Potitioning Pak Selamet-edit

Post on 05-Dec-2014

27 views 0 download

description

Potitioning Pak Selamet-edit

transcript

ѽ Anisa Puji K. (201266150)ѽ Arief Budiman (201266186)ѽ Ariezta Jeviana (201266137)ѽ Fakhrana (201266098)ѽ Furaida Khairani (201266167)ѽ Ni Putu Dewi P. (201266177)

ѽ Nesi (201266117)ѽ Rr. Dias Oktafiana (201266140)ѽ Sienriesta (201266138)ѽ Suci Nivlaharmy (201266097)ѽ Sugiarto (201266215)ѽ Virny Dwiya Lestari (201266183)

Fisioterapi Eksekutif 2012 Universitas Esa Unggul

Potitioning berfungsi untuk mempertahankan kesesuaian aligment tubuh agar berada diposisi yang benar saat berada di tempat tidur.

Potitioning berfungsi untuk mencegah terjadinya kontraktur dan deformitas.

POSISI DI TEMPAT TIDUR

Macam-macam posisi pasien di tempat tidur :- Posisi Fowler- Posisi Sim’s- Posisi Trendelenberg- Posisi Dorsal Recumben- Posisi Lithotomi

- Posisi Genu pectrocal- Posisi orthopeneic- Posisi Supinasi- Posisi pronasi- Posisi lateral

Posisi Supinasi

Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan kesejajaran berdiri yang baik. Tujuan •Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada pasien pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu. Indikasi•Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu•Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.

Prosedur1. Memberitahu pasien2. Mencuci tangan3. Tempatkan pasien dalam posisi terlentang di tempat tidur4. Letakan bantal dibawah kepala5. Jika diperlukan,dapat ditempatkan :

a. Handuk kecil dibawah spina lumbal apabila terdapat kontra indikasib. Gulung handuk kecil/guling dibawah lutut sampai mengangkat tumit

c. Papan menahan kaki dibawah telapak kaki pasien untuk mencegah pasien melorotd. Bantal dibawah lengan bawah yang telungkup untuk mempertahankan lengan atas sejajar tubuh.

6. Merapikan tempat tidur.

Posisi Pronasi

Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap ke bantal.

Tujuan•Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang•Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut. Indikasi•Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan •Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.

Persiapan Alat• Tiga buah bantalProsedur1. Kaji kebutuhan pasien akan posisi prone.2. Lakukan prosedur 2-7 seperti pada posisi fowler.3. Kaji daerah yang mungkin tertekan pada posisi ini,

seperti jari-jari, lutut, genital (pada laki-laki), payudara (pada perempuan), prosessus akromi bahu, pipi, dan telinga.

4. Atur tempat tidur pada posisi datar. Ambil semua bantal dan perlengkapan lain yang digunakan pada posisi sebelumnya. Letakkan bantal pada tempat tidur bagian atas. Atur posisi pasien pada bagian atas tempat tidur. Ajak pasien bekerja sama.a. Tekuk lutut pasien dan anjurkan untuk meletakkan tangan di atas dada.

• b. Letakkan satu tangan di bawah bahu pasien dan tangan yang lain di bawah paha pasien.

c. Angkat dan tarik pasien sesuai yang diinginkan, mintalah pasien untuk mendorong kakinya.

5. Miringkan pasien dengan lengan diposisikan dekat ke tubuhnya, siku lurus dan tangan di atas pahanya. Posisikan tengkurap di tengah tempat tidur yang datar.

6. Hadapkan kepala pasien ke satu sisi, letakkan bantal kecil di bawah kepala, tetapi tidak sampai bahu.

7. Letakkan bantal kecil di bawah perut mulai dari diafragma sampai Krista iliaka.

8. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari mulut hingga tumit.

9. Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan menilai rasa nyaman pada pasien.

10. Rapikan alat-alat dan cuci tangan.11. Catat tindakan yang telah dilakukan.

Posisi lateral

Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat tubuh berada pada pinggul dan bahu. Tujuan •Mempertahankan body aligement•Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi•Meningkankan rasa nyaman•Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang menetap. Indikasi•Pasien yang ingin beristirahat •Pasien yang ingin tidur•Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama•Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi.

• Prosedur1. Identifikasi kebutuhan pasien akan posisi lateral.2. Lakukan prosedur 2-7 seperti pada posisi flower.3. Kaji daerah-daerah yang mungkin tertekan pada

posisi tidur ini, seperti ischium, telinga bawah, pipi, lateral maleolus tumit bawah, medial maleolus tumit atas, dan trokanter major.

4. Atur tempat tidur pada posisi datar. Ambil semua bantal dan perlengkapan lain yang digunakan pada posisi sebelumnya. Letakkan bantal pada tempat tidur pasien bagian atas. Atur posisi pasien pada bagian atas tempat tidur. Ajak pasien bekerja sama.a. Tekuk lutut pasien dan anjurkan untuk meletakkan tangan di atas dadanya.

b. Letakkan satu tangan anda di bawah paha pasien.c. Angkat dan tarik pasien sesuai yang diinginkan, mintalah pasien untuk mendorong kakinya.

5. Bantu pasien miring6. Letakkan bantal di bawah kepala dan leher.7. Atur posisi bahu di bawah sedikit fleksi dan agak

condong ke depan, lengan atas didukung dengan bantal setinggi bahu.

8. Letakkan bantal yang keras pada punggung pasien untuk menstabilkan posisi.

9. Letakkan dua atau lebih bantal di antara kedua kaki pasien dengan posisi kaki sebelah atas semifleksi. Bantal harus menyangga tunggkai dengan baik, dari lipat paha hingga kaki.

10. evaluasi

Posisi Fowler

Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.

Tujuan•Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.•Meningkatkan rasa nyaman•Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada dan ventilasi paru•Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap Indikasi • Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan• Pada pasien yang mengalami imobilisasi

Posisi Sim’sPosisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria). Berat badan terletak pada tulang illium, humerus dan klavikula.

Tujuan •Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi•Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang• Memasukkan obat supositoria• Mencegah dekubitus Indikasi•Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal•Pasien yang tidak sadarkan diri• Pasien paralisis• Pasien yang akan dienema• Untuk tidur pada wanita hamil.

Posisi Trendelenberg

Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak. Tujuan•Pasien dengan pembedahan pada daerah perut.• Pasien shock.• pasien hipotensi. Indikasi•Pasien dengan pembedahan pada daerah perut•Pasien shock•Pasien hipotensi

Posisi Dorsal Recumben

Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa serta pada proses persalinan.

Tujuan•Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang. Indikasi•Pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina dan anus•Pasien dengan ketegangan punggung belakang.

Posisi Lithotomi

Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.

Tujuan•Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina taucher, pemeriksaan rektum, dan sistoscopy•Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambeien, pemasangan alat intra uterine devices (IUD), dan lain-lain Indikasi•Pada pemeriksaan genekologis•Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap penyakit pada uretra, rektum, vagina dan kandung kemih.

Posisi Genu Pectrocal

Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid. Tujuan•Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina. Indikasi•Pasien hemorrhoid•Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.

Posisi orthopeneic

Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar dada, seperti pada meja.

Tujuan•Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas•yang ekstrim dan tidak bisa tidur terlentang atau posisi kepala hanya bisa pada elevasi sedang. Indikasi•Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang.

THANKYOU