Trauma Inhalasi Dr.buyung

Post on 01-Dec-2015

90 views 4 download

Tags:

description

Trauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyungTrauma Inhalasi Dr.buyung

transcript

Thermal and Inhalation Injury

Dr Buyung Hartiyo Laksono SpAn

Anestesiologi dan Terapi IntensifRS Saiful Anwar – FK UNIBRAW

Sallier Papyrus 1650 SM

1650 SM

I do not see a sculptor on a missionor a goldsmith on the task of being dispatched (?)but I see the coppersmith at his toilat the mouth of his furnacehis fingers like crocodile skinhis stench worse than fish eggs

The mat-weaver (lives) inside the weaving-househe is worse off than a woman,with his knees up to his stomach,unable to breathe in any air

ASAP

Bervariasi, berubah sesuai dengan waktu pembakaran

Gas-gas toksik dan oksigen yang rendah

Komposisi: Aldehydes (formaldehyde, acrolein), ammonia,

hydrogen sulfide, sulfur dioxide, hydrogen chloride, hydrogen fluoride, phosgene, nitrogen dioxide, organic nitriles

Bahan-bahan partikelPrien et al. Burns 1988; 14:451-460

Inhalation Injury

Mortalitas akibat trauma asap saja adalah 0-11%

Mortalitas akibat trauma asap dan luka bakar adalah 30-90%

Inhalasi asap yang menyebabkan pneumonia menyebabkan mortalitas sebesar 60%

Miller et al. Journal of Burn Care Research. 2009; 30(2) 249-256

Derajat Inhalation Injury

Endorf and Gamelli. Journal of Burn Care and Research. 2007; 28:80-83

Klasifikasi Anatomis

Upper airwayLower airwaySystemic toxicity

http://www.monroecc.edu/depts/pstc/backup/parasan4.htm

Upper Airway Injury

Obstruksi terjadi akibat: Edema Hemorrhage/perdarahan Ulserasi mukosa

Edema faring ringan dapat menyebabkan obstruksi total upper airway dan asfiksia hanya dalam beberapa jam

Inflamasi dapat disebabkan oleh ammonia, hydrogen chloride and iritan kimia yang ditemukan pada asap

Injury Parenkim Paru

Hanya uap yang dapat merusak imunitas upper airway dan mentransmisikan panas ke airway subglotis

Trauma seluler langsung menyebabkan respon inflamasi Mengakibatkan bronkokonstriksi Peningkatan pada aliran darah

tracheobronchial dengan edema Infiltrasi leukosit

Injury Parenkim Paru

Sloughing jaringan nekrotik yang mengobstruksi airways

Dapat menyebabkan obstruksi airway parsial atau total

Dapat menjadi fatal

Injury Parenkim Paru

Parenkim paru menunjukkan: Berbagai derajat kongesti Edema interstitial dan alveolar Membran hyalin Atelectasis luas

Injury Parenkim Paru

Efek sistemik: Peningkatan RAW V/Q mismatch Peningkatan konsumsi oksigen Penurunan compliance Penurunan oksigenasi Penurunan produksi surfaktan

Keracunan Karbon Monoksida

Inhalasi asap dari semua tipe kebakaran menyebabkan paparan CO yang signifikan.

Pulse oximeter tidak merefleksikan saturasi oksigen sebenarnya dalam kondisi adanya COHB.

Gejala- Tabel 39-1

Manifestasi Klinis

Injury inhalasi asap cenderung terjadi pada individu dengan:

Riwayat trauma bakar pada ruang tertutup

Adanya luka bakar di wajah Bulu hidung dan wajah terbakar Erythema oropharynx Sputum yang mengandung karbon Debris di sekitar hidung, mulut, dan

faring

Bronkoskopi

Gold standard untuk diagnosis injury inhalasi

Memberikan visualisasi langsung airway

Debu Hangus Erythema mukosa Ulserasi Hemorrhage Edema Inflamasi

Bronkoskopi

Awal Lanjut

Penatalaksanaan

Terapi Oksigen Menjaga Airway Terapi Higiene Bronchial Manajemen Farmakologik Ventilasi Mekanik

Konvensional Frekuensi tinggi

Penatalaksanaan

Terapi Oksigen Awalnya berikan 100%

Wean dengan nilai analisis gas darah

Analisis COHB dengan co-ox

Penatalaksanaan

Menjaga airway Intubasi oleh klinisi yang paling

berpengalaman

Intubasi nasal lebih mudah untuk

mengamankan selang (tube) pada

wajah yang terbakar

Luka bakar di leher dapat

menyebabkan kontraksi jaringan yang

menyebabkan restriksi airway Escharotomi untuk menurunkan tekanan

Penatalaksanaan

Terapi Higiene Bronchial Penumpukan sekret dapat mengancam

jiwa

Ambulasi/mobilisasi dini

Batuk terapeutik

PT dada

Airway suctioning

Bronkoskopi terapeutik

Agen farmakologik untuk penumpukan

sekret

Management

Penatalaksanaan Farmakologis Injury inhalasi menghasilkan

bronkospasme berat dan wheezing Terapi dengan B2 – agonists

Epinefrin untuk menginduksi vasokonstriksi

(trx edema), bronkodilatasi, dan

mengencerkan sekret

Mukolitik untuk mengencerkan mukus di

airway

Heparin/mukolitik nebulizer dapat

menurunkan mortalitas pasien

Penatalaksanaan

Ventilasi Mekanik Untuk gagal nafas yang berhubungan

dengan trauma inhalasi

Pasien dengan tipe trauma ini berisiko

mengalami trauma akibat ventilator

(ventilator associated injury)

Penatalaksanaan

Ventilasi Mekanik Konvensional Mulai dengan Vt of 12-15 ml/kg

Hasil akhir yang lebih baik dengan non

conventional modes of ventilation

misalnya: Pressure limited ventilation

Penurunan tingkat kematian dengan tipe

injury ini

High Frequency Ventilation

Memberikan O2 pada konsentrasi yang lebih rendah dan ventilasi adekuat pada penurunan tekanan airway.

Menurunkan barotrauma Insiden pneumonia lebih rendah Perbaikan rasio PaO2/FiO2

Shriners Protocol Sejak 1990 (560+ pasien

diterapi)

Mlcak RP et al. Burns, 2007;33:2-13

Komplikasi

Sebagian besar komplikasi adalah infeksi dan gagal nafas

Barotrauma akibat MV Komplikasi lanjut akibat respon

inflamasi dari tubuh Bronchiectasis Stenosis bronchial Erosi ETT cuff

Hasil Akhir Jangka Panjang

Sebagian besar pasien memiliki parenkim paru yang normal dalam 5 bulan

Anak-anak membaik secara bertahap

PFT berubah sampai usia 8 tahun Perubahan mekanik paru Gangguan pertukaran gas Scar pada dinding dada Kelemahan otot-otot respirasi Beberapa anak tidak pernah kembali

ke fungsi paru normal

Case....

Kontrol Airway!!! ≥ 40% luka bakar Transport

http://www.burnsurgery.com/Betaweb/Modules/initial/bsinitialsec2.htm