Post on 08-Jan-2017
transcript
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com
By. Andri Andreas.
E : a n d r e a s . a n d r i @ o u t l o o k . c o m | P : ( 0 ) 6 2 8 1 3 3 8 2 1 6 8 8 8 | w w w . s t 7 5 7 . c o m
Learn, Trade and Make Money! Foreign Exchange For Beginners -‐ Part 2.
Part 02
Technical Analysis
Fall
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 2
Pengantar. Hai, Jumpa lagi dalam E-‐book kami di-‐seri yang kedua ini. Setelah sebelumnya di-‐seri yang pertama kita telah banyak membahas tentang Forex Trading, Analisa fundamental dan sedikit tentang Analisa Teknikal.
Didalam E-‐book seri yang ke-‐2 ini kita akan membahas lagi lebih dalam tentang analisa teknikal beserta indikator – indikator yang digunakan dalam analisa teknikal yang dapat membantu para trader dalam pengambilan keputusan untuk masuk ke pasar.
Analisa Teknikal merupakan 'pelajaran sejarah' dalam menganalisa pergerakan harga. Dengan motto 'Sejarah akan terulang', pergerakan harga di masa lalu dipelajari untuk memprediksi arah pergerakan harga yang akan datang. Analisa ini semakin populer dan makin banyak digunakan dalam 2 abad terakhir ini.
Sebelum anda membaca, perlu kami ingatkan kembali tentang resiko dalam melakukan trading forex ataupun instrumen derivative lainnya yang menggunakan system margin. Bertransaksi forex, indeks saham, komoditi, dan CFD memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang. Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektivitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor. Setiap investasi memiliki resiko yang dapat berlaku sama untuk semua jenis pasar. Ada kemungkinan bahwa Anda dapat kehilangan sebagian atau seluruh investasi awal Anda akibat kerugian dari transaksi yang Anda lakukan.
Selamat Belajar dan semoga sukses.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 3
Analisa Teknikal (Technical Analysis). Pada E-‐book seri yang pertama, kita telah membahas tentang analisa fundamental, lalu bagaimanakah dengan analisa teknikal? Kali ini kita akan membahas tentang analisa teknikal, lalu apakah itu analisa teknikal?
Tidak seperti analisis fundamental, yang berkaitan dengan nilai intrinsik aset dan data ekonomi serta berita, analisa teknikal lebih berfokus pada pengenalan pola. Analisa teknikal adalah seni subjektif yang penggunaannya berdasarkan pergerakan harga masa lalu untuk memprediksi hasil di masa depan. Sederhananya dalam analisa teknikal adalah membantu anda (trader) untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan dengan melihat apa yang telah terjadi di masa lalu.
Para chartist trader (trader yang melakukan analisa teknikal), percaya bahwa mereka dapat mengetahui pola-‐pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan kurs di masa lalu. Singkatnya mereka memegang sebuah filosofi, yaitu: “History always repeats it self.” Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis dimana keputusan investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada faktor fundamental ekonomi, politik dan moneter negara yang bersangkutan.
Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart – itulah mengapa mereka disebut chartist). Melalui chart inilah mereka dapat melihat:
1. Trend yang sedang berlangsung, 2. Rentang waktu trend (Periode). 3. volume transaksi dan 4. Level-‐level psikologis yang ada (Support & Resistance).
Jika Anda telah mampu mengetahui 4 hal tersebut, tentu saja keuntungan besar segera akan mengalir deras ke kantong Anda.
Memang tujuan dari para chartist adalah memprediksikan ke 4 hal diatas. Namun sekarang yang menjadi pertanyaan adalah seberapa akurat kemampuan kita memprediksi harga? Nah itulah yang memang harus terus menerus di asah tiap-‐tiap hari. Tidak ada satu pun metode yang sempurna baik fundamental maupun teknikal. Pengalaman dan diri sendiri memegang peranan sentral disini.
Kelemahan Analisa Teknikal. Apakah analisa teknikal memiliki kelemahan? Tentu saja ada kelemahan dalam analisa teknikal, bahkan bukan analisa teknikal saja, analisa fundamental pun juga memiliki beberapa kelemahan. Dibawah ini adalah kelemahan kelemahan analisa fundamental dan analisa teknikal:
Kelemahan Analisa Fundamental:
• Membutuhkan waktu untuk memperoleh informasi, sedangkan harga telah bergerak terlebih dahulu.
• Seringkali bersifat subyektif karena melibatkan banyak pendapat orang. • Lebih cocok diterapkan pada system transaksi periode jangka panjang. • Sulit diterapkan pada pasar yang tidak efisien.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 4
Kelemahan Analisa Teknikal:
• Memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya prediksi. • Sangat bergantung pada kemampuan chartist. Tiap chartist memiliki metode
yang berlainan dan masing-‐masing belum tentu cocok diterapkan satu sama lain.
Jenis Grafik dalam analisa teknikal. 1. Candlestick Chart.
Candlestick Formation
Candlestick chart menunjukkan informasi yang sama seperti bar chart, tetapi dalam format grafis yang lebih unik karena berbentuk lilin dan mudah untuk dilihat.
Candlestick chart menunjukkan pergerakan harga tinggi dan rendah dari periode waktu tertentu seperti bar chart lakukan, dengan garis vertikal.
Seperti yang anda lihat gambar disebelah kiri, cara membaca grafik lilin/ candlestick chart adalah:
• Garis Vertical Paling atas: Upper Shadow = Harga Tertinggi ( High ).
• Garis Vertical Paling Bawah: Lower Shadow = Harga terendah ( Low ).
• Badan Lilin (Blok) yang biasa disebut sebagai real Body.
Contoh gambar diatas untuk real body adalah:
• White Real Body: Naik. o Untuk harga pembukaan terletak sebelah dibawah, sedangkan o Untuk harga penutupan terletak sebelah diatas.
• Black Real Body: Turun. o Untuk harga pembukaan terletak disebelah atas, sedangkan o Untuk harga penutupan terletak disebelah bawah.
Catatan: Dalam platform dagang MT4, Warna dari candlestick chart dapat diubah sesuai dengan keinginan masing masing trader.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 5
2. Bar Chart.
Bar Chart.
Bar chart menunjukkan pergerakan harga penutupan, harga pembukaan, harga tertinggi, dan harga terendah untuk pergerakan harga dalam sebuah periode.
• Bagian paling atas garis vertical: harga tertinggi. • Bagian paling bawah garis vertical: harga
terendah. • Hash di sisi kiri menunjukkan harga pembukaan. • Hash di sisi kanan menunjukkan harga
penutupan.
3. Line Chart.
Line Chart.
Gambar disebelah kiri adalah bentuk dari line chart (garifk line).
Meskipun jika Anda tidak memiliki pengalaman sebelumnya atau pengetahuan tentang perdagangan, Anda mungkin pernah melihat grafik line pada sebuah berita dilayar kaca televisi anda atau dalam buku. Grafik line dapat memberi Anda gambaran yang baik dari arah pergerakan pasar dengan menghubungkan garis dari satu harga penutupan ke harga pembukaan.
Dalam aplikasi penggunaannya, Kebanyakan trader lebih menempatkan penekanan pada harga penutupan dari pergerakan harga, sehingga line chart dapat memberikan pandangan yang berarti dari pergerakan pasar selama periode waktu.
Lalu dari ke-‐3 grafik tersebut diatas, grafik manakah yang cocok dan akurat?
Kebanyakan para chartis untuk penggunaan grafik kebanyakan menggunakan grafik lilin atau yang biasa disebut sebagai candlestick chart, akan tetapi itu semua tetap kembali ke individu masing – masing untuk penggunaan grafik manakah yang nyaman digunakan oleh seorang trader.
Sedangkan untuk tingkat akurasi dalam melakukan analisa pergerakan harga, bukan dari jenis grafik yang digunakan, melainkan dari keahlian pribadi masing – masing seorang trader.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 6
Candlestick Chart. Pada halaman sebelumnya, anda telah memahami jenis grafik yang sering digunakan untuk melakukan analisa, pada halaman ini mari kita bahas lebih dalam tentang jenis grafik lilin atau yang biasa disebut sebagai “Candlestick Chart”.
Sejarah Candlestick Chart.
Sejarah candlestick chart konon sudah dimulai berabad-‐abad lalu di Jepang. Candlestick digunakan para pedagang beras di Jepang untuk mengamati dan menganalisis pergerakan harga beras di pasar. Sejarah metode candlestick bisa dikatakan berawal dari abad ke-‐16. Pada akhir tahun 1500-‐an hingga pertengahan tahun 1700-‐an, Jepang yang memiliki 60 provinsi merupakan negara dengan jalur perniagaan yang berkembang pesat.
Antara abad ke-‐16 dan abad ke-‐17, Jepang tengah mengalami perang dahsyat antar daimyo (tuan feodal) yang saling memperebutkan wilayah kekuasaan. Jaman ini kemudian dikenal dengan sebutan Sengoku Jidai (jaman peperangan negara).
Adalah Munehisa Homma, seorang pengusaha beras di Jepang pada tahun 1700-‐an yang paling terkenal dalam memprediksikan pergerakan harga-‐harga beras pada masanya dan masa yang belum terjadi dengan menggunakan harga-‐harga yang sudah lalu.
Tahun 1755, Homma menulis buku berjudul San en Kinsen Hiroku, buku pertama tentang psikologi pasar. Dalam buku tersebut ia menyatakan bahwa aspek psikologis pasar penting untuk memperoleh kesuksesan dalam berbisnis dan emosi pedagang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga beras.
Menurutnya, hal tersebut bisa digunakan untuk menentukan posisi terhadap pasar ketika bearish, karena ada penyebab harga akan naik, dan sebaliknya. Ia menggambarkan rotasi Yang (bull market), dan Yin (bear market) dan menyatakan bahwa tiap jenis pasar adalah penyebab untuk jenis pasar lainnya.
Ia juga diduga menggunakan cuaca dan volume pasar seperti halnya ia menggunakan harga dalam menentukan posisi dagang (trading positions). Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia juga menulis dua buku lainnya, yaitu: Sakata Senjyutsu Syokai dan Sokyu Soba Zanmai Den. Kemudian metode ini dibawa dari Jepang dan diperkenalkan oleh Steve Nison sehingga akhirnya menjadi populer di kalangan para pedagang spekulatif, mulai dari saham hingga forex.
Candlestick Body.
Candlestick memiliki badan sama seperti badan manusia, candlestick mempunyai ukuran badan yang berbeda-‐beda. Seperti gambar disebelah kiri ini, Badan yang berbentuk panjang menunjukkan trend penjualan atau pembelian yang kuat. Semakin kuat tren ini maka semakin panjang juga bentuk badan candlestick. Sebaliknya, badan yang berbentuk pendek menunjukkan kecilnya aktivitas pembelian atau penjualan.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 7
Long Shadow.
Long Upper Shadow: Jika candlestick memiliki bayangan atas yang panjang dan bayangan bawah yang pendek, itu menunjukkan bahwa pembeli (buyer) berupaya masuk sehingga sempat membuat harga naik.
Akan tetapi apabila kemudian di-‐imbangi oleh datangnya penjual (seller) yang membuat harga kembali mendekati level pembukaan.
Long Lower Shadow:
Jika candlestick memiliki bayangan bawah yang panjang dan bayangan atas yang pendek, itu berarti penjual (seller) berupaya masuk ke pasar dan membuat harga sempat menurun namun kemudian diimbangi oleh aktivitas pembeli (buyer) sehingga harga kembali naik ke level pembukaan.
Membaca Candlestick Chart. Dalam bahasan kali ini, kita akan mengulangi kembali cara membaca candlestick chart dengan lebih detail. Candlestick merupakan jenis grafik yang terdapat dalam platform trading yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada penggunanya terkait kondisi harga yang terjadi di sesi-‐sesi tertentu. Kondisi harga yang dimaksud adalah harga pembukaan (Opening), harga tertinggi (High), harga terrendah (Low), dan harga penutupan (Closing).
Mereka (kondisi harga) biasa disingkat OHLC untuk memudahkan penyebutannya. Selain itu, bentuknya yang menyerupai batangan lilin pun bukan tanpa tujuan. Ia diciptakan seperti itu agar penggunanya lebih mudah menafsirkan atau memvisualisasikan kondisi-‐kondisi harga seperti yang disebutkan tadi.
Apabila anda melihat Gambar disebelah kiri ini, menjelaskan dengan detail akan keterangan-‐keterangan yang terdapat pada candlestick chart.
Terdapat dua buah candlestick chart pada gambar tersebut:
• Candle dengan real body yang mempunyai warna putih adalah bull candle (Naik).
• Dan candle dengan real body yang mempunyai warna hitam adalah bear candle (Turun).
Bull candle adalah candle yang terbentuk dikarenakan dominasi dari aksi beli oleh sentimen pasar.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 8
Sedangkan bear candle adalah candle yang terbentuk dikarenakan dominasi aksi melepas atau jual oleh sentimen pasar. Biasanya bull candle dan bear candle masing-‐masing secara berurut disingkat BUC dan BEC oleh para trader.
Sesungguhnya yang membedakan antara BUC dan BEC bukanlah terletak pada warna dari candlestick chart tersebut, melainkan pada harga pembukaan dan penutupan yang terjadi. BUC memiliki harga penutupan (Closing) yang selalu lebih tinggi dari harga pembukaan (Open). Sedangkan BEC memiliki harga penutupan (Closing) yang selalu lebih rendah dari harga pembukaanya (Open).
Selain hal-‐hal di atas, sudah tidak ada lagi perbedaan di antara BUC dan BEC. Keduanya memiliki unsur-‐unsur pembentukan yang sama, kecuali harga pembukaan (Open) dan penutupan (Close).
Untuk bahasan yang lain, Baik BUC maupun BEC, selalu mempunyai harga tertinggi (High) dan harga terendah (Low) yang selalu diposisikan di atas dan di bawah batang lilin atau candlestick.
Harga tertinggi (High) dan terendah (Low) pada masing-‐masing jenis candle selalu ditampilkan dalam bentuk “lidi” yang menjorok ke atas ataupun ke bawah, inilah yang disebut sebagai shadow.
• Untuk lidi yang menjorok ke atas disebut sebagai “Upper Shadow” dan, • Untuk lidi yang menjorok ke bawah disebut sebagai “ Lower Shadow”.
Sekarang anda lebih mengerti dalam membaca candlestick chart, akan tetapi Sebelum masuk ke pola-‐pola yang terdapat pada candlestick chart, ada beberapa bentuk candle yang sifatnya mendasar dan perlu Anda ketahui. Jenis-‐jenis candle tersebut dan sangat umum dijumpai pada pergerakan harga. Berikut ini adalah jenis-‐jenis candle yang dimaksud:
• Marubozu.
Marubozu adalah bar full body tanpa shadow. Biasanya merupakan indikasi awal suatu trend akan berkelanjutan.
• Spinning Top.
yaitu bila body lebih pendek daripada shadow dan berada di tengah-‐ tengah. Body yang pendek menunjukkan sedikit terjadi pergerakan harga dari open hingga close, shadow menunjukkan selama sesi harga aktif bergerak naik dan turun.
Spinning top setelah bar panjang biasanya berpotensi akan terjadi perubahan arah trend. Lihat gambar dibawah ini untuk pola Spinning Top.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 9
Spinning Top.
Catatan: Warna Hijau: Bullish (Naik) dan Warna Merah: Bearish (Turun).
• Doji.
Jenis Doji.
Doji terjadi apabila harga open sama dengan harga close sehingga body hanya membentuk suatu garis. Sebuah tanda Doji setelah Bar Putih (bullish bar = naik) berindikasi trend naik akan segera berakhir, tetapi indikasi ini harus dikonfirmasi dahulu dengan munculnya bar hitam (bearish bar = turun) begitu pula sebaliknya.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 10
• Hammer dan Hanging Man.
Pola ini terlihat dengan ciri body kecil serta garis bawah shadow yg panjang. Hammer menunjukan pola pembalikan dari sebelumnya turun ke arah naik (bullish). Sedangkan kebalikannya adalah Hanging Man yang menunjukan pola pembalikan dari sebelumnya naik ke arah turun(bearish). Lihat gambar dibawah ini.
Hammer dan hanging man, dapat dimaknai bahwa pada saat itu terjadi tarik-‐ulur yang sama-‐sama kuat antara pembeli dan penjual (ketidak-‐pastian pasar). Apabila sinyal ini muncul, tunggulah sampai beberapa pola berikutnya yang mengkonfirmasi bahwa memang betul sinyal ini adalah sinyal pembalikan arah.
Selain itu, ada jenis pola yg bentuknya merupakan kebalikan dari Hammer dan hanging man, yaitu Inverted Hammer dan Shooting star. mereka Memiliki arti/ fungsi yg kurang lebih sama dengan hammer atau hanging man. Namun memiliki tampilan dimana body kecil dan bayangan atas yang panjang. Lihat gambar dibawah ini.
Memahami Pola Grafik Candlestick.
Teknik Candlestick telah dikembangkan di jepang selama lebih dari 100 tahun. Dan sekarang grafik candlestick adalah grafik yang paling populer digunakan oleh para trader.
Grafik candlestick menjadi popular adalah karena trader dengan mudah untuk memantau perkembangan harga yang terjadi dipasar dan menganalisa pergerakan suatu harga untuk memprediksi pergerakan harga yang akan terjadi dimasa depan.
Karena candlestick telah berumur lebih dari 100 tahun dan terus dipelajari serta dikembangan, sampai saat ini telah ditemukan puluhan pola-‐pola grafik candlestick. Oleh karena itu dalam bahasan kali ini, kita akan mempelajari lebih dalam tentang pola – pola yang ada pada grafik candlestick.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 11
Berikut adalah pola grafik candlestick beserta dengan arti dan pengaruhnya.
Pada bagian sebelah kiri ada Bullish Pattern (Tren Naik) dan Bagian sebelah kanan adalah bearish pattern (Tren Turun).
Candlestick Pattern -‐ 1
Candlestick Pattern-‐2
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 12
Candlestick Pattern-‐3
Candlestick Pattern-‐4
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 13
Candlestick Pattern-‐5
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 14
Candlestick Pattern-‐6
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 15
Candlestick Pattern-‐7
Support, Resistance dan Trend.
Salah satu fungsi penting Support & Resistance adalah untuk menentukan Target Point Yang Ingin Dicapai. Support & Resistance merupakan level-‐level kritis yang secara psikologis dapat digunakan oleh para pelaku pasar dalam pengambilan keputusan, apakah harga akan berlanjut atau sebaliknya berbalik arah. Support (batas bawah) dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih harga terendah. Resistance (batas atas) dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih harga tertinggi.
Pada seri sebelumnya kita telah mempelajari tentang pivot point. Perhitungan Pivot point sebetulnya tidak berbeda jauh dengan apa yang disebut sebagai support dan resistance didalam grafik.
Intinya adalah prinsip dasar dari support dan resistance adalah: Secara umum support & resistance dibentuk oleh harga tertinggi & harga terendah, biasanya bila harga berhasil menembus garis support & resistance atau dengan kata lain berhasil melampaui harga tertinggi atau terendah sebelumnya maka pergerakan harga akan berkelanjutan. Sedangkan Bila harga tidak dapat menembus garis support atau resistance maka harga akan berbalik arah. Dan Prinsip inilah yang akan mendasari teori-‐teori lain seperti Pivot Point mengenai support & resistance.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 16
Lalu bagaimana penggunaan support resistance di grafik? Support dan resistance selalu mempunyai kaitan / berkaitan dengan yang namanya trend. Untuk menganalisa pergerakan harga dimasa depan, apakah trend masih mengalami kenaikan atau penurunan, seorang trader pasti menggunakan alat berbentuk garis untuk membuat analisa, dan garis tersebut adalah garis trend atau yang biasa disebut sebagai “Trend Lines”.
TrendLine, merupakan bentuk paling umum dan dasar dalam analisa teknikal, yang dimana dengan trendline ini bisa memberikan sinyal kepada trader apakah sinyal tersebut reversal, retracement, jual ataupun beli. Akan tetapi, faktanya juga banyak trader yang kurang memanfaatkan trendline dalam menganalisa pergerakan harga (chart).
Padahal, sesungguhnya apabila penggunaan trendline digambar dengan benar, trendline dapat memberikan sinyal seakurat metode analisa teknikal lainnya. Hal yang sering terjadi adalah trader tidak membuat garis trendline sesuai kondisi pasar(kaidah yang benar), malah sebaliknya, mereka menarik garis sesuai dengan keinginan trading mereka sendiri.
Lalu bagaimanakah menarik garis trend dengan benar?
✪ Garis Uptrend/ Bullish:
Garis ditarik sepanjang titik/ area support (lembah), yang berarti di bagian bawah pergerakan harga (chart).
✪ Garis downtrend/ Bearish:
Garis ditarik sepanjang titik/ area resistance (puncak), yang berarti di bagian atas pergerakan harga (chart).
Karena ini berupa garis maka syaratnya untuk menarik garis adalah anda bisa menemukan 2 titik support atau 2 titik resistance dan ekor. Ekor dalam hal ini bisa diartikan sebagai titik ke 3 yang merupakan titik konfirmasi. Atau mudahnya dengan menarik dari 3 titik akan diperoleh kualitas garis tren yang lebih akurat.
Mari kita lihat contoh dibawah ini:
Gambar disamping ini adalah Garis Uptrend (Bullish).
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 17
Downtrend-‐lines (Bearish)
Sideways trend (Range Market)
Berikut ini adalah beberapa hal yang penting dan harus diperhatikan tentang penggunaan garis trend.
*) Dibutuhkan setidaknya 2 titik puncak atau lembah untuk menarik garis tren yang valid tetapi membutuhkan titik ke 3 untuk mengkonfirmasi garis tren.
*) Apabila Anda menemukan garis trend yg terputus-‐putus, atau dengan kata lain tidak dalam 1 garis lurus memanjang, ada kemungkinan bahwa tren akan segera berakhir dan terjadi break(ganti tren). Semakin terputus atau berundak, kecenderungan semakin besar.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 18
*) Garis tren akan semakin kuat/valid apabila mereka berhasil melalui test. Dimana pergerakan harga/support/resistance tidak dapat menerjang (break) garis.
*) Dan yang paling penting, JANGAN PERNAH memaksa menggambar garis tren untuk menjadi sesuai dengan kemauan trading (analisa) sendiri, ataupun dengan kondisi pasar sekalipun. Jika setelah Anda gambarkan dengan kaidah yang benar dan ternyata tidak cocok berarti tinggalkan saja, asumsikan saat ini garis trendline tidak bisa terpakai.
*) Dalam aplikasi trading, baik forex, saham, Dsb, fasilitas atau tools untuk menggambar sebuah garis umumnya telah disediakan. Namun untuk persoalan menarik garis trend dari mana ke mana, tetap anda sendiri yang memutuskan.
Fibonacci Retracement. Sejarah tentang Fibonacci:
Leonardo Fibonacci lahir sekitar tahun 1170 dari seorang pedagang Italia kaya bernama Guglielmo fibonacci. Sebagai seorang anak muda, Fibonacci sangat menggemari bidang matematika dan berhitung. Dia belajar tengtang sistem angka Hindu dan Arab, dimana pada akhirnya dia menemukan bahwa system perhitungan tersebut lebih sederhana bila dibandingkan sistem Romawi, serta lebih mudah dalam penghitungannya.
Dan pada usianya yang ke 32, pada waktu itu tahun 1202 dia mulai memperkenalkan sistem Angka (hindu-‐arab) ke dataran Eropa. Fibonacci juga memperkenalkan sistem aritmatika yang masih kita gunakan sampai sekarang ini, yaitu dasar 10 digit, kosong, koma, decimal dan pecahan.
Dan masih banyak lagi model-‐model hitungan dan persamaan matematika yang ditemukan oleh fibonacci. Diantaranya yang kemudian paling dikenal adalah apa yang disebut dengan deret atau urutan fibonacci.
Deretan/ urutan fibonacci muncul dengan rangkaian: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, Dst. Rangkaian angka ini diperoleh dengan dimulai dari angka 1 diikuti oleh 2 dan kemudian menambahkan 1 + 2 untuk mendapatkan 3. Kemudian, penambahan 2 + 3 untuk mendapatkan 5, dan seterusnya. Hal yang menarik adalah apabila anda menghitung rasio setelah beberapa angka pertama maka akan selalu didapatkan nilai decimal .618.
Contoh: 55 / 34 = .6176
Contoh: 144/89 = .6179
Hal yang menarik berikutnya:
contoh: 34/ (1+ 1+ 2+ 3+ 5+ 8+13+ 21+34) = .38
contoh: 89/ (1+ 1+ 2+ 3+ 5+ 8+13+ 21+34+55+89) = .38
Dari deretan angka yang ditemukan oleh fibonacci ini secara tidak sengaja muncul secara nyata di alam, disadari atau tidak apabila kita menghitung cabang dari sebuah pohon maka akan didapat angka-‐angka fibonacci, demikian pula pada jumlah kelopak suatu bunga, seperti contoh bunga aster (rata-‐rata memiliki 34 atau 35 kelopak, bahkan ada yg sampai 89).
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 19
Melihat fenomena yang menarik dari deretan angka fibonacci ini, maka hal ini dicoba untuk diterapkan dalam trading. Dan setelah dihitung dan dirumuskan, maka didapat nilai:
Fibonacci Retracement Level: 0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.764, dan
Fibonacci Extension Level: 0, 0.382, 0.618, 1.000, 1.382, 1.618.
Fibonacci ini sudah sedemikian populer dikalangan trader. Sehingga sekarang ini hampir semua platform trading ada fasilitas kalkulator fibonacci, yang akan secara otomatis menghitung.
Untuk Fibonacci Retracement Levels, Fungsi dari level ini adalah sebagai informasi Support & Resistance, yang dimana biasanya trader akan melakukan open buy/ sell setelah harga menyentuh titik-‐titik level tersebut, Sedangkan Fibonacci Extension Levels, Umumnya posisi level ini digunakan para trader untuk menentukan titik dimana mereka harus mengambil take profit.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Fibonacci, adalah sebagai berikut:
• Level fibonacci ini hanya bekerja dengan baik saat terjadi suatu tren. • Untuk dapat menggunakan fibonacci Anda harus menentukan ayunan/ range
harga terendah dan tertinggi.
Contoh Penggunaan Fibonacci.
Mari kita ambil contoh dalam mata uang EUR/USD. Lihat gambar dibawah ini.
Dalam menggunakan Fibonacci retracement level dalam analisa, pertama – tama anda harus mencari titik tertinggi (Swing High) dan titik terendah (Swing Low) apabila harga mengalami trend bearish, atau sebaliknya harga mengalami trend bullish, anda harus mencari titik terendah dan kemudian dilanjutkan ke titik tertinggi. Ingat dalam membuat garis Fibonacci harus selalu dari sisi kiri kemudian ke sisi kanan!
Gambar grafik EUR/USD diatas menunjukkan trend bearish pada pasangan mata uang EUR/USD. Setelah menemukan titik tertinggi dan titik terendah, barulah kita
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 20
menggunakan garis Fibonacci retracement level yang terdapat dalam platform trading kita. Lihat gambar dibawah ini.
Setelah menggunakan garis Fibonacci retracement didalam grafik, maka otomatis akan muncul angka perhitungan dari Fibonacci retracement level, tingkat retracementnya adalah: 1 (100%), 0.764 (76.4%), 0.618 (61.8%), 0.5 (50%), 0.382 (38.2%), 0.236 (23.6%) dan 0 (0%).
Reversal dan Retracement. Dalam bahasan sebelumnya kita telah mengenal tentang Fibonacci. Dalam bahasan ini kita akan mempelajari tentang reversal dan retracement. Analisa dengan menggunakan Fibonacci cukup berpengaruh terhadap reversal dan retracement dalam pergerakan suatu harga. Lalu apakah yang dimaksud dengan reversal dan retracement?
Seandainya Anda bisa dengan mudah membedakan antara Retracement dan Reversal (Pembalikan) maka bukan tidak mungkin apabila Anda bisa membuat keuntungan dengan mudah dalam trading Anda.
Secara sederhana Reversal dalam Arti katanya adalah pembalikan (Pergantian tren). Sedangkan Retracement artinya adalah reversal sementara, atau temporary reversal. Lalu Bagaimana cara mengidentifikasi suatu Retracement dalam pergerakan harga?
Cara pertama yang cukup populer adalah dengan menggunakan level fibonacci, umumnya nilai atau area retracement akan berkisar diarea 38,2 % 50,0 % dan 61,8 % sebelum arah harga kembali bergerak melanjutkan tren secara keseluruhan. Jika pada kisaran tingkat ini mampu terlewati maka, kemungkinan besar akan terjadi pembalikan tren. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat ilustrasi gambar dibawah ini:
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 21
Area dengan gambar warna ungu adalah level retracement, pada contoh pertama Retracement terjadi hingga di kisaran 68% level fibonacci, dan pada contoh kedua pada kisaran 50% level fibonacci. Terlihat pula gambar diatas bahwa retracement adalah pembalikan tren sementara, untuk kemudian mengikuti tren awal (dalam contoh gambar UpTrend/ Bullish).
Cara yang Kedua, adalah dengan menggunakan analisa/ teknik pivot point. Dengan menggunakan analisa pivot points maka trader akan bertumpu pada hasil kalkulasi support dan resistance, dimana biasanya ada 6 level/titik yg dihitung yaitu, S1 , S2 , S3 dan R1 , R2 , R3. S1 artinya support pertama, R1 artinya Resistance pertama, dst. Mari kita lihat gambar dibawah ini.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 22
Jadi apabila dalam tren naik harga bergerak ke bawah dan memantul kembali keatas setelah menyentuh S1, maka ini adalah Retracement. Namun Apabila harga terus menerjang S2, lalu ke S3 maka kemungkinan besar terjadi pembalikan tren (Reversal).
Cara yang ketiga untuk mengidentifikasi Retracement adalah dengan menggunakan garis tren/ TrendLine. Dasar analisanya adalah apabila garis tren terlewati (break) maka terjadi Reversal, apabila memantul kembali itu berarti Retracement. Lihat gambar dibawah ini.
Sekarang anda telah memahami tentang Retracement dan Reversal. Jadi kesimpulan Retracement dan Reversal adalah:
• Jika terjadi suatu pola pembalikan, yang akan kita identifikasi pertama kali adalah Retracement. Namun jika Retracement ini terlewati maka yg terjadi adalah Reversal.
• Meskipun dengan metode-‐metode seperti yg dipaparkan diatas menunjukkan suatu pola retracement ataupun reversal, namun tetap tidak ada yg memastikan hasil akhir saat hari perdagangan ditutup. Pengalaman dan waktu yang cukup didepan layar monitor tetap tidak bisa tergantikan, dan akan membuat Anda semakin mudah dalam mengidentifikasi retracement ataupun reversal.
Tabel dibawah ini memaparkan perbandingan criteria antara rversal dan retracement yang akan bermanfaat bagi kita.
Reversal Retracement
• Bisa terjadi kapan saja. • Sifatnya adalah Final. • Lebih banyak bersifat fundamental.
• Terjadi ketika tren terbentuk dengan kuat atau setelah terjadi pergerakan harga yang kuat.
• Sifatnya adalah sementara. • Lebih banyak bersifat teknikal.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 23
Teori Elliot Wave. Teori Elliot Wave ditemukan oleh Ralph Nelson Elliot. Elliot mengemukakan bahwa “saham, pasar diduga berperilaku kacau atau tidak menentu, padahal tidak”. Pola perdagangan di pasar selalu bergerak dalam siklus yang berulang. Ayunan harga ke atas dan ke bawah disebabkan oleh psikologi kolektif dari trader. Elliott menyebut ayunan ini sebagai “Wave” atau gelombang.
Teori yang ditemukan oleh Elliot ini bukan jadi dalam sehari/ bulan atau tahun. Namun telah menghabiskan sebagian besar waktu dalam hidupnya (75 Tahun). Yang menariknya dari teori Elliot Wave ini, Elliot menyatakan bahwa gelombang ini akan berulang dalam pola-‐pola yang sama, dan dia yakin bila Anda mampu mengidentifikasi gelombang maka Anda dapat memprediksi kemana arah harga selanjutnya.
Apa yang dikemukakan oleh Elliot ini membuat para trader sangat tertarik. Dengan teori ini, rasanya menjadi lebih mudah bagi trader untuk melihat titik-‐titik di mana harga memiliki kemungkinan di posisi paling mahal atau murah. Dengan kata lain, hal ini memungkinkan trader untuk menangkap informasi puncak dan dasar. Inilah pemahaman dasar dari teori Elliot Wave tersebut, sangat berguna dalam membuat prediksi forex yang terukur.
Pendalaman Teori Elliot Wave.
Sebelum memulai, Anda harus mengenal terlebih dulu atas apa dikemukakan Elliott tentang Fractals. Fractal adalah istilah umum yang digunakan juga di dalam dunia matematika. Istilah fractals ini dikenal sebagai “kemiripan diri atau self-‐similarity”. Jadi, Fractals adalah suatu struktur, dimana dalam struktur tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian lebih kecil yang memiliki sifat sangat mirip dengan keseluruhannya. Sebagai perumpamaan, kerang laut adalah Fractals, petir adalah Fractals, awan adalah Fractals, bahkan serpihan salju juga merupakan Fractals.
Elliot sangat menekankan peranan dari Fractals. Elliot menyatakan bahwa setiap gelombang Elliott adalah Fractals, dan mereka dapat dibagi dalam gelombang-‐gelombang Elliot yang lebih kecil. Menurut Elliott, Pasar yg bergerak dalam tren akan memiliki pola gelombang yang disebut sebagai pola gelombang 5-‐3, di mana gelombang 5 (fase pertama) akan diikuti dengan gelombang 3 di fase berikutnya.
Pola Gelombang 5-‐3.
Pola Gelombang 5 disebut gelombang Impulse (Impulse Wave). Gelombang ini dibagi menjadi 5 model gelombang dan disebutkan masing-‐masing dengan angka dan berurutan. Gelombang 1,3,5 disebut dengan motif yang biasanya mewakili arah tren secara keseluruhan. Sementara itu, gelombang 2,4 adalah koreksi. Makna yang terkandung dari masing-‐masing gelombang adalah sebagai berikut:
• Gelombang 1: Harga membuat gerakan awal ke atas. Hal ini biasanya disebabkan oleh sejumlah kecil orang (karena berbagai alasan, baik nyata atau persepsi) yang merasa bahwa harga sedang murah sehingga berfikiran bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk membeli. Kondisi demikian menyebabkan harga bergerak naik.
• Gelombang 2: Pada titik ini, cukup banyak orang yang yang semula sudah berada di gelombang asal (naik) mempertimbangkan harga yang sudah terlalu tinggi dan mengambil keuntungan. Akibatnya, harga bergerak turun.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 24
• Gelombang 3 : Gelombang ini biasanya yang terpanjang dan terkuat. Dalam fase ini, saham telah menarik banyak perhatian publik. Akibatnya, harga semakin melambung. Pada umumnya, harga akan melambung lebih tinggi dibandingkan pada saat gelombang 1.
• Gelombang 4: Pada fase ini sebagian orang melakukan aksi ambil untung dan merasa harga telah mahal. Namun, ada juga sebagian orang yang merasa bahwa harga masih dalam tren naik (bullish). Dengan demikian, gelombang ini cenderung masih lemah.
• Gelombang 5: Ini adalah fase di mana harga sudah terlalu tinggi untuk dikoleksi atau dibeli dan kekuatan yang mampu membuat harga terus bergerak naik adalah faktor histeria.
Yang Perlu anda ketahui adalah bahwa panjang dari masing2 gelombang tidak selalu sama persis sesuai dengan perbandingan yang ada pada gambar, bisa lebih panjang atau lebih pendek, itu wajar. Mari kita lihat gambar dibawah ini tentang peraturan elliot wave.
Elliot Wave Rules.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 25
Koreksi ABC dalam Elliot Wave.
Selanjutnya Elliot juga menjabarkan bahwa pola 5 gelombang diatas akan selalu diikuti dengan 3 gelombang , yaitu pola koreksi ABC. Menurut Elliott, terdapat 21 pola koreksi ABC mulai dari yang sederhana sampai dengan yang paling kompleks.
Elliot Wave ABC
Akan tetapi Elliot sudah menyederhanakan dan merumuskan ke dalam pola yang jauh lebih sederhana serta mudah untuk dipahami dan diingat-‐ingat.
Sebelum memulai lebih jauh tentang pola Koreksi ABC, mari kita lihat gambar dibawah ini agar anda lebih memahami tentang pola koreksi ABC baik dalam pergerakan pasar yang bullish maupun bearish.
Elliot Wave Bullish Trend
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 26
Elliot Wave Bearish Trend.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa terdapat 21 pola koreksi dalam teori elliot wave, Akan tetapi Elliot sudah menyederhanakan dan merumuskan ke dalam pola yang jauh lebih sederhana serta mudah untuk dipahami dan diingat-‐ingat, maka pola apa saja yang harus kita ketahui?
1. Zig Zag Formation (Formasi Zig Zag).
Formasi Zig-‐zag bergerak sangat tajam pada harga yang bertentangan dengan tren dominan. Gelombang B biasanya lebih pendek dibandingkan dengan Gelombang A dan C. Pola zig-‐zag dapat terjadi dua kali atau bahkan tiga kali dalam suatu fasa koreksi.
2. Flat Formation (Formasi Datar).
Formasi Flat terbentuk seperti gelombang yg bergerak ke arah samping, panjang dari masing-‐masing gelombang pada umumnya adalah sama. Perbedaan panjang biasanya tidak terlalu besar.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 27
3. Triangles Formation (Formasi Segitiga).
Formasi ini bergerak melawan tren serta terdiri dari 5 gelombang bergerak ke arah samping. Sedangkan dimensi kemiringan bisa turun, menyempit atau memperluas.
Gelombang yang terjadi dalam Gelombang Elliot Wave.
Seperti pada awal pembahasan diatas, disebutkan tentang fractals, yaitu struktur yg dapat dipecah dalam bagian yg lebih kecil yang memiliki pola seperti struktur secara keseluruhan. Dan hal ini berlaku pula pada teori gelombang Elliot. Anda akan menemukan gelombang 5 atau 3 yang lebih kecil di dalam sebuah pola gelombang. Mari Kita lihat ilustrasi gambar dibawah ini:
Dari gambar diatas, kita dapat melihat bahwa pada gelombang 1 3 5, didalamnya terdapat pola 5, dan dari gelombang 2 4, didalamnya terdapat pola koreksi ABC (gelombang 3). Nah dari sini kita lebih mudah membayangkan dimana arti Fractal seperti yg dimaksud. Elliot menekankan bahwa selalu ada gelombang yg lebih kecil dari setiap gelombang, dan pola ini selalu berulang.
Dari gelombang – gelombang tersebut terbagi lagi menjadi beberapa skala gelombang, dari yang terbesar disebut sebagai “Grand Supercycle” sampai yang terkecil disebut sebagai “Sub – Minuette”. Berikut ini adalah skala-‐skala gelombang yang terdapat dalam elliot wave:
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 28
• Grand Supercycle. • Supercycle . • Siklus. • Primer. • Intermediate. • Minor. • Menit. • Minuette. • Sub-‐Minuette.
Mari kita lihat bagaimana penerapan dan realisasi-‐nya pada harga yang nyata dan sebenarnya. Lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar diatas menunjukan 1 siklus sempurna dari elliot wave, yaitu pola 5-‐3 yang diikuti dengan pola koreksi ABC. Memang terlihat bahwa ada gelombang yg terbentuk secara tidak sempurna, gelombang 3 contohnya, ada sedikit koreksi didalamnya. Namun ya seperti itulah dalam kehidupan nyata.
Bagi Anda, yang masih belum terbiasa. Membaca bentuk-‐bentuk/pola mungkin akan terasa sangat sulit. Namun jika Anda berlatih dan membiasakan Anda akan cepat untuk mengidentifikasi dan tak sesulit yang dibayangkan.
Penggunaan Teori Elliot Wave dalam Trading.
Dalam bahasan kali ini kita akan mempelejari cara menggunakan teori elliot wave dalam trading. Berikut ini adalah latihan dan petunjuk untuk menggunakan teori elliot wave dalam trading.
Suatu saat nanti pada saat anda melakukan transaksi, dalam analisa anda, Anda akan dihadapkan bahwa sepertinya telah muncul pola gelombang 1 dan gelombang 2, sampai disini pola gelombang yg telah terkonfirmasi benar adalah pola gelombang 1 ditandai dengan munculnya gelombang koreksi(gelombang 2). Mari kita lihat gambar dibawah ini.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 29
Gambar diatas menunjukkan apakah benar ini gelombang 2?, masih terlalu dini untuk memastikan bahwa ini adalah gelombang 2. Untuk itu beberapa hal yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan tambahan adalah:
• Sifat gelombang ke-‐2 adalah tidak mungkin jatuh dibawah awal gelombang ke-‐1. • Umumnya gelombang ke-‐2 dan ke-‐4, akan bouncing kembali pada level 50%
Fibonacci (retracement).
Untuk melakukan analisanya, sekarang kita tarik garis fibonacci sepanjang gelombang 1. Dan terlihat di gambar dibawah, bahwa harga telah bergerak disekitaran level retrace fibo 50%, jadi disekitar harga tersebut adalah prediksi/signal dimana akan diteruskan dengan pola gelombang 3, berarti saatnya untuk siap-‐siap beli.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 30
Seandainya Anda membuka posisi, tentunya posisi awal gelombang ke-‐1, adalah nilai realistis untuk digunakan sebagai Stop Loss. Mengapa? jika harga terus bergerak kebawah, berarti prediksi kita salah, dan identifikasi apakah gelombang ke-‐1 juga salah.
Seandaikan kita tidak melewatkan kesempatan, kita akan melakukan posisi open Buy. Setelah beberapa saat melakukan open posisi buy, maka: (Lihat gambar dibawah ini).
Ternyata prediksi kita benar!!! Sinyal yang dibentuk dari gabungan pola gelombang 1 2(Ellliot) + fibonacci di konfirmasi dengan gelombang 3. Ini berarti merupakan keuntungan yang diperoleh dalam melakukan trading.
Dalam contoh kasus yang lain, misalnya Suatu saat kita melihat sebuah tren turun dan pola 1-‐3-‐5 Elliot telah terbentuk, dan sekarang diikuti dalam fase koreksi ABC. Dari gambar dibawah terlihat, terjadi pola flat/datar pada koreksi.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 31
Gambar diatas menunjukkan akan ada signal sell/ turun atau berbalik naik/ buy. Kira-‐kira Yang mana yang terbaik dalam pengambilan posisi transaksi? Karena tren awal adalah Down-‐trend/ bearish, maka trend following kita adalah “SELL”.
Namun Perlu dicatat dan digaris bawahi sekali lagi! sebagai trader yg cerdas, kita harus tetap selalu berpikir logis bahwa prediksi kita selalu bisa saja salah. Untuk itu mari kita dengan bijak mengatur masing-‐masing posisi stop loss.
• Jika mengambil posisi open buy, maka posisi stop loss yang paling relevan adalah di posisi saat akhir gelombang ke-‐5.
• Jika mengambil posisi open sell, maka posisi stop loss yang paling relevan adalah di akhir gelombang 4.
Dikarenakan kita mengikuti trend sebelumnya yaitu down-‐trend, maka kita akan mengambil posisi dengan tingkat resiko (Stop Loss) diposisi akhir gelombang 4. Setelah beberapa saat, Mari kita lihat gambar dibawah ini apa yang terjadi, bagaimana selanjutnya harga bergerak.
Dan ternyata hasilnya adalah mengikuti trend yang sebelumnya yaitu Down Trend, dan sekali lagi kita berhasil mendapatkan keuntungan dipasar, karena posisi transaksi yang kita miliki adalah “SELL”.
Sekarang anda telah memahami tentang dasar dari analisa teknikal beserta pola-‐pola dan formasi yang ada didalam analisa teknikal. Dalam bahasan selanjutnya di E-‐book kami seri yang ke-‐3 kita akan belajar tentang indicator-‐indikator yang terdapat didalam analisa teknikal.
Sampai jumpa di Seri yang ke-‐3 E-‐book kami.
Silahkan download E-‐book kami di website kami: http://www.st757.com/index.php/en/services/information-‐services/marketing-‐tools.
© 2015, Allright Reserved, Star Team – www.st757.com 32
Penutup dan Referensi. E-‐book ini adalah 100% gratis dan disajikan dengan tujuan untuk membantu para investor yang ingin berkecimpung dalam berinvestasi di pasar valuta asing dan instrument derivative lainnya untuk lebih memahami tentang perdagangan valuta asing (Forex) dan instrument derivative lainnya dalam bidang perdagangan berjangka atau futures trading dan menjadi seorang investor ataupun trader yang sukses.
E-‐book ini adalah milik Star Team, dilarang untuk memperbanyak/ meng-‐copy isi dari E-‐book ini tanpa seijin kami.
Referensi:
• Website Kami: www.st757.com • Halaman Edukasi:
http://www.st757.com/index.php/en/services/education/introduction-‐trading • Pendaftaran Akun Demo: http://www.st757.com/index.php/en/account/demo-‐
account. • Registrasi pembukaan Akun Rill:
http://www.st757.com/index.php/en/account/real-‐account. • Download E-‐book dan document lainnya:
http://www.st757.com/index.php/en/services/information-‐services/marketing-‐tools.
• Hubungi Kami ( Star Team): o Email: info.st757@gmail.com o Telepon: +62 81 338 216 888. o Alamat Kantor Kami:
! PT. Starpeak Equity Futures, Cabang Medan – Sumatra Utara. ! Gedung Selecta Lt.2 Suite 02-‐02 ! Jl. Listrik No.2, Medan 20332.