Post on 16-Mar-2019
transcript
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| i
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to
Build Excellent and Productive Generation”
Sabtu, 17 November 2018
Penerbit
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| ii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to
Build Excellent and Productive Generation”
ISBN: 9786026030658
Ketua Pelaksana : Liana Wahyuni
Wakil Ketua I : Fathur Rahman
Wakil Ketua II : Hanifah Wahyudi
Sekretaris : Nurlaila Hayati
Bendahara : Riska Yulianti
IT dan Website : Munira Aidhea
Muhammad Fakhri Nawidi
Rahmi Febriani
Humas & Publikasi : Puput Rahayu
Rani Widya Astuti
Sponsor & Promosi : Muhammad Kholilul Rahman
Sisiliana B.Z
Sarana dan Prasarana : Riza Zulfahnur
Budi Harianto
Ahmad Yani
Melania Saputri
Acara : Aulia Ulfah
Annisa Zakiyah Fajriani
Kesekretariatan : Larasatie Melani Dewi sawitri
Mutiara
Eka Aulia Nisa
Steering Committee:
Drs. Iriani Bakti, M.Si.
Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.
Muhammad Isra‘i Rahman
Muhammad Rizal
Riviewer:
Rahmat Eko Sanjaya, S.Pd., M.Si.
Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.
Drs. H. Bambang Suharto, M.Si.
Drs. Syahmani, M.Si.
Dr. Arif Sholahuddin, S.Pd., M.Si.
Drs. Mahdian, M.Si.
Drs. H. Abdul Hamid, M.Si.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| iii
Editor:
Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd., M.Sc.
Drs. Rusmansyah, M.Pd.
Almubarak, S.Pd., M.Pd.
Drs. Parham Saadi, M.Si.
Managing Editor:
Drs. H. Muhammad Kusasi, M.Pd.
Restu Prayogi, S.Pd.
Tata Letak:
Aulia Ulfah
Annisa Zakiyah Fajriani
Salis Padli
Mustika Suci Lestari
Nasrina Wadhhah
Dina Safira
Penerbit:
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Redaksi:
Jl. Brigjend. H. Hasan Basri Laboratorium MIPA FKIP ULM
Kayutangi-Banjarmasin 70123
Telp 089528398393
Email : pendidikan.kimia@unlam.ac.id
Email: semnaspendkimiaulm@gmail.com
Cetakan pertama, November 2018
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini
dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya
Seminar Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018, sehingga prosiding seminar
nasional pendidikan kimia ini dapat diselesaikan.
Seminar Nasional Pendidikan Kimia ini merupakan agenda rutin bagi Program
Studi Pendidikan Kimia yang akan diselenggarakan setiap tahun. Prosiding ini
bertujuan mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil penelitian bidang
Kimia, Biologi, IPA, dan terapannya pada seminar nasional yang
diselenggarakan oleh pendidikan kimia di Aula Rektorat Lantai 1 Universitas
Lambung Mangkurat.
Terima kasih disampaikan kepada pemakalah yang telah berpartisipasi pada
desiminasi hasil kajian atau penelitian yang dimuat pada prosiding ini. Terima
kasih juga disampaikan pada tim reviewer, tim prosiding, dan segenap yang
terlibat.
Akhir kata, seiring permohonan maaf, apabila dalam pelaksanaan Seminar
Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018 ini, kami selaku panitia belum
mampu menyajikan persembahan terbaik. Kami selalu bertekad untuk
memperbaiki setiap kekurangan pada kegiatan-kegiatan yang akan datang.
Semoga prosiding ini bermanfaat.
Banjarmasin, November 2018
Ketua,
Liana Wahyuni
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA ................................ v
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi
MAKALAH SESI PARALEL
BLENDED LEARNING, MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI
INDUSTRI 4,0 .................................................................................................................... 1
I Wayan Redhana
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DARI LINGKUNGAN LAHAN
BASAH MELALUI PENDEKATAN CTL TERHADAP HASIL BELAJAR
PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA ................................................... 20
Amalia Yunita, Parham Saadi, Muhammad Kusasi
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
MENGGUNAKAN PERTANYAAN SOCRATIK UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL
BELAJAR PADA MATERI SISTEM KOLOID ............................................................. 29
Farah Medina, Muhammad Kusasi, Syahmani
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA PROSES
PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERHADAP SISWA SMA ......................... 39
Habibah Nuhayati
JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DARA LAUT (FAMILI
STERNIDAE) DI KAWASAN DESA SUNGAI RASAU KECAMATAN
BUMI MAKMUR SEBAGAI HANDOUT MATERI PENGAYAAN
BIOLOGI SMA KELAS X ............................................................................................... 44
Hardiansyah, Disyacitta Camelia,Mahrudin
PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PBL BERBASIS KEARIFAN
LOKAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS .......................................................................................................... 55
Helda Rahmawati, Rise Hidayati Viktres, Nurfina Aznam SU
STUDI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI
PEER ASSESSMENT DALAM TRAINING PRA-INSTRUMENT .................................... 71
Herlina Apriani
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA TIPE
TPSS-BRAIN BASED LEARNING ................................................................................ 77
Ikhwan Khairu Sadiqin, Samsuni, Saidah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| vii
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BERBASIS LINGKUNGAN
PADA PEMBELAJARAN SEL VOLTA MENGGUNAKAN MODEL
INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI,
PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
SISWA KELAS XII MIPA 3 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN TAHUN
PELAJARAN 2017/2018 .................................................................................................. 84
Khoirotun Nisa SA, M. Pd
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS LINGKUNGAN PADA MATERI
KIMIA IPA SMP .............................................................................................................. 94
Lisnawati, Abudarin
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING
DENGAN PENDEKATAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP SELF
EFFICACY DAN HASIL BELAJAR KESETIMBANGAN ION DALAM
LARUTAN GARAM ........................................................................................................ 99
Nadya Hidayati, Leny, Rilia Iriani
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA DASAR
BERBASIS WEB POKOK BAHASAN ATOM, MOLEKUL DAN ION ..................... 108
Nopriawan Berkat Asi, Maya Erliza Anggraeni
PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING (IT) TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIS LARUTAN PENYANGGA
PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA MAN 2 MODEL BANJARMASIN ................... 117
Nurusshobah, Leny, Atiek Winarti
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING (PJBL) PADA MAHASISWA PENGIKUT MATAKULIAH
FISIOLOGI TUMBUHAN ............................................................................................. 124
Riya Irianti, Noorhidayati
ANALISIS PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA ANTARA MODEL
PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN
MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) ......................................................................... 129
Rizaldi, Bambang Suharto, Parham Saadi
PROFIL HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KIMIA KOLOID MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF-REGULATED
LEARNING (SRL) DI KELAS XI SMAN 1 BANJARMASIN ..................................... 135
Rizki Fahreza, Parham Saadi, Syahmani
PENERAPAN MODEL AUDITOY INTELLECTUALLY REPETITION
(AIR) DALAM PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| viii
KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS DAN HASIL BELAJAR ................................................................................... 146
Rushapiana, Mahdian, Rusmansyah
AKTIVITAS DAN RESPON SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 25
BANJARMASIN TERHADAP PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS
INKUIRI TERBIMBING ............................................................................................... 152
Saidatun Ni‘mah, Almira Ulimaz, Nana Citrawati Lestari
VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN REACT BERBANTUAN
METACOGNITIVE QUESTIONING UNTUK MENINGKATKAN
KOGNISI DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI PADA MATERI
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT ................................................ 159
Siti Rahmah, Syahmani, Atiek Winarti
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATERI ELEKTROKIMIA DI
SMK NEGERI 2 BANJARMASIN ................................................................................ 168
Iriani Bakti, Siti Rahmah, Leny
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KAJIAN KONSEP
MIKROSKOPIK PADA BUKU TEKS KIMIA KELAS X DAN
PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIK PADA MATERI LARUTAN
ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT .................................................................... 179
Triana Maulida Agustini, Atiek Winarti, Rusmansyah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 44
JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DARA LAUT (FAMILI STERNIDAE) DI
KAWASAN DESA SUNGAI RASAU KECAMATAN BUMI MAKMUR SEBAGAI
HANDOUT MATERI PENGAYAAN BIOLOGI SMA KELAS X
Types And Density Of Tern (Familia Sternidae ) In Sungai Rasau Village Area Bumi
Makmur District As Handout Of Enrichment Material Biology Class X
Hardiansyah1, Disyacitta Camelia2,Mahrudin3
1Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia
Koresponden : hardiansyahhasan@ulm.ac.id
Abstrak : Kerapatannpopulasii bervariasii menurutxwaktucdan tempat, pada kajian populasi,
kerapatan populasi merupakannparameterhutamajyang perlu diketahui. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui jenis-jenis dan kerapatan burunggDaraiLauth(Famili Sternidae)
serta menghasilkan handout yang valid sebagai materi pengayaan konsep keanekaragaman
hayati. SMA kelas X. Metode penelitian menggunakan duaj jenisl penelitiank yaitu penelitian
deskriptif dan penelitian dan pengembangan (R&D). Metode penelitian deskriptif
pengambilan sampel menggunakan teknik IPA-Count Consentrat, tempat penelitian di Desa
Sungai Rasau Kabupaten Tanah Laut, analisiss datak dengank menggunakank rumusj
kerapatan. Metode penelitan dan pengembangan menggunakan langkah-langkah
pengembangan handout, Analisis data kerapatan burung dara laut secara deskrptif, dan
analisisl datal validitas handout dengann menggunakank rumuss skor validitas dan skor uji
keterbacaan. Hasil penelitian deskriptif didapatkan 3 jenis (Famili Sternidae) yaitu Daraj
Lautk Biasak (Sternan hirundo), Daral Lautk Sayapp Putihl (Childonias leucopterus) dan
Darak Lautk Kecill (Sternax albifrons) dengan kerapatan tertinggi adalah Dara Laut Biasa
sebesar 8.25 Ind/ha dan kerapatan terendah Dara Laut Kecil sebesar 0.3 Ind/ha. Hasil
penilaian validitas handout yang dikembangkan dinyatakan sangat valid dengan skor dari
subjek ahli I yaitu 90%, subjek ahli II yaitu 91%, dan subjek ahli III 90% serta skor uji
keterbacaan siswa 87.14% dengan kriteriaa sangatt baikl handout dapat digunakan sebagai
materi pengayaan konsep Keanekaragaman Hayati kelas X SMA.
Kata kunci : Kerapatan, Burung Dara Laut, Handout
Abstract: The population density varies according to time and place. In population studies
that is a major parameter which needs be known. This research aimed to determine the types
and densities of the tern (Family Sternidae) and produce valid handouts as a material for
enriching the concept of Biodiversity, Class X high school. The research method used two
types of research, were descriptive research and research and development (R & D).
Descriptive sampling method used the IPA-Count Consentrat technique, a research site in
Sungai Rasau Village, Tanah Laut District, analyzed by using the density formula. Research
and development methods used handout development steps, descriptive stern density data
analysis, and analysis of the validity of handouts by using the validity formula score and
legibility test scores. The results of the descriptive study showed that 3 species of tern
(Sternidae family), namely Common Tern (Sterna hirundo), White winged Tern (Childonias
leucopterus) and Small Tern (Sterna albifrons), with the highest density were the Common
Tern of 8.25 Ind / ha and the lowest density Small Tern Tern of 0.3 Ind / ha. The results of the
assessment of the validity of the developed handouts were stated to be very valid with scores
from expert subjects I that is 90%, expert subject II is 91%, and expert subject III is 90% and
student legibility test score is 87.14% with very good criteria, The handout can bel used as
enrichment material of Biodiversity concept at class X high school.
Keywords: Density, Tern, Handout
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 45
PENDAHULUAN
Pengaruh suatu populasi terhadapp komunitass atau ekosistem sangat bergantung
kepada spesies organisme dann jumlahh atauu kepadatan populasinya, dengann
kataa lainn bahwa kepadatan populasii merupakann salah satuu hal yangg menentukann
pengaruhh populasiu terhadapp komunitass atau ekosisteml (Indriyanto, 2006). Aves
merupakann salahh satul indikatork bagi daerah yang kayap akanm keaneka ragamanl
hayati, serta indikator perubahan dan masalah lingkungan yang terjadi. Umumnya,
daerah-daerah yang kaya dengan keragaman jenis burung juga kaya dengan keragaman
hayati lainnya, sehingga, burung bisa menjadi indikator untuk menemukan daerah penting
tersebut. Berkurangnya jumlah burung juga mengindikasikan dampak tertentu dari
degradasi lingkungan (MacKinnon, 2010).
Kalimantan Selatann merupakanl daerahh yangk cukup luas terdiri berbagai macam
daerah lahan basah yakni mencakup beberapa habitat seperti rawa-rawa, lahan gambut,
dataran basah, sungai, danau, dan daerah pesisir seperti rawa payau, hutan bakau, dan
rumput laut, serta terumbuu karangk danl daerah datarann air lainnya yang
kedalamannya tidakk lebihh darii enaml meterr pada surut tertinggi, selainn ituu jugap
adaa lahann basahh buatann manusia seperti kolam, waduk serta danau. Kawasan Desal
Sungail Rasaul adalah daerah yang terdiri atas beberapa area lahan basah yaitu rawa,
hutan mangrove, peisir pantai dan tambak. Berdasarkan survei pendahuluan, melalui
wawancaraa dengann masyarakatm Desaa Sungaii Rasauk, masyarakat desa memilikii
mataa pencahariann yakni salah satunya dengan usaha tambak ikan Bandeng. Setiap
pengusaha tambak menyebar bibit ikan Bandeng, pada saat itu banyak kawanan burung
pemakan ikan datang ke kawasan tambak jenis burung tersebut contohnya adalah Dara
Laut. Keadaan tambakl ikann Bandengg secaraa tidakk langsungk akan mempengaruhi
terhadap keberadaan burung. Menurut Ramdhani (2008) manfaat burung di alam bagi
kehidupan dari segi ekologis diantaranya berperan dalam proses ekologi yaitu sebagai
penjaga keseimbangan rantaii makanann dalamm ekosistem.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaporkan sebelumnya terdapat perbedaan
kerapatan populasi burungk Daraa Lautk di berbagai daerah lahan basah serta hasil
penelitian tentang jenis dan kerapatan belum dikembanhkan ke dalamm bahank ajara.
Hal ini merupakan suatu alasann penelitian mengenai jenisl dann kerapatanm sebagai
handout perlu dilakukan. Handout merupakan bahan ajar cetak tertulis yang dapat
membantu siswa dan mendukung bahann ajare lainnyaa ataul penjelasanm oleh guru
(Depdiknas, 2008).
Kurikulum yang di implementasikan dan digagas oleh pemerintah di Indonesia saat
ini, yakni Kurikulum 2013, menekankan kepada pembelajaran yang berbasis kepada
aplikasi dalam kehidupan seharii-hari. Konteks pembelajarann yangg ditawarkann
adalahh dengan memperhadapkan peserta didik kepada objek nyata yangg terkaitt
dengann materi pembelajaran. Kesesuaian antara kebutuhan peserta didik dengan materi
pembelajaran yang kontekstual perlu diperhatikan oleh pendidik mengingat karakteristikk
pesertaa didikk yang sangat beragam berdasarkan sosial, lingkungan, budayaa dalama
masyarakatt (Situmorang, 2016). Pengayaann materia pelajarann Biologia di SMAa
khususnya pada konsep keanekajragaman hayatii dengan memanfaatkan potensi lokal
masih kurang, pembelajaran masih bersifat teoristis yakni pembelajarann berdasarkan
pada sumber belajar yang bersifat\ umumm seperti buku paket dan lain-lain sehingga
diperlukan materi tambahan yang berbasis potensi lokal, maka dari itu kajian jenis dan
kerapatan di kawasan Desa Sungai Rasau dapat dikembangkan menjadi handout materi
pengayaan konsep keanekakragaman hayati SMAa Kelass X.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 46
Berdasarkan survei pendahuluan dan beberapa penelitiann yangg relevann di atas
peneliti tertarik untuk meneliti jenis dan kerapatan (Famili Sternidae) di kawasan Desaa
Sungaig Rasaug sebagai handout materi pengayaan Biologi SMA Kelas X.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dan metode penelitian dan pengembangan.
Penelitian deskriptif dilakukan dengan pengambilan sampel langsung di lapangan,
menggunakan teknikf pengambilana sampelk concentration count (titik konsentrasi)
sedangkan teknik pengambilan data menggunakan IPA-Count. Penelitian dilakukan di
Desak Sungai Rasau, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut. Pengamatan
dilakukan di dua zona yaitu zona tambak dan zona pesisir pantai masing-masing seluas 2
Hektar. Pengamatan burung pada setiap titik IPA-Count dilakukan selama 20 menit.
Melakukan pengamatan burung pada pagi haris dari jam 06.00-08.00 untuk pagi, 11.00-
13.00 untuk siangf haria dan 16.00-18.00 untuk sore. Data yang diperoleh akan dianalisis
dengan mengidentifikasi dan menganalisis data dengan menggunakan pustaka
MacKinnon, et al., (2010), serta pustaka lain sesuai dan menghitung kerapatan, yakni
menggunakan rumus kerapatan menurut Fachrul (2012), yaitu:
Hasil penelitian deskriptif akan dikembangkan menjadi handout dengan langkah-
langkah penelitian yang digunakan adalah penelitiana dana pengembangank (R&D).
Menurutl Borgs dan Galla penelitianq R&D adalah suatu proses atau langkah-langkah
untuk mengembangkan satu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, di
mana semua kegiatannya dapata dipertanggunga jawabkan. Menurut Depdiknas (2008)
implementasi penelitian pengembangan pada level 6, bisa dilakukan sampai tahapan
Perbaikan Desain, oleh sebab itu dalam langkah-langkah penelitian dimodifikasi
meliputi : 1) Analisis Kebutuhan, 2) Perencanaan, 3) Desainq Produkw Awal, 4)
Validasi Desain, dan 5) Perbaikan Desain.
Penelitian pengembangan akan dilaksanakan di Universitasa Lambung Mangkurat,
Banjarmasin . Validasi handout yaitu dengan validator ahli handout sebanyak 3 orang ,
dua orang ahli ekologi dan satu guruq matae pelajaranw Biologi. Uji keterbacaan
handout dilaksanakan di SMAN 12 Banjarmasin kepada 5 orang siswa yang telah belajar
konsep keanekarragaman hayati Kelasq X.
Data hasil validasiw bahana ajar dari timw ahliy dan ujif keterbacaana siswa akan
dianalisisa secara deskriptifx diukur dengan cara menghitung skor validitas yang
diadaptasi dari Pratiwi (2014) dari hasil validasi ahli menggunakan rumus:
Keterangan :
V : Validitas
TSe : total skor validasi dari validator
TSh : total skor maksimal yang diharapkan
Hasil validitas yang diketahuig persentasenyaa dapat dicocokkanf dengan kriteriad
sebagai berikut :
Kerapatan = Jumlah individu suatu spesies
Luas area total
V=TSe
TSh X 100%
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 47
Tabel 1. Kriteria Validitas Ahli atau Validitas Pakar
Skor Kriteria Keterangan
79.78 – 100 Sangat valid Bahan ajar siap digunakan
59.52 - 79.77 Valid Revisi kecil
39.26 – 59.51 Cukup valid Revisi besar
19.00 – 39.25 Tidak valid Revisi total
Sumber: Modifikasi Pratiwi (2014)
Ujij keterbacaand oleh siswae merupakan tanggapan siswa mengenai handout
yang dikembangkan. Angket berisi pernyataan dengan pilihan jawaban : sangat sesuai,
sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai. Pada pernyataan positif, masing-masing jawaban
tersebut diberi skor sebagai berikut: SS=4, S=3, KS=2, TS=1, sedangkan pada pernyataan
negatif, masing-masing jawabanw tersebut diberi skor sebagai berikut: SS=1, S=2, KS=3,
TS=4. Siswa akan menjawab pertanyaan dengan memberi skor skala 1-4. Hasil analisis
dataw digunakanf sebagaiz dasarv untuk merevisbi produk. Data hasil uji keterbacaan
mahasisiswa dianalisis berdasarkan hasil angket menggunakan rumus yaitu :
Persentase yang telahn diperolehz kemudianv dikonversi sesuai dengan parameter
berikut:
79,78 - 100% = Sangat baik
59,52 – 79,77% = Baik
39,26 – 59,51% = Kurang baik
19,00 – 39,25 % = Tidak baik
(Diadaptasi dari Rohmad,2013)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ditemukan tiga spesies burung famili Sternidae seperti yang
tercantum pada tabel 2.
Tabel 2. Jenis Burung Dara Laut yang Terdapat di Kawasan Desa Sungai Rasau
Kecamatan Bumi Makmur
Genus
Spesies
Nama
Indonesia
Jumlah Total individu
Tambak Pesisir Pantai
Genus Sterna hirundo non-
br
Dara laut 164 165
Sterna Sterna hirundo br Dara Laut 122 51
Sterna Sterna albifrons Camar kecil 6 0
Childonias Childonias
leucopetris non-br
Camar kapak
Putih 15 38
Childonias Childonias
leucopteris br
Camar kapak
putih 20 94
Jumlah 327 348
Skor tanggapan % = Jumlah skor yang didapat
Jumlah skor maksimal x 100%
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 48
Burung dara laut yang ditemukan ada 3 jenis, yaitu Dara laut ( Sterna hirundo ),
Camar kecil( Sterna albifrons), dan Camar kapak putih (Childonias leucopetris ).
Camar kecil (Sterna albifrons ) hanya ditemukan di daerah tambak, sedangkan Camar
kapak putih (Childonias leucopetris) lebih banyak terdapat di pesisir pantai dibandingkan
di daerah tambak.
Adapun kerapatan burung yang ditemukan di lokasis penelitiann disajikan seperti
padac tabel 3 di bawahf ini :
Tabel 3. Kerapatan Burung Dara Laut di Desa Sungai Rasau Kabupaten Tanah Laut
No
Spesies
Area Tambak Area Pesisir
Jumlah Kerapatan(ind/ha) Jumlah Kerapatan
(ind/ha)
1 Sterna hirundo
non-br 164 8.20 165 8.25
2 Sterna hirundo br 122 6.10 51 2.55
3 Sterna albifrons 6 0.30 0 0
4 Childonias
leucopetris non-
br
15 1.00 38 4.70
5 Childonias
leucopteris br 20 0.75 94 1.90
Berdasarkan tabel 3, yang memiliki kerapatan tertingi yaitu Sternav hirundoj, baik
pada area tambak maupun pada area pesisir ( 8,20 ind/ha dan 8,25 ind/ha )dan kerapatan
terendah yaitu Sterna albifrons 0.3 Ind/Ha.
Hasil penelitian deskriptif kemudian dikembangkan menjadi handout yang
divalidasi oleh tiga orang subjek ahli, yaitu dua orang ahli ekologi, dan satu guru Biologi.
Validasi mengacu pada standar rkelayakanb bahanc ajar amenurut BSNP (2006) meliputi
aspek kelayakanc isic aspek kelayakanx penyajianc dan aspek kelayakan bahasa. Hasil uji
kelayakanc handout dapatz dilihatv pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. Hasil Validasi Handout oleh subjek ahli
Penilaian
Validasi
Rata-rata
(% ) Validator 1 Validator 2 Validator 3
Aspek
kelayakan isi
Skor total 50 54 51
% 89.3 96.4 91.1 92,3
Kriteria Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat
valid
Aspek
kelayakan
penyajian
Skor total 35 35 37
% 87.5 87.5 92.5 89,2
Kriteria Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat
valid
Aspek
kelayakan
bahasa
Skor total 41 39 38
% 93.2 88.6 86.4 89,4
Kriteria Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat
valid
Rata-rata % 90 91 90 90,3
Kriteria Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat
valid
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 49
Hasil uji keterbacaan bahan ajar bentuk handout dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Keterbacaan Handout oleh siswa
No. Penilaian handout
1 Skor rata-rata 48,8
2 Uji keterbacaan handout
( %)
87,14
3 Kriteria Sangat baik
Berdasarkant hasilc penilaianf akhir bahan ajar bentuk handout pada aspekd
kelayakans isie, aspekr kelayakans penyajiane, dan aspek bahasa maka handout yang
dikembangkane termasuk dalam kategori sangatd validd. Uji keterbacaan dilakukan
kepada 5 orang siswa yang telah atau pernah belajar konsep keanenekaragaman hayati
kelas X SMA.
PEMBAHASAN
Jenis Burung Dara Laut Di Kawasan Desa Sungai Rasau
Hasil penelitian ditemukan 3 jenis burung dara laut pada dua lokasi penelitian yakni
tambak dan pesisir pantai. Jenis yang ditemukan adalah Sternae hirundor, Childonias
leucopetris, dan Sterna albifrons.
1. Burungd Darac Lautv Biasac (Sternab hirundo)
Spesies ini memiliki perbedaan warna pada burung yang sedang berbiak dan burungh
yangv tidakb sedang berbiak. Perbedaan tersebut terlihat pada warna bulu pada beberapa
bagian tubuh, yaitu pada masa berbiak burungr Daraf Lautr Biasay pada bagian mahkota
kepala bulub berwarnac hitamn berbentuk seperti topi, dan ketika tidakr berbiakl bulu
mahkota berwarna coklat dan ada gariss hitamr di belakang mata.
2. Burungd Darar Lautr Sayape Putihb (Childonias leucopterus)
Spesies burungg ini memiliki ciri tubuh yaitu pada saat berbiak tubuh didominasi
warna hitam. Bagian kepala danc lehere berwarna hitam, sedangkan tubuh bagiand atase
dan bawah berwarna keabuan, ekor menggarpu berwarna putihr keabuanr dengan bulu
ekor terluar berwarna hitam. Ketika burungriini berada pada tahap tidak berbiak akan
terlihat perbedaan sangat kontras dengan burungt yangr sedangw berbiake, warna bulu
makota bercak hitam dan ada garis hitam di samping mata. Bulu leher dan tubuh bagian
atas dan bawah putih dan. Warna sayap bercak hitam putih, bulu ekor menggarpu
berwarna hitam.
3. Burungs Daraw Lautw Kecill (Sternaw albifronsz)
Spesies burungy ini memiliki ciri-ciri morfologi yaitu burung ini berukuran agak lebih
kecil dari burungu Daraw Lautf lainnya, paruh burung ini berwarna kuning dengan
bentuk lurus dan tebal, warna bulu burung ini di bagianm kepala1 yaitu putih dan pada
bagian mahkota berbintik-bintik coklatt dengan1garisr hitamc padaq bagianv mataq.
Kerapatan Burung Dara Laut di Desa Sungai Rasau
Adapun kerapatan burungl Darae Lautc pada dua lokasi penelitian yaitu tambak dan
pesisir pantai. Burung dengan kerapatan tertinggi adalah Daram Lautv Biasaa (Sternad
hirundow) yaitu 8.25 Ind/Ha dan burung dengan kerapatan terendah adalah Daraq Lautf
Kecilb (Sternam albifronsq) yaitu 0.3 Ind/Ha. Kawasan tambak dan pesisirr pantaiq
menjadi habitat yang cocok dan mendukung bagi kehidupan burungd Darad Lautw Biasaa
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 50
(Sternae hirundos) yakni dengan memanfaatkan vegetasi dikawasan tersebut untuk
bertengger dan membuatd sarangs padaa kawasan pesisir pantai, beberapa vegetasi yang
teramati pada jalur pesisir pantai yaitu Bakauw (Rhizoporaa apiculatac), Beluntass
(Plucheaa indica) dan Waru (Hibiscus tilaceus). Vegetasi pada kawasan tambak lebih
bervariasi dan memiliki kerapatan vegetasi yang tinggi diantaranya yaitu Bakaud
(Rhizoporas apiculata), Waru (Hibiscus tilaceus), Nipah (Nypa fruticans) serta Paku-
pakuan.
Tempat penelitian yaitu tambak dan pesisira pantaii menjadi habitat burunge
Daraw Laute Biasaa karena menyediakan sumber makanan bagi burung tersebutt yaituu
ikanf kecili dan krustasea atau udang-udangan sehingga burung ini banyakk ditemukann
di lokasi tersebut. Keberadaan burung pada lokasi tambak juga dipengaruhi aktivitas
menyebar bibit ikan oleh petani tambak sehingga pada waktu tersebut banyak burungw
Daraq Lautq Biasaq berkumpul untuk mencari makan, hal tersebut sesuai dengan
pernyataan menurut Siade (2015) bahwa burung Sterna hirundo seringg melakukann
perilakui terbang dikarenakan sifatnya yang aktif terbang saat mencarii makanb di
permukaanq air, burung ini adalah tipe burung yang berburu mangsa dengan cara terbang
mengintai lalu menyelam ke dalam air untuk menangkap mangsaa yangf berupaa ikanb
dan krustasea. Kerapatan terendah adalah jenis burung Daraq Laute Kecila (Sternaa
albifronsi) yaitu 0.3 Ind/Ha dan hanya ditemukan di kawasan tambak, sedangkan di
pesisirw pantaii tidak ditemukan jeniss burungf Daraa Laute Kecill. Burung ini terdapat
hanya sedikit di kawasan Desa Sungai Rasau karena burung ini merupakan burung yang
akan berpindah atau bermigrasi untuk mencari tempat berbiak dan makanan.
Populasi burung sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain natalitas, mortalitas,
dan migrasi.
a. Natalitas
Pada pengamatan tidak ditemukan anakan dan sarang burung, akan tetapi ditemukan
dalam fase berbiak (breeding) baik di kawasan tambak maupun di pesisir pantai, hal itu
memungkinkan adanya proses reproduksi burung ini terjadi di kawasan Desa Sungai
Rasau. Faktor natalitas atau kelahiran adalah faktor yang berpengaruh terhadap kerapatan
populasi burung dimana natalitas menentukan nilai kerapatan atau jika natalitas tinggi
maka kerapatan populasi tinggi.
b. Mortalitas
Pada pengamatan tidak ditemukan atau tidak teredentifikasi secara langsung burung
yang mati. Mortalitas burunge ini dipengaruhii oleh adanya predator atau aktivitas
manusia yang mengakibatkan pengurangan populasi burung ini. Faktor mortalitas
merupakan faktorr yangg berperann dalam kerapatan populasi dimana angka kematian
dapat menyebabkann terjadinyaa penurunann kerapatan populasi burung.
c. Migrasi
Burung ini merupakann spesiesc burungr migran yang bermigrasii untukk mencarii
tempat berkembang biak dan makanan. Tempat penelitian dijadikan sebagai tempat
singgah dan sebagian burung menetap serta berkembang biak disini. Menurut MacKinnon
(2010) burungq Daraq Lautv memiliki daerahg persebarann globall dan berbiak di
Amerikaa Utaraa, Eropaa dan Asia, padaa musimm dinginw mengembaraa ke
daeraht selatans yaitu: Amerikaa Selatanq, Afrikag, Indonesiag dan Australia,
penyebaranf lokalk burungd Darag Lautb terjadii padaa musimm dinginm bermigrasii
tidakk teraturr di Sundaa Besar.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 51
Kevalidan Handout
1. Aspek Kelayakan Isi
Berdasarkan data hasil penilaian skor validasi dari validator ahli, bahan ajar
berupa handout yang dibuat peneliti mendapatkan kriteria sangat valid, dan dapat
digunakan tanpa revisi, walaupun demikian tetap dilakukan revisi sesuai saran
validator. Menurut Husamah (2015) bahwa validasi ahli buku pengayaan dilakukan
untuk mendapatkan penilaian, saran, kekurangan dan kelebihan dari suatu produk yang
akan dikembangkan. Beberapa saran yang diberikan validator adalah : 1) supaya
pustaka lebih akurat lagi dan terbaru, 2) bagaimana materi bisa merangsang
mahasiswa untuk mencari informasi lebih jauh. 3) Usaha menggunakan contoh kasus
di Indonesia dan di luar Indonesia. )
Handout Jenis dan Kerapatan Burung Dara Laut di Desa Sungai Rasau
Kecamatan Bumi Makmur dinyatakan sangat valid berdasarkan penilaian dari
validator. Kelengkapan materi handout yang disajikan mencakup materi yang
terkandung dalam CP (capaian pembelajaran). Kedalaman materi handout masuk
dalam kategori materi yang disajikan dari konsep, definisi, prosedur sesuai dengan
tingkat pendidikan pembaca handout.
Keakuratan konsep dan defenisi termasuk dalam kategori konsep dan definisi
tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan bidang ilmu biologi. Keakuratan
gambar dan diagram serta ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan
efesien. Keakuratan fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efesien
untuk meningkatkan pemahaman. Keakuratan contoh yang disajikan sesuai dengan
kenyataan dan efesien untuk meningkatkan pemahaman.. Penilaian pada butir
penalaran materi pendukung pada handout sangat lengkap dengan penjelasan materi
yang rinci dan runut. Keterkaitan pendukung materi pembelajaran yang disajikan
dalam handout cukup lengkap disertai dengan penjelasan yang cukup rinci. Butir
penilaian untuk penerapan pendukung materi pada handout pembelajaran dapat
dilakukan dengan penjelasan yang lengkap dan runut. Materi pada handout hendaknya
memuat ilustrasi dan gambar yang jelas sehingga materi handout diharapkan mampu
menarik minat pembaca untuk menggali informasi lebih lanjut dari beberapa sumber
belajar lain.
Kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu yang ada di handout termasuk
dalam kategori yang aktual atau sesuai dengan perkembangan ilmu. Penilaian gambar,
dan ilustrasi aktual namun penjelasan dan perbandingan yang kurang sesuai. Pada
handout hanya terdapat beberapa contoh kasus yang ada di Indonesia dan hanya
sebagian kecil yang mengunakan beberapa materi yang ada di luar Indonesia.
Kemutakhiran pustaka yang disajikan dalam handout sudah termasuk dalam pustaka
yang mutakhir dan lengkap.
2. Aspek Kelayakan Penyajian
Berdasarkan penilaian validator bahwa kelayakan penyajian sudah mendapat
nilai yang berarti sangat valid, dan bias digunakan tanpa revisi. Walaupun demikian
tetap dilakukan revisi kecil sesuai saran validator, yaitu pada bagian pendahuluan
supaya dibuat runut sehingga enak dibaca, dan daftar pustaka supaya dicek kembali
susunannya, serta bagaimana meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam
pembelajaran melalui handout ini.
Revisi Pada handout yaitu tentang keruntutan penyajian, rangkuman materi,
keterlibatan peserta didik, bagian isi dan bagian penutup. Pada keruntutan penyajian
menurut validator harus dibuat secara runut yaitu pada bab 1 memuat tentang
keanekaragaman, vegetasi, pengertian lahan basah, dan ekosistem mangrove, dan
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 52
daerah penelitian dan prosedur pengambilan data. Pada bab 2 harus menjelaskan
dengan runut mengenai jenis-jenis dan keanekaragaman vegetasi ekosisem mangrove
di Desa Sungai Rasau , secara lengkap agar handout ini memiliki kualitas self
instruction yang membuat siswa dapat belajar mandiri dengan menggunakan handout.
Revisi produk menurut Safitri (2014) bertujuan untuk memperbaiki produk
sehingga layak dan siap digunakan dalam pembelajaran yang sesungguhnya, draft
produk hasil revisi merupakan draft final yang siap digunakan dalam pembelajaran.
Keterlibatan siswa dalam handout termasuk dalam kategori yang interaktif dan
partisipatif. Penilaian kelengkapan penyajian yang terbagi atas bagian pendahuluan,
bagian isi dan bagian penutup termasuk dalam kategori yang sangat baik hal ini sesuai
dengan penilaian oleh ke tiga validator.
3. Uji Kelayakan Bahasa
Penilaian aspek kelayakan bahasa ini dimaksudkan untuk menilai kebahasaan
dari handout yang akan dikembangkan yang memperhatikan aspek bahasa agar bahasa
yang ada di dalam handout baik dari segi penilaian validator ahli. Adapun indikator
penilaiannya, yaitu lugas, komunikatif, dialogis-interaktif, kesesuaian dengan tingkat
perguruan tinggi, keruntutan alur berpikir dan penggunaan istilah simbol atau ikon.
Hasil uji kelayakan bahasa yaitu 89,4 dengan kriteria sangat valid, walaupun
demikian masih ada perlu revisi, yaitu keruntutan dan keterpaduan antar paragrap yang
perlu disempurnakan lagi, dan keefektifan kalimat. Semua masukan validator sudah
dilaksanakan dan diperbaiki, sehingga lebih bagus lagi. Sehingga iInformasi yang ada
di handout disampaikan dengan bahasa yang sangat menarik dan lazim dalam
komunikasi bahasa Indonesia. Ketepatan penggunaan kaidah bahasa dalam kalimat
tertata dan digunakan untuk menyampaikan pesan dan mengacu pada kaidah bahasa
indonesia yang baik dan benar.
Uji Keterbacaan oleh Siswa
Menurut Ahsyar (2012) uji coba pertama dapat dilakukan terhadap 5-10 orang
peserta didik. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan, manfaat serta
efektivitas penggunaan media dalam pembelajaran sehingga perlu dilakukan sebelum
uji coba berikutnya.
Berdasarkan hasil penilaian uji keterbacaan oleh siswa yang melibatkan 5 orang
siswa kelas X SMA Negeri 12 Banjarmasin. Mengacu dari Rohmad & Suriyanto
(2013) bahwa data hasil uji keterbacaan handout tersebut bernilai 87,14 dan termasuk
kategori sangat baik digunakan dengan melakukan revisi kecil. Pada uji ini
mahasiswa memberikan nilai dari nilai terendah yaitu bernilai 1 (kurang baik) sampai
nilai 4 yang bernilai tinggi (sangat baik).
Menurut 5 siswa yang melakukan uji keterbacaan pada handout ini desain cover
sudah menarik dan mengambarkan isi yang ada di dalamnya. Gambar-gambar dalam
handout menarik dan sesuai dengan topik yang dipelajari. Gambar yang disajikan
dalam handout ini jelas atau tidak buram. Kalimat di dalam handout mudah dipahami.
Istilah-istilah dalam handout mudah dipahami. Materi yang disajikan dalam handout
sudah runtut dan Materi penunjang Ekologi Lahan Basah dapat dipahami dengan
mudah menggunakan handout ini.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 53
SIMPULAN
1. Jenis burung Dara Laut (Famili Sternidae) yang ditemukan di kawasan tambak dan
pesisir pantai Desa Sungai Rasau adalah Dara Laut Biasa (Sterna hirundo), Dara Laut
Sayap Putih (Childonias leucopterus) dan Dara Laut Kecil (Sterna albifrons).
2. Kerapatan burung Dara Laut (Famili Sternidae) di tertinggi adalah Dara Laut Biasa
(Sterna hirundo) sebesar 8.25 Ind/Ha dan kerapatan terendah adalah Dara Laut Kecil
(Sterna albifrons) sebesar 0.3 Ind/Ha.
3. Handout yang dikembangkan dinyatakan sangat valid berdasarkan hasil keseluruhan
aspek penilaian handout dari subjek ahli I yaitu 90%, subjek ahli II yaitu 91%, dan
subjek ahli III 90% dan dinyatakan sangat baik berdasarkan keterbacaan oleh siswa
dengan skor uji keterbacaan 87.14 % sehingga handout dapat digunakan sebagai
materi pengayaan konsep Keanekaragaman Hayati SMA kelas X.
DAFTAR PUSTAKA
Adyatrin, M. N. (2014). Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal di Kawasan Gunung
Calang Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai
Tengah Kalimantan Selatan. Skripsi : FKIP ULM Banjarmasin (Tidak
dipublikasikan).
Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi
Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan Umum Pengembangan Bahan Ajar.
Jakarta : Depdiknas.
Fachrul, M. F. (2012). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta : Bumi Aksara.
Halidi. (2014). Keanekaragaman Jenis Burung di Kawasan Reklamasi Tambang
Batubara PT. Adaro Indonesia Kabupaten Tabalong. Skripsi : FKIP ULM
Banjarmasin (Tidak dipublikasikan).
Husamah. 2015. Pengembangan Buku Pengayaan Ekologi Hewan Berbasis Hasil
Penelitian Tentang Struktur Komunitas Collebola Sepanjang DAS Brantas Hulu
Kota Batu. Malang. Fakultas Keguruam dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah. Malang
Mackinnon, J., Phillipps, K. dan Balen, B.V. (2010). Burung-burung di Sumatera, Jawa,
Bali dan Kalimantan. Bogor : LIPI-Burung Indonesia.
Odum, E. P. (1998). Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Pratiwi, D. Suratno dan Pujiastuti. (2014). Pengambangan Bahan Ajar Biologi Berbasis
Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) pada Pokok Bahasan
Sistem Pernapasan Kelas XI SMA dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
Siswa. Jember : UNEJ.
Ramdani & I. Dini. (2011). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Mindjet
Manager sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Kimia Organik. Journal Chemical,
12(1): 44-53
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 54
Ramdhani. (2008). Burung dan Dasar-dasar Birdwatching. http://www.deri ram dhani’s.
weblog.com. Diakses pada 11 September 2017.
Rohmad, A. P. S. & Sriyanto . (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berbasis Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK) Serta Kebencanaan Sebagai
Bahan Ajar Mata Pelajaran Geografi SMA/MA Di Kabupaten Rembang. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.
Rusdiyanti, Y. (2012). Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal di Kawasan Rawa Desa
Tanjung Rema Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Skripsi : FKIP ULM.
Banjarmasin (Tidak dipublikasikan).
Safitri, Dini. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Biologi sel Pada Program
Studi Pendidikan Biologi di Universitas Nusantara PGRI Kediri. IKIP Budi
Utomi Malang
Siade, P. (2015). Analisis Habitat dan Populasi Burung Pantai di Pesisir Tanjung Bunga
Kota Makassar. Skripsi : Universitas Hassanudin.
Situmorang, R. P. (2016). Analisis Potensi Lokal untuk Mengembangkan Bahan Ajar
Biologi Di SMA Negeri 2 Wonosari. Jurnal Pendidikan Sains Universitas
Muhammadiyah Semarang. 04: 51-52.