transcript
- 1. STIMULUS ORGANISM RESPONSE THEORY Putri Mentari 210110130067
Mankom A Tim Dosen Pengampu: DR. Antar Venus M.A.Comm. Meria
Octavianti S.Sos., M.Si. MANAJEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013/2014
- 2. Komunikasi massa pada dasarnya merupakan proses komunikasi
satu arah, artinya komunikasi berlangsung dari komunikator (sumber)
melalui media kepada komunikan (khalayak). Karakteristik Komunikasi
Massa adalah sebagai berikut : a. Komunikator b. Pesan c. Media d.
Khalayak e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa f.
Gatekeeper(Penjaga Gawang)
- 3. Dimulai pada tahun 1930-an, lahir suatu model klasik
komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi, Teori
S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek material
dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang
jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku,
kognisi afeksi dan konasi.
- 4. Introduction Carl Iver Hovland Mengutip pendapat Hovland,
Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang
baru ada tiga variabel penting yaitu: (a) perhatian, (b)
pengertian, dan (c) penerimaan.
- 5. DEFINISI s-o-r ASUMSI S-O-R Unsur-unsur s-o-r KONSEP
- 6. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses
aksi- reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata
verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang
orang lain memberikan respon dengan cara tertentu.
- 7. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya
perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus)
yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber
komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya
berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku
seseorang, kelompok atau masyarakat.
- 8. Pesan ( Stimulus,S) Komunikan ( Organism, O) Efek (
Response,R)
- 9. Model S- O-R Penjelasa n Hosland Manfaat S-O-R
- 10. STIMULUS Organisme: 1.Perhatian 2.Pengertian 3.Penerimaan
Response (Perubahan Sikap)
- 11. Hovland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan
perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses
perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada
individu yang terdiri dari : Stimulus (rangsang) yang diberikan
pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus telah
mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti
stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. Setelah itu
organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan
untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). *
Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan
maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu
tersebut (perubahan perilaku).
- 12. 1. Perhatian Pada tahap ini diaharapkan, pesan yang
disampaikan oleh komunikator secara terus-menerus bisa membuat
komunikan tampa sadar meperlajari pesan tersebut. 2. Ketertarikan
Ketika komunikan sudah memberikan perhatian terhadap pesan yang
diterimanya maka komunikasi akan berlangsung. 3. Keinginan Ditahap
ini diharapkan, komunikan yang sudah memiliki ketertarikan terhadap
pesan, memiliki keinginan untuk memutuskan melaksanakan pesan yang
didapatnya. 4. Keputusan Dalam tahap ini komunikan, akan membuat
keputusan terhadap pesan yang diterimanya untuk melaksanakan pesan
tersebut atau menolak. misalanya keinginan untuk memakai produk
yang iklannya disiarkan di televisi atau tidak. 5. Tindakan Setelah
komunikan mengolahnya dan menerima pesanyanya, maka terjadilah
kesediaan untuk mengubah sikap.
- 13. Remaja mudah tergoda iklan rokok Masifnya iklan, promosi
dan sponsor rokok merupakan pemicu naiknya jumlah perokok terutama
remaja dan anak. Remaja dan anak merupakan sasaran yang rentan
tertarik mencoba rokok akibat iklan, promosi dan sponsor rokok
tersebut. Data dari Tobacco Control Support Center menyebutkan
jumlah perokok remaja meningkat 12,9 persen dalam kurun waktu 15
tahun. Survei yang dilakukan KPAI pada 10.000 remaja dan anak
beberapa waktu lalu menunjukan 93 persen anak melihat iklan rokok
dari tayangan televisi. 50 persen dari baliho dijalan, dan 73
persen dari sponsor acara. Iklan rokok sangat mempengaruhi
ketertarikan remaja dan anak untuk merokok. Penelitian membuktikan
bahwa 70 persen anak muda yang melihat iklan rokok terpengaruh
untuk merokok. Iklan rokok yang cenderung kreatif dan menunjukan
nilai kebersamaan dan kepahlawanan dapat menarik remaja dan
anak
- 14. Kesimpulan Berdasarkan paparan diatas maka S-O-R dapat
dikatan sebagai teori yang sah. Dikarenakan S-O-R dapat meramalkan
dan memiliki pandangan yang baik dan juga dapat meramalkankan
dampak dari penggunaan teori ini.
- 15. Video Teori SOR
- 16. PENJELASAN VIDEO Video tersebut menggambarkan bahwa sutu
tindakan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dapat
memberikan efek kepada orang lain. Contohnya pada saat orang
pertama menampar muka orang kedua, orang kedua langsung merasakan
sakit. Contoh tersebut secara tidak langsung menggambarkan teori
SOR.
- 17. Nama : Antar Venus TTL : Serang-Banten,2 Juni 1968. Beliau
adalah Pakar Komunikasi yang yang terobsesi membumikan ilmu
komunikasi. Sebagai pembina mata kuliah teori- teori Komunikasi di
Universitas Padjadjaran, Dosen ini menyebarkan motto 'Learning
communication theories in practical way.
- 18. Nama saya Putri Mentari,berumur 19th, lahir di Bekasi pada
06 April 1995. Anak keempat dari empat bersaudara. Saya memulai
pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA dan hingga sekarang saya sangat
bangga karena bisa meneruskan pendidikan saya ke jenjang yang lebih
tinggi, saya sekarang sedang menempuh program pendidikan S1 jurusan
Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas
Padjadjaran.