INO: West Kalimantan Power Grid Strengthening Project...lapisan jerami padi atau bahan serupa untuk...

Post on 11-Apr-2020

6 views 0 download

transcript

Environmental Monitoring Report – Part 2 # Semiannual Report July-December 2018 December 2018

INO: West Kalimantan Power Grid Strengthening

Project

Prepared by Pusat Manajemen Proyek (Pusmanpro) for the PT PLN and the Asian

Development Bank.

CURRENCY EQUIVALENTS (as of 31 December 2018)

Currency unit – Indonesian rupiah (Rp) Rp1.00 = $0.0000688800

$1.00 = Rp14,518

NOTE

(i) In this report, "$" refers to US dollars. This environmental monitoring report is a document of the borrower. The views expressed herein do not necessarily represent those of ADB's Board of Directors, Management, or staff, and may be preliminary in nature. In preparing any country program or strategy, financing any project, or by making any designation of or reference to a particular territory or geographic area in this document, the Asian Development Bank does not intend to make any judgments as to the legal or other status of any territory or area.

APPENDIX 1

PROJECT ORGANIZATION CHART

PROJECT ORGANIZATION CHART

Note:

TL : Transmission Line

SS : Substation

APPENDIX 2

IMPLEMENTATION OF MITIGATION MEASURES

AT 275 kV BENGKAYANG-JAGOIBABANG TRANSMISSION LINE

(OPERATION PHASE)

2.a Increased Access

The access road is returned to its original after the construction is completed in T.80 Padang Pio

Village, Bengkayang District.

No permanent access roads to RoW in T.68 Angan Tembawang Village, Bengkayang District.

2.b Health and Safety

Anti-Climbing Devices (ACD) and warning sign in T.03 Sebalo Village, Bengkayang District.

The tower has been equipped with lock nut in T.03 Sebalo Village, Bengkayang Dsitict.

2.c Avian Collisions

Avian Collisions Report

PT PLN (PERSERO) PUSAT MANAJEMEN KONSTRUKSI

SISTEM MANAJEMEN K3

FORMULIR CHECK LIST INSPEKSI LINGKUNGAN

TEMPAT KERJA - PROYEK JARINGAN & GARDU INDUK

Tgl. Berlaku : No. Dok. : Edisi : Hal :3

No Item Pemeriksaan Terpenuhi Tidak

Terpenuhi Detil Temuan

Usulan

Tindakan Perbaikan Photo

4. Health and Safety

4A Memastikan fase operasi OSH dan CSH

telah dikembangkan dan sedang di

implementasikan (Gardu Induk)

√ Pemasangan telah safety

sign disekitaran gardu induk.

Lampiran 4.A

4B Memastikan menara dipasang dengan

perangkat anti pendakian dan gardu yang

dilengkapi dengan pagar pengaman

(Transmisi)

Setiap tower telah

dipasang safety sign dan

pagar pengaman.

Lampiran 4.B

5. Bird Collision

5A Memantau kejadian tabrakan burung.

(Transmisi)

√ Hasil wawancara kepada

masyarakat sekitar yang

berdekatan dengan tower

tidak ada temuan terkait

dengna tabrakan burung

akitat tower transmisi

Lampiran 5.A

PT PLN (PERSERO) PUSAT MANAJEMEN KONSTRUKSI

SISTEM MANAJEMEN K3

FORMULIR CHECK LIST INSPEKSI LINGKUNGAN

TEMPAT KERJA - PROYEK JARINGAN & GARDU INDUK

Tgl. Berlaku : No. Dok. : Edisi : Hal :4

No Item Pemeriksaan Terpenuhi Tidak

Terpenuhi Detil Temuan

Usulan

Tindakan Perbaikan Photo

Sanggau, 18 Desember 2018

Petugas Inspeksi Ketua Tim Supervisi Konstruksi

M. Naffah Ainurrofiq Dedy Hartanto

Lampiran 5.a

The supervisor was interviewing local people about dead bird or other dead animals under the line

of T.03-T.04 in Sebalo Village, Bengkayang District.

APPENDIX 3

IMPLEMENTATION OF MITIGATION MEASURES

AT 275 kV BENGKAYANG SUBSTATIONS (OPERATION PHASE)

3.a Noise

Noise Monitoring Result

3.b Soil and Water Contamination

The oil containment below the transformer in 275 kV Bengkayang Substation

The oil pit in 275 kV Bengkayang Substation

3.b Soil and Water Contamination

As Built Drawing of Oil Pit in 275 kV Bengkayang Substation

3.c Health and Safety

The availability of fence and security post in 275 kV Bengkayang Substation

Fire Extinguisher in 275 kV Bengkayang Substation

APPENDIX 4

IMPLEMENTATION OF MITIGATION MEASURES

AT 150 kV BENGKAYANG-NGABANG-TAYAN TRANSMISSION LINE

(OPERATION PHASE)

4.a Increased Access

The vegetation near RoW grows naturally after the construction has been finished in T.53 Temiang Mali Village, Sanggau District.

There is no permanent access roads towards RoW in T.54 Temiang Mali Village, Sanggau District.

4.b Health and Safety

Warning signs in tower T.17 Cempedak Village, Sanggau District.

Tower has been equipped with anti-climbing devices in T. 106 Tubang Raeng Village, Landak District.

4.c Avian Collisions

Avian Collisions Report

PT PLN (PERSERO) PUSAT MANAJEMEN KONSTRUKSI

SISTEM MANAJEMEN K3

FORMULIR CHECK LIST INSPEKSI LINGKUNGAN

TEMPAT KERJA - PROYEK JARINGAN & GARDU INDUK

Tgl. Berlaku : No. Dok. : Edisi : Hal :5

No Item Pemeriksaan Terpenuhi Tidak

Terpenuhi

Detil Temuan Usulan

Tindakan Perbaikan

Photo

Sanggau, 18 Desember 2018

Petugas Inspeksi Ketua Tim Supervisi Konstruksi

Khairani Lestari Dedy Hartanto

Lampiran 5.a

The supervisor was interviewing local people about dead bird or other dead animals under the line near

T. 240, Mungguk Village, Landak District

APPENDIX 5

IMPLEMENTATION OF MITIGATION MEASURES

AT 150 kV NGABANG AND TAYAN SUBTATIONS (OPERATION PHASE)

5.a Noise

Noise Monitoring Result

5.b Soil and Water Contamination

The oil containment below the transformer in 150 kV Ngabang Substation

The oil pit in 150 kV Ngabang Substation

5.b Soil and Water Contamination

As Built Drawing of Oil Pit in 150 kV Ngabang Substation

EL,- 0.10

DET-2

A

B

EL,- 0.35

EL,- 0.10

EL,- 0.35

B

KEY PLAN

PT. TRACTEBEL ENGINEERING

KONSULTAN SUPERVISI

PT. TRACTEBEL ENGINEERING

PT PLN ( PERSERO ) UIPJBT II

UPPKBB 3

KONTRAKTOR

PT. SIEMENS INDONESIA

PT. PLN (PERSERO)

AS BUILT DRAWING

5.c Health and Safety

Warning sign in the switchyard of 150 kV Tayan Substation

Security Personnel at the 150 kV Ngabang Substation

PPE for the visitors in 150 kV Tayan Substation Fire extinguishers in the switchyard area of 150 kV

Ngabang Substation

APPENDIX 6

THE MITIGATION IMPLEMENTATIONS OF

150 kV TAYAN EXTENSION, SANGGAU AND SEKADAU

SUBSTATIONS (CONSTRUCTION PHASE)

6.a Vegetation Clearing

Attendance List of Toolbox Meeting for socializing the prohibition of herbicides use and burning

vegetation and waste

6.a Vegetation Clearing

Prohibition of herbicide usage around the Tayan Substation

Prohibition of burning waste around the Sanggau Substation

6.b Soil Erosion

Compacted land in Sanggau Substation

Soil Compaction in Sekadau Substation

6.b Soil Erosion

The Checklist Related to Soil Erosion Control in Quarterly Report

PT PLN (PERSERO) PUSAT MANAJEMEN KONSTRUKSI

SISTEM MANAJEMEN K3

FORMULIR CHECK LIST INSPEKSI LINGKUNGAN

TEMPAT KERJA - PROYEK JARINGAN & GARDU INDUK

Tgl. Berlaku : No. Dok. : Edisi : Hal :1 dari 2

Bulan : Agustus, September, Oktober 2018

Lokasi Inspeksi : Gardu Induk Sanggau dan Sekadau

Lingkup/Subyek Inspeksi : Internal TSK/ Kontraktor/ Sub Kontraktor (coret yang tidak perlu)

No Item Pemeriksaan Terpenuhi Tidak

Terpenuhi Detil Temuan

Usulan

Tindakan Perbaikan Photo

1. VEGETATION CLEARING

1A Pembersihan vegetasi hanya akan sesuai dengan luas yang ditentukan dari RoW dan area minimum yang diperlukan untuk infrastruktur dan kegiatan lainnya. (Transmisi)

√ Belum ada pekerjaan pemotongan pohon di jalur RoW untuk bulan ini, namun sudah dilakukan marking terhadap pohon - pohon yang berada di jalur RoW.

Lampiran 4a

1B Pemotongan vegetasi dalam RoW akan dilakukan untuk mencapai jarak bebas yang diperlukan. (Transmisi)

√ Belum ada pekerjaan pemotongan pohon di jalur RoW untuk bulan ini, namun sudah dilakukan marking terhadap pohon - pohon yang berada di jalur RoW.

Lampiran 4a

PT PLN (PERSERO) PUSAT MANAJEMEN KONSTRUKSI

SISTEM MANAJEMEN K3

FORMULIR CHECK LIST INSPEKSI LINGKUNGAN

TEMPAT KERJA - PROYEK JARINGAN & GARDU INDUK

Tgl. Berlaku : No. Dok. : Edisi : Hal :3 dari 2

No Item Pemeriksaan Terpenuhi Tidak

Terpenuhi Detil Temuan

Usulan

Tindakan Perbaikan Photo

2. EROSI TANAH

2C b) Area substation:

Pemadatan tanah di daerah tanggul, harus ditanami kembali dengan rumput lokal, dan ditutupi dengan lapisan jerami padi atau bahan serupa untuk mencegah erosi.

Pembangunan perlindungan lereng (misalnya dinding penahan, bronjong dll). Dan penanaman semak belukar vegetasi dan rumput di kontur lereng yang terbuka.

area terbuka yang tidak digunakan akan ditutupi rumput dan tanaman kecil.

Langkah-langkah pengendalian erosi tanah akan secara teratur diperiksa dan dipelihara selama konstruksi dan sampai area tersebut stabil atau ditanami kembali.

√ Saat dilakukan inspeksi, lahan konstruksi di GI Sanggau dan Sekadau sedang dilakukan pemadatan tanah.

Setelah proses pemadatan selesai, bagian tanggul akan ditanami dengan rumput lokal untuk mencegah erosi

Lampiran 4.c

6.c Drainage

Site Drainage Design Drawing for Sanggau Substation

6.c Drainage

The process of making drainage excavation in the Sanggau Substation

Drainage excavation in the Sanggau Substation

6.d Water Quality Impacts

Temporary oil and fuel storage at Sekadau SS equipped with sign, MSDS, spill kit, and fire

protection system (Portable Fire Extinguisher type DCP)

Temporary oil and fuel storage condition inside (Sekadau SS). Proper container already place in

and attached with symbol and label regarding each item

Hazardous waste temporary storage sign in Sanggau SS

Oil changing using hose in the Sekadau SS, to

prevent oil spill using oil secondary containment

underneath.

6.e Air Quality Impacts

Cleaning the remaining soil attached to access road in Sanggau Substation

Spray the roads using water to remove the remaining soil in Sanggau Substation’s access roads

6.e Air Quality Impacts

Engineering Calculation regarding to Cut and Fill in Sanggau Substation

6.f Construction Waste Management

Organic and non-organic waste has already separated in Sekadau SS

Final disposal facilities near Sekadau SS, in Sekadau-Sanggau street Km. 6, Sekadau Hilir Sub-district

6.g Domestic Waste Management

Worker camp in Sanggau Sanitation facilities in the Sanggau’s work camp

The worker camp is equipped with separated

waste bins and fire extinguisher

Sekadau Final disposal in Sekadau-Sanggau st.

Km. 6, Sekadau Hilir Sub-district

6.h Roads and Infrastructure

Road Mapping Mobilization versus Settlement Area

PT PLN (PERSERO) PUSAT MANAJEMEN PROYEK

UNIT PELAKSANA MANAJEMEN KONSTRUKSI II

SISTEM MANAJEMEN K3

ROAD MAPPING TRANSFORMER 150KV DELIVERY MONITORING - SEKADAU SUBSTATION

Item

No

Picture Information

1 Sungai Ringin Jetty

Transformer 150 KV with 90

tonnage weight delivered from

Sungai Ringin Jetty. It was carried

by low bed truck. And it’s covered

by tarpaulin during delivery

process.

2

Jalan Raya Sekadau Sintang km 5-

20

- Narrow road access. Approx. 5

meters width.

- Many bends of road. It’s very

difficult while the truck passed and

met with another vehicle. It will be

alternately immediately. Delivery

time conducted at night.

- Both on left and right side was

covered by forest.

3

Jalan Raya Sekadau Sintang km 20-

60

- Narrow road access. Approx. 5

meters width.

- Many f . ’ vydifficult while the truck pass and

meet with another vehicle. It will

be alternately immediately.

Delivery time conducted at night.

- Both on left and right side was

covered by forest.

- In this area shown that there is a

significant differential between

main road and side road. The

height is about 30cm

4

Jalan Raya Sekadau Sintang km 61-

70

Desa Mungguk, Sekadau Hilir

- Narrow road access. Approx. 5

meters width.

- There were several villagers at the

side of its road

5

Jalan Raya Sekadau Sintang km 70-

75

- Narrow road access. Approx. 5

meters width.

- Potentially landslide at the right

side of main road access

6

Jalan Raya Sekadau Sintang km 75-

77

Desa Mungguk, Sekadau Hilir

- Wide road access. Approx. 8

meters width.

- There were big amount of

villagers at the side its road (both

left and right)

7

Jalan Raya Sekadau Sintang km

77.6

Desa Mungguk, Sekadau Hilir

- Wide road access. Approx. 8

meters width.

- There were big amount of

villagers at the side its road (both

left and right)

- Its located nearby sekadau

substation (approx. 500 meters)

8

Sekadau Substation

- Transformer arrived safely in

Sekadau Substation in 7 am

- During the delivery, it was

escorted by the police.

- Its confirmed that during delivery,

its not cause a damage of main

access road

6.h Roads and Infrastructure Impacts

The road access in Sanggau Substation

The road access in Sekadau Substation

6.i Encroachment into Protected Forests, Hunting, Wood Collection

Attendance List of Toolbox Meeting for socializing the prohibition of hunting and wood collection

Scanned by CamScanner

6.i Encroachment into Protected Forest

Prohibition of hunting in Sanggau Substation

6.j Impacts on Cultural Heritage Sites

Attendance List of Toolbox Meeting for Socializing Related to Cultural Heritage

Scanned by CamScanner

6.j Impacts on Cultural Heritage Sites

Awareness regarding cultural heritage and resources during toolbox meeting in Sekadau Substation

6.k Occupational Health and Safety

EHS Plan (covering OHSP) Provided by PT Siemens Indonesia & Siemens Malaysia Sdn Bhd that

has been Approved by PLN

150 kV AIS Tayan Extension Project

SIEMENS 150 kV AIS Tayan Extension Project

KSO PT.Siemens I Environmental Health and Safety Plan

Indonesia & Siemens Perencanaan Pelaksanaan K3L

Malaysia Sdn Bhd

Environmental, Health and Safety Plan I

Perencanan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) & Lingkungan

Project name / Nama projek

150 kV AIS Tayan Extension

Contract No. /No. Kontrak

0691 .PJ/DAN.02.02/DIR/2017

End Customer I Pelanggan Akhir

PT. PLN Persero

Customer / Pelanggan

PT. PLN Persero

Locationhlokasi : Tayan, West Kalimantan

Doc. Issue date/ tanggal pengeluaran dok.: 12 February 2018

Prepared by

Prepared by

Name, Company and Organization Unit

tor SLperanto

RC-ID EM EHS

S nature Date

49,

Achmad Maulana Reviewed by fC-IDEM OM

Reviewed by

Reviewed by 2t

Reviewed by

Approved by RC-ID TSPM

Approved by -

Approved by

Il-

Distribution Name/Nama

RC-ID EM TS ía P ía tap Sing

RC-ID EM TS PE Patrick Hirter

Unrestricted No Contract: 0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 1 of 57

(4)TYN -L84041 -G00-004-A

No. Revision: 01 1 Issue Date: 12 February 2017

ibU isv banggaU New

SIEMENS 150 Ky Sanggau New Project

KSO PT.Siemens Environmental Health and Safety Plan

Indonesia & Siemens i Perencanaan Pe!aksanaan K3L

Malaysia Sdn Bhd

Environmental, Health and Safety Plan I

Perencanan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) &

Lingkungan

Project name / Nama projek

:150 KV Sanggau New Project

Contract No. /No. Kontrak

0691.PJ/DAN.02.02/D1R12017

End Customer/ Pelanggan Akhir

PT. PLN Persero

Customer! Pelanggan

PT. PLN Persero

Location/lokasi : Sanggau, West Kalimantan

Doc. Issue date/ tanggal pengeluaran dok.: 12 February 2018

Name, Cornzar and 09arza1ion Unit Signature Date

Pvtdr by

Prrarr by

Rcvvc by

./ctn StiperRnt4

1-41) FM Fl- S - --

f%etfnEid 1aLJfl.

RC-lD EM QM

revewec cy

voy kTkC - /6 Review- Ly pc / -

Revewec by 4cry Scttwa-i -

Approved by C ID EM

Approved by

ddbL -1p MiTur

Distribution List I List Distribusi Name I Nama

RC-ID EM IS Jitendra Pratap Singh

RC-ID EM TS PE Patrick Hirter

Unrestricted No Contract:

0691.PJ/DAN.02.02/D1R12017 No. Copy: 00 Page: 1 of 57

(4)TYN -L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017

150 kV Sekadau New Project

SIEMENS 150 kV Sekadau New Project

KSO PT.Siemens Environmental Health and Safety Plan

Indonesia & Siemens Perencanaan Pelaksanaan K3L

Malaysia Sdn Bhd

Environmental, Health and Safety Plan I

Perencanan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselarnatan Kerja (K3) & Lingkungan

Project name I Nama projek

150 kV Selkadau New

Contract No. /No. Kontrak

0691 .PJ/DAN.02.O2IDIR/2017

End Customer I Pelanggan Akhir

PT. PLN Persero

Customer I Pelanggan

PT. PLN Persero

Location/lokasi : Sekadau, West Kalimantan

Doc. Issue date/ tanggal pengeluaran dok.: 12 February 2018

Name, Company and Organization Unit S nature J Date Victor SLperanto

AchrnadMautana

RC-IDEMQM

1— -

RC-ID EM TS PE PM /2..

Djc*o 1'LN upp

Prepared by

Prepared by

Reviewed by

Reviewed by

Reviewed by

Reviewed by

Approved by

Approved by

Approved by

Distribution List I List Distribusi Name I Nama

RC-ID EM TS Jitendra Pratap Singh

RC-ID EM TS PE Patrick Hirter

Unrestricted No Contract:

0691 .PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 1 of 57

(4)TYN-L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017

6.k Occupational Health and Safety

PPE usage for the workers First aid kit

First Aid Procedure Emergency response procedures

6.k Occupational Health and Safety

Training attendance list regarding to HIV/AIDS awareness

Scanned by CamScanner

6.l Community Health and Safety

Emergency vehicle services Provide Fire Extinguisher in Tayan Substation

Safety sign around construction site in Tayan substation

Safety sign around construction site in Sanggau substation

APPENDIX 7

THE MITIGATION IMPLEMENTATIONS OF

150 kV TAYAN – SANGGAU – SEKADAU TRANSMISSION LINE

(CONSTRUCTION PHASE)

7.a Vegetation Clearing

Tree removal and trimming process were only undertaken using hand tools, including chain

saw.

Warning sign related to the prohibition of herbicide and hunting animal in T. 193, Parindu Village

7.a Vegetation Clearing

Attendance list of toolbox meeting for socializing prohibition of herbicides use and burning

vegetation and waste

7.b Soil Erosion

The Cross Section Tower Foundation Drawing Design for T. 81 in Package 7

7.b Soil Erosion

The Soil Erosion Report in the Contractor’s Monthly Report

7.c Water Quality Impacts

Temporary hazardous waste shelter in the contractor’s warehouse

Oil and other hazardous materials was stored

with temporary bunds

Refueling of machinery using external drum and

provide secondary containment to prevent oil spill

contaminate soil

Oil changing and engine maintenance was

conducted in the local workshop in Sosok

Village, Sanggau District

7.d Construction Waste Management

Trash bags that are distinguished based on type of the

waste in T. 54 Penyeladi Village, Sanggau District

Waste collected, routinely dispose to the

nearest final disposal

Waste disposal to Sei Kosak disposal in Sanggau

District

Waste disposal to Sekadau disposal in

Sekadau District

7.e Roads and Infrastructure Impacts

Mapping of materials mobilization

1.

Dwikora Container Port

Material Tower, such accessories and

Stub Tower and also conductor which

are transported by container through

the sea.

2.

Trans Kalimantan Main Road 5-20 km

-Access road approx. 5 m width, the

road relatively in a good condition

- Several parts of its are climbing road

and narrow access road

- Jamming level of vehicles are not too

crowded

- There are several houses and

restaurant on the left and right, but it

could be tolerance, the rest are bushes

and other vegetation

3.

A. Yani Road Simpang Ampar Km 20-

100 Km

- It is crossing road between Tayan –

Sosok which is marked by statue

- The crossing road to the left towards

Tayan-Sosok and crossing road to the

right towardsTatyan and Tayan

Harbour

-The condition of the road surrounded

by restaurant and store

-The distance between harbor and

Simpang Ampar is about 10 Km

4.

Main Road Tayan-Sosok Batang

Tarang Sub distric 100 – 120 Km

Mungguk Village, Sekadau Distric

-The road approx. 5 m width, in

relatively good condition.

- There are several houses and stores

and public facilities. With the average

level of crowd

5.

PT. Krakatau Engineering Storage

Material

Sosok-Sanggau Main road, Sosok

Village Sosok Sub Districk. Sanggau

Districk 120- 130 Km

- The road approx. 5 m width, in

relatively good condition.

-There are several houses and stores

and public facilities. With the average

level of crowd

-There is no damaged roads during the

materials transport to the storage

7.e Roads and Infrastructure Impacts

Temporary access road to avoid damage toward T. 208 in Lape Village, Sanggau District

The contractor has been repaired the access road to T. 164 in Suka Gerundi Village, Sanggau District

7.f Impacts on Cultural heritage Sites

Attendance List of Toolbox Meeting for Socializing Related to Cultural Heritage

7.g Occupational Health and Safety

Training regarding to First Aid was conducted in April 2018

Special storage facility to accommodate hazardous waste in the contractors’ warehouse

PPE usage during construction Fire extinguisher and first aid kit

7.h Community Health and Safety

Vehicle services as transportation in case of emergency condition in T. 114 Sosok Village,

Sanggau District

Assembly point in the T. 209 Sebara Village, Sanggau District

Warning sign to prevent the possibility of community surrounded to enter the project location in T. 114 Sosok Village, Sanggau District

APPENDIX 8

ENVIRONMENTAL MONITORING RESULT

8.a Electrical and Magnetic Fields

EMF Monitoring for Package 1 in Collaboration with Tanjung Pura University

8.b Electrical and Magnetic Fields

EMF Monitoring for Package 2 in Collaboration with Tanjung Pura University

8.c Electrical and Magnetic Fields

EMF Monitoring for Package 3 in Collaboration with Tanjung Pura University

8.d Electrical and Magnetic Fields

EMF Monitoring for Package 4 in Collaboration with Tanjung Pura University

8.e Oil, Fuel and Hazardous Materials Management

Hazardous materials and waste were collected in warehouse inside 150 kV Ngabang substation area

8.f Drainage

Temporary drainage for water springs in the Sanggau Substation

8.g Soil Erosion

Temporary sediment trap to prevent soil erosion in the Sanggau Substation

8.h Water Quality

Water Quality Monitoring for Package 5 (Sanggau SS) in Collaboration with Tanjung Pura

University

8.i Air Quality

Soil and project materials are placed according to necessity in the Sanggau Substation

8.i Air Quality

Air Quality Monitoring for Package 5 in Collaboration with Tanjung Pura University

8.j Air Quality

Air Quality Monitoring for Package 6 in Collaboration with Tanjung Pura University

8.j Air Quality

Air Quality Monitoring for Package 7 in Collaboration with Tanjung Pura University

APPENDIX 9

Mission Findings

9.a Implementation report to MoEF

PNPB Mandatory Report to Ministry of Environment and Forestry

9.a Implementation report to MoEF

Water shed Planting Rehabilitation Contract

9.b Periodic Visit to Transmission Tower

Vegetation Condition in the Ngabang – Tayan Transmission Line (Operation Phase)

Conditions of Vegetation

150kV NGABANG – TAYAN Transmission Line

T. 06

T.07 T.08

9.c Fire Prevention in Ngabang Substation

Upaya Pencegahan Kebakaran di GI 150 kV Ngabang

1. Pendahuluan

Kebakaran pada gardu induk khususnya GI 150 kV Ngabang utamanya dapat disebabkan

oleh kerusakan komponen pada transformator yang memicu terjadinya kebakaran.

Pemilihan komponen transformator pada GI 150 kV Ngabang ini sudah berdasarkan SPLN

T5.009:2015 tentang “Pedoman Pemilihan Pemasangan Fire Prevention dan Fire

Protection untuk Transformator Tenaga”, yang menjelaskan peralatan perlindungan

terhahap tekanan akibat busur api (arcing) di dalam transformator, desain lengkapan

transformator serta pemilihan komponen transformator untuk mengurangi risiko kebakaran

transformator.

Selain itu akan dibahas langkah-langkah mitigasi terhadap risiko yang muncul pada

transformator. Harus dipahami bahwa risiko kebakaran transformator yang bisa berdampak

terhadap lingkungan dapat dikurangi secara signifikan dengan menggunakan salah satu

atau lebih pilihan mitigasi yang ada, meskipun risiko kebakaran transformator masih dapat

terjadi dari mitigasi yang dipilih.

2. Meminimalkan risiko kebakaran transformator

Kegagalan fungsi dari sistem isolasi transformator dapat menyebabkan gangguan pada

transformator itu sendiri. Kegagalan isolasi tersebut dapat berdampak pada terbakarnya

transformator dikarenakan besarnya energi gangguan yang menyebabkan suhu tinggi yang

melewati titik bakar sistem isolasi (minyak dan kertas).

Langkah pertama dalam meminimalkan resiko kebakaran transformator adalah dengan

meminimalkan risiko gangguan transformator yang menyebabkan kebakaran. Penetapan

peralatan proteksi untuk menghilangkan gangguan hubung singkat secara cepat dan

melindungi transformator jika terjadi gangguan eksternal maupun internal. Penetapan

sistem proteksi dan spesifikasi desain lengkapan transformator di GI 150 kV Ngabang

ditetapkan oleh bidang enjiniring Unit Induk Pembangunan X, yang berlokasi di Balikpapan.

Langkah kedua adalah mengarahkan untuk meminimalkan risiko kegagalan isolasi

transformator berkembang menjadi api jika terjadi gangguan transformator.

3. Proteksi pada transformer

a. Proteksi terhadap gangguan busur api

Proteksi yang cepat, handal, dan selektif serta pemutus tenaga (Circuit Breaker) yang

cepat adalah pertahanan yang paling penting dalam membatasi risiko gangguan

transformator terhadap through fault current.

Proteksi yang cepat akan meminimalisasi risiko gangguan transformator yang

disebabkan through fault current, serta mengurangi risiko rusaknya tangki yang

diakibatkan oleh energi busur api. Energi busur api berhubungan secara proposional

terhadap durasi waktu, dengan meminimalisasi durasi waktu busur api didalam tangki

akan mengurangi risiko rusaknya tangki.

Pada GI 150 kV Ngabang, untuk mengurangi risiko kerusakan transformator akibat

busur api, dilengkapi dengan beberapa peralatan proteksi sebagai berikut:

a.1 Proteksi elektris transformator

Proteksi elektris transformator berupa Proteksi arus lebih (Over Current Protection)

dan Proteksi arus tanah (Ground Fault Protection) yang ditunjukkan pada Gambar 1

dan proteksi differensial (Differential Protection) yang ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 1. Relay OCR –GFR sisi 150 kV (kiri) 20 kV (kanan)

Gambar 2. Relay Proteksi Difefrensial

a.2 Proteksi mekanis transformator

Sedangkan untuk proteksi mekanis trnasformator sudah dilengkapi dengan

Buchholz relay, shudden Pressure Relay/Pressure relief device dan On Load Tap

Changer (OLTC) oil surge relay seperti terlihat pada Gambar 3.

Relay Bucholz, Shudden Relay OLTC

Gambar 3. Relay Bucholz, Shudden Relay, OLTC pada Trafo

b. Proteksi tegangan lebih

Sambaran petir dan tegangan lebih lainnya dapat menyebabkan kerusakan dielektrik

yang sering terjadi pada terminasi kabel, bushing dan ujung lead winding. Kerusakan

yang terjadi diikuti oleh arus gangguan sistem yang menimbulkan busur api energi

tinggi. Oleh karena itu metal oxide arrester adalah bagian penting dari perlindungan

transformator untuk mengurangi risiko kegagalan isolasi transformator. Semua terminal

keluaran transformator harus dilindungi oleh metal oxide arrester. Hal ini sangat penting,

baik transformator terhubung langsung ke saluran udara, busbar terbuka maupun

melalui saluran kabel. Untuk instalasi tersebut sangat penting bahwa metal oxide

arrester disediakan di ujung saluran udara atau kabel dan juga di terminal transformator

karena tegangan pantul akibat impedansi saluran udara dan belitan transformator dapat

menyebabkan tegangan lebih di kabel dan di terminal transformator yang dapat

mengakibatkan mulainya kegagalan insulasi. Pada GI 150 kV Ngabang ini sudah

dilengkapi sistem pengaman tegangan lebih, sesuai dengan Drawing Approved 150 kV

Surge Arrester Technical Drawing dan dokumentasi berikut ini.

Gambar 4. Surge Arrester pada Bay Trafo GI 150 kV Ngabang

4. Pengamanan Tangki

Apabila terjadi busur api di dalam tangki transformator maka akan menghasilkan gas yang

memberikan tekanan sehingga apabila arus busur api tidak diputus dengan cepat maka

dapat menyebabkan pecahnya tangki. Jika busur api terjadi didalam bushing atau cable

box maka terdapat kemungkinan bushing atau cable box akan pecah akibat proteksi dan

pemutus tenaga (Circuit Breaker) yang tidak cukup cepat memutuskan busur api.

Pada Transformator di GI 150 kV Ngabang, metode untuk melepaskan tekanan lebih dalam

tangki transformator dilakukan menggunakan Drain Valve seperti dokumentasi berikut ini.

Gambar 5. Drain Valve pada Transformer 30 MVA GI 150 kV Ngabang

5. Pemilihan spesifikasi komponen untuk mengurangi risiko kebakaran

Pemilihan spesifikasi komponen untuk mengurangi risiko kebakaran antara lain pada Bushing, Terminasi Kabel dan Cable Box, Konservator Shutter Valve, Tap Changers pada Transformator 150/20 kV 30 MVA ini sudah dilaksanakan sesuai dengan SKDIR 0632.K/DIR/2013 tentang standarisasi spesifikasi Teknis Transformator Tenaga yang ditunjukkan dalam drawing approved 150/20 kV 30 MVA Power Transformer Technical Drawing.

6. Pengendalian Kebakaran Transformator

Adapun GI 150 kV Ngabang berlokasi di kawasan pertanian/perkebunan dan jauh dari

pemukiman warga, sejauh GI 150 kV Ngabang sudah melakukan upaya pengendalian

risiko kebakaran.

a. Tindakan pengendalian risiko kebakaran

Sejumlah transformator mengalami kerusakan yang tidak dapat di perbaiki ketika terjadi

gangguan yang mengakibatkan kebakaran. Untuk itu dibutuhkan sarana dan prasarana

yang digunakan untuk mencegah terjadinya kebakaran (Fire prevention), serta untuk

mengendalikan dan meminimalkan meluasnya kebakaran transformator (Fire protection

dan Fire control).

a.1 Fire Prevention

Kriteria bobot kelayakan penggunaan fire prevention pada GI 150 kV Ngabang

berdasarkan SPLN T. T5.009:2015 adalah sebagai berikut:

Kriteria Bobot GI 150 kV Ngabang

1 Lingkungan sekitar instalasi

Instalasi Penting/Obyek Vital 30

Pusat Pemerintahan 20

Pusat Bisnis 20

Kawasan Industri 15

Pemukiman 10

Persawahan / Perkebunan 5 5

2 Jenis Konstruksi

Dalam Gedung 135

GIS 105

Konvensional (open type) 60 60

3 Dampak sosial

Tinggi 18 18

Rendah 12

4 Jarak aman Ke Instalasi Lain / Trafo

< 10 Meter 105 105

> 10 Meter 45

5 Jenis Transformator

Kriteria Bobot GI 150 kV Ngabang

IBT 500/150 kV dan IBT 275/150 kV 168

IBT 150/66 kV 126

Trafo 150/20 kV 84 84

Trafo 66/20 kV 42

Total 272

Sesuai dengan batasan nilai yang disyaratkan untuk kelayakan penggunaan fire

prevention system adalah lebih besar atau sama dengan 285. Dengan nilai sebesar

272 untuk GI 150 kV Ngabang, maka lokasi tersebut tidak layak menggunakan fire

prevention.

a.2 Fire Protection

Fire wall

Fire wall (Tembok api) berfungsi melindungi dan mengisolasi transformator yang

terbakar terhadap objek - objek di sekitar.

Pada Pekerjaan PLN UIP Kalbagbar Paket 4 untuk GI 150 kV Ngabang yang

didanai oleh ADB ini hanya terdapat 1 Bay Trafo dengan kapasitas 30 MVA

sehingga tidak terdapat item pekerjaan Fire wall.

Setelah itu terdapat penambahan 1 Bay Trafo yang merupakan pekerjaan PLN

AP2B Sistem Kalimantan Barat dengan kapasitas 30 MVA yang merupakan relokasi

dari GI 150 kV Singkawang. Sehingga dibuatlah Firewall yang berjarak kurang dari

5 m dari masing – masing trafo.

Gambar 6. Fire wall terpasang pada GI 150 kV Ngabang

a.3 Fire Control

Oil Pit Tank

Peralatan Fire control pada GI 150 kV Ngabang ini sudah digunakan Oil pit tank

dengan ukuran 3.5 m x 3.5 mx 3.5 m yang dilengkapi dengan oil containment.

Oil Pit Tank Oil pit dilengkapi dengan containment

Oil Pit Tank

Gambar 7. Oil Pit Tank pada GI 150 kV Ngabang

a.4 Perlindungan Pasif

Selain itu sistem perlindungan pasif terhadap kebakaran sudah dilakukan pada GI

150 kV Ngabang dalam bentu APAR dan APAT yang ditempatkan pada jarak yang

cukup untuk memastikan pemadaman. Penempatan peralatan perlindungan pasif

terhadap transformator dan HV apparatus lainnya juga mudah diakses dan aman

dalam pengoperasiannya. Transformator sebagai bagian utama yang memiliki risiko

tinggi kebakaran terletak di sebelah access road gardu sehingga mudah diakses

oleh peralatan dan petugas pemadam kebakaran untuk dapat membantu

pemadaman sistem fire protection yang sudah ada.

Peralatan Perlindungan pasif terdiri dari:

1. Alat pemadam api ringan (APAR);

APAR dengan kapasitas 50 kg sebanyak 1 buah berada pada switchyard di dekat

trafo (berjarak sekitar 3m) sudah memenuhi syarat Permenaker

No.PER.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemeliharaan APAR, yang mudah

dilihat namun perlu dilengkapi dengan tanda pemasangan. APAR juga sudah

diletakkan pada Control Building dengan ketersediaan yang memadai sesuai

dengan Drawing pada Lampiran 1).

APAR 50 kg di lokasi switchyard APAR berlokasi dekat dengan Transformator (3m)

APAR 6 kg di control building APAR 6 kg di control building

Gambar 8. APAR pada GI 150 kV Ngabang

2. APAT (Alat Pemadam Api Tradisional)

APAT juga sudah disiapkan untuk mewaspadai potensi kebakaran yang relatif

kecil di lingkungan switchyard.

Tong berisi Pasir Sekop, Cangkul sebagai peralatan manual

Gambar 9. APAT pada GI 150 kV Ngabang

3. Pemadam kebakaran

Apabila kebakaran kecil tidak bisa dipadamkan oleh Tim Tanggap Darurat GI

150 kV Ngabang dan keadaan semakin tidak bisa dikuasai maka Manajer Unit

akan memutuskan untuk mendatangkan regu pemadam kebakaran dari instansi

atau perusahaan lain dari luar.

Adapun Lokasi GI 150 kV Ngabang Jln Raya Ngabang, Sangau, Desa Tebedak,

KM:8.Ngabang arah Sanggau. Berjarak sekitar 9.7 km dengan waktu tempuh

sekitar 17 menit dari Posko Pemadam Kebakaran terdekat beralamat di Kantor

Bupati Landak, Jl. Raya Ngabang - Pontianak KM.3, Kelurahan: Amboyo Inti,

Kecamatan: Ngabang, Kota: Landak, Provinsi : Kalimantan Barat, Kode Pos :

79357. Call center: (0563) 2020241 dan Contact Person: 085245756244.

Gambar 10. Peta Lokasi Posko Pemadam Kebakaran terdekat ke GI 150 kV Ngabang

4. Hydrant system

Pada GI 150 kV Ngabang ini belum dilengkapi dengan sistem hidran, meskipun

fire control dan fire proteksi sudah dilakukan namun untuk meminimalkan

potensi dampak yang mungkin timbul akibat kebakaran terumata pada trafo,

maka dari PLN AP2B Sistem Kalimantan Barat telah membuat kajian kelayakan

proyek pembuatan Bak Hydrant di GI Ngabang dan GI Tayan sesuai dengan

Lampiran 2 untuk diaplikasikan pada tahun 2019.

b. Prosedur penanganan kebakaran PLN AP2B Sistem Kalimantan Barat selaku pelaksana operasi GI 150 kV Ngabang

sudah melengkapi prosedur kerjanya dalam penanganan kebakaran yang tertuang pada

Instruksi Kerja Kebakaran No Dokumen SMK3/AP2B/U/IK/10.01 sesuai dengan

Lampiran 3.

Legenda: : Jalur transmisi 150 kV : Jalan Raya

Jarak tempuh 9.7 km Waktu tempuh ± 17 menit

Lampiran 1

20kV SWITCHGEAR ROOM

R. BATTERYLOBBY

R. AC/DC

PLC ROOM

TOILET

ENTRANCE

150kV NGABANG NEW SUBSTATION

CONTROL BUILDING FLOOR PLAN

1 2 3 5 6 7

A

B

C

D

CONTROL ROOM

1 2 3 5 6 7

A

B

C

D

4

4

PANTRY

1st FLOOR PLAN

2nd FLOOR PLAN

B

B

A

A

C

C

BA C

DD

DD

SST

STRENGTHENING WEST KALIMANTAN POWER GRID PROJECT

LOAN ADB No.:

ICB NO.:ICB/ ADB-SWKPG/ P4/ 2012

PROYEK INDUK PEMBANGKIT DAN JARINGAN

K A L I M A N T A N

PACKAGE 4 : DESIGN, SUPPLY, INSTALLATION, TESTING &

COMM ISSIONING OF 150kV NGABANG AND TAYAN SUBSTATION

BALKON

Lampiran 2

KKP Page0

KAJIAN KELAYAKAN PROYEK

PEMBUATAN BAK HYDRANT DI GARDU INDUK

NGABANG DAN GARDU INDUK TAYAN

LOKASI AP2B SISTEM KALIMANTAN BARAT

Listrik Untuk

Kehidupan Lebih

Baik

PT PLN (Persero) PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN KALIMANTAN

AREA PENYALURAN DAN PENGATUR BEBAN

SISTEM KALIMANTAN BARAT

2018

KKP Page1

DAFTAR ISI

1. UMUM

1.1. Data Proyek

2. KAJIAN KELAYAKAN OPERASI

2.1. Kondisi Saat Ini

2.2. Asumsi

2.3. Analisa Lingkungan

2.4. Sasaran

3. KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL

3.1. Analisa Finansial

4. KESIMPULAN

LAMPIRAN

KKP Page2

KAJIAN KELAYAKAN PROYEK

PEMBUATAN BAK HYDRANT DI GARDU INDUK NGABANG DAN GARDU INDUK TAYAN

1. UMUM

1. Data Proyek

Nama : Pembuatan Bak Hydrant di Gardu Induk Ngabang dan

Gardu Induk Tayan

Lokasi : AP2B Kalbar

Lingkup Proyek : Penyaluran

Perkiraan Biaya : Rp. 600.000.500

Sumber Dana : APLN

Rencana Operasi : 2019

2. KAJIAN KELAYAKAN OPERASI

2.1. Kondisi Saat Ini

Gardu Induk Ngabang dan Gardu Induk Tayan hanya memiliki sistem proteksi

kebakaran berupa APAR yang hanya dapat memadamkan api dalam skala kecil dan

bersifat incidental. PLN AP2B berusaha menjaga kelistrikan dengan melakukan

antisipasi dari beberapa aspek, diantaranya dengan menjaga keandalan sistem,

proteksi sistem, dan kondisi kahar (bahaya kebakaran, dll) dan pemenuhan peraturan

perundangan yang tertuang pada UU Nomor 1 Tahun 1970.

Saat ini di GI Ngabang dan GI Tayan hanya memiliki alat pemadam kebakaran berupa

APAR. Apabila terjadi kebakaran, dampak tidak hanya pada sisi finansial tetapi juga

berdampak pada sosial lingkungan, kerusakan lingkungan dan menurunnya citra

perusahaan. Oleh karena itu diperlukan manajemen resiko kebakaran yang baik,

salah satunya dengan pemasangan hydrant maupun alat proteksi kebakaran lainnya

sebagai sarana pengamanan dari bencana kebakaran.

GI Ngabang dengan konstruksi bangunan 2 lantai dan GI Tayan yang sedang

dilakukan perluasan dan rencana pembangunan Tragi Tayan, maka pembuatan

Hydrant secara bertahap sangat dianjurkan. Untuk mengantisipasi pergeseran tanah

KKP Page3

11.00

0.200.20 0.20 0.20

0.20

0.20

0.20

5.00

Ma

nh

ole

10

0 x

60

Cm

Ma

nh

ole

80

x 6

0 C

m

2.40

2.40

3.55 3.553.50

Tutup Manhole Tutup Manhole

Cerucuk Ø 8 - 10 cm Pj, 4 mtr

0.200.120.15

2.00

0.12

2.50

0.200.120.15

0.20

0.200.20 0.20 0.203.55 3.553.50

11.00

Urugan pasir t. 15 cm

Beton lantai kerja t. 12 cm

Urugan tanah

11.00

Ma

nh

ole

10

0 x

60

Cm

Ma

nh

ole

80

x 6

0 C

m

5.40

B

A A

B

D E N A H DENAH RING BALOK

Ring Balok Uk, 20/40

Rin

gB

alo

k U

k, 2

0/4

0

Rin

gB

alo

k U

k, 2

0/4

0

Besi Ø uk, 12 mm

Besi Ø uk, 8 mm - 15 cm

40 cm

20 cm

DETAIL RING BALOK

POTONGAN B - BPOTONGAN A- A

Ring Balok 20/40 cm

Beton tutup bak t. 12 cm

Ring Balok 20/40 cm

Besi Ø 10 mm - 15 cm

Beton lantai t. 20 cm

Besi Ø 10 mm - 15 cm

Tangga besi galvanis

Ring Balok 20/40 cm

Beton lantai t. 20 cm

Besi Ø 10 mm - 15 cm

Cerucuk Ø 8 - 10 cm Pj, 4 mtr

Urugan pasir t. 15 cm

Beton lantai kerja t. 12 cm

Urugan tanah

Tutup Manhole

Tangga besi galvanis

Beton tutup bak t. 12 cm

Besi Ø 10 mm - 15 cm

Beton dinding t. 20 cm

Besi Ø 10 mm - 15 cm

0.200.120.15

2.00

0.12

5.40

yang mengakibatkan kerusakan atau kebocoran dan tidak efektifnya hydrant, maka

dibuat bak hydrant terlebih dahulu untuk mengetahui terjadi pergeseran tanah atau

tidak. Sehingga saat akan dibangun mesin dan instalasi pemipaan hydrant dapat

bekerja secara optimal.

Gambar 1. Desain bak air hydrant

2.3. Asumsi

1. Biaya investasi pembelian peralatan sipil maupun mekanikal

2. Pengamanan aset-aset PLN

3. Menghindari korban jiwa akibat kebakaran

4. Pemenuhan perundangan K2K3, Implementasi SMK3 dan Maturity Level K3L

2.4. Analisa Lingkungan

Tanpa adanya proteksi kebakaran yang memadai, jika terjadi kebakaran berpotensi

merusak lingkungan di dalam maupun di luar GI. Hal tersebut sangat beresiko karena

proses bisnis PLN AP2B Kalbar di wilayah Ngabangakan terhenti. Pembuatan sistem

proteksi kebakaran sangat diperlukan agar tercapainya Unit AP2B Kalbar dari segi

Environmental dan juga kepatuhan dalam kesesuaian UU K2L & K3L

KKP Page4

3. Kajian Kelayakan Finansial

3.1. Analisa Finansial

IRR : 48 %

NPV : 2.139.915.589

B/C Ratio : 4,35

Pembuatan sistem proteksi kebakaran tidak memberikan keuntungan terukur secara

finansial, namun pekerjaan ini memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Kontinuitas kehandalan penyaluran tetap terjaga

b. Meminimalisir bahaya kebakaran

c. Pengamanan aset PLN

d. Memenuhi persyaratan SMK3

e. Berbudaya Zero Accident

f. Secara psikologis memberi rasa aman terhadap karyawan dan masyarakat

lingkungan sekitar

KKO&KKF Page6

(Rupiah.)

Investasi O&M

2018 600.000.500 600.000.500,00 (600.000.500)

2019 15.000.012,50 15.000.012,50 271.931.762 256.931.749

2020 15.000.012,50 15.000.012,50 271.931.762 256.931.749

2021 15.000.012,50 15.000.012,50 299.396.870 284.396.857

2022 15.000.012,50 15.000.012,50 329.635.953 314.635.941

2023 15.000.012,50 15.000.012,50 362.929.185 347.929.172

2024 15.000.012,50 15.000.012,50 399.585.032 384.585.020

2025 15.000.012,50 15.000.012,50 439.943.121 424.943.108

2026 15.000.012,50 15.000.012,50 484.377.376 469.377.363

2027 15.000.012,50 15.000.012,50 533.299.491 518.299.478

2028 15.000.012,50 15.000.012,50 587.162.739 572.162.727

IRR (%) 48%

Biaya O/M 2,50% NPV ( Rp.) 2.139.915.589

Discount Rate 5,0% B/C 4,35

Analisa Finansial

TahunCost

Total Cost Revenue Net Benefit

KKO&KKF Page7

E.1 E.2 E.3 E.4 E.5

D.1 D.2 D.3 D.4 D.5

1

C.1 C.2 C.3 C.4 C.5

B.1 B.2 B.3 B.4 B.5

A.1 A.2 A.3 A.4 A.5

NO

1

1

Profil Risiko LKAI Pembuatan Bak Hydrant di Gardu Induk Ngabang dan Gardu Induk Tayan 2019

5

Tidak Signifikan Minor Medium Signifikan Malapetaka

TINGKAT DAMPAK

TIN

GK

AT

KE

MU

NG

KIN

AN

Sangat

Besar E

Besar D

Sedang C

Kecil B

Sangat

Kecil A

1 2 3 4

C.4./ Tinggi B.2./ Rendah

RISIKO YANG TERIDENTIFIKASI

Kebakaran Gardu Induk Ngabang dan Tayan

CONTROLLED

RISK

RESIDUAL

RISK

4 20 33

EVALUASI AKHIR

KKO&KKF Page8

IDENTIFIKASI RISIKO

1Kebakaran Gardu Induk

Ngabang dan Tayan

Risiko Bencana

LokalPLN AP2B

Controlable:

tidak adanya sistem

proteksi kebakaran,

hidrant smoke detector

dll

Kegiatan perusahaan terganggu

secara luas, Korban jiwa ,

Kerusakan aset kritis yang

membutuhkan perbaikan hingga >6

bulan atau penggantian

Tinggi Zero Accident

Profil Risiko LKAI Pembuatan Bak Hydrant di Gardu Induk Ngabang dan Gardu Induk Tayan 2019

No. Deskripsi Risiko Kategori Risiko DAMPAK DOMINAN

Indikator

Risiko

(KRI)

Tingkat

Risiko

Pemilik Risiko

(Risk Owner)

Penyebab /

Sumber Risiko

ANALISIS RISIKO

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Kebakaran Gardu Induk

Ngabang dan TayanSedang Signifikan Tinggi

Pembuatan Tim Pemadam

KebakaranASMAN LUR Not Effective Sedang Signifikan Tinggi

Profil Risiko LKAI Pembuatan Bak Hydrant di Gardu Induk Ngabang dan Gardu Induk Tayan 2019

No. Deskripsi RisikoTingkat

Dampak

Tingkat

Risiko

Tingkat

Risiko

Tingkat

Kemungkinan

Tingkat

Dampak

Kontrol / Pengendalian

yg ada saat ini

Pemilik

Kontrol

Efektifitas

Kontrol

Tingkat

Kemungkina

n

KKO&KKF Page9

PENANGANAN RISIKO

TINGKAT RISIKO RESIDUAL (TARGET RISK)

Target Tingkat

Kemungkinan

Target Tingkat

Dampak

Target

Tingkat Risiko

1

Kebakaran Gardu

Induk Ngabang dan

Tayan

TinggiPembuatan bak hydrant di GI

Ngabang dan GI Tayan

ASMAN

LUR 600 1 tahun Kecil Minor Rendah Zero Accident kali 0 0 0

Profil Risiko LKAI Pembuatan Bak Hydrant di Gardu Induk Ngabang dan Gardu Induk Tayan 2019

Tingkat

Risiko

(Controlled

Risk)

Rencana / Program Mitigasi PICNo. Deskripsi Risiko Satuan Target

KRI

Threshold

KRI

Status KRI

Saat ini

Kebutuhan

Anggaran

(Juta Rp)

Target

Waktu

Indikator

Risiko

Lampiran 3

Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Manajer AP2B – KALBAR

INSTRUKSI KERJA KEBAKARAN

NO. DOKUMEN : SMK3/AP2B/U/IK/10.01

EDISI : 00

REVISI : 00

TANGGAL : 21 Juni 2017

DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH

KHOIRUR ROCHIM ILHAM AKBAR RICKY CAHYA ANDRIAN

TIM SET UP SMK3 SEKRETARIS P2K3 MANAJER AP2B KALBAR

SISTEM MANAJEMEN K3

PT PLN (PERSERO) AREA PENYALURAN DAN PENGATUR BEBAN -KALBAR

SISTEM MANAJEMEN K3

INSTRUKSI KERJA KEBAKARAN

Tgl Berlaku : 21 Juni 2017 No. Dok. SMK3/AP2B/U/IK/10.01 Edisi : 00 / Revisi : 00 Hal 4dari 5

Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Manajer AP2B – KALBAR

1. TUJUAN

Instruksi kerja ini digunakan sebagai panduan saat kondisi darurat kebakaran terjadi.

2. RUANG LINGKUP

Instruksi kerja ini berlaku dan digunakan di wilayah kerja PT PLN (Persero) Area Penyaluran dan Pengatur Beban –

KALBAR.

3. REFERENSI

3.1. Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

3.2. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja

3.3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No: Kep.186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan

Kebakaran di Tempat kerja

4. DEFINISI

a. Kebakaran Kecil adalah kebakaran yang dapat ditangani oleh karyawan setempat dan tidak membutuhkan

proses evakuasi secara menyeluruh dari karyawan PT PLN (Persero) Area Pengaturan Distribusi dan

Penyaluran – KALBAR serta tidak membutuhkan bantuan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat.

b. Kebakaran Besar adalah kebakaran yang terjadi dan harus ditangani dibawah komando dari Tim

Penanggulangan Keadaan Darurat. Kebakaran ini sudah tidak dapat dipadamkan oleh karyawan setempat.

5. TANGGUNG JAWAB

1. Supervisor LK2/Asman bertanggungjawab atas proses pemadaman kebakaran kecil.

2. Manajer AP2B bertanggungjawab atas proses pemadaman kebakaran besar.

6. URAIAN PROSEDUR

6.1.1. Kebakaran Kecil

- Segera setelah diketahui ada kebakaran karyawan yang melihat pertama kali segera melaporkan kepada

personil/karyawan terdekat.

- Segera berusaha memadamkan api dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau Alat Pemadam Api

Tradisional (APAT)

- Setelah mendapat laporan,Tim Tanggap Darurat segera menuju lokasi untuk memimpin pemadaman

- Jika api belum bisa dipadamkan, maka salah satu personil yang tidak terlibat memadamkan api, saat itu pula

melaporakan pada Pejabat setempat atau terkait.

- Tim Tanggap Darurat selalu berkoordinasi menggungakan komunikasi Handy Talky / HP.

- Yang harus diperhatikan saat pemadaman :

PT PLN (PERSERO) AREA PENYALURAN DAN PENGATUR BEBAN -KALBAR

SISTEM MANAJEMEN K3

INSTRUKSI KERJA KEBAKARAN

Tgl Berlaku : 21 Juni 2017 No. Dok. SMK3/AP2B/U/IK/10.01 Edisi : 00 / Revisi : 00 Hal 5dari 5

Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Manajer AP2B – KALBAR

a. Tetap tenang

b. Perhatikan arah angin (Posisi pemadam harus dari posisi searah dengan angin berhembus).

c. Perhatikan apakah ada sumber bahaya lain yang akan terpengaruh dengan adanya api (minyak, kabel-

kabel listrik, dll).

d. Amankan atau lokalisir sumber bahaya lain tadi (matikan aliran listrik, jauhkan minyak, dll).

e. Perhatikan kecenderungan apakah api dapat dikuasai atau membesar.

- Bila api sudah dapat dikuasi segera laporkan pada pejabat setempat / terkait untuk selanjutnya direncakan

tindakan pemulihan, menghitung kerugian dan membuat laporan.

- Bila api semakin membesar, laporkan kepada Manajer AP2B untuk segera mengambil alih jalannya

pemadaman.

6.1.2. Kebakaran Besar

- Setelah mendapatkan laporan bahwa terdapat api besar atau kondisi yang tidak dapat dikuasai oleh Tim

setempat, Manajer Unit bertanggungjawab untuk memimpin langsung pemadaman.

- Manajersegera memerintahkan kepada seluruh regu untuk :

Regu APAR dan regu Hydrant, seluruhnya membantu proses pemadaman di lokasi kebakaran.

Regu pengaman dokumen melakukan pengamanan dokumen-dokumen yang penting.

Regu Pengaman Area dibantu oleh petugas keamanan (Satpam) bertugas untuk mengamankan area

untuk mencegah karyawan yang tidak berkepentingan atau penduduk masuk kelokasi, menjamin

kelancaran lalu lintas dan mengamankan area jika terjadi tumpahan solar (terutama bila kebakaran dekat

dengan tangki timbun solar).

Regu Evakuasi melakukan evakuasi karyawan pada titik aman yang telah ditentukan dan memastikan

seluruh supply energi/mesin yang dianggap dapat rusak atau menjadi sumber bahaya baru bila terbakar

(khususnya untuk mesin-mesin disekitar lokasi kebakaran). Regu evakuasi harus mendata karyawan

yang telah dapat dievakuasi.

Regu P3K menuju lokasi kebakaran dan bersiap seandainya terdapat korban.

- Manajer selanjutnya memantau dan memerintahkan seluruh langkah yang dianggap perlu ke anggota tim

penanggulangan kebakaran.

- Bila keadaan dapat dikuasai maka langkah selanjutnya merujuk pada Prosedur Keadaan Darurat

(Emergency).

- Bila keadaan semakin tidak dapat dikuasai Manajer Unit akan memutuskan untuk mendatangkan regu

pemadam kebakaran dari instansi atau perusahaan lain dari luar.

- Manajer Unit selanjutnya akan berkoordinasi dengan pihak ketiga yang akan membantu pemadaman dengan

memperhatikan :

1. Memberikan informasi mengenai sumber kebakaran

2. Memberikan informasi lokasi instalasi yang berbahaya saat kebakaran (tangki solar, genset dll).

PT PLN (PERSERO) AREA PENYALURAN DAN PENGATUR BEBAN -KALBAR

SISTEM MANAJEMEN K3

INSTRUKSI KERJA KEBAKARAN

Tgl Berlaku : 21 Juni 2017 No. Dok. SMK3/AP2B/U/IK/10.01 Edisi : 00 / Revisi : 00 Hal 6dari 5

Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Manajer AP2B – KALBAR

- Setelah api dapat dikuasai, langkah berikutnya sesuai Prosedur Kondisi Darurat (Emergency).

6.1.3. Kebakaran Di Luar Jam Kerja

Jika kebakaran terjadi di luar jam kerja :

Tim Pemadam Kebakaran berada dibawah koordinasi Ketua Tim Tanggap Darurat yang bertugas sampai

Manajer atau Supervisor terkait datang di lokasi kebakaran.

Seluruh Instruksi Kerja yang harus dilakukan mengacu pada langkah diatas.

6.1.4. Penanganan Lalu-Lintas dan Kendaraan

Jika kondisi darurat telah diumumkan :

Semua kendaraan perusahaan dapat dipergunakan untuk menunjang kegiatan penanggulangan kebakaran.

Kendaraan pemadam kebakaran dan ambulance mendapatkan prioritas utama saat mempergunakan jalur

lalu-lintas.

7. LAMPIRAN

9.d Secondary Containment

Secondary containment (oil separator tank) in Ngabang Substation

9.e Solid Waste Management

Documentation of the locations that have been cleared

SOLID WASTE MANAGEMENT

Solid waste has been cleared from the location, but procedures and restrictions on burning garbage are still not yet available

9.f Contractor Personnel Mobilization

Mobilization of field environmental safeguard officer from contractors for Package 5

9.g Drawing Plan

Layout for construction material and equipment on site

REMARKS

NOTES

1. 4 Leg Galian Pondasi Tower

2. Area Tanah Urug

3. 3 Jenis Tempat Sampah

2

1 1

1 1

3 3 3

5

4

AREA YANG DIBEBASKAN PLN

4. Area Concrete Mixer

5. Area Material Tower

Layout of Footprint Tower

STRENGTHENING WEST KALIMANTAN POWER

GRID PROJECT DESIGN, SUPPLY,

INSTALATION, TESTING AND COMMISSIONING

OF 150 KV OVERHEAD TRANSMISSION LINE

TAYAN - SANGGAU - SEKADAU

9.h Water Pumping Monitoring

Monitoring regarding water pumping in several towers

Water Disposal Ditch

150 KV TAYAN – SANGGAU – SEKADAU TRANSMISSION LINES

During the water pumping at T. 124, a waterway has been created to prevent water from entering the

plantation area

9.i Standard Procedure

Standard procedure and drawing in the retaining wall for Package 6 and 7

Tampak Atas

3150

200

A A

Potongan A - A

Zona Pancang

REMARKS

NOTES

ENGINEERING & CONSTRUCTION

STRENGTHENING WEST KALIMANTAN POWERGRID PROJECT DESIGN, SUPPLY,

INSTALATION, TESTING AND COMMISSIONINGOF 150 KV OVERHEAD TRANSMISSION LINE

TAYAN - SANGGAU - SEKADAU

Desain 1 Turap Galian Pondasi

Desain Material Turap :

1. Pancang menggunakan cerucuk atau

kayu

2. Support pancang menggunakan cerucuk

atau kayu

9.j Periodic EHS Inspection

Periodically report from PIC supervisor using specific EHS Form

PT PLN (PERSERO) PUSAT MANAJEMEN KONSTRUKSI

SISTEM MANAJEMEN K3

FORMULIR CHECK LIST INSPEKSI LINGKUNGAN

TEMPAT KERJA - PROYEK JARINGAN & GARDU INDUK

Tgl. Berlaku : No. Dok. : Edisi : Hal :1

Bulan

:

Agustus, September dan Oktober 2018

Lokasi Inspeksi

:

Transmisi 150 kV Tayan - Sanggau (Tower 75,145, 159, 208, 193 dan GI. Tayan Ekstensi)

Lingkup/Subyek Inspeksi : Internal TSK/ Kontraktor/ Sub Kontraktor (coret yang tidak perlu)

No Item Pemeriksaan Terpenuhi Tidak

Terpenuhi Detil Temuan

Usulan

Tindakan Perbaikan Photo

1. VEGETATION CLEARING

1A Pembersihan vegetasi hanya akan sesuai

dengan luas yang ditentukan dari RoW

dan area minimum yang diperlukan untuk

infrastruktur dan kegiatan lainnya.

(Transmisi)

- - Belum ada pekerjaan

pemotongan pohon di jalur

RoW untuk bulan ini, namun

sudah dilakukan marking

terhadap pohon - pohon yang

berada di jalur RoW.

Lampiran 1A

9.k EHS Statistic

Project Statistic Report Provided by Contractor