+ All Categories
Home > Documents > 009 Program

009 Program

Date post: 05-Jul-2018
Category:
Upload: ifanharis
View: 221 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 98

Transcript
  • 8/15/2019 009 Program

    1/98

  • 8/15/2019 009 Program

    2/98

    | i

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi  .......................................................................................................................... i

    Prakata  ............................................................................................................................ 1

    Pengantar: Sebuah Renungan tentang Persoalan Kemiskinan .................................. 3

    Apa yang Kita Maksudkan dengan ‘Kemiskinan’ ; Pandangan Masyarakat,

    Pemerintah, dan Multilateral ........................................................................................... 7 Tinjauan Kritis terhadap APBN 2000 ............................................................................ 13

    Agenda Perubahan per Simpul/Foca l Po i n t  

    Petani Sawah .................................................................................................................. 15

    Lahan Kering .................................................................................................................. 17

    Nelayan ........................................................................................................................... 19

    Hutan Rakyat ................................................................................................................. 21

    Buruh ............................................................................................................................. 23Pengusaha Kecil ............................................................................................................. 25

    Miskin Kota .................................................................................................................... 27

    Agenda Perubahan per Tema

    Pengorganisasian Rakyat ............................................................................................... 29

    Perundangan dan Penegakan Hukum ........................................................................... 31

    Pembenahan Birokrasi Pemerintah ............................................................................... 33

    Perbaikan dan Pengelolaan Sarana Umum dan SDA .................................................... 35

    Penataan Ulang Sistem Ekonomi dan Ketenagakerjaan ............................................... 37

    Reorientasi Lembaga Pendidikan dan Pengkajian ......................................................... 39

  • 8/15/2019 009 Program

    3/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | ii

    Agenda Nasional Lima Tahun

    Petani Sawah .................................................................................................................. 41

    Lahan Kering .................................................................................................................. 47

    Masyarakat Nelayan ....................................................................................................... 49

    Hutan Rakyat ................................................................................................................. 53Usaha Kecil dan Mikro ................................................................................................... 55

    Buruh ............................................................................................................................. 57

    Miskin Kota .................................................................................................................... 59

    Program Aksi Agenda Nasional

     Tahun Pertama ............................................................................................................... 63

     Tahun Kedua .................................................................................................................. 73

     Tahun Ketiga .................................................................................................................. 83

     Tahun Keempat .............................................................................................................. 93

     Tahun Kelima ............................................................................................................... 101

    Agenda Perubahan dengan Perspektif Khusus

    Perspektif Jender .......................................................................................................... 103

    Perspektif Lingkungan ................................................................................................. 105

    Perspektif Hak Anak ..................................................................................................... 107

  • 8/15/2019 009 Program

    4/98

  • 8/15/2019 009 Program

    5/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 2

    Sebelum sampai pada paparan agenda aksi anti kemiskinan, akan diawali

    dengan sebuah rangkuman tentang redefinisi kemiskinan sebagai titik berangkat

    pembaca untuk memahami keragaman realitas kemiskinan yang melatarbelakangi

    dihasilkan-nya berbagai agenda aksi di tujuh simpul maupun dialog nasional. Selamat

    membaca.

    Penyusun,

    Kamala Chandrakirana

    Eni Maryani

    Bandung, Oktober 2000

  • 8/15/2019 009 Program

    6/98

  • 8/15/2019 009 Program

    7/98

  • 8/15/2019 009 Program

    8/98

    Pengantar: Sebuah Renungan tentang Persoalan Kemiskinan

    | 5

    Berbagai kasus tentang bagaimana masyarakat hutan dipinggirkan secara paksa,

    bagaimana mereka menatap kehancuran lingkungan hidup yang selanjutnya meng-

    hilangnya tradisi dan kebudayaan mereka. Atau bagaimana masyarakat nelayan yang

    pasrah dengan menipisnya tangkapan dan senantiasa hidup dalam jeratan  punggawa .

    Bagaimana pula dengan jeritan buruh industri yang hidup sangat kekurangan di

    lingkungan pabrik yang kumuh? Harga-harga barang melonjak tidak terkejar dan ja-

    ngankan susu atau pengobatan untuk anak, nasi pun menjadi barang mewah. Kenapa

    alam tidak bersahabat lagi? Kenapa orang semakin serakah dan semakin kaya? Bagai-

    mana nasib kami dan anak cucu kami di kemudian hari? Apa yang sesungguhnya ter-

     jadi dan bagaimana solusinya?

    Menarik selanjutnya mengutip ungkapan Urban Poor Consortioum  dan kawan-

    kawan yang mewakili masyarakat miskin kota bahwa:

    Kemiskinan yang terjadi di Indonesia adalah bentuk kemiskinan struktural atau buatan karena sebenarnya secara alamiah Indonesia mempunyai cukup potensi dan sumberda- ya yang cukup untuk mengatasi kemiskinan.

    Semua pihak mengakui bahwa Indonesia kaya, sebuah negara yang mempunyai sum- berdaya yang melimpah. Penggunaan istilah ‘buatan’ dalam pengertian ini berarti ada- nya ‘ulah dan pengaruh tangan manusia’. Kemiskinan struktural adalah kemiskinan akibat dari super struktur yang membuat sebagian anggota atau kelompok masyarakat tertentu mendominasi sarana ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

    Super struktur yang dimaksud adalah format relasi kelembagaan terhadap ang-

    gota masyarakat yang secara terus menerus mendesak, mendorong warga masyarakat

    semakin jauh dari pemilikan dan proses pengembangan pemilikan. Yang terlibat dalam

    proses pemiskinan ini adalah unsur kebijakan negara yang tidak berpihak kepada ke-

    pentingan rakyat kecil, birokrasi yang korup, praktek ekonomi distortif serta unsur ke-

    amanan (militer) yang berorientasi kekuasaan dan kekayaan. Ketiga unsur ini bekerjauntuk memenuhi kepentingan kekuasaan mereka sendiri di satu pihak dan berhadap-

    an dengan kepentingan masyarakat banyak di lain pihak.

    Struktur ini membuat tidak adanya pemerataan, tidak berkembangnya kualitas

    dan daya kreasi rakyat dalam pelaksanaan pembangunan. Kemiskinan multi dimensi-

    onal yang diutarakan di atas menghadirkan pengertian kemiskinan majemuk. Kemis-

    kinan dengan berbagai wajah ketidaberdayaan: rendahnya kesejahteraan, rendahnya

    akses pada sumberdaya, rendahnya kesadaran kritis, rendahnya partisipasi, rendah-

    nya posisi tawar menawar. Inilah totalitas kemiskinan yang seharusnya ditangkap.

    Data dari kelompok industri kecil di Indonesia berikut ini membantu menggam-barkan implikasi dari kemiskinan struktural yang dimaksud. Data mengungkapkan

    bahwa pada tahun 1996 terdapat sekitar 39 juta pengusaha kecil. Sementara terdapat

    sekitar 80 juta tenaga kerja di Indonesia, maka dengan asumsi rata-rata setiap unit

    usaha kecil mempekerjakan 1,05 tenaga kerja maka lapangan kerja yang terserap pada

    sektor usaha kecil mencapai 41 juta lapangan kerja atau 51% dari total lapangan ker-

  • 8/15/2019 009 Program

    9/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 6

     ja. Ironinya sektor ini diperkirakan hanya menghasilkan PDB 8% dari total. Kontras

    dengan usaha di bawah 200 konglomerat swasta Indonesia yang kontribusinya pada

    PDB mencapai 58%, dan perusahaan BUMN 24%. Artinya rata-rata tingkat pendapat-

    an sektor usaha kecil sepersebelas (1/11) kali rata-rata pendapatan sektor usaha lain-

    nya.

    Usaha kecil atau usaha kecil-kecilan dan sering juga disebut usaha mikro meru-pakan fenomena dominan kegiatan ekonomi masyarakat pada kantong-kantong kemis-

    kinan seperti di perkampungan kumuh perkotaan (contohnya Jelambar, Jakarta Ba-

    rat), maupun pada wilayah-wilayah pinggir kota (sub-urban), padanya juga sering

    muncul fenomena pekerja anak atau pekerja dibawah umur, kondisi lingkungan kerja

     yang buruk diman tempat kegiatan produksi menyatu dengan pemukiman, kumuh

    dan padat. Angka partisipasi perempuan di sektor usaha kecil termasuk besar baik se-

    bagai pemilik usaha maupun sebagai buruh, terutama pada unit-unit usaha pada ka-

    tegori aset di bawah 50 juta rupiah. Untuk membiayai keluarga maka seluruh anggota

    keluarga harus mencari nafkah.

    Uraian di atas bukanlah sekedar mengungkap fakta dan olahan pengalaman. Adapesan yang ingin disampaikan dari uraian singkat di atas. Adalah suatu kekeliruan

    bila kemiskinan direduksi menjadi sekedar rendahnya pendapatan (income ) dan ren-

    dahnya daya beli (expenditure ). Sebagian dari manifestasi kemiskinan memang demi-

    kian. Namun manifestasi yang lain seperti rendahnya keterwakilan dalam pengambilan

    keputusan, rendahnya kesadaran kritis, dan rendahnya posisi tawar menawar juga

    adalah kemiskinan itu sendiri. Manifestasi kemiskinan dalam pengertian  power relat- 

    ions di antara berbagai pihak akan mengungkapkan persoalan yang berbeda pula.

  • 8/15/2019 009 Program

    10/98

  • 8/15/2019 009 Program

    11/98

  • 8/15/2019 009 Program

    12/98

  • 8/15/2019 009 Program

    13/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 10

    3. Revolusi hijau menyebabkan perempuan dalam panen padi menggunakan ani-ani

    menjadi hilang.

    4. Masuknya HPH dan perkebunan besar di teritori Orang Rimba menyebabkan lang-

    kanya bahan-bahan ramuan dan untuk persalinan.

    5. Merencek   (mengumpulkan ranting2 kayu) yang merupakan pekerjaan perempuan

    menjadi lebih sulit karena tidak diakomodasi oleh Perhutani.

    Penjabaran Kemiskinan oleh Simpul ‘Pengusaha Kecil/Mikro’ 

    Batasan usaha kecil pada kelompok sektoral seperti industri kecil, kerajinan, per-

    dagangan, pertanian, jasa, dan sebagainya, tidak bisa dilakukan saat ini karena tidak

    adanya data yang lengkap dan komprehensif. Sementara itu, batasan umum dari usa-

    ha kecil dan mikro dapat dilakukan berdasarkan variabel omzet, jumlah tenaga kerja,

    dan cakupan pasar.

    Usaha mikro adalah usaha yang mempunyai:

    • Omzet maksimal Rp 50 juta per tahun

    • Tenaga kerja maksimal 5 orang

    • Cakupan pasar: lokal

    Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai:

    • Omzet antara Rp 50 juta – Rp 1 milyar per tahun

    • Tenaga kerja maksimal 5 – 40 orang

    • Cakupan pasar: lokal dan ekspor melalui pedagang eksportir

    Penjabaran Kemiskinan oleh Simpul ‘Petani Sawah’ 

    Kelompok-kelompok miskin di lingkungan petani sawah mencakup:

    • Petani gurem: pemilikan lahan antara 2.000-3.000 m2 atau kurang dari 0,5 ha

    • Petani penyakap: petani yang menyewa tanah untuk digarap

    • Penggarap: petani yang menggarap lahan orang lain dengan sistem bagi hasil apa-

    bila panen

    • Buruh tani: petani yang menggarap/membantu petani dengan upah harian

    Definisi Kemiskinan Menurut Menko Kesra Taskin

    Menurut Pedoman Umum tentang Penyusunan Program dalam rangka Gerakan

     Terpadu Mengatasi Kemiskinan, Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan

    Kemiskinan, Januari 2000:Kemiskinan adalah suatu keadaan kekurangan yang dialami oleh seorang atau seke- lompok orang di luar keinginan yang bersangkutan sebagai kejadian yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya yang disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat kompleks yang berinteraksi satu sama lain.

  • 8/15/2019 009 Program

    14/98

    Apa yang Kita Maksudkan dengan Kemiskinan? Pandangan Masyarakat, Pemerintah, dan Multilateral

    | 11

    Definisi Kemiskinan Menurut Lembaga Multilateral

    Dikutip dari makalah Bank Pembangunan Asia berjudul ‘Memerangi Kemiskinan

    di Asia dan Pasifik: Strategi Bank Pembangunan Asia dalam Pengurangan Kemiskinan’ 

    (Oktober 1999):

    Kemiskinan adalah ketiadaan aset-aset dan kesempatan esensial yang menjadi hak se- 

    tiap manusia.Setiap orang harus mempunyai akses pada pendidikan dasar dan rawatan kesehatan 

     primer. Rumah tangga miskin mempunyai hak untuk menunjang hidupnya dengan jerih  payahnya sendiri, dan mendapat imbalan yang memadai untuk itu, serta juga mempu- nyai perlindungan terhadap gangguan mendadak dari luar. Selain pendapatan dan la- yanan dasar, individu-individu dan masyarakat juga menjadi miskin —dan cenderung untuk tetap demikian— jika mereka tidak diberdayakan untuk ikut serta dalam peng- ambilan keputusan dalam hal-hal yang menentukan kehidupan mereka.

    Kemiskinan, oleh karena itu, lebih baik diukur dengan ukuran: pendidikan dasar, rawat- an kesehatan, gizi, air bersih, dan sanitasi; di samping juga pendapatan, pekerjaan, dan upah. Ukuran ini harus juga digunakan untuk mewakili hal-hal yang tidak berwujud, se- 

     perti rasa ketidakberdayaan dan ketiadaan kebebasan untuk berpartisipasi.

    Definisi-definisi:

    Kemiskinan manusia Kekurangan kapabilitas esensial manusia, terutama melek huruf dan gizi.

    Kemiskinan pendapatan Kekurangan pendapatan sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ksumsi minimum.

    Kemiskinan absolut Tingkat kemiskinan yang di bawah kebutuhan minimum untuk bertahan hidyang tidak dapat dipenuhi. Ini diterapkan dengan mengukur kebutuhan kalori mmum plus komponen bahan makanan yang esensial. Walaupun istilah kemkinan absolut sering dipertukarkan dengan kemiskinan amat-sangat, istilah terbut belakangan ini beragam pengertiannya bergantung pada pemahaman setepat dan cara menghitungnya.

    Kemiskinan relatif Biasanya didefinisikan dalam hubungannya dengan sesuatu rasio garis kemiskan absolut, atau di negara maju sebagai proporsi pendapatan rata-rata per kata. Sebagai ukuran relatif, dapat berbeda dari negara ke negara dan dari wake waktu.

    Indeks pembangunanmanusia

    Menurut Program Pembangunan PBB (UNDP), komposit dari tiga faktor: (i) haran hidup pada waktu lahir, (ii) melek huruf dewasa, dan (iii) pendapatan per kata (disesuaikan untuk paritas daya beli).

    Indeks kemiskinanmanusia

    Ukuran UNDP untuk ketiadaan perkembangan manusia dasar. Variabel yang dignakan untuk menentukan indeks ini adalah: (i) prosentase orang yang diperkkan akan meninggal sebelum usia 40 tahun; (ii) prosentase orang dewasa yabuta huruf; dan (iii) layanan ekonomi menyeluruh diukur dari prosentase orayang tidak mempunyai akses pada layanan kesehatan dan air bersih yang amdan prosentase anak-anak balita yang beratnya di bawah normal.

    Ukuran pemberdayaangender

    Asesmen UNDP tentang tingkat kesenjangan gender di bidang-bidang ekonoyanng penting, partisipasi politik, dan pengambilan keputusan.

  • 8/15/2019 009 Program

    15/98

    | 13

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSILIMA TAHUN

    Tinjauan Kritis terhadap APBN 2000

    Selain menfasilitasi seminar dan lokakarya mengenai penanggulangan kemiskinan

    struktural di tingkat simpul dan nasional, KIKIS juga menyelenggarakan diskusi ter-

    batas mengenai RAPBN dilihat dari segi penanggulangan kemiskinan struktural yang

    melibatkan beberapa pakar, tenaga ahli, aparat pemerintah, dan aktivis KIKIS sendiri.

    Hasil dari diskusi tersebut menghasilkan poin-poin kesimpulan utama sebagai berikut:• RAPBN sebagai dokumen publik ternyata tidak gampang diakses oleh khalayak lu-

    as (jumlah dokumen terbatas, format dan isi tidak dapat dengan mudah dipahami

    oleh khalayak), sehingga hak rakyat atas informasi diabaikan oleh pemerintah

    (atau dengan kata lain pemerintah tidak memenuhi kewajibannya).

    • Terdapat petunjuk (indikasi) yang kuat bahwa kerangka pikir penyusunan RAPBN

    tetap menggunakan kerangka pikir dan wacana Orde Baru (yaitu asumsi hubung-

    an antara pembangunan ekonomi dan stabilitas keamanan).

    • Tidak ada alokasi anggaran yang secara eksplisit diperuntukan bagi penanggul-

    angan kemiskinan struktural (meskipun disadari bahwa RAPBN bukanlah alat

     yang tepat untuk memberantas kemiskinan struktural), kecuali upaya sistematikdan karitatif yaitu program JPS.

    • RAPBN tidak memberi informasi yang jelas dan lengkap mengenai kemungkinan

    dana sektoral diperuntukan bagi penanganan masalah kemiskinan yang meluas di

    dalam masyarakat.

    • RAPBN tidak menyediakan pos khusus untuk sektor ‘pemberdayaan masyarakat’,

    padahal pemerintah seharusnya bertanggung jawab untuk memberdayakan kem-

    bali masyarakat sipil yang diperlemah selama rezim Orde Baru.

    Salah satu usulan yang muncul dari diskusi ini adalah perlunya dibuka satu pos

    pengeluaran tersendiri untuk ‘Pemberdayaan Masyarakat Sipil’ (menjadi sektor 21),dengan alasan bahwa:

    a. Rezim pemerintah Orde Baru telah secara sistematis melemahkan masyarakat si-

    pil

    b. Pemerintah, oleh karena itu berkewajiban memberdayakan kembali masyarakat si-

    pil yang telah dilemahkan itu

  • 8/15/2019 009 Program

    16/98

  • 8/15/2019 009 Program

    17/98

  • 8/15/2019 009 Program

    18/98

    Rangkuman

    | 16

    Pencegahan urbanisasi kaum laki-laki

    Peningkatan posisi tawar petani & buruh tani

    Menyeimbangkan relasi ekonomi antar kelompok (pemilik tanah,penyakap/ penggarap dan buruh tani)

    Orientasi pada ekonomi kerakyatan dan sektor pertanian

    Pemotongan ketergan-tungan petani pada mata rantai revolusi hijau

    Pembubaran BULOG dan mendorong didirikannya lumbung-lumbung ditingkat kelompok

    Penghapusan kredit

    Penataan Ulang SistemEkonomi dan Ketenagakerjaan

     Transmigrasi ke lahan produktif 

    Penggalian nilai-nilai lokal

    Menciptakan teknologi ramah lingkungan

    Pengadaptasian produksi modern

    Penyadaran jender dan HAM

    Perspektif J ender dan HAM dalam kurilkulum pendidikan

    Perubahan orientasi pendidilkan petani dari agro industri ke pertaniankerakyatan

    Mensejajarkan/menserasikan teknologi modern, kearifan lokal dan

    lingkunganSosialisasi secara cepat dan sistematis hasil-hasil penelitian

    Independensi universitas

    Pencarian alternatif paket revolusi hijau

    Reorientasi LembagaPendidikan dan Pengkajian

    Perbanyak demplot pertanian

  • 8/15/2019 009 Program

    19/98

    | 17

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Perubahan: Lahan Kering

    Pengakuan dan penguatan terhadap kelompok-kelompok tani yangsudah ada

    Keleluasaan dalam pembentukan kelompokAkses informasi terhadap program-program pembangunan desa

    Pengembangan usaha bersama dalam pengadaan dan penyediaanmodal kerja padat karya

    Pengembangan lembaga ekonomi desaPeningkatan kapasitas SDM bidang ekonomi dan keuangan tingkat

    desa

    Pengorganisasian Rakyat

    Penguatan kelembagaan masyarakat untuk pemeliharaan ataukeberlanjutan proyek pembangunan

    Revisi UU Agraria

    Peraturan untuk pengakuan pemilikan hak ulayat atas tanah adat

    Perubahan Perundangan danPenegakan Hukum

    Pengembangan perda tentang tata guna air

    Pembenahan BirokrasiPemerintah

    Penyebaran informasi tentang peraturan-peraturan tata guna air

    Konservasi lahan kritis

    Penegakan hak menentukan budidaya tanaman

    Pengakuan pemilikan tanah adat

    Perbaikan sistem pengelolaan sumber air

    Pengembangan program padat karya untuk perbaikan dan penyediaaninfrastruktur pada musim kemarau

    Pengembangan kebijakan pengadaan air bersih

    Perbaikan dan PengelolaanSarana Umum dan SDA

    Program sertifikasi tanah masyarakat

    Subsidi untuk tanaman keras (kredit produksi)

    Subsidi untuk transportasi

    Perbaikan infrastruktur tata niaga komoditi

    Pemberian akses pada kapital

    Pengamanan jalur pemasaran/ distribusi

    Penyediaan informasi pasar

    Pendayagunaan ‘usaha bersama’

    Pengembangan lembaga keuangan tingkat desa

    Pengembangan industri rumah tangga utk pemanfaatan hasil produksitingkat desa

    Penciptaan lapangan kerja untuk musim kemarau

    Penciptaan usaha baru yang berkaitan dengan pengembangan hasilproduksi

    Penataan Ulang SistemEkonomi dan Ketenagakerjaan

    Pengembangan usaha di luar sektor lahan kering

  • 8/15/2019 009 Program

    20/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 18

    Pengembangan teknologi lokal/ ramah lingkungan

    Revisi sistem penyuluhan menjadi lebih partisipatif 

    Pelatihan-pelatihan kerja praktis dan konkrit sesuai kebutuhan pasar

    Reorientasi LembagaPendidikan dan Pengkajian

    Peningkatan kapasitas SDM tingkat desa dalam bidang ekonomi dankeuangan

  • 8/15/2019 009 Program

    21/98

    | 19

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Perubahan: Nelayan

    Sosialisasi communit y based management  (CBM) pada masyarakat

    Revitalisasi pranata adat dengan membentuk lembaga

    Penguatan lembaga institusi adat

    Pembentukan kelompok konservasi

    Pembentukan kelompok usaha produktif 

    Pembentukan kelompok perempuanPembentukan forum pengambil keputusan desa yang terdiri dari wakil-wakil kelompok yang sudah ada (Toma, Toga, Kades)

    Pengorganisasian Rakyat

    Penguatan forum pengambil keputusan di tingkat desa

    Pengakuan terhadap lembaga adat dalam UU:

    • Pasal 10, 99, 106 UU no 22/1999 otonomi daerah yangdiwujudkan dalam PP dan aturan pelaksanaaannya

    • Perda tentang pesisir & kelautan

    • Zonasi pengelolaan SDA dan penangkapan ikan

    Mengganti UU no 9/ 1985 tentang perikanan dengan menempatkannelayan sebagai subyek penting. Perubahan peta wilayah operasipenangkapan sesuai CBFD

    Perubahan Perundangan danPenegakan Hukum

    Merevisi:a. UU no. 5/1960 (cq. Psl 3 dan 5) dengan mencantumkan hak-hak

    ulayat masyarakat pesisir secara jelas.

    b. Penambahan pasal dalam UU no. 5/1960 mengenai tata gunawilayah pesisir

    c. UU no. 23/ 1997 tentang LH dengan tambahan pelestarian dayadukung SDA khususnya bakau, terumbu karang, dan biota laut.

    d. UU tentang usaha kecil khususnya mencegah manipulasi definisiusaha kecil dan menengah

    e. UU no. 23/ 1999 tentang perbankan: pemberian kredit bagi nelayantanpa proses yang menyulitkan, tanpa diskriminasi

    f. UU no. 25/ 1997 tentang ketenagakerjaan: jaminan keselamatankerja dan sosial keluarga buruh nelayan

    g. UU No. 25/ 1992 dirubah agar menjadikan koperasi yangindependen

    Pembenahan BirokrasiPemerintah

    Pembentukan forum komunikasi antar sektor terkait

    Perbaikan dan PengelolaanSarana Umum dan SDA

    Pengadaan sarana pabrik es, tempat penyediaan pembenihan danpenampungan sementara

  • 8/15/2019 009 Program

    22/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 20

    Pembentukan dan pengembangan usaha bersama melalui modalventura

    Pelatihan dan pendidikan SDM

    Penataan Ulang SistemEkonomi dan Ketenagakerjaan

    Pelatihan dan pendidikan budidaya dan konservasi laut

    Perumusan tentang ekonomi kerakyatan

    Pendidikan manajemen ekonomi untuk nelayan

    Modernisasi alat tangkap yang ramah lingkunganPelatihan tentang CBM

    Mengidentifikasi pranata adat baik yang masih hidup maupun yangtelah hilang

    Mendirikan lembaga pendidikan kejuruan yang berorientasi padamayarakat pesisir dan kelautan

    Peningkatan ketrampilan nelayan

    Reorientasi LembagaPendidikan dan Pengkajian

    Pelatihan manajemen kelompok (konservasi, produktif, perempuan, daninstitusi adat)

  • 8/15/2019 009 Program

    23/98

  • 8/15/2019 009 Program

    24/98

    | 23

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Perubahan:Buruh

    Pembentukan organisasi buruhKeberpihakan terhadap tegaknya kebebasan berserikat dalamorganisasi buruh

    Pengorganisasian Rakyat

    Peningkatan kapasitas dalam organisasi buruh

    Pencabutan perundang-undangan dan kebijakan perburuhan yangmenghambat kebebasan berkumpul & berekspresi

    Pemberlakuan UU yang melindungi kebebasan berkumpul & berekspresiPerlindungan kemungkinan munculnya aksi-aksi yang mengarah padamiliterisme, prokemisme, dan penjarahanPerlindungan hukum terhadap buruh pada praktek-praktek PHK dan subkontrakPengakuan secara perundang-undangan dan pelaksanaannya terhadapburuh sektor informal

    Perubahan Perundangan danPenegakan Hukum

    Partisipasi buruh dalam penentuan kebijakan dan alokasi dana padasektor informalPerombakan sistem pelayanan umum dan pemihakan terhadapmasyarakat miskin

    Visibilitas, melalui bantuan Biro Pusat Statistik dan kebijakan-kebijakan

     Transparansi, akunta-bilitas, dan partisipatif dalam pengambilan

    keputusan (penetuan upah, pajak, & strategi pemabngunan)

    Pembenahan BirokrasiPemerintah

    Penghapusan monopoli jaminan sosial

    Buruh sebagai alternative employment  dan alternatif produkPerbaikan dan PengelolaanSarana Umum dan SDA Penyediaan sarana sosial dan pemukiman di lingkungan miskin

    Akses buruh pada sumberdaya produksi, dan teknologi produksiAkses buruh pasar

    Perlindungan sosial melalui pemenuhan kebutuhan, jaminan sosial, JPS, promosi bisnis, dan sebagainya

    Penataan Ulang SistemEkonomi dan Ketenagakerjaan

    Pemberian kredit bersubsidi untuk orang miskin yang mencaripemukimanPemberdayaan buruh melalui peningkatan kemampuan posisi tawar,lobi, bargain, dan law literate Penyadaran buruh, majikan, pemerintah, lembaga asuransi, dan LSM

    Pelatihan dan pelayanan dalam manajemen

    Reorientasi LembagaPendidikan dan Pengkajian

    Pelatihan dalam sinkronisasi gerakan demokratisasi, berorganisasi, dankaderisasi

  • 8/15/2019 009 Program

    25/98

    | 25

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Perubahan: Pengusaha Kecil

    Pendidikan politik, termasuk pengusaha kecil perempuanKampanye hak-hak mengenai lingkungan hidup, kesetaraan gender,kebijakan, kesehatanPengembangan pengorganisasian pengusaha tingkat lokal maupunnasional dalam konteks produksi, bahan baku, pemasaran, danpermodalan

    Kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, dan menjalin komunikasiserta sharing  informasi

    Pendampingan intensif untuk identifikasi potensi dan masalah sertaalternatif penyelesaian

     Jaringan advokasi untuk hak dan kepentingan usaha, buruh, danperempuan

    Pembentukan serikat-serikat buruhPemantauan pelaksanaan kebijakan pemerintah

    Pengembangan forum dialog untuk mengkritisi isu-isu penghambatusaha dan sosialisasi hasil dialog

    Pembentukan lembaga pengawas alokasi kredit

    Pengorganisasian Rakyat

    Pembentukan lembaga pengawas pelaksanaan UU anti monopoli danpersaingan usaha tak sehat

    Perubahan dan pencabutan kebijakan yang merugikan

    Diseminasi perubahan-perubahan kebijakanPembentukan lembaga pengawas pelaksanaan undang-undang

    Perubahan Perundangan danPenegakan Hukum

    Bantuan hukum bagi korban-korban ketidakadilanPemerintahan bersih dan transparan

    Penyebaran informasi tentang perubahan-perubahan kebijakan

    DPR/ parpol menjalankan fungsi penekanan dan kontrol

    Pembentukan lembaga atau forum atau sarana pengaduan

    Pembenahan BirokrasiPemerintah

    Desentralisasi pengelolaan keuangan negara ke pemdaPerbaikan dan PengelolaanSarana Umum dan SDA —

  • 8/15/2019 009 Program

    26/98

  • 8/15/2019 009 Program

    27/98

  • 8/15/2019 009 Program

    28/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 28

    Perumusan visi dan misi kota yang partisipatif dan demokratis:perencanaan strategis

    Penyusunan konsep, pola dasar, manajemen dan kebijakan perkotaandengan melibatkan rakyat miskin kota secara aktif 

    Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kotaPenggunaan istilah-istilah lokal (sesuai dengan bahasa rakyatsetempat) dalam penyusunan tata ruang kota

    Perbaikan dan PengelolaanSarana Umum dan SDA

    Pendidikan mengenai tata ruang bagi umumPenataan Ulang SistemEkonomi dan Ketenagakerjaan

    Kemudahan dana untuk mendukung inisiatif, kreatifitas usaha ekonomirakyat miskin kota

    Pendidikan untuk mendukung inisiatif, kreatifitas, prestasi rakyat miskinkotaRekonstruksi pendidikan formal bagi rakyat miskin kota: model, media,dan metodologiPenyusunan kembali konsep dan model pendidikan non formal diperkotaanPendidikan alternatif, seperti kelompok belajar dan pusat/ poskopendidikanPeningkatan fasilitas, kualitas, sarana dan metodologi pendidikan dikampung atau kantung-kantung kemiskinan kota

     Telaah kritis terhadap hukum yang tidak memihak rakyat miskin kota

    Pelatihan-pelatihan dalam pengembangan informasi dan dokumentasibagi rakyat miskin kota

    Penciptaan MIS (Management Information System ) berbasis komunitasPengembangan media alternatif (media rakyat, media lokal)

    Program pembuatan studi kritis tentang sektor kerawanan kota dankelompok rentan kemiskinan di kota

    Program pengamatan dan pengkajian kondisi sosial masyarakat kotaPengkajian kritis terhadap sistem dan mekanisme perijinan yang superbirokratis dan tidak efisienPengkajian kritis terhadap peran pemerintah pada sektor ekonomi:bisnis besar dan ekspor non migasPengkajian kritis terhadap peran pemerintah sebagai penggerak sektormodern dan penjamin pertumbuhan Produk Domestik Regional BrutoStudi tentang hutang dan dampaknya

    Pendidkan dan pelatihan audit independen, investigasi, pengumpulanfakta, dan data yang melibatkan komunitas

    Reorientasi LembagaPendidikan dan Pengkajian

    Pelatihan civic education  bagi masyarakat, formal dan informal

  • 8/15/2019 009 Program

    29/98

    | 29

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Perubahan:Pengorganisasian Rakyat

    Pemberdayaan organisasi petani

    Swastanisasi lembaga bentukan pemerintah

    Ciptakan ketergantungan lembaga pada petaniPembentukan lembaga-lembaga petani

    Penguatan organisasi tani

    Penguatan lembaga di tingkat petani

    Pendelegasian wewenang dan kepercayaan pada petaniPeningkatan ketrampilan organisasi petani

    Pembubaran organisasi bentukan pemerintahPemberian peluang munculnya kelompok dari bawah

    Pembentukan jaringan kerja

    Pemberian akses sesuai dengan kebutuhan petani

    Petani Sawah

    Penguasaan petani terhadap pengelolaan sumber daya airPengakuan dan penguatan terhadap kelompok-kelompok tani yang sudah ada

    Keleluasaan dalam pembentukan kelompokAkses informasi terhadap program-program pembangunan desa

    Pengembangan usaha bersama dalam pengadaan dan penyediaan modal kerjapadat karya

    Pengembangan lembaga ekonomi desa

    Peningkatan kapasitas SDM bidang ekonomi dan keuangan tingkat desa

    Petani Lahan Kering

    Penguatan kelembagaan masyarakat untuk pemeliharaan atau keberlanjutanproyek pembangunan

    Sosialisasi communit y based management  (CBM) pada masyarakatRevitalisasi pranata adat dengan membentuk lembaga

    Penguatan lembaga institusi adat

    Pembentukan kelompok konservasi

    Pembentukan kelompok usaha produktif Pembentukan kelompok perempuan

    Pembentukan forum pengambil keputusan desa yang terdiri dari wakil-wakilkelompok yang sudah ada (Toma, Toga, Kades)

    Masyarakat Nelayan

    Penguatan forum pengambil keputusan di tingkat desaMembangun aliansi masyarakat adat dengan kelas menengah

    Penguatan kelembagaan lokal

    Kampanye dan penggalakan kelas menengah sebagai pelopor transformasi sosialMembangun jaringan antar organisasi-organisasi rakyat

    Hutan Rakyat

    Publikasi dan promosi nilai-nilai dan kelembagaan adat

  • 8/15/2019 009 Program

    30/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 30

    Pembentukan organisasi buruh

    Keberpihakan terhadap tegaknya kebebasan berserikat dalam organisasi buruh

    Buruh

    Peningkatan kapasitas dalam organisasi buruhPendidikan politik, termasuk pengusaha kecil perempuan

    Kampanye hak-hak mengenai lingkungan hidup, kesetaraan gender, kebijakan,kesehatan

    Pengembangan pengorganisasian pengusaha tingkat lokal maupun nasional dalam

    konteks produksi, bahan baku, pemasaran, dan permodalanKerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, dan menjalin komunikasi sertasharing  informasi

    Pendampingan intensif untuk identifikasi potensi dan masalah serta alternatif penyelesaian

     Jaringan advokasi untuk hak dan kepentingan usaha, buruh, dan perempuanPembentukan serikat-serikat buruh

    Pemantauan pelaksanaan kebijakan pemerintahPengembangan forum dialog untuk mengkritisi isu2 penghambat usaha dansosialisasi hasil dialogPembentukan lembaga pengawas alokasi kredit

    Usaha Kecil

    Pembentukan lembaga pengawas pelaksanaan UU anti monopoli dan persainganusaha tak sehat

    Pengakuan warga kota tanpa pembedaan status atau identitasPengembalian hak asal usul masyarakat setempat: tanah, identitas, pranatasosialPembentukan, pemberdayaan dan penguatan institusi lokal untuk berperan dalamperencanaan dan pengelolaan kotaPengorganisian rakyat miskin kota dari tingkat lokal sampai nasional untukberperan dlm penyusunan tata ruang kota

    Pembentukan forum dialog antar dan lintas warga kotaPembentukan jaringan forum rakyat miskin kota tingkat lokal, regional dannasional yang punya posisi tawar dalam perencanaan dan pengelolaan kotaPemberian wawasan dengan melakukan sharing  informasi

    Sharing informasi dengan LSM/ masyarakat di kota-kota lain

    Pelatihan pengorganisasian bagi rakyat sistem kotaPengembangan pendampingan dalam bentuk rekrutmen dan pelatihan CO(community organizer )

    Miskin Kota

     Terbukanya kesempatan bagi model-model penyelesaian masalah alternatif,seperti pengadilan rakyat

  • 8/15/2019 009 Program

    31/98

    | 31

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Perubahan: Perundangan dan Penegakan Hukum

    Penerapan dan pelaksanan land reform 

    Kembali ke aturan adat

    Ratifikasi UU yang menjamin hak & akses petani pada tanahRatifikasi UU yang menjamin hak & akses petani pada air/ irigasi

    Pencabutan UU yang tidak memihak petani

    Pencabutan UU No 12/ 1992 tentang budidaya tanaman (revolusi hijau)

    Pencabutan kebijakan penentuan harga dasar UU No. 13 / 1997

    Petani Sawah

    Membuat UU yang melindungi hak dan kebebasan petani

    Revisi UU AgrariaPeraturan untuk pengakuan pemilikan hak ulayat atas tanah adat

    Petani Lahan Kering

    Pengembangan perda tentang tata guna air

    Pengakuan terhadap lembaga adat dalam UU:• Pasal 10, 99, 106 UU no 22/ 1999 otonomi daerah yg diwujudkan dalam PP

    dan aturan pelaksanaaannya

    • Perda ttg pesisir & kelautan• Zonasi pengelolaan SDA dan penangkapan ikan

    Mengganti UU no 9/ 1985 tentang Perikanan dgn menempatkan nelayan sbgsubyek penting. Perubahan peta wilayah operasi penangkapan sesuai CBFD

    Masyarakat Nelayan

    Merevisi:

    a. UU no. 5/1960 (cq. Psl 3 dan 5) dengan mencantumkan hak-hak ulayatmasyarakat pesisir secara jelas.b. Penambahan pasal dalam UU no. 5/ 1960 mengenai tata guna wilayah pesisirc. UU no. 23/ 1997 tentang LH dengan tambahan pelestarian daya dukung SDA

    khususnya bakau, terumbu karang, & biota laut.

    d. UU tentang Usaha Kecil khususnya mencegah manipulasi definisi usaha kecildan menengah

    e. UU no. 23/ 1999 tentang perbankan: pemberian kredit bagi nelayan tanpaproses yang menyulitkan, tanpa diskriminasi

    f. UU no. 25/ 1997 tentang ketenagakerjaan: jaminan keselamatan kerja &sosial keluarga buruh nelayan

    g. UU No. 25/ 1992 dirubah agar menjadikan koperasi yang idependen

    Pengakuan secara legal hak, pengetahuan & teknologi masyarakat adat

    Penegakan hukum dan kebenaran

    Pengakuan dan penghormatan nilai-nilai dan kelembagaan internal & eksternalPengaturan sanksi dan kontrol yang setara antara rakyat dan negara

    Hutan Rakyat

    Pencabutan kebijakan pemerintah yang anti rakyat

  • 8/15/2019 009 Program

    32/98

  • 8/15/2019 009 Program

    33/98

    | 33

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Perubahan: Pembenahan Birokrasi Pemerintah

    Penyebaran informasi tentang peraturan-peraturan tata guna air

    Sosialisasi hasil kerja DPR dan pemuka adat

    Petani Sawah

    Pemerintah harus menghargai hak-hak petaniPetani Lahan Kering Penyebaran informasi tentang peraturan-peraturan tata guna airMasyarakat Nelayan Pembentukan forum komunikasi antar sektor terkait

    Reinterpretasi terminologi dan peran negara

    Peningkatan dialog kritis antar masyarakat, pengusaha, penguasa, dan penegakhukum

    Hutan Rakyat

    Advokasi kebijakan pemerintah terhadap kekuatan modal asing

    Perombakan sistem pelayanan umum dan pemihakan terhadap masyarakat miskin

    Visibilitas, melalui bantuan Biro Pusat Statistik dan kebijakan-kebijakan Transparansi, akunta-bilitas, dan partisipatif dalam pengambilan keputusan(penetuan upah, pajak, & strategi pemabngunan)

    Buruh

    Penghapusan monopoli jaminan sosial

    Pemerintahan bersih dan transparanPenyebaran informasi tentang perubahan-perubahan kebijakan

    DPR/ parpol menjalankan fungsi penekanan dan kontrolPembentukan lembaga atau forum atau sarana pengaduan

    Usaha Kecil

    Desentralisasi pengelolaan keuangan negara ke pemda

    Pemantauan kinerja dewan perwakilan rakyat (pemantau parlemen)Pelibatan masyarakat dalam proses penyusunan anggaranPublic hearing  untuk APBD dan PAD (Pendapatan Asli Daerah)

    Pengefektifan dan pengembangan berbagai institusi kontrol, terutama yangmelibatkan rakyat secara langsung

    Penyusunan dan implementasi program bersama antara rakyat miskin kota danpelaku pembangunan lainnya

    Miskin Kota

    Pertemuan rutin serta penyamaan persepsi pada tingkat pemegang kebijakan kotayang berkait dengan penanggulangan kemiskinan struktural (lokal dan nasional)

  • 8/15/2019 009 Program

    34/98

    | 35

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Perubahan:  Perbaikan dan Pengelolaan Sarana Umumdan SDA

    Perbaikan lingkungan yang rusak terutama air & tanah

    Partisipasi petani dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proyek irigasi

    Optimalisasi potensi dan kekayaan/produksi lokal

    Kebebasan petani dalam produksiPengembalian fungsi lembaga (KUD, P3A, HKTI) sebagai fasilitator bagi petani

    terhadap akses ekonomi dan pihak swastaPembongkaran mitos revolusi hijau

    Partisipasi petani dalam pengambilan kebijakan pemerintah tentang pertanian

    Petani Sawah

    Penerapan pertanian organik

    Konservasi lahan kritisPenegakan hak menentukan budidaya tanaman

    Pengakuan pemilikan tanah adat

    Perbaikan sistem pengelolaan sumber air

    Pengembangan program padat karya untuk perbaikan dan penyediaan infrastrukturpada musim kemarau

    Pengembangan kebijakan pengadaan air bersih

    Petani Lahan Kering

    Program sertifikasi tanah masyarakatMasyarakat Nelayan Pengadaan sarana pabrik es, tempat penyediaan pembenihan dan penampungan

    sementaraMerebut hak pengelolaan SDA secara efisienHutan Rakyat

    Akomodasi hak-hak rakyat dalam pengelolaan SDA

    Buruh sebagai alternative employment  dan alternatif produkBuruh

    Penyediaan sarana sosial dan pemukiman di lingkungan miskin

    Usaha Kecil —

    Perumusan visi dan misi kota yang partisipatif dan demokratis: perencanaanstrategisPenyusunan konsep, pola dasar, manajemen dan kebijakan perkotaan denganmelibatkan rakyat miskin kota secara aktif 

    Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kota

    Penggunaan istilah-istilah lokal (sesuai dengan bahasa rakyat setempat) dalampenyusunan tata ruang kota

    Miskin Kota

    Pendidikan mengenai tata ruang bagi umum

  • 8/15/2019 009 Program

    35/98

    | 37

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Perubahan:  Penataan Ulang Sistem Ekonomidan Ketenagakerjaan

    Pencegahan urbanisasi kaum laki-laki

    Peningkatan posisi tawar petani & buruh taniMenyeimbangkan relasi ekonomi antar kelompok (pemilik tanah,penyakap/ penggarap dan buruh tani)Orientasi pada ekonomi kerakyatan dan sektor pertanian

    Pemotongan ketergan-tungan petani pada mata rantai revolusi hijauPembubaran BULOG dan mendorong didirikannya lumbung-lumbung di tingkatkelompokPenghapusan kredit

    Petani Sawah

     Transmigrasi ke lahan produktif 

    Subsidi untuk tanaman keras (kredit produksi)

    Subsidi untuk transportasiPerbaikan infrastruktur tata niaga komoditi

    Pemberian akses pada kapitalPengamanan jalur pemasaran/ distribusi

    Penyediaan informasi pasar

    Pendayagunaan ‘usaha bersama’

    Pengembangan lembaga keuangan tingkat desa

    Pengembangan industri rumah tangga utk pemanfaatan hasil produksi tingkat desaPenciptaan lapangan kerja untuk musim kemarau

    Penciptaan usaha baru yang berkaitan dengan pengembangan hasil produksi

    Petani Lahan Kering

    Pengembangan usaha di luar sektor lahan kering

    Pembentukan dan pengembangan usaha bersama melalui modal venturaPelatihan dan pendidikan SDM

    Masyarakat Nelayan

    Pelatihan dan pendidikan budidaya dan konservasi laut

    Distribudi informasi pasar kepada rakyat

    Penghapusan hutang luar negeriPenolakan hutang baru

    Hutan Rakyat

    Membatalkan kesepakatan Indonesia pada Putaran UruguayAkses buruh pada sumberdaya produksi, dan teknologi produksi

    Akses buruh pasarPerlindungan sosial melalui pemenuhan kebutuhan, jaminan sosial, JPS, promosibisnis, dan sebagainya

    Buruh

    Pemberian kredit bersubsidi untuk orang miskin yang mencari pemukiman

  • 8/15/2019 009 Program

    36/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 38

    Pengembangan sistem fair trade Pengembangan pasar alternatif yang memotong jalur pemasaran yang tidak efisiendan biaya tinggiPengembangan pasar yang mampu menyerap hasil produksi usaha kecil/ mikro

    Pengembangan sistem keuangan alternatif 

    Pendirian yayasan dana pensiun pada setiap perusahaan swasta skala besar

    Pendirian koperasi-koperasi sejati

    Usaha Kecil

    Peningkatan peluang kerja bagi perempuan (affirmative action ) dalam usaha-usahamikro

    Miskin Kota Kemudahan dana untuk mendukung inisiatif, kreatifitas usaha ekonomi rakyatmiskin kota

  • 8/15/2019 009 Program

    37/98

  • 8/15/2019 009 Program

    38/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 40

    Pemberdayaan buruh melalui peningkatan kemampuan posisi tawar, lobi,bargain, dan law literate 

    Penyadaran buruh, majikan, pemerintah, lembaga asuransi, dan LSMPelatihan dan pelayanan dalam manajemen

    Buruh

    Pelatihan dalam sinkronisasi gerakan demokratisasi, berorganisasi, dan kaderisasiIdentifikasi advokasi kebijakan yang merugikan agenda penanggulangankemiskinan

    Kajian-kajian untuk peningkatan desain produk dan informasi pasarnyaSosialisasi hasil-hasil studi

    Pembuatan desain instrumen monitoring kebijakan pemerintah

    Perumusan pendekatan pembangunan berperspektif perempuanPendidikan konsumen untuk mendukung produk ramah lingkungan dan fair trade 

    Usaha Kecil

    Pengembangan kemampuan antisipasi perubahan pasar globalPendidikan untuk mendukung inisiatif, kreatifitas, prestasi rakyat miskin kota

    Rekonstruksi pendidikan formal bagi rakyat miskin kota: model, media, danmetodologi

    Penyusunan kembali konsep dan model pendidikan non formal di perkotaanPendidikan alternatif, seperti kelompok belajar dan pusat/ posko pendidikan

    Peningkatan fasilitas, kualitas, sarana dan metodologi pendidikan di kampungatau kantung-kantung kemiskinan kota

     Telaah kritis terhadap hukum yang tidak memihak rakyat miskin kotaPelatihan-pelatihan dalam pengembangan informasi dan dokumentasi bagi rakyatmiskin kotaPenciptaan MIS (Management Information System ) berbasis komunitas

    Pengembangan media alternatif (media rakyat, media lokal)Program pembuatan studi kritis tentang sektor kerawanan kota dan kelompokrentan kemiskinan di kotaProgram pengamatan dan pengkajian kondisi sosial masyarakat kota

    Pengkajian kritis terhadap sistem dan mekanisme perijinan yang super birokratisdan tidak efisien

    Pengkajian kritis terhadap peran pemerintah pada sektor ekonomi: bisnis besardan ekspor non migas

    Pengkajian kritis terhadap peran pemerintah sebagai penggerak sektor modern

    dan penjamin pertumbuhan Produk Domestik Regional BrutoStudi tentang hutang dan dampaknyaPendidkan dan pelatihan audit independen, investigasi, pengumpulan fakta, dandata yang melibatkan komunitas

    Miskin Kota

    Pelatihan civic education  bagi masyarakat, formal dan informal

  • 8/15/2019 009 Program

    39/98

    | 41

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Nasional Lima Tahun: Petani Sawah

    TahunPrioritas Agenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

    Penghapusan tanahguntai (penerapan danpelaksanaan Land Reform )

    Kelompok tani,LSM,akademisi

    Menegakkan hukum(UUPA) dan memberisanksi kepada pemiliktanah guntai

    Pelaksanaanpenegakan hukummengenai tanahguntai terwujud

    Pemberian hak kontroltanah guntai kepada

    petani di wilayah lokal

    Kelompok tani,LSM,

    akademisi

    Membuat aturanhukum pengalihan

    tanah guntai

    Berkurangnya gejalatanah guntai

    • • •

    Membuat UU ttg tataguna lahan

    Alih fungsi lahanberhenti

    Membuat Perda ttgpengketatan alihfungsi lahan

    Perda pengketatanalih fungsi terealisir

    Pencegahan alih fungsilahan

    Kelompok tani,LSM,akademisi,pemerintahpusat dandaerah sertaDPR, DPRD

    Mengawasi alih fungsilahan

    Pengawasan alihfungsi berjalan

    • • •

    Menetapkan luasminimal pemecahantanah baik melaluiwaris ataupun jualbeli

    Berkurangnya gejalafragmentasi tanah

    •Penghentianfragmentasi tanah

    Kelompok tani,LSM,akademisi,pemerintahpusat dandaerah serta

    DPR, DPRD

    Sosialisasi ide luas

    minimal pemecahantanah kepada petani

    Masyarkat

    mengetahui batasminimal pemecahantanah

    Melakukan kampanyeuntuk melestarikansumber-sumber air

    Kampanyepelestarian sumber-sumber airterlaksana

    Menegakkan hukumbagi perusaklingkungan

    Pelaksanaanhukuman bagiperusak lingkungan

    Melakukan programpenghijauan

    Pohon-pohonpenghijauantertanam

    • • •

     Jaminan bagiketersediaan air irigasi

    Kelompok tani,LSM,akademisi,pemerintahpusat dandaerah

    Mendorongpembuatan sumurperesapan air hujan

    Sumur-sumurperesapan terbuat

    • • •

  • 8/15/2019 009 Program

    40/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 42

    TahunPrioritas Agenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

    Membuat jalur irigasibersama petani

     Jalur irigasi sesuaikebutuhan petani

    •Keterlibatan petanidalam pembuatan jaluririgasi

    Kelompok tani,LSM,akademisi Membuat kontrak

    sosial untuk pembuat-an jalur irigasi

    Kontrak sosialdengan petaniterbentuk

    Pengalokasian air iriga-si dengan memperhati-kan kebutuhan petani

    Kelompok tani,akademisi, &pemerintahdaerah

    Membuat perdaalokasi air irigasi

    Perda terbentuk • • •

    Melakukan kampanyepemeliharaan ling-kungan secaramassal

    Kampanye pemeli-haraan lingkunganterlaksana

    Menegakkan hukumpelestarian alam se-cara konsekuen

    Hukum pelestarianalam terlaksanasecara konsekuen

    • • •

    Penetralan air limbahpabrik

    Kelompok tani,akademisi, &pemerintahdaerah

    Melatih masyarakatuntuk melakukan pe-ngawasan secara aktif 

    Masyarakat terlatihuntuk melakukanpengawasan

    Menyebarluaskan in-formasi tentang kreditkepada petani

    Petani memilikiinformasi kreditsecara benar

    Menyediakan pilihankredit yang banyak ke-pada petani

    Petani memilikibanyak pilihan kredit

    Mempermudah aksespetani untuk memper-oleh kredit

    Akses petani mem-peroleh kredit mu-dah

    • • •

    Fasilitas Kredit Kelompok tani,LSM, akademi-si, pemerintahdaerah, bank,dan lembaga-lembaga keu-angan

    Memfasilitasi kelom-pok tani untuk mem-bentuk lembaga keu-angan yang sesuai de-

    ngan aspirasi mereka

    Lembaga keuanganyang sesuai aspirasipetani terbentuk

    Penghapusan kreditdalam bentuk paket

    Kelompok Ta-ni, LSM, Aka-demisi, PEM-DA, BANK, danlembaga-lem-baga keuangan

    Menghapus polapemberian kreditdalam bentuk paket

    Kredit tidakdiberikan dalambentuk kredit

    Melakukan kampanyemassal akan arti pen-ting asuransi pertani-an

    Kampanye tentangasuransi pertanianterlaksana

    Menyediakan fasilitasasuransi pertaniankepada petani untuk

    mengatasi kerugianpetani

    Fasilitas asuransipertanian terbentuk

    • • •

    Mempermudah syaratadministrasi

    Syarat admnitrasiyang mudah teru-muskan

    Pembentukan asuransipertanian

    Kelompok tani,LSM, akade-misi, pemerin-tah daerah,bank, dan lem-baga-lembagakeuangan

    Menentukan cara-carapembayaran premiyang mudah

    Cara-cara pemba-yaran premi yangmudah terbentuk

  • 8/15/2019 009 Program

    41/98

    Agenda Nasional Lima Tahun: Petani Sawah

    | 43

    TahunPrioritas Agenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

    Menuntut pemerintahagar mau menghapuskebijakan panganmurah

    Dialog dengan pe-merintah tentangpenghapusan kebi-

     jakan pangan murahterlaksana

    Memberi kebebasankepada petani untukmenjual produkpertaniannya

    Petani bisa menjualproduk pertaniannyadengan bebas

    • • •

    Penghapusan kebijakanpangan murah

    Kelompok tani,LSM, akade-misi, pemerin-tah pusat dandaerah

    Membubarkan BULOGdan mendorongberdirinya lumbung ditingkat kelompok

    BULOG dibubarkandiganti denganlumbung ditingkatkelompok

    • • •

    Informasi pasar Kelompok tani,LSM,akademisi,pemerintahdaerah

    Menyebarluaskaninformasi pasarsecara kontinyukepada petani

    Petani memilikiinformasi pasar

    Memberi penyuluhan

    kepada petani tentangberbagai teknologi dibidang pertanian

    Penyuluhan kepada

    petani terlaksana

    Memberi kebebasansekaligus mendorongpetani untuk menggu-nakan tekonologi lokalyang mereka inginkan

    Petani merasa be-bas menggunakanteknologi lokal yangmereka

    • • •

    Pembongkaran mitos

    revolusi hijau (teknologimodern)

    Kelompok tani,

    LSM, akade-misi, peme-rintah pusatdan daerah

    Memberi tempatkepada budaya lokalsejajar dengan budayamodern

    Petani tidak merasainferior jika menggu-nakan budaya lokal

    • • •

    Melakukan pelatihandan penyuluhan ten-

    tang pelestarian lahandan usaha tani pro-duktif yang lestari

    Pelatihan danpenyuluhan tani

    lestari terlaksana

    Memberi fasilitas bagikegiatan penelitiandan pembasmianhama

    Fasllitas untuk pe-nelitian dan pem-basmian hama ter-sedia

    • • •

    Membuat undang-undang dan Perdayang mengaturpelestarian lahan

    Undang-undang danatau Perda pelesta-rian lahan terumus-kan

    • • •

    Penerapan pertanianorganik

    Kelompok tani,LSM, akade-

    misi, pemerin-tah pusat dandaerah

    Mengembangkanpasar bagi pemasaranproduksi pertanian

    ramah lingkungan

    Pasar bagi produksipangan ramah ling-kungan terbentuk

    • • •

  • 8/15/2019 009 Program

    42/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 44

    TahunPrioritas Agenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

    Meningkatkan partisi-pasi petani dalam pe-ngambilan kebijakanpemerintah tentangharga produk pertani-

    an (beras)

    Petani terlibat seca-ra aktif dalam pene-tapan harga produkpertanian

    • • •Penetapan harga Kelompok tani,LSM, akade-misi, peme-rintah pusatdan daerah

    Mematok harga sa-protan yang meng-untungkan petani

    Harga saprotanterjangkau

    • • •

    Mencegah urbanisasi Menurunnya tingkaturbanisasi

    • • •

    Menyeimbangkan re-lasi ekonomi antarapemilik tanah, penya-kap dan buruh tani

    Relasi ekonomi an-tara pemilik tanah,penyakap dan buruhtani tidak eksploi-tatif 

    • • •

    Meningkatkan posisitawar petani dan bu-ruh tani

    Meningkatnya posisitawar petani dan bu-ruh tani

    Melatih masyarakatdesa dengan berbagaiketrampilan industri

    Pelatihan kegiatanindustri di tingkatpedesaan terlaksa-na

     Tenaga kerja Kelompok tani,LSM, akade-misi, peme-rintah daerah

    Menciptakan kesem-patan kerja non perta-nian di pedesaan

    Usaha industri kecilberkembang denganbaik di desa

    • • •

    Melakukan penyadar-an gender melaluiberbagai pelatihan

    Pelatihan genderterlaksana

    Meningkatkan upahburuh tani perempuan

    Upah buruh tani pe-rempuan meningkat

    • • •

    Gender Kelompok tani,LSM,akademisi

    Membuka kesempat-an luas kepada pe-rempuan untuk ber-proses dalam peng-ambilan keputusan

    Setiap pengambilankeputusan melibat-kan wanita

    • • •

    Melatih petani untukberorganisasi

    Pelatihan berorgani-sasi terjadi

    Memfasilitasi terben-tuknya organisasi bu-ruh tani dan petanimiskin

    Organisasi buruh ta-ni dan petani miskinterbentuk

    Kelembagaan Kelompok tani,LSM, akade-misi, pemerin-tah pusat dandaerah

    Mendorong swastani-sasi lembaga-lembagabentukan pemerintahseperti KUD, P3A danlain-lain

    Lembaga-lembagapertanian menjadiindependen dan ber-fungsi sebagai fasili-tator yang berman-faat bagi peningkat-an akses petani pa-da sumber dayaekonomi

    • • •

  • 8/15/2019 009 Program

    43/98

    Agenda Nasional Lima Tahun: Petani Sawah

    | 45

    TahunPrioritas Agenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

     Jaringan kerja Kelompok tani,LSM, akade-misi, pemerin-tah pusat, dae-rah, lembaga

    donor dan aka-demisi interna-sional

    Mengembangkan poladialog egaliter bagiterjadinya perbaikan-perbaikan kesejahte-raan petani sawah

     Jaringan kerja antaraktor terbentuk

    • • •

    Catatan:  Tujuan umum: mengembalikan kedaulatan petani.Akademisi yang tertulis di atas meliputi civitas akademika beserta segenap mahasiswa.

  • 8/15/2019 009 Program

    44/98

  • 8/15/2019 009 Program

    45/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 48

    TahunPrioritas Agenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

    Pengembangan pro-gram pertanian lahankering sebagai tum-puan utama dan sum-ber pendapatan devisa

    untuk produksi perta-nian Indonesia denganmemperhatikan

    DPRD, Pemda,Pemerintah Pu-sat, LSM, Ke-lompok Tani/ Petani, Swas-

    ta, Usaha ber-sama, Per-bankan, Kope-rasi/ BadanUsaha MilikDaerah, TokohMasyarakat

    Pencanangan state- ment  politik:Menuntut DPR agarmendesak pemerintahuntuk :

    - Menyusun strategipengembangan pro-gram di lahan ke-ring dalam bentukRUU/ UU;

    - Mengembangkanpublic policy .

    - Adanya perubah-an orientasi pro-gram yang top down kepadapartisipatif.

    - Adanya Manaje-men paska pro-yek/panen.

    - Adanya pemilihanteknologi dan ko-moditi yang sesu-ai dengan potensiwilayah dan pa-sar.

    - Adanya strategipenyuluhan danproses transferteknologi.

    - Adanya mata ran-

    tai pemasaran ba-gi petani miskin.- Adanya kelemba-

    gaan ekonomitingkat petani (in-formasi, aturan,organisasi, kre-dit)

    Penyelesaian RUU/ UUdan pengembangan sa-rana/pra-sarana penun-

     jang kegiatan petani la-han kering

    Menuntut DPR agarmelakukan pemantap-an penyelesaianRUU/UU

    Adanya penyelesai-an RUU/ UU

    • • •

    Ekonomi rakyat yang

    bersumber pada kegiat-an bukan pertanian un-tuk masa transisi antarmusim tanam.

    Meminta pemerintah

    agar bisa mencipta-kan peluang kerja, sa-rana dan prasaranayang memungkinkanterciptanya usaha-usa-ha seperti: industrikecil, home industry ,dan kegiatan-kegiatanpadat karya

    • Harus ada kebi-

     jakan pemerintahyang memperha-tikan kebutuhanpetani

    • Harus ada alterna-tif program/ orga-nisasi dan penyu-luhan untuk kegi-atan di luar perta-nian

    • • •

  • 8/15/2019 009 Program

    46/98

    | 49

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSILIMA TAHUN

    Agenda Nasional Lima Tahun: Masyarakat Nelayan

    TahunPrioritas Agenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

    NGO, PT/Lem-baga peneli-tian

    Sosialisasi community based management 

    penguatan lembagaadat

    Stakeholder, nela-yan, masyarakat pe-sisir laut mengerti/memahami prinsip-prinsip CBM

    • •

    Masyarakat

    nelayan, NGO,PT

    Revitalisasi pranata

    dan penguatan lem-baga adat- Pembentukan ke-

    lompok konservasi.- Pembentukan ke-

    lompok usaha pro-duktif 

    Adanya struktur or-

    ganisasi lembaga/institusi adat

    • •

    NGO danPT/Lembagapenelitian

    Pembangunan sisteminformasi yang berba-siskan komunitas.

    Adanya data base pranata adat

    Masyarakatnelayan, PT,Ormas, KSM

    Pembentukan forumpengambil keputusandesa yang terdiri ataswakil-wakil kelompokyang sudah ada (To-ma, Toga, dan kades)

    Adanya lembagaadat di tingkat lokal

    • • •

    PengorganisasianRakyat

    Masyarakatnelayan, NGO,PT

    Penguatan forumpengambil keputusandi tingkat desa.

    Adanya peran lem-baga adat dalam ke-hidupan masyarakatnelayan

    • • •

    Perubahan Perundang-an dan PenegakanHukum

    Presiden, pe-merintah, ma-syarakat, NGO,Media massa

    Pengakuan terhadaplembaga adat dalamUU:• Pasal 10, 99, 106

    UU no 22/ 1999otonomi daerahyang diwujudkan da-lam PP dan aturanpelaksaanaannya

    • Perda tentang pesi-sir & kelautan.

    • Zonasi pengelolaanSDA dan penang-kapan ikan

    Keterlibatan masya-rakat nelayan dalamproses perumusandan pengawasanperaturan per-un-dang-undangan(mis. public hearing )

  • 8/15/2019 009 Program

    47/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 50

    TahunPrioritas Agenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

    Pemda, DPRD,Masy. Pesisir,Dinas Hidro-grafi TNI -AL

    Mengganti UU no. 9/1985 tentang Perikan-an dengan menempat-kan nelayan sebagaisubyek penting. Peru-

    bahan peta wilayahoperasi penangkapansesuai CBFD

    UU perikanan me-nempatkan nelayansebagai subyekutama

    Pemerintah,DPR, Nelayan

    Merevisi:UU no. 5/ 1960 (cq.Pasal 3 dan 5) de-ngan mencantumkanhak-hak ulayat masya-rakat pesisir secara

     jelas

     Tercantumnya pasalmengenai hak-hakulayat masyarakatpesisir

    • •

    Pemerintah,DPR, Nelayan

    Penambahan pasaldalam UU no. 5/1960mengenai tatagunawilayah pesisir.

     Tercantumnyaaturan tata gunawilayah pesisir

    • •

    Pemerintah,DPR, Nelayan

    UU no. 23/ 1997 ten-tang LH dengan tam-bahan pelestarian da-ya dukung SDA khu-susnya bakau, terum-bu karang & biota laut

    Adanya pasal ten-tang daya dukungsumber daya alamdan pelestarian eko-sistem berupa biotalaut, terumbu ka-rang, bakau, dansebagainya

    • •

    Pemerintah,DPR, Nelayan

    UU tentang Usaha Ke-cil khususnya mence-gah manipulasi defini-si usaha kecil danmenengah

    Definisi yang jelastentang usaha kecildan tidak menimbul-kan penafsiran gan-da

    Pemerintah,

    DPR, Nelayan,BI

    UU no. 23/ 1999 ten-

    tang Perbankan: pem-berian kredit bagi ne-layan tanpa prosesyang menyulitkan, tan-pa diskriminasi

    Adanya pasal-pasal

    yang mengatur kre-dit khusus kepadanelayan

    Pemerintah,DPR, Masya-rakat Nelayan

    UU no. 25/ 1997 ten-tang Ketenagakerja-an: Jaminan kesela-matan kerja & sosialkeluarga buruh nela-yan

     Jaminan Sosial dan Jaminan Keselamat-an kerja bagi buruhnelayan

    • •

    Perubahan Perundang-an dan PenegakanHukum

    Pemerintah,DPR, Nelayan

    UU no. 25/1992 diru-bah agar menjadikankoperasi yang inde-

    penden

     Tidak ada pasalyang memberi pelu-ang bagi intervensi

    aparat pemerintah

    • •

  • 8/15/2019 009 Program

    48/98

  • 8/15/2019 009 Program

    49/98

  • 8/15/2019 009 Program

    50/98

    | 53

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Nasional Lima Tahun: Hutan Rakyat

    TahunPrioritasAgenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

    PenguatanLembaga Lokal

    Masyarakatdan NGO

    - Pemetaan partisipatif wila-yah adat

    - Pendataan potensi sumber-daya hutan masyarakat

    - Penggalian nilai-nilai dankelembagaan adat

    - Pengembangan kapasitasmasyarakat- Merebut hak pengelolaan

    SDA secara efisien- Membangun jaringan antar

    organisasi-organisasi rak-yat

    - Penyerahan pe-ngelolaan hutankepada masyara-kat

    - Rencana pengelo-laan sumberdaya

    hutan oleh masya-rakat

    • •

    Membangunaliansi masya-rakat adat de-ngan kelas me-nengah

    NGO, masyara-kat dan pergu-ruan tinggi

    - Kampanye dan penggalang-an kelas menengah (Pergu-ruan tinggi) sebagai pelo-por reformasi sosial

    - Peningkatan dialog kritisantar masyarakat, pengua-sa, pengusaha, dan pene-

    gak hukum

    - Bahan-bahankampanye

    - Frekuensi, jumlahdan keragamanpeserta serta kua-litas dialog kritis

    - Terbentuknya

    aliansi antara ma-syarakat denganperguruan tinggi

    • •

    Memperkenal-kan indikatorpembangunanyang tidak ha-nya berorientasipertumbuhanekonomi (mem-perhitungkan in-dex kemiskinan,pemerataan, ke-rusakan SDA,

    dan lain-lain)

    Perguruantinggi dan NGO

    - Studi kasus kombinasi in-dikator pertumbuhan de-ngan kemiskinan, peme-rataan, dan kerusakanSDA, di beberapa region

    - Kampanye penggunaankombinasi indikator per-tumbuhan dengan kemis-kinan, pemerataan dan ke-rusakan SDA, dan lain-lain

    - Hasil-hasil studi- Bahan-bahan

    kampanye

    • • •

    Distribusi infor-masi pasar hasilhutan kepadamasyarakat

    NGO, Perguru-an Tinggi danpemerintah

    - Penggalian informasi pasarhasil hutan

    - Pengembangan pusatinformasi pasar hasil hutan

    - Distribusi informasi pasarhasil hutan kepadamasyarakat

    Berfungsinya pusatinformasi pasar ha-sil hutan untuk ma-syarakat

    • • • • •

  • 8/15/2019 009 Program

    51/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 54

    TahunPrioritasAgenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

    Pengakuan se-cara legal hak,pengetahuan,dan teknologilokal

    Pemerintah,DPR, NGO, danPerguruan

     Tinggi

    - Sosialisasi hak-hak rakyatdalam pengelolaan SDA

    - Pencabutan kebijakan pe-merintah yang belummengakomodir hak-hak

    rakyat dalam pengelolaanSDA

    - Memunculkan alternatif ke-bijakan SDA yang berbasisrakyat

    - Bahan-bahansosialisasi

    - Undang-undangdan Peraturan Pe-merintah yang

    mengakomodirhak-hak rakyat da-lam pengelolaanhutan

    • • •

  • 8/15/2019 009 Program

    52/98

    | 55

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Nasional Lima Tahun: Usaha Kecil Mikro

    TahunPrioritasAgenda

    PelakuUtama

    Program Aksi1 2 3 4 5

    Definisi usaha kecil sebagai bagian dari hakekonomi rakyat

    Pembuatan UU tentang usaha kecil mikro (misal:perlindungan, fasilitas) • • •

    Alokasi anggaran untuk penanganan perimbangandaerah

    • • • • •

    Penghapusan pungutan-pungutan resmi dan tidakresmi • • •

    Penghapusan perijinan menjadi pendaftaransukarela

    • •

    Persyaratan kredit dan manfaat lain yang biasgender serta menghambat harus diubah

    • • •

    Kuota pemanfaatan semua sumberdaya untukperempuan usaha kecil mikro sebesar 40%

    • • • • •

    AdvokasiKebijakan

    LSM, PelakuUsaha, Pergu-ruan Tinggi,Pers

    Fasilitas sarana dan prasarana fungsi reproduksiperempuan pelaku usaha kecil mikro

    • • • • •

    Pengorganisasian dan pendampingan pelaku usahakecil mikro untuk mengatasi persaingan dan aksespasar

    Pendidikan politik • • •

    Penyadaran gender • • • • •Pelatihan-pelatihan sesuai kebutuhan teknis,manajemen, dan lain-lain

    • • •

    Bantuan hukum pelaku usaha kecil mikro yangmengalami ketidakadilan

    • •

     Jaminan sosial dan atau asuransi untuk pelakuusaha kecil mikro dan pekerja

    • • •

    Lembaga pengawas penerapan UU • • • • •

    PemberdayaanUsaha KecilMikro

    LSM, AsosiasiPengusaha,Perguruan

     TInggi

     Telaah terhadap peraturan/ kebijakan daerah yangmerugikan usaha kecil mikro

    • • • • •

  • 8/15/2019 009 Program

    53/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 56

    TahunPrioritasAgenda

    PelakuUtama

    Program Aksi1 2 3 4 5

    Usaha kecil mikro tidak berada di bawah koordinasiPengentasan Kemiskinan (Taskin)

    Dibentuk Badan khusus untuk menangani usahakecil mikro

    • • •

    Komposisi perempuan dan laki-laki yang berimbang

    dalam badan khusus untuk menangani UK–Mikro • • • • •Melibatkan masyarakat usaha kecil mikro dalampembuatan UU, PP, dan Perda

    • • •

    Adanya kemudahan usaha kecil mikro untukmemperoleh informasi dan fasilitas

    • •

    Penghapusan intervensi militer dan premanisme,maupun aparat pemerintah dalam kegiatan ekonomi

    • • •

    ReformasiBirokrasi

    Pemerintah,LembagaInternasional

    Penyadaran gender • • • • •

  • 8/15/2019 009 Program

    54/98

    | 57

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Agenda Nasional Lima Tahun: Buruh

    TahunPrioritasAgenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator1 2 3 4 5

    Perubahan RUUSerikat Buruh/Serikat Pekerja,termasuk masa-lah Jamsostek,PPI dan UU 25/97

    FBLKB (ForumBuruh danLSM untuk Ke-sejahteraanBuruh)

    Sosialisasi ke buruh, aksi massa,membuat draft RUU alternatif 

     Terjadinya per-ubahan RUUyang melin-dungi yang le-mah

    • • •

    Pendidikan danPenyadaran

    LSM, SerikatBuruh

    Repositioning  LSM dan Serikat Bu-ruh, sampai dimana proses pe-nyadaran hak buruh dan ditinggal-kan pada tahapan tertentu

    Manajemen se-rikat buruh se-makin baik,ukurannya: ak-si semakin ter-organisir, tertibadministrasi

    • • • • •

    Perluasan ca-kupan SerikatBuruh

    Pemerintahdan SerikatBuruh

    Pemerintah:- Pengakuan atas serikat buruh- Definisi buruhSerikat Buruh:- Perkuat posisi tawar- Mendorong berkelompok- Bersedia menampung buruh

    yang belum terjangkau- Perjuangkan UMR

    • •

    AliansiInternasional

    - Kerjasama informasi advokasi- Penerimaan buruh migran di

    tempat tujuan- Bicara dengan pemerintah

    penerima tenaga kerja untukburuh di negara tujuan

    - Penghapusan laranganberserikat untuk buruh di negaratujuan di kontrak kerja denganmendesak menaker

    • • • • •

    PerjuanganUpah (termasuk

    UMR)

    LSM danSerikat Buruh

    Memperjuangkan upah buruh(termasuk UMR)

    Ukuran upahsesuai dengan

    kebutuhan hi-dup layak

    • •

  • 8/15/2019 009 Program

    55/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 58

    PrioritasAgenda

    PelakuUtama

    Program Aksi Indikator Tahun

    Larangan Pang-lima untuk inter-vensi perselisih-an antara buruhdengan pengu-

    saha

    Menuntut panglima mengeluar-kan larangan intervensi ABRIpada perselisihan buruh-pengu-saha

    Keluar suratperintah dariPanglima

     Tertinggi

    Evaluasi Bersama Akatiga & Kikis •

    Catatan:  Agenda pendidikan dan penyadaran serta advokasi internasional diperkirakan memerlukan waktusampai 7 tahun

  • 8/15/2019 009 Program

    56/98

  • 8/15/2019 009 Program

    57/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 60

    TahunPrioritasAgenda

    PelakuUtama

    Program Aksi1 2 3 4 5

    Pengakuan warga kota tanpa pembedaan status atauidentitasPengembalian hak asal usul masyarakat setempat: tanah,identitas, pranata sosial, Tidak melakukan intervensiPemerintahan yang bersih

    Memberi fasilitas dan kemudahan dana untuk mendukunginisiatif, kreatifitas usaha ekonomi rakyat miskin kotaPendidikan untuk mendukung inisiatif, kreatifitas, prestasirakyat miskin kota

    Pemberdayaanmelalui peng-organisasian

    Pemerintah

    Rekonstruksi pendidikan formal bagi rakyat miskin kota:model, media, dan metodologi

    Rakyat mulai mengembangkan fasilitas dasarnya- Peningkatan fasilitas, kualitas, sarana dan metodologi

    pendidikan di kampung atau kantung-kantung kemis-kinan kota

    - Penyusunan kembali konsep dan model pendidikan nonformal di perkotaan

    Ikut bagian dalam "Forum Antara"- Pembentukan forum dialog antar dan lintas warga kota- Pembentukan jaringan forum rakyat miskin kota tingkat

    lokal, regional, dan nasional yang punya posisi tawardalam perencanaan dan pengelolaan kota

    - Pemberian wawasan dengan melakukan sharing informasi

    - Sharing  informasi dengan LSM/ masyarakat di kota-kota lain

    Pengembangan Media Komunikasi RMK - Pelatihan-pelatihan dalam pengembangan informasi dan

    dokumentasi bagi rakyat miskin kota- PenciptaanManagement Information System  berbasis

    komunitas- Pengembangan media alternatif (media rakyat, media

    lokal)

    Pengembangan mekanisme penyusunan kebijakan,peraturan perundangan yang partisipatif dan terbukaterhadap aspirasi rakyat miskin kota

    Penegakan hukum formal maupun hukum lokal untukbertindak tegas terhadap korupsi, kolusi, dan nepotismePelibatan masyarakat dalam proses penyusunan anggaranPublic hearing  untuk APBD dan PAD (Pendapatan AsliDaerah)

    Mengembang-kan fasilitasdan kapasitasdasarnya

    Masyarakat

    Pengefektifan dan pengembangan berbagai institusikontrol,terutama yang melibatkan rakyat secara langsung

    • • •

  • 8/15/2019 009 Program

    58/98

  • 8/15/2019 009 Program

    59/98

    | 63

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Program Aksi Agenda Nasional: Tahun Pertama

    Simpul Prioritas Agenda Pelaku Utama Program Aksi Indikator

    Penghapusan tanahguntai (penerapandan pelaksanaanLand Reform )

    Kelompok tani, LSM,akademisi

    Menegakkan hukum (UU-PA) dan memberi sanksikepada pemilik tanahguntai

    Pelaksanaan pe-negakan hukummengenai tanahguntai terwujud

    Pencegahan alihfungsi lahan

    Kelompok tani, LSM,akademisi, pemerin-tah pusat dan daerah

    serta DPR, DPRD

    Membuat UU tentang tataguna lahan

    Alih fungsi lahanberhenti

    Menetapkan luas minimalpemecahan tanah baikmelalui waris ataupun

     jual beli

    Berkurangnya geja-la fragmentasi ta-nah

    Penghentian frag-mentasi tanah

    Kelompok tani, LSM,akademisi, pemerin-tah pusat dan daerahserta DPR, DPRD

    Sosialisasi ide luasminimal pemecahantanah kepada petani

    Masyarkat menge-tahui batas mini-mal pemecahantanah

    Melakukan kampanyeuntuk melestarikansumber-sumber air

    Kampanye peles-tarian sumber-sumber air terlak-sana

     Jaminan bagiketersediaan airirigasi

    Kelompok tani, LSM,akademisi, pemerin-tah pusat dan daerah

    Menegakkan hukum bagi

    perusak lingkungan

    Pelaksanaan hu-

    kuman bagi peru-sak lingkungan

    Keterlibatan petanidalam pembuatan

     jalur irigasi

    Kelompok tani, LSM,akademisi

    Membuat jalur irigasibersama petani

     Jalur irigasi sesuaikebutuhan petani

    Melakukan kampanye pe-meliharaan lingkungansecara massal

    Kampanye pemeli-haraan lingkunganterlaksana

    Penetralan air lim-bah pabrik

    Kelompok tani, akade-misi, & pemerintahdaerah

    Melatih masyarakat untukmelakukan pengawasansecara aktif 

    Masyarakat terla-tih untuk melaku-kan pengawasan

    Menyebarluaskan infor-masi tentang kredit kepa-da petani

    Petani memilikiinformasi kreditsecara benar

    Fasilitas Kredit Kelompok tani, LSM,akademisi, pemerin-tah daerah, bank, dan

    lembaga-lembaga keu-angan

    Menyediakan pilihan kre-dit yang banyak kepadapetani

    Petani memilikibanyak pilihankredit

    PetaniSawah

    Penghapusan kreditdalam bentuk paket

    Kelompok Tani, LSM,Akademisi, PEMDA,bank, dan lembaga-lembaga keuangan

    Menghapus pola pembe-rian kredit dalam bentukpaket

    Kredit tidak dibe-rikan dalam ben-tuk kredit

  • 8/15/2019 009 Program

    60/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 64

    Simpul Prioritas Agenda Pelaku Utama Program Aksi Indikator

    Pembentukanasuransi pertanian

    Kelompok tani, LSM,akade-misi, pemerin-tah daerah, bank, danlembaga-lembagakeuangan

    Melakukan kampanyemassal akan arti pentingasuransi pertanian

    Kampanye tentangasuransi pertanianterlaksana

    Informasi pasar Kelompok tani, LSM,

    akademisi, pemerin-tah daerah

    Menyebarluaskan infor-

    masi pasar secara kon-tinyu kepada petani

    Petani memiliki in-

    formasi pasar

    Memberi kebebasan ke-pada petani untuk menju-al produk pertaniannya

    Petani bisa men- jual produk perta-niannya denganbebas

    Penghapusan kebi- jakan pangan murah

    Kelompok tani, LSM,akademisi, pemerin-tah pusat dan daerah

    Membubarkan BULOGdan mendorong berdirinyalumbung di tingkatkelompok

    BULOG dibubarkandiganti denganlumbung ditingkatkelompok

    Pembongkaranmitos revolusi hijau(teknologi modern)

    Kelompok tani, LSM,akademisi, pemerin-tah pusat dan daerah

    Memberi penyuluhan ke-pada petani tentang ber-bagai teknologi di bidangpertanian

    Penyuluhan kepa-da petani terlak-sana

    Penerapan perta-nian organik

    Kelompok tani, LSM,akademisi, pemerin-tah pusat, dan daerah

    Melakukan pelatihan danpenyuluhan tentang pe-lestarian lahan dan usahatani pro-duktif yang lestari

    Pelatihan dan pe-nyuluhan tani les-tari terlaksana

     Tenaga kerja Kelompok tani, LSM,akademisi, peme-rintah daerah

    Melatih masyarakat desadengan berbagai ketram-pilan industri

    Pelatihan kegiatanindustri di tingkatpedesaan terlak-sana

    Gender Kelompok tani, LSM,akademisi

    Melakukan penyadarangender melalui berbagai

    pelatihan

    Pelatihan genderterlaksana

    Melatih petani untukberorganisasi

    Pelatihan berorga-nisasi terjadi

    PetaniSawah

    Kelembagaan Kelompok tani, LSM,akademisi, pemerin-tah pusat dan daerah Memfasilitasi terbentuk-

    nya organisasi buruh tanidan petani miskin

    Organisasi buruhtani dan petanimiskin terbentuk

  • 8/15/2019 009 Program

    61/98

    Program Aksi Agenda Nasional: Tahun Pertama

    | 65

    Simpul Prioritas Agenda Pelaku Utama Program Aksi Indikator

    Kepemilikan:pengelolaan danakses atas sumberdaya lahan dan air.

    DPRD, Perguruan Ting-gi, LSM, Masyarakat,Badan Perwakilan De-sa, Pemda, LembagaAdat

    Menjabarkan pasal 106UU No. 22 tentang hakulayat ke dalam bentukPP. tentang pelaksanaanyang memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    - Memastikan diakuinyahak ulayat tentangkepemilikan, pengelola-an akses sumber dayalahan dan sumber dayaair.

    - Menegaskan batasantentang hak kepemi-likan ulayat terhadappengelolaan dan aksessumber daya lahan danair.

    - Mendukung ratifikasiaturan formal yang bisa

    menjamin pencapaiantujuan bersama sesuaide-ngan pemanfaatan,sambil memperhatikantradisi/ kultur

    Diakuinya hak ula-yat tentang kepe-milikan, pengelo-laan SDA

    Adanya batasantentang hak kepe-milikan ulayat

    Adanya ratifikasiaturan formal

    LahanKering

    Pengembangan pro-gram pertanian la-han kering sebagaitumpuan utama dansumber pendapatandevisa untuk pro-duksi pertanian In-donesia denganmemperhatikan

    DPRD, Pemda, Peme-rintah Pusat, LSM, Ke-lompok Tani/ Petani,Swasta, Usaha bersa-ma, Perbankan, Kope-rasi/ Badan Usaha Mi-lik Daerah, TokohMasyarakat

    Pencanangan statement politik:Menuntut DPR agar men-desak pemerintah untuk:- Menyusun strategi pe-

    ngembangan programdi lahan kering dalambentuk RUU/ UU;

    - Mengembangkan public 

    policy .

    - Adanya perubah-an orientasi pro-gram yang top down kepadapartisipatif.

    - Adanya Maneje-men paska pro-yek/panen.

    - Adanya pemilih-

    an teknologi dankomoditi yangsesuai denganpotensi wilayahdan pasar.

    - Adanya strategipenyuluhan danproses transferteknologi.

    - Adanya matarantai pemasar-an bagi petanimiskin.

    - Adanya kelem-bagaan ekonomitingkat petani(informasi, atur-an, organisasi,kredit)

  • 8/15/2019 009 Program

    62/98

  • 8/15/2019 009 Program

    63/98

  • 8/15/2019 009 Program

    64/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 68

    Simpul Prioritas Agenda Pelaku Utama Program Aksi Indikator

    Nelayan Reorientasi Lemba-ga Pendidikan danPengkajian

    LSM, Perguruan TinggiKel. Nelayan, LSM,Pendidikan Manaje-men, Perguruan Tinggi

    1.Perumusan tentangekonomi kerakyatan

    2.Pendidikan manajemenekonomi untuk nelayan

    3.Modernisasi alat tang-kap yang ramah ling-

    kungan4.Pelatihan tentang CBM5.Mengidentifikasi pra-

    nata adat baik yangmasih hidup maupunyang telah hilang

    6.Mendirikan lembagapendidikan kejuruanyang berorientasi padamasyarakat pesisir dankelautan

    7.Peningkatan keteram-pilan nelayan

    8.Pelatihan manajemen

    kelompok (konservasi,produktif, perempuan,dan institusi adat)

    - Tersosialisasi-nya tentang eko-nomi kerakyatan

    - Adanya pema-haman tentangekonomi kerak-

    yatan- Adanya jenis

    alat tangkapmodern ramahlingkungan yangdigunakan nela-yan

    Hutan Penguatan LembagaLokal

    Masyarakat dan NGO - Pemetaan partisipatif wilayah adat

    - Pendataan potensisumber-daya hutanmasyarakat

    - Penggalian nilai-nilaidan kelembagaan adat

    - Pengembangan kapasi-tas masyarakat

    - Merebut hak pengelo-laan SDA secara

    efisien- Membangun jaringanantar organisasi-organisasi rak-yat

    - Penyerahan pe-ngelolaan hutankepada masya-rakat

    - Rencana penge-lolaan sumberdaya hutan olehmasyarakat

    Membangun aliansimasyarakat adat de-ngan kelas mene-ngah

    NGO, masyarakat danperguruan tinggi

    - Kampanye dan pengga-langan kelas menengah(Perguruan tinggi) seba-gai pelopor reformasisosial

    - Peningkatan dialog kri-tis antar masyarakat,penguasa, pengusaha,dan penegak hukum

    - Bahan-bahankampanye

    - Frekuensi, jum-lah dan kera-gaman pesertaserta kualitasdialog kritis

    - Terbentuknyaaliansi antaramasyarakat de-ngan perguruantinggi

  • 8/15/2019 009 Program

    65/98

    Program Aksi Agenda Nasional: Tahun Pertama

    | 69

    Simpul Prioritas Agenda Pelaku Utama Program Aksi Indikator

    Memperkenalkan in-dikator pembangun-an yang tidak hanyaberorientasi pertum-buhan ekonomi(memperhitungkan

    index kemiskinan,pemerataan, keru-sakan SDA, danlain-lain)

    Perguruan tinggi danNGO

    - Studi kasus kombinasiindikator pertumbuhandengan kemiskinan, pe-merataan, dan keru-sakan SDA, di bebe-rapa region

    - Kampanye penggunaankombinasi indikatorpertumbuhan dengankemiskinan, pemera-taan dan kerusakanSDA, dan lain-lain

    - Hasil-hasil studi- Bahan-bahan

    kampanye

    Distribusi informasipasar hasil hutankepada masyarakat

    NGO, Perguruan Tinggidan pemerintah

    - Penggalian informasipasar hasil hutan

    - Pengembangan pusatinformasi pasar hasilhutan

    - Distribusi informasipasar hasil hutankepada masyarakat

    Berfungsinya pu-sat informasi pa-sar hasil hutanuntuk masyarakat

    Hutan

    Pengakuan secaralegal hak, pengeta-huan, dan teknologilokal

    Pemerintah, DPR,NGO, dan Perguruan

     Tinggi

    - Sosialisasi hak-hak rak-yat dalam pengelolaanSDA

    - Pencabutan kebijakanpemerintah yang belummengakomodir hak-hakrakyat dalam pengelo-laan SDA

    - Memunculkan alternatif kebijakan SDA yangberbasis rakyat

    - Bahan-bahansosialisasi

    - Undang-undangdan PeraturanPemerintah yangmengakomodirhak-hak rakyatdalam pengelo-laan hutan

    Perubahan RUU Se-rikat Buruh/ SerikatPekerja, termasuk

    masalah Jamsostek,PPI dan UU 25/ 97

    FBLKB (Forum Buruhdan LSM untuk Ke-sejahteraan Buruh)

    Sosialisasi ke buruh, aksimassa, membuat draftRUU alternatif 

     Terjadinya peru-bahan RUU yangmelindungi yang

    lemah

    Pendidikan danPenyadaran

    LSM, Serikat Buruh Repositioning  LSM danSerikat Buruh, sampai di-mana proses penyadaranhak buruh dan ditinggal-kan pada tahapan terten-tu

    Manajemen seri-kat buruh sema-kin baik, ukuran-nya: aksi semakinterorganisir, tertibadministrasi

    Buruh

    Perluasan cakupanSerikat Buruh

    Pemerintah danSerikat Buruh

    Pemerintah:- Pengakuan atas serikat

    buruh- Definisi buruhSerikat Buruh:- Perkuat posisi tawar

    - Mendorongberkelompok- Bersedia menampung

    buruh yang belumterjangkau

    - Perjuangkan UMR

  • 8/15/2019 009 Program

    66/98

    Program Aksi Lima Tahun

    | 70

    Simpul Prioritas Agenda Pelaku Utama Program Aksi Indikator

    Aliansi Internasional - Kerjasama informasiadvokasi

    - Penerimaan buruh mi-gran di tempat tujuan

    - Bicara dengan peme-rintah penerima tenaga

    kerja untuk buruh di ne-gara tujuan

    - Penghapusan laranganberserikat untuk buruhdi negara tujuan di kon-trak kerja dengan men-desak menaker

    Buruh

    Perjuangan Upah(termasuk UMR)

    LSM dan SerikatBuruh

    Memperjuangkan upahburuh (termasuk UMR)

    Ukuran upah se-suai dengan kebu-tuhan hidup layak

    Simpul Prioritas Agenda Pelaku Utama Program Aksi

    Definisi usaha kecil sebagai bagian dari hakekonomi rakyatPembuatan UU tentang usaha kecil mikro(misal: perlindungan, fasilitas)

    Alokasi anggaran untuk penanganan perim-bangan daerahPenghapusan perijinan menjadi pendaftaransukarela

    Penghapusan pungutan-pungutan resmi dantidak resmiPersyaratan kredit dan manfaat lain yang biasgender serta menghambat harus diubahKuota pemanfaatan semua sumberdaya untukperempuan usaha kecil mikro sebesar 40%

    Advokasi Kebijakan LSM, Pelaku Usaha,Perguruan Tinggi, Pers

    Fasilitas sarana dan prasarana fungsi repro-duksi perempuan pelaku usaha kecil mikroPengorganisasian dan pendampingan pelakuusaha kecil mikro untuk mengatasi persaingandan akses pasar

    Pendidikan politikPenyadaran genderPelatihan-pelatihan sesuai kebutuhan teknis,manajemen, dan lain-lain

    Bantuan hukum pelaku usaha kecil mikro yangmengalami ketidakadilan

     Jaminan sosial dan atau asuransi untuk pelakuusaha kecil mikro dan pekerja

    Lembaga pengawas penerapan UU

    UsahaKecil

    PemberdayaanUsaha Kecil Mikro

    LSM, Asosiasi Peng-usaha, Perguruan

     TInggi

     Telaah terhadap peraturan/ kebijakan daerahyang merugikan usaha kecil mikro

  • 8/15/2019 009 Program

    67/98

    Program Aksi Agenda Nasional: Tahun Pertama

    | 71

    Simpul Prioritas Agenda Pelaku Utama Program Aksi

    Usaha kecil mikro tidak berada di bawahkoordinasi Pengentasan Kemiskinan (Taskin)Dibentuk Badan khusus untuk menanganiusaha kecil mikroKomposisi perempuan dan laki-laki yang ber-imbang dalam badan khusus untuk menangani

    UK–MikroMelibatkan masyarakat usaha kecil mikrodalam pembuatan UU, PP, dan PerdaAdanya kemudahan usaha kecil mikro untukmemperoleh informasi dan fasilitasPenghapusan intervensi militer danpremanisme, maupun aparat pemerintah dalamkegiatan ekonomi

    UsahaKecil

    Reformasi Birokrasi Pemerintah, LembagaInternasional

    Penyadaran genderPengakuan warga kota tanpa pembedaanstatus atau identitasPengembalian hak asal usul masyarakatsetempat: tanah, identitas, pranata sosial,

     Tidak melakukan intervensiPemerintahan yang bersihMemberi fasilitas dan kemudahan dana untukmendukung inisiatif, kreatifitas usaha ekonomirakyat miskin kotaPendidikan untuk mendukung inisiatif,kreatifitas, prestasi rakyat miskin kota

    MiskinKota

    Pemberdayaanmelalui peng-organisasian

    Pemerintah

    Rekonstruksi pendidikan formal bagi rakyatmiskin kota: model, media, dan metodologi

  • 8/15/2019 009 Program

    68/98

    | 73

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRUKTURAL:AGENDA KEADILAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    PROGRAM AKSI

    LIMA TAHUN

    Program Aksi Agenda Nasional: Tahun Kedua

    Simpul Prioritas Agenda Pelaku Utama Program Aksi Indikator

    Pemberian hak kon-trol tanah guntai ke-pada petani di wila-yah lokal

    Kelompok tani, LSM,akademisi

    Membuat aturan hukumpengalihan tanah guntai

    Berkurangnya geja-la tanah guntai

    Pencegahan alihfungsi lahan

    Kelompok tani, LSM,akademisi, pemerin-tah pusat dan daerah

    serta DPR, DPRD

    Mengawasi alih fungsilahan

    Pengawasan alihfungsi berjalan

    Melakukan programpenghijauan

    Pohon-pohonpenghijauantertanam

     Jaminan bagi keter-sediaan air irigasi

    Kelompok tani, LSM,akademisi, pemerin-tah pusat dan daerah

    Mendorong pembuatansumur peresapan airhujan

    Sumur-sumurperesapan terbuat

    Keterlibatan petanidalam pembuatan

     jalur irigasi

    Kelompok tani, LSM,akademisi

    Membuat kontrak sosialuntuk pembuatan jaluririgasi

    Kontrak sosialdengan petaniterbentuk

    Pengalokasian a


Recommended