Post on 13-May-2019
transcript
Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan
(NPL), Dan Retrun On Assets (ROA), Terhadap Penyaluran Kredit di Bursa Efek
Indonesia (BEI) (Studi pada Perusahaan Perbankkan Periode 2010- 2015.
Prima Aprilyani Rambe, SE., M.Sc
Jack Febriand Adel, SE., M.Si., Ak., CA
Fiskry Ria Datika Putri
ABSTRACT
During the observation period of the research data, it showed that the data were
normally distributed. From normality test result, multicolonierity test, heteroscedasticity test,
and autocorrelation test did not found deviant variable from classical assumption. This
indicates that the data has been qualified to use multiple linear regression models. Based on
the result of partial analysis shows that Third Party Fund hasan effect on Credit Distribution,
Capital Adequacy Ratio has negative effect on Credit Distribution, Non Performing Loan has
negative effect to Credit Distribution and Return On Assets has no effect to Credit
Distribution. The result of simultaneous analysis shows that Third Party Fund, Capital
Adequacy Ratio, Non Performing Loan and Return On Assets to Credit Distribution have an
effect. The value of determination coefficient that 79.4% influenced by Third Party Fund
(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA)
And the rest 20.6% influenced by other variable outside of variable in this research.
Keywords: Third Party Funds, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Return On
Assets and CreditDistribution
ABSTRAK
Selama periode pengamatan data penelitian, menunjukkan bahwa data terdistribusi
normal.Dari hasil uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji
autokoreasi tidak ditemukan variabel menyimpang dari asumsi klasik.Hal ini menunjukkan
bahwa data telah memenuhi syarat untuk menggunakan model regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga
berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit, Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif
terhadap Penyaluran Kredit, Non Performing Loan berpengaruh negatif terhadap Penyaluran
Kredit dan Return On Assets tidak berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit. Hasil analisis
secara simultan menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non
Performing Loan dan Return On Assets terhadap Penyaluran Kredit berpengaruh. Nilai
koefisien determinasi bahwa 79.4% dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA) Dan sisanya
20.6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari variabel dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan,
Return On Assets dan Penyaluran Kredit.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Berdasarkan Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2015 pada tahun 2015, kinerja
industri perbankan mengalami sedikit perlambatan seiring dengan perlambatan pertumbuhan
ekonomi domestik. Meskipun kinerja intermediasi melambat, industri perbankan masih
mampu menjaga profitabilitasnya tumbuh positif. Pada tahun 2015, kredit perbankan tumbuh
melambat dibandingkan tahun 2014, sebagai dampak dari perlambatan ekonomi domestik.
Perlambatan ekonomi domestik telah menyebabkan korporasi mengurangi permintaannya
terhadap kredit yang digunakan untuk modal kerja.Selain kurangnya permintaan dari
korporasi, perbankan juga bersikap lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit dalam rangka
menjaga risiko kreditnya pada level yang aman.
Di sisi pendanaan, pertumbuhan DPK juga melambat pada akhir 2015 dibandingkan
dengan tahun 2014 seiring dengan melambatnya pertumbuhan kredit perbankan. Perlambatan
pertumbuhan DPK antara lain terkait dengan upaya peningkatan efisiensi perbankan melalui
pengurangan biaya dana yang bersumber dari dana mahal dalam rangka menjaga tingkat
profitabilitas. Disamping itu, menurunnya pertumbuhan DPK juga disebabkan oleh
penurunan penghasilan masyarakat, akibat melemahnya kinerja korporasi, dan dampak dari
peningkatan jumlah surat berharga yang dimiliki oleh Institusi Keuangan Non Bank pada
tahun 2015.
Permodalan perbankan meningkat pada tahun 2014 pada akhir tahun 2015. Rasio
CAR pada akhir tahun 2015 tercatat sebesar 21,2%, lebih tinggi dibandingkan dengan CAR
tahun sebelumnya sebesar 19,4%. Peningkatan permodalan yang ditempuh disamping untuk
menjaga ketahanan menghadapi risiko yang dapat terjadi juga ditujukan sebagai persiapan
perbankan untuk menghadapi berlakunya ketentuan yang mensyaratkan rasio permodalan
yang lebih tinggi.
Non performing loan (NPL) merupakan rasio kegagalan pengembalian kredit oleh
debitur.NPL mencerminkan risiko kreditan, semakin tinggi tingkat NPL maka semakin besar
pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank.Akibat tingginya NPL perbankan harus
menyediakan pencandangan yang lebih besar, sehingga pada akhirnya modal bank ikut
terkikis.Rasio NPL gross perbankan pada tahun 2015 meningkat menjadi 2,5% dari2,2%
pada tahun 2014. Peningkatan NPLtersebut terutama disebabkan oleh penurunan kinerja
korporasi di sektor yang terkena dampak penurunan harga komoditas. Dengan kondisi
tersebut, sektor yang mengalami peningkatan NPL terutama berasal dari sektor
pertambangan, pengangkutan, dan perdagangan.Meskipun mengalami pemburukan
dibandingkan dengan sektor lainnya, namun rasio NPL untuk ketiga sektor tersebut masih di
bawah batas aman sebesar 5%.
Kinerja intermediasi perbankan yang tertahan berdampak pada penurunan
profitabilitas perbankanyang tercermin pada rasio ROA yang menurun.Penurunan kinerja
yangtetap terjadi di tengah keberhasilan perbankan dalam menurunkan biaya dananya
disebabkan oleh meningkatnya biaya pencadangan akibat dari perlambatanpertumbuhan
kredit. Namun demikian, dibandingkan dengan negara kawasan, ROA perbankan Indonesia
masih lebih tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Vera Joniaris Tuwaty (2013) menunjukkan bahwaNon
Performing Loan (NPL) berpengaruh terhadap jumlah penyaluran kredit. Sedangkan variable
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap
penyaluran kredit.
Berbeda dengan penelelitian yang dilakukan oleh Febry Amithya Yuwono (2012)
meneliti tentangAnalisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan To Deposit Ratio, Capital
Adequacy Ratio, Non performing Loan, return On Assets, Dan Sertifikat Bank Indonesia
Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit yang menunjukkan DPK dan LDR mempunyai pengaruh
terhadap penyaluran kredit. CAR, NPL, ROA dan Sertifikat BI tidak mempunyai pengaruh
terhadap penyaluran kredit.
Sedangkan penelitian dari Amalia Yuliana &Staf Bank Negara IndonesiaCabang
Jambi (2014) yang berjudul Pengaruh LDR, CAR, ROA dan NPL terhadap penyaluran kredit
pada Bank Umum di Indonesia Priode 2008-2013, menjelaskan Hasil pengujian
menunjukkan variable LDR, CAR dan NPL berpengaruh negatif terhadap Penyaluran Kredit.
Hasil Pengujian terhadap substruktur II menunjukkan bahwa LDR, CAR, ROA, dan NPL
berpengaruhsignifikan terhadap penyaluran kredit.
Dan hasil penelitian dari Adnan, Ridwan & Fildzah (2016) tentang Pengaruh Ukuran
Bank, Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, dan LoanTo Deposit Ratio Terhadap
Penyaluran Kredit Pada Perusahaan Perbankan yangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2015, hasil penelitiannya menunjukkan Ukuran Bank, Dana Pihak Ketiga dan LoanTo
Deposit Ratioberpengaruh terhadap penyaluran kredit. Sedangkan, Capital Adequacy
Ratio(ROA) tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit.Berdasarkan pada uraian diatas
penulis ingin mengkaji ulang mengenai perbedaan beberapa variable yang ada, oleh sebab itu
penulis memberikan judul penelitian ini “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Dan Retrun On Assets (ROA), Terhadap
Penyaluran Kredit di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Studi pada Perusahaan Perbankkan
Periode 2010- 2015)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah untuk penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015?
2. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit
pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015?
3. Apakah Non Performaing Loan (NPL) berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015?
4. Apakah Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015?
5. Apakah terdapat pengaruh antara Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio
(CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), dan Retrun On Assets (ROA), secara bersama-
sama terhadap Penyaluran Kredit pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) 2010-2015?
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Pengertian Bank
Pengertian bank terdapat pada UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah
diubah dengan UU No. 10 tahun 1998, bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkkatkan taraf hidup rakat banyak. Menurut Kasmir (2012:12) mengungkapkan bahwa
bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan Hasibuan, (2009:2) mendefinisikan bahwa bank
merupakan lembaga keuangan yang berarti bank adalah usaha yang kekayaannya terutama
dalambentuk asset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga social, jadi
tidak hanya mencari keuntungan saja.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bank merupakan
suatu badan yang bergerak di bidang keuangan, yang memiliki tiga kegiatan utama yaitu,
menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana dan memberikan jasa-jasa bank
lainnya.
2.2 Penyaluran Kredit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang
perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan, Kredit menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (SAK, 2007 : 31.11) dalam Yuwono & Meiranto (2012) adalah pinjaman
uang atautagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
2.3 Retrun On Assets (ROA)
ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajenen dalam
memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.Laba merupakan tujuan utama dalam
usaha, membuat bank mendapat kepercayaan dari masyarakat yang memungkinkan bank
untuk menghimpun modal yang lebih banyak sehingga bank memperoleh kesempakatan
meminjamkan dengan lebih luas (Simorangkir, 2004).
Formula untuk menentukan ROA sebagai berikut, Kasmir (2012);
(Kasmir. 2012)
2.4 Dana Pihak Ketiga (DPK)
Menurut Peraturan Bank Indonesia No.10/19/2008 menjelaskan, “ dana pihak ketiga
bank, untuk selanjutnya disebut DPK, adalah kewajiban bank kepada penduduk dalam rupiah
dan valuta asing”. Umumnya dana yang dihimpun oleh perbankan dari masyarakat akan
digunakan untuk pendanaan aktivitas sector rill memalui penyaluran kredit.
DPK = Tabungan + Deposito + Giro
(Kasmir, 2012)
2.5 Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR merupakan rasio permodalan yang menjunjukkan kemampuan bank dalam
menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usahada pengembangan usaha dan
menampung kemungkinan resiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank,
Dendawijaya (2005) dalam Damayanti & Savitri (2012). Capital Adequacy Ratio (CAR)
adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalkan kredit yang
diberikan bank (Kasmir, 2012:325). Jika CAR suatu bank mengalami kekurangan dalam
memenuhi kecukupan modalnya maka kemungkinan besar akan menghambat tingkat
penyaluran tingkat kredit bermasalah.
CAR
(Kasmir. 2012)
2.6 Non Performing Loan (NPL)
Kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) adalah suatu keadaan dimana
nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajiban kepada bank seperti
yang telah diperjanjikan.Kredit bermasalah yang digolongkan ke dalam kolektibilitas yaitu
kurang lancar, diragukan dan macet menurut Harun (2010).
Besarnya nilai NPL suatu bank dapat dihitung dengan formula sebagai berikut
(Taswan, 2013)
NPL
2.7 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui serta mengambil kesimpulan hubungan
dari variable independen, dalam hal ini adalah Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Dan Retrun On Assets (ROA),
Terhadap Penyaluran Kredit.
Untuk memeberikan gambaran yang jelas dan sistematis, maka Gambar 2.1 berikut
menyajikan kerangka pemikiran yang menjadi pedoman dalam keseluruhan penilaian yang
dilakukan.
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
DPK
(X1)
CAR
(X2)
NPL
(X3)
ROA
(X4)
Penyaluran Kredit
(Y)
H1
H2
H3
H4
H5
METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Metode Penetuan Populasi dan Sampel
1.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dengan
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulan.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini Bank Umum yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015 sebanyak 41 Bank.
1.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.Sampel
yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala
numeric.pengambilan Sampel menggunakan purposive sampling adalah metode pengambilan
sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap relevan. Adapun penentuan sampel pada
table dengan criteria yang digunakan sebagai berikut:
Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.
2. Bank Umum yang menerbitkan laporan keuangan secara berturut-turut per 31
Desember selama periode 2010-2015.
3. Bank Umum yang mengalami kerugian selama periode 2010-2015.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Uji Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dari nilai variabel -variabel penelitian, yang terdiri dari variable
dependen Penyaluran Kredit dan variabel - variabel bebas Daana Pihak Ketiga (DPK),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA)
tampak seperti dalam tabel berikut:
Uji Statistik Deskriptif
Sesudah Ln
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LN_DPK 144 .77 6.51 3.6671 1.54662
LN_CAR 144 -2.78 -.06 -1.9749 .42237
LN_NPL 144 -6.91 -.02 -3.8538 1.38661
LN_ROA 144 -6.21 -1.56 -4.0984 .65665
LN_PK 144 .00 6.34 3.1804 1.66932
Valid N (listwise) 144
Sumber: Olahan Data SPSS 21 (2016)
Dari hasil uji deskriptif setelah dilakukan Ln pada table 4.5 diatas dapat diketahui
bahwa sebagai berikut Jumlah data (N) sebanyak 144 data, ini berdasarkan jumlah sampel
sebanyak 24 perusahaan dan periode penelitian selama 6 tahun.
1) Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki nilai minimum 0.77, nilai maksimum 6.51,
dengan nilai rata-rata 3.6671 dan nilai standard deviasi 1.54662.
2) Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki nilai minimum sebesar -2.78, nilai
maximum sebesar -0.06, nilai rata-rata sebesar -1.9749 dan nilai standar deviasi
sebesar 0.42237.
3) Non Performing Loan (NPL) memiliki nilai minimum sebesar -6.91nilai maximum
sebesar -0.02, nilai rata-rata sebesar -3.8538dan nilai standar deviasi sebesar 1.38661.
4) Return On Asset (ROA) dalam data ini adalah memiliki nilai minimum sebesar -6.21
nilai maximum sebesar -1.56, nilai rata-rata sebesar -4.0984 dan nilai standar deviasi
sebesar 0.65665.
5) Y dalam data ini adalah Penyaluran Kredit memiliki nilai minimum 0.00, nilai
maximum sebesar 6.34, nilai rata-rata sebesar 3.1804, nilai standar deviasi sebesar
1.66932.
Uji Normalitas Data
Sesudah Ln
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 144
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .74676866
Most Extreme Differences
Absolute .073
Positive .064
Negative -.073
Kolmogorov-Smirnov Z .870
Asymp. Sig. (2-tailed) .435
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber olahan Data SPSS 21 (2016)
Dari hasil uji statistic table 4.6 diatas, setelah dilakukan Ln menunjukkan besarnya
nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0.870 dan signifikansinya pada 0.435> 0.05, hal ini berarti
data residual berdistribusi dengan normal, Maka HO diterima.
Uji Multikolonieritas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel bebas.Metode pengujian biasa digunakan yaitu untuk melihat nilai inflation faktor
(VIF) dan tolerance pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih
dari 0,1, maka model regresi bebas dari multikolinearitas. Nilai tersebut disimpulakan tidak
terjadi masalah multikolinearitas.
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constan
t)
-3.646 .587 -6.216 .000
LN_DPK .934 .045 .865 20.714 .000 .825 1.212
LN_CAR -.542 .174 -.137 -3.111 .002 .740 1.351
LN_NPL -.495 .049 -.411 -10.093 .000 .868 1.152
LN_ROA -.103 .112 -.041 -.924 .357 .745 1.342
a. Dependent Variable: LN_PK
Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21 (2016)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji multikolonieritas menunjukkan
hasil tidak ada variable independen yang terdaftar nilai Tolerance kurang dari 0.1 dan hasil
perhitungan VIF (Variance Inflation Factori). Menunjukkan bahwa tidak ada variable
indepeden yang terdaftar nilai VIF lebih dari 10. variable Dana
Pihak Ketiga (DPK) (X1) memiliki nilai Tolerance 0.825> 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.212<
10. Variable (X2) Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu memiliki nilai Tolerance 0.740 > 0.1
dan nilai VIF sebesar 1.351< 10.Variable (X3) Non Performing Loan (NPL) yaitu memiliki
nilai Tolerance 0.868> 0.1 dan nilai VIF 1.152< 10. Variabel (X4) Return On Asset (ROA)
yaitu memiliki nilai Tolerance 0.745> 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.342< 10. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin-Watson. Pengambilan
keputusan ada tidaknya autokorelasi :
a. 1.65 < DW < 2.35 tidak terjadi autokorelasi
b. 1.21 < DW < 1.65 atau 2.35 < DW < 2.79 tidak dapat disimpulkan
c. DW < 1.21 atau DW > 2.79 terjadi autokorelasi
Hasil Uji autokorelasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .894
a
.800 .794 .75744 1.741
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_NPL, LN_DPK, LN_CAR
b. Dependent Variable: LN_PK
Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21 (2016)
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai durbin watson sebesar 1.741. jika kita bandingkan
dengan nilai table dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah sampel (n=144) dan jumlah
variable independen (k=4), nilai dari table berada diantara 1.65 < 1.741 < 2.35 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi pada model regresi ini.
Analisis Regresi Berganda
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel
independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA), terhadap variabel dependen yaitu
Penyaluran Kredittampak dalam tabel sebagai berikut:
Hasil Uji Analisis regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -3.646 .587 -6.216 .000
LN_DPK .934 .045 .865 20.714 .000
LN_CAR -.542 .174 -.137 -3.111 .002
LN_NPL -.495 .049 -.411 -10.093 .000
LN_ROA -.103 .112 -.041 -.924 .357
a. Dependent Variable: LN_PK
Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21 (2016)
Dari uji regresi diatas maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = - 3.646 + 0.934 DPK-0.542 CAR – 0.495 NPL- 0.103 ROA + e
Berdasarkan persamaan regresi diatas diperoleh nilai konstanta sebesar -3.646
dengan masing – masing variable sebagai berikut :
1. Nilai untuk DPK (X1) yaitu diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.934. nilai DPK yang
positif Ini menunjukkan adanya hubungan searah dengan penyaluran kredit yang artinya
jika setiap kenaikan DPK sebesar 1% maka akan menaikkan nilai penyaluran kredit
sebesar 0.934% dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan.
2. Nilai untuk CAR (X2) yaitu diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.542. CAR yang
negatif ini menunjukkan adanya tidak searah dengan penyaluran kredit yang artinya jika
setiap kenaikan CAR sebesar 1% maka akan menurunkan nilai penyaluran kredit sebesar -
0.542% dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan.
3. Nilai untuk NPL (X3) yaitu diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.495 Ini
menunjukkan adanya tidak searah dengan penyaluran kredit yang artinya jika setiap
kenaikan NPL sebesar 1% akan menurunkan Penyaluran Kredit sebesar -0.495% dengan
asumsi bahwa nilai koefisien lain tetap atau konstan.
4. Nilai untuk ROA (X3) yaitu diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.103 Ini
menunjukkan adanya tidak searah dengan penyaluran kredit yang artinya jika setiap
kenaikan ROA sebesar 1% akan menurunkan Penyaluran Kredit sebesar -0.747% dengan
asumsi bahwa nilai koefisien lain tetap atau konstan.
Pengujian Hipotesis
Uji Parsial (Uji T)
Uji t adalah pengujian secara statistik untuk mengetahui apakah variabel independen
secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika tingkat
probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan uji parsial dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut.
Hasil Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -3.646 .587 -6.216 .000
LN_DPK .934 .045 .865 20.714 .000
LN_CAR -.542 .174 -.137 -3.111 .002
LN_NPL -.495 .049 -.411 -10.093 .000
LN_ROA -.103 .112 -.041 -.924 .357
a. Dependent Variable: LN_PK
Berdasarkan hasil uji t di atas, maka t-tabel = 1.655 (α = 0.05. df= 144-4)
Berikut ini penjelasannya:
1. Dari tabel di atas menunjukkan Dana Pihak Ketiga. Dimana koefisien β1 Dana Pihak
Ketiga bernilai positif sebesar 0.934, nilai t-hitung sebesar 20.714 dengan signifikan
0.000 karena (0.000 < 0.05) dan t-hitung < t-tabel (20.714> 1.655), maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Dana
Pihak Ketiga berarah positif dan berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Dengan
demikian hipotesis pertama H1 diterima.
H1 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap penyaluran kredit pada perusahaan
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015
2. Dari tabel diatas menunjukkan Capital Adequacy Ratio (CAR) Dimana koefisien
β2Capital Adequacy Ratio (CAR) bernilai negatif sebesar -0.542, nilai t-hitung
sebesar -3.111 dengan signifikan 0.002 karena (0.002< 0.05) dan t-hitung < t-tabel (-
3.111>1.655), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berarah negatif dan berpengaruh
terhadap penyaluran kredit. Dengan demikian hipotesis kedua H2 diterima.
H2 :Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negative terhadap penyaluran kredit
pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015
3. Dari tabel diatas menunjukkan Non Performing Loan (NPL) Dimana koefisien
β3Non Performing Loan (NPL) bernilai negatif sebesar -0.495, nilai t-hitung sebesar -
10.093 dengan signifikan 0.00 karena (0.00< 0.05) dan t-hitung < t-tabel (-10.093<
1.655), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa Non Performing Loan (NPL) berarah negatif dan berpengaruh
terhadap penyaluran kredit. Dengan demikian hipotesis ketiga H3 diterima.
H3 :Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negative terhadap penyaluran kredit
pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015
4. Dari tabel diatas menunjukkan Return On Asset (ROA) Dimana koefisien β3 Return
On Asset (ROA) bernilai negatif sebesar -0.103, nilai t-hitung sebesar -0.924 dengan
signifikan 0.357 karena (0.357> 0.05) dan t-hitung < t-tabel (-0.009 < 1.655), maka
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
Return On Asset (ROA) berarah negatif dan tidak berpengaruh terhadap penyaluran
kredit. Dengan demikian hipotesis keempat H4 ditolak.
H4 :Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015
Uji Simultan (Uji F)
Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila tingkat probabilitasnya lebih kecil dari
0,005 maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan uji simultan dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 318.742 4 79.685 138.895 .000b
Residual 79.746 139 .574
Total 398.488 143
a. Dependent Variable: LN_PK
b. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_NPL, LN_DPK, LN_CAR
Sumber : Output pengolahan data spss.V.21 (2016)
Dari table uji ANOVA (Analysis of Varians) atau uji F,menunjukkan bahwa nilai F-
hitung sebesar 138.895 sedangkan F-tabel sebesar 2.4303 dengan df 1= 4, df 2 = 144-4-1=
139. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Fhitung >Ftabel dimana 138.895> 2.4303
dengan signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-
sama variable Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Loan (NPL), Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
Penyaluran Kredit pada perusahaan Perbankan Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2015.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menguji seberapa besar peranan variabel
independen untuk menjelaskan variabilitas variabel dependen dalam model regresi.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi dapat diliat sebagai berikut:
Hasil Perhitungan Koefisien determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .894a .800 .794 .75744
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_NPL, LN_DPK, LN_CAR
b. Dependent Variable: LN_PK
Sumber : Output pengolahan data spss.V.21 (2016)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square)
adalah sebesar 0.794. Hal ini menunjukkan bahwa 79.4% dipengaruhi oleh Dana Pihak
Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On
Asset (ROA) Dan sisanya 20.6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari variabel dalam
penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah yang ada dan hasil analisis serta uji hipotesis yang
telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada Perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2015.
2. Capital Adequacy Ratio (CAR), berpengaruh negative terhadap Penyaluran
Kreditpada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2015.
3. Non Performing Loan (NPL),berpengaruh negatifterhadap Penyaluran Kreditpada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.
4. Return On Asset (ROA), tidak berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.
5. Dana pihak ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Asset
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang dapat
disarankan oleh peneliti, yaitu:
1. Bagi para peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, diharapkan
menambahkan variabel lain.
2. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan untuk memperluas sample
penelitian untuk dapat membuktikan bahwa rasio-rasio keuangan yang digunakan
dalam penelitian ini dapat digunakan untuk menilai Penyaluran Kredit.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Ridwan dan Fildzah. 2016. “Pengaruh Ukuran Bank, Dana Pihak Ketiga, Capital
Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Penyaluran Kredit Pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015.
Amalia Yuliana, dan Staf Bank Negara Indonesia Cabang.:Jambi.2014. “Pengaruh Loan to
Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Return On Assets dan Non Performing Loan
Terhadap Penyaluran Kredit pada Bankk Umum diindonesia Periode 2008-2013.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi Pratama. Cetakkan Kedua Ghalia
Indonesia : Jakarta.
Desi Pujiti, Maria Anea, Beny Sati, Mujiyani. 2013. “pengaruh Non Performing Loan,
Capital Adequacy Ratio, dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit pada
PT. Bank Central Asia, Tbk.
Febri Amithiya Yuwono, Wahyu Meiranto. 2012. “AnalisisPengaruh Dana Pihak Ketiga,
Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On
Assets, dan Sertifikat Bank Inndonesia Tterhadap Penyaluran Kredit.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Malayu.2009. Dasar-dasr Perbankan. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Himaniar. 2010. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan dan Return On
Assets Terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja”.
Kasmir. 2012. Dasar-Dasar Perbankan . Jakarta : PT Raja Graindo Persada.
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 6, Jakarta : PT Raja Graindo Persada.
UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan (dilampiran buku Kasmir)
Priyatno, Duwi. 2016. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Simorangkir,O.P.2004.Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank.
Cetakan Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Taswan. 2013. Akuntansi Perbankan. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Vera Jono Asris Tuwaty. 2014, “Pengaruh Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio,
dan Return On Assets Terhadap Penyaluran Kredit Pada Bank Umumnya yang
Terdaftar di BEI Periode 2010-2012”.
Yuwono, F. A., dan Wahyu M. 2012. “AnalisisPengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit
Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, dan
Sertifikat Bank Inndonesia Terhadap Penyaluran Kredit”.Jurnal Universitas di
Ponegoro. Volume I, Nomor I, Tahun 2012.