airan dan ;at kimia tubuh (sodium dan kalium)
dalam darah atau produksi urine.(Anonim:*+*).
03 TUJUAN P.NULISAN
+3 Tu!uan U#u#
Setelah memba'a makalah ini mahasisa dapat memahami isi jurnal tentang
%engaruh #ypnotherapy Terhadap epatuhan "iit 3airan %ada %asien agal
injal ronis dengan benar.
*3 Tu!uan Khusus
A. engetahui epatuhan %asien dengan #emodialisis
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
5/45
$. engetahui %erilaku kepatuhan menurut Teori reen
3. engetahui 0aktor-faktor yang mempengaruhi epatuhan pasien
hemodialis
". engetahui Tujuan "iet
. engetahui "iet yang efektif
0. engetahui %engaturan akanan dan inuman ("iit)
. engetahui Analisis 4urnal
C3 RUMUSAN MASALAH
A. $agaimana epatuhan %asien dengan #emodialisis<
$. $agaimana %erilaku kepatuhan menurut Teori reen<
3. Apa 0aktor-faktor yang mempengaruhi epatuhan pasien hemodialis<
". Apa Tujuan "iet<
. $agaimana "iet yang efektif<
0. $agaimana %engaturan akanan dan inuman ("iit)<
. Analisis 4urnal
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
6/45
0A0 II
TINJAUAN T.&RI
A3 De4inisi
%enyakit agal injal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ
ginjalmengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama
sekalidalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga
keseimbangan'airan dan ;at kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam
darah atau produksi urine. %enyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa
saja yang menderita penyakitserius atau terluka dimana hal itu
berdampak langsung pada ginjal itu sendiri.%enyakit gagal ginjal lebih sering
dialamai mereka yang berusia deasa,terlebih pada kaum lanjut usia.
agal ginjal adalah tergangunya ginjal untuk melakukan fungsinya se'araopti
mal. %ada gagal ginjal kemampuan ginjal untuk membuang ;at-;at sisa dan'airan
yang berlebihan dari dalam tubuh akan menurun. %ada akhirnya, kondisi
ini dapat menyebabkan perlunya penanganan dengan jenis terapi tertentu,seperti
transplantasi atau dialisis.
03 .tioogi dan 2a$tor Resi$o
%enyebab termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit 7askuler
(nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen (luris sutemik), agen
nefrotik (amino glikosida), penyakit endokrin (diabetes). ("oenges, +===> ??)
%enyebab menurut %ri'e, +==> @+, dibagi menjadi delapan kelas, antara
lain:
+. 1nfeksi misalnya pielonefritis kronik
. %enyakit peradangan misalnya glomerulonephritisB. %enyakit 7askuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis
maligna, stenosis arteria renalis
C. angguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik,
poliarteritis nodosa,sklerosis sistemik progresif
D. angguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik,asidosis
tubulus ginjal
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
7/45
?. %enyakit metabolik misalnya ",gout,hiperparatiroidisme,amyloidosis
. Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbal
@. Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma,
fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian baah: hipertropi prostat,
striktur uretra, anomali kongenital pada leher kandung kemih dan uretra
C3 .pide#ioogi
ita tidak dapat mengetahui dengan tepat pre7alensi agal injal ronis
() sebetulnya oleh karena banyak pasien yang tak bergejala atau dirujuk.
Angka yang lebih tepat adalah banyaknnya pasien yang masuk fase terminal
oleh karena memerlukan atau sedang menjalani dialisis. "ari data yang didasarkan
atas kreatini serum abnormal, saat ini diperkirakan pasien adalah sekitar
*** per juta penduduk (%4%). ebanyakan diantara pasien ini tidak memerlukan
pengobatan pengganti, karena sudah lebih dahulu meninggal oleh sebab lain.
"ibandingkan dengan penyakit jantung koroner, stroke, diabetes melitus, dan
kanker, angka ini jauh lebih ke'il, akan tetapi menimbulkan masalah besar oleh
karena biaya pengobatannya amat mahal. "ari data negara maju (4epang,
Australia, Amerika Serikat, 1nggris) didapatkan 7ariasi yang 'ukup besar pada
insidensi dan pre7alensi terminal. 1nsidensi berkisar antara -@B per juta
penduduk (%4%), sedangkan pre7alensi yang menjani dialisis antara C?-++D* per
juta penduduk (%4%). %erbedaan ini disebabkan antara lain perbedaan kriteria,
geografis, etnik, dan fasilitas kesehatan yang disediakan. (Suhardjono, **B)
D3 Mani4estasi Kinis
ambaran klinik gagal ginjal kronik berat disertai sindrom a;otemia sangatkompleks, meliputi kelainan-kelainan berbagai organ seperti: kelainan
hemopoeisis, saluran 'erna, mata, kulit, selaput serosa, kelainan neuropsikiatri dan
kelainan kardio7askular (Sukandar, **?).
Keainan he#opoeisis
Anemia normokrom normositer dan normositer (36 @-=C 3&), sering
ditemukan pada pasien gagal ginjal kronik.Anemia yang terjadi sangat ber7ariasi
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
8/45
bila ureum darah lebih dari +** mgE atau bersihan kreatinin kurang dari D ml
per menit.
Keainan sauran 5erna
ual dan muntah sering merupakan keluhan utama dari sebagian pasien gagal
ginjal kronik terutama pada stadium terminal.%atogenesis mual dam muntah
masih belum jelas, diduga mempunyai hubungan dengan dekompresi oleh flora
usus sehingga terbentuk amonia.Amonia inilah yang menyebabkan iritasi atau
rangsangan mukosa lambung dan usus halus. eluhan-keluhan saluran 'erna ini
akan segera mereda atau hilang setelah pembatasan diet protein dan antibiotika.
Keainan #ata
6isus hilang (a;otemia amaurosis) hanya dijumpai pada sebagian ke'il pasien
gagal ginjal kronik.angguan 7isus 'epat hilang setelah beberapa hari mendapat
pengobatan gagal ginjal kronik yang adekuat, misalnya hemodialisis.elainan
saraf mata menimbulkan gejala nistagmus, miosis dan pupil asimetris.elainan
retina (retinopati) mungkin disebabkan hipertensi maupun anemia yang sering
dijumpai pada pasien gagal ginjal kronik. %enimbunan atau deposit garam kalsium
pada 'onjun'ti7a menyebabkan gejala red eye syndrome akibat iritasi dan
hiper7askularisasi. eratopati mungkin juga dijumpai pada beberapa pasien gagal
ginjal kronik akibat penyulit hiperparatiroidisme sekunder atau tersier.
Keainan $uit
atal sering mengganggu pasien, patogenesisnya masih belum jelas dan diduga
berhubungan dengan hiperparatiroidisme sekunder. eluhan gatal ini akan segera
hilang setelah tindakan paratiroidektomi. ulit biasanya kering dan bersisik, tidak
jarang dijumpai timbunan kristal urea pada kulit muka dan dinamakan urea frost
Keainan seaput serosaelainan selaput serosa seperti pleuritis dan perikarditis sering dijumpai pada
gagal ginjal kronik terutama pada stadium terminal.elainan selaput serosa
merupakan salah satu indikasi mutlak untuk segera dilakukan dialisis.
Keainan neuropsi$iatri
$eberapa kelainan mental ringan seperti emosi labil, dilusi, insomnia, dan
depresi sering dijumpai pada pasien gagal ginjal kronik.elainan mental berat
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
9/45
seperti konfusi, dilusi, dan tidak jarang dengan gejala psikosis juga sering
dijumpai pada pasien .elainan mental ringan atau berat ini sering dijumpai
pada pasien dengan atau tanpa hemodialisis, dan tergantung dari dasar
kepribadiannya (personalitas).
Keainan $ardio6as$uar
%atogenesis gagal jantung kongestif (4) pada gagal ginjal kronik sangat
kompleks.$eberapa faktor seperti anemia, hipertensi, aterosklerosis, kalsifikasi
sistem 7askular, sering dijumpai pada pasien gagal ginjal kronik terutama pada
stadium terminal dan dapat menyebabkan kegagalan faal jantung.
Mani4estasi Kini$ Menurut Stadiu#
%ada gagal ginjal kronis, gejala-gejalanya berkembang se'ara perlahan.
%ada aalnya tidak ada gejala sama sekali, kelainan fungsi ginjal hanya dapat
diketahui dari pemeriksaan laboratorium.
%ada gagal ginjal kronis ringan sampai sedang, gejalanya ringan meskipun
terdapat peningkatan urea dalam darah. %ada stadium ini terdapat:nokturia,
penderita sering berkemih di malam hari karena ginjal tidak dapat menyerap air
dari air kemih, sebagai akibatnya 7olume air kemih bertambah tekanan darah
tinggi, karena ginjal tidak mampu membuang kelebihan garam dan air. Tekanan
darah tinggi bisa menyebabkan stroke atau gagal jantung.
Sejalan dengan perkembangan penyakit, maka lama-lama limbah metabolik
yang tertimbun di darah semakin banyak.%ada stadium ini, penderita
menunjukkan gejala-gejala, letih, mudah lelah, kurang siaga, kedutan otot,
kelemahan otot, kram, perasaan tertusuk jarum pada anggota gerak, hilangnya rasa
di daerah tertentu, kejang terjadi jika tekanan darah tinggi atau kelainan kimia
darah menyebabkan kelainan fungsi otak, nafsu makan menurun, mual, muntah, peradangan lapisan mulut (stomatitis), rasa tidak enak di mulut, malnutrisi,
penurunan berat badan.
%ada stadium yang sudah sangat lanjut, penderita bisa menderita ulkus dan
perdarahan saluran pen'ernaan.ulitnya berarna kuning ke'oklatan dan kadang
konsentrasi urea sangat tinggi sehingga terkristalisasi dari keringat dan
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
10/45
membentuk serbuk putih di kulit (bekuan uremik).$eberapa penderita merasakan
gatal di seluruh tubuh.
.3 Kasi4i$asi
agal ginjal dibagi menjadi golongan, yaitu :
+. agal injal ronik () adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan
penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif yang
akhirnya akan men'apai gagal ginjal terminal.
. agal injal Akut (A) adalah suatu sindrom akibat kerusakan metabolik
atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang
mendadak dalam aktu beberapa hari atau beberapa minggu dengan atau tanpa
oliguria sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal untuk
mempertahankan homeotasis tubuh. (Su;anne 3. Smelt;er, **)
23 Stadiu#
%enyakit agal injal ronik () ditandai dengan tiga tahap, yaitu :
+3 0er$urangnya Cadangan Gin!a
0ase pertama ditandai dengan kadar $&N dan kreatinin normal dan tidak
terlihat gejala apapun. 0ase ini disebabkan oleh berkurangnya aliran darah
yang menuju ke ginjal atau oleh kondisi-kondisi yang menyebabkan kerusakan
ginjal, seperti misalnya gagal ginjal akut yang tidak diberikan peraatan, atau
sebagai perkembangan dari gagal ginjal akut. Aal mula dan durasinya
seringkali tidak terdeteksi karena tidak adanya gejala.
*3 Gangguan Gin!a
0ase gagal ginjal kronis yang kedua adalah gangguan ginjal. 1ni terjadi jika
0/ berada pada posisi DE dari normal ('3arley F 2eis, +==?), dankadar $&N serta kreatinin mengalami peningkatan. anifestasi klinis yang
nampak adalah lelah, lemah, sakit kepala, mual, dan pruritus. %asien mungkin
juga mengalami nokturia dan poliuria yang disebabkan oleh penurunan
kemampuan ginjal untuk mengkonsentrasikan urin.
73 .SRD 8.nd Stage Rena Disease9
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
11/45
0ase ketiga adalah S/" atau uremia. 1ni terjadi jika 0/ kurang dari D-
+*ml!menit ('3arley F 2eis, +==?). "engan semakin parahnya gagal ginjal
kronis, ;at-;at yang tertinggal dalam organ tubuh mengalami kerusakan, yang
akhirnya menyebabkan gangguan multisistem. anifestasi kinis S/" adalah
defisit neurologi, defisit hematologis, gangguan 1, gangguan pernafasan,
gangguan pada 'airan dan elektrolit, ketidakseimbangan asam basa, dan
kerusakan integritas kulit.(/ee7es, **+)
The &.S. National idney 0oundationGs idneys "isease 5ut'omes Huality
1nitiati7e telah mengalami re7isi dan menjelaskan stadium penyakit ginjal kronis.
Stadium dibuat berdasarkan ada tidaknya gejala dan progesi7itas penurunan
lomerulus 0iltrate /ate (0/), yang dikoreksi per uukuran tubuh (per +,B m).
0/ normal pada orang deasa sehat kira-kira +* sampai +B* ml per menit.
Stadium penyakit ginjal tersebut adalah :
+3 Stadiu# + :
erusakan ginjal (kelainan atau gejala dari patologi kerusakan, men'akup
kelainan dalam pemeriksaan darah atau urin atau dalam pemeriksaan
pen'itraan) dengan laju filtrasi glomerulus (0/) normal atau hampir normal,
tepat atau di atas =* ml per menit (I DE dari nilai normal).
*3 Stadiu# * :
2aju filtrasi glomerulus antara ?* dan @= ml per menit (kira-kira D*E dari
nilai normal), dengan tanda-tanda kerusakan ginjal. Stadium ini dianggap
sebagai salah satu tanda penurunan 'adangan ginjal. Nefron yang tersisa
dengan sendirinya sangat rentan mengalami kegagalan fungsi saat terjadi
kelebihan beban. angguan ginjal lainnya memper'epat penurunan ginjal.73 Stadiu# 7 :
2aju filtrasi glomerulus antara B* dan D= ml per menit (DE sampai D*E
dari nilai normal). 1nsufisiensi ginjal dianggap terjadi pada stadium ini. Nofron
terus-menerus mengalami kematian.
(3 Stadiu# ( :
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
12/45
2aju filtrasi glomerulus antara +D dan = ml per menit (+E sampai CE
dari nilai normal) dengan hanya sedikit nefron yang tersisa.
,3 Stadiu# , :
agal ginjal stadium lanjut> laju filtrasi glomerulus kurang dari +D ml per
menit ( J +E dari nilai normal). Nefron yang masih berfungsi tinggal
beberapa. Terbentuk jaringan parut dan atrofi tubulus ginjal. (li;abeth 4.
3orin, **=)
G3 Pe#eri$saan
P.M.RIKSAAN LA0&RAT&RIUM
&rin:
+. 6olume: biasanya berkurang dari C**ml!Cjam (oliguria) atau urin tak ada
(anuria).
. Warna: se'ara abnormal urin keruh mungkin disebabkan oleh pus, bakteri,
lemak, partikel koloid, fosfat, atau urat. Sedimen kotor, ke'oklatan,
menunjukkan adanya darah, #b, mioglobin, porfirin.B. $erat jenis: kurang dari +,*+D (menetap pada +,*+* menunjukkan kerusakan
ginjal berat).
C. 5smolalitas: kurang dari BD* m5sm!kg menunjukkan kerusakan tubular,dan
rasio urin! serum sering +:+.
D. lirens kreatinin: agak menurun
?. Natrium: meningkat, lebih besar dari C* mK!2 karena ginjal tidak mampu
mereabsorpsi natrium.
. %rotein: derajat tinggi proteinuria (B-C L) se'ara kuat menunjukkan kerusakan
glomerulus bila S" dan fragmen juga ada.
"arah:
+. $&N! kreatinin: meningkat, M +** mg sehubungan dengan sindrom uremik.
adar kreatinin +* mg!d2 atau lebih besar mengindikasikan sindrom uremik.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
13/45
. #itung darah lengkap: #t menurun pada adanya anemia, #b biasanya kurang
dari -@ g!d2.
B. S": aktu hidup menurun pada defisiensi eritropoetin seperti pada a;otemia.
C. "A: menunjukkan asidosis metaboli' (p# J ,) terjadi karena kehilangan
kemampuan ginjal untuk mengekskresi hydrogen dan ammonia atau hasil akhir
katabolisme protein. $ikarbonat menurun. %35 menurun.
D. Natrium serum: mungkin rendah (bila ginjal 8kehabisan natrium9) atau normal
(menunjukkan status dilusi hipernatremia).
?. alium: meningkat sehubungan dengan retensi sesuai dengan perpindahan
selular (asidosis) atau pengeluaran jaringan (hemolisis S"). %ada tahap akhir,
perubahan mungkin tidak terjadi sampai kalium ?,D mK atau lebih besar.
. agnesium!fosfat: meningkat.
@. alsium: menurun.
=. 5smolaritas serum: menunjukkan M @D m5sm!kg.
+*. %rotein (khususnya albumin): kadar serum menurun dapat menunjukkan
kehilangan protein melalui urin, perpindahan 'airan, penurunan pemasukan,
atau penurunan sintesis karena kurang asam amino esensial.
P.M.RIKSAAN DIAGN&STIK
+. : melihat kemungkinan adanya hipertrofi 7entrikel kiri, tanda-tanda
perikarditis, aritmia, dan gangguan elektrolit (hiperkalemia dan hipokalsemia)
. <rasonografi (&S) renogram : menilai besar dan bentuk ginjal, tebal orteks
ginjal, kepadatan parenkim gnjal, anatomi sistem pel7iokalises, ureter
proksimal, kandung kemih, serta prostat. &ntuk melihat adanya obstruksi
akibat batu atau massa tumor B. 0oto polos abdomen : menilai bentuk dan besar ginjal. "an apakah terdapat
batu atau obstruksi lain. 0oto polos disertai tomogram memberi keterangan
yang lebih baik. "ilarang berpuasa.
C. $iopsy ginjal : pada klien dengan gagal ginjal tahap aal, yang masih bisa
diiobati.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
14/45
D. %emeriksaan foto dada : dapat terlihat tanda-tanda bendungan paru akibat
kelebihan air (fluid o7erload), efusi pleura, kardiomegali, dan efusi peri'ardial.
Tak jarang di temukan juga infeksi spesifik oleh karena imunitas tubuh yang
menurun
?. %emeriksaan radiografi tulang : melihat adanya osteodistrofi
. %ielografi intra7ena: menunjukkan abnormalitas pel7is ginjal dan ureter
@. %ielografi retrograde: dilakukan bila di'urigai ada obstruksi yang re7ersible
=. Arteriogram ginjal: mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi
ekstra7askuler, massa.
+*. &$ foto: menunjukkan ukuran ginjal, ureter, kandung kemih dan adanya
obstruksi.
++. 0oto kaki, tengkorak, kolumna spinal, dan tangan: dapat menunjukkan
demineralisasi, kalsifikasi.
arsinoma kandung kemih perlu dibedakan dari tumor ureter yang menonjol
dalam kandung kemih, karsinoma prostat,dan hipertrofi prostat lobus median
prostat. &ntuk membedakan kelainan ini dibutuhkan endoskopi dan biopsi,
urografi atau 16%, 3T S'an, &S dan sitos'opy.
+. %emeriksaan &rografi (16%)
enggunakan sinar O untuk menge7aluasi sistem saluran kemih.
. 3T s'an!/1
erupakan teknik non in7asi7e yang akan memberikan gambar penampang
ginjal serta salurah kemih sangat jelas. %emeriksaan ini memberikan informasi
tentang luasnya lesi in7asi7e pada ginjal.&ntuk menentukan diagnosis dan
stadium karsinoma sel ginjal. 3T urogram menyediakan pemandangan tigadimensi ginjal dan sistem urin. Selain itu dapat melihat organ-organ lain,
seperti hati atau kelenjar getah bening, untuk memastikan baha tumor dari
kandung kemih belum menyebar ke organ lainnya.
B. <rasonografi (&S)
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
15/45
Test ini mengunakan alat yang dipegang dan diletakkan di atas permukaan kulit
untuk memeriksa kandung kemih dan struktur di pel7is dengan bantuan
gelombang suara. Test ini menunjukan hubungan tumor dan penyebaran tumor.
C. ndoskopi
"ilakukan untuk melihat bentuk dan besar tumor.
D. Sistokopi
Adalah pemeriksaan pada kandung kemih dan prostat dengan menggunakan
alat yang dinamakan sistoskop, untuk mendeteksi penyebab sumbatan pada
kandung kemih.
?. Systoreustroskopi
"ilakukan untuk melihat posisi tumor.
H3 Penataa$sanaan
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan
homeostatis selama mungkin. %engobatan gagal ginjal kronik dapat dibagi
menjadi dua tahap. Tahap pertama terdiri dari tindakan konser7atif yang ditujukan
untuk meredakan atau memperlambat perburukan progresif gangguan fungsi
ginjal. Tindakan konser7atif dimulai bila penderita mengalami a;otemia. Tahap
kedua pengobatan dimulai kertika tindakan konser7atif tidak lagi efektif dalam
mempertahankan kehidupan.
+. %enatalaksanaan onser7atif
%rinsip-prinsip dasar penatalaksanaan konser7atif sangat sederhana dan
didasarkan pada pemahaman mengenai batas-batas eksresi yang dapat di'apai
oleh ginjal yang terganggu. Selain itu, terapi di arahkan pada pen'egahan dan
pengobatan komplikasi yang terjadi.a. %engaturan "iet %rotein
%enderita a;otemia biasanya dibatasi asupan proteinnya meskipun masih
diperdebatkan seberapa jauh pembatasan harus dilakukan. %rotein dibatsi
karena urea, asam urat, dan asam organi'-hasil peme'ahan makanan dan
protein jaringan-akan menumpuk se'ara 'epat dalam darah jika terdapat
gangguan pada klirens renal. %rotein yang dikonsumsi harus memi>liki nilai
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
16/45
biologis tinggi (produk susu, telur, daging). %rotein yang mengandung nilai
biologis yang tinggi adalah substansi protein lengkap dan menyuplai asam
amino utama yang diperlukan untuk penambahan dan perbaikan sel.
4umlah protein yang diperbolehkan adalah *,? g!kg!hari untuk pasien
gagal ginjal berat pradialisis yang stabil (0/J Cml!menit). Sedangkan
jumlah protein yang diperbolehkan untuk pasien yang menerima dialysis
yang teratur dapat dibebaskan hingga +g!kg!hari.
Selain itu, suplemen karbohidrat dapat diberikan untuk memastikan
kalori yang memedai untuk men'egah peme'ahan protein tubuh. Suplemen
7itamin $ kompleks, piridoksin, dan asam askorbat harus diberikan bersama
regimen ini. 5leh karena itu, status nutrisi pasien harus dipantua untuk
memastikan baha berat bdan dan indi'ator lainnyan seperti albumin serum
tetap stabil (IB g!d2).
b. %engaturan "iet alium
4umlah yang diperbolehkan dalam diet adalah C*-@* mK!hari. Tindakan
yang harus dilakukan adalah dengan tidak memberikan obat-obatan atau
maaknan yang tinggi kandungan kalium seperti tambahan garam (yang
mengandung ammonium klorida dan kalium klorida), ekspektoran, kaloium
sitrat, dan makanan sup, pisang, dan jus buah murni.
'. %engaturan "iet Natrium dan 3airan
4umlah natrium yang biasanya diperbolehkan adalah C*-=* mK!hari (+-
g natrium), tetapi asupan natrium yuang optimal harus ditentukan se'ara
indi7idual pada setiap pasien untuk mempertahankan hidrasi yang baik.
Asupan yang terlalu bebas dapat menyebabkan terjadinya retensi 'airan,
edema perifer, edema paru, hipertensi, dan gagal jantung kongestif.Asupan 'airan membantu regulasi yang hati-hati dalam gagal ginjal
lanjut, karena haus pasien merupakan panduan yang tidak dapat diyakini
mengenai keadaan hidrasi pasien. Asupan yang terlalu bebas dapat
menyebabkan kelebihan beban sirkulasi, edem, dan intoksitasi 'airan.
Sedangkan asupan yang kurang dari optimal dapat menyebabkan dehidrasi,
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
17/45
hipotensi, dan pemburukan fungsi ginjal. $iasanya 'airan yang
diperbolehkan adalah D**-?**ml untuk C jam.
d. %en'egahan dan %engobatan omplikasi
+) #ipertensi
"itangani dengan berbagai medikasi antihipertensif kontrol 7olume
intra7askuler. 5bat penghambat A3 (missal, kaptopril) dapat
bermanfaat untuk pasien hipertensi esensial. 5bat tersebut juga dapat
menurunkan proteinuria, tekanan intraglomerulus dan memperlambat
perkembangan gagal ginjal kronis
$ila penderita sedang menjalani hemodialisis, maka perlu
menghentikan pemberian obat antihipetensi sebelum pengobatan untuk
men'egah hipotensi dan syok dengan keluarnya 'airan intra7askuler
melalui 7asoknstriksi 7as'ular yang normal.
%enambahan obat antihipertensi lain seperti penyekat kanal kalsium
atau minoksidil (2inoten) biasanya dapat mengontrol tekanan darah. $ila
semua 'ara gagal, masih dapat dipertimbangkan nefrektomi bilateral
sebagai saran terakhir. Namun, tindakan tersebut dapat memperberat
anemia karena ginjal stadium akhir masih memproduksi sedikit
eritropoetin.
Akhirnya, penatalaksanaan yang paling efektif yaitu dengan mengatur
asupan natrium dan 'airan serta dialysis intermiten, karena hipertensi pada kebanyakan pasien uremia disebebkan oleh kelebihan beban 'airan.
) #iperkalemia
#iperkalemia biasanya di'egah dengan penanganan dialysis
yangadekuat disertai pengambilan kalium dan pemantauan yang 'ermat
terhadap kandungan kalium pada seluruh medikasi oral maupun
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
18/45
intra7ena. %asien diharuskan diet rendah kalium. adang-kadang
ayeOelate, perlu diberikan se'ara oral.
B) Anemia
Anemia pada gagal ginjal ditangani dengan pogen (ritropoetin
manusia rekombinana, %5). Terapi epogen diberikan utnuk memperoleh
nilai hematokrit sebesar BB-B@E, yang biasanya memulihkan gejala
anemia. pogen diberikan se'ara intra7ena atau subkutan (D-+D
&!kg$$) tiga kali seminggu. Naiknya hemtokrit memerlukan aktu -
?minggu, sehingga pogen tidak diindiaksikan untuk pasien yang
memerlukan koreksi anemia dengan segera.
fek samping terapi ini men'akup hipertensi (terutama tahap aal
penanganan), peningkatan bekuan pada tempat akses 7askuler, kejang
dan penipisan 'adangan besi tubuh.
C) Asidosis
Asidosis metabolik pada gagal ginjal kronis biasanya tanpa gejala dan
tidak memerlukan penanganan> namun demikian, suplemen natrium
bikarbonat atau dialisis mungkin diperlukan untuk mengoreksi asidosis
jika kondisi ini menimbulkan gejala. Asidosis metabolik kronik yang
ringan pada penderita uremia biasanya akan menjadi stabil pada kadar
bikarbonat plasma +?-* mK!l.
D) 5steodistrofi ginjal
&ntuk men'egah timbulnya hiperparatiroidisme sekunder dan segala
akibatnya adalah dengan diet rendah fosfat dengan pemberian agen yang
dapat mengikat fosfat dalam usus. "iet rendah protein biasanya juga
rendah fosfat.dahulu, gel antasida alumunium sering digunakan untuk pengobatan. Namun demikian, sekarang diketahui baha regimen ini
dapat menimbulkan intoksikasi aluminium akibat penimbunan bertahap
aluminium dalam jaringan, dengan gejala neurologis dan osteomalasia.
Sehingga diganti dengan pemberian natrium karbonat dosis tinggi.
Antasid mengandung magnesium juga harus dihindari untuk
men'egah toksisitas magnesium.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
19/45
alsium karbonat (+-g) dan antasid pengikat fosfat harus diminum
bersama dengan makanan agar efektif. omplikasi utama pada pasien
yang meminum kalsium karbonat sebagi pengikat fosfat adalah
timbulnya hiperkalsemia. Sehingga kadar fosfat serum harus dipantau
setidaknya setiap bulan untuk memastikan baha hasil akhir kalsium
fofat dalam rentang normal (J?*) untuk menghindari kalsifikasi
metastatik.
Apabila terjadi keterlibatan rangka yang parah akibat kurangnya atau
alaupun terapi pre7entif dengan agen pengikat fosfat, maka
diindikasikan terapi 7itamin " atau partiroidektomi subtotal.
?) #iperurisemia
5bat pilihan untuk mengobati hiperurisemia pada gagal ginjal lanjut
biasanya adalah alopurinol, yang mengurangi kadar asam urat dengan
menghambat biosintesis sebagian asam urat total yang dihasilkan oleh
tubuh.
e. Terapi %enggantian injal
+) "ialisis
"ialisis adalah suatu proses difusi ;at terlarut dan air se'ara pasif
melalui suatu membran berpori dari satu kompartemen 'air menuju
kompartemen 'airan lainnya. "ialisis dapat digunakan untuk
mempertahankan penderita dalam keadaan klinis yang optimal sampai
tersedia donor ginjal.
%engobatan biasanya dimulai apabila penderita sudah tidak sanggup
lagi bekerja purnaaktu, menderita neuropati perifer atau
memperlihatkan gejala klinis lainnya. "ialisis diperlukan apabila sudahsampai pada tahap akhir kerusakan ginjal atau gagal ginjal terminal (nd
Stage /enal "isease). $iasanya terjadi apabila kerusakan ginjal sudah
men'apai @D =* persen.
Seperti halnya ginjal sehat, tindakan dialisis juga menjaga agar tubuh
berada dalam keseimbangan. Tindakan dialisis dilakukan untuk
membuang sisa sisa metabolisme, dan kelebihan 'airan agar tidak
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
20/45
menumpuk di dalam tubuh, menjaga le7el yang aman dari unsur unsur
kimiai dalam tubuh seperti potasium dan sodium. Selain itu tindakan
dialisis juga untuk membantu mengkontrol tekanan darah.
Ada dua teknik utama yang digunakan dalam dialisis, yaitu
#emodialisis dan dialisis peritoneal. %rinsip dasar kedua teknik itu sama
yaitu difusi ;at terlarut dan air dari plasma ke larutan dialisis sebagai
respons terhadap perbedaan konsentrasi atau tekanan tertentu.
a9 He#odiaisis
#emodialisa berasal dari kata: PhemoP Q darah PdialisisP Q proses
pemisahan. 4adi, hemodialisis adalah proses pemisahan ;at-;at
tertentu dari darah melalui membran semipermiabel.
%ada hemodialisis, sebuah ginjal buatan (dialy;er) digunakan untuk
menyaring dan membuang sisa metabolisme dan kelebihan 'airan
maupun unsur kimiai lainnya dari dalam darah. &ntuk mengalirkan
darah penderita ke dialy;er, diperlukan sema'am akses ke pembuluh
darah yang dapat dilakukan dengan 'ara bedah minor di tangan
maupun paha.
%rinsip-prinsip hemodialisis:
i. %roses difusi
yaitu proses pengeluaran solut dan sol7ent karena perbedaan
konsentrasi dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang
rendah. %erpindahan molekul terjadi dari ;at yang berkonsentrasi
tinggi ke yang berkonsentrasi lebih rendah. %ada #" pergerakan
molekul ! ;at ini melalui suatu membrane semi permeable yang
membatasi kompartemen darah dan kompartemen dialisat.%roses difusi dipengaruhi oleh:
- %erbedaan konsentrasi
- $erat molekul (makin ke'il $ suatu ;at, makin 'epat ;at itu
keluar)
- H$ ($lood %ump)
- 2uas permukaan membrane
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
21/45
- Temperatur 'airan
- %roses kon7ektik
- Tahanan ! resistensi membrane
- $esar dan banyaknya pori pada membrane
- etebalan ! permeabilitas dari membrane
ii. %roses osmosis
yaitu proses perpindahan air dari ;at dengan konsentrasi tinggi
ke ;at dengan konsentrasi rendah. %roses osmosis ini lebih banyak
ditemukan pada peritoneal dialysis.
iii. %roses ultrafiltrasi
yaitu proses perpindahan sol7ent,terjadi karena adanya
perbedaan tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatik ! ultrafiltrasi
adalah yang memaksa air keluar dari kompartemen darah ke
kompartemen dialisat. $esar tekanan ini ditentukan oleh tekanan
positif dalam kompartemen darah (positi7e pressure) dan tekanan
negati7e dalam kompartemen dialisat (negati7e pressure) yang
disebut T% (trans membrane pressure) dalam mm#g.
%erpindahan F ke'epatan berpindahnya dipengaruhi oleh:
- T%
- 2uas permukaan membrane
- oefisien <ra 0iltrasi (&0)
- Hd F Hb
- tekanan osmoti'
T%Q
%bi : Tekanan di blood inlet%di : Tekanan di dialisat inlet
%bo : Tekanan di blood outlet
%do : Tekanan di dialisat outlet
&0 (koefisien ultra filtrasi) dalam ml!jam !mm#g merupakan
karakteristik dari diali;er yang menyatakan kemampuan atau
koefisien untuk mengeluarkan air dan luas permukaan diali;er.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
22/45
$iasanya hemodialisis dilakukan -B kali seminggu selama masing-
masing C-D jam per tindakan. Namun beberapa petimbangan turut
berkontribusi terhadap aktu yang dibutuhkan untuk tindakan
hemodialisa yaitu :
- $erapa baik ginjal penderita bekerja
- $erapa berat kenaikan tubuh penderita diantara dua tindakan
hemodialisa
- $erapa banyak ra'un yang ada dalam tubuh pasien
- $erapa besar tubuh penderita
- Tipe dialy;er yang digunakan
1ndikasi hemodialisis:
i. Segera
n'ephalopathy, peri'arditis, neouropati perifer, hiperkalemi dan
asidosis metaboli', hipertensi maligna, edema paru, oligouri berat
atau anuri.
ii. "ini atau profilaksis
-Sindroma uremia, penyakit tulang, gangguan pertumbuhan.
- 2aboratoriun abnormal : asidosis metaboli', a;otemia (kreatinin
@ + mgE, $&N +** +* mgE, 33T kurang dari D +*
m2.menit)
"ialisat
Raitu 'airan yang digunakan dalam hemodialisis,terdiri dari
'ampuran air dan elektrolit yang dibuat sedemikian rupa sehingga
menyerupai serum normal.0ungsi dialisat:
- embuang ;at-;at sisa dan 'airan yang keluar dari penderita
seperti ureum,kreatinin,elektrolit dan lain-lain.
- &ntuk menjaga keseimbangan elektrolit
- en'egah penurunan air yang sangat berlebihan
omposisi dialist:
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
23/45
"ialisat dibuat dari konsentrat dan air. osentrat adalah larutan
yang mengandung elektrolit dalam konsentrasi tertentu. Sumber air
untuk hemodialisis berasal dari air ledeng,dan air sumur. Air ini se'ara
idealis harus dilakukan ater treatment lebih dulu.
5NS% T5/1 #5"1A21SA
+. %engertian
enurut %ri'e dan Wilson (+==D) dialisa adalah suatu proses
dimana solute dan air mengalami difusi se'ara pasif melalui suatu
membran berpori dari kompartemen 'air menuju kompartemen
lainnya. #emodialisa dan dialisa peritoneal merupakan dua tehnik
utama yang digunakan dalam dialisa. %rinsip dasar kedua teknik
tersebut sama yaitu difusi solute dan air dari plasma ke larutan dialisa
sebagai respon terhadap perbedaan konsentrasi atau tekanan tertentu.
Sedangkan menurut Tisher dan Wil'oO (+==) hemodialisa
didefinisikan sebagai pergerakan larutan dan air dari darah pasien
meleati membran semipermeabel (diali;er) ke dalam dialisat.
"iali;er juga dapat dipergunakan untuk memindahkan sebagian besar
7olume 'airan. %emindahan ini dilakukan melalui ultrafiltrasi dimana
tekanan hidrostatik menyebabkan aliran yang besar dari air plasma
(dengan perbandingan sedikit larutan) melalui membran. "engan
memperbesar jalan masuk pada 7askuler, antikoagulansi dan produksi
diali;er yang dapat diper'aya dan efisien, hemodialisa telah menjadi
metode yang dominan dalam pengobatan gagal ginjal akut dan kronik
di Amerika Serikat (Tisher F Wil'oO, +==).#emodialisa memerlukan sebuah mesin dialisa dan sebuah filter
khusus yang dinamakan diali;er (suatu membran semipermeabel)
yang digunakan untuk membersihkan darah, darah dikeluarkan dari
tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh.
#emodialisa memerlukan jalan masuk ke aliran darah, maka dibuat
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
24/45
suatu hubungan buatan antara arteri dan 7ena (fistula arterio7enosa)
melalui pembedahan (N0, **?).
. 1ndikasi
%ri'e dan Wilson (+==D) menerangkan baha tidak ada petunjuk
yang jelas berdasarkan kadar kreatinin darah untuk menentukan kapan
pengobatan harus dimulai. ebanyakan ahli ginjal mengambil
keputusan berdasarkan kesehatan penderita yang terus diikuti dengan
'ermat sebagai penderita raat jalan. %engobatan biasanya dimulai
apabila penderita sudah tidak sanggup lagi bekerja purna aktu,
menderita neuropati perifer atau memperlihatkan gejala klinis lainnya.
%engobatan biasanya juga dapat dimulai jika kadar kreatinin serum
diatas ? mg!+** ml pada pria , C mg!+** ml pada anita dan
glomeluro filtration rate (0/) kurang dari C ml!menit. %enderita
tidak boleh dibiarkan terus menerus berbaring ditempat tidur atau
sakit berat sampai kegiatan sehari-hari tidak dilakukan lagi.
enurut konsensus %erhimpunan Nefrologi 1ndonesia
(%/N0/1) (**B) se'ara ideal semua pasien dengan 2aju 0iltrasi
oal (20) kurang dari +D m2!menit, 20 kurang dari +* m2!menit
dengan gejala uremia!malnutrisi dan 20 kurang dari D m2!menit
alaupun tanpa gejala dapat menjalani dialisis. Selain indikasi
tersebut juga disebutkan adanya indikasi khusus yaitu apabila terdapat
komplikasi akut seperti oedem paru, hiperkalemia, asidosis metabolik
berulang, dan nefropatik diabetik.
emudian Thiser dan Wil'oO (+==) menyebutkan baha
hemodialisa biasanya dimulai ketika bersihan kreatinin menurundibaah +* m2!menit, ini sebanding dengan kadar kreatinin serum @
+* mg!d2. %asien yang terdapat gejala-gejala uremia dan se'ara
mental dapat membahayakan dirinya juga dianjurkan dilakukan
hemodialisa. Selanjutnya Thiser dan Wil'oO (+==) juga menyebutkan
baha indikasi relatif dari hemodialisa adalah a;otemia simtomatis
berupa ensefalopati, dan toksin yang dapat didialisis. Sedangkan
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
25/45
indikasi khusus adalah perikarditis uremia, hiperkalemia, kelebihan
'airan yang tidak responsif dengan diuretik (oedem pulmonum), dan
asidosis yang tidak dapat diatasi.
B. ontra 1ndikasi
enurut Thiser dan Wil'oO (+==) kontra indikasi dari hemodialisa
adalah hipotensi yang tidak responsif terhadap presor, penyakit
stadium terminal, dan sindrom otak organik. Sedangkan menurut
%/N0/1 (**B) kontra indikasi dari hemodialisa adalah tidak
mungkin didapatkan akses 7askuler pada hemodialisa, akses 7askuler
sulit, instabilitas hemodinamik dan koagulasi. ontra indikasi
hemodialisa yang lain diantaranya adalah penyakit al;heimer,
demensia multi infark, sindrom hepatorenal, sirosis hati lanjut dengan
ensefalopati dan keganasan lanjut (%/N0/1, **B).
C. Tujuan
enurut #a7ens dan Terra (**D) tujuan dari pengobatan
hemodialisa antara lain :
a. enggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu
membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh, seperti ureum,
kreatinin, dan sisa metabolisme yang lain.
b. enggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan 'airan tubuh yang
seharusnya dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.
'. eningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan
fungsi ginjal.
d. enggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan
yang lain.D. %roses #emodialisa
Suatu mesin hemodialisa yang digunakan untuk tindakan
hemodialisa berfungsi mempersiapkan 'airan dialisa (dialisat),
mengalirkan dialisat dan aliran darah meleati suatu membran
semipermeabel, dan memantau fungsinya termasuk dialisat dan sirkuit
darah korporeal. %emberian heparin melengkapi antikoagulasi
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
26/45
sistemik. "arah dan dialisat dialirkan pada sisi yang berlaanan untuk
memperoleh efisiensi maksimal dari pemindahan larutan. omposisi
dialisat, karakteristik dan ukuran membran dalam alat dialisa, dan
ke'epatan aliran darah dan larutan mempengaruhi pemindahan larutan
(Tisher F Wil'oO, +==).
"alam proses hemodialisa diperlukan suatu mesin hemodialisa dan
suatu saringan sebagai ginjal tiruan yang disebut diali;er, yang
digunakan untuk menyaring dan membersihkan darah dari ureum,
kreatinin dan ;at-;at sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh
tubuh. &ntuk melaksanakan hemodialisa diperlukan akses 7askuler
sebagai tempat suplai dari darah yang akan masuk ke dalam mesin
hemodialisa (N0, **?).
Suatu mesin ginjal buatan atau hemodiali;er terdiri dari membran
semipermeabel yang terdiri dari dua bagian, bagian untuk darah dan
bagian lain untuk dialisat. "arah mengalir dari arah yang berlaanan
dengan arah darah ataupun dalam arah yang sama dengan arah aliran
darah. "iali;er merupakan sebuah hollo fiber atau 'apillary diali;er
yang terdiri dari ribuan serabut kapiler halus yang tersusun pararel.
"arah mengalir melalui bagian tengah tabung-tabung ke'il ini, dan
'airan dialisat membasahi bagian luarnya. "iali;er ini sangat ke'il dan
kompak karena memiliki permukaan yang luas akibat adanya banyak
tabung kapiler (%ri'e F Wilson, +==D).
enurut 3orin (***) hemodialisa adalah dialisa yang dilakukan
di luar tubuh. Selama hemodialisa darah dikeluarkan dari tubuh
melalui sebuah kateter masuk ke dalam sebuah mesin yangdihubungkan dengan sebuah membran semipermeabel (diali;er) yang
terdiri dari dua ruangan. Satu ruangan dialirkan darah dan ruangan
yang lain dialirkan dialisat, sehingga keduanya terjadi difusi. Setelah
darah selesai dilakukan pembersihan oleh diali;er darah dikembalikan
ke dalam tubuh melalui arterio 7enosa shunt (A6-shunt).
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
27/45
Selanjutnya %ri'e dan Wilson (+==D) juga menyebutkan baha
suatu sistem dialisa terdiri dari dua sirkuit, satu untuk darah dan satu
lagi untuk 'airan dialisa. "arah mengalir dari pasien melalui tabung
plastik (jalur arteri!blood line), melalui diali;er hollo fiber dan
kembali ke pasien melalui jalur 7ena. 3airan dialisa membentuk
saluran kedua. Air kran difiltrasi dan dihangatkan sampai sesuai
dengan suhu tubuh, kemudian di'ampur dengan konsentrat dengan
perantaraan pompa pengatur, sehingga terbentuk dialisat atau bak
'airan dialisa. "ialisat kemudian dimasukan ke dalam diali;er, dimana
'airan akan mengalir di luar serabut berongga sebelum keluar melalui
drainase. eseimbangan antara darah dan dialisat terjadi sepanjang
membran semipermeabel dari hemodiali;er melalui proses difusi,
osmosis, dan ultrafiltrasi.
<rafiltrasi terutama di'apai dengan membuat perbedaan tekanan
hidrostatik antara darah dengan dialisat. %erbedaaan tekanan
hidrostatik dapat di'apai dengan meningkatkan tekanan positif di
dalam kompartemen darah diali;er yaitu dengan meningkatkan
resistensi terhadap aliran 7ena, atau dengan menimbulkan efek 7akum
dalam ruang dialisat dengan memainkan pengatur tekanan negatif.
%erbedaaan tekanan hidrostatik diantara membran dialisa juga
meningkatkan ke'epatan difusi solut. Sirkuit darah pada sistem dialisa
dilengkapi dengan larutan garam atau Na3l *,= E, sebelum
dihubungkan dengan sirkulasi penderita. Tekanan darah pasien
mungkin 'ukup untuk mengalirkan darah melalui sirkuit
ekstrakorporeal (di luar tubuh), atau mungkin juga memerlukan pompa darah untuk membantu aliran dengan Kui'k blood (H$)
(sekitar ** sampai C** ml!menit) merupakan aliran ke'epatan yang
baik. #eparin se'ara terus-menerus dimasukkan pada jalur arteri
melalui infus lambat untuk men'egah pembekuan darah. %erangkap
bekuan darah atau gelembung udara dalam jalur 7ena akan
menghalangi udara atau bekuan darah kembali ke dalam aliran darah
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
28/45
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
29/45
Sindrom ketidakseimbangan dialisa diper'aya se'ara primer
dapat diakibatkan dari osmol-osmol lain dari otak dan bersihan
urea yang kurang 'epat dibandingkan dari darah, yang
mengakibatkan suatu gradien osmotik diantara kompartemen-
kompartemen ini. radien osmotik ini menyebabkan perpindahan
air ke dalam otak yang menyebabkan oedem serebri. Sindrom ini
tidak la;im dan biasanya terjadi pada pasien yang menjalani
hemodialisa pertama dengan a;otemia berat.
e. #ipoksemia
#ipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang
perlu dimonitor pada pasien yang mengalami gangguan fungsi
kardiopulmonar.
f. %erdarahan
&remia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. 0ungsi
trombosit dapat dinilai dengan mengukur aktu perdarahan.
%enggunaan heparin selama hemodialisa juga merupakan faktor
risiko terjadinya perdarahan.
g. anguan pen'ernaan
angguan pen'ernaan yang sering terjadi adalah mual dan
muntah yang disebabkan karena hipoglikemia. angguan
pen'ernaan sering disertai dengan sakit kepala.
h. 1nfeksi atau peradangan bisa terjadi pada akses 7askuler.
i. %embekuan darah bisa disebabkan karena dosis pemberian heparin
yang tidak adekuat ataupun ke'epatan putaran darah yang lambat.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
30/45
I3 Ko#pi$asi
omplikasi yang mungkin timbul akibat gagal ginjal kronis antara lain (enurut
Smlet;er,***) :
Hiper$ae#ia, Akibat penurunan eksresi asidosis metaboli', kata bolisme dan
masukan diet berlebih
Peri$arditis, efusi perin'ardial dan temponade jantung akibat retensi produk
sampah uremik dan dialysis yang tidak adekuat
Hipertensi, Akibat retensi 'airan dan natrium serta mal fungsi sistem renin-
angiotensin-aldosteron
Ane#ia, Akibat penurunan eritroprotein, penurunan rentang usia sel darah
merah, pendarahan gasstrointestina akibat iritasi
Penya$it tuang, akibat retensi fosfat kadar kalium serum yang rendah,
metabolisme 7itamin " abnormal, dan peningkatan kadar aluminium.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
31/45
0A0 III
P.M0AHASAN
A3 Kepatuhan Pasien GGK dengan He#odiaisis
epatuhan pasien dengan #emodialisis epatuhan (adherence) se'ara
umum didefinisikan sebagai tingkatan perilaku seseorang yang mendapatkan
pengobatan, mengikuti diet, dan melaksanakan gaya hidup sesuai dengan
rekomendasi pemberi pelayanan kesehatan (W#5, **B dalam Syamsiyah, *++).
epatuhan pasien terhadap rekomendasi dan peraatan dari pemberi pelayanan
kesehatan adalah penting untuk kesuksesan suatu inter7ensi. akan tetapi,
ketidakpatuhan menjadi masalah yang besar terutama pada pasien yang menjalani
hemodialisis, sehingga berdampak pada berbagai aspek peraatan pasien,
termasuk konsistensi kunjungan, regimen pengobatan serta pembatasan makanan
dan 'airan (Syamsiah, *++).
03 Peria$u $epatuhan #enurut Teori Green
epatuhan merupakan suatu perilaku dalam bentuk respon atau reaksi terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar organisme. "alam memberikan respon sangat
bergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain. reen (+=@*, dalam
Notoatmojo, *+*) menjabarkan baha perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga
faktor yaitu predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. etika faktor
tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1. 0aktor-faktor predisposisi ( Predisposing factors)
0aktor predisposisi merupakan faktor anteseden terhadap perilaku yang
menjadi dasar atau moti7asi perilaku. 0aktor predisposisi dalam arti umum
juga dapat dimaksud sebagai prefelensi pribadi yang dibaa seseorang ataukelompok kedalam suatu pengalaman belajar. %refelensi ini mungkin
mendukung atau menghambat perilaku sehat.
0aktor predisposisi melingkupi sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan persepsi
yang berhubungan dengan moti7asi indi7idu atau kelompok untuk melakukan
suatu tindakan. Selain itu status sosial-ekonomi, umur, dan jenis kelamin juga
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
32/45
merupakan faktor predisposisi. "emikian juga tingkat pendidikan dan tingkat
pengetahuan, termasuk kedalam faktor ini.
2. 0aktor %emungkin (enabling factors)
0aktor ini merupakan faktor antedesenden terhadap perilaku yang
memungkinkan aspirasi terlaksana. Termasuk didalamnya adalah kemampuan
dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan suatu perilaku. 0aktor-
faktor pemungkin ini melingkupi pelayanan kesehatan (termasuk didalamnya
biaya, jarak, ketersediaan transportasi, aktu pelayanan dan keterampilan
petugas).
3. 0aktor-faktor %enguat ( Reinforcing factors)
0aktor penguat merupakan faktor yang datang sesudah perilaku dalam
memberikan ganjaran atau hukuman atas perilaku dan berperan dalam
menetapkan dan atau lenyapnya perilaku tersebut. Termasuk dalam faktor ini
adalah manfaat sosial dan manfaat fisik serta ganjaran nyata atau tidak nyata
yang pernah diterima oleh pihak lain. Sumber dari faktor penguat dapat berasal
dari tenaga kesehatan, kaan, keluarga, atau pimpinan. 0aktor penguat bisa
positif dan negatif tergantung pada sikap dan perilaku orang lain yang
berkaitan.
C3 2a$tor-4a$tor yang #e#pengaruhi Kepatuhan pasien he#odiais
$erdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan baha faktor-faktor yang
berhubungan dengan ketidakpatuhan pasien 3" dengan hemodialisis
menggunakan odel %erilaku
reen (+=@* dalam Notoatmojo, **) dan odel epatuhan amerrer, **
adalah:+. 0aktor %asien (Predisposing faktors)
0aktor pasien meliputi karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, ras, status
perkainan, pendidikan), lamanya sakit, tingkat pengetahuan, status bekerja,
sikap, keyakinan, nilainilai, persepsi, moti7asi, harapan pasien, kebiasaan
merokok.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
33/45
. 0aktor Sistem %elayanan esehatan (Enabling factors)
0aktor pelayanan kesehatan meliputi: fasilitas unit hemodialisa, kemudahan
men'apai pelayanan kesehatan termasuk didalamnya biaya, jarak, ketersediaan
transportasi, aktu pelayanan, dan keterampilan petugas.
B. 0aktor %etugas!pro7ider (Reinforcing factors)
0aktor pro7ider meliputi: keberadaan tenaga peraat terlatih, ahli diet,
kualitas komunikasi, dukungan keluarga.
$eberapa faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien agal injal
ronik dengan hemodialisis seperti dikemukakan diatas akan diuraikan
sebagiannya sebagai berikut:
a. &sia
Siagian (**+, dalam Syamsiah, *++) menyatakan baha umur
berkaitan erat dengan tingkat kedeasan atau maturitas, yang berarti baha
semakin meningkat umur seseorang, akan semakin meningkat pula
kedeasaannya atau kematangannya baik se'ara teknis, psikologis, maupun
spiritual, serta akan semakin meningkatkan pula kemampuan seseorang
dalam mengambil keputusan, berfikir rasional, mengendalikan emosi,
toleran dan semakin terbuka terhadap pandangan orang lain termasuk pula
keputusannya untuk mengikuti program-program terapi yang berdampak
pada kesehatannya.
b. %endidikan
%endidikan merupakan pengalaman yang berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan kualitas pribadi seseorang, dimana
semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin besar kemampuannyauntuk memanfaatkan pengetahuan dan keterampilannya (Siagian, **++,
/ohman, ** dalam Syamsiah, *++).
'. 2amanya #emodialisis
%eriode sakit dapat mempengaruhi kepatuhan. $eberapa penyakit yang
tergolong penyakit kronik, banyak mengalami masalah kepatuhan. %engaruh
sakit yang lama, belum lagi perubahan pola hidup yang kompleks serta
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
34/45
komplikasi-komplikasi yang sering mun'ul sebagai dampak sakit yang lama
mempengaruhi bukan hanya pada fisik pasien, namun juga emosional,
psikologis, dan sosial. %ada pasien hemodialisis didapatkan hasil riset yang
memperlihatkan perbedaan kepatuhan pada pasien yang sakit kurang dari +
tahun dengan yang lebih dari + tahun. Semakin lama sakit yang diderita,
maka resiko penurunan tingkat kepatuhan semakin tinggi (amerrer, **
dalam Syamsiah, *++).
d. ebiasaan erokok
erokok merupakan masalah kesehatan yang utama di banyak negara
yang berkembang (termasuk 1ndonesia). /okok mengandung lebih dari
C*** jenis bahan kimia yang diantaranya bersifat karsinogenik atau
mempengaruhi sistem 7askular.
e. %engetahuan tentang #emodialisa
%engetahuan atau kognitif merupakan faktor yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang sebab dari pengetahuan dan penelitian
ternyata perilakunya yang disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. anusia
mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan kelangsungan
hidupnya.
%enelitian telah menunjukkan baha peningkatan pengetahuan tidak
berarti meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang
diresepkan, yang paling penting, sesorang harus memiliki sumber daya dan
moti7asi untuk mematuhi protokol pengobatan ( organ, ***, amerrer,
**, dalam Syamsiah, *++).
f. oti7asioti7asi adalah merupakan sejumlah proses -proses psikologikal, yang
menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-
kegiatan sukarela (7olunter) yang diarahkan ketujuan tertentu, baik yang
bersifat internal, atau eksternal bagi seorang indi7idu, yang menyebabkan
timbulnya sikap antusiasme dan persistensi.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
35/45
%enelitian membuktikan baha moti7asi yang kuat memiliki hubungan
yang kuat dengan kepatuhan (amerrer, **, dalam Syamsiah, *++).
g. Status konomi
1ndi7idu yang status sosial ekonominya berke'ukupan akan mampu
menyediakan segala fasilitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sebaliknya, indi7idu yang status sosial ekonominya rendah akan
mengalami kesulitan didalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Sunaryo,
**C dalam $utar, *++).
D3 Tu!uan Diet
adapun tujuan diet menurut resnaan (**@) adalah sebagai berikut:
+. en'egah defisiensi gi;i serta mempertahankan dan memperbaiki status gi;i
agar penderita dapat melakukan akti7itas normal.
. enjaga keseimbangan 'airan dan elektrolit.
B. enjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
C. embantu mengontrol tekanan darah dan berat badan se'ara normal.
"alam Atmatsier (**?) syarat pemberian diet pada 3" adalah sebagai berikut:
+. nergi 'ukup, yaitu BD kkal!kg $$.
. %rotein rendah, yaitu *,?-*,D gr!kg $$. Sebagian harus bernilai biologik
tinggi.
B. 2emak 'ukup, yaitu *-B*E dari kebutuhan total energi. "iutamakan lemak
tidak jenuh ganda.
C. arbohidrat 'ukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi yang berasal dari protein dan lemak.
D. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, a'ites, oliguria, atau anuria,
natrium yang diberikan antara +-B gram.
?. alium dibatasi (?*-* mK) apabila ada hiperkalemia (kalium darah M D,D
mK), oliguria, atau anuria.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
36/45
. 3airan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah dengan
pengeluaran 'airan melalui keringan dan pernafasan (kurang lebih D**ml).
@. 6itamin 'ukup, bila perlu berikan 7itamin piridoksin, asam folat, 7itamin 3 dan
". %asien hemodialisis harus mendapatkan asupan makanan yang 'ukup agar
tetap sehat dalam gi;i yang baik. i;i kurang merupakan prediktor yang
penting untuk terjadinya kematian pada pasien hemodialisa.
Adapun asupan diet yang dianjurkan adalah:
a. Asupan protein diharapkan +-+, g!kg$$!hari dengan D*E terdiri atas
protein dengan nilai biologis tinggi.
b. Asupan kalium diberikan C*-* meK!hari. %embatasan kalium sangat
diperlukan. arena itu makanan tinggi kalium seperti buah-buahan dan
umbi-umbian tidak dianjurkan konsumsi.
'. Asupan natrium dibatasi C*-+* meK!hari guna mengendalikan tekanan dan
edema.
d. Asupan tinggi natrium akan menimbulkan rasa haus yang selanjutnya akan
mendorong pasien untuk minum. $ila asupan 'airan berlebihan maka selama
periode diantara dialisis akan terjadi kenaikan berat badan yang besar.
.3 Diet yang e4e$ti4
$agi penderita gagal ginjal kronik, meningkatkan kualitas hidup adalah 'ara
yang terbaik agar fungsi tubuh dapat bekerja lebih optimal. Adapun hal-hal yang
menjadikan diet dapat berjalan efektif menurut resnaan (**@) adalah sebagai
berikut:
+. emahami kondisi ginjal dan terapi yang dilakukan karena menentukan pola
diet yang akan dijalani. %ola diet bagi setiap orang akan berbeda-beda.. enyesuaikan aturan diet bagi penderita gagal ginjal dengan sisa fungsi ginjal
dan ukuran tubuh (tinggi maupun berat badan).
B. enjaga agar selera makan pasien tidak hilang. #al ini penting karena
penderita gagal ginjal mudah kehilangan selera makan.
23 Pengaturan Ma$anan dan Minu#an 8Diit9
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
37/45
%enyandang hemodialisis diharuskan melaksanakan pengaturan makan!minum.
$erikut beberapa makanan dan porsi yang dianjurkan untuk pasien gagal ginjal
kronis yang menjalani hemodialisa dalam Suitra (*+*):
+. Nasi
Walaupun se'ara teori ada jumlah kalori tertentu yang harus dimakan oleh
para penyandang hemodialisis, tetapi dalam kehidupan sehari-hari penyandang
diperbolehkan makan nasi se'ara bebas, ke'uali yang menderita diabetes
(ken'ing manis). #al ini dikarenakan, penyandang hemodialisis memerlukan
kalori yang 'ukup tinggi untuk mengimbangi penyakit ginjalnya. $agi yang
sering mengalami gangguan pada pen'ernaan disarankan untuk makan dalam
porsi ke'il beberapa kali (C-D kali) dalam sehari. Tidak dianjurkan makan
terlalu kenyang atau menunda sampai terlalu lapar
. %rotein!daging
%rotein untuk penyandang hemodialisis diperbolehkan +, gr!kg berat badan
!hari. 4umlah ini tidak terlalu jauh beda dengan konsumsi protein untuk
penduduk 1ndonesia pada umumnya , yaitu: +,-+,D gr!kg berat badan!hari.
"i samping daging, sumber protein lain yang boleh dikonsumsi adalah ikan,telur, dan susu. 4enis daging yang tidak dianjurkan adalah jeroan (hati, usus,
otak. dan lainnya). #al tersebut dapat meningkatkan asam urat dimana
sebagian besar penyandang hemodialisis mengalami kenaikan kadar asam urat
dalam darahnya.
B. aram
aram dapat meningkatkan tekanan darah dan mengakibatkan
sembab!bengkak. Sehingga pada penyandang hemodialisis garam hanya
diperbolehkan paling banyak setengah sendok teh dalam sehari. demikian pula
makanan asin lainnya seperti ke'ap asin, bumbu penyedap dan lain sebagainya.
C. $uah
$uah-buahan dibatasi untuk penyandang hemodialisis karena banyak
mengandung kalium. alium ini banyak terdapat dalam buah sehingga dapat
mengakibatkan kelainan jantung. Artinya, penyandang hemodialisis boleh
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
38/45
makan buah dalam jumlah yang terbatas. $uah yang tidak boleh dimakan
adalah durian, blimbing, air kelapa.
$uah yang boleh dimakan adalah pisang, pepaya, tomat, apel, mangga,
melon. &ntuk mengurangi kadar kalium dalam buah, dapat diupayakan dengan
merebus buah tersebut atau dipotong-potong kemudian di'u'i dan direndam
dengan air hangat sehingga kalium yang terkandung didalamnya terlarut dalam
air.
D. Sayur
Sayur juga mengandung banyak kalium, oleh karenanya harus dibatasi
untuk penyandang hemodialisis. $eberapa jenis sayur yang dibatasi adalah
bayam, bun'is, kembangkol. #al tersebut dikarenakan dapat meningkatkan
asam urat. alium dalam sayur dapat dikurangi dengan 'ara memotong-
motong terlebih dahulu kemudian di'u'i dan dimasak.
?. Tahu!tempe
%enyandang hemodialisis diperbolehkan makan tahu!tempe karena tetap
diperlukan oleh tubuh namun dengan jumlah yang terbatas. 4umlahnya paling
banyak adalah D* gram perhari.
. Air!minum
Air, baik berupa air minum ataupun sajian lain (kuah, sop, jui'e, kopi, susu,
dan lain sebagainya) sangat dibatasi untuk penyandang hemodialisis karena
dapat mengakibatkan bengkak, meningkatkan tekanan darah dan sesak nafas
akibat sembab paru. $agi penyandang hemodialisis yang masih keluar ken'ing,
boleh minum lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak keluar ken'ing
sama sekali. "asarnya adalah, membuat keseimbangan antara air yang asupan
'airan yang dibutuhkanQ jumlah urin C jamL(D** sampai D*)ml!hari.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
39/45
10 100 10 100
ANALISIS JURNAL
Pengaruh Hypnotherapy Terhadap Kepatuhan Diit Cairan Pada Pasien
Gaga Gin!a Kronis Ra"at Jaan Di Instaasi He#odiaisa Rs P$u
Muha##adiyah Go#%ong
Safitri +, 3okro Aminoto, Arnika "i AstiB
+,B4urusan eperaatan ST1es uhammadiyah ombong
"inas esehatan abupaten ebumen
M.T&D. P.N.LITIAN
4enis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu (quasy
experiental ). "engan non eKui7alen 'ontrol group (control group dan
experiental ) dengan satu kali post test. pengambilan sampel adalah purposi7e
sampling. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak +* untuk
masing-masing kelompok kontrol dan inter7ensi.
Teknik analisa uni7ariat digunakan untuk menyajikan semua 7ariabel dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi. Teknik analisa bi7ariat dengan
menggunakan uji non parametrik yaitu uji paired saple t!test.
HASIL DAN P.M0AHASAN
+. arakteristik responden berdasarkan berat badan kering
Tabel C.+ arakteristik responden berdasarkan berat badan kering pada pasien
di /S & uhammadiyah ombong pada bulan aretApril *++
(nQ*)
"ari
tabel C.+
berat
badan
kering pada kelompok inter7ensi yang tertinggi adalah sebanyak ? responden
(?*E) dengan berat badan kering CD-DC kg, sedangkan jumlah terendah
$$ ering elompok1nter7ensi ontrol
E E
BD-CC * D D*
CD-DC ? ?* *
DD-?D * B B*
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
40/45
10 100 10 100
Usia Kelompok
10 100 10 100
Kelebihancairan awal Kelompok
sebanyak responden dengan berat badan kering BD-CC kg, pada kelompok
kontrol prosentasi tertinggi adalah sebanyak D responden (D*E) dengan berat
badan kering BDCC kg dan prosentase terendah responden dengan berat badan
kering CD-CD kg.
. arakteristik /esponden $erdasarkan &sia
Tabel C. arakteristik responden berdasarkan usia di /S %&
uhammadiyah ombong bulan aret April *++ (nQ*)
Total
"ari tabel C., usia responden yang menjalani terapi hemodialisa di /S %&
uahammadiyah ombong, pada kelompok inter7ensi yang terbanyak adalah
D responden (D*E) dengan usia antara B?-D* tahun dan jumlah terendah
sebanyak responden (*E) usia +-BD tahun, sedangkan pada kelompok
'ontrol ? responden (?*E) usia antara B?-D* tahun dan prosentase terendah
sebanyak responden *E) pada usia antara +-BD tahun.
B. arakteristik responden berdasarkan kelebihan 'airan aal
Tabel C.B arakteristik responden berdasarkan kelebihan 'airan aal di /S
%& uhammadiyah ombong pada bulan aret April *++ (nQ*)
"ari
tabel
C.B,
kelebihan 'airan aal responden yang menjalani terapi hemodialisa di /S &
Intervensi Kontrol
∑ % ∑ %21-35 2 20 2 20
36-50 5 50 6 60
51-75 3 30 2 20
1nter7ensi ontrol
E E
DE D D* D D*
@E D D* D D*
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
41/45
uahammadiyah ombong pada kelompok inter7ensi adalah yang terbanyak
adalah D responden (D*E) dengan prosentase kelebihan 'airan aal DE dari berat
badan kering dan prosentase terendah adalah D responden (D*E) dengan
kelebihan kelebihan 'airan aal @E dari berat badan kering, sedangkan kelompok
kontrol prosentase tertinggi adalah sebanyak D responden (D*E) dengan
prosentase kelebihan 'airan aal @E dari berat badan kering dan prosentase
terendah adalah D respoonden (D*E) dengan kelebihan 'airan aal DE dari berat
badan kering.
C. %engaruh hypnotherapy terhadap kepatuhan diit 'airan
Tabel C.C %erbedaan ratarata kepatuhan diit 'airan kelompok inter7ensi dan
kelompok kontrol di /S %& uhammadiyah ombong pada bulan aret
April *++ (nQ*)
$erdasarkan tabel C.C di peroleh rata-rata kepatuhan diit 'airan pada kelompok
inter7ensi dan kelompok atau yang di lakukan perlakuan hypnotherapi sesuai
Standar 5perasional %rosedur #ypnotherapy (S5% #ypnotherapy), penelitian C,*
dengan standar de7iasi .+C dan pada kelompok kontrol atau yang hanya di beri
%endidikan esehatan (%enkes) saja D,** dengan standar de7iasi .@. rata -rata
kepatuhan pada kelompok inter7ensi dan kelompok kontrol tidak terdapat
perbedaan yang bermakna (pQ*,@++).
6ariabel S" T p-7alue
epatuhan diit 'airan
elompok inter7ensi
elompok konrol
B.@?* -C? *.@++
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
42/45
D. Tabel C.D %engaruh hypnotherapy terhadap kepatuhan diit 'airan pada pasien
raat jalan di /S %& uhammadiyah ombong pada bulan aret
April *++ (nQ*)
%ada uji statistik selisih kepatuhan dengan menggunakan paired saple ttest di
peroleh nilai pQ*,@++ dimana nilai pM*,*D, maka #o diterima dan #a di tolak,
artinya tidak ada beda yang signifikan antara kelompok inter7ensi dan kelompok
kontrol mengenai pengaruh hypnotherapy terhadap kepatuhan diit 'airan pada
pasien gagal ginjal kronik raat jalan di /S %& uhammadiyah ombong.
K.SIMPULAN JURNAL
esimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh metode
hypnotherapy terhadap kepatuhan diit 'airan pada pasien , dan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok inter7ensi
mengenai pengaruh hypnotherapi terhadap kepatuhan diit 'airan pada pasien
raat jalan di /S %& uhammadiyah ombong dengan nilai pQ*,@=C.
epatuhan diit 'airan ean S" p-7alue
elompok inter7ensi C.* .+C *.@++
elompok kontrol D.** .@@
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
43/45
0A0 I:
P.NUTUP
A. esimpulan
%enyakit agal injal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ
ginjalmengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama
sekalidalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga
keseimbangan'airan dan ;at kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam
darah atau produksi urine. %enyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa
saja yang menderita penyakitserius atau terluka dimana hal itu
berdampak langsung pada ginjal itu sendiri.%enyakit gagal ginjal lebih sering
dialamai mereka yang berusia deasa,terlebih pada kaum lanjut usia.
esimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh
metode hypnotherapy terhadap kepatuhan diit 'airan pada pasien , dan
tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
inter7ensi mengenai pengaruh hypnotherapi terhadap kepatuhan diit 'airan
pada pasien raat jalan di /S %& uhammadiyah ombong dengan
nilai pQ*,@=C.
$. Saran
Sebagai tindakan pen'egahan sebaiknya kita banyak melakukan olahraga,
menjaga asupan nutrisi yang adekuat serta istirahat yang teratur dan juga
hipnoterapi pada jurnal di atas yaitu tentang hipnoterapi terhadap kepatuhan
diit 'airan bias di jadikan sebagai referensi tindakan dalam penyembuhan pada
pasien dengan gagal ginjal kronik ().
Semoga dengan pembelajaran ini kita sebagai mahasisa keperaatan, akanlebih mudah mengetahui seluk beluk penyakit agal injal ronik, bagaimana
gejala hingga komplikasinya sehingga kita mampu memberikan asuhan
keperaatan yang tepat untuk pasien penderita gagal ginjal kronik.
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
44/45
"A0TA/ %&STAA
$aughman, "iane 3. **. "epera#atan $edikal %edah& %uku 'aku ari
%runner 'uddarth. 4akarta: 3
3rin, li;abeth 4. **=. $uku Saku %atofisiologi. 4akarta : 3
ale, ". ***. Rencanca *suhan "epera#atan +nkologi. 4akarta: 3
#arrisson. ***. Prinsip!prinsip ,lu Penyakit ala Edisi 13 -olue . 4akarta:
3
artono dan %ranarka. *+*. %uku */ar %oedhi!ara/o 0eriatri (,lu
"esehatan sia an/ut Edisi 13). 4akarta : 3
Nursalam, dkk. **@. *suhan "epera#atan pada Pasien dengan 0angguan
'iste Perkeihan. 4akarta : 3
%atri'ia A %otter, Anne riffin %erry: $uku Ajar 0undamental eperaatan
7olume + F edisi C: 4akarta, 3 **D
%erhimpunan "okter Spesialis %enyakit "alam 1ndonesia. **B. $uku Ajar 1lmu
%enyakit "alam 4ilid B disi B. 4akarta : $alai %enerbit 0&1
%otter, %atri'ia A, F Anne riffin %erry. **D. %uku */ar undaental
"epera#atan -olue ,. 4akarta: 3
%ri'e, S.A. F Wilson, 2.. %athophysiology: 3lini'al 'on'ept of disease
pro'esses. Cth
dition. Alih bahasa : Anugerah, %. 4akarta: 3> +==C ($uku asli diterbitkan
tahun +==)
/ee7es, dkk. **+. eperaatan edikal $edah disi +. 4akarta : Salemba
edika
/obbins, dkk. **. %uku */ar Patologi Edisi 4 -olue 2. 4akarta: 3
Smelt;er, Su;anne 3 F $are, $renda . **. %uku */ar "epera#atan $edikal
%edah %runner 'uddarth -olue 2. 4akarta: 3
8/19/2019 Analisis Jurnal ISK
45/45
Sto'klarger, 4aime 2. **. *suhan "epera#atan 0eriatrik . 4akarta: 3
Searingen. **+. "epera#atan $edikal %edah. 4akarta: 3
Syaifuddin. **=. *natoi 5ubuh anusia ntuk $ahasis#a "epera#atan.
4akarta: 3