Walisongo : Sunan drajat ( Sejarah Kelas X )

Post on 14-Jan-2017

354 views 16 download

transcript

SEJARAH SEMESTER 2 BAB II

KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA

Oleh Kelompok 4

Surakarta, 19 Maret 2016

Anggota Kelompok 4Adinda (02), Atika (09)

Gangga (15), Wahyu (34)

SUNAN DRAJAT

Peninggalan Ajaran Biografi

BIOGRAFI

Sunan Drajat bernama kecil Raden Syari fuddin/Raden Qosim putra Sunan Ampel & Nyi Ageng Manila (Dewi Condrowati) yang terkenal cerdas. Lahir tahun 1470 M & berdakwah di Desa Drajat Kec. Paciran Kab. Lamongan, Jawa Timur sebagai pusat dakwah pada abad 15-16 M. Ia memegang kendali keprajaan di Drajat sebagai otonom kerajaan Demak selama 36 tahun

Beliau terkenal berjiwa sosial & memperhatikan fakir miskin. Ia mengutamakan kesejahteraan baru memberikan ajaran Islam. Motivasi ditekankan pada etos kerja, kedermawanan, dan kemakmuran.

Sebagai penghargaan menyebarkan Islam dan menanggulangi kemiskinan, ia memperoleh gelar Sunan Mayang Madu dari Raden Patah, Sultan Demak pada tahun 1442 atau 1520 M. Beliau wafat tahun 1522 M & dimakamkan di Desa Drajat Kec. Paciran Kab. Lamongan, Jawa Timur.

SILSILAH KELUARGA

Sunan Ampel

Siti Muntosiyah-Sunan Giri

Nyi Ageng Maloka-

Raden Patah

*Putri-Sunan Kalijaga

Nyi Ageng Manila/Dewi Condrowati

Sunan Drajat

Kemuning

Dewi Sufiyah

Nyai Manten

Dewi Wuryan

Pangeran

TrangganaPanger

an Sandi

Sunan Bonang

Siti Syafe’atS. MutmainahS. Sofi’ah

Note : Pangeran Trenggana & Raden Patah adalah raja Kerajaan Demak

AJARAN

Sunan Drajat memperkenalkan Islam melalui konsep dakwah bil-hikmah yaitu cara bijak tanpa memaksa. Dalam menyampaikan ajarannya, ia menempuh lima cara :1. Pengajian langsung di masjid atau langgar.2. Penyelenggaraan pendidikan di pesantren.3. Memberi fatwa/petuah dalam menyelesaikan masalah.4. Melalui kesenian tradisional lewat tembang pangkur

dengan iringan gending.5. Menyampaikan agama melalui ritual adat tradisional

dengan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

AJARAN 1

Empat pokok ajaran dari Sunan Drajad~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~1. Menehono teken marang wong wuto.2. Menehono mangan marang wong kang luwe.3. Menehono busono marang wong kang mudo.4. Menehono ngiyup marang wong kang kudanan.Artinya :1. Berilah tongkat kepada orang yang buta.2. Berilah makan kepada orang yang kelaparan.3. Berilah pakaian kepada orang yang telanjang.4. Berilah tempat berteduh kepada orang yang kehujanan.

Makna tersirat dari 4 pokok ajaran tersebut adalah :1. Berilah petunjuk kepada orang yang bodoh.Pendidikan harus ditingkatkan karena memegang peranan penting bagi bangsa. Pendidikan berkualitas mencetak generasi penerus yang hebat.

2. Sejahterakan kehidupan orang miskin (kurang makan).Berbagai upaya harus dilakukan demi pemerataan hidup.

3. Ajarkan budi pekerti kepada orang yang tidak punya malu/belum beradab.Kemajuan bangsa ditentukan dari budi pekerti.

4. Berilah perlindungan bagi orang yang menderita/ditimpa bencana.Penanggulangan bencana bukan hanya aspek fisik, tapi yang lebih penting pada aspek psikis & rohani.

AJARAN 2

Ajaran Sapta Paweling Petuah Sunan Drajat1. "Memangun resep tyasing Sasoma", selalu membuat senang hati orang lain.2. "Jroning suka kudu éling lan waspada", setiap suasana bahagia selalu ingat kepada Allah dan waspada kepada sekeliling.3. "Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah", dalam menempuh perjalanan luhur, tidak boleh terpengaruh oleh segala rintangan.4. "Meper hardaning pancadriya", selalu bisa menekan nafsu.5. "Mulya guna panca waktu“, jika ingin hidup mulia dunia-akhirat hendaklah salat lima waktu.6. "Heneng-Hening-Henung", dalam bahasa gamelan "nang-ning-nong", hidup "nang“ senantiasa tenang, "ning“ senantiasa mengheningkan hati & pikiran, & "nung" merenung untuk apa hidup.7. “Segara ombak pinana tunggal,” kehidupan manusia ibarat ombak bergelombang dan akan selamat dunia-akhirat asal berpasrah diri kepada Allah.

AJARAN 3

1. Memangun resep teyasing sasomo. (selalu membuat senang hati orang lain)

2. Jroning suko kudu eling Ian waspodo. (dalam suasana riang tetap ingat dan waspada)

3. Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah. (dalam perjalanan mencapai cita luhur tidak peduli dengan segala rintangan)

4. Meper hardaning pancadriya. (menekan nafsu)

5. Heneng – Hening – Henung (keadaan diam akan mem peroleh keheningan akan mencapai cita luhur)

6. Mulyo guno panca waktu. (kebahagiaan lahir-batin dicapai dengan sholat lima waktu)

7. Menehono teken marang wong wuto; Menehono mangan marang wong luwe; Menehono busono marang wong wudo; Menehono ngiyup marang wong kodanan (Ajarkan ilmu pada orang yang tidak tau ; Berilah makan orang lapar ; Berilah baju pada orang yang tidak punya baju ; Berilah perlindungan orang yang menderita)

PENINGGALAN

Sunan Drajat dikenal sebagai pencipta tembang Mocopat Pangkur dengan iringan gamelan Singo Mengkok. Untuk menghormati Sunan, Pemerintah Kab. Lamongan mendirikan Museum Daerah Sunan Drajat disebelah timur Makamya. Museum diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur tanggal 1 Maret 1992.

GAMELAN SINGO MENGKOK

Al-Qur’an Peninggalan Sunan

Drajat

Bedug Peninggalan Sunan Drajat

Makam Sunan Drajat

Gubug Peninggalan Sunan Drajat

KERAMIK PENINGGALAN SUNAN DRAJAT

PERTANYAAN?

TERIMAKASIH