+ All Categories
Home > Documents > 10. How to Write EEG Report

10. How to Write EEG Report

Date post: 06-Mar-2016
Category:
Upload: nursyifa-yusena
View: 27 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Description:
EEG

of 36

Transcript
  • DR.Dr. Kurnia Kusumastuti, SpS(K) FK UNAIR Surabaya.

    HOW TO WRITE EEG REPORT*The 2nd Scientific Meeting Updates in Neurology and Come On VIBandung January 22nd-25th 2015

  • IDEAL*

  • *EEG Clinical significance(Korelasi klinis)

    Diagnosis EEG

    Riwayat penyakit

  • Komponen pelaporan EEG1. Introduksi 2. Deskripsi3. Interpretasi - Impresi : normality degree of abnormality- Korelasi Klinis : korelasi antara temuan EEG dengan gambaran klinis*

  • Introduksi Informasi : Nama, Usia, alamat, tanggal perekamanInformasi lain : lembar tersendiri- Medikasi yg sedang dikonsumsi , terutama yang mempengaruhi EEG- Premedikasi sebelum perekaman- Persiapan khusus : sleep deprivation, penambahan waktu HV- Derajad kesadaran- Keadaan puasa- Elektroda yg digunakan, selain yg dipakai sistem 10-20- Durasi perekaman bila berbeda dg durasi perekaman rutin

    *

  • DeskripsiMeliputiSemua temuan gelombang EEG normal maupun abnormal, Tujuan deskripsi :- mendapatkan laporan yg lengkap & obyektif, -- dapat dimengerti oleh EEGer lain - dapat memberi kesimpulan tentang normalitas/derajad keabnormalannya, tanpa harus melihat rekaman EEGnya.

    *

  • Isi deskripsiIrama dasar Gelombang betaAktifasi dan respon nya :- hiperventilasi- stimulasi fotikAktifitas tidurAktifitas abnormal*

  • Isi Deskripsi irama dasar / aktifitas latar belakang / background activity : Sesuai : International Federation of Societies of EEG and Clinical Neurophysiology Committee on Terminologyfrekuensi, amplitudo, kuantitas, lokasi, simetri atau asimetri, ritmis, regularitas dan reaktifitas terhadap buka dan tutup mata. Frekuensi : Hertz / cycle per second Amplitudo : mV: rata rata : low, medium, highBeta

    *

  • Isi deskripsi prosedur aktifasi rutin :. Buka dan tutup mataHiperventilasi : usaha cukup/kurangDurasi tidur, stadium tidurStimulasi fotik,

    Efek HV dan stimulasi fotik harus didiskripsikan .

    Bila HV/stimulasi fotik tidak dilakukan, harus dicantumkan alasannya.

    *

  • Prosedur aktifasi opsional :

    - sleep deprivation- tidur dengan sedasi- presipitasi bangkitan : video games dll- withdrawal AED

    *

  • Adakah aktifitas abnormal ?Aktifitas abnormal dicantumkan ditempat yang sesuai - saat bangun- saat tidur- saat HV- saat stimulasi fotik*

  • Isi DeskripsiArtefak hanya dicantumkan bila :Meragukan dan bisa merupakan aktifitas serebralTidak biasa/berlebihan, yang dapat memberikan informasi diagnostik (nistagmus )

    *

  • Interpretasi

    Impresi

    Korelasi klinis*

  • Impresi Pernyataan subyektif dari pembaca tentang normal/abnormalitas rekaman.

    Impresi harus singkat dan jelas, karena klinisi biasanya tidak membaca deskripsi tapi langsung membaca impresinya. *

  • Impresi Kalau temuannya abnormal, sebaiknya digradasikan. - Abnormal 1- Abnormal 2- Abnormal 3

    Setelah dikategorikan normal/abnormal dan digradasikan, maka sebaiknya dijelaskan mengapa digradasikan demikian.

    *

  • *

  • *

  • Impresi

    Abnormal I / II / III Severity specificity*

  • Impresi Bila ditemukan banyak abnormalitas maka cukup ditulis 2 atau 3 buah abnormalitas yang paling berat.

    Bila ada rekaman EEG sebelumnya maka bandingkan dengan EEG sekarang.

    *

  • Slow Activity: BSA (Background Slow Activity ),ISA(Intermittent Slow Activity )CSA(Continuous Slow Activity).

    *

  • Isi deskripsiEpileptiform activity : Berbentuk apa : sharp/spike/swc/polispikes dlllokasi ( fokal/general), sinkronitas, kuantitas ( durasi,muncul berapa kali selama rekaman). Bila episodik, apakah periodik ,ritmis , dan ireguler .

    *

  • Epileptiform patternSpikesSharp waveBEDC Spike and wave complexSlow spike and wave complex3Hz SWCPolispikesPLEDsHypsarrhythmiaPhotoparoxysmal responseSeizure patternStatus pattern

    *

  • Pola non epileptiform- Special pattern- Excessive fast- Assymmetry- Periodic pattern- Triphasic waves- Burst Suppression- Background Suppression- Sleep onset REM

    *

  • Special pattern used only in stupor and coma- Alpha coma- Beta coma- Theta coma- Delta coma- Spindles coma*

  • Korelasi klinis Tujuan : untuk menerangkan bagaimana temuan EEG tersebut cocok/tidak cocok dengan gambaran klinis.

    Keterangan ini harus disesuaikan dengan tipe dokter pengirim.

    *

  • Korelasi klinisHati - hati dalam membuat kalimat, bila dokter pengirim kurang paham dengan EEG / ilmu neurologi. EEG dikategorikan abnormal- hanya untuk abnormalitas sedang / berat- hanya bila informasi klinis cukup untuk memberikan pernyataan realistik.- karena mengindikasikan disfungsi serebral

    .

    *

  • Bila - temuannya ringan - informasi klinis kurang

    lebih bijaksana untuk menuliskan :

    mengindikasikan adanya iregularitas minor fungsi serebral*

  • Korelasi klinis*

  • Korelasi klinis*

  • Korelasi klinis*

  • Korelasi klinisHarus dijabarkan :Bila temuan EEG tdk sesuai dg klinisBila temuan EEG disebabkan efek terapi medikasi atau intervensi lain

    EEGer tdk boleh :Menganjurkan perubahan medikasi*

  • Bila diagnosis klinis berbeda dengan temuan EEG

    Harus dijabarkan mengapa bisa terjadi demikianHindari kesan menyalahkan diagnosis klinisHindari memberi kesan bahwa EEG gagal sebagai test pendukung*

  • Korelasi klinisDiperkenankan menganjurkan EEG ulang. ieBila ditemukan perlambatan segera setelah kejang :

    Karena rekaman EEG dibuat segera setelah kejang klinis berakhir,

    EEG ulang akan berguna untuk membedakan apakah - perlambatan yang ada permanen - sementara ( pos iktal)

    *

  • Korelasi klinisJika gambaran klinis jelas, Temuan EEG tidak mendukung

    bisa dianjurkan prosedur aktifasiTidur, perpanjangan HV, sleep deprivation

    memunculkan gelombang yang dikehendaki.

    *

  • Korelasi klinisRekaman normal pada umumnya tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut.

    *

  • *Terima kasih


Recommended