Post on 31-Mar-2018
transcript
Reaching for New HeightsLaporan Tahunan 2010 Annual Report
PT Wintermar Offshore Marine TbkJl. Kebayoran Lama 155Jakarta 11560, IndonesiaTel. +62 21 530 5201 / 2Fax. +62 21 530 5203
www.wintermar.com
Lapo
ran Tah
un
an 2010 A
nn
ual R
epo
rtReaching for N
ew H
eights
ContentsDaftar Isi
Reaching for New Heights | Reaching for New Heights 1
Visi, Misi, dan Nilai | Vision, Mission, and Values 3
Sekilas Perusahaan | Company at a Glance 4
Jejak Langkah | Milestone 4
Keberadaan Geografis | Geographical Presence 6
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 8
Ikhtisar Saham | Stock Highlights 9
Penghargaan & Sertifikasi | Awards & Certifications 10
Laporan Dewan Komisaris | Report of the Board of Commissioners 12
Laporan Direksi | Report of the Board of Directors 18
Laporan Manajemen | Management Report 26
• AnalisadanDiskusiolehManajemen|Management Discussion and Analysis 28
• SumberDayaManusia|Human Resources 43
• TanggungjawabSosialPerusahaan|Corporate Social Responsibility 48
• TataKelolaPerusahaan|Corporate Governance 49
Data Perusahaan | Corporate Data 59
• StrukturPerusahaan|Corporate Structure 60
• StrukturOrganisasi|OrganisationStructure 61
• ProfilDewanKomisaris|Board of Commissioners’ Profile 62
• ProfilDireksi|Board of Directors’ Profile 64
• ManajemenSenior|Senior Management 66
• InformasiPerusahaan|Corporate Information 67
• LembagadanProfesiPenunjangPasarModal|Capital Market Institutions and Supporting Professionals 68
• NamadanAlamatAnakPerusahaan|Names and Addresses of Subsidiaries 69
• SuratPernyataanDewanKomisaris&Direksi|Statement from the Boards of Commissioners & Directors 70
Laporan Keuangan | Financial Report 71
HalamanPage
1PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) telah
berhasil menyelesaikan IPO, dan secara resmi
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29
November 2010. WINS terus memperbaharui armada
kapalnya dan memenuhi standar internasional untuk
keselamatan dan kualitas, sehingga Perseroan selalu
siap menangkap peluang yang sangat besar dalam
industri minyak dan gas di Indonesia, serta memiliki
posisi yang strategis untuk memperkuat pangsa pasar
dan mencapai pertumbuhan yang solid di tahun-tahun
mendatang.
PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) has successfully completed
IPO, and is officially listed on the Indonesia Stock Exchange on 29
November 2010. WINS continues to upgrade and renew its fleet, as
well as to comply with international standards of safety and quality.
Therefore, the Company is always ready to seize huge opportunities
within Indonesia’s offshore oil and gas industry, and is strategically
positioned to capture market share and achieve solid growth in the
coming years.
Reaching for New Heights
Visi | Vision
Nilai | Values
Misi | Mission
Terdepan dalam pengelolaan
armada kapal di bidang industri
energi di Asia Tenggara.
To be the leading operator of
marine vessels in the energy industry
in Southeast Asia.
• Menyediakanjasapenunjangangkutanlaut
berkualitas tinggi melalui pengembangan dan
penerapan solusi inovatif dengan komitmen teguh
pada keselamatan.
• Mencapaistandarprofesionalismetertinggimelalui
integritas,kualitas,kerjasamadanefisiensiserta
meyakinkankesinambunganjangkapanjangdemi
keuntungan semua pihak yang berkepentingan.
• Toprovidehighqualitymarinesupportservices
through development and implementation of
innovativesolutionswithstrongcommitmentto
safety.
• Toachievethehigheststandardsofprofessional
conductthroughintegrity,quality,teamworkand
efficiency,andtoensurelongtermsustainability
benefitingallstakeholders.
NilaiutamaPTWintermarOffshoreMarineTbk
adalah integritas. Integritas dapat diartikan sebagai
berikut:
a. Taat pada standar moral atau kode etik yang
berlaku.
b. Suatukeadaanyangtanpacacat;kesempurnaan.
c. Suatukondisiyangutuh.
Integritas mengendalikan tindakan semua personil
yang berhubungan dengan 3 (tiga) fokus utama:
• IntegritasManusia
Semua karyawan taat pada kode etik Perseroan.
Kejujuran:melakukanyangbenarmeskipuntidak
ada yang mengawasi.
•. IntegritasArmada/Kapal
Armada kapal kami selalu dalam keadaan baik,
berkualitas tinggi dan tidak rusak.
• IntegritasJasa
Kamibekerjasebagaisatutimuntukmemberikan
suatuprodukjasaterbaikuntukpelanggan.
ThemainvalueofPTWintermarOffshoreMarineTbk
isintegrity.Integritycanbedefinedasfollows:
a. Steadfastadherencetoastrictmoralorethical
code.
b. Thestateofbeingunimpaired;soundness.
c. Thequalityorconditionofbeingwhole,
undivided.
Integritycontrolstheactionsofallpersonnel
associatedwith3(three)focusareas:
• IntegrityofPeople
Weabidebyastrictethicalcode.
Honesty: doing the right thing even when
nobodyiswatching.
• IntegrityofOurFleet/Vessel
Ourvesselsaretobesound,ofhighqualityand
undamaged.
• IntegrityofOurServices
We work as one united team to provide the best
serviceforourcustomers.
3PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
4 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Company at a Glance
Milestone
Pada tahun 2010 PT Wintermar Offshore
Marine Tbk berhasil tercatat di Bursa Efek
Indonesia. Prestasi ini merupakan akumulasi
dari performa brilian dari semua elemen
penunjang perusahaan, mulai dari strategi
bisnis yang inovatif, armada kapal yang
kompetitif dengan didukung oleh sumber
daya manusia yang berpengalaman serta
teguh melaksanakan integritas sebagai nilai
dasar Perseroan.
Sekilas Perseroan
Jejak Langkah
In 2010, PT Wintermar Offshore Marine Tbk
successfully listed on the Indonesia Stock
Exchange. This achievement is the result of
the accumulated performance and support of
all company elements such as an innovative
business strategy, a competitive fleet
supported by experienced personnel, and
the firmly implemented Company value of
integrity.
4 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
1980-1990
1980-1990:Perseroan melanjutkan usaha di industri penebangan kayu.
1980-1990:The company continued business in the logging industry.
1970-1980
1970: PT Wintermar, anak perusahaan dari PT Wintermar Offshore Marine Tbk, didirikan dan memperoleh salah satu dari sembilan izin pelayaran lepas pantai yang diberikan di Indonesia.
1970: PT Wintermar, subsidiary of PT Wintermar Offshore Marine Tbk, was incorporated and obtained one of nine offshore shipping licenses awarded in Indonesia.
1990-1994
1992: PT Wintermar memperoleh kontrak minyak dan gas pertama dengan perusahaan minyak internasional PT Virginia Oil Company.
1992: PT Wintermar obtained first oil and gas contract with international oil company PT Virginia Oil Company.
1991: Memulai program baru untuk pembangunan, memperbaharui dan mempertahankan umur muda armada kapal.
1991: Started new building program to renew and maintain young fleet.
5PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report 5PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
1995-2000
2000-2004
2005-20092010
1998: • SertifikasiISM
(InternationalSafetyManagementCode)olehABS
• SertifikasiISMolehBKI
1998: • ISM(InternationalSafety
Management Code) Certified by ABS.
• ISMCertificationbyBKI.
1995: Perseroan didirikan dengan nama PT Swakarya Mulia Shipping.
1995: The Company was originally established under the name of PT Swakarya Mulia Shipping.
1997: PT Wintermar memenangkan tender pertama dari Chevron.
1997: PT Wintermar won first tender from Chevron.
2001: SertifikasiISMolehBKI.
2003: • Menerimasertifikasi
ISO 9001:2000 oleh ABS.
• Merelokasipersonildarat ke lokasi kantor baru.
2001: ISMCertificationbyBKI.
2003: • Obtained
ISO 9001:2000 Certification by ABS.
• Relocatedshorebasedpersonnel to new and larger office premises.
2007-2009: Divestasi kapal yang bernilai rendah. Menambah armada untuk kapal offshore.
2008-2009: RestrukturisasiPerseroandalam rangka persiapan IPO.
2007-2009: Divested low value-added vessels. Expanded fleet of specialized offshore vessels.
2008-2009: Restructuredcompaniesinpreparation for IPO.
2010: Grup mengakuisisi 2 Platform Supply Vessels berbendera Indonesia.
2010: The Group acquires the first 2 Platform Supply Vessels under the Indonesian flag.
2010: • Bekerjaberlandaskan
sertifikasi Integrated Management System olehLloyd’sRegisterQuality Assurance (LRQA)dalamhalkualitas, lingkungan dan kesehatan dan keamanan (ISO9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007)
• PenawaranSahamPerdana di Bursa Efek Indonesia.
2010: • Workingtowards
Integrated Management System certification byLloyd’sRegisterQuality Assurance (LRQA)comprisingquality, environmental standards and occupational health and safety (ISO9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007)
• IPOontheIndonesiaStock Exchange.
2009: • Mengamankandan
membangun lahan baru untuk perluasan kantor.
• Akuisisilokasibaruuntukpengembangan pelatihan awak kapal.
2009: • Securedandconstructed
a new site for office expansion.
• Acquiredanewsitetobedeveloped into a Crew Training Center.
2004: SertifikasiISPSolehBKI.
2004-2006: Investasi TI untuk mendukung operasional onshore and offshore.
2004: ISPSCertificationbyBKI.
2004-2006: Invested in IT to interface onshore and offshore operations.
6 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Brunei Darussalam
Dumai Singapura
Batam
Thailand
Songkla
Vietnam
Jambi
Palembang
JakartaGresik
Madura
Banjarmasin
Samarinda
Kendari
Tarakan
Balikpapan
Kepulauan Anambas
Pulau Laut
Keberadaan Geografis
India
Kakinada
Geographical Presence
6 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
7PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Tual
Teluk Bintuni
Sorong
PT Wintermar Offshore Marine Tbk berusaha untuk menjadi operator kapal laut pilihan dalam mendukung industri minyak dan gas di Asia Tenggara.
PT Wintermar Offshore Marine Tbk strives to be the operator of choice for marine vessels supporting the oil and gas Industry in Southeast Asia.
7PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
8 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English, except stated otherwise.
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi bahasa Inggris, kecuali disebutkan lain.
Financial HighlightsIkhtisar Keuangan
(MiliarRupiah) 2010 2009 2008 2007 2006 (BillionRupiah)
Pendapatan 669 394 313 262 198 Revenue
LabaKotor 180 131 133 104 76 GrossProfit
LabaUsaha 137 100 108 84 60 IncomefromOperations
LabaBersih* 106 100 85 68 61 *Netprofit
EBITDA 200 144 141 113 80 EBITDA
JumlahSahamyangBeredar(dalamjuta)** 1,817 1,230 88 53 53 **OutstandingShares
(inmillion)
LabaBersihperSaham(RupiahPenuh) 58.35 81.59 962 1,292 1,160 NetIncomeperShare
(FullRupiah)
ModalKerjaBersih 67 (10) 45 35 14 NetWorkingCapital
JumlahInvestasi 144 2 3 9 30 TotalInvestment
JumlahAset 2,083 882 755 598 499 TotalAssets
JumlahKewajiban 987 383 334 270 218 TotalLiabilities
JumlahEkuitas 1,053 495 418 327 282 TotalEquity
RASIO RATIO
LabaTerhadapJumlahAset 5% 11% 11% 11% 12% NetIncometoAssets
LabaTerhadapEkuitas 10% 20% 20% 21% 22% NetIncometoEquity
RasioLancar 114% 93% 146% 131% 114% CurrentRatio
KewajibanTerhadapEkuitas 94% 77% 80% 83% 77% LiabilitiestoEquity
KewajibanTerhadapJumlahAset 47% 43% 44% 45% 44% LiabilitiestoAssets
PERTUMBUHAN GROWTH
Pendapatan 70% 26% 20% 32% 57% Revenue
LabaKotor 37% -2% 28% 36% 48% GrossProfit
LabaUsaha 37% -8% 29% 41% 66% IncomefromOperations
LabaBersih 6% 19% 24% 11% 32% NetProfit
EBITDA 39% 2% 25% 42% 73% EBITDA
* Setelah penyesuaian proforma** Rata-rata tertimbang
* After proforma adjustment** Weighted average
8 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
9PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Pernyataan pendaftaran efektif 19 November 2010Effective registration statement JumlahSahamyangditawarkan 900,000,000Number of Shares offered
Persentase saham yang ditawarkan ke masyarakat 25.35%Percentage of shares offered to the public
JumlahWaranyangditawarkanmenyertaisaham 90,000,000Number of Warrants offered (Distributed with Shares)
Harga Penawaran Rp 380Offering Price
Harga Pelaksanaan Waran Seri I Rp 450Price Execution Warrant Series I
PeriodePelaksanaanWaranSeriI 30Mei2011-29November2012Period of Execution Warrant Series I
KronologisPencatatanSaham|Share Listing Chronology
Stock HighlightsIkhtisar Saham
9PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
KinerjaSaham|StockPerformance
Rupiah
Tertinggi | HighestTerendah | LowestPenutupan | Closing
November-December2010
0
250
500
750
1000
750
500
250
10 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
2010
Pertamina’s Charter Award Thebest2010chartervesselforcategoryofOilBarge
ExxonMobilContractorManagementSafety WorkshopContractorManagementSafetyWorkshop
CNOOCSESLtd.ContractorTownHallAward 20102009contributioninachievingCNOOCHSEperformance
INSA Award 2010“WM.Makassar”/ShipoftheYear
INSA Award 2010OffshoreSupportVesselOwner/OperatoroftheYear
Awards & CertificationsPenghargaan & Sertifikasi
11PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
ConocoPhillipsIndonesiaSafetyAwards2009Excellentsafetyperformance-operatingwithzerorecordedinjuriesforonemillion manhours
ConocoPhillipsIndonesiaSafetyCertificate2009Excellentsafetyperformance-operatingwithoutrecordedincidentsin2009
ConocoPhillipsSafetyCertificateExcellentsafetyperformance-operatingwithoutrecordedincidentsin2008
ConocoPhillipsSafetyAwardOneYearwithoutLostTimeIncidentsAugust21,2006-August22,2007BelidaWorkover Program
ConocoPhillipsSafetyCertificateExcellentsafetyperformance-operatingwithoutrecordedincidentsin2007
ConocoPhillipsSafetyCertificateExcellentsafetyperformance-operatingwithoutrecordedincidentsin2006
ConocoPhillipsIndonesiaSafetyAwardExcellentSafetyPerformanceyear2005,insupportingCOPIOffshoreOperations
TheBestNationalCharterVesselCompanyin2005AwardedbytheMinistryofTransportationoftheRepublicofIndonesia
ConocoPhillipsIndonesiaSafetyAwardExcellentsafetyperformance-norecordedincidentsin2004inWesternHubOperations
2009
2008
2007
2006
2005
2004
12 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Jonathan JochananKomisaris Utama (Independen)President Commissioner (Independent)
Report of the Board of CommissionersLaporan Dewan Komisaris
Basis klien yang berkembang cukup pesat serta kinerja keselamatan yang baik merupakan indikasi keberhasilan Perseroan
13PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
yang Terhormat,
Dengan bangga kami menyajikan Laporan Tahunan
PerseroantermasukLaporanKeuanganPerseroanuntuk
tahun 2010.
Sebagai bagian dari tugas pengawasan kami, Dewan
Komisaris,setelahmenelaahLaporanKeuanganPerseroan
dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2010, yang telah diaudit dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian oleh Aryanto Amir
Jusuf Mawar & Saptoto, berpendapat bahwa Direksi dan
Manajemen Perseroan telah memenuhi tugas mereka
dengan akuntabilitas yang tinggi, dan telah memberikan
kinerja yang baik untuk Perseroan dan anak perusahaan
di sepanjang tahun ini.
Tahun 2010 memberikan beberapa kesempatan bagi
Grup Wintermar, yang telah berhasil dimanfaatkan
dengan baik oleh Direksi. Naiknya harga minyak dan
komitmen yang lebih kuat dari pemerintah untuk
meningkatkan produksi minyak di masa depan
menghasilkan beberapa indikator yang mengarah
Dear Shareholders and Stakeholders,
We are pleased to present the Annual Report of the
CompanyincludingtheCompany’sFinancialReportfor
the year of 2010 .
As a part of our supervisory tasks, the Board of
Commisioners, after having reviewed the Financial
Statements for the year ending 31 December 2010
of the Company and Subsidiaries, as audited with an
unqualified opinion by Aryanto Amir Jusuf Mawar &
Saptoto, we are of the view that the Board of Directors
and the Management of the Company have fulfilled
their duties with demonstrated accountability, and have
secured a strong performance for the Company and
subsidiaries for the year.
The year 2010 provided several opportunities for the
Wintermar group which the Board of Directors have
capitalized upon. With the rising oil prices and stronger
government commitment to raise the country’s oil
production in the future, there have been several
indicators pointing to rising demand for offshore support
The Company’s fast growing client base and strong safety performance are indicative of the Company’s success.
14 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
kepada meningkatnya permintaan untuk offshore
support vessels di tahun-tahun mendatang. Kami juga
melihat bahwa Direksi telah meletakkan landasan yang
kokoh bagi pertumbuhan di masa mendatang melalui
langkah-langkah ke depan dalam rangka memperkuat
posisi Perseroan sebagai penyedia Offshore Support
Vessel terkemuka di Indonesia, termasuk beberapa hal
sebagai berikut:
Program Pengembangan Armada
Direksi telah secara signifikan meningkatkan armada
Perseroan melalui program peremajaan armada dengan
penambahan 8 kapal baru pada tahun 2010, termasuk
pembelian Platform Supply Vessels (PSV) pertama
berbendera Indonesia. Hasilnya, armada Grup telah
meningkat dari 57 kapal menjadi 59 kapal, dengan
lonjakanpadanilaiarmadadariRp589miliarmenjadi
Rp 1.193 miliar di sepanjang tahun ini. Penjualan 6
kapal tua juga telah sesuai dengan kebijakan Grup
untuk menjaga agar umur armada tetap muda dengan
teknologi yang lebih canggih. Semua ini sejalan dengan
prospek yang menjanjikan pada permintaan kapal
kategori mid dan high tier yang akan menguat sebagai
dampak positif dari meningkatnya aktivitas eksplorasi
dan produksi migas lepas pantai.
Pertumbuhan di Segmen Bisnis Baru untuk
Menambah Profitabilitas
Pada tahun buku ini, Manajemen telah menekankan
pertumbuhan pada divisi chartering sebagai cara untuk
meningkatkan profitabilitas tanpa komitmen modal
yang signifikan. Pertumbuhan yang tinggi pada charter
kapal pihak ketiga telah memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan pada
tahun ini, di mana tim pemasaran berhasil memastikan
sejumlah besar kontrak baru untuk kapal pihak
ketiga. Meskipun margin yang diperoleh lebih rendah
dibandingkan dengan segmen Owned Vessel, namun
tanpa memerlukan komitmen modal yang signifikan,
segmen ini terbukti membantu meningkatkan pangsa
pasar kami di samping menambah arus kas dan laba.
vessels in the coming years. We note that the Board of
Directors have set a solid platform for robust future
growth through various forward-looking actions taken to
consolidate the Company’s position as a leading provider
of Offshore Support Vessels in Indonesia, including the
following:
Fleet expansion Program
The Directors have upgraded the Company’s fleet
significantly through the fleet renewal program in which
8 new vessels have been added in 2010, including the
purchase of the first Indonesian flagged Platform Supply
Vessels(PSV)inthecountry.Asaresultthefleetofthe
Group has increased by by 57 vessels to 59 while the
fleetvaluerosefromRp589billiontoRp1,193billion
over the course of the year. The sale of 6 older vessels
has also been in line with the Group’s policy to maintain
a young fleet with higher technology. This is in line with
the optimistic outlook for higher demand in mid to high
tier vessels from the growing level of activity in offshore
oil and gas exploration and production.
Growth in new business segments to complement
profitability
In this financial year, Management has emphasised
growth in the chartering division as a way to add to
profitability without significant capital commitment. The
strong growth in third party charters has contributed
significantly to revenue growth in the year, as the
marketing team was able to secure a significant number
of new contracts for third party vessels. Although the
margins are low relative to the Owned Vessel business
segment, this segment does not require significant
capital commitment while increasing our market share
and adding to our cash flow and total profits.
15PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Darmawan LayantoKomisaris|Commissioner
Johnson Williang Sutjipto Komisaris|Commissioner
Strong Commitment towards International
accreditation for Integrated Management System
The Directors and Management have demonstrated their
strong commitment towards international standards
of systems management with the achievement of
ISO 9001:2008 for Quality and the work in progress
to be certified by early 2011 with compliance to the
Environmental standards under ISO 14001:2004 and
Occupational Health and Safety Standards under OHSAS
18001:2007. It is expected that PT Wintermar Offshore
Marine Tbk will be the first Indonesian shipping company
to be certified with Integrated Management System,
after compliance with all these three key international
standards within the first quarter of 2011. This important
initiative underpins the Company’s determination to
forge a robust management system compliant with the
latest global standards in our industry. The management
resolve to achieve this is commendable given the
rigorous demands of these international standards.
The Board of Commissioners is firmly of the belief that
this groundwork being laid to bring the company up to
internationally recognised standards will reap abundant
rewards in the future. The company’s fast growing
client base of multinational oil companies and strong
safety performance is indicative of the success of this
commitment.
Komitmen yang Kuat Terhadap Akreditasi
Internasional untuk Sistem Manajemen Terpadu
Direksi dan Manajemen telah menunjukkan komitmen
mereka terhadap standar internasional atas sistem
manajemen dengan pencapaian ISO 9001:2008 untuk
Kualitas, sementara sertifikasi standar Lingkungan ISO
14001:2004 dan Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja OHSAS 18001:2007 telah diperoleh pada
awal tahun 2011. Dengan ini diharapkan bahwa
PT Wintermar Offshore Marine Tbk menjadi perusahaan
pelayaran pertama di Indonesia yang telah disertifikasi
dengan Sistem Manajemen Terpadu, yaitu setelah
memenuhi ketiga standar utama internasional tersebut
dalam triwulan pertama tahun 2011. Inisiatif penting ini
memperkuat tekad Perseroan untuk membangun sistem
manajemen yang kuat sesuai dengan standar global
terbarudalamindustriini.KeputusanManajemenuntuk
mencapai tujuan ini layak diberikan apresiasi mengingat
ketatnyakriteriastandarinternasional.DewanKomisaris
berkeyakinan besar bahwa peletakan landasan untuk
mengarahkan Perseroan menuju standar internasional
akan menuai manfaat yang melimpah di kemudian hari.
Basis klien multinasional Perseroan yang berkembang
cukup pesat serta kinerja keselamatan yang baik juga
merupakan indikasi keberhasilan dari komitmen ini.
16 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Human Capital Development
Through continued recruitment and training of
professional management, staff and crew, the Board
of Directors have built up a broad based organizational
structure of key professionals who are well trained and
equipped with the relevant experience to handle the
growth of the company. The investment into onshore and
offshore personnel training, the onshore management
trainee and offshore cadet scholarship programmes are
setting the foundation for the long term sustainable
growth of qualified human resources to support the
Company’s vision to expand.
Investment in Associate Company
The purchase of a stake in Fast Offshore Supply Pte Ltd in
Singapore through the group’s 100% owned subsidiary
Abbeypure Pte Ltd in June 2010 has given the group an
exposure to the innovative shipbuilder and operator which
specialises in its proprietary designed fast multipurpose
supply vessel concept, whilst also securing the right to
market these vessels for contracts in Indonesia.
Financial Performance
The results of these initiatives by the Directors are evident
in the strong financial performance of the Company in
the year ended2010.Revenuesgrew70% toRp669
billion as a result of the strong contribution from the
Chartering division. Operating profit grew by 37% to
Rp136.6billionfromRp100billion.Boththerevenue
achieved for Fiscal Year 2010 and the full year net profit
of Rp 106 billion was ahead of internal management
targets.
Through all these achievements, the Board of Directors has
demonstrated their full commitment and accountability
to the shareholders of the Company in the effective
running of the Company. We are in agreement with
the Directors’ optimistic view of the expected growth in
the company and believe that the Company is poised to
benefit from the first mover advantage it has secured in
this exciting industry.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Melalui rekrutmen dan pelatihan yang kontinyu untuk
manajemen, staf dan awak kapal profesional, Direksi
telah berhasil membangun struktur organisasi besar
yang didukung oleh profesional yang terlatih dan
memiliki pengalaman yang relevan dalam menangani
pertumbuhan Perseroan. Investasi yang dilakukan pada
pelatihan personil darat dan personil lepas pantai,
management trainee untuk operasi darat dan program
beasiswa untuk cadet awak kapal menjadi landasan
bagi pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang pada
sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu
mendukung visi Perseroan untuk berkembang.
Investasi pada Perusahaan Mitra
Pembelian saham Fast Offshore Supply Pte Ltd di
Singapura melalui anak perusahaan yang dimiliki 100%
yaitu Abbeypure Pte Ltd, pada bulan Juni 2010 telah
memberikan Grup Wintermar eksposur ke galangan dan
operator kapal inovatif yang berspesialisasi pada konsep
fast multipurpose supply vessel, sehingga di saat yang
bersamaan juga mendapatkan hak untuk memasarkan
kapal-kapal ini untuk mendapatkan kontrak di
Indonesia.
Kinerja Keuangan
Hasil dari inisiatif Direksi ini terbukti dalam kinerja
keuangan Perseroan yang baik pada tahun 2010.
Pendapatantumbuh70%menjadiRp669miliardengan
kontribusi yang tinggi dari divisi Chartering. Laba usaha
tumbuh meningkat 37% menjadi Rp 136,6 miliar dari
Rp 100 miliar. Baik pendapatan maupun laba bersih
sebesarRp106miliaruntukTahunFiskal2010mencapai
angka yang melebihi target internal manajemen.
Melalui semua prestasi ini, Direksi telah menunjukkan
komitmen penuh serta akuntabilitasnya kepada para
pemegang saham Perseroan dalam menjalankan
Perseroanyangefektif.Kamisetujudenganpandangan
optimis Direksi terhadap pertumbuhan yang diharapkan
dalam Perseroan dan merasa yakin bahwa Perseroan siap
untuk memanfaatkan keunggulan yang telah diraihnya
yaitu sebagai perintis di industri yang menarik ini.
17PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
We hope the Directors will continue to be forward
looking in their approach so as to stay ahead of its
competition. In the midst of corporate expansion,
continuing to mitigate the various potential risks likely
to be faced by the company will be important. Customer
satisfaction, strong corporate governance and good
financial planning will be key to attaining strong growth
expected in the coming years.
In line with Bapepam-LK regulations, we are in the
process of forming the Audit Committee which will
be announced within 6 months of our Listing on the
Indonesia Stock Exchange.
Finally on behalf of my fellow Commissioners, I would
like to thank the Board of Directors for their leadership
of the company, the management and staff for their
strong commitment to the corporate value of integrity
and their hard work over the past year to achieve an
excellent result for 2010 and to continue support the
future business growth of the company.
With thanks to Our Almighty God for His blessings.
On behalf of the Board of Commissioners
PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Jonathan JochananKomisarisUtama(Independen)
PresidentCommissioner(Independent)
Kedepan,kamiberharapDireksiakanterusmelangkah
maju dalam pendekatan mereka agar dapat tetap unggul
dalam persaingan. Di tengah ekspansi Perseroan, upaya
preventif untuk mengantisipasi berbagai potensi risiko
yang mungkin dihadapi oleh Perseroan telah menjadi
hal yang penting. Kepuasan pelanggan, tata kelola
perusahaan yang sehat dan perencanaan keuangan
yang baik juga akan menjadi kunci untuk mencapai
pertumbuhan yang kuat di tahun-tahun mendatang.
Sesuai dengan peraturan Bapepam-LK, kami tengah
melakukanprosespembentukanKomiteAudityangakan
diumumkan dalam waktu 6 bulan setelah pencatatan
saham kami di Bursa Efek Indonesia.
Akhirkata,atasnamaKomisaris,sayainginmengucapkan
terima kasih kepada Direksi untuk kepemimpinan mereka
dalam Perseroan, dan kepada manajemen dan seluruh
staf untuk komitmen mereka yang besar terhadap nilai
integritas Perseroan serta kerja keras mereka sehingga
Perseroan dapat melalui tahun 2010 ini dengan hasil
yang begitu memuaskan, serta tetap mendukung
pertumbuhan bisnis Perseroan di masa mendatang.
Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala karuniaNya.
UntukdanatasnamaDewanKomisaris
PT Wintermar Offshore Marine Tbk
18 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Sugiman LayantoDirekturUtamaManagingDirector
2010, pendapatan tumbuh sebesar 70% didorong oleh pendapatan dari higher-value vessels dan chartering.
Report of the Board of DirectorsLaporan Direksi
19PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Pemegang Saham yang terhormat,
Dengan besar hati saya melaporkan bahwa PT Wintermar
Offshore Marine Tbk telah melakukan langkah-langkah
besar di tahun 2010 yang ditandai dengan beberapa
peristiwa penting dalam sejarah Perseroan:
• PadabulanFebruari2010,GrupWintermarmelalui
anak perusahaannya, PT PSV Indonesia, menjadi
pemilik dua unit kapal Platform Supply Vessels
pertamayangberbenderaIndonesia.Keduakapalini
dikontrak oleh Makassar Strait Explorers Consortium
dengan sistem time charter.
• Pada bulan Juni 2010, untuk melengkapi armada,
PT Wintermar Offshore Marine Tbk melalui anak
perusahaannya, Abbeypure Pte Ltd, mengakuisisi 25%
saham Fast Offshore Supply Pte Ltd di Singapura, yaitu
galangan dan operator kapal high-end aluminium fast
multi purpose supply vessels dalam rangka mencapai
tujuan kami untuk menjadi mitra yang menyediakan
solusi menyeluruh bagi kebutuhan laut klien kami.
Dear Shareholders,
I am pleased to report that PT Wintermar Offshore Marine
Tbk made great strides in 2010, with the achievement
of several significant milestones in the history of our
Company:
• InFebruary2010,theWintermarGroupthroughour
subsidiary PT PSV Indonesia became the proud owner
of the first two Platform Supply Vessels flying the
Indonesian flag. These vessels are on time charter to
the Makassar Strait Explorers’ consortium.
• In June 2010, PT Wintermar Offshore Marine Tbk,
through its wholly owned subsidiary Abbeypure Pte
Ltd, purchased a 25% stake in Fast Offshore Supply
Pte Ltd in Singapore, a niche shipbuilder and operator
of high end aluminum fast multi purpose supply
vessels to complement our fleet, in line with our aim
to be a total solutions provider for the marine needs
of our clients.
In 2010, revenues grew by 70%, driven by revenue from higher value vessels and chartering division.
20 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
• PadaSeptember2010,kamimemperingati40tahun
perjalanan sukses kami di industri pelayaran lepas
pantai Indonesia, yang dimeriahkan dengan tur di
ataskapalFastUtilityVessel terbaru,SMSRainbow,
dan pesta ulang tahun ke-40 di Marina Batavia yang
dihadiri oleh para karyawan dan beberapa mitra
utama yang telah bekerja sama dengan kami selama
bertahun-tahun.
• Kami menerima penyerahan diving support vessel
pertama kami di triwulan ke-3 tahun 2010, yang
dioperasikan dalam kontrak jangka panjang dengan
Total Indonesie.
• PTWintermarOffshoreMarineTbkmenutup tahun
pencapaian ini dengan melakukan Penawaran Saham
Perdana di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29
November 2010.
Tinjauan Tahun 2010
Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6% di tahun
2010, didorong oleh peningkatan pembelanjaan
domestik dan masuknya investasi asing. Arus investasi
yang kuat ke Indonesia di industri migas selama
beberapa tahun terakhir mulai menampakkan hasil
• In September 2010, we celebrated 40 years of
success in the offshore shipping Industry in Indonesia
withavesseltourofourlatestFastUtilityVessel,SMS
Rainbow,anda40thanniversarypartyattheBatavia
Marina with our staff and some of our key partners
who have supported us over the years.
• We took delivery of our first diving support vessel
in 3Q 2010, which is on long term charter to Total
Indonesie.
• Finally to culminate a year of achievements,
PT Wintermar Offshore Marine Tbk made our
IPO debut on the Indonesian Stock Exchange on
November 29th 2010.
Review of 2010
The Indonesian economy grew by 6% in 2010, driven
by domestic consumption as well as from continued
inflows of foreign investment. The strong investment
flows into Indonesia over the past few years in the oil
and gas industry began to bear fruit as we saw higher
Nely LayantoDirektur|Director
Ooi Ka LokDirektur|Director
21PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
ditandai dengan meningkatnya aktivitas di sektor hulu
serta pembukaan beberapa tender baru untuk kontrak
kapal lepas pantai.
UntukTahunBuku2010,pendapatan tumbuh sebesar
70% dari tahun sebelumnya. Pendapatan di akhir
tahun sebesar Rp 668 miliar melebihi target internal
kamisebesarRp650miliar,didorongolehpendapatan
higher-value vessels serta pertumbuhan yang melebihi
ekspektasi pada divisi chartering. Pada Divisi Owned
Vessel Business, kami terus melakukan pengembangan
dan peremajaan armada dengan penambahan 8 unit
kapaldengantotalinvestasimencapaiUSD74,3jutadan
juga menjual 6 unit kapal yang lebih kecil dan lebih tua
sehingga pada akhir Desember armada kami terdiri dari
59 unit kapal. Delapan unit kapal baru ini masuk dalam
kategori mid to high tier yang selama ini dilayani oleh
kapalberbenderaasing.Karena6dari8kapalbaru ini
baru diterima pada akhir tahun, laba yang optimal dari
pengoperasian semua kapal baru ini belum dapat dilihat
pada tahun buku 2010. Pada Divisi Chartering, dalam
rangka memenuhi kebutuhan klien, kami melakukan
upaya yang intensif untuk menigkatkan kapasitas
activity in the upstream sectors with several new tenders
for offshore support vessels.
For the Financial Year 2010, revenues grew by 70% over
thepreviousyear.ThefullyearrevenueofRp668billion
exceededourinternalforecastofRp650billion,driven
by revenue from higher value vessels as well as higher
than expected growth from our chartering division. In
our Owned Vessel Business, we continued our fleet
upgrading and renewal programme in 2010, with an
additional 8 vessels delivered for a total investment of
US$74.3millionwhile6smallerandoldervesselswere
sold. At the end of December our total fleet size was
59 vessels. The new vessels are in the mid to high tier
category, a category which is currently being served by
foreign flagged vessels. Because 6 out of the 8 new
vessels were only delivered in the later part of the year,
we have not yet seen optimal earnings from these
vessels in FY2010. We made a concerted effort to grow
our Chartering Division as it leverages on our expertise in
marketing by procuring third party vessels for our clients’
needs. This business helps us achieve our aim to be a one
Philippe SurrierDirektur|Director
Herman SantosoDirekturTidakTerafiliasi|UnaffiliatedDirector
22 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
pemasaranmelaluipengadaankapalpihakketiga.Usaha
ini membantu untuk mencapai tujuan kami menjadi mitra
satu atap bagi klien kami tanpa memerlukan investasi
besar. Divisi pengelolaan kapal juga terus memberikan
kontribusi yang stabil. Laba operasional meningkat 37%
namun karena peningkatan yang besar pada pendapatan
Divisi Chartering maka margin secara keseluruhan
menjadi lebih rendah karena penggabungan kedua
usaha.NilaitukarRupiahterhadapdolarASlebihstabil
di tahun 2010, sehingga keuntungan selisih kurs hanya
mencapaiRp10miliar,ataulebihrendahdibandingkan
denganRp29miliarpadatahun2009,namunlababersih
melebihiekspektasiyaitumencapaiRp106,1miliardari
targetmanajemenRp100miliar.
Prospek
Kedepan,prospekpermintaandi industri lepaspantai
Indonesia sangat menjanjikan. Sejak tahun 2007 sampai
tahun 2009, pemerintah telah memberikan sejumlah
konsesi minyak untuk eksplorasi baru, yang sebagian
besar merupakan eksplorasi lepas pantai. Hampir semua
proyek ini akan berada di kawasan timur Indonesia atau
didaerahperairandalamsepertiSelatMakassar.Karena
itu, kami melihat potensi peningkatan permintaan kapal
lepas pantai mengingat kegiatan eksplorasi lepas pantai
di tahun-tahun mendatang diprediksikan akan terus
meningkat. Dengan pandangan prospek yang optimis ini,
kami menetapkan strategi untuk terus mengembangkan
armada dengan melakukan investasi pada kapal-kapal
baru dengan nilai tambah yang lebih tinggi seperti
Anchor Handling Tugs (AHT), Anchor Handling Tug
Supply(AHTS),FastUtilityVessel(FUV),PlatformSupply
Vessels(PSV),kapaltongkanglepaspantaiberkapasitas
besar, dan lain-lain.
AzasCabotageIndonesiasesuaiUUNo.17tahun2008
melarang pengangkutan penumpang atau kargo oleh
kapal berbendera asing dari satu tempat ke tempat lain
di wilayah perairan Indonesia. Hampir seluruh armada
kapal kami telah berbendera Indonesia dan semuanya
dapat mengangkut penumpang dan kargo dari satu
stop shop for our clients without requiring heavy capital
investment. Our ship management division continued
to provide a steady contribution. Operating profit
grew a healthy 37% but because of the large growth
in Chartering Division revenues the overall margin
was lowerbecauseofthebusinessmix.AstheUS$to
Rupiahexchangerateovertheyearwasmorestable,our
foreign exchange gain in 2010 was only Rp 10 billion
comparedtoRp29billionin2009,resultinginnetprofit
of Rp 106.1 billion which exceeded our management
targetofRp100billion.
Outlook
Looking ahead, the demand outlook in the Indonesian
offshore support industry is very positive. From 2007
to 2009, the government awarded a record number
of oil concessions for new exploration, most of which
are offshore. In addition, many of these are located
in Eastern Indonesia or in deep water areas like the
Makassar Strait. We see that the future demand for
offshore vessels will therefore be well underpinned by
the expected rise in offshore exploration activities in
the coming years. In view of this optimistic outlook, our
strategy is to continue to grow our fleet by investing in
new and higher value vessels like Anchor Handling Tugs
(AHT),AnchorHandlingTugSupply (AHTS),FastUtility
Vessels (FUV), Platform Supply Vessels (PSV), offshore
heavy load barges and others.
TheIndonesianCabotageLawRegulationNo.17,2008,
prohibits foreign flagged vessels from transporting
passengers or cargo from point to point within Indonesia.
Nearly all our vessels fly the Indonesian flag and all of
them carry passengers and cargo from point to point in
Indonesia. As such we are fully in compliance with the
23PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
lokasikelokasilainnyadiIndonesia.Kamitelahmematuhi
peraturan cabotage dan dapat mengambil keuntungan
dari peraturan ini.
Banyak kesempatan terbuka bagi pertumbuhan
PT Wintermar Offshore Marine Tbk, seiring dengan
meningkatnya aktivitas eksplorasi migas dengan
banyaknya blok minyak yang diberikan dalam tiga tahun
terakhiryangsudahmemulai tahapaneksplorasi.Kami
juga memprediksi meningkatnya permintaan value
added vessel karena kegiatan lepas pantai semakin
banyak dilakukan di perairan yang lebih dalam.
Tren seperti ini akan meningkatkan permintaan atas
kapal dengan teknologi yang lebih canggih seperti
DP (Dynamic Positioning), dan memerlukan standar
keselamatan dan kepatuhan yang lebih tinggi. Perseroan
telah dipersiapkan untuk memenuhi semua standar
tersebut melalui akreditasi ISO 9001:2008 (Quality),
ISO14001:2004(Environment)danOHSAS18001:2007
(OccupationalHealthandSafety).Dengansertifikasiini,
yang telah diperoleh pada awal 2011, kami menjadi
perusahaan pelayaran pertama di Indonesia yang
mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Terpadu dari
LloydsRegisterQualityAssurance(LQRA),yangdiberikan
kepada perusahaan yang sistem manajemennya
telah lulus tes standar yang ketat dalam tiga bidang
yaitu Kualitas, Lingkungan dan Kesehatan Kerja, dan
keselamatan seperti yang disebutkan di atas.
Menghadapi Tantangan
Dalam industri yang dinamis ini, bisnis kami dipengaruhi
oleh perubahan besar dari rencana klien kami. Dengan
pemikiran ini, kami dalam beberapa tahun terakhir
memperluas basis klien kami dan saat ini bekerja dengan
lebih dari 20 klien.
Kendalalainnyauntukpertumbuhanadalahketersediaan
dana dan sumber daya manusia. Hal tersebut dipecahkan
melalui penawaran umum perdana ke publik untuk
mendanai belanja modal dan melaksanakan program
pengembangan sumber daya manusia.
cabotage law and are well placed to benefit from this
regulation.
There are many opportunities for growth for PT Wintermar
Offshore Marine Tbk, as the Indonesian oil and gas
exploration activity picks up, with many of the oil blocks
awarded in the past three years starting the exploration
phase. We also envisage more value added vessels
being required as operations move further away from
shore and into deeper waters. This trend will increase
demand for more sophisticated vessel technologies like
DP(Dynamicpositioning),andhigherstandardsofsafety
and compliance. We have been positioning our company
to be ready for those standards with our voluntary
accreditationinISO9001:2008(Quality),ISO14001:2004
(Environment) and OHSAS18001:2007 (Occupational
Health and Safety). With these certifications, in the coming
months which are expected to be attained by early 2011,
we will become the first Indonesian shipping company to
achieve the Integrated Management System certification
from Lloyds Register Quality Assurance (LQRA), which
is awarded to companies whose management system
has passed the rigorous standards of the three areas
of Quality, Environmental and Occupational Health and
safety mentioned above.
Facing Our Challenges
In this dynamic industry, our business is affected by major
changes in our client’s plans. With this in mind, we have
in recent years expanded our client base and currently
work with more than 20 clients.
Other constraints to growth are the availability of funding
and human resources. This is resolved by our public listing
to fund capital expenditure and the establishment of our
human capital development program.
24 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Human Capital Development Program
Human capital development is key to future success. In
the past few years we have invested in building up an
experienced team of core seafaring professionals in our
onshore operations. We have also acquired a crew mess
near our office and set up a crew training and development
team to ensure that our crew have standardised training
and testing before joining on board. As we take our
core value of integrity very seriously, top management
is committed to inculcating this value into daily decision-
making to bring this concept to the practical level.
Funding for Future Growth
Having put in place all these building blocks to strengthen
our Company’s infrastructure, and the initial public
offering(IPO)ofWINSonthe Indonesianstockmarket
last year provides the financial platform to now grow the
Company, to take our business to an even higher level
and cement our first mover advantage in our specialized
field of offshore support services in the upstream oil and
gas industry.
New Appointments to the Board
During the year, we welcomed as our President
Commissioner Jonathan Jochanan, who has a wealth
of experience in the capital markets and has given us
invaluable advice especially in our IPO process. Our
other Commissioners, Darmawan Layanto and Johnson
Williang Sutjipto, are both excellent in their technical
knowledge of shipbuilding and operations. Together
they bring their years of experience to help us to build a
solidandprofessionalcompany.OoiKaLokandPhilippe
Surrier, both having over twenty five years of shipping
experience onshore and offshore, were appointed to
our Board of Directors. They have built up a strong
team of capable technical and skilled team to handle all
aspects of our Fleet and Operations while Nely Layanto
was appointed as our Director and Herman Santoso as
Unaffiliated Director. Together, Board of Directors and
the Board of Commissioners monitor our corporate
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia adalah kunci
keberhasilan masa depan. Berbagai upaya dilakukan
untuk membangun tim inti pelayaran yang profesional
dan berpengalaman pada operasi darat kami. Kami
juga membangun asrama awak kapal di lokasi dekat
kantor kami dan menyiapkan pelatihan awak kapal
dan tim pengembangan untuk memastikan agar awak
kapal mendapatkan pelatihan yang memenuhi standar
dan lulus tes yang telah ditetapkan sebelum ditugaskan
di kapal. Kami serius menjaga integritas sebagai core
value Perseroan, dan manajemen berkomitmen untuk
menanamkan nilai-nilai ini dalam pengambilan keputusan
sehari-hari agar konsep tersebut dapat diterapkan.
Pendanaan untuk Pertumbuhan Masa Depan
Dengan kesiapan semua faktor pendukung infrastruktur
ini, dan penawaran umum perdana (IPO) WINS di
pasar saham Indonesia pada tahun lalu yang pada
gilirannya menyediakan platform keuangan untuk
mengembangkan Perseroan, membawa bisnis kami ke
tahapan selanjutnya, dan memperkuat modal penggerak
utama kami dalam layanan dukungan lepas pantai di
sektor hulu industri migas.
Penunjukan Baru Dalam Kepengurusan
Di tahun ini, kami menyambut Jonathan Jochanan
sebagai Komisaris Utama, yang telah memberikan
kami masukan berharga selama proses IPO dengan
pengalamannyadipasarmodal.Komisariskamiyanglain,
yaitu Darmawan Layanto dan Johnson Williang Sutjipto,
juga telah memberikan kontribusi dengan pengetahuan
mereka yang sangat baik dalam teknis pembangunan
dan pengoperasioan kapal. Bersama-sama mereka telah
membantu kami membangun Perseroan yang solid dan
profesional. Direksi diperkuat dengan penunjukkan Ooi
Ka Lok dan Philippe Surrier, yang memiliki lebih dari
dua puluh lima tahun pengalaman dalam pelayaran
baik pada operasi darat dan laut. Bersama mereka
telah membangun tim yang kuat, terampil dan mampu
secara teknis untuk menangani semua aspek dalam
Armada dan Operasional kami. Selain itu, Nely Layanto
diangkat sebagai Direktur dan Herman Santoso diangkat
25PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Sugiman LayantoDirekturUtama|Managing Director
governance through the discussion and approval of
business plans while key strategic decisions are referred to
the Board of Commissioners. The Board of Directors also
monitors other corporate governance issues within the
Company,assistedbyourQHSE(Quality,Health,Safety,
and Environment) division and our internal auditor.
Appreciation
To all our management, staff and crew whose
professionalism and hard work has brought us to where
we are today, our Boards of Commissioners and Directors
for their wise counsel, our clients and partners who put
their trust in us, our financiers, advisors and shareholders
who supported us, I would like to say a big ‘Thank you’
for coming on this exciting journey of growth with us.
On behalf of the Board of Directors
PT Wintermar Offshore Marine Tbk
sebagai Direktur Tidak Terafiliasi. Secara bersama-sama,
Direksi dan Dewan Komisaris memantau tata kelola
perusahaan melalui pembahasan dan persetujuan
rencana bisnis Perseroan, sementara keputusan strategis
mengacukepadaarahandariDewanKomisaris.Direksi
juga memantau isu-isu tata kelola Perusahaan lainnya
dibantuolehdepartemenQHSE(Quality,Health,Safety,
and Environment) dan auditor internal.
Apresiasi
Kepadasemuamanajemen,staf,danawakkapalkami
yang dengan profesionalisme dan kerja keras telah
membawa kami pada pencapaian saat ini, kepada Dewan
Komisaris dan Direksi dengan arahan mereka, kepada
klien dan mitra yang telah menaruh kepercayaan pada
kami, dan kepada financiers, penasehat dan pemegang
saham yang telah memberikan dukungannya, saya ingin
mengungkapkan terima kasih yang begitu besar atas
peran sertanya dalam perjalanan pertumbuhan kami.
UntukdanatasnamaDireksi
PT Wintermar Offshore Marine Tbk
28 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Kapal DimilikiOwn Vessel
Kapal DisewaChartered Vessel
LainnyaOthers
2010 2009 2010 2009 2010 2009
(RpMiliar/RpBillion) (RpMiliar/RpBillion) (RpMiliar/RpBillion)
Pendapatan 353 248 277 122 39 24 Revenue
Beban Langsung Direct Expenses
Penyusutan 62 43 - - - - Depreciation
Crew 47 29 - - - - Crew
Operasi Kapal 31 17 - - - - Fleet Operation
Pemelihara Kapal 29 21 - - - - Fleet Maintenance
Bahan Bakar & Pelumas 22 14 - - - - Fuel bunker & Lubricant
Sewa - - 266 119 - - Charter
Lain-lain - - - - 32 20 Others
Jumlah 191 124 266 199 32 20 Total
Laba Kotor 162 124 11 3 6 4 Gross Profit
Margin Laba Kotor 46.0% 49.9% 3.9% 2.5% 16.7% 15.3% Gross Profit Margin
Management Discussion and AnalysisAnalisa dan Diskusi oleh Manajemen
Kenaikan signifikan pada laba kotor sebesar 37% pada tahun 2010 sejalan dengan kenaikan kapal baru yang bernilai tambah tinggi, walaupun sebagian besar kapal diterima pada triwulan keempat tahun 2010 dan belum berkontribusi optimal. Dengan adanya kenaikan yang tinggi pada pendapatan kapal disewa sebesar 127%, maka margin gabungan menjadi lebih rendah 6,3% karena porsi pendapatan yang berbeda dengan tahun 2009.
The significant increase in gross profit by 37% was in line with the increase of new
high value vessels operated, although many vessels were delivered in fourth quarter
of 2010 and have not fully contributed. Because of the strong jump in chartering
revenue which increased by 127%, the combined margin was lower by 6.3% because
of the different business mix compared to 2009.
29PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
KINERJA KEUANGAN
Pendapatan
Pendapatan Perseroan dibagi atas 3 segmen yang terdiri
dari pendapatan kapal dimiliki, pendapatan kapal disewa
dan ship management dan jasa-jasa lainnya.
Total pendapatan tahun 2010 meningkat 70% dibandingkan
tahun 2009. Pendapatan kapal dimiliki dan kapal disewa
meningkat 42% dan 127% karena Perseroan mendapatkan
kontrak baru untuk kapal-kapal baru yang mempunyai nilai
tambah dan tarif sewa yang lebih tinggi. Jumlah kapal yang
dioperasikan Perseroan selama tahun 2010 terdiri dari 63
kapal dimiliki dan 16 kapal disewa. Sedangkan pada tahun
2009, pendapatan Perseroan diperoleh dari 61 kapal yang
dimiliki dan 8 kapal yang disewa. Disamping itu pendapatan
jasa-jasa lain juga meningkat karena kenaikan jumlah
kontrak dan kapal yang disewakan kepada pelanggan.
FINANCIAL PERFORMANCE
Revenue
The Company’s revenue is derived from 3 business segments:
owned vessels, chartered vessels and ship management &
other services.
Total revenues increased by 70% in 2010 compared to
2009. Owned vessel revenue and chartered vessel revenue
increased by 42% and 127% respectively, because the
Company won new contracts for new vessels with higher
value added vessels with a higher charter rates. The total
number of vessels operated by the Company during 2010
consists of 63 units of owned vessels and 16 chartered
vessels. In 2009, the Company’s revenue was derived from
61 owned vessels and 8 chartered vessels. In addition,
revenues from other services increased because of the rise in
number of contracts and number of vessels being chartered
to customers.
30 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Selama tahun 2010, Perseroan membeli 8 unit kapal mid
dan high tier serta menjual 6 unit kapal low tier sehingga
pada akhir tahun 2010 jumlah kapal yang dimiliki naik dari
57 kapal menjadi 59 unit kapal.
Beban Langsung
Beban langsung Perseroan dipengaruhi oleh jumlah kapal
dan jenis kapal yang dioperasikan oleh Perseroan.
Laba Kotor
Kenaikan signifikan pada laba kotor sebesar 37% pada
tahun 2010 sejalan dengan kenaikan kapal baru yang
bernilai tambah tinggi, walaupun sebagian besar kapal
diterima pada triwulan keempat tahun 2010 dan belum
berkontribusi optimal. Dengan adanya kenaikan yang
tinggi pada pendapatan kapal disewa sebesar 127%, maka
margin gabungan menjadi lebih rendah 6,3% karena porsi
pendapatan yang berbeda dengan tahun 2009.
Margin laba kotor kapal dimiliki sedikit turun karena start
up cost sehubungan dengan penerimaan kapal-kapal baru
selama tahun 2010.
Beban Usaha
UntukmengantisipasiekspansiPerseroandalamkepemilikan
kapal kelompok mid dan high tier dan rencana untuk
go public, Perseroan berinvestasi untuk pembentukan
tim manajemen yang kuat dan profesional. Strategi ini
menyebabkan kenaikan beban gaji sebesar Rp 9,5 miliar
atau54%dariRp17,5miliarpadatahun2009menjadiRp
27,1 miliar pada tahun 2010.
(Rp Miliar) 2010 2009 PerubahanChange
(Rp Billion)
Beban Operasi Operating Expenses
Pemasaran 1,073,644 806,372 267,272 33% Marketing
Umum dan Administrasi 41,924,644 29,916,988 12,007,656 40% General and Administrative
Jumlah 42,998,288 30,723,360 12,274,928 40% Total
Laba Usaha
Seiring dengan kenaikan pendapatan dan juga kenaikan
laba kotor, maka laba usaha Perseroan pada tahun 2010
mengalamikenaikansebesarRp36,6miliarataunaik37%
dari Rp 100,0 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 136,6
miliar pada tahun 2010.
During 2010 the Company bought 8 mid to high tier vessels
and sold 6 low tier vessels, bringing the total fleet size up
from 57 vessels in 2009 to 59 vessels by the end of 2010.
Direct Expenses
The Company’s direct expenses are determined by vessel
quantity and vessel type.
Gross Profit
The significant increase in gross profit by 37% was in
line with the increase of new high value vessels operated,
although many vessels were delivered in fourth quarter of
2010 and have not fully contributed. Because of the strong
jump in chartering revenue which increased by 127%,
combined margin was lower by 6.3% because of the
different business mix compared to 2009.
The gross profit margin of owned vessels slightly decreased
because of start up costs related to the delivery of new
vessels during 2010.
Operating Expense
In anticipation of the Company’s expansion into mid and
high tier vessels and plan to be publicly listed, the Company
invested in building up a strong professional management
team. This strategy led to an increase in salary expenses
amountingtoRp9.5billionor54%fromRp17.5billionin
2009toRp27.1billionin2010.
Income from Operation
As a result of increase in revenue and gross profit, the
Company’sincomefromoperationin2010increasedRp36.6
billionor37%fromRp100.0billionin2009increasetoRp
136.6 billion in 2010.
31PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Karena nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar lebih stabil
padatahun2010,labaselisihkursberkurangdariRp29,0
miliarpadatahun2009menjadiRp10,4miliarpadatahun
2010. Beban bunga naik karena adanya penambahan
pinjaman baru untuk akuisisi kapal-kapal baru. Disamping
itupendapatan(beban)lain-laintahun2009termasuklaba
penjualan investasi yang tidak berulang pada tahun 2010.
Laba Bersih
Laba perusahaan asosiasi meningkat karena investasi baru
pada perusahaan asosiasi yang dilakukan pada pertengahan
tahun 2010.
Pada tahun 2010 laba bersih setelah proforma naik 6% dan
laba bersih sebelum proforma naik 107% dibandingkan
tahun 2009, yang sebagian besar karena laba tahun 2009
dipengaruhi oleh laba selisih kurs dari hutang Perseroan
dalamUSD.
ASET DAN KEWAJIBAN
Asetlancarnaiksebesar306%dariRp132miliarpadatahun
2009 menjadi Rp 536 miliar pada tahun 2010 terutama
berasal dari kas dan setara kas karena diterimanya hasil
bersihpenawaranumumperdanasebesarRp329miliar.
Asettidaklancarnaik106%dariRp750miliarpadatahun
2009menjadiRp1.547miliarpadatahun2010terutama
disebabkan oleh pembelian 8 unit kapal baru. Di samping
itu, kenaikan ini juga karena perolehan investasi pada
perusahaan asosiasi pada pertengahan tahun 2010.
Other Income (Charges)
As theRupiahexchange rateagainstUSDollarwasmore
stable in 2010, foreign exchange gains reduced from Rp
29.0 billion in 2009 to Rp 10.4 billion in 2010. Interest
expenses increased due to new loans to fund the acquisition
ofnewvessels.Inaddition,otherincome(charges)in2009
included gain on sale of investment which did not recur in
2010.
Net Income
Equity in net earnings of associates increased due to a new
investment in an associate which was acquired in middle
of 2010.
In 2010 net income after proforma increased 6% and net
income before proforma increased 107% compared to
2009, largely because 2009 earnings were inflated by high
gainsonforeignexchangearisingfromourUS$debt.
ASSETS AND LIABILITIES
Currentassetsincreased306%fromRp132billionin2009
toRp536billionin2010mainlyderivedfromcashandcash
equivalent due to net receipt from the initial public offering
amountingtoRp329billion.
Noncurrentassetsincreased106%fromRp750billionin
2009toRp1,547billionin2010mainlyduetothepurchase
of 8 unit of new vessels. Besides this, the increase was also
due to the new investment in an associate in the middle of
2010.
32 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Kewajiban jangka pendek meningkat 230% dari Rp 142
miliarpadatahun2009menjadiRp468miliarpadatahun
2010 karena kenaikan hutang usaha dan bagian lancar
pinjamanjangkapanjang.Kenaikanhutangusahasebagian
besar berasal dari kenaikan hutang sewa kapal yang
bersama dengan kenaikan piutang usaha mencerminkan
pertumbuhan yang signifikan pada segmen pendapatan
kapal disewa. Bagian lancar pinjaman jangka panjang naik
karena penambahan pinjaman baru untuk pembelian 8
kapal baru.
Kewajiban jangka panjang meningkat 115% dari Rp 241
miliarpadatahun2009menjadiRp519miliarpadatahun
2010 karena adanya penambahan pinjaman jangka panjang
baruuntukpembelian8kapalbarusebesarRp403miliar.
SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG USAHA
Rasiolancarmeningkattajamdari0,93kalipadatahun2009
menjadi 1,14 kali pada tahun 2010 yang mencerminkan
peningkatan kemampuan Perseroan dalam melunasi
kewajiban jangka pendek.
Shorttermliabilitiesincreased230%fromRp142billionin
2009toRp468billionin2010duetoincreaseofaccounts
payable for vessel charter expenses. The increase in the
vessel charter payable, together with the rise in account
receivables reflect the strong growth in chartered vessel
revenue segment. The current portion of new long-term
loan increased due to additional loans to acquire 8 new
vessels.
Longtermliabilitiesincreased115%fromRp241billionin
2009toRp519billionin2010duetotheadditionofnew
long term loans for acquisition of 8 new vessels amounting
toRp403billion.
SOLVENCY AND ACCOUNTS RECEIVABLE TURN OVER
The current ratio rose sharply from 0.93 times in 2009
to 1.14 times in 2010, reflecting the improvement in the
Company’s ability to pay the short-term liabilities.
33PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Berdasarkan rasio lain, yaitu rasio solvabilitas aset dan
solvabilitas ekuitas, pada tahun 2010 solvabilitas Perseroan
masih terjaga baik sebagaimana dengan tahun sebelumnya
seperti di bawah ini:
2010 2009Perubahan | Change
%
Rasio Solvabilitas Aset 2.11 2.30 (8) Asset Solvency Ratio
Rasio Solvabilitas Ekuitas 1.07 1.29 (17) Equity Solvency Ratio
Rasio perputaran piutang meningkat dari 72 hari pada
tahun 2009 menjadi 86 hari pada tahun 2010 yang
disebabkan oleh beda waktu antara pengakuan piutang
usaha dan penerbitan invoice, khususnya yang berasal dari
pertumbuhan yang tinggi pada segmen pendapatan kapal
disewa.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Perseroan merencanakan tidak membagikan dividen pada
tahun buku 2010 karena Perseroan masih dalam tahap
ekspansi usaha untuk mengantisipasi prospek industri yang
menjanjikan. Perseroan akan mulai membagikan dividen
kepada seluruh pemegang saham dari laba tahun buku
Other ratios such asset solvency ratio and equity solvency
ratio are still maintained well in 2010 as those of in the
previous year as shown below:
Accounts receivable turn over slightly increased from 72 days
in 2009 to 86 days in 2010 because of timing difference
between account receivables recording and invoice issuance,
especially arising from the high growth in chartered vessel
revenue segment.
DIVIDEND POLICY
The Company is not planning to distribute any dividends in
financial year 2010 since the Company is in an expansion
phase to anticipate strong industry prospects. The Company
plans to start distributing dividends to all shareholders from
profit for the financial year 2011 or one year after the
34 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
2011atausatutahunsetelahPenawaranUmum.Kebijakan
dividen Perseroan membagikan dividen sampai dengan
20% dari laba bersih. Ini dengan mempertimbangkan aliran
kas dan rencana investasi Perseroan, peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan tanpa mengurangi hak dari
RUPSuntukmenentukanhallainsesuaiketentuanAnggaran
Dasar Perusahaan.
PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
PERDANA
Berikut penggunaan dana hasil penawaran umum sesuai
denganlaporanPerseroankepadaBapepam-LKpertanggal
31 Desember 2010:
(RpMiliar)Rencana
PlanRealisasi
RealisationSaldo
Balance(RpBillion)
Pembelian Kapal 235 24 10% 211 Vessel Acquisition
Pembayaran Pokok Pinjaman
Bank54 55 102% -
Payment of Principal of Bank
Loan
Modal Kerja 36 33 92% 3 Working Capital
Biaya-biaya Penawaran Umum 14 14 100% - Public Offering Expenses
Jumlah 339 125 37% 214 Total
Terdapat sedikit perbedaan dalam pelaksanaan terhadap
rencana karena perbedaan faktor nilai tukar antara nilai
transaksi aktual dan perkiraan nilai tukar serta saldo pinjaman
yang digunakan pada saat penyusunan prospektus.
initial public offering. The Company’s dividend policy is to
distribute up to 20% of net profit as dividends. This will take
into consideration the Company’s cash flow and investment
plans and the applicable statutory regulations, without
reducing the right of the GMS to determine otherwise in
accordance with the Company’s Articles of Association.
USAGE OF INITIAL PUBLIC OFFERING PROCEEDS
Below is the usage of initial public offering proceeds
accordingtotheCompany’sreporttoBapepam-LKasat31
December 2010:
There are slight differences from our planned usage due to
the foreign exchange rate difference between the actual
transacted value and estimated currency rates and loan
balances used at the time of preparation of the prospectus.
35PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
EKSPANSI TAHUN 2010
Selama tahun 2010, untuk mendukung ekspansi, Perseroan
telah menyelesaikan beberapa transaksi sebagai berikut:
Nilai Transaksi (Rp Miliar)Transaction Value (Rp Billion)
Perolehan Kapal PSV 462 Acquisition of PSV
Perolehan Kapal Lain 278 Acquisition of Other Type of Vessel
Perolehan Investasi Saham 134 Acquisition of Investment in Associate
Ekspansi armada Perseroan berupa pembelian 2 unit kapal
PSV(platformsupplyvessel),danperolehankapaljenislain
terdiri1AHT (AnchorHandlingTug),1unitdiving support
vessel, 2 unit fast utility vessel, 1 unit heavy load barge and
1 unit offshore tug.
TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN
KEPENTINGAN
Sebagaimana umumnya usaha pelayaran, Perseroan
menyewakan kapal dan melakukan transaksi lainnya dengan
anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang mendukung
kegiatan usaha utama Perseroan.
Berdasarkan pendapat manajemen Perseroan, selama tahun
2010 tidak ada transaksi afiliasi yang mengandung benturan
kepentingan.
EXPANSION IN 2010
During 2010, the Company completed some transactions as
follows to support the Company’s expansion:
The Company expanded its fleet in 2010 with the acquisition
of2PSV(PlatformSupplyVessels),1AHT(AnchorHandling
Tug), 1 diving support vessel, 2 fast utility vessels, 1 heavy
load barge and 1 offshore tug.
AFFILIATED TRANSACTIONS AND CONFLICT OF
INTEREST
The Company as part of its normal course of business of
shipping carries out vessel charters and other transactions
with subsidiaries and affiliated companies that support its
main business activities.
According to Company management’s opinion, during
2010, there were no affiliated transactions involving conflict
of interest.
36 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
PERUBAHAN PERATURAN
Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Sales and
Leaseback berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal
Pajak No. 129/PJ/2010, ditetapkan bahwa transaksi sales
and leaseback dengan hak opsi tidak termasuk penyerahan
barang kena pajak yang dikenai PPN.
Sebagai akibat dari penerapan peraturan tersebut pada
tahun 2010 Perseroan mengakui keuntungan karena
penghapusan hutang pajak sebesar Rp 3,2 miliar yang
sudah dicatat sebagai hutang pajak pada laporan keuangan
konsolidasian tahun 2009.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ALASAN DAN
DAMPAKNYA
Instrumen Keuangan
Perseroan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006)
Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan
PSAK 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran yang berlaku prospektif untuk laporan
keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2010.
CHANGES IN REGULATION
Abolishment of Value Added Tax (VAT) on Sales and
Leaseback Based on Circular Letter of General Director of
Tax No. 129/PJ/2010, it is stipulated that sales and leaseback
transactions with option rights are not classified as transfer
of taxable goods subjected to VAT.
As a consequence of the application of that regulation
in 2010 the Company recognized a gain on write-off of
taxpayableamounting toRp3.2billion,whichhadbeen
previously recorded as tax payable in the 2009 consolidated
financial statements.
CHANGES IN ACCOUNTING POLICY, REASON AND
IMPACT
Financial Instrument
The Company applied SFAS 50 (Revised 2006) Financial
Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS 55
(Revised2006)regardingFinancialInstruments:Recognition
and Measurement, effective prospectively for financial
statements covering periods beginning on or after 1 January
2010.
37PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Dampak penerapan kebijakan akuntansi ini adalah
penangguhan beban perolehan pinjaman sebesar Rp 5,8
miliar selama masa pinjaman, penambahan pengungkapan
aset keuangan dan manajemen risiko.
IKATAN MATERIAL ATAS INVESTASI BARANG MODAL
Pada tanggal 22 Agustus 2008, PT Hammar Marine
Offshore(Hammar),anakperusahaan,selakupihakpembeli
dan PT Hamdok Argokaravi Raya (pemegang saham
Hammar) selaku pihak penjual menandatangani perjanjian
pembangunankapalserbagunadengannilaisebesarUSD
4.500.000.Pembayaranakandilakukandalam9(sembilan)
termin pembayaran sesuai kemajuan fisik pekerjaan.
Sumber dana untuk pembangunan kapal tersebut berasal
dari internal kas Perseroan melalui pemberian pinjaman
kepada Hammar sebesar USD 2.500.000 dengan tingkat
bungaSIBOR+2%pertahun.Kapaltersebutdiperkirakan
selesai pada pertengahan tahun 2011.
INFORMASI KEUANGAN TERMASUK KEJADIAN LUAR
BIASA DAN JARANG TERJADI
Pada tahun 2010 tidak ada kejadian yang luar biasa dan
jarang terjadi yang telah dilaporakan dalam laporan
keuangan.
The impact of the application of this accounting policy are
deferment of loan acquisition cost amounting to Rp 5.8
billion throughout the loan period, additional disclosure on
financial assets, and risk management.
MATERIAL COMMITMENT FOR CAPITAL EXPENDITURE
On22August2008,PTHammarMarineOffshore(Hammar),
a subsidiary, as a buyer and PT Hamdok Argokaravi
Raya (shareholders in Hammar) as the seller, executed
a construction contract for the construction of a multi
functionvesselwithavalueamountingtoUS$4,500,000.
Thepaymentshallbedonein9(nine)paymentinstalments
in accordance with the tangible progress of the work.
The source of funds for the above vessel construction
originated from the Company’s internal cash by lending to
HammarUS$2,500,000withinterestrateofSIBOR+2%
per annum. The above vessel delivery is estimated in the
middle of 2011.
INFREQUENT AND EXTRAORDINARY FINANCIAL
INFORMATION
In 2010, there were no extraordinary and infrequent events
that have been reported in the financial statements.
38 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
DAMPAK PERUBAHAN HARGA
Tarif sewa kapal telah ditetapkan berdasarkan kontrak
dan akan berlaku selama masa kontrak. Apabila kontrak
diperpanjang, biasanya tarif sewa tetap sama atau
mengalami perubahan yang tidak signifikan. Perubahan
tarif sewa kapal akan terjadi apabila ada persetujuan
antara kedua belah pihak. Perubahan tarif sewa kapal juga
dimungkinkan apabila terjadi pergantian penyewa kapal.
Perubahan tarif sewa pada satu kapal mengakibatkan
perubahan pendapatan dan dapat mengakibatkan
perubahan terhadap laba usaha apabila faktor-faktor lain
tidak berubah.
FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR
Pada tanggal 2 April 2011, Perseroan mendirikan PT WM
Offshore, anak perusahaan baru, yang dimiliki 51%.
Pada tanggal 18 April 2011, PT Wintermar, anak perusahaan,
menandatangani perjanjian pembelian kapal dari pihak
ketigadenganhargabelisebesarUSD14.025.000.
KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ANAK
PERUSAHAAN
KegiatanusahaPerseroanadalahmemberikanjasalayanan
angkutan penunjang lepas pantai bagi perusahaan di
industri minyak dan gas bumi, baik dalam tahap eksplorasi,
pengembangan produksi maupun pasca produksi, dengan
memanfaatkan armada kapal baik yang dimiliki langsung
oleh Perseroan maupun anak perusahaan. Selain itu
Perseroan juga menggunakan armada kapal yang disewa
dari pihak afiliasi atau pihak ketiga. Dalam menjalankan
kegiatan usahanya itu Perseroan telah memperoleh perizinan
yag diperlukan dari instansi pemerintah yang berwenang.
Perseroan dan anak perusahaan menyediakan berbagai
jenis jasa layanan untuk menunjang aktivitas usaha industri
minyakdangasbumilepaspantai.Kegiatanituantaralain
berupa towing, mooring, dan anchoring rig platform ke
lokasi tertentu dimana kegiatan pengeboran minyak dan gas
sedang dilakukan, pengangkutan pekerja anjungan minyak,
PRICE CHANGE IMPACTS
Vessel charter rates are determined in contracts and
remain valid until the contracts conclude. If the contract
is extended, usually the charter rate remains at the same
price or changes insignificantly. Changes in charter rates will
occur when there is an agreement between both parties.
Changes in the charter rate of vessels are also possible when
a new charterer uses the vessel.
Changes in charter rates on a single vessel can lead to
changes in revenue and may result in changes of operating
profit if other factors remain unchanged.
MATERIAL EVENTS AFTER THE DATE OF AUDITOR’S
REPORT
On April 2, 2011, the Company established PT WM
Offshore a new subsidiary, in which the Company has a
51% interest.
On April 18, 2011, PT Wintermar, a subsidiary, entered
into a Memorandum of Agreement to acquire a vessel
from a third party seller with purchase price amounting to
US$14,025,000.
BUSINESS ACTIVITIES COMPANY AND SUBSIDIARIES
The operations of the Company is to provide transportation
services for the company supporting the offshore oil and
gas industry, both in the stages of exploration, development
production and post production, utilizing a fleet of ships
either owned directly by the Company or its subsidiaries.
In addition the company also uses a leased fleet of partly
affiliated companies or third parties. In conducting its
business, the Company has obtained the necessary permits
from appropriate authorities.
The Company and its subsidiaries provide various types of
services to support business activities of the offshore oil and
gas industry. Activities include towing, mooring, anchoring
rigs and platforms to specific locations where oil and gas
drilling activities are conducted, the transport of oil rig
workers, machinery, equipment, tools and supplies of food,
39PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
clean water and fuel. Other services provided are security
patrols for undersea gas pipelines and the berthing and un-
berthing(belay)byharbourtugs.
The operations of the Company and its subsidiaries are based
on providing contract services obtained through a bidding
process held by the prospective customer. As applicable
in the oil and gas industry in Indonesia, all oil and gas
companies operating in Indonesia must meet requirements
set by BPMIGAS, including procurement of goods and
services. The term of the contract of procurement of goods
or services in general vary from one month to more than five
years. However, during the last two years the procurement
of transportation services, offshore support indicates a
changing trend in contract terms, with more contracts
ranging from one month to three years than with a contract
term of more than three years. On the one hand, this gives
a positive impact where a short contract period usually
commands a premium in charter rates, while the shorter
turnover also results in a faster rate of the procurement
process for the next period, which directly provides a greater
opportunity for players to participate and the opportunity to
obtain contracts.
With such prevailing trends and the increasingly high
technology applied in the oil and gas industry, as well as the
increasingly strict application of rules of safety and security
and environmental protection, the ability to provide a fleet
of ships with these high specification becomes an important
factor to strengthen ability to compete and win tenders for
the procurement of transportation services and offshore
support.
In connection with the foregoing, the Company directs
its business strategy on acquiring high-tech ships,
always updating the quality standards of security and
safety in accordance with latest international standards,
and expanding international cooperation with similar
companies.
mesin, perlengkapan, peralatan dan pasokan makanan, air
bersih dan bahan bakar. Jasa lainnya yang disediakan adalah
patroli keamanan jaringan pipa gas bawah laut dan berthing
and unberthing(penambatan)olehharbortug.
KegiatanusahaPerseroandananakperusahaandidasarkan
pada kontrak pemberian jasa yang diperoleh melalui
proses tender yang diadakan oleh calon pelanggan.
Sebagaimana yang berlaku di industri migas di indonesia,
seluruh perusahaan minyak dan gas bumi yang beroperasi
di Indonesia harus memenuhi ketentuan yang diatur oleh
BPMIGAS, termasuk pengadaaan barang dan jasa. Jangka
waktu kontrak pengadaan barang atau jasa tersebut
umumnya bervariasi antara satu bulan hingga lebih dari
lima tahun. Namun demikian, selama dua tahun terakhir,
tender pengadaan jasa angkutan pendukung lepas pantai
menunjukkan perubahan tren jangka waktu kontrak, saat
ini lebih banyak kontrak dengan jangka waktu antara satu
bulan hingga tiga tahun dibandingkan dengan kontrak
yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. Pada satu sisi
hal ini memberikan dampak positif dimana periode kontrak
yang pendek mengakibatkan tingkat harga yang premium,
sedangkan penyelesaian yang lebih cepat juga menyebabkan
proses pengadaan berikutnya menjadi lebih cepat, yang
secara langsung memberikan kesempatan bagi para pemain
untuk berpartisipasi dalam memperoleh kontrak.
Dengan perubahan tren yang berlaku demikian dan
semakin tingginya teknologi yang diterapkan dalam industri
perminyakan dan gas, serta semakin ketatnya penerapan
aturan keselamatan kerja dan keamanan serta kebersihan
lingkungan, maka kemampuan untuk menyediakan armada
kapal yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang
tinggi tersebut menjadi faktor penting untuk memperkuat
kemampuan untuk bersaing dan memenangkan suatu
tender pengadaan jasa angkutan pendukung lepas pantai.
Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan mengarahkan
strategi usahanya pada peningktan jumlah kapal yang
berteknologi tinggi, selalu memperbaharui standar kualitas
keamanan dan keselamatan sesuai dengan standar
internasional yang terbaru, dan memperluas jaringan kerja
sama dengan perusahaan sejenis internasional lainnya.
40 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Perseroan mengelompokkan kegiatan usahanya ke dalam
tiga kelompok yaitu:
• Pengoperasianarmadasendiri.
• Chartering-baikafiliasiataubukanafiliasi.
• Ship Management dan jasa lainnya - pengelolaan
kapal pihak ketiga, baik afiliasi atau bukan afiliasi.
PROSPEK
Sektor Minyak dan Gas Bumi
Bisnis Perseroan dan anak perusahaan lebih fokus pada
penunjang jasa angkutan lepas pantai yang melayani
perusahaan-perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan
gas sektor hulu. Oleh sebab itu target untuk pertumbuhan
yang kuat di masa depan ditetapkan berdasarkan
pertumbuhan pada sektor minyak dan gas lepas pantai.
Komitmen Peningkatan Produksi yang Berkelanjutan
Berlimpahnya jumlah blok lepas pantai terutama di Indonesia
bagian timur mendorong Perseroan untuk melakukan
ekpansi dengan tipe-tipe kapal yang dibutuhkan untuk
pendukung eksplorasi minyak dan gas lepas pantai pada
laut dalam.
Komitmen pemerintah untuk tetap mempertahankan
peningkatan produksi minyak dan gas diharapkan dapat
direalisasi melalui penyerahan blok-blok minyak dan gas
terutama pada blok-blok lepas pantai. Blok-blok yang
diserahkan sebelum tahun 2010 diharapkan aktivitas
eksplorasinya dimulai pada tahun 2011 ini merupakan
momentum yang tepat bagi Perseroan untuk ekspansi.
The company classifies its business into three categories:
• Operationofownedfleet.
• Charteringeitherthroughaffiliatedornon-affiliated
companies.
• ShipManagementandotherservices-third-partyship
management, whether affiliated or not affiliated.
OUTLOOK
Oil and Gas Sector
The business focus of the Company and its subsidiaries is
on support transport services that serve offshore companies
exploring and producing oil and gas in the upstream sector.
Therefore the target for strong future growth is determined
based on future growth in offshore oil and gas.
Commitment to a Sustainable Increase in Production
The abundance of offshore blocks, especially in eastern
Indonesia, has encouraged the Company to undertake fleet
expansion with vessel types needed to support deepwater
oil and gas exploration.
The government’s commitment to increase oil and gas
production is expected to be realized primarily through
offshore oil and gas blocks. Those blocks awarded before
2010 are expected to begin exploration activities in
2011, thus providing the right momentum for Company
expansion.
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
0
Proyeksiproduksiminyakdangas|Projectionofoilandgasproduction(dalamjutabarelperhari|inmillionbarrelsperday)
Sumber|Source:BPMIGAS
2016201520142013201220112010
41PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Besides, with implementation of new cabotage laws, the
Company is expected to further gain market share.
MARKETING
At this time, based on data obtained by the Company,
the number of players engaged in the same field with the
Company comprises largely foreign companies. However,
according to the opinion of management, the number
of local competitors will gradually increase with the
implementation of cabotage laws. Currently, there is no
definitive data regarding the Company’s position in the
offshore sector.
The Company’s principal marketing strategy is to position
the Company as an offshore service provider certified in
compliance with internationally recognised standards. In
addition we are professional and highly trustworthy and
competitive provider of services and solutions in logistics
support services for offshore oil and gas companies by
providing a wide variety of relatively young vessels.
Disamping itu dengan pemberlakuan azas cabotage
diharapkan Perseroan dapat memanfaatkan momentum
untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas.
PEMASARAN
Pada saat ini berdasarkan data yang dimiliki Perseroan jumlah
pemain yang bergerak dalam bidang yang sama dengan
Perseroan adalah sebagian besar perusahaan dari luar negeri.
Meskipun demikian berdasarkan pendapat manajemen,
persaingan perusahaan domestik akan bertambah seiring
dengan pemberlakuan peraturan cabotage. Saat ini, tidak
ada data yang pasti mengenai posisi Perseroan pada saat ini
pada sektor offshore.
Strategi pemasaran Perseroan yang utama yaitu
memposisikan Perseroan sebagai penyedia layanan lepas
pantai bersertifikat sesuai dengan standar yang diakui secara
internasional. Selain itu, Perseroan sangat profesional dan
terpercaya serta kompetitif di dalam industri jasa layanan
pendukung logistik lepas pantai perusahaan minyak dan
gas melalui penyediaan beragam jenis kapal yang umurnya
relatif muda.
Sumber|Source:BPMIGAS
2010 2011
Target AktualActual Target
Lifting Minyak Bumi (juta barel per hari)
965 954 970 Oil Lifting(million barrels per day)
Lifting Gas (miliar british thermal unit per hari)
7,758 7,681 7,769 Gas Lifting(billion british thermal units per day)
Pendapatan Negara (miliar USD)
26.1 26.2 26.6 State Revenue(billion US$)
Biaya Pemulihan (miliar USD)
12.2 12.0 12.3 Cost Recovery(billion US$)
Rincian 2010 dan Target 2011 | Details of 2010 and 2011 Targets
42 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
The strategy is implemented by:
• Providing high quality services oriented towards
customer satisfaction.
• Continuouslyendeavouringtodevelopandmaintain
excellent relationships with customers.
• Continuing to seek new customers to expand
customer base.
The Company’s marketing team periodically visits customers
to maintain business relationships. The Company believes
that its expansive business network can become a
significant and consistent source of income in the future.
The Company’s marketing strategy focuses on Indonesia
primarily, and also Southeast Asia as a secondary market, and
is in line with business expansion with the implementation
of the cabotage law effective May 2011.
Strategi tersebut dilakukan dengan berkomitmen untuk:
• Memberikan pelayanan yang berkualitas dan
berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
• Senantiasa berupaya mengembangkan dan
memelihara hubungan yang baik dengan para
pelanggan.
• Terus berupaya mencari pelanggan baru untuk
memperluas basis pelanggan Perseroan.
Tim pemasaran Perseroan secara berkala melakukan
kunjungan ke pelanggan untuk menjaga hubungan bisnis.
Perseroan berkeyakinan bahwa jaringan bisnis yang luas ini
akan merupakan sumber pendapatan usaha yang signifikan
dan konsisten di masa depan. Cakupan wilayah pemasaran
Perseroan dititikberatkan pada wilayah Indonesia dan
juga pada wilayah Asia Tenggara, serta sejalan dengan
pengembangan usaha dengan berlakunya peraturan
cabotage yang di mulai pada Mei 2011.
43PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Perseroan menyadari pentingnya peran sumber daya manusia
(SDM) atas keberhasilan kinerja usahanya. Oleh karena
itu, Perseroan secara bersungguh-sungguh, terencana,
dan berkesinambungan memusatkan perhatian untuk
pengembangan dan kualitas SDM, melalui peningkatan
kemampuan karyawan, pemeliharaan, dan pelayanan
kesejahteraan bagi seluruh karyawan baik secara teknis
fungsional maupun material.
Komposisi Karyawan
Dengan meningkatnya kegiatan operasional karyawan,
diperlukan penambahan SDM yang handal dan profesional
dibidangnya demi kelancaran operasional Perseroan.
Per tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak
perusahaan memperkerjakan 184 karyawan.
Berikut adalah komposisi karyawan darat di Kantor Pusat
dan Cabang pada tahun 2009 dan 2010 berdasarkan
pendidikan, jabatan, dan usia sebagai berikut:
The Company acknowledges the importance of the role of
humanresources(HR)fortheCompany’sbusinesssuccess.
Therefore, the Company seriously plans and sustains focus
on the development and quality of human resources,
through increasing the ability of employees, maintenance,
and welfare services for all employees, with both technical
and functional materials.
Employee Composition
With the increasing operational activities, smooth Company
operations require additional necessary personnel who are
reliable and professional. As of December 31, 2010 the
Company and its subsidiaries employ 184 employees.
Here is the composition of onshore staff for the Company
and its subsidiaries in 2009 and 2010 according to education
level, position, and age as follows:
Human ResourcesSumber Daya Manusia
44 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Berdasarkan Jabatan | Based on Position
Total
31 Dec 2010 31 Dec 2009
Komisaris 9 4 Commissioner
Direktur 12 9 Director
General Manager 8 3 General Manager
Manager 13 8 Manager
Assistant Manager 11 5 Assistant Manager
Supervisor 13 20 Supervisor
Senior Staff 45 44 Senior Staff
Junior Staff 73 57 Junior Staff
Jumlah 184 150 Total
Berdasakan Pendidikan | Based on Education
Total
31 Dec 2010 31 Dec 2009
< SMP 5 5 Junior High School
SMA 37 33 Senior High School
Akademi/D3 37 31 Diploma
S1 89 76 Bachelor Degree
S2 16 5 Master Degree
Jumlah 184 150 Total
Berdasarkan Usia | Based on Age
Total
31 Dec 2010 31 Dec 2009
< 30 tahun 52 54 < 30 years
31 – 40 tahun 60 70 31 – 40 years
> 40 tahun 72 26 > 40 years
Jumlah 184 150 Total
45PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Berdasarkan Pendidikan (Ijazah Pelayaran) | Based on Education (Diploma of Maritime)
Total
31 Dec 2010 31 Dec 2009
Deck 43 47 Deck
Engine 53 51 Mesin
Others 330 311 Lainnya
Jumlah 426 409 Total
Berdasarkan Usia | Based on Age
Total
31 Dec 2010
< 30 tahun 130 < 30 years
31 – 40 tahun 81 31 – 40 years
> 40 tahun 215 > 40 years
Jumlah 426 Total
Berikut adalah komposisi karyawan laut menurut jabatan
dan usia:
Here is the composition of offshore crew according to
position and age as follows:
46 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Social Welfare Employees and Crew
Given the importance of the role of employees and crew
for the success and progress of the Company and its
subsidiaries, the Company and its subsidiaries continue to
work in improving the quality and competence of staff and
crew as to encourage productivity and motivation of each
employee, for example by:
1. The System of Salary Increases
The Company always follows and complies with
government rules related to welfare, including salary
review at least once a year based on the decision of
the Board of Directors and the form of adjustments
to the salaries and wages of land-based employees
that are consistent with the level of employee
performance and well above the inflation rate and
salary standardsand theminimumwage (Minimum
Wage) in accordance with applicable regulations.
As for the crew, salary reviews are also conducted
at least once a year by considering the performance
level of the crew, ship type and other government
regulations.Remunerationpackagesthatareapplied
in the Company and its subsidiaries refer to the basic
principles of comparative wages that are competitive
internally and externally in the same industry.
2. Provide a Variety of Forms of Allowance and
Facilities
In addition to compliance with the minimum salary
based on the applicable government regulations, the
Company also provides several benefits and facilities
such as Allowances for Hari Raya (THR) each year,
Kesejahteraan Sosial Karyawan dan Awak Kapal
Mengingat pentingnya peran karyawan dan awak kapal
bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan dan anak
perusahaannya, maka Perseroan dan anak perusahaan terus
berupaya meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan
dan awak kapal serta memacu produktivitas dan motivasi
setiap karyawan, antara lain dengan:
1. Sistem Kenaikan Gaji
Perseroan selalu mengikuti dan memenuhi ketentuan-
ketentuan pemerintah yang berhubungan dengan
kesejahteraan, antara lain peninjauan gaji minimal satu
kali dalam setahun berdasarkan keputusan Direksi dan
berupa penyesuaian besarnya gaji dan upah karyawan
darat yang sejalan dengan tingkat kinerja karyawan
dan juga laju inflasi dan di atas standar gaji minimum
dan UMR (Upah Minimum Regional) sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Sedangkan untuk awak kapal
juga dilakukan peninjauan gaji minimal satu kali dalam
setahun dengan mempertimbangkan tingkat kinerja
awak kapal, jenis kapal dan ketentuan pemerintah
lainnya. Paket pengupahan yang diterapkan di
Perseroan dan anak perusahaan berupaya selalu
mengacu pada prinsip dasar pengupahan yaitu
komparatif secara internal dan kompetitif secara
eksternal di industri yang sama.
2. Menyediakan Berbagai Macam Bentuk Tunjangan
dan Fasilitas
Sebagai tambahan, selain pemenuhan standar gaji
minimum berdasarkan peraturan pemerintah yang
berlaku, Perseroan juga memberikan beberapa
tunjangan dan fasilitas seperti Tunjangan Hari Raya
47PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
(THR) setiap tahunnya, penyediaan fasilitas jaminan
pemeliharaan kesehatan, pemberlakuan program
asuransi tenaga kerja (JAMSOSTEK), penyediaan
fasilitas ibadah dan olahraga dan beberapa
pemberian baik itu berupa sumbangan atau bantuan
bagi para karyawan yang mengalami musibah atau
melangsungkan pernikahan.
3. Program pelatihan dan Pengembangan
Perseroan menyadari seiring dengan pengembangan
usahanya juga harus diimbangi dengan
pengembangan karyawan darat dan awak kapal
melalui pendidikan maupun berbagai pelatihan secara
terpadu dan berkesinambungan, baik dalam aspek
pengetahuan, keterampilan maupun peningkatan
kompetensi berdasarkan program pengembangan
yang telah ditetapkan. Program pelatihan terbagi
menjadi 2 (dua) kelompok yaitu pelatihan internal
(in house training) yang diselenggarakan oleh
Perseroan berupa program peningkatan kemampuan
manajemen umum, manajemen fungsional, dan
program perluasan wawasan, manajemen keuangan,
audit keuangan, teknologi informasi dan lain-lain,
serta program pelatihan eksternal yang dilakukan
oleh pihak luar melalui pelatihan atau seminar yang
diselenggarakan di dalam dan di luar negeri.
Untuk pengembangan sistem kinerja para awak
kapal, Perseroan dan anak perusahaan menerapkan
evaluasi kerja untuk mendapatkan masukan-masukan
dari para awak kapal guna merancang kebutuhan
pengembangan karir yang dibutuhkan oleh para
awak kapal, termasuk memberikan imbal kerja yang
berbasis pada hasil evaluasi kinerja. Sedangkan
dalam melakukan referensi terhadap para awak
kapal terbaik yang dimiliki oleh Perseroan dan anak
perusahaan maka diadakanlah program rotasi awak
kapal untuk jenis kapal-kapal yang digunakan pada
industri offshore. Melalui program rotasi awak kapal
ini, diharapkan dapat meningkatkan kondisi psikis-
mental mereka karena dapat berinteraksi dengan
keluarga dan lingkungan sosial masyarakatnya.
4. Sistem Penghargaan
Sebagai penghargaan atas jasa kepada perseroan,
karyawan yang dinilai berjasa akan diberikan
penghargaan baik berupa bonus kinerja, beasiswa
sekolah, ataupun penghargaan masa kerja.
providing health care insurance facilities, enforcement
of labor insurance program (JAMSOSTEK), the
provision of religious facilities and sports and gifts in
the form of donations or assistance for employees who
experienced natural disasters or have a wedding.
3. Training and Development Programs
The Company realized along with the business
development that the Company must also balance with
the development of ground staff and crew members
through education and training in an integrated and
sustainable way, in terms of knowledge, skills and
increased competency based development programs
which have been set. The Company’s training program
isdividedinto2(two)groupsofinternaltraining(in
house training) held by the Company in the form
of programs to improve general management skills,
functional management, and expansion of knowledge
programs, including financial management, financial
auditing and information technology, as well as
external training programs conducted by outside
parties through training or seminars organized at
home and abroad.
For the development of the system performance of
the crew, the Company and Subsidiaries adopt work
evaluation to get the input from the crew in order
to design a career development plan required by
the crew, including providing employment returns
based on the results of performance evaluations.
Meanwhile, in conducting a reference to the best
crew in the Company and its subsidiaries, then a
rotation program was conducted (crew rotation)
for the types of vessels used in off-shore industry.
Through this crew rotation program, it is expected
to improve mental-psychological conditions because
they have the opportunity to meet with family or their
social environment.
4. Award System
In recognition of services to the Company, employees
who are regarded meritorious will be given awards
either in the form of performance bonuses,
scholarships, or a service award.
48 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Perseroan secara aktif melakukan kegiatan CSR untuk
mewujudkan partisipasi dan kepedulian sosial Perseroan.
Komitmen CSR Perseroan salah satunya adalah dalam
bidang pendidikan.
Perseroan menjalin kerja sama dengan Persekutuan Sahabat
Gloria - sebuah yayasan yang membantu anak kurang
mampu di Yogyakarta dan sekitarnya - dalam membiayai
pendidikan anak-anak kurang mampu tersebut. Perseroan
telah menjadi donatur tetap untuk memberikan beasiswa
dan bantuan pendidikan sejak tahun 2005. Di tahun ajaran
2009-2010 Perseroan memiliki anak asuh sejumlah 34 orang.
Sedangkan pada tahun ajaran 2010-2011 ini, jumlah anak
asuh Perseroan meningkat menjadi 40 orang. Selain itu,
Perseroan juga mensponsori kebutuhan anak asuh mulai dari
kelengkapansekolah (alat tulis, seragam, tas,dansepatu),
pelayanan kesehatan, hingga pembinaan anak asuh.
Perseroan juga bekerja sama dengan PT Paperina Dwijaya
melaksanakan fund raising project yaitu menggambar
‘greeting cards’ untuk anak-anak asuh di Persekutuan
Sahabat Gloria. Perseroan membiayai seluruh biaya produksi
greeting cards dan 100% hasil penjualan kartu tersebut
digunakan sebagai bantuan pendidikan anak-anak kurang
mampu.
TheCompanyisactivelyengagedinCSRprogramstorealize
its participation and social awareness of the Company. One
of the Company’s commitments to CSR is in the field of
education.
The Company has worked with the Fellowship of Friends of
Gloria - a foundation that helps underprivileged children in
Yogyakarta and its surroundings - in financing the education
of underprivileged children. The Company has become a
regular supporter in providing scholarships and educational
assistance since 2005. In the 2009-2010 school year the
Company supported 34 children and in the 2010-2011
school year, the Company supported 40 children. For this
support, the Company sponsors multiple needs of these
children from school and supplies (stationery, uniforms,
bags, and shoes) to health care and coaching.
The Company also worked with PT Paperina Dwijaya to
carry out a fund raising project, that of drawing ‘greeting
cards’ for children in the Fellowship of Friends of Gloria.
The Company financed all production costs for the greeting
cards and 100% of receipts from the sale of the cards is
used as an educational aid for underprivileged children.
Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan
49PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan
Perseroan berusaha menerapkan Pedoman Tata Kelola
Perusahaan (GCG) untuk seluruh pemangku kepentingan
dalam memastikan bahwa Perseroan mencapai pertumbuhan
yang berkelanjutan melalui sistem manajemen yang
didasarkan pada akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan,
dantransparansi.KebijakanGCGberfungsisebagaipanduan
bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris, Sekretaris
Perusahaan, Auditor Internal, dan semua tim manajemen
Perseroan, mengenai cara yang efektif dalam menjalankan
perusahaan dengan kepatuhan yang penuh terhadap
peraturan dan perundangan yang terkait, peraturan
perusahaan, dan Anggaran Dasar Perusahaan.
Perseroan memiliki visi untuk menjadi operator kapal lepas
pantai terdepan dalam industri energi, dan misi untuk
menyediakan jasa pendukung kelautan yang berkualitas
tinggi melalui pengembangan dan penerapan solusi yang
inovatif, dengan komitmen yang kuat pada keselamatan,
dan pencapaian standar profesionalisme terbaik melalui
integritas, kualitas, kerja sama tim, dan efisiensi, sehingga
dapat menjamin kesinambungan jangka panjang yang
memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.
The Company strives to implement the Code of Good
Corporate Governance (GCG) for the benefit of the
Company’s stakeholders in ensuring that the company
achieves sustainable growth through a management
system based on accountability, fairness, responsibility and
transparency. As a new listed company, the GCG policy
serves as a guideline to the members of Board of Directors
and Board of Commissioners, Corporate Secretary, Internal
auditor, and also all the company’s management team, on
ways to effectively operate the company with full adherence
to the related rules and regulation, the corporate law and
the Articles of Association.
The Company has the vision to be the leading operator
of offshore vessels in the energy industry and the mission
to provide high quality marine support services through
development and implementation of innovative solutions
with strong commitment to safety, and to achieve the
highest standard of professional conduct through integrity,
quality, teamwork and efficiency, and to ensure long term
sustainability benefiting all stakeholders.
50 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Oleh karenanya, Perseroan berusaha untuk meningkatkan
kinerjanya dan memastikan akuntabilitas manajemen yang
tepat untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan
melalui komitmen penerapan prinsip-prinsip GCG serta
melakukan semua kegiatan bisnis dengan standar etika
tinggi dan memberikan hasil yang baik melalui integritas
tinggi.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk
pengembangan, sosialisasi, dan penerapan GCG di seluruh
jajaran Perseroan serta memastikan kepatuhan Perseroan
terhadap hukum yang berlaku serta terhadap standar dan
kebijakan Perseroan.
Rapat Umum Pemegang Saham
MenurutUndang-UndangPerseroanTerbatasdanAnggaran
Dasar Perseroan, badan tertinggi Perseroan adalah Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS memutuskan hal-
hal penting, termasuk pengangkatan Direksi dan Dewan
Komisaris, persetujuan laporan tahunan dan laporan
keuangan yang telah diaudit, penentuan pembagian dividen
(jikaada)danremunerasiseluruhanggotaDewanKomisaris
dan Direksi.
Agar para pemegang saham dapat berkontribusi dan
mempersiapkan diri selama RUPS, anggota Dewan
memastikan bahwa pemegang saham telah diberikan
informasi lengkap, dimana telah didistribusikan tepat waktu
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan
hukum dan peraturan yang berlaku.
Untuk menyediakan sarana komunikasi yang lebih baik
kepada pemegang saham, serta memperbarui informasi
perkembangan Perseroan, Perseroan telah menyediakan
situs Perseroan di http://www.wintermar.com, yang dapat
diakses dengan mudah oleh pemegang saham. Newsletter
secara berkala disampaikan kepada pemegang saham
melalui Bursa Efek Indonesia untuk memberikan informasi
terkini dan perkembangan penting di Perseroan. Informasi
seperti laporan keuangan dan informasi penting dan relevan
terbaru lainnya tersedia di situs Perseroan. Selain itu,
Perseroan juga menerbitkan majalah triwulanan, Dinamika
Bahari, majalah internal Perseroan yang berisi tentang
informasi Perseroan, kebijakan, dan kejadian penting
lainnya, yang dibagikan kepada seluruh karyawan.
Accordingly, the Company strives to enhance the corporate
performance and ensure proper accountability for
management in the interest of all stakeholders through
commitment to sound implementation of GCG principles
and to conduct all business activities with the high ethical
standard and delivering results with high integrity.
The company’s Board of Commissioners and Board of
Directors are responsible for the development, socialization
and implementation of GCG throughout the Company as
well as to ensure compliance with the prevailing laws and
regulations and the Company’s standard and policies.
General Meeting of Shareholders
Under theCorporateLawand theArticlesofAssociation,
the highest organ of the company consists of the General
Meeting of Shareholders (GMOS). The GMOS decides on
important matters such as the appointment of the Board
of Directors and Board of Commissioners, the approval of
the annual reports and audited financial statement, the
declarationofdividend(ifany)andtheremunerationforthe
Board members.
To enable the shareholder to perform its function with
proper preparation to vote during GMOS, the Boards are
committed to ensure that shareholders have been provided
with adequate information, which has been distributed in a
timely manner according to the Articles of Association and
laws and regulations.
To enhance the efficiency of information flow to
shareholders and to keep an update of the information on
the Company’s developments, the Company has created a
website at http://www.wintermar.com, which can be easily
accessedbytheshareholders.Regularnewslettersareposted
via the Indonesia Stock Exchange to Shareholders to keep
abreast of the latest news and important developments in
the Company. Information such as the financial report and
other updated key and relevant information are posted
on the company’s website. In addition, the Company also
produces quarterly magazine, Dinamika Bahari, an internal
company magazine containing company news, policies and
other important staff notices which are distributed to all the
company’s employees.
51PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Board of Commissioners
The Board of Commissioners (BOC) and the Board of
Directors(BOD)sharethesameresponsibilityinmaintaining
the sustainability of the company and driving the Company
towards the its vision, mission and core values, yet each
having clear functions, roles and authority within the frame
work of the Articles of Association and the Corporate
Laws.
Pursuant to the Article 18 (1) Company’s Articles of
Association, the Board of Commissioners consists of a
minimumof2 (two)members.Oneof them isappointed
as President Commissioner. New members of the Board of
Commissioners and Board of Directors were elected by the
GMOS on September 16, 2010. Of the existing 3 (three)
members, President Commissioner, Jonathan Jochanan, is
elected as the Company’s independent Commissioner.
All the members of the Board of Commissioners and Board
of Directors are appointed by the Shareholders at GMS
for 5 (five) year terms. To be appointed as a member of
the Board of Commissioners, candidates must meet the
requirements according to ability and decency regulations
under Law No. 40/2007 regarding limited liability company
(“Company Law”) and Bapepam-LK Regulation No. IX.I.6
about ability and proper assessment for the members of the
Board of Directors and Board of Commissioners of Listed
Companies.
The main function of Board of Commissioners according to
the Article 19 of the Articles of Association, Corporate Law
and the GCG consist of the supervision over the policies,
the conduct of management in general, both with regard to
the Company and the Company’s business and give advice
to Board of Directors, supported and conducted by internal
and external auditors.
Collectively, the Board of Commissioners has carried out its
duties in the following manners:
• Attending formal monthly Board of Commissioners
meetings, analyzing and evaluating business
performance and strategy, reviewing the policies and
activities of the members of Board of Directors.
• Ensuringsufficientsystemforriskmanagementand
internal control are in place and implemented.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris (BOC) dan Direksi (BOD) berbagi
tanggung jawab yang sama dalam menjaga kesinambungan
Perseroan dan mendorong Perseroan menuju visi, misi dan
nilai inti Perseroan, dimana masing-masing memiliki fungsi
yang jelas, peran, dan kewenangan dalam kerangka kerja
AnggaranDasarPerseroandanUndang-UndangPerseroan
Terbatas.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, pasal 18 ayat
1, Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang
anggota.SalahsatunyadiangkatsebagaiKomisarisUtama.
Anggota baru Dewan Komisaris dan Direksi diangkat
pada Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan
tanggal 16 September 2010. Dari 3 (tiga) orang anggota
Dewan, Jonathan Jochanan diangkat sebagai Komisaris
Independen.
Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi diangkat
olehpemegangsahamdalamRUPSuntukjangkawaktu5
(lima)tahun.UntukdapatdiangkatsebagaianggotaDewan
Komisaris, seorang calon harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40/2007 tentang
PerseroanTerbatas(“PeraturanPerusahaan”)danBapepam-
LKnomorIX.I.6tentangDireksidanDewanKomisarisEmiten
dan Perusahaan Publik.
Fungsi utama Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 19
Anggaran Dasar Perseroan, Undang-Undang Perseroan
Terbatas dan GCG terdiri dari pengawasan atas kebijakan,
pelaksanaan manajemen pada umumnya, baik yang
berkaitan dengan Perseroan dan usaha perusahaan serta
memberikan masukan kepada Direksi, yang didukung dan
dilakukan oleh auditor internal dan eksternal.
Secarakolektif,DewanKomisaristelahmelakukantugasnya
sebagai berikut:
• Menghadiri rapat Dewan Komisaris setiap bulan,
melakukan analisa dan evaluasi kinerja dan strategi
usaha, mengkaji kebijakan dan aktivitas anggota
Direksi.
• Memastikan sistem manajemen risiko dan
pengendalian internal dilaksanakan.
52 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
• Memastikan penerapan kebijakan Tata Kelola
Perusahaan dan kode etik dalam semua aspek
kegiatan Perseroan.
Direksi
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan
yang berlaku, Direksi secara kolektif bertanggung jawab
atas pengelolaan Perseroan. Tugas Direksi mencakup
menjalankan rencana bisnis Perseroan untuk mencapai
target, sasaran dan tujuan Perseroan, disamping mengelola
aset Perseroan dan sumber daya secara efektif dan efisien.
Direksi juga memiliki tugas untuk menilai manajemen risiko
dan sistem pengendalian internal.
Direksi Perseroan terdiri dari:
• DirekturUtama-mengkoordinirdirekturlainnyadalam
pengelolaan bisnis, juga memimpin pengembangan
usaha dengan tugas mengawasi semua Divisi
Perseroan.
• Direktur-ChiefOperatingOfficeryangmembawahi
Divisi Armada termasuk Operasional, urusan teknis,
Crewing, Logistik dan Departemen-departemen yang
menanganiQHSE (Quality,Kesehatan,Keselamatan,
Lingkungan).
• Direktur-KepalaDivisiOperasional,yangmemimpin
semua pengoperasian armada.
• Direktur - Sekretaris Perusahaan dan Direktur
Keuangan, bertanggung jawab atas segala hal
yang berkaitan dengan keuangan dan tata kelola
perusahaan.
• Direktur Tidak Terafiliasi - yang memegang jabatan
pada pengawasan fungsi audit internal.
Secara kolektif, Direksi melaksanakan tugasnya dengan cara
sebagai berikut:
• Mengembangkanvisi,misidannilaiintiPerseroanserta
rencana strategis Perusahan dan mengkonsolidasikan
semua aspek tersebut dalam suatu anggaran bisnis.
• Mengimplementasikan sistem untuk mekanisme
pengawasan internal dan manajemen risiko, untuk
memastikan kesesuaian dengan kebijakan dan
prosedur yang telah disetujui, serta dengan hukum
dan peraturan yang berlaku.
• Overseeing the implementation of GCG policy
and code of ethics in various areas of Company’s
activities.
Board of Directors
In accordance with the Articles of Association and the existing
rules and regulations, the Board of Directors is collectively
responsible for managing of the Company. The Directors
tasks include establishing firm corporate business plan to
achieve the corporate goals, targets and objectives whilst
managing the Company’s assets and resources effectively
and efficiently . The Directors also has the duty to assess risk
management and internal control systems.
The Company’s Board of Directors consists of:
• Managing Director, coordinates other directors in
managing the company and also supervises business
development and supervises all Company Divisions.
• Director-ChiefOperatingOfficerheadingtheFleet
Division including Operations, Technical affairs,
Crewing,LogisticsandQHSE(Quality,Health,Safety,
Environment) Departments.
• Director - Head of Operations Department, who
heads the entire fleet operations.
• Director -CorporateSecretaryandFinanceDirector,
responsible for all matters related to corporate
governance and Finance.
• Unaffiliated Director - holding the position of
supervising the internal audit function.
Collectively, the Board of Director has carried out its duties
in the following manners:
• Formulating the Company’s vision, mission and core
values as well as the Company’s long and short term
strategic plans and consolidate them into business
plan and company budget.
• Implementinga system for internal control and risk
management, to safeguard company’s assets and
to assess compliance not only with the approved
company policies and procedures, but the established
laws and regulations.
53PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
• Mengelola sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya secara efektif dan benar dengan
mempertimbangkan kepentingan pemangku
kepentingan.
• Memastikan akses informasi dan komunikasi yang
baik dengan para pemegang saham dan pemangku
kepentingan senantiasa dipantau melalui Sekretaris
Perusahaan dan Hubungan Investor.
Selama tahun 2010, Direksi mengadakan rapat secara
rutin, setidaknya sebulan sekali, untuk membahas kinerja
Perseroan, kemajuan, serta kegiatan bisnis dan operasional
Perseroan.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah
melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif dan
menunjukkan profesionalisme mereka sepanjang tahun.
Hal ini juga didukung oleh keberhasilan pencapaian target
keuangan Perseroan untuk tahun 2010.
Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris
Berdasarkan Pasal 15 ayat 14 dan Pasal 18 ayat 12 Anggaran
DasarPerseroan,remunerasianggotaDewanKomisarisdan
Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Namun demikian, berdasarkan Pasal 15 ayat 14
AnggaranDasarPerseroan,RapatUmumPemegangSaham
dapat memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris
untuk menetapkan dan menyetujui jumlah remunerasi
anggota Direksi.
Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2010, total
remunerasiDireksidanKomisaristermasukgajidanbonus
adalahsekitarRp2,8miliar.
Program Pelatihan untuk Meningkatkan Efektivitas
Direksi.
Perseroan telah menyiapkan anggaran untuk para anggota
Direksi untuk berpartisipasi dalam sesi pelatihan dalam
seminar dan lokakarya. Tujuannya adalah untuk membekali
para anggota Dewan dengan kemampuan yang lebih baik
dan pengetahuan terbaru tentang industri sehingga dapat
terus meningkatkan dan mempertahankan kompetensi
mereka dalam menjalankan fungsi utamanya, yang pada
akhirnya meningkatkan efektivitas kinerja Perseroan.
• Managinghumancapitalandother resourcesof the
Company effectively and properly considering the
interest of the Company’s stakeholders.
• Ensuring accessibility of information and sound
communication with shareholder and stakeholders
are continuously monitored through the Corporate
SecretaryandtheInvestorRelationsTeam.
In the year 2010, the Board of Directors conducted meetings
regularly, at monthly intervals, to discuss the Company’s
performance, progress and business and operational
activities.
It is the opinion of the Board of Commissioners that the Board
of Directors has carried out their responsibilities effectively
and demonstrated their professionalism throughout the
year. This is further supported by the achievement of the
company’s financial targets for Financial Year 2010.
Remuneration of the Boards of Directors and
Commissioners
PursuanttotheArticle15(14)andArticle18(12)Articlesofthe
remuneration for the members of the Board of Commissioners
and Board of Directors is determined by the General Meeting
of Shareholders (GMS). However, under Article 15 (14)
Articles of Association, the GMS may authorize the Meeting
of the Board of Commissioners to determine and approve the
proposed amount of remuneration of Board of Directors.
During the year ending 31 December 2010, the aggregate
amount of remuneration of Directors and Commissioners
including salaries and bonuses was approximately Rp 2.8
billion.
Training Programs for Improving the Effectiveness of
the Board of Directors
The Company has provided a budget for the members of the
Board of Directors to participate in training sessions in selected
seminars and workshops. Its purpose is to equip the Board
members with upgraded skills and updated knowledge of
the industry so as to keep competency at the highest level in
delivering their key functions in the company thus increasing
the effectiveness of the Company’s performance.
54 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Komite Audit
Sebagai perusahaan publik yang baru terdaftar pada tanggal
29 November 2010, per akhir tahun 2010 Komite Audit
belum dibentuk. Namun demikian, Perseroan berkomitmen
untukmembentukKomiteAudit sesuaidenganPeraturan
Bapepam-LKNoIX.I.5tentangPembentukandanPedoman
TataKerjaKomiteAudit,selambat-lambatnyadalamuntuk
jangka waktu 6 (enam) bulan setelah tanggal pencatatan
saham di BEI.
Sekretaris Perusahaan
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No IX.I.4 dan
Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (Bursa Efek Indonesia)
No. 1-A tentang peraturan-peraturan yang berkaitan
dengan Sekretaris Perusahaan, Perseroan mengangkat Ibu
Nely Layanto sebagai Sekretaris Perusahaan, yang juga
menjabat sebagai salah satu anggota Direksi.
Tanggung jawab utama Sekretaris Perusahaan adalah
mendapatkan informasi tentang semua hukum dan
peraturan yang berlaku, khususnya yang berkenaan dengan
perkembangan dan peraturan Pasar Modal. Sekretaris
Perusahaan menghadiri semua rapat Direksi dan akan
memastikan bahwa Direksi mendapatkan saran yang tepat
mengenai isu-isu tata kelola perusahaan, yaitu bahwa
prinsip-prinsipnya dipahami dengan jelas, dan diterapkan
secara konsisten dan berkesinambungan oleh Direksi dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya.
Bekerjasama dengan tim dari Divisi Korporasi, Sekretaris
Perusahaan bertindak sebagai badan penghubung dengan
publik, yang memberikan informasi komprehensif terbaru
kepada pemegang saham melalui situs Perseroan dan
pemberitaan pers mengenai kinerja, prospek bisnis, dan
kegiatan Perseroan.
Sekretaris Perusahaan juga merupakan contact person
dengan Bapepam-LK dan BEI dan bertanggung jawab
untuk berbagai fungsi yang berkaitan dengan kepatuhan
dan pengungkapan informasi. Sekretaris Perusahaan
memastikan bahwa Perseroan secara ketat mematuhi
peraturan dan perundangan Pasar Modal serta pengajuan
laporan yang tepat waktu kepada otoritas Pasar Modal.
Audit Committee
As a newly listed company in 29th November 2010, Audit
committee has not yet been established at year end 2010.
However, the company is committed to form an Audit
CommitteeinaccordancewithBapepam-LKRegulationNo
IX.I.5concerningEstablishmentandGuidelinestoWorking
Procedures of an Audit Committee, the latest within is
committed to period of 6 (six) months from the date of
listingofshareswiththeIDX.
Corporate Secretary
InaccordancetoBapepam-LKRegulationNo.IX.I.4andthe
RuleofPTBursaEfekIndonesia(StockExchange)No.1-Aon
rules pertaining to the establishment of Corporate Secretary,
WINS appointed Ms Nely Layanto as a Corporate Secretary,
who is also one of the members of the Board of Directors.
The chief responsibility of the Corporate Secretary is to keep
informed of all prevailing laws and regulations, especially with
respect to Capital Market development and regulations. The
Corporate Secretary attends all Board of Directors meetings
and will ensure that the Board of Directors receives proper
advice on corporate governance issues, its principles clearly
understood, consistently and continuously applied by the
Board of Directors in discharging its fiduciary duties.
In cooperation with the Investor Relations team, the
Corporate Secretary acts as contact body with the public,
providing the latest comprehensive information to
shareholders via the company’s website and press releases
on the Company’s performance, business prospects and
corporate activities.
The Corporate Secretary is also the contact person with
Bapepam-LKandIDXandisresponsibleforvariousfunctions
related to compliance and disclosure of information. The
Corporate Secretary ensures that the company adheres
strictly to prevailing Capital Market rules and regulations
as well as the on-time submission of reports to the Capital
Market authorities.
55PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Audit Internal
Perseroan telah menetapkan bahwa Nilai Inti utama
Perseroan adalah ‘Integritas’. Pentingnya integritas pada
sumber daya manusia dan armada Perseroan tercermin
dalam layanan dan kapal yang yang disediakan. Integritas
pada SDM berhubungan dengan kepatuhan yang ketat
terhadap prinsip akuntabilitas dan tanggung jawab GCG,
QHSE(KualitasKesehatandanKeselamatanLingkungan)dan
standarKodeEtik.Lingkungankerjaetisyangdiciptakanoleh
manajemen puncak sangat mempengaruhi staf di tingkat
yang lebih rendah, dan menetapkan standar yang tinggi
untuk menjunjung integritas Perseroan.
Direksi berkomitmen untuk mengelola risiko dan mengontrol
kegiatan bisnis dan keuangannya, yang memungkinkan
pencapaian keuntungan yang maksimal dalam peluang
bisnis dengan tetap menjaga semangat integritas.
Untuk mencapai hal ini, Perseroan telah membentuk tim
Audit Internal yang secara periodik melakukan tinjauan
atas praktek operasional dan melakukan kegiatan audit
independen di seluruh unit Perseroan. Selain audit pada
keuangan,AuditInternaldariDepartemenQHSE(Kualitas,
Kesehatan,Keselamatan,danLingkungan)jugamemantau
kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur operasi
standar dan secara kontinu mengevaluasi efektivitas sistem
pengawasan internal. Beberapa risiko yang dihadapi
Perseroan telah diidentifikasi sebagai berikut:
Risiko Pemutusan, Pengurangan Tarif atau Tidak
Diperpanjangnya Kontrak
Walaupun Perseroan memiliki hubungan baik dengan
pelanggannya, tetapi tidak ada kepastian bahwa pelanggan-
pelanggan tersebut akan terus menggunakan jasa Perseroan
dengan frekuensi yang sama atau dengan syarat dan
kondisi yang menguntungkan seperti yang terjadi pada saat
ini. Tidak ada jaminan bahwa pelanggan utama Perseroan
akan memperpanjang atau memberikan kontrak baru
kepada Perseroan di masa yang akan datang. Kemudian,
jika Perseroan tidak dapat memenuhi syarat dan ketentuan
dalam kontrak, maka Perseroan dapat diputuskan secara
sepihak.
Internal Audit
The Company has established that the main Core Value
ofthecompanyis“Integrity”.Theimportanceof integrity
in people and fleet is reflected in the vessels and services
provided. Integrity in people relates to the adherence to
strict compliance to GCG accountability and responsibility
principles, Quality Health and Safety Environment (QHSE)
standards and Code of Ethics. The ethical working
environment created by the top management has greatly
influenced the staff at the lower level, setting high standards
to uphold the company’s integrity.
The Board of Directors is committed to managing risk
and controlling its business and financial activities which
enable the achievement of maximal profitable business
opportunities whilst maintaining a spirit of integrity.
To achieve this, the Company has established an Internal
Audit team, which periodically reviews operational practices
and independently conducting audit activities throughout all
departments within the Company. In addition to the audit
on financial aspects, the Internal Audit of QHSE (Quality,
Health, Safety, and Environment) Department also monitors
compliance with policies and standard operating procedures
and continuously evaluating the effectiveness of the internal
control system. Some of the Risks faced by the company
have been identified below:
Risk of Termination, Reduction of Tariff and Non-
Renewal of Contracts
Although the Company believes in establishing a good
relationship with its customers, there is, however, no
guarantee that such customers will continue to use the
Company’s offshore transportation vessels chartering
services in the future with the same frequency or on the
same terms and conditions as they do currently. There is no
guarantee, either, that the Company will be able to retain
its primary customers or that the primary customers shall
continue to renew their contracts or grant the Company
new contracts. Also, if the Company failed to fulfill terms
and conditions given by its customers, then they may
terminate the contract.
56 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Untuk mengatasi hal tersebut, Perseroan selalu
mempertahankan kualitas jasa yang diberikan kepada
pelanggan dengan memenuhi segala kriteria dan
persyaratan yang diminta, bahkan melebihi harapan
pelanggan. Perseroan menambah pelanggan baru setiap
tahun untuk mendiversifikasi basis pelanggan dan juga
mengakuisisi armada yang lebih besar dan cepat dengan
peralatan yang modern, serta berbendera Indonesia untuk
mendukung peraturan cabotage. Selain itu, Perseroan telah
memperolehsertifikasiISO9001:2008(SistemManajemen
Kualitas),sehinggapentingbagiPerseroanuntukmenjaga
kualitas.
Risiko Ketergantungan terhadap Industri Minyak dan
Gas Bumi
Kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan memiliki
keterkaitan erat dengan industri minyak dan gas lepas
pantai, terutama dipengaruhi oleh besarnya belanja modal
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan minyak dan
gas tersebut. Semakin banyak anjungan minyak lepas pantai
baru yang dibuka, maka kebutuhan akan jasa Perseroan
akan semakin meningkat. Sebaliknya jika industri ini
mengalami keterlambatan atau penghentian dalam proses
eksplorasi maka akan berdampak negatif pada pendapatan
Perseroan.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing dan Tingkat Suku
Bunga Pinjaman
Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Perseroan dan anak
perusahaan sebagian besar menggunakan mata uang asing,
seperti charter, pembelian kapal, dan fasilitas pinjaman dari
Kreditur. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap
mata uang asing dan tingkat suku bunga pinjaman dapat
mempengaruhi marjin keuntungan. Untuk itu, Perseroan
memiliki kebijakan yaitu tarif pencarteran kapal dan
pinjaman dalam mata uang Dolar AS, yang digunakan
untuk membiayai pengadaan kapal tersebut dalam mata
uang yang sama.
Risiko Kerugian dan/atau Kecelakaan Maritim
Kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan tidak
terlepas dari berbagai risiko kerugian dan/atau kecelakaan
maritim yang antara lain disebabkan oleh bencana alam,
gelombang ombak tinggi, tabrakan/benturan, kebakaran,
To mitigate this risk, the Company always maintains the
quality of services provided to the customers by fulfilling all
criteria and terms requested by customers, even exceeding
customer expectation. The Company adds more new
customers from year to year to diversify the customer base,
and also acquires additional larger and faster ships to its
fleet, complete with sophisticated equipment and under
the Indonesian flag to support the cabotage law. Also,
the Company was awarded with ISO 9001:2008 (Quality
Management System) certification, therefore establishing
means for the Company to always maintains its quality.
Risk of Dependency on the Offshore Oil and Gas
Industry
The Company’s business activities are closely related to the
offshore oil and gas industry, which is primarily influenced
by the capital expenditures made by oil and gas companies.
The more offshore oil rigs that are deployed or begin
operations, and hips bridges that are opened, the greater
the need for the Company’s offshore transportation vessels
and chartering services. Contrarily, should the industry
experience a delay in or termination of exploration and
exploitation permits for oil and gas, it will negatively impact
the Company’s business and performance.
Foreign Currency Exchange and Interest Rate Loans
Risk
Most of the transactions made by the Company and its
subsidiaries are in foreign currency, such as for charters,
purchases of ships, and loan facilities from creditors.
Fluctuations in the exchange rate of the Rupiah against
foreign currencies and loan interest rates can affect the profit
margin. Therefore, the Company has a policy of charging
USD ship charter tariffs and obtaining USD denominated
loans, which are used to finance the procurement of these
ships using the same currency.
Risk of Maritime Losses and/or Accidents
The Company and its subsidiaries’ business activities are
related to various risks of maritime losses and/or accidents,
which among others are caused by natural disasters, bad
weather, high waves, collisions, vessels grounding, fires,
57PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
kegagalan mekanis, kelalaian manusia, dan tumpahnya
muatan dan/atau kebocoran yang mengakibatkan polusi.
Selain itu, pengoperasian kapal juga dapat terganggu akibat
kecelakaan, situasi sosial dan politik, perselisihan buruh,
pemogokan, terorisme, perang, penyusupan barang-barang
terlarang pada kapal-kapal Perseroan, pembajakan, dan
sebab-sebab lainnya.
Perseroan telah melakukan perlindungan terhadap
armadanya dengan asuransi yang memadai seperti ‘Hull
and Machine’, ‘War Risk’, dan asuransi ‘Protection and
Indemnity’. Perseroan selalu mengikuti standar keamanan
dan keselamatan internasional, seperti sertifikasi bidang
keselamatan kerja, International Ship Security Certificate
dariBKIdanABS,ABSMarineSafety&QualityManagement
(Company Compliance), dan Safety Management
Certificate (Vessel). Pada tahun 2010 Perseroan telah
mengajukan permohonan untuk mendapatkan sertifikasi
OHSAS 18001:2007 (Sistem Manajemen Kesehatan dan
KeselamatanKerja).
Risiko Kerusakan Kapal Perseroan dan Anak
Perusahaan
Kapal-kapalyangdimilikiolehPerseroandananakperusahaan
dapat mengalami kerusakan sehingga timbulnya biaya
perbaikan dan hilangnya potensi pendapatan yang diperoleh
dari operasional kapal tersebut. Perseroan melalui Planned
Maintenance System, selalu melakukan pemeriksaan dan
pemeliharaan rutin dan berkala atas setiap kapal. Perseroan
juga selalu melakukan pemeriksaan menyeluruh atas kapal-
kapal setiap akan digunakan oleh pelanggan.
Risiko Kehilangan Sumber Daya Manusia
Saat ini, Perseroan memiliki sejumlah manajemen, karyawan
senior, serta awak kapal yang memiliki pengalaman dalam
industri pelayaran. Apabila Perseroan kehilangan karyawan
yang kompeten dan tidak dapat merekrut penggantinya,
maka hal ini dapat mengganggu kegiatan usaha Perseroan.
Untukitu,Perseroanselaluberupayauntukmempertahankan
karyawan dan awak kapalnya yang kompeten, berkualitas,
dan berpengalaman dengan memberikan program
pengembangan karir, pelatihan, dan rotasi pekerjaan, serta
program kompensasi yang menarik sesuai prestasi.
mechanical failures, human negligence, the spilling of
cargoes and leaks causing pollution. In addition, vessel
operations may be also disrupted as a result of accidents,
social and political situations, labor disputes, strikes, acts of
terrorism, war, smuggling of goods onto Company’s vessels,
black trading by smugglers, piracy, and other causes.
The Company has protected its vessels with adequate
insurance, such as ‘Hull and Machinery’, ‘War Risk’, and
‘Protection and Indemnity’ insurance. The Company always
applies international security and safety standards, such as
certifications of work safety, International Ship Security from
BKI and ABS, ABS Marine Safety & Quality Management
(CompanyCompliance), andSafetyManagement (Vessel).
In 2010, the Company submitted a request to receive
certification of OHSAS 18001:2007 (Health management
and Work Safety Systems).
Risk of Damage to the Company’s and its Subsidiaries’
Vessels
The vessels owned by the Company may experience damage
at sea, thus causing repair costs and loss of potential income
derived from normal vessel operations. The Company
through its Planned Maintenance System always performs
a periodic and routine inspection and maintenance of each
vessel. Moreover, the Company also performs a thorough
inspection of the ships that will be used by each customer.
Risk of Loss of Human Resources
Currently, the Company is run by a number of management,
senior employees, and experienced crew in the shipping
industry. Should the Company lose competent personnel
and are unable to recruit replacements, this may disturb
the Company’s business activities. Therefore, the Company
strives to retain its competent, qualified, and experienced
personnel and crews through career development and skills
upgrading programs, job rotation plans as well as attractive
performance related compensation.
58 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah
Pemerintah Indonesia pada suatu waktu dapat menerbitkan,
mengubah dan menerapkan kebijakan baru dalam bidang
pelayaran menyangkut berbagai aspek seperti perpajakan,
diplomatik, keamanan, undang-undang yang berkaitan
dengan lingkungan hidup atau sosial yang semuanya itu
tidak berada di bawah kendali Perseroan. Apabila kebijakan/
peraturan tersebut diterapkan, kepatuhan terhadap undang-
undang, peraturan, kesepakatan dan perjanjian tersebut
mungkin dapat mengakibatkan dampak material terhadap
bisnis atau hasil operasi Perseroan. Perseroan mempersiapkan
strategi bisnis untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut
sehingga dampak material akibat perubahan kebijakan
Pemerintah dapat ditekan semaksimal mungkin.
Risk of Government Policies/Regulations
The Indonesian Government may from time to time issue,
amend, or apply new policies in the shipping sector, which
are related to various aspects such as taxation, diplomacy,
security, laws concerning the environment or society,
all of which are beyond the Company’s control. Should
the policies/rules be applied, compliance with the laws,
regulations, agreements, and undertakings may have
material impact on the Company’s business or operations
proceeds. The Company prepares a business strategy to
anticipate the possibility, so that a material impact from
changes in government policy could be reduced as much
as possible.
60 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Corporate StructureStruktur Perusahaan
PT Wintermar Offshore Marine Tbk
PT Wintermar
Bidang Usaha Pelayaran
PT Sentosasegara Mulia Shipping
Bidang UsahaPelayaran
PT Arial Niaga Nusantara
Bidang UsahaPelayaran
PT PSVIndonesia
Bidang UsahaPelayaran
PT HammarMarine Offshore
Bidang UsahaPelayaran
Abbeypure Pte. Ltd.
Bidang UsahaPelayaran/Investasi
99.51% 99.51% 99.51% 51.00% 60.00% 100%
Pemegang Saham per 31 Desember 2010 | Shareholders as of 31 December 2010
Pemegang Saham
Shareholders
Jabatan
Position
Prosentasi Saham
Share Percentage
Jumlah Saham
Number of Shares
PT Wintermarjaya Lestari – 36.231% 1,286,200,000
PT Dwiprimajaya Lestari – 27.769% 985,800,000
PT Ramanda Daminathan – 8.676% 308,000,000
Sugiman Layanto Direktur Utama | Managing Director 1.145 % 40,651,500
Ooi Ka Lok Direktur | Director 0.024% 835,500
Philippe Surrier Direktur | Director 0.007% 247,000
Nely Layanto Direktur | Director 1.030 % 36,574,000
Johnson Williang Sutjipto Komisaris | Commissioner 0.002% 62,000
Darmawan Layanto Komisaris | Commissioner 0.093% 3,305,500
Publik | Public (< 5%) – 25.023% 888,324,500
Jumlah 100.00% 3,550,000,000
61PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Organisation StructureStruktur Organisasi
Audit Committee
Marketing & Business Development
General Affairs
• Operations• Technical• Logistics• Crewing• QHSE
• HR• IT• BuildingManagement• Administration
• Tender• ClientManagement
• Accounting• Finance• Tax
• CorporateSecretary Legal• CorporatePlanning
• NewBuilding• NewVessels
FleetDivision Finance CorporateNewBuilding&
Projects
Board of Commissioners
Managing Director
InternalAudit
62 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1953 dan saat ini berusia 57 tahun. Menyelesaikan pendidikannya dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun1987. Memulai jenjang karirnya sebagai Staff to Manager CapitalMarketPTIndovest(1978-1989),AssistantVicePresidentCitibank (1989-1990), Direktur Corporate Finance PT CiticorpSecurities Indonesia (1990-1994),Direktur InvestmentBankingSchroders Indonesia (1994-1999), President Direktur PT JisawiFinas (2000-2003), Senior Vice President di PT BahanaPembinaan Usaha Indonesia (2004-2005), Direktur PT BahanaTCW InvestmentManagement (2005-2006), PresidenDirekturPT Bahana Securities (2006-2007), Managing Director EasternStar Capital (2008-2010), serta sekarang menjabat sebagaiKomisarisUtama/KomisarisIndependenPTWintermarOffshoreMarine Tbk sejak tahun 2010.
Indonesian citizen, born in 1953 and is now 57 years old. He graduatedwithaBachelorofEconomicsdegreefromtheUniversityof Indonesia in 1987 and started his career as a Staff to Manager Capital Market PT Indovest (1978-1989), Assistant Vice PresidentofCitibank (1989-1990),DirectorofCorporateFinance IndonesiaPTCiticorpSecurities(1990-1994),DirectorofInvestmentBankingSchroders Indonesia (1994-1999), President Director of PT JisawiFinas(2000-2003),SeniorVicePresidentofBusinessDevelopmentatPTBahana Indonesia (2004-2005),DirectorofPTBahanaTCWInvestment Management (2005-2006), President Director ofPT Bahana Securities (2006-2007), Managing Director of EasternStar Capital (2008-2010), as well as now serving as PresidentCommissioner/Independent Commissioner PT Wintermar Offshore Marine Tbk since 2010.
Jonathan JochananKomisarisUtama(Independen)PresidentCommissioner(Independent)
Board of Commissioners’ ProfileProfil Dewan Komisaris
63PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1967 dan saat ini berusia 43 tahun. Menyelesaikan pendidikannya dengan meraih Bachelor of Science majoring in Ocean Engineering (NavalArchitect) Florida Institute of Technology, Amerika Serikat, pada tahun 1989 serta meraih Master of Science majoring in Ocean Engineering(OffshoreEngineering)FloridaInstituteofTechnology,Amerika Serikat pada tahun 1991. Memulai jenjang karirnya sebagai Project Engineer di British Hydrodynamic ResearchGroup, London (1991-1992). General manager di PT MarianaBahagia(1992-1997),MarketingManagerdiPTPelayaranSalamBahagia (1992-1999), Direktur Utama di PT Mariana Bahagia(1997-sekarang), Direktur Utama PT Arial Niaga Nusantara(1997-sekarang), Komisaris PT Pelayaran Salam Bahagia (1999-sekarang),KomisarisdiPTSentosasegaraMuliaShipping(2000-sekarang),DirekturdiPTRamandaDaminathan(2009-sekarang),dan Komisaris PT Wintermar Offshore Marine Tbk sejak tahun2010. Selain beberapa posisi di atas beliau juga aktif di DP INSA sertasekaligusmenjabatsebagaiKetuaDPPIndonesianNationalShipowners’Association(INSA)sejaktahun2008-sekarang.SelainitubeliaujugamenjabatsebagaiKetuaAsianShipowner’sForum(2010-sekarang) serta Ketua Federation of ASEAN Shipowners’Association(2010-sekarang).
Indonesian citizen, born in 1967 and is now 43 years old. He graduated withaBachelorofSciencedegreemajoringinOceanEngineering(NavalArchitecture),FloridaInstituteofTechnology,USA,in1989andgainedaMasterofSciencedegreemajoringinOceanEngineering(OffshoreEngineering)FloridaInstituteofTechnology,USAin1991.HestartedhiscareerasaProjectEngineerinBritishHydrodynamicResearchGroup,London(1991-1992).GeneralmanageratPTMarianaBahagia(1992-1997),MarketingManageratPTSalamBahagiaSailing(1992-1999),President Director of PT Mariana Bahagia (1997-present), PresidentDirector of PTArialNiagaNusantara (1997-present),CommissionerPTSalamBahagiaSailing(1999-present),CommissionerofPTMuliaSentosasegara Shipping (2000-present), Director of PT RamandaDaminathan (2009-present), and a Commissioner of WintermarOffshore Marine Tbk since 2010. In addition to the positions above he is also active in the DP INSA and simultaneously serves as Chairman oftheDPPIndonesianNationalshipowners’Association(INSA)since2008-present. In addition he is also active as Chairman of the Asian Shipowner’sForum(2010-present)andChairmanoftheFederationofASEANShipowners’Association(2010-present).
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1969 dan saat ini berusia 41 tahun. Menyelesaikan pendidikannya dengan meraih BachelorofSciencejurusanManagementGoldenGateUniversity,San Francisco, Amerika Serikat, 1989. Memulai jenjang karirnya sebagaiDirekturPTWintermar (1990-Jul2010),DirekturSales&MarketingSuperMarineSuppliesPte.Ltd. (1995-sekarang),DirekturSales&MarketingSeacoralMaritimePte.Ltd. (1995-sekarang),DirekturUtamaPTHammarMarineOffshore (April2009-sekarang), Komisaris PT PSV Indonesia, (Februari 2010-sekarang),KomisarisUtamaPTWintermar,(Juli2010-sekarang)sertamenjabatsebagaiKomisarisPTWintermarOffshoreMarineTbk sejak tahun 2010.
Indonesian citizen, born in 1969 and is now aged 41 years. He graduated with a Bachelor of Science majoring in Management from GoldenGateUniversity, San Francisco,USA,1989.He startedhiscareerasDirectorofWintermar(1990-Jul2010),DirectorofSales&MarketingSuperMarineSuppliesPte.Ltd.(1995-present),Directorof Sales & Marketing Seacoral Maritime Pte. Ltd. (1995-present),President Director of PT Hammar Marine Offshore (April 2009-present), Commissioner PSV Indonesia, (February 2010-present),PresidentCommissionerofPTWintermar, (July2010-present)andhas served as Commissioner of PT Wintermar Offshore Marine Tbk since 2010.
Johnson Williang SutjiptoKomisaris|Commissioner
Darmawan LayantoKomisaris|Commissioner
64 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Board of Directors’ ProfileProfil Direksi
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965 dan saat ini berusia 45 tahun. Menyelesaikan pendidikannya di Menlo College(SchoolofLetter’s&Sciences)denganmeraihDean’sListdanmemperolehgelarBachelorofScience(Engineering)jurusanIndustrial Engineering and Operation Research dari Universityof California (Berkeley) Amerika Serikat pada tahun (1988).MemulaijenjangkarirnyasebagaiDirekturUtamaPTWintermarpada tahun (1988-sekarang), Komisaris PT WintermarjayaLestari(2005-sekarang),KomisarisPTDwiprimajayaLestari(April2008-sekarang), Direktur Utama PT Fast Offshore Indonesia(November 2009-sekarang), Direktur Utama PT PSV Indonesia(Februari 2010-sekarang), Direktur Utama PT SentosasegaraMuliaShipping(Juli2010-sekarang),KomisarisUtamaPTArialNiaga Nusantara (Juli 2010-sekarang), dan Presiden DirekturPT Wintermar Offshore Marine Tbk sejak tahun 2010. Selain beberapa posisi di atas, beliau juga aktif sebagai Committee Member di American Bureau of Shipping sejak tahun 2009 sampaisekarangdanbeliaujugamenjabatKetuaBidangLepasPantai di INSA, Deputy Chairman Ship Insurance & Liability Committee di Asian Shipowner’s Forum sejak tahun 2009 sampai sekarang.
Indonesian citizen, born in 1965 and is now 45 years old. He graduated fromMenloCollege (Schoolof Letters’&Sciences)onthe Dean’s List and earned a Bachelor of Science (Engineering),majoring in Industrial Engineering and Operations Research fromthe University of California (Berkeley), the United States in 1988.HestartedhiscareerasDirectorofPTWintermarintheyear(1988-present), Commissioner Wintermarjaya Lestari (2005-present),CommissionerDwiprimajayaLestari(April2008-present),PresidentDirector of PT Fast Offshore Indonesia (November 2009-present),President Director of PT PSV Indonesia (February 2010-present),PresidentDirectorofPTSentosasegaraMuliaShipping(July2010-present),PresidentCommissionerofPTArialNiagaNusantara(July2010-present), and President Director of PT Wintermar Offshore Marine Tbk since 2010. Apart from the above positions, he is also active as a Committee Member of the American Bureau of Shipping from 2009 until now and he has also been Head of Offshore at INSA, Deputy Chairman of the Ship Insurance and Liability Committee at the Asian Shipowner’s Forum since 2009.
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1968 dan saat ini berusia42tahun.MeraihgelarBachelorofLaw(LLBHonours)QueenMaryandWestfieldCollege,UniversityofLondon,Inggrispadatahun(1990).MemulaijenjangkarirnyasebagaiManagerFinance dan Accounting Wintermar Group (Juli 1996-Januari1999),KepalaDivisiFinancedanAccountingWintermarGroup(Januari1999-Februari2008).Selainpernahmemegangbeberapajabatan di atas beliau juga memegang beberapa posisi penting di perseroan seperti Direktur Utama PT Wintermarjaya Lestari(September 2005-sekarang), Kepala Divisi Hukum WintermarGroup(2008-sekarang),KomisarisPTHammarMarineOffshore(April 2009-sekarang), Direktur PT Wintermar (Juli 2010-sekarang), Komirsaris PT Sentosasegara Mulia Shipping (Juli2010-sekarang),Direktur PTArialNiagaNusantara (Juli 2010-sekarang), Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Wintermar Offshore Marine Tbk sejak 2010.
Indonesian citizen, born in 1968 and is now 42 years old. She holdsaBachelorofLaw(LLBHonours),QueenMaryandWestfieldCollege, University of London, England in 1990. She started hercareer as Manager of Finance and Accounting Wintermar Group (July1996-January1999),HeadofFinanceandAccountingDivisionWintermarGroup(January1999-February2008).Inadditionshehasheld several top positions in the company as President Director of PTWintermarjayaLestari(September2005-present),HeadofLegalDivisionWintermarGroup(2008-present),CommissionerPTHammarMarineOffshore (April 2009-present),DirectorofWintermar (July2010-present), Commissioner of PT Sentosasegara Mulia Shipping (July2010-present),DirectorofPTArialNiagaNusantara(July2010-present), Director and Corporate Secretary PT Wintermar Offshore Marine Tbk since 2010.
Sugiman LayantoDirekturUtama|Managing Director
Nely LayantoDirektur|Director
65PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Warga Negara Malaysia, lahir pada tahun 1959 dan saat ini berusia 51 tahun. Meraih gelar Diploma in Marine Engineering dari Singapore Polytechnic pada tahun 1981 dan memperoleh Class 1 Foreign Going Marine Engineer’s License Of Competency dari MOT Singapore pada tahun 1991. memulai jenjang karirnya sebagai Engineer di Neptune OrientLinesLtd,Singapura(1981-1992),GeneralManagerdiPrimaShipping,Malaysia(1992-1995),Technical Manager di Wawasan Bulk Services, Malaysia (1996-1998), Regional Director, NS diAmerican Bureau Shipping (1999-2008), SeniorManager di Aurora Tankers Pte Ltd, Singapura (2008-2009),RegionalDirectordiVesonNauticalCorporation, Amerika Serikat (2009-2010), dansekarang menjabat sebagai Direktur PT Wintermar Offshore Marine Tbk.
Malaysian citizen, born in 1959 and is now 51 years old. He holds a Diploma in Marine Engineering from Singapore Polytechnic in 1981 and obtained a Foreign Going Class 1 Marine Engineer’s License Of Competency of MOT Singapore in 1991. He started his career as an Engineer in Neptune Orient Lines Ltd., Singapore (1981-1992), General Manager of PrimaShipping,Malaysia(1992-1995),TechnicalManageratInsightBulkServices,Malaysia(1996-1998),RegionalDirector, NS at the American Bureau of Shipping (1999-2008),SeniorManageratAuroraTankersPteLtd, Singapore (2008-2009), Regional Director atVeson Nautical Corporation, United States (2009-2010), and now serves as Director of PT Wintermar Offshore Marine Tbk.
Warga Negara Perancis, lahir pada tahun 1963 dan saat ini berusia 46 tahun. Memperoleh Master Mariner Class 1 License of Competency dari Ecole d’Aprentissage Maritime Aber Wrach, Perancis. Memulai jenjang karir nya sebagai Cadet Officer di Total pada tahun (1982-1983), Cadet Officerdi SFTP pada tahun (1983-1984), Chief Officer-MasterdiGulfMarineServices,AbuDhabi(1984-2000), Port Captain/HSE Officer/CSO/QAQC di Gulf Marine Services, Abu Dhabi (2000-2007),dan Head of Operation Department di Wintermar Group (2008-saat ini). Sekarang selain menjabatsebagai Head of Operation Department, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Wintermar Offshore Marine Tbk.
French citizen, born in 1963 and is now 46 years old. He earned a Master Mariner Class 1 License of Competency from the Ecole d’Apprentissage Maritime Aber Wrach, France. He started his career as a Cadet Officer in Total (1982-1983),OfficerCadeton SFTP(1983-1984), Chief Officer-Master in Gulf MarineServices, Abu Dhabi (1984-2000), Port Captain/HSEOfficer/CSO/QAQC in Gulf Marine Services, Abu Dhabi (2000-2007),andHeadofOperationsDepartmentatWintermarGroup(2008-present).Nowinadditiontoserving as Head of Operations Department, he also serves as Director of PT Wintermar Offshore Marine Tbk.
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1938 dan saat ini berusia 72 tahun. Menyelesaikan pendidikannya di SMA/C Bojong, Semarang pada tahun 1959. Jenjang karirnya dimulai sebagai pengurus Hotel Welahan pada tahun (1960-1974),laludilanjutkansebagaiManajerKeuanganPTKurniaAbadipadatahun(1974-1983),ManajerKeuanganPTWintermarpadatahun(1983-2003),Direktur PT Armada Bahari Utama pada tahun(2003-2010) dan sekarang menjabat sebagaiDirektur Tidak Terafiliasi di PT Wintermar Offshore Marine Tbk.
Indonesian citizen, born in 1938 and is now 72 years old. He graduated from high school/C at Bojong, Semarang in 1959. His career began as caretaker of Hotel Welahan (1960-1974), continued as FinanceManager of PT Kurnia Abadi (1974-1983), FinanceManagerofPTWintermar in the year (1983-2003),DirectoroftheMaritimeFleetyears(2003-2010)andnowservesasUnaffiliatedDirectorofPTWintermarOffshore Marine Tbk.
Ooi Ka LokDirektur|Director
Philippe SurrierDirektur|Director
Herman SantosoDirekturTidakTerafiliasi|UnaffiliatedDirector
66 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Senior ManagementManajemen Senior
Fleet Division
Riknaldi Head of QHSE Department
Jim Wong Head of Technical Department
SanjivKulkarni Head of Operation Department
Oni Baikuni Technical Manager
Hendri Vega Operation Manager
Gajanand Shankarrao Shinde Technical Support Services Manager
JhonsenKong Logistics Manager
General Affairs Division
Lawrence Gen Hung Lee Head of General Affairs Division
Arif Budi Sayoga HeadofHumanResourcesDepartment/CrewingDepartment
Tomy Head of Information Technology Department
Marketing & Business Development Division
Adi Agung Tirtamarta Head of Marketing Department
AbrahamRobertTommyMumuh Marketing Manager
Finance Divison
Janto Lili Financial Controller
Arief Dermawan Head of Corporate Tax Department
Siswadi Maslim Head of Finance and Accounting Department
WieKeBachtiar Finance and Accounting Manager
Corporate Division
Teo Pek Swan HeadofCorporatePlanningandInvestorRelationsDepartment
Nasrizal Nazir Corporate Planning
67PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Corporate InformationInformasi Perusahaan
Company Name
PTWintermarOffshoreMarineTbk
Domicile
WestJakarta,Indonesia
Established
December18,1995
Capital
Rp 1 trillion
IssuedandFullyPaid
Rp 355 billion
BusinessActivity
ShippingServices,TransportSupportingOffshore
Activities,VesselCharter,andShipManagement
ContactUs
PTWintermarOffshoreMarineTbk
JalanKebayoranLamaNo.155
WestJakarta,11560
Indonesia
Tel. +62215305201,5305202
Fax. +62215305203
Email:investor_relations@wintermar.com
Website
www.wintermar.com
Nama Perseroan
PTWintermarOffshoreMarineTbk
Kedudukan
JakartaBarat,Indonesia
Berdiri
18Desember1995
ModalDasar
Rp 1 triliun
ModalDitempatkandanDisetorPenuh
Rp 355 milliar
Kegiatan Usaha
JasaPelayaran,AngkutanPenunjangLepasPantai,
Penyewaan Kapal dan Pengelolaan Kapal
Hubungi Kami
PTWintermarOffshoreMarineTbk
JalanKebayoranLamaNo155
JakartaBarat,11560
Indonesia
Tel. +62215305201,5305202
Fax. +62215305203
Email:investor_relations@wintermar.com
Situs Web
www.wintermar.com
68 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Akuntan Publik|PublicAccountant
Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir
Jusuf,Mawar&Saptoto
PlazaAsia,10thFloor
JlnJend.SudirmanKav.59
Jakarta12190
Tel. +622151401340
Fax. +622151401350
Konsultan Hukum|Legal Consultant
WecoLawOffice
Jl.BloraNo31,Menteng
Jakarta10310
Tel. +62213917444
Fax. +62213917440
Notaris|Notary
FathiahHelmi,S.H.
GedungGrahaIrama,6thFloor,Suite6C
Jl.HRrasunaSaidKav.1-2
Jakarta12950
Tel. +622152907304-06
Fax. +62215261136
Penilai Independen|Independent Appraiser
Bambang&Erna
Jl.CipinangTimurRayaNo.35
Jakarta13420
Biro Administrasi Efek|Share Registrar
PTDatindoEntrycom
PuriDatindo–WismaSudirman
Jl.JendSudirmanKav.34-35
Jakarta10220
Tel. +62215709009
Fax. +62215709026
Capital Market Institutions and Supporting ProfessionalsLembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
69PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report
Names and Addresses of SubsidiariesNama dan Alamat Anak Perusahaan
PT Wintermar Offshore Marine Tbk
JalanKebayoranLamaNo.155
JakartaBarat11560
Tel. +62215305201/02
Fax. +62215305203
PT Wintermar
JalanKebayoranLamaNo.155
JakartaBarat11560
Tel. +62215305201/02
Fax. +62215305203
PT Sentosasegara Mulia Shipping
JalanKebayoranLamaNo.155
JakartaBarat11560
Tel. +62215305201/02
Fax. +62215305203
PT Arial Niaga Nusantara
LorongBDNNo.571/I-A9
Kelurahan16ILIRKecamatanILIRTimurI
Palembang
Tel. +62711373388
Fax. +62711311587
PT PSV Indonesia
JalanKebayoranLamaNo.155
JakartaBarat11560
Tel. +62215305201/02
Fax. +62215305203
PT Hammar Marine Offshore
JalanKebayoranLamaNo.155
JakartaBarat11560
Tel. +62215305201/02
Fax. +62215305203
Abbeypure Pte. Ltd.
100JalanSultan#09-04
SultanPlaza
Singapore 199001
Tel. +6564622883
Fax. +6564652392
70 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk
The Boards of Commissioners and Directors hereby take full
responsibilityforthecontentofthe2010AnnualReportof
PT Wintermar Offshore Marine Tbk.
Dewan Komisaris dan Direksi dengan ini menyatakan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk.
Statement from the Boards of Commissioners & DirectorsSurat Pernyataan Dewan Komisaris & Direksi
Sugiman LayantoDirekturUtama|Managing Director
Nely LayantoDirektur|Director
Ooi Ka LokDirektur|Director
Philippe SurrierDirektur|Director
Herman SantosoDirekturTidakTerafiliasi|UnaffiliatedDirector
Jonathan JochananKomisarisUtama(Independen)
PresidentCommissioner(Independent)
Johnson Williang SutjiptoKomisaris|Commissioner
Darmawan LayantoKomisaris|Commissioner
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
R/091.AGA/10.1/2011
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan See the accompanying Notes which are bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini an integral part of these Consolidated Financial Statements
Final.draft/3/30/2011 12:09 AM 1 paraf
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS Per 31 Desember 2010 dan 2009 As of December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) ASET Catatan/ 2010 2009 ASSETS
Note Rp Rp
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas 2.c, 2.d, 2.o, 3, 29 267,151,948 40,491,760 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 2.c, 2.o, 4, 29 Accounts Receivable
Hubungan Istimewa 2.i, 9 5,475,703 8,712,156 Related Parties
Pihak Ketiga Third Parties
(Setelah dikurangi penyisihan penurunan
nilai sebesar Rp 2.105.533 dan (Net of allowance for impairments of
Rp 3.754.334 masing-masing pada Rp 2,105,533 and Rp 3,754,334 as of
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) 240,625,922 63,432,367 December 31, 2010 and 2009, respectively)
Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga 2.c, 2.o, 5, 29 396,011 7,702,467 Others Receivables - Third Parties
Persediaan 320,649 697,521 Inventories
Pajak Dibayar di Muka 2.h, 6.a 11,427,192 7,102,361 Prepaid Taxes
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 7, 9 10,123,915 3,783,824 Advances and Prepaid Expenses
Jumlah Aset Lancar 535,521,340 131,922,456 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Piutang Hubungan Istimewa 2.i, 2.o, 9, 29 Due from Related Parties
(Setelah dikurangi penyisihan penurunan (Net of allowance for impairments of
nilai sebesar Rp 1.604.663 dan Rp 1,604,663 and Rp 8,146,886 as of
Rp 8.146.886 masing-masing per tanggal December 31, 2010 and
31 Desember 2010 dan 2009) 18,635,769 45,397,109 and 2009, respectively)
Investasi pada Perusahaan Asosiasi 2.e, 8, 9 143,557,746 2,435,538 Investment in Associates
Aset Pajak Tangguhan 2.h, 6.e 816,831 2,895,494 Deferred Tax AssetsAset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi 2.f, 2.g, 10penyusutan sebesar Rp 184.383.612 Fixed Assets (Net of accumulated
dan Rp 151.655.997 masing-masing Rp 184,383,612 and Rp 151,655,997 as of
per 31 Desember 2010 dan 2009) 1,346,236,969 668,795,443 Desember 31, 2010 and 2009, respectively)
Aset Tidak Lancar Lainnya 2.c, 2.k, 2.o, 11, 29 37,773,625 30,628,523 Other Non Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 1,547,020,940 750,152,107 Total Non Current AssetsJUMLAH AKTIVA
JUMLAH ASET 2,082,542,280 882,074,563 TOTAL ASSETS
R/091.AGA/10.1/2011
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan See the accompanying Notes which are bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini an integral part of these Consolidated Financial Statements
Final.draft/3/30/2011 12:09 AM 2 paraf
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan) CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued) Per 31 Desember 2010 dan 2009 As of December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS Catatan/ 2010 2009 LIABILITIES, MINORITY INTEREST
DAN EKUITAS Note Rp Rp AND STOCKHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK SHORT TERM LIABILITIES
Hutang Usaha 2.c, 2.o, 12, 29 Accounts Payable
Hubungan Istimewa 2.i, 2.o, 9, 29 162,862,076 15,904,706 Related Parties
Pihak Ketiga 77,939,884 8,266,196 Third Parties
Hutang Pajak 2.h, 6.d 6,889,898 13,102,976 Taxes Payable
Beban yang Masih Harus Dibayar 2.o, 2.r, 13, 29 4,758,782 1,009,647 Accrued Expenses
Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga 2.o, 14, 29 78,186,017 6,916,456 Others Payable - Third Parties
Hutang Dividen 2.i, 9, 23.b, 29 57 18,877,320 Dividend Payable
Bagian Lancar Kewajiban Jangka Panjang: 2.c, 2.o, 29 Current Portion of Long-term Liabilities:
Hutang Bank 15 127,324,913 66,701,665 Bank Loans
Hutang Sewa Pembiayaan 2.g, 16 10,514,363 11,162,541 Finance Lease PayablesJumlah Kewajiban Jangka Pendek 468,475,990 141,941,507 Total Short Term Liabillities
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES
Hutang Hubungan Istimewa 2.c, 2.i, 2.o, 9, 29 203,091,827 140,508,264 Due to Related PartiesKewajiban Jangka Panjang - Setelah dikurangi 2.c, 2.o, 29 Long-term Liabilities - Net of
bagian Jatuh Tempo 1 Tahun: Current Portion:
Hutang Bank 15 295,089,870 70,676,500 Bank Loans
Hutang Sewa Pembiayaan 2.g, 16 9,847,689 21,337,539 Finance Lease PayablesKeuntungan Ditangguhkan atas Deferred Gain from
Transaksi Jual dan Sewa-Balik Sale and Leaseback
Aset Tetap - Bersih 2.g, 17 59,635 81,940 Transactions of Fixed Assets - Net
Kewajiban Pajak Tangguhan 2.h, 6.e 292,073 -- Deferred Tax LiabilitiesKewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 2.l, 18 10,570,837 8,707,683 Estimated Liabilities on Employee Benefits
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 518,951,931 241,311,926 Total Long Term Liabillities
JUMLAH KEWAJIBAN 987,427,921 383,253,433 TOTAL LIABILITIES
HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTEREST IN NET
BERSIH PERUSAHAAN ANAK 2.b, 19 41,703,780 4,007,083 ASSETS OF SUBSIDIARIES
EKUITAS STOCKHOLDERS' EQUITY
Modal Saham Capital Stock
Nilai nominal - Par value -
Rp 100 per 31 Desember 2010 dan Rp 100 as of December 31, 2010 and
Rp 1.000.000 per 31 Desember 2009 Rp 1,000,000 as of Desember 31, 2009
Modal Dasar - Authorized Capital -
10.000.000.000 saham per 31 Desember 10,000,000,000 shares as of December 31,
2010 dan 492.184 saham per 2010 and 492,184 shares as of
31 Desember 2009 December 31, 2009
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -
3.550.000.000 saham per 31 Desember 3,550,000,000 shares as of December 31,
2010 dan 123,046 saham per 2010 and 123,046 shares as of
31 Desember 2009 20 355,000,000 123,046,000 December 31, 2009
Tambahan Modal Disetor 21 238,123,775 -- Additional Paid in Capital
Difference in Value Resulting from
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transactions Between
Entitas Sepengendali 2.m, 22 337,777,203 337,777,203 Entities Under Common Control
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan 2.c (1,252,218) -- Translation Adjustment
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Difference Due to Changes of Equity
Perusahaan Anak 2.n (520,127) (308,351) Transaction in Subsidiaries
Saldo Laba 124,281,946 34,299,195 Retained Earnings
Jumlah Ekuitas 1,053,410,579 494,814,047 Total Stockholers' Equity
JUMLAH KEWAJIBAN, TOTAL LIABILITIES,
HAK MINORITAS MINORITY INTEREST AND
DAN EKUITAS 2,082,542,280 882,074,563 STOCKHOLDERS' EQUITY
R/091.AGA/10.1/2011
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan See the accompanying Notes which are bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini an integral part of these Consolidated Financial Statements
Final.draft/3/30/2011 12:09 AM 3 paraf
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ 2010 2009
Note Rp Rp
PENDAPATAN 2.j, 24 668,532,035 394,229,193 REVENUES
BEBAN LANGSUNG 2.j, 25 488,931,319 263,495,549 DIRECT EXPENSES
LABA KOTOR 179,600,716 130,733,644 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2.j, 26 OPERATING EXPENSES
Pemasaran 1,073,644 806,372 Marketing
Umum dan Administrasi 41,924,644 29,916,988 General and Administrative
Jumlah Beban Usaha 42,998,288 30,723,360 Total Operating Expenses
LABA USAHA 136,602,428 100,010,284 INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)
Laba Selisih Kurs - Bersih 2.c 10,448,636 29,045,948 Gain on Foreign Exchange - Net
Laba Pemulihan Gain on Reversal
(Rugi) Penurunan Nilai Piutang 2.o 8,191,025 (11,901,220) (Loss) on Impairment of Receivables
Laba Pelepasan Aset Tetap 2.f, 10 5,263,787 317,827 Gain on Disposal of Fixed Assets
Penghasilan Bunga 1,115,843 427,232 Interest Income
Laba Pemulihan(Rugi) Penurunan Nilai Aset Gain Reversal (Loss) on Impairment of
Tidak Digunakan 2.k, 10 742,847 (2,071,304) Unused Assets
Gain on Disposal of Investment in
Laba Pelepasan Investasi Saham 8 -- 16,487,260 Shares
Amortisasi Keuntungan Ditangguhkan 2.g, 17 22,305 22,305 Amortisation of Deferred Gain
Denda Pajak (70,831) (649,221) Tax Penalty
Beban Bunga dan Keuangan (31,013,193) (19,158,861) Interest and Financial Charges
Lain-lain 3,107,498 (654,961) Others
Jumlah Penghasilan (Beban)
Lain-lain Bersih (2,192,083) 11,865,005 Total Other Income (Charges) - Net
INCOME BEFORE EQUITY IN
LABA SEBELUM BAGIAN LABA NET EARNING OF ASSOCIATES
PERUSAHAAN ASOSIASI 134,410,345 111,875,289 COMPANIES
BAGIAN LABA (RUGI) EQUITY IN NET EARNING (LOSS)
PERUSAHAAN ASOSIASI 2.e, 8 12,590,625 (305,938) OF ASSOCIATES COMPANIES
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 147,000,970 111,569,351 INCOME BEFORE INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX BENEFIT
PENGHASILAN 2.h, 6.b (EXPENSES)
Pajak Kini (10,681,888) (12,751,412) Current Tax
Pajak Tangguhan (2,370,431) 2,445,494 Deferred Tax
Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (13,052,319) (10,305,918) Total Income Tax Expenses
LABA SEBELUM HAK MINORITAS 133,948,651 101,263,433 INCOME BEFORE MINORITY INTEREST
HAK MINORITAS 2.b 27,896,326 875,912 MINORITY INTEREST
LABA BERSIH SETELAH NET INCOME AFTER
PENYESUAIAN PROFORMA 106,052,325 100,387,521 PROFORMA ADJUSTMENT
PENYESUAIAN PROFORMA 2.m -- 49,160,429 PROFORMA ADJUSTMENT
LABA BERSIH SEBELUM NET INCOME BEFORE
PENYESUAIAN PROFORMA 106,052,325 51,227,092 PRO FORMA ADJUSTMENT
LABA PER SAHAM DASAR 2.p, 27 BASIC EARNINGS PER SHARE
Setelah Penyesuaian Proforma 58.35 81.59 *) After Pro Forma Adjustment
Sebelum Penyesuaian Proforma 58.35 41.63 *) Before Pro Forma Adjustment
*) Disajikan Kembali As Restated *)
R/091.AGA/10.1/2011
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan See Accompanying Notes which are bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini an integral part of these Consolidated Financial Statements
Final.draft/3/30/2011 12:09 AM 4 paraf
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Modal Saham/ Tambahan Selisih Nilai Selisih Kurs Selisih Transaksi Proforma Modal Saldo Laba - Jumlah Ekuitas/
Note Capital Stock Modal Transaksi Penjabaran Perubahan yang Timbul Belum Ditentukan Total
Disetor/ Restrukturisasi Mata Uang Ekuitas dari Transaksi Penggunaannya/ Stockholders'
Additional Entitas Asing/ Perusahaan Restrukturisasi Retained Equity
Paid in Sepengendali/ Translation Anak/ Entitas Earnings -
Capital Difference in Value Adjustment Difference Due to Sepengendali/ Unappropriated
Resulting from Changes of Pro Forma Capital
Restructuring Equity Transaction Arising from
Transactions in Subsidiary Restructuring
between Entities Transactions between
under Entities under
Common Control Common Control
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2008 8,789,000 -- 60,968,812 -- -- 232,649,012 115,249,230 417,656,054 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008
Selisih Nilai Transaksi Difference in Value Resulting from
Restrukturisasi Restructuring Transactions between
Entitas Sepengendali 2.m, 22 -- -- 276,808,391 -- -- -- -- 276,808,391 Entities Under Common Control
Selisih Kurs Penjabaran Laporan
Keuangan Perusahaan Asosiasi Translation Adjustment of Associate Company
yang Dimiliki Perusahaan Anak 2.c, 2.n -- -- -- -- (308,351) -- -- (308,351) Owned by Subsidiary
Dividen Saham 20 114,257,000 -- -- -- -- -- (114,257,000) -- Stock Dividend
Dividen Tunai 23.a -- -- -- -- -- -- (17,920,127) (17,920,127) Cash Dividend
Laba Bersih Setelah Net Income After
Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- -- 100,387,521 100,387,521 Pro Forma Adjustments
Efek Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- (232,649,012) (49,160,429) (281,809,441) Effect of Pro Forma Adjustments
SALDO PER 31 DESEMBER 2009 123,046,000 -- 337,777,203 -- (308,351) -- 34,299,195 494,814,047 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
Tambahan Modal Disetor 23.a 141,954,000 141,954,000 Additional Paid in Capital
Penawaran Umum Saham Perdana 1.d, 20, 21 90,000,000 238,123,775 -- -- -- -- -- 328,123,775 Initial Public Offering
Selisih Kurs Penjabaran Laporan
Keuangan 2.c, 2.n -- -- -- (1,252,218) -- -- -- (1,252,218) Translation Adjustment
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Difference Due to Changes of Equity
Perusahaan Anak 2.n -- -- -- -- (211,776) -- -- (211,776) Transaction in Subsidiary
Dividen Tunai 23.a -- -- -- -- -- -- (16,069,574) (16,069,574) Cash Dividend
Laba Bersih -- -- -- -- -- -- 106,052,325 106,052,325 Net Income
SALDO PER 31 DESEMBER 2010 355,000,000 238,123,775 337,777,203 (1,252,218) (520,127) -- 124,281,946 1,053,410,579 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
R/091.AGA/10.1/2011
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See Accompanying Notes which are merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini an integral part of these Consolidated Financial Statements
Final.draft/3/30/2011 12:32 AM 5 paraf
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ 2010 2009Note Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari Pelanggan 496,223,735 403,541,054 Cash Received from Customers
Pembayaran kepada Pemasok (177,861,565) (189,762,591) Cash Paid to Suppliers
Penerimaan dari Pengembalian Tagihan Pajak 10,873,485 10,186,766 Proceed from Tax Refund
Pembayaran Pajak Penghasilan (17,218,437) (13,951,238) Payment of Income Tax
Pembayaran kepada Karyawan (57,604,857) (47,086,992) Cash Paid to Employees
Pembayaran Bunga (30,029,152) (19,243,411) Payment of Interest
Penerimaan Bunga 1,115,843 427,232 Interest ReceivedPenerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak Lainnya 28,396,604 (57,836,375) Cash Received from (Paid to) Other PartiesArus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 253,895,655 86,274,447 Net Cash Flows Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil Penjualan Aset Tetap 15,511,638 903,553 Proceed from Disposal of Fixed Assets
Penerimaan Dividen 3,363,650 -- Dividend Received
Penarikan Deposito Dibatasi Penggunaannya 788,066 Redemption of Restricted Deposit
Hasil Pelepasan Investasi Saham -- 31,292,800 Proceed from Disposal of Investment in Shares
Uang Muka Pembelian Aset Tetap (9,382,269) (11,279,955) Advance for Purchase of Fixed Assets
Penambahan Investasi Saham (134,344,500) (300,000) Placement of Investment in Shares
Perolehan Aset Tetap (627,377,560) (141,611,774) Acquisitions of Fixed Assets
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (751,440,975) (120,995,376) Net Cash Flows Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan Pinjaman Bank 403,091,527 105,951,500 Receipt of Bank Loans
Hasil Bersih Penawaran Umum Saham Perdana 328,873,775 -- Net Proceed from Initial Public Offering
Penerimaan Setoran Modal Perusahaan dan Receipt of Paid in Capital of the Company
Perusahaan Anak 145,100,000 -- and Subsidiary
Penerimaan untuk Pinjaman Kapal -- 10,334,400 Receipt of Loan for Vessels
Penerimaan dari (Pembayaran kepada)
Pihak Hubungan Istimewa 28,924,487 (14,095) Receipt from (Payment to) Related Parties
Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan (13,227,355) (12,771,857) Payment of Finance Lease Payable
Pembayaran Dividen (34,946,837) (7,168,127) Dividend Payment
Pembayaran Hutang Bank dan Biaya Transaksi (132,152,644) (44,743,728) Payment of Bank Loans and Transaction Cost
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 725,662,953 51,588,093 Net Cash Flows Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH
SETARA KAS 228,117,633 16,867,164 AND CASH EQUIVALENTS
EFFECTS OF FLUCTUATION IN
PENGARUH SELISIH KURS PADA EXCHANGE RATES ON
KAS DAN SETARA KAS (1,457,445) (3,089,620) CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
PADA AWAL TAHUN 40,491,760 26,714,215 BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
PADA AKHIR TAHUN 267,151,948 40,491,760 THE END OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END
TAHUN TERDIRI DARI: OF THE YEAR CONSIST OF:
Kas 172,031 205,990 Cash on Hand
Bank 212,898,840 34,833,726 Cash in Banks
Deposito Berjangka 54,081,077 5,452,044 Time Deposits
Jumlah 267,151,948 40,491,760 Total
AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK NON CASH INVESTING AND
MEMPENGARUHI ARUS KAS: FINANCING ACTIVITIES:
Penambahan Aset Tetap melalui Hutang 9, 14 140,185,409 -- Inceasing of Fixed Assets through Debt
Penambahan Modal Disetor Melalui Konversi Hutang Paid in Capital through Conversi of Pihak Hubungan Istimewa 2.j, 9 6,654,000 -- Due to Related Parties
Reklasifikasi Biaya Emisi Saham 750,000 -- Reclasification of Share Issuance CostDividen Saham 20 -- 114,257,000 Stock Dividend
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 6 Paraf:
1. U m u m 1. General 1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment
PT Wintermar Offshore Marine Tbk (Perusahaan) didirikan
dengan nama PT Swakarya Mulia Shipping berdasarkan
Akta Notaris Trisnawati Mulia SH No. 98 tanggal
18 Desember 1995. Akta pendirian tersebut telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.C2-7680.HT.01.01.TH.96
tanggal 6 Maret 1996.
PT Wintermar Offshore Marine Tbk (the Company) was
established under name of PT Swakarya Mulia Shipping
based on Notarial Deed of Trisnawati Mulia, SH, Notary in
Jakarta, No. 98 dated December 18, 1995. The deed of
establishment was approved by the Minister of Justice of
Republic of Indonesia in his Decree No. C2-
7680.HT.01.01.TH.96 on March 6, 1996.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 15 tanggal
16 September 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta mengenai perubahan nama Perusahaan, nilai
nominal saham, dan penyesuaian anggaran dasar dengan
Undang-undang No. 8 tahun 1996 tentang “Pasar Modal”
dan peraturan pelaksanaannya dalam rangka menjadi
Perseroan Terbuka. Akta perubahan ini telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-
44569.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 September 2010.
The Company’s Articles of Association have been amended
several times, most recently by the Notarial Deed No. 15
dated September 16, 2010 from Fathiah Helmi, SH, Notary
in Jakarta, regarding changes of the Company’s name, par
value of share, and to conform with Law No. 8 year 1996 on
“Capital Market” and its implementing regulations in order to
become a publicly listed company. This amendment was
approved by the Minister of Law and Human Rights of
Republic of Indonesia in his decision No. AHU-
44569.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 September 2010.
Kantor Perusahaan berlokasi di Jalan Kebayoran Lama
No. 155 Jakarta.
The Company’s office is located at Jalan Kebayoran Lama
No. 155 Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang pelayaran di
dalam negeri dan kegiatan penunjangnya.
Article 3 of the Company’s Articles of Association states that
the main activity of the Company is shipping in the national
waters and its supporting activities.
Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1996.
Saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang pelayaran
dengan fokus pada kapal penunjang kegiatan angkutan
lepas pantai bagi industri minyak dan gas bumi.
The Company started its commercial operations in 1996.
Currently, the Company is engaged in ship voyage with a
focus on supporting activities for the offshore transportation
for oil and gas industry.
1.b. Komisaris, Direksi dan Karyawan 1.b. Commissioners, Directors and Employees
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s management as of
December 31, 2010 and 2009 is as follows:
2010 2009
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:
Komisaris Utama President Commissionner
(Merangkap sebagai Komisaris Independen) Jonathan Jochanan -- (Serves as an Independent Commissioner)
Komisaris Johnson Williang Sutjipto Sugiman Layanto Commissionner
Komisaris Darmawan Layanto -- Commissionner
Direksi: Directors:
Direktur Utama Sugiman Layanto -- President Director
Direktur Ooi Ka Lok H. Endo Rasdja Director
Direktur Director
(Merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan) Nely Layanto -- (Serves as an Corporate Secretary)
Direktur Philippe Surrier -- Director
Direktur Tidak Terafiliasi Herman Santoso -- Unaffiliated Director
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 7 Paraf:
Perusahaan belum membentuk Komite Audit dan akan
membentuk Komite Audit selambat-lambatnya dalam
jangka waktu 6 (enam) bulan sejak pencatatan saham di
Bursa Efek Indonesia.
The Company has not yet established an Audit Committee
and will establish the Audit Committee at the latest within a
period of 6 (six) months since the listing of shares on the
Indonesia Stock Exchange.
Pada 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan
perusahaan anak memiliki pegawai tetap masing-masing
148 and 131 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and
subsidiaries employed 148 and 131 permanent employees
(unaudited).
Jumlah gaji dan tunjangan direksi dan komisaris Perusahaan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010
dan 2009 adalah sebagai berikut:
Salaries and allowance for directors and commissioners of
the Company for the years ended December 31, 2010 and
2009 are as follows:
2010 2009
Direktur 2,258,813 -- Directors
Komisaris 546,000 910,000 Commisioners
1.c. Struktur Perusahaan Anak 1.c. Subsidiaries' Structure
Perusahaan memiliki investasi langsung lebih dari 50%
saham perusahaan anak sebagai berikut:
The Company has direct investments in the following
subsidiaries:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Aset/ Total Assets
Perusahaan Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Kegiatan Usaha Utama/ Main Business Activity
Tahun Operasi Komersial/
Year of Commercial Operation
2010 %
2009 %
2010 Rp
2009 Rp
PT Wintermar (Wintermar) Jakarta Pelayaran/Shipping 1971 99.51 99.51 880,383,347 539,075,687PT Arial Niaga Nusantara (Arial) Palembang Pelayaran/Shipping 1997 99.51 99.51 84,184,546 81,355,358PT Sentosasegara Mulia Shipping (Sentosa)
Jakarta
Pelayaran dan Perdagangan/
Shipping and Trading 1995 99.51 99.51 202,755,056 118,700,833
PT Hammar Marine Offshore (Hammar)
Jakarta
Pelayaran/Shipping -- 60.00 60.00 28,725,724 22,414,484
PT PSV Indonesia (PSV) Jakarta Pelayaran/Shipping 2010 51.00 -- 492,494,207 -- Abbeypure Pte. Ltd (ABP)
Singapura/ Singapore
Investasi/Investment 2010 100.00 -- 185,256,521 --
Berikut perubahan kepemilikan pada perusahaan anak pada
masing-masing tahun:
Following the change of ownership at the subsidiary in
each year:
Wintermar Wintermar
Selama tahun 2009, Perusahaan mengambil alih 6.760
saham Wintermar dan melakukan penyetoran saham
sebanyak 246.000 saham. Sehingga pada 31 Desember
2010, Perusahaan memiliki 252.760 saham Wintermar.
During 2009, the Company acquired 6,760 shares of
Wintermar and increased the paid-up capital by 246,000
shares. As of December 31, 2010, the Company has
252,760 shares of Wintermar.
Arial Arial
Selama tahun 2009, Perusahaan mendapatkan dividen
saham sebanyak 3.124.530 saham. Sehingga pada 31
Desember 2010, Perusahaan memiliki 10 saham dengan
nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dan 3.324.530 saham
dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham.
During 2009, the Company received stock dividend of
3,124,530 shares. As of December 31, 2010, the
Company has 10 shares with par value of Rp 1,000,000
per shares and 3,324,530 shares with par value of
Rp 10,000 per shares.
Sentosa Sentosa
Selama tahun 2009, Perusahaan mendapatkan dividen
saham sebanyak 7.939.990 saham. Sehingga pada
31 Desember 2010, Perusahaan memiliki 10.000 saham
dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dan
8.100.890 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 per
saham.
During 2009, the Company received stock dividend of
79,339,900 shares. On December 31, 2010, the
Company has 10,000 shares with par value of
Rp 1,000,000 per shares and 8,100,890 shares with par
value of Rp 10,000 per shares.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 8 Paraf:
Hammar Hammar
Selama tahun 2009, Perusahaan melakukan penyetoran
saham sebanyak 2.270 saham yang merupakan reklasifikasi
uang muka setoran modal. Sehingga pada tanggal 31
Desember 2010, Perusahaan memiliki 2.400 saham.
During 2009, the Company increased the paid-up capital
by 2,270 shares which is represented on reclassification
of advance for future stock subscription. As of December
31, 2010, the Company has 2,400 shares.
PSV PSV
Pada saat pendirian PSV di tahun 2010, Perusahaan
menempatkan modal disetor sebanyak 10.200 saham.
On the establishment of PSV in 2010, the Company
contributed a paid-in capital of 10,200 shares.
ABP ABP
Pada saat pendirian ABP di tahun 2010, Perusahaan
menempatkan modal disetor sebanyak 20.500.000 saham.
On the establishment of ABP in 2010, the Company
contributed a paid-in capital of 20,500,000 shares.
1.d. Penawaran Umum Efek Perusahaan 1.d. The Company's Public Stock Offering
Pada tanggal 19 November 2010, Perusahaan telah
dinyatakan efektif sebagai perusahaan publik dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-10515/BL/2010 untuk
melakukan penawaran umum atas 900.000.000 saham
Perusahaan kepada masyarakat dan 90.000.000 Waran Seri
I. Saham dan waran tersebut telah dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 29 November 2010.
On November 19, 2010, the Company was declared of
effective sebagai as a public company by the Chairman of
the Capital Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam-LK) in his degree
No. S-10515/BL/2010 for its public offering for
900,000,000 shares and 90,000,000 Warrant Seri I.
These shares and warrant were listed at Indonesian Stock
Exchanges dated November 29, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham
Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2010, all of the Company's shares
have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang
antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia,
peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (revisi 2000) tentang
“Pedoman Penyajian dan Laporan Keuangan” dan Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik Industri Transportasi sesuai dengan
Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 tanggal 27
Desember 2002.
2.a. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements
These consolidated financial statements are presented in
conformity with generally accepted accounting principles
in Indonesia, which consist of, among others, Statement
of Financial Accounting Standards (PSAK) established by
the Indonesian Institute of Accountants, the Indonesia
Capital Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (revised 2000)
concerning “The Guidelines for Presentation of Financial
Statements” and Guidelines for Presentation and
Disclosures of the Financial Statements of Public Listed
Company Engage in Trasportation Industry in accordance
with circular letter of Chairman of Bapepam
No. SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002.
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan
konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical
cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun
berdasarkan pengukuran lain seperti yang diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan
keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan
metode akrual kecuali untuk laporan arus kas.
The basis of measurement in the preparation of these
consolidated financial statements is historical cost
concept, except for certain accounts which are measured
on the basis described in related accounting policy in
those certain accounts. The consolidated financial
statements are prepared by using accrual method, except
for the statements of cash flows.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 9 Paraf:
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan
menggunakan metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared
using direct method by categorizing its cash flows into
operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan
keuangan konsolidasian ini adalah mata uang Rupiah. The reporting currency used in the preparation of these
consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.
2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari
Perusahaan dan perusahaan anak sebagaimana yang
disajikan dalam Catatan 1.c.
2.b. Principles of Consolidation
The consolidated financial statements include the
accounts of the Company and subsidiaries as shown in
Note 1.c.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan
berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh
akun, transaksi dan laba yang signifikan antar perusahaan
yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan
posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.
Presentation of consolidated financial statements has
been performed on the basis of the entity concept. All
significant intercompany accounts, transactions and profit
have been eliminated to reflect the financial position and
result of operations as a whole.
2.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs
yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal
neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dikonversi ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut (dalam Rupiah Penuh):
2.c. Transactions and Balances in Foreign Currencies
Transactions involving foreign currencies are recorded at
the rates of exchange prevailing at the time the
transactions are made. At balance sheets date, monetary
assets and liabilities denominated in foreign currencies
are converted using the middle rate of Bank of Indonesia
prevailing at December 31, 2010 and 2009 as follows (in
Full Rupiah):
2010 2009
Rp Rp
1 USD 8,991 9,400 1 USD
1 SGD 6,981 6,698 1 SGD
1 MYR 2,915 2,747 1 MYR
Pembukuan ABP diselenggarakan dalam mata uang
pelaporan Dolar Amerika Serikat (USD). Untuk tujuan
penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban
ABP pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut,
sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan
menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi
disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih
Kurs Penjabaran Laporan Keuangan” pada neraca
konsolidasian.
The books of accounts of ABP held its reporting currency
in United States Dollar (USD). For consolidation purposes,
the assets and liabilities of ABP at balance sheet date are
translated into Rupiah using the exchange rates at
balance sheet date, while revenues and expenses are
translated at the average exchange rates. Resulting
foreign exchange is presented as “Translation Adjustment”
and shown as part of equity in the consolidated balance
sheets.
2.d. Setara Kas
Setara kas terdiri dari deposito berjangka dengan jangka
waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal
penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak
dibatasi penggunaannya.
2.d. Cash Equivalents
Cash equivalents consist of time deposits with maturities
date not more than 3 (three) months since the time of their
placement, not pledged as collateral and unrestricted.
2.e Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara
langsung atau tidak langsung mempunyai kepemilikan saham
20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah
atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih
perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi
dengan pendapatan dividen.
2.e. Investments in Associates
Investment in shares wherein the Company has an
ownership interest, directly and indirectly of 20% but not
exceeding 50% are accounted for under the equity
method, whereby the cost of investment is increased or
decreased by the Company’s share in the net earnings
(losses) of an associate since the acquisition date, and
deducted by dividends income.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 10 Paraf:
2.f. Aset Tetap
Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan
dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan aset tetap
dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset sebagai
berikut:
2.f. Fixed Assets
Fixed assets, after initial recognition, are accounted for by
using cost model and carried at cost less accumulated
depreciation and accumulated impairment losses.
Depreciation is computed using the straight-line method
based on the estimated useful lives of the assets as
follows:
Tahun/ Years
Bangunan 20 Building
Kapal dan Perlengkapan 16 Vessels and Eqipment
Mesin 4 Machinery
Kendaraan 4 Vehicles
Inventaris Kantor 4 Office Equipment
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam
Iaporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran termasuk
biaya docking dan penambahan daIam jumlah signifikan
dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak digunakan lagi
atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan
dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam
laporan Iaba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to the
statements of income as incurred; significant renewals
including significant docking cost and betterment are
capitalized. When assets are retired or otherwise
disposed of, the cost and related accumulated
depreciation are removed from the accounts and any
resulting gain or loss is reflected in the consolidated
statements of income for the years.
Biaya docking kapal dikapitalisasi pada saat terjadinya dan
diamortisasi dengan metode garis lurus sampai sisa umur
kapal.
Vessel dry docking cost is capitalized when incurred and
is amortized on a straight line basis over the remaining
useful life of vessel.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-
masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan
siap digunakan.
Asset in progress is stated at cost. Accumulated cost is
transferred to respective fixed assets account when
completed and ready for use.
2.g. Sewa 2.g. Lease
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika
sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu
sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa
tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Lease is classified as capital lease when the lease
transferrs substantially all the risks and benefits that relate
to the ownership of asset. Lease is classified as operating
lease when the lease does not transfer substantially all
the risks and benefits that relate to the ownership of asset.
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan
sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar
aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian
ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang
digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran
sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam
sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak,
digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee.
Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan
ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan
penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap
yang dimiliki sendiri.
At the commencement of the lease term, lessee
recognizes the capital lease as an asset and liability in the
balance sheet at fair value of the leased asset or at
present value of the minimum lease payment, if present
value is lower than fair value. Valuation is determined at
the beginning of the contract. The discount rate used in
calculation of present value of minimum lease payment is
interest rate implicit in the lease, if practicable, or else the
lessee’s incremental borrowing rate. Lessee’s initial direct
cost is added to the asset. Depreciation policy of leased
asset should be consistent with that for owned assets.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 11 Paraf:
Transaksi jual dan sewa balik meliputi penjualan suatu aset
dan penyewaan kembali aset yang sama. Jika suatu
transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa pembiayaan,
selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat
diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual, tetapi
ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
Keuntungan yang belum diamortisasi disajikan pada akun
“Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa-
Balik Aset Tetap – Bersih”.
A sale and leaseback transaction involves the sale of an
asset and leasing back the same asset. If a sale and
leaseback transaction is a finance lease, any excess of
sales proceeds over the carrying value should not be
immediately recognized as income in the financial
statements of a seller (lessee), but it should be deferred
and amortized over the lease period. Unamortized gains
are stated in ”Deferred Gain from Sales and Lease Back
Transaction of Fixed Assets – Net” account.
2.h. Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan
kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai
pajak tangguhan dengan metode kewajiban neraca. Tarif
pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah
berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak
penghasilan tangguhan.
2.h. Income Tax
All temporary differences arising between the tax bases of
assets and liabilities and their carrying value for financial
reporting purposes are recognized as deferred tax using
the balance sheet liability method. Currently enacted tax
rates or substantially enacted are used to determine
deferred income tax.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat
ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,
pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat
keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when an
assessment letter is received or, if an objection or
appealed against, when the result of the objection or
appeal is determined.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun
yang bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku.
Current tax is recognized based on taxable income for the
year, which calculated in accordance with the current tax
regulations.
Penghasilan utama Perusahaan merupakan objek pajak final,
sehingga Perusahaan tidak mengakui aset dan kewajiban
pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat
aset dan kewajiban menurut laporan keuangan konsolidasian
dengan dasar pengenaan pajak aset kewajiban yang
berhubungan dengan penghasilan tersebut.
The Company’s principal revenue is subjected to final tax,
consequently the Company does not recognize deferred
tax asset and liability arising from temporary difference of
carrying value of asset and liabilities according to
consolidated financial statements with tax bases of asset
and liability related to the said revenue.
2.i. Transaksi Hubungan Istimewa 2.i. Transaction with Related Parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: a) Perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau
lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
Related parties consist of the following: a) Companies that directly, or indirectly through one or
more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
b) perusahaan asosiasi; b) associated companies; c) perorangan yang memiliki, baik secara langsung
maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
c) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
d) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
d) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 12 Paraf:
e) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
e) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
2.j. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat jasa diserahkan. Beban dan
penghasilan (beban) lainnya diakui pada saat terjadinya.
2.j. Revenue and Expense Recognition
Revenues are recognized when the services are
delivered. Expenses and other income (charges) are
recognized on accrual basis.
2.k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Jumlah yang dapat diperoleh kembali aset non keuangan
harus diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai
tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali.
Penurunan nilai aset non keuangan diakui sebagai rugi pada
laporan laba rugi, sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48
tentang “Penurunan Nilai Aset”.
2.k. Impairment of Non-financial Assets
Recoverable amount of non-financial assets shall be
estimated whenever events and changes of
circumstances indicate the carrying value may not be
recoverable. Impairment in non-financial asset is
recognized as loss in the statements of income, in
accordance to PSAK No. 48, “Impairment of Assets”.
2.l. Imbalan Kerja 2.l. Employee Benefits
Perusahaan menghitung Imbalan Kerja berdasarkan PSAK
No. 24 (Revisi 2004) tentang Imbalan Kerja.
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak
terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada
perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
The Company calculates employee benefits in
accordance with PSAK No. 24 (2004 revised) concerning
“Employee Benefits”.
Short-term employees’ benefits are recognized at an
undiscounted amount when such employees have
rendered their services to the Company during the
accounting period.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur
dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah
memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu
periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan
menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban
konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan.
Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan
dengan menggunakan metode projected unit credit.
Post employment benefit is recognized at a discounted
amount when the employees have rendered their service
to the Company during the accounting period. Liabilities
and expenses are measured using actuarial techniques
which include constructive obligation that arises from the
Company’s common practices. In calculating the
liabilities, the benefit must be discounted by using the
projected unit credit method.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya
jika, Perusahaan berkomitmen untuk:
a. memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan
sebelum tanggal pensiun normal; atau
b. menyediakan pesangon bagi karyawan yang menerima
penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Termination benefit is recognized when, and only when,
the Company is committed to either :
a. terminate the employment of an employee or group
of employee before the normal retirement date; or
b. provide termination benefits as a result of an offer
made in order to encourage voluntary redundancy.
2.m. Selisih Nilai Transaksi Restruktrurisasi Entitas
Sepengendali
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa
pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen
2.m. Difference in Value Resulting from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control
The restructuring transactions with entities under common
control, such as transfers of assets, liabilities, shares or
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 13 Paraf:
kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka
reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu
kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan
pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak
menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok
perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok
perusahaan tersebut.
other ownership instruments by re-organizing entities within
the same group, does not represent changes of ownership
in terms of economic substance and should not result in
gain or loss for the group companies as a whole or for the
individual entity in the group.
Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali
tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi
pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen
kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun
kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk
hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti
penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan
kepemilikan.
Since restructuring transactions with entities under
common control do not result in changes in term of
economic substance of ownership in transferred assets,
liabilities or other ownership instruments, the transferred
assets or liabilities (in legal form) should be recorded at
book value in a manner similar to business combination
transactions using the pooling of interest method.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut
bukan merupakan goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai
akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.
The difference between transfer price and book value does
not represent goodwill. Such difference is recorded in an
account entitled “Difference in Value Resulting from
Restructuring Transactions between Entities Under
Common Control” and presented as a component of
stockholders’ equity.
2.n. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak 2.n. Difference Due to Changes of Equity in Subsidiary
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya
perubahan nilai ekuitas perusahaan anak yang bukan
merupakan transaksi antara Perusahaan dengan
perusahaan anak diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan
akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan
Anak”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban
pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Changes in the value of investments due to changes in the
equity of subsidiaries arising from capital transactions of
such subsidiaries with other parties are recognized in
equity as “Difference Due to Changes of Equity in
Subsidiary”, and recognized as income or expenses in the
period those investments are disposed of.
2.o.Instrumen Keuangan 2.o. Financial Instruments
Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006)
“Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan
PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif untuk
laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Sebagai dampak
penerapan PSAK tersebut adalah tambahan pengungkapan
Catatan 29 mengenai Instrumen Keuangan: Informasi Risiko
Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
mengklasifikasi seluruh instrumen keuangan yang
dimilikinya sebagai berikut:
The Company applied PSAK No. 50 (Revised 2006)
“Financial Instruments: Presentation and Disclosure” and
PSAK No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments:
Recognition and Measurement”, which effective
prospectively for financial statements covering periods
beginning on or after January 1, 2010. As the impact of
applying PSAK are additional disclosure Note 29 on
Financial Instrument: Information on Financial Risk. On
December 31, 2010, the Company classifies financial
instruments are as follows:
Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu
(i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang,
(iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset
keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini
tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut.
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut
pada saat awal pengakuannya. Pada saat ini Perusahaan
hanya memiliki aset keuangan yang dikelompokkan dalam
kategori:
Financial Assets
The Company classifies financial assets in one of the
following four categories as follows (i) Financial assets at
fair value through profit or loss; (ii) Loans and
Receivables; (iii) Held-to-maturity investments; and
(iv) Available for sale financial assets. This classification
depends on the Company’s purpose of financial assets’
acquisition. Management recognized financial assets’
classification at initial acquisition. Currently, the Company
only has financial asset that are classify in category:
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 14 Paraf:
• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar
aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang
dikategorikan sebagai aset tidak lancar, kecuali untuk
yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tangal
neraca dikategorikan sebagai aset tidak lancar.
• Loans and Receivables
Loans and receivables are non-derivative financial
assets with fixed or determinable payments that are
not quoted in an active market. Loans and receivables
are categorized as non-current assets, except for
maturities greater than 12 months after the balance
sheet date are categorized as non-current assets.
• Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo • Held-to-Maturity Investments
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan,
dimana manajemen mempunyai intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, selain:
Held-to-maturity investments are non-derivative
financial assets with fixed or determinable payments
and fixed maturity that Management has the positive
intention and ability to hold to maturity, other than:
a) Investasi yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi ;
b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia
untuk dijual; dan
c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang
diberikan dan piutang.
a) Investments which from initial recognition, were
designated as financial assets measured at fair
value through profit or loss;
b) Investments were designated as available for sale;
and
c) Investments that meet the definition of loans and
receivables.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
At initial recognition, Held-to-maturity investments are
recognized at fair value plus transaction costs and
subsequently measured at amortized cost using the
effective interest rate method.
Metode Suku Bunga Efektif Effective Interest Method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan
untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari
instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku
bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang
(mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan
dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga
efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya)
selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih
tepat digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada
saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating
the amortized cost of a financial instrument and of
allocating interest income over the relevant period. The
effective interest rate is the rate that exactly discounts
estimated future cash receipts (including all fees and
points paid or received that form an integral part of the
effective interest rate, transaction costs and other
premiums or discounts) through the expected life of the
financial instrument, or, where appropriate, a shorter
period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk
instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for
financial instruments other than those financial
instruments at fair value through profit or loss.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 15 Paraf:
Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets
Penurunan nilai aset keuangan tersebut di atas dievaluasi
oleh manajemen secara individual terhadap indikator
penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan
tersebut diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif,
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal, dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan
atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of these financial assets above evaluated by
management individually for indicators of impairment at
each balance sheet date. These financial assets are
impaired where there is objective evidence that, as a
result of one or more events that occurred after the initial
recognition of the financial assets, the estimated future
cash flows of the investment have been impacted.
Beberapa bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai
berikut:
• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit
atau pihak peminjam; atau
• pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi
atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
• terdapat kemungkinan bahwa pihak pelanggan akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan; atau
• peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran
piutang dari rata-rata kredit (lebih dari 150 hari setelah
jatuh tempo).
Some of objective evidence of impairment could be
include:
• significant financial difficulty of the issuer or
counterparty; or
• default or delinquency in interest or principal
payments; or
• it becoming probable that the borrower will enter
bankruptcy or financial reorganisation; or
• delays in receiving payments receivable increased
from an average of credit (more than 150 days after
the due date).
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan
yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai
merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan
dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal.
For financial assets carried at amortized cost, the amount
of impairment is the difference between the assets’
carrying amount and the present value of estimated
future cash flows, discounted at the original effective
interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan
kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset
keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan. Jika piutang tidak
tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun
penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang
sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun
penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang
diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial assets is reduced by
the impairment loss directly for all financial assets with
the exception of receivables, where the carrying amount
is reduced through the use of an allowance account.
When a receivable is considered uncollectible, it is written
off against the allowance accounts. Subsequent
recoveries of amounts previously written off are credited
against the allowance account. Changes in the carrying
amount of the allowance account are recognized in
statements of income.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Derecognition of Financial Assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika,
dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset
keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara
substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan
serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka
Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset
yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang
mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset
keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset
keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin
sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognizes a financial asset when, and
only when, the contractual rights to the cash flows from
the asset expire, or when it transfers the financial asset
and substantially all the risks and rewards of ownership of
the asset to another entity. If the Company neither
transfers nor retains substantially all the risks and
rewards of ownership and continues to control the
transferred asset, the Company recognizes its retained
interest in the asset and an associated liability for
amounts it may have to pay. If the Company retains
substantially all the risk and rewards of ownership of a
transferred financial asset and also recognizes a
collateralized borrowing for the proceeds received.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 16 Paraf:
Kewajiban Keuangan Financial Liabilities
Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori
(i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat ini
Perusahaan hanya memiliki kewajiban keuangan yang
dikelompokkan dalam kategori:
Financial liabilities classify into (i) financial liabilities at fair
value through profit or loss and (ii) financial liabilities at
amortized cost. Currently, the Company only has
financial liability that are classify into:
• Kewajiban Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
• Financial Liabilities at Amortized Cost
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai
kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi.
Financial liabilities not classified as financial
liabilities at fair value through profit or loss are
categorized and measured using amortized cost.
Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan Derecognition of Financial Liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan,
jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognise financial liabilities when, and
only when, the Company’s obligations are discharged,
cancelled or they expire.
Estimasi Nilai Wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan
di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku
pada tanggal neraca.
Fair Value Determination
The fair value of financial instruments traded in active
markets is determined based on prevailing market value
at balance sheet date.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia
dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity securities with unavailable fair
value are recorded at cost.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak
diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode
discounted cashflows dengan menggunakan asumsi asumsi
berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal
neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen
keuangan lainnya.
The fair value of other financial instruments not traded in
the market is determined using certain valuation
techniques. The Company uses discounted cashflows
with assumptions based on market conditions existing at
balance sheet date to determine the fair value of other
financial instruments.
2.p. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih
residual (laba setelah pajak dikurangi dividen saham utama)
yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun
yang bersangkutan. LPS dasar untuk seluruh periode laporan
keuangan disesuaikan dengan dampak penggabungan usaha
yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
2.p. Earnings per Share
Basic earnings per share is computed by dividing the
residual net income (income after income tax less
dividends of preferred stock) available for common
shareholders by the weighted average number of shares
outstanding during the year. Basic earnings per share for
all periods of financial statements had been adjusted
with business combination effect which using pooling of
interest method.
2.q. Informasi Segmen 2.q. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi
yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen
adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah
segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting
policies adopted for preparing and presenting the
consolidated financial statements. The primary format in
reporting segment information is based on business
segments, while secondary segment information is
based on geographical segments.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 17 Paraf:
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat
dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik
produk atau jasa individual kelompok produk atau jasa terkait)
dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
maupun dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of
an enterprise that is engaged in providing an individual
product or service or a group of related products or
services and that is subject to risks and returns that are
different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat
dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada
lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan
(wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component
of an enterprise that is engaged in providing products or
services within a particular economic environment area
and that is subject to risks and returns that are different
from those of components operating in other economic
environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu
segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika,
dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan
aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen
tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more
segments are allocated to their respective segments, if
and only if, their related revenues and expense also are
allocated to those segments and the relative autonomy
of those segments.
Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen geografis
karena aktivitas operasi Perusahaan dilakukan hanya di
wilayah perairan Indonesia.
The Company do not disclose geographical segment as
most of the activities of the Company are conducted
within Indonesian waters.
2.r. Penggunaan Estimasi 2.r. Use of Estimate
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen
untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dalam laporan
keuangan selama periode pelaporan. Hasil sesungguhnya
mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
The preparation of the financial statements in conformity
with generally accepted accounting principles requires
the Company’s management to make estimates and
assumptions that affect the reported amounts of assets
and liabilities at the date of the financial statements
during the reporting period. Actual results could differ
from those estimates.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 18 Paraf:
3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents
2010 2009
Rp Rp
Kas Cash on Hand
Rupiah 154,368 185,996 Rupiah
US Dolar US Dollar
(2010: USD 1,964.55; 2009: USD 2,127) 17,663 19,994 (2010: USD 1,964.55; 2009: USD 2,127)
172,031 205,990
Bank - Pihak Ketiga Cash in Banks - Third Parties
Rupiah Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 144,324,880 206,577 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 947,204 2,537,294 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk 570,036 433,313 PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 508,449 1,546,170 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank UOB Buana 7,647 85,844 PT Bank UOB Buana
PT Bank Pan Indonesia Tbk 5,864 443,838 PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4,181 -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank DBS Indonesia 3,995 8,074 PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1,685 -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
US Dolar US Dollar
PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk
(2010: USD 2,716,788.42; 2009: USD 624,094.63) 24,426,645 5,866,490 (2010: USD 2,716,788.42; 2009: USD 624,094.63)
PT Bank UOB Buana PT Bank UOB Buana
(2010: USD 1,274,848.35; 2009: USD 1,447.09) 11,462,162 13,603 (2010: USD 1,274,848.35; 2009: USD 1,447.09)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(2010: USD 498,244.16; 2009: USD 213,240.60) 4,479,713 2,004,462 (2010: USD 498,244.16; 2009: USD 213,240.60)
United Overseas Bank Limited - Singapura United Overseas Bank Limited - Singapura
(2010: USD 483,512.75; 2009: USD 177,030.39) 4,347,263 1,664,086 (2010: USD 483,512.75; 2009: USD 177,030.39)
PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia
(2010: USD 148,495.48; 2009: USD 797,342.53) 1,335,123 7,495,020 (2010: USD 148,495.48; 2009: USD 797,342.53)
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
(2010: USD 151,547.19; 2009: USD 535,083.60) 1,362,561 5,029,786 (2010: USD 151,547.19; 2009: USD 535,083.60)
The Bangkok Bank Company Limited-Indonesia The Bangkok Bank Company Limited-Indonesia
(2010: USD 37,946.98; 2009: USD 717,547.36) 341,181 6,744,945 (2010: USD 37,946.98; 2009: USD 717,547.36)
DBS Bank - Singapura (2010: USD 11,291) 101,521 - DBS Bank - Singapore (2010: USD 11,291)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2010: USD 5,545.19; 2009: USD 4,731.77) 49,857 44,479 (2010: USD 5,545.19; 2009: USD 4,731.77)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(2010: USD 3,988.90; 2009: USD 4,002.38) 35,864 37,622 (2010: USD 3,988.90; 2009: USD 4,002.38)
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk
(2010: 3,733.96; 2009: USD 4,005.44) 33,572 37,651 (2010: 3,733.96; 2009: USD 4,005.44)
Dolar Singapura Singapore Dollar
United Overseas Bank Limited - Singapura United Overseas Bank Limited - Singapore
(2010: SGD 2,571,943.41; 2009: SGD 83,906.79) 17,953,734 562,051 (2010: SGD 2,571,943.41; 2009: SGD 83,906.79)
DBS Bank - Singapura DBS Bank - Singapore
(2010: SGD 85,337.12; 2009: SGD 10,811.55) 595,705 72,421 (2010: SGD 85,337.12; 2009: SGD 10,811.55)
Sub Jumlah 212,898,840 34,833,726 Sub Total
Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Time Deposits at Third Parties
Rupiah Rupiah
PT Bank UOB Buana 40,000,000 -- PT Bank UOB Buana
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7,500,000 300,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- US Dolar US Dollar
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
(2010: USD 731,962.70; 2009: USD 408,264.74) 6,581,077 3,837,689 (2010: USD 731,962.70; 2009: USD 408,264.74)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2009: USD 60,225) -- 566,115 (2009: USD 60,225)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(2009: USD 79,600) -- 748,240 (2009: USD 79,600)
Sub Jumlah 54,081,077 5,452,044 Sub Total
Jumlah 267,151,948 40,491,760 Total
Tingkat Bunga Deposito Interest Rates of Time Deposits
Rupiah 5.25 - 7% 5.75% Rupiah
US Dolar 0.25 - 1.50% 1.25 - 1.50% US Dollar
Periode Jatuh Tempo Deposito 1 bulan/month 1 bulan/month Maturity Period of Time Deposits
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 19 Paraf:
4. Piutang Usaha 4. Accounts Receivable
Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan: Details of accounts receivable by customers:
2010 2009
Rp Rp
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 9) 5,475,703 8,712,156 Related Parties (see Note 9)
Pihak Ketiga Third Parties
Marathon International Petroleum Indonesia Ltd 36,245,652 -- Marathon International Petroleum Indonesia LtdConocophillips (Amborip VI) Ltd 30,313,359 -- Conocophillips (Amborip VI) Ltd
PT Chevron Pacific Indonesia 27,310,545 1,270,552 PT Chevron Pacific Indonesia
PT Conoco Phillips Indonesia 26,500,483 8,080,679 PT Conoco Phillips IndonesiaConocophillips Arafura Sea Ltd 15,962,438 -- Conocophillips Arafura Sea Ltd
Premier Oil Natuna Sea BV 13,813,793 7,038,951 Premier Oil Natuna Sea BV
Exxon Mobil E & P Indonesia (Mandar), Ltd 10,766,059 -- Exxon Mobil E & P Indonesia (Mandar), Ltd
PT Total E&P Indonesia 8,831,921 103,446 PT Total E&P Indonesia
Petrocina International (Bermuda) Ltd 7,507,451 2,412,577 Petrocina International (Bermuda) LtdPT Niaga Sapta Samudra 6,343,395 9,515,752 PT Niaga Sapta Samudra
PT Swasti Bahari Utama 6,319,291 5,385,149 PT Swasti Bahari Utama
Kei - Rsos Maritime Ltd 5,051,692 2,606,035 Kei - Rsos Maritime LtdEni Bukat Ltd 4,480,643 -- Eni Bukat LtdPT Margasurya Shipindo 4,213,913 764,189 PT Margasurya ShipindoBP Tangguh 3,984,354 BP Tangguh
Kodeco Energy Co Ltd 3,659,298 7,059,141 Kodeco Energy Co Ltd
PT Pertamina (Persero) 2,931,563 953,716 PT Pertamina (Persero)CNOOC SES Ltd 2,207,137 -- CNOOC SES Ltd
PT Pertamina EP 2,018,158 1,537,834 PT Pertamina EP
PT Pelayaran Indonesia Fortune 1,617,505 -- PT Pelayaran Indonesia FortunePT Trada Maritime 1,168,917 2,299,627 PT Trada Maritime
BP Berau, Ltd 928,561 6,414,688 BP Berau, Ltd
Petrochina International Ltd -- 3,051,737 Petrochina International LtdLain-lain (masing-masing di bawah Rp 2.000.000) 20,555,327 8,692,628 Others (each below Rp 2,000,000)
Jumlah 242,731,455 67,186,702 TotalDikurangi : Penyisihan Penurunan Nilai (2,105,533) (3,754,334) Less: Allowances for ImpairmentSub Jumlah Pihak Ketiga 240,625,922 63,432,367 Sub Total Third parties
Jumlah Bersih 246,101,625 72,144,523 Net
Rincian umur piutang yang dihitung sejak tanggal faktur adalah
sebagai berikut:
Aging schedule of accounts receivable since invoice date are as
follows:
2010 2009
Rp Rp
Belum Jatuh Tempo 123,760,047 52,041,704 Not Yet Due -
Telah Jatuh Tempo Over Due1 - 30 Hari 75,621,106 8,350,023 1 - 30 Days31 - 150 Hari 38,728,529 7,683,474 31 - 150 Days
Lebih dari 150 hari 10,097,476 7,823,657 Over 90 Days
Jumlah 248,207,158 75,898,857 TotalDikurangi : Penyisihan Penurunan Nilai (2,105,533) (3,754,334) Less: Allowances for Impairment
Jumlah Bersih 246,101,625 72,144,523 Net
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 20 Paraf:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai
berikut:
Accounts receivable based on currencies are as follows:
2010 2009
Rp Rp
Rupiah 12,854,659 8,897,535 RupiahUS Dolar (2010: USD 26,176.45; US Dollar (2010: USD 26,176.45;
2009: USD 7,127.55) 235,352,499 66,998,978 2009: USD 7,127.55)Dolar Singapura (2009: SGD 350.00) -- 2,344 Singapore Dollar (2009: SGD 350.00)Jumlah 248,207,158 75,898,857 TotalDikurangi : Penyisihan Penurunan Nilai (2,105,533) (3,754,334) Less: Allowances for Impairment
Jumlah Bersih 246,101,625 72,144,523 Net
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai
berikut:
The movement of allowance for impairment of accounts
receivable are as follows:
2010 2009
Rp Rp
Saldo Awal 3,754,334 -- Beginning Balance
Penambahan -- 3,754,334 Addition
Pengurangan (1,648,802) -- Deduction
Saldo Akhir 2,105,533 3,754,334 Ending Balance
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup
untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang.
Management believes that the allowance for impairment is
adequate to cover the possible impairment risk of receivables.
Jumlah piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 masing-masing sebesar Rp 17.461.616 dan Rp 8.448.965
merupakan piutang usaha kepada agen/perantara, sedangkan
sisanya merupakan piutang usaha kepada pelanggan langsung.
Accounts receivable on December 31, 2010 and 2009
amounted to Rp 17,461,616 and Rp 8,448,965,
respectively, represents accounts receivable to agents/
brokers, while the remaining is receivable from direct
customer.
Sebagian piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 15.d).
Part of receivable use as a pledge of Loan to PT Bank CIMB
Niaga Tbk (Note 15.d).
5. Piutang Lain-lain – Pihak Ketiga 5. Others Receivable – Third Parties
2010 2009
Rp Rp
Asuransi Insurance
Frist Capital & NTUC -- 5,134,365 Frist Capital & NTUC
PT Willis Indonesia -- 559,648 PT Willis Indonesia
-- 5,694,013
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000) 396,011 2,008,455 Others (each below Rp 500,000)
Jumlah 396,011 7,702,467 Total
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi
penurunan nilai piutang lain-lain kepada pihak ketiga dan
seluruh piutang lain-lain tersebut pada tanggal 31 Desember
2010 dapat ditagih.
Management believes that there is no indication of impairment
of others receivable to third parties and all others receivable
above as of December 31, 2010 can be fully collected.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 21 Paraf:
6. Perpajakan 6. Taxation
a. Pajak Dibayar Di Muka a. Prepaid Taxes
2010 2009
Rp Rp
Perusahaan The Company
Pajak Penghasilan Income TaxPasal 21 -- 1,614 Article 21
Pasal 23 72,344 -- Article 23
Pasal 28 A Tahun 2006 -- 68,542 Article 28 A - Year 2006
Tagihan Pajak 216,334 -- Tax Claims for Refund
Sub Jumlah 288,678 70,156 Sub Total
Perusahaan Anak Subsidiaries
Pajak Penghasilan Income Tax
Pasal 21 190,237 123,515 Article 21
Pasal 23 24,906 -- Article 23
Pasal 28 A -- Article 28 APajak Pertambahan Nilai 5,499,580 136,845 Value Added Tax
Tagihan Pajak 5,423,791 6,771,845 Claim for Tax RefundSub Jumlah 11,138,514 7,032,205 Sub Total
Jumlah 11,427,192 7,102,361 Total
b. Beban Pajak Penghasilan b. Income Taxes Expense
Perhitungan atas pajak final sehubungan dengan pendapatan
atas sewa kapal dan pengoperasian kapal untuk tahun-tahun
yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai
berikut:
A computation of final tax on revenues related to charter and
operation of vessels for the years ended December 31, 2010
and 2009, is as follows:
2010 2009
Rp Rp
Pajak Kini Current Tax
Perusahaan (533,392) (563,857) The Company
Perusahaan Anak (10,148,496) (12,187,555) Subsidiaries
(10,681,888) (12,751,412)
Pajak Tangguhan Deferred Tax
Perusahaan (600,532) 736,397 The Company
Perusahaan Anak (1,769,899) 1,709,097 Subsidiaries
(2,370,431) 2,445,494
Jumlah (13,052,319) (10,305,918) Total
c. Pajak Kini c. Current Tax
Perhitungan atas pajak final sehubungan dengan pendapatan
atas sewa kapal dan pengoperasian kapal Perusahaan untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:
The computation of final tax related to charter revenues and
operation of vessels of the Company for the years ended
December 31, 2010 and 2009, are as follows:
2010 2009
Rp Rp
Pendapatan yang Berhubungan dengan Revenue from Charter and
Pengoperasian dan Persewaan Kapal 44,449,364 46,988,083 Operation of Vessels
Beban Pajak Penghasilan Final 533,392 563,857 Final Income Tax Expense
Dikurangi: Less:
Pemotongan Selama Tahun Berjalan (497,683) (518,681) Current Year Withholding
Beban Pajak Penghasilan Final
yang Belum Dipotong 35,709 45,176 Unwithhold Final Income Tax Expense
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 22 Paraf:
Perhitungan beban pajak penghasilan final di atas
menggunakan tarif 1,2% dari pendapatan.
The calculation of the final income tax expense above is
calculated based on the tax rate 1.2% of revenue.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan laba
akuntansi sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense with income
before tax is as follows :
2010 2009
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Income before Income Tax According to
Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasian 147,000,970 111,569,351 Consolidated Statements of Income
Eliminasi antar Perusahaan 108,437,600 52,633,666 Intercompany's Elimination
Laba Perusahaan Anak Sebelum Pajak (148,252,321) (113,148,466) Income Before Income Tax of Subsidiaries
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan 107,186,249 51,054,552 Income Before Income Tax of the Company
Koreksi Fiskal Tax Correction
Beda Tetap Permanent Differences
Bagian Laba Perusahaan Anak Equity in Net Earning of Subsidiaries
dan Asosiasi (110,862,921) (46,922,694) and Associates
Pendapatan Usaha yang Dikenakan Operating Revenue Subjected to
Pajak Penghasilan Final (44,449,364) (46,988,083) Final Income Tax
Beban Usaha atas Pendapatan yang Operating Expenses on Revenue
Dikenakan Pajak Penghasilan Final 48,031,916 35,733,764 Subjected to Final Income Tax
Beban Lain-lain yang Other Expenses
Dikenakan Pajak Final 2,937,504 1,139,543 Subjected to Final Income Tax
Beda Waktu Timing Differences
Rugi (Pemulihan) Penurunan Nilai Piutang (2,402,126) 2,945,590 Loss (Reversal) on Impairment of Receivables
Jumlah 441,259 (3,037,329) Total
Rugi Fiskal yang Belum Dikompensasi: Compensated Tax Loss:
Tahun 2009 (3,037,329) -- Year 2009
Saldo Kompensasi Kerugian (2,596,070) (3,037,329) Balance of Loss Carryforward
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2009 berbeda
karena pada SPT tersebut hanya dihitung penghasilan kena
pajak atas transaksi atau atas pengasilan non final, sementara
pada laporan keuangan, penghasilan kena pajak dihitung dari
keseluruhan transaksi baik final maupun non final.
The corporate tax return (SPT) of 2009 is different since under
SPT, the taxable income is calculated only for transactions or
non-final income, while in the financial statements, the taxable
income is calculated for the whole transactions, both final and
non-final.
d. Hutang Pajak d. Taxes Payable
2010 2009
Rp Rp
Perusahaan Company
Pajak Penghasilan: Income Tax:Pasal 15 35,709 45,176 Article 15Pasal 21 185,565 -- Article 21Pasal 23 206,282 1,815,713 Article 23Pasal 4 (2) 17,230 -- Article 4 (2)Pasal 29 - Tahun 2008 -- 1,153 Article 29 - year 2008
Pajak Pertambahan Nilai 261,317 8,218 Value Added Tax
706,103 1,870,260
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 23 Paraf:
2010 2009
Rp Rp
Perusahaan Anak Subsidiaries
Pajak Penghasilan: Income Tax:Pasal 15 795,675 450,076 Article 15Pasal 21 1,119,529 87,218 Article 21Pasal 23 96,322 96,027 Article 23Pasal 26 478,246 23,227 Article 26Pasal 29 1,270,549 7,589,612 Article 29Pasal 4 (2) 17,097 -- Article 4 (2)
Pajak Pertambahan Nilai 2,406,377 2,986,556 Value Added Tax
6,183,795 11,232,716 Jumlah 6,889,898 13,102,976 Total
Wintermar
• Pada tanggal 19 Desember 2005, Wintermar, perusahaan
anak, menerima hasil pemeriksaan pajak tahun buku 2001
yang terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas penyerahan aset,
SKPKB PPN dan SKPKB Pajak Penghasilan Badan (PPh
Badan) dengan jumlah sebesar Rp 1.806.646.
Wintermar
• On December 19, 2005, Wintermar, a subsidiary, received
tax assessment letter for the year 2001 which consist of
Underpayment Tax Assesment Notice (SKPKB) of Value
Added Tax (PPN) on transfer of asset, SKPKB PPN and
SKPKB Corporate Income Tax totalling to Rp 1,806,646.
Pada tanggal 3 Maret 2006, Wintermar mengajukan keberatan
atas hasil pemeriksaan-pemeriksaan pajak di atas dan telah
ditolak oleh Direktorat Jendral Pajak pada tanggal 27 Februari
2007, kemudian pada tanggal 3 Mei 2007 Wintermar
mengajukan banding untuk tiap-tiap jenis pajak.
On March 3, 2006, Wintermar objected to the above tax
assessment notice and was rejected by Directorate General
of Tax on February 27, 2007, which subsequently on May 3,
2007 Wintermar filed an appeal letter for the above
rejection.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan,
pengajuan banding tersebut belum diputuskan oleh pengadilan
pajak.
Until the financial statement reporting date, the above
appeal letter has not been decided yet by the tax court.
• Pada tanggal 6 November 2006, Wintermar menerima hasil
pemeriksaan pajak tahun buku 2002, 2003 dan 2004 dengan
rincian sebagai berikut:
• On November 6, 2006, Wintermar received tax assessment
letter for the year 2002, 2003 and 2004 with details as
follows:
- Hasil pemeriksaan pajak tahun buku 2002 terdiri dari SKPKB
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 15, SKPKB PPh Pasal 23,
SKPKB Pajak Pertambahan Nilai (PPN), SKPKB PPN 16D,
SKPKB PPN Impor dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN
dengan jumlah sebesar Rp 1.669.417.
− Tax assessment letter for the year 2002 which consist of
Underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) of Income
Tax (PPh) Article 15, SKPKB PPh Article 23, SKPKB
Value Added Tax (PPN), SKPKB PPN 16D, SKPKB PPN
Impor, Tax Collection Letter (STP) PPN totalling to
Rp 1,669,417.
- Hasil pemeriksaan pajak tahun buku 2003 terdiri dari
SKPKB PPh Badan, SKPKB PPh Pasal 23, STP PPN,
SKPKB PPN 16D , SKPKB PPh Pasal 15, SKPKB PPN
Impor dan SKPKB PPN dengan jumlah sebesar
Rp 11.286.920.
− Tax assessment letter for the year 2003 which consist of
SKPKB corporate income tax, SKPKB PPh Article 23, STP
PPN, SKPKB PPN Article 16D, SKPKB PPh Article 15,
SKPKB PPN Import and SKPKB PPN totalling to
Rp 11,286,920.
- Hasil pemeriksaan pajak tahun buku 2004 terdiri dari SKPKB
PPh Badan, SKPKB PPh Pasal 15, SKPKB PPh Pasal 23,
SKPKB PPN 16D, STP PPN dan SKPKB PPN dengan jumlah
sebesar Rp 6.173.004.
− Tax assessment letter for the year 2004 which consist of
SKPKB corporate income tax, SKPKB PPh Article 15,
SKPKB PPh Article 23, SKPKB PPN Article 16D, STP
PPN and SKPKB PPN with totalling Rp 6,173,004.
• Pada tanggal 31 Januari 2007, Wintermar mengajukan
keberatan atas hasil pemeriksaan-pemeriksaan pajak di atas
dan telah ditolak oleh Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal
25 Januari 2008 kemudian pada tanggal 14 April 2008
Wintermar mengajukan banding untuk tiap-tiap jenis pajak.
• On January 31, 2007, Wintermar objected to all the above
tax assessment notices and were rejected by Directorate
General of Tax on January 25, 2008, which subsequently on
April 14, 2008 Wintermar filed an appeal letter for these
rejections.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 24 Paraf:
• Pada tanggal 22 Agustus 2007, Wintermar menerima hasil
pemeriksaan pajak tahun buku 2005 yang terdiri dari SKPKB
PPh Badan, SKPKB PPh Pasal 15, SKPKB PPN Jasa Impor,
SKPKB PPN Pasal 16D, SKPKB PPN dan STP PPN dengan
jumlah sebesar Rp 3.339.616.
• On August 22, 2007, Wintermar received tax assessment
letter for the year 2005 which consist of SKPKB corporate
income tax, SKPKB PPh Article 15, SKPKB PPN Import,
SKPKB PPN Article 16D, SKPKB PPN and STP PPN
totalling to Rp 3,339,616.
Pada tanggal 10 Oktober 2007, Wintermar mengajukan
keberatan atas hasil pemeriksaan-pemeriksaan pajak di atas
dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan,
pengajuan banding tersebut belum diputuskan oleh pengadilan
pajak.
On October 10, 2007, Wintermar objected to the above tax
audit assessment and as at the financial statement reporting
date, the above appeal letter has not been decided yet by
the tax court.
Sampai dengan 31 Desember 2008 dan 2007, Wintermar telah
melakukan pembayaran sebesar Rp 22.588.263 atas pajak-
pajak kurang bayar tersebut di atas yang diakui sebagai tagihan
pajak. Pada tahun 2008, berdasarkan penelaahan manajemen
Wintermar atas proses pengajuan banding, Wintermar
membentuk penyisihan atas tidak tertagihnya tagihan pajak
sebesar Rp 6.988.948 yang dibebankan pada tahun 2008.
The underpaid taxes mentioned above were paid by
December 31, 2008 and 2007, amounting to Rp 22,588,263
as after deducting the claim for tax refund. In 2008, based
on Wintermar’s management review of appeal process,
Wintermar provided an allowance for uncollectible claim for
tax refund amounting to Rp 6,988,948 which was charged in
2008.
Pada tanggal 10 Agustus 2009, Pengadilan Pajak
mengeluarkan beberapa keputusan atas banding yang diajukan
Wintermar kepada Direktorat Jendral Pajak, antara lain sebagai
berikut:
- mengabulkan sepenuhnya pemohonan banding Wintermar
untuk keberatan atas SKPKB PPN 16D tahun 2002 dan 2004
sehingga pajak terutang menjadi nihil;
- menolak permohonan banding Wintermar untuk keberatan
atas SKPKB PPN 16D tahun 2003 sebesar Rp 12.814.
On August 10, 2009, Tax Court issued several decisions on
the appeals by Wintermar to the Directorate General of
Tax, are as follows:
- granted Wintermar’s appeal for SKPKB PPN Article 16D
for the year of 2002 and 2004, therefore tax payable
amounted to nil;
- rejected Wintermar’s appeal for SKPKB PPN Article 16D
for the year of 2003 amounted to Rp 12,814.
Pada tanggal 31 Agustus 2009, Pengadilan Pajak
mengeluarkan beberapa keputusan atas banding yang diajukan
Wintermar kepada Direktorat Jendral Pajak, antara lain sebagai
berikut:
- mengabulkan sebagian pemohonan banding Wintermar untuk
keberatan atas SKPKB PPh Pasal 23 tahun 2002 dan 2003
sehingga pajak terutang menjadi Rp 69.587 dan Rp 99.645;
- mengabulkan sepenuhnya pemohonan banding Wintermar
untuk keberatan atas SKPKB PPN Impor tahun 2002
sehingga pajak terutang menjadi nihil; dan
- menolak permohonan banding Wintermar untuk keberatan
atas SKPKB PPN 16D tahun 2004 sebesar Rp 6.884.
On August 31, 2009, Tax Court issued several decisions on
the appeals by Wintermar to the Directorate General of Tax,
are as follows:
- granted in part of Wintermar’s appeal for SKPKB PPh
Article 23 for the year of 2002 and 2003, therefore tax
payable amounted to Rp 69,587 and Rp 99,645;
- fully granted Wintermar’s appeal for SKPKB PPN Import
for the year of 2002, therefore tax payable amounted to
nil; and
- rejected Wintermar’s appeal for SKPKB PPN Article 16D
for the year of 2004 amounted to Rp 6,884.
Pada tahun 2009 Wintermar menerima pembayaran dari
Direktorat Jenderal Pajak atas beberapa keputusan
pengembalian pembayaran pajak antara lain PPh Pasal 15,
PPN, dan PPN 16 D untuk tahun 2002 dengan jumlah sebesar
Rp 971.462.
In 2009, Wintermar had received tax refund from Directorate
General of Tax consisting of income tax article 15, PPN and
PPN Article 16D for the year of 2002 totalling to Rp 971,462.
Wintermar juga menerima pembayaran kembali atas PPh pasal
23 dan PPN tahun 2003, serta PPN 16 D tahun 2004 dengan
jumlah sebesar Rp 9.215.304.
Wintermar also received tax refund for income tax article 23
and PPN for the year of 2003, and PPN article 16D for the
year of 2004 totalling to Rp 9,215,304.
Wintermar membebankan Rp 213.691 yang merupakan selisih
antara pembayaran tagihan pajak (termasuk pembayaran di
tahun 2009 sebesar Rp 1.572.988) dengan penerimaan
pembayaran dari hasil keputusan banding di atas, yaitu sebesar
Rp 10.186.766 sehingga nilai tagihan pajak per tanggal
31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 6.771.845.
Wintermar charged the amount of Rp 213,691 which
represents the difference between payments of claim for tax
refund (including payment in 2009 amounting to
Rp 1,572,988). The receipt of payment from above appeal
result amounted to Rp 10.186.766 so that the claim for tax
refund as of December 31, 2009 is Rp 6,771,845.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 25 Paraf:
Pada tanggal 8 Maret 2010, Pengadilan Pajak telah
mengeluarkan keputusan atas banding yang diajukan kepada
Direktorat Jendral Pajak sebagai berikut:
On March 8, 2010, Tax Court issued the following decisions
from our appeal letters to Directorate General of Tax:
− mengabulkan sebagian permohonan banding Wintermar atas
pajak tahun 2002 untuk keberatan atas SKPKB PPh Pasal 15
dan SKPKB PPN sehingga pajak terutang Wintermar menjadi
Rp 120.081
− granted in part Wintermar’s appeal for the year 2002
Underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) Income
Tax Article 15 and SKPKB VAT, resulting in reduction of
Wintermar’s tax liability to Rp 120,081
− mengabulkan sebagian permohonan banding Wintermar atas
pajak tahun 2003 untuk keberatan atas SKPKB PPh Pasal
15, SKPKB PPh Badan, dan SKPKB PPN, sehingga pajak
terutang Wintermar menjadi sebesar Rp 1.094.492.
− granted in part Wintermar’s appeal for the year 2003
SKPKB Income Tax article 15, SKPKB Corporate Income
Tax and SKPKB VAT, resulting in reduction of Wintermar’s
tax payable Rp 1,094,492.
− mengabulkan sebagian permohonan banding Wintermar atas
pajak tahun 2004 untuk keberatan atas SKPKB PPh Pasal 15
dan SKPKB PPh Badan, serta mengabulkan sepenuhnya
banding SKPKB PPN, sehingga pajak terutang Wintermar
menjadi sebesar Rp 991.498.
− granted in part Wintermar’s appeal for the year 2004
SKPKB Income Tax article 15 and SKPKB Corporate
Income Tax, and also fully granted SKPKB PPN, resulting
in a reduction of Wintermar’s tax payable to Rp 991,498.
− mengabulkan sebagian permohonan banding Wintermar atas
pajak tahun 2005 untuk keberatan atas SKPKB PPN, SKBK
PPh badan dan PPN Pasal 16D serta mengabulkan
sepenuhnya banding atas SKPKB PPh Pasal 15 sehingga
pajak terutang Wintermar menjadi sebesar Rp 1.210.091 dan
lebih bayar Rp 8.458.
− granted in part of Wintermar’s appeal for the year 2005
SKPKB VAT, SKPKB Corporate Income Tax, and PPN
Article 16D, and also fully granted SKPKB Income tax
Article 15, resulting in reduction of Company’s tax payable
to Rp 1,210,091 and an Overpayment of Rp 8,458,
respectively.
Atas keputusan pengadilan pajak tanggal 8 Maret 2010,
Direktorat Jenderal Pajak mengajukan banding kepada
Mahkamah Agung atas keputusan tersebut, kecuali keputusan
pengadilan pajak atas SKPKB PPN tahun 2005.
Based on tax court’s decision dated March 8, 2010, the
Directorate General of Tax filed an appeal to the Supreme
Court against those decisions, except the tax court’s decision
against tax assessment of PPN year 2005.
Pada tahun 2010 Wintermar menerima pembayaran dari
Direktorat Jenderal Pajak atas keputusan pengembalian
pembayaran pajak sebesar Rp 9.471.151, termasuk pendapatan
bunga sebesar Rp 3.103.627.
In 2010, Wintermar received tax refund from Directorate
General of Tax consisting income tax amounting to
Rp 9,471,151, including interest income amounting to
Rp 3,103,627.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan,
sebagian banding Wintermar masih belum diputuskan oleh
Mahkamah Agung.
As at the financial statement reporting date, some of
Wintermar’s appeal letter has not been decided yet by the
Supreme Court.
e. Pajak Tangguhan e. Deferred Tax
31 Des 2009/ Dibebankan pada Selisih 31 Des 2010/
Dec 31, 2009 Laporan Laba Rugi/ Translasi/ Dec 31, 2010
Charged to Translation
Statement of Income Adjustment
Rp Rp Rp Rp
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Perusahaan The Company
Penyisihan Penurunan Nilai 736,397 (600,532) -- 135,865 Allowance for Impairment
Sub Jumlah 736,397 (600,532) 135,865 Sub Total
Perusahaan Anak: Subsidiaries:
PT Wintermar 1,675,324 (1,410,024) -- 265,300 PT Wintermar
PT Sentosasegara Mulia Shipping 483,773 (68,107) -- 415,666 PT Sentosasegara Mulia Shipping
Sub Jumlah 2,159,097 (1,478,131) -- 680,966 Sub Total
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 2,895,494 (2,078,663) -- 816,831 Total of Deferred Tax Assets
Kewajiban Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities
Perusahaan Anak: Subsidiaries:
Abbeypure Pte Ltd -- (291,768) (305) (292,073) Abbeypure Pte Ltd
Jumlah Kewajiban Pajak Tangguhan -- (291,768) (305) (292,073) Total of Deferred Tax Liability
Jumlah Beban Pajak Tangguhan (2,370,431) Total Deferred Tax Expense
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 26 Paraf:
31 Des 2008/ Dikreditkan pada 31 Des 2009/
Dec 31, 2008 Laporan Laba Rugi/ Dec 31, 2009
Credited to
Statement of Income
Rp Rp Rp
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Perusahaan The Company
Penyisihan Penurunan Nilai -- 736,397 736,397 Allowance for Impairment
Sub Jumlah -- 736,397 736,397 Sub Total
Perusahaan Anak: Subsidiaries:
PT Wintermar 450,000 1,225,324 1,675,324 PT Wintermar
PT Sentosasegara Mulia Shipping -- 483,773 483,773 PT Sentosasegara Mulia Shipping
Sub Jumlah 450,000 1,709,097 2,159,097 Sub Total
Jumlah 450,000 2,445,494 2,895,494 Total
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang
timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat
direalisasikan pada periode mendatang.
Management believes that the deferred tax assets arising from
temporary differences can be realized in future periods.
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak dengan beban
pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax and income
tax expense of the Company is as follows:
2010 2009
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Income Before Tax
Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasian 147,000,970 111,569,351 According to Consolidated Statements of Income:
Eliminasi antar Perusahaan 108,437,600 52,633,666 Intercompany's Elimination
Laba Perusahaan Anak Sebelum Pajak (148,252,321) (113,148,466) Income Before Income Tax of Subsidiaries
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan 107,186,249 51,054,552 Income Before Income Tax of the Company
Pajak Dihitung pada Tarif Pajak yang Berlaku 26,796,562 14,295,274 Tax Computed at Current Enacted Tax Rates
Koreksi Fiskal (26,686,247) (15,145,727) Tax Corrections
Kompensasi Rugi Fiskal (110,315) 850,452 Compensated Tax Loss
Beban Pajak Penghasilan Final 533,392 563,857 Final Income Tax (Expense) Benefit
Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan 600,532 (736,397) Deferred Tax (Benefit) Expense
Beban Pajak Penghasilan - Perusahaan 1,133,924 (172,540) Income Tax Expense - the Company
7. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 7. Advances and Prepaid Expenses
2010 2009
Rp Rp
Uang Muka Advances
Sewa Kapal 2,697,300 -- Charter Vessels
Perbaikan Kapal 577,007 511,340 Vessel Repairs
Lain-lain 3,093,825 302,501 Others
Biaya Dibayar di Muka Prepaid Expenses
Asuransi Kapal 3,320,151 1,297,515 Vessel Insurance
Sewa 420,073 1,668,202 Rent
Lain-lain 15,559 4,266 Others
Jumlah 10,123,915 3,783,824 Total
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 27 Paraf:
8. Investasi pada Perusahaan Asosiasi 8. Investment in Associates
Persentase Nilai Penambahan Bagian Laba Penerimaan Selisih Selisih Kurs Nilai
Kepemilikan/ Tercatat Penyertaan/ Bersih/ Dividen/ Transaksi Penjabaran Tercatat
Percentage Awal Tahun/ Addition of Equity in Dividend Perubahan Ekuitas Laporan Akhir Tahun/
of Ownership Carrying Value Investment Net Earning Receipt Perusahaan Asosiasi/ Keuangan/ Carrying Value
at Beginning of Associates Difference Due to Translation at End
of the Year Changes of Adjustment of the Year
Equity Transaction
in Associates
% Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Metode Ekuitas Equity Method
Fast Offshore Supply Pte Ltd 25.00 -- 133,844,500 9,850,955 -- -- (2,313,149) 141,382,306 Fast Offshore Supply Pte Ltd
Satria Samudra Pte Ltd 25.00 2,136,030 -- 2,398,650 (3,363,650) -- 75,658 1,246,688 Satria Samudra Pte Ltd
PT Swasti Mariana Offshore 50.00 -- 500,000 -- -- -- -- 500,000 PT Swasti Mariana Offshore
PT Salam Pasific Offshore 30.00 299,508 -- 341,020 -- (211,776) -- 428,752 PT Salam Pasific Offshore
Jumlah 2,435,538 134,344,500 12,590,625 (3,363,650) (211,776) (2,237,491) 143,557,746 Total
2010
Persentase Nilai Penambahan Bagian Laba Penerimaan Pengurangan Selisih Kurs Nilai
Kepemilikan Tercatat Penyertaan/ Bersih/ Dividen/ Penyertaan/ Penjabaran Tercatat
Percentage Awal Tahun/ Addition of Equity in Dividend Disposal of Laporan Akhir Tahun/
of Ownership Carrying Value Investment Net Earning Receipt Investment Keuangan/ Carrying Value
at Beginning of Associates Translation at End
of the Year Adjustment of the Year
% Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Metode Ekuitas Equity Method
Satria Samudra Pte Ltd 25.00 2,751,346 -- (305,446) -- -- (309,870) 2,136,030 Satria Samudra Pte Ltd
PT Salam Pasific Offshore 42.86 -- 300,000 (492) -- -- -- 299,508 PT Salam Pasific Offshore
Jumlah 2,751,346 300,000 (305,938) -- -- (309,870) 2,435,538 Total
2009
Metode Ekuitas Equity Method
- Fast Offshore Supply Pte. Ltd. (FOS) - Fast Offshore Supply Pte. Ltd. (FOS)
FOS yang berkedudukan di Singapura bergerak di bidang
jasa pelayaran yang dimiliki ABP, perusahaan anak, dengan
kepemilikan 25%.
FOS, domiciled in Singapore and engaged in shipping services
is owned by ABP, a subsidiary, with ownership of 25%.
- Satria Samudra Pte. Ltd. (SS) - Satria Samudra Pte. Ltd. (SS)
SS yang berkedudukan di Singapura bergerak di bidang jasa
pelayaran yang didirikan pada tanggal 26 Juni 1996.
Wintermar memiliki penyertaan sebanyak 150 saham yang
mewakili 25% kepemilikan pada SS.
SS, domiciled in Singapore and engaged in shipping services
was established on June 26, 1996. Wintermar owned
150 shares which represents 25% ownership in SS.
- PT Swasti Mariana Offshore (SMO) - PT Swasti Mariana Offshore (SMO)
Berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 8 Februari 2010
dari Achmad Bajumi, SH, Arial, perusahaan anak, mencatat
penyertaan saham pada SMO sebanyak 500 saham senilai
Rp 500.000 yang mewakili 50% kepemilikan pada SMO.
Based on Notarial Deed No. 17 dated February 8, 2010 of
Achmad Bajumi, SH, Arial, a subsidiary, recorded investment in
500 unit shares of SMO amounting to
Rp 500,000 which represents 50% ownership in SMO.
- PT Salam Pasific Offshore (SPO) - PT Salam Pasific Offshore (SPO)
Berdasarkan Akta Notaris No. 5 tanggal 5 November 2009
dari Noerbaety Ismail, SH, M.Kn., Perusahaan mencatat
penyertaan saham pada SPO sebanyak 300 saham senilai
Rp 300.000 yang mewakili 30% kepemilikan pada SPO.
Based on Notarial Deed No. 5 dated November 5, 2009 of
Noerbaety Ismail, SH, M.Kn., the Company recorded investment
in 300 unit shares of SPO amounting to Rp 300,000 which
represents 30% ownership in SPO.
Lainnya Other
- PT Swakarya Mulia Shipping - PT Swakarya Mulia Shipping
Sebagaimana telah diungkap pada Catatan 1.c, pada tahun
2009 Perusahaan telah melakukan restrukturisasi dimana
Wintermar telah diakuisisi sebagai perusahaan anak.
Sebelum akuisisi, Perusahaan merupakan perusahaan
asosiasi Wintermar dengan kepemilikan 25,03%.
As discussed in Note 1.c, in the year 2009 the Company has
done restructuring whereby Wintermar had been acquired as a
subsidiary. Before the acquisition, the Company was an
associated company of Wintermar with 25.03% ownership.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 28 Paraf:
Berdasarkan Akta Keputusan Pemegang Saham No. 44
tanggal 30 September 2009 dari Notaris Noerbaety Ismail
SH, M.Kn., pemegang saham Wintermar menyetujui
pengalihan 30.800 saham Perusahaan kepada PT Ramanda
Daminathan. Jual beli saham ini telah dinyatakan dalam
Akta No. 45 tanggal 30 September 2009 dari Notaris yang
sama.
Based on Deed of Shareholder Resolution No. 44 dated
September 30, 2010 of Notary Noerbaety Ismail SH, M.Kn., the
shareholder of Wintermar approved the transfer of 30,800 of
Company’s share to PT Ramanda Daminathan. This share
sales and purchase has been stated in Deed No. 45 dated
September 30, 2009 from the same notary.
Selisih antara harga pengalihan saham dan nilai tercatat
investasi sebesar Rp 16.487.260 dicatat sebagai laba
pelepasan investasi saham.
The difference between transfer price and investment carrying
value amounted to Rp 16,487,260 is recorded as gain on
disposal of investment in shares.
9. Saldo dan Transaksi dengan 9. Balances and Transactions with Pihak Hubungan Istimewa Related Parties
a. Transaksi dan saldo dengan pihak hubungan istimewa adalah
sebagai berikut.
a. Transactions and balances with related parties are consist as
follows:
2010 2009 2010 2009
Rp Rp % %
Piutang Usaha Accounts Receivable
PT Pelayaran Salam Bahagia 5,324,775 8,712,156 0.26 0.99 PT Pelayaran Salam Bahagia
PT Mariana Bahagia 144,510 -- 0.01 -- PT Mariana Bahagia
Lain-lain (Dibawah Rp 1 Miliar) 6,418 -- -- -- Others (Below Rp 1 Billion)
Jumlah 5,475,703 8,712,156 0.27 0.99 Total
Piutang Hubungan Istimewa Due from Related Parties
PT Pelayaran Bhineka Eka Karya 14,438,500 16,697,105 0.69 1.89 PT Pelayaran Bhineka Eka Karya
PT Salam Pacific Offshore 5,786,541 93,670 0.28 0.01 PT Salam Pacific Offshore
PT Ramanda Daminathan -- 31,539,561 -- 3.58 PT Ramanda Daminathan
Sugiman Layanto -- 1,221,006 -- 0.14 Sugiman Layanto
Nely Layanto -- 1,221,006 -- 0.14 Nely Layanto
PT Dwiprimajaya Lestari -- 1,204,928 -- 0.14 PT Dwiprimajaya Lestari
Lain-lain (Dibawah Rp 1 Miliar) 15,391 1,566,719 -- 0.18 Others (Below Rp 1 Billion)
Penyisihan Penurunan Nilai (1,604,663) (8,146,886) (0.08) (0.92) Allowance for Impairment
Jumlah 18,635,769 45,397,109 0.89 3.43 Total
Hutang Usaha Accounts Payable
Fast Offshore Supply Pte Ltd 94,907,799 14,397,296 9.61 3.76 Fast Offshore Supply Pte Ltd
Seacoral Maritime Pte Ltd 51,263,042 731,881 5.19 0.19 Seacoral Maritime Pte Ltd
Seacoral Multi Supply Pte Ltd 1,705,773 -- 0.17 -- Seacoral Multi Supply Pte Ltd
PT Fast Offshore Indonesia 7,827,306 -- 0.79 -- PT Fast Offshore Indonesia
PT Bumi Laut Perkasa 6,971,580 -- 0.71 -- PT Bumi Laut Perkasa
Lain-lain (Dibawah Rp 1 Miliar) 186,576 775,529 0.02 0.20 Others (Below Rp 1 Billion)
Jumlah 162,862,076 15,904,706 16.49 4.15 Total
Liabilities/
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Kewajiban/
Percentage to Total Assets/
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 29 Paraf:
2010 2009 2010 2009
Rp Rp % %
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Kewajiban/
Percentage to Total Assets/
Liabilities/
Hutang Hubungan Istimewa Due to Related Parties
Seacoral Maritime Pte Ltd 171,243,324 121,167,184 17.34 31.62 Seacoral Maritime Pte Ltd
Seacoral International Ltd 28,411,560 -- 2.88 -- Seacoral International Ltd
Fast Offshore Supply Pte Ltd 3,074,850 -- 0.31 -- Fast Offshore Supply Pte Ltd
Muriani 338,080 -- 0.03 -- Muriani
PT Dwiprimajaya Lestari -- 6,750,000 -- 1.76 PT Dwiprimajaya Lestari
Seaman Marine Pte Ltd. -- 5,131,080 -- 1.34 Seaman Marine Pte Ltd.
Nely Layanto -- 3,580,000 -- 0.93 Nely Layanto
Sugiman Layanto -- 3,580,000 -- 0.93 Sugiman Layanto
Lain-lain (Dibawah Rp 1 Miliar) 24,013 300,000 -- -- Others (Below Rp 1 Billion)
Jumlah 203,091,827 140,508,264 20.56 36.66 Total
Hutang Dividen Dividend Payable
Sugiman Layanto -- 8,630,173 -- 2.25 Sugiman Layanto
Nely Layanto -- 6,392,929 -- 1.67 Nely Layanto
Muriani -- 1,820,303 -- 0.47 Muriani
Darmawan Layanto -- 1,016,929 -- 0.27 Darmawan Layanto
Lina Layanto -- 1,016,929 -- 0.27 Lina Layanto
Lain-lain (Dibawah Rp 1 Miliar) 57 57 -- -- Others (Below Rp 1 Billion)
Jumlah 57 18,877,320 -- 4.93 Total
2010 2009 2010 2009
Rp Rp % %
Pendapatan Revenue
PT Pelayaran Salam Bahagia 18,058,381 18,933,161 2.70 4.80 PT Pelayaran Salam Bahagia
Fast Offshore Supply Pte Ltd 1,192,475 -- 0.18 -- Fast Offshore Supply Pte Ltd
PT Fast Offshore Indonesia 489,295 -- 0.07 -- PT Fast Offshore Indonesia
Seacoral Maritime Pte Ltd 117,925 3,678,613 0.02 0.01 Seacoral Maritime Pte Ltd
Seaman Marine Pte Ltd -- 2,981 -- 0.93 Seaman Marine Pte Ltd
Jumlah 19,858,076 22,614,755 2.97 5.74 Total
Beban Langsung Direct Expenses
Fast Offshore Supply Pte Ltd 124,203,320 63,292,082 0.25 24.02 Fast Offshore Supply Pte Ltd
PT Fast Offshore Indonesia 63,567 -- 0.01 -- PT Fast Offshore Indonesia
Seacoral Maritime Pte Ltd 21,558,048 86,730 0.04 0.03 Seacoral Maritime Pte Ltd
Seacoral Multi Supply Pte Ltd 407,109 -- 0.08 -- Seacoral Multi Supply Pte Ltd
PT Pelayaran Salam Bahagia 306,215 1,075,684 -- 0.38 PT Pelayaran Salam Bahagia
Seaman Marine Pte Ltd 26,414 -- 0.01 -- Seaman Marine Pte Ltd
Jumlah 146,564,673 64,454,496 0.39 24.43 Total
Beban Usaha Operating Expense
PT Wintermajaya Lestari 1,248,240 1,248,240 2.90 1.70 PT Wintermajaya Lestari
PT Dwiprimajaya Lestari 94,658 -- 0.02 -- PT Dwiprimajaya Lestari
Jumlah 1,342,898 1,248,240 2.92 1.70 Total
Revenue/Expenses
Percentage to Total
Jumlah Pendapatan/Beban/
Persentase Terhadap
Pada 31 Desember 2010, jumlah uang muka dan biaya dibayar
dimuka termasuk uang muka sewa kapal oleh Wintermar
kepada PT Salam Pacific Offshore sebesar Rp 2.697.300
mewakili 0,13% dari jumlah aset (Catatan 7).
On December 31, 2010, advance and prepaid expense including
advance of vessel charter from Wintermar to PT Salam Pacific
Offshore amounted to Rp 2,697,300 represent 0.13% of total
asset (Note 7).
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 30 Paraf:
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh transaksi usaha
dengan pihak hubungan istimewa dilakukan dengan kebijakan
harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila
dilakukan dengan pihak ketiga.
Management believes that all operating transactions with related
parties were made at normal pricing and term policy as those
done with third parties.
b. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-
pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
b. The relationship and nature of accounts balances/ transactions
with related parties are as follows:
Pihak Hubungan Istimewa/
Related Parties Sifat Hubungan/
Nature of Relationship Transaksi/Transactions
PT Dwiprimajaya Lestari Pemegang Saham/
Shareholder
Piutang Hubungan Istimewa dan Hutang Hubungan Istimewa/Due from
Related Parties and Due to Related Party
PT Pelayaran Salam Bahagia Pengurus yang sama /
Same management
Piutang Usaha, Pendapatan dan Beban Langsung/Accounts
Receivable, Revenue and Direct Expenses
PT Wintermarjaya Lestari Pemegang Saham/
Shareholder
Beban Langsung dan Beban Usaha/Direct Expenses and Operating
Expense
PT Salam Pasific Offshore Asosiasi/Associate Piutang Hubungan Istimewa/Due from Related Parties
PT Ramanda Daminathan Pemegang Saham/
Shareholder
Piutang Hubungan Istimewa/Due from Related Parties
Seaman Marine Pte Ltd Pemegang Saham yang sama /
Same Shareholders
Hutang Hubungan Istimewa dan Pendapatan/Due to Related Parties
and Revenue
Seacoral Maritime Pte Ltd Pemegang Saham dan Pengurus
yang sama / Same Shareholders and
Management
Hutang Usaha, Hutang Hubungan Istimewa, Pendapatan dan Beban
Langsung/Accounts Payable, Due to Related Parties, Revenues and
Direct Expenses
PT Mariana Bahagia Pengurus yang sama /
Same management
Piutang Usaha/Accounts Receivable
Fast Offshore Supply Pte Ltd Pemegang Saham yang sama /
Same shareholders
Hutang Usaha, Hutang Hubungan Istimewa, Pendapatan dan Beban
Langsung/Accounts Receivable, Due to Related Parties, Revenues and
Direct Expenses
PT Fast Offshore Indonesia Pemegang Saham yang sama /
Same shareholders
Hutang Usaha, Pendapatan dan Beban Langsung /Accounts Payable,
Revenues and Direct Expense
PT Pelayaran Bhineka Eka Karya Pemegang Saham yang sama /
Same shareholders
Piutang Hubungan Istimewa/Due from Related Parties
PT Bumi Laut Perkasa Pemegang Saham yang sama /
Same shareholders
Hutang Usaha/Accounts Payable
Seacoral International Ltd Pemegang Saham yang sama /
Same shareholders
Hutang Hubungan Istimewa/Due to Related Parties
Seacoral Multi Suply Pte Ltd Pemegang Saham yang sama /
Same shareholders
Hutang Usaha dan Beban Langsung/Accounts Payable and Direct
Expenses
Sugiman Layanto Pemegang Saham/Shareholder Piutang Hubungan Istimewa, Hutang Hubungan Istimewa dan Hutang
Dividen/Due from Related Parties, Due to Related Parties and Dividend
Payable
Nely Layanto Pemegang Saham/Shareholder Piutang Hubungan Istimewa, Hutang Hubungan Istimewa dan Hutang
Dividen/Due from Related Parties, Due to Related Parties and Dividend
Payable
Darmawan Layanto Komisaris/Commissioner Hutang Dividen/Dividend Payable
Lina Layanto Investor dari pemegang saham
Perusahaan/Investor of the
Company’s shareholder
Hutang Dividen/Dividend Payable
Muriani Investor dari pemegang saham
Perusahaan/Investor of the
Company’s shareholder
Hutang Hubungan Istimewa dan Hutang Dividen/Due to Related Parties
and Dividend Payable
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 31 Paraf:
Piutang hubungan istimewa kepada PT Pelayaran Bhineka Eka
Karya (Bhineka) merupakan piutang atas penjualan kapal di
tahun 2008. Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan dan
Wintermar membentuk penyisihan (pemulihan) atas penurunan
nilai sebesar (Rp 4.683.560) dan Rp. 8.146.886 karena Bhineka
sedang mengalami kesulitan likuiditas. Manajemen berkeyakinan
bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk
menutupi risiko penurunan nilai piutang.
Due from related party to PT Pelayaran Bhineka Eka Karya
(Bhineka) represents receivables on sale of vessels in 2008. In
2009, the Company and Wintermar provide allowance (reversal)
for impairment amounting to (Rp 4,683,560) and Rp 8,146,886
since Bhineka was facing liquidity difficulties. Management
believes that the allowance for impairment is adequate to cover
possible impairment risk of receivable.
Pada tanggal 31 Desember 2010, hutang lain-lain kepada
Seacoral Maritime Pte Ltd terdiri dari:
a) Pinjaman atas pembelian kapal yang diterima pada
2 November 2010, 7 Juli 2010, 21 Agustus 2008, 17 Maret
2008, 14 Agustus 2007, 16 Agustus 2006 dan 13 Oktober
2005 masing-masing sebesar USD 3,800,000,
USD 4,950,000, USD 4,800,000, USD 5,000,000,
USD 4,150,000, USD 3,800,000, dan USD 2,800,000 yang
akan dicicil selama 7 (tujuh) tahun dan dikenakan bunga
tahunan sebesar LIBOR+2,5% sampai LIBOR+5%; dan
b) Pinjaman yang diterima pada 25 Mei 2009 sebesar
USD 1,000,000 yang akan dicicil selama 7 (tujuh) tahun
dan dikenakan bunga tahunan sebesar SIBOR +3,5%.
As of December 31, 2010, other payables to Seacoral Maritime
Pte Ltd consist of:
a) Loans for the purchase of vessels received on
November 2, 2010, July 7, 2010, August 21, 2008, March
17, 2008, August 14, 2007, August 16, 2006 and October
13, 2005 amounted to USD 3,800,000, USD 4,950,000,
USD 4,800,000, USD 5,000,000, USD 4,150,000,
USD3,800,000, and USD 2,800,000, respectively, that will
be paid over 7 (seven) years and bearing annual interest
rate of LIBOR+2.5% until LIBOR +5%; and
b) Loan received on May 25, 2009 amounted to
USD 1,000,000 that will be paid over 7 (seven) years and
bearing annual interest rate of SIBOR +3.5%.
Saldo pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing
sebesar USD 19,046,082.11 dan USD 12,890,125.99 atau setara
sebesar Rp 171.243.324 dan Rp 121.167.184.
The balance as of December 31, 2010 and 2009 are amounting
to USD 19,046,082.11 and USD 12,890,125.99 respectively, or
equivalent to Rp 171,243,324 dan Rp 121,167,184.
Hutang lain-lain Perusahaan pada PT Dwiprimajaya Lestari
merupakan hutang atas pinjaman untuk tambahan setoran modal
di Wintermar tahun 2009. Sebagian dari hutang ini telah
dikonversi menjadi modal saham (lihat Catatan 20)
Other payables of the Company to PT Dwiprimajaya Lestari is
payable on the loan for additional capital contribution in
Wintermar year 2009. Part of this debt was converted into paid
in capital (see Note 20)
10. Aset Tetap 10. Fixed Assets
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi dan Saldo Akhir/
Beginning Additions Deductions Koreksi/ Ending
Balance Reclassification Balance
and Correction
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Tanah 1,462,920 70,000 -- -- 1,532,920 Land
Bangunan 3,938,005 -- -- -- 3,938,005 Building
Kapal dan Perlengkapan 681,063,280 594,770,805 23,514,226 75,938,991 1,328,258,850 Vessels and Equipments
Mesin 3,387,840 -- -- -- 3,387,840 Machinery
Kendaraan 4,343,676 1,711,956 350,000 -- 5,705,632 Vehicles
Inventaris Kantor 5,501,820 634,060 -- -- 6,135,880 Office Equipments
Aset Sewa Pembiayaan Asset Under Capital Lease
Kapal 47,228,429 673,739 -- (12,027,852) 35,874,316 Vessels
Aset dalam Penyelesaian Asset in Progress
Kapal 73,525,470 169,702,410 -- (97,440,742) 145,787,138 Vessels
Jumlah 820,451,440 767,562,970 23,864,226 (33,529,603) 1,530,620,581 Total
2010
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 32 Paraf:
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi dan Saldo Akhir/
Beginning Additions Deductions Koreksi/ Ending
Balance Reclassification Balance
and Correction
Rp Rp Rp Rp Rp
2010
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan 1,599,513 197,014 -- -- 1,796,527 Building
Kapal dan Perlengkapan 131,151,306 62,719,800 13,247,020 (17,249,511) 163,374,575 Vessels and Equipments
Mesin 3,259,194 81,250 -- -- 3,340,444 Machinery
Kendaraan 3,390,526 503,471 350,000 -- 3,543,997 Vehicles
Inventaris Kantor 3,971,513 645,044 -- -- 4,616,557 Office Equipments
Aset Sewa Pembiayaan Asset Under Capital Lease
Kapal 8,283,945 2,121,919 -- (2,694,352) 7,711,512 Vessels
Jumlah 151,655,997 66,268,498 13,597,020 (19,943,863) 184,383,612 Total
Nilai Tercatat 668,795,443 1,346,236,969 Carrying Value
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi dan Saldo Akhir/Beginning Additions Deductions Koreksi/ Ending
Balance Reclassification Balance
and Correction
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Tanah 527,920 935,000 -- -- 1,462,920 Land
Bangunan 3,518,005 420,000 -- -- 3,938,005 Building
Kapal dan Perlengkapan 535,142,799 84,451,818 1,261,001 62,729,663 681,063,280 Vessels and Equipments
Mesin 3,387,840 -- -- -- 3,387,840 Machinery
Kendaraan 4,112,302 546,239 314,865 -- 4,343,676 Vehicles
Inventaris Kantor 4,555,347 946,473 -- -- 5,501,820 Office Equipments
Aset Sewa Pembiayaan Asset Under Capital Lease
Kapal 45,799,054 1,429,375 -- -- 47,228,429 Vessels
Aset dalam Penyelesaian 87,731,123 52,882,869 -- (67,088,522) 73,525,470 Asset in Progress
Jumlah 684,774,391 141,611,774 1,575,866 (4,358,859) 820,451,440 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan 1,418,363 181,150 -- -- 1,599,513 Building
Kapal dan Perlengkapan 96,104,738 37,776,983 735,934 (1,994,481) 131,151,306 Vessels and Equipments
Mesin 3,177,944 81,250 -- -- 3,259,194 Machinery
Kendaraan 3,224,115 420,617 254,207 -- 3,390,526 Vehicles
Inventaris Kantor 3,410,876 560,636 -- -- 3,971,513 Office Equipments
Aset Sewa Pembiayaan Asset Under Capital Lease
Kapal 3,501,500 4,782,445 -- -- 8,283,945 Vessels
Jumlah 110,837,536 43,803,082 990,140 (1,994,481) 151,655,997 Total
Nilai Tercatat 573,936,855 668,795,443 Carrying Value
2009
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut: Depreciation is allocated as follows:
2010 2009Rp Rp
Beban Langsung 62,461,474 42,559,428 Direct Expenses
Beban Usaha 1,426,779 1,243,654 Operating Expenses
Jumlah 63,888,253 43,803,082 Total
Akumulasi penyusutan termasuk akumulasi penurunan nilai
kapal sebesar Rp 2.380.245 yang merupakan rugi kebakaran
kapal SMS 2000 pada bulan Februari 2010.
Accumulated depreciation includes accumulated impairment
amounting to Rp 2,380,245 due to loss on vessel SMS 2000
which suffered a fire in February 2010.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 33 Paraf:
Pada tahun 2009, aset PT Sentosasegara Mulia Shipping,
perusahaan anak, berupa kapal yang sudah tidak digunakan
dengan nilai tercatat sebesar Rp 2.364.378 telah direklasifikasi
ke dalam akun aset tidak lancar lainnya. Kapal tersebut dicatat
sebagai aset yang tidak digunakan sebesar estimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali yaitu sebesar Rp 293.074 (lihat Catatan
11). Penurunan nilai kapal tersebut sebesar Rp 2.071.304
dibebankan pada tahun 2009.
In 2009, certain unused vessels of a subsidiary,
PT Sentosasegara Mulia Shipping with carrying value of
Rp 2,364,378 were reclassified to other noncurent asset. Those
vessels are recorded as unused assets at estimated
recoverable amount of Rp 293,074 (see Note 11). The
impairment of those vessels was charged as a loss amounting
to Rp 2,071,304 in 2009.
Aset dalam penyelesaian merupakan kapal dan bangunan
kantor dalam penyelesaian. Aset dalam penyelesaian tersebut
diperkirakan akan selesai sampai dengan Desember 2011.
Assets in progress represent vessels and office building under
construction. Assets in progress are estimated to be
completed until December 2011.
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Disposals of fixed asset are as follows:
2010 2009Rp Rp
Harga Jual 15,530,993 903,553 Selling Price
Nilai Tercatat 10,267,206 585,726 Carrying Value
Laba Pelepasan Aset Tetap 5,263,787 317,827 Gain on Disposal of Fixed Assets
Pada tanggal 31 Desember 2010, kapal dan peralatan
Perusahaan dan perusahaan anak diasuransikan kepada LCH
Pte Ltd dan First Capital, pihak ketiga, terhadap risiko kerugian
marine hull dan war risk dengan jumlah pertanggungan sebesar
USD 159,430,000.
As of December 31, 2010, the Company’s and subsidiaries’
vessels and equipment are insured by LCH Pte Ltd and First
Capital , third parties, from loss of marine hull and war risk with
sum insured of USD 159,430,000.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate
to cover possible losses on the assets insured.
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir
tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa tidak
diperlukan penyisihan penurunan nilai aset tetap.
According to the individual review on fixed assets at the end of
the year, management believes that no allowance is necessary
for impairment of fixed assets value.
Pada tanggal 31 Desember 2010, sebagian aset Perusahaan
dan perusahaan anak berupa kapal dan tanah dijadikan jaminan
atas pinjaman bank jangka panjang dan hutang sewa
pembiayaan (lihat Catatan 15 dan 16).
As of December 31, 2010, part of the Company’s and
subsidiaries’ vessels and land are pledged as collateral for
long term bank loans and finance lease payable (see Notes 15
and 16).
11. Aset Tidak Lancar Lainnya 11. Other Noncurent Assets
2010 2009
Rp Rp
Uang Muka Pembelian Kapal 30,764,759 21,382,490 Advance for Purchase of VesselDeposit Jaminan (2010: USD 532,633.01; Refundable Deposit (2010: 532,633.01;
2009: USD 465,577.71) 4,788,903 4,376,430 2009: USD 465,577.71)Escrow Accounts (2010: 214,313.10; Escrow Accounts (2010: USD 214,313.10;
2009: 214,313.10) 1,926,889 3,432,929 2009: 214,313.10)
Aset yang Tidak Digunakan Unused Assets
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan (Net of accumulated depreciation and
dan penurunan nilai sebesar Rp 4.065.785 impairment of Rp 4,065,785
pada 31 Desember 2010 dan 2009) 293,074 293,074 as of December 31, 2010 and 2009)
Beban Emisi Saham Ditangguhkan -- 750,000 Deferred Stock Issuance Cost
Sewa Jangka Panjang -- 393,600 Long Term Rent
Jumlah 37,773,625 30,628,523 Total
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 34 Paraf:
Uang muka pembelian kapal milik Hammar merupakan uang
muka atas kapal yang sedang dalam proses penyelesaian dan
diperkirakan selesai pada bulan Juni 2011.
Advances for purchase of vessel owned by Hammar
represents advances of vessel for which construction is still in
progress and estimated to be completed in June 2011.
Deposito jaminan merupakan deposito pada PT Bank Mandiri
Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Periode deposito
adalah satu bulan dengan tingkat bunga 2 % per tahun pada
tahun 2010 dan 2,5% pada tahun 2009. Deposito berjangka ini
dijadikan sebagai jaminan atas hutang sewa pembiayaan
kepada PT PANN Multifinance (lihat Catatan 16) dan sebagai
jaminan pelaksanaan (performance bond) atas kontrak sewa
kapal tertentu kepada beberapa pelanggan.
Refundable deposits represent deposits at PT Bank Mandiri
Tbk and PT Bank Negara Indonesia Tbk. The terms of the
deposits are for one month period with interest rate of 2% per
annum in 2010 and 2.5% in 2009. These time deposits are
pledged as collateral for lease payable to PT PANN
Multifinance (see Note 16) and as performance bond of certain
vessel lease contracts to several customers.
Escrow account merupakan rekening bank yang dibatasi
penggunaannya di PT Bank DBS Indonesia dan The Bangkok
Bank Company Limited sebagai jaminan atas pinjaman (lihat
Catatan 15).
Escrow accounts represent restricted bank account in PT Bank
DBS Indonesia and The Bangkok Bank Company Limited as
collateral of the loan (see Note 15).
Biaya emisi ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan sehubungan dengan penawaran umum. Pada
31 Desember 2010 Biaya Emisi Ditangguhkan dicatat sebagai
pengurang tambahan modal disetor pada kelompok ekuitas.
Deferred stock issuance cost represents costs incurred related
to the Company’s initial public offering. As of December 31,
2010 Deferred Stock Expense recorded as a deduction of
additional paid in capital as part of stockholders’ equity.
12. Hutang Usaha 12. Accounts Payable
Perincian hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai
berikut:
A details of accounts payable by suppliers is as follows:
2010 2009
Rp Rp
Hubungan Istimewa (lihat Catatan 9) 162,862,076 15,904,706 Related Parties (see Note 9)
Pihak Ketiga Third Parties
PT Pacific Ocean Engineering & Trading Pte ltd 33,141,926 -- PT Pacific Ocean Engineering & Trading Pte ltd
PT Pelayaran Era Indonesia Fortune 20,427,686 -- PT Pelayaran Era Indonesia Fortune
Java Marine Line Pte Ltd 9,871,090 -- Java Marine Line Pte Ltd
PT Batam Expresindo Shipyard 3,384,333 1,664,695 PT Batam Expresindo Shipyard
C & P Logistics 1,333,713 -- C & P Logistics
PT SNEPAC Shipping 777,019 -- PT SNEPAC Shipping
PT Logindo Samudramakmur 680,716 -- PT Logindo Samudramakmur
CV Nusa Pertiwi Abadi 606,240 -- CV Nusa Pertiwi Abadi
PT Panji Adi Samudra 584,415 -- PT Panji Adi Samudra
PT International Paint Indonesia 572,281 114,320 PT International Paint Indonesia
Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 500.000) 6,560,465 6,487,182 Others (each below Rp 500,000)
Sub Jumlah 77,939,884 8,266,197 Sub Total
Jumlah 240,801,960 24,170,903 Total
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang: Detail of accounts payable based on currencies: 2010 2009
Rp Rp
Rupiah 14,844,835 5,038,777 Rupiah
US Dolar (2010: USD 20,003,014; US Dolar (2010: USD 20,003,014;
2009: USD 1,700,535.63) 179,847,103 15,985,035 2009: USD 1,700,535.63)
Dolar Singapura (2010: SGD 6,593,240.12; Singapore Dollar (SGD 6,593,240.12;
2009: SGD 457,837.69) 46,024,838 3,066,835 2009: SGD 457,837.69)
Ringgit Malaysia (2010: MYR 29,222.77; Malaysian Ringgit (2010: MYR 29,222.77;
2009: MYR 29,214.25) 85,184 80,256 2009: MYR 29,214.25)
Jumlah 240,801,960 24,170,903 Total
Hutang usaha timbul dari transaksi sewa kapal, pembelian
sparepart dan docking/pemeliharaan kapal.
Accounts payable are from transaction of charter of vessels,
purchase of sparepart and docking/maintenance of vessels.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 35 Paraf:
13. Beban yang Masih Harus Dibayar 13. Accrued Expenses
2010 2009
Rp Rp
Bunga 1,925,581 285,516 Interest
Operasi dan Docking 1,660,051 268,854 Operation and Docking
Gaji 441,258 267,577 Salary
Jasa Profesional 362,136 95,800 Professional Fee
Denda Pajak 162,173 -- Tax penalty
Jamsostek 53,959 -- Jamsostek
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50.000) 153,624 91,900 Others (each below Rp 50,000)
Jumlah 4,758,782 1,009,647 Total
14. Hutang Lain-lain – Pihak Ketiga 14. Others Payable – Third Parties
2010 2009
Rp Rp
PT Meratus Line 40,737,767 -- PT Meratus Line
Pacific Ocean Engineering & Trading Pte Ltd 16,741,242 Pacific Ocean Engineering & Trading Pte Ltd
Penghasilan Bunga Pajak Ditangguhkan 7,508,995 4,404,363 Deferred Interest on Tax Refund
Pengembalian Pokok Pajak Ditangguhkan 6,352,256 -- Deferred Tax Refund
PT Edenvale 3,596,400 -- PT Edenvale
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000) 3,249,357 2,512,093 Others (each below Rp 1.000,000)
Jumlah 78,186,017 6,916,456 Total
Hutang lain-lain pada PT Meratus Line, Pacific Ocean Engineering
& Trading Pte Ltd dan PT Edenvale pada 31 Desember 2010,
merupakan hutang PSV dan Sentosa, perusahaan anak, untuk
pembelian kapal.
Other payable to PT Meratus Line, pacific Ocean Engineering
& Trading and PT Edenvale on December 31, 2010 is owed by
PSV and Sentosa, subsidiaries, to purchase vessels.
15. Hutang Bank Jangka Panjang 15. Long Term Bank Loans
2010 2009
Rp Rp
Hutang Bank Jangka Panjang - Pihak Ketiga Long-term Bank Loans - Third Parties
Sindikasi OCBC Limited Singapura 330,668,984 -- Syndicated OCBC Limited Singapore
PT Bank OCBC NISP Tbk 41,493,465 -- PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank UOB Buana 23,366,307 14,295,564 PT Bank UOB Buana
PT Bank CIMB Niaga Tbk 20,724,255 85,122,170 PT Bank CIMB Niaga Tbk
The Bangkok Bank Company Limited-Indonesia 11,760,228 26,188,400 The Bangkok Bank Company Limited-IndonesiaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -- 10,810,000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank DBS Indonesia -- 962,031 PT Bank DBS Indonesia
Beban Keuangan Diamortisasi (5,598,456) -- Unamortized Financial Charges
Jumlah 422,414,783 137,378,165 Total
Dikurangi: Bagian Lancar Less: Current Portion
Sindikasi OCBC Limited Singapura 78,224,398 -- Syndicated OCBC Limited Singapore
PT Bank OCBC NISP Tbk 7,476,266 -- PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank UOB Buana 9,895,010 3,551,396 PT Bank United Overseas Bank Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk 20,724,255 43,971,038 PT Bank CIMB Niaga Tbk
The Bangkok Bank Company Limited-Indonesia 11,004,984 13,893,200 The Bangkok Bank Company Limited-IndonesiaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -- 4,324,000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank DBS Indonesia -- 962,031 PT Bank DBS Indonesia
Jumlah Bagian Lancar 127,324,913 66,701,665 Total Current Portion
Jumlah Bagian Jangka Panjang 295,089,870 70,676,500 Total Long Term Portion
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 36 Paraf:
a. Hutang Sindikasi dari OCBC Limited Singapura (OCBC) a. Syndicated Loans from OCBC Limited Singapore (OCBC)
Pada tanggal 22 Maret 2010, PT PSV Indonesia (PSV)
sebagai debitur, Perusahaan, PT Wintermar,
PT Sentosasegara Mulia Shipping dan PT Meratus Line
sebagai Corporate Guarantor, OCBC Limited Singapura
sebagai Facility Agent, dan PT Bank OCBC NISP Tbk
sebagai Security Agent, menandatangani perjanjian fasilitas
pinjaman sebesar USD 39,720,000. Fasilitas pinjaman
tersebut terdiri dari komitmen fasilitas A sebesar
USD 21,720,000 dan komitmen fasilitas B sebesar
USD 18,000,000 yang digunakan untuk membiayai
pembelian 2 buah kapal. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh
tempo pada tanggal 1 Maret 2013 dan dapat diperpanjang
sampai dengan 1 Februari 2015. Pembayaran pokok hutang
akan dimulai pada September 2010.
On March 22, 2010, PT PSV Indonesia (PSV) as debtor,
the Company, PT Wintermar, PT Sentosasegara Mulia
Shipping and PT Meratus Line as a Corporate Guarantor,
OCBC Limited Singapore as Facility Agent, and PT Bank
OCBC NISP Tbk as the Security Agent, entered into a loan
facility agreement of USD 39,720,000. The loan facility
consists of facility A commitment amounting to
USD 21,720,000 and facility B commitment amounting to
USD 18,000,000, This loan facility was used to finance the
purchase of two vessels. The loan facility will mature on
March 1, 2013 and may be extended until February 1, 2015.
The principal repayment will commence in September 2010.
Fasilitas A
Fasilitas ini diperoleh dari OCBC Limited Singapura, PT
Bank OCBC Indonesia, dan PT Bank OCBC NISP Tbk
masing-masing sebesar USD 7,240,000 dengan jumlah
keseluruhan sebesar USD 21,720,000.
Facility A
This facility obtained from OCBC Limited Singapore,
PT Bank OCBC Indonesia, and PT Bank OCBC NISP Tbk
amounting to USD 7,240,000 each, totaling
USD 21,720,000.
Pembayaran dilakukan dalam 30 angsuran, dilakukan mulai
1 September 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga rata-rata
sebesar 5,725% per tahun.
Payments are made in 30 installments starting from
September 1, 2010. The facility bears interest averaging
5.725% per annum.
Fasilitas B
Fasilitas ini diperoleh dari OCBC Limited Singapura, PT
Bank OCBC Indonesia dan PT Bank OCBC NISP Tbk
masing-masing sebesar USD 6,000,000 dengan jumlah
keseluruhan sebesar USD 18,000,000.
Facility B
This facility obtained from OCBC Limited Singapore,
PT Bank OCBC Indonesia, and PT Bank OCBC NISP Tbk
amounting to USD 6,000,000 each, totaling
USD 18,000,000.
Pembayaran dilakukan dalam 30 angsuran, dilakukan mulai
1 September 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga rata-rata
sebesar 5,470% per tahun.
Payments are made in 30 installments starting from
September 1, 2010. The facility bears interest averaging
5.470% per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan kapal yang dibeli dari fasilitas
pinjaman ini dan seluruh piutang usaha yang diperoleh dari
kapal tersebut (lihat Catatan 10 dan 4), corporate guarantee
dari PT Wintermar, Perusahaan, PT Sentosasegara Mulia
Shipping dan PT Meratus Line dan personal guarantee dari
Direktur Utama Perusahaan.
The loan is secured by the vessels which bought by this
facility and all accounts receivable derived from these
vessels (see Notes 10 and 4), a corporate guarantee from
PT Wintermar, the Company, PT Sentosasegara Mulia
Shipping and PT Meratus Line and personal guarantees
the Company’s President Director.
Berdasarkan akta perubahan dan pernyataan kembali
tanggal 10 Januari 2011, personal guarantee telah
dilepaskan.
Based on Amendment and Restatement Agreement dated
10 January, 2011, the personal guarantee has been
released.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu
antara lain membatasi hak PSV untuk:
− menjaminkan kembali, menjual, memindahkan aset
jaminan;
− mensubordinasikan pinjaman;
− mengubah bisnis Perusahaan;
− melakukan merger, akuisisi dan investasi; dan
The loan agreement contains certain covenants that restrict
the rights of PSV to:
− pledge, sell, transfer of the security assets;
− subordinate loan;
− change its business;
− enter into mergers, acquisitions and investments; and
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 37 Paraf:
Perjanjian ini juga mengharuskan PSV untuk menjaga rasio-
rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan yaitu Financial
Leverage tidak boleh melebihi 3,5x, Gearing Ratio tidak
boleh melebihi 3x, Minimum DSCR adalah 0,5x, Minimum
EBITDA terhadap Interest adalah 1,5x. Selain itu
PT Wintermar dan PT Meratus Line juga diharuskan untuk
menjaga rasio-rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan
yaitu Financial Leverage tidak boleh melebihi 2,5x, Gearing
Ratio tidak boleh melebihi 1,5x, Minimum DSCR adalah 1,5x,
Minimum EBITDA terhadap Interest adalah 2x dan Minimum
asset bersih (networth) adalah Rp 205 milyar.
This agreement also required PSV to maintain certain
financial ratios as covenanted such as Financial Leverage
not exceeding 3.5x, Gearing Ratio not exceeding 3x,
Minimum DSCR of 0.5x, Minimum EBITDA to Interest of
1.5x. Otherwise, PT Wintermar and PT Meratus Line are
also required to maintain certain financial ratios such as
Financial Leverage not exceeding 2.5x, Gearing Ratio not
exceeding 1.5x, Minimum DSCR of 1.5x, Minimum EBITDA
to Interest of 2x and Minimum networth asset of Rp 205
billion.
Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo pinjaman adalah
USD 36,777,776.01 atau setara dengan Rp 330.668.984. The outstanding balance of these loan facilities as of
December 31, 2010 amounted to USD 36,777,776.01 or
equivalent to Rp 330,668,984.
b. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) b. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
Sentosa Sentosa
Pada 13 Oktober 2010, Sentosa memperoleh fasilitas
pinjaman baru dari PT Bank OCBC NISP Tbk sebesar
USD 4,700,000 untuk pembelian 1 unit kapal. Pinjaman ini
dikenakan tingkat bunga pinjaman sebesar SIBOR + 5,5%
per tahun dengan jangka waktu pengembalian pinjaman
selama 5 tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kapal SMS
Discovery dan jaminan perusahaan dari PT Wintermar.
Sentosa diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu
yaitu, antara lain, financial leverage tidak melebihi 2,5x dan
nilai kekayaan bersih tidak kurang dari Rp 80 miliar, untuk
setiap periode enam bulan dimulai pada 31 Desember 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah
USD 4,615,000 atau setara Rp 41.493.465.
On October 13, 2010, Sentosa obtained a new loan facility
from PT Bank OCBC NISP Tbk amounting to USD 4,700,000
for purchasing 1 unit vessel. This loan bears annual interest
rate of SIBOR+5.5% with period of repayment of 5 years.
This loan is secured by the vessel SMS Discovery and
corporate guatantee from PT Wintermar. Sentosa is required
to maintain certain financial ratios such as, among other,
financial leverage not exceeding 2.5x and net assets value
not less than Rp 80 billion, for every six-month period
beginning from December 31, 2010.
The outstanding balance of this loan as of December 31,
2010 amounted to USD 4,615,000 or equivalent to
Rp 41.493,465.
Arial
Berdasarkan Surat Persetujuan Kredit No. 430/PLG/-
MO/VII/05 tanggal 26 Juli 2005 yang telah diperbaharui Akta
Notaris Heniwati Ridwan, SH No. 9 tanggal 3 Agustus 2005,
Arial memperoleh fasilitas pinjaman berjangka empat (4)
tahun dari NISP dengan batas kredit USD 875,000,
dikenakan tingkat suku bunga 6,5% per tahun.
Arial
Based on Approval Credit Letter No. 430/PLG/-MO/VII/05
dated July 26, 2005 which have been amended with Notarial
Deed of Heniwati Ridwan, SH No. 9 dated August 3, 2005,
Arial obtained a four (4) year term loan facility from NISP
with maximum limit of USD 875,000, bearing annual interest
rate of 6.5%.
Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2009. The loan has been fully repaid in 2009.
c. PT Bank UOB Buana (Bank UOB) c. PT Bank UOB Buana (Bank UOB)
Perusahaan The Company
• Berdasarkan Akta Notaris No. 39 tanggal 16 Juni 2009
dari Notaris Sulistyaningsih, SH, Perusahaan
memperoleh fasilitas kredit investasi empat (4) tahun dari
Bank UOB dengan batas kredit sebesar USD 995,000,
dikenakan tingkat suku bunga 6,5% per tahun.
• Based on Notarial Deed No. 39 dated June 16, 2009 of
Sulistyaningsih, SH, the Company obtained a four (4)
years investment loan facility from Bank UOB with
maximum limit of USD 995,000, which bears annual
interest rate of 6.5%.
Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman ini
adalah USD 654,009.33 dan USD 885,284.67 atau
setara dengan Rp 5.880.198 dan Rp 8.321.676.
As of December 31, 2010 and 2009, the balance of this
loan is USD 654,009.33 and USD 885,284.67 respectively
or equivalent to Rp 5,880,198 and Rp 8,321,676.
• Berdasarkan Akta Notaris No. 40 tanggal 16 Juni 2009
dari Notaris Sulistyaningsih, SH, Perusahaan
memperoleh fasilitas kredit investasi empat (4) tahun
• Based on Notarial Deed No. 40 dated June 16, 2009 of
Sulistyaningsih, SH, the Company obtained a four (4)
years investment loan facility from Bank UOB with
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 38 Paraf:
dari Bank UOB dengan batas kredit sebesar
USD 517,000, dikenakan tingkat suku bunga 6.5%.
maximum limit of USD 517,000, bearing annual interest
rate of 6.5%.
Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman ini
adalah USD 339,817.71 and USD 459,987.96 atau
setara dengan Rp 3.055.301 dan Rp 4.323.887.
As of December 31, 2010 and 2009, the balance of this
loan is USD 339,817.71 and USD 459,987.96
respectively or equivalent to Rp 3,055,301 and
Rp 4,323,887.
• Berdasarkan Akta Notaris No. 41 tanggal 16 Juni 2009
dari Notaris Sulistyaningsih, SH, Perusahaan
memperoleh fasilitas kredit investasi lima (5) tahun dari
Bank UOB dengan batas kredit sebesar Rp 5.500.000,
dikenakan tingkat suku bunga 13,5% per tahun.
• Based on Notarial Deed No. 41 dated June 16, 2009 of
Sulistyaningsih, SH, the Company obtained a five (5)
years investment loan facility from Bank UOB with
maximum limit of Rp 5,500,000, bearing annual interest
rate of 13.5%.
Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman ini
masing-masing adalah Rp 2.922.328 dan Rp 1.650.000.
As of December 31, 2010 and 2009, the balance of this
loan is Rp 2,922,328 and Rp 1,650,000, respectively.
Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan:
- Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 513/Sukabumi
Selatan seluas 512 m2 atas nama Perusahaan;
- 2 (dua) unit kapal motor (lihat Catatan 10);
- Jaminan Perusahaan PT Wintermar.
These facilities are secured by:
- Certificate of Building Right Title No. 513/Sukabumi
Selatan with area of 512 sqm under the Company’s
name.
- 2 (two) units of tug boats (see Note 10);
- Corporate guarantee of PT Wintermar.
Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan hal-
hal tersebut di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dahulu
dari Bank UOB, antara lain untuk:
- Menggadaikan saham, menerbitkan saham dan efek;
- Melakukan penggabungan, pemisahan, perubahan
struktur Perusahaan.
The Company is prohibited to undertake the following
action, among others, by without prior written from Bank
UOB:
- Mortgage shares, issuing shares and securities;
- Merger, spin off or change the Company structure.
Wintermar Wintermar
Berdasarkan Perjanjian Kredit No 75 tanggal 15 Desember
2010, Wintermar memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka
dengan batas kredit sebesar USD 1,280,000 dengan tingkat
bunga sebesar 6% per tahun dan fasilitas pinjaman ini akan
jatuh tempo pada Desember 2012.
Based on Credit Agreement No 75 dated December 15,
2010, Wintermar obtained time loan facility with maximum
limit of USD 1,280,000. Bearing annual interest rate of 6%.
The loan facility will mature on December 2012.
Fasilitas ini dijamin dengan 2 buah kapal SMS 3001 dan
SMS 233 (lihat Catatan 10). This facility is secured by 2 vessels, SMS 3001 and SMS
233 (see Note 10).
Wintermar tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal
tersebut di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dahulu dari
Bank UOB antara lain untuk:
- Mengalihkan, menjaminkan dan menyewakan harta
kekayaan;
- Melakukan penggabungan, pemisahan, perubahan
struktur perusahaan;
- Memberikan pinjaman;
- Penyertaan modal dan investasi di perusahaan.
Pada 31 Desember 2010, saldo pinjaman ini adalah
USD 1,280,000 atau setara dengan Rp 11.508.480.
Wintermar prohibited to undertake the following actions
among others by without prior written from Bank UOB, to:
- Transfer, collateralize and lease the company’s assets;
- Merge, spin off,or change the company structure;
- To give loans;
- To invest in other companies.
As of December 31, 2010, the balance of this loan is
USD 1,280,000 or equivalent to Rp 11,508,480.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 39 Paraf:
d. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga) d. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)
Wintermar
• Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 17 Juni 2009
dari Notaris Achmad Bajumi, SH, Wintermar memperoleh
beberapa fasilitas pinjaman dari Bank Niaga dengan
rincian sebagai berikut:
Wintermar
• Based on Notarial Deed No. 22 dated June 17, 2009 of
Achmad Bajumi, SH, Wintermar obtained several loan
facilities from Bank Niaga with detail as follows:
1. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 1. Special Transaction Loan Facility
Merupakan pinjaman jangka panjang dengan batas
kredit sebesar USD 3,600,000 dan dikenakan suku
bunga tahunan sebesar 8% untuk jangka waktu
36 bulan.
Consist of long term loan facility with maximum limit
of USD 3,600,000 and bearing annual interest rate
of 8% for time period of 36 month.
2. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I 2. Special Transaction Loan Facility I
Merupakan pinjaman jangka panjang dengan batas
kredit sebesar USD 6,560,000 dan dikenakan suku
bunga tahunan sebesar 8% untuk jangka waktu
36 bulan.
Fasilitas pinjaman transaksi khusus I telah dilunasi
pada Desember 2010.
Consist of long term loan facility with maximum limit
of USD 6,560,000 and bearing annual interest rate
of 8% for time period of 36 month.
Special transaction loan facility I has been fully paid
in December 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo
fasilitas pinjaman pada Bank Niaga adalah sebesar
USD 985,000 and USD 8,750,000 atau setara dengan
Rp 8.856.135 dan Rp 82.250.000.
As of December 31, 2010 and 2009, the balance of
Wintermar’s loan in Bank Niaga is USD 985,000 and
USD 8,750,000 respectively, or equivalent to
Rp 8,856,135 and Rp 82,250,000.
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan:
- 5 (lima) unit kapal motor tunda (lihat Catatan 10);
- 3 (tiga) unit kapal tongkang (lihat Catatan 10);
- Piutang usaha PT Wintermar sebesar Rp 20.500.000
(lihat Catatan 4)
- Piutang usaha Perusahaan sebesar Rp 4.844.062
(lihat Catatan 4)
- Piutang usaha PT Sentosasegara Mulia Shipping
sebesar Rp 8.579.066 (lihat Catatan 4)
These facilities are secured by:
- 5 (five) units of tug boats (see Note 10);
- 3 (three) units of barge (see Note 10)
- PT Wintermar’s account receivable amounting to
Rp 20,500,000 (see Note 4)
- The Company’s Account receivable amounting to
Rp 4,844,062 (see Note 4)
- Account receivable of PT Sentosasegara Mulia Shipping
amounting to Rp 8,579,066 (see Note 4)
Atas perjanjian kredit ini, Wintermar diwajibkan untuk
memberitahukan Bank Niaga antara lain mengubah
pengurus (manajemen) dan mensubordinasikan hutang
para pemegang saham.
For this credit agreement, Wintermar is required to notify
Bank Niaga of, among others, changes in board of
management and subordinate payable of shareholders.
• Berdasarkan Akta Notaris No 50 tanggal 19 November
2003 dari Notaris Achmad Bajumi, SH, yang telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan surat No. 292/JBM-
2/MKT/WE/X/07 tanggal 26 Oktober 2007, Perusahaan
memperoleh Fasilitas Pinjaman Tetap, dengan batas
kredit sebesar USD 1,500,000, dikenakan suku bunga
tahunan sebesar 7,75% dan akan jatuh tempo pada
tanggal 30 Juni 2008. Fasilitas Pinjaman ini diperpanjang
waktunya dan akan jatuh tempo pada 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo pinjaman ini
adalah USD 1,320,000 atau setara dengan
Rp 11.868.120.
• Based on Notarial Deed No 50 dated November 19,
2003 of Achmad Bajumi, SH, which have been
amended several times, most recently by letter
No. 292/JBM-2/MKT/WE/X/07 dated October 26, 2007,
the Company obtained Fixed Loan Facility with
maximum limit of USD 1,500,000 bearing annual
interest rate of 7.75% and due on June 30, 2008. This
facility is being rolled over and will fall due in 2011.
As of December 31, 2010 the outstanding balance on
this loan is USD 1,320,000 or equivalent to
Rp 11,868,120.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 40 Paraf:
Sentosa
Berdasarkan akta No. 105, tanggal 30 Oktober 2007 dari
Notaris Achmad Bajumi, S.H., Sentosa memperoleh fasilitas
pinjaman dari Bank Niaga sebesar USD 1,000,000 yang
dikenakan suku bunga sebesar 7,75% per tahun dan
pelunasan dicicil mulai Desember 2007 sampai dengan
30 November 2010. Tujuan pinjaman adalah untuk
membiayai pembelian kapal. Saldo pinjaman pada tanggal
31 Desember 2009 adalah USD 305,550 atau setara
Rp 2.872.170
Sentosa
Based on Notarial Deed No. 105, dated October 30, 2007
from Notarial Achmad Bajumi, S.H., Sentosa obtained a
loan facility from Bank Niaga amounting to USD 1,000,000,
bearing annual interest rate of 7.75% and repayment by
equal installments from December 2007 to November 30,
2010. The purpose of the loan is to finance the purchases of
vessel. The balance of the loan as of December 31, 2009 is
USD 305,550 or equivalent to Rp 2,872,170.
Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 30 November 2010. This loan had been fully repaid at November 30, 2010.
e. The Bangkok Bank Company Limited - Indonesia (Bangkok Bank)
e. The Bangkok Bank Company Limited – Indonesia (Bangkok Bank)
Sentosa
Berdasarkan perjanjian kredit No. 03/I/07 tanggal 11 Januari
2007, Sentosa memperoleh fasilitas pinjaman berjangka lima
(5) tahun dari Bangkok Bank sebesar USD 6,000,000, yang
dikenakan tingkat suku bunga 6,5% per tahun. Tujuan
pinjaman adalah untuk pembelian kapal penarik Bintang
Natuna dan kapal penarik Wei Gang Tuo 10.
Sentosa
Based on credit agreement No. 03/I/07, dated January 11,
2007, Sentosa obtained a five (5) years term loan facility
from Bangkok Bank amounted to USD 6,000,000 which
bears annual interest of 6.5%. The purpose of the loan is for
purchased of tug boat Bintang Natuna and Wei Gang Tuo
10.
Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman ini
adalah USD 1,308,000 dan USD 2,532,000, atau setara
dengan Rp 11.760.228 dan Rp 23.800.800.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance
of this loan is USD 1,308,000 and USD 2,532,000
respectively, equivalent to Rp 11,760,228 and
Rp 23,800,800, respectively.
Fasilitas tersebut dijamin dengan:
- 2 (dua) kapal motor tunda (lihat Catatan 10);
- Jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan dan
Komisaris Perusahaan.
The facility is secured by:
- 2 (two) tug boats (see Note 10);
- Personal guarantee from the Company's President
Director and Company's Commissioner.
Pada Maret 2011, jaminan pribadi dalam proses pelepasan. This personal guarantee is in the process of being released
in March 2011.
Sentosa tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal
tersebut di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dahulu dari
Bangkok Bank, antara lain untuk:
- Menerima pinjaman dari pihak lain;
- Menjaminkan aset.
Sentosa is required to comply with several restriction among
others, the Company is required to obtain prior written
consent from Bangkok Bank to among others to:
- Obtain loan from other party;
- Pledge the assets.
Wintermar
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 2/I/06 tanggal 4 Januari
2006, Wintermar memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka
dengan batas kredit sebesar USD 3,950,000, dengan tingkat
bunga masing-masing sebesar 6,5% dan 7,5% per tahun
pada tahun 2009 dan 2008 dan akan jatuh tempo pada
Januari 2010. Pada 31 Desember 2009 saldo pinjaman ini
adalah USD 254,000 atau setara dengan Rp 2.387.600.
Wintermar
Based on Credit Agreement No. 2/I/06 dated January 4,
2006, Wintermar obtained Term Loan facility with maximum
limit of USD 3,950,000, bearing annual interest rate of 6.5%
and 7.5% in 2009 and 2008, respectively, and due on
January 2010. As of December 31, 2009, the balance of this
loan is USD 254,000, equivalent to Rp 2,387,600.
Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Maret
2010. The loan has been fully paid in March 2010.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 41 Paraf:
f. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) f. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
Wintermar
Berdasarkan perjanjian kredit No. 07.094 tanggal 28 Juni
2007, Wintermar memperoleh fasilitas kredit investasi dari
BNI dengan batas kredit sebesar USD 2,300,000, dikenakan
tingkat suku bunga 8,5% per tahun dan pelunasannya akan
dicicil mulai tahun 2007 sampai dengan 2012.
Wintermar
Based on credit agreement No. 07.094 dated June 28, 2007,
Wintermar obtained investment loan facility from BNI with
maximum limit of USD 2,300,000, bearing annual interest
rate of 8.5% and with installment repayments beginning from
year 2007 to 2012.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 adalah
USD 1,150,000 atau setara dengan Rp 10.810.000.
Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Desember
2010.
The respective outstanding balance on this loan as of
December 31, 2009 was USD 1,150,000 or equivalent to
Rp 10,810,000.
This loan has been fully repaid in December 2010.
g. PT Bank DBS Indonesia (DBS) g. PT Bank DBS Indonesia (DBS)
Wintermar
Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal 17 November 2005
dari Veronica Nataadmadja, SH, yang telah diubah dengan
surat addendum pertama No. 61/AD-PKPH-DBSI/V/2006
tanggal 2 Mei 2006, Wintermar memperoleh fasilitas
pinjaman dari DBS dengan batas kredit sebesar
USD 3,000,000 yang dibagi menjadi tiga fasilitas pinjaman
dengan rincian sebagai berikut:
Wintermar
Based on Notarial Deed No. 16 dated November 17, 2005 of
Veronica Nataadmadja, SH, which have been amended by
First Amendement No. 61/AD-PKPH-DBSI/V/2006 dated
May 2, 2006, Wintermar obtained several loan facilities from
DBS with maximum limit of USD 3,000,000 which divided
into three loan facilities with details as follows:
a. Fasilitas Pinjaman Berjangka I a. Term Loan Facility I
Merupakan pinjaman jangka panjang dengan batas
kredit sebesar USD 712,500, dikenakan tingkat bunga
tahunan sebesar 8,64% dan akan jatuh tempo pada
26 Februari 2010. Pada 31 Desember 2009, saldo
pinjaman ini adalah USD 29,687.50 atau setara dengan
Rp 279.063.
Consist of a long term loan with maximum limit of
USD 712,500, bearing annual interest rate of 8.64% and
was due on February 26, 2010. As of December 31, 2009,
the balance of this loan is USD 29,687.50, equivalent to
Rp 279,063.
Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Februari 2010. This loan has been fully repaid in February 2010.
b. Fasilitas Pinjaman Berjangka II b. Term Loan Facility II
Merupakan pinjaman jangka panjang dengan batas
kredit sebesar USD 600,000, dikenakan tingkat bunga
tahunan sebesar 8,64% dan akan jatuh tempo pada
2 Maret 2010. Pada 31 Desember 2009, saldo pinjaman
ini adalah USD 37,500 atau setara dengan Rp 352.500.
Consist of a long term loan with maximum limit of
USD 600,000, bearing annual interest rate of 8.64% and
was due on March 2, 2010. As of December 31, 2009, the
balance of this loan is USD 37,500, equivalent to
Rp 352,500.
Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Maret 2010. This loan has been fully repaid in March 2010.
c. Fasilitas Pinjaman Berjangka III c. Term Loan Facility III
Merupakan pinjaman jangka panjang dengan batas kredit
sebesar USD 1,687,500, dikenakan tingkat bunga
tahunan sebesar 8,64% dan akan jatuh tempo pada
2 Januari 2010. Pada 31 Desember 2009, saldo
pinjaman ini adalah USD 35,156.25 atau setara dengan
Rp 330.469.
Consist of a long term loan with maximum limit of
USD 1,687,500, bearing annual interest rate of 8.64% and
was due on January 2, 2010. As of December 31, 2009,
the balance of this loan is USD 35,156.25, equivalent to
Rp 330,469.
Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Januari 2010. This loan has been fully repaid in January 2010.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 42 Paraf:
16. Hutang Sewa Pembiayaan 16. Finance Lease Payables
2010 2009
Rp Rp
Pembayaran yang Jatuh Tempo Tahun Payments Due for the Year
2010 -- 14,138,427 2010
2011 12,000,233 12,750,874 2011
2012 10,294,857 10,940,951 2012Jumlah 22,295,090 37,830,252 TotalBunga (1,933,038) (5,330,172) InterestNilai Kini Pembayaran Present Value of
Minimum Sewa Pembiayaan 20,362,052 32,500,080 Minimum Lease PaymentBagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 10,514,363 11,162,541 Current PortionJumlah Bagian Jangka Panjang 9,847,689 21,337,539 Total Long Term Portion
a. PT Orix Indonesia Finance a. PT Orix Indonesia Finance
Berdasarkan Perjanjian Leasing No. L05J04734S tanggal
16 Juni 2006, Wintermar mengadakan perjanjian sewa
pembiayaan kapal dengan PT Orix Indonesia Finance, dengan
hak opsi untuk membeli kapal tersebut pada akhir perjanjian
sewa pembiayaan.
Based on Lease Agreement No. L05J04734S dated June
16, 2006, Wintermar entered into finance lease agreement
of vessel with PT Orix Indonesia Finance with the option to
purchase the vessel at the end of lease agreement.
Jangka waktu hutang sewa pembiayaan ini selama 4 (empat)
tahun, dengan pembayaran bulanan dan tingkat bunga
sebesar Orix Cost of Fund + 3% untuk tahun 2010 dan 2009,
dan dijamin dengan kapal yang disewa. Pada 31 Desember
2009, saldo hutang ini adalah sebesar USD 143,939.32 atau
setara dengan Rp 1.353.030.
The lease period is 4 (four) years with the monthly
installment and interest rate based on Orix Cost of Fund
+3% for the year 2010 and 2009, and secured by the same
leased vessel. As of December 31, 2009, the balance of this
payable is USD 143,939.32 or equivalent to Rp 1,353,030.
Hutang sewa pembiayaan tersebut telah dilunasi pada Agustus
2010. Finance lease payable has been fully repaid on August
2010.
b. PT PANN Multifinance b. PT PANN Multifinance
Berdasarkan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH
No. 70, 74, 79 dan 84 tanggal 26 September 2007, Arial
mengadakan perjanjian sales and leaseback atas 3 (tiga) unit
kapal yaitu SMS 2302, OB Petro Badak dan SMS Arial dan
capital lease atas kapal TB Bintang Sebatik dengan PT PANN
Multifinance untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat
bunga 9,5% per tahun.
Based on Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, SH
Nos. 70, 74, 79 and 84 dated September 26, 2007, Arial
entered into sales and leaseback agreement with PT PANN
Multifinance of 3 (three) unit vessels which consist of SMS
2302, OB Petro Badak and SMS Arial and capital lease of
vessel TB Bintang Sebatik for the period of 5 years with
9.5% annual interest rate.
Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang leasing ini
adalah sebesar USD 2,264,715 dan USD 3,313,516 atau
setara dengan Rp 20.362.053 dan Rp 31.147.050.
As of December 31, 2010 and 2009, the balances payable
on this lease are USD 2,264,715 and USD 3,313,516,
equivalent to Rp 20,362,053 and Rp 31,147,050,
respectively.
Hutang sewa pembiayaan ini dijamin dengan deposito
berjangka masing-masing sebesar USD 481,962 dan
USD 397,962 pada 31 Desember 2010 dan 2009 (lihat
Catatan 11) dan jaminan pribadi Direktur dan pemegang
saham Arial.
This lease payable is secured by time deposits amounting to
USD 481,962 and USD 397,962 (see Note 11) as of
December 31, 2009 and 2008, respectively and personal
guarantee Arial’s Director and stockholder.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 43 Paraf:
Atas perjanjian leasing ini Arial tidak diperkenankan, antara
lain untuk:
i) menjual saham kepada pihak yang bukan pemegang
saham yang ada;
ii) menjual perusahaan;
iii) mengganti pengurus perusahaan;
iv) menjaminkan kapal yang diperoleh dari leasing ini; dan
v) menyewakan kembali kapal serta hak dan kewajiban
berdasarkan perjanjian leasing tanpa persetujuan tertulis
lessor
According to this lease agreement, Arial is prohibited from
the following actions, among others, to:
i) sell shares to the parties who are not the existing
shareholders
ii) sell the company;
iii) change management;
iv) collateralize vessels obtained from this leasing; and
v) sublease the vessels and the rights and obligations
under the lease agreement without prior written consent
from lessor
17. Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi 17. Deferred Gain from Sale and Jual dan Sewa – Balik - Aset Tetap Bersih Leaseback Transactions of Fixed Assets – Net
Akun ini merupakan akun keuntungan ditangguhkan atas
penjualan aset tetap dalam rangka transaksi jual dan sewa-balik
aset tetap dari Sentosa di tahun 2007. Penambahan pada tahun
2008 berasal dari PT Arial Niaga Nusantara (Arial), perusahaan
anak yang dikonsolidasi mulai tahun 2008.
This account consists of deferred gain arising from sales of
fixed assets related to sales and leaseback transaction of
Sentosa at 2007. Addition in 2008 originated from PT Arial
Niaga Nusantara (Arial), a subsidiary which is consolidated
starting from 2008.
2010 2009
Rp Rp
Harga Jual 27,505,250 27,505,250 Selling Price
Penambahan dari Arial 12,229,788 12,229,788 Addition from Arial
39,735,038 39,735,038
Jumlah Tercatat Aset Tetap 36,586,609 36,586,609 Carrying Value of Fixed Assets
Penambahan dari Arial 12,118,262 12,118,262 Addition from Arial
48,704,871 48,704,871
Keuntungan Ditangguhkan (8,969,833) (8,969,833) Deferred Gain
Amortisasi: Amortization:
Saldo Awal (9,051,773) (9,074,079) Beginning Balance
Amortisasi Tahun Berjalan 22,305 22,305 Current Year Amortization
Saldo Akhir (9,029,468) (9,051,773) Ending Balance
Jumlah 59,635 81,940 Total
Berikut rincian keuntungan ditangguhkan untuk masing-masing
kapal:
The details of deferred gain on respective vessels are as
follows:
2010 2009
Rp Rp
Sentosa Sentosa
Petro Perkasa (6,546,697) (6,546,697) Petro Perkasa
SMS 1805, 1806 dan 1808 (1,973,182) (1,973,182) SMS 1805, 1806 and 1808
SDS 28 (561,480) (561,480) SDS 28
Arial Arial
Petro Badak (506,495) (506,495) Petro Badak
SMS Arial 1,775,710 1,775,710 SMS Arial
SMS 2302 (1,157,689) (1,157,689) SMS 2302
Keuntungan ditangguhkan (8,969,833) (8,969,833) Deferred Gain
Keuntungan ditangguhkan di atas diamortisasi selama masa
sewa. Deferred gains above are amortized over the lease term.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 44 Paraf:
18. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 18. Estimated Liabilites on Employee Benefits Program Pensiun
Pada tanggal 2 Oktober 2006, Perusahaan dan perusahaan
anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti dengan
menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Layanan Program
Pensiun dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
PT Bank Negara Indonesia Tbk, yang masa berlaku selama
3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang. Program pensiun ini
telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. KEP-1100/KM.17/1998 tanggal
23 November 1998. Beban iuran pensiun yang dibebankan
pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan
2009 masing-masing sebanyak Rp 85.800 dan Rp 87.925.
Pension Program
On October 2, 2006, the Company and subsidiaries provided a
defined contribution pension program by entering into the
Agreement of Utilisation of Pension Program Service with the
Financial Institution Pension Fund (DPLK) PT Bank Negara
Indonesia Tbk , which will be valid over 3 (three) years and can
be rolled over. This pension program had been approved by the
Minister of Finance of Republic of Indonesia in his Decree
No. KEP-1100/KM.17/1998 dated November 23, 1998. The total
contribution charged for the period/years ended December 31,
2010 and 2009, amounted to Rp 85,800 and Rp 87,925,
respectively.
Perusahaan dan perusahaan anak menghitung dan
membukukan beban dan kewajiban imbalan kerja berdasarkan
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003.
The Company and subsidiaries calculated and recorded the
employee benefits cost and liabilities based on Labor Law
No. 13 year 2003.
Asumsi aktuaria yang digunakan oleh PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dalam menentukan
beban dan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The actuarial assumptions used by PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo, independent actuary, in measuring expense
and employee benefit liabilities are as follows:
Estimasi Kenaikan Gaji Dimasa Datang 10% (2009: 10%)
per tahun/per annum Estimated Future Salary Increase
Tingkat Diskonto 8.9% (2009: 10.6%)
per tahun/per annum Discount Rate
Tingkat Cacat 10 % per tahun dari tingkat mortalitas/per
annum from mortality rate
Disability Rate
Tingkat Pengunduran Diri 1% per tahun (linear) /per annum (linear) Resignation Rate
Tingkat Pensiun Dipercepat 1% per tahun/per annum Early Retirement Rate
Metode Projected Unit Credit Method
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah
sebagai berikut:
Employee benefit cost which recognized in the statements of
income is as follows:
2010 2009
Rp Rp
Beban Jasa Kini 1,321,758 875,340 Current Service Cost
Beban Bunga 776,424 637,517 Interest Cost
Keuntungan Aktuarial - Bersih -- (50,695) Actuarial Gain - Net
Penyesuaian Manfaat Karyawan Employee Benefit Adjustment
Tahun Berjalan (127,837) 99,085 for Current Year
Jumlah 1,970,345 1,561,247 Total
Mutasi kewajiban diestimasi imbalan kerja di neraca adalah
sebagai berikut:
Changes of estimated liabilities on employee benefits in the
balance sheets is as follows:
2010 2009
Rp Rp
Saldo Awal Tahun 8,707,683 7,449,831 Balance at Beginning of the Year
Beban Tahun Berjalan 1,970,345 1,561,247 Current Year Expenses
Pembayaran Manfaat (107,191) (303,395) Payment of Benefit
Saldo Akhir Tahun 10,570,837 8,707,683 Balance at End of the Year
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 45 Paraf:
Rekonsiliasi atas kewajiban diestimasi imbalan kerja adalah
sebagai berikut: Reconcilation of estimated liabilities on employee is as follows:
2010 2009
Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban 13,225,260 8,047,079 Present Value of Obligation
Kerugian (Keuntungan) Aktuarial yang Unrecognized Actuarial Losses
belum diakui (2,654,423) 660,604 (Gains)
Jumlah 10,570,837 8,707,683 Total
19. Hak Minoritas atas Aset Bersih 19. Minority Interest in Net Assets Perusahaan Anak of Subsidiaries
Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset
bersih perusahaan anak yang dikonsolidasi.
This account represents the equity interest of minority
shareholders in the net asset of consolidated subsidiaries.
20. Modal Saham 20. Capital Stock Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s stockholders as of December
31, 2010 and 2009 are as follows:
Jumlah Persentase Jumlah
Saham/ Pemillikan/ Modal Saham/
Number of Percentage of Total Capital
Shares OwnershipPemegang Saham % Rp Shareholders
PT Wintermarjaya Lestari 1,286,200,000 36.23 128,620,000 PT Wintermarjaya Lestari
PT Dwiprimajaya Lestari 985,800,000 27.77 98,580,000 PT Dwiprimajaya Lestari
PT Ramanda Daminathan 308,000,000 8.68 30,800,000 PT Ramanda Daminathan
Sugiman Layanto, Direktur Utama 40,651,500 1.15 4,065,150 Sugiman Layanto, President Director
Nely Layanto, Direktur 36,574,000 1.03 3,657,400 Nely Layanto, Director
Darmawan Layanto, Komisaris 3,305,500 0.09 330,550 Darmawan Layanto, Commissioner
Ooi Ka Lok, Direktur 835,500 0.02 83,550 Ooi Ka Lok, Director
Phillippe Surriier, Direktur 247,000 0.01 24,700 Phillippe Surriier, Director
Johnson W. Sutjipto, Komisaris 62,000 0.00 6,200 Johnson W. Sutjipto, Commissioner
Masyarakat (Dibawah 5%) 888,324,500 25.02 88,832,450 Public (Below 5%)
Jumlah 3,550,000,000 100.00 355,000,000 Total
2010
Jumlah Persentase Jumlah
Saham/ Pemillikan/ Modal Saham/
Number of Percentage of Total Capital
Shares Ownership
Pemegang Saham % Rp Shareholders
PT Wintermarjaya Lestari 54,040 43.92 54,040,000 PT Wintermarjaya Lestari
PT Dwiprimajaya Lestari 31,206 25.36 31,206,000 PT Dwiprimajaya Lestari
PT Ramanda Daminathan 30,800 25.03 30,800,000 PT Ramanda Daminathan
Sugiman Layanto, Direktur Utama 3,500 2.84 3,500,000 Sugiman Layanto, President Director
Nely Layanto, Direktur 3,500 2.84 3,500,000 Nely Layanto, Director
Jumlah 123,046 100.00 123,046,000 Total
2009
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 46 Paraf:
Berdasarkan Akta Pernyataan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa No. 16 tanggal 22 Mei 2009 dari Noerbaety Ismail, SH,
M.Kn., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal
dasar menjadi 492.184 lembar saham dan penambahan
ditempatkan dan disetor sebanyak 114.257 lembar saham dengan
cara konversi dividen tahun 2008 menjadi saham baru. Dividen
saham tersebut dibagi secara proporsional berdasarkan persentase
kepemilikan saham. Perubahan anggaran dasar ini telah
memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia pada tanggal 11 September 2009.
Based on Deed of Statement of Extraordinary Shareholders'
General Meeting No. 16 dated May 22, 2009 from Noerbaety
Ismail, SH, M.Kn., the shareholders resolved to increase the
authorized capital to 492,184 shares and the issued and paid-
up capital by 114,257 shares by conversion of 2008’s
dividends into new shares. Stock dividends are distributed
proportionally based on the percentage of stock ownership.
This amendment of Article of Association has been approved
by the Minister of Law and Human Rights of Republic of
Indonesia on September 11, 2009.
Rincian pembagian dividen saham adalah sebagai berikut: The detail of stock dividend distribution is as follows:
Pemegang Saham Jumlah Saham/ Dividen Saham/ Shareholders
Numbers of shares Stock Dividend
Rp
PT Wintermarjaya Lestari 50,180 50,180,000 PT Wintermarjaya Lestari
PT Dwiprimajaya Lestari 28,977 28,977,000 PT Dwiprimajaya Lestari
PT Wintermar 28,600 28,600,000 PT Wintermar
Sugiman Layanto 3,250 3,250,000 Sugiman Layanto
Nely Layanto 3,250 3,250,000 Nely Layanto
Jumlah 114,257 114,257,000 Total
Berdasarkan Resolusi Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti
RUPS tanggal 14 September 2009 yang telah dinyatakan dalam
Akta No. 44 tanggal 30 September 2009 dari Notaris Noerbaety
Ismail SH, M.Kn., pemagang saham telah menyetujui pengalihan
30.800 lembar saham milik PT Wintermar kepada PT Ramanda
Daminathan. Jual beli saham ini telah dinyatakan dalam akta
No. 45 tanggal 30 September 2009 dari notaris yang sama.
Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh surat penerimaan
pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia pada tanggal 19 Oktober 2009.
Based on the Resolution of Shareholders at the AGM on
September 14, 2009, and Deed No. 44 dated on September
30, 2009 by Notary Noerbaety Ismail SH, M.Kn., the
shareholders approved the sale of 30,800 shares owned by
PT Wintermar to PT Ramanda Daminathan. These purchase
and sale of shares have been stated in the Deed No. 45
September 30, 2009 from the same notary. This amendment
was approved by the Minister of Law and Human Rights of
Republic of Indonesia on October 19, 2009.
Berdasarkan Resolusi Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti
RUPS tanggal 1 Desember 2009 yang telah dinyatakan dalam Akta
No. 05 tanggal 15 Desember 2009 dari Notaris Noerbaety Ismail
SH, M.Kn., pemegang saham telah menyetujui pengeluaran saham
dalam portepel sebanyak 283.440 lembar dengan nilai
Rp 1.000.000 per lembar.
Based on the Resolution of Shareholders at the AGM on
December 1, 2009 and Deed No. 05 dated December 15,
2009 by Notary Noerbaety Ismail SH, M.Kn., the shareholders
approved the issue of shares amounting to 283,440 shares
with a value of Rp 1,000,000 per share.
Pengeluaran saham dalam portepel tersebut dilakukan dengan
cara: (1) Setoran tunai sebanyak 94.440 lembar saham, yaitu dari
PT Wintermarjaya Lestari sebanyak 55.330 lembar saham,
PT Dwiprimajaya Lestari sebanyak 31.950 lembar saham, Sugiman
Layanto sebanyak 3.580 lembar saham dan Nely Layanto
sebanyak 3.580 lembar saham; dan (2) Pembagian dividen saham
interim sebanyak 189.000 lembar saham yang terdiri dari
PT Wintermarjaya Lestari sebanyak 83.006 lembar saham,
PT Dwiprimajaya Lestari sebanyak 47.933 lembar saham, Sugiman
Layanto sebanyak 5.376 lembar saham, Nely Layanto sebanyak
5.376 lembar saham dan PT Ramanda Daminathan sebanyak
47.309 lembar saham.
Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh surat penerimaan
pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia pada tanggal 8 Januari 2010.
The issue of shares (1) For cash, fully paid of 94,440 shares;
PT Wintermarjaya Lestari, 55,330 shares, PT Dwiprimajaya
Lestari, 31,950 shares, Sugiman Layanto, 3,580 shares and
Nely Layanto, 3,580 shares, and (2) Distribution of interim
stock dividend of 189,000 shares consist of PT Wintermarjaya
Lestari 83,006 shares, PT Dwiprimajaya Lestari 47,933 shares,
Sugiman Layanto 5,376 shares, Nely Layanto 5,376 shares
and PT Ramanda Daminathan 47,309 shares.
This amendment was approved by the Minister of Law and
Human Rights of Republic of Indonesia on January 8, 2010.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 47 Paraf:
Berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan
No. 27 tanggal 29 Maret 2010 dari Notaris Noerbaety Ismail, SH,
M.Kn., para pemegang saham memutuskan, menyetujui dan
menerima laporan manajemen untuk melakukan revisi/perbaikan
dan/atau pembatalan Resolusi Para Pemegang Saham Sebagai
Pengganti RUPS tanggal 1 Desember 2009. Pembatalan ini perlu
dilakukan mengingat adanya kesalahan perlakuan pembukuan atas
laba ditahan berdasarkan standar akuntansi keuangan Indonesia.
Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh surat persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan surat keputusan No. AHU-27155.AH.01.02.Tahun 2010
pada tanggal 27 Mei 2010.
Based on Deed of the Company Shareholders' Decision No. 27
dated March 29, 2010 of Notary Noerbaety Ismail, SH, M.Kn.,
the shareholders resolve, approve and accept the report of
management to make revisions/amendments and/or
cancellation of Resolution of Shareholders in substitution of
AGM Meeting dated December 1, 2009. This cancellation was
to rectify error in the treatment of retained earnings based on
the Indonesian financial accounting standards. This
amendment was approved by Minister of Law and Human
Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-
27155.AH.01.02.Tahun 2010 on May 27, 2010.
Berdasarkan Akta No.22 tanggal 18 Agustus 2010 dibuat di
hadapan Noerbaety Ismail, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta,
Perusahaan meningkatkan modal disetor dari Rp 123.046.000
menjadi Rp 265.000.000 dengan menerbitkan saham baru sejumlah
141.954 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per
saham atau seluruhnya Rp 141.954.000. Peningkatan modal
disetor berasal dari:
Based on Notarial Deed No.22 dated August 18, 2010 made in
front of Noerbaety Ismail, SH, M.Kn., Notary in Jakarta, the
Company increased paid-in capital from Rp 123,046,000 to
Rp 265,000,000 by issuing the new shares amounting to
141,954 shares with par value of Rp 1,000,000 per share or
totalling to Rp 141,954,000. The increasing in paid-in capitall is
resulted from:
− Konversi hutang PT Dwiprimajaya Lestari sebesar
Rp 6.654.000.
− Setoran tunai dari PT Dwiprimajaya Lestari sebesar
Rp 60.720.000.
− Setoran tunai dari PT Wintermarjaya Lestari sebesar
Rp 74.580.000.
− Debt conversion of PT Dwiprimajaya Lestari amounting to
Rp 6,654,000.
− Cash deposit from PT Dwiprimajaya Lestari amounting to
Rp 60,720,000.
− Cash deposit from PT Wintermarjaya Lestari amounting to
Rp 74,580,000.
Berdasarkan Akta No. 15 dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta, nilai nominal saham telah diubah menjadi Rp 100 per
lembar saham, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 265
miliar lembar. Perubahan anggaran dasar ini memperoleh surat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-
44569.AH.01.02.Tahun 2010 pada tanggal 17 September 2010.
Based on Deed No. 15 from Fathiah Helmi, S.H., Notary in
Jakarta, par value of share had been changed become Rp 100
per share, thus the number of shares become 265 billion
shares. This amendment was approved by Minister of Law and
Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-
44569.AH.01.02.Tahun 2010 on September 17, 2010.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum
Perdana sejumlah 900.000.000 saham baru yang disertai waran
cuma-cuma sebanyak 90.000.000 (Waran Seri I) (lihat Catatan 1.c).
Seluruh saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 29 November 2010. Seluruh dana penerbitan saham
tersebut diakui sebagai modal disetor dan tambahan modal disetor.
In 2010, the Company do an Initial Public Offering of
900,000,000 new shares with 90,000,000 free warrants
(Warrant Series I) (see Note 1.c). All shares have been listed
on the Indonesia Stock Exchange on November 29, 2010. The
proceeds from the issuance of the shares were recognized as
paid-up capital and additional paid-in capital. 21. Tambahan Modal Disetor 21. Additional Paid in Capital
Agio Biaya emisi
saham/ saham/
Paid in Share
Capital in Issuance Jumlah/
Excess of Par Cost Total
Rp Rp Rp
Pengeluaran 900.000.000 saham Issuance of 900,000,000 shares
melalui penawaran umum perdana 2010 252,000,000 (13,876,225) 238,123,775 through initial public offering in 2010
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 48 Paraf:
22. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi 22. Difference in Value Resulting from Entitas Sepengendali Restructuring Transactions Between
Entities Under Common Control
Pada tanggal 31 Juli 2006, Perusahaan bergabung dengan
PT Samudera Swakarya Shipping (SSS). Penggabungan usaha
ini dilakukan dengan metode penyatuan kepentingan (pooling of
interest method) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No.38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali”. Penggabungan usaha ini dilakukan
dengan menerbitkan 3.000 saham Perusahaan atau sebesar
Rp 3.000.000 dan nilai aset bersih yang dapat diidentifikasi SSS
adalah sebesar Rp 1.674.961. Selisih lebih antara nilai saham
yang diterbitkan dengan nilai aset bersih SSS tanggal 31 Juli
2006 tersebut sebesar Rp 1.325.039 dicatat sebagai selisih
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.
On July 31, 2006, the Company entered into a merger with
PT Samudera Swakarya Shipping (SSS). This merger was
exercised using the pooling of interest method according to
Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 38
concerning “Accounting for Restructuring of Entities Under
Common Control”. The merger was executed by issuing 3,000
Company’s shares amounting to Rp 3,000,000 and SSS’s
identifiable net asset value is amounting to
Rp 1,674,961. Excess in value of issued shares over SSSs’ net
asset value as of July 31, 2006 of Rp 1,325,039 is recorded as
difference in value resulting from restructuring transaction
between entities under common control.
Sebagian selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali di atas telah terealisasi di tahun 2009 sehubungan
dengan pelepasan seluruh saham milik PT Wintermar kepada
pihak lain yang bukan entitas sepengendali (lihat Catatan 20).
Realisasi tersebut sebesar Rp 662.519 disajikan sebagai bagian
beban lain-lain
Part of above difference in value resulting from restructuring
transactions between entities under common control was
realized in 2009 due to disposal of entire shares owned by
PT Wintermar to another party who are not regarded as an
entity under common control (see Note 20). The realization
amounted to Rp 662,519 and was presented as part of other
charges.
Pada bulan Mei 2008, Perusahaan efektif menjadi pemegang
saham mayoritas di PT Sentosasegara Mulia Shipping (Sentosa)
dengan persentase kepemilikan 99,51% (lihat Catatan 1.c). Selisih
antara bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih Sentosa
dengan biaya perolehan investasi yaitu sebesar
Rp 62.293.851 dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali.
In May 2008, the Company effectively became controlling
shareholder of PT Sentosasegara Mulia Shipping (Sentosa)
with percentage ownership of 99.51% (see Note 1.c). The
excess between Company’s share on net asset value of
Sentosa and cost of investment amounted to
Rp 62,293,851 is recorded as Difference in Value Resulting
from restructuring transactions between entities under common
control.
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan efektif menjadi
pemegang saham mayoritas di PT Wintermar (Wintermar) dengan
persentase kepemilikan 99,51% (lihat Catatan 1.c). Selisih antara
bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih Wintermar
dengan biaya perolehan investasi yaitu sebesar
Rp 276.145.872 dicatat sebagai selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali.
In December 2009, the Company effectively became
controlling shareholder of PT Wintermar (Wintermar) with
percentage ownership of 99.51% (see Note 1.c). The excess
between Company’s share on net asset value of Wintermar
and cost of investment amounted to Rp 276,145,872 is
recorded as difference in value resulting from restructuring
transactions between entities under common control.
Transaksi perolehan Sentosa dan Wintermar di atas dicatat
dengan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan PSAK No.
38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali”. Selisih antara bagian kepemilikan Perusahaan
atas aset bersih Sentosa dan Wintermar dengan biaya perolehan
investasi dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali.
Acquisition transactions of Sentosa and Wintermar above are
accounted for pooling of interests method in accordance with
PSAK No. 38 (Revised 2004) concerning “Accounting for
Restructuring of Entities Under Common Control”. The
difference between the Company share of net assets of
Sentosa and Wintermar with the cost of investments is
recorded as Difference in Value Resulting from restructuring
transactions between entities under common control..
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 49 Paraf:
23. Dividen 23. Dividend a. Dividen Tunai a. Cash Dividend
Berdasarkan Resolusi Para Sebagai Pengganti RUPS
Perusahaan yang ditandatangani pada tanggal 21 dan 24 Mei
2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen
tunai kepada PT Dwiprimajaya Lestari, PT Wintermarjaya
Lestari dan PT Ramanda Daminathan masing-masing sebesar
Rp 4.321.280, Rp 7.483.237 dan Rp 4.265.057.
Based on the Resolution of Shareholder at the AGM which
signed on May 21 and 24, 2010, the shareholder approved
distribution of cash dividend to PT Dwiprimajaya Lestari,
PT Wintermarjaya Lestari and PT Ramanda Daminathan
amounting to Rp 4,321,280, Rp 7,483,237 and
Rp 4,265,057, respectively.
Berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham
Perusahaan No. 27 tanggal 29 Maret 2010 dari Notaris
Noerbaety Ismail, SH, M.Kn., para pemegang saham
memutuskan, menyetujui dan menerima laporan manajemen
untuk melakukan revisi/perbaikan dan/atau pembatalan
Resolusi Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti RUPS
tanggal 1 Desember 2009. Pemegang saham menyetujui
pembatalan sebagian dividen tunai, sehingga dengan demikian
dividen tunai yang dibagikan sejumlah Rp 17.920.127, masing-
masing sebesar Rp 8.960.064 kepada Sugiman Layanto dan
Nely Layanto.
Based on Deed No. 27 dated March 29, 2010 from Notary
Noerbaety Ismail SH, M.Kn., the shareholders have resolved,
approved and accepted the report of management to make
revisions/amendments and/or cancellation of Resolution of
Shareholders in substitution of AGM Meeting dated
December 1, 2009. The Shareholders approved partial
cancellation of the cash dividend, and consequently,
distribution was only to Sugiman Layanto and Nely Layanto
which amounted to Rp 17,920,127 and Rp 8,960,064,
respectively.
b. Hutang Dividen b. Dividend Payable
Berikut rincian hutang dividen: The details of dividend payable are as follows: Pemegang Saham Stockholders
2010 2009
Rp Rp
Dividen Perusahaan: Dividend of the Company:
Sugiman Layanto -- 5,376,000 Sugiman Layanto
Nely Layanto -- 5,376,000 Nely Layanto
Sub Jumlah -- 10,752,000 Sub Total
Dividen Perusahaan Anak: Dividend of Subsidiaries:
Elly Tety 44 44 Elly Tety
Johnson W. Sutjipto 13 13 Johnson W. Sutjipto
Sugiman Layanto -- 3,254,173 Sugiman Layanto
Muriani -- 1,820,303 Muriani
Nely Layanto -- 1,016,929 Nely Layanto
Darmawan Layanto -- 1,016,929 Darmawan Layanto
Lina Layanto -- 1,016,929 Lina Layanto
Sub Jumlah 57 8,125,320 Sub Total
Jumlah 57 18,877,320 Total
24. Pendapatan 24. Revenues
2010 2009
Rp Rp
Sewa Kapal 629,922,456 370,150,827 Vessel Charter
Jasa Pelayaran Lainnya 38,609,580 23,825,262 Other Marine Services
Penjualan Persediaan -- 253,104 Sales of Inventories
Jumlah 668,532,035 394,229,193 Total
Pendapatan di atas termasuk transaksi dengan pihak hubungan
istimewa sebagaimana diungkap pada Catatan 9. Revenue above includes transactions with related parties as
disclosed in Note 9.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 50 Paraf:
Berikut ini adalah rincian pendapatan yang melebihi 10% dari
jumlah pendapatan bersih masing-masing pada tahun 2010 dan
2009:
The above revenues in 2010 and 2009 include sales to the
following customers which represent more than 10% of the
net revenue of the respective years:
2010 2009
Rp Rp
Marathon International Petroleum Indonesia Ltd 95,084,196 -- Marathon International Petroleum Indonesia Ltd
Kodeco Energy Co Ltd 41,094,748 46,469,070 Kodeco Energy Co Ltd
Jumlah 136,178,944 46,469,070 Total
Atas perjanjian sewa operasi kapal yang berlaku pada tanggal
31 Desember 2010, jumlah pembayaran minimum di masa
depan untuk periode sampai dengan 1 tahun sebesar
Rp 438.415.004 dan untuk periode lebih dari 1 tahun sampai
5 tahun sebesar Rp 321.404.011.
Based on the outstanding operating lease agreements of
vessel as of December 31, 2010, total minimum payment
for the period up to 1 year amounted to Rp 438,415,004
and for the period of more than 1 year to 5 years amounted
to Rp 321,404,011.
Tidak terdapat rental kontinjen dalam perjanjian sewa kapal. There is no contingent rent under vessel charter agreement.
25. Beban Langsung 25. Direct Expenses
2010 2009
Rp Rp
Sewa Kapal 265,897,090 118,852,423 Time Charter
Penyusutan Kapal 62,461,474 42,559,428 Depreciation of Vessel
Beban Crew 48,205,847 29,414,190 Crew Expenses
Bahan Bakar dan Pelumas 44,261,813 28,686,658 Fuel and Lubricants
Operasional Kapal 39,040,772 22,178,515 Vessel Operation
Pemeliharaan 29,064,323 21,113,364 MaintenanceHarga Pokok Penjualan Persediaan -- 690,971 Cost of Goods Sold of Inventories
Jumlah 488,931,319 263,495,549 Total
Biaya langsung yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih
adalah sewa kapal kepada Fast Offshore Supply Pte Ltd sebesar
Rp 124.203.320 dan Rp 63.292.082 masing-masing pada tahun
2010 dan 2009.
Direct expenses which represent more than 10% of net
revenue in 2010 and 2009 is time charter to Fast Offshore
Supply Pte Ltd which amounted to Rp 124,203,302 and
Rp 63,292,082 respectively.
26. Beban Usaha 26. Operating Expenses
2010 2009
Rp Rp
Pemasaran 1,073,644 806,372 Marketing
Umum dan Administrasi General and Administrative
Gaji 27,066,216 17,575,666 Salary
Keperluan Kantor 4,391,208 3,795,875 Office Utilities
Jasa Profesional 2,260,214 1,681,642 Professional Fee
Imbalan Pasca Kerja 1,970,345 1,561,247 Employee Benefits
Administrasi 1,632,102 1,073,317 Administration
Penyusutan 1,426,779 1,243,654 Depreciation
Pelatihan dan Rekreasi 1,304,953 853,314 Training and Recreation
Telekomunikasi 1,037,616 1,007,080 Telecommunication
Perjalanan Dinas 682,068 948,959 Travelling
Dana Pensiun 85,800 87,925 Pension Fund
Sumbangan 67,343 88,309 Donation
41,924,644 29,916,988
Jumlah 42,998,288 30,723,360 Total
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 51 Paraf:
27. Laba per Saham 27. Earnings per Share Perhitungan laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember
2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
A computation of basic earnings per share as of December 31,
2010 and 2009 are as follows:
2010 2009
Laba Bersih Residual (Dalam Ribuan Rupiah) Residual Net Income (In Thousand Rupiah)
Setelah Penyesuaian Proforma 106,052,325 100,387,521 After Pro Forma Adjustment
Sebelum Penyesuaian Proforma 106,052,325 51,227,092 Before Pro Forma Adjustment
Jumlah rata-rata tertimbang saham Total Weighted average number of
yang beredar untuk perhitungan laba shares outstanding for computation
per saham dasar (Unit Saham) 1,817,419,452 1,230,460,000 *) of basic earnings per share
*) Disajikan Kembali *) As Restated
Setelah penyajian kembali After Restated
Laba Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh) Basic Earning Per Shares (In Full Rupiah)
Setelah Penyesuaian Proforma 58.35 81.59 After Pro Forma Adjustment
Sebelum Penyesuaian Proforma 58.35 41.63 Before Pro Forma Adjustment
Sebelum penyajian kembali Before Restated
Laba Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh) Basic Earning Per Shares (In Full Rupiah)
Setelah Penyesuaian Proforma -- 815,854 After Pro Forma Adjustment
Sebelum Penyesuaian Proforma -- 399,529 Before Pro Forma Adjustment
Laba bersih residual merupakan laba bersih yang tersedia bagi
pemegang saham biasa. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar telah memperhitungkan jumlah dividen saham dan
pemecahan saham seolah-olah terjadi pada 1 Januari 2009 (lihat
Catatan 20)
Residual net income is the available net income for
shareholders of common stock. The total weighted average
number of shares outstanding has taken into consideration the
amount of stock dividends and stock split as if it occurred on
January 1, 2009 (see Note 20)
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian akibat
pengaruh waran karena harga pelaksanannya lebih tinggi
daripada harga pasar saham, dan dampak program MESOP
karena hak opsi pembelian saham belum didistribusikan
(lihat Catatan 33).
The Company did not compute the diluted earnings per share
from impact of warrant exercise, since the exercise price is
higher than market price of shares, nor the impact of MESOP
since the option has not yet been issued (see Note 33).
28. Aset dan Kewajiban Keuangan 28. Financial Assets and Liabilities Dalam Mata Uang Asing in Foreign Currencies
USD SGD MYR Setara Rupiah/
Equivalent Rupiah
Aset Assets
Kas dan Setara Kas 6,069,870 2,657,281 -- 73,123,640 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 26,176,454 -- -- 235,352,499 Accounts Receivable
Aset Lain-lain 746,946 -- -- 6,715,792 Other Assets
32,993,270 2,657,281 -- 315,191,933
Kewajiban Liabilities
Hutang Usaha 20,003,014 6,593,240 29,222 240,801,960 Accounts Payable
Hutang Hubungan Istimewa 22,548,074 -- 202,729,734 Due to Related Parties
Hutang Sewa Pembiayaan 2,264,715 -- -- 20,362,053 Lease Payables
Hutang Bank 46,656,922 -- -- 419,492,383 Bank Loans
93,334,932 6,593,240 29,222 881,628,331
Jumlah Bersih (60,341,662) (3,935,959) (29,222) (566,436,398) Net
2010
Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang asing secara formal
sampai dengan 31 Desember 2010 (lihat Catatan 29).
There is no formal currency hedging activities in place as at
December 31, 2010 (see Note 29).
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 52 Paraf:
29. Instrumen Keuangan dan Manajemen 29. Financial Instrument and Financial Risiko Keuangan Risks Management a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan a. Factors and Policies of Financial Risk Management
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan,
Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko
likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai
berikut:
In its operating, investing and financing activities, the Company
is exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity
risk and market risk and define those risks as follows:
• Risiko kredit: kemungkinan bahwa debitur tidak membayar
semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara
tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.
• Credit risk: the possibility that a debtor will not repay all or
a portion of a loan or will not repay in a timely manner and
therefore will cause a loss the Company.
• Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko kolektibilitas
dari piutang usaha sehingga perusahaan dapat mengalami
kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan
kewajiban keuangan.
• Liquidity risk: the Company defines this risk as the
collectability of the accounts receivables therefore the
Company may encounter difficulty in meeting obligations
associated with financial liabilities.
• Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain
risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perusahaan
tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam usaha.
• Market risk: currently there is no market risk other than
interest rate risk and currency risk as the Company does
not invest in any financial instruments in its course of
business.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif,
Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan
risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan.
Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil
dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi
Perusahaan.
In order to effectively manage those risks, the Directors has
approved some strategies for the management of financial
risks, which are in line with corporate objectives. These
guidelines set up objectives and action to be taken in order to
manage the financial risks that the Company faces.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:
• Meminimalkan tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar
untuk semua jenis transaksi.
• Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang
menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara
penjualan dan biaya dan hutang dan piutang dalam mata uang
yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan
risiko suku bunga
• Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan
dipantau di tingkat pusat
• Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara
bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktek pasar terbaik.
• Perusahaan dapat berinvestasi dalam saham atau instrumen
serupa hanya dalam hal terjadi kelebihan likuiditas yang
bersifat sementara, dan transaksi tersebut harus disahkan oleh
Dewan Direksi.
The major guidelines of this policy are the following:
• Minimize interest rate, currency and market risk for
all kind of transactions
• Maximize the use of “natural hedge” favouring as much as
possible the natural off-setting of sales and costs and
payables and receivables denominated in the same
currency. The same strategy is pursued with regard to
interest rate risk
• All financial risk management activities are carried out and
monitored at central level
• All financial risk management activities are carried out on
a prudent and consistent basis and following the best
market practices
• The Company may invest in shares or similar instruments
only in the case of temporary excess of liquidity, and such
transactions have to be authorised by the Board of
Directors.
Perusahaan menugaskan Kepala Departemen Keuangan yang
bertanggung jawab kepada Direksi yang bertugas mengelola arus
kas Perusahaan.
The Company employs a Head of Finance Department who
reports to the Directors and is in-charge of managing the
Company’s cash flow.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 53 Paraf:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat aset dan kewajiban
keuangan pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table summarises the carrying amount of financial
assets and liabilities recorded at December 31, 2010:
2010
Rp
Aset Keuangan Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang: Loans and receivables:
Kas dan Bank 213,070,871 Cash on Hand and in Banks
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain 246,497,636 Accounts and Others Receivable
Piutang Hubungan Istimewa 18,635,769 Due from Related Parties
Kas Yang Dibatasi Penggunaannya 1,926,889 Restricted Cash
Dimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity:
Deposito Berjangka 54,081,077 Time Deposits
Deposito yang Dibatasi Penggunaannya 4,788,903 Restricted Deposits
Jumlah 539,001,145 Total
Kewajiban Keuangan Financial Liabilities
Kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan Financial liabilities at amortized
diamortisasi: cost:
Hutang Usaha dan Hutang Lain-lain 318,987,977 Accounts and Others Payable
Hutang Hubungan Istimewa 203,091,827 Due to Related Parties
Hutang Dividen 57 Dividend Payable
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 4,758,782 Accrued Expenses
Hutang Bank 422,414,784 Bank Loans
Hutang Sewa Pembiayaan 20,362,052 Finance Lease Payable
Jumlah 969,615,479 Total
Risiko Kredit
Perusahaan mengendalikan eksposur risiko kredit dengan
menetapkan kebijakan, dimana persetujuan atau penolakan
kontrak sewa baru dan kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau
oleh Divisi Corporate Planning dalam kaitannya sebagai kepala
departemen keuangan. Sebagai bagian dari proses dalam
persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam
pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat
risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
Credit Risks
The Company controls its exposure to credit risk by setting its
policy in approval or rejection of new charter contract and
compliance is monitored by the Corporate Planning Division
in conjuction with the head of finance departement. As part of
the process in approval or rejection, the customer reputation
and track record is taking into consideration. There are no
significant concentrations of credit risk.
1 - 30 hari/days 31 - 150 hari/days > 150 hari/days Jumlah/Total
Rp Rp Rp Rp
Pinjaman yang diberikan dan piutang: Loans and receivables:
Kas dan Bank 213,070,871 -- -- 213,070,871 Cash oh hand and in Bank
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain 199,381,152 39,124,540 7,991,944 246,497,636 Accounts and Others Receivable
Piutang Hubungan Istimewa -- -- 18,635,769 18,635,769 Due from Related Parties
Kas Yang Dibatasi Penggunaannya -- 1,926,889 1,926,889 Restricted Cash
Dimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity:
Deposito Berjangka -- -- 54,081,077 54,081,077 Time Deposits
Deposito yang Dibatasi Penggunaannya -- -- 4,788,903 4,788,903 Restricted Deposits
Jumlah 412,452,023 39,124,540 87,424,582 539,001,145 Total
2010
Risiko Likuiditas Liquidity Risks
Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua
kewajiban pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas,
Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan
arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki aset
keuangan pada pasar yang likuid dan tersedia untuk memenuhi
kebutuhan likuiditas.
At present the Company does expect to pay all liabilities at
their contractual maturity. In order to meet such cash
commitments, the Company expects the operating activity to
generate sufficient cash inflows. In addition, the Company
holds financial assets for which there is a liquid market and
that are readily available to meet liquidity needs.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 54 Paraf:
Tabel berikut menganalisis kewajiban keuangan berdasarkan sisa
umur jatuh temponya:
The following table analyses financial liabilities by remaining
contractual maturity:
Tidak Belum Jatuh 0 - 1 tahun/year 1-5 tahun/years Jumlah/Total
Ditentukan/ Tempo/
Undetermined Not Yet Due
Rp Rp Rp Rp Rp
Kewajiban keuangan diukur pada Financial liabilities at amortized
biaya perolehan diamortisasi: cost:
Hutang Usaha dan Hutang Lain-lain -- -- 318,987,977 -- 318,987,977 Accounts and Others Payable
Hutang Hubungan Istimewa 362,093 3,074,850 139,148,806 60,506,079 203,091,827 Due to Related Parties
Hutang Dividen 57 -- -- -- 57 Dividend Payable
Biaya Yang Masih Harus Dibayar -- 4,758,782 -- -- 4,758,782 Accrued Expenses
Hutang Bank -- -- 127,324,914 295,089,870 422,414,784 Bank Loans
Hutang Sewa Pembiayaan -- -- 10,514,363 9,847,689 20,362,052 Finance Lease Payable
Jumlah 362,150 7,833,632 595,976,060 365,443,638 969,615,479 Total
2010
Risiko Tingkat Bunga Interest Rate Risks
Perusahaan terekspos risiko tingkat bunga terutama menyangkut
kewajiban keuangan. Hutang Perusahaan dalam US Dollar dengan
tingkat bunga mengambang
The Company's exposure to interest rate risk mainly concerns
financial liabilities. The Company's loans are in US Dollar the
majority of which are based on a floating rate
Pada saat ini, Perusahaan mempunyai kebijakan dalam meriview
risiko suku bunga setiap setengah tahun dengan dasar yang
digunakan adalah keuntungan dan kerugian jika melakukan lindung
nilai terhadap suku bunga.
At present, the Company has a policy of reviewing interest
rate risk semianually, to evaluate the cost and benefit analysis
of hedging its interest rate exposure.
Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31
Desember 2010.
There are no interest rate hedging activities in place at
December 31, 2010.
Tabel berikut menganalisis rincian kewajiban keuangan
berdasarkan jenis bunga:
The following table analyses the breakdown of financial liabilities
by type of interest:
2010
Rp
Bunga tetap 395,684,915 Fixed rate
Bunga mengambang 214,442,563 Floating rate
Tanpa bunga 359,488,001 Non-interest bearing
Jumlah 969,615,479 Total
Risiko Valuta Asing Foreign Currency Risks
Perusahaan secara signifikan terekpos risiko mata uang US Dolar
karena sebagian besar pendapatan Perusahaan dalam mata uang
US Dolar. Dengan demikian Perusahaan menyesuaikan risiko
dengan mendapatkan pinjaman dalam US Dolar terjadi lindung
nilai alami atas penghasilan dan hutang dalam mata uang Dollar
Amerika yang akan saling hapus.
The Company has a high exposure to US Dollar Currency risk
because most of the revenue is denominated in US Dollar.
Therefore the company matches this risk by taking loans in
US Dollar so that there is a natural hedge, with revenues and
liabilities in US Dollar offsetted against each other.
Instrumen keuangan perusahaan yang mempunyai potensi atas
risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas, piutang
usaha, deposito dijaminkan, hutang usaha, hutang lain, hutang
bank dan hutang sewa pembiayaan (lihat Catatan 28).
The Company’s financial instrument that potentially carry foreign
exchange rate risk are cash and cash equivalents, accounts
receivable, restricted deposits, accounts payables, other
payables, bank loans and finance lease payables (see Note 28).
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan b. Fair Value of Financial Instruments
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban
yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan
keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya.
Management considers that the carrying amounts of financial
assets and liabilities recorded at amortized cost in the
consolidated financial statements approximate their fair value.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 55 Paraf:
Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus
kas yang didiskontokan yang setara dengan tingkat pengembalian
yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan
periode jatuh tempo yang serupa.
The fair value for the above financial instruments was
determined by discounting estimated cashflows using discount
rates for financial instrument with similar term and maturity.
30. Informasi Segmen 30. Segment Information
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan
perusahaan anak dibagi dalam tiga (3) segmen usaha yaitu
segmen usaha Kapal dimiliki, Kapal disewa, dan Lainnya. Segmen-
segmen tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer
Perusahaan dan perusahaan anak.
For management reporting purposes, the Company and its
subsidiaries are currently organized into three (3) business
segments: Charter of own vessels, Charter of third party vessels,
and Ship management and other services. Those segment are the
basis for reporting of primary segments information of the Company
and subsidiaries
Informasi segmen primer yang berhubungan dengan segmen
usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: The primary segment information related to business segments of
the Company is as follows:
Kapal dimiliki/ Kapal disewa/ Lain-lain/ Konsolidasian/
Own Vessels Chartered Vessels Other Services Consolidated
Rp Rp Rp Rp
Penjualan Bersih 353,185,165 276,737,290 38,609,580 668,532,035 Net Sales
Hasil Segmen 162,303,761 10,840,201 6,456,754 179,600,716 Segment Result
Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi (42,998,288) Unallocated Operating Expenses
Beban Keuangan (31,013,193) Financial Expense
Bagian Laba Asosiasi 12,590,625 Equity ini Net Earning of Association
Penghasilan Lain-lain - Bersih 28,821,109 Other Income - Net
Laba Sebelum Pajak 147,000,969 Income Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan (13,052,319) Income Tax
Laba Sebelum Hak Minoritas 133,948,650 Income Before Minority Interest
Hak Minoritas 27,896,326 Minority Interest
Laba Bersih 106,052,324 Net Income
Aset Segmen 2,082,542,280 -- -- 2,082,445,935 Segment Asset
Kewajiban Segmen 987,427,921 -- -- 987,403,920 Segment Liability
Pengeluaran Barang Modal 767,562,970 -- -- 767,562,970 Capital Expenditures
Penyusutan 63,888,253 -- -- 63,888,253 Depreciation
2010
Kapal dimiliki/ Kapal disewa/ Lain-lain/ Konsolidasian/Own Vessels Chartered Vessels Other Services Consolidated
Rp Rp Rp Rp
Penjualan Bersih 248,255,958 121,894,870 24,078,365 394,229,193 Net Sales
Hasil Segmen 124,002,806 3,042,447 3,688,391 130,733,644 Segment Result
Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi (30,723,360) Unallocated Operating Expenses
Beban Keuangan (19,158,861) Financial Expense
Bagian Rugi Asosiasi (305,938) Equity ini Net Earning of Association
Penghasilan Lain-lain - Bersih 31,023,866 Other Income - Net
Laba Sebelum Pajak 111,569,351 Income Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan (10,305,918) Income Tax
Laba Sebelum Hak Minoritas 101,263,433 Income Before Minority Interest
Hak Minoritas 875,912 Minority Interest
Laba Bersih Setelah Net Income After
Penyesuaian Proforma 100,387,521 Proforma Adjustment
Penyesuaian Proforma 49,160,429 Proforma Adjustment
Laba Bersih Setelah Net Income Before
Penyesuaian Proforma 51,227,092 Proforma Adjustment
Aset Segmen 882,074,563 -- -- 882,074,563 Segment Asset
Kewajiban Segmen 383,253,433 -- -- 383,253,433 Segment Liability
Pengeluaran Barang Modal 141,611,774 -- -- 141,611,774 Capital Expenditures
Penyusutan 43,803,082 -- -- 43,566,508 Depreciation
2009
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 56 Paraf:
31. Perikatan dan Kontijensi yang Penting 31. Significant Committment and Contigencies
1. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan
PT Wintermarjaya Lestari (WJL), pihak hubungan istimewa pada
tanggal 31 Oktober 2008. Perusahaan menyewa 1 (satu) lantai
dari bangunan milik WJL seluas 467,40 m2 selama 5 tahun
mulai dari tanggal 1 November 2008 sampai dengan 31 Oktober
2013 sebesar Rp 2.804.400.
1. The Company entered into a rental agreement with
PT Wintermarjaya Lestari (WJL), a related party, dated
October 31, 2008 to rent 1 (one) floor of WJL”s building of
467,40 square meter for 5 years starting from November 1,
2008 to October 31, 2013 amounting to Rp 2,804,400.
2. PT Wintermar (Wintermar), perusahaan anak, mengadakan
perjanjian sewa kapal dengan berbagai pelanggan, diantaranya
adalah:
2. PT Wintermar (Wintermar), a subsidiary, entered into vessel
charter agreements with many customers, including among
others:
a. Makassar Strait Explorers Consortium (MSEC) a. Makassar Strait Explorers Consortium (MSEC)
PT Wintermar, perusahaan anak, menandatangani kontrak
sewa dengan MSEC yang anggotanya adalah Anadarko
Popodi Ltd, Conocophilips (Kuma) Ltd, Eni Bukat Ltd,
Marathon International Petroleum Indonesia Limited, Statoil
Indonesia Karamas AS dan Talisman (Sageri) Ltd untuk
menyediakan 2 (dua) kapal dengan nilai kontrak sebesar
USD 57,959,800.
PT Wintermar, a subsidiary, entered into a charter contract
with MSEC, whose members include Anadarko Popodi Ltd,
Conocophilips (Kuma) Ltd, Eni Bukat Ltd, Marathon
International Petroleum Indonesia Limited, Statoil
Indonesia Karamas AS dan Talisman (Sageri) Ltd to supply
2 (two) platform supply vessels for total contract value of
USD 57,959,800.
b. Premier Oil Natuna Sea BV (Premier) b. Premier Oil Natuna Sea BV (Premier)
Berdasarkan Charterparty No. CO-08-076 tanggal
29 Agustus 2008, Wintermar menyewakan kapal MV Fos
Star kepada Premier dengan nilai kontrak sebesar
USD 9,052,000.
Based on the Charterparty No. CO-08-076 dated August
29, 2008, Wintermar charters vessel MV Fos Star to
Premier for total contract sum of USD 9,052,000.
c. PT Conoco Phillips Indonesia (Conoco) c. PT Conoco Phillipss Indonesia (Conoco)
Berdasarkan Marine Vessel Services Agreement tanggal
27 April 2008, Wintermar menyewakan kapal SMS Express,
CB Pesat dan CB Petir kepada Conoco dengan nilai kontrak
sebesar USD 12,286,447.50.
Based on the Marine Vessel Services Agreement dated
April 27, 2008, Wintermar charters vessel SMS Express,
CB Pesat and CB Petir to Conoco for contract value of
USD 12,286,447.50.
d. PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron) d. PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron)
Berdasarkan Charter Party Contract tanggal 31 Agustus
2007 yang telah diubah pada tanggal 1 November 2008,
Wintermar menyewakan 2 unit kapal jenis Landing Craft Tug
dan Tug Boat kepada Chevron dengan nilai kontrak sebesar
USD 4,013,880 untuk sewa kapal dan Rp 3.141.000 untuk
biaya pengurusan kepelabuhan.
Based on the Charterparty Contract dated August 31, 2007
which has been amended on November 1, 2008,
Wintermar charters 2 units of vessel Landing Craft Tug
type and Tug Boat type to Chevron for contract value of
USD 4,013,880 for vessels charter and
Rp 3,141,000 for cost of port clearance.
e. Santos (Sampang) Pty Ltd (Santos) e. Santos (Sampang) Pty Ltd (Santos)
Berdasarkan Surat Penunjukan Pemenang
Ref. No.001724/P&L/SAM/XII/10 tanggal 28 Desember 2010,
Wintermar menyewakan 1 unit Crew Boat kepada Santos
dengan nilai kontrak sebesar USD 4,451,500.
Based on Award Letter Ref.No.001724/P&L/SAM/XII/10
dated 28 December 2010, Wintermar charters 1 unit of
Crew Boat to Santos for contract value of USD 4,451,500.
3. Wintermar mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan
WJL, pihak hubungan istimewa pada tanggal 2 November
2008. Wintermar menyewa 1 (satu) lantai dari bangunan milik
WJL selama 5 tahun mulai dari tanggal 1 Desember 2008
sampai dengan 30 November 2013 seharga Rp 3.306.240.
3. Wintermar entered into a rental agreement with WJL, a
related party, dated November 2, 2008 to rented 1 (one) floor
of WJL’s building for 5 years started December 1, 2008 until
November 30, 2013 for Rp 3,306,240.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 57 Paraf:
4. PT Sentosasegara Mulia Shipping (Sentosa), perusahaan anak,
mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan WJL, pihak
hubungan istimewa pada tanggal 31 Oktober 2008. Sentosa
menyewa 1 (satu) lantai dari bangunan milik WJL seluas
467,40 m2 selama 5 tahun mulai dari tanggal 1 November 2008
sampai dengan 31 Oktober 2013 sebesar Rp 2.804.400
4. PT Sentosasegara Mulia Shipping (Sentosa), a subsidiary,
entered into a rental agreement with WJL, a related party
dated October 31, 2008. Sentosa rents 1 (one) floor of
WJL”s building of 467,40 square meter for 5 years period
starting November 1, 2008 to October 31, 2013 for a lump
sum of Rp 2,804,400.
5. Pada tanggal 22 Agustus 2008, PT Hammar Marine Offshore
(Hammar), perusahaan anak, selaku pihak pembeli dan
PT Hamdok Argokaravi Raya (pemegang saham Hammar)
selaku pihak penjual menandatangani perjanjian pembangunan
kapal serba guna dengan nilai sebesar USD 4,500,000.
Pembayaran akan dilakukan dalam 9 (sembilan) termin
pembayaran sesuai kemajuan fisik pekerjaan.
5. On August 22, 2008, PT Hammar Marine Offshore
(Hammar), a subsidiary, as the purchaser and PT Hamdok
Argokaravi Raya (the shareholders of Hammar) as the
seller, entered into a construction agreement of one (1) multi
purpose vessel with a value of USD 4,500,000. The
payments will be made in 9 (nine) installments based on
physical completion of work.
Management berkeyakinan bahwa tidak terdapat kondisi-kondisi
yang mempengaruhi kelangsungan perikatan-perikatan di atas. Management believes that there are no conditions that affect
the continuity of commitments above.
32. Penerbitan Standar Akuntansi 32. New Accounting Pronouncement Keuangan baru
Sampai dengantanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan
Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu. Standar-
standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai
berikut:
As of the date of financial statements, Indonesia Institute of
Accountants has issued a revised Statement of Financial
Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial
Accounting Standards (ISAK) and pull out some specific PSAK.
Financial accounting standars will become effective as follows:
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 Periods on or after January 1, 2010
− PSAK 26 (Revisi 2008), Biaya Pinjaman.
− PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian
dan Pengungkapan.
− PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran.
− PSAK 26 (Revised 2008), Loan Cost.
− PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments:
Presentation and Disclosure.
− PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments:
Recognition and Measurement.
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 Periods on or after January 1, 2011
− PSAK 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan Keuangan”
− PSAK 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas”.
− PSAK 3 (Revisi 2010) ”Laporan Keuangan Interim”
− PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian
dan Laporan Keuangan Tersendiri”
− PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”
− PSAK 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Berelasi”
− PSAK 8 (Revisi 2010) ”Peristiwa Setelah Tanggal Neraca”
− PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura
Bersama”
− PSAK 15 (Revisi 2009) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi”
− PSAK 19 (Revisi 2010) ”Aset Tak Berwujud”
− PSAK 1 (Revised 2009) ”Presentation of Financial
Statements”
− PSAK 2 (Revised 2009) ”Statement of Cash Flows”
− PSAK 3 (Revised 2010) ”Interim Financial Reporting”
− PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separated
Financial Statement”
− PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segment”
− PSAK 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosure”
− PSAK 8 (Revised 2010) “Events after Balance Sheet
Date”
− PSAK 12 (Revised 2009) “Interest in Joint Ventures”
− PSAK 15 (Revised 2009) ”Investment in Associates”
− PSAK 19 (Revised 2010) “Intangible Assets”
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 58 Paraf:
− PSAK 22 (Revisi 2010) ”Kombinasi Bisnis”
− PSAK 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan”
− PSAK 25 (Revisi 2009) ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
− PSAK 48 (Revisi 2009) ”Penurunan Nilai Aset”
− PSAK 57 (Revisi 2009) ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan
Aset Kontinjensi”
− PSAK 58 (Revisi 2009) ”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
− ISAK 7 (Revisi 2009) ”Konsolidasi Entitas Bertujuan
Khusus”
− ISAK 9 ”Perubahan atas Liabilitas Purnaoperasi, Liabilitas
Restorasi dan Liabilitas Serupa”
− ISAK 10 ”Program Loyalitas Pelanggan”
− ISAK 11 ”Distribusi Aset Non Kas kepada Pemilik”
− ISAK 12 ”Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi
Nonmoneter oleh Venturer”
− ISAK 14 ”Aset Tak Berwujud: Biaya Situs Web”
− ISAK 17 ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
− PSAK 22 (Revised 2010) “Business Combination”
− PSAK 23 (Revised 2010) “Revenue”
− PSAK 25 (Revised 2009) ”Accounting Policies, Changes
in Accounting Estimates and Errors”
− PSAK 48 (Revised 2009) ”Impairment of Assets”
− PSAK 57 (Revised 2009) ”Provisions, Contingent
Liabilities and Contingent Assets
− PSAK 58 (Revised 2009) “Non-current Assets Held for
Sale and Discontinued Operations”
− ISAK 7 (Revised 2009) “Consolidation – Special Purpose
Entities”
− ISAK 9 “Changes in Existing Decommissioning,
Restoration and Similar Liabilities”
− ISAK 10 “Customer Loyalty Programmes”
− ISAK 11 “Distribution of Non-cash Assets to Owners”
− ISAK 12 “Jointly Controlled Entities: Non Monetary
Contributions by Venturers”
− ISAK 14 ”Intangible Assets: Web Site Cost”
− ISAK 17 “Interim Financial Reporting and Impairment”
Perusahaan tidak menerapkan lebih awal PSAK dan ISAK tersebut
di atas dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan
keuangan.
The Company does not implement earlier those PSAKs and
ISAKs and has not determined their impact on the
consolidated financial statements.
33. Program Pemberian Opsi Saham 33. Management and Employee Kepada Manajemen dan Karyawan (MESOP) Share Option Program (MESOP)
Progam MESOP telah disetujui pada tanggal 27 Agustus 2010
berdasarkan persetujuan seluruh pemegang saham. MESOP
memberikan hak opsi pembelian kepada peserta program untuk
membeli saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel
Perusahaan, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 1% dari modal
ditempatkan dan disetor
MESOP was approved on August 27, 2010 based on the
approval from all shareholders. MESOP grants a buy option to
participants in the program to buy new shares to be issued from
the authorized capital of the Company, with a total of 1% of the
issued and paid up capital.
Pelaksanaan program MESOP akan dilakukan dengan menerbitkan
hak opsi dalam 2 (dua) tahap. Harga pelaksanaan akan mengacu
pada keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-
2004 tanggal 19 Juli 2004, yaitu sekurang-kurang 90% dari harga
rata-rata penutupan saham Perusahaan selama kurun waktu
25 (dua puluh lima) hari bursa berturut-turut di pasar reguler
sebelum laporan akan dilaksanakannya Periode Pelaksanaan.
MESOP implementation will be done by issuing option rights
within 2 (two) stages. The exercise price is at approximately
90% of the average closing price of the Company's shares
during the 25 (twenty five) consecutive trading days in the
regular market before date of the report of planning of
Implementation Period, as stipulated in the decision of the
Board of Directors of Jakarta Stock Exchange No. Kep
305/BJ/07-2004 dated July 19, 2004.
Program MESOP akan dilaksanakan dalam 2 tahap: (1) Tahap I
didistribusikan sejumlah 16.000.000 opsi pada tanggal 17 Maret
2011 dengan umur opsi 5 tahun dan harga pelaksanaan Rp 300
per saham; (2)Tahap II sejumlah 19.500.000 opsi sebelum akhir
Maret 2012. Umur dan harga pelaksanaan opsi Tahap II belum
ditentukan.
MESOP will be implemented in 2 stages: (1) Stage I distribution
of 16,000,000 options on March 17, 2011 with 5 year period of
Rp 300 per share, and (2) Stage II of 19,500,000 options before
March 2012. The period and excercise price of Stage II options
has not yet been determined.
PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Final.draft/March 30, 2011 59 Paraf:
34. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca 34. Subsequent Events
• Pada tangal 6 Januari 2011, ABP menjual kapal tipe utility
Vessel SMS Spectrum kepada Marco Polo Offshore (II) Pte Ltd,
pihak ketiga dengan harga jual USD 4,870,000.
• Pada tanggal 20 Februari 2011, Wintermar membeli kapal Vos
Odyssey dari Offshore Support Vessel 15 Pte Ltd, pihak ketiga,
dengan harga beli USD 2,900,000.
• On January, 11 2011, ABP sold a utility vessel SMS
Spectrum to Marco Polo Offshore (II) Pte Ltd, a third party
with selling price USD 4,870,000.
• On February 20, 2011, Wintermar purchase a vessel, Vos
Odessey, from Offshore Support Vessel 15 Pte Ltd, a third
party, with purchasing price USD 2,900,000.
• Pada tanggal 12 Januari 2011, Perusahaan dan Wintermar
mendirikan sebuah perseroan terbatas dengan nama PT Win
Offshore yang berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia.
• Pada tanggal 12 Januari 2011, Perusahaan dan Lanpan Pte Ltd,
Perusahaan yang berdomisili di Singapura, mendirikan sebuah
perseroan terbatas dengan nama PT Winpan Offshore yang
berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia.
• On January 12, 2011, the Company and Wintermar
established a company with the name of PT Win Offshore,
based in South Jakarta, Indonesia.
• On January 12, 2011, the Company and Lanpan Pte Ltd, a
company domiciled in Singapore, established a company with
the name PT Winpan Offshore based in West Jakarta,
Indonesia.
35. Reklasifikasi Akun 35. Reclassification of Account
Akun rugi penurunan nilai piutang tahun 2009 telah direklasifikasi
agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian
tahun 2010.
The account of loss on impairment of receivable in 2009 was
reclassified to conform with the presentation of 2010
consolidated financial statements.
36. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan 36. Management Responsibility on the Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan
laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal
25 Maret 2011.
The management of the Company is responsible for the
preparation of the consolidated financial statements which
were completed on March 25, 2011.
Menyetujui,
Nely Layanto
Direktur / Director
Janto Lili
Controller
d1/March 30, 2011 Paraf:
Lampiran I Attachment I PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK (Perusahaan Induk Saja) (Parent Company Only) NERACA BALANCE SHEETS Per 31 Desember 2010 dan 2009 As of December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010 2009
Rp Rp
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas 195,991,051 6,319,163 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha Accounts Receivable
Hubungan Istimewa 27,289,184 5,251,617 Related Parties
Pihak Ketiga Third Parties
(Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai (Net of allowance for impairments of
sebesar Rp 673.352 pada 31 Desember 2010) 7,623,566 7,794,887 Rp 673,915 as of December 31, 2010)
Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga 215,744 375,874 Others Receivable - Third Parties
Pajak Dibayar di Muka 288,678 70,156 Prepaid Taxes
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 1,851,780 71,620 Advances and Prepaid Expenses
Jumlah Aset Lancar 233,260,003 19,883,317 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Piutang Hubungan Istimewa Due from Related Parties
(Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai (Net of allowance for impairments of
sebesar Rp 543.464 dan Rp 2.945.589 103,852,120 53,765,767 Rp 543,464 and Rp 2,945,589
pada 31 Desember 2010 dan 2009) as of December 31, 2010 and 2009)
Uang Muka Setoran Modal 101,805,200 -- Advance for Future Stock
Investasi pada Perusahaan Anak dan Asosiasi 624,739,352 372,279,925 Investment in Subsidiaries and Associates
Aset Pajak Tangguhan 135,866 736,397 Deferred Tax Assets
Aset Tetap Fixed Assets
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan (Net of accumulated depreciation of
Rp 27.775.803 dan Rp 33.376.119 Rp 27,775,803 and Rp 33,376,119
masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009) 84,314,975 95,381,414 as of December 31, 2010 and 2009)
Aset Tidak Lancar Lainnya 32,550 750,000 Others Non Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 914,880,063 522,913,503 Total Non Current AssetsJUMLAH AKTIVA
JUMLAH ASET 1,148,140,066 542,796,820 TOTAL ASSETS
d1/March 30, 2011 Paraf:
Lampiran I Attachment I PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK (Perusahaan Induk Saja) (Parent Company Only) NERACA (Lanjutan) BALANCE SHEETS (Continued) Per 31 Desember 2010 dan 2009 As of December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010 2009
Rp Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND
STOCKHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK SHORT TERM LIABILITIES
Hutang Usaha Accounts Payable
Hubungan Istimewa 8,210,726 3,789,054 Related Parties
Pihak Ketiga 4,306,821 941,393 Third Parties
Hutang Pajak 706,103 1,870,259 Taxes Payables
Beban yang Masih Harus Dibayar 74,139 10,830 Accrued Expenses
Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga 8,032 79,940 Others Payable - Third Parties
Hutang Dividen -- 10,752,000 Dividend Payable
Bagian Lancar Hutang Bank Jangka Panjang 3,944,666 3,551,395 Current Portion of Long-term Bank Loans
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 17,250,487 20,994,871 Total Short Term Liabillities
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES
Hutang Hubungan Istimewa 61,534,622 14,210,000 Due to Related Parties
Hutang Bank Jangka Panjang 7,913,161 10,744,168 Long term Bank LoansKewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 8,031,217 2,033,734 Estimated Liabilities on Employee Benefits
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 77,479,000 26,987,902 Total Long Term Liabillities
JUMLAH KEWAJIBAN 94,729,487 47,982,773 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS STOCKHOLDERS' EQUITY
Modal Saham Capital Stock
Nilai nominal - Par value -
Rp 100 per 31 Desember 2010 dan Rp 100 as of December 31, 2010 and
Rp 1.000.000 per 31 Desember 2009 Rp 1,000,000 as of Desember 31, 2009
Modal Dasar - Authorized Capital -
10.000.000.000 saham per 31 Desember 10,000,000,000 shares as of December 31,
2010 dan 492.184 saham per 2010 and 492,184 shares as of
31 Desember 2009 December 31, 2009
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -
3.550.000.000 saham per 31 Desember 3,550,000,000 shares as of December 31,
2010 dan 123.046 saham per 2010 and 123,046 shares as of
31 Desember 2009 355,000,000 123,046,000 December 31, 2009
Tambahan Modal Disetor 238,123,775 -- Additional Paid in Capital
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transactions Between
Entitas Sepengendali 337,777,203 337,777,203 Entities Under Common Control
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan (1,252,218) -- Translation Adjustment
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Difference Due to Changes of Equity
Perusahaan Anak (520,127) (308,351) Transaction in Subsidiary
Saldo Laba 124,281,946 34,299,195 Retained Earnings
Jumlah Ekuitas 1,053,410,579 494,814,047 Total Stockholers' Equity
JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES AND
DAN EKUITAS 1,148,140,066 542,796,820 STOCKHOLDERS' EQUITY
d1/March 30, 2011 Paraf:
Lampiran II Attachment II PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK (Perusahaan Induk Saja) (Parent Company Only) LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010 2009
Rp Rp
PENDAPATAN 61,553,717 47,889,926 REVENUES
BEBAN LANGSUNG 35,222,646 28,221,206 DIRECT EXPENSES
LABA KOTOR 26,331,071 19,668,720 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES
Pemasaran 43,389 122,333 Marketing
Umum dan Administrasi 30,984,617 11,621,655 General and Administrative
Jumlah Beban Usaha 31,028,006 11,743,988 Total Operating Expenses
LABA (RUGI) USAHA (4,696,935) 7,924,732 INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)
Pemulihan Penurunan Nilai Piutang 1,728,773 -- Reversal on Impairment of receivable
Laba Pelepasan Aset Tetap 1,574,178 274,933 Gain on Disposal of Fixed Assets
Penghasilan Bunga 834,367 70,638 Interest Income
Beban Bunga (1,090,278) (554,673) Interest Expenses
Rugi Selisih Kurs - Bersih (2,854,272) (2,928,264) Loss on Foreign Exchange - Net
Lain-lain 827,495 (655,508) Others
Jumlah Penghasilan (Beban )
Lain-lain - Bersih 1,020,263 (3,792,874) Total Other Income (Charges) - Net
INCOME (LOSS) BEFORE EQUITY
LABA (RUGI) SEBELUM BAGIAN LABA IN NET EARNING OF
PERUSAHAAN ANAK/ASOSIASI (3,676,672) 4,131,858 SUBSIDIARIES/ASSOCIATE
BAGIAN LABA EQUITY IN NET EARNING OF
PERUSAHAAN ANAK/ASOSIASI 110,862,921 46,922,694 SUBSIDIARIES/ASSOCIATE
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 107,186,249 51,054,552 INCOME BEFORE INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES)
Pajak Kini (533,392) (563,857) Current Tax
Pajak Tangguhan (600,532) 736,397 Deferred Tax
(1,133,924) 172,540
LABA BERSIH 106,052,325 51,227,092 NET INCOME
d1/March 30, 2011 Paraf:
Lampiran III Attachment III PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK (Perusahaan Induk Saja) (Parent Company Only) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Modal Saham/ Tambahan Modal Selisih Nilai Selisih Kurs Selisih Transaksi Saldo Laba - Jumlah Ekuitas/
Capital Stock Disetor/ Transaksi Penjabaran Perubahan Belum Ditentukan Total
Additional Paid Restrukturisasi Laporan Ekuitas Penggunaannya/ Stockholders'
in Capital Entitas Keuangan / Perusahaan Retained Equity
Sepengendali/ Translation Anak/ Earnings -
Difference in Value Adjustment Difference Due to Unappropriated
Resulting from Changes of
Restructuring Equity
Transactions Transactions
between Entities in
under Subsidiary
Common Control
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2008 8,789,000 -- 60,968,812 -- -- 115,249,230 185,007,042 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008
Difference in Value Resulting from
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transaction between
Entitas Sepengendali -- -- 276,808,391 -- -- -- 276,808,391 Entities Under Common Control
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
Perusahaan Asosiasi yang Dimiliki Translation Adjustment of AssociatesCompany
Perusahaan Anak -- -- -- -- (308,351) -- (308,351) Owned by Subsidiary
Dividen Tunai -- -- -- -- -- (17,920,127) (17,920,127) Cash Dividend
Dividen Saham 114,257,000 -- -- -- -- (114,257,000) -- Stock Dividend
Laba Bersih -- -- -- -- -- 51,227,092 51,227,092 Net Income
SALDO PER 31 DESEMBER 2009 123,046,000 -- 337,777,203 -- (308,351) 34,299,195 494,814,047 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
Setoran Modal 141,954,000 -- -- -- -- 141,954,000 Paid up Capital
Penawaran Umum Saham Perdana 90,000,000 238,123,775 -- -- -- -- 328,123,775 Initial Public Offering
Selisih Kurs Penjabaran Laporan
Keuangan -- -- -- (1,252,218) -- -- (1,252,218) Translation Adjustment
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Difference Due to Changes of Equity
Perusahaan Anak -- -- -- -- (211,776) -- (211,776) Transaction in Subsidiary
Dividen Tunai -- -- -- -- -- (16,069,573) (16,069,573) Cash Dividend
Laba Bersih -- -- -- -- -- 106,052,325 106,052,325 Net Income
SALDO PER 31 DESEMBER 2010 355,000,000 238,123,775 337,777,203 (1,252,218) (520,127) 124,281,947 1,053,410,580 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
d1/March 30, 2011 Paraf:
Lampiran IV Attachment IV PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK (Perusahaan Induk Saja) (Parent Company Only) LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010 2009
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari Pelanggan 39,014,119 51,460,565 Cash Received from Customers
Pembayaran kepada Pemasok Cash Paid to Suppliers
dan Lainnya (18,260,675) (37,631,336) and Others
Pembayaran kepada Karyawan (28,692,735) (9,246,571) Cash Paid to Employees
Penerimaan Pengembalian Tagihan Pajak 68,542 -- Proceed from Tax Refund
Pembayaran Pajak Penghasilan (217,487) (2,051,355) Payment of Income Tax
Pembayaran Bunga (1,090,278) -- Interest Paid
Penerimaan Bunga 834,367 70,638 Interest Received
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used in)
Aktivitas Operasi (8,344,147) 2,601,941 Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Pembayaran Uang Jaminan (32,550) -- Payment of Refundable Deposit
Penerimaan Dividen -- 277,971,929 Received from Dividend
Hasil Penjualan Aset Tetap 9,060,090 800,000 Proceed from Disposal of Fixed Assets
Pembayaran Uang Muka Investasi Saham (101,805,200) -- Payment of Advance of Investment in Shares
Perolehan Aset Tetap (4,522,653) (6,844,036) Acquisitions of Fixed Assets
Penambahan Investasi Saham (144,544,500) (253,088,080) Placement of Investment in Shares
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used in)
Aktivitas Investasi (241,844,813) 18,839,813 Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Perolehan Hutang Bank 1,650,000 17,110,200 Proceed from Bank Loan
Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimewa 54,596,908 13,910,000 Receipt from Related Parties
Hasil Bersih Penawaran Umum Saham Perdana 328,873,775 -- Net Proceed from Initial Public Offering
Penerimaan Setoran Modal 135,300,000 -- Receipt of Paid in Capital
Pembayaran Hutang Bank (3,681,261) (1,587,833) Payment of Bank Loan
Pembayaran Dividen (26,821,573) (7,168,127) Payment of Dividend
Pembayaran kepada Pihak Hubungan Istimewa (49,895,446) (42,819,515) Payment to Related Party Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used in)
Aktivitas Pendanaan 440,022,403 (20,555,275) Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH AND
SETARA KAS 189,833,443 886,479 CASH EQUIVALENTS
EFFECTS OF FLUCTUATION IN
PENGARUH SELISIH KURS PADA EXCHANGE RATES ON
KAS DAN SETARA KAS (161,555) (659,088) CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
PADA AWAL TAHUN 6,319,163 6,091,772 BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AKHIR TAHUN 195,991,051 6,319,163 THE END OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
TAHUN TERDIRI DARI: THE END OF THE YEAR CONSIST OF:
Kas 16,085 4,949 Cash on Hand
Bank 146,995,428 3,918,719 Cash in Banks
Deposito Berjangka 48,979,538 2,395,495 Time Deposits
Jumlah 195,991,051 6,319,163 Total
AKTIVITAS PENDANAAN YANG TIDAK
MEMPENGARUHI ARUS KAS: NON CASH FINANCING ACTIVITIES:
Penambahan Modal Disetor Melalui Konversi Hutang Paid in Capital through Conversi of
Pihak Hubungan Istimewa 6,654,000 -- Due to Related Parties
Reklasifikasi Biaya Emisi Saham 750,000 -- Reclasification of Share Issuance Cost
Pembayaran Dividen Saham -- 114,257,000 Payment of Stock Deviden
Dividen Tunai yang Terhutang -- 10,752,000 Unpaid Cash Dividend