+ All Categories
Home > Documents > 1. Uji Laboratorium 1

1. Uji Laboratorium 1

Date post: 08-Mar-2016
Category:
Upload: arluky-novandy
View: 284 times
Download: 31 times
Share this document with a friend
Description:
Siknifikansi Hasil Uji BBM Penerbangan untuk memantau mutu BBM Penerbangan

of 77

Transcript
  • OLEH:TIM AVIASIPENGUJIAN MUTU BMPP DI LABORATORIUMDISAMPAIKAN PADAREFRESHING STTK AVIATION

  • Data PersonalNama: Arluky NovandyTempat/Tgl Lahir: Sby, 19 Sept 1974Pendidikan: S1 Teknik KimiaUnit: Pusdiklat Migas CepuJabatan: Widyaiswara MudaHome Base: Laboratorium Uji Minyak

    *

  • *1. PERSYARATAN / SPESIFIKASISpesifikasi merupakan batas-batas mutu (minimum dan maksimum) yang telah dikembangkan atas dasar percobaan dan kerja sama antara produsen, pabrikasi mesin dan pemakai.Spesifikasi Avtur dan Avgas diatur oleh DirJen Migas, mengacu DERD (Directory Engine Research & Development) maupun Def Stan (Defence Standard).

    2. METODE UJI STANDARSpesifikasi suatu bahan bakar meliputi batasan : uji sifat fisika, kimia dan unjuk kerja mesin. Menggunakan metode standar:ASTM (American Society for Testing and Materials)IP(Institute of Petroleum)PENDAHULUAN

  • *3. PERSYARATAN DAN METODE UJIa. Bahan Bakar Minyak Jenis AvturStandard Bulk Properties. (lihat Tabel 1)Sifat utama (pokok dan penting) yang berpengaruh terhadap performance bahan bakar diperlukan perubahan komposisi kimia yang cukup besar (mayor change) (lebih dari 5 - 10 %) untuk menghasilkan perubahan yang besar. Bersifat saling mempengaruhi dalam arti apabila salah satu sifat berubah, maka sifat yang lain akan berubah atau terpengaruh (bersifat dependent).Standard Trace Properties (lihat tabel 1). Merupakan sifat hidrokarbon yang sangat mudah berubah, hanya diperlukan sedikit perubahan (minor change) komposisi kimia (kurang dari 1 %) untuk menghasilkan perubahan yang besar. Bersifat independent

  • *3. PERSYARATAN DAN METODE UJI b. Bensin Penerbangan (Avgas 100 dan Avgas 100 LL) Dari segi bahan bakar maka untuk mengatasi / mencegah terjadinya kegagalan mesin maka Avgas harus mempunyai/memenuhi 5 sifat-sifat penting (lihat Tabel 2).

    c. PelumasBeberapa sifat utama dari Pelumas dapat dilihat pada (Tabel 3).

  • *Uji Resertifikasi(1) Bila terkontaminasi dengan bahan bakar bertimbal(2) Dilakukan di tanki timbun, atau segera diuji setelah contoh diambil dari tanki timbun(4) Bila Jet A-1 diterima dari kapal dengan menggunakan pipa tembaga ke dalam tanki timbun, maka uji ini harus dilaksanakan.(3) Diperiksa jika diperlukan

    Jet A-1AvgasAppearance/ColourXXSaybolt ColourX-DistillationXXFlash PointX-DensityXXReid Vapour Pressure-XFreezing PointX-Corrosion (copper)XXExistent GumXXLeaad Content(1)XKnock Rating (Motor Method) Lean-XConductivity(2)-MSEP(3)-Thermal Stability (JFTOT)(4)-

    *

    KAPAN UJI RESERTIFIKASI DILAKUKAN ?

  • *Uji PeriodikDilakukan di tanki timbun, atau segera diuji setelah contoh diambil dari tanki timbunDiperiksa jika diperlukan

    Jet A-1AvgasAppearance/ColourXXSaybolt ColourX-DistillationXXFlash PointX-DensityXXReid Vapour Pressure-XCorrosion (copper)XXExistent GumXXLead Content-XKnock Rating (Motor Method) Lean-XConductivity(1)-MSEP(2)-

    *

    KAPAN UJI PERIODIK DILAKUKAN ?

    *

    APPEARANCE CHECK (JIG 2 ISSUE 11)

    *

    VISUAL CHECK (JIG 2 ISSUE 11)

  • *ASTM D 4176I. RUANG LINGKUPuntuk estimasi adanya air bebas tersuspensi dan kontaminasi partikel padatan dalam produk minyak.

    II. TERMINOLOGIAir bebas : air yang dapat larut secara berlebihan dalam fuel dan nampak sebagai kabut atau kekeruhan atau sebagai butiran.Partikel padatan : partikel padat atau semi-padat yang kadang disebut sebagai sedimen atau lumpur (silt) yang ada dalam fuel, sebagai hasil kontaminasi oleh debu, korosi, ketidakstabilan fuel maupun kerusakan coating.Clear and Bright : suatu kondisi dimana fuel tidak nampak adanya butiran air atau partikel padatan dan bebas dari kekeruhan kabut.

    III. PERALATANGelas jernih, 1 LBar Chart, (bisa dibuat sendiri)Satu seri foto standar HazeAPPEARANCE

  • *IV. RINGKASAN METODEProsedur 1 :Sejumlah 900 mL fuel yang ditempatkan dalam beaker 1 L diuji secara visual untuk kejernihannya.Contoh dipusarkan dan diuji secara visual adanya butiran air atau partikel sediment dibawah pusaran (vortex). Prosedur 2 :Sejumlah 900 mL fuel yang ditempatkan dalam beaker 1 L diuji secara visual untuk kejernihannya.Tingkat kejernihan dinilai dengan menempatkan Bar Chart Standar dibelakang gelas beaker dan bandingkan secara visual terhadap foto nilai kekeruhan standar.

  • *Batasan Avgas maupun Avtur adalah:

    Clear, bright and visually free from solid matter and undisolved water at ambient temperature.Untuk BBMP digunakan Prosedur 1Berdasarkan Rekomendasi defstand 91-91 dan 91-90

  • Ada dua kondisi uji, yaitu :Kondisi uji lapanganKondisi uji laboratorium

    Bila dilakukan kondisi uji lapangan :Baik prosedur 1 maupun prosedur 2 dilakukan segera setelah sampling dan pada temperatur kondisi penyimpanan

    Bila dilakukan kondisi uji laboratorium :Baik prosedur 1 maupun prosedur 2 dilakukan setelah sample telah mencapai temperatur uji yang diinginkanContoh uji tidak boleh di subsampling (langsung dari botol sample saat pertama kali diterima

  • PelaporanUntuk prosedur 1 : a. Hasil dari uji ditunjukkan bagus (pass) jika : a.1. contoh dinyatakan clear and bright secara visual a.2. jika tidak ada air atau partikulat pada bagian bawah pusaran.b. Hasil dari uji dilaporkan tidak bagus (fail) jika tidak memenuhi kriteria dari a.1 dan a.2. Catat pula alasannya bila dinyatakan tidak bagusSecara individu, laporan bisa juga ditulis sebagai berikut :Free WaterPass (absent) or Fail (present)ParticulatesPass (absent) or Fail (present)

  • Prosedur 2 (Non BBM Penerbangan) :

  • PARTIKULAT

  • Kemungkinan adanya Partikulat dari Hasil Proses

  • Proses-proses yang menggunakan katalis dalam proses pengolahan avtur :

  • Particulate ASTM D 5452

  • Fuel Particle Counter IP 564 (portable)

  • Pengaruh ukuran Partikel terhadap waktu settling air dan padatan di BBMP

    Semakin besar ukuran partikel semakin cepat waktu settling

  • *I. RUANG LINGKUPUntuk menentukan density, specific gravity atau API-gravity memakai alat hydrometer gelas dari contoh crude oil atau produk-produknya. Hasilnya diubah ke standar temperatur 150C atau 60/60 0F, menggunakan tabel reduksi pada ASTM D 1250.

    II. TERMINOLOGIDensity = berat cairan per unit volume, kg/L maupun kg/m3Relative Density (Specific Gravity) = perbandingan berat dari sejumlah volume tertentu suatu cairan terhadap berat dari volume yang sama dari air murni pada temperatur yang sama. 141,5 API Gravity = ------------------- 131,5 SG 60/60 0FDENSITYMETODE HIDROMETER, ASTM D 1298

  • *III. PRINSIP PENGUJIANContoh dituangkan kedalam gelas silinder.Setelah temperatur setimbang, skala thermometer dibaca dan dicatat sebagai observed temperatur. Kemudian hidrometer yang sesuai dimasukkan dan dibiarkan mengapung dengan bebas, skala dibaca dan dicatat sebagai observed hydrometer Bila perlu gelas silinder dan isinya ditempatkan pada penangas untuk menghindari adanya variasi perubahan temperatur selama pengamatan.IV. PERALATANHydrometer standar: skala Density, skala SG atau skala API-gravity.Thermometer ASTM 12 C (density) atau 12 F (SG)Gelas silinder

  • *

  • *TermometerHidrometer Density atau SG

  • *Koreksi Hasil observed ke standard

    Hasil pengamatan sebagai observed value, dan untuk melaporkan hasil pada keadaan standar perlu dilakukan koreksi menggunakan tabel ASTM 1250.

    Tabel 53A atau 53B, bila digunakan Hydrometer Skala Density untuk Density at 150 C. Tabel 23A atau 23B, bila digunakan Hydrometer Skala SG untuk SG 60/600F.Tabel 5A atau 5B, bila digunakan Hydrometer Skala API-gravity untuk API-Gravity. Khusus untuk pelumas dikoreksi dengan tabel 53D

  • *Contoh Tabel 53B

  • *Contoh Tabel 53B

  • *Salah satu tata cara membaca Tabel ASTM D 1250Pada tabel terdapat :a. Lajur vertikal = V yaitu lajur dari atas kebawah (Observed Temperatur, deg F).b. Lajur horisontal = H yaitu lajur dari kanan kekiri (Observed Specific Gravity).Terdapat 4 kemungkinan dalam tata cara membaca tabel untuk memperoleh SG 60/60 0F

    VHPenyelesaianAdaAdaDibaca langsung (Tanpa interpolasi)Tidak adaAda1 x InterpolasiAdaTidak ada1 x InterpolasiTidak adaTidak ada3 x Interpolasi

  • *VI. KETELITIANProduk Transparent / Nonviscous

  • ADAKAH PERBEDAAN ANTARA HYDROMETER DAN THERMOHIDROMETER ?

  • Kenapa THERMOHYDROMETER TIDAK DIGUNAKAN UNTUK PENGUJIAN AVTUR ?KARENA METODENYA ASTM D 6822, SEDANGKAN YANG DIREKOMENDASI OLEH Defstand 91-91 adalah ASTM D 1298

  • BAGAIMANA DENGAN ALAT UJI INI ?

  • *I. RUANG LINGKUPUntuk penetapan Density atau Relative Density dari produk minyak bumi dan minyak kental yang pada temperatur uji antara 15 35 0C berupa cairan. Pada metode uji ini density dinyatakan sebagai g/mL atau kg/m3.

    II. TERMINOLOGIDensity : massa per unit volume pada suhu tertentu.Relative Density : perbandingan dari density bahan pada suhu tertentu terhadap density air pada suhu tertentu. DENSITYDIGITAL DENSITY- METER, ASTM D 4052

  • *III. RINGKASAN METODESejumlah kecil ( 0,7 mL ) contoh cair dimasukkan dalam tabung osilasi, Perubahan dalam frekuensi osilasi yang diakibatkan oleh perubahan dalam massa dari tabung yang digunakan dalam kaitannya dengan data kalibrasi untuk menetapkan density contoh.

    IV. PERALATANDigital Density Analyzer, terdiri :tabung osilasi dan sistem eksitasi elektronikpenghitung frekuensidisplayPenangas airSyringe, volume 2 mLTermometer terkalibrasi

  • *

  • Pengaruh temperatur terhadap density avturBagaimana pengaruh temperatur terhadap density Avtur ?

  • Pengaruh temperatur terhadap volumeBagaimana pengaruh temperatur terhadap volume avtur ?

  • Pengaruh temperatur terhadap panas penguapan BBMPSemakin rendah temperatur minyak maka semakin besar panas yang diperlukan untuk menguapkan avtur per kg nya

  • Kondisi AlternateKondisi saat di metering pada P dan T in situKondisi saat berada di tangki pada P dan T in situKUTIPAN DARI API MPMS CH. 11 SECT. 1 HAL : 13

  • *I. RUANG LINGKUPMetode ini digunakan untuk menentukan daya-hantar listrik (electrical conductivity) dari bahan bakar penerbangan dengan dan tanpa static dissipator additive. 1 pS/m = 1 x 10-12 -1 m-1 = 1 cu = 1 picomho/m

    II. PRINSIP PENGUJIANSetelah dilakukan internal kalibrasi terhadap peralatan, lakukan pembilasan terhadap elektrode dengan material yang akan diuji. Tuangkan contoh ke dalam wadah yang telah bersih dan lakukan pengukuran sesuai petunjuk kerja alat. ELECTRICAL CONDUCTIVITYASTM D 2624

  • *III. PERALATANElektrode (Conductivity cell)Meter pengukur ( Current measuring apparatus ) Wadah yang sesuai dengan volume 1 liter

    IV. BAHAN KIMIAIso Propyl Alkhohol

  • *

  • *Sebelum melakukan pengujian maka bila ditekan M harus menunjukkan angka 000 + 1

  • *Perhatikan angka yang tercetak pada elektrode iniSebelum melakukan pengujian tekan juga C dan harus menunjukkan angka seperti yg tercetak di probe dikali 10 dg toleransi + 5

  • *Pada saat pengukuran : lakukan pembacaan hasil pengukuran tepat pada detik ke 3 stelah stabilJika selesai melakukan pengujian maka cucilah probe dengan menggunakan IPA (isopropil alkohol)

  • *EMCEE Model 11531 unit alat terdiri atas :

  • *EMCEE Model 1153Range Pengukuran :

  • *EMCEE Model 1153Spesifikasi :

  • *EMCEE Model 1153Pengecekan Performa Alat :Pengecekan Angka NOL :Biarkan probe di udara, tekan sensitive switch 1 kali dan tekan lagi jika muncul tulisan EMCEE.Display akan menampilkan angka 0, dan temperatur lingkungan akan ditampilkan juga.Jika tidak menunjukkan angka 0, maka kemungkinan probe diindikasikan terkontaminasi. Maka lakukan prosedur pembersihan.2. Pengecekan Over Range (lebih dari 2K pS/m) :Masukkan probe ke dalam alkohol IPA, kemudian tekan sensitive switch 1 kali, kemudian tekan lagi 1 kali akan muncul EMCEEPada akhir pengujian, jika lampu LED padam, maka display akan menampilkan tulisan OVER, yang selanjutnya mengindikasikan bahwa pengukuran di luar jangkauan. Alat siap digunakan.

  • *EMCEE Model 1153Memulai Uji :Tekan 1 kali sensitive switch yang berlogo MC , kemudian tekan lagi saat muncul tulisan EMCEE.Lampu LED warna merah diatas logo MC akan berkelip, yang menandakan bahwa alat siap untuk melakukan ujiMasukkan probe ke sample sampai 4 lubang probe tercelup semua.Kemudian akan muncul tulisan READ NEW DATALampu merah akan berhenti berkelip tetapi masih tetap mengindikasikan bahwa uji sample masih dalam proses. Biarkan probe tetap tercelup di sample.

  • *EMCEE Model 1153Memulai Uji :Kemudian akan muncul garis putus-putus yang berkelap kelip selama 3 detik saat dilakukan uji sample.Pada akhir uji sample, lampu LED merah akan padam, yang menandakan bahwa uji telah selesai dan alat menyimpan hasil ujinya di memory alat.Kemudian muncul tulisan NEW DATA pS/m, dan kemudian hasil uji di tampilkan di layar.Data ini akan terhapus bila melakukan uji lagi. Artinya data baru akan menghapus data yang lama.

  • *EMCEE Model 1153Membersihkan Alat :Pada penggunaan alat yang normal, probe harus dibersihkan dengan Toluen atau campuran Heptan+IPA, dan kemudian dikeringkan di udara.Probe dapat dilepaskan dengan cara memutar konduktor terluar berlawanaan arah jarum jam.Umumnya probe di cuci dengan cara dibilas dengan alkohol, yang kemudian dibilas lagi dengan Toluen (atau dengan sample yang akan diuji)Jika cell dari probe kontak dengan air dan alat dalam keadaan nyala maka pembacaan skala akan segera mati.

  • *EMCEE Model 1153Membersihkan Alat :Cell yang telah kontak dengan air harus dibilas secara menyeluruh dengan IPA dan dikeringkan dengan aliran udara kering.Alat ada kalanya menunjukkan angka yang tidak bisa pas diangka NOL. Hal ini mungkin disebabkan oleh pembentukan kondensasi di permukaan cell. Kondensasi ini disebabkan karena alat diambil dari tempat yang dingin atau dari lingkungan yang kering ke ligkungan yang lembab.Sebaiknya simpan alat di suhu antara 2 5 oC.

    *

    BAGAIMANA MENGKALIBRASI CONDUCTIVITY UNIT MERK EMCEE

  • *MAIHAK METER (Analog Type)Tekan bersama-sama (bila pembacaan saat menekan tombol hijau saja menunjukkan angka lebih dari 600), kemudian hasil pembacaan di kali 2

  • Bagaimana bila hasil uji ELCON lebih kecil dari Spesifikasi ?Bagaimana bila hasil uji ELCON lebih besar dari Spesifikasi ?Bagaimana bila di tambah dengan aditif ?Bila ditambah dengan aditif tersebut, adakah uji lainnya yang berpengaruh ? Mengapa ?Bagaimana hasil uji ELCON bila terdapat perubahan temperatur pada avtur?

  • Pengaruh Temperatur Terhadap Conductivity BBMPDari grafik disamping, adakah cara lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan CU avtur selama distribusi selain dg selalu menambahkan aditif SDA?

  • Ada beberapa senyawaan yang bisa meningkatkan electrical conductivity avtur, al :senyawaan dari garam-garamansenyawaan basasenyawaan asamInjeksi gas CO

  • PENGUJIAN WARNA ASTM D 156Properti Warna Avtur

    Sebenarnya warna tidak mempengaruhi performa pembakaran dari avtur, tetapi dimaksudkan sebagai alat control di refinery (selama proses pengilangan)Selain itu warna yang jernih dapat menarik perhatian customerWarna, di proses kilang juga dimaksudkan sebagai derajad kemurnian suatu produk artinya selama proses di kilang adakah kontaminasi dengan jenis produk lainnya

  • INFORMASI TENTANG COLOR SAYBOLT AVTUR

  • Properti Warna Avtur

    Sebenarnya warna tidak mempengaruhi performa pembakaran dari avtur, tetapi dimaksudkan agar menarik perhatian bagi customer

    Tetapi untuk refinery dan sistem distribusi, uji warna diperlukan sebagai indikasi lamanya penyimpanan Avtur di tangki storage dan adanya kontaminasi

  • ADA BEBERAPA PENYEBAB BERUBAHNYA WARNA AVTUR, AL :WARNA AVTUR MENJADI PUCAT MUNGKIN DISEBABKAN KARENA ADA KONTAK ANTARA AVTUR DG MATERIAL YANG TERBUAT DARI GALVANIS, TEMBAGA ATAU AVTUR DISIMPAN DI DRUM YG TERBUAT DARI BAHAN GALVANISBEBERAPA ADITIF TIDAK STABIL UNTUK DISIMPAN DALAM JANGKA WAKTU YG LAMA SEHINGGA MENYEBABKAN WARNA AVTUR BERUBAH (aditif yang digunakan sebaiknya sesuai rekomendasi Defstand 91-91 issue terbaru). KANDUNGAN NITROGEN YG BERLEBIHAN DI AVTURADANYA KONTAMINASI

  • Tabel warna Saybolt Color

  • PERTANYAAN :ADAKAH KETERKAITAN ANTARA UJI WARNA DI LABORATORIUM (ASTM D 156) DAN UJI WARNA DI LAPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MILIPORE TEST ?MENGAPA ?PERLU DIINGAT : PADA UJI WARNA SAYBOLT, CONTOH BOLEH DISARING SEBELUM DIUJI BILA CONTOH SECARA VISUAL ADA PARTIKULATNYA DAN DI LAPORAN HASIL UJI DI TULIS CONTOH DISARING

  • MILIPORE TEST (ASTM D 2276)

  • MILIPORE TEST

  • INTERPRETASI MILIPORE TEST

  • *TABEL 1. : Persyaratan dan Metode Uji AVTUR

    NoPersyaratanMetode UjiStandard Bulk Properties 1Sifat mudah menguap (Volatility) Distilasi (Distillation) Titik Nyala (Flash Point) ASTM D86IP 1702Sifat Operasi pada suhu rendah (Fluidity) Freezing Point Viscosity ASTM D2386ASTM D4453Sifat Pembakaran (Ignition Quality) Smoke Point Naphathalene Content Aromatic ContentASTM D1322ASTM D1840ASTM D1319 /ASTM D63794DensityASTM D4052 /ASTM D12985Specific EnergyASTM D3338 /ASTM D4809

  • *TABEL 1. :Persyaratan dan Metode Uji Avtur

    NoPersyaratanMetode UjiStandard Trace Properties 6Kestabilan (Stability) JFTOT (Jet Fuel Thermal Oxidation Test) Existant Gum ASTM D3241IP 540 / ASTM D3817Korosifitas (Corrosivity) Copper Strip Total Acidity Sulfur Total Sulfur Mercaptan Doctor Test ASTM D130ASTM D3242IP 336ASTM D3227IP 308Pemisahan AirMicroseparometer (MSep) ASTM D39489Sifat Daya hantar Listrik Statis Electrical Conductivity ASTM D262410Lubricity ASTM D5001

  • *TABEL 2. : Persyaratan dan Metode Uji Avgas

    NoPersyaratanMetode Uji1Kualitas Penyalaan (Ignition Quality) Angka Oktana (Octane Number, ON) Performance Number (PN) Specific Energy Kandungan Timbal (TEL Content)ASTM D2700ASTM D909 ASTM D3338ASTM D33412Sifat Mudah menguap (Volatility) Reid Vapor Pressure (RVP) Distilasi (Distillation)ASTM D323ASTM 863Sifat Pengkaratan (Corrosivity) Copper Strip Corrosion Sulfur TotalASTM D130ASTM D12664Sifat Kestabilan (Stability) Existent Gum Oxidation Stability (Potential Gum)ASTM D381ASTM D8735Sifat sifat lain Density Freezing Point Electrical ConductivityASTM D4052ASTM D2386ASTM D2624

  • *TABEL 3. : Persyaratan dan Metode Uji Pelumas

    No.PersyaratanMetode UjiASTMLain1.2.3.4.5.Density at 15 0CKinematic ViscosityPour PointFlash Point C. O. CTotal AcidityD 1298D 445D 97D 93D 974IP 160IP 71IP 15IP 34IP 139

    ****************************************


Recommended