Presentasi Laporan Kerja Praktek - Andri Maulana Harahap

Post on 21-Jan-2018

64 views 5 download

transcript

Grease Lubrication System Pada Bearing Roll

Stand Roughing Mill dan Horizontal

Intermediate Mill

oleh :

Andri Maulana

Harahap

Kerja Praktek : 4 Jan - 4

Feb 2016

Aspek aspek pembahasan

Filosofi Pelumasan

Deskripsi Singkat ttg Bantalan

Deskripsi Singkat ttg Pelumas

Karakteristik Pelumas

Pelumas Semi Solid / Grease

Metode Pelumasan dgn Grease

Aplikasi Pelumasan Pada Bantalan Gelinding

Istilah” dalam Pelumasan

Spesifikasi bantalan pada Roll Stand RM dan Horizontal IM

Spesifikasi pelumas pada Roll Stand RM dan Horizontal IM

Jenis Sistem Pelumasan pada Bantalan Roll Stand RM dan

Horizontal-IM

Filosofi Pelumasan

Komponen mesin yang bergerak, baik itu gerakan angular maupun

gerakan linear menghasilkan gerakan relatif antara kedua

komponen.

Gerakan tsb menghasilkan gesekan.

Gesekan ini : - Menurunkan efisiensi mesin

- Meningkatkan suhu.

- Keausan.

- dll.

Untuk mengurangi efek gesekan tsb. : digunakan bantalan.

Untuk mengurangi efek gesekan pada bantalan/ antara bantalan

dengan poros : digunakan pelumas.

Untuk mengoptimalkan pengurangan gesekan tsb. : digunakan

sistem/ metode pelumasan yang sesuai dengan situasi dan kondisi

bantalan dan poros.

Deskripsi Singkat ttg Bantalan

Bantalan adalah komponen mesin : menumpu poros yang bergerak

angular/ linear.

Klasifikasi bantalan :

- Arah beban : Bantalan Radial;

Bantalan Aksial dan

Bantalan Kombinasi.

- Konstruksi : Bantalan Luncur dan

Bantalan Gelinding

Parameter” utama > dlm pemilihan bantalan :

Beban ; Putaran ; Tipe dan Aliran Pelumas ; Dimensi ; Jenis

Aplikasi ; Getaran ; Suhu ; Kondisi Lingkungan.

Deskripsi Singkat ttg Pelumas

Jenis pelumas : Cair ; Semi Padat (grease) dan Padat.

Tipe pelumas : Boundary ; Mixed Boundary ; Full Film Lubricant.

Secara garis besar, jenis pelumas : Pelumas alam ; Pelumas

sintetic.

Fungsi Pelumas :

- Mengurangi gesekan.

- Mengurangi keausan.

- Mengurangi permukaan dari korosi/ oksidasi.

- Meredam beban kejut.

- Menghindari kontaminasi.

- Mendinginkan permukaan kontak.

Karakteristik Pelumasan

Viscosity

Flash Point

Fire Point

Pour Point

Viscosity (Kekentalan)

Viscosity adalah kemampuan suatu benda cair untuk mengalir,

biasanya dinyatakan dalam satuan centistokes (cSt) atau centipoise

(cP)

Suatu oli dengan viskositas yang lebih tinggi bisa menahan tekanan

yang lebih besar tanpa menjadikan permukaan pelumasan oli,

tertekan keluar

Oli dengan viskositas lebih rendah kurang tahan terhadap

pergerakan peralatan dan permukaan pelumasan oli, mudah

tertekan keluar

Oleh karena itu sangat penting memilih oli pelumas dengan

viskositas yang tepat untuk mencapai efek pelumasan yang

optimum

Viskositas berubah terhadap temperatur. Bila temperatur

meningkat, viskositas cairan berkurang. Suatu cairan menjadi lebih

kental bila temperatur turun

Pour Point/Titik Tuang/Titik

Curah

Pour point adalah temperatur

terendah dimana minyak masih

bisa meleleh atau mengalir dalam

kondisi tertentu ketika didinginkan

tanpa gangguan pada batasan

yang sudah ditentukan

Dibawah temperatur terendah itu,

oli akan membeku dan tidak bisa

mengalir lagi

Flash Point / Titik Nyala

Titik nyala adalah temperatur terendah dimana

minyak mengeluarkan uap yang akan tersulut

ketika nyala api kecil secara periodik dilewatkan

diatas permukaan minyak

Fire Point / Titik Api

Titik api adalah temperatur terendah dimana

minyak tersulut dan terus terbakar secara stabil

minimal 5 menit

Pelumas Semi Solid / Grease

Grease terbuat dari cairan,

biasanya oli yang dicampur

dengan bahan pemadat

(thickening agent), biasanya

berbentuk sabun

Grease tetap tinggal pada tempat

yang dilumasi dan sulit untuk

tertekan keluar

Grease dapat digunakan sebagai

pelindung peralatan mesin untuk

mencegah masuknya uap air dan

debu

Tingkat Konsistensi NLGI untuk

Grease

Tingkat NLGI Penetrasi setelah diuji ASTM pada 25 C (0.1

mm)

000 445-475

00 400-430

0 335-385

1 310-340

2 265-295

3 220-250

4 175-205

5 130-160

6 84-115

Tabel Penggantian Grease

Perbandingan antara Grease

dengan Oli

Grease hanya bisa mengalir jika ada dorongan karena

viskositasnya tinggi

Grease mempunyai koefisien gesekan rendah

Grease lebih tahan terhadap air

Range temperatur operasi grease lebih lebar

Grease dapat bertindak sebagai seal terhadap debu atau

kontaminasi luar

Performansi grease akan bagus pada lapisan yang mendapat

tekanan (squeeze film)

Performansi grease jelek jika transfer suhunya jelek

Penggunaan grease terbatas pada mesin dengan kecepatan

rendah

Metode Pelumasan dgn

Grease

Manual Lubrication

Automatic Lubrication

Gravity System

Pressure System

Splash Lubrication

Ring Lubrication

Mist Lubrication

Manual Lubrication

Manual lubrication dapat dilakukan

menggunakan pompa oli

Grease Guns

Automatic Lubrication

Lubrikasi ini

menggunakan

control timer

untuk mengatur

supply oli/

grease secara

otomatis yang

didorong

dengan

menggunakan

pompa.

Gravity System

Pelumas diletakkan disebuah reservoir,

kemudian dibiarkan menetes karena grafitasi

melalui needle valve dengan laju yang sudah

ditentukan sebelumnya.

Pressure System

Sirkulasi oli ini merupakan sistem tertutup yang

menggunakan pompa, reservoir dan filter.

Splash Lubrication

Oli berada pada reservoir yang tersedia, dan

equipment yang akan di lubrikasi tercelup

didalam oli.

Ring Lubrication

Lubrikasi dilakukan dengan cara membiarkan ring

berputar pada shaft.

Mist Lubrication

Lubrikasi ini menggunakan disc yang terpasang pada

shaft, pelumas mengalir karena perputaran disc dalam

bentuk mist.

Istilah” dalam Pelumasan

Viscosity Index : Kecepatan perubahan kekentalan dari suatu minyak

terhadap perubahan temperatur. Angka index lebih tinggi, maka makin kecil

perubahan kekentalannya terhadap perubahan temperatur

Anti corrosion : zat anti korosi untuk membentuk lapisan film kuat pada

permukaan logam untuk melindungi logam dari serangan uap air dan

belerang aktif

Anti foam : zat anti busa yang dapat mengurai gelembung gelembung

udara dalam minyak. Gelembung gelembung udara dirangsang untuk cepat

mengumpul, menuju permukaan minyak dan pecah

Carbon residu : adalah prosentase berat karbon yang tertinggal setelah

penguapan minyak dalam temperatur standar yang menghasilkan arang

Penetration adalah konsistensi atau kekerasan suatu grease, yang diukur

oleh jarak condong standar yang akan menembus permukaan grease yang

rata dengan menjatuhkann bebas pada temperatur standar

TAN : Total Acid Number/Jumlah nilai asam

NLGI : National Lubricating Grease Institute

Spesifikasi Bantalan pada Roll Stand

Roughing Mill dan Horizontal Intermediate

Mill

Spesifikasi Bantalan pada Roll Stand

Roughing Mill dan Horizontal Intermediate

Mill

Spesifikasi Bantalan pada

Roll Stand Roughing Mill

dan Horizontal

Intermediate Mill

Spesifikasi Jenis Pelumas Bantalan pada Roll

Stand Roughing Mill dan Horizontal Intermediate

Mill

Grease Pertamina EPX-NL2 mempunyai dasar sabun Lithium 12

Hydroxystearate dengan aditif extreme pressure pilihan sehingga

dapat digunakan pada aplikasi beban ekstrim.

Grease Pertamina EPX-NL2 telah lulus persyaratan ASTM Rust Test

(D-1743) serta memiliki kemampuan menahan beban EP (ASTM D-

2596) welding load 315 kg.

Penggunaan :

1. Grease Pertamina EPX-NL2 dianjurkan untuk rolling dan plain

bearing tugas berat serta pemanfaatan lainnya, bahkan untuk

lingkungan yang basah dan kondisi beban kerja yang berat pada

suhu operasi sampai 140 derajat Celcius.

2. Grease Pertamina EPX-NL2 ini tidak dianjurkan khususnya di

pabrik makanan untuk melumasi mesin atau peralatan, yang

dalam penggunaannya mungkin akan bercampur dengan bahan

baku.Sumber : Data Pertamina Lubricant Guide

Jenis Sistem Pelumasan Bantalan pada Roll Stand

Roughing Mill dan Horizontal Intermediate Mill

Sistem Pelumasan Tersentralisasi (Autolube) = Grease

Lubricantion.

Sistem pelumasan ini terdiri dari 3 komponen utama :

1. Pompa Grease dengan reservoir (tangki)

2. Distribusi pelumasan (feeder) dengan jaringan pipa

3. Control unit.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

• Sistem pelumasan yang digunakan belum optimal,

karena masih ada sistem penambahan grease secara

manual pada bearing roll stand 1, 2, 3, 5 Roughing Mill,

yang disebabkan oleh beban yang diterima oleh

bearing roll stand 1, 2, 3, 5 Roughing Mill lebih besar

dibandingkan dengan bearing roll stand berikutnya.

Sehingga membutuhkan jumlah grease yang lebih

banyak.

• Penyebab lain terjadinya penambahan grease secara

manual tersebut adalah tekanan grease pump yang

menurun; pipa aliran grease yang luka ringan;

distributor/ feeder grease yang sumbat dan pipa aliran

grease bocor.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

• Lakukanlah pengecekan semua peralatan sistem

pelumasan grease secara rutin, minimal 2 kali

seminggu dan maksimalnya adalah 1 kali sehari.

• Upgrade peralatan sistem pelumasannya dengan

penambahan sensor pendeteksi kegagalan pelumasan

dan sensor pendeteksi level jumlah grease dalam

tangki.

• Ganti sistem pelumasannya dengan Dual-line grease

lubrication systems. Karena jika terdapat kegagalan

pelumasan, maka line yang baik tetap berjalan.

SEKIAN...TERIMA KASIH

SAMPAI JUMPA

LAGI...