Post on 07-Feb-2023
transcript
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMPETENSI
GURU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI LOLAK SULAWESI UTARA
OLEH
Mayanti Datunsolang
Nim: 1320411174
TESIS
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI GELAR MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
PADA PRODI PENDIDIKAN ISLAM KONSENTRASI MANAJEMEN DAN
KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014-2015
vii
ABSTRAK
Mayanti Datunsolang (1320411174). Manajemen Kepala Sekolah dalam
Pemberdayaan Kompetensi Guru dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa
(Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak, Sulawesi Utara). Tesis.
Konsentrasi Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Islam, Program Studi
Pendidikan Islam, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.
Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM), memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran.
Oleh karena itu Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
paling berperan dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Upaya
peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan manajerial
kepala sekolah. Kepala sekolah hendaknya berupaya untuk mendayagunakan
sumber-sumber, baik personal maupun material secara efektif dan efisien guna
menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.
Berdasarkan kajiannya, penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan
(field research) yang bersifat kualitatif. Penentuan subjek penelitian dilakukan
dengan menggunakan purposive sampling dan snowboll sampling. Dalam proses
pengumpulan data peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Sedangkan teknik penganalisisan data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik analisis data deskriptif-kualitatif dengan pendekatan induktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, manajemen kepela
sekolah dalam pemberdayaan kompetensi guru di MTs N Lolak, meliputi, a)
manajer, b) Kepala sekolah sebagai leader, c) Kepala sekolah sebagai educator, d).
Kepala sekolah sebagai administrator, e) Kepala sekolah sebagai motivator, f)
Kepala sekolah sebagai supervisor, g) Kepala sekolah sebagai inovator. Kedua:
manajemen Kepala sekolah dalam memberdayakan kompetensi guru meliputi: a)
planing, b) organizing, c) actuating, d) controlilng yang berdampak pada hasil
belajar siswa yang berupa: a) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa, bentuk dan tipe hasil belajar, evaluasi hasil belajar dan penilaian hasil
belajar. Ketiga: faktor pendukung dan penghambat, faktor pendukung manajemen
kepala sekolah yaitu kepercayaan oleh pemerintah untuk memberikan kebebasan
kepada pihak sekolah untuk mengembangkannya. Faktor pendukung kompetensi
guru internal meliputi: a) keinginan untuk memiliki kompetensi yang baik, b)
harap untuk diangkat menjadi pengawai negeri sipil, c) semangat pengabdian
untuk mendapat berkah. Exsternal meliputi: a) aturan tentang persyaratan,
sertifikasi dan tunjangan profesi guru, b) dorongan keluarga dan teman sejawat.
Faktor penghambat manajemen kepala sekolah internal meliputi: a) keadaan
siswa, b) sistem. External meliputi: a) hubungan dangan masyarakat, b) hubungan
dengan pemerintah. Faktor penghambat kompetensi guru internal meliputi: a)
honor yang kecil, b) kurang berani melakukan inovasi, c) takut berbeda dengan
sekolah lain. External meliputi: a) minimnya pelatihan dan jabatan bagi guru
madrasah.
Kata kunci: Mananajemen Kepala Sekolah, Kompetensi Guru, Hasil Belajar
Siswa.
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI, Menteri
Pendidikan dan Menteri Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987
Tertanggal 22 Januari 1988
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin N a m a
Alif tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
Ba b -
Ta t -
śa’ ś s (dengan titik di atas)
Jim j -
ha’ h h (dengan titik di bawah)
kha’ kh -
Dal d -
Zal ż z (dengan titik di atas)
Ra r -
Za ż -
Sin s -
Syin sy -
Sad ş s (dengan titik di bawah)
Dad d d (dengan titik di bawah)
Ta t t (dengan titik di bawah)
Za z z (dengan titik di bawah)
‘ain ‘ koma terbalik ke atas
ix
Gain g -
Fa f -
Qaf q -
Kaf k -
Lam l -
Mim m -
Nun n -
Wawu w -
Ha h -
Hamzah apostrof
ya’ y
B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.
contoh : ditulis Ahmadiyyah
C. Ta’ Marbutah di Akhir Kata
1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap
menjadi Bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya.
ditulis jama’ah
2. Bila dihidupkan ditulis t, contoh :
ditulis karamatul-auliya’
D. Vokal Pendek
Fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dammah ditulis u.
x
E. Vokal Panjang
a panjang ditulis ā, i panjang ditulis ī dan u panjang ditulis ū, masing-masing
dengan tanda hubung (-) di atasnya.
F. Vokal Rangkap
1. Fathah + ya’ mati ditulis ai, contoh :
ditulis bainakum,
2. Fathah + wawu mati ditulis au, contoh : ditulis qaul
G. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan
apostrof (‘)
ditulis a’antum ditulis mu’annas
H. Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah, contoh :
ditulis al-Qur’an ditulis al-Qiyas
2. Bila diiikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya.
ditulis as-Sama ditulis asy-Syams
I. Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD.
J. Kata dalam rangkaian Frasa dan Kalimat
1. Ditulis kata per kata, contoh :
ditulis zawi al-furud
2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapan dalam rangkaian tersebut, cintoh :
ditulis ahl as-Sunnah
ditulis Syaikh al-Islam atau Syaikhul-Islam
xi
MOTTO
وجعلنا منهم أئمة يهدون بؤمرنا لما صبروا وكانىا بآياتنا يىقنىن.
Artinya: “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar . Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS As-Sajdah Ayat 24)
Manusia dan ilmu bagai agin dan arahnya, bagai kertas dan kapas,
bagai langit dan birunya, bagai air dan muaranya, yang seiring dan
bergandengan karena ketika melihat salah satunya pasti yang lain
tidak terlupakan, mereka tidak dapat dipisahkan karena itulah
untuk memanusiakan manusia membutuhkan ilmu. Dengan ilmu
dapat membingkai diri menjadi lebih baik, karena sesungguhnya
orang yang mengaku lebih muliapun di banding firaun maka ia
termask golongan orang yang sombong. (Kutipan kajian kyai
Kuswaidi Syafi’ie pengasuh pondok pesantren Maulana Rumi).
xii
PERSEMBAHAN
Dengan memohon petunjuk dan ridha Allah SWT, karya
ini penulis persembahkan untuk:
ALMAMATER TERCINTA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA YOGYAKARTA PRODI PENDDIKAN ISLAM
KONSENTRASI MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN
ISLAM
xiii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, Allah
yang Maha Kasih, sebagai ungkapan rasa bahagia, yang telah memberikan
hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis
ini. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW,
yang membawa risalah kebenaran untuk seluruh umat manusia.
Sungguh tesis ini dapat terselesaikan berkat dukungan moral spiritual
dan material dari berbagai pihak, baik dukungan secara institute maupun
personal. Tesis ini merupakan salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan kuliah
Program Strata Dua (S2) pada program Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sebagaimana karya pada umumnya, banyak pihak yang terlibat dalam
penyelesaian tesis ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis perlu
menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada :
1. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D. Selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2. Prof. Dr. Noorhaidi Hasan, M.A., Ph.D. Selaku Direktur Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xiv
3. Prof. Dr. H. Maragustam MA, selaku Kaprodi sekaligus pembimbing yang
telah tulus dan ikhlas membimbing dan mengarahkan serta penuh kesabaran
dan kasih sayang dalam membina penulis.
4. Dr. Abdul Munip, M.Ag, selaku sekretaris Prodi Pascasarjana Program Studi
Pendidikan Islam.
5. Dosen-dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta karena berkat
ilmu yang diajarkan telah membukakan pikiran, mata dan hati penulis,
sehingga tesis ini tidak akan terwujud tanpa ada bapak dan ibu.
6. Staf Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
Terima Kasih untuk dedikasinya. Sehingga mempermudah penulis untuk
pengumpulan referensi tesis ini.
7. Bapak Rahmanto yang telah sudi untuk membantu dalam pelayanan
administrasi jurusan.
8. Drs. Ibrahim Soleman selaku kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri
Lolak beserta jajarannya yang telah memberikan izin penelitian dan
memberikan informasi serta data demi suksesnya penelitian ini.
9. Siswa dan siswi serta masyarakat di lingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri
Lolak.
10. Kedua orang tua saya Bapak Hadis Datunsolang dan Ibu Aima Paputungan.
Kakakku Hermawan Datunsolang serta adik-adikku tercinta Jodiawan
Datunsolang dan Marsya Datunsolang, iringan do’a dan motivasi yang tidak
pernah terputus selama penulis menempuh studi ini.
xv
11. Keluarga Besar yang ada di Lolak Datunsolang-Paputungan, kakek dan nenek.
Om dan tante, sepupu dan ponakan.
12. Teman sekos Srihandayani, yang telas tulus dan iklas membantu penulis,
memberikan motivasi dan mengingatkan saya untuk selalu semangat.
13. Sahabatku, keluarga besar MKPI-B 2013, semangat dan motivasi kalian
menjadikanku semakin kuat dan optimis dalam menyelesaikan tesis ini.
Kenangan bersama kalian tidak akan pernah terlupakan.
14. Sahabat-sahabatku keluarga besar rumah inggris jogja, keluargaku selama di
Yogyakarta yang memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis. Canda
dan tawa menghiasi hari-hariku selama di yogyakarta. Terima kasih untuk
dukungan moril dan materil sehingga tesis ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Dan seluruh teman-temanku di manapun kalian berada yang tak
dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak berpartisipasi selama
penulis menyelesaikan studi ini.
Akhirnya, semoga segala bantuan yang tak ternilai harganya ini mendapat
balasan dari Allah SWT. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya, dan pembaca pada umumnya.
Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Yogyakarta, 29 Mei 2015
Penulis
Mayanti Datunsolang
xvi
DAFTAR ISI
BEBAS PLAGIASI .................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... ii
PENGESAHAN DIREKTUR ..................................................................... iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI ................................................................ iv
NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................. v
ABSTRAK .................................................................................................. vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN ..................................... vii
MOTTO ...................................................................................................... x
PERSEMBAHAN ....................................................................................... xi
KATA PENGANTAR ................................................................................ xii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................... 7
D. Kajian/ telaah Pustaka ........................................................... 9
E. Metodologi Penelitian ........................................................... 16
F. Sistematika Pembahasan ....................................................... 21
BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................... 23
A. Manajemen Kepala Sekolah .................................................. 23
1. Pengertian Manajemen .................................................... 23
2. Pengertian Kepala Sekolah ............................................. 25
3. Fungsi dan Peran Kepala Sekolah ................................... 27
4. Kegiatan Manajemen Kepala Sekolah ............................ 31
5. Konsep Manajemen Kepala Sekolah dalam Pendidikan
Islam ................................................................................ 33
B. Kompetensi Guru ................................................................... 38
1. Pengertian Kompetensi ................................................... 38
2. Hakikat Kompetensi Guru ............................................... 39
3. Aspek-aspek Kompetensi Guru ....................................... 41
a. Kompetensi Paedagogis ............................................ 43
b. Kompetensi Kepribadian ........................................... 50
c. Kompetensi Sosial ..................................................... 56
xvii
d. Kompetensi Profesional ............................................ 62
4. Implementasi Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar
Siswa ............................................................................... 68
C. Hasil Belajar Siswa ............................................................... 70
1. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa ............ 70
2. Bentuk dan Tipe Hasil Belajar ........................................ 72
3. Evaluasi Hasil Belajar ..................................................... 79
4. Penialaian Hasil Belajar .................................................. 81
D. Skema Kerangka Berfikira .................................................... 82
BAB III PROFIL SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH
NEGERI LOLAK ................................................................................... 84
A. Keadaan Madrasah ............................................................... 84
B. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................ 86
C. Keadaan Peserta Didik .......................................................... 88
D. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ....................... 90
E. Keadaan Sarana dan Prasarana .............................................. 93
F. Dana Bantuan ........................................................................ 96
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 98
A. Manajemen Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri
Lolak ....................................................................................... 98
1. Kepala Sekolah sebagai Manajer .................................... 102
2. Kepala Sekolah sebagai Leader ....................................... 105
3. Kepala Sekolah sebagai Educator ................................... 107
4. Kepala Sekolah sebagai Administrator ........................... 110
5. Kepala Sekolah sebagai Motivator .................................. 111
6. Kepala Sekolah sebagai Supervisor ................................ 112
7. Kepala Sekolah sebagai Inovator .................................... 113
B. Kompetensi Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak ......... 114
1. Kompetensi Paedagogis .................................................. 115
2. Kompetensi Kepribadian ................................................. 120
3. Kompetensi Sosial ........................................................... 131
xviii
4. Kompetensi Profesional .................................................. 137
C. Manajemen Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan
Kompetensi Guru .................................................................... 141
1. Perencanaan (Pleanig) ..................................................... 142
2. Pengorganisasian (Organisation) .................................... 143
3. Penggerakan (Actuating) ................................................. 144
4. Pengawasan (Controlling) ............................................... 146
D. Implementasi Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar
Siswa ....................................................................................... 147
1. Pelajaran yang Kreatif dan Menyenagkan ...................... 147
2. Penggunaan Media yang Menarik ................................... 147
3. Memberikan angka merupakan Simbol dari Hasil
Belajr. .............................................................................. 147
4. Kompetisi ........................................................................ 148
5. memberikan Ulangan ...................................................... 148
6. mengetahui Hasil ............................................................. 149
7. Pujian ............................................................................... 149
8. Hukuman ......................................................................... 149
E. Hasil Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak ..... 150
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar Siswa . 150
2. Bentuk dan Tipe Hasil Belajar ........................................ 162
3. Evaluasi Hasil Belajar ..................................................... 167
4. Penilaian Hasil Belajar .................................................... 167
F. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Kepala
Sekolah dalam Pemberdayaan Kompetensi Guru dan
Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa ........................... 169
1. Faktor Pendukung .......................................................... 169
2. Faktor Penghambat .......................................................... 174
BAB V PENUTUP ................................................................................... 180
A. Kesimpulan ............................................................................ 180
B. Saran-saran ............................................................................ 183
xix
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
LAMPIRAN ...............................................................................................
xx
DAFTAR TABEL
Tabel I : Keadaan Peserta Didik ......................................................... 88
Tabel II : Mutasi Siswa ........................................................................ 88
Tabel III : Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ...................... 90
Tabel IV : Data Guru/ Pegawai.............................................................. 92
Tabel V : Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................. 93
Tabel VI : Keadaan Sarana Pendidikan ................................................. 94
Tabel VII : Bantuan Dana Pemerintah .................................................... 96
Tabel VIII : Buku Pegangan Guru............................................................ 96
Tabel IX : Daftar Nilai ...........................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM), memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran.
Karena fungsi utama dari guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran. Di samping itu, kedudukan guru dalam kegiatan
pembelajaran juga sangat strategis dan menentukan. Strategis karena guru yang
akan menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran, sedangkan bersifat
menentukan karena guru yang memilih dan memilah bahan pelajaran yang akan
disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan
tugas guru, ialah kinerjanya di dalam merencanakan/merancang, melaksanakan
mengevaluasi serta mendesain proses pembelajaran.
Untuk menambah wawasan tentang apa, mengapa dan bagaimana kinerja
guru profesional dalam mengimplementasikan kurikulum dan pengajaran,
terutama dalam memenej dan melaksanakan proses pembelajaran di kelas, profesi
guru telah hadir cukup lama di negeri ini. Sejalan dengan kenyataan itu, memang
harus diakui dan tak dapat di sangkal bahwa keberhasilan nasional akan
ditentukan oleh keberhasilan dalam mengelola pendidikan nasional. Dimana di
dalamnya guru menempati posisi sentral dan penting.1
Di tengah era globalisasi dan otonomi daerah, tuntutan perbaikan
pembelajaran di sekolah semakin mengemuka. Sekarang sedang terjadi perubahan
1Syarifudin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum (Cet. III; Jakarta:
Ciputat Press, 2005), hlm. vi.
2
manajemen sekolah yang semula bersifat sentralistik diarahkan kepada
manajement berbasis sekolah (MBS) yang mengutamakan kebutuhan pelajar
sebagai pelanggan pendidikan serta stakeholders (pihak terkait) lainnya. Orientasi
pembelajaran juga mengalami perubahan dari kegiatan belajar berpusat kepada
guru (teachers centered learning) sekarang menjadi pembelajaran berpusat
kepada murid (people centered lerning). Itu berarti reformasi sekolah, khususnya
pembelajaran merupakan hal yang mendesak untuk dirancang dan dilaksanakan
dengan baik. Perlu dukungan untuk mengaplikasikan konsep baru manajemen dan
strategi pembelajaran di sekolah.
Bagimanapun, proses pembelajaran efektif berkaitan dengan
pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan hanya akan
terwujud dengan pembelajaran yang baik. Karena itu, pengembangan potensi
secara maksimal akan menentukan corak kepribadian peserta didik dalam
berbagai dimensi kreativitasnya. Proses pembelajaran sebagai sistem harus
difungsikan secara efektif.2
Untuk memulai memberikan perhatian pada pendekatan pembelajaran itu
adalah dengan berusaha menjelaskan istilah-istilah yang seringkali berkembang
karena kemiripan dan dekatnya hubungan diantara masing-masing istilah yaitu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.3
Mengajar pada hakikatnya bukanlah semata persoalan menceritakan
sesuatu, begitu juga belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan
informasi ke dalam bentuk seseorang, apalagi belajar bahasa asing. Belajar
2Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran (Cet. I; Jakarta: Ciputat
Press, 2005), hlm. vi. 3Ibid., hlm. 1.
3
memerlukan keterlibatan mental dan kerja. Karena itu upaya awal yang perlu
dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pembelajaran siswa
agar upaya yang dilakukan pengajar dapat memberikan kebermaknaan sehingga
efektivitas pembelajaran bisa terwujud.
Sebagai alternatif untuk mengubah kondisi tersebut, strategi perlu
dipertimbangkan tatkala guru ingin melibatkan pembelajar secara maksimal dan
pembelajaran berlangsung aktif, kreatif, dan menyenagkan. Situasi seperti ini
dapat mendorong tercapainya kompetensi individu dan kelompok baik melalui
kompetensi maupun kerjasama, sehingga siswa dengan mudah menumbuhkan
keterampilannya.4
Oleh karena itu Kepala sekolah merupakan salah satu komponen
pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan.
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan
manajerial kepala sekolah. Kepala sekolah hendaknya berupaya untuk
mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material secara efektif
dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara
optimal.
Kepala sekolah juga memiliki tugas dan tanggungjawab yang besar di
dalam merencanakan, mengorganisir, membina, melaksanakan serta
mengendalikan sekolah dan Sumber Daya Manusia yang ada di dalamnya. Selain
itu kepala sekolah sebagai pemimpin yang tugasnya memotivasi guru agar lebih
ditingkatkan lagi mutu pendidikan.
4Umi Machmudah dan Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning dalam Pembelajaran
Bahasa Arab (Cet. I; Yogyakarta: UIN Malang Press, 2008), hlm. 3.
4
Guru merupakan kunci dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan
mereka berada dititk sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang
diarahkan pada perubahan-perubahan kualitatif. Setiap usaha peningkatan mutu
pendidikan seperti pembaharuan kurikulum, pengembangan metode-metode
mengajar, penyediaan sarana dan prasarana hanya akan berarti apabila melibatkan
guru.5
Dalam kenyataanya, kompetensi guru amat beragam. Berbagai penelitian
mengungkapkan bahwa tingkat penguasaan bahan ajar dan keterampilan dalam
menggunakan metode-metode mengajar yang inofatif masih kurang. Dewasa ini,
berbagai cara digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru yang telah
berdinas di sekolah melalui pendidikan dalam-jabatan (in-service training).
Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan mengajar, penguasaan
terhadap materi ajar, serta komitmen dan motivasi guru dalam mengajar.
Program-program dimaksud adalah sebagai berikut:
Pertama: program penyetaraan untuk meningkatkan kualifikasi guru.
Kedua: untuk menignkatkan kemampuan guru yang sifatnya khusus, dilakukan
penataran-penataran. Ketiga: pembinaan dan pengembangan kemampuan
profesional guru melalui wadah PKG (Pemantapan Kerja Guru), MGMP/BS
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran/ Bidang Studi), KKG/PKG (Kelompok Kerja
Guru/Pemantapan Kerja Guru), dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS)
yang dibeberapa daerah dikombinasikan dengan sisitem gugus.
5Fasli jalal dan dedi supriadi, Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah
(jakarta bumi aksara, 2008), hlm 262.
5
Melalui wadah ini para guru diarahkan untuk dapat berbagai pengalaman
mengenai cara mengajar dan materi ajar. Apa yang diperoleh para guru di
kelompok tersebut, kemudian diterapkan di kelas. Di beberapa daerah, pembinaan
seperti ini cukup efektif dalam menigkatkan pengetahuan dan keterampilan
mengajar guru, sementara disejumlah lokasi lainnya masih ditemukan kendala
yang berkaitan akses guru ke PKG/KKG dan motivasi guru untuk menerapkan apa
yang diperolehnya tersebut di sekolah/kelas.
Program-program pembinaan kompetensi guru memberikan perhatian
khusus pada hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan waktu/hari belajar,
evektivitas KBM/PBM, dan pemecahan masalah-masalah praktis yang
dihadapinya sehari-hari. Dipihak lain, materi-materi yang diniali kurang relevan
perlu dipangkas, dan untuk itu perlu dilakukan pengkajian yang intensif dan
komprehensif terhadap materi pendidikan/pelatihan guru yang dilakukan oleh para
ahli yang melibatkan para guru yang mengetahui dulu persoalannya.
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
serta keberhasilan dalam pembelajaran tergantung pada siapa yang mengajar
(guru), oleh sebab itu, guru yang baik adalah yang mampu memahami dan
mengerti batas kemampuan siswa, tidak memaksakan kehendak guru terhadap
siswa yang kurang mampu.
Hal ini dibarengi dengan kesungguhan dari siswa, dengan adanya alat
media yang lebih lengkap dapat membantu perkembangan siswa secara aktif dan
dengan adanya permainan di sela-sela pembelajaran membuat siswa tidak merasa
mengantuk.
6
Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak Sulawesi Utara adalah salah satu
sekolah unggulan dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Sekolah yang
menjadi pusat perhatian masyarakat ini mampu memberikan prestasi yang cukup
baik. Sekolah yang pembelajarannya mirip dengan pembelajaran anak pesantren
pada umumnya memberikan mutu yang memuaskan oleh para guru dan orang tua
mereka, disamping belajar di sekolah pada jam pembelajaran berlangsung, mereka
juga ada pembelajaran tambahan di luar jam pelajaran. Ini menandakan bahwa
guru yang bersangkutan dalam pembelajaran harus lebih inovatif, agar supaya
belajar dalam waktu yang lama dan terus-menerus tidak terkesan membosankan.
Dari uraian diatas maka sangatlah penting menciptakan pembelajaran yang
aktif, kreatif, dan terarah, kesemuanya itu hanyalah sebatas bagaimana
menciptakan pembelajaran yang lebih baik melalui proses “Manajemen”.
Alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut sebagai berikut :
Karena di Madrasah Tsanawiyah ini adalaha sekolah yang tadinya kecil dan
perkembangannya begitu cepat dalam segala bidang sehingga menjadi sekolah
favorit dikalangan anak didik yang dengan demikian berdampak pada hasil
pembelajaran bagi siswa.
Madrasah Tsanawiyah Negeri I Lolak merupakan salah satu sekolah yang
sudah berkembang, baik dari segi ilmu pengetahuan umum dan teknologi maupun
ilmu pengetahuan agama. Dengan demikian peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian tersebut.
Sekolah yang menjadi pusat perhatian ini menduduki urutan pertama
terbaik di bandingkan dengan sekolah lainnya yang ada di Kab Bolaang-
7
Mongondow Kec Lolak, Desa Lolak Sulawesi Utara, entah seperti apa manajemen
yang berada disekolah tersebut sehingga mampu mempertahankan eksistensinya
sampai sekarang.
Atas dasar latar belakang diatas, maka penulis meneliti tentang bagaimana
Manajemen Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan Kompetensi Guru dan
Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri I
Lolak Sulawesi Utara.
B. Rumusan Masalah:
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Manajemen Kepala Sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Lolak?
2. Bagaimana implementasi manajemen kepala sekolah dalam pemberdayaan
kompetensi guru terhadap hail belajar sisiwa di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Lolak?
3. Apa faktor penghambat dan faktor pendukung terhadap manajemen kepala
sekolah dalam pemberdayaan kompetensi guru dan implikasinya terhadap
hasil belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a) Tujuan Penelitian
Guna memberikan informasi yang akurat tentang Manajemen Kepala
Sekolah dalam Pemberdayaan Kompetensi Guru dan Implikasinya Terhadap Hasil
8
Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri I Lolak Sulawesi Utara dengan
cakupannya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui manajemen kepala sekolah di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Lolak!
2. Untuk mengetahui manajemen kepala sekolah dalam pemberdayaan
kompetensi guru dan implikasinya terhadap hasil belajar siswa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak Sulawesi Utara!
3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung
manajemen kepala sekolah dalam pemberdayaan kompetensi guru dan
implikasinya terhadap hasil belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Lolak Sulawesi Utara!
b) Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
1) Memberikan sumbangsih pemikiran berupa teori atau hal-hal yang
bersifat praktis demi menambah dan meningkatkan khazanah ilmu
pengetahuan, baik di kalangan para pengajar pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
2) Memberikan motivasi bagi guru Madrasah yang bersangkutan,
untuk lebih meningkatkan kualitas mengajar yang lebih baik,
sehingga dapat menghasilkan para lulusan yang dapat diandalkan
demi masa depan yang cerah.
b. Kegunaan Praktis
9
1) Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan bagi guru pengajar
di Madrasah yang lain untuk dapat mengambil contoh yang positif
dari Madrasah yang bersangkutan, serta dapat menerapkan
manajemen yang digunakan agar prestasi belajar siswa yang lebih
baik mengalami peningkatan.
2) Manajemen ini diharapkan bukan hanya diterapkan khusus pada
pembelajaran internal tertentu saja, akan tetapi dapat juga
diterapkan pada pembelajaran external atau pelajaran tambahan di
luar sekolah.
D. Telaah/Kajian Pustaka
Berdasarkan kajian kepustakaan yang penulis lakukan, maka penulis
menumukan beberapa hasil penelitian yang relevan dan berhubungan erat dengan
variabel-variabel penelitian yang penulis lakukan diantaranya:
1. Kompetensi Propesional Guru Bersertifikat di MI-Se Kecamatan
Ajibarang Kabupaten Banyumas yang ditulis oleh Ikhda Aniroh (2011),
fokus permasalahan pertama adalah pada kompetensi profesional guru
(dalam tinjauan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun
2007) tentang standar kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang
telah lolos sertifikasi, kedua metode dan pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Yaitu mendeskripsikan
kondisi objek penelitian secara objektif dengan melihat berbagai aspek dan
kondisi yang melingkupi objek penelitiaan. Pendekatan yang digunakan
adalah empiris analisis, dengan menggunakan data-data empiris sebagai
10
salah satu sumber penelitian yang kemudian dianalisis secara mendalam.
Penelitian ini berusaha untuk mengembangkan dan menyempurnakan
penelitian yang terdahulu dengan menfokuskan permasalahan pada kondisi
kompetensi profesional (dalam tinjauan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional No 16 tahun 2007) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) se Kecamaytan
Ajibarang Kabupaten Banyumas.
2. Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru
(Studi Kasus di SMA N 1 Sinjai Timur). Ditulis oleh Hasmiati (2012),
permasalahan utama yang dibahas adalah bagaimana manajemen kepala
sekolah dalam meningkatkan profesionalaitas guru di SMA N1 Sinjai
Timur. Faktor apa saja yang mempengaruhi Manajemen Kepala Sekolah
dalam Meningkatkan Pofesionalitas Guru di SMA N 1 Sinjai Timur. Dan
sejauh mana Evektifitas Manajemen Kepala Sekolah dalam
mmeningkatkan Profesionalitas Guru di SMA N 1 Sinjai Timur. Penelitian
ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang disajikan secara
kualitatif yaitu dengan menggunakan empat pendekatan yaitu reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penelitian ini
menghasilkan beberapa penemuan: kepala sekolah dalam melaksanakan
proses manajemennya menggunakan berbagai tahap yakni; perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan evaluasi pada bidang kurikulum,
kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana dan hubungan masyarakat.
3. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Guru di SMA N1
Kresek Tanggerang Banten, ditulis oleh Juju Jumriah (2010), pokok
11
masalah yang dibahas adalam tesis ini adalah pertama. Bagaimana peran
dari kepala sekolah, kedua. Bagaimana peningkatan mutu guru di SMU N
1 Kresek Tangerang Banten, ketiga. Bagaimana peran kepala sekolah
dalam meningkatkan mutu guru di SMA N1 Kresek Tanggerang Banten.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan field research
(penelitian lapangan). Metode pengumpulan data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah dengan metode Trianggulasi, metode dengan teknik
penggabungan data antara hasil wawancara dan observasi serta
pengumpulan data-data dokumentasi.
Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa peran kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu guru di SMA N 1 Kresek Tanggerang Banten dapatlah
tercapai, sebagaimana hal ini tercermin dari temuan-temuan yang
diperoleh peneliti, yakni:
a) Kepala sekolah telah melakukan pemberdayaan bagi tenaga
kependidikan yang meliputi: uji kompetensi terhadap guru,
pembinaan program pengajaran dan peningkatan profesionalisme
guru, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan guru.
b) Kepala sekolah melakukan mengembangan infrastruktur sekolah
dan sarana prasarana.
Problemnya kemudian bahwa sekolah ini masih kurang mendapat
perhatian dari pembinaan oleh instansi terkait dalam hal ini departemen
pendidikan nasioanal kabupaten tanggerang, sehingga msih minimnya
fasilitas penunjang sarana dan prasarana, masih ada beberapa tenaga
12
pengajar yang tidak memeiliki kompetensi dibidangnya. Untuk itu seorang
kepala sekolah dikatakan berhasil apabila memahami keberadaan sekolah
sebagai seseorang yang diberi tanggungjawab untuk memimpin sekolah.
Berbagai peran yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam
menggerakan kehidupan sekolah untuk mencapai tujuan. Dalam keadaan
dan kenyataan ini kepala sekolah haruslah dapat memahami setidaknya
dua hal: pertama; kepala sekolah hendaknya berupaya memainkan peran
sebagai pemimpin dan kekuatan sentral yang menjadi kekuatan penggerak
kehidupan sekoalah. Kedua; kepala sekolah harus dapat memahami SOP,
tugas dan fungsi mereka demi keberhasilan sekolah, serta memiliki
kepedulian dan responsibility yang tinggi terhadap para guru, staf sekolah
dan murid-muridnya.
4. Manajemen Peningkatan Kompetensi Guru di SD Muhamadiyah Condong
Catur Group Sleman Yogyakarta, ditulis oleh Tri Puji Atutik (2010).
Penelitian ini berfokus pada manajemen peningkatan kompetensi guru
yang dijabarkan pada beberapa poin yaitu bagaimana peningkatan
kompetensi guru direncanakan dan diorganisasikan, diimplementasikan
dan dievaluasi, apa saja faktor-faktor yang mendukung dan menghambat
keberhasilan manajemen peningkatan kompetensi guru dan bagaimana
penilaian guru terhadap manajemen penignkatan kompetensi guru di SD
Muhamadiyah CondongCatur Group. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan menggunakan pendekatan manajemen sumber daya
manusia yang dianalisis dari fungsi-fungsinya. Data penelitian diperoleh
13
melalui observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi sekolah.
Melalui penelitian ini diperoleh temuan-temuan: Pertama; peningkatan
kompetensi guru tidak direncanakan dan diorganisasukan secara khusus
dalam satu perencanaan srategis sekolah menlainkan termuat dalam
rencana strategis jangka panjang dan jangka pendek sekolah yang
berkaitan dengan guru. Kedua; semua kompetensi guru baik itu
kompetensi kepribadian, sosial, pedagogok dan profesional dikembangkan
secara seimbang oleh sekolah melaui kegiatan-kegiatan sekolah. Ketiga;
evaluasi peningkatan kompetensi guru dilakukan dengan pemberian
konpensasi, penilaian kinerja oleh kepala sekolah, dan mutasi guru melalui
rolling system. Keempat; dalam penelitian ini juga ditemukan faktor-faktor
yang mendukung keberhasilan manajemen peningkatan kompetensi guru
yaitu:
a) Visi kepemimpinan yang kuat
b) Budaya kerja keras dan kerjasama
c) Para guru adalah guru muda dan energik
d) Sistem manajemen yang sudah teruji
e) Pendampingn dan kontrol dari komite sekolah dan
f) Banyak guru yang telah memperoleh tunjangan sertifikasi
Adapun faktor penghambat keberhasilan dari manajemen diatas adalah
a) Beban kerja yang padat
b) Kurang adanya perencanaan yang baik dalam peningkatan kompetensi
guru
14
c) Kondisi sekolah yang masi berkembang.
Kelima; penilaian guru terhadap manajemen peningkatan kompetensi guru
oleh sekolah sangat beragam. Namun demikian, para guru percaya bahwa
sekolah telah berupaya sungguh-sungguh untuk melaksanakan upaya
tersebut.
5. Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Pendidik dan Tenaga
Kependidikan di SMA N 1 Semanu Gunungkidul. Ditulis oleh Zuni Pawestri
(2012). Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
tiga cara yaitu: obseravsi, dokumentasi, dan wawancara/interview. Analisis
data dalam penelitian ini bersifat induktif, dan teknik analisa data yang
digunakan adalah Analysis Interactive Model, yaitu analisis data dimulai
dengan proses pengumpulan data (data colection), reduksi data (data
reduction), penyajian data (data display), dan kemudiakan diakhiri dengan
verifikasi atau penarikan kesimpulan (conclusion drawing/verification).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja tenaga pendidik dan
kependidikan SMA N 1 Semanu talah dapat menjalankan perannya dengan
cukup baik sebagai seorang edukator, manajer, administrator, leader,
supervisior, dan motivator. Mengingat peran aktif kepala sekolah turut
menentukan meningkat maupun menurunnya kinerja tenaga pendidik maupun
tenaga kependidikan dengan optimal dan baik pula. Dalam menjalankan
perannya untuk peningkatan kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
di sekolah tersebut, kepala Sekolah didukung oleh adanya empat faktor
15
internal dan empat faktor eksternal. Selain faktor pendukung didapati pula
tiga faktor internal sebagai penghambat dan dua faktor eksternal. Oleh karena
itu agar dapat menjalankan perannya untuk meningkatkan kinerja tenaga
pendidik maupun tenaga kependidikan kepala sekolah SMA N 1 Semanu
harus mampu mencari solusi terbaik untuk mengatasi semua hambatan
tersebut.
Dari beberapa hasil penelitian diatas, masing-masing memiliki sisi perbedaan
dengan penelitian yang penulis akan kaji. Oleh karena itu penulis mencoba
mengkaji/meneliti dengan fokus Manajemen Kepala Sekolah Dalam
Pemberdayaan Kompetensi Guru dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar
Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak Sulawesi Utara. Dari hasil
penelitian nantinya diharapkan kepala sekolah akan lebih banyak aksi kerja
sebagai upaya utnuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kompetensi guru di
sekolah tersebut. Adapun hal-hal yang diteliti dalam tesis ini adalah berupa:
bagaimana manajemen kepala sekolah? Yang meliputi kepala sekolah sebagai
manajer, leader, educator, administrator, motivator, supervisor, dan inovator.
Kemudian pemberdayaan kompetensi guru berupa: planing, organizing,
actuating, dan controling. Setelah dari pemberdayaan tersubut maka adapun
kompetensi guru itu sendiri meliputi: kompetensi paedagogis, kepribadian,
sosial dan profesional. Yang kemudian menimbulkan implementasi dari
kompetensi itu sendiri. Dan adapun hasil belajar itu sendiri meliputi: faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa, bentuk dan tipe hasil belajar siswa,
evaluasi hasil belajar dan penilain hasil belajar.
16
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif yaitu penelitan yang mendeskripsikan atau
menggambarkan keadaan atau status fenomena.6 Keadaan yang dimaksud adalah
keadaan yang ada di lapangan atau lokasi penelitian.
Yang menjadi objek kajian jenis penelitian ini adalah, bagaimana
Manajemen Kepala Sekolah dalam Pemberdayyan Kompetensi Guru dan
Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Lolak Sulawesi Utara
Pelakasanaan penelitian ini sangat diharapkan agar dapat mengungkapkan
gambaran yang sebenarnya, maka sangat dibutuhkan upaya pengamatan guna
mendapatkan data yang legkap dan rinci sehingga hal-hal yang diteliti dapat
terungkap dengan baik. Penelitian ini dimaksudkan agar dapat mengetahui dan
menggambarkan secara rinci dan jelas tentang manajemen kepala sekolah
terhadap pemberdayaan kompetensi guru serta proses dari hasil pembelajaran
tersebut.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ialah di Madrasah Tsanawiyah Negeri, sekolah ini
terletak di Desa Lolak Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow Induk
Provinsi Sulawesi Utara.
6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Cet. X; Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm.
243.
17
3. Sumber Data
Subyek penelitian adalah sumber data yang utama yang akan peneliti
mintai informasi tentang data-data penelitian ini. Adapun yang akan
menjadi sumber data utama dalam penelitian ini adalah:
a) Kepala sekolah
b) Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
c) Wakil kepala madrasah bidang kesiswaan
d) Guru
e) Siswa
Penelitian informan dalam penelitian ini menggunkan teknik purposive
sampling, dimana peneliti menentukan informan yang didasarkan atas ciri-ciri,
sifat-sifat atau karakteristik yang merupakan ciri pokok populasi. Dalam hal ini
peneliti menganggap bahwa informan di atas mengetahui masalah yang diteliti
secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber yang valid. Untuk
memperoleh informasi yang relevan dan valid, peneliti juga mengumpulkan data
dengan menggunakan teknik sampling “bola salju” (snowball sampling), yaitu
teknik mengibaratkan bola salju yang menggelinding, semakin lama semakin
besar.7 Hal ini digunakan karena dari jumlah sumber data yang sedikit belum
mampu memberikan data yang memuaskan, maka peneliti mencari sumber data
yang lain-lain yang mempunyai karakteristik yang sama.
7Sugiono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 68.
18
Sesuai dengan tujuan peneliti, maka pemilihan informan dilakukan secara
purposive. Teknik purposive sampling digunakan untuk mengarahkan
pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan melalui penseleksian dan pemilihan
informan yang benar-benar mengetahui informasi dan permasalahan secara
mendalam serta dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang tepat. Dengan
teknik purposive sampling dan snowball sampling akhirnya ditetapkan sampel
yang menjadi informasi kunci sebagai sumber data.
4. Prosedur Pengumpulan Data
Peneliti dalam mengumpulkan data dan informasai yang di maksudkan
untuk memperoleh bahan yang relevan untuk menggunakan teknik pengumpulan
data yakni:
a. Observasi: yaitu melakukan pengamatan langsung di lapangan
terhadap berbagai fenomena yangada hubungannya dengan penelitian.8
Dalam hal ini penulis mengamati tentang Manajemen Kepala Sekolah
dalam Pemberdayaan Kompetensi Guru dan Implikasinya terhadap
Hasil Belajar Siswa di Madarasah Tsanawiyah Negeri Lolak.
Observasi (Pengamatan) adalah suatu teknik pengumpulan data yang
diperoleh melalui pengamatan terhadap gejala yang diteliti.
b. Wawancara (interview): yaitu cara pengumpulan data dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan. wawancara diartikan
sebagai metode pengumpulan data atau informasi dengan cara tanya
jawab sepihak, dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan pada
8Made Wirartha, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis
(Ed.1;Yogyakarta: Andi, 2005), hlm. 37.
19
tujuan penyelidikan.9 Interview atau Wawancara dilakukan Untuk
memperoleh informasi tentang manajemen pembelajaran yang
digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa, penulis akan
mewawancarai Guru dan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri I
Lolak.
c. Dokumentasi: yaitu pengumpulan data yang diambil dari benda-benda
tertulis, seperti data guru, data siswa, perangkat-perangkat
pembelajaran dan dokumen lain yang ada hubungannya dengan
masalah yang diteliti.
5. Analisis Data
Analisis data, menurut Patton adalah proses yang mengatur urutan data,
mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Analisis data yang dimaksudkan adalah mengorganisasi data. Setelah data
terkumpul, maka peneliti melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh.
Proses analisis data dilakukan secara terus menerus di dalam proses
pengumpulan data selama penelitian berlangsung.
Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis
transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun
oleh peneliti untuk menambah pemahaman peneliti sendiri dan untuk
memungkinkan peneliti melaporkan apa yang telah ditemukan pada pihak lain. 10
Oleh karena itu, analisis data kualitatif adalaorgah upaya yang dilakukan dengan
9Arief Subyantoro dan FX. Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian Sosial
(Ed.1;Yogyakarta: Andi, 2006), hlm. 97. 10
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000), hlm. 248.
20
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, dan memilah-milihnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari data yang menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain. Teknik analisis data dalam penelitian
kualitatif yang digunakan adalah dari berbagai sumber dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus
menerus sampai datanya jenuh.11
Langkah-langkah proses analisis data dapat dilakukan dengan melalui
proses reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukan oleh Miles dan Huberman. Sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Data yang terkumpul demikian banyank dan kompleks, serta masih
bercampur aduk, kemudian direduksi. Reduksi data merupakan aktivitas memilih
dan memilah yang dianggap relevan dan penting yang berkaitan dengan penelitian
yang diangkat.
b. Display Data
Supaya data yang banyak dan telah direduksi mudah dipahami baik oleh
peneliti maupun orang lain, maka data tersebut perlu disajikan. Bentuk
penyajiannya adalah dalam bentuk teks naratif (mengungkapkan secara tertulis).
c. Menarik Kesimpulan
Data yang sudah dipolakan, kemudian difokuskan dan disusun secara
sistematik dalam bentuk teks naratif. Kemudian melalui induksi, data tersebut
11
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatak Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung, Alfabet, 2006), hlm. 248.
21
disimpulkan sehingga makna data ditemukan dalam bentuk tafsiran dan
argumentasi. Kesimpulannya diverifikasikan selama penelitian berlangsung.
6. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mengecek keabsahan data dilakukan triangulasi. Triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Triangulasi yang ditetapkan adalah:
a. Triangulasi sumber, dilakukan dengan membandingkan data yang
diperoleh dari sumber data dengan data lain.
b. Triangulasi teknik, dilakukan dengan membandingkan data yang
diperoleh melalui observasi dengan data yang diperoleh melalui
wawancara.12
c. Trianggulasi metode yaitu, pengecekan data yang di tempuh dengan
cara mengecek kebenaran data yang diperoleh melalui teknik
pengumpulan data yang lain.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika dalam penelitian ini disususn dalam beberapa bab. Bab
pertama adalah pendahuluan, yaitu menjelaskan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka
teori, metode penelitian serta sistematika pembahasan. Bab ini menjadi acuan
dalam pembahasan hasil dari penelitian yang telah penulis lakukan.
12Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm.
327.
22
Setelah mendapatkan penjelasan rencana umum penelitian, pada bab
keduan diuraikan tentang. Teori manajemen kepala sekolah dalam
pemberdayaan kompetensi guru dan implikasinya terhadap hasil belajar sisiwa di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak Sulawesi Utara sebagai pijakan dalam
melakukan analisa pembahasan.
Pada bab ketiga diuraikan tentang gambaran umum Madrasah Tsanawiyah
Negeri Lolak Sulawesi Utara berikut dengan visi misi dan berbagai informasi
yang berkaitan dengan sekolah, pihak –pihak yang terlibat di dalamnya serta
dinamika kehidupan yang menyertainya akan dijabarkan dalam bab ini pula.
Bab keempat berisi tentang analisis hasil penelitian dan penyajian data.
Bab ini merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaanyang ada pada rumusan
masalah pada bab satu. Hasil penelitian dan pembahasannya yang meliputi proses
manajemen kepala sekolah dalam pemberdayaan kompetensi guru dan
implikasinya terhadap hasil belajar siswa, serta hambatan dan solusi dalam
manajemen tersebut di Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak Sulawesi Utara.
Bab kelima adalah bab terakhir yang berisikan kesimpulan, yaitu
rangkuman yang mencakup gagasan ide dan temuan-temuan penelitian yang telah
dituliskan pada bab sebelumnya.
180
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pemaparan peneli terhadap hasil penelitian dan pembahasan, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
1. Manajemen Kepala Sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak meliputi:
a) Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Kepala sekolah telah berusaha merencanakan berbagai bentuk program kegiatan baik
itu kegiatan secara umum yang merupakan program umum sekolah, maupun kegiatan dan
program yang telah direncanakan yang menjadi program secara khusus dari rencana kerja
kepala sekolah sendiri. Program-program aksi ini menjadi barometer bagi kemajuan sekolah,
apakah sekolah dikatakan telah berhasil mencapai tujuan atau tidak, namun setidaknya kepala
sekolah telah merencanakan dan melakukan tindakan aksi nyata sebagai seorang manager
pendidikan yang berusaha untuk memajukan pendidikan di sekolahnya untuk menjadi yang
terbaik diantara sekolah lainnya, sebagaimana tugas dan tanggungjawab dan peranannya
tersebut.
b) Kepala sekolah sebagai leader
Peran kepala sekolah sebagai leader memiliki tanggung jawab menggerakkan sumber
daya yang ada di sekolah sehingga melahirkan etos kerja dan produktifitas yang tinggi dalam
mencapai tujuan. Selai itu sebagai leader kepala sekolah juga harus memiliki kepribadian
yang dewasa, pengetahuan terhadap tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, visi dan misi
sekolah, kemampuan dalam mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi.
kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak dapat menjalankan perannya
sebagai leader menggunakan beberapa prinsip yaitu: dapat dipercaya, jujur, tanggung jawab,
181
memahami kondisi seluruh warga sekolah, komunikasi yang baik, memiliki visi dan misi
serta bertindak secara demokratis.
c) Kepala sekolah sebgai educator
Kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak telah berupaya sebaik mungkin dalam
menjalankan perannya sebagai educator. Semua yanng dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan yang menjadi tujuan akhri dalam visi dan misi sekolah
tersebut.
d) Kepala sekolah sebagai administrator
Peran kepala sekolah Madrasa Tsanawiyah Negeri Lolak sebagai administrator
dibantu oleh pelaksana program di bawahnya, meliputi wakil kepala sekolah, para guru,
kepala TU dan tenaga administrasi lainnya. Kemampuan manajerial kepala sekolah
diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan administrasi segala urusan yang ada di sekolah,
perwujudan tersebut merupakan indikasi penguasaan kemampuan kepala sekolah.
e) Kepala sekolah sebagai motivator
Kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak telah berusaha memberikan
motivasi kepada seluruh warga sekolah untuk dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya. Mengajak bekerja dengan penuh keikhlasan, menciptakan suasana kerja dengan
kondusif, saling bekerja sama, memberikan reward, dan berusaha untuk menjauhkan diri dari
punishment, karena perlu disadari bahwa guru, karyawan serta siswa juga memperhatikan apa
yang kita lakukan. Sejauh ini punishment yang dikenakan kepada guru dan karyawan ketika
mereka melanggar peraturan sekolah barulah sebatas teguran halus yang sudah dimengerti
oleh guru maupun karyawan.
f) Kepala sekolah sebagai supervisor
Membuat program supervisi dan monitoring, mengembangkan instrumen supervisi.
Untuk kedua hal telah dapat dilaksanakan kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri
182
Lolak dengan baik, tentunya karena supervisi dan monitoring ini terjadwal maka sebelum
giliran guru yang di supervisi maka mereka telah menyiapkan beberapa kelengkapan
administrasi dalam supervisi, contonhnya menyiapkan RPP dan Silabus. Tapi ada beberapa
guru juga yang hanya menyiapkan perangkat pembelajaran ketika ada supervisi dari kepala
sekolah, sedangkan hari-hari biasa hanya mengajar seadanya saja tanpa memperdulukan
prosedur pembelajarannya.
g) Kepala sekolah sebagai inovator
Adapun inovasi dari kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak, saat ini
adalah dari segi infrastuktur yaitu: pembuatan gerbang sekolah, pos security dan penataan
kantin sekolah, sedangkan untuk kegiatan sekolah adalah pramuka dan tazkir yang
dilaksanakan setiap bulannya adapun waktu dan tempatnya dikondisikan, dan untuk kegiatan
tahunan adalah Porseni tingkat Kabupaten. Untuk kegiatan sekolah ini pramuka, tazkir dan
porseni ini adalah kegiatan dari kemenag yang kemudian dikembangkan oleh kepala sekolah.
2. Manajemen Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan Kompetensi Guru di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak
Selain manajemen kepala sekolah yang telah dijelaskan di atas, adapun manajemen
kepala sekolah itu sendiri dalam memeberdayakan kompetensi guru melalui Perencanaan
(pleaning). Pengorganisasian (organization). Penggerakan (actuating). Pengawasan
(controling). Yang dengan kemudian dapat menigkatkan kompetensi guru yang berupa: a)
kompetensi paedagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi sosial, d) kompetensi
profesional. Dan dari kompetensi tersebut guru dapat mengimplementasikan kepada proses
pembelajaran kepada sisiwa untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal yang menjadi
tujuan akhir dari pendidikan itu sendiri. Khususnya di Madrasah Tsanawiyah Negeri Lolak.
183
3. Faktor pendukung dan penghamabat
Faktor pendukung manajemen kepala sekolah yaitu kepercayaan oleh pemerintah
untuk memberikan kebebasan kepada pihak sekolah untuk mengembangkannya. Faktor
pendukung kompetensi guru internal meliputi: a) keinginan untuk memiliki kompetensi yang
baik, b) harap untuk diangkat menjadi pengawai negeri sipil, c) semangat pengabdian untuk
mendapat berkah. Exsternal meliputi: a) aturan tentang persyaratan, sertifikasi dan tunjangan
profesi guru, b) dorongan keluarga dan teman sejawat. Faktor penghambat manajemen kepala
sekolah internal meliputi: a) keadaan siswa, b) sistem. External meliputi: a) hubungan
dangan masyarakat, b) hubungan dengan pemerintah. Faktor penghambat kompetensi guru
internal meliputi: a) honor yang kecil, b) kurang berani melakukan inovasi, c) takut berbeda
dengan sekolah lain. External meliputi: a) minimnya pelatihan dan jabatan bagi guru
madrasah.
B. Saran
Berdasarkan dari observasi, pengamatan dan penelitian penulis, maka penulis dapat
memberikan saran yaitu:
1. Saran buat kepala sekolah jangan terlalu tegang/serius dalam menghadapi
setiap masalah, karena bisa menyebabkan sakit yang berkepanjangan,
sehingga kemudian dapat berdampak terhadap sekolah pada umumnya dan
berdampak kepada siswa ksususnya.
2. Kepala sekolah harus memikirkan dan mempertimbangkan serta
memperhatikan kembali upah/ gaji guru honorer.
3. Saran untuk guru agar supaya lebih meningkatkan kompetensinya entah di
bidang paedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
4. Ikhlas beramal sebagai simbol departemen agama, disarankan untuk
diamalkan kembali agar supaya dalam mengajar tidak hanya berpatokan dari
184
sedikit atau banyaknya upah yang akan diterima, karena ketika kita ikhlas
maka pintu rezekipun akan datang dari arah mana saja.
5. Kepada guru jangan pernah malas dan takut melakukan inovasi, agar
pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien serta menyenagkan.
6. Saran kepada siswa lebih giat lagi belajar agar memperoleh nilai yang baik,
belajar bukan hanya sekedar mencerdaskan pikiran tapi kemudian bagaimana
untuk melapangkan dada, memperbaiki niat, serta jadilah pribadi yang
berakhalak mulia.
DAFTAR PUSTAKA
A Partanto Pius & Dahlan Al Barey M, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, tt.
Ali Mohammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2004.
Ali Nizar dan Syatibi Ibi, Manajemen Pendidikan Islam; Ikhtiar Menataa Kelembagaan
Pendidikan Islam, Bekasi: Pustaka Isfahan, 2009.
Arikunto Suharsimi dan Yuliana Lia, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media
bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2009.
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1996.
B. Uno Hamzah, dan Karim Rauf Abdul, Desain Pembelajaran, Jakarta: Sultan Amai Press,
2008.
B. Uno Hamzah, dkk, Perencanaan Pembelajaran Teori dan Praktek, Jakarta: Alawiyah
Press, 2000.
Brouwer M.A.W, Kepribadian dan Perubahannya, Jakarta: Gramedia, 1989.
Dimyanti dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
El-Qussy Abdul Aziz, Pokok-Pokok Kesehatan Jiwa/Mental, terj. Zakiah Daradjat Jakarta:
Bulan Bintag, 1974.
Eti Wuryani Djiwandono Sri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Grasindo, 2008.
Fakhrudin Asef Umar. Menjadi Guru Favorit, Yogyakarta: DIVA Press. 2010.
Fatah Nanang, Landasan Management Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996.
FKIP-UMS Tim, Manajemen Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2004.
Gorden Thomas, Guru yang Efektif: Cara untuk mengatasi kesulitan dalam kelas, terj.
Mujito, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Hamalik Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Hamalik Oemar, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: Bumi
Aksara, 2006.
Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Hasibuan J.J dan Mujiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
Hikmat, Manajemen Pendidikan, Bandug: Pustaka Setia, 2009.
Hutagalung Inge, Pengembangan Kepribadian, Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif,
Jakarta: Indeks, 2007.
Ibrahim R, Syaodih S Nana, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 1996.
Irmin Soeyitno dan Rochim Abdul, Menjedi Guru Yang Bisa Digugu dan Ditiri, Yogyakarta:
Seyma Media, 2005.
Isjoni, Gurukah yang Dipermasalahkan: Menakar Posisi Guru di Tengah Pendidikan Kita,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
J. Moleong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Jalal Fasli dan Supriadi Dedi, Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah jakarta
bumi aksara, 2008.
Kartono Kartini, Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin Abnormal Itu, Jakarta:
Rajawali, 1983.
Kunandar, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.
M. A Mulyono, Education Leadership, Malang: UIN Press, 2009.
Machmudah Umi dan Wahab Rosyidi Abdul, Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa
Arab Cet. I; Yogyakarta: UIN Malang Press, 2008.
Manulang M, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2009.
Marat, Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984.
Mulyasa. E, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.
N.K Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Nawawi Hadari, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, 1981.
Nurdin Muhammad. Kiat Menjadi Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2010.
Nurdin Syarifudin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum Cet. III; Jakarta: Ciputat
Press, 2005.
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, Cet. I; Jakarta, Grasindo, 2003.
Peraturan Pemerintah RI dan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
Permendiknas RI nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Unyuk Satuan Pendidikan
Dasar, Menegah dan Atas, BNSP: 2007.
Pidarta Made, Manajemn Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1988.
Purwanto Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset, 1994.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Cet. III;
Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Saleh Abdul Rahman, dkk., Panduan Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Majelis
Pertimbangan dan Pemberdayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan, 2005.
Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Beririentasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:
Kencana, 2008.
Saroni Muhammad, Manajemen Sekolah Kiat untuk Menjadi Pendidik yang Kompeten,
Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2006.
Soepardi, Dasar-dasar administrasi Pendidikan, Jakarta: P2LPTK, 1998.
Soetopo Hendiyat dan Soemanto Westy, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta:
Bina Aksara, 1988.
Subyantoro Arief dan Suwarto FX, Metode dan Teknik Penelitian Sosial Ed.1;Yogyakarta:
Andi, 2006.
Sudjana Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2000.
Sudjana Nana, Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset, 2009.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatak Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung, Alfabet, 2006.
Sugiono, Perspektif Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: t.p.t.t.
Sugiono, Statistik untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2013
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi, Yogyakarta: Sukses
Offset, 2009.
Suryosubroto B, Manajemen Pendidkan Sekolah, Jakarta: Gunung Agung, 1981.
Syafaruddin dan Nasution Irwan, Manajemen Pembelajaran Cet. I; Jakarta: Ciputat Press,
2005.
Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan: Konsep, Strategi dan Aplikasi
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasl 15 dan 16 ayat (1) dan
(2).
Uzer Usman Moh, Setiawati Lilis, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993.
Uzer Usman Muhammad, Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002.
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya
Jakarta: Raja Grafido Persada, 2002.
Wirartha Made, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis Ed.1;Yogyakarta:
Andi, 2005.
Yusuf Syamsu dan Junika Nurihsan A, Teori Kepribadian, Bandung: Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Pendidikan Indonesia-Remaja Rosdakarya, 2007.
PEDOMAN WAWANCARA
A. Kepala Sekolah
1. Apa yang dilakukan bapak dalam memantaskan diri untuk menjadi seorang
pemimpin?
2. Apa yang dilakukan bapak sebagai seorang:
a) Manajer
b) Leader
c) Educator
d) Administrator
e) Motivator
f) Supervisor
g) Inovator
3. Bagaimana kompetensi guru MTs N Lolak?
4. Bagaimana manajemen yang dilakukan bapak dalam menigkatkan
pemberdayaan kompetensi guru?
5. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam menigkatkan kompetensi guru?
6. Menurut bapak bagaimana hasil belajar siswa?
7. Apa harapan bapak kedepannya untuk kemajuan para guru, siswa dan
terutama untuk kemajuan sekolah?
B. Guru dan Pegawai
1. Apa pendapat bapak/ibu tentang kompetensi guru?
2. Apakah semua kompetensi di bawah ini, dimiliki oleh setiap guru?
a) Kompetensi paedagogik
b) Kompetensi sosial
c) Kompetensi kepribadian
d) Kompetensi sosial
3. Uasaha apa yang dilakukan oleh bapak/ibu untuk meningkatkan kompetensi
guru?
4. Adakah faktor pendukung untuk menigkatkan kompetensi guru?
5. Apa faktor penghambat dalam meningkatkan kompetensi guru?
6. Menurut bapak/ibu bagaimana kepemimpinan kepala sekolah?
7. Bagaimana hasil belajar sisiwa?
8. Bagaimana menghadapi siswa-siswi yang nakal?
9. Apa harapan bapak/ibu tentang manajemen kepala sekolah kedepannya?
C. Siwa dan Siswi
1. Pembelajaran seperti apa yang disukai dan tidak disukai oleh adik-adik?
2. Apa alasan adik-adik menyukai ataupun tidak menyukai pembelajaran
tersebut?
3. Bagaimana kemampuan para guru dalam memberikan pelajaran?
4. Guru yang seperti apa yang tidak disukai dan disukai oleh adik-adik?
5. Apa faktor pendukung dan penghambat adik-adik dalam belajar?
6. Apa tanggapan adik-adik terhadap hasil belajar yang diproses berupa angka
dan predikat?
7. Apakah adik-adik merasa puas dengan nilai yang di berikan oleh para guru?
8. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah?
9. Apa saran adik-adik kedepannya untuk kepala sekolah, guru serta teman-
teman lainnya?
Dokumentasi Wawancara
Wawancara dengan Kepala Sekolah Wawancara dengan wakil kepala
sekolah bagian kurikulum
Wawancara dengan Guru Akidah Akhlak Wawancara dengan wakil kepala
sekolah bagian humas
Wawancara dengan guru Matematika Wawancara dengan wakil kepala sekolah bagian
kesiswaan
Wawancara dengan siswa-siswi kelas 9A Wawancara dengan siswa kelas 8C Riswan
Siti Sarah dan Ayatullah
Wawancara dengan siswa kelas 7C Wawancara dengan siswa kelas 8A
Jumrianto Bonde Sultan Ismail
Wawancara dengan siswi kelas 7D Wawancara dengan siswi kelas 8B
Della Gaib Reicha
Wawancara dengan siswa kelas 9B Fajri Piala Kejuaraan
Proses Kegiatan Belajar Mengajar
Proses Kegiatan Pembelajaran
CURICULUM VITA
DATA PRIBADI
Nama : MAYANTI DATUNSOLANG, S.Pd.I
Tempat, Tanggal Lahir : Lolak, 09 Juni 1989
AlamatAsal : Desa Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow
Induk, SULUT
Domisili : Sapen Gk 1 Depok Sleman Yogyakarta
Berat / Tinggi Badan : 40 kg / 149 cm
Status : Single
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Handphone : 085657116237
E-mail : mayantidatunsolang@gmail.com
DATA PENDIDIKAN
Formal
a. SDN 3 Lolak : Tahun 1995-2002
b. SMP N 1 Lolak : Tahun 2002-2005
c. MAN Kotamobagu : Tahun 2005-2008
d. Perguruan Tinggi : S1 IAIN Gorontalo Tahun 2008-2012
Non Formal
1. Pengajian anak-anak
2. Kursus Bahasa Inggris di Pare Jawa Timur
3. Kursus Bahasa Inggris di Rumah Inggris Jogja
PENGALAMAN PEKERJAAN
1. Bekerja di Toko baju Sama Jaya Gorontalo
2. Guru di SDN 2 Lolak dan Guru di MI Lolak
3. Guru di SMP N 5 Lolak
4. Guru di Madrasah Aliyah Swasta Lolak dan di SMK N 1 Lolak
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Sekertaris 2 OSIS MAN Kotamobagu
2. Bendahara Umum Mapala Sultan Amai Gorontalo tahun 2010-2011
3. Ketua Umum Mapala Sultan Amai Gorontalo tahun 2011-2012
4. Sekertaris Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Arab tahun 2010-2011
5. Pramuka IAIN Sultan Amai Gorontalo 2009-2012
6. Mahasiswa Pencinta Musholah IAIN Sultan Amai Gorontalo (MPM)
2008-2012
7. Himpunan Mahasiswa Islam tahun 2008-2012
8. Wahdah Islamiyah Gorontalo