Enterpreneurship - 5th Chapter

Post on 08-Apr-2018

229 views 0 download

transcript

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 1/22

BAB 5

PRODUKTIVITAS USAHA & MOTIVASI

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 2/22

5.15.1. Produktivitas. ProduktivitasProduktivitas: perbadingan hasil yangdiperoleh dengan sumber-sumber ekonomiyang digunakan.

Productivity is defined as output peremployee-hour, quality considered(Sutermeister, 1976:5).Produktivitas ini dapat diukur menurut tiga

tingkatan, yaitu:individukelompokorganisasi

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 3/22

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 4/22

5.2. Ukuran ProduktivitasTiga ukuran produktivitas dalam mengelolaorganisasi, yaitu:

Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudahbenar-benar sesuai dengan yang telah digariskan.

Efektifitas, sampai tingkat manakah tujuan itusudah dicapai dalam arti kuantitas dan kualitas.

Efisiensi, perbandingan output dg input, dimana

pengukuran output termasuk di dalamnyakuantitas dan kualitas.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 5/22

Tiga bentuk dasar perhitunganproduktivitas

Produktivitas Parsial, yaitu perbandinganoutput dengan salah satu input tertentu,misalnya dengan input pekerja.

Produktivitas Total-Faktor, yaituperbandingan output dengan sejumlahinput yang berhubungan dengan pekerjadan modal.Produktivitas Total, yaitu perbandinganoutput dengan input.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 6/22

e f i s i e n s i

se f e k t i v i t aso d u k t i v i t a

nd i k o r b a n k ay a n g  s u m b e r  s u m b e r  

d i c a p a iy a n g  p e r fo r m a n sso d u k t i v i t a

le hy a n g d i p e r oi n p u t  

d i p e r o l e hy a n g  h a s i l  so d u k t i v i t a

!

!

!

P r 

P r 

P r 

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 7/22

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 8/22

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 9/22

Tiga faktor kekuatan eksternal yangmempengaruhi produktivitas

G overnment  regulation : peraturan-peraturanyang dibuat oleh pemerintah dapat menurunkan

maupun meningkatkan produktivitas.U nion : organisasi karyawan or serikat pekerja

dapat menurunkan maupun meningkatkanproduktivitas harus dijaga hubungan harmonisantara manajemen dengan karyawan melalui serikat 

pekerjanya.

I novation : menyangkut penemuan baru dalambidang teknologi menggantikan alat produksi lama

lebih cepat menerapkan teknologi baru dapat 

memenangkan persaingan yang terjadi di pasar.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 10/22

5.4. e ti ti siMotivasi: kemauan untuk berbuat sesuatu

Motif: kebutuhan, keinginan, doronganatau impuls.

Motivasi seseorang tergantung padakekuatan motifnya

Motif dengan kekuatan yang sangat besar akan menentukan perilakuseseorang.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 11/22

K ekuatan motif ini dapat berubahkarena:

Terpuaskannya kebutuhan.Bila kebutuhan telah terpuaskan makamotif akan berkurang dan beralih kepadakebutuhan lain dan seterusnya.

K arena adanya hambatan, maka orangmencoba mengalihkan motifnya kea rahlain.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 12/22

1. Teori Hirarki Kebutuhan: Maslow

Maslow: bahwa hirarki kebutuhanmanusia dapat dipakai untuk

melukiskan dan meramalkanmotivasinya.

Ada lima kategori kebutuhan manusia,

yaitu: physiological needs, safety(security), social (affiliation), esteem(recognition), dan self actualization).

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 13/22

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 14/22

2. Teori X dan Y: Douglas Mc. Gregor Teori X mengasumsikan

Pekerja pada hakikatnya tidak disenangi orang banyak.

K ebanyakan orang rendah tanggung jawabnya dan lebih sukadipimpin.

K ebanyakan orang kurang kreatif.

Orang lebih suka memikirkan kebutuhan-kebutuhan yangbersifat fisik saja, asal itu sudah dipenuhi, selesai propsalnya.

K ebanyakan orang harus dikontrol secara ketat, dan seringharus dipaksakan menerima tujuan organisasi (dipaksa

bekerja).Manajer yang menganut teori X akan menganut systempengawasan dan disiplin yang ketat terhadap parapekerja.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 15/22

Teori Y mengasumsikanPekerja itu sebetulnya sama dengan bermain, cukupmenarik dan mengasyikkan.

orang mempunyai kemampuan mengawasi diri sendiriguna mencapai tujuan.

Setiap orang mempunyai kemampuan kreativitas.

Orang tidak hanya memiliki kebutuhan fisik saja tetapijuga memiliki kebutuhan rasa aman, ingin bergaul, ingindihargai dan ingin menonjolkan dirinya.

Orang harus diberi motivasi agar dapat membangkitkandaya inisiatif dan kreativitasnya.

Tugas manajer: membangkitkan daya kreasi parapekerja.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 16/22

3. Teori Pola A dan B: Argyris

Teori pola A beranggapan bahwa orang atau individutidak punya perasaan

tidak terbuka

suka menolak eksperimentidak mau menolong orang lain.

Pola B beranggapan bahwa setiap orangmemiliki perasaan

ada tenggang rasa

bersifat terbuka

mau melakukan eksperimen

mau menolong orang lain.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 17/22

Argyris: pola A sama dengan teori X,pola B sama dengan teori Y, meskipuntidak selalu demikian.

Dalam keadaan tertentu pola A bisaberhubungan dengan teori Y, pola Bbisa berhubungan dengan teori X 

Dengan demikian dapat timbulmanajer-manajer yang memilikikombinasi XA, XB, atau YA dan YB.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 18/22

4. Teori Ekspektasi: VroomTeori ini mendasarkan pemikirannya pada duaasumsi

Manusia memberi nilai thd sesuatu yang diharapkan darihasil karyanya, oleh karena itu ia mempunyai urutan

kesenangan (preference) diantara sekian banyak hasil yangia harapkan.

Bahwa yang dikerjakannya itu akan memberikan sumbanganterhadap tercapainya tujuan yang diharapkan.

Vroom mengusulkan suatu teori fungsi motivasi yang

dirumuskan sebagai berikut:M = E (H.N)

M = Motivasi; E = Ekspektasi; H = Hasil; N = Nilai

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 19/22

5 . Teori Porter dan Lawyer 

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 20/22

6 . Teori Z dari William G. Ouchi 

Menurut Ouchi: issu popular bagiAmerika bukan persoalan teknologi,

investasi, atau inflai akan tetapibagaimana menghadapi keunggulanJepang yang bekerja jauh lebih baikdari Amerika.

Pelajaran pertama dari teori Z ini ialahbahwa produktivitas dan kepercayaansaling bergandengan.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 21/22

K arakteristik organisasi tipe Z:Mengharapkan karyawan bekerja seumurhidup di perusahaan tsb.

Bekerja dg penuh rasa intim, sepertisebuah clan (paguyuban)

Penuh dg system informasi serba moderndan pembukuan mutakhir, namun secara

eksplisit tidak ada system pengawasan ygtegas.

K eputusan diambil secara kolektif.

8/7/2019 Enterpreneurship - 5th Chapter

http://slidepdf.com/reader/full/enterpreneurship-5th-chapter 22/22

Perusahaan-perusanaan di barat cenderung

berpendirian: rasional adalah lebih baik dari tidakrasional, objektif adalah lebih rasional dari subjektif,kuantitatif adalah lebih rasional daripada kualitatif.Dalam tipe Z, hal-hal di atas selalu ada dalamkesinambungan, semua keputusan diambil berdasrkankenyataan dan juga sangat memperhatikan apakah

keputusan itu sesuai atau tidak.Tipe Z tidak menetapkan laba sebagai tujuan terakhir,tidak menetapkan laba sebagai ukuran, tetapi labaadalah sebagai imbalan terhadap perusahaan yangtelah melayani konsumen secara baik dan benar, yang

telah memberi hidup yang layak pada karyawannya,dan cukup bertanggung jawab sebagai warga NegaraJepang.Bersifat egalitarian: masing-masing orang dapat membuat kebijaksanaan dan bekerja otonom, tanpapengawasan ketat, karena mereka dipercaya.