Post on 06-Jul-2018
transcript
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
1/13
CUTANEOUS MYIASIS
Agrifina Helga Pratiwi, S.KedPembimbing: Dr. Sarah Diba, Sp.KK
Bagian / Departemen Dermatologi dan VenereologiFaklta! Kedokteran "ni#er!ita! Sriwi$a%a / &mah Sakit Dr. 'ohammad Hoe!in Palembang
PENDAHULUAN
Cutaneous myiasis ()'* merpakan pen%akit klit akibat infe!ta!i lar#a lalat dari
ordo Diptera pada man!ia ata #ertebrae hidp. +erminologi myiasis bera!al dari baha!a
nani %ait myia %ang berarti lalat. - ar#a ter!ebt memakan $aringan mati ata hidp
!erta airan tbh ata makanan %ang ditelan pe$am.0 Cutaneous myiasis dapat
dikategorikan !eara para!itologi mapn anatomi.1
2eni! lalat %ang men%ebabkan )' !angat beragam. Setiap $eni! memiliki
karakteri!tik morfologi dan !ikl! hidp berbeda. ar#a lalat pen%ebab )' membthkan
ok!igen ntk hidp dan beberapa diantaran%a dapat berkembang biak pada makhlk
hidp mapn benda mati0.
Cutaneous myiasis ter$adi karena berbagai maam faktor terma!k higienita!,
kondi!i tbh, lingkngan, !h, dan keagre!ifan $eni! lalat it !endiri. Pen%akit ini
ter!ebar di !elrh dnia dengan tingkat in!iden!i berbeda. 3n!iden!i tertinggi ter$adi didaerah tropi! dan !btropi! Afrika.-,0 Ke!alahan diagno!i! !eringkali ter$adi akibat
manife!ta!i klinik %ang men%erpai infek!i bakteri lain, !ehingga men%ebabkan pa!ien
mendapat pengobatan %ang tidak tepat. Hal ter!ebt melatarbelakangi penli!an referat ini
dengan t$an menambah informa!i !ehingga dapat menegakkan diagno!i! dan
menatalak!ana )' dengan tepat.
.
EPIDEMIOLOGI
3nfek!i )' berlang!ng !ingkat dan !ebagian be!ar ka!! tidak terlal berat
!ehingga dapat dirawat !endiri di rmah. Kondi!i ini membat pre#alen!i mapn
in!iden!i )' !lit ditentkan. Keban%akan in!iden!i )' di Amerika ditemkan pada
daerah Amerika Selatan ata ter$adi pada pa!ien dengan riwa%at kn$ngan ke negara
tropi!, !tat! ekonomi !angat rendah, dan higienita! brk. Cutaneous myiasis $ga dapat
ter$adi pada !ema ra!, $eni! kelamin, dan !ia. 0,1
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
2/13
Di Panama dilaporkan ter$adi !ekitar -45 ka!!/-555 penddk pertahn, !edangkan
di Srilanka dilaporkan ka!! )' %ang men%erang -5 laki6laki dan 4 perempan dari mr
-- 6 78 tahn akibat infe!ta!i lar#a Chrysomia bezziana.9,
Penddk 3ndone!ia beri!iko lebih tinggi mengalami )' karena memiliki iklim
tropi!. Slawe!i, Smba +imr, ombok, Smbawa, Papa, dan 2awa dilaporkan !ebagai
daerah endemik )' di 3ndone!ia. 'e!kipn in!iden!i )' di 3ndone!ia $arang dilaporkan,
lalat pen%ebab m%ia!i! terdapat ban%ak di 3ndone!ia. Pada !tdi tentang lalat di timbnan
!ampah di kota og%akarta terdapat beberapa $eni! lalat !eperti Cordylobia antropophaga
dan Sarcophagidae. Di Smatera Selatan !endiri pernah dilaporkan !at ka!! wound
myiasis %ang di!ebabkan oleh Chrysomia bezziana.8,9
KLASIFIKASI
Cutaneous myiasis merpakan !alah !at pen%akit myiasis %ang dikategorikan !eara
klinik. Myiasis dapat dikategorikan men$adi da %ait !eara anatomi (klinik* dan ekologi
(para!itologi*. Kla!ifika!i anatomi bergna !ebagai diagno!i! prakti! ntk
mengkla!ifika!ikan infe!ta!i berda!arkan loka!i le!i pada pe$am. Kla!ifika!i para!itologi
ditentkan $ika !at !pe!ie! men%erang lebih dari !at loka!i anatomi ata !at loka!i
anatomi terinfe!ta!i !pe!ie! %ang berbeda.4 Berikt pen$ela!an kla!ifika!i myiasis:
a. Kla!ifika!i anatomi
Kla!ifika!i anatomi pertama kali di!lkan Bi!hopp, kemdian dimodifika!i 2ame! dan
;mpt. Setiap penem memiliki i!tilah %ang berbeda namn memiliki arti %ang !ama
dalam mengkla!ifika!ikan pen%akit m%ia!i!. Myiasis !eara anatomi dapat dibagi
men$adi enteric, ophthalmic, nasopharyngeal , auricular , oral , urogenital, dan
cutaneous myiasis. Cutaneous myiasis merpakan $eni! paling ban%ak ditemkan dan
terbagi lagi men$adi furuncular myiasis, migratory myiasis, !erta wound myiasis.0,4
b. Kla!ifika!i para!itologi
Myasis !eara para!itologi dibagi men$adi tiga %ait obligatory, facultative, dan
accidental myiasis. Obligatory myiasis adalah keadaan dimana lar#a lalat tidak dapat
hidp beba! dan han%a dapat hidp pada $aringan tbh man!ia ata binatang. +elr
diletakkan pada klit, lka, ata rambt pe$am. Facultative myiasis berarti lar#a
!elain hidp pada daging b!k ata !a%ran b!k, dapat hidp $ga pada $aringan
tbh man!ia, !edangkan accidental myiasis ter$adi $ika telr %ang mengkontamina!i
makanan dan minman tidak !enga$a tertelan man!ia dan meneta! men$adi lar#a di
!!.0,4
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
3/13
ETIOLOGI DAN SIKLUS HIDUP
Cutaneous myiasis di!ebabkan oleh infe!ta!i lar#a lalat dari ordo Diptera (lalat
!e$ati* %ang memiliki !at pa!ang !a%ap fng!ional dengan !a%ap keil dibagian belakang.
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
4/13
Gambar 3. Sikl! hidp Dermatobia hominis4
b. $ypoderma bovis
$ypoderma bovis dewa!a berkran --6-4 mm men%erpai lebah, berwarna
kning hingga ptih, dan berambt hitam (Gambar 4). $ypoderma bovis dewa!a
mnl !elama m!im pana! dan paling !ering men%ebabkan migratoric myasis.-,0
+elr $ypoderma spp. akan menempel pada rambt man!ia dan lar#a ma!k
melali klit ata mko!a bkal. ar#a bermigra!i 0615 m dalam 08 $am di $aringan
!bktan. ar#a beriktn%a mengalami periode pertmbahan %ang epat men$adi in!tar
ketiga (Gambar 5), kemdian kelar melali klit ek!tremita! prok!imal, klit kepala,
wa$ah, ata leher dan $ath ke tanah ntk men$adi kepompong. Perl diketahi bahwa
keban%akan lar#a mati dalam $aringan man!ia.0
. Chrysomyia bezziana
Chrysomyia bezziana merpakan lalat pen%ebab wound myiasis. alat dewa!a
$eni! ini berkran >6-0 mm, berkepala hitam, wa$ah $ingga, !edangkan pada dada dan
pert berwarna hi$a !ampai ng kebiran.0 (Gambar 6). Sikl! hidp Chrysomyia
bezziana betina bertelr di tepi lka ata membran mko!a dan telr meneta! !etelah
ma!a inkba!i %ang krang dari - hari. ar#a in!tar pertama mendapat ntri!i dari
$aringan tbh man!ia !elama 86> hari, kemdian men$adi in!tar keda dan ketiga
%ang men%ebabkan ker!akan $aringan be!ar. Sebah lka dapat beri!i hingga 1555
Vektor mengigit
manusia kemudian
telur menetas menjadi
Fase
Fase diagnostik
Vektor yang
mengandung
Pupa
menjadi
lalat
dewasasetelah
5-30
Larva keluar dari
kulit manusia
setelah 5-10 pekan
lalul jaatuh ke
tanah
Larva berkembang
dan berpenetrasi
pada kulit manusia
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
5/13
lar#a. ar#a in!tar ketiga berkran -86-> mm (Gambar 7) $ath ke tanah dan men$adi
kepompong dalam 46 hari. Dalam kondi!i optimal, !elrh !ikl! hidp berlang!ng
!elama 05 hari.0
Gambar 4. alat $ypoderma bovis0 Gambar 5. ar#a in!tar ketiga $ypoderma bovis0
Gambar 6. alat Chrysomia bezziana0 Gambar 7. ar#a Chrysomyia bezziana0
MANIFESTASI KLINIK
2eni! lar#a pen%ebab )' akan menimblkan manife!ta!i klinik ber#aria!i %ang bergna
dalam menentkan tipe )'. Berikt gambaran klinik ma!ing6ma!ing tipe )':
1. Furuncular myiasis
e!i awal furuncular myiasis berpa papl eritem %ang berkembang men$adi
frnklar dalam beberapa hari. Setiap le!i memiliki pori !entral %ang memngkinkan
dara ma!k ntk re!pira!i lar#a. &a!a gatal, !en!a!i !eperti ada %ang bergerak, n%eri
!eperti dit!k, dan mnln%a !ekret !ero!angin! dari pori !entral akan timbl
!elama fa!e lar#a. "$ng po!terior lar#a dilengkapi dengan !ekelompok !pirakel,
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
6/13
bia!an%a terlihat dalam pori !entral (Gambar ). &eak!i inflama!i di !ekitar le!i dapat
di!ertai dengan limfangiti! dan limfadenopati regional. Setelah lar#a dikelarkan, le!i
akan epat !embh. Sengatan ta$am di loka!i le!i akan tera!a beberapa hari ata pekan
!ebelm ge$ala timbl %ang di!ebabkan oleh penetra!i lar#a ke dalam klit.>,7
Gambar . Furuncular myiasis4
2. Wound myiasis
%ound myiasis !ering ter$adi
di !ekitar telinga, hidng, atapn kaki
(Gambar !). 3nfe!ta!i berat wound myiasis dapat mengakibatkan ero!i tlang rawan
ata tlang tengkorak dan kematian. "kran le!i wound myiasis dapat menapai 869 m
dan mengha!ilkan ba %ang kha!. Kerigaan adan%a infek!i lar#a har! timbl $ika
terdapat lka dengan p! %ang berba b!k di!ertai !en!a!i pergerakan dan n%eri. 9,7
Gambar !. %ound myiasis9
3. Migratoric myiasis
Creeping myiasis lebih !lit didiagno!i! dibandingkan furuncular myiasis karena
lar#a lalat tidak terlihat $ika belm terbentk lbang ntk re!pira!i. Creeping myiasis
%ang di!ebabkan oleh &asterophilus spp. !perfi!ial, $ela!, dan terdapat terowongan
!erpentin (creeping eruption*. ar#a $ypoderma spp. terdapat lebih dalam (!bktan*,
lebih n%eri di!ertai pembengkakan klit %ang !ementara. e!i pada creeping dermal
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
7/13
myiasis men%erpai cutaneous larva migrans. e!i ter!ebt berlik6lik !eperti gari!
merah dengan #e!ikel terminal %ang menandai lar#a telah bermigra!i melali klit
(Gambar 1"). e!i awal pada creeping dermal myiasis berbentk papla !eperti
furuncular myiasis. Klit akan men$adi !edikit eritemato!a, lembt, berkran -69 m,
dan menon$ol !elama ter$adi migra!i. e!i %ang berbentk nodl mmn%a tampak di
dada dan leher dan ter$adi !aat m!im dingin. Sen!a!i !eperti berdri, ra!a terbakar, dan
gatal $ga ban%ak ditemi pada CM $eni! ini. ?ritema berlang!ng beberapa $am hingga
beberapa hari dan akan berbah men$adi patch kekningan !ebagai tanda bahwa lar#a
telah bermigra!i ke loka!i lain.>,7
Gambar 1". Migratoric myiasis9
DIAGNOSIS
1. A#am#$%&% 'a# P$m$r&%aa# F&%&
• +erdapat riwa%at melakkan per$alanan ke area endemi! )' beberapa mingg
terakhir.
• +erdapat !en!a!i pergerakan di bawah klit.
• e!i di!ertai ra!a gatal dan n%eri %ang hebat !eara tiba6tiba.
• +erdapat le!i !e!ai dengan iri kha! manife!ta!i klinik ma!ing6ma!ing tipe )'.
• Ditemkan lar#a.0
2. P$m$r&%aa# P$##*a#+
• Pemerik!aan darah rtin mngkin menn$kkan leko!ito!i! dan peningkatan
eo!inofil.0
• Pemerik!aan Hi!topatologi
http://www.dermis.net/bilder/CD194/550px/img0048.jpg
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
8/13
Pada pemerik!aan hi!topatologi didapatkan !ebah ka#ita! berkran keil di
lapi!an dermi!, beri!i lar#a %ang !edang berkembang. Ka#ita! ini dikelilingi oleh
infiltrate %ang merpakan gabngan !el6!el inflama!i, %ait limfo!it, hi!tio!it, giant
ell!, dan !el pla!ma.0,4
• '&3 telah dignakan dalam !e$mlah ka!! mia!i! !erebral, m%ia!i! pa%dara, dan
m%ia!i! wa$ah, dan orbital.9
• "ltra!onografi merpakan alat bant diagno!tik bar %ang bi!a menentkan loka!i
dan kran lar#a.0,7
• Dermo!kopi memberikan gambaran central opening %ang dikelilingi dengan
pemblh darah %ang berdilata!i dan beri!i !trktr berwarna kekningan dengan
gambaran !pirakel hitam.-1
Diagno!i! definitif dapat ditegakkan dengan menemkan dan menentkan $eni! lar#a.
DIAGNOSIS ,ANDING
Furuncular myiasis %ang di!ebabkan Dermatobia hominis !ering didiagno!i! !ebagai
gigitan arthropoda, pioderma, ata kedan%a. Furuncular myiasis $ga !ering didiagno!i!
banding dengan rptr ki!ta epidermoid, ab!e!, frnklo!i!, reak!i benda a!ing, !elliti!,
onhoeria!i!, tngia!i!, reak!i arthropoda, lei!hmania!i!, dan limfadenopati. +nga
penetran!, kt %ang men%erang klit, men%ebabkan nodl frnklar %ang dapat $ga
men%erpai furuncular myiasis, tetapi tngia!i! mmn%a terdapat pada $ari6$ari kaki dan
telapak kaki. 3nfe!ta!i Cochliomyia anthropophaga %ang men%ebabkan furuncular myiasis
terkadang didiagno!i! !ebagai pioderma, impetigo, furun#ulosis staphylococcal ,
ei!hmania!i!, draknklia!i!, pen%akit fakti!ial, dan herpe! @o!ter.0,1
+iga ge$ala klini! %ang membedakan migratoric myiasis dan cutaneus larva migran
adalah peman$angan le!i myiasis lebih lama dan tidak terlal men%ebar, lar#a lalat dapat
bertahan hidp lebih lama dari aing, dan lar#a lalat mmn%a lebih be!ar dari aing pada &asterophilus spp.0
PENATALAKSANAAN
Prin!ip penatalak!anaan )' adalah meniptakan kondi!i hipok!ia lokal ntk
memak!a pengelaran lar#a, mengaplika!ikan bahan tok!ik terhadap lar#a dan telr, !erta
mengelarkan !ema lar#a !eara mekanik ata bedah. +$an terapi adalah member!ihkan
lka dari lar#a !eara total dan mengontrol infek!i !eknder. +erdapat ara non operatif
(metode okl!i dan mekanik*, operatif (eki!i!i dan debridement *, dan !portif dengan
pemberian obat6obat !imptomati!.9
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
9/13
$am gagal mengelarkan lar#a. --,-0 Penggnaan ek!traktor ran ini mdah dignakan dan
di$al beba! (Gambar 12), !ehingga ma!%arakat awam dapat menggnakann%a !ebagai
pertolongan pertama tanpa perl keakapan kh!!-0.
Gambar 11. ?k!trak!i lar#a menggnakan ek!traktor ran.--
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
10/13
Gambar 12. Penggnaan ek!traktor ran %ang ada dipa!aran.--
Gambar 13. !eeswa(.-- Gambar 14. !acon !ebagai bahan okl!i0
Debridement dengan ane!te!i lokal merpakan tindakan kratif, me!kipn reak!i
benda a!ing dapat ter$adi $ika bagian dari lar#a tetap ada. Sema lar#a %ang tampak har!
!egera dikelarkan, diikti dengan debridement $aringan nekrotik %ang ter!i!a dan iriga!i
lka %ang bergang. 3riga!i dapat dilakkan menggnakan airan !alin, hidrogen
perok!ida, ata lartan antimikroba. ?k!i!i !eara bedah diperlkan $ika lar#a tidak dapat
dikelarkan !eara mekanik ata tertanam pada po!i!i %ang !lit. ?k!trak!i lar#a har!
dilakkan hati6hati ntk menegah rptr %ang dapat memi infek!i bakteri !eknder
ata reak!i alergi.9
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
11/13
Bahan tok!ik %ang efektif adalah i#ermetin - dalam lartan propylene glycol
(mak!imal 855 g/kgBB* %ang diaplika!ikan pada lka !elama 0 $am dan kemdian dibila!
dengan !alin. Penggnaan obat oral tidak direkomenda!ikan ntk )' pada man!ia.
Antibiotik dapat diberikan $ika terdapat infek!i bakteri !eknder. Cutaneous myiasis dapat
men$adi tempat ma!k Clostridium tetani dan har! dipertimbangkan pemberian
#ak!ina!i.1,9
PEN-EGAHAN
'a%orita! infe!ta!i lar#a dapat dihindari apabila dilakkan tindakan penegahan
%ang tepat. 'enghindari diri dari faktor predi!po!i!i )' merpakan langkah penegahan
paling awal %ang dapat dilakkan. Faktor predi!po!i!i )' antara lain m!im pana! dan
lembab, kontak lang!ng dengan pe$am %ang terinfe!ta!i, tidr di lar rangan, higienita! brk, dan melakkan per$alanan ke daerah endemik.
Serangan lar#a lalat dapat diminimali!a!i dengan menggnakan pakaian ber!ih %ang
dapat melindngi tbh dari !erangga, men$aga anak6anak dengan pengawa!an %ang ketat
di lar rangan, dan menggnakan pint !erta $endela dengan #entila!i memadai tertama
$ika tinggal di daerah tropi! ata di tempat popla!i lalat !ering ber!arang.
&i!iko infe!ta!i lar#a lalat %ang !ering men%erang hewan ternak ontohn%a
$ypoderma spp. dan &asterophilus spp., dapat dikrangi dengan menghindari kontak
dengan pe$am %ang terinfe!ta!i. Serangan Dermatobia hominis ter$adi karena gigitan
artropoda (bia!an%a n%amk* %ang membawa telr Dermatobia hominis. =i!atawan di
daerah 'ek!iko, Amerika +engah, Amerika Selatan dian$rkan ntk menggnakan
pakaian pelindng, anti !erangga, dan kelamb. alat betina Cordylobia anthropophaga
bertelr di pa!ir ata pakaian !ehingga dian$rkan ntk menghindari kontak dengan pa!ir
%ang lama dan !elal men%etrika pakaian agar telr ata lar#a dapat terbnh. 7
Higienita! baik, pengobatan epat, dan pentpan lka adalah metode terbaik ntk
melawan lalat fakltatif atapn obligat %ang mengin#a!i lka, $aringan nekrotik, ata
rongga tbh. +nawi!ma, lan!ia, ata orang dengan keterbata!an adalah kelompok
beri!iko %ang har! mendapat perhatian kh!! dalam perawatan lka. Habitat lalat $ga
har! dikrangi dengan mengelola re!id makanan dan kontainer !ampah dengan benar.7
POGNOSIS
Cutneous myiasis adalah infe!ta!i lar#a %ang dapat !embh !endiri dengan
morbidita! dan mortilita! minimal $ika ditatalak!ana dengan baik. Pengobatan tertama
dit$kan ntk mengobati n%eri, pengembalian fng!i, dan ko!metik. e!i %ang
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
12/13
ditimblkan dapat !embh dengan epat !etelah lar#a berha!il dikelarkan, namn pada
$eni! tertent !eperti $ominivora(, !angat perl diwa!padai karena dapat menginfe!ta!i
otak.0
KESIMPULAN
Cutaneus myiasis ditemkan !epan$ang tahn di daerah tropi! dan di m!im pana!
pada daerah beriklim !edang. Ka!! )' akan lebih !ering di$mpai pada era globali!a!i
!aat ini karena man!ia dapat dengan mdah melakkan per$alanan ke berbagai daerah
tertama daerah endemik )'. Anamne!i! mengenai riwa%at per$alan pen%akit pa!ien dan
faktor ri!iko )' !erta pemerik!aan klinik %ang ermat adalah kni mendiagno!i! dan
menatalak!ana )' dengan epat dan tepat. +indakan penegahan !angat penting dilakkan
!etiap orang ntk menghindari pen%akit ini.
DAFTA PUSTAKA
-. 2ame! =D, Berger +C, ?l!ton D'. *ndrew+s Diseases of the S#in th edition.
Philadelphia: Sander! ?l!e#ier 05--.
0. 'Craw +A, +rian!k% C=. )taneo! m%a!i!. - *m *cad Dermatol
055>9>(4*:75E04.
1. Bolognia 2, 2ori@@o 2, &apini &. )taneo! m%a!i!. 3n: Dermatolog%. Vol -. 0 nd
ed. 'o!b% ?l!e#ier 055>.
8. =ardhana AH. Chrysomya bezziana pen%ebab myiasis pada hewan dan man!ia: perma!alahan dan penangglangann%a. Bogor: Balai Penelitian Veteriner Pre!!.
8/17/2019 Cutaneous Myiasis All New
13/13
0554.
9. atadi!a!tra D, Agoe! &. Kelainan klit oleh !erangga. Para!itologi Kedokteran:
Ditin$a dari *:45-658.
. Frane!oni F, pi 44:95>E4>.
--. Dia@ 2H. +he epidemiolog%, diagno!i!, management, and pre#ention of
etopara!iti di!ea!e! in tra#eler!. - /ravel Med 0554-1(0*:-55E--.
-0. Safdar , Daniel K, Da#id A. Frnlar m%ia!i! in "nited Sate!: a!e report and
literatre re#iew. Clin 0nfect Dis 0551 14(*:1E>5.
-1. agara$$apa &, Vi#ekananda '. 7(8*: 441E449.