Post on 28-Nov-2021
transcript
Webinar WRI INDONESIA: Upaya Pihak Swasta dalam Mendorong Penurunan Emisi di Indonesia
(Sektor Kehutanan dan Pertanian) – 27 Januari 2021
Melihat Nilai Ekonomi Hutan Gambut Berbasis Restorasi Ekosistem
IUPHHK-RE PT. Rimba Raya Conservation
Rimba Raya Conservation Melindungi Hutan Rawa Gambut Tropis
di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah
1
Perjalanan Proyek Rimba
Raya Proyek REDD pertama di Indonesia
Kerangka kerja Avoided Planned Deforestation
2013: RRC mendapatkan ijin mengelola 37.151ha berdasarkan
UPHHK-RE SK.146/Menhut-II/2013 dan SK.735/Menhut-
II/2013
2013: Kriteria Triple GOLD Verified Carbon Standard dan
Climate Community Biodiversity
2018: Penetapan areal kerja IUPHHKRE seluas 36,954 ha
berdasarkan SK No 23/Menlh/Setjen/PLA.2/1/2018
2013: Perjanjian kerjasama Pengelolaan Penguatan TNTP
seluas 18.642ha PKS.319/BTNTP-1/2013
2020: Perjanjian Kerjasama Rimba Raya Conservation dan
BGR dibidang Program DesaPeduli Gambut
2008: Surat Bupati Seruyan No. 522.1/368/EK/2008
mengenai dukungan rencana IUPHHK-RE RRC
Penggagas Rimba Raya Biodiversity Reserve
Pemda Seruyan KLHK
2020: Kesepakatan Bersama Rimba Raya Conservation dan
INOBU dibidang Program Restorasi di Desa Ulak Batu-
Kab. Seruyan.
Cara OLD melihat Hutan Gambut
• Memanfaatkan hasil KAYU dari
menebang Hutan
• Hutan dirubah menjadi lahan
pertanian atau perkebunan
(menghilangkan HCS dan HCV)
3
NEW Normal melihat Hutan Gambut
• Hutan ber “nilai ekonomi” lebih dalam konteks
Mitigasi Perubahan Iklim.
• Hutan dijaga karena menyimpan karbon (HSC) dan
bernilai konservasi tinggi (HCV, biodiversitas dan natural
habitat).
• Nilai Ekonomi Hutan Gambut: Mencegah CO2 keluar
(dilepaskan) atau Hutan di konversi.
• Upaya “mencegah” dilakukan melalui restorasi dan
konservasi yang tidak murah dan memerlukan
keterlibatan para pihak termasuk swasta.
• Pihak swasta mau melakukan apabila usaha ini
memberikan keuntungan secara finansial.
• “Mencegah pelepasan CO2” menghasilkan karbon
kredit
• “Mencegah pelepasan CO2” membutuhkan investasi
yang tidak murah.
Dasar kelola Restorasi Ekosistem (Investasi) • Pengelolaan hutan produksi lestari, mematuhi
prinsip Ekologi, Ekonomi dan Sosial.
• Peraturan Pemerintah, e-restore, izin restorasi.
Rencana Kerja 10 tahun, rencana kerja
tahunan.
• Kewajiban: Iuran RE, PBB, PNBP, Pajak
• Melibatkan dan pemberdayaan masyarakat
lokal.
Managemen Pengelolaan Hutan
Lestari dan Kewajiban
Dokumen Laporan
Rencana Kerja
• Project design: Verifikasi VCS/CCB/SDVista
• Laporan audit (standard verifikasi VCS/CCB/
SDVista), hasil survei lapangan, SDGs.
• Laporan Kegiatan
• Kerangka kerja penyusun rencana kerja
detail restorasi
• Monitoring evaluasi, document pendukung
Business Model
Mendapatkan insentif
dari kegiatan:
• Pencegahan
pelepasan emisi
CO2, di wilayah
kerja.
• Menjaga kandungan
karbon dan
keanekaragaman
hayati yang ada
agar tidak lepas.
5
Nilai Ekonomi Hutan Gambut
• Upaya mencegah pelepasan CO2 atau Hutan
dikonversi berhasil dilakukan.
• Nilai Ekonomi dapat tercipta dalam bentuk
Karbon Kredit, setelah proses
pengembangan metodologi, sertifikasi,
verifikasi dengan standard tertentu diakui.
• Karbon Kredit yang dihasilkan diperdagangkan
melalui pasar karbon (berbagai skema:
voluntary carbon market, VCS, CCB, Vivo Plan,
dll).
• Karbon kredit ini dapat terjual apabila dibeli
oleh perusahaan yang memiliki kesadaran akan
lingkungan atau secara sukarela melakukan
pembelian Karbon Kredit karena adanya
tuntutan customer, adanya regulasi dari
pemerintah atau melalui kesepakatan
internasional (UNFCCC).
Tantangan
• Wilayah kerja nya adalah lahan gambut
terdegradasi yang harus direstorasi, rentan
terhadap kebakaran lahan, penjarahan,
pengembangan pemukiman dan kebun
masyarakat dan pembangunan daerah.
• Koordinasi rencana pembangunan daerah
dengan upaya restorasi dan konservasi .
• Regulasi pemerintah agar
mempertimbangkan mekanisme Bisnis to
Bisnis berdasarkan mekanisme pasar bagi
perdagangan karbon berbasis restorasi dan
konservasi.
• Konsep yang jelas atas penguasaan negara
atas kredit karbon yang akan diatur dalam
regulasi.
• Merupakan kawasan utama penyangga
TN Tanjung Puting dan hutan rawa
gambut tropis tersisa di Kab. Seruyan.
• 9 Desa berbatasan langsung dengan
wilayah TNTP.
• Memiliki High Conservation Value
(HCV))dan High Carbon Stock (HCS).
• Tantangan: sebagian wilayahnya adalah
lahan gambut terdegradasi, rentan
terhadap kebakaran lahan, pemukiman,
kebun masyarakat dan pembangunan
daerah.
Proyek Rimba Raya
• Menyelamatkan hutan rawa gambut tropis
tersisa di Kabupaten Seruyan yang memiliki
High Conservation Value dan High Carbon
Stock.
• Rawa gambut Seruyan merupakan sumber
penghidupan masyarakat (tangkapan ikan)
terbesar di Seruyan.
• Penyangga utama FISIK dan SOSIAL bagi
TN Tanjung Puting, habitat penting bagi
orangutan.
6
Kondisi Sosial Masyarakat Desa
• Kabupaten Seruyan masuk
kedalam kategori
underdeveloped* (BPS 2019).
• Masyarakat hidup dari hutan rawa
gambut, sebagai nelayan, petani
subsisten, pengambil NTFP
(seperti purun), buruh sawit,
pegawai negri. ____________ * a). Low community economy; b. Low human Resources; c. lack of facilities and infrastructure; d. low regional financial capacity; e. low accessibility; and f. regional characteristics with lack of transportation in hinterland area.
7
Memberdayakan dan
melibatkan Masyarakat
agar terlibat didalam
menjaga dan
melestarikan ekosistem
Hutan Rawa Gambut.
8
Masyarakat
Berdaya,
Hutan Sehat,
Iklim
Terjaga.
Pendekatan Rimba Raya
Skema Program Rimba Raya di Masyarakat
Buffer Zone
(Zona Pemanfaatan Masyarakat) Kesepahaman/
Perjanjian Desa
Kebutuhan Masyarakat
Program
di Masyarakat
Keswadayaan
Partisipatif
Kelompok
Program Kerjasama Program Fasilitasi Peran Masyarakat
Peran Parapihak:
Rimba Raya, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa,
TNTP dan pihak terkait lainnya
Musrembang
Program Pemerintah
Program Rimba Raya
Pemberdayaan Masyarakat
(Ekonomi, Edukasi, Kesehatan)
Mitigasi Perubahan Iklim
Biodiversiti
Masyarakat Berdaya, Hutan Sehat, Iklim Terjaga
Masyarakat Berdaya
Hutan Sehat Iklim Terjaga
• Ekonomi: Perjanjian desa, dana stimulasi, kelompok ternak
ayam, kelompok terasi Zuper, akses terhadap listrik (tenaga
surya), persemaian masyarakat.
• Edukasi: Sekolah lapang, bank sampah, bersih Seruyan,
pelajar berprestasi (SD, SMP, dan SMA), beasiswa SMA,
Perpustakaan desa, pemetaan partisipatif, lentera surya dan
pembangkitnya.
• Kesehatan: Kampanye pencegahan dan penyebaran
COVID 19, floating clinic, pengadaan air bersih individu dan
kelompok, kaca mata baca.
• Rehabilitasi dan restorasi hutan rawa
gambut.
• Perlindungan terhadap
Keanekaragaman Hayati.
• Pemasangan 25 camera trap.
• Pelepasliaran orangutan dan
monitoring.
• Pemetaan HCV, pembuatan petak ukur
permanen.
• Invetarisasi Hutan Berkala RE (IHBRE).
• Perlindungan dan Pengamanan
Hutan dari kegiatan illegal.
• Pencegahan kebakaran hutan
(pelatihan bersama MPA, pembuatan
sumur bor, canal blocking. patroli
bersama, analisa fire danger rating,
mini weather station, menara
pengawas api).
Klinik Terapung ke 8 Desa
Putri, melahirkan anak di Camp
lepasliar
Pemasangan Poster Pencegahan
Penularan COVID 19 Kelompok Ternak Ayam
Perempuan
Masyarakat Berdaya, Hutan Sehat, Iklim Terjaga
Rapid Assessment Elektrifikasi PLTS
Klinik Terapung ke 8 Desa Stasiun Cuaca Mini Bersih Sungai Seruyan
Masyarakat Berdaya, Hutan Sehat, Iklim Terjaga
Akses terhadap air bersih (WPS) Patroli Lentera Tenaga Surya Pembanguna Menara pantau
api
“Air Sungai Seruyan ini kotor
dan tidak layak minum”
Bapak Jumeri, warga Desa Muara 2
13
• Rimba Raya
membagikan 1,852
unit alat penyaring
air bersih di 14 desa
(7 lt).
• 3 Unit Water
Purifying System
kapasitas 2,000 lt
Akses terhadap air bersih (WPS)
Akses terhadap air bersih (WPS)
Water filter unit
KLINIK TERAPUNG
(FLOATING CLINIC)
Menjangkau 8 desa, 2 dusun,
bekerjasama dengan Pemda Seruyan
untuk mendukung Gerakan
Masyarakat Sehat Nasional.
Kegiatan ini akan dikuti dengan
edukasi “literasi gambut” untuk anak
anak SD
14
“Rimba Raya will be one
of the most important
Orangutan conservation
projects in the world,”
Birute Galdikas
Orangutan Foundation
International
15
Bersih-bersih
Sungai Seruyan
2019
16 TAHUN 2020 PROGRAM : 14 TON SAMPAH DIBERSIHKAN
Perlindungan
Keanekaragaman
Hayati
17
Perlindungan dan Pengamanan Hutan
Sample Text Here Lorem ipsum dolor sit
amet
Sample Text Here Lorem ipsum dolor sit
amet
Sample Text Here Lorem ipsum dolor sit
amet
Sample Text Here Lorem ipsum dolor sit
amet
Perlindungan dan Pengamanan Hutan sebagai usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan, bersama masyarakat dan staff TN Tanjung Puting
Strategi Rimba
Raya
• Monitoring kegiatan illegal logging, perambahan lahan, perburuan satwa liar dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun, alat listrik dan bahan peledak
• Koordinasi internal RRC, koordinasi dengan Pemdes dan multi pihak, monitoring.
• Pencegahan Kebakaran Hutan (initial attack).
Pendekatan Masyarakat Berdaya, Hutan Sehat, Iklim Terjaga
Kategori MASYARAKAT PERUBAHAN IKLIM BIODIVERSITAS
Fokus Kegiatan Ekonomi Pendidikan Kesehatan Ekosistem yang Sehat Regenerasi dan Perlindungan Biodiversitas
Kontribusi terhadap pencapaian Target SDGs
Micro finance, kelompok ekonomi masyarakat untuk penambahan pendapatan
Literasi, beasiswa, penyadartahuan, solar panel
Klinik terapung, penyaring air minum individu dan kelompok, kampanye kesehatan
Perlindungan hutan, bersih sungai, drone, camera trap, pembangkit listrik tenaga surya
Perlindungan biodiversitas, camp release orangutan, penanaman pohon, perlindungan satwa terancam punah
Kegiatan Rimba Raya dan Pencapaian Target SDGs
MITRA UTAMA
• Infinite-EARTH, penggagas Rimba Raya Biodiversity Reserve.
• KLHK, TN Tanjung Puting, Pemda Kabupaten Seruyan, BRG (Berdasarkan SK dan MOU).
• Orangutan Foundation International, Widya Erti Indonesia.
• Pemerintah Desa, melalui MOU.
• Bekerja di 2 Kecamatan, 14 desa, dengan 9 Desa berbatasan langsung dengan wilayah TNTP. Total penduduk 14 desa sekitar 38,500 jiwa.
20
_________ Kecamatan Seruyan Hilir: 1) Desa Baung; 2) Desa Muara Dua; 3) Desa Tanjung Rangas; 4) Desa Pematang Limau; 5) Desa Persil Raya; 6) Kelurahan Kuala Pembuang 1; 7) Kelurahan Kuala Pembuang 2; 8) Desa Sungai Undang; 9) Desa Sungai Perlu; 10) Desa Jahitan. Kecamatan Danau Sembuluh: 1) Ulak Batu, 2) Palingkau, 3) Cempaka Baru dan 4) Telaga Pulang.
Dharma Rimba Raya “Dengan melindungi hutan kita menjaga semua kehidupan yang ada didalamnya dan
berkontribusi bagi penyeimbang iklim global. Berdayakan Masyarakat agar turut terlibt didalam
menjaga hutan rawa gambut. Bersama kita mencintai bumi agar jangan sampai dirusak”
Djonni Andhella, Presiden Direktur RRC
21
22
Rimba Raya Conservation Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 8 Unit 825C Jl. Gatot Subroto, Jakarta 10270 Tel: 021 5746743 Sampit Jl. MT Haryono No.62 Sampit 74322 Kalimantan Tengah Tel: 0531 22497 www.rimba-raya.com