Post on 25-Sep-2020
transcript
ANALISIS PENGARUH FINANCIAL STABILITY, PERSONAL FINANCIAL
NEED, EXTERNAL PRESSURE, DAN INEFFECTIVE MONITORING
TERHADAP FINANCIAL STATEMENT FRAUD
Oleh
ARDI HARIYANTO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
(Skripsi)
ii
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE EFFECT OF FINANCIAL STABILITY, PERSONAL FINANCIAL
NEED, EXTERNAL PRESSURE, and INEFFECTIVE MONITORING OF FINANCIAL
STATEMENT FRAUD
By
ARDI HARIYANTO
This study aims to examine the effect of Financial Stability, Personal Financial Need,
External Pressure, and Ineffective Monitoring on Financial Statement Fraud. In this study
the independent variable used is Financial Stability which is proxied by ACHANGE,
Personal Financial Need is proxied by OSHIP, External Pressure is proxied with
LEVERAGE, and Ineffective Monitoring is proxied with BDOUT, and the dependent
variable in this study is Financial Statement Fraud by Earning Management
The data used is secondary data in the form of the company's annual report, and processed
using the help of the SPSS application program. In this study there were 25 manufacturing
companies listed on the Indonesia Stock Exchange which were selected by purposive
sampling method
The results of this study indicate that Financial Stability has an effect on Financial Statement
Fraud, Personal Financial Need does not effect Financial Statement Fraud, External
Pressure has an effect on Financial Statement Fraud, and Ineffective Monitoring does not
effect Financial Statement Fraud
Keywords: Financial Stability, Personal Financial Need, External Pressure, Ineffective
Monitoring, Fraud, Financial Statement of Fraud
iii
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH FINANCIAL STABILITY, PERSONAL
FINANCIAL NEED, EXTERNAL PRESSURE, dan INEFFECTIVE
MONITORING terhadap FINANCIAL STATEMENT FRAUD
By
ARDI HARIYANTO
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Financial Stability, Personal
Financial Need, External Pressure, dan Ineffective Monitoring terhadap Financial
Statement Fraud. Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan
adalah Financial Stability diproksikan denga ACHANGE, Personal Financial
Need diproksikan dengan OSHIP, External Pressure diproksikan dengan
LEVERAGE, dan Ineffective Monitoring diproksikan dengan BDOUT, dan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah Financial Statement Fraud yang
diproksikan dengan Earning Management
Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berupa laporan tahunan
perushaaan, dan diolah menggunakan bantuan program aplikasi SPSS. Pada
penelitian ini terdapat 25 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang di pilih dengan metode purposive sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Financial Stability berpengaruh
terhadap Financial Statement Fraud, Personal Financial Need tidak berpengaruh
terhadap Financial Statement Fraud, External Pressure berpengaruh terhadap
Financial Statement Fraud, dan Ineffective Monitorng berpengaruh terhadap
Financial Statement Fraud
Kata kunci: Financial Stability, Personal Financial Need, External Pressure,
Ineffective Monitoring, Fraud, Financial Statement Fraud
ANALISIS PENGARUH FINANCIAL STABILITY, PERSONAL
FINANCIAL NEED, EXTERNAL PRESSURE, DAN INEFFECTIVE
MONITORING TERHADAP FINANCIAL STATEMENT FRAUD
Oleh
ARDI HARIYANTO
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
viii
RIWAYAT HIDUP
Ardi Hariyanto, lahir di Bengkulu pada tanggal 15
Januari 1996 dari pasangan Bapak Joko Sugeng
dan Ibu Eva Gustini, merupakan anak ketiga dari
tiga bersaudara. Penulis menyelesaikan
pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Angkasa
Palembang, Jawa Barat pada tahun 2001.
Dilanjutkan dengan pendidikan dasar di SD Negeri
01 Beringin Raya, dan lulus pada tahun 2007. Kemudian, penulis menyelesaikan
pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 14 Bandar Lampung, yang
diselesaikan pada tahun 2010, lalu dilanjutkan ke jenjang pendidikan menengah
atas di SMA Negeri 16 Bandar Lampung hingga lulus pada tahun 2013.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2013. Penulis juga aktif dalam dunia organisasi.
Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah
berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan
penulisan akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia
pendidikan.
Akhir kata, penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
terselesaikannya skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Financial Stability,
Personal Financial Need, External Pressure, dan Ineffective Monitoring
terhadap Financial Statement Fraud”
ix
MOTTO
“ Life Only Once Lives That Matter “
x
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada:
Kedua orang tua yang telah memberikan seluruh kasih sayangnya kepadaku.
Ayahku Joko Sugeng dan Ibuku Eva Gustini yang selalu mendoakan,
memberikan nasihat dan pengorbanan yang diberikan kepadaku.
Kakakku Wahyu Dwi Saputro dan Febrianto Tri Permadi dan seluruh
keluarga besarku untuk semangat, doa, dan nasihat yang diberikan.
Seluruh sahabat, teman-temanku dan seluruh keluarga besar HIMACIKEP.
Almamater tercinta, Universitas Lampung.
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala Rahmat dan
Karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Analisis Pengaruh Financial
Stability, Personal Financial Need, External Pressure, dan Ineffective Monitoring terhadap
Financial Statement Fraud”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih ditemukan banyak
kekurangan, karenanya penulis terbuka terhadap berbagai saran dan masukan guna perbaikan di
masa depan. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis pribadi
maupun bagi pembaca.
Bandar Lampung, 13 Juni 2019
Ardi Hariyanto
xii
SANWACANA
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Pengaruh Financial Stability, Personal Financial Need, External Pressure,
dan Ineffective Monitoring terhadap Financial Statement Fraud” sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses penyusunan dan
penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si.
selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
3. Ibu Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., CA., CPA. selaku Dosen Pembimbing
Utama atas waktu, bimbingan, saran, dan nasihat yang telah diberikan dengan
penuh kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.
xiii
4. Ibu Dewi Sukmasari, S.E., M.S.A., Akt., CA. selaku Dosen Pembimbing Kedua
atas waktu, bimbingan, saran, dan nasihat yang telah diberikan dengan penuh
kesabaran selama proses penyelesaian skripsi.
5. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., CA. selaku Dosen Penguji Utama yang
telah memberikan masukan, nasihat, saran-saran yang membangun serta diskusi
yang bermanfaat mengenai pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Ade Widyanti, S.E., M.S.Ak., Akt. Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan, masukan, arahan dan nasihat sehingga penulis dapat
menyelesaikan proses belajar.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan, serta pembelajaran selama penulis
menyelesaikan pendidikan di Universitas Lampung.
8. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Mbak
Tina, Mpok, Mas Veri, Mas Yana, Mas Yogi, Mas Leman, Mas Ruli, Mbak
Diana, atas bantuan dan pelayanannya selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Lampung.
9. Kedua orang tua, Ayahku (Joko Sugeng) dan Ibuku (Eva Gustini) yang telah
memberikan kasih sayang nasihat, arahan, dukungan, dan tiada hentinya selalu
mendoakan demi keberhasilan dan kesuksesanku.
10. Kakak-kakakku, Wahyu Dwi Saputro, dan Febrianto Tri Permadi yang telah
memberikan ,dukungan, doa, nasihat, motivasi, selalu dan selalu sabar
mendampingi.
xiv
11. Keluarga HIMACIKEP dan bagian juga dari kontrakan, Adon, Anjas, Sidik,
Sulton, Iqbal, Abdul, Arbud, Sunu, Sesil, Audhitya, Ferdinan, Lano, terimakasih
atas dukungan, keceriaan, canda, tawa, dan pengalaman hidup yang penuh warna
selama ini. Kurang-kurangin mulutnya, nanti baper.
12. Desri Oktaria, terima kasih atas semangat, dukungan, keceriaan, canda, tawa,
selama proses penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan masukan, bantuan
dan saran. Thankyou for your love.
13. Rekan-rekan Akuntansi Paralel 2013, Indika, Diska, Vectry, Adit, Kinan,
Syuhada,Meli, Novi, Diena,Dewi, Laviona, Ayudia, Fitria, Nadaa, Jania, Siti
Makhlufa, Reni dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Semoga kita semua sukses, Aamiin.
14. Keluarga KKN Desa Purwosari, Abu, Rico, Messy, Anggita, Intan dan Nurazizah,
terima kasih atas pengalaman hidup selama 40 hari dan dukungan yang telah
diberikan, Sungguh berkesan.
15. Seluruh teman, kerabat, dan pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terima kasih telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini.
Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terima kasih, semoga
mendapat balasan dari Allah SWT. Demikianlah, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Bandar Lampung, 13 Juni 2019
Penulis,
Ardi Hariyanto
xv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
ABSTRACT ...................................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................ iii
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ v
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................vi
PERNYATAAN ................................................................................................vii
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................viii
MOTTO .............................................................................................................ix
PERSEMBAHAN ..............................................................................................x
KATA PENGANTAR .......................................................................................xi
SANWANACA ..................................................................................................xii
DAFTAR ISI ......................................................................................................xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................xix
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ........................................ 5
1.2.1 Rumusan Masalah…………………………………………...5
1.2.2 Batasan Masalah……………………………………………. 5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 6
xvi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ................................................................................ 7
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) .......................................... 7
2.1.2 Konsep Kecurangan (fraud) ................................................. 8
2.1.3 Financial Statement Fraud .................................................... 8
2.1.4 Fraud Pentagon ..................................................................... 10
2.1.5 Financial Stability................................................................. 13
2.1.6 Personal Financial Need....................................................... 14
2.1.7 External Pressure.................................................................. 14
2.1.8 Ineffective Monitoing............................................................ 15
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 16
2.3 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 21
2.4 Pengembangan Hipotesis ................................................................. 21
2.4.1 Financial Stability dan Financial Statement Fraud ................ 21
2.4.2 Personal Financial Need dan Financial Statement Fraud...... 22
2.4.3 External Pressure dan Financial Statement Fraud .................23
2.4.4 Ineffective Monitoring dan Financial Statement Fraud ..........23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel ........................................................................ 25
3.1.1 Populasi .................................................................................. 25
3.1.2 Sampel.....................................................................................25
3.2 Jenis Sumber Data ............................................................................ 26
3.2.1 Metode Pengumpulan Data.....................................................27
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................... ..27
3.3.1 Variabel Dependen ................................................................. 28
3.3.1.1 Financial Statement Fraud..........................................28
3.3.2 Variabel Independen ............................................................... 29
3.3.2.1 Financial Stability........................................................29
3.3.2.2 Personal Financial Need.............................................30
3.3.2.3 External Pressure........................................................31
xvii
3.3.2.4 Ineffective Monitoring..................................................31
3.4 Metode Analisis Data ....................................................................... 32
3.4.1 Uji Statistik Deskriptif ............................................................ 32
3.4.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 33
3.4.2.1 Uji Normalitas ............................................................. 33
3.4.2.2 Uji Heteroskedastisitas ................................................ 34
3.4.2.3 Uji Multikolonieritas ................................................... 34
3.5 Uji Hipotesis ....................................................................................... 35
3.5.1 Uji Godness Of Fit ................................................................ 35
3.5.2 Uji Koefisien Determinasi...................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................... 37
4.2 Statistik Deskriptive Penelitian ........................................................ 38
4.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik.........................................................39
4.3.1 Hasil Uji Normalitas............................................................. 39
4.3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................... 41
4.3.3 Hasil Uji Multikolonieritas................................................... 42
4.4 Uji Hipotesis ................................................................................... 43
4.4.1 Uji Hipotesis Regresi ........................................................... 43
4.4.2 Uji Godness Of Fit ............................................................... 45
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi ................................................... 46
4.5 Pembahasan ..................................................................................... 47
4.5.1 Financial Stability pada Financial Statement Fraud .............. 47
4.5.2 Personal Financial Need pada Financial Statement Fraud .... 48
4.5.3 External Pressure pada Financial Statement Fraud ............... 49
4.5.4 Ineffective Monitoring pada Financial Statement Fraud ........ 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan........................................................................................... 51
xviii
5.2 Keterbatasan ..................................................................................... 52
5.3 Saran ................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xix
DAFTAR TABEL
Halaman
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 16
4.1 Daftar Perusahaan Penelitian .................................................................... 37
4.2 Hasil Statistik Deskriptif .......................................................................... 38
4.3 Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 41
4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................... 43
4.5 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 44
4.6 Uji Hasil Uji Signifikasi Model (Uji Statistik F) ...................................... 46
4.7 Uji Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 47
xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 26
4.3 Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 40
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 42
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Perusahaan Sampel Penelitian
Lampiran 2 : Hasil Uji Statistik Deskriptif
Lampiran 3 : Hasil Uji Normalitas
Lampiran 4 : Hasil Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 5 : Hasil Uji Multikolonieritas
Lampiran 6 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Lampiran 7 : Hasil Uji Signifikansi Model (Uji Statistik F)
Lampiran 8 : Hasil Uji Hipotesis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan adalah informasi
mengenai laba perusahaan. Terkait dengan informasi laba, dalam laporan keuangan
adalah Statement of Financial Accounting informasi mengenai laba perusahaan.
Concept (SFAC) No.1 menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan perhatian
utama bagi para pengguna laporan keuangan dalam menilai kinerja atau
pertanggungjawaban manajemen serta menilai earning power perusahaan di masa yang
akan datang. Seperti yang kita tahu, perusahaan go public wajib mempublikasikan
laporan keuangannya kepada publik, sehingga perusahaan mempunyai kecenderungan
untuk melakukan tindakan yang memberikan laporan keuangan yang atraktif agar
mencerminkan laporan keuangan yang baik bagi pihak eksternal perusahaan.
Namun,tindakan tersebut dapat berujung pada tindakan kecurangan laporan keuangan
(financial statement fraud). Laporan keuangan diterbitkan untuk memberikan
informasi keuangan mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas
perusahaan yang akan membantu bagi pihak pemegang kepentingan untuk membuat
suatu keputusan ekonomi (Maghfiroh dkk., 2015). Menurut Association of Certified
2
Fraud Examiners (ACFE), fraud adalah tindakan penipuan atau kekeliruan yang
dibuat oleh seseorang atau badan yang mengetahui bahwa kekeliruan tersebut dapat
mengakibatkan beberapa manfaat yang tidak baik kepada individu atau entitas atau
pihak lain.
Kasus pembobolan perbankan kembali terjadi. Setelah pembobolan senilai Rp 846
miliar dengan modus kredit fiktif PT Rockit Aldeway menimpa sejumlah bank, giliran
Bank Tabungan Negara (BTN) yang kebobolan. Kasus pembobolan bank ini
bermodus pemalsuan deposito. Menurut Agung, sejumlah nasabah korporasi diberikan
tanda terima deposito palsu setelah menempatkan dananya di BTN. Polisi kini
menangkap dan menahan sejumlah pelaku di kasus ini. Kala itu, Kepala kantor BTN
Cabang Cibubur menyatakan, dana SAN Finance yang tersimpan di Kantor Kas BTN
Cikeas hanya Rp 140 miliar dari total dana yang ditempatkan sebesar Rp 250 miliar.
Tidak puas dan menilai tidak ada itikad baik BTN, SAN Finance pun melaporkan kasus
itu sebagai tindakan pidana ke Polda Metro Jaya 31 Januari 2017.
Perusahaan ini juga mengajukan gugatan perdata 15 Maret 2017. Sebab, selain
kerugian materiil, SAN Finance mengklaim merugi atas potensi keuntungan sebesar 15
persen. Andrijanto menambahkan, pada 8 Februari 2017, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) sebetulnya sudah mempertemukan SAN Finance, BTN dan korban lain. Hanya,
pertemuan itu tak mencapai sepakat. Eko Waluyo, Sekretaris Perusahaan BTN
menyatakan, bilyet deposito nasabah itu dipalsukan komplotan penipu yang
menggunakan nama BTN. Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan III
3
OJK menambahkan, OJK sudah minta bank untuk melaporkan ke pihak berwajib
karena kasus ini termasuk white collar crime. Tanpa pengawasan dan perlindungan
ketat, maraknya kasus pembobolan bank seperti ini bisa memantik kekhawatiran
nasabah atas dananya di perbankan (www.kompas.com).
Kecurangan dapat terjadi di semua jenis perusahaan, mulai dari perusahaan kecil
sampai perusahaan go public yang telah terdaftar di bursa efek dunia, tak terkecuali di
Indonesia. Banyaknya kecurangan yang terjadi di Indonesia merupakan salah satu
bentuk adanya kegagalan audit atas laporan keuangan, Adapun faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kecurangan (fraud) disebut dengan segitiga kecurangan
(fraud triangle) yang kemudian berkembang menjadi fraud diamond dan
perkembangan model fraud terbaru adalah fraud pentagon ditemukan oleh Jonathan
Marks (2012). Kondisi saat ini dimana perusahaan semakin berkembang dan semakin
kompleks, membuat banyaknya kecurangan yang dapat dilakukan para pelaku fraud
yang saat ini lebih mudah untuk mengakses informasi keuangan suatu perusahaan oleh
karena itu membuat fraud dikembangkan dari fraud triangle menjadi fraud pentagon,
fraud pentagon sendiri terdiri dari 5 elemen yaitu: pressure, opportunity,
rationalization, competence/capability, dan arrogance.
Pressure adalah suatu penyebab seseorang melakukan tindakan fraud yang umumnya
terjadi karena kebutuhan atau masalah finansial, tetapi pada umumnya terjadi karena
dorongan keserakahan. Opportunity adalah suatu kesempatan seseorang melakukan
fraud biasanya disebabkan karena internal control suatu organisasi yang lemah,
4
kurangnya pengawasan, dan/atau penyalahgunaan wewenang. Rationalization adalah
tindakan yang mencari alasan pembenaran oleh orang-orang yang merasa dirinya
terjebak dalam suatu keadaan yang buruk. Competence/capability adalah merupakan
perkembangan dari elemen opportunity yaitu kemampuan individu untuk
mengesampingkan internal control dan mengontrolnya sesuai dengan kedudukan
sosialnya untuk kepentingan pribadinya. Arrogance adalah sikap superioritas dan
keserakahan dalam sebagian dirinya yang menganggap bahwa kebijakan dan prosedur
perusahaan sederhananya tidak berlaku secara pribadi.
Dalam kasus diatas memiliki salah satu dari kelima elemen fraud pentagon yaitu
opportunity, dimana kasus diatas dapat dilihat bahwa ada seseorang yang melakukan
tindakan fraud karena adanya kesempatan atau peluang untuk melakukan tindakan
fraud itu sendiri dapat dilihat dari pernyataan Sekretaris Perusahaan BTN yang
menyatakan bahwa adanya sekelompok atau kelompotan penipu yang mengatas
namakan BTN.
Penelitian yang dilakukan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE,
2014) memperkirakan kerugian yang terjadi akibat kecurangan dan penyalahgunaan
adalah 5% dari pendapatan tahunan. ACFE mengungkapkan ada tiga kategori utama
dalam kecurangan yang terjadi, terdiri dari: penyalahgunaan aktiva (Asset
Misappropiation), korupsi (Corruption), dan kecurangan laporan keuangan (Financial
Statement Fraud). Dari kumpulan kasus kecurangan yang ditemukan oleh ACFE,
sebesar 85% merupakan kasus penyalahgunaan aktiva dengan kerugian rata-rata
5
sebesar $130.000, 37% merupakan kasus korupsi dengan kerugian rata-rata $200.000
dan sisanya sebesar 9% merupakan kasus kecurangan laporan keuangan dengan
kerugian terbesar $1.000.000 dibandingkan kasus lainnya. Dalam penjelasan di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa persentase terjadinya manipulasi laporan keuangan
cukup kecil namun kerugian yang ditimbulkan cukup besar (ACFE, 2014).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
berjudul “Analisis Pengaruh Financial Stability, Personal Financial Need,
External Pressure, dan Ineffective Monitoring pada Financial Statement
Fraud dalam Perspektif Fraud (Studi empiris pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI)”
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun rumusan masalah penelitian ini
yaitu: Bagaimana Pengaruh Financial Stability, Personal Financial Need, External
Pressure, dan Ineffective Monitoring terhadap fraud?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini terdapat batasan-batasan masalah agar masalah yang akan diteliti
tetap fokus dan tidak meluas ke arah masalah-masalah yang lain. Batasan masalah
penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di BEI
6
2. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
3. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013-2017
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh Financial Stability, Personal Financial Need,
External Pressure, dan Ineffective Monitoring terhadap fraud.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini sebagai menambah wawasan untuk di kemudian hari yang akan
dilakukan oleh peneliti selanjutnya.
2. Penelitian ini juga dapat sebagai pertimbangan para investor untuk mengetahui
bagaimana kasus fraud terjadi.
3. Penelitian ini juga dapat sebagai pertimbangan suatu perusahaan untuk mengetahui
bagaimana mendeteksi fraud .
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan (Agency Theory) merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan
yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori ekonomi, teori keputusan,
sosiologi, dan teori organisasi. Teori ini merupakan salah satu teori yang muncul dalam
perkembangan riset akuntansi yang merupakan modifikasi dari perkembangan model akuntansi
keuangan dengan menambahkan aspek perilaku manusia dalam model ekonomi. Pemisahan
pemilik dan manajemen di dalam literatur akuntansi disebut dengan Agency Theory (teori
keagenan). Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau
lebih (principal) memperkerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian
mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut.
Prinsipal selalu menginginkan return tinggi atas investasi yang telah dikeluarkan
untuk perusahaan, sedangkan agen memiliki kepentingan tersendiri yaitu untuk
mendapatkan kompensasi yang lebih besar atas hasil kinerjanya. Hal ini
menunjukan adanya benturan kepentingan antara prinsipal dan agen yaitu pemilik
modal dan para pengelola manajemen perusahaan yang sering disebut pula dengan
conflict of interest. Oleh karena conflict of interest inilah maka perusahaan
sebagai agen menghadapi berbagai tekanan untuk menemukan cara agar kinerja
8
perusahaan selalu meningkat dengan harapan bahwa dengan peningkatan kinerja maka principal
akan memberikan suatu bentuk apresiasi (Rationalization).
Gerbang menuju fraud akan semakin terbuka apabila manajemen memiliki akses
yang luas (Capability) serta kesempatan dan peluang untuk menaikkan laba
(Opportunity). Semakin tinggi tingkat pengembalian investasi (berupa dividen)
yang diperoleh oleh principal maka semakin tinggi juga kompensasi yang
diberikan kepada agen.
2.1.2 Konsep Kecurangan (fraud)
Definisi fraud sangat luas dan dapat dilihat pada beberapa kategori fraud. Namun secara umum,
unsur-unsur dari fraud adalah:
a. Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation);
b. Dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present);
c. Fakta bersifat material (material fact);
d. Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make-knowingly or recklessly);
e. Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi;
f. Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah pernyataan tersebut
(misrepresentation);
g. Yang merugikannya (detriment) (Maghfiroh dkk., 2015).
2.1.3 Financial Statement Fraud
Kecurangan laporan keuangan adalah keliru disengaja, salah saji atau penghilangan data laporan
keuangan dengan tujuan menyesatkan pembaca dan menciptakan kesan palsu terhadap kekuatan
finansial sebuah organisasi. Bisnis publik dan swasta melakukan kecurangan laporan keuangan
untuk mendapatkan kepentingan investor atau memperoleh persetujuan bank untuk pembiayaan,
9
sebagai pembenaran untuk bonus atau kenaikan gaji atau untuk memenuhi harapan pemegang
saham. Manajemen puncak biasanya berada di pusat kecurangan laporan keuangan karena laporan
keuangan dibuat di tingkat manajemen.
Menurut ACFE (2014), kecurangan laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan
yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material laporan keuangan yang
merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan non
financial. ACFE membagi kecurangan kedalam tiga tipologi atau cabang utama, yaitu:
(1) Penggelapan aset (asset missapropriation) merupakan tindakan berupa pencurian,
menggelapkan, atau juga penyalahgunaan aset yang dimiliki oleh perusahaan.
(2) Pernyataan yang salah (fraudulent missatement) dimana tipologi ini menyatakan bahwa laporan
keuangan yang disajikan tersebut tidak dinyatakan dengan yang sebenarnya.
(3) Korupsi (corruption) yaitu kecurangan yang satu ini kerap dan marak terjadi dalam dunia bisnis
maupun pemerintahan. Korupsi merupakan tindakan kecurangan yang sulit terdeteksi dan
cenderung dilakukan oleh satu orang, namun melibatkan pihak lainnya.
Menurut SAS No.99 (AICPA 2002), financial statement fraud dapat dilakukan dengan:
(1) Manipulasi,pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi, dokumen pendukung
darilaporan keuangan yang disusun.
(2) Kekeliruan atau kelalaian yang disengaja dalam informasi yang signifikan terhadap
laporan keuangan.
(3) Melakukan secara sengaja penyalahgunaan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan jumlah,
klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
10
Menurut Wells (2011) dalam Sihombing (2014) menyatakan bahwa, financial statement fraud
mencakup beberapa modus, antara lain:
1. Pemalsuan, pengubahan, atau manipulasi catatan keuangan, dokumen pendukung atau
transaksi bisnis.
2. Penghilangan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, akun atau informasi signifikan
lainnya sebagai sumber dari penyajian laporan keuangan.
3. Penerapan yang salah dan disengaja terhadap prinsip akuntansi, kebijakan, dan prosedur
yang digunakan untuk mengukur, mengakui, melaporkan dan mengungkapkan peristiwa
ekonomi dan transaksi bisnis.
4. Penghilangan yang disengaja terhadap informasi yang seharusnya disajikan
dan diungkapkan menyangkut prinsip dan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
membuat laporan keuangan.
Beberapa modus diatas sering dijadikan motivasi dan cara manajer dalam
melakukan fraud terhadap laporan keuangan, mulai dari penggunaan metode,
prinsip, maupun kebijakan yang salah dalam proses pelaporan keuangan. Selain
itu, laporan keuangan yang mengandung fraud menjadi ancaman bagi pengguna
laporan keuangan. Karena, manajer perusahaan menyajikan informasi yang palsu
dan salah (moral hazard) kepada publik.
2.1.4 Fraud Pentagon
Fraud Pentagon berfokus pada kecurangan yang dilakukan pada tingkat manajemen tingkat
menengah sedangkan fraud pentagon mempunyai skema kecurangan yang lebih luas dan
menyangkut manipulasi yang dilakukan oleh CEO atau CFO. Dibawah ini adalah gambar dari
fraud pentagon:
11
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam fraud pentagon:
1. Arogansi (arrogance): merupakan sifat kurangnya hati nurani yang merupakan sikap
superioritas atau adanya sifat congkak pada seseorang yang percaya bahwa pengendalian
internal tidak dapat diberlakukan secara pribadi (Aprilia, 2017). atau keserakahan dalam
sebagian dirinya yang menganggap bahwa kebijakan dan prosedur perusahaan
sederhananya tidak berlaku secara pribadi. Dengan sifat seperti ini, seseorang dapat
melakukan kecurangan dengan mudah karna merasa/menganggap dirinya paling unggul
diantara yang lain dan menganggap kebijakan tidak berlaku untuknya . Kesombongan ini
muncul dari keyakinan bahwa dirinya mampu melakukan kecurangan dan kontrol yang ada
tidak dapat menimpa dirinya sehingga pelaku kecurangan biasanya berpikir bebas untuk
melakukan kecurangan tanpa takut adanya sanksi yang akan menjeratnya (Aprilia, 2017).
Contohnya adalah seorang manajer yang melakukan segala cara agar dirinya tidak
diturunkan dari jabatannya dan terlihat baik kinerjanya di mata para eksekutif perusahaan
walaupun harus berlaku curang.
2. Kompetensi (competence/capability): Capability artinya seberapa besar daya dan kapasitas
dari seseorang itu melakukan fraud dilingkungan perusahaan (Sihombing, 2014).
12
Kompetensi adalah kemampuan karyawan untuk mengesampingkan pengendalian internal,
dengan mengembangkan strategi penyimpangan yang canggih dan untuk mengendalikan
situasi sosial demi keuntungannya dengan cara menjualnya kepada orang lain. Competence
merupakan perkembangan dari elemen opportunity yaitu kemampuan individu untuk
mengesampingkan internal control dan mengontrolnya sesuai dengan kedudukan sosialnya
untuk kepentingan pribadinya. Contohnya adalah seorang karyawan yang memiliki
kemampuan untuk mengetahui aset-aset perusahaan dan membocorkan atau menjualnya
kepada pihak lain
3. Peluang (opportunity): kontrol yang lemah memberikan kesempatan bagi seseorang untuk
melakukan penipuan (Aprilia, 2017). Adanya peluang memungkinkan terjadinya
kecurangan. Ketidakefektifan pengawasan manajemen atau penyalahgunaan posisi atau
otoritas merupakan salah satu bentuk peluang melakukan kecurangan (Kusumawardhani,
2013). Contohnya tidak adanya internal control atau lemahnya pengawasan pada suatu
perusahaan, membuat seorang karyawan dapat dengan bebas melakukan suatu tindak
kecurangan baik penggelapan, manipulasi data atau semua tindak bentuk kecurangan pada
suatu perusahaan yang menimbulkan terjadinya fraud.
4. Tekanan (pressure): adanya motivasi untuk melakukan dan menyembunyikan penipuan
yang dilakukan (Aprilia, 2017). Pressure adalah sebuah dorongan yang menyebabkan
seseorang melakukan tindakan fraud, contohnya hutang atau tagihan yang menumpuk,
gaya hidup mewah, ketergantungan narkoba, dll. Pada umumnya yang mendorong
terjadinya fraud adalah kebutuhan atau masalah finansial, tapi banyak juga yang hanya
terdorong oleh keserakahan.
13
Seseorang melakukan penggelapan uang perusahaan karena adanya tekanan yang
menghimpitnya, tekanan itu dapat berupa adanya kebutuhan mendesak yang harus segera
diselesaikan (tekanan keuangan) dan hal ini tidak dapat dibagikan kepada orang lain.
Masalah tersebut akan ditutup rapat-rapat oleh orang bersangkutan dan menjadi
permasalahan yang nonshareable baginya (Aprilia, 2017).
5. Rasionalisasi (rationalization): adanya pemikiran untuk membenarkan kecurangan yang
sudahterjadi (Aprilia, 2017). Rasionalisasi dapat diartikan sebagai tindakan yang mencari
alasan pembenaran oleh orang-orangyang merasa dirinya terjebak dalam suatu keadaan
yang buruk. Pelaku akan mencarialasan untuk membenarkan kejahatan untuk dirinya agar
tindakan yang sudahdilakukannya dapat diterima oleh masyarakat. Rasionalisasi
merupakan bagian dari fraud pentagon yang paling sulit diukur (Kusumawardhani, 2013).
2.1.5 Financial Stability
Financial stability merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan
dalam kondisi stabil (Kusumawardhani, 2013). Ketika financial stability perusahaan berada dalam
kondisi yang terancam, maka manajemen akan melakukan berbagai cara agar financial stability
perusahaan terlihat baik. Stabilitas keuangan
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi suatu negara. Apabila kondisi ekonomi tidak stabil, maka akan
mempengaruhi stabilitas keuangan perusahaan tersebut. Keuangan perusahaan dapat dikatakan
stabil apabila perushaan dapat mencukupi kebutuhan rutin saat ini, yang akan datang, dan
kebutuhan yang sifatnya mendadak atau tiba-tiba, stabilitas dalam suatui perushaan menurut
Munawir (1995:33), “Kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang
diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perushaan untuk membayar beban bunga atas
14
hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat waktu, dan
kemampuan perushaan membayar dividen secara teratur kepada pemegang saham tanpa hambatan
dan krisis keuangan”. Tentunya hal seperti ini akan memberikan tekanan terhadap pihak
manajemen perusahaan dan manajemen akan menghalalkan segala macam cara untuk
menampilkan laporan keuangan yang terkesan baik (Aprilia, 2017).
2.1.6 Personal Financial Need
Personal Financial Need adalah suatu kondisi ketika keuangan perusahaan turut dipengaruhi oleh
kondisi keuangan para eksekutif perusahaan. Contoh faktor risiko: kepentingan keuangan oleh
manajemen yang signifikan dalam entitas, manajemen memiliki bagian kompensasi yang
signifikan yang bergantung pada pencapaian target yang agresif untuk harga saham, hasil operasi,
posisi keuangan, atau arus kas manajemen menjaminkan harta pribadi untuk utang entitas (Widarti,
2015). Sebagian saham yang dimiliki oleh eksekutif perusahaan akan mempengaruhi kebijakan
manajemen dalam mengungkapkan kinerja keuangan perusahaan. Struktur kepemilikan saham
perusahaan dapat mempengaruhi tingkat terjadinya fraud.
2.1.7 External Pressure (Tekanan Eksternal)
Tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak
ketiga dapat memicu terjadinya tindak kecurangan. Tekanan tersebut dapat berbentuk dalam hal
kemampuan untuk mendapatkan pinjaman dari luar perusahaan serta kemampuan untuk membayar
pinjaman (Rachmania, 2017). Ketika perusahaan menghadapi adanya tren tingkat ekspektasi para
analis investasi, tekanan untuk memberikan kinerja terbaik bagi investor dan kreditor yang
signifikan bagi perusahaan atau pihak eksternal lainnya.
15
2.1.8 Ineffective Monitoring
Ineffective monitoring yaitu keadaan dimana perusahaan tidak memiliki unit pengawas yang
efektif memantau kinerja perusahaan. Contoh faktor risiko: adanya dominasi manajemen oleh satu
orang atau kelompok kecil, tanpa kontrol kompensasi,
tidak efektifnya pengawasan dewan direksi dan komite audit atas proses pelaporan keuangan dan
pengendalian internal dan sejenisnya (Widarti, 2015). Untuk dapat mengontrol kinerja perusahaan
dengan efektif, dibutuhkan komisaris independen. Dengan terdapatnya komisaris independen,
maka akivitas pengawasan akan lebih independen (Rachmania, 2017).
16
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Penelitian Variabel
Dependen
Variabel
Independen
Hasil Penelitian
1. Maghfiroh
(2015)
Analisis
Pengaruh
Financial
Stability,
Personal
Financial
Need,
External
Pressure,
Dan
Ineffective
Monitoring
Pada
Financial
Statement
Fraud Dalam
Perspektif
Fraud
Financial
Statement
Fraud
dalam
Perspektif
Fraud
Financial
Stability,
Personal
Financial
Need,
External
Pressure,
Ineffective
Monitoring
Hasil penelitian ini hanya berhasil
mendukung 1 dari 4 hipotesis.
Variabel financial stability tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap financial statement fraud.
Variabel personal financial need
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap financial statement fraud.
Variabel external pressure
berpengaruh secara signifikan
terhadap financial statement fraud.
Variabel ineffective monitoring
tidak berpengaruh signifikan
terhadap financial statement fraud.
2. Aprilia
(2017)
Analisis
Pengaruh
Fraud
Pentagon
Terhadap
Kecurangan
Laporan
Keuangan
Menggunaka
n Beneish
Model Pada
Perusahaan
Yang
Laporan
Keuangan
Fraud
Pentagon
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hanya stabilitas keuangan
yang diproksikan dengan rasio
perubahan total aset saja yang
berpengaruh signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan.
Sedangkan untuk variabel lainnya
yaitu politisi CEO, frekuensi
kemunculan gambar CEO,
kebijakan hutang-piutang
meragukan yang tidak diumumkan,
terbatasnya akses informasi entitas
bertujuan khusus, efektifitas
pengawasan, pergantian ketua
auditor internal, tekanan pihak
eksternal, kepemilikan manajerial,
17
Menerapkan
Asean
Corporate
Governance
Scorecard
pergantian kebijakan akuntansi
perusahaan, opini audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan.
3. Kusumaward
hani (2013)
Deteksi
Financial
Statement
Fraud
Dengan
Analisis
Fraud
Triangle Pada
Perusahaan
Perbankan
Yang
Terdaftar Di
BEI
Fraud
Triangle
Financial
Statement
Fraud
Pendeteksian financial statement
fraud dengan menggunakan analisis
fraud triangle yakni financial
stability, personal financial need,
dan ineffective monitoring sudah
baik, dibuktikan secara simultan
atau bersama-sama variabel bebas
yang terdiri dari financial stability,
personal financial need, dan
ineffective monitoring mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
financial statement fraud atau
manipulasi laporan keuangan yang
diproksikan dengan earning
management di perusahaan
perbankan yang terdaftar di bursa
efek Indonesia selama periode
penelitian, sehingga hipotesis yang
diajukan dapat diterima.
Secara parsial atau sendiri-sendiri
variabel financial stability dan
ineffective monitoring mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
earning management.
18
4. Rachmania
(2017)
Analisis
Pengaruh
Fraud
Triangle
Terhadap
Kecurangan
Laporan
Keuangan
Pada
Perusahaan
Makanan dan
Minuman
Yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
Periode 2013-
2015
Kecurangan
Laporan
Keuangan
Fraud
Triangle
Dari hasil pengujian secara parsial
(tTest), hasil penelitian
menunjukkan bahwa financial
stability dengan proksi rasio
perubahan aset selama dua tahun
(ACHANGE) tidak berpengaruh
terhadap kecurangan laporan
keuangan, extrernal pressure
dengan proksi rasio laverage (LEV)
berpengaruh terhadap kecurangan
laporan keuangan, personal
financial need dengan proksi rasio
kepemilikan saham oleh orang
dalam perusahaan (OSHIP) tidak
berpengaruh terhadap kecurangan
laporan keuangan, financial target
dengan proksi rasio return on asset
(ROA) berpengaruh terhadap
kecurangan laporan keuangan,
neffective monitoring dengan proksi
rasio komisaris independen (IND)
tidak berpengaruh terhadap
kecurangan laporan keuangan,
auditor switch dengan proksi CPA
berpengaruh terhadap kecurangan
laporan keuangan. Secara simultan,
variabel financial stability
(ACHANGE), external pressure
(LEV), personal financial need
(OSHIP), financial target (ROA),
ineffective monitoring (IND) dan
auditor switch (CPA) berpengaruh
terhadap kecurangan laporan
keuangan yang diproksikan dengan
manajemen laba.
5. Widarti
(2015)
Pengaruh
Fraud
Triangle
Terhadap
Deteksi
Kecurangan
Deteksi
Kecurangan
Laporan
Keuangan
Fraud
Triangle
Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa financial stability pressure
yang diproksikan melalui
ACHANGE memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan,
external pressure yang diproksikan
melalui melalui FREEC (total arus
kas bebas) memberikan pengaruh
19
Laporan
Keuangan
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia
(BEI)
yang signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan,
personal financial need yang
diproksikan melalui melalui OSHIP
(kepemilikan saham oleh orang
dalam) tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan,
financial targets yang diproksikan
melalui melalui ROA memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan,
nature of industry yang diproksikan
melalui inventory (persediaan) tidak
memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kecurangan
laporan keuangan, ineffective
monitoring yang diproksikan
melalui BDOUT (dewan komisaris
independen) tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan,
organizational structure yang
diproksikan melalui CEO tidak
memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kecurangan
laporan keuangan, rasionalization
yang diproksikan melalui
AUDREPORT tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan.
6. Selni
Triponika
Sari (2016)
Pengaruh
Financial
Stability,
External
Pressure,
Financial
Targets,
Ineffective
Monitoring,
Rationalizati
on pada
Financial
Statement
Fraud
Financial
Stability,
External
Pressure,
Financial
Targets,
Ineffective
Monitoring,
Rationalizati
on
Objek penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan perbankan yang
terdafatar di Bursa Efek Indonesia
selama periode tahun 2012 – 2014
dengan ketentuan perusahaan
perusahaan yang listing selama
periode penelitian dan memiliki
kelengkapan informasi yang
dibutuhkan peneliti saja yang
dimasukkan sebagai sampel
penelitian. Data penelitian yang
telah dikumpulkan tersebut
selanjutnya akan diolah dengan
menggunakan bantuan program
20
Financial
Statement
Fraud dengan
perspektif
Fraud
Triangle
(Studi
Empiris Pada
Perusahaan
Perbankan
Periode 2012-
2014 Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia)
SPSS (Statistical Product and
Service Solution) Versi 20.
21
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran mengenai penelitian ini digambarkan dengan model penelitian sebagai
berikut.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Pengaruh Financial Stability dan Financial Statement Fraud
Financial stability merupakan bentuk gambaran dari kondisi keuangan suatu perusahaan yang
sedang stabil atau tidak terjadi masalah, karena apabila keadaan keuangan suatu perusahaan sedang
stabil atau membaik akan membuat perusahaan tersebut terlihat baik juga, financial stability dapat
dilihat dari laporan keuangan perusahaan itu sendiri.
Financial
Stability
Personal
Financial Need
External
Pressure
Ineffective
Monitoring
Financial
Statement
Fraud
22
Apabila kondisi ekonomi tidak stabil, maka akan mempengaruhi stabilitas keuangan perusahaan
tersebut. Tentunya hal seperti ini akan memberikan tekanan terhadap pihak manajemen perusahaan
dan manajemen akan menghalalkan segala macam cara untuk menampilkan laporan keuangan
yang terkesan baik (Aprilia, 2017).
Financial stability merupakan salah satu jenis pressure yang dapat mengakibatkan terjadinya
financial statement fraud. Ketika suatu perusahaan berada dalam kondisi stabil maka nilai
perusahaan akan naik dalam pandangan investor, kreditor, dan publik. Financial stability pressure
berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Ini menunjukkan bahwa variabel financial
stability akan membantu auditor dalam pendeteksian financial statement fraud, apabila stabilitas
perekonomian perusahaan menurun maka financial statement fraud akan meningkat.
H1: Financial stability berpengaruh terhadap Financial statement fraud
2.4.2 Pengaruh Personal financial need dan Financial statement fraud
Personal financial need merupakan bentuk gambaran keuangan suatu perusahaan yang
dipengaruhi oleh kondisi keuangan para eksekutif perusahaan tersebut. Kondisi keuangan para
eksekutif perusahaan sendiri dapat membuat kebijakan manajemen untuk mengungkapkan kinerja
keuangan perusahaan agar dapat dilihat oleh para pemegang saham dan para investor lainnya.
Kepentingan keuangan oleh manajemen yang signifikan dalam entitas, manajemen memiliki
bagian kompensasi yang signifikan yang bergantung pada pencapaian target yang agresif untuk
harga saham, hasil operasi, posisi keuangan, atau arus kas manajemen menjaminkan harta pribadi
untuk utang entitas (Widarti, 2015).
23
Personal financial need tidak memiliki pengaruh terhadap financial statement fraud. Kepemilikan
manajerial yang rendah mengindikasikan bahwa pada perusahaan sampel telah terjadi pemisahan
yang jelas antara pemegang saham sebagai pemilik yang mengontrol jalannya perusahaan dan
manajer sebagai pengelola perusahaan. Adanya pemisahan yang jelas menyebabkan manajer tidak
mempunyai kemampuan yang cukup untuk melakukan kecurangan laporan keuangan (Tiffani,
2016).
H2: Personal financial need tidak berpengaruh terhadap Financial statement fraud
2.4.3 Pengaruh External Pressure terhadap Financial statement fraud
External pressure adalah suatu bentuk tekanan bagi manajemen dari luar atau eksternal
perusahaan, tekanan itu sendiri dapat berakibat terjadinya kecurangan pada laporan keuangan di
suatu perusahaan. Karena semakin banyak tekanan dari luar maka manajemen akan mencari segala
cara agar laporan keuangan suatu perusahaan tersebut terlihat baik termasuk untuk melakukan
kecurangan.
Tekanan tersebut dapat berbentuk dalam hal kemampuan untuk mendapatkan pinjaman dari luar
perusahaan serta kemampuan untuk membayar pinjaman (Rachmania, 2017). External pressure
yang diproksikan melalui melalui LEVERAGE memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kecurangan laporan keuangan.
H3: External pressure berpengaruh terhadap Financial statement fraud
2.4.4 Pengaruh Ineffective monitoring dan Financial statement fraud
Ineffective monitoring adalah suatu keadaan dimana suatu perusahaan tidak memiliki suatu unit
untuk memonitor kinerja dari suatu perusahaan, monitor suatu perusahaan itu sendiri dimaksutkan
24
agar perusahaan tersebut dapat selalu dipantau kinerja perusahaan tersebut agar tidak adanya
bentuk kecurangan diperusahaan tersebut.
Untuk dapat mengontrol kinerja perusahaan dengan efektif, dibutuhkan komisaris independen.
Dengan terdapatnya komisaris independen, maka akifitas pengawasan akan lebih independen
(Rachmania, 2017). hasil penelitian menunjukkan bahwa ineffective monitoring dengan proksi
rasio komisaris independen (BDOUT) tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
H4: Ineffective monitoring tidak berpengaruh terhadap Financial statement fraud
III. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.2 Populasi
Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau
segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel
merupakan bagian atau elemen dari populasi yang akan diteliti dan memiliki
karakteristik dari populasi itu. Populasi dalam penlitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia
3.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono,2013). Pada penelitian ini penentuan sampel akan dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling (memenuhi kriteria tertentu). Kriteria yang
digunakan yaitu:
1. Perusahaan yang terdaftar di BEI
2. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2013 – 2017
26
3. Perusahaan yang tidak menyajikan laporan tahunannya dalam website
perusahaan atau website BEI selama periode 2013 - 2017
4. Perusahaan manufaktur yang tidak delisting di BEI tahun 2013 – 2017
5. Perusahaan Manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan yang telah
diaudit diwebsite BEI
6. periode 2013-2017 yang dinyatakan dalam rupiah (Rp)
7. Data mengenai data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian tersedia
dengan lengkap (data tersedia secara keseluruhan pada publikasi periode 2013
– 2017)
3.2 Jenis Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Data
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2013).
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari www.idx.co.id melalui pojok Bursa
Efek Indonesia, serta data penunjang lainnya seperti jurnal-jurnal, literatur dan sumber
lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan-
perusahaan yang sudah go public dan merupakan perusahaan manufaktur, yang telah
dipilih sebagai sampel penelitian, yang terdaftar atau listing di Bursa Efek Indonesia
dan sumber-sumber dokumen lainnya yang dapat digunakan.
27
3.2.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
dokumentasi yang diperoleh dari penelusuran data dari media elektronik dan
berbagai literature yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang diperoleh dari
media elektronik yaitu data laporan keuangan auditan dan annual report
perusahaan yang dijadikan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain
itu, digunakan juga jurnal-jurnal penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variable independen
yang merupakan komponen Fraud pentagon dengan Fraudulent Financial Reporting.
Penelitian ini menggunakan angka-angka sebagai indikator variabel penelitian untuk
menjawab permasalahan penelitian, sehingga penelitian ini 35 menggunakan metode
kuantitatif sebagai pendekatan untuk menganalisis permasalahan penelitian. Penelitian
ini menganalisis 5 (lima) variabel yang terdiri 1 (satu) variabel dependen dan 4 (empat)
variabel independen. Definisi dan operasional masing-masing variabel akan dijelaskan
secara rinci sebagai berikut.
28
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi, akibat dari adanya variabel
bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena variabel terikat dipengaruhi oleh
variabel independen (variabel bebas). Variabel Dependen disebut juga dengan variabel
terikat, variabel output, Konsekuen, variabel tergantung, kriteria, variabel terpengaruh,
dan variabel efek. Variabel dipenelitian ini adalah Financial statement fraud.
3.3.2.1 Financial Statement Fraud
Financial statement fraud atau kecurangan laporan keuangan adalah keliru disengaja,
salah saji atau penghilangan data laporan keuangan dengan tujuan menyesatkan
pembaca dan menciptakan kesan palsu terhadap kekuatan finansial sebuah organisasi.
Financial statement fraud diproksi dengan earning management, earning management
dapat diukur melalui discretionary accruals yang dihitung dengan cara menyelisihkan
total accruals (TACC) dan nondiscretionary accruals (NDACC) (Maghfiroh dkk,
2015).
Model perhitungan sebagai berikut: Untuk mengukur discretionary accruals, terlebih
dahulu menghitung total akrual untuk tiap perusahaan i di tahun t dengan metode
modified Jones yaitu:
TAC it = Niit – CFOit ……………………...…………………............... (1)
Dimana,
TAC it = Total akrual
Niit = Laba Bersih
CFOit = Arus kas Operasi
Nilai total accrual (TAC) diestimasi dengan persaman regresi OLS
sebagai berikut:
29
TACit/Ait-1 = ß1(1/Ait-1)+ß2(ΔRevt/Ait-1)+ß3(PPEt/Ait-1)+e ..................(2)
Dengan menggunakan koefisien regresi diatas, nilai non discretionary accrual
(NDA) dapat dihitung dengan rumus :
NDAit = ß1(1/Ait-1)+ß2(ΔRevt/Ait-1-ΔRect/Ait-1)+ß3(PPEt/Ait-1)…...... (3) Selanjutnya discretionary accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut:
DAit = TACit/Ait-NDAit ............................................................................. (4) Dimana,
Dait = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t
NDAit = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t
TACit = Total akrual perusahaan i pada periode ket
Niit = Laba bersih perusahaan i pada periode ke t
CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t
Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ket-1
ΔRevt = Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t
PPEt = Aktiva tetap perusahaan pada periode ke t
ΔRect = Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t
e = error
3.3.3 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahan
timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel Independen disebut juga dengan
variabel perlakuan, kausa, risiko, variabel stimulus, antecedent, variabel pengaruh,
treatment, dan variabel bebas. Dapat dikatakan variabel bebas karena dapat
mempengaruhi variabel lainnya. Variabel Independen dipenelitian ini adalah Financial
Stability, Personal Financial Need, External Pressure, dan Ineffective Monitoring.
3.3.3.1 Financial stability
Financial stability merupakan gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan yang
terlihat stabil atau tidak terjadi masalah. Penilaian mengenai kestabilan kondisi
keuangan perusahaan dapat dilihat dari bagaimana keadaan asetnya. Total asset
30
menggambarkan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Total aset meliputi
asset lancar dan aset tidak lancar. Financial Stability diproksikan dengan rasio
ACHANGE yang merupakan persentase perubahan aset selama dua tahun sebelum
terjadinya fraud, financial stability dihitung dengan rumus:
��������� ������ = ����� ���� � − ����� ���� ������
����� ���� �
3.3.3.2 Personal Financial Need
Personal financial need adalah suatu keadaan dimana keadaan keuangan para eksekutif
perusahaan sangat menentukan keadaan perusahaan tersebut. Kondisi keuangan para
eksekutif perusahaan sendiri dapat membuat kebijakan manajemen untuk
mengungkapkan kinerja keuangan perusahaan agar dapat dilihat oleh para pemegang
saham dan para investor lainnya. Kepentingan keuangan oleh manajemen yang
signifikan dalam entitas, manajemen memiliki bagian kompensasi yang signifikan
yang bergantung pada pencapaian target yang agresif untuk harga saham, hasil operasi,
posisi keuangan, atau arus kas manajemen menjaminkan harta pribadi untuk utang
entitas (Widarti, 2015). Personal financial need diproksi dengan OSHIP. Proksi
OSHIP merupakan persentase kumulatif dari kepemilikan pada perusahaan yang
dimiliki oleh orang dalam diukur dengan:
���� =Total saham yang dimiliki oleh orang dalam
Total saham yang beredar
31
3.3.3.3 External Pressure
Tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan
dari pihak ketiga dapat memicu terjadinya tindak kecurangan. Tekanan tersebut dapat
berbentuk dalam hal kemampuan untuk mendapatkan pinjaman dari luar perusahaan
serta kemampuan untuk membayar pinjaman (Rachmania, 2017). Untuk mengatasi
tekanan tersebut perusahaan membutuhkan tambahan utang atau sumber pembiayaan
eksternal agar tetap kompetitif, termasuk pembiayaan riset dan pengeluaran
pembangunan atau modal. Oleh karena itu external pressure pada penelitian ini
diproksikan dengan rasio leverage. Rasio leverage dihitung dengan rumus:
LEV =KewajibanTotal Aset
3.3.3.4 Ineffective Monitoring
Ineffective monitoring adalah suatu keadaan dimana suatu perusahaan tidak memiliki
suatu unit untuk memonitor kinerja dari suatu perusahaan, monitor suatu perusahaan
itu sendiri dimaksutkan agar perusahaan tersebut dapat selalu dipantau kinerja
perusahaan tersebut agar tidak adanya bentuk kecurangan diperusahaan tersebut.
Ineffective monitoring diproksikan dengan BDOUT. Proksi BDOUT merupakan
roporsi anggota dewan komisaris independen terhadap jumlah total dewan komisaris
(Maghfiroh dkk, 2015). Ineffective monitoring diukur dengan:
32
BDOUT =Jumlah anggota dewan komisaris independen
Jumlah total dewan komisaris
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis ini digunakan untuk mendapatkan hasil yang pasti dalam
mengolah data sehingga dapat dipertangungjawabkan. Adapun, metode analisis
data yang digunakan adalah dijelaskan di bawah ini.
3.4.2 Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berhubungan dengan metode pengelompokkan, peringkasan,
dan penyajian data dalam cara yang lebih informatif. Data-data tersebut harus
diringkas dengan baik dan teratur sebagai dasar pengambilan keputusan. Analisis
deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi data dari variabel
dependen berupa financial statement fraud, variabel independen berupa financial
stability, personal financial need, external pressure, dan ineffective monitoring. Data
statistik dapat disajikan dengan menggunakan tabel statistic descriptive yang
memaparkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar
deviasi (standard deviation). Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata
populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai
disperse rata-rata dari sampel. Maksimum dan minimum digunakan untuk melihat nilai
minimum dan maksimum dari sampel. Semuanya diperlukan untuk melihat gambaran
keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk
dijadikan sampel penelitian.
33
3.4.3 Uji Asumsi Klasik
3.4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji apakah model regresi,
variabel independen dan variabel dependen keduanya memiliki distribusi normal atau
tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis grafik dan
analisis data statistik dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov Z (1-Sample K-S).
Dasar pengambilan keputusan untuk uji statistik Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-
S) adalah (Ghozali, 2016):
1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 atau 5% berarti data residual
terdistribusi tidak normal.
2. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 atau 5% berarti data residual
terdistribusi normal.
Dengan menggunakan sampel sebanyak 30 observasi, didapatkan hasil uji
normalitas baik menggunakan analisis grafik maupun uji statistik Kolmogorov-
Smirnov Z (1-Sample K-S) yang menunjukkan hasil data tidak terdistribusi
normal. Pola titik-titik yang menyebar disekitar diagonal tidak mengikuti arah
garis diagonal dan hasil Asymp.Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05.
34
3.4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain,
dalam Ghozali (2016). Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pangamatan
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Namun jika berbeda, maka disebut
heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas
dengan cara melihat grafik plot, yang memberikan gambaran pola titik menyebar
yang menandakan tidak ada heteroskedastisitas.
3.4.3.3 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen), dalam Ghozali (2016). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah sebagai
berikut:
1. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolonieritas
2. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, tidak terjadi multikolonieritas
35
3.5 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan
sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik. Analisis penelitian untuk memasukkan lebih
dari satu variabel prediktor.
Persamaan regresi berganda untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Keterangan :
Y = Financial Statement Fraud
α = Konstanta
β1,β2,β3,β4 = Koefisien Regresi
X1 = Financial Stability
X2 = Personal Financial Need
X3 = External pressure
X4 = Ineffective monitoring
e = Error
3.5.1 Uji Goodness of Fit
Uji Goodness of Fit atau uji kelayakan model digunakan untuk mengukur
ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual. Secara statistik uji
Goodness of Fit dapat dilakukan melalui pengukuran nilai koefisien determinasi,
nilai statistik F dan nilai statistik t. Menurut Ghozali (2016) untuk menilai kelayakan
model regresi.
Perhatikan output dari Hosmer dan Lemeshow dengan hipotesis:
H0 = Model yang di hipotesakan fit dengan data
H1 = Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data.
Dasar pengambilan keputusan adalah dengan memperhatikan nilai goodness of fit
36
yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Hosmer and
Lemeshow.
Jika Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima
Jika Probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
3.5.2 Uji Koefisien Determinasi
Cox & Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru
ukuran R² pada multiple linear regression yang didasarkan pada teknik
estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit
diinterpretasikan (Ghozali, 2016). Lebih lanjut menurut Ghozali, Nagelkerke’s R
Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell’s R Square untuk
memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini
dilakukan dengan cara membagi nilai Cox & Snell’s R Square dengan nilai
maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R Square dapat diinterpretasikan seperti
nilai R² pada multiple linear regression.
BAB V
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan pada 25 perusahaan manufaktur
periode 2013-2017 menghasilkan simpulan sebagai berikut:
1. Financial Stability yang diproksikan dengan ACHANGE terbukti
berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000, sehingga hipotesis satu (H1) terdukung.
2. Personal Financial Need yang diproksikan dengan OSHIP terbukti
berpengaruh negatif terhadap Financial Statement fraud dengan nilai
siginikansi sebesar 0,000, sehingga hipotesis dua (H2) terdukung.
3. External Pressure yang diproksikan dengan LEVERAGE terbukti
berpengaruh positif terhadap financial statement fraud dengan nilai
signifikansi 0,000, sehingga hipotesis tiga (H3) terdukung.
4. Ineffective monitoring yang diproksikan dengan BDOUT terbukti
berpengaruh negatif terhadap financial Statement fraud dengan nilai
signifikansi 0,000, sehingga hipotesis empat (H4) terdukung.
SIMPULAN DAN SARAN
52
5.2 KETERBATASAN
Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:
1. Populasi dari penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan terbatas hanya dua tahun masa
pengamatan.
2. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang
diambil dari laporan keuangan sehingga memberikan hasil yang kurang
akurat untuk membuktikan adanya kecurangan dalam perusahaan.
5.3 SARAN
Dari kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran yang diberikan
kepada penelitian selanjutnya adalah:
1. Bagi peneliti Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan
populasi yang lebih banyak dan juga masa tahun pengamatan yang lebih
panjang agar hasil penelitian menjadi lebih maksimal.
2. Penelitian selanjutnya terkait Financial Statement Fraud dapat
menggunakan metode kualitatif dalam metodologi penelitian atau dengan
mengkombinasikan metode kualitatif dengan metode kuantitatif.
3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran yang lain
disamping discretionary accrual untuk Financial Statement Fraud agar
dapat memberi alternatif serta perbandingan untuk meningkatkan kualitas
penelitian-penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia. 2017. “Analisi Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan Menggunakan Beneish Model pada Perusahaan yang Menerapkan
Asean Corporate Governance Scorecard”. Vol. 9, No. 1. Universitas Trisakti
Jakarta.
Annisya, Mafiana. Lindrianasari. Asmaranti, Yuztitya. 2016. “Pendeteksian
Kecurangan Laporan Keuangan Menggunakan Fraud Diamond”. Jurnal Bisnis
dan Ekonomi
Association of Certified Fraud Examiners. 2014. Report to the nation on
occupational fraud and abuse (2014 global fraud study).
https://www.acfe.com/rttn/docs/2014-report-to-nations.pdf.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23, Edisi Kedelpan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi dan Manajemen Edisi Pertama. Yogyakarta: Badan
Penerbit Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada.
Kurniawati, Ema. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Financial
Statement Fraud dalam Perspektif Fraud Triangle. Skripsi. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Kusumawardhani, Prisca. 2013. “Deteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis
Fraud Triangle pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI”. Skripsi.
Universitas Negeri Surabaya.
Maghfiroh, Nur. Ardiyani, Komala dan Syafnita. 2015. “Analisis Pengaruh Financial
Stability, Personal Financial Need, External Pressure, dan Ineffective
Monitoring pada Financial Statement Fraud”. Vol. 16, No. 1. Fakultas Ekonomi
Universitas Pekalongan.
Novitarani, Anisah. Yudistira, Galvan dan Dwiantika, Nina. Kasus Pembobolan Bank
BTN dengan Modus Kredit Fiktif PT.Rockit Aldeway. Kompas.com. 20 Maret
2017 diakses 03 Februari 2018.
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/03/20/071956526/cerita.kasus.pembobol
an.bank.btn.
Rachmania, Annisa. 2017. “Analisis Pengaruh Fraud Triangle Terhadap Kecurangan
Laporan Keuangan pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di
BEI Periode 2013 – 2015”. Jurnal Online Mahasiswa Bidang Akuntansi. Vol.
2, No. 2.
Sihombing, Kennedy Samuel dan Rahardjo, Shiddiq Nur. (2014). “Analisis Fraud
Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud: Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2010- 2012”. Diponegoro Journal of Accounting Vol. 03 No.
02. ISSN (Online): 2337- 3806.
Skousen, J.C. et al. 2009, “Detecting and Predicting Financial Statement Fraud: The
Effectiveness of The Fraud Triangle and SAS No. 99.” Advances in Financial
Economics, Vol. 13, page 1-39.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuanktitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Badan Penerbit Alfabeta. Bandung.
Tiffani, Laila dan Marfuah. 2015. “Deteksi Financial Statement Fraud dengan
Analisis Fraud Triangle pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”.
Vol. 19, No. 2. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Widarti. 2015. “Pengaruh Fraud Triangle Terhadap Deteksi Kecurangan Laporan
Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI)”. Vol. 13, No. 2”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.
Triponika, Selni. 2016. “Pengaruh Financial Stability, External Pressure, Financial
Targets, Ineffective Monitoring, Rationalization pada Financial Statement
Fraud dengan Perspektif Fraud Triangle Pada Perusahaan Perbankan Periode
2012-2014 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Vol. 3 No. 1. Faculty Of
Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia