+ All Categories
Home > Documents > 1-Jurnal-6_Trisnani

1-Jurnal-6_Trisnani

Date post: 31-Oct-2015
Category:
Upload: muhammad-ridwan
View: 27 times
Download: 5 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
52
KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008 PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN USAHA DI LINGKUNGAN UKM DAN KOPERASI (Survei di Kabupaten Lombok Timur) Oleh : Trisnani 1 Abstract The role research of the Informasi Managemen in Meningkatkan Usaha Dilingkungan UKM System and the Co-operative, used the survey method, with the sample totalling 64 respondents and used the analysis diskriptif quantitative, depicted that “Peran the information system managemen” in increasing efforts dilingkungan UKM and the Co-operative in menfaatkan TI was still being not yet maximal. TI that was made use of was still being limited by the Use of the Untuk Computer the everyday activity. For the utilisation of the internet still has not maximal was caused by the financial limitations and the limitations of the expert. As well as the not more supportive cultural system. Known that the respondent who succeeded in being caught in this research, most were the company with the form of the individual (PO) reached 76.6 percent. In the second place was the company that had the shape of Commanditer Veerenenging (CV) reached 51.6 percent and that had the shape of the co-operative reached 29.7 percent whereas having the shape of PT reached 18,7 persen. 1 Penulis, Peneliti Bidang Kepakaran Komunikasi dan Media pada BPPI Wilayah V Surabaya. __________________________________________________________________________ Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya 185
Transcript
Page 1: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN USAHA DI LINGKUNGAN UKM

DAN KOPERASI(Survei di Kabupaten Lombok Timur)

Oleh : Trisnani 1

Abstract

The role research of the Informasi Managemen in Meningkatkan Usaha Dilingkungan UKM System and the Co-operative, used the survey method, with the sample totalling 64 respondents and used the analysis diskriptif quantitative, depicted that “Peran the information system managemen” in increasing efforts dilingkungan UKM and the Co-operative in menfaatkan TI was still being not yet maximal. TI that was made use of was still being limited by the Use of the Untuk Computer the everyday activity. For the utilisation of the internet still has not maximal was caused by the financial limitations and the limitations of the expert. As well as the not more supportive cultural system.

Known that the respondent who succeeded in being caught in this research, most were the company with the form of the individual (PO) reached 76.6 percent. In the second place was the company that had the shape of Commanditer Veerenenging (CV) reached 51.6 percent and that had the shape of the co-operative reached 29.7 percent whereas having the shape of PT reached 18,7 persen.

The kind of trade efforts was the efforts kind that often was involved in by the respondent, that is reaching 43.8 percent, the kind uaha the service reached 25.0 percent, the industry reached 20.3 percent, agriculture reached 6.3 percent, fisheries reached 4.7 percent. With this picture then necessary, to more maximised the Ti use and his utilisation the government must continue to make sure the cost of the internet connection became increasingly cheap and was covered by the community. The low level of the connection cost not only will

1 Penulis, Peneliti Bidang Kepakaran Komunikasi dan Media pada BPPI Wilayah V Surabaya.

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

185

Page 2: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

push the UKM growth and the Co-operative but also disektor other.

Key word : Role of Management Information’ System, Technology of information, Raise the Enterprise, SME ( Small and Medium Enterprise ), Economic Enterprise.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi informasi (TI) secara global telah merubah cara pandang dan perilaku individu maupun bisnis, terutama dengan berkembangnya teknologi internet. Interaksi antar individu, organisasi maupun Negara menjadi lebih transaparan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, menyatu kedalam jaringan komunikasi global yang memberikan keuntungan kebebasan berkomunikasi, kemudahan dan kecepatan dalam pertukaran akses informasi, serta ketersebaran informasi yang selalu aktual.

Sejalan dengan waktu, perkembangan tersebut juga menciptakan ketergantungan baik individu maupun organisasi, terhadap informasi yang disimpan ataupun yang dikomunikasikan dengan menggunakan teknologi informasi (TI). Ketergantungan ini telah membuat informasi menjadi asset penting dan strategis, yang pada akhirnya menjadikan informasi tersebut berguna bagi daya saing suatu organisasi.

Saat ini, hampir semua perusahaan kecil, menengah dan koperasi menggunakan sistem informasi atau teknologi informasi (S/TI). Sebagian menggunakanya sebagai strategi bisnis. Untuk meningkatkan akses ke sumber keuangan dan fasilitasi akses ke pasar lokal, regional, serta global. Namun sebagian menggunakannya hanya sebagai alat pendukung kegiatan sehari-hari saja.

Sebagai strategi bisnis dalam meningkatkan penghasilan dan meraih keuntungan yang lebih besar. Sudah otomatis sedapat mungkin meraih pelanggan yang besar pula. Dalam mempertahankan itu semua maka perusahaan seringkali dipaksa untuk memikirkan cara agar dapat bertahan menghadapi

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

186

Page 3: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

persaingan yang ada. Salah satu hal yang dapat membuat suatu perusahaan bertahan adalah sistem perusahaan yang baik dan pelanggan yang merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan oleh karena itulah perusahaan mulai memikirkan cara atau strategi yang dapat mereka gunakan untuk tetap bertahan.

Disini peran informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam organisasi karena hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerima yang menggambarkan kejadian-kejadian nyata. Oleh karena itu, informasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Sehubungan dengan hal itu, informasi haruslah berkualitas. Menurut Burch dan Grudnistski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor yaitu relevansi, tepat waktu, dan akurasi, sebagai penunjang sistem informasi yang berbasis pada teknologi informasi.

Sebagai salah satu pengambilan keputusan dalam

perusahaan prinsip mengelola informasi untuk promosi mengenai penjualan berbagai prodak, yang dihasilkan maupun mode serta harga dll. Bertujuan supaya diketahui pelanggan dengan jangkauan pasar yang luas. Sistem/cara pengelolaan informasi yang digunakan dalam perusahaan kecil menengah dan koperasi ini adalah: Dengan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) antara lain :Internet. Komputer, telephon rumah dan telephon genggam serta lainnya. penelitian ini sengaja ingin mengetahui bagaimana peran sistem informasi manajemen perusahaan kecil menengah (UKM) dan koperasi berusaha meningkatkan bisnisnya dengan cara penyebaran informasi melalui Teknologi informasi (TI). Seberapa jauh keberhasilan Peran pemanfaatan Teknologi informasi dalam pencapaian target yang diinginkan .

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana peran sistem informasi manajemen (SIM) Dalam meningkatkan usaha, dibidang usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi. melalui pemanfaatan teknologi informasi.

1.3. Tujuan Penelitiana) Ingin mengetahui Peran SIM dalam meningkatkan Usaha

dilingkungan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Koperasi dengan memfaatkan teknologi informasi.

b) Ingin mengetahui perusahan yang memanfaakan teknologi informasi.

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

187

Page 4: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

c) Ingin mengetahui perbandingan seberapa jauh perusahaan yang memanfaatkan (TI) dan sejauh mana yang tidak menfaatkan (TI)

1.4. Manfaat Penelitian

a) Sebagai bahan masukan pengetahuan yang berguna bagi pihak perusahaan kecil menengah untuk menemukan hal-hal kebijakan baru dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan keberhasilan UKM melalui pemanfatan teknologi Informasi.

b) Sebagai literatur bahan bacaan bagi pembaca yang membutuhkan kajian soal manajemen informasi

1.5. Kerangka Teori

Penelitian Peran Sistem Informasi Manajemen dalam meningkatkan UKM dan Koperasi ini, menggunakan teori sistem. dan teori pengorganisasian;

a) Teori sistem

Teori sistem menurut Scott (1961) dalam Wayne (2005. 60) dalam bukunya menyatakan bahwa “satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi adalah sebagai suatu sistem. Ia mengemukakan bahwa bagian-bagian penting organisasi sebagai sistem adalah individu dan kepribadian setiap orang dalam organisasi; pola status dan peranan yang menimbulkan pengharapan-pengharapan; dan lingkungan fisik pekerjaan. Bagian-bagian inilah yang merupakan konfigurasi yang disebut sistem organisasi. Bagian itu saling berhubungan dan berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya. Setiap bagian dihubungkan ke bagian-bagian lainnya. Meskipun terdapat teori-teori lain tentang bagaimana bagian-bagian ini berhubungan, proses penghubung utama adalah komunikasi1. “Mengapa Komunikasi penting dalam suatu organisasi,

Menurut D. Lawrence Kincaid & Wilbur Schramm (dalam Anwar Arifin 1984: 14) “komunikasi adalah sebagai proses saling membagi atau menggunakan informasi secara bersama dan bertalian antara para peserta dalam proses informasi. Dibagian lain Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut :

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

188

Page 5: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Fungsi informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu system pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melakksanakan pekerjaan secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan social dan jaminan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

Fungsi persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

189

Page 6: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

b). Teori pengorgasisasian

Teori pengorganisasian menurut, Weick tentang pengorganisasian mempunyai arti penting dalam bidang komunikasi karena ia menggunakan komunikasi sebagai basis pengorganisasian manusia dan memberikan dasar logika untuk memahami bagaimana orang berorganisasi. Menurutnya, kegiatan-kegiatan pengorganisasian memenuhi fungsi pengurangan ketidakpastian dari informasi yang diterima dari lingkungan atau wilayah sekeliling. Ia menggunakan istilah ketidakjelasan untuk mengatakan ketidakpastian, atau keruwetan, kerancuan, dan kurangnya predictability. Semua informasi dari lingkungan sedikit banyak sifatnya tidak jelas, dan aktivitas-aktivitas pengorganisasian dirancang untuk mengurangi ketidakpastian atau ketidakjelasan.

Weick memandang pengorganisasian sebagai proses evolusioner yang bersandar pada sebuah rangkaian tiga proses : penentuan (enachment), seleksi (selection), penyimpanan (retention).

Penentuan (enachment) adalah pendefinisian situasi, atau mengumpulkan informasi yang tidak jelas dari luar. Ini merupakan perhatian pada rangsangan dan pengakuan bahwa ada ketidakjelasan. Seleksi (selection), proses ini memungkinkan kelompok untuk menerima aspek-aspek tertentu dan menolak aspek-aspek lainnya dari informasi. Ini mempersempit bidang, dengan menghilangkan alternatif-alternatif yang tidak ingin dihadapi oleh organisasi. Proses ini akan menghilangkan lebih banyak ketidak jelasan dari informasi awal. Penyimpanan (retention) yaitu proses menyimpan aspek-aspek tertentu yang akan digunakan pada masa mendatang. Informasi yang dipertahankan diintegrasikan ke dalam kumpulan informasi yang sudah ada yang menjadi dasar bagi beroperasinya organisasinya.

c). Ilmu Informasi

Ilmu Informasi adalah: ilmu yang mempelajari data dan informasi, mencakup bagaimana menginterpretasi, menganalisa, menyimpan, dan mengambil kembali. Ilmu informasi dimulai sebagai dasar dari analisa komunikasi dan basis data. Sistem

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

190

Page 7: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. ‘Sistem Informasi’ dapat berupa gabungan dari beberapa elemen teknologi berbasis komputer yang saling berinteraksi dan bekerja sama berdasarkan suatu prosedur kerja (aturan kerja) yang telah ditetapkan, dimana memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan dalam mendukung keputusan,

d). Teori Penggunaan Teknologi Informasi

Davis.F.D (1989) Adamet. al (1992) mendifinisikan kemanfatan (usfulness) sebagai suatu tingkatan seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Berdasarkan difinisi tersebut dapat diartikan bahwa kemanfaatan dari pengguna komputer dapat meningkatkan kinerja orang yang menggunakannya.

e). Teknologi Informasi

Teknologi informasi adalah satu dari banyak alat yang digunakan manajer untuk menghadapi peubahan. Peranti keras komputer (computer hardware) adalah peralatan fisik yang digunakan untuk kegiatan input, pemrosesan, dan autput dalam sebuah system informasi, komponen-komponennya adalah komputer dengan berbagai macam ukuran dan bentuk; berbagai macam peralatan input,dan penyimpanan; dan peralatan telekomunikasi yang saling berhubungan komputer.

Peranti lunak komputer (computer sotfware) terdiri atas detail instruksi program yang mengawasi dan mengkoordinasikan komponen piranti keras dalam sebuah system informasi.

Teknologi manajemen data (data management technology) terdiri atas piranti keras yang mengatur pada organisasi data pada media penyimpanan fisik.

Teknologi telekomunikasi dan jaringan (networking and telecommucation technology), terdiri atas perangkat fisik dan piranti lunak, menghubungkan bebagai macam piranti keras dan memindahkan data, gambar, bunyi, dan video Jaringan

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

191

Page 8: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

(networking) menghubungkan dua atau lebih komputer untuk berbagi data Atau sumber daya seperti printer. (Laudon.& Jane P. 2008 : 21)

Menurut pandangan Elly (1982) dalam makalah Wiryanto (2005 : 22), teknologi informasi adalah mencakup sIstem komunikasi seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif, low-power broadcasting, Computer dan televise. Sedangkan Weiner (1996) mendifinisikan teknologi informasi dan komunikasi adalah pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan telekomunikasi. Teknologi informasi lebih menitik beratkan pada data engineering dengan menggunakan komputer dan telekomunikasi. Telematique atau telematic adalah gabungan antara telekomunikasi dan informatique atau informatic.

Semua peradaban, termasuk didalamnya peradaban informasi mempunyai sistem energi, sistem teknologi, sistem ekonomi, sistem produksi dan distribusi yang terkait erat satu sama lain dan bersama-sama membentuk suatu lingkungan (sphere) “teknosfer” semua beradaban juga mempunyai semacam ekologi yang terdiri dari system social, system budaya dan system politik, yaitu suatu sosiosfer.

Disepakati bahwa itu mencakup suatu pandangan yang komprehensif yang sekaligus bisa diurai dan dilihat beragam variable dan cara memahaminya. Peradaban dalam arti suatu pandangan yang menyeluruh menyangkut pandangan hidup, nilai- nilai sikap rasional, etik dan pemanfaatan teknologi dengan bijak, Raymond William mediskripsikan sebagai general state or habit of the mind, general state of intellectual development in society or a whole. Ia menyebutkan pula, the general body of art. A whol of way life, intellectual, spiritual. Culture as a tending of natural growth, a process of human training. Proses daripada manusia yang berlatih, ada kekuatan kreatif yang bisa mewujudkan ide-ide abstrak menjadi hasil nyata.

Dipahami bahwa semua beradaban itu mempunyai sistem

komunikasi tersendiri. Sistem komunikasi yang dikembangkan itu untuk memperbaiki kehidupan bersama. Teknologi komunikasi berkembang sesuai kemajuan peradaban manusia. Semua masyarakat mempunyai struktur komunikasi, yang infoster, teknosfer, sosiosfer dan psikosfer. Kita tidak memandang masyarakat sebagai satu bentuk kesatuan, melainkan terbentuk dari banyak gerakan yang terjadi secara bersamaan, yang merupakan campuran unsur gelombang pertama, kedua atau

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

192

Page 9: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

ketiga sesuai gerak perubahan yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Kita memahami masyarakat berdasarkan atas proses perubahan, bukan atas struktur semata. Proses perubahan dalam masyarakat sangat kompleks, ditentukan oleh banyak variable.

Setiap kehadiran teknologi baru akan diikuti oleh peradaban baru manusia. Aktivitas manusia akan sangat tergantung dari kemampuan teknologi baru dalam mendukung kegiatanya. Sebagaimana teknologi informasi dan komunikasi mampu mempersingkat waktu terjadinya globalisasi informasi. Bahkan ia menampakan wujudnya yang semakin sempurna.

Robert. G. Murdick dan Joel E. Roos dalam bukunya Information System for Modern Management” Mendifinisikan SIM sebagai : “…proses komunikasi di manainformasi (input) direkam, disimpan dan diperoleh kembali (diproses) bagi keputusan (output) mengenai perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan”

“…a communication process in which information (input) is recorded, stored and retrieved (processed, for decision on planning, operating, and cotrolling”.

Gordon B. Davis sendiri menyatakan bahwa istilah ”Management, Information System” Dia mendifinisikannya sebagai “Sistem manusia/mesin yang terpadukan untuk menyajikan informasi guna mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi”.

(“an integrated, man/machine system for providing information to support the operations, management, and decision making functions in and organization”.) (Onong 1979; 77).

f). UKM (Usaha Kecil Menengah)

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998. Pengertian usaha kecil adalah : Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat . Adapun usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,-

(Dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

193

Page 10: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

3. Milik warga Negara Indonesia 4. Berdiri Sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau

cabang perusahaan yang tidak memiliki, dikuasai atau berafiliasi baik baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar

5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum, atau badan usaha berbadan hukum, termasuk koperasi

g). Pengertian Koperasi

Pengertian koperasi menurut pasal 1 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan”

Menurut pasal 3 No UU No.1992 tujuan koperasi adalah: “Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”

Menurut UU RI No. 5 tahun 1984 Pasal 1 tentang perindustrian, definisi industri adalah : “ Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tingga untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri”

Sesuai dengan pasal 5 UU RI No. 5 Tahun 1984, Pemerintah menetapkan sebagai berikut:1. Pemerintah menetapkan bidang usaha industri yang masuk

dalam kelompok industri kecil, termasuk industri yang menggunakan ketrampilan tradisional dan industri penghasil benda seni, yang dapat diusahakan hanya oleh warga Negara Republik Indonesia

2. Pemerintah menetapkan jenis-jenis industri yang khususdicanangkan bagi kegiatan industri kecil yang dilakukan oleh masyarakat dari golongan ekonomi lemah.

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

194

Page 11: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Menurut UU RI No. 9 Tahun 1995 tentang Industri kecil, maka batasan Industri kecil didefinisikan sebagai berikut: “Industri Kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta, dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp. 1 milyar atau kurang.”

Batasan mengenai skala usaha menurut BPS, yaitu berdasarkan kreteria jumlah tenaga kerja, mulai dicobakan dilingkungan Depperindag, yaitu:Industri mikro : 1 - 4 orangIndustri kecil : 5 - 19 orangIndustri menengah : 20 - 99 orang.

Pembanguan dan pengembangan UKM dan Koperasi, sangat diperlukan karena mempunyai peran yang cukup signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional.

Koperasi sendiri sesuai dengan kedudukannya sebagai soko guru perekonomian nasional, mempunyai andil yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan potensi ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai cirri-ciri: demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan. Dan kaidah usaha ekonomi, sehingga koperasi dapat tumbuh menjadi organisasi ekonomi yang mantap. Demokratis, otonom, partisipasidan berwatak social.

Berkaitan dengan penelitian ini, maka dalam usaha membangun dan mengembangkan UKM dan Koperasi dengan pemanfaatan teknologi informasi diharapkan dapat menjawab keberadaan UKM dan Koperasi yang memanfaatkan (TI).

h). Teori Fungsional informasi

Pendekatan matematis dan mekanistis tentang komunikasi menyandang nama teori informasi, yang secara filosofis berasal dari Norbert Wiener dan secara sibernetis dan statistis dari teori komunikasi yang matematis teori informasi tidak begitu penting atau bahkan relevan dengan perspektif prakmatis, fungsionalisasi informasi merupakan yang sentral. informasilah yang menggerakkan sistem sosial itu dan melestarikannya.

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

195

Page 12: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Informasilah yang dipertukarkan diantara subsistem, sistem dan supra sistem, sesuai dengan prinsip keterbukaan.

“Bahan adukan beton” yang mengikat sistem fisik menjadi

kesatuan adalah energi; bagi sistem sosial maka informasi merupakan energi. hubungan-hubungan struktural dan fungsional di antara komponen–komponen menyatakan adanya informasi. Apabila komunikasi terjadi dalam sistem sosial, maka individu terlibat dalam pengolahan informasi. prasarat bagi pembahasan komunikasi secara prakmatis adalah adanya pemahaman yang menyeluruh tentang hakekat informasi itu. Teori informasi memberikan salah satu cara untuk memperoleh pemahaman itu. Jalaludin Rakhmat (1986:284).

Menurut Alter dalam Effendy (1989:11), sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan2.

METODOLOGI PENELITIAN

3. 1. Kerangka Konseptual/difinisi konsep

A). Definisi Sistem Informasi ManajemenSistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

Diagram Alur Berpikir

UKM

Teori Fungsional Informasi

Koperasi

Sistem Informasi Manajemen

Teori Fungsional Teknologi

Memajukan pertumbuhann ekonomi rakyatKesejahteraan

196

Page 13: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.Definisi lain Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem yang berfungsi menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan operasi bisnis dan membantu dalam pengambilan keputusan (Bhaskar, 1985), Sistem dapat bersifat manual, semi otomatis, atau otomatis berbantuan komputer. Informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang memiliki karakteristik sebagai berikut :1. tepat isi (akurat, lengkap dan ringkas)2. tepat waktu 3. tepat guna

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

197

Page 14: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

4. tepat sasaranJadi sesuai dengan judul penelitian ini, Sistem informasi dilingkungan UKM dan Koperasi Menyediakan informasi yang disediakan untuk kepentingan bisnis. Promosi barang, dan jasa yang ditujukan kepada pelanggan sebagai sasaran utamanya. Sedangkan sistem informasi penjualan suatu informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

B). Peran adalah sesuai dengan judul penelitian ini, SIM memainkan peran dalam meningkatkan usaha dilingkungan UKM dan koperasi melalui teknologi informasi.

C). Sistem adalah kumpulan dari organ/perangkat yg berguna untuk memproses sesuatu yg memiliki tujuan tertentu pengertian lain dari sistem adalah berkaitan erat dengan suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Esensinya sistem terdiri dari :a). Komponen-komponen dalam sistem tersebut, mencakup

- perangkat keras/hardware- perangkat lunak/software- prosedur-prosedur/procedure- perangkat manusia/brainware

- informasi/information itu sendirib). Serta fungsi-fungsi teknologi didalamnya yaitu:

- input,- proses/process,- output,- penyimpanan/storage dan- komunikasi/communication

Menurut Kadir (2003:54) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Ackof dalam Effendy (1989:51) mengatakan bahwa sistem adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

198

Page 15: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

tergantung satu sama lain1. Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:950) disebutkan bahwa sistem mempunyai dua pengertian; (a) Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; dan (b) Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya.

D). Informasi adalah berkaitan erat dengan pengertian sebagai berikut ; Keterangan, penerangan data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan. dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang. Susunan hirarki informasi mulai dari data/fakta, kemudian diseleksi dan menjadi sesuatu yang berguna.

E). Sistem Informasi Manajemen Adalah kunci dari bidang yang menekankan financial dan personal manajemen.

G). Usaha adalah : Kegiatan dengan mengarah - kan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud.

H). Pemanfaatan:Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Pemanfaatan adalah proses, cara, berbuat memanfaatkan. Dalam Hal ini pemanfaatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang menjadikan teknlogi informasi berdaya guna dan mempunyai arti. (Kamus lengkap Bahasa Indonesia, Karmisa,:124)

I). Teknologi Informasi : IT (Information Technology) atau infotech. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan teknologi informasi atau dikenal juga istilah telematika. Menurut wikipedia : Teknologi informasi dilihat dari

kata penyusunannya teknologi dan informasi. secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga: lebih

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

199

Page 16: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

cepat, lebih luas sebenarnya, lebih lama penyimpanannya

Menurut Williams dan Sawyer (2003) : teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara ataupun vidio.

Teknologi informasi adalah bidang yang bersentuhan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Oleh karena itu penerapannya dalam rangka penyelesaian masalah sering kali bersifat komprehensif, melibatkan berbagai aspek teknologis. bahkan dalam dunia nyata, penerapan teknologi informasi sering kali bersentuhan dengan aspek-aspek non teknologi sosial psikologis atau organisasional. Situasi ini mensyaratkan para profesional teknologi informasi untuk memiliki pengetahuan yang solid dan wawasan yang komprehensif. kemampuan ini hanya dapat diperoleh melalui pendidikan yang memberikan pengetahuan tentang fondasi konseptual yang kuat dan sekaligus kemampuan untuk berfikir secara integral.

Salah satu ciri khusus dari bidang teknologi informasi adalah fokus perhatian bidang ilmu tersebut yang lebih bersifat aplikatif. Bidang ilmu teknologi informasi lebih mengarah pada pengelolaan data dan informasi dalam sebuah Enterprise (perusahaan atau organisasi lainnya), dengan pemanfaatan teknologi komputer dan komunikasi data serta lebih menekankan pada teknik pemanfaatan perangkat-perangkat yang ada untuk meningkatkan produktifitas kerja.

a). Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi program yang tersimpan di memori (jogiyanto,H.M, 1990:7).Perangkat keras (harwere) adalah penyedia sumber daya untuk komputasi. Hardware merupakan benda yang kongkret,dapat dilihat dan disentuh. dalam mengikuti keinginan akan

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

200

Page 17: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

informasi, berbagai kendala ditemukan oleh manusia. untuk mengakomodasi kepentingan ini, manusia menciptakan alat-alat yang menyokong keinginan tersebut. Dengan demikian dengan demikian pengertian perangkat keras mencakup seluruh perangkat peripheral beserta perangkat pendukungnya dalam sebuah sistem komputer.Perangkat lunak (Softwere) Pengertian dari perangkat lunak adalah sebuah program komputer yang berisi sekumpulan instruksi yang dibuat dengan menggunakan bahasa khusus yang memberi perintah kepada komputer untuk melakukan berbagai pengoperasian/pemrosesan terhadap data yang terdapat dalam program tersebut atau data yang dimasukan oleh pengguna komputer. Pengertian mudahnya, softwere adalah segala macam jenis program yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan peralatannya.

b). Telepon adalah alat komunikasi dua arah yang memungkinkan 2 orang atau lebih untuk bercakap-cakap tanpa terbatas jarak.

c). Internet adalah sebuah dunia maya jaringan komputer (interkoneksi) yang terbentuk dari milyaran komputer diseluruh dunia. Dalam Kamus Praktis internet disebutkan e-cmmerce adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan melalui perantara halaman web di internet. Kelebihan dari e-commerce dibanding dengan perdagangan biasa terletak pada kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan.

d). Handphone adalah: telephon genggam yang digunakan untuk berkomunikasi dua arah yang memungkinkan 2 orang atau lebih untuk bercakap-cakap tanpa terbatas jarak. Kelebihannya dapat dibawa kemana saja.

e). UKM adalah: “Industri Kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

201

Page 18: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta, dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp. 1 milyar atau kurang.”

f). Koperasi adalah: adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan” .

3.2. Definisi operasional

1). Peran SIM:Dalam penelitian ini SIM memainkan peran untuk meningkatkan Usahanya melalui Teknologi Informasi (TI). Dalam hal ini ruang lingkupnya internet, komputer, Telepon dan Hendphone (HP).

2). Teknologi Informasi (TI) adalah Perangkat atau alat yang digunakan oleh seseorang untuk berkomunikasi, berinteraksi dan mendapatkan informasi dalam hal ini ruang lingkupnya; Internet, telephon rumah dan Telephon genggam.

3). PemanfaatanDalam penelitian ini; Perusahaan memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“.

4). UKM adalah “Industri Kecil, kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial.

5). Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan”.

3.3. Tipe Penelitian

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

202

Page 19: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Tipe penelitian adalah diskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei, informasi diperoleh dan dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner. Umumnya penelitian survai dibatasi pada penelitian yang datanya dari sample atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. (Singarimbun : 1989: 3)1.Dengan demikian penelitian survai adalah penelitian yang mengambil dari satu populasi dan menggunakan kuesioner. Sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survai ini dimaksudkan, untuk menggali sejumlah besar data dan selanjutnya untuk dianalisis.

3.4. Populasi dan rencana Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik Usaha kecil menengah dan koperasi yang berada di Kab Lombok Timur yaitu berjumlah 640 perusahaan (data diperoleh dari dinas koperasi kota selong) Lombok Timur Nusa tenggara Barat (NTB). Sedangkan sebagai Sapelnya, diambil secara Acak (random) yang dalam Literatur Inggeris disebut random sampling atau Probability sampling2. Sampel Untuk mewakili Populasi sebesar 64 responden2.

3.5. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, untuk data primer data diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan dalam bentuk kuisioner kepada responden dan wawancara mendalam informen berkopenten di daerah, juga menghimpun data dan informasi yang relevan dan mendukung penelitian, termasuk didalamnya studi kepustakaan sebagai data skunder untuk mendukung data primer.

3.6. Teknik Analisa Data

Teknis analisa data yang digunakan secara deskriptif kuantitatif. Yang bertujuan untuk menggambarkan hasil analisis penelitian. Didukung dengan pendekatan kualitatif. Data diolah dengan program SPPS (Package Sosial System). Dan setelah diolah, dikategorisasikan, di analisis kemudian disimpulkan.

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

203

Page 20: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

4.1 Karakteristik Responden

Hasil pengambilan sample responden sebagaimana di sebutkan dalam bab terdahulu, diketahui bahwa responden yang berhasil dijaring di dalam penelitian ini, sebagian besar adalah perusahaan dengan bentuk perorangan (PO) mencapai 76,6 Pada urutan kedua adalah perusahaan yang berbentuk Commanditer Veerenenging (CV) mencapai 51,6 persen dan yang berbentuk koperasi mencapai 29,7 persen sedangkan berbentuk PT mencapai 18,7 persen.

Jenis usaha perdagangan merupakan jenis usaha yang paling banyak yang digeluti oleh responden, yakni mencapai 43,8 persen, jenis uaha jasa mencapai 25,0 persen, perindustrian mencapai 20,3 persen, pertanian mencapai 6,3 persen, perikanan mencapai 4,7 persen.

TABEL. 1

PERUSAHAAN YANG DIMILIKI PENGUSAHA

No Perusahaan yang dimilki pengusaha Frequency Percent1 Badan usaha perorangan 49 76,62 Badan usaha tidak berbadan hokum 11 17,23 Badan usaha berbadan hokum 4 6,3

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 1. di atas, menunjukkan bahwa yang menyatakan perusahaan yang dimiliki; Badah usaha perorangan mencapai 49 reponden atau 76,6%. Yang menyatakan perusahaan yang dimiliki Badan usaha tidak berbadan hukum mencapai 11 responden atau 17,2 %. Yang menyatakan perusahaan yang dimiliki Badan usaha berbadan hukum mencapai 4 responden atau 6,3%.

TABEL. 2BENTUK PERUSAHAAN BERBADAN HUKUM

No Bentuk badan hukumnya Frequency Percent1 Koperasi 19 29,72 Commanditer Veerenenging (CV) 33 51,63 Perseroan Terbatas (PT) 12 18,7

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 2. di atas, menunjukkan bahwa yang menyatakan perusahaan berbentuk koperasi mencapai 19 responden atau

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

204

Page 21: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

29,7 %. Yang menyatakan berbentuk Commanditer Veerenenging (CV) mencapai 33 responden atau 51,6 %. Yang menyatakan berbentuk Perseroan Terbatas mencapai 12 responden atau 18,7 %.

TABEL. 3

SEKTOR USAHA YANG DILAKIKAN

No Sektor Frequency Percent1 Perdagangan 28 43,82 Perindustrian 16 25,03 Jasa 13 20,34 Pertanian 4 6,35 perikanan 3 4,7

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 3 di atas,.menunjukkan bahwa responden yang menyatakan, usaha yang dilakukan, adalah sektor perdagangan mencapai 28 responden atau 43,8 %. yang menyatakan sector perindustrian mencapai 16 responden atau 25,0 %. yang menyatakan usaha yang dilakukan sektor jasa mencapai 13 responden atau 20,3%. yang menyatakan usaha yang dilakukan sektor pertanian mencapai 4 responden atau 6,3 %. yang menyatakan usaha yang dilakukan sektor perikanan mencapai 3 responden atau 4,7%.

TABEL. 4

JUMLAH KARYAWAN PERUSAHAAN

No umlah Karyawan Frequency Percent1 5-9 orang 29 45,32 1-4 orang 20 31,33 20-99 orang 10 15,74 Ditangani sendiri 5 7,8

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 4 di atas, menunjukkan bahwa yang menyatakan Sektor Usaha yang ditangani sendiri, adalah mencapai 5 responden atau 7,8 %, yang menyatakan satu sampai empat orang mencapai 20 responden atau 31,3 %, yang menyatakan lima hingga sembilan orang mencapai 29 responden atau 45,3 %. yang menyatakan duapuluh hingga sembilan puluh sembilan mencapai 10 responden atau 15,7 %.

TABEL. 5KEKAYAAN PERUSAHAAN

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

205

Page 22: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

No Kekayaan yang Dimiliki Frequency Percent1 Antara 100 hingga 200 juta 36 56,32 100 juta 24 37,53 Di atas 200 juta 4 6,3

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 5 di atas, menunjukkan bahwa dari 64 yang menyatakan kekayaan yang dimiliki perusahaan Antara 100 hingga 200 juta adalah mencapai 24 responden atau 37,5%. yang menyatakan 100 juta, mencapai 24 responden atau 37,5 %. yang menyatakan di atas 200 juta, mencapai 4 responden atau 6,3 %.

TABEL. 6PENDAPATAN PERUSAHAAN DALAM SATU TAHUN

No Pendapatan Perusahaan Frequency Percent1 Antara 100 juta - 500 juta 36 56,32 Kurang dari 100 juta 26 40,63 Di atas 1 milyard 2 3,1

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 6 di atas, dari 64 responden ternyata 56,3 % menyatakan pendapatan perusahaan dalam setahun kurang dari Antara 100 juta - 500 juta. Yang menyatakan kurang dari 100 juta adalah mencapai 26 responden atau 40,6 %. yang menyatakan di atas 1 milyard, hanya 2 responden atau 3,1 %. yang

TABEL. 7

USAHA YANG SAAT DIJALANI

No usaha yang dijalani Frequency Percent1 Milik dan didirikan sendiri 40 62.52 Cabang dari perusahaan lain 14 21,93 Milik dan Pemodalan pihak luar 10 15,6

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 7 di atas, dari 64 reponden menunjukkan bahwa yang menyatakan usaha yang sekarang dijalani milik sendiri dan didirikan sendiri mencapai 40 responden atau 62,5 %. yang menyatakan Cabang dari perusahaan lain, mencapai 14 responden atau 21,9 %. Yang menyatakan Milik dan Pemodalan pihak luar hanya 10 reponden atau 15,6 %.

4.2. Pemanfaatan Teknologi Informasi

TABEL. 8

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

206

Page 23: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

USAHA YANG MENGGUNAKAN TI (TEKNOLOGI INFORMASI

No Usaha yang menggunakan TI Frequency Percent1 Ya 54 84,42 Tidak/belum 10 15,6

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa yang menyatakan usahanya dijalani menggunakan TI, mencapai 54 responden atau 84,4 %. yang menyatakan Tidak/belum, mencapai 10 responden atau 15,6 %.

TABEL 9

TI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENINGKATKAN USAHA

No Ti yang digunakan Frequency Percent1 Handphone 26 49,62 Telepon 22 34,43 Komputer 9 14,14 Faximail 4 6,35 Internet 3 4,6

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 9 di atas, menunjukkan bahwa yang menyatakan usaha yang sekarang dijalani untuk meningkatkan usahanya, mencapai 22 responden atau 34,4 %. yang menyatakan menggunakan handphone mencapai 26 responden atau 40,6 %. Yang menggunakan Faximail mencapai 4 responden atau 6,3%. yang menyatakan menggunakan komputer menyatakan 9 responden 14,1%. yang menyatakan menggunakan internet menca[pai 3 responden atau 4.6 %. Yang menyatakan menggunakan handphone menduduki rangking teratas.

TABEL. 10TI YANG PALING MEMBANTU DALAM MENJALANKAN USAHA

No Pemanfaatan Telepon Frequency Percent1 Handphone 28 43.72 Telepon 19 29,73 Komputer 12 18,74 Faximail 2 3,15 Internet 3 4,8

Total 64 100,0 Sumber data primer diolah

Pada tabel 10 di atas, dari 64 ternyata 28 responden atau 43,7 % menyatakan TI yang paling membantu dalam menjalankan

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

207

Page 24: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

usahanya, adalah Handphone. Sedangkan yang menggunakan telepon mencapai 19 responden atau 29,7 %. yang menyatakan menggunakan komputer 12 responden 18,7 %. yang menyatakan menggunakan internet mencapai 3 responden atau 4,8 %. menggunakan Faximail mencapai 2 responden atau 3,1 %.

TABEL.11

PEMANFAATAN TELEPON

No Pemanfaatan Telepon Frequency Percent1 Sangat penting dan mutlak harus dimiliki 52 81,32 Sangat penting namun kepemilikannya lihat kondisi 10 15,63 Belum begitu penting 2 3,1

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 11 di atas, dari 64 reponden ternyata 52 responden atau 81,3 %, menyatakan bahwa pemanfaatan telepon sangat penting dan mutlak harus dimiliki mencapai. yang menyatakan sangat penting namun kepemilikikannya lihat kondisi mencapai 10 responden atau 15,6 %. Yang belum begitu penting mencapai 2 responden atau 3,1 %.

TABEL. 12

PEMANFAATAN HANDPHON UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

No Pemanfaatan Handphon Frequency Percent1 Sangat penting dan mutlak harus dimiliki 53 82,82 Sangat penting namun kepemilikannya lihat kondisi 9 14,13 Belum begitu penting 2 3,1

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 12 di atas, dari 64 responden ternyata 53 atau 82,8 % menunjukkan bahwa handphone sangat penting dan mutlak harus dimiliki mencapai. Yang menyatakan Sangat penting namun kepemilikannya lihat kondisi, mencapai 9 responden atau 14,1 %. Yang menyatakan Belum begitu penting mencapai 2 responden atau 3,1 %.

TABEL. 13

PEMANFAATAN FAXIMAILE UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

No Pemanfaatan Faximaile Frequency Percent1 Sangat penting dan mutlak harus dimiliki 8 12,5

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

208

Page 25: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

2 Sangat penting namun kepemilikannya lihat kondisi 48 75,53 Belum begitu penting 8 12,5

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 13 di atas, dari 64 responden ternyata 48 responden atau 75,5 % menyatakan pemanfaatan Faximaile sangat penting namun kepemilikannya lihat kondisi. Yang menyatakan sangat penting dan mutlak harus dimiliki hanya mencapai 8 responden atau 12,5 %. Yang menyatakan belum begitu penting mencapai 8 responden atau 12,5 %

TABEL.14

PEMANFAATAN KOMPUTER UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

No Pemanfaatan komputer Frequency Percent1 Sangat penting dan mutlak harus dimiliki 26 40,62 Sangat penting namun kepemilikannya lihat

kondisi 28 43,8

3 Belum begitu penting 10 15,6Total 64 100,0

Sumber data primer diolah

Pada tabel 14 di atas dari 64 responden ternyata 28 responden 40,6 %, menyatakan bahwa, komputer sebagai perangkat keras TI sangat penting namun kepemilikannya lihat kondisi. Yang menyatakan Sangat penting dan mutlak harus dimiliki mencapai 26 responden atau 40,6 %. Yang menyatakan Belum begitu penting, mencapai 10 responden atau 15,6 %.

TABEL.15

PEMANFAATAN INTERNET UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

No Pemanfaatan Internet Frequency Percent

1 Sangat penting namun kepemilikannya lihat kondisi

37 57,8

2 Sangat penting dan mutlak harus dimiliki

18 28,2

3 Belum begitu penting 9 14,0Total 64 100,0

Sumber data primer diolah

Pada tabel 15 di atas, dari 64 responden ternyata 37 responden atau 57,8 persen menyatakan pemanfaatan internet sangat penting namun kepemilikikannya lihat kondisi. Yang menyatakan sangat penting dan mutlak harus dimiliki hanya mencapai 18

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

209

Page 26: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

responden atau 28,2 %. Yang menyatakan belum begitu penting mencapai 9 responden atau 14,0 %.

TABEL. 16PENGGUNAAN KOMPUTER UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

No Pemanfaatan komputer Frequency Percent1 Sudah menggunakan komputer 47 73,42 Tidak/Belum menggunakan 17 26,6

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 16 di atas dari 64 responden ternyata 47 responden atau 73,4 % menyatakan usahanya sudah menggunakan komputer. yang menyatakan belum menggunakan komputer mencapai 17 responden atau 26,6 %.

TABEL 17KEPEMILIKAN KOMPUTER BAGI PENGUSAHA

No Kepemilikan komputer Frequency Percent1 Setahun yang lalu 24 37,52 Sejak melakukan usaha ini 22 34,43 lebih dari satu tahun yang lalu 18 28,1

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 17 di atas dari 64 responden ternyata 24 responden atau 37,5 %, menyatakan memiliki komputer setahun yang lalu. Yang menyatakan memiliki komputer sejak melakukan usaha ini, mencapai 22 responden atau 34,4 %. Sedangkan yang menyatakat memiliki komputer lebih dari satu tahun yang lalu mencapai 18 responden atau 28,1 %.

TABEL. 18

RUTINITAS PENGUSAHA DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

No Rutinitas menggunaan komputer Frequency Percent1 Selalu setiap hari menggunakan komputer 29 45,32 Komputer digunakan hanya untuk aktivitas terbatas 19 29,73 Sangat jarang menggunakan komputer 16 25,0

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 18 di atas dari 64 responden ternyata 29 responden atau 45,3 %, menyatakan usahanya setiap hari menggunakan komputer. Yang menyatakan komputer digunakan hanya untuk aktivitas-aktivitas terbatas mencapai 19 responden atau 29,7 %.

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

210

Page 27: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Yang menyatakan Sangat jarang menggukan komputer mencapai 16 responden atau 25 %.

TABEL.19

ALASAN PENGGUNAKAN KOMPUTER DALAM USAHA

No Alasan pengguanaan Komputer Frequency Percent1 Menjalankan sistem informasi 21 32,82 Melakukan Perhitungan 17 26.63 Mengakses Internet 11 17,24 Surat Menyurat 7 10,95 Mendesain product 5 7.86 Melakukan presentasi 3 4,7

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 19 di atas dari 64 responden menunjukkan bahwa yang menyatakan menggunakan komputer untuk menjalankan sistem informasi mencapai 21 responden atau 32,8 %. Yang menyatakan untuk melakukan perhitungan mencapai 17 responden atau 26,6 % yang menyatakan untuk mengakses internet mencapai 11 responden atau 17,2 %. Yang menyatakan untuk mendesain product mencapai 5 atau 7,8 %. Yang Yang menyatakan untuk presentasi mencapai 3 responden atau 4,7 %.

TABEL. 20

ALASAN MENGAKSES INTERNET.

No Alasan pengguanaan internet Frequency Percent1 Mencari informasi 21 32,82 Memasarkan produk 16 25,03 komunikasi dengan mitra kerja 10 15,64 komunikasi dengan konsumen 6 9,45 komunikasi dengan pemasok 6 9,46 mencari informasi desain 5 7,8

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 20 di atas, dari 64 responden, ternyata sebesar 21 responden atau 32,8 %. menyatakan mencari informasi. Yang menyatakan memasarkan produk mencapai 16 responden atau 25,0 %, yang menyatakan komunikasi dengan mitra kerja mmencapai 10 responden atau 15,6 %. Yang menyatakan komunikasi dengan konsumen mencapai 6 responden atau 9,4 %. Yang menyatakan komunikasi dengan pemasok mencapai 6 responden atau 9,4 %. Yang menyatakan mencari informasi desain hanya 5 reponden atau 7,8 %.

TABEL. 21PROFESIONAL PEMANFAATAN MENGAKSES INTERNET

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

211

Page 28: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

No Pemanfaatan Komputer dan mengases internet Frequency Percent1 Perlu penjelasan, tentang pemanfaatan IT 24 37,52 Dapat dioperasionalkan sendiri dan diakses sendiri 22 34,42 Masih perlu adanya dukungan ahli dibidang IT 18 28,1

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 21 di atas dari 64 responden ternyata 24 responden atau 37, 5% menyatakan. Perlu penjelasan, tentang pemanfaatan IT. Dapat mengoperasionalkan sendiri dan mengakses sendiri, mencapai 22 responden atau 34,4 %, yang menyatakan masih adanya dukungan mencapai ahli dibidang IT, mencapai 18 responden atau 28,1 %. Yang menyatakan

TABEL 22KEBUTUHAN TI UNTUK MELAKSANAKAN USAHA

No Kebutuhan TI dalam usaha Frequency Percent1 Sangat diperlukan dalam pengembangan usaha 26 40,62 Belum/Tidak perlu dukungan 21 32,82 Tidak begitu besar mendukung 17 26,6

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 21 di atas dari 64 responden ternyata 26 responden atau 40,6 % menyatakan TI sangat diperlukan dalam pengembangan usaha. Yang menyatakan TI tidak begitu besar mendukung mencapai 21 responden atau 32,8 %. Tidak begitu besar mendukung mencapai 17 responden atau 26,6 %

TABEL. 23

ALASAN KEBUTUHAN TI BAGI PENGEMBANGAN USAHA

No Alasan pemanfaatan TI Frequency Percent1 Jika belum memiliki internet akan memanfaatkan warnet

supaya tetap bisa memperoleh informasi.28 43,8

2 Saya ingin mengakses informasi bila kami telah mempunyai kemampuan

21 32,8

3 Berusaha semaksimal mungkin menyediakan perangkat keras & Lunak bagi pemanfaatan TI

15 23,4

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 22 di atas dari 64 responden atau 28 responden atau 43,8 %, menyatakan bila dirasa perlu memanfaatkan TI bagi usaha, berusaha semaksimal mungkin menyediakan perangkat keras & lunak mencapai 15 responden atau 23,4 menyatakan Saya ingin mengakses informasi bila kami telah mempunyai

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

212

Page 29: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

kemampuan untuk melaksanakan mencapai 21 responden atau 32,8 %.

TABEL. 24ALASAN BILA ADA GANGGUAN TI

No Jika TI mengalami gangguan Frequency Percent1 Mencari warnet untuk tetap bisa

mengakses TI27 42,2

2 Menunggu perbaikan dan bantuan penyelesaiannya

23 35,9

3 Sementara tidak menggunakan TI 14 21,8Total 64 100,0

Sumber data primer diolah

Pada tabel 24 di atas dari 64 responden ternyata 27 responden atau 42,2 % menyatakan Bila mengalami gangguan TI, mencari warnet untuk tetap bisa mengakses TI. Yang menyatakan menunggu perbaikan dan bantuan penyelesaiannya mencapai 23 responden atau 35 %. Yang menyatakan sementara tidak menggunakan TI mencapai 14 responden 21,8 %.

TABEL.25ALASAN MENGGUNAKAN TI DALAM MENGEMBANGKAN USAHA

No Keunggulan menggunakan TI Frequency Percent1 Membantu sekali usaha saya 22 34,32 Kurang berarti dalam membantu usaha saya 22 34,33 Tidak memberi bantuan pada usaha saya 20 31,4

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel. 25 di atas dari 64 responden ternyata 22 responden atau 34,3 % menyatakan menggunakan TI, Membantu sekali usaha saya, Yang menyatakan kurang berarti dalam membantu usaha saya mencapai 22 responden atau 34,3 %. Yang menyatakan Tidak memberi bantuan pada usaha saya mencapai 20 responden atau 31,4 %.

TABEL. 26USAHA SATU TAHUN DIBANDING TAHUN SANG SAMA SAAT INI

No Omset usaha satu tahun dibulan yang sama Frequency Percent1 Meningkat tajam 29 45,32 Cenderung stabil tidak berubah 26 40,63 Mengalami penurunnan 9 14,1

Total 64 100,0 Sumber data primer diolah

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

213

Page 30: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Pada tabel. 26 di atas dari 64 responden, ternyata 29 responden atau 45,3 % menyatakan setelah menggunakan TI, omset usaha satu tahun dibulan yang sama, meningkat tajam 29 responden atau 45,3 %. Yang menyatakan cenderung stabil tidak berubah mencapai 26 responden atau 40,6 %. Yang menyatakan mengalami penurunnan mencapai 9 responden atau 14,1 %.

TABEL. 27PRODUKTIVITAS DAN EVISIENSI KERJA SETELAH PEMANFAATAN TI

No

Produktivitas dan evisiensi kerja Frequency Percent

1 Produktifitas dan efisiensi kerja saya & stap meningkat 28 43,72 tidak terjadi perubahan yang signifikan 27 42,23 malah cenderung menurun 9 14,1

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel. 27 di atas dari 64 responden ternyata 28 responden atau 43,7 %, menyatakan setelah menggunakan TI Produktifitas dan efisiensi kerja saya & stap meningkat. Yang menyatakan tidak terjadi perubahan yang signifikan mencapai 27 responden atau 42,2 % yang menyatakan cenderung menurun mencapai 9 responden 14,1 %.

TABEL.28

ALASAN DALAM USAHA MENGALAMI PENINGKATAN OMSET

No Peningkatan omset usaha disebabkan Frequency Percent1 Meningkatnya pemahaman pasar akan usaha

Yang saya lakukan29 45,3

2 Meningkatnya jaringan informasi yang saya buat 19 29,73 Meningkatnya kebutuhan pasar akan produk saya 16 25,0

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel 28 di atas dari 64 responden ternyata 29 responden atau 45,3 % menyatakan meningkatnya pemahaman pasar akan usaha yang saya lakukan. Yang menyatakan meningkatnya kebutuhan pasar akan produk saya, sebesar 16 responden atau 25 %. Yanga menyatakan Meningkatnya jaringan informasi yang saya buat sebesar 19 responden atau 29,7 %.

TABEL .29

BILA OMSET MENURUN DALAM USAHA DISEBABKAN

No kemerosotan omset usaha dikarenakan Frequency Percent

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

214

Page 31: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

1 Menurunnya kebutuhan pasar atas produk produk usaha saya

26 40,6

2 Produk usaha saya mulai tidak diminati pasar 23 36,03 Terbatasnya jaringan informasi 16 25,0

Total 64 100,0Sumber data primer diolah

Pada tabel. 28 di atas dari 64 responden ternyata 26 responden atau 40,6 % menyatakan jika mengalami kemerosotan disebabkan karena Menurunnya kebutuhan pasar atas produk usaha saya. Yang menyatakan produk usaha saya mulai tidak diminati pasar mencapai sebesar 23 responden atau 36 %. Yang menyatakan Terbatasnya jaringan informasi mencapai sebesar 15 responden atau 23,4%

TABEL.30

KEBUTUHAN BIMBINGAN TEKNIS DALAM USAHA

No Kebutuhan bimbingan teknis Frequency Percent1 Sangat kami butuhkan 38 59,42 Saya kira tidak begitu perlu 23 6,33 Saya tidak begitu perlu bimbingan 3 9,4

Total 64 100,0 Sumber data primer diolah

Pada tabel. 30. di atas dari 64 responden ternyata 38 responden atau 59,4 % menyatakan, Sangat kami butuhkan. yang menyetakan Saya kira tidak begitu perlu mencapai 23 responden atau 6,3 %. Yang menyatakan Saya tidak begitu perlu bimbingan mencapai sebesar 3 responden atau 9,4 %.

TABEL. 31KEMPAMPUAN TI DALAM PENGEMBANGAN USAHA

No TI telah mampu untuk pengembangan usaha Frequency Percent1 Sangat membantu sekali pengembangan usaha

saya40 62,5

2 Tidak begitu membantu masih perlu bimbingan khusus

20 31,3

3 Lebih penting bimbingan khusus 4 6,2Total 64 100,0

Sumber data primer diolah

Pada tabel. 31 di atas dari 64 responden ternyata 40 responden atau 62,5 % menyatakan TI sangat membantu sekali

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

215

Page 32: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

pengembangan usaha saya. Yang menyatakan Tidak begitu membantu masih perlu bimbingan khusus mencapai 20 responden atau 31,3 %. Yang menyatakan Tidak begitu membantu masih perlu bimbingan khusus mencapai 4 responden atau 6,2 %.

TABEL. 32

RUTINITAS PENGUSAHA DALAM MENGGUNAKAN TI

No Menggunakan teknologi informasi Frequency Percent1 Sangat sering 32 50,02 jarang sekali 17 26,63 Tidak Pernah 15 23,4

Total 64 100,0 Sumber data primer diolah

Pada tabel. 32 di atas dari 64 responden ternyata 32 responden atau 50 %, menyatakan Sangat sering menggunakan TI. Yang menyatakan jarang sekali mencapai 17 responden atau 26,6 %. Yang menyatakan tidak pernah mencapai 15 responden atau 23,4 %.

TABEL. 33ALASAN PENGUSAHA TIDAK MENGGUNAKAN TI

No Menggunakan teknologi informasi Frequency Percent1 Karena dukungan finansial terbatas 28 43,72 Karena tidak memiliki keahlian 22 34,43 Karena belum memerlukan 14 21,9

Total 64 100,0 Sumber data primer diolah

Pada tabel. 33 di atas dari 64 responden ternyata 28 responden atau 43,7 menyatakan tidak menngunakan TI (teknologi informasi) karena dukungan finansial terbatas. Yang menyatakan karena tidak memiliki keahlian TI mencapai 22 responden atau 34,4 % yang menyatakan belum memerlukan TI mencapai 14 responden atau 21,9 %.

TABEL. 34ALASAN TIDAK MENGGUNAKAN TI

No Menggunakan teknologi informasi Frequency Percent1 Menambah beban kerja karena usaha saya belum

perlu TI26 40,6

2 Tanpa Tehnologi Informasi usaha saya sudah jalan

20 31,3

3 Usaha saya tidak pantas bila pakai TI 18 28,1Total 64 100,0

Sumber data primer diolah

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

216

Page 33: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Pada tabel. 34 di atas dari 64 responden ternyata 26 responden atau 40 % menyatakanm bahwa bila belum/tidak menggunakan TI bagi usaha. Karena menambah beban kerja. Yang menyatakan usaha saya tidak pantas bila pakai TI, Yang menyatakan tanpa Tehnologi Informasi usaha saya sudah jalan, mencapai 20 responden atau 31,3 %. Yang menyatakan usaha saya tidak pantas bila pakai TI, mencapai 18 responden atau 28,1 %.

4.3 Pembahasan/interpretasi hasil analisis

Sesuai hasil penelitian yang telah dibahas dimuka bahwa peran Sistem informasi managemen (SIM) dilingkungan UKM dan Koperasi mendiskripsikan, peran SIM dalam meningkatkan usaha dilingkungan UKM dan Koperasi melalui teknologi Informasi sudah berjalan namun, belum maksimal dikarenakan para pengusaha di Kab. Lombok Timur masih banyak kendala yang dihadapi yakni; Pertama, hanya akan menambah beban karena memang belum adanya dukungan dari semua sistem (sosiosfer),semua peradaban, termasuk didalamnya peradaban informasi mempunyai sistem energi, sistem teknologi, sistem ekonomi, sistem produksi dan distribusi yang terkait erat satu sama lain dan bersama-sama membentuk suatu lingkungan (sphere) ”teknosfer” semua beradaban juga mempunyai semacam ekologi yang terdiri dari sistem sosial, sistem budaya dan sistem politik, yaitu suatu sosiofer. Belum adanya dukungan tersebut maka, usaha di lingkungan UKM dan Koperasi sebagian besar masih belum menggunakan TI, yakni. Mencapai Sebesar 4,6 persen. Kedua, Para pengusaha di Lombok Timur juga mengungkapkan jika dukungan finansial kurang memadahi, mencapai sebesar 43,7 persen. Hal ini memang yang terjaring dalam penelitian adalah usaha kecil menengah.

Teknologi informasi dan komunikasi sangat membantu sekali didalam mengembangkan usaha dan sangat dibutuhkan tetapi karena keterbatasan dana dan tenaga ahli teknologi informasi belum memadai, dikalangan usaha kecil menengah dan koperasi sehingga merupakan kendala utama untuk mengoperasionalkan teknologi informasi dan hal tersebut. Perlu penjelasan dan penerangan dari pihak terkait tentang pemanfaatan

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

217

Page 34: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Teknologi informasi yang mencapai 37,7 persen. Serta bimbingan teknis bagi pengembangan usaha masih sangat dibuhkan mencapai 59,4 persen.

Penggunaan Teknologi informasi dikalangan usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi masih sebatas memiliki/penggunaan perangkat keras (komputer). Yang mencapai 73,6 persen. Computer selalu digunakan setiap hari yakni mencapai 45,3 persen dan rata-rata pengusaha di Kab. Lombok timur sudah memiliki komputer sejak satu tahun yang lalu. Yakni mencapai 37,5 persen. Sedangkan komputer digunakan untuk menjalankan sistem informasi yakni mencapai 32,8 persen. Dan untuk mencari informasi mencapai 32,8 persen.

Handphone di kalangan pengusaha UKM dan Koperasi merupakan alat komunikasi yang sangat penting keberadaannya dan harus dimiliki oleh kalangan pengusaha mencapai sebesar 82,8 persen. Telepon juga menjadi alat komunikasi nomor dua yang kepemilikannya, harus dimiliki mencapai 81,3 persen. Sedang teknologi informasi yang paling membantu didalam menjalankan usaha adalah handphone mencapai 43,6 persen.

Diantara ke lima TI yang paling banyak dimiliki/ menggunakan yakni; Telepon, Handphone, Faximail, Komputer, Internet yang paling banyak dimiliki responden untuk akses informasi, transaksi, dll adalah Handphone (telephon genggam) Yakni mencapai 43,7 Persen. Mengapa responden senang memakai Handphone alasan yang diungkapkan lebih praktis dibanding telepon rumah karena handpone dapat diwaba kemana saja pergi, tanpa ada batas waktu jarak dan ruang, untuk berkomunikasi dengan siapun yang ingin menyampaikan pesan. Baik pesan singkat (SMS) maupun berkomunikasi langsung. Antara pelanggan dan pemasok juga lebih mudah untuk mengontak.

Handphone banyak dimiliki/digunakan dikalangan usaha milik perseorangan, untuk berkomunikasi secara timbal balik antara pengusaha dengan pelanggan maupun menjalankan usahanya di sektor perdagangan.

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

218

Page 35: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Kelebihan Teknologi informasi (internet), di mata pengusaha di Kab, Lombok timur menyatakan TI sangat penting untuk mengembangkan usahanya namun karena keterbatasan dana, untuk menggunakan Teknologi Informasi masih sebatas komputer saja. Meskipun pengusaha di Kabupaten lombok Timur sudah ada yang terkoneksi memanfaatkan internet namun masih belum maksimal. karena keterbatasan dana dan tenaga ahli masih terbatas tidak seperti di jawa. Sedangkan di kabupaten Lombok timur masih menjadi kendala utama.

Bila pengusaha mengalami kemerosotan omset, disebabkan karena Menurunnya kebutuhan pasar atas produk usaha perusahaan. Sedangkan bila mengalami peningkatan dalam usaha dikarenakan Meningkatnya pemahaman pasar usaha yang lakukan oleh para pengusaha.

Perusahaan yang telah menggunakan Teknologi Informasi, seandainya mengalami gangguan, pengusaha berusaha mencari warnet untuk tetap mengakses Teknologi Informasi. Bila dirasa perlu pemanfaatan TI bagi usaha yang dilakukan. Bila belum memungkinkan penyediaan perangkat tersebut, pengusaha akan memanfaatkan warnet supaya tetap bisa memperoleh informasi.

Rutinitas menggunakan TI meski mencapai 50 persen namun masih sebatas komputer dan Handphone, alasannya karena pengusaha baru mampu untuk memiliki komputer dan membantu sekali untuk aktivitas sehari-hari bisa digunakan untuk penghitungan, pemograman dan administrasi dan lainnya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dalam penelitian ini, mendiskripsikan peran sistem informasi managemen (SIM) dalam meningkatkan usaha dilingkungan UKM dan Koperasi melalui teknologi Informasi sudah berjalan namun, belum maksimal dikarenakan para pengusaha di Kab. Lombok Timur masih banyak faktor yang dihadapi yakni; Pertama, dukungan

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

219

Page 36: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

finansial kurang memadahi, mencapai sebesar 43.7 persen.Kemudian jika menggunakan teknologi informasi hanya akan menambah beban bagi pengusaha karena kurangnya faktor yang mendukung seperti sistem sosial, sistem budaya dan sistem politik, sehingga sebagian besar UKM dan Koperasi belum memiliki/menngunakan Teknologi informasi dan yang menyatakan belum menggunakan TI. yakni. Mencapai Sebesar 40.6 persen.

Hasil pengambilan sample responden sebagaimana di sebutkan dalam bab terdahulu, diketahui bahwa responden yang berhasil dijaring di dalam penelitian ini, sebagian besar adalah perusahaan dengan bentuk perorangan (PO) mencapai 76.6 Pada urutan kedua adalah perusahaan yang berbentuk Commanditer Veerenenging (CV) mencapai 51.6 persen dan yang berbentuk koperasi mencapai 29.7 persen sedangkan berbentuk PT mencapai 18.7 persen.

Jenis usaha perdagangan merupakan jenis usaha yang paling banyak digeluti oleh responden, yakni mencapai 43.8 persen, jenis uaha jasa mencapai 25,0 persen, perindustrian mencapai 20.3 persen, pertanian mencapai 6.3 persen, perikanan mencapai 4.7 persen.

Masih tingginya beaya koneksi dan belum dimilikinya tenaga IT merupakan sebab utama mengapa para pengusaha didalam mengembangkan usahanya belum terkoneksi dengan internet. Dalam hal ini dukungan finansial yang kurang memadahi sebesar 43.7 persen responden menyatakan tidak terkoneksi ke internet karena menurut mereka beaya untuk koneksi internet mahal. Sedang karena keterbatasan tenaga ahli yakni; 34.4 persen perusahaan beralasan belum memiliki tenaga ahli tentang IT. Pada intinya kendala utama perkembangan pemanfaatan TIK .

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang telah mampu memberikan nilai tambah bagi manusia ternyata telah pula dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan sebagai sarana kerja yang diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan usaha. Sebagian besar perusahaan perusahaan di kabupaten

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

220

Page 37: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

Lombok Timur ternyata telah memanfaatkan komputer (TI) sebagai sarana kerja, mulai dari sekedar sebagai sarana pengolah data dan bantuan administrasi, sampai sebagai sarana promosi dan transaksi, meski jumlah untuk yang sampai pada tahap transaksi masih belum begitu besar, namun menunjukkan suatu kondisi yang menggembirakan, terutama dari sisi penggunaan komputer sebagai alat bantu kerja, Yang mencapai 73.6 persen.

Kesadaran akan manfaat penggunaan Teknologi Informasi bagi peningkatan usaha nampak memang telah tumbuh di dalam organisasi perusahaan, meski dalam pemanfaatannya masih belum maksimal sejalan dengan kapasitas dan kemampuan teknologi TI yang sebenarnya bisa dimanfaatkan. Karena kelebihan komputer bila dihubungkan dengan jaringan akan mampu menjadi sarana promosi dan transaksi perusahaan yang akan banyak memangkas penggunaan waktu dan biaya masih belum termanfaatkan secara optimal, yakni sebagian besar perusahaan penggunaan komputer masih sekedar sebagai alat bantu administrasi, belum dimanfaatkan sebagai serana komunikasi dan transaksi.

5.2. Saran

Untuk lebih mengoptimalkan penggunaan Ti dan pemanfaatannya, pemerintah perlu terus mengupayakan agar biaya koneksi internet menjadi semakin murah dan terjangkau masyarakat. Rendahnya biaya koneksi tidak saja akan mendorong pertumbuhan UKM dan Koperasi namun juga berdampak pada sektor yang lain seperti sektor pendidikan, maupun kebudayaan mengingat internet merupakan sumber informasi dan ilmu yang demikian komplit dan cepat perkembangannya.

Bantuan konsultan TI bagi UKM dan koperasi perlu dilakukan oleh Pemerintah agar mereka mampu memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi sebagai bagian dari upaya untuk pengembangan usaha, sehingga tidak semakin lebar jurang pemisah antara yang mampu menggunakan dan yang tidak mampu menggunakan TI.

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

221

Page 38: 1-Jurnal-6_Trisnani

KomMTi – Volume : 2, No. : 6 / Desember 2008

DAFTAR PUSTAKA

Alter, S. 1992, Information System A Manajemen Persepective, The Benjamin/Cumming Publising Co.

Burch, J. 1989, Information Systems Theory and Practice; Jonh Weley & Sons, Inc,.

Kadir, A. 2003, Pengenalan Teknologi Informasi. Yogjakarta Offset.

Laudon. Kenneth C. & JANE P. Laudon. Th 2008, MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Managing the digital firm Sistem Informasi Manajemen Mengelola perusahaan digital Edisi Kesepuluh, Penerbit salemba Empat.

Pace R. Wayne. & Faules Don F. Th 2006, KOMUNIKASI ORGANISASI Setrategi Meningkatkan Perusahaan, Bandung, Diterbitkan oleh PT Remaja Rosdakarya.

Panuju Redi Th 2001, KOMUNIKASI ORGANISASI. dari Konseptual-Teoritis ke Empirik, Yogyakarta, Penerbit Pustaka Pelajar.

Rakhmat Jalaluddin, Drs.,MSc. 1965, Metode Penelitian Komunikasi CV Bandung, Penerbit Remaja Karya.

Singarimbun, M. dan Sofian Efendi. 1995, Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Uchjana Effendy Onong, Drs., MA. 1984, SISTEM INFORMASI DALAM MANAJEMENS Bandung.

http://id.wikipedia.org/wiki/ilmu/komputer.

Peraturan UU. Peraturan Pemerintah.

__________________________________________________________________________Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi Wilayah V Surabaya

222


Recommended