Post on 30-Jan-2023
transcript
PENGARUH PENYAJIAN BERITA INFOGRAFIS
TIRTO.ID TERHADAP KEPUASAN PEMBACA
(Survei Terhadap Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta
Angkatan 2014-2016)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Amalia Khaerani
NIM: 11140510000098
PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1442 H/ 2021
PENGARUH PENYAJIAN BERITA INFOGRAFIS
TIRTO.ID TERHADAP KEPUASAN PEMBACA
(Survei Terhadap Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta
Angkatan 2014-2016)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
OIeh :
Amalia Khaerani
NIM: 11140510000098
NIP. 197 609 t7 2001122002
PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAI(WAH DAN ILMU KOMUNIKASI
TJNTVERSITAS ISLAM NBGERI SYARIF'
IIIDAYATULLAH JAKARTA
1442 Ht 2021
Pembimbing
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Amalia Khaerani
NIM : 11140510000098
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
PENGARUH PENYAJIAN BERITA INFOGRAFIS TIRTO.ID
TERHADAP KEPUASAN PEMBACA (Survei Terhadap
Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta Angkatan 2014-2016) adalah
benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan
tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada
dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber
kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang
semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
jika ternyata skipsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan
plagiat dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya.
-!EI;f:i
fou
I
ABSTRAK
Amalia Khaerani, NIM: 11140510000098, Pengaruh
Penyajian Berita Infografis Tirto.id Terhadap Kepuasan
Pembaca (Survei Terhadap Mahasiswa Jurnalistik UIN
Jakarta Angkatan 2014-2016)
Pada zaman ini informasi dapat dengan cepat dan mudah
didapatkan dengan adanya media massa. Di dunia komunikasi
dikenal dengan istilah New Media. Pengemasan berita
menggunakan infografis merupakan salah satu bentuk tampilan
berita pada era jurnalistik online. Tirto.id menjadi salah satu
media yang memanfaatkan infografis.
Penelitian ini mempertanyakan apakah terdapat pengaruh
penyajian berita dalam bentuk infografis terhadap kepuasan
pembaca. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
Uses and Gratification Herbert Blumer dan Eliuh Katz yang
berpendapat bahwa khalayak sangat aktif untuk memilih media
yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode survei dan kuesioner sebagai instrument
pengumpulan data. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik random sampling. Hasil data diolah menggunakan
statistik Uji Regresi Linier Sederhana untuk mencari pengaruh
bentuk berita infografis terhadap kepuasan pembaca Tirto.id.
Dari data yang diperoleh, memperoleh hasil, yaitu tingkat
kepuasan mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta 2014-2016 terhadap
bentuk berita infografis yang disajikan oleh Tirto.id adalah 85,7%
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa infografis
memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan yang efektif
dan efisien. Keringkasan yang ditawarkan infografis dapat
memberikan kepuasan pada pembaca dan juga dapat menarik
pembaca.
Kata Kunci: Infografis, Kepuasan, Tirto.id, Berita,
Jurnalistik
II
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji serta syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT
atas rahmat dan hidayahnya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini, tanpa izin serta ridho-NYA peneliti
tidak akan bisa menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat dan
salam peneliti jujungkan pada baginda Nabi Muhammad SAW.
Begitu panjang proses peneliti menyelesaikan tugas akhir
untuk mendapatkan gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Banyak pelajaran yang
peneliti dapatkan selama proses pengerjaan skipsi ini, mulai dari
melawan ego sendiri, sifat malas yang selalu melanda, kesabaran
serta kerja keras. Peneliti juga banyak mendapatkan doa dan
bantuan dari orang-orang terkasih sehingga semakin
mempermudah skripsi ini selesai. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua terkasih peneliti yaitu Mama Inayati dan Ayah
Isnudin yang selalu memberikan doa, mengasuh, mengasihi
peneliti dengan sepenuh hati. Tidak lupa kedua Adik peneliti,
Muhammad Nur Fajar dan Wafda Khoirul Anam yang selalu
mendukung peneliti, terima kasih telah banyak berkorban
demi kaka kalian ini. Keluarga yang akan selalu menjadi
prioritas peneliti, ini saya sembahkan untuk kalian.
III
2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Dr Suparto, M.Ed., Wakil Dekan
Bidang Akademik, Dr. Siti Napsiyah, MSW., Wakil Dekan
Bidang Administrasi Umum Dr. Sihabudin Noor, MA., serta
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Drs. Cecep
Castrawijaya,MA.
3. Ketua Jurusan Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si., serta
Sekertaris Jurusan Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily,
M.A. Terima kasih atas ilmu yang diberikan dan selalu
meluangkan waktu untuk membantu mahasiswa.
4. Dosen Pembimbing Skripsi, Dr. Fatmawati, M.Ag, terima
kasih telah meluangkan waktunya untuk membimbing,
memberikan saran serta kritik, dan membagi ilmunya kepada
peneliti. Peneliti mohon maaf atas waktu yang sangat lama
untuk membimbing peneliti hingga terselesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen pengajar dan staf akademik Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membagi waktu
dan ilmu-ilmu kepada mahasiswa/i.
6. Sahabat peneliti Woro Nurul Fitri Komariah yang dari awal
mencari masalah penelitian hingga menjadi skripsi selalu
memberikan masukan, dukungan, serta waktunya untuk
membantu peneliti. Tanpa bantuan Woro peneliti mungkin
tidak punya teman diskusi yang mengerti penelitian ini.
IV
7. Sahabat terkasih Lalu Rizal Putraji, Alvina Mumtaza Yusuf,
Fadlunisa Fahlevi, dan Conita Luthvia yang selalu menjadi
sandaran dan tempat curhat segala permasalahan hidup
peneliti dari SMP hingga detik ini. Aku sayang kalian, guys.
8. Sobat tercinta sekaligus rekan bisnis peneliti Nurul Fathya
dan Puan Pohan yang menjadi tempat peneliti berkeluh kesah
selama perkuliahan atau masalah pribadi. I love you
pedagang NipNap.
9. Teman-teman dekat selama kuliah geng HCP Indah, Luciana,
Dewi, Yuan, yang membuat hari-hari kuliah menjadi lebih
nano-nano.
10. Teman-teman kelas Jurnalistik B yang telah menjadi tempat
ternyaman selama perkuliahan, tanpa lawakan dan terkadang
kekompakan kalian masa kuliah peneliti akan biasa saja.
Serta seluruh mahasiswa Jurnalistik 2014 yang ikut
meramaikan hari-hari peneliti saat kuliah. Demikian yang
dapat disampaikan, semoga Allah SWT membalas segala
kebaikan kalian, dan terima kasih atas doa teman-teman
semua. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin.
Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
V
DAFTAR ISI
ABSRAK ................................................................................................ I
KATA PENGANTAR ............................................................................ II
DAFTAR ISI ........................................................................................... V
DAFTAR TABEL ................................................................................... VII
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ................................................................ 7
D. Tujuan dan Manfaat ............................................................. 7
E. Tinjauan Pustaka .................................................................. 8
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 13
A.Berita ..................................................................................... 13
B. Infografis .............................................................................. 19
C. Bentuk Penyajian Infografis Tirto.id .................................... 20
D. New Media ........................................................................... 26
E. Kepuasan .............................................................................. 29
F. Uses and Gratification .......................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................... 39
A. Profil Tirto.id ....................................................................... 39
B. Populasi dan Sampel ............................................................ 41
C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 44
D. Sumber Data ......................................................................... 44
VI
E. Instrumen Penelitian ............................................................. 46
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 47
G. Teknik Pengolahan Data ...................................................... 48
H. Teknik Analisis Data ............................................................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................. 54
A.Karakteristik Responden Hasil Penelitian ............................. 54
B. Penyajian Berita Infografis................................................... 55
C. Hasil Penelitian .................................................................... 56
1.Hasil Uji Validitas ................................................ 56
2. Hasil Uji Reabilitas ............................................. 64
3. Hasil Uji Linearitas ............................................. 65
4. Hasil Uji Normalitas ........................................... 66
5. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana .................... 68
6. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2 ................... 69
D. Interpretasi Hasil .................................................................. 71
BAB V PENUTUP .................................................................................. 73
A.Kesimpulan ........................................................................... 73
B. Saran ..................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 75
VII
DAFTAR TABEL
3.1 Tabel 3.1 Skala Likert ....................................................................... 49
4.1 Jumlah Responden berdasarkan Tahun Angkatan ............................ 56
4.2 Frekuensi Membaca Berita Infografis ............................................... 57
4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Penyajian Berita .................................. 59
4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan ............................................. 62
4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penyajian Berita ............................... 67
4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan ......................................... 67
4.7 Hasil Uji Linearitas ........................................................................... 68
4.8 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .............................................. 69
4.9 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana.................................................. 70
4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi R2 .............................................. 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Internet di Indonesia pertama kali muncul pada sekitar
tahun 1990. Catatan konten media daring pertama merupakan
hasil pemindahan dari media cetak ke internet. Media daring ini
belum memiliki model bisnis yang dirancang khusus untuk
menghasilkan laba. Istilah New Media (mediai baru) disebut
dengan media digital. Media digital merupakan media yang
konteknya mempunyai beberapa gabungan data, teks, suara, serta
berbagai macam-macam gambar yang disimpan dalam format
digital dan penyebarannya melalui jaringan berbasis kabel optic
broadband, satelit dan sistem transmisi geombang mikro.1 New
media membawa perubahan pada teknologi komunikasi, yaitu
kemunculan internet. internet membawa era baru dibidang
jurnalis, yaitu jurnalisme online.
Jurnalisme online adalah kegiatan jurnalistik yang
melibatkan internet sebagai medium penyebaran informasi, dapat
dilakukan oleh jurnalis profesional atau jurnalis warga yang
menulis melalui blog-blog individu.2
1 Flew, Terry. New Media: An Introduction (3rd Edition).( South
Melbourne:Oxford University Press. 2008) Hlm 2-3 2https://www.kompasiana.com/palupiw_/5b9d209d12ae943ee2064bb
2/jurnalisme-online-di-masa-depan diakses pada 9 Agustus 2020, Pukul 13.00
WIB.
2
Pada tahun 1998, detik.com menjadi pelopor munculnya
media daring pertama dan tidak mendapat dukungan media cetak.
Detik.com memperkenalkan ranggam berita baru yang ringkas,
menjurus, dan tidak selalu memiliki unsur pakem baku
jurnalistik. Konsep ini ternyata mendapat tempat di hati pembaca
di tengah carut-marut kondisi politik pasca jatuhnya orde baru
dengan tingkat penggunaan internet yang masih rendah dan
berbiaya mahal pada waktu itu.
Perkembangan teknologi informasi memberikan kontribusi
nyata terhadap perkembangan media, dalam bentuk maupun
sajian informasinya, yang sekaligus juga memberikan dampak
kepada khalayak dalam mengaksesnya.
Hasil survei Nielsen Media Indonesia mewawancara 14.000
responden di 9 kota besar di Indonesia, menunjukkan bahwa
pembaca koran semakin menurun
secara signifikan, dari perolehan 28 persen pada kuartal
pertama tahun 2005 menjadi hanya 19 persen pada kuartal kedua
tahun 2009. Selain itu, penetrasi konsumsi koran di Jawa pada
2010 masih 15%, turun menjadi 11% tahun 2014.3
Berdasarkan hasil survey APJII (Asosiasi Penyelenggaraan
Jasa Internet Indonesia) tahun 2017, pengguna internet di
Indonesia berjumlah 143,26 juta jiwa dari total populasi
penduduk Indonesia yang berjumlah 262 juta jiwa. Layanan yang
di akses 87,13% adalah media sosial. Data menunjukkan 55,30%
3(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/07/16/16015757/Surv
ei.Nielsen.Pembaca.Media.Cetak.Makin.Turun) Diakses pada 7 Juli 2020,
pada pukul 14.00 WIB.
3
pemanfaatan internet dalam bidang edukasi ialah digunakan
untuk membaca artikel dan dalam bidang sosial dan politik
sebanyak 50,26% digunakan untuk membaca berita sosial dan
lingkungan4.
Hasil survei APJII tersebut menunjukkan bahwa prilaku
masyarakat dalam mengakses media lebih disesuaikan dengan
kebutuhan, pemilihan media online merupakan alternatif bagi
masyarakat karena dapat diakses kapanpun, dimanapun dengan
tampilan yang lebih menarik. Sajian informasi dengan visualisasi
yang lebih menarik juga menjadi daya tarik mengapa masyarakat
lebih memilih media online. Karenanya, media online khususnya
portal berita menjadi lebih kreatif dalam menyajikan pola
jurnalistik baru sehingga terlihat lebih menarik bagi pembacanya.
Ketertarikan tinggi terhadap tampilan visual mendorong
media untuk memberikan sajian informasi yang lebih padat,
mudah dipahami, cepat dan tidak membingungkan, terutama
dalam menampilkan urutan kronologis peristiwa hingga
dibuatnya data-data statistik. Infografis menjadi salah satu bentuk
penyajian yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai media online,
karena infografis memiliki tampilan visual yang dapat menarik
minat pembaca.
Dalam dunia digital seperti sekarang ini infografis dapat
menjadi pilihan baru dalam bentuk penyajian berita, dengan
menggunakan infografis seakan-akan kita bercerita melalui
4https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/Laporan%20Surve
i%20APJII_2017_v1.3.pdf diakses pada 7 Juli 2020, pada pukul 15.00
WIB.
4
sebuah visual kepada para pembaca. Istilah infografis sering
digunakan untuk kalangan profesi dan media pemberitaan,
sedangkan khalayak lebih mengenal dengan sebutan diagram,
tabel, atau statistik.
Infografis adalah informasi grafis yang merupakan
representasi visual dari sebuah kumpulan data, informasi dan
desain, infografis membutuhkan sejumlah besar informasi dalam
bentuk tulisan atau angka dan kemudian diubah menjadi bentuk
lebih sederhana yaitu kombinasi gambar dan teks yang
memungkinkan pembaca untuk cepat memahami suatu makna
pesan ataupun gambar itu sendiri.5
Infografis merupakan sajian visualisasi yang menarik bagi
khalayak karena bentuknya yang beragam seperti menggunakan
lambang atau simbol, animasi, overlay maupun bentuk tiga
dimensi, sedangkan bagi media, infografis dapat menghemat
ruang dalam penyajian informasi karena berita dapat disajikan
menjadi lebih singkat.
Beberapa media online menyajikan pemberitaan infografis,
salah satunya adalah Tirto.id media analisis berbasis jurnalisme
data yang membuka akun instagramnya pertama kali pada tahun
2016, telah konsisten menyajikan informasinya dengan model
infografis dalam media sosial instagram. Seperti yang tertera
dalam profilnya tirto.id yaitu Jurnalisme data, Media analisis, dan
Infografik Ciamik. Infografik yang disajikan oleh media tirto.id
5 Susetyo, Bahruddin, Windarti, 2015 Efektifitas Infografis Sebagai
Pendukung Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Siswi Kelas 5 SDN Kepatihan Di
Kabupaten Bojonegoro, no 1: 2
5
cukup berbeda dengan media-media lainnya. Dengan
menghadirkan infografik yang menarik dan kreatif menjadi daya
tarik tersendiri dalam menarik minat pembaca.
Penyebaran infografik ini juga memanfaatkan beberapa
media sosial yang mendukung, salah satunya yaitu media sosial
instagram. Instagram merupakan media sosial yang menonjolkan
aspek visual sebagai daya tarik utama yntuk menarik perhatian
penggunanya.
Dalam akun Instagram @tirtoid, berita yang disajikan
mengandalkan Infografis sebagai poin utama, statis atau motion.
Data yang diperoleh tanggal 03 Desember 2019, followers
@tirtoid kurang lebih sebanyak 821.000 (jumlah terus
bertambah).
Memanfaatkan jurnalistik visual untuk pengemasan berita
seperti Infografis, Tirto.id memiliki konsistensi tinggi dalam
memproduksi dan mempublikasi infografis dalam media sosial
maupun website. Media yang baru berdiri ditahun 2016 ini
mampu menandingi media sejenis yang memproduksi infografis
lainnya, seperti @Kumparancom dan @Beritagar.Id. Memiliki
unggulan designInfografis yang fresh, penggunaan bahasa santai,
mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan selera
masyarakat. Akun @tirtoid juga mengangkat berbagai jenis tema
berita, seperti politik, budaya, kemanusiaan, gender, sosial,
kesehatan, olahraga dan lainnya dalam bentuk infografis.
Media sosial instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto
dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto,
mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya
6
ke berbagai layanan jejaring sosia, termasuk milik instagram
sendiri.
Instagram merupakan salah satu media sosial dengan
pengguna terbanyak di Indonesia saat ini setelah facebook.
Banyak perusahaan, pemerintah, artis, dan masyarakat lainnya
memanfaatkan instagram guna memperoleh dan berbagi
informasi kepada sesama pengguna. Mulai dari kegiatan sehari-
hari, sebagai media promosi, dan untuk mengupdate berita-berita
terkini disekitar kita. Target audiens instagram yang mencapai
basis global, pengguna dapat lebih mudah dalam mengupdate
informasi.
Banyaknya pengguna media sosisal instagram menjadikan
salah satu alasan mengapa banyak orang memanfaatkan
instagram untuk mencapai tujuan pengguna. Dengan proses yang
mudah dan murah, informasi juga tersampaikan dengan cepat dan
efektif. Media Tirto.id juga bergabung menjadi pengguna media
sosial dalam menyampaikan berita, informasi, dan infografik baik
dalam bentuk audio maupun visual guna untuk menjangkau
pengikutnya dengan lebih mudah dan cepat.
Dengan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penyajian Berita Infografis
tirto.id Terhadap Kepuasan Pembaca (Survey Mahasiswa
Jurnalistik UIN Jakarta 2014-2016).
7
B. Batasan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang masalah di atas,
maka peneliti membatasi masalah penelitian ini pada
penggambaran tingkat kepuasan subjek penelitian terhadap
penyajian berita infografis tirto.id berdasarkan khalayak
pembaca yang menjadi target populasi penelitian yaitu
mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2014-2016.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, adapun rumusan
masalah yang akan menjadi objek penelitian yaitu:
Apakah terdapat pengaruh penyajian berita dengan
bentuk infografis terhadap kepuasan pembaca tirto.id?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah
di uraikan di atas, tujuan penelitian adalah untuk
memahami dan mendeskripsikan kepuasan pembaca
berita dalam bentuk infografis di media sosial
instagram tirto.id terhadap pemahaman pembaca dalam
menerima bentuk baru penyajian berita di era
jurnalisme online.
8
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Manfaat penelitian ini bagi praktisi agar dapat
menjadi rujukan terhadap penelitian lain yang juga
membahas infografis pada era new media. Peneliti juga
mengharapkan dapat memberikan kontribusi baru yang
lebih variatif serta inovatif dalam perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu komunikasi di
Universitas Islam Negeri Jakarta.
b. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu sebagai
pedoman dan rujukan bagi peneliti selanjutnya
mengenai ilmu jurnalistik dan teori-teori komunikasi
E. Tinjauan Pustaka
Dalam proses penyusunan penelitian ini, peneliti
meninjau beberapa skripsi yang berguna sebagai bahan
referensi yang memiliki kemiripan baik pada subjek
penelitian ataupun masalah penelitian.
1. Penelitian Karya Wiji Agustin Sasmita, Mahasiswi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,
tahun 2019. Dengan judul “Strategi Redaksi
Tirto.id Dalam Penyajian Berita Di Media
Online“. Penelitian ini membahas mengenai
bagaimana strategi redaksi Tirto.id dalam penyajian
berita di media online peneliti menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Data yang ditemukan dari
penelitian ini bahwa strategi yang dilakukan
9
diantaranya, dengan mengimplementasikan
pengemasan berita dengan menggunakan infografik
dan videografik.
2. Penelitian Annisa Rahmah, Mahasiswi Jurnalistik
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul
“Respon Kepuasan Pengguna Line Terhadap
Pemberitaan dan Pemilihan Judul Berita Dalam
Fiture Line Today”. Penelitian ini membahas
mengenai tingkat kepuasan serta respon kepuasan
mahasiswa FIDKOM UIN Jakarta pengguna LINE
terhadap pemberitaan dalam fiture LINE TODAY
Penelitian ini menggunakan kuantitativ dengan
metode survei dan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan data. Penelitian ini menunjukkan hasil
bahwa tingkat kepuasan Mahasiswa yang merupakan
pengguna LINE TODAY adalah sedang.
3. Penelitian lain karya Stefiani Emasurya Indrajaya,
Lukki Lukitawati Magister Ilmu Komunikasi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Diponegoro pada tahun 2019 dengan judul “Tingkat
Kepercayaan Generasi Z terhadap Berita
Infografis dan Berita Ringkas di Media Sosial”.
Penelitian ini membahas mengenai kepercayaan
generasi Z yaitu generasi digital yang sudah fasih
menggunakan internet kepada berita daring yang
mereka baca di akun resmi instagram dalam bentuk
infografis dan bentuk berita ringkas. Penelitian
10
kuantitatif ini menggunakan teknik pengambilan
sample secara acak dengan menggunakan kuisioner,
data yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat
membaca berita infografis mempengaruhi tingkat
kepercayaan terhadap berita online.
4. Penelitian lain karya Deden Maulana A dan Hari
Nugraha, Universitas Pembanguan Jaya Jakarta,
berjudul Peranan “Visual Infografis pada Surat
Khabar”. Dengan tujuan penelitian, dapat
mengetahui pemaknaan infografis pada media cetak
koran sebagai penyampaian pesan visual. Jurnal ini
memiliki konsep penelitian berupa Infografik sebagai
bentuk pemberitaan, jenis infomasi, infografis
jurnalistik, metode komunikasi dalam infografis,
interpretasi infografis dalam bahasa visual, dan
pemaknaan semantik infografis pada koran. Jurnal ini
mendapatkan kesimpulan berupa, peranan infografis
dalam perkembangan media berita tidak dapat
dipisahkan sebagai informasi dalam bentuk visual.
Infografis sebagai bentuk rekonstruksi pesan bisa
lebih singkat dan padat tanpa kehilangan makna isi
dari pesan atau berita itu sendiri.
5. Selain itu peneliti menemukan jurnal lain yang
memiliki kesamaan pembahasan mengenai infografis.
Jurnal karya Elvina Trimardayani, Institut Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Jakarta, berjudul “Strategi dan
Taktik Visualisasi Infografis dalam Penyampaian
11
Berita (Studi Kasus Pada Tempo.co)”. Dengan
tujuan penelitian, memahami secara komprehensif
mengenai strategi dan 15 taktik visualisasi dalam
penyampaan berita pada Tempo.co. Meneliti
mengenai new media, Infografis, dan strategi serta
taktik. Jurnal memiliki hasil penelitian, Tempo.co
telah melakukan beberapa strategicphases mengenai
fase strategi yang terdiri atas pemilihan dan persiapan
yang didasarkan oleh kebutuhan dan penyeleksia.
Meskipun peneliti menggunakan tema yang sama
dengan tiga judul skripsi diatas, namun penelitian yang
dilakukan tetaplah berbeda. Perbedaan tersebut terletak
pada objek penelitiannya, dimana objek penelitian ini
adalah penyajian infografis dan subjeknya adalah
mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta.
F. Sistematika Penulisan
Guna memudahkan Penyusunan skripsi ini
maka diperlukan sistematika penulisan bertujuan untuk
memudahkan pemahaman terkait penelitian ini. Maka
dari itu peneliti membagi kedalam lima bab, diantaranya:
12
Pada bab I yaitu pendahuluan, terdiri dari latar
belakang masalah, batasan dan rumusan masalah , tujuan
dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka serta
sistematika penulisan.
Bab II ini membahas mengenai landasan teori
dan Kerangka Konseptual, peneliti akan menguraikan
teori-teori yang dapat diimplementasikan dalam analisis
data dalam penelitian. Bab II terdiri dari sedikitnya dari
konsep Penyajian Berita, Jurnalistik Online, konsep
Infografis, dan nilai pesan.
Pada bab III ini berisi metodologi penelitian
yaitu gambaran populasi dan sampel, tempat dan waktu
penelitian, sumber data, instrument penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.
Bab IV Temuan dan Analisis Data, ini peneliti
mengemukakan hasil temuan dan hasil analisis data
penelitian
Pada bab V terakhir ini merupakan penutup dari
penelitian yang berisikan kesimpulan dan saran untuk
memenuhi tujuan dan manfaat dari dilakukannya
penelitian.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Berita
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
karangan Drs. Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih
disebutkan bahwa berita itu sama artinya dengan
kabar, warta: memberi tahu, pemberitahuan.
Namun tidak sedikit pula definisi mengenai berita
disampaikan oleh para pakar jurnalistik. Beberapa
diantaranya disebutkan dibawah ini6:
a. Willard Bleyer, berita adalah suatu
kejadian aktual yang diperoleh
wartawan untuk dimuat dalam surat
kabar karena menarik atau
mempunyai makna bagi pembaca.
(Newspaper Writing and Editing)
b. William Maulsby, berita yaitu suatu
penuturan secara benar dan tidak
memihak dari fakta-fakta yang
mempunyai arti penting dan baru
terjadi yang dapat menarik
perhatian para pembaca surat kabar
yang memuat berita tersebut.
6 Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita),
(Jakarta:Erlangga, 2010) hlm. 26.
14
(Getting the News)
c. Chilton Bush, berita adalah laporan
mengenai peristiwa yang penting
diketahui masyarakat dan juga
laporan peristiwa yang semata-mata
menarik karena berhubungan
dengan hal yang menarik dari
seseorang atau sesuatu dalam
situasi yang menarik (Newspaper
Reporting of Public Affairs, 1940)
Kesimpulannya, Berita adalah informasi
atau laporan yang menarik perhatian masyarakat
konsumen, berdasarkan fakta, berupa kejadian
atau ide (pendapat), disusun sedemikian rupa dan
disebarkan media massa dalam waktu secepatnya.7
Berkiblat pada Kode Etik Jurnalistik
wartawan Imdonesia menyajikan berita secara
berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan
dan ketepatan, serta tidak mencampurkan fakta
dan opini sendiri. Tulisan yang berisi interpretasi
dan opini ditulis dengan menggunakan nama jelas
penulisnya. Ketentuan itu menjadi jelas bahwa
berita harus cermat dan tepat, berita juga harus
lengkap (complite), adil (fair) dan berimbang
7 Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita),
hlm. 31.
15
(balanced). Kemudian berita harus disajikan
dengan objektif yaitu tidak mencampurkan fakta
dan opini dan yang merupakan syarat praktis
sebuah isi berita yaitu berita harus ringkas
(concise), jelas (clear) dan terkini (current).8
Sifat-sifat berita ini sudah terbentuk
dengan kuat sehingga sifat-sifat ini bukan saja
menentukan bentuk-bentuk khas praktik
pemberitaan tetapi juga berlaku sebagai pedoman
dalam menyajikan dan menilai layak tidaknya
suatu berita untuk dimuat.9
1. Isi Berita
Ciri-ciri yang harus dimiliki dalam sebuah
berita yaitu mencangkup10 :
a. Accuracy; akurat, cermat, dan teliti
b. Universality; berlaku umum
c. Fairness; jujur dan adil
d. Humanity; bernilai kemanusiaan
e. Immediate; segera
8 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik
Teori Dan Praktik (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 47. 9 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik
Teori Dan Praktik), hlm. 48. 10 Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita),
hlm. 31.
16
Sebuah berita juga harus mengandung nilai-
nilai seperti:
a. Kedekatan (Proximity)
News is Nearby. Berita adalah
kedekatan. Kedekatan mengandung dua
arti yaitu kedekatan geografis dan
kedekatan psikologis. Kedekatan
geografis menunjukkan pada suatu
peristiwa atau berita yang terjadi
disekitar kita. Kedekatan psikologis
lebih banyak ditentukan oleh tingkat
ketertarikan pikiran, perasaan, atau
kejiwaan seseorang terhadap suatu
objek peristiwa atau berita.
b. Ketermukaan (prominence)
Hal-hal yang mencuat dari diri seorang
atau sesuatu benda, tempat, atau
kejadian. Suatu peristiwa yang
menyangkut orang terkenal atau
sesuatu yang dikenal masyarakat.
c. Ketertarikan manusia (human interest)
News is interesting. Apa saja yang
dinilai mengundang minat masyarakat,
menimbulkan ketertarikan ,
mengembangkan hasrat dan naluri
17
ingin tahudapat digolongkan kedalam
human interest.
2. Gaya Tampilan
Gaya tampilan atau layout adalah mitra
yang tak terpisahkan bagi penulis. Tulisan yang
bagus perlu dibaca, maka dari itu diperlukan
tampilan yang menarik bagi khalayak untuk
dibaca.
Gaya tampilan harus memiliki
keseimbangan yaitu segala sesuatu tampil dengan
ukuran yang sama, hal ini menciptakan desain
yang membuat tampilan sari setiap elemen desain
menjadi tidak mengganggu. Jika semua gambar
diletakkan dibagian atas, maka halaman akan
tampak berat di atas. Masalah yang sama juga
muncul jika semua gambar berada dibagian
bawah, kiri atau kanan halaman. Visual atau
gambar yang besar di atas harus diseimbangkan
dengan visual dibagian bawah. Tifografi yang
teratur dan rapih serta ukuran-ukuran headline
yang pas dengan keseluruhan desaign halaman.11
11 Tom E Rolnicki, C. Dow Tate dan Sherri A. Taylor, Pengantar
dasar Jurnalisme, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 253.
18
3. Gaya Penulisan
Unsur-unsur tercapainya penulisan yang
efektif adalah sebagai berikut12:
a. Kecermatan dalam pemberitaan
Suatu berita berisikan fakta yang
berhubungan dengan berita yang
dituliskan, berita tidak mengabaikan
objektivitas dalam merancang efek-efek
yang ingin dihasilkan terhadap keadaan
jiwa dan emosi pembaca.
b. Organisasi dalam berita
Tanpa organisasi atau susunan yang
teratur, sebuah berita tidak akan efektif.
Rancangan berita merumuskan hakekat
dan sifat berita, dan menentukan pembaca
mengikuti keteraturan susunannya.
c. Hemat kata
Dalam masyarakat yang sudah semakin
rumit untuk membaca berita-berita panjang
penghematan kata sangat diperlukan dalam
sebuah berita. Prinsip hemat dalam
penulisan berita yaitu katakanlah dengan
singkat, katakanlah dengan utuh dan jelas.
d. Daya hidup, warna dan imaginasi
Menggunakan kata-kata yang sederhana,
tidak menggunakan kata-kata akademis
12 Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, h.157.
19
yang hanya diketahui oleh kalangan
terbatas, menjaga agar kalimat tetap
pendek, sederhana dan langsung.
4. Tata bahasa
Tata bahasa adalah ketentuan dalam
menyusun kata-kata dan kalimat-kalimat secara
bersama-sama dalam suatu pola yang teratur dan
dikenal. Penggunaan Kamus Besar Bahasa
Indonesia untuk mengetahui ejaan atau arti sebuah
kata karena ejaan yang baku adalah ejaan yang
ditulis sesuai yang ada di dalam kamus.13
B. Infografis
Infografis sering disebut pula sebagai
ilustrasi informasi, informasi yang dimaksud yaitu
berita dalam media cetak maupun media online,
oleh karena itu istilah “infografis” kerap dipakai
dalam menyampaikan berita dalam majalah,
koran, instagram dan media sosial lainnya.
Infografis merupakan salah satu fenomena
visual sebagai model informasi yang disajikan
secara visual dan terdapat pada media berita.
Infografis dapat memuat dan mengolah data-data
13 Kusumaningrat, Jurnalistik Teori Dan Praktik, h. 156.
20
ke dalam bentuk penggabungan antara teks,
image/gambar, dan suara pada medium elektronik
yang divisualkan, sehingga cara ini menjadi suatu
model kreatif visual sebagai inspirasi yang bersifat
ekonomis.14
Bila dibagi berdasarkan kegunaan secara
umum, terdapat 2 kategori pendekatan infografis
naratif/narasi. Terdapat 3 aspek dalam pembuatan
infografis di sebuah media massa, yakni aspek
visual, aspek konten/data, aspek informasi. Tiga
aspek tersebut terikat dalam 3 unsur dasar sebuah
infografis, diantaranya utility, soundness, dan
beauty. Di era new media infografis digunakan
tidak hanya sebagai pemaparan berita, namun juga
sebagai daya tarik media tersebut.15
C. Bentuk Penyajian Infografis Tirto.id
Tirto.id memanfaatkan infografis sebagai
bentuk pengemasan berita untuk dipublikasi pada
media sosial instagram. Terdapat empat pertimbangan
yang melatarbelakangi Tirto.id memilih infografis;
pertama, segmentasi khalayak, sifat dan karakter
14 Rini Riyantini, sherra Triarosdianan, “Efektivitas Infografis Media
Online (Survey Pemberitaan tempo.co Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi
Swasta Kopertis Wilayah III), Bina Widya, Vol 26, No 1, Maret 2015. hlm. 57. 15 Riyanti Hayuning Pratiwi, Ferry Darmawan, “Infografis Sebagai
Pendukung Berita In-depth dalam Situs Tirto.id” , MediaTor, Vol 12, Juni
2019, hlm 37.
21
platform media sosial instagram, kemudahan
produksi, dan karakter perusahaan.
Tirto.id merasa infografis sangat tepat dan
cocok untuk pembaca mutakhir yang mobile minded,
terbiasa multi-tasking, dan akrab dengan media sosial.
Infografis dirasa dapat memenuhi kebutuhan pembaca
mutakhir, karena infografis ringkas akan tetapi tetap
dapat menampilkan data-data yang relevan, isi
informasi dalam infografis sangat padat, dan
infografis juga mudah disebarluaskan.16
Penggunaan infografis juga dijadikan sebagai
salah satu karakter media yang dapat membedakan
Tirto.id dengan media lainnya. Artikel-artikel berita
pada website Tirto.id memiliki tulisan yang lebih
panjang dibandingkan dengan media lain, infografis
sebagai salah satu solusi untuk pembaca membaca
berita Tirto.id dengan lebih singkat.
Tirto.id memegang prinsip reuse, repackaging,
dan recreate untuk mengolah berita dalam bentuk
infografis kemudian dipublikasi ke dalam media sosial
instagram. Reuse, Tirto.id menggunakan kembali
16 Judul Merayakan Dua Tahun Usia Tirto dengan Infografik
https://tirto.id/merayakan-dua-tahun-usia-tirto-dengan-infografik-cQo5. Diakses 8
februari 2021
22
artikel yang sudah ada pada halaman website.
Repackaging, informasi yang ada pada artikel dikemas
ke dalam bentuk infografis. Recreate, informasi-
informasi yang sudah ada dibentuk ulang dan
dikembangan dengan menambahkan karakter khas
pada infografis yang membedakannya dengan
infografis media lain. Penggunaan ketiga prinsip
tersebut membuat pengembangan dan distribusi
konten Tirto.id menjadi lebih efisien.17
1. Infografis Tipe Informational
Gambar 2.1 Contoh Infografis Informational
Dalam informational/listi, teks digunakan
untuk menyampaikan informasi menggunakan
17 Jurnal Retno Nurul Aisyah, Efi Fadilah, da Nuryah Asri Sjafirah, dengan
judul Penggunaan Infografis pada Akun InstagramtirtoidsebagaiStrategi Cross-media.
Diakses 8 Februari 2021.
23
ilustrasi atau gambar dengan skema warna yang
atraktif serta ikon-ikon yang menarik. Secara
keseluruhan, teks atau kata-kata tersebut mendorong
pesan ke pembaca.
2. Infografis Tipe Motion
Gambar 2.2 Contoh Infografis Motion
Selain bentuk infografis statis (diam),
infografis juga dapat disampaikan dalam bentuk
bergerak (motion). Informasi bergerak
menyampaikan informasi secara bertahap dalam
satu konten infografis dan biasanya infografis
bergerak ini disampaikan dalam bentuk audio
visual yang didalamnya terdapat banyak informasi
yang disampaikan dan juga terdapat suara latar
belakang, sehingga audiens dapat duduk dan
24
menikmati narasi yang disajikan dalam bentuk
linier.
3. Infografis Tipe Timeline
Gambar 2.3 Contoh Infografis Timeline
Infografis Timeline digunakan Untuk
menunjukkan bagaimana sesuatu hal telah
berkembang seiring berjalannya waktu. Jenis
infografis ini biasanya menceritakan sebuah urutan
kisah dan dapat menjadi poin-poin dalam
menjembatani peristiwa menjadi bentuk kronologis
yang runtut.
25
4. Infografis Tipe Comparison
Gambar 2.4 Contoh Infografis Comparison
Infografis comparison ini biasanya
digunakan untuk perbandingan antara dua produk,
tokoh, ide, hal-hal, acara atau tempat.
5. Infografis Tipe MixedChart
26
Gambar 2.5 Contoh Infografis MixedChart
Dalam mixed charts, sebuah gambar
dicampur dengan format diagram untuk
menggambarkan suatu informasi. Mixed charts ini
biasanya digunakan untuk laporan dan
perpustakaan statistik.
D. New Media
Pada saat ini, media komunikasi
menunjukkan perkembangan yang sangat
signifikan. Hal ini dapat diketahui melalui
bagaimana saat ini orang-orang dapat
berkomunikasi secara langsung, namun secara
fisik mereka tidak bertemu, media komunikasi saat
ini mampu menjembatani mereka, mampu
menyampaikan pesan dengan cepat, tanpa perlu
mempertemukan pihak komunikator dan
komunikannya.
Media komunikasi pada saat ini adalah
media baru yang sebagian besarnya berupa media
digital, komputer dan jaringan informasi dan
komunikasi pada abad ke-20. Masyarakat dapat
mengakses informasi dan dapat berkomunikasi
dengan sesamanya melalui media yang terkoneksi
melalui jaringan internet. Melalui teknologi
27
komunikasi seperti komputer dan smartphone yang
terkoneksi oleh jaringan internet, masyarakat
dengan mudah dapat mencari informasi yang
dibutuhkan dengan cepat dan berkomunikasi tanpa
hambatan. Teknologi komunikasi inilah yang
hampir setiap masyarakat kekinian
menggunakannya dan populer dengan istilah new
media (media sosial).18
Teknologi komputer dan internet adalah hal
yang mendasari munculnya istilah new media.
Secara sederhana new media berasal dari kata
“new” yang berarti baru dan “media” yang berarti
alat yang digunakan sumber untuk menyampaikan
pesannya kepada penerima. New media adalah
sebuah bentuk konvergensi atau penggabungan
media konvensional dengan media digital.
Keunggulan new media adalah sifatnya yang
realtime, dimana masyarakat dapat mengakses
informasi dan layanan yang cepat, kapan dan
dimana saja selama mereka terkoneksi dengan
perangkat terkomputerisasi dan jaringan internet.19
18 Yesi Puspita, “Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan
Komunikasi dan Transaksi Pelacur Gay” Jurnal pekommas, Vol. 18 No. 3,
Desember 2015. hlm.204. 19 Yesi Puspita, “Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan
Komunikasi dan Transaksi Pelacur Gay”,hlm.206
28
Media sosial seperti instagram merupakan
jenis media baru yang termasuk dalam kategori
online media. McQuail dalam Ardianto
menguraikan ciri-ciriutama yang menandai
perbedaan antara media baru dengan media lama
(konvensional) berdasarkan perspektif pengguna
yaitu:
a. Interactivity; Diindikasi oleh rasio
respon atau inisiatif dari pengguna
terhadap ‘tawaran’ dari
sumber/pengirim (pesan)
b. Social presence (sociabillity); Dialami
oleh pengguna, sense of personal
contact dengan orang lain dapat
diciptakan melalui penggunaan sebuah
medium. Media richness: media (baru)
dapat menjembatani adanya perbedaan
kerangka referensi, mengurangi
ambiguitas, memberikan isyarat-
isyarat, lebih peka dan lebih personal.
c. Autonomy; Seorang pengguna merasa
dapat mengendalikan isi dan
menggunakannya dan bersikap
independen terhadap sumber.
d. Playfulness; Digunakan untuk liburan
dan kenikmatan
29
e. Privacy; Diasosiasikan dengan
penggunaan medium dan atau isi yang
dipilih.
f. Personalization; Tingkatan dimana isi
dan penggunaan media bersifat
personal dan unik.
Menurut Aleman dan Wartman keberadaan
situs jejaring sosial ini memudahkan
khalayakuntuk berinteraksi secara mudah dengan
orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan
biaya yang lebih murah dibandingkan dengan
telepon atau alat komunikasi lainnya.
E. Kepuasan
Awal cikal bakal teori penggunaan dan
kepuasan dimulai pada tahun 1940-an, ketika
beberapa peneliti mencoba mencari tahu motif
yang melatar belakangi audien mendengarkan
radio dan membaca surat kabar. Mereka meneliti
siaran radio dan mencari tahu mengapa orang
tertarik terhadap program yang disiarkan, seperti
kuis dan serial drama radio. Kepuasan yang
diperoleh sehingga mereka senang mendengarkan
program tersebut atau apa motif orang membaca
surat kabar.20
20 Morissan, dkk, Teori Komunikasi Massa, hlm.82
30
Elihu Katz, Michael Gurevitch, dan
Hadassah Haas (1973) memandang media massa
sebagai suatu alat yang digunakan oleh individu-
individu untuk berhubungan (atau memutuskan
hubungan) dengan yang lain. Para peneliti tersebut
membuat daftar 35 kebutuhan yang diambil
“(sebagian besar spekulatif) dari literatur tentang
fungsi-fungsi sosial dan psikologis media massa”
kemudian menggolongkannya menjadi lima
kategori:
1. Kebutuhan kognitif, memperoleh
informasi, pengetahuan, dan
pemahaman.
2. Kebutuhan afektif, emosional,
pengalaman menyenangkan, dan
estetis.
3. Kebutuhan integratif personal,
memperkuat kredibilitas, rasa percaya
diri, stabilitas, dan status.
4. Kebutuhan integratif sosial,
mempererat hubungan dengan
keluarga, teman, dan sebagainya.
5. Kebutuhan pelepasan ketegangan,
pelarian dan pengalihan.21
21 Werner J. severin dan James W. tankard, Jr, Teori Komunikasi
sejarah, Metode, dan terapan di Dalam Media Massa, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2004) hlm. 357.
31
Katz, Jay G. Blumler, Gurevitch
menyatakan lima asumsi dasar teori penggunaan
dan kepuasan yaitu 1) audiensai aktif dan
berorientasi pada tujuan ketika menggunakan
media; 2) inisiatif untuk mendapatkan kepuasan
media ditentukan audiensi; 3) media bersaing
dengan sumber kepuasan lain; 4) audiensi sadar
sepenuhnya terhadap ketertarikan, motif, dan
penggunaan media; dan 5) penilaian isi media
ditentukan oleh audiensi.22
Umumnya riset Uses and Gratifications
memfokuskan pada motif sebagai variabel
independen yang memengaruhi penggunaan
media. Motif dalam kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti sebab-sebab yang menjadi
dorongan atas tindakan seseorang. 23 Sedangkan
puas bermakna merasa senang karena sudah
terpenuhi hasrat hatinya. Untuk menanyakan
apakah khalayak puas setelah menggunakan media
diperlukan konsep mengukur kepuasan yakni
22 Richard West dan Lynn H. Turner, Introducing Communication
Theory, McGraw Hill, 2007, hlm. 428, dalam Morissan, Teori Komunikasi:
Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 509. 23 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen,
(Jakarta: Pustaka Amani, 1993), hlm. 257.
32
Gratification Sought (GS) dan Gratification
Obtained (GO).24
Gratification Sought adalah kepuasan yang
dicari atau diinginkan individu ketika mengosumsi
suatu jenis media tertentu (radio, tv, atau koran).
Gratification Sought adalah motif yang
mendorong seseorang mengosumsi media. GS
dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai
apa yang media dapat berikan dan evaluasi
seseorang mengenai isi media.
Kategori motif pengonsumsian media
menurut McQuail dalam penelitian ini
dikategorikan sebagai berikut:25
1. Motif informasi; pengguna dikatakan
memiliki motif informasi apabila
mereka:
a. Dapat mengetahui berbagai
peristiwa dan kondisi yang
berkaitan dengan lingkungan
masyarakat terdekat
b. Dapat mengetahui berbagai
informasi mengenai peristiwa dan
24 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm. 204-206. 25 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi,, hlm. 212.
33
kondisi yang berkaitan dengan
keadaan dunia
c. Dapat mencari bimbingan
menyangkut berbagai masalah
d. Dapat mencari bimbingan
menyangkut berbagai pendapat
e. Dapat memperoleh rasa damai
melalui penambahan pengetahuan
2. Motif identitas pribadi; pengguna
dikatakan memiliki motif identitas
pribadi apabila mereka:
a. Dapat menemukan penunjang nilai-
nilai yang berkaitan dengan pribadi
mahasiswa itu sendiri
b. Dapat mengidentifikasikan diri
dengan nilai-nilai lain dalam media
c. Memperoleh nilai lebih sebagai
mahasiswa
3. Motif integrasi dan interaksi sosial;
pengguna dikatakan memiliki motif
integrasi dan interaksi sosial apabila
mereka:
a. Memperoleh pengetahuan yang
berkenaan dengan empati sosial
34
b. Dapat menemukan bahwa
percakapan dan interaksi sosial
dengan orang lain disekitarnya
c. Dapat menjalankan peran sosial
sebagai mahasiswa
d. Keinginan untuk dekat dengan
orang lain
e. Keinginan untuk dihargai oleh
orang lain
4. Motif hiburan; pengguna dikatakan
memiliki motif hiburan apabila mereka;
a. Dapat melepaskan diri dari
permasalahan
b. Bisa bersantai dan mengisi waktu
luang
c. Bisa menyalurkan emosi
d. Bisa mendapatkan hiburan dan
kesenangan
Sedangkan Gratification Obtained adalah
kepuasan nyata yang diperoleh seseorang setelah
mengosumsi suatu jenis media tertentu. GO
mempertanyakan hal-hal yang khusus mengenai
apa saja yang telah diperoleh setelah
menggunakan media.
35
Kepuasan diukur berdasarkan terpenuhinya
motif awal yang mendasari iondividu ketika
memilih situs tertentu. Kepuasan terjadi saat
individu merasa Gratification Sought yang
dimilikinya sudah terpenuhi oleh perilaku atau
cara individu tersebut menggunakan media.
F. Teori Uses and Gratification
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh
Herbert Blumer dan Eliuh Katz pada tahun 1974
dalam buku The Uses of Mass Communication:
Current Perspectives on Gratification Research.26
Teori ini mengatakan bahwa individu mempunyai
kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan
yang dapat dipenuhi dengan (salah satu caranya)
menggunakan (berlangganan, membaca,
menonton, atau mendengarkan) media massa.27
Konsep dasar dari teori ini menurut Eliuh
Katz, Michel Gurvitch dan Hadassan Hass adalah
meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis
dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu
dari media massa atau sumber-sumber lain, yang
membawa pada pola terpaan media yang berlainan
26 Edi santoso dan Meti Setiansah, Teori Komunikasi, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2010) , hlm. 106. 27 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, (Malang: UMM
Press, 2010), hlm. 77.
36
(atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan
menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-
akibat lain, termasuk juga dengan yang tifdak kita
inginkan.28
Teori ini merupakan kebalikan dari teori
peluruatau Teori Hipodermik dari Wilbur
Schramn, yang berasumsi bahwa media sangat
aktif dan all powerfull, sementara khalayak berada
dipihak yang pasif. Dalam Uses and Gratifications
ditekankan bahwa khalayak aktif untuk
menentukan media mana yang harus dipilih untuk
memuaskan kebutuhannya.
Ada lima asumsi dalam teori Uses and
Gratification, yaitu29:
1. Audien aktif dan berorientasi pada
tujuan ketika menggunakan media.
Dalam proses komunikasi, audien
dianggap sebgai individu yang aktif.
Aktivitas audien mengacu kepada
tujuan atau motivasi dan kebutuhan
personal yang ingin dicapai media.
28 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung:
Remaja Rosdalarya, 2001), hlm. 205. 29 Morissan, dkk, Teori Komunikasi Massa, (Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia, 2010), hlm 78-80
37
2. Inisiatif untuk mendapat kepuasan
media ditentukan audien.
Audien memilih sendiri media yang
akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhannya atau mendapatkan
kepuasan pada motif audien itu sendiri.
3. Media bersaing dengan
sumberkepuasan lain.
Media bersaing dengan cara
menyajikan beragam bentuk
komunikasi kepada audien untuk
memperoleh kepuasan. Dengan
beragam bentuk komunikasi, audien
dapat memilih media mana yang akan
digunakan untuk memenuhi
kebutuhannya.
4. Audien sadar sepenuhnya terhadap
ketertarikan motif dan pengguna
media.
Audien memiliki kesadaran yang tinggi
terhadap motif dan ketertarikan yang
mereka punya, sehingga audien
dianggap cukup paham kepentingan
dan motif dapat memenuhi apa yang
mereka inginkan dan media apa yang
mereka gunakan.
38
5. Penilaian isi media ditentukan oleh
audien.
Audien belum tentu puas dengan
program yang ada di media, karena
keterbatasan program media yang
disajikan. Jika pilihan program lebih
banyak maka audien akan beralih ke
program lain untuk memperoleh
kepuasan. Karena isi media hanya
dinilai oleh audien.
Inti Teori Uses and Gratifications adalah khalayak
pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan
motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi
motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan
khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang
mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media
yang efektif.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Profil Tirto.id
Tirto.id hadir untuk merubah paradigma
masyarakat mengenai jurnalisme media online yang
selama ini diindentikan dengan kecepatan, asal
mengundang klik, memiliki banyak halaman berita
(pageviews), lepas dari konteks, dangkal, dan tidak enak
dibaca. Berpegang dengan konsep seperti air, dimana air
pada alam selalu mengalir, mengisi ceruk, jernih,
menunjukan kedalaman, dan selalu dibutuhkan. Tirto.id
berharap menjadi media jurnalisme yang seperti air.
Mengambil nama Tirto yang berasal dari alternatif
pengucapan kata Tirta yang berarti air. Selain air, Tirto
dipilih dari nama Bapak Pers (ditetapkan pada 1973) dan
pahlawan nasional (Keppres RI no 85/TK/2006) yaitu
Tirto Adhi Soerjo (1880-1918) sebagai bentuk
penghormatan. Tirto melambangkan sosok yang cerdas
dan kritis memanfaatkan surat kabar sebagai alat
perlawanan terhadap emerintah kolonial Hindia Belanda
padan zamannya. Tirto dikenal sebagai tokoh yang
mengawali upaya pencerahan kesadaran kebangsaan
melalui jurnalisme Indonesia.
Tulisan tirto sendiri berwarna biru laut dan ditulis
dengan huruf kecil. Penggunaan logo yang dipadukan
40
dengan warna biru sebagai lambang air jernih dan dalam.
Pemilihan huruf kecil sebagai gambaran rendah hati dan
selalu terbuka, tidak merasa paling benar dan jemawa
(angkuh).
Tirto.id memiliki maskot bernama “Pak Tirto”
berupa seorang lelaki berkumis tebal dengan topi
blangkon di kepalanya, memakai jas dan celana berwarna
hitam. Selain maskot Pak Tirto, terdapat maskot lain yang
sering didampingi oleh pasangannya yaitu “Bu Tirto”,
wanita dengan potongan rambut pendek dan
menggunakan pakaian jas hitam beserta rok sedang
sedengkul.
Tirto.id kini merupakan media online yang
terdaftar di Dewan Pers Indonesia. Pendanaannya
dilakukan secara mandiri oleh Sapto Anggoro (Pemimpin
Redaksi/Penanggung Jawab), Teguh Budi Santoso (Chief
Content Officer) dan Nur Samsi (Chief Technology
Officer). Saat ini kantor tirto.id beralamat di Jalan
Kemang Timur Raya No.63 B, Bangka, Mampang
Prapatan. Jakarta Selatan.
Tirto.id percaya bahwa laporan-laporan yang
tercipta dari kekuatan data, disampaikan secara baik,
namun tak abai pada kecepatan adalah sumber informasi
yang layak diperoleh oleh masyarakat Indonesia hari ini,
terutama para pengambil keputusan, dan pengendali
perubahan.
41
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan satuan analisis (unit
of analysis) yang hendak diteliti, dalam hal ini adalah
individu-individu responden. 30 Populasi dapat berupa
manusia dan bukan manusia, seperti: lembaga, badan
sosial, wilayah, kelompok atau apa saja yang dapat
dijadikan sumber informasi. Populasi dalam penelitian
kuantitatif sangat penting karena kesimpulan yang didapat
pada hasil penelitian akan diterapkan pada populasi
tersebut.31
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
dan mahasiswi jurnalistik UIN angkatan 2014-2016
pembaca Instagram tirto.id, Peneliti menjadikan pembaca
Instagram tirto.id sebagai populasi dikarenakan mereka
yang sangat dekat dengan konten-konten tirto.id setiap
harinya. Selanjutnya mereka juga termasuk kedalam
generasi digital native.
Generasi digital native merupakan generasi yang
lahir dan hidup seiring dengan perkembangan teknologi
digital atau internet. Generasi digital native sudah terpapar
media baru sejak dini dan pola pikir mereka banyak
30 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi,(Malang:UMM
Press,2010),hlm 140. 31 Syofian Siregar, Metode penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitungan Manual &SPSS, (Jakarta, Kencana, 2013), hlm 30.
42
terpengaruh oleh media sosial. Generasi ini lebih memilih
media internet untuk mendapatkan informasi
dibandingkan dengan menggunakan media televisi,
apalagi radio dan surat kabar.32
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih
dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga
diharapkan dapat mewakili populasi. Sampel merupakan
bagian penting dalam menentukan kesahan hasil
penelitian. 33 Sampel dibutuhkan apabila peneliti tidak
mampu meneliti seluruh populasi. Syarat utama sampel
adalah harus mewakili seluruh populasi. Sampel yang
terlalu kecil dapat menyebabkan penelitian tidak dapat
menggambarkan populasi yang sebenarnya.
Sampel pada penelitian ini yaitu mahasiswa dan
mahasiswi Jurnalistik UIN Jakarta Angkatan 2014-2016
yang membaca konten-konten infografis yang disajikan
pada instagram tirto.id.
3. Teknik Sampling
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik
simple random sampling, teknik ini dilakukan dengan
32 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori & Praktik,
(Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2011), hlm 49. 33 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011), hlm 74.
43
memilih anggota sampel dari populasi secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi.34 Teknik
ini merupakan teknik pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
anggota yang ada dalam populasi untuk dijadikan sebagai
sampel. 35 Dalam menentukan jumlah sampel, penulis
menggunakan rumus Slovin dengan tingkat erorr 10%.36
Rumus Solvin:
𝑛=𝑁
1+𝑁(𝑑)2
Keterangan:
n = Jumlah sampling
N = Jumlah populasi
d = Margin of error
34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung, Alfabeta, 2014), hlm. 82. 35 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm.
81 36 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, hlm.34
44
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁(𝑑)2
𝑛 = 220
1 + 220(0,1)2
𝑛 = 220
1 + 220 (0,01)
𝑛 = 220
1 + 2,2
𝑛 = 220
3,2
𝑛 = 68.75
Dibulatkan menjadi 69 sampel
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2020
sampai Juli 2020 pada mahasiswa dan mahasiswi
Jurnalistik UIN Jakarta angkatan 2014-2016. Bertempat di
kampus Dakwah dan Ilmu komunikasi UIN Jakarta.
D. Sumber Data
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan
dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik-
teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh melalui
pengumpulan langsung di lapangan (tidak
45
melalui perantara), berupa opini subjek
(orang) secara individual atau kelompok,
hasil observasi terhadap suatu benda
(fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian. Adapun data primer yang
digunakan yaitu angket atau kuesioner.
Angket atau kuesioner merupakan
serangkaian pertannyaan yang disusun
secara teratur, kemudian dikirim untuk
diisi oleh responden. Setelah terisi angket
atau kuesioner dikembalikan kepada
peneliti.37
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah sumber data
penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data Skunder didapat dari dokumen-
dokumen yang mendukung untuk
penelitian ini seperti wawancara, buku,
jurnal, catatan, dan data dari situs internet.
37 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya). hlm. 123.
46
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian dapat
berupa kuesioner, sedangkan instrument adalah proses
menentukan satuan yang diperoleh, dan juga jenis data
(nominal, ordinal, interval, rasio) atau tingkatan data.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala
likert sebagai alat pengukur instrument penelitian. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi seseorang mengenai suatu objek atau fenomena
tertentu. Dalam skala pengukuran ini, setiap pertannyaan
dihubungkan dengan jawaban yang mendukung ukuran
sikap yang kemudian diisi oleh responden. Pertannyaan
atau pernyataan penelitian tersebut disesuaikan
berdasarkan variabel penelitian yang dijabarkan menjadi
indikator dari masing-masing variabel.38
38 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. hlm.
93.
47
Opsi jawaban pada skala likert dapat digambarkan
dengan tabel berikut:
Pengukuran Instrumen Penelitian
Tabel 3.1 Skala Likert39
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi beberapa
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Selain itu, kuesioner
39 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, hlm.26
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak
Setuju
1
48
dapat digunakan bila jumlah responden cukup
besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner
dapat berupa pertannyaan /pernyataan tertutup
atau terbuka, dapat diberikan kepada responden
secara langsung atau dikirim melalui pos atau
internet.40
G. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data adalah suatu proses dalam
memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-
cara atau rumusan tertentu. Pengolahan data meliputi:
1. Editing
Editing adalah proses pengecekan dan
pemeriksaan data yang telah berhasil terkumpul di
lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah
masuk tidak memenuhi syarat atau tidak
dibutuhkan. Dalam melakukan proses editing data,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain:
a. Pengambilan sampel
Pengambilan sampel berupa
pengecekan kategori sampel, jenis sampel
yang digunakan dan penentuan jumlah
sampel.
40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. hlm.
142.
49
b. Kejelasan data
Pada proses ini mengecek
apakah data yang telah masuk dapat
dibaca dengan jelas, jika terdapat data
yang kurang maka perlu dilakukan
verifikasi kepada pengumpul data.
c. Kelengkapan isian
Pada tahap ini dilakukan
pengecekan apakah isi kuesioner
responden terdapat data yang kosong
atau tidak, bila kosong ada dua
kemungkinan pertama memang tidak
memiliki jawaban atau kemungkinan
kedua responden menolak menjawab.
d. Keserasian jawaban
Pada tahap ini dilakukan
pengecekan keserasian jawaban
responden, ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya jawaban
responden yang bertentangan.
2. Codeting (pengkodean)
Codeting adalah kegiatan pemberian kode
tertentu pada tiap0tiap data yang termasuk
kategori sama. Kode adalah isyarat yang dibuat
dalam bentuk angka-angka atau huruf untuk
membedakan antara data atau identitas data yang
akan dianalisi.
50
3. Tabulasi
Tabulasi adalah proses penempatan data ke
dalam bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai
dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang
dibuat harus diringkas agar memudahkan dalam
proses analisis data.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah alat ukur yang menunjukkan
alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang
ingin diukur. Maksudnya sejauh mana kuesioner
dalam penelitian ini akan mengukur. Instrumen
dikatakan valid apabila hasil validitas tinggi dan
sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah41
Dalam penelitian ini peneliti akan mengukur
kepuasan mahasiswa Jurnalistik 2014-2016 UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap portal berita
tirto.id maka pertannyaan dalam kuesioner penelitian
ini akan berkaitan dengan kepuasan mahasiswa.
Pada penelitian ini suatu pertanyaan
dinyatakan valid apabila r-hitung lebih besar atau
41 Suharsimi Arikunto, Metodelogi Penelitian Suatu Pendekatan
Proposal, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002) hlm. 144-145.
51
sama dengan r-tabel dalam table r atau r hitung ≥ r-
tabel (r table terlampir).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu instrumen yang
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen sudah baik. 42 Maksudnya
kuesioner yang diberikan sebagai alat ukur dapat
dipercaya atau diandalkan. Uji reabilitas digunakan
untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian.
Selain itu, uji reabilitas bahwa suatu instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data yang tidak bersifat mengarahkan responden untuk
memilih jawaban-jawaban tertentu.43
Uji ini dilakukan menggunakan SPSS versi
22.0 dengan teknik cronbach alpha. Kriteria suatu
instrument dikatakan reliable dengan menggunakan
teknik ini adalah bila koefisiensi reliabilitas > 0,6.44
3. Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov
Uji normalistas digunakan untuk mengetahui
apakah data yang diambil berasal dari populasi yang
42 Suharsimi Arikunto, Metodelogi Penelitian Suatu Pendekatan
Proposal, hlm. 154 43 R. Gunawan Sudarmanto, Analisis Regresi Linear Berganda
dengan SPSS, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005) hlm. 89. 44 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, hlm.55-58
52
berdistribusi normal atau tidak.45 Dasar pengambilan
keputusan dalam uji normalitas data adalah:
a. Jika nilai signifikannya lebih besar dari
0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal.
b. Jika nilai signifikannya lebih kecil dari
0.05 maka data tersebut tidak berdistribusi
normal.
4. Uji Linieritas
Uji linearitas adalah uji yang dilakukan untuk
mengetahui apakah variable X dan variable Y
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara
signifikansi.Dalam melakukan uji linearitas, penulis
menggunakan SPSS 22. Syarat data dapat dikatakan
linier jika nilai Deviation from linearity > 0,05.
5. Uji Regresi Linier sederhana
Uji regresi linier sederhana merupakan uji
yang dilakukan untuk mengetahui besaran nilai
varibable independent mempengaruhi nilai variable
dependent. 46 Dalam penelitian ini uji regresi linier
sederhana dilakukan untuk mengetahui besar
45 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, disertasi,
dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2011) hlm. 132. 46 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, hlm. 284.
53
pengaruh bentuk berita infografis pada instagram
tirto.id terhadap kepuasan pembacanya. Dalam uji
regresi linier sederhana memiliki syarat yaitu data
penelitian harus lulus uji validitas, reabilitas,
normalitas dan linieritas.
Dalam penelitian ini, seluruh syarat-syarat
tersebut sudah lulus dan sudah dijelaskan pada
penjelasan sebelumnya. Dalam penelitian ini, penulis
melakukan uji regresi linier sederhana menggunakan
aplikasi SPSS 22.
6. Uji Koefisien Determinasi (𝐑𝟐)
Nilai koefisien determinasi adalah 0 dan nilai
R2 yang kecil berarti variasi variabel dependen sangat
terbatas, dan nilai yang mendekati 1 berarti variabel
independen sudah dapat memberi semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen.
Untuk mendapatkan nilai R2digunakan rumus
sebagai berikut:
R2 =SSreg
Ssy
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden Hasil Penelitian
Pada Penelitian ini, karakteristik responden dapat
diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan tahun angkatan
pendidikan yaitu, tahun 2014, tahun 2015, tahun 2016
Seperti tabel berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Responden Berdasarkan Tahun Angkatan
No. Angkatan Jumlah
Responden
Presentase
1. 2014 30 43%
2. 2015 29 42%
3. 2016 10 14%
Total 69 100%
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dalam
penelitian ini jumlah total responden adalah 69 orang.
55
Responden mahasiswa angkatan 2014 berjumlah 30
orang, angkatan 2015 berjumlah 29 orang, dan angkatan
2016 berjumlah 10 orang.
B. Penyajian Berita Infografis
Pada penelitian ini, Penyajian Infografis, data
khalayak dilihat dari penggunaan media baik dari jenis
media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan.
Pengukuran frekuensi program harian (berapa kali dalam
seminggu), sedangkan pengukuran variabel durasi
penggunaan media menghitung berapa lama khalayak
bergabung dengan suatu media (berapa jam dalam sehari),
atau berapa lama (menit) Khalayak mengikuti berita.47
Tabel 4.2
Frekuensi Membaca Berita Infografis di Tirto.id
No Frekuensi Membaca
Berita Infografis di
Tirto.id
Frekuensi
1. 1-2 kali 4
2. 3-4 kali 5
3. 5-6 kali 18
4. 7-10 kali 33
47 Ardianto, Elvinaro, Lukita Komala, Siti Karlina, Komunikasi Massa Suatu
Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), h.168
56
5.
>10 kali 9
Total 69
Pada Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 69
responden, 9 responden membaca berita infografis tirto.id
sebanyak lebih dari 10 kali, 5 responden membaca berita
infografis di tirto.id sebanyak 3-4 kali, 18 responden
membaca berita infografis tirto.id sebanyak 5-6 kali, 33
responden membaca berita infografis tirto.id sebanyak7-8
kali, dan 9 responden membaca berita infografis di tirto.id
sebanyak lebih dari sepuluh kali.
Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2014-2016 mengikuti
berita infografis di tirto.id.
C. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Validitas
Berdasarkan data instrument uji coba variable
Penyajian Berita Infografis terdapat 15 pernyataan,
semuanya dinyatakan valid. Serta uji instrument variabel
57
kepuasan terdapat 16 pertannyaan dan semuanya juga
dinyatakan valid.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Penyajian Berita Infografis
No PERNYATAAN R
HITUNG
R
TABEL
KETERANGAN
1. Apakah anda pernah
mengakses
instagram Tirto.id
0,781 0,2369 VALID
2. Apakah anda
mengikuti akun
instagram tirto.id
0,784 0,2369 VALID
3. Seberapa sering
anda membaca
berita Tirto.id dalam
seminggu?
0,736 0,2369 VALID
4. Berapa kali dalam
seminggu anda
membaca berita
infografis Tirto.id
0,712 0,2369 VALID
58
5. Berapa lama rata-
rata waktu yang
dihabiskan untuk
membaca berita di
Tirto.id
0,725 0,2369 VALID
6. Seberapa lama rata-
rata waktu yang
dihabiskan untuk
membaca konten
infografis Tirto.id
0,803 0,2369 VALID
7. Untuk
mempermudah
mendapatkan
informasi saya
memfollow
instagram Tirto.id
0,744 0,2369 VALID
8. Saya selalu update
berita infografis
pada Tirto.id
0,770 0,2369 VALID
9. Konten infografis
membuat saya
tertarik untuk
membaca berita
0,801 0,2369 VALID
59
10. Berita Infografis
selalu diperbaharui
oleh Tirto.id
0,836 0,2369 VALID
11. Saya selalu
membaca berita
pada Tirto.id setiap
ada update terbaru
0,877 0,2369 VALID
12. Tirto.id menyajikan
konten Infografis
berdasarkan
kebutuhan
masyarakat
0,744 0,2369 VALID
13. Saya menantikan
berita Infografis Di
instagram saya
0,793 0,2369 VALID
14. Konten infografis
Tirto.id mudah
dimengerti
0,859 0,2369 VALID
15. Infografis Tirto.id
memenuhi
kebutuhan Informasi
saya
0,774 0,2369 VALID
60
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Kepuasan
NO PERNYATAAN R
HITUNG
R
TABEL
KETERANGAN
1. Dengan mengakses
Tirto.id saya
memperoleh
informasi
mengenai berbagai
peristiwa dan
kondisi terbaru
dilingkungan
masyarakat
0,748 0,2369 VALID
2. Dengan mengakses
Berita Infografis
tirto.id saya lebih
mudah memahami
suatu berita
0,789 0,2369 VALID
3. Setelah mengakses
tirto.id saya
memperoleh
informasi
0,872 0,2369 VALID
61
mengenai berbagai
peristiwa dan
kondisi tertentu
dimasyarakat
4. Setelah mengakses
berita Infografis
Tirto.id saya lebih
mudah memahami
suatu berita
0,814 0,2369 VALID
5. Dengan membaca
infografis Tirto.id
saya ingin
memperoleh berita
yang akurat
0,840 0,2369 VALID
6. Dengan membaca
infografis Tirto.id
saya ingin
memperoleh berita
yang terbaru
0,820 0,2369 VALID
7. Setelah membaca
berita infografis
Tirto.id saya ingin
memperoleh berita
yang sesuai dengan
0,819 0,2369 VALID
62
kebutuhan pribadi
saya
8. Setelah membaca
berita infografis
Tirto.id saya
memperoleh berita
yang terbaru
0,850 0,2369 VALID
9. Dengan Mengakses
Tirto.id Saya ingin
bertukar pendapat
dengan orang lain
mengenai berita
yang saya baca
0,826 0,2369 VALID
10. Dengan mengakses
Tirto.id saya ingin
dapat membagikan
informasi kepada
orang lain
0,746 0,2369 VALID
11. Setelah membaca
infografis Tirto.id
saya dapat bertukar
pendapat dengan
orang lain
mengenai berita
0,817 0,2369 VALID
63
yang saya baca
12. Setelah membaca
berita infografis
Tirto.id saya dapat
berbagi informasi
dengan orang lain
0,821 0,2369 VALID
13. Dengan mengakses
infografis Tirto.id
saya ingin
menghilangkan
rasa penat
0,775 0,2369 VALID
14. Dengan mengakses
Tirto.id saya ingin
mengisi waktu
luang
0,771 0,2369 VALID
15. Setelah mengakses
infografis Tirto.id
saya dapat
menghilangkan
rasa penat
0,768 0,2369 VALID
16. Setelah mengakses
infografis Tirto.id
saya dapat mengisi
0,811 0,2369 VALID
64
waktu luang
Pernyataan tersebut dinyatakan valid atau tidak
valid dilihat dari df (degree of freedom). Dalam
penelitian ini sampel yang diteliti 69 responden.
Df = N-nr
= 69-2
= 67
Dari persamaan tersebut, pernyataan dinyatakan
valid dan tidak valid apabila dilihat dari perbandingan r
hitung dengan r tabel yaitu 0,2369 (dari daftar r tabel).
Jika r hitung sama besar atau lebih besar dari r tabel
maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan
jika r hitung lebih rendah dari r tabel maka pernyataan
tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten.48 Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban
48 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, hlm.55
65
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu.49
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penyajian Berita Infografis (X)
Tabel 4.5 menunjukan pada variabel Penyajian
Berita Infografis (X) terdapat hasil alpha cronbach’s yaitu
0,953. Maka dapat dikatakan variabel Penyajian Berita
(X) reliabel karena koefisien reliabilitasnya >0,60.
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.964 16
Tabel 4.6 menunjukan pada variabel kepuasan (Y)
terdapat hasil alpha cronbach’s yaitu 0,964. Maka dapat
49 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), cet
ke-5, hlm. 47
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.953 15
66
dikatakan variabel kepuasan (Y) reliabel karena koefisien
reliabilitasnya > 0,60.
3. Hasil Uji Linearitas
Uji linearitas ialah uji yang dilakukan untuk
mengetahui apakah variabel X dan variabel Y
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara
signifikansi. Dalam melakukan uji linearitas, penulis
menggunakan SPSS 25. Syarat data sapat dikatakan
linier jika Deviation From Linearity > 0,05.
Tabel 4.7
Hasil Uji Linearitas
Dari tabel 4.7 dapat diketahui hasil nilai deviation from
linearity adalah 0,576, dimana nilai tersebut lebih besar daripada
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Between
Groups
(Combined) 11190.665 24 466.278 39.406 0.036
Linearity 10033.522 1 10033.522 847.94
8
0.000
Deviation from
Linearity
1157.144 23 50.311 4.252 0.576
Within Groups 520.639 44 11.833
Total 11711.304 68
67
0,05. Maka dapat dikatakan variabel X dan Variabel Y pada
penelitian ini terdapat hubungan yang linear.
4. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah data yang diambil berasal dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak.
a. Jika nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal.
b. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari
0,05 maka data tersebut tidak
terdistribusi normal
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 69
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 4.96722018
Most Extreme Differences Absolute .071
Positive .071
Negative -.064
68
Berdasarkan tabel 4.8 uji normalitas Kolmogorov-
smirnov, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji
normalitas adalah sebesar 0,200. Nilai tersebut lebih besar
dari alpha 0,05 maka dapat dikatakan data tersebut
berdistribusi normal.
5. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Uji regresi linier sederhana merupakan uji yang
dilakukan untuk mengetahui besaran nilai variable
independent mempengaruhi nilai variable dependent.50
Dalam penelitian ini uji regresi linier sederhana
dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh bentuk
berita infografis tirto.id terhadap kepuasan pembaca.
Tabel 4.9
50 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, hlm.284
Test Statistic .071
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Coefficientsa
69
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Pada tabel 4.9 di atas ditemukan nilai koefisien dari
persamaan regresi, dalam kasus ini persamaan regresi sederhana
yang digunakan adalah:
Y=a+bX
Keterangan:
Y: Kepuasan
X: Pengaruh Infografis
Dari output didapatkan persamaan regresi:
Y=10,341+0,946X
Dari output tersebut dapat diketahui bahwa t hitung
= 3.618 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0,05,
maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.341 2.858 3.618 .001
Bentuk Berita
Infografis di tirto.id
.946 .047 .926 20.017 .000
a. Dependent Variable: Y1_TOTAL
70
variabel partisipasi, atau dengan kata lain ada pengaruh
bentuk berita infografis di tirto.id (X) terhadap variabel
kepuasan pembaca (Y).
6. Hasil Uji Determinasi R
Koefisien determinasi (R square) bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel
independen kepuasan pembaca mampu menjelaskan
variabel dependen (pengaruh bentuk berita infografis).
Berikut ini adalah hasil uji determinasi (R square).
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .926a .857 .855 5.00415
a. Predictors: (Constant), Bentuk Berita Infografis di tirto.id
b. Dependent Variable: Y1_TOTAL
Berdasarkan tabel 4.10 di atas diketahui nilai R
square sebesar 0,857 (85,7), ini menunjukan bahwa
keragaman Y (Kepuasan pembaca ) mampu dijelaskan
71
oleh X (Bentuk Berita Infografis tirto.id) sebesar 85,7 %.
Sedangkan sisanya 14,3 % dijelaskan dengan faktor atau
variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk
dalam analisis regresi ini.
D. Interpretasi Hasil
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu
variabel bentuk berita infografis tirto.id (X) yang
merupakan variabel independent dan variabel kepuasan
pembaca (Y) yang merupakan variabel dependent.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan
menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan
data yang bertujuan untuk melihat seberapa besar
pengaruh bentuk berita infografis tirto.id terhadap
kepuasan pembaca.
Hasil dari uji regresi linear sederhana, terdapat
persamaan Y = 10,341 + 0,946X. 10,341 merupakan nilai
konstanta yang menunjukan apabila variabel infografis
tidak mengalami petubahan maka, kepuasan akan
72
mencapai 10,341. Nilai 0,946 adalah koefisien regresi
yang menunjukan apabila terjadi perubahan atau
penambahan 1 satuan untuk infografis, maka terjadi
kenaikan sebesar 0,946 satuan pada kepuasan followers
tirto.id
Hasil analisis melalui uji koefisien determinasi R
square sebesar 0,857 (85,7), ini menunjukan bahwa
keragaman Y (Kepuasan Pembaca) mampu dijelaskan
oleh X (Bentuk Berita Infografis Tirto.id) sebesar 85,7%.
Sedangkan sisanya 14,3 % dijelaskan dengan faktor atau
variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk
dalam analisi regresi ini.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan penulis
mengenai penelitian “Pengaruh Penyajian Berita
Infografis Tirto.id Terhadap Kepuasan Pembaca”,
maka penulis memberikan kesimpulan sebagai
berikut yaitu hasil analisis melalui uji koefisien
determinasi R square menunjukan bahwa tampak
adanya hubungan antara bentuk berita infografis di
tirto.id terhadap kepuasan pembaca dengan nilai
besar 85,7% . Sedangkan sisanya 14,3 %
dijelaskan dengan faktor atau variabel lain yang
tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis
regresi ini.
Hasil dari uji regresi linear sederhana,
terdapat persamaan Y = 10,341 + 0,946X. 10,341
merupakan nilai konstanta yang menunjukan
apabila variabel infografis tidak mengalami
petubahan maka, kepuasan akan mencapai 10,341.
74
Nilai 0,946 adalah koefisien regresi yang
menunjukan apabila terjadi perubahan atau
penambahan 1 satuan untuk infografis, maka
terjadi kenaikan sebesar 0,946 satuan pada
kepuasan followers tirto.id
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan di atas, saran-saran yang dapat penulis
berikan dalam skripsi ini, yaitu:
1. Saran untuk peneliti selanjutnya agar
meneliti infografis lebih luas populasi dan
sampel agar lebih mendapat persepsi yang
lebih beragam.
2. peneliti berharap agar penelitian ini dapat
berkembang. Penelitian selanjutnya dapat
memakai subjek lain yang lebih
representatifterhadap pengguna media
sosial, misalnya menambahkan mahasiswa
kampus lain sebagai bagian dari populasi.
75
DAFTAR PUSTAKA
Flew, Terry, 2008. New Media: An Introduction (3rd Edition). South
Melbourne: Oxford University Press
Yusup M Pawit, 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Sedia Willing Barus, 2010. Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis
Berita). Jakarta: Erlangga
Kusumaningrat Hikmat dan Purnama Kusumaningrat, 2005.
Jurnalistik Teori Dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tom E Rolnicki, C. Dow Tate dan Sherri A. Taylor, 2008. Pengantar
dasar Jurnalisme, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Widarmanto Tjahjono , 2017. Pengantar Jurnalistik, Yogyakarta:
Araska
76
Morissan, Andy Corry Wardhani, dan Farid Hamid, 2010. Teori
Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, Bogor:
Ghalia Indonesia
Vivian Jhon, 2008. TEORI KOMUNIKASI MASSA, EDISI
KEDELAPAN , Jakarta:Kencana
Suryawati Indah, 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar, Bogor: Ghalia
Indonesia
Severin J Werner dan James W. tankard, Jr, 2004. Teori Komunikasi
sejarah, Metode, dan terapan di Dalam Media Massa, Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group
Richard West dan Lynn H. Turner, 2007. Introducing
Communication Theory, McGraw Hill
Ali Muhammad, 1993. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen,
Jakarta: Pustaka Amani
Kriyantono Rachmat, 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Santoso Edi dan Meti Setiansah, 2010. Teori Komunikasi,
Yogyakarta: Graha Ilmu
Hamidi, 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Malang:
UMM Press
77
Rakhmat Jalaluddin, 2001. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung:
Remaja Rosdalarya
Jurnal dan Penelitian
Susetyo, Bahruddin, dan Windarti. 2015. Efektifitas Infografis Sebagai
Pendukung Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Siswi Kelas 5 SDN
Kepatihan Di Kabupaten Bojonegoro, Institut Bisnis dan
Informatika STIKOM Surabaya, vol 4
Oktavian, S., & Fatmawati, F. (2018). PENGARUH TAYANGAN SINETRON
ANAK LANGIT SCTV TERHADAP PERILAKU AGRESIF PADA
REMAJA (SURVEI TERHADAP SISWA-SISWI MTS MANARATUL
ISLAM JAKARTA). Wardah, 19(01), 33-52.
Rini Riyantini dan Sherra Triarosdianan, 2015. Efektivitas Infografis
Media Online (Survey Pemberitaan tempo.co Pada Mahasiswa
Perguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah III), Bina Widya, Vol
26, No 1
Riyanti Hayuning Pratiwi dan Ferry Darmawan, 2019. Infografis Sebagai
Pendukung Berita In-depth dalam Situs Tirto.id, MediaTor, Vol
12
78
Yesi Puspita, 2015. Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan
Komunikasi dan Transaksi Pelacur Gay. Jurnal pekommas, Vol.
18 No. 3
Sari Putri Nova. 2018. Efektifitas Komunikasi Aplikasi telegram Sebagai
Media Informasi Pegawai PT.Pos Indonesia (Persero) Kota
Pekanbaru. Jom Fisip Vol.5 No. 1
Referensi Pendukung
https://www.kompasiana.com/palupiw_/5b9d209d12ae943ee206
4bb2/jurnalisme-online-di-masa-depan diakses pada 9
Agustus 2020, Pukul 13.00 WIB.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/07/16/16015757/Su
rvei.Nielsen.Pembaca.Media.Cetak.Makin.Turun)
Diakses pada 7 Juli 2020, pada pukul 14.00 WIB.
https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/Laporan%20Survei%
20APJII_2017_v1.3.pdf diakses pada 7 Juli 2020,
pada pukul 15.00 WIB.
79
KUESIONER PENELITIAN
Dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh
Penyajian Berita Infografis Tirto.id Terhadap Kepuasan Pembaca
(Survei Terhadap Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta)” saya
Amalia Khaerani mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, meminta saudara/saudari meluangkan waktu untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner di bawah ini.
Penelitian ini hanya akan digunakan untuk penelitian skripsi.
Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan partisipasi
saudara sekalian.
Petunjuk Umum
80
1. Pada kuesioner terdapat dua variabel, masing-masing
variabel terdiri dari sejumlah pertannyaan. Bacalah
pertannyaan tersebut dengan teliti.
2. Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan
keadaan anda yang sesungguhnya.
STS : Sangat Tidak Setuju (1 poin)
TS : Tidak Setuju (2 Poin)
CS : Cukup Setuju (3 Poin)
S : Setuju (4 Poin)
SS : Sangat Setuju (5 Poin)
3. Periksa kembali jawaban sebelum kuesioner ini
dikembalikan. Jangan sampai ada
jawaban yang terlewatkan.
DATA RESPONDEN
Jenis Kelamin :
Angkatan Perkuliahan :
No. Telp. :
Silahkan menjawab pertanyaan di bawah ini dengan teliti
dan sesuai dengan pendapat anda terkait berita infografis
terhadap kepuasan anda yang telah anda baca. Beri tanda silang
(X) hanya pada salah satu jawaban.
Pnyajian Berita Infografis Tirto.id (Variabel X).
1. Apakah anda pernah mengakses instagram Tirto.id
a. Ya b. Tidak
2. Apakah anda mengikuti akun Instagram Tirto.id
81
a. Ya b. Tidak
No Pertannyaan 1
Poin
2
Poin
3
Poin
4
Poin
5
Poin
3. Seberapa sering anda membaca berita Tirto.id
dalam seminggu?
4. Berapa kali dalam seminggu anda membaca
berita infografis Tirto.id
5. Berapa lama rata-rata waktu yang dihabiskan
untuk membaca berita di Tirto.id
6. Seberapa lama rata-rata waktu yang
dihabiskan untuk membaca konten infografis
Tirto.id
7. Untuk mempermudah mendapatkan informasi
saya memfollow instagram Tirto.id
8. Saya selalu update berita infografis pada
Tirto.id
9. Konten infografis membuat saya tertarik
untuk membaca berita
10. Berita Infografis selalu diperbaharui oleh
Tirto.id
82
Berikan tanggapan terhadap pernyataan di bawah ini dengan teliti
dan menurut pendapat anda pribadi. Bobot nilai jawaban
sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju : 1 poin
Tidak Setuju : 2 Poin
Cukup Setuju : 3 Poin
Setuju : 4 Poin
Sangat Setuju : 5 Poin
Motif dan Kepuasan Pembaca Tirto.id (Variabel Y
11. Saya selalu membaca berita pada Tirto.id
setiap ada update terbaru
12. Tirto.id menyajikan konten Infografis
berdasarkan kebutuhan masyarakat
13. Saya menantikan berita Infografis Di
instagram saya
14. Konten infografis Tirto.id mudah dimengerti
15. Infografis Tirto.id memenuhi kebutuhan
Informasi saya
No. Pernyataan SS S CS TS STS
83
16. Dengan mengakses Tirto.id saya memperoleh
informasi mengenai berbagai peristiwa dan kondisi
terbaru dilingkungan masyarakat
17. Dengan mengakses Berita Infografis tirto.id saya
lebih mudah memahami suatu berita
18. Setelah mengakses tirto.id saya memperoleh
informasi mengenai berbagai peristiwa dan kondisi
tertentu dimasyarakat
19. Setelah mengakses berita Infografis Tirto.id saya
lebih mudah memahami suatu berita
20. Dengan membaca infografis Tirto.id saya ingin
memperoleh berita yang akurat
21. Dengan membaca infografis Tirto.id saya ingin
memperoleh berita yang terbaru
22. Setelah membaca berita infografis Tirto.id saya
ingin memperoleh berita yang sesuai dengan
kebutuhan pribadi saya
23. Setelah membaca berita infografis Tirto.id saya
memperoleh berita yang terbaru
84
24. Dengan Mengakses Tirto.id Saya ingin bertukar
pendapat dengan orang lain mengenai berita yang
saya baca
25. Dengan mengakses Tirto.id saya ingin dapat
membagikan informasi kepada orang lain
26. Setelah membaca infografis Tirto.id saya dapat
bertukar pendapat dengan orang lain mengenai
berita yang saya baca
27. Setelah membaca berita infografis Tirto.id saya
dapat berbagi informasi dengan orang lain
28. Dengan mengakses infografis Tirto.id saya ingin
menghilangkan rasa penat
29. Dengan mengakses Tirto.id saya ingin mengisi
waktu luang
30. Setelah mengakses infografis Tirto.id saya dapat
menghilangkan rasa penat
31. Setelah mengakses infografis Tirto.id saya dapat
mengisi waktu luang