Journal Reading2

Post on 26-Oct-2015

12 views 2 download

Tags:

transcript

JOURNAL READING“Prophylactic oral nistatin for preterm babies under 33 weeks’ gestation decreases fungal colonisation

and invasive fungaemia”

Oleh:Samsudin

200773110

Pembimbing:Dr. Desiana ,Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKRSIJ CEMPAKA PUTIH

2012

Latar Belakang

• Infeksi jamur invasif merupakan bentuk infeksi lanjut tersering pada bayi preterm di NICU.

• Kolonisasi spesies Candida adalah yang tersering.

• Infeksi jamur sistemik pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) berhubungan dengan tingginya angka kesakitan dan kematian.

• Dari sebuah studi didapatkan bukti bahwa terjadi pengurangan kolonisasi dan infeksi jamur pada bayi dengan BBLR setelah diperkenalkannya profilaksis nistatin oral.

• Ozturk et al menjelaskan penurunan insidensi fungaemia dari 12% menjadi 1,8% pada percobaan random.

Tujuan

“ studi ini bertujuan untuk menentukan apakah terdapat perubahan angka kolonisasi jamur atau fungaemia invasif pada bayi preterm sehubungan dengan pengenalan kebijakan ini”

Materials and Methods• Studi ini merupakan studi retrospektif, tidak

acak dan terkontrol.• Kebijakan profilaksis nistatin diperkenalkan

pada bulan November 2000.• Semua bayi berusia <33 minggu dapat

diberikan profilaksis, yang berupa suspensi nistatin 1 ml setiap 6 jam.

• Sampel:– Grup A : bayi yang lahir antara January 1998-

Oktober 2000 yang tidak menerima profilaksis nistatin, tetapi diobati dengan nistatin jika ditemukan Candida pada swab.

– Grup B : bayi yang lahir antara November 2000- Desember 2003 yang menerima profilaksis nistatin.

• Informasi dikumpulkan dari data mikrobiologis dan klinis:– Swab orofaringeal, rektal dan kulit diambil ketika

bayi masuk NICU– Swab tenggorok dan rektal dilakukan setiap

minguu untuk prosedur kontrol infeksi– Fungaemia didiagnosa jika kultur darah positif

untuk berbagai jenis jamur (terbanyak Candida spp)

HasilKelompok Studi•Total 1459 bayi dengan usia dalam kandungan <33 minggu diambil selama periode studi.•724 bayi masuk ke dalam Grup A (pre-profilaksis) dan 735 bayi ke Grup B (profilaksis)•Lihat tabel 1.

Kolonisasi•Kolonisasi berkurang dari 35,5% pada Grup A menjadi 18% pada Grup B (p<0.0001) (tabel 2)•Candida albicans menjadi penyebab utama kolonisasi pada kedua kelompok bayi. (tabel 3)

Infeksi•Angka infeksi positif pada kultur darah turun dari 4,1% pada Grup A menjadi 1,8% pada Grup B (p=0.008) (tabel 4)•Dari berbagai spesies Candida yang tumbuh pada kultur darah, C.albicans dan C.parapsilosis merupakan penyebab utama fungaemia.•Angka kematian bayi yaitu 46,7% pada Grup A dan 46,1% pada Grup B

Diskusi• Pemberian profilaksis nistatin pada bayi yang lahir

<33 minggu berhubungan dengan berkurangnya insidensi kolonisasi jamur dan infeksi jamur sistemik pada bayi.

• Yang pling jelas, terjai penurunan angka kematian diantara dua periode tersebut.

• Satu-satunya cara untuk mengukuhkan keefektifan profilaksis nystatin dalam mencegah infeksi jamur sistemik adalah dengan melakukan percobaan acak terkontrol.

Kesimpulan

• Kebijakan pemberian profilaksis nystatin pada bayi lahir <33 minggu berhubungan dengan berkurangnya kolonisasi jamur dan infeksi jamur invasif.

TERIMA KASIH

1. TANDA 2 ANK KENA INFEKSI JAMUR2 FAKTOR RESIKO BAYI TERKENA INFEKSI JAMUR INVASIVE

•DEMAM 40 C.PRODUKSI AIR LIUR BERLEBIH.BERCAK PUTIH DI LIDAH

TANDA –TANDA ANAK TERINFEKSI JAMUR

.BAYI < 33MGU

.BAYI PREMATUR

faktor resiko bayi terkena infeksi jamur invasive