Post on 03-Mar-2019
transcript
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)43
Vol. 5, No. 1, Maret 2016, ISSN : 2089-9033
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI CLOUD RECOGNITION DANDEVICE STORAGE PADA AUGMENTED REALITY JENIS BUAH
Muhamad Ichsan1, Meyti Eka Apriani2, Sandi Prasetyaningsih3
1,2,3 Politeknik Negeri BatamParkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia
E-mail : ikhsan.cyb3r@gmail.com1, meyti24@gmail.com2, sandi.prasetya10@gmail.com3
ABSTRAK
Seiring berkembangnya teknologi, augmentedreality merupakan teknologi yang mampu dijadikansebagai media interaktif untuk pembelajaran, padateknologi ini marker berperan penting sebagaikomponen pendeteksi objek. Vuforia selaku salahsatu editor augmented reality menyediakan 2layanan metode untuk database, yaitu devicedatabase dan cloud database. Pada penelitiansebelumnya penulis mengembangkan aplikasimenggunakan metode device storage dimanaterdapat beberapa kekurangan seperti ukuranaplikasi yang besar dan informasi berupa text yangdisajikan bersifat statis yaitu tidak dapat diupdate.Penelitian ini akan membahas dan melanjutkanpenelitian sebelumnya dengan membangun aplikasimenggunakan metode cloud recognition. Beberapaindikator yang diuji pada penelitian ini yaitumenghitung delay muncul objek 3d pada saatpembacaan marker dengan pengujian menggunakanbeberapa macam bandwidth operator sepertioperator X, Y dan Z menggunakan metode cloudrecognition dan device storage, serta pengujianukuran file pada kedua metode yang digunakan.Secara umum augmented reality device storagedalam pendeteksian objek lebih cepat 7.75 detikdibandingkan dengan cloud recognition, sedangkanukuran file aplikasi lebih kecil menggunakan metodecloud recognition, dan informasi yang disajikanbersifat dinamis karena dapat diupdate sewaktu-waktu.
Kata kunci: Augmented Reality, deteksi objek,cloud recognition, device storage, ukuran aplikasi,vuforia.
1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Teknologi multimedia semakin berkembangseiring dengan kemajuan teknologi saat ini, salahsatunya adalah teknologi augmented reality atauyang biasa dikenal dengan teknologi untukmenggabungkan objek maya kedalam dunia nyata.
Adapun beberapa metode pada augmentedreality itu sendiri, salah satunya adalah metodecloud recognition.
Pada penelitian sebelumnya Muhamad Ichsandan Alfi Syahrin [6] membuat implementasiteknologi augmented reality dengan menggunakanmetode single marker based tracking atau lebihdikenal dengan metode penggunaan penyimpananimage-target atau marker secara lokal (devicestorage) sehingga terdapat kekurangan karenaketerbatasan kemampuan kapasitas memori perluuntuk dipertimabangkan, selain itu pada penelitiansebelumnya file output yang dihasilkan berupa .apkyang berukuran terlalu besar, dan informasi yangdisediakan dalam aplikasi tersebut bersifat statisdengan kata lain informasi mengenai buah tersebuttidak dapat di-update, sehingga informasi yangdidapat pengguna sangat minim.
Para ahli mulai mencari solusi untuk mengatasipermasalah tersebut. Pengimplementasian sebuahsistem mobile augmented reality dapatmenggunakan teknologi dengan memanfaatkaninternet atau cloud computing. Sistem ini bekerjalayaknya client-server dengan cara mengirimkaninformasi dari peralatan mobile kepada server dalamwaktu yang singkat.
1.2 Identifikasi MasalahBerdasarkan dari latar belakang yang telah
dipaparkan sebelumnya, adapun rumusan masalahdalam penelitian ini adalah:1. Media penyimpanan device storage pada
aplikasi augmented reality sangat terbatas,sehingga memerlukan penyimpanan yang lebihbesar
2. Sulitnya melakukan perubahan data atauinformasi pada aplikasi augmented realitysehingga diperlukan metode untuk mengubahdata atau informasi secara dinamis
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)44
Vol. 5, No. 1, Maret 2016, ISSN : 2089-9033
1.3 TujuanAdapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan ruang penyimpanan yang lebihbesar pada aplikasi augmented reality denganmenerapkan metode cloud recognition.
2. Menerapkan metode cloud recognition untukmerubah data atau informasi secara dinamistanpa harus membongkar aplikasi.
1.4 Batasan MasalahDalam penyusunan penelitian ini penulis
memberikan batasan-batasan masalah sebagaiberikut:1. Implementasi metode cloud recognition pada
aplikasi augmented reality pembelajaran jenisbuah hanya menggunakan 10 objek 3D dan 10marker.
2. Akses layanan dari cloud target database hanyadapat berjalan menggunakan layanan hosting.
3. Pendeteksian marker dengan metode cloudrecognition hanya dapat melakukan scanningmaksimal 1000 kali (vuforia.developer.com)pada 10 marker yang telah ditentukan.
3. ISI PENELITIAN2.1 Dasar Teori2.1.1 Augmented Reality
Pembahasan tentang animasi dibagi menjadi 2,yaitu pengertian animasi dan jenis-jenis animasi.Animasi berasal dari kata “to animate” yang artinyamembuat seolah-olah hidup dan bergerak. Animasiadalah film yang berasal dari gambar-gambar yangdiolah sedemikian rupa hingga menjadi sebuahgambar bergerak dan bercerita [1].
2.1.2 Cloud RecognitionCloud recognition merupakan layanan image
recognition solusi yang memungkinkan pengembanguntuk menjadi host dan mengelola image target ataumarker secara online [2].
2.1.3 Device StorageDevice storage atau lebih dikenal dengan lokal
data pada aplikasi augmented reality adalah dimanamedia penyimpanan dilakukan secara lokal, baik itupenyimpanan image-target atau marker, dan jugainformasi didalamnya.
2.1.4 JSONJSON (JavaScript Object Notation) adalah
format pertukaran data yang ringan, mudah dibacadan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkandan dibuat (generate) oleh computer [3]. Berikutadalah salah satu file json yang digunakan padaaplikasi yang akan dibangun.
{ Buah: [{Nama_Buah: "Banana",Warna: "Yellow",Vitamin: "D",link: "http://aleczvip.com/TA/Banana.jpg"} ]}
2.1.5 MetadataMetadata adalah data yang berisi tentang data.
Metadata memberikan informasi kepada penggunatentang data apa saja yang ada, bentuk data, danbagaimana mendapatkan data tersebut [4].Pada penelitian ini webcam pada komputer dankamera pada smartphone berperan penting bagiperangkat lunak untuk menangkap marker. Berikutmerupakan gambaran artistektur aplikasi yang akandibuat.
2.1.6 AndroidAndroid adalah software untuk perangkat mobile
yang mencakup sistem operasi, middleware danaplikasi kunci. Pengembangan aplikasi padaplatform Android menggunakan bahasapemrograman Java. Serangkaian aplikasi intiAndroid antara lain klien email, program SMS,kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain [5].
Sebuah file berformat txt yang berisi metadataberupa URL atau link menuju kesebuah file jsonyang sudah di-unggah pada hosting. File metadatapada implementasi penelitian ini di-unggah padahosting vuforia, bersamaan dengan marker yang di-unggah.
2.2 AnalisisAnalisis pada penelitian ini mencakup analisis
sistem, analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhansoftware, analisis kebutuhan hardware, analisiskebutuhan fungsional, analisis kebutuhan nonfungsional, dan indikator variabel.
2.2.1 Analisis SistemAnalisis dilakukan untuk mengetahui
perbandingan antara penggunaan metode devicestorage dan cloud recognition dengan menggunakanteknologi augmented reality pada aplikasi jenis buahyang meliputi perbandingan waktu, besar file, danpenyimpanan.
Terdapat beberapa perbedaan antara devicedatabase dan cloud database, masing-masingmemiliki keunggulan dan kelemahan yangdijelaskan pada tabel 1.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)45
Vol. 5, No. 1, Maret 2016, ISSN : 2089-9033
Tabel 1. Perbandingan Device Storage dan CloudStorage
Indikatorpembeda
Device storage Cloud storage
Jumlahimage-target
Kurang dari100 image-target yangdapat disimpan
Lebih dari 1 jutaimage-target
Databasegambar
Hanya dapatdigunakanuntukmengunduhimage-target
Satu databaselengkap dengangambar danmetadatanya
Ketersediaanmetadata
Tidak dapatdigunakanuntukmetadata
Menggunakanmetadata
KoneksiInternet
Tidakmemerlukankoneksiinternet
Berkemungkinanterjadi delay ataupending
WaktuRespon
Waktu respon2-3 detik
Waktu respondiatas 3 detik
2.2.3 Analisis Kebutuhan SistemAnalisis ini dilakukan untuk mengetahui
kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatanaplikasi augmented reality jenis buah menggunakanmetode cloud recognition meliputi kebutuhansoftware, hardware, dan brainware.
2.2.4 Analisis Kebutuhan SoftwareSementara untuk penulisan tabel dapat mengikuti
contoh pada Tabel 1.Perangkat lunak sebagai langkah awal untuk
menentukan gambaran yang akan dihasilkan ketikamelaksanakan dan merancang sebuah aplikasi.Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengankebutuhan pengguna sangat tergantung padakeberhasilan dalam melakukan analisis kebutuhanpada sistem ini yaitu perangkat lunak yangdigunakan dengan teknologi AR antara lain:1. Unity 52. Vuforia Qualcom 53. C#4. OS Android minimal gingerbread5. Web hosting dan domain
2.2.5 Analisis Kebutuhan HardwarePerangkat keras digunakan untuk mengelolah
data dan penyajian laporan, perangkat keras yangdibutuhkan terdiri dari:1. Hardware yang digunakan dalam membangun
Sistem:- PC dengan Processor Intel Core i5- Kapasitas Random Access Memory (RAM)
8 GB
- Harddisk dengan kapasitas 500 GB- NVIDIA GT 540 M
2. Kebutuhan minimal hardware dalammembangun Sistem:
- PC atau laptop dengan prosesor 1 Ghz ataulebih
- Kapasitas Random Acess Memory (RAM)minimal 1024 MB
- Hardisk dengan ruang kosong 100 Mb- Webcam 1.3 Mb Pixel [9].
2.2.6 Analisis Kebutuhan BrainwareBrainware mencakup setiap individu yang akan
terlibat dalam penerapan aplikasi jenis buahmenggunakan teknologi augmented reality denganmetode cloud recognition. Di sini manusiamerupakan bagian terpenting sebagai pencipta danpengguna sistem, sehingga sistem ini dapatdigunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaanya.Oleh karena itu tanpa adanya sumber daya manusiayang berkualitas maka ketersediaan software danhardware tidak akan berarti.
2.2.7 Analisis Kebutuhan FungsionalAnalisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk
memberikan gambaran mengenai permasalahan danprosedur yang sedang berjalan saat ini yangmerupakan proses dan informasi yang harus adadan dihasilkan oleh aplikasi. Berikut kebutuhanfungsional pada aplikasi yang akan dibangun adalahsebagai berikut:- F-001: sistem dapat mendeteksi marker objek 3D- F-002: sistem dapat menampilkan objek 3D dan
suara- F-003 : sistem dapat menampilkan informasi dari
server
2.2.8 Analisis Kebutuhan Non FungsionalAnalisis kebutuhan non fungsional dilakukan
untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuksistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisisperangkat keras atau hardware, analisis perangkatlunak atau software, analisis pengguna atau user.Berikut kebutuhan non fungsional pada aplikasiyang akan dibangun adalah sebagai berikut :- NF-001 : User Friendly atau mudah digunakan
dan tampilan aplikasi yang menarik
2.2.9 Indikator VariabelIndikator variabel digunakan sebagai parameter
untuk pengujian, parameter ini yang nantinya akandigunakan untuk analisis metode yang digunakan.Pada tabel 2 adalah indikator variabel yang akandigunakan pada pengujian penelitian ini.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)46
Vol. 5, No. 1, Maret 2016, ISSN : 2089-9033
Tabel 2. Indikator Variabel
IndikatorVariabel
Sub Indikator SkalaPengukuran
Delay munculobjek 3Ddiataspermukaanmarker
-Menggunakan 10marker
Detik
File sizeaplikasi berupaAPKmenggunakandevice storage
-Menggunakan 3image-target
-Menggunakan 5image-target
-Menggunakan 10image-target
Megabyte
File sizeaplikasi berupaAPKmenggunakancloud storage
-Menggunakan 3image-target
-Menggunakan 5image-target
- Menggunakan10 image-target
Megabyte
Bandwidthmenggunakaninternetprovider
-Menggunakanprovider Y
-Menggunakanprovider Z
-Menggunakanprovider X
Detik
2.3 PerancanganPerancangan dalam pada penelitian ini sangat
diperlukan agar mempermudah dalam analisa danimplementasi pada teknologi augmented reality.
2.3.1 Deskripsi SistemAugmented reality menggunakan metode cloud
recognition adalah sebuah metode yangmemanfaatkan media penyimpanan marker secaracloud storage, dan dapat memunculkan kontenseperti text secara dinamis, merubah isi informasipada aplikasi tanpa harus mengubah ataumembongkar aplikasi. Pada gambar 1 adalahgambaran deskripsi sistem augmented realitymetode cloud recognition
Gambar 1. Diagram Sistem AR Cloud Recognition
Pada gambar 2 dapat diketahui bagaimana alurkerja teknologi augmented reality menggunakanmetode cloud recognition, dimulai dari usermenjalankan aplikasi, kemudian user melakukanproses scanning marker, dilanjutkan denganpendeteksian marker oleh sistem yang akandilanjutkan proses pendeteksian metadata yangdilanjutkan pada cloud database, kemudian sistemakan mengenali metadata dan marker, kemudiandiakhiri dengan menampilkan objek 3D dan textinformasi.
Pada metode cloud recognition, 3D objekdiletakkan pada device database, marker diletakkanpada cloud database, dan text informasi diletakkanpada hosting.
Berbeda dengan alur kerja sistem augmentedreality device storage, pada proses pendeteksianmarker tidak diperlukan koneksi internet padasmatphone yang digunakan, karena database yangdigunakan pada metode ini menggunakan databasesecara lokal. Penjelasan lebih lanjut dijelaskan padagambar 2.
Gambar 2. Diagram Sistem AR Cloud Recognition
Pada gambar 2 alur kerja sistem device storagedimulai dari user menjalankan aplikasi, dilanjutkandengan user melakukan scanning marker dan sistemakan mendeteksi marker pada device storage, padasaat marker dikenali oleh sistem, maka sistem akanmenampilkan objek 3D dan text informasi pada layarsmartphone.
Pada metode device storage, 3D objek, marker,dan text informasi diletakkan pada device database.
2.4 ImplementasiTahap implementasi merupakan tahap penciptaan
perangkat lunak yang merupakan tahap kelanjutandari kegiatan perancangan sistem. Tahapimplementasi merupakan menerjemahkanperancanangan berdasarkan hasil analisis dalambahasa yang dapat dimengerti oleh mesin sertapenerapan perangkat lunak pada keadaan yangsesungguhnya.
2.4.1 Perangkat KerasSpesifikasi perangkat keras atau hardware yang
digunakan pada penelitian augmented reality jenisbuah menggunakan metode cloud recognition dapatdilihat pada tabel 3 dan tabel 4
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)47
Vol. 5, No. 1, Maret 2016, ISSN : 2089-9033
Tabel 3. Perangkat keras komputer
No Perangkat keras Spesifikasi1 Prosesor 2.7 Ghz Intel Core i5
3 VGA Intel Iris Graphics 61001536 MB
4 Memori 8GB 1867 MHz DDR3
5 Hardisk SSD Flash Storage128GB
6 Webcam FaceTime HD 720p
Tabel 4. Perangkat keras smartphone
No Perangkat keras Spesifikasi1 Jaringan GSM / HSPA / LTE
3 Layar 720 x 1280p 5 inchestouch screen
4 Memori 16GB, 2GB RAM5 Kamera 13MP Back 5MP Front6 OS Android 5.1 Lolipop
2.4.2 Perangkat LunakSpesifikasi perangkat lunak atau software yang
dipasang pada sistem komputer yang digunakanuntuk mengembangkan aplikasi augmented realityjenis buah menggunakan metode cloud recognitiondapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Perangkat lunak komputer
No Perangkat keras Spesifikasi
1 Sistem Operasi OS X El Capitan 10.11
3 BahasaPemrogaman C# dan Delphi7
4 AR Builder Unity 4.65 3D Modeler Autodesk Maya 2013
2.4.3 Implementasi Antar MukaImplementasi antar muka dilakukan dengan
setiap tampilan aplikasi yang dibangun. Berikut iniadalah implementasi antarmuka beserta tombolfungsi pada aplikasi yang dibangun yang dijelaskanpada Tabel 6.
Tabel 6. Implementasi Antar MukaNo Logo Tombol Fungsi
1 Melakukan re-scan marker
3 Menghentikan suarascanning
4 Mengambil Screenshot
5 Melihat informasipengembang
6 Keluar dari aplikasi
Antar muka pada aplikasi augmented realityjenis buah dengan menggunakan metode cloudrecognition dibuat sesederhana mungkin namundikemas menggunakan UI dan canvas yangmerupakan fitur dari unity 4 agar terlihat lebih userfriendly. Tampilan penuh antar muka apliaksi inidapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Antar muka aplikasi
2.4.4 Implementasi Marker dan 3D ObjekMarker merupakan komponen inti dari aplikasi
ini, pada penelitian menggunakan metode cloudrecognition penulis menggunakan 10 gambarmarker. Gambar marker yang dapat dilihat padagambar 4.
Gambar 4. Marker
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)48
Vol. 5, No. 1, Maret 2016, ISSN : 2089-9033
Tabel 7. Marker dan Objek 3D
No NamaMarker Objek 3D Buah
1 Apel
2 Pisang
3 Anggur
4 Mangga
5 Jeruk
6 Pir
7 Labu
8 Stroberi
9 Tomat
10 Semangka
2.4.5 Implementasi Cloud RecognitionPada tahap ini image-target yang digunakan
menggunakan tipe cloud reco, dan akan di duplicatemenjadi 10, kemudian masing-masing image-targetakan disisipkan 3d objek dengan cara drag 3d objekke hirarki image-target agar 3d model yang sudahdisiapkan dapat dipanggil pada saat aplikasi sudahberhasil dijalankan. Implementasi cloud recognitionini dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Implementasi Cloud Recognition
Gambar 6. Prefab cloud recognition
Tahap selanjutnya adalah menambahkan prefabcloud recognition pada hirarki unity yangmerupakan component atau plugin yang sudahdisiapkan oleh vuforia, penambahan plugin dapatdilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Prefab cloud recognition
Pada gambar 7 adalah proses penambahan pluginprefab cloud recognition ke hirarki unity. Prefabtersebut berfungsi sebagai tempat script handlercloud recognition yaitu kode yang berisi perintahmulai dari pemanggilan json, fungsi pemanggilan3d, dan juga fungsi tombol pada menu aplikasi.Aplikasi augmented reality menggunakan metodecloud recognition dapat berfungsi jika script handleryang diberikan oleh vuforia sudah disertakan padaprefab yang sebelumnya sudah diletakkan padahirarki unity. Script handler coud recognition dapatdilihat pada gambar 8 yang bernama simplehandler(script).
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)49
Vol. 5, No. 1, Maret 2016, ISSN : 2089-9033
Gambar 8. Script fungsi json
2.5 PengujianPengujian sistem merupakan hal terpenting yang
bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahandan kekurangan-kekurangan pada perangkat lunakyang akan dijujikan. Pengujian bermaksud untukmengetahui perangkat lunak yang dibuat sudahmemenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuanperancangan perangkat lunak yang dibuat. Padapengujian aplikasi augmented reality jenis buahmenggunakan metode cloud recognition nantinyaakan diukur berdasarkan beberapa parameter sertaakan dibandingkan hasilnya dengan metodesebelumnya yaitu metode device storage. Pada saatpengujian akan di analisis hasil dari pengujiantersebut agar didapatkan hasil dan kesimpulan daripengujian aplikasi.
2.5.1 Pengujian Ukuran .apk Aplikasi MetodeCloud Recogniton
Pada pengujian ini apkikasi yang akan di uji akandibuild menggunakan metode cloud recognition,kemdian dilakukan pengujian pada smartphone.Untuk informasi lebih jelas hasil pengujian dapatdilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Ukuran .apk aplikasi cloud recogniton
No Jumlah Image-Target Ukuran file .apk (MB)
1 3 22
2 5 22.63 10 26
2.5.2 Pengujian Ukuran .apk Aplikasi MetodeDevice Storage
Pada pengujian ini aplikasi yang akan di buildmenggunakan metode device storage. Untukinformasi lebih jelas hasil pengujian dapat dilihatpada tabel 9.
Tabel 9. Pengujian ukuran .apk aplikasi devicestorage
No Jumlah Image-Target Ukuran file .apk (MB)
1 3 43.4
2 5 44.93 10 51.57
Gambar 9. Diagram Perbandingan Ukuran .apk
2.5.2 Pengujian Delay Kemunculan 3D CloudRecognitiom
Pengujian dibuat untuk mengetahuiperbandingan hasil pengujian delay muncul objek 3dantara metode cloud recognition dan device storage.Hasil pengujian delay muncul objek 3dmenggunakan metode cloud recognition.
Gambar 10. Diagram Pengujian MenggunakanBandwidth Operator X
Gambar 11. Diagram Pengujian MenggunakanBandwidth Operator Y
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)50
Vol. 5, No. 1, Maret 2016, ISSN : 2089-9033
Gambar 12. Diagram Pengujian MenggunakanBandwidth Operator Z
Gambar 13. Diagram Pengujian MenggunakanDevice Storage
Gambar 14. Diagram Hasil Perbandingan Metode
Pada diagram ini dapat disimpulkanperbandingan delay muncul objek 3d menggunakanmetode device storage lebih cepat 7.75 detikdaripada metode cloud recognition.
Rasio perbandingan pada metode device storageadalah 0.85 detik dan pada metode cloud recognitionadalah 8.6 detik (0.85:8.6) atau 1:10, pada metodedevice storage delay kemunculan objek 3d 10 kalilebih cepat daripada metode cloud recognition.
4. PENUTUPBerdasarkan hasil dari analisis, implementasi dan
pengujian yang telah dilakukan pada pengembanganaplikasi mobile augmented reality menggunakanmetode device storage dan cloud recognition olehpenulis, maka dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut:1. Pada aplikasi yang dikembangkan dengan
metode cloud recognition menghasilkan ruangpenyimpanan marker yang lebih besar.
2. Aplikasi yang dikembangkan dengan metodecloud recognition menghasilkan ukuran file .apkyang lebih ringan dibandingkan dengan metodesebelumnya (device storage).
3. Aplikasi yang dikembangkan dengan metodecloud recognition berhasil menjadikan aplikasimobile augmented reality jenis buah menjadidinamis dengan bantuan file json dimanainformasi yang disajikan dapat diupdatesewaktu-waktu.
4. Pada metode device storage delay kemunculan3D diatas permukaan marker lebih cepat 7.75detik dibandingkan dengan metode cloudrecognition, dengan rasio 1:10.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Azuma, Ronald T. “A Survey of AugmentedReality”. Presence: Teleoperators and VirtualEnvironment, 1997.
[2]. Anonim, Cloud Recognition,https://developer.vuforia.com/library/articles/Training/%20Cloud-%20Recognition%20Guide,21 Agustus 2015 20.00.
[3]. Smith, Ben. “Beginning JSON”. Newyork:Apress Media, 2015.
[4]. Lee, Finn. “Data Mining: Meramalkan BisnisPerusahaan. Jakarta: PT Elex MediaKomputindo, 2010.
[5]. Fadjar Efendy Rasjid, S.Kom, Android: systemoperasi pada smartphone,http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/7/Android--Sistem-Operasi-pada-Smartphone.html, 21 Agustus 2015 21:22.
[6]. Ichsan, Muhamad dan Syahrin, Alfi. “Aplikasipembelajaran pengenalan buah-buahan dalambahasa inggris berbasis augmented reality”.Batam: Politeknik Negeri Batam, 2015.