IJEWJ\N PIJRWJ\KlLJ\N IU\KY;\T JU:J'lJBJ, I K INDONESIA
CJ\T/\'1 AN Hi\l'/\T
11./\N IT IA Kf llJSlJS lrnNCN,JC/\N IJNllJ\f~(;-- UNDJ\NG
TENT /\N(~
KONSETWJ\S I Sln!Bl\f~ llJ\YJ\ i\Li\~I lf/\Y!\T I ll!\N flKOSISTEMNYA
(Hl:J.tnl lll1<<11H~l<SIJ
Tahun Sid:111g
~lasa Pers i dn11~~a11
H8pat Kc
Jen is [~apn t
Ile ng an
Sifat fhipat
Ila ri/ tanggn I
Wnktu
Tcmprr t
Kctll<l R;1p:it
Sckrct;1ris
J\cnrCl
llndir
J\nggota DPR-RI :
1989 - 19~){)
'I'V
7
- _._~----· ·----
Rapat Kcrja Pansus kc - 2
Pcmcrintah cq. ~lcntcri Kchutanan R.I.
Tcr1rnl<n.
Sabtu, 9 Juni J 990
09.00 - 13.45 WIB.
Ruai1g Pnstaknlolc1 {_iltas) Ccdu.ng DPR-RT.
H. 1Jjama1ucldin Tmnhunan, S.H.
llrs. Moh. Siddiq Sutomo.
Pc111hah;1sa11 ]);1ft;1r ·111venL1risasi Mas:il(lh (Tl I ~I) l<UlJ.
J. P;1nsus JJPH-1~1.
-- 26 dari 30 or;1ng !\nggota Tctllp. - 13 cl a ri_ l 7. n r ;111 g J\ n g got a Peng g ;rn ti .
2. Pcmcrintol1 cq. ~.lcntcri Kehutanan R.I. d ;111 star.
1. H. Djamaludclin Tambunan, S.H 19. Ir. S.M. Tampubolon. 20. H. Muharnmadiyah Hadji, S.II. 2. Dr s. Aff andi.
3. II. Imam Churmen. 4. Ir. H. J\mljar Siswojo. 5. Ir. H.E. Mack Bon. 6. H. Jamaris Joenoes. 7. Harcloyo. 8. R. Tubagus Ii<1mzah. 9. Ir. Soewarcljo J\dikocsocmo, B.Sc.
10. Ny. H.S.K.S. Sutopo Isnomo. 11. Drs. Soeclarmaclji. 12. Drs. Syarif Said Alkaclri. 13. R. Ngo Bambang Soepanga t. 14. H.M. Ali Sri Inclcradjaja. 15. Drs. Awang Farouk Ishak. 16. Dra. Ny. Oclfah J\.S. lbnmmto. 17 • Ir. Um bu Mc hang Kunda. 18. Drs. Fransiskus Skera.
21. Drs. F.M. T. Radjagukguk. 22. Krissantono. 23. D.J\. Karim. 24. Toto Mucljiharto, B.A. 25. II. Subarjo Surosarojo. 26. M. Rusdi Thahir, S.H. 27. R.P. Soebagio. 28. Zainucldin. 29. Drs. Ismuthiar Noerdin. 30. llasan Sapriyatno. 31. f\1. Di ran. 32. J\chmad Machmud. 33. Oeng Ruwadj i, S. H. · 34. Dra. Tadjuddin Ibrahim. 35. ~fi1hrnnmad Dja' far Siddiq. 36. Abdullah Cha.lil.
- 2 -
37. SukarcJi I:Uendi, S.11. 38. Djupri, S.JI. 39. Nikolaas. Iffi.M. TI!.
Pemerintah :
1. Ir. Hasjrul l!arahap.
2. Ir. Sutisna Wartaputra.
3. Ka~diya A<lisoesanto.
4. Ir. Tony Sumardjo
5. Ir. Toga Sinllagan
6. Effendi A Sumardjo
7 .. Ir. Soedjadi Hartono Danoewinoto.
8. Abdul Bari TS.
9. Sidarto, S. II. 10. Ny. SiTC'Q3Y.
cO
11. Ny. Mariyanti.
l 2. Kocsno.
13. Ke tut Santra.
14. Bintoro.
15. Hartono.
16. Unu Ni tib<1skara.
KE TUA
Menteri Kehutanan.
Dirjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alnm.
Kepala Biro Hukum clan Organisasi.
Direktur Perlindungan lfutan/Pl!PA.
Direktur Taman Nasionnl clan Hutan Wisata.
Direktur Pelcstarian Ala~.·
Sekretaris Dirjen P!IPA.
j
Direktur Penyuluhan Konser-· vasi Sumber Daya Alam.
Konsultan Hukum Dep. Hut.
Sta f Dcp. Ilu t.
Staf Dep. Hut.
Staf Dep. Jiu t.
Staf Dep. Hut.
Staf Dep. Hut.
Staf ·nep. Hut.
star Dcp. Hut.
- 3 -
KE'TUA ( H. P•_MMALUDDIN_ 'I'1~MBUNJ\N..,. SH )
Rapat saya buka kembali.
Bapak Menteri dan Sidang yang terhormat 9
Ki ta lanjutkan rapat yang l~emarin sudah ki ta mulai dengan me.m bicarakan DIM dalam arti mengenai prosedur, mekanisme pem
bahasannyao Dan pagi inl sesuai dengan kesepakatan, kita awali de
n~an mensahkan daftar masalah yang lidak dipermasalahkan 9 dan
telah diinventa.risasi oleh Sekretariat dan sudah disampaikan kepada Pemerintah dan kepada Fraksi-fraksi sekurang-kurangnya
selembar, yang lainnya sedang difoto copy untuk disampaikan -kepada semua para Anggota yang terhormat, walaupun kita tidak semua menerimanyao
Saya kira untuk menghemat waktu kita sudah bisa memutus=
kan men.r:z:enai pengesahannya, dan untuk kesempurnaannyia 9 akan
saya bacakan apa-apa yang sudah diinventarisesi ituo Masalahmasalah yang tidal-:: dimasalahkan yai tu mengenai judul. RUU 0
Kemudian mengingat di ralam bu tJr 2 lihat DIM halaman 5 juga tidak dipermasalahkan, untuk kolom Fraksi ABRI disitu ditulis
sama dengan aslinya di RUU, tapi sudah lumi ceko Selanjutnya
pasal 7 ayat (2) lihat DIM halaman 18, maaf sava lampui tadi
satu, Bab I ketentuan lihat DIM halaman 8, untuk perhattan -
ki ta dikolom-kolom J?raksi i tu a.da di tulis tetap ada hanya se
trip (-); saya tanya ~ekretariat mengapa ditulis setrip (-) -
yang lain ditulis tetap, ini diambil sebagaimana adanya diam= bil overs sebagaimana adanya da.ri DIM Fraksi-fraksi, jadi setrip (-) ini artinya sama dengan tetap, yang ditulis dikolom lain mengenai Fraksi-fraksi. Kita lanjutkan pasal 7 ayat (2) lihat DIM halaman 18, selan -jutnya pasal 12. ayat (2) huruf bo dihalaman 23, kemudian pasal
13 avat (4) dihalaman 26, 1ihalaman yang sama pasal 14 ayat -
(2), halaman berikutnya pasal 15 ayat (2), kemudian pasal 31 ayat (3) dihalaman 39P kemudian pasal 33 ayat (2) huruf ao samp9i dengan d. ini dihalaman h .. 6, h~.laman berikutnya masih
pasal yang sama huruf f samp!li dengan h, mas1h pasal yang sama
dihalaman yang sama ayat (3) pasal 33 ayat (3) dihalaman 47,kemddian pasal 34 ayat (2) halaman 48, kemudian mengenai judul Bab Ketentuan Peralihan juga tidak ada yang memasal~hkannya -
,•!>
demikian juga mengenai judul Bab ketentuan penutup,,
Mohon bantuan kalau ada yang kelupaan dan kalau ada ko -
ments dari Fraksi-fraksi dan pemerintnh, jika tidak ada supa
ya kita sahkan.
Silahkan •••••••
- 4 =
Silahkan dari Fraksi Persatuan Pembangunano
FPP (MUHAMMAD DJA 'FAH $IDQ:t.,Q.J_
Saudara Ketua, dalam pengertian ld ta akan mengesahkan m!!
teri yang tidak dipermasalahkan, saya ingin bertanya, oleh ka
rena materi ini selalu di::cpend on tergantung dengan materi-ma0•
teri lain yang akan kita bahllos. Jadi materi yang tidak kita bahas, ini kita sepakati;tetapi di dalam kaitannya nanti, ki-
ta membahas materi yang ki.ta bahas kc1rena ada perbddaan
tanggapan=tanggapan, maka tentunya bisa terjadi akibat pembahasan kita. Dari materi-materi yang kita bahas dan
ada
dari kita
sepakati akan menyentuh, memxrtit· be.h:rna Pak .::.ioedarmadji akan
menyentu~ materi-materi yang tidak ada permasalahan, maka mau ti.dak matt tentu akan ada perubahan nantinyao
Demikian apalrnh sedemikian i tu pendapat Saudara Ketua, -Terima kasiho
Terima kasih, pertama kita berpegang dulu kepada kAsepa
katan untuk mensahka.n materi-materi yang tidak ada permasalah
annyao Kedua, atas kemun&kinan ttu saya usulkan ini kita dengan
kemungkinan itu, kita berpegang kepada prinsip keluwewan yang sudah ki ta sepakatio Kemungldnan sep~rti i tu, nanti kalau
ada kemungkinan seperti itu kita berpep,;ang kepada prinsip ke
luwesan yang sudah ki ta.- sepakati itu; hisalah begi tu, saya ki ra rekan-rekan semuao
Sidang yang terhormat,
Apakah masih ada yang ingin menanggapi masalah inio
Fraksi Karya silahkan dengan hormato
FKP ( DRS. ~QFD~~!~~~!.J_
Pimpinan dan ~audara-saudara sekalian, kami akan menam
bah melancarkan dalam arti kata untuk memberitahukan bahwa
judul Bab mengenai ketentuan Pidana,. itu saya kira bisa dima
sukan di dalam Daftar Im .. ·entarisasi Masalah, jadi memang di
dalam DIM nya.FKP itu t<?rtuljs ketentuan nmum Pidana, tapi S_!!
dah ada ralatnya yang rupanya belum lmn,jung datang 0 Jadi Ketentuan f'id8na saya lihat dari Fraksi-fraksi yan·g lain sama 11 •
,jadi dengan demikian di tam bah dengan K~tentuan Pidana. Teri
ma kasih., KETUA ••••••••••
·!{
- 5 -
KETUA ( H. D.JJ\Mf\.LUDDIN T1\Jl13UN.AN 1 SH ) '1
Itu memang ada, usul ralat dari Fraksi Karya Pembangunan mengenai itu yang belum disampaikan kemungkirn:mnya ol:eh pihak Sekretariat 9 namun sudah disampaikan kepada kita semua, tapi
kalau saya periksa disini masih tetap itu, oleh karena itu b~
rangkali tidak dimRsukan, karena itu maka dimasukan sebagai -masalah yang tidak dimasalahkan. Jadi tidak ada masalah l~gi oleh karena tidak ada ma~sl_ah J.agi, jadi dimasukan dalam daf
ter ini, begitu saya kira pak.
Pak Menteri juga sudah dapat menyetuji, d~nRan demikian sava kira daftar ini sudah kita setujui, s~bogai daftar yang tidak
dipermasalahkan. Kecuali nanti di dalam perkembangannya nanti kita terbentur kepada masalah-mas8lah ini kembali, dan kita hadapi secara luwes. Terima kasih, sebelum kita lanjutkan ada pengumuman, yaitu dari Fraksi Fersatuan Pembangunan ada
>.)
Penggantian J\ng~:::>tf-l yai tu Saudara '-'oeknrdi Effendi, SH meng -..,
gantikan o..>audara Hamzah Achmad.. Selamat datang Pak Soekardi Effendi, SH.
Kita teruskan, dengan demikian b2l1~a kita sudah bisa melampui ,judul dan ki ta lanesung memasuki lrnnsiderans secara utuh keseluruhannya. Dan sesuai dengan prosedur yang kita s~ pakati, saya akan persilahkan Fraksi Karya !embangunan yang -pertama untuk menp;ajukan usul perubah8n dan penjelasa.nnya.
Silahkan dengan hormate
FKP ( Ir. H.E. ft~p<: BON )_
Terima kasih Pak Ketua atas kesempatan ini.
Pak Ketua dan para Pemimpin Pansus yang kami hormati; Saudara Menteri dan seTuruh ,ja.iaran yans Icami hormati; Rekan-rekan Anggota Pansus baik dari Fraksi Karya maupun Fraksi ABRI, Fraksi PDI dan P'raksi Persatuan PP.mbangunano
~aya kira hanya ada kesempatan pertama ini karena diberi -kan kepada Fraksi Karya Pembangunan, pP.rkenankanlah kami menynm paikan terima kasiho
Dalam DIM dlsana terl.ihat bahwa dnri Fraksl karni dalam bu-·
tir a. meninhang ada mengusulkan perubahe.n dalam arti penambahan beberapa kata, yang bunyinya bilamana kita banctingkan dengan butir ~. dari pihak Pernerlntah adalah s~bagai beri~ut : But!r ao disempurnakan sehingga berbunyi ::i. bahwa ~umber Daya Alam Hayat.i Indonesia yang mempunyrd. l:~dudukan serta peranan
pe11ting b:1gi kehid:rpan Adalah ke_runia Tuhan Yang Maha. Esa dan
oleh ••••• •-!..!...!.
= 6 =
oleh karena itu perlu ~tmanfaatkan secara lestari, selaras, serasi dan sei.mbang bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia pada khu~rn~ -nya dan umat manusia pada umumnyao
Adapun alasan penambahan beberapa kata disana, dari Fraksi Karya Pembangunan dilaku¥an atas pertimbnngan b8.hwa ada beberapa motivasi yang dikemukakan : Yang pertama : adalah bahwa Ciumber Daya Alam Hayati mempunyai -
kedudukan dan peranan penting bagi kehidupan ma
nusia adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa; Motivasi kedua : adalah pema.nfaatan Sumber Daya Alam Hayati bagi
kehidupan manusia harus dilakukan berdasarkan prinsio lestAri, selarasr serasi dan seimbnng;
Motivasi ketiga : adalah pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati adalah untuk keRejahteraan manusia, kesejahteraan masy! rakat Indonesia khususnya dan umat manusia pada
umumnya" Motivasi kedua dan ketiga inilahmenurut pendapat Fraksi kamip bah wa Sumber Daya Alam Mhyati mempt1nyai ~edudukan dan peranan penting bagi kehidupan manusia, dengan pemikiran tersebut FKP mengusulkan perlu disisipkan kalimat yang mempunyai kedudukan serta peranan
penting bagi kehidupan sesudah kalimat Sumber Daya Alam Hayati Indonesia o
Demikian Pak Ketua atas l\esempatan ini o
KETUA ( H. DJAMALUDDIN TAMBUNAN1 St!_l
Dipersilahkan secara keseluruhan dari mengenai konsiderans ini menimbang dengan mengi:ngatnya, dan memutuskannyae
FKP ( Ir. H.E._NACK BON)
Terima kasih Pak Ketua, kemudian knmi lanjutkan dengan tang""!.·
gapan dari Fraksi mengenai butir 2 (dua) RUU.
Intrupsi FPDI ( DJUPRI,_SH )
Saudara Plmpinan, kami usulkan untuk satu persatu saja, de -ngan demikian nanti bisa lebth jelas, sebab kalau yang satu belum
selesai kemudian diikuti berikutnya ah:an menjadi lebih jeli, Teri ma kasiho
KETUA ( DJAMALUDDIN-TAMBUNAN 1 Sij
Kita sudah sepakati sebetulnya dari aemula ini secara kese -
luruhan secara utuh kita bicarakan mengenai konslderans ini nanti
berEegang ••••••••
- 7 -
berpegang kepadn prinsip kPluwesnn knlu memang ini kesepaknti,
Pimpinnn tidnk teber::rtnn bngnimnnn ki.t8 setujui ? berpisnh-pi
snh jndinyn menimbnng dulu,. bnru nnnti mengingnt bnru memutus
knno Betik terim:1 krisih pHink Pemerintnh jugo dnpot menyetujui
k0lau begituo
Ki tn lnnjutlrnn dengrm m0mnersilnhknn frriksi ABRI, ynng j~
gn memnunycd usul, ,j:-idi SP.su~d dene;nn kesennkntnn Frnksi ABRI
nknn mennngg::mi usul F'KP seknligus d~:mwm mengnjuk::m usulnyo -
don memberi penjel nsnn ntns usulny.'.l ituo
Soya persilnhknno
[-ABRI _L_Q.§NG HUMAf)JI ~--~.!iJ Terimn knsih 0 nudnrn rimninnn, knmi ingin mencobn menang
gopi opn ynng dismnpn.i.knn olrh rekrm Fr~1ksi Karyn Pemb::ingunon,
mPngenni masnlnh konsidernns menimbnng huruf no demikinn Pak.
D.il.ihnt dnri pen:1mb~1hnn ynng cU beriknn oleh reknn Frnksi Karyt.:1
Pembnngunnn ynitu men1mbnh knlimnt ynng mempunyn1 kedudub:m
sertn nernn::m nenting bngi k 0h1dun~in, sebelum knta adalnh o
Dilihnt dnri isi rndn dnsnr!J.yn knm5 tichk keberatnn knrenn ini
hnnyn merupak:in suntu penek::mnn sn,in, n:imun bilcimana tid::ik di
cnntumkanpun sebennrnya sudnh cuk1:.;> jP.l~1s, bnhwa sebenornya
Sumber Dnya Alnm Hnyoti Indoncsin memnng mempunyni kedudukon -
serta DPrnnan nentine hngi kehidunnn. 0 ehinggb menurut hemat
knmi tidnk dicnntumknn ntnu dicnntumknnn11n tidak odn nermnsalnh . -an, jndi Sumber bnhwo Sumber D::rvn Alnm II:iyoti Indonesia yang -
memnunyai keduduk::m sertn nerrmnn pPnt1nr: bngi kehidupan ndalah
Korunin Tuh::m don setf?rwmyno
Nnmun menurut hemnt k:imi dem1 sur.itu keluwesnn don suntu -
knlimat yang cukup r::ingk::it nrimun padnt di.snrnnknn untuk pennrn
bnhnn itu tidnk nerlu dicnntumknn, tani knmi jugn tidak matilnh
tidnk merunnknn su::itu yang mot.l b.i.sn lmtuk dipertimbnngkcm un
tuk dimosukano
Komi k.ira demik.i::m tanggnnnn F'r::-iksi J\BRI o ..iednngkcm us ul
d::iri t· r:1ksi ABfU nnnti, nlrnn k.1mi. usulk:in pndn SP.tel oh butir d.
knmi kir::i :id;ilCJh but.ir pcrbutJr, kril.'1U butir a. t1d.'1k ad:J p·'r.!:!
bohnn, knmi kira demikiono
KETUA __ . ..,..._ •.. •••••••• !..!..
- 8 -
KETU'l ( H_~~ _'.")_!_~J1!LJI.2!)J.~---~'MflU!'T ,~N, SH )
Terima kasih kib1. teruskan, saya persilahkan FraR:si Pers!!_
tmm Pembanr:;unan dengrm permintaan ynnrr, sama, men8nggapi usuJ
H'raksf Karya Pemban~unrm, sekr:iligus mengaJulrn.n usul Fraksf Per;
satuan Pembanrrnn::in dan memberikan penj0lasan, silahkan;
FPP ( MlJH.~llM\D nJA'F~Jl SIDDin )
saudrlra ketua, apa ynng diungkapknn 01 eh Fraksi Karya di
dalam ranr;ka penyempurna8n ini, FrAksi kami' tid::>.k berkeberat::-:n
Ralau mP.mang diinGinkan seb:g2i suatu penekan~m dan memang pe
ne1rn.nan itu berarti ju~a punya. dampnk psikologis di d81.am set!
8p orang membnca Rnncrmg' 1n Undr:.ng-Und::ing ini." Dan kami sendi
ri j'ugn mengn jukan f'enamb:'"'hrin penyemnur1rnan hinr;ga seben~rnya
kal au ki'tri bnynn r'.krm dari ketiga unsur baik Fraksi Karya mau
pun Ff'F kemudian jup:a PDI, sebr:>n"rnya tidnk ada me.s::ilah ini b1 dirumuskan dnl::i.m sebuah kalimo:it yang Jnnp;kap 1rang saling menun..
j ang drm saling melengkani, sebab bag:::iinmnapun ,juga menurut
pend;oipat Ico:i.mj_ b8.hwri. upaya Sumber Oay::i !\lam Haya tf Indone isa
dim ~kosistem, sebab snya t~.mb~hlc'm disini_ Bkmsistem, sebab
Bkosistem i tu 8.dr-il::ih iuga pertnut'lnnyr:i. dengan Rksistensi darf
para 8wnber Daya II.Jam ,.,tau m8lah denp;Rn Ekosistem itul ah ter -
ciptanya berbagai m8cam varietas H'lora dan Fauna, Ekosistern r!!_
wa melahirkan berb::>.r~ai macr:im kehidumm-kehidt(}>an y;:mg khas,
Ekosistem d!lratan melahirkan berFagai m::i.cam kehidupan-kehinup
an Ti'lora dan Fauna Yf'ng khas, dengan demiki'an antara Sumber D,!.
yqr. A.lam Haya.ti d!ln ~kosistem ada1 ah m0rupakan kesatmm ya.ng ti drtk dapat dipisr:ihkan dan itu merupsk~m karuni'a Tuhan.
Kami ml'mambahl·rnn bahwa Ekosistem itu ,juga merupakan karunia T,!!
han seb2.gaf wujud yrmg riil driri b1tanan-tatanan y:i.ng ada da
lnm dunia ini.
Da~t kemudian tr:mtu saj a upay11 ihi h ~rus dikelola diusaha.
k~m bukan sekedrir dimanfnatk2n, seb2.b prmgl"'."\rtian dimanfaHtkan
itu hanya mempuny~i konotasi bersifnt ekstratif clan frofi; ma
king, tapi kalau kita kemb2nr:;l-1:rin dikelol a at::m bahasa lPinlah
dikel ola a tau di t'lmbnh den~an istilnh r'lari prn dil indunr;i, di
pel ih~ra, dilestarikirn itu su·1.tu upay<1 1dta ai:;ar dalam ran17,ka
pemanfaatan mnka r.ida kegio:itan manajemen. Manaj8men konsPrvasf
adalah SU!'.l.tu hnl yrmr; sanr:8t ensensiil.
Suatu • • • • • •
- 9 -
Suatu konservasi ynng kitn tetapkan sebagai ~·ilayah konservasi tidak dikelola, tidak dipertahankan, t!
dak dijaga, dan sebagainya. Oleh karena itu, kami mengusulkan adanya penambahan kata dikelola dan sekaligus dimanfaatkan dengan cara yang secara lestari. Tujuannya i tu apa, justru untuk kepentingan pembangunan nasional, kami tambahkan disini demi pembangunan nasional dalam arti luas, karena aspek pembangunan nasional mempunyai berbagai dimensi, sedang kesejahteraan masyarEkat Indonesia hanya satu dimensio Tetapi penekanan disini bahwa aspek eksistensi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya itu sebagai suatu anugerah Tuhan, harus dikelola, dan sekaligus juga dimanfaatkan secara lestari, selaras, serasi, seimbang, demi apa ~ baik kepentingan pembangunan nasional dalam arti lu as, sebab itu berkait macam-macam kepentingan, tetapi tekanan disini adalah termasuk diantaranya kesejahteraan masyarakat lg donesia pada khususnya, dan umnt manusJ.a pada umumnya baik masa kini, maupun mas a de pan. ,Jadi, ki ta mengernbangkan as as systemnable, asas bahwa pembangunan itu berkel::i.njutan, bahwa kita tidak hanya memikirkan masa kini sem2ta tetapi kita juga melihat masa depan secara prospektif dan proporsif. Apa hendak kita timbangkan ?f1ungkin pada suatu saat kita memerlukan adanya kawasan tamb8han suaka alAm ban1, karena prognosis, atau karena keadaan masa depan yane membutuhkan, atau mungkin kita hapuskan sebuah kawasan konservasi karen8 masalah-masalah lain. Inilah juga suatu perkembangan, namun demikian pandangan kita bahwa upaya untuk, bahwa sumber daya alam hayati Indonesia included ekosisternnya adalah kerunia Tuhan yang maha Esa, dan oleh karena itu perlu dikelola, dimanfaatkan secara lestari, selaras, serasi, dan seimbang bagi kepentingan pembangunan nasional, kesejahteraan masyarakat Indonesia pada khususnya, dan umat manusia pada umumnya, haik masa kini maupun masa depan.
Saya kira FKP tidak berkeberatan, dan juga seperti kami tidak berkeberatan dengan FPDI, dan mungkin juga dengan Pemerintah, karena tErserah.gendangnya kita ini. Pemerintah mau yang sempurna, yang perfect, karena kalau kita kombinasikan an tara semua dilindungi bis;1 masuk, sebab pengertian di dalam ba hasa Inggeris 11
·• frizer " i tu macam-macam, "frizer"· · i tu pe::ngertian dal<'!m oafiasa Inggeris mellndunei, melestarikan, menja ga, jadi kalau kita ambil mengawetkan juga, jadi kate-kata frf"zer itu ya mengawetkan,ada, bisa digunakan untuk mengawetkan to frizerf ood misalnya mengawetkan makanan supaya tahan la ma, ikan asin makanan Pak Darmaji ini Jadi pengertian-pengeF tian itu luas sekalj, kalau itu dimasukkan, ape yang disebut -dilindungi, dipelih2ra, i tu juga termasuk dalarn pengertian frizer, , dan ini oleh F'ak H8 syru.l Harahap beliau pahami, cuma su paya ini kelihatannya berg~1irah dikasihkanlah porsi untuk Frak si Karya,Fraksi PDI, supaya ada sense of belonging. Inilah sa= ya kira begitu, bahwa kami tidak berkeberatan dengan FKP sebagaimena Insya Allah FKP tidak berkeberatan dengan kami, dan ju ga kami juga tidak keberatan dengan yang lainnya. Saya kira Pe merintah akan berbahagia sekali. Terima kasih.
K J..!j 111 U A
Terima ke.sih,. .saya _l.anjutkan; saya persilahkan dengan hor mat FPDI dengan perrnintaan yang sama.
FPDI C .iJJUPRJ....t. .... QfLl : Assalamu 'alaikum Viarohmatullahi Wabarakatuh.
Sdr. Ketua dan Sidang Pansus yang terhormat, sebagaimana kemarin di dalem kata pengantar kami, kami menyinggung. bagian
usaha ••••••••••••••••••••
- 10 -
usaha penyempurnaan yang menyangkut konsiderans Menimbang ,g· ini yaitu bahwa kata-kata yang tercantum di dalam konsiderans huru.f ~ ini dimanf aatkan secara lestari itu, kalau dibiarkan demikian
tentu mudah sekali di tafsirbm, dan juga mengandung konotasi yang dilestarikan itu pemanfaatannya saja, meskipun kemarin sa
ya juga mengatakan bahwa kami yakin, FPDI yakin bahwa Pemerintah
tidak bermaksud demikian. Oleh karena itu untuk menghindari ta.f siran yang tidak tepat, diusulkan disini kata-kata "dimanfaatkan
secara lestari" itu kemudian dirubah dm1 clilengkapi dengan katakata "dilindungi, dipelihara, dimanfaatkan, dan dilestarikan".
f ni later belakang usulan FPDI dan se1anjutnya ingin menanggapi usulan dari rekan F'KP dengan penambahan kata-kata "bahwa SU,!!!
ber daya alam hayati di Indonesia, yang mempunyai kedudukan ser. ta peranan penting bagi kehidupan, dan sete:rusnya". Penambahan ini memang kita ketahui memang penting semata-mata untuk membe
rikan penekanan walaupun kita semua mengetahui bahwa sumber daya alam hayatiL}tu memang penting, tetapi kalau untuk penekanan lebih sempurna saya kJra dari pihak kami FPDI tidak keberatan untuk dicantumkan disitu. Demikian penyempurnaan yang diajukan oleh rekan dari FPP yang menyangkut istilah ekosistem, dikelola,
kepentingan pembangunan ne.sional, kemudi an maksud daripada i tu
semuanya bagi kepentingan b~ik masa kini maupun masa depan. Se-
hingga akhirnya dari usulan-usulan sekedar penyempurnaan ini
akan ki ta bisa rumuskan secara ba.ik dan akan dilfl.kukan oleh Pani tia Perumus, atau kita nanti bisa merumuskan bersama-sama, de ngan kata singkat bahwa kami tidak keberatan usulan dari FKP dan juga usulan dari FPP.
l Indonesia
Demikian Saudara Pimpinan, terima kasih.
KETUA :
Terima kasih, saya persilAhkan Pak Menteri.
Ivi.8NTERI KEHUTANAl~_ ~ IR. HAf:>JH.U L HARAHAP ) •
Bapak Pimpinan, terima Kasih atas saran-saran di dalam per
masalahan menimbang ini. Karena hernat karni, pasal-pasal juga penting, tetapi dasar keluarnya pasal itu adalah sangat penting
apa pertimbangannya? Oleh karena itu setelah kami mendengar dan
mempelajari, memang apa yang dikemukakan oleh FKP ini konotasinya lebih jelas dan tegas, dan kami melihat juga FABRI, FPP, dan FPDI, tidak mempunyai suatu hal yang prinsipil di dalam masalah
j.ni .•.•..•...•.....
- 11 - .
ini, kalau dimasukkan ya lebih enak, kalau dikeluarkan tidak
apa-apa.
Dan kalau saya tidak salAh, bahwa di dalam hal "mempunyai peranan penting bagi kehidupan" ini disebutkan juga di GBHN, bahwa hutan itu penentu ekosistem dan menentukan kehidupan,
kalau nggak salah kira-kira demikian. Dan saya melihat pula apa yang dikemukakan oleh FPP, agak janggal memang kalau Rancangan Undang-undang kita ini utuh sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di a ini tidak dimasukkan, di .Q dimasukkan. Dan
.memang ekosistem itu seperti yang dikatakan oleh FPP sunggh b~
nar bahwa itu adalah karunia, sehingga kata "bahwa sumber daya alam hayati Indonesia dan ekosistemnya" Pemerintah tidak berke beratan dimasukkan "ekosistemnya" ini, malahan memperkuat da
lam persoalan ini. Demikian juga "yang mempunyai kedudukan se£ ta peranan penting bagi kehidupan" ini adalah konotasi yang b.§_ ik jika sepakat semuanya, kami. juga tidak berkeberatan untuk memasukkan itu.
Kemudian, dengan segala hormat, kami kurang sependapat dengan mencantumkan "dilindungi, dipelihara, dimanfaatkan, dan dilestarikan 11 in_i, oleh_ karena sebaliknya bis a pula orang menafsirkan dilindunginya yang lebih penting, dipeliharanya yang
lebih penting, daripada dimanfaatkannya. Tetapi sesungguhnya, kalaupun kita pergunakan kata-kata yang demikian, apa yang ditambahkan oleh FPP yaitu baik masa kini, maupun masa depan, j~
las disini, dilindungi, dipeliharn, dimanfaatkan, dan dilestarikan, sehingga bagi siapapun nantinya yang melakukan Pemerin
tahan di Republik Indonesia ini, bahwa baik masa kini maupun masa depan sudah tercantum di dalam permasalahan dilindungi,
dipe lihara, demikian he.lnya. L = bagi kehidupan
Oleh karena itu, Pemerintah dapat menerima dan setuju sekali kalau unsur ekosistemnyq tadi dimasukkan dan apa yang di
kemukakan oleh FKP "kedudukan serta peranan pentingl. dimasukkan
dan kemudian di dalam hal ini kata "baik masa kini, maupun masa depan" dimasukkan, hanya barangkali perlu· kita mengetahui 11keµ:nting;:n pernbalgunan nasi.mal.11, saya rasa agak berkelebihan kalau k,! ta cantumkan "kepent.ingan pemb:=m8unan nasional" di dalarn kali
mat ini, karena saya rasa juga pemanfaatan ini sudah suatu hal pembangunan, pelestar.i.annya .11.w1 merup:fr:an suatu pembangunan,
dan di bawah sekali p8d3 llln!l;~ mnnusia pada umumnya ini, baik masa kini maupun masa depan, ini juga sudah·termasuk pembangu-
nan .. . . . . . . . . . . . . . .
- 12 -
nan. Barangkali kata-kata "kepentingan pembangunan nasional" ini, kalau FPP tidak keberatan sebaiknya ditinggalkan saja.
Demikianlah jawaban Pemerintah, terima kasih.
lill'.L'UA :
Terima kasih. Jadi semua sudah memberikan pendapat masing~ rnasing, terakhir Bapak Menteri yang saya kira itu semua, kita
semua sependapat jadinya bahwa belum ada kita temukan keberat-an ,. ....
keberatan yang sifatnya prinsipil, sesuai dengan prosedur meka nisme yang kita sepakati, kita akan buka satu termijn lagi, ka
I -
rena FKP belum lagi menanggapi mengenai usul dari FPP dan FPDI
sehingga untuk kesemE~rnaannya saya persilahkan FKP.
FKP (Ir. H.E. :MA.CK BON ) .
Terima kasih kami sampaikan kepada rekan-rekan dari FABRI, FPP, maupun FPDI, dan Pemerintah. Pada dasarnya kami berkesimpulan bahwa usul dari FKP untuk menambahkan beberapa kata atau suatu kalimat disana untuk lebih mempertegas apa yang ingin ki
ta capai dalam butir .§. Menimbang ini, bahwa kalau kami .urutkan perfraksi, maka dari FABRI tidak berkeberatan, kemudian dari
FPP-pun tidak keberatan. Disana terlihat bahwa dari FPP mene
kankan dimasukkannya kata "dikelola", dari fraksi kami-pun tidak keberatan, karena ini juga sebagaimana tanggapan dari FPP,
terhadap usul dari FKP adalah sebagai penekanan. Kemudian mengenai ekosistem, kamipun setuju. Kemudian dengan tanggapan d~
ri FPDI kamipun menyatakcm diperbaiki, karena memang menanggapi apa yang kami sampaikan adalah juga sebagai penekanan.
Dan kemudian atas tanggapan kami atas apa yang diajukan oleh FPDI, kiranya kurang lebih sama dengan apa yang dikemukakan oleh Pemerintah, karena memang dalam pemanfaatannya secara lestari, serasi, seimbang, clan seterusnya itu sudah tercakup apa yang diinginkan oleh FPDI. Kemudian ka1au kami bisa menam
bahkan sedikit bahwa di dalam butir ~ ini, barangkali kita ingin gambarkan disana adalah hubungan emosional antara manusia
dengan lingkungan dengan Tuhan-nya, sehingga dalam hal ini kita belum kepada masalah konservasi itu sendiri, sehingga dalam butir-butir selanjutnya akan kita lihat bahwa ada penjelasan
ataupun pertimbangan-pertimbangan dimasukkan, sehingga konservasi itu muncul disena.
Kemudian •••••••••••••••
- 1 J -
Kemudian tanggapan karni atas apa yang dikemukakan oleh pi hak Pemerintah kami juga men8ucapkan diperbanyak terima kasih,
karena usul dari fraksi kami pada prinsipnya diterima.
Lalu kemudian keinginan Pemerintah untuk disana ditarnbahkan mengenai "bagi kepent1ngan pembangunan 'nas1onal" yang dik~
rnukakan oleh FPP, yang pada dasarnya dinilai berkelebihan, ki
ranya karnipun sependapat dengan Pemerintah. Oleh karena itu PA da kesempatan ini, kami sekali lagi atas narna FKP mengucapkan banyak terima kasih atas tanggapan yang telah diberikan dan ke mudian penilaian yang kami berikan ini, setelah kami sampaikan
kami kembalikan kepada Saudara Pimpinan.
KE TUA
Terima kasih, kita lanjutkan, saya persilahkan dengan hor
mat Fraksi ABRI.
FABRI ( OEHG ·IWMADJJ,,dli )
Pimpinan yang terhormat serta sideng y2ng karni horrnati.
Sebelum kami menanggapi atau mengis.i termijn kedua ini, ka mi ingin menyarankan kepada Fimpinan mengenai masalah mekanisme ini, bukan kami merubah apa yang telah kita putuskan kemarin,
tetapi pada pendapat yang akan disampaikan oleh Pemerintah, kami sarankan seyogyanya-untuk diberi kesempatan yang paling akhir.
K arena kalau I'emerintah sudah memberikan sesuatu pendapat pad~
hal kami masih harus menanggapi pendapat dari rekan-rekan .frak si yang lain, katRkanlah FPP dan FPDI, Kalau ada perubahan nag ti Pemerintah tentu akan ada pertirnbangan lain lagi, padahal kami juga ingin mencoba untuk menanggBpi apa yang tercanturn di
dalam DIM dari FPP dan FPDI. Padahal tadi Pemerintah sudah rnern
buat suatu sikap, nah ini kam.i rnenyarankan ~
.KETUA f
Saya potong dulu. Untuk tegasnya dari pihak FABRI mengusulkan, sesudah termijn kedua ini berjalAn atau sampai Fil.BR! baru •... yang belum menanggapi, oh •••• sampai-sampai tiga ya
sampai FPP. Oh jadi dua ~· termijn be.ik.
FABRI ( _. OENG RUl:lADJI,SI-1 .L.
Kami ingin mencoba rnenanggapi DIM dari rekan FPP pada da
sarnya dimasukkannya kata-ka.t2 "ekosi.st.emnya" .ttu kami tidak
knberet::in • • • • • • • • • • • • •
- 14 -
keberatan, henya untuk kata "dikeloln" sebenarnya bukan masalah keberatan, tetapi ini mErupakan suatu kata yang menekankan
saja, karena menurut hem~it k2mi pengertian pengelolaan ini S!!
dab ada pada huruf d, kalau kita simak pada huruf d pada kon
sideran Menimbang ini sudc:h berisi m2salah "pengelolaan" itu.
Jadi kita lihat in.i bahwa untuk menjaga agar pemanfaatan sum
daya alam heyati dapat berlEmgsung dengan sebaik-baiknya, ma
ka diperlukan langkah-langkah konservasi, sehingga sumber daya alam dan seterusnya • .Sehingga menurut hemat kami langkahlangkah i tulah merupakan s1.wtu pengelolaan, sehingga menurut
hemat kami pada huruf a ini tidak perlu dimasukkan kata-kata "dikelola", karena kata-4ata "dikelola" sudah terdapat pada huruf d. Dan disamping itu seben2rnya kalau kita melihat ke atas, rekan dari FPP tidak mencantumkan di dalam usul penyem purnaan ini nampaknya ada penambah~m pc.ida kata "dikelola", di
atas tidak ada usul penyempurnaan terhadap kata "dikelola" :ini.
Mengenai masalah __ "kepentingan pembangunan nasional 11 , ka
rena tadi juga Pemerintah t.elah menynmpaikan pendapat, kami sependapat untuk tidak dituangkannya "kepentingan pembangunan
nasional" seperti apa yang telP.b dJjelaskan oleh Pemerintah
tadi.
Sedangkan kalimat "baik masa kini maupun masa depan",
inipun hanya merupakan suetu penekanan, hemat kami untuk lebih mempersingkat kalimat di dalam su2.tu UU, karena kami mempunyai suatu keyakinan apapun yang kita lalmkan adalah untuk masa ki ni dan akan datang, sehingga menurut hemat kami ·tidak perlu
adanya suatu penambahan. Namun kembali, ini bukan merupakan suatu harga mati, dimasukkannyapun kami juga tidak keberatan, karena inl sifatnya hanya sw~tu penembahan.
Kemudian, kami ingin menanggapi rekan dari FPDI, kembali kami mencoba untuk mengambil penjelasan dari Pemerintah, pada
dasarnya apa yang diutarakan oleh rekBn FPDI kiranya tidak pP""'lU untuk dicantumkan di dalam penambahan ini. Penjelasan kami ki
ra cukup untuk mengambil apa yang dijelflskan oleh Pemerintah.
Demikian tanggapan dari Fraksi ABRI, terima kasih.
Terima kasih, kita lanjutkan dengan mempersilahkan FPP.
FPP ..••....•••••....••••
- 15 -
FPP 'MUII.DJA:Zid{ _Sl.UlJl\..J ·--- _l :
Saudara Pimpinan, di dalam rangka untuk memberikan suatu
penjelasan, apa yang diungkapkan oleh FABRI, yang berkaitPn dengan huruf d, saya kira dengan adanya penegasan "dikelola"
dan "dim::mf aatkan", maka aplikasinya lE~ bih lanjut terlihat di dalarn huruf £, i tulah, sebab dalc:im huruf £ juga ada dua penge,£ tian "pemanfaatan" dan "pengelolaan", langkah-langkah konser
vasi adalah inflementasi dad. pengelo2an, dan pemanfaatan juga dijelaskan berlangsung denga11 cara sebaik-baiknya, sehing
ga huruf £ i tu pen,jabarRn lE"bih luas dari huruf ~' sebab seb_!:! ah rangkaian yang f'Pling mr'mp 0 rkuat dan saling melengkapi dalam
sebuah kesatuan, sebab disini peneertiannya bukan dalem diktum pasal-pesal tapi dr~l:c>m pengertian Menimbang harus tercer
min visi pandangan ki ta secara lrbih komprehensif terhadap apa yang kita inginkan. Oleh karenR itu, maka kami menekankan is
tilBh "pengelolaan", sebab pengelolaan merupakan bagian yang
essensial dari konservasi ini. Belum nanti masuk apa yang diajukan oleh FKP mengenai pendidikan, pengawasan dsb, itu juga
merupakan suatu bagian dari pola pengelolaan. Elaborasi dari kata-kata ini tercermin secara lebih jelas lagi pada huruf £, sehingga huruf £ saling memperkucJt.
Mengenai masalcih "kepentingan pemb3ngunan nasional" yang diungkapkan oleh berb-agai pihak bahwa berlebihan, kalau diang gap berlebihan, kami tidak keberatan kelebihen itu dikurangi, sebab mnsalahnya juga kalau toch semun lni berlebihan, .habis ini, penekanan sangat penting kedudukan peranan itu juga berlP.bihan, hobis ini, nggak bunyi nanti huruf ~ ini, supaya bunyi kita kurang-lebih dan kita ambil yang essensinya saja.
Maka kami tidek keberatan untuk :lsti.lch "kepent.ingan pembang_!:! nan nasional" i tu dihilm1gkcm.
Cuma masalah "baik mas8 kini maupun masa depan" ini juga bisa dihilangkan, jadi kepunyaan FKP tadi bisa dihilangkan, tapi bahasa ini jadi hilang malmanya, sebab di dalam pengertl
an .Menimbang, disinilah jiwa yang henclak kita ungkapkan di d~
lam RUU ini, yang mengalir, meng3lur, dan mengalun, dan menyeg
tuh seperti yang diungkapkan oleh Pak Soedarmadji, bahasa seg
tuh menyentuh itu, oleh karena itu maka kami mengharapkan bah
wa ist.ilHh "balk ma sa kini maupun mas a depan" i tu merupakan
sebuah .............. •.• ..
- 16 -
sebuah· konfigurasi yang essensial, dan saya kira Pemerintah juga ndak keberatan, tadi sudah diungkapkan tidak keberatan. Soal Pemerintah bisa menarik kembali masalah itu, itu tidak
jadi masalah, bukan hanya DF'R yang berhak menarik kembali Pe
merintah berhak menarik kembali. Jadi kita tidak perlu menjaga integritas, tapi yang kita jaga adalah essensi dari permasalahan, apabila itu sangat pent.ing kita mundur ndak apa, kita tidak kehilanr;au kem;:iluan karena itu.
Saya kir~ seki8n Saudara Ketua.
KETUA :
TerimP kasih, sllPhkan FPDI.
FPDI (DJUPRI, S. II.) :
Saudara Pimpinan dan Saudara sekalian. Pertama kali kami
ucapkan terima kasih atas t:::inggapan semua fraksi mengenai ustJ!
an dari FPDI. Terhadap usulan FKP kami sudah memberikan sikap
dan kepada FFP juga. Kemudian kami ingin menekankan kembali
masalah usul:m, bahwa istilah-istilah dilindungi, dipelihara,
dimanfaatkan, dan dilestarikan itu adalah·pentir1g. Sebagairna
na ki ta ketahui, fal~tor ini satu sama lain ernt hubungannya,
yang satu mempengaruhi yang lain, dan di dalarn penunusan RUU ini kurang
tercerrnin adanya pengertian perlindungan mesl\j_pun bisa di taf
sirkan demikian. Bagi F'PDI j_stilah "pemanfaatan" usulannya itu, andaikata itu diletakkan di muka, itupun tidak keberatan. Tapi faktor perlindungan itu penting, lebih-lebih pelestariannya, dengan demikian kita mempunyai harapan agar pemanfaatan sumber daya alam hayati i tu alrnn bisa berlangsung terus selRma kita berpegang terus pada pendirian bahwa disamping diman
faatkan itu perlu dilestarikan dan dipelihara lebih-lebih dilindungi. Jadi fektor-faktor ini saya kira bagi FPDI sangat
essensial, tidak sekedar rumusan kata-kata penyempurnaan kal! mat, tapi penting sekali yang menurut pendapat FPDI belurn te,£
cermin di dalam huruf .§! itu tadi. Demikian Saudara Pimpinan mudah-mudahan ada rnanfaatnya, terima kasih.
,• _1_..r ,, ,l
KE1UA ..............
- 17 -
KETUA :
Terima kasih. Sebelum saya persilakan Bapak Menteri, yang sudah kita
ketahui dimana sikap Pernerintah mengenai usul-usul ini. Dan justru karena itu barangkali bisa dipertimbangkan apa yang dikemukalrnn oleh FABRI tadi bahwa pihak Pemerintah i tu nag ti baru dipersilakan membcrilrnn tanr_rnapan yang terakhir s~ sudah du.a termijn. Ini pertimbangannya sebagai berikut yang saya tangkap, saya tafsirkan yaitu kalau di dalam termijn yang pertama sesudah Pemerintah memberikan pendapatnya, ini bisa memberikan pengaruh bagi Fro.ksi-fraksi yang lain yang belum diberikan kese~patan !~enanggapi usul-usul Fraksi .yang terdahulu.
Ini yang bisa saya tanglrnp. Ki ta memang dalam berpegang lcepada prinsip lceluwesan ini dan dal2.m hal ini Pimpinan berpegang kepada keluwesan dan kita ingin mencari kesempurnaan untuk bermusyawarah. Saya sudah berkonsultasi dengan rekan di sini, Piinpinan tidak keberatan untult sesuai dengan usulnya F AJRI, PemerJ nt~h baru dipe rsilakan mernberiltan tanggapan sesudah berjalan du.a termijn.
Bagaimana, setuju Saudara-saudara ?
(Rapat : :3etuju).
Terirna kasih.
Silakan dari Fi{P.
FKP ( D~.S. SCEDARHADJI) :
Saudara Ketua, memang ta'.npalniya materi yang dikemukakan itu merupakan hal yang luwes, tetapi saya kira perlu peluru.§. an, dalam arti bagaimana sebaiknya. Dan oleh lcarena i tu dalam masalah ini saya kira karni mohon untuk ·dapat dischors barang 5 menit untulcc me:nbica.ra 1can mekanisme selanjutnya.
Hemang pe~1ti113 yo.n::; di 1:e 1ukcJ.kan oleh rekan FABRI, jadi a11ako.11 sebdlrnya sesudah dua putarc'.:i • .Ja:Li_ Li)nkri t, ;:;i·:p men~
usul di tanc;sap:L du a pu ta ran ni. u:1 J ,1y:1_ ;3aj a, lce;nbali lee 1r:·p l~
bih dulu untulc menanggapi, kemudian Pemer:i.ntah. Atau sosudac.11
dU:a pu tarc.D kc:nuc.li<:rn Pe:neri ntah ke:nha li kepada FKP. Ini memane ada hal yang ag~( berbed2 dan juga lalu bagaimana
apakah kedudukan Pemerintah dalr=irn ho.l ini lalu al"an sama dengan kedudukan Fraksi sehincsga mendarat g:lliran yang sama
atau •••••••••
- 18 -
a tau bagaimrrna ? I ni untu1c j elasnyg, saj a baci ki ta, ol eh k!i
rena itu inol1on dapnt r.li.schors selri:na 3 atau 5 menit untuk
meluruslrn.n ag8-r masaln.h ini rnenjadi jelas untuk selanjutnya.
Terima lrnsih.
Kl~TUA :
Te rima kasi h F:~P.
E\emui.1gl\:inan se_perti y~mz sudah kita sepakati, sesudah
dua termij ::i ini a::an ki ta schors dan selcaligus saj a nan ti di
masa schorsing ini ld ta rnusyawarahlrnn sesama ki ta sekaligus
dengan nasibnya usul perubahan ini yang dia,jukan oleh tiga
Fralcsi.
Tetapi kita dengar ~1lu bagaimana tanggapan Pemerintah
dan Bapak Menteri sekali~us kwni mohon juga menanggapi mengQ
nai usul penye~1purnn.an dari me~canisme ki ta bermusyawarah, ba
g2imana mum~rut P~m_erintnh yans enn.knya, yang sebaiknya.
Kalau memanc;, ini sel:ali_z,;us mmti ;1isa kita lihat perlunya
didala:n termi j n .10.ns :)ertarna sesud;1h Pemeri ntah memberikan
tanggapan atau cu~up sesud~h dua te~nijn, ini nanti akan ki
ta ketahui juga dari apa yang akan disampailcan oleh Pak Men
teri dalam kesempa tCln seswfa.h dua termi j n: ini.
Saya persilakan Dap~k Menteri.
l·IE:i'[l}liJ_J.;ElitI'.r ILJA ;_] :
Terima kasih J3apak Pi~npinan.
Hemang melmnismenya kalau yan;:; pertama yang kedua me
nanggapi yang perta~a, yans ketiga menanggapi yang kesatu
yang kedua, yang keempat menanggapi 1, 2, 3. Yang kelima me
nanggapi 1, 2, 3, 11-. Tetaui yang 1 tidak bisa menanggapi apa
yang dike:m.i.kalrnn oleh yang lain in:i_. Kalau ki ta lakukan ter
mijn k8dua, Pe:nerintah iknt, jni bisa selcaligus.
Tetapi saya memilih lrn.lau boleh, didalam hal ini adalah
kaini Pemerintah telah men;so.jukan I1JTTT ini kepada DPTI. Barang,
lrnli diantara Fraksi di dalarn hal ini Pansus mempunyai pan
dangan-pandan~an tersendiri. Sebab kalau Pemerintah telah
mengemnkakan pand8.ngannya, di dalam hal ini tentunya seakan
a~can ada komi t'nen. Teta_oi ach usulc::.'.1 lagi, Pemerintah saya
pun boleh merubah kemball. Kalau ~e~itu saya rasa kita masih
di dalam dislmsi, kalG.u bee;i tu car~::..nya. Tete.pi ltalau 1d ta
sudah tiba kepada sua tu l1al dimo.:-1.J. ki ta rnembahas perundang
undangan ini, saya lebih conriong koJ_;;.u Fraksi-fralrni dua k!i
li ter:ni j n, ke:nudian Pemeri nt,1h ::1enyampaikannya, apakah ma-
sih ada ••••••••
- 19 -
sih ada termijn ketiga menanggapi apa yang dikemukakan Peme
rinta'.1 i tu ? Ini salah satu akiba tnya apakah ada dari nomer
1, 2, 3, 4, menanggapi lagi apa yans dikemukakan Pemerintah.
Tetapi kalau ld ta ber- 5 s;rna :nengemukakan maka ada tanc;gapan
daripada masing-masins senerti yang di kemukalcan oleh FPDI t.§!:
di terhadap apa yang dikem1.ikakan ol2h Pemerintah.
Nah, lrnmi masih bisa me:nbcri, F0r:1erintah masih mempunyai ke
se:npa tan untu.k menanggapi a;_)a yan,r; dikemulrnkan oleh FPDI i tu.
Tetapi Jcal.?,U satu termij n, dua term:Lj ~1 seles2d kemudian Pem§_
rintah rnernberilmn tangga9annya, nah a~n penyelesniannya.
Ini yang saya ingin kemul\.al~an :,1usya.1arah ~d ta i tu mana yang
akankitapilihmelcanismenyo., 1, :2, 3, 4, 51 kemudian1, 2,
31 4, 5P Atau 1, 2, 3, 4, 5. Nah ini yang saya ingin mekani~
menya. Teb1pi kal.au ki ta kernbalikan icepada d2-sar musyawarah
dengan l\.at'.l lain Pemerintah ilmt di dal.am pe<nbahasan ini, 1,
2, 3, 4, 5 - 1, 2, 3, 11-, 5, ini bisa. Tetapi, tadi dil::emuka-
1rnn oleh k2.rerm Pernerintah i:,elah mernberikan sua tu tanggapan
nya, mung1cLn ad.a sediki t muncul runglrn..nisne.
Saya 11enyerah1can ba,e~aimnna sebaLmya supaya ini dilaku
kGm, saya tirlaJc kebt::ra t2.n ::wl;:;_lu:i_ at t<:::rnatif a maupun alter
natif b. Alterff1tLf b a-pa~:a.11 jilrn. Pe11erintah telah memberikan
tanggapannyc., selesai mass.lo.h i tu _mesldpun mufakatnya belum
terca:mi karen!l 1, 2, 3, l+, tidak menanggapi apa yang di!rnmg
kakan oleh P~nerintah.
Ini yan~ S':Yct liha t, scbab nan ti kalau 1, 2, 3, 4, 5, -1, 2, 3, 4, 5, selesai ap::i.l':.o.h ada larsi pernbahasan? Kalau ti
dak, kita mubeng-mubeng terus 1, 2, 3, 4, 5 - 1, 2, 3, 4, 5~
Kalau ada lcebi,ja)csanaan Pim;iinan, lobbying dan sebagai
nya, sewaktu ki ta mela1;:ulcan 1, 2, 3, l+, 5 diam, kemudian lo£
bying 1, 2, 3, 4 lagi bicccra, 5 11emberilcan tanggapan, barang
kali i tu lain ceri ta:·1ya •
.Tadi Dapak-baprJ: se~rnl ian, saya kembalilcan apakah ki ta
di dalarn hal ini sesuda11 1,.2, 3,4, du1:'i kali, baru Pemerintah
menanggapi, selesai pennas2lahannya. Atau masih ada lagi 1,
2, 3, 1+- menanggapi apa yarn; dikemukakan Pemerintah, sebab
1-;:alau tidak, nan ti ini sa;j a leer j a ki ta sa tu ~1ari ini, 1, 2,
3' 4, 5 - 1 , 2; 3' ~4-:,; 5. Ini pendap:it saya supaya '.nelcanj_srrienya lancar dan tepat.
Teri::na kasih.
KE TUA .....
- 20 -
KETUA :
Pale: Henteri, mengenai usul-usul perubahan ini sesudah
termijn kedua para '.!'raksi dalc.m termijn kedua para Fraksi S.!:;!
dah memberilrnn t:1i;ig_gapan atau pendapat, apal~ah Pak .Menteri
~nasih juga ada ingin menambah tangr;aoan yanG pertama yang su
dah kruni dengar tadi.
I •,•rr.·0 u1)""I °'"'''"P fDRS S'"'''D'D'··1~n·rr) .... ·~ .CJLt ~ J.il ... ~---• _vl!J !L~(_- :
Jadi dengan tidak be~naksud 1nemutus pembicaraan, jadi
dalam masalah ini ki ta beda.1\:an materi yan,J; sedang dibahas dan
melc:anisrne.
Karena i tu usul F;cp tadi, untuk lebih lanjut lancarnya pemb§;
hasan maka kita sepakati lebih dahulu mekanismenya bagaimana.
Jadi seperti Pak ;•ienteri tadi, apa r:riau tetap ubeng-ubengan,
apa mau tetap berst ·tus di_s'~usi, atau mengambil keputusan.
Dus do.lam rangka i tulah maka krnni usul!:an selmli lagi,
untuk dischors 5 meni t sebelum ~ci ta rnembicarakan masalah ma
teri yang sedan[:; dibicaro.lrnn lebih lanjut.
Ka:;1i sadar b~ih·,m sesudah termijn kedua ada schorsing,
tetapi berbc)da porsoalannyn •
.Tadi kami mohon, masalah ini diselesaikan dulu dengan dischors
beberapa menit untuk memperoleh satu perhbahasan.
Terima kasih.
Baik, sebenarnya begini, yans sedang oerjalan yaitu me
ngenai pembahasan daripada DE1 ini. Di dala~n pembahasan i tu
masuk usul a tau pendapa t dari FA.3TII :Jengenai mel\:ani sme.
Hah, se~rnran·_; ki ta sud.ah sa:ipai 1:e hampir 1nenutup termijn yg
kedua tento.ng pembahasan i tu, sehinr~c~a tadinya ki ta berpikir
ltarena hanya ting[Sal Pemorint2h 1d ta persilakan Pemerintah
1engajukan se'rrnli.:~us penJapat tent~u1;3 usul penyempurnaan me
kanisme d:;.n tanggri.pan mengenai tanggapan-tanr_r,gapan di dalarr
t2r:nijn yang ~edua untuic: ke:nudian saya schors dan dalam
schorsing itu sekaliguslah dibicara~a~ kedua masalah ini, ya
satu mengenai penyempurnaan prosedu1· atau mekanisme pembaha.§.
an dan yang kedua mengenai nasibnya usul peruba.han.
Jadi sedii~i t s2.j a saya min t3. Pa1r.: :'1enteri apal\:ah masih
ada Pak "lenteri y::-;.ng inein rnena:nbah penj elasan a tan tanggap
an yang suclah Jc:ami dengar tr1di dala!l1 termij n pertama.
Jika tidak ada apakah dayat kita schors rapat ini ?
Nah, •••••
- 21 -
Nah, beginilah supaya tidak seperti yang dikatakan Pak Menteri tadi mubeng-mubeng, kita selesaikan satu dulu meng~ nai mekanisme ini, dan saya persilakan rekan saya Pak Andjar
dulu memberikan penj elasan mengenai ~nekanisme.
WAJSIL KETUA _(IR. H. A'.JD.JAR SISWO.JO) :
Saya kira supaya semua ini bisa menyatu, ini dischors
khusus mencenai mekanisme, sebentarlah, nggak_lama, nggak ada masalah ini. Sebentar, kernudian lei ta lanjutlrnn masalah materi, sehingg;:;, deJ:iildan nanti_ Pa."c Darmadji ini bisa plong.
Supaya ka;ni juga plone, S2.ya setuju mekanisme ki ta ten
tukan dulu. Dan supaya kami plong, kami ada titipan untuk nanti dilobbykan.titipan dari Pimpinan.
(Anggota : Lobby ini antara floor plus Pimpinan dan Pemerintah).
Baile, saya persilakan Pak Andjar.
WAKIL ~IBTUA (IR. ~I. AIJD.TAR SISWO,ro) :
Terima kasih Bapak Ketua.
Kembali kepada pembahasan mengenai mekanisme. Kemarin telah kita putuskan bersama, namun hari ini·bisa kita sesuai kan kembali bila~ana perlu.
Bapak-bapak sekalian, mekanisme yang telah kita putuskan kemarin itu ada 3 point yaitu 1. Pembahasan melalui dua termi,jn termasuk Pemerintah. Jadi
Fraksi-fraksi dan Pernerintah.
2. Bila dua termijn tidak atau belum dicap,ai kata sepakat
antara Fra~~si-fralrni dan Pemerintah maka dischors untuk lobby, jadi tidak berputar lagi. Hasil lobby kita paripurnakan lagi
3. Apabila lobby tidak bisa memperoleh kata sepakat, maka berikutnya pending.
Pending inipun.diberi batas waktu. Ka~au hari ini pending, besok pagi rap at perts~1a. l:i ta bahas masalah pending, mudah-mudahan sudah dapat diperoleh kata sepakat.
Jadi ada 3 point : 2 termi,jn, lobby dan pending.
Demikian Bapak Ketua, terima kasih.
KETUA : ••••
- 22 -
KETUA :
Baik, jadi s esuai dengan usul dari FKP saya kira ki ta .
semua menerimanya, rapat saya schors untuk lobbying mengenai
melrnnisme.
KETUA :
Rill2_at dischors jam 10.30 WIB D.i..Q_uka ~embali ,jam 10. )0 \A/IB
Rapat saya buka kembali.
, ~
'
Sidang yang terhormat, suda~1 d.itemukan tadi kesepakatan. ·
yang bail<:. Setelah kami bcrmusya\mrah dan mendalami kembali
masalah mekanisrne ini yang mana sebailrnya, akhirnya kami se;...,
pakat/ seI1endapa t bahwa berpegang kep8.da apa yang ki ta sudah j
pu tuskan kemarj_n.
Untuk j elasnsa Pak Andj ar nan ti akan menyampaikan kepa-:
da kita mekanis1ne yang sud::Jh lcita setujui itu. Ji
Saya persil3kan.
WAKIL KETUA (IH.H. AHDJAR SIS1.·JO.JO) :
Terima kasih Bapak Ketua.
Hasil lobby yang telah ki ta la.lrnlrnn dan tadi telah kami
kemukakan tentang mekanisme atas dasar keputusan rapat kema-.
rin, ini l<i ta lobby kemba1i tadi.
Dan keputusan lobby adalah. sebagai berikut
Pertama, pembahasan dalarn rapat-rapat Pansus ini hanya]
2 (dua) termijn. TermiJn I bergilir, semua Fraksi dan Peme-
rintah. Termijn II pun demiJdan.
I~edua, apabila dalam dua termij n terse but tidak a tau,
belum dicapai kata __ ~epakat maka rapat dischors, kita lobby.
Dan apabila lobby tersebut belum juga memberikan keputusan
bersama, kalau pertama kalau ada keputusan menjadi kesepaka~
an apa hasil lobby tadi maka ki ta sa'npaikan dalam juga Rapat, ·'
Paripurna Pansus. i
i Demikian juga apabila belum, maka kita sampaikan juga di da-'.
lam Rapa t Paripurna Pans us ini tetapi dengan di pending untul{;
masalah itu. Pending hanya satu hari satu malam. Pada rapat
berikutnya, Rapat Pansus hari beriicutnya acara pertama ada
lah membicarakan/mengacaral<an yang sehari sebelumnya ki ta
pendingkan.
Bapak- ••••••
- 23 -
Bapak-bapak sekalian, ?..p~bila rilasih ada pending, ki ta tidak terganggu atau ti.dak terhalang dengan masalah yang di, pending, Pansus berjalan terus pembahasan untuk berikutnya.
Demikian Bapak Ketua, terima kasih.
KETUA :
Terima kasih Pak Andjar. Sidang yang terhormat, karena tidak ada perubahan jadi
nya dan kita masih berpegang kepada apa yang kita sepakati, jadi saya tidak meminta persetujuan sidang mengenai prosedur yang tadi sudah dijelaskan kembali kepada kita. Oleh karena i tu k:tta bis a iEruskan rapat ki ta ini derigan mempersilakan Pak Uenteri karena itu yang masih ketinggalan tadi. Tetapi sebelumnya ij inl:an kami, ada kekeliruan Pimpinan yang tidak menyatakan atau belum mengambil keputusan apakah rapat-rapat ki ta ini sifatnya mrbuka atau tertutup. Tadinya kita berpendapat bahwa menurut Tata Tertib pada dasarnya te,r tutup. Sesudah kami periksa kembali justru dalam Tata Tertib justru dic..tur sebaliknya yang akan saya bacakan sebagai ber
ikut : - Rapat Paripurna, Rapat Paripurna Luar Biasa,
Rapat Komisi, Rapat Gabungan Komisi dan Rapat Pani tia · IChusus pada dasarnya bersifa t terbuka. Kecuali apabila rapat yang bersangkutan atau Badan Musyawarah memutuskan rapat tersebut be,r sifat tertutup. (Pasal 96 Peraturan Tata Tertib).
Juga diatur di pasal 97 :
- P.apat terbuka yang sedang berlangsung dapat diusulkan untul'.: dinyatal:an tertutup baik oleh Ketua Rapat maupun oleh salah satu Fraksi dan atau Pemerintah yang menghadiri rapat tersebut.
Sidang yang terhormat, Pimpinan menawarkan sebagai kesepakatan kami untuk dinyatakan rapat-rapat Pansus ini sebagai terbuirn. Kami mohon persetujuan dari sidan[; dan dari Pemerintah.
Setuju Saucl.ara-saudi:ra ? Bapal~ !Ienteri ?
(Rapat : Getuju).
Terima kasih.
Saya persilakan Bapa:\: '. Ienteri.
:lENTERI ••••••
;.. 24 -
HENTERI KEHUTATJ~~J (IH. HAS.THUL ILIBAi.qAP) :
Saudara Pimpinan, terirna kasih atas kesempatan yang diberikan. Me:nang kami melihat a:paoun pada mulanya i tu memang agak seret, bukan sreg. Oleh sebab itu kita memerlu~an lobbying dan melihat apa yang terjadi. Pemerintah didasarkan kepada musym..rarah, mufakat, mencari yg
terbaik seperti yang dikatakan pada pembukaan kemarin dari masing-masing Fraksi, rnalm apapun yan8 diputuskan tadi di d.§1 lam lobbying hendaknya dapat kita pertahankan, jangan pula ki ta nan ti lobbying lagi untuk berilmtnya untuk meninj au keputusan i tu sehingga target yang di tetapkan bersama akan t er.
lompaui .• I jinkan saya memberikan tanggapan t erakhir selaku darip~
da Pemerintah, pada tanggapan pertama telah kami kemukakan beberapa masalah yaitu mengenai apa yang dikemukakan oleh Fraksi dan kami rnelihat juga FKP, pada wnwnnya tidak ada mem permasalahkannya. Yang dikemukaJmn olel1 FPP, kata-kata ''dikelola" ini kiranya tidak dimasukan. Demikian juga dengan 1epentingan pembangunan nasional kalau saya tidak salah. Ini tadi kata-kata ini dikemukakan demikian. Pemerintah sependapa t dengan FA3IH dan Pemerintah dari termijn I meni:;inginkan baik mass. l~ini maupun masa uepan. Masalah ini ingin kami tanggapi kepada FPDI. Memang benar pak bahwa dilindungi, dipelihara ini penting sekali untuk konservasi. Te ta pi lrnmi meliha t bah'•Ja baik mas a kini maupurt masa. depan, ini jelas bahwa dipelihara dan dilindungi ini telah tercermin di dala.m persoalnn ini. Tetapi lebih tercermin lagi oleh karena karunia Tuhan Yang Maha Esa ini dimanfaa tkan secara lestari. Dimanfaat;can secara lestari menurut hemat kami 2,dalah p emanfaatannya i tu berkela.njutan.
Nah, kalau berlrnlanjutan pemo.nfaatannya karena sumber daya alam hayati adalah sumber dGya alam yang renewable, yang bisa diulangi lagi kalau memG.ng dirnanfaatkan, dipelihara dail dilindungi.
Sehingga dengan segala kerendahan hati, kami mohon ke
pada FPDI bahwa kata-kata "dilindun~i, dipelihara" ini kir.§: nya dapat di tinggalkan, ki tn. kembali lean lrnpada yang semula dengan ta:nbahan- ta:11bal1a.n tadi.
Sebab ••••••••••
- 25 -
Sebab semuanya menurut hemat kami tel.ah termasuk.
Mungkin di dalaxn. saya mencemuka)~an tadi kata-kata yang
"dilindungi, dipelihara" dan sebagainya ini ada suatu ke
khawatiran wal\.tu saya mengemuka~can' i. tu, saya akan menarik
kata itu kekhawatiran bahwa kalau dituliskan di 01~::1. dilindungi maka dilindunginya lebih penting daripada dilestari
lrnn!1ya, saya ras3. ki ta ado.lab bancsa yang besar, yang patuh
kepada perundane-undangny:1, yang cinta kepada bangsa dan
tanah airnya, sel1ingga lrnta yarn~ Pernerintah ka takan _kalau
dilinuungi di tulis di sanD. akan bersifat dilindunginya le
bih penting, sriya tarik i tu teVrni saya mohon kepada FPDI
kiranya kata 1'dilindungi, dipelihara" ini dapat diterima
tidak dicantumirnn tetapi tel~1h rnasuk di dalam yang ditata
kan 11 selaras, serasi dan :3ei:1bang" dan kemudian ka ta-ka ta
"baik mas a. ·kini maupun ~!lasa depan''.
Inilah yang ingin Pe:nerintah sa'npaikan.
Terima kasih.
IffiTUA :
Terima kasih Pak Menteri.
Sudah ki ta lalui dua termijn d::;.ri pembahasan pembicara
an, dari Fraksi-fraksi, do.ri Pemerintah. 3aya kira yang pe_!:
ta:na yang pasti sudah bisa 1d ta ambil lrnsimpulan ti.dal~ ada
yang menyanglmt masc.1ah prinsip.
Kita akan schors rapat ini sesuai dengan mekanisme.
Dalam masa schorsing i tu harapan lrn1ni kalau bisa nanti di
te:nukan, bukan hanya diputuskan supaya dipanjakan karena
nggak ada yang prinsip tetapi jur:;a sudah ada, sudah lebih
j auh lagi sebinzga bis2. di teruskan ke Timus melalu Pc.nja
begitulah.
Ki tA • • • • • • • • '
- 26 -
K1tn sepnknt1 mengen~i isi a~ri pc~~ hutir n ini, isinya
tinggnl tnerumusk.:tn snjti rlsn itu dis~rahkrin kepridn Ttmus, rn~)at
s:=ty;\ cl.·~>rs unluk 1nby (jnr1. 10.05' -- 11.2~ ).
Hapr:.t dibuk"'. kemb::i11, ~lhnmd1d tlJ;,h ck:l.,..,·:1 mnsn ber1 oby k~mi
menemuknn k::-.tn St!!p:1knt, :;;w~c1h ~rlr, k;•s~'p~1.kn 1.·1n ;'r-n~ alirrn disnmpni
kt":n oleh pnk Anjar, snyc: r~r::iilnl~~n1 rl"'!ngnn ~wrr~mt.
WAKIL KETUA ( IH. H.J\lWJAfi _QI.:T:lQ~Q_j_;_
Ter1111:_\ l~r,sih p;il~ r:.~~l;1:n, b::-.1nk :.-:""k:1Jinr· rlr-n ihu. Joby telnh
mengombil kesepnkntan bulnt tentnng dua hnl, yang pertarna usul dnri F.PDI kotn-knt~ " dillndungi. dipelihn:t:n, dimnnfnntkl\n dnn
dilestariknn ", i tu di tamptm['. di tnmpung dalnm penjelnsnn urnum , dan diserahkan perumusannyn kepndn Tim kecil. Ynng kedua mengenai usul daripndn F.PPP dnn jugn penrlnpat dnri frnksi lnin dinm
bll kesepnkatnn bulnt ynng saya nkan bncoknn konsideran a sebngai
berikut, pelan-pelnn karenn ini penting seknli " Bnhwa sumber dnyn nlan hnynti Indonesin dnn ekosistemnyn
yang mempunyai keduduk:iin sertn pernn!ln penting bagi kehirlupnn n
dalnh karunin Tuhnn Ynng Mnhn Esn dnn oleh knrenn itu perlu dik~
lola dan dimanfantkan secnra lestari, selaras, serasi dan seimbnng bagi kesejnhternnn rnkynt mns.; nrakrit ll'ldonesia padn khususnyn
don umat mnnusin pndn umumn}~ bnik rnnsn kini m~upun mnsa depan,
demikian bapak ketun terimn knsih.
KETUA :
Knmi tawnrkan-kepada sidnng ynng terhormnt dnpnt menyetujui rumusan ini ( rap~t setuju ).
Sidnng ynng terhormnt kitn lnn,jutknn per.1bnhnsan ini, ki tn masuki butir b dengnn merpersilnkan F.ABRI mengajuknn usulnyn
serta penjelnsan sehubungnn dengnn usul bnru jtu, snyn persilnknn dengan horrnr1 t.
F .ABRI ( OENG RAfvlADJ I, SH) :
Dari F.ABRI tidnk nda perubnhnn disini tetap sesuni dengnn RUU.
KETUA :
Terima kasih dengnn demikinn snyn kembali kepada .F'.KP seba
gai sa tu-sri tunya frnksi ynng mengusu1knn perobnhnn, sw a persi -
lakan dengan horma t.
MENTEHI l:EHUTANAN (HASRUL HARAHAP) :
Saudnrn pimpinnn knlau kitn sudnh sepnknt tndi dftn kitR ke
marin itu menjanjiknn kalnu yang pertnrnn F.KP,kemudian p~rt kedun,
ynng •••••••
- ?7
yang pertamanya adalah F.ABRI, yang ketiga nanti, sehingga1 saya
menganggap bahwa ini adalah putarnn pert:tma meskipun tetap, tetap, tetap demikian itu pu.taran pertama, putaran kedun knlau tidak nanti beliau putnrnn pertnma sini tetap dun lagi, dengnn putaran sekali ini selesai jadi ansuk putar~n kedun belinu itu. Karenn F.ABRI t~tap, F.PPP jugn tetnp, F.PDI jugm tet~p rnungkin
Pemerintah tetap, hnbis itu kita tin·gnl sntu ktili lagi, kebetu,l 3n ini hari snbtu.
KETUA :
Terima kosih pak Menteri, sn.} n triwarkrin jndinya ini sa.> A b~
riknn gilirnn kepnda F.PPP.
:F',PPP (MUHAMMAD DJA'F'AR SIDDIQ)_;_
Untuk !:Jennnggapi, iniknn usulnyn F. KP, snyi:1 ingin nempero
leh penjelasan lebih dulu dnri F.KP, sebab mnselahnyn begini yo
pak memang .•....
MENTEHI KF.HUTANAN ( HASHUL HARAHAP 2 ·: Maksud knmi knlnu kit~ sudnh tetap begini ini termin: :sn tu
selesai, tinggal sn tu termin. lngi ta pi knlnu F .KP dirmlni dengan
termin pertrrnm nnnti mnsih nd.a termin kedun lngi, itu maksud sa
ya •
KETUA :
Jadi F .PPP sesuni DIM-nya ini riasih tetnp menghendnki tnnpn
ada perobnhan sebngnimnna yang diusulkan oleh Pe~erintnh dnlam RUU tetap.
F,PPP (MUHAMMAD DJA 1 ~AR_SIDDIQ) _: Ini ndn usul bngus, yn t~'Jltunyn usul bngus ini ki ta pertim
bangkan dulu, knmi memang tidnk nencnntumkan disini tnpi kalau
nanti dijelaskan oleh F.KP, hal yang ini'bagus tapi memang setelah saya kaji kembnli bahasnnya logiknnya i~1i yang benar di F.KP itu logiknnyn, jangnn bngus-bngus dulu demikan.
KETUA. -· Ini masalah mekanisme begini ya, ndn memnng dua tadinya sn
yn berpikir memang kitn bergilir-gilir mendapnt pembicarn yang
pertnma ta pi dala ii gi liran tentun.>-r1 yang mempunyai usul begi tu tadinya seperti yang dikehendnki oleh pnk SIDDIQ tapi pak Mente
ri supayn kita konsekuen dengnn mekanisme ynn~ kita setujui kita sepakati, kita lalui termin itu dengnn memberi kesempatan kalRu
yang tadinyn F .KP sekaro.ng, gilirnnn~'a F .ABRI yang nknn menyatakan
tetap tidak ndn perobahan kemudi~n knmi pernilakan F.PPP tentu
logikanya akan rnengn takan te tnp tidn k ada perobahnn dnn seterus
nya untuk snmpai nanti ke F .KP yang akan rnengajukan usulnya
baru ••••••
- ~8 -
baru nnnti term:i.jn kedun F .A.BRI nknn rnemrnggnpi, nnnti pnk SIDDIQ
nknn rnenanggapi begitu iirn-kirn ceritnnya.
E__._PP,.' (MUHAMMAD DJA 1FAR SIDDIQ} :
Knlau putnr-putnr begitu yn asnl knmi bisa mennnggnpi F.KP
knn tidnk nda mnsnlnh, tapi sebennrnyn knlau short cut ,iuga tidnk apn-apn sinpn ynng mengusull;-:an mrtsalnhn. n putnr dun knli, tQ
pi knrenn ki tn tidn k punyn usul, tn pi se telnh ki tn bacn renung
knn usulnya ini sangnt manis s~knli, t:-~rirnn knsth.
KETlJA :
Sayn persilakan F.PDI.
E.,, PDI ( D~TUPRI, SH ) :
Dnri F.PDI tetap tidnk ndn usul.
KETUA :
Terima knsih, tnpi Pemerintnh nunggu apa tidak, sekarnng P~ merintnh belum terakhir, menurut kesepnkntnn kitn ternkhir dnlnrn
terrnin.
MENTEIU KEHUTANAN ( IR.HAfl.§~l!L HJ:IENJAU· Apa yang mnu di tanggnpi knrenn helu~ ndn }nng menganggapi
dan tetap.
F. KP Ul1121l~~Q.J.J;. J.-1. Karena itu begini pnk Ketun atns knlirnnt terakhir dnri Sau
da.ra Menteri tadi, npn ynng mau ditnni::;gnpi wong tidak punya masn:lnh, maka itu praktisnya kalnu ynng lnin tidnk adn mnsnlah, ya
ynng punyn masalt\h itu ngomong lnlu di tnnggnpi begitu lho pnk.
KETUA :
Okey perlu di skors untuk di lobby lngi? a1nik saya persil.§.
knn F.KP.
F. KP ( DRS, SYARIF S. ALKADRI J __ ;_ As!alamu'n laikum warohmntullohi wnhnrok;;tuh. Bapnk Pinpirinn, bapnk Menteri ynng mewakili Pemerintnh, ba
pnk dnri F.PDI, bnpGk rlari F.PP ·, bapnk dnri F.ABRI, yang kami
cintai, ijinknn padn kesempntnn j_ni khusus butir .Q dnri RUU frnksi kn mi adn usulan yang dimnna usu1 nn tersehu t menurtt t hema t da:r-i pndn
F.KP menurut pat'l.dnngan dnripndn F'.KP bnh1"a essensi daripndn butir
h ini rnenggambarkan motivasi keberadann sunher dnya nlnm hayati dan ekosistemnya perlu dil3kuknn konserfnsi, ntau dehgan knta la
in untuk menjaga dari kerusak~n dnn kepu~ahan dari sumber day~
alam hayati dan ekosistetn.nyn. Oleh knrenn itu npabila snlmh satu
unsur sumber daya ~lam haynti d:tn ekositemnya mengalnmi kerusaknn
dan ••••••••
- 29 -
dan kepunnhrrn nknn herr-ikibn t tfltrgnnggunyn ekosistem. Dengnn pemi
kirnn ini Frrdrnj knmi mengusulknn p~nnmhnhan kn tn " unsur-unsur "
untuk mer1pertegris bnhwn ynng snling tergnntung dnn snling mempe -
ngnruhi ndnl"h unsur-unsur sumber d~yn ~lam hayati dan ekosistemnyn, sed::-mgk'n pennmbnhan krita k~rusnkrm ndnl~h untuk mempertegas
.bnhwa suntu kelringsungnn hjdup ~umber dnyn alam hayati dan eko -~1
s istemnya tidnk terus terhenti melnilrnn mnsih dnpnt diupnynlrnn
untuk diperbniki.
Ini lntnr belnknng pemikirrin knmi mennmb~1h kedun kntn itu
dnlnm nrti untuk mempertegns, sekinn dnn terirnr-i knsih.
W:lssnlnmu' nlnikum wnrohmn tullnhi wabarokn tuh.
KETUA : Terimn kns~h, sn}a persilnknn F.ABRI.
F "11mn ( Q~~{Q HUMADJil SH __ L: Terimn knsih bnpnk Pimpinnn, bnpnk-bnpnk dnn ibu-ibu sekn-
1 inn ynng sc._yr:. hormn ti, krilau mri u cepn t sebe tu1nyn F .ABRI cukup
mengatnknn setuju srijn prik, tnpi tentu dengnn sendirinyn yn perlu
ncfa penjeln.sr1n seclildt.lnh begitu. F~rtnnm-tar,in memr1ng knmi dnpeit
menerimn usul pe~\bnhAn dnri F.RP ini, melihnt pertnrna-tnma kon -sekuensi, dnn ynng kedun rnrmtiknyn knJ imnt ini.
Knlnu dibnweih Pemerintrih ~udnh 1~1enyebutknn snlnh sntu unsur
tentu dengnn senrlirinyn dintns nda unsur dulu, jadi mnntik.
Kemudinn ynng kedun mengenni tnmbnhrrn k'!!rusf1 knn mem1tng yn tidnk
hanya kepunnhan tetnpi jugr't V,:erus::iknn nknn menimbulknn terganggu ..
nyn ekosistem, jndi dengan demikir.n sekr.\li lngi F .ABRI dnpa t me
ner1mn usul pe~'hnhan dengnn segaln sennng hnti, terimn kasih.
KE TUA
Ter1ma krisih, kitn lnnjutknn sayn persj.Jnknn F.PP.
F' .XL(!Jutll£.1MAD DJA' FAJ} __ [,)JPD.!Q.2-l. Hictup I<flHYA, Snuctl1rD Ket1n, kitn menginginknn yrmg terbaik
ynng tersempurnn sepnnjnng ynn~ kitn h1sn, sete1ah knmi renungkan
apa yang terungknp dalam knlimnt ynng di njuknn oleh F.KP memnng
p'iclrt r.1ulnnyn knmi m~npert.::rnynkrrn kepnrln diri knmi rrndniknta. pndn
wnktu itu ndn po.k Menteri nknn knrii p~rtnnynknn : " Pnk !1!'!nt"rj unsur-unsur n pa 1. tu ", i tulr.h unsur-unsur ynng ~·nn~ ynng kolri.u h_~
lrrng, St"! bnb din tn s kn mi ti.dri k rnenemulrn n unsur-unsur i tu. Jn di lm
lau konaekuensi dnripndn sebunh nJ.ur knlimnt ndanyn unsur ynng n
knn punnh mnlm unsur ttupun hrirus disehutknn dida1am knlimnt pe.r
tam~, d~n knrenn itu nspek kerusnknn, kepunnhnn snj~ memnng itu ynng paling ekstrim kepunnhnn, tetr:pi .iuga kerusnknn nkibr:tt roln
si, kerusnkan nkibnt macnm-mncnm, pnst.t nknn m~nggnnggu ekosi~tem,
J·ncli .•••...
- 30 -
Jn di ketidnkseimbrrngnn didnlnr1 sun tu '"T 0 c~ i 0 ·'°" i tu n k~n menggnnggu
dan nkr-in merusnk ekosister1, ol~h knrenn itu juga hnrus mendnpnt
perhatinn kitn. Jodi buknn hnhyn semnt~ knrenn kepunnhnn tetnpi
juga kerusnkan, oleh knrenn itu seperti jugn F.ABRI mengntnknn
dalam bnhnsa nnhunyn ornng Arnb itu istilnh silohisme begitu yn, logikn, jadi adn mnntik, ndn b~yan, ndn manni, belinu hnfnl be
tul, memang begitulnh bnhRsn ynng paling ennk didengar menurut F.ABRJ dalam bnhasn mnntik don snyn kirn knmi meresn sennng hati
untuk menerimn sebunh ungknpnn .vnng senmnis ini tnpi jugn pns me
nurut tatnnr:rn -tntanan bnhf'.tsn ynng menurut pernsnnn knmi cukup b_q
ik. Jndi begitu1nh pendnpnt knmi, terimn kasih Snudnrn Ketun.
KETUA :
Terima knsih, snyn persilnknn F.FDI.
F. PDI ( J?JfilRI..,._ SH }__;_ Saudnra Pimpinnn drm sidnng ynng terhormn t, menanggnpi uc:iu1
dari F.KP mengenni penombnhnn kntn unsur-unsur menurut F.PDI ini l~bih menegnskrm jndi sekedar menegnsknn npn ynng sebennrnyn ynng
t~rkait didnl~rn sumh~r dnya nlnm hnynti dan ekosistemnya.
Sebetulnjn knta-knta sumb~r dnyn nlnm hnynti dnn eko~istemnya itu
memang sudnh mengnndung unsur tetnpi lrnlnu ditnmbahknn kntn-kntn
ini snyn kirn. untuk F.PDI tidnk keberntnn, knrenn lebih jelr-is rlPmi
kian sehinggn tidnk ndn rnnsnlnh, terimn knsih.
KETUA :
Terimn knsih. :~11nknn pnk Menteri.
MENTERI KEHU1:£!.1!.AN :
Saudarn Pimpinnn, knmi m~lihnt didnlnm hnl ini secnrn teknis
knlnu kitn bicnrn mengenn.i sumb~?r dnya nlr.im hnynti dnn ekosistem,...
nya itu ndalnh t~rdiri dnripndn unsur-Ynsur nntnra lnin bumi , air,
udnrn, sinar suryn alnm dn n hnyn ti sertn ~'n ng Jn in proses-proses
nya, hubungnnnyn dnn sebAgninyn.
Jn di knlnu disnmpt'li knn demikinn bahwn i tulnh unusur-unsur i tu, t~,
tnpi didnlam kntn-k~t~ " teknis " dnn kl\tn-kntn hukum dnn penger
tinn umum tentu berbeda, dnlrim hnl ird tentunya knmi sudnh meny~
t~kr:.n pttla salnh .~rn.tu unsur dibnwnh, tetnpi secnrn knlimnt koq
muncul unsur diatas tidak disebut unsur-unsur, hepint misnlnyn
kalnu ki ta lihn t dnri segi kn limn t. di sn t.u 1ngi knnii melihn t bnh
wn kepunahan dnn kerusnknn, bnhwn kepunnhnn it'.1 terjndi dirnulni
dengnn kerusaknn sehinggri secr-1rn tekni.s lmmi r,1engnnggnp pnclr-1 waktu
itu kepunahnn yn termnsuk kerusnknn, tetnpi knrenn kitn jugn meli
hn t did'1lam h~l perundnng-undnngnn vtt~ 1ni bn~·;i r1erekn yang ku
rnng memnhami istilnh-istilnh sumber dnyn nlnm hnynti dnn ekosis-
tet~1nyn ....... ..
- 31 -
temnyn ini npa, mnkn tentunyn tidnkl nh Pemerintnh berkebern tnn
knlnu knta unsur-unsur itu dicnntumknn ynitu unsur-unsur sum
ber dnyn nlnm hnynti dnn ekosistemny~, dn~ keMudirn knt~ kerusnk
an dnn kepunahnn sebennrnyn jugn stressing bnhwn kerusnknn itupun
jnngnn di tunggu snmpn i pllnnh, kirn-kirn de• iikinn. Jodi set in p ke
rusnknn sebeJum snmpni kepunnhnn ini merupnknn sun tu hnl sehinggn
dengnn kata lnin npn y{1ng dikemukr:.knn oleh F .KP, Pemerintnh d~p~t
menerimnnya, terinin knsih.
KETUA : Terimn knsih pnk Menteri, nlhnmdulillnh snyn kirn tidnk p~r
lu membukn termijn lagi--lrorenn semur. menyntnknn persetujuannyn n
pn sekurnng-kurnngnyn •
MENTERI KEHUTANAN Snyn kirn sudrlh dun t~rrnijn lho pnk, sntu, dun, tign, empat
lir:in itu sntu termijn, beliau mengemukriknn termijn kedua pendapai
nys, disini perbedaannyn prik.
KE TUA Knlau begitu snyn per~ilnknn mnsih dnlnn termijn kedu~ ini,
jndi tidnk perlu ctibukn sntu ter~ijn Jngi, oh yn bennr snyn mnksud
tidnk perlu lngi sayn skors unt.uk di lobbying knr~;ra sudnh ketemu
kesep~katan, bnhwa usul F.KP dengnn mennnibnh knt,t\ unsur-unsur dan
kerusaknn itu sudnh diterimn oleh sidnng. Untuk itu soyn persila
knn pnk ANDJAR membncnknnnyn.
WAKIL KETUA ( IR.H.ANDJAR SISWOJO ) :
Terinm knsih pnk Ketu~, ynng menjndi kes,.,pnkntnn d~lam rAp~t
kerja kitn ini ndnlah snya hncnknn.
b. Bnhwa tmsur-ummr sumber dny~ nlr:tm hnyati d~n ekosistemnya
pndm dasnrnya snling tergnntung ~ntara sft tu dengnn y~ng 11'.li.!J
nya, dan snling mempengnruhi sehi~ggn kerusnknn d3n kepunnh~n salah s~tu unsur Akan bernkibnt terg~nggunya ekosistem.-
Demiknn bap~k Ketun.
KE'rUA : Dapatknh kit~ terim~1
( Ra p·1 t se tu ju ) •
Sidnng yang terhormnt, kita lnnjutknn dengnn mempersilak~n
jmdi kitn memasuki butir p, dengnn mempersilnknn F.PP dengnn me
ngtrtjcbk:nn usul dnn penjelas~nnyn, knmi perstlnknn dengr·n hormat.
Snudr.irn Ke tun , sebelum sn~ n ":enr;r:juknn ur~1nn singknt, sn
ya ingin meralat adn knlimrit ke1~bil1nn ciisi~Ji,,indi snyn bnc~knn:
" Bnhwn pembn ngunrrn pr1d:i hn kikn tn.' n ricl:!lrih bersi r:'.'\ t kesinnmtiungnn
n:il~m • _.
- 32 -
dnlnm upnya pemnnfnntnn sumber ctnyn nlnm termnsuk sumber daya nlam hnynti secarn lestnri dan ditujuknn bnik kesejnhternnn umnt mnnu -sin. Jndi berkesinnmbungnn itu kelebihnn mohon dicoret.
Knrni njuknn ini knrenn lmmi j_•1gin men"krinlmn bnhwn nspek ke
sinnmbungnn ntau nspek berkel~njut~n dnri pembnngunnn nnsion~l
kitn ini hnrus jugn tercermin didnlnm visi undnng-undnng konservasi ini, jadi knlau tidnk diungknpknn rrisnn,Yn rnernn'ut h"nmt kami kurang memenuhi selern knmi. Jndi knmi mengnjuknn pennmbnhnn kat~kntn bersifnt kesinnnbungnn sebnh dengnn usnhn kesi~mmbungnn ttulnh
mnkn aknn terjndi nspek kelestnrinn s~hnp,ni upnyn kitn didnlnm rnng
kl'l pemnnfantnnnyn, knmi mengundnng tetunyn pendnpnt dnri pihnk l~in
sebnb mnsnlahnyn mungkin selern knmi dengnn mempertegns nspek kesinnmbungnn dnri suntu.kegiatnn bnik didnlnm rnngkn pengelolnnnnyn, mnupun didnlnm rnngkn pemnnfnntnnnyn, seperti ynng telnh kitn putusknn d:f.dr:lam huru,f' ~ tndi ndn pengelolnnn nrm pemnnfno tn n.
Knl~.n dilihnt dnri ad ynng din;juknn oleh Pemerintah bnhwa pembnngunnn pnda hakilrn tnyn ndnlnh 11snhn pemnnfnn tnn sm:1ber dnyn nJnm termnsuk sur.1ber dnyn alnm hnynti dnn ditujuknn bnc;i kesejnh ... ternnn umnt ninnusin, sebennrnyn jugn essensinJ nyn hampir snmn se
kedar itulnh penjelasnn singknt knmi, terimn kosih.
KETUA : Terimn knsih, silnknn F.PDI.
F. PDI ( DJUFRI, SH) :
Snudnrn Piwpinrrn dnn Sidnng ynng t~rhormnt, p~rtnmn-tni;m
knmi ingin menynmpniknn usulnn dnri FPDI dengnn pennmbnhrm kntn-kn tn "secnrn sndnr", sehinggn rmnusnnnyn menjndi :
Bnhwn pembnngunan pndn hnkikatnyn ndnlnh usnhn secnrn I
sndnr, pemnnfnntnn sumber dnyn nlnm t!"'rmnsuk sumber d.Q.
yn nlnm hayati dnn ditujuknn bngi kesejnhternnn umat nmnusia.
Usulnn ini timbul setelnh FPDJ memp~ln,inri. Sekednr sehngai p~
negasnn sematn-mntn untuk menegnsknn bnhwn p~mnnfnntnn sumher
dnyn nlam hnynti itu ynng ditujukan kep0dn kesejnhternnn umnt mnnusin pndn hn kilrn tnyn ::.dnlnh usnhn ynng betul-be tul disadn ri bnhwn pemtinfnntnn sumber dnyn nJn•1 itu hnrus seln1u dibnrengi
dengan langknh-langknh perlindungan sertn pelestnrinnnyn itu sendiri.
Dengnn ••••••
- 33 -
Dengnn demikinn pemnnfnntnnnyn nk~n dnpnt berlnngsung
secnrn wernsi, selaras dnn seinbnng.
Ini sebngni penjelnsnn dnripndn FPDI. Kemudinn ijinknnlnh snyn seknlicus mennnggnpi usulan
dnri FPP.
FPP mengusulknn untuk di trtmbnhkn n perkn tr:lnn "bersifn t
kesinnmbungnn". Kntn-krttn ini rnrmnne p~rlu hnnyn r.mngkin pe
nempntnnnyn ynng menurut pendnpnt F.PDI tidnk ctisnnn, sebnb
berbicnrn masnlnh hakikn t dnn sebne:ninyn ini r.ienurut nJK" yang
dirumusknn oleh Per:1erintnh dnlnn mm :i nng 1 1enynngkut usnha
pemnnfnn tan sumber dnyn nlrr.i termtisuk stmber a~.yn "lno:: hayn ti.
Sehinggn pnling tepnt kntn-kntn ynng hf"rsifnt kesinnmbungnn
itu dit.empntlmn sesudnh kntn hnynti itu .indi buknn dintas,
knln.u dintns kemudinn tidnk sesuni r'len1,;nn knJi•1titnya itu, se
hingga :
" Bnhwn pembnngunnn pndn htik~kntnyn nrfnlnh usnha pemnn
fnntnn sumber dnyn nlnm termnsuk sumher day~ nln~ hnynti ynng bersifnt kesinnmbungnn dnn ditujuknn bngi
kesejnh~~rnrln_mJnt mnnusin ".
Jn~i prinsipn~n knmi bisa menerimn karenn knli~nt ini
bnik sekali, terimn knsih Snudnrn Pi~pinr:n.
KETUA :
Usul F.PP mengenni pennmhnhnn kntn-knt~ s~rinrn lestnri
bngnimnna pendnpnt F.PDI.
F PDI ( DJUPRI SH 2 .: Kntn "Lestnri" .F.PDI tidnk l,;:eh~rntr:n dengon penambnh
an tersebut.
KETUA :
Tndi ndn penn111bnhnn diusulknn o1 eh F. PP, pnk Menteri
~ilnknn.
MENTER! KEHAKIMAN : .
Pemcrintnh c1enj~wnb tetnp pndr1 tnhnp pertnmn ini.
KETUA :
Kita terusknn den~nn mempersil~knn F.KP.
F' ,KP ( IR. H,E. MJ\CKBO]'i __ l_:_
Dari F.KP mengnjulrnn sel•ngni berilrnt : .Jndi butir £
yang dikemuknknn oleh F.KP disini nr'lnlnh r:1!"!rupnlmn penggn
bungan nntnrn butir .Q d~n il RUU •
Penggnbungnn kedun butir tl'"rsti>but m~njncti butjr g,. menurut
pendnpn t
- 34 -
pendapn t dnn henm t F .KP br1hw~ kedun butir RUU tersebut menggnmbarkan pertimbangnn ess~nsi sosiologis dengnn m6tivns1
terutama nd~lnh bahwt'i sumber driyn n1!'1m haynti perlu dirnanfn
otknn bngi pembnngunnn ~ntuk kesejnhternnn ~nsyarnkat Indone
sia. Makn diperlukan lringkah-lnngknh konservnsi.
Dengnn •••••••••••
Dengan pembicaraan ini maka usul FKP pada butir "c" merupakan penegasan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila,, dipakai sebagai pedoman dasar dalam setiap langkah den kegiatan dengan aturan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosi§. temnya. Terkait de·ngan i tu maka FKP mengusulkan penyeinpurnaan menurut versi FKP butir "c" sehingga berbunyi sebagai berikut:
"Bahwa pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, meliputi semua aspek yang akan bersentuhan dengan sumber daya manusia, sumber daya buatan dan sumber daya alam bukan hayati, sehingga untuk menjaga agar pemanfaatan sumber daya alam hayati dapat berlangsung dengan cara sebaik-baiknya dan berkelanjutan maka diperlukan langkah-langkah konservasi".
Jadi dengan butir "c" ini adalah merupakan penggabungan butir
"c" dan butir "d". Kemudian menanggapi apa yang diusulkan oleh FPP yang meng
usulkan kata-kata 11 bersifat kesinambungan", sebelum kata ~'pema,n
faatan" dan penambahan kata "seca:ra b~rkesinambungan dan lestari" sebelum kata 11 di tujukan bagi kesejahteraan umat manusia".
Pada prinsipnya FKP memberikan alasan sebagai berikut : Jika ki ta mengacu keselttruhan konsideran yang dicantwnkan di -dalam RUU dan lebih khusus konsideran usul FPP, maka terjadi penanggulangan subtansi yang menjadi motivasi dari pada RUUini, disamping kalimatnya dinilai masih perlu disempurnakan.
Kemudian dari FPP yang mengusulkan penambahan kata 11 secara sadar", sebelum FPDI yang mengusulkan penambahan kata 11 secara sad a r" sebelum ka ta "pema nfaa tan". Pada prinsipnya FKP berpendapa t bahwa usul teraebut tidak m_engubah substansi dan pengertian dalam butir "c".
Demikian Bapak Ketua dan terima kasih. KETUA ( H. DJAMALUDDIN TAMBUNAN, SH ) Terima kasih, kami persilakan FABRI. FRAKSI ABRI ( Dl?:S._. ~_SMUTIP.A!!.__]iQ_:mRDIN ) Terima kasih Bapak Pimpinan.
Bapak dan Ibu sekalian. Mungkin untuk pertama kalinya Fraksi yang terpaksa harus
menanggapi ketiga-tiga usulan Fraksi lainnya, karena kebetulan FABRI tidak mengusulkan jadi namanya "ketiban pulung" sekaligus.
Pertama-tama-tahggapan kami terhadap usul penyempurnaan dari FPP, bukan mengikut pada FPDI karena FPDI memang kalau dari~beberap~istilah itu memang lebih dekat dengan FABRI seoe-
tulnya. Kenapa FABRI mengenal istilah PDA, nah PD! dekat PDA. Kalau ••••••••
- 36 -
Kalau begitu FABRI dekat denean FPP tetapi dalam istilah ini
dekat dengan FPDI, jauh tetapi deka-t, dekat belum tentu jauh.
Jadi sama dengan pendapst FPDI, penempatannya tid~k man
tik, memang ABRI suka pakai mantik-matik karena G.H. Mantik
dahulu juga ABRI yang pernah menjadi Gubernur di Sulut dan
sekarang juga yang suka membina dan menGembangkan Bahasa Indo
nesia di Televisi putranya seorang putri.
Kedua sebagai alasan, kAlau kita perhatikan secara menye
luruh pembangunan nasional kita memang •udah diatur berkesi
nambungan mulai dari 25 tahun pertama kemudian Insya Allah
akan dilanjutkan nanti pembangunan 25 tahun kedua, begitu juga
akan dibagi Repelitanya.
Kemudian juga pembangunan yang merupakan perubahan penuh
sifatnya berkelanjutan, jadi tidak tepat dan tidak perlu rasa
nya disini ditambahkan kata-kata "berkesinambungan", apalagi
dengan pertimbangan yang ketiga di bawah juga tidak ada kata
kata "secara lestari 11 yang FABH.I dapat menerimanya.,
Dengan demikian FABRI akan segala senang hati menerirna perubah
an dari usul penyempurnaan . FF£ ini adalah sebagai berikut :
" Bahwa pembangunan pada hakeka tnyFJ adalah usaha peman
faatan sumber daya al.am termasuk sumber daya alam hayati
secara lestari •••• ". Kemudian mengenai usul penyempurnaan dari FPDI secara singkat,
kami kira mau tidak mau pembanennen itu. 111omang "usaha secara
sadar", jadi kirany:l k:i-mi roohon kerelaFJnnya kepada FPDI uni;uk
menerima t11nggapan dari PABRI pada tarnbahan kata-kata ini di
drppo, terima kasih kepada FPDI. Adapun untuk FKP ini yang terberat, pertama kami mcmang agak
bingung atau mohon petunjuk dari pimpinan, apa memang sudah
perlu ki ta tanggapi kalau nmp::imrinyri p(•ruhahan 1:i tu meliputi 2
butir dan biasanya satu butir- satu butir. Ini sekaligus dira
vel saja dua butir, tetapi walau demikian kami akan tetap
memberikan tanggapan sebagai herikut, rnenurut pendapat FABRI
rumusan butir "c" ini lebih bersifat umttm katakanlah universil
jadi didalamnya termasuk juga usaha pemanfaatan sumber daya
a lam ha ya ti.
Kemudian di butir "d" baru ki ta langsung membicarakan me
ngenai pemanfaatan sumber daya alam hayRti yaitu melalui lang-
kah-langkah konservasi dan seterusnya.
Jadi melihat kepada usulan perubahan dari FKP, kami kembali tanya
pada Pimpinan apa memang tidak sesuai denean mekanisme adanya
penggabungan ini atau mungkin perlu diadakan tanggapan tereendiri. Namun walaupun bagaimana FADRI akan lebih dapat menetima rumusan yane telah dicantumkan <1.idalam RUU dengan penambahan kata·-·kata "secara lesyari" dari FPP kiranya dapat pula diterima
oleh FKP, sekian terima kasih. KETUA ----- . . . . . . . . . .
- 37 -
KETUA : Saya kira ada baiknya juga kita sepakati dimana kita mem
bahas ini sebagaimana ta~i dipersoalkan oleh FABRI terkait pada butir 11 d", menurut panda pat kami tidak menyalahi mekanisme pembahasan. Kemudian sekalipnn terkait, tapi karena ini lebih dahultr dan akan menjadi butir 11 c 11 tentu inilah yang kita bicarakan dahulu tidak dikemudiankan waktu ki ta membahas butir "b 11
•
Dari FABRI sudah memberikan tanggapannya mengenai hal ini, sehingga bisa meneruskan saja dengan mempersilakan FPP.
FRAKSI PERSATUAN PEMBANGUNAN ( MUHAMMAD DJA' FAR SID11HQ ) :
Pertama saya akan menanggapi rumusan yang dibuat oleh Pemerintah " bahwa pembangunan pada hakekatnya adalah usaha
pemanfaatan sumber daya alam termasuk sumber daya alambayatl, dan ditujukan bagi keaejahteraan uma t ma nus ia 11
Saya ingin membantu Pemerintah dalam hal ini, sebab saya khawa
tir kalimat ini akan memperkecil makna pembangunan, aebab ini masalah hakekat bahwa pembangunan pada hakekatnya ada1ah usaha pemanfaatan sumber daya alam, ini aebagian kecil saja dart pembangunan. Jadi kalau i tu "hakekat" maka akan bermakna, hakekat pembangunan itu hanyalah pemanfaatan sumber daya alam hayati, sumber daya
alam termasuk sumber daya alam hayati itu saja, kalau itu disa
makan hake~at. Kalau itu bagian memang secara integral masuk didalamnya secara jelas sudah masuk, tetapi hakekat "pembangunan pada hakekatnya adalah ••• " itu suatu definisi yang harus menyentuh semua dimenai, kalau kita gunakan bahasa "hakekat".
Alasan itu perlu kita pikirkan penggunaan term ,iili.:.untuk tidak terjebak dalam upaya penyempitan hakekat dari pembangunan itu sendiri. Ini dilihat dari segi bahasa yang mohon dipikirkan bersama, dan menanggapi apa yang diajukan pertama kami terima kasih kepada FABHI yang sering menggunakan bahasa "mantik setuju dengan lestari" dan juga dari FPDI dan dalam menanggapi apa
yang diajukan oleh FKP. Kami juga ingin menanyakan lebih dahulu bahasa begini,
11 bahwa pembangunan nasional sebagai pengamalan pancasila meli-
puti semua aspek yang akan bersentuhan ", pengertian bereen -tuhan mempunyai berbagai macam konotasi dan bahasa ini Pak Dar-. madji paling senang sentuh-menyentuh ini, jadi bahasa hukum memerl uka n ba ha sa "sen tuha n" • Saya kira babasa hukum memerlukan bahasa yang lebih.konkrit sedangkan "sentuhan" ini bahasa khusus ( enak) tetapi mempunyai dimensi macam-macam, sentuh juga bisa cerai, bisa yang diluar dan bisa yang didalam.
C uma ma sa la hnya • · •.•••
-· 3R -
Gum8 ma salahnyn pemha ngunan na sional sebaea i pengamalan pa ncasila, itu didikuti Aemua aspck ynnR akan berbenturan dengan F>umber daya manusia, sumher daya bua tan dan sumber daya a lam
buka n ha ya ti. Hehinge,a untuk menjaga agar r('mr-> nfaa tan sumber daya a lam ha ya ti
dapat berlangsung denf',nn sebaik-baiknya dan dijalankan, maka
diperlukan langkah-langkah kbnservasi. Jadi pengertian kaftan antara deminsi pembangunan sebagai
penga"malan l'r-tn(~Drc::i.l~ rl~n.~nn "sehin,qgn" ini masih kurang srek, perlu pelicinan. Saya malah mengnsnlkan kalau i tu dipisah, se
hinge;a untuk il us tra si "bahwa pe·nba nr,unan sumber daya a lam haya ti dan ekosi.stemnya" pada hakekatnya adalah bagian interr,ral dari pembangunan nasional sehagai peneamalan Pancasila.
H~ya katakan bahwa pembangunan sumber daya alam hayati dan eko'··
sistemnya, ini terbalik dari pola usul Pemerintah " bahwa pembangun8n sumber daya alam hayati d8n ekosistemnya pada hakeka! nya adalah bagian integral dari p0mbangunan nasional sebagai
penBamalan PancasilA~. Ini tercakup keinginan FKP, tercakup keinginan Pemerintah dengan tidak membiarkan pembangunan itu da
lam bentuk yang meneecil, sebab pengertian pembangunan itu
ditafsirkan dalam sehuah hRkekat tetapi masih luas. Maka untuk tidnk terjebak pengertian menge~ilkan ~akna hakekat,
dibalik; dibalik clene;an bunyi " bahwn pembangunan sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya pada hakekatnya adalah bagian integral dari pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila sehab saya sependa pat kala u a spek p'3mba ngunan di bidang konser
vas i atau konservasi sumber daya alam hal itu tidak bisa lepas dari pada pen~amalan Pancasila, kalau tidak berbahaya.
Sebab kalau tidak terangsane atan r:nenjiwai aspek peneamalan Pancasila dalam konservasi, itu bisa terjadi hal-hal yAng
kontradiksi dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu kami
mengajukan sebagai pengemban~an ini, sebagai pengembangan ada
lah sebuah kalimat yane menyempurnakan kalimat FKP dan sekaligus memasukan pengertian dari usul/saran Pemerintah sehingga
makna pembaneunan itu tidak mengecil dalam sehuah hakekat ii
daJam sebuah kalimat yang sebaeai 11:cin.;·1 -p~rpaduan tadi.
Dengan demikian akan lebih singkat dan aspek lestari juga bisa
juga dibuat satu bagian kemudian bagian keduanya apa yang di
inginkan oleh FPP bisa disatukan dalnm sebuah kalimat, ini ti
dak bertentangan dan tidak ada korttrarliksi sama sekali, hanya
bagaimana kita menyempurnakan sebuah kalimat yang mempunyai
makna.
Sebab tiap ''menimbane," itn r~rn-~;nr111yn atau sentuhannya itu ke batang tubuh nanti, sehingga seluruh batang tubuh baik dalam pelestariAn dalam pengelolaan ·ttu hr-irus menggunakan nilai-nilai
Pancasila •••••••
- 39 -
Pancasila harus betul-betul dilaksanakan sesuai dengan nilainilai Pancasila.
Menanggap·i pertanyaan J!'PDI, beliau ini adalah seorang'.
hukum jadi ada kadarkum, sadarkon menurut Pak Sudarmadji. Karena ruang serine di panasi oleh roasalah sadar hukum maka beliau wajar kalau menampilkan sosok kalimat yang menggunakan sada.r hukum/ secara sadar ini bahasa hukum. Barang siapa melakukan ini secara sadar itu hukumannya lebih berat dari pada yang sentuhan saja begitu., jadi ini. hanya se:.o
kedar penekanan saja. Penekanan, sebab memang pembangunan itu pada hakekatnya adalah sebuah upaya manusia yang sadar, pem -
baneunan itu adalah pada hakekatnya adalah upaya manusia mendaya gunakan semua sumber daya alam manusia dan sebagainya, sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya macam-roacam i tu secara sadar bagi kesejahteraan manusia i tu bisa juga di"tambah juga bisa tidak.
Kami dalam hal ini terserah sajalah dan tidak begitu, di
hilangkan juga tidak merusak keadaan ditambah juga menurut bahasanya Pak Mantik "litakit" untuk memperkeras saja. Demikianlah pendapat kami dan terima kasih.
K.ETUA : Terima kasih kami persilakan Fraksi PDI.
FRAKSI P.D.I. ( NICOLAAS HEM TH ) :
Terima kasih H8p9k Pimpinan dan rekan-rekan Anggota Pansus
yang kami hormati dan kasihi. Pada dasarnya FPDI sudah menyetujui ruamsan butir "c" da
ri konsideran ini~ hanya usulan penainbahan kata-kata "secara sadar" itu berdasarkan -atas filosifi bahwa pembangunan bisa saja dijalankan oleh mesin, dan manusia Disa juga suatu waktu menjadi semacam mesin tanpa kesadaran. Dia potong pohon dan ia sadar memotong pohon tetap± tidak sadar untuk menanam kembali.
Istilah "secara sadar" juga dipakai di dalaro buku Pelita, ka -lau dibaca buku Pelita itu ditemukan disana bahwa pembangunan adalah usaha secara sadar, karena i tu kami tetap mempertahankan untuk sesudah "pada prinsipnya" menyetujui rumusan butir "c" konsideran ini dari pemerintah ini dapat di tambahkan katakata secara sadar. Untuk menghilangkan pelbagai kemungkinan bahwa manusia itu pada dasarnya juga bisa merusak, ada kerakus an dan karena kerakusan itu mendapat sejumlah keuntungan dari pembebasan hutan, dia tidak sadar lagi untuk memperbaiki, me
lindungi dan menghormati sebagai karunia Tuhan. Itu pendapat -dari ·FPDI, jadi kami bertahan untuk usul ini
dapat di terima. Sekian dan terima kasih.
KE TUA .......
,, - 40 -
KE TUA Bagaimana tanggapan FPDI mengenai usul FKP ini. FRAKSI P .D. I. ( NICOLA;AS HEM TH ) : Xami hanya setuju dengan usulan Pemerintah ditambah de -
ngan usul dua kata itu secara sadar.
Terima kasih. KETUA : Te,rima kasih, kami persilakan Bapak Menteri. MENTERI KEHUTANAN ( IR. HASRUL HARAHAP ) l: Saudara Pimpinan dan Saudara-saudara sekalian. Kami melihat banwa berkeiilbang usul ini, pertama adalah
penggabungan butir "c dan d", kemudian yang semula FABRI tetap RUU/ usul Pemerintah, kemudian FPP merubah kalimatnya supaya lebih enak dan lebih mantap kede·.n.gar~nnya, kemudian FPDI tetap menginginakan secara sadar pemanfaatan sumber daya alam.
Terus terang dari Pemerintah, pertama .tetap .. ingin memisa,h
ka n ant a ra but i r 11 c d an d 11 •
Untuk menanggapi apa yang dikemukakan oleh FKP, sesungguhnya bahwa pembangunan nasional seperti yang disebutkan didalam
GBHN adalah-~pengamalan l'ancasila, dan kalau ki ta membaca .:iini ditegaskan lagi disini tetapi apakah sangat perlu ditegaskan dalam konsideran ini bahwa pembangunan itu pengamalan Pancasila. Menurut hemat kami belum perlu di dalam persoalan ini, kemudian disini bahwa agar pemanfaatan sumber daya hayati dapat berlangsung dengan sebagainya ini barangkali yang dimaksudkan di butir "c". Jadi kami menanggapi FKP mari tetap kita bagi dua, kemudisn ~pa yang dikemukakan oleh FPDI secara sadar· pemanfaatan sumber daya alam termasuk dan sebagainya ini, oleh karena beliau tetap menyatakan ini supaya tetap dimasukan.
Kami rasa kata-kata "secara sadar" ini sebenarnya penekanan-penekanan kembali seperti yang dikatan tadi bahwa orang menebang pohon bahwa ia sadar menebang tetapi tidak sadar untulc mengembalikannya. Justru UU Konservasi ini. yang akan memberikan tindak pidana kalau dia mengganggu daerah-daerah konservaai. Dengan demikian kami rasa apakah perlu kali ini dikemukakan secara sadar ini disini, karena justru UU yang ki ta la.kukan ini akan memberikan hukuman kepada mereka yang melanggar UU Konser-
vasi. Ini barangkali hanya kata-katanya secara sadar ini baran! kali dari Fraksi menginginkan supaya betul-betul dicantumkan disini. Kami melihat ini sudah ditampung bahwa akan ada tindak pidana dan UU Konservasi untuk menyadarkanoranB-orang yang tidak sadar inilah ancaman-ancamannya.
Menangga pi usul FPP ada dua hal, kala u aslinya yang dida.,. lam RUU,disini dikemukakan puJ.a bahwa pembangunan pada hakekat nya adalah bersifat kesinambungan, kembali lagi menjelaskan
bahwa ••••••••••
- 41 -
bahwn pembangunan i tu kalau F_KP meneatRkan"fleneamalan Pancasila"
dan kalau FPP "kesinambungan''.
SekaranB kaffii menan~gApi Pemerintah punya~ memang kalau
ki ta lihat kalimat ini "pembangunan pada hakekatnya adalah usaha
pemanfaatan sumber daya alam termasuk sumber daya hayati", ini
orang menganggap bahwa pembaneunan i tu artinya pembangunan
itu memanfaatkan sumber daya nlam hayati~ sumber daya alam dan
termasµk sumber dayµ alam hayati itulah yang dikatakan pembang
unan, saya rasa kurang sesuai dengan tres dari pada sumber daya
alam hayati, sehingga barangkali kami mengusulkan untuk kita
lakukan sejenak lobby karena disini ada sesuatu yang saya lihat
kira-kira mengulangi bahwa pembangunan itu pengamalan Pancasila
dan pembangunan itu berkesinambungan. Dari Pemerintah seakanakan menga.takan bahwa pembaneunan itu hakekatnya adalah memper
gunakan sumber daya alam termasuk sumber daya alam hayati ini
yang ditambahkan.
Sehingga relevansinya didalam ketiga hal ini menghawatirkan ka
lima tnya ·perJu kita selesaikan "pada hakekatnya"barangkali yang
dikatakan Pak Dja' far Sidiq, silakan saya bertanya.
FRAKSI PERSATUAN PENBA)fGµNAN ( HUHAMMAD DJA'FAR SIDDIQ ) :
Bahwa pembangunan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
pada hakekatnya adalah bagian integral dari pada pembangunan
nasional sebaeai pengamalan Pancasila.
Jadi berarti ekosistem pembangunan itu bagian, jadi kalau Peme
rintah yang dibilane merP.ka inJ pembangunan i tu menjadi menge
cil, terima kaaih.
Nl~NTERI K~IllJ.TA_NAN -· ( II?._~_)I1\ ngu!!_ -FARAI_TA p l : Kelau kita baca kalimatnya pada hakekatnya pembangunan itu
sumber daya alam termasuk sumber dnya alam hayati, inilah pada
hakekatnya pembangunan itu padahal menurut kita,.kl.tA sudah
jeiar.-pembangunc~n manusia seutuhnya yaitu pembangunan ini, pem
bangunan itu rupanya ini dibataAi. Tetapi kalau dikatakan bahwa
pemanfaatan sumbe.r daya alnm, saya rasa apa namanya tadi ?.
FRAKSI PBRSATUAN ~~M}iA_l{G.l!JiA_N_j ___ M!frIA!1!:!/!_D_I?J~' FAR SIDfilQ_l:
Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya pada hakekatnya
adalah bagian integral fari pembangunan nasional.
M.BNTERI KEHUTANAN ( IR. HASRUL JiARAHAP l : Kami rasa. lni lebih manis dan Jebih cocok dari pada kali
mat Pemerintah ini, sebab saya setelah mendengan darf Pak Dja'
far memang kira-k±ra kok, yang dikatakan hakekat pembangunan
itu hanya pemanfaatan sumber daya aJam.
Dan sumber daya alam hayati yanf, diluar itu kurang, tetapi ka
lau dibalik bahwa pembangunan yang besar itu ini termasuk dida
lamnya.
So:iya ra sa •••••.
- 42 -
Saya rasa ini nanti k.ita rumunkan bagaimana kata-katanya
sehingga karoi/Pemerintah _men~ambil kesimpulan.
Dengan segala hormat kepada FKP mari tetap kita pisahkan butir "c" clan "d", kemuclian ke_pada FPDI kami mengemukakan bahwa se
cara sadar iPi sebenarnya didalam melingkup semua Undang -
undang ini untuk 1nembuat orang yang tidak sadar•'supaya sadar
dalam masalah konservasi.
Kemudian kepada FPP sebab kami melihat dua tanggapan jadinya
yang asli dan yang baru, kalau denean yang baru kami rasa ini
kami tawarkan untuk kita lobby yan~ mana kita peroleh, sebab
masalahnya demikian.
Pend irian ........ .
Pendj ri<:n1 Fc>P~Print!:!h tel::if' c rlcin cl i' t'piPPh. Kemudian npa yang
dikemukc:ilmn tc:id.i pndPJ kc:1lirnat, pcneg"lr,'ln dt"r5p8d8 Sumber D8ya
A1am H::iyati t:-idj term::i.s1Jk f'.(•1•.'l('.i_::rn rl~1rJpada pembangunan itu di
ub;:1h knl.irnCJ.tnya, fr'n1crinb.:ih tjchl< 'kebE=>rc:itan untuk melihat ini,
1nipun bergm1tung l~eradn Fri1ks i ii:-1 ntJnyr:i. Tet8pi kami rnohon b::ih
wa di d<'11a m k it::i mcnyusun i tt: n8n ti tc r·jcic-U peruhahan dn ripada
susul~n kalim8t yang dikernu)'..<:t];an 0JE1 r1 Pern€rintah barangkali per
lu k.it'l tug~1s mc 1 H~mpunp: i11i bogni1r1~'ll'.J nontinya 0 Itupun berg8Il
tung k0p8.da p,,::rndnngmi Fr81zsi-frol<.:sio
Ter ima k'3 s ih o
Srim11:::iiJc-1h l·'.i_t:ri p<1d8 p11t-:irm1 ynnr; ke-2, 11~1gaimana F-KP me
nanggapi terhnr12p :-::emua y,:inr; teJ ?h di sCJrnpailmn. Namun ijinlrnn
lah terle bih cl::-diulu secar<.i j0J ;< s, k2mi kemuJ\8 k8 n latarbelnlcang
pcngga bun'?_:an i tu rlpng8n berstm1her dnr j_ konsep Pemer intah. Tad i
kita sampaikan uc::ipan dan pcnpJ1c:1rg.qan setinp:p;i-tingginyF.1 kepadn.
rekan F-J\BRI, F-Pr dan F-r'DI. D~·mildnn juga kepada Ferner inb-1.h
ysng telah membPrikan tanp:r;npannya.
Mengcip:> terlalllr but1r c y::ing m>->rupakan penggabungc=m butir
c dan d. Kal8u ldt~1 s imak sec a ra seks;1ma, ma ka di sini terungkap
'pacl8 butir c bahwa pemb;:ingunnn pnch hn.kekatnya. Saya berhenti
di sini (hakek~tnyn) ~an simnatik rlenr;8n apa yang disempaikan
oleh f;.8urlc:ir;-::i ctnri F-I'P. Jndj h::->l rl ntnyn itu mrrupnkan pr>nyem
pitan. K~.:ircn.'1 jnnp,3n samp11 i l<it.<i cnnf11.sp hr:d(eJ~at d::iripcidP y2rw
r1il0ksnrwJ1;:<:in TJU jni (lc•nr:~~n h;1k0k;:1t pr'n111"'ne;un!'.n1 yang terctapat
dalam GBHN. Di clcilam GBHN clil\nt2lrnn, cU dal8rn Landasan Pembang
unan Nn['ional, berdasarkan Pokok Pikiran bahwq Hekekat Pembangunan adalah Femba.11gumm r.·ro11uf' i8 Indoticsia Seutuhnya d::in Pembang-
unan seltn'uh n'22ynralmt Indone~j_n. IJPmild::rn juga pada b2f?J.,,n
p0rtGm8 jugD ncla Imd8 }rnl<clHl.tnyc-1 rlPfl SP1VlP:a1nya., Jadi intinya,
hakekat itu iwnyempit. Pach11al kit.OJ. m•,nrpun'.B i satu kcnsensus
nnsion;:-i1 ynnp: tcrcbrnt dnlnm GBIJN, yr1 1w rnenr;nt.akan h;:1 Y-el1 8t pcm
banr;umrn adr1lah pembc:rngun8n rnanusiri Indonesia sE:utuhnya ..
Kcclua, butir c rr.enr;atalmn od0Jah usaha pemanfaatan sumber
daya alarn. D'~ndldc-111 jur;r~ kil.2 hac<" butir d, ap:8r pemenfaatan
sunibe!' cl.~y0 Rl8m. ,JncH antar<:-1 c d::->n d itu ad8 unsur pemanfaat
an sur.1ber dCJ.ya ~Jcim. Olrh t2nm2 itu kRlau Jdh1 melihat butir
c cl;:m d s;:1mri-s8mD pem'lnf<'H1tcinny::i, 5-t-u lalu kita gnh.ung. Itu alam
pikirnn. KPrinxnan ode k;:ilimet butir c y::ine; dib:itahan, dan ditu
juJrnn bc~gi kcsej~'J1t-er2an i11n<it marn':o:in. Pada butir a suc~eh jel2s
d8n teras ••••••••••••••
- 44 -
dan tegas dih•takan bagi kesejc:J1teraan m2syarakat Indonesia.
Oleh karena itu dal8rn lwitan ini, mGka kata itu digabung men
jadi satu sehingga kesE·jahter02n sudah tertaTJ1pung di atas. B~
tir c Jan d itu dig2bung menjadj satu sehi11gga kita menyata
kan bahwa pembangunan sebAgai pengamalan Pancasila. SekarE~g
masnlahnya, apakah pembaneunan s0h;:1ca i peneamalan Panc;;sila
perlu ditee.'.askan di dalam UU ini. Menurut hemat Frcksi k8mi,
ma.sih rnerasa renting dan perlu untul< menccitumkan sebagai ikat
an sebagai bangsa kita, E~bag2im2r1a konsensus nasional yang
kita terimri bahwa kita menerirna Panr,asilci sebagai satu-satu
nya asas sekalir,us pembanc,unnn sehc:ie;::1i pene;amalan P2ncasila.
f'.Tene;aps i tu kite m::i sukan, lrn.rE.'nn l:uasnya ru01ng lingkup pemm -
ngunan Konservasl .sumber Daya i\l2m Hayati D8n Ekosistemnya
bagi ::oernua 1:1arga rn~gar8 Indonesia tanpa kecuali. Oleh karens
itulah butir c d8n d digcibung menjadi wujud kalimat sebag~
mana yang diutarakan. N;-nmm tentunya F-KP juga tidak olrnn
nggugup muto waton dengm1 alat't pildrc:J.n ltu tadi, artinya de
ngan begitu lalu ini mutlak, tidal<. Kami cle11garkan sermm pi
hak, rekan F-ABRI, F-Pr, F-PDI dci.n Pemerintah mungkin kami
bisa mempertimbangkcin sesuclah urulnya Pemerlnta:t: tacli untuk
di lobby, apa kah ini a kon teb::i p n11:·r jmJi utuh, apakah mungldn
akan dipisahk::in dPne;an me1rnmpung usul8n--usul~n yang be:1ik, se
hingga kita ak8n mendapatkan yang terbaik di antara yang baik
dari pendapat kit8. Deng8n la tar belakang pemikiran itu, ini
lah kira-kira pendap2t F-KP pada putaran k2-2 sebelum kita me
masuki skorsingo
F-ABRI (DRS. ISf.'7UTHIAR NOERDIN)
F-ABRI teta p pc:1da pencliriannya, seyogyanya c dan d ini
dipisah. Dan jug2 dapat menerima keinginan dari Pemerintah un
tuk merevisi bunyi kalimat c, kalciu saya tidak salah tangkap,
dengan revisi seperlunya. Karena tadi dikatakan bahwa hakekat
pembangunan itu kok akhirnya seperti menyempit di c in!, pada
hal maksudnya bukan demikian. Jadi olasan d8ri F-ABRI untuk
tetap berpendirian c dan d ini herus dipisah, c ini adalah me
ngenai hakekatnya sedangkan d ini katakanlah arah atau tujuan
di dalam pemBnfaatan sumber daya alam hayati. Saya kira cuma
i tu yang dapa t karni tamb9hkan di cla lam }:e St'mpatan ke-2 ini o
Terima kasih~-
KE·tu8 Sidang •••••••••••
- 45 -
KETUA $JDANG (H. f\J.Ar·Tf\I.UDDIN TAMBTJN;\N, SH) :
Terima kAsih. Dengan demlkian kita sudah bisa memasuki babak lobbyin~. Dnn untuk itu Rnpat akan saya skors, hanya
Pimpinan mohon perhatian bahwa ini h~ri Sabtu, jangan ada
yang terhalang, mohen don sebagainya itu. Rapat
akan kita akhiri pukul 13.00 WIB. Oleh karena ini, skorsin~ benar-benar jangan lebih l8ma dari 15 menit. Dan sementara itu kami mengundang Ibu-ibu~apak-bapak, terutama Bapak Men
ter!, samb:i.l nkorsing kit;:i bersantap slang bersama menurut
menunya DPR.
= Rapat diskors selama 15 menit =
Rapat sayci bukR kembal1. Saya minta -persetujuan dari 81-
dang untuk melcimpaui waktu ycing ditentukan tata tertib sampai
pukul 13 .00 WIB tadinya menjadi. mungldn 1t, -paling lambat JtU
kul 13.30 WIB.
BaJiak-bApak yang terhormat, Pak Menteri. Kita tadi sudah
mengadakan lobbying tadi. Alhamdulillah juga dijiwai semangat
kekeluargaan, semRngat ingin menyelesaikan pembahasan RUU ini sesuai dengan jadwRl waktu yang sudcih ditentukan, maka tadi
sudRh berjalan lancar dan sudah dltemukan kata kesepakatan, dan
akan disampaikan oJ.eh BapRk Andjar Slswojo.
\!'MC IL KE TUA (IE. H. /1 NI\J/\R ;; ISWOJO) :
Hasil lobby sec<"?ra bulat k0mi frnmpaikan sebagai berikut :
1. Konsiderans Menimbang c dan d ----- dipisah. 2. Rumusan d2rJ Konnidercins c adalah sebagc:d. berikut :
c. Eahwa pembangunan Sumber naya Alam HAyati dan Ekosistemnya pada hak0katnya adalah bagian integral dari pemba
ngunan nasional yang berkelanjutan sebagai pengamalan
Pancasila.
Terima kaPih Pak Kptua.
KETUA . . . . . . . .
- 4r; -
KETUA :
Terimn knsih.
Sayn tnwnrknn kepndn Sidnne ynng terhormnt, np.."l
knh hasil lobbying ini sudnh dn pn t di terimn ?
( Rn pn t : Dn pn t ) •
Terimn knsih.
Dengnn demikinn rnpnt pndn sinng ini sudnh dnpnt kita nkhiri.
- ""
Wnssnlnmu' nl nikum Wnrnhmn tu1 lnhi Wn hn rnkn tuh.
R'1pnt ditutup .inrr1 13.15 WIB.
Jnknrtn, 9 Juni 1990
a.n. KETUA RAPAT
DRS.
KA!Wf 4ANSUS:
MDI • SIDD~MO NIP. 210000418