+ All Categories
Home > Documents > 11. Vitamin A

11. Vitamin A

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: anonymous-w1pwfgciy
View: 215 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 12

Transcript
  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    1/27

    HUBUNGAN ANTARA DEFISIENSI VITAMIN A PADA IBU HAMIL DAN KEJADIAN

    DISABILITAS PENDENGARAN PADA BAYINYA DI NEGARA BERKEMBANG

    Penemuan baru yang tea! "#$am%a#&an "aam 'Ge$ta$#(na )#tam#n A "e*#+#en+y,

    A n()e +au$e (* $en$(r#neura !ear#ng ($$ #n t!e "e)e(%#ng -(r"./

    SEMINAR AKHIR DEPARTEMEN

    Untuk memenuhi tugas Departemen Maternitas yang dibimbing oleh

    Ns. Fransiska Imavike, S.Kep. MN dan Ike Nur Hidayat, S.Kep

    D#$u$un (e!,

    KEL0MP0K 1

    . Hendra D!i "ahyono #NIM.$%$&$'$$()

    '. Moh. "hoirul *nam #NIM.$%$&$'$$$+()

    . *rinta Novia Hapsari #NIM.$%$&$'$&$$%)

    +. Monika Sinta De!i #NIM.$%$&$'$$$$)

    %. Ste-ani ulita Sari #NIM.$%$&$'$)

    PR0GRAM STUDI ILMU KEPERA2ATAN

    JURUSAN KEPERA2ATAN FAKULTAS KED0KTERAN

    UNIVERSITAS BRA2IJAYA

    MALANG

    3456

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    2/27

    HUBUNGAN ANTARA DEFISIENSI VITAMIN A PADA IBU HAMIL DAN KEJADIAN

    DISABILITAS PENDENGARAN PADA BAYINYA DI NEGARA BERKEMBANG

    Penemuan baru yang tea! "#$am%a#&an "aam 'Ge$ta$#(na )#tam#n A "e*#+#en+y,

    A n()e +au$e (* $en$(r#neura !ear#ng ($$ #n t!e "e)e(%#ng -(r"./

    SEMINAR AKHIR DEPARTEMEN

    Untuk memenuhi tugas Departemen Maternitas yang dibimbing oleh

    Ns. *yut erdika!ati, S.Kep. an Ida /riyanti, *md. Keb.,SS0.

    D#$u$un (e!,

    KEL0MP0K 5

    . Ni1o 2ostdiana De!i #NIM.$%$&$'$$$'%)

    '. Ni Made /utri /rati!i #NIM.$%$&$'$$$'&)

    . 3aily Maslahatun N. #NIM.$%$&$'$$$'4)

    +. osepha 5sti #NIM.$%$&$'$$$)

    %. 5lvira Sari De!i #NIM.'$$&$$$$+)

    Maang7 58 N()ember 3456

    Mengeta!u#7

    Pemb#mb#ng A&a"em#& Pemb#mb#ng K#n#&

    9N$: Ayut Mer"#&a-at#7 S:Ke%:; 9I"a Pr#yant#7 Am": Keb:7SST;

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    3/27

    BAB 5

    PENDAHULUAN

    5 Latar Bea&ang

    Kehilangan pendengaran atau yang sering disebut dengan tuli merupakan masalah

    kesehatan masyarakat substantial di era perkembangan ekonomi dan sosial yang 1ukup

    pesat. 6H7 memperkerikan bah!a sekitar ($ 8uta orang di dunia mengalami gangguan

    pendengaran, dan 4$9 dari mereka merupakan golongan dari masyarakat berpendapatan

    menengah ke ba!ah. Kehilangan pendengaran meruapakn kontributor teritinggi nomor '

    terhadap ter8adinya penyakit global yang menyebabkan ke1a1atan di setiap tahunnya

    #5mmet dan :r, '$+).

    Disabilitas pendengaran dapat menimbulkan stigma ke1a1atan sehingga dapat

    mempengaruhi aktivitas ker8a seseorang dan dapat menyebabkan isolasi sosial. Selain itu,

    gangguan pendengaran 8uga dapat menyebabkan ketidaklan1aran bahasa, komunikasi, dan

    keterlambatan kogniti-. 0elah dilakukan peneilitian epidemiologi bah!a gangguan

    pendengaran berkaitan dengan kemiskinan yang mana berhubungan dengan status sosial

    dan status ekonomi. *nomali kongenital dapat disebabkan oleh malnutrisi gestasional di

    mana pembentukan organ;organ pada tubuh 8anin dipengaruhi oleh keadekuatan nutrisi ibu

    hamil. Salah satu 1ontohnya, pada pembentukan telinga 8anin, status vitamin * pada ibu

    hamil memegang peran yang paling penting #5mmet dan :r, '$+).

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    4/27

    5:< Tu=uan

    Untuk mengetahui hubungan antara de-isiensi vitamin a pada ibu hamil dan ke8adian

    disabilitas pendengaran pada bayinya di negara berkembang.

    5:6:5 Man*aat

    5:6:5 Man*aat Te(r#

    ; Dapat digunakan sebagai a1uan untuk memberikan asuhan kepera!atan pada

    ibu hamil yang komprehensi-.

    ; Dapat digunakan sebagai a1uan dasar penelitian lebih lan8ut.

    5:6:3 Man*aat Pra&t#$

    ; Dapat digunakan sebagai sumber in-ormasi untuk upaya preventi- dan promoti- 

    dalam pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan 8aninnya.

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    5/27

    BAB 3

    TINJAUAN PUSTAKA

    3:5 Pertumbu!an Jan#n

    Kehidupan 8anin di dalam rahim ibu #intra uterus) dibagi men8adi tiga -ase

    pertumbuhan yaitu -ase germinal, embrional, dan -etus #8anin) #6u et al., '$$).

    . Fase ?erminal

    =erlangsung pada !aktu $;+ hari setelah pembuahan. @igot #hasil pembuahan)

    berkembang 1epat &' 8am setelah pembuahan, membelah diri men8adi ' sel dan

    sehari kemudian sudah &' sel. /embelahan ini berlangsung terus sampai men8adi

    4$$ milyar sel atau lebih, dan dari sinilah manusia tumbuh berkembang. Dalam -ase

    germinal ini terbentuklah saluran yang menempel pada uterus di1apai selama ;+

    hari, kemudian berubah bentuk men8adi Ablasto1ystA yang terapung bebas dalam

    uterus selama satu atau dua hari. =eberapa sel sekitar pinggiran blasto1yst

    membentuk piringan embrionik #embryoni1 disk) yang merupakan massa sel yang

    tebal dan dari sinilah bayi akan tumbuh. Massa ini mengalami de-erensiasi men8adi

    tiga lapisan, bagian atas yaitu ektoderm, bagian ba!ah #endoderm), dan lapisan

    tengah #mesoderm) #6u et al., '$$).

    a. 5ktoderm

    3apisan ini nantinya akan membentuk lapisan kulit luar, kuku, rambut gigi, organ

    perasa dan system syara- termasuk otak dan sumsum tulang belakang #6u et 

    al., '$$).

    b. 5ndoderm

    3apisan bagian ba!ah ini akan membentuk sistem pen1ernaan, hati, pan1reas,

    kelen8ar ludah, dan sistem perna-asan #6u et al., '$$).

    1. Mesoderm

    3apisan tengah #mesoderm) merupakan lapisan yang akan berkembang dan

    berde-erensiasi men8adi lapisan kulit bagian dalam, urat daging, kerangka,sistem ekskresi, dan sistem sirkulasi #6u et al., '$$).

    =agian lain dari blasto1yst tumbuh men8adi plasenta, tali pusat, dan kantong

    empedu. /ada masa ini pula yaitu pada usia embrio + minggu, embrio mengeluarkan

    hormon yang menyebabkan berhentinya siklus haid ibu #6u et al., '$$).

    '. Fase 5mbrional

    =erkembang mulai pada ' B 4 minggu setelah pembuahan. Selama -ase ini sistem

    perna-asan, pen1ernaan, sara- dan tubuh tumbuh dan berkembang 1epat. /ada

    periode pertumbuhan embrional ini sangatlah peka terhadap pengaruh

    lingkungannya. Keadaan tidak normal atau 1a1at pada !aktu lahir dapat ter8adi

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    6/27

    karena adanya gangguan pada masa kandungan tiga bulan pertama. Selama

    periode pertumbuhan embrio ter8adi pembelahan sel, dan relati- lebih 1epat dari

    periode lainnya. /ertumbuhan embrio yang 1epat tersebut menun8ukkan kebutuhan

    oksigen dan Cat giCi tinggi untuk setiap unit massaembrio. Hal ini menyebabkan

    embrio sensiti- terhadap perubahan suplai giCi dan oksigen. /ada saat ketersediaan

    oksigen menurun atau kekurangan Cat giCi tertentu dapat menyebabkan hambatan

    pertumbuhan yang permanen #6u et al., '$$).

    . Fase Fetus #:anin)

    =erkembang delapan minggu setelah pembuahan. Sel tulang pertama mulai tumbuh

    dan embrio men8adi 8anin. Dari periode ini sampai saat kelahiran bentuk tubuh makin

    sempurna, bagian;bagian tubuh tumbuh dengan la8u yang berbeda;beda dan 8anin

    sendiri tumbuh meman8ang sampai kira;kira '$ kalinya. Selama 8anin tumbuh dan

    berkembang, total 1airan tubuh menurun dari ' men8adi &' persen. /erubahan ini

    diikuti oleh peningkatan protein dan lemak terutama selama dua bulan terkahir 

    kehamilan, dimana peningkatan protein lebih banyak dari pada lemak. Selain itu

    pada 8anin ter8adi pula pertambahan yang nyata pada natrium, kalsium, dan besi.

    Natrium terutama terdapat dalam 1airan ekstraseluler dan dalam tulang, sedangkan

    kalium terdapat dalam 1airan intraseluler berkaitan dengan massa sel. Kegiatan 8anin

    selama dalam kandungan selain menghisap Cat giCi dan berna-as, 8anin 8uga

    bergerak akti- seperti menyepak, berputar, melengkung dan menggenggam. Selain

    itu 8anin mampu melakukan respon terhadap rangsangan suara atau getaran. :anin

     8uga peka terhadap kondisi ke8i!aan ibunya, misalnya ibu yang mengandung merasa

    takut, sedih atau 1emas maka 8anin akan melakukan gerakan;gerakan yang lebih

    1epat. Demikian pula apabila si ibu kelelahan. 2espon tersebut diduga karena

    adanya perubahan sekresi kelen8ar yang ter8adi dalam tubuh ibunya #6u et al.,

    '$$).

    /ertumbuhan dan perkembangan 8anin dapat dibagi berdasarkan trimester #6u et 

    al., '$$).a. 0rimester pertama

    /ada trimester pertama atau tiga bulan pertama masa kehamilan merupakan

    masa dimana sistem organ prenatal dibentuk dan mulai ber-ungsi. /ada minggu

    ke sel;sel mulai membentuk organ;organ spesi-ik dan bagian;bagian tubuh.

    Minggu ke , 8antung telah lengkap dibentuk dan mulai berdenyut, sebagian

    besar organ telah dibentuk,dan 8anin mulai dapat bergerak.=agi !anita hamil

    tentu sa8a masa trimester pertama ini merupakan masa penyesuaiannya baik

    se1ara -isik maupun emosi dengan segala perubahan yang ter8adi dalam

    rahimnya. /ada trimester pertama ini ibu sering mengalami mual atau, ingin

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    7/27

    muntah, tidak selera makan yang sering dikenal dengan Amorning si1knessE,

    yang dapat menyebabkan berkurangnya asupan makanan ibu. De-isiensi giCi

    dan pengaruh;pengaruh lain yang membahayakan 8anin seperti penggunaan

    obat, vitamin * dosisi tinggi, radiasi atau trauma dapat merusak atau

    menghambat perkembangan 8anin selan8utnya. Sebagian besar keguguran

    ter8adi pada masa ini, bahkan sekitar sepertiga dari ke8adian keguguran ter8adi

    karena !anita tidak menyadari bah!a dia sedang benar;benar hamil. Masa

    trimester pertama merupakan masa yang kritis, sehingga harus dihindari hal;hal

    yang memungkinkan kegagalan pertumbuhan dan perkembangan8anin #6u et 

    al., '$$).

    ?ambar '. /erkembangan :anin

    b. 0rimester kedua

    /ada a!al trimester kedua, berat 8anin sudah sekitar $$ g. ?erakan;gerakan

     8anin sudah mulai dapat dirasakan ibu. 0angan, kaki, dan 8ari sudah terbentuk,

     8anin sudah dapat mendengar dan mulai terbentuk gusi dan tulang rahang.

    7rgan;organ tersebut terus tumbuh men8adi bentuk yang sempurna dan pada

    saat ini denyut 8antung 8anin sudah dapat dideteksi dengan stetoskop. =entuk

    tubuh 8anin saat ini sudah menyerupai bayi #6u et al., '$$).

    1. 0rimester ketiga

    Memasuki trimester ketiga, berat 8anin sekitar ;,% kg. /ada periode ini uterus

    semakin membesar sampai berada di ba!ah tulang susu. Uterus menekan ke

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    8/27

    atas ke arah dia-ragma dan tulang panggul. Hal ini sering membuat ibu hamil

    merasa 8antung sesak dan kesulitan pen1ernaan. Seringkali ibu 8uga mengalami

    varises pada pembuluh darah sekitar kaki, !asir, dan lutut kram karena

    meningkatnya tekanan kepada perut, rendahnya la8u darah balik dari limbs, dan

    e-ek dari progesterone, yang menyebabkan kendurnya saluran darah. Setelah

    usia kehamilan men1apai sekitar '4B$ minggu, bayi yang lahir disebut

    prematur #sebelum minggu ke & kehamilan), mempunyai kesempatan untuk

    hidup baik bila dira!at dalam suatu pera!atan Abayi baru lahir risiko tinggiE.

    Namun, mineral dan 1adangan lemak pada bayi tidak normal, yang seharusnya

    dibentu pada bulan terakhir kehamilan. Masalah medis lain pada bayi prematur 

    adalah masih belum mampu mengisap dan menelan dengan baik, sehingga

    pera!atan bayi ini sangat sulit #6u et al., '$$).

    3:3 Te#nga Daam

    3:3:5 Embr#((g# Te#nga Daam

    0elinga pada manusia terdiri atas tiga daerah yaitu telinga luar, telinga tengah, dan

    telinga dalam. 0elinga luar pada dasarnya merupakan 1orong pengumpul suara yang terdiri

    atas pinna dan saluran pendengaran luar. 0elinga tengah adalah bagian yang menyalurkan

    suara dari telinga luar ke telinga dalam dan telinga dalam yang mengubah suara men8adi

    rangsangan sara- #6u et al., '$$).

    0elinga dalam adalah organ pertama dari tubuh yang dalam perkembangannya telah

    terbentuk se1ara sempurna baik dalam ukuran maupun kon-igurasinya yaitu pada kehamilan

    trimester kedua. /erkembangan telinga dalam dimulai pada a!al minggu ketiga yaitu

    perkembangan intrauterin yang ditandai dengan tampaknya plakode ektoderm pada

    setingkat miense-alon. /lakode auditori berinvaginasi membentuk lubang #pit) auditori

    sepan8ang minggu ke;+ yang kemudian men8adi vesikula auditori. /ada tahap

    perkembangan selan8utnya vesikula otik #vesikula auditori) bagian ventral membentuk

    sakulus dan koklearis sedangkan bagian dorsal membentuk utrikulus, kanalis semisirkularisdan duktus endolim-atikus #6u et al., '$$).

    /embentukan saluran;saluran tersebut disebabkan adanya bagian;bagian tertentu

    dari daerah tersebut yang berdegenerasi. Duktus koklearis yang sedang tumbuh menembus

    mesenkim di sekitarnya dan berpilin seperti membentuk spiral.Selan8utnya duktus koklearis

    tetap berhubungan dengan sakulus melalui duktus reunien. Duktus semisirkularis, duktus

    utrikulus, duktus sakulus dan duktus koklearis kemudian diisi dengan 1airan endolim-e

    sehingga semua struktur membran dari saluran tersebut dinamakan membran labirin.

    Dinding sel membran labirin sangat tipis dan terdiri atas sel;sel epitel tunggal yang ditutupi

    oleh lapisan serabut 8aringan ikat yang dibentuk dari mesenkim di sekitarnya. =eberapa dari

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    9/27

    sel epitel tersebut dimodi-ikasi men8adi sel;sel rambut #sel neuroepitel dan beberapa sel

    pendukung). Dasar dari sel;sel neuroepitel dikelilingi oleh u8ung serabut sara- yang datang

    dari ganglion spinal dan ganglion vestibular. ?anglion;ganglion tersebut berhubungan

    dengan otak melalui serabut sara- yang dibentuk oleh tulang yang disebut tulang labirin.

    2uang diantara membran labirin dan tulang labirin tersebut berisi 1airan perilim-e #6u et al.,

    '$$).

     

    3:3:3 Anat(m# Te#nga Daam

    0elinga dalam terdiri dari serangkaian rongga tulang yang disebut labirin tulang serta

    duktus dan sakulus membran yang disebut labirin membran. 3abirin tulang terdiri dari

    vestibulum, kanalis semisirkularis, dan koklea. 2ongga tulang ini dibatasi dengan

    peritoneum dan mengandung 1airan 8ernih disebut 1airan perilim-e. =erbatasan dengan

    perilim-e tetapi tidak mengisi seluruh ruangan labirin tulang terdapat labirin membranosa

    yang terdiri dari duktus semisirkularis, duktus koklearis, utrikulus, dan sakulus. 2uang labirin

    membranosa ini diisi dengan 1airan endolim-e. Struktur dari telinga dalam membantu

    penyampaian in-ormasi ke otak tentang keseimbangan dan pendengaran yaitu duktus

    koklear sebagai organ pendengaran dan duktus semisirkularis, utrikulus, dan sakulus

    sebagai organ keseimbangan .

    .

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    10/27

    vestibulum terdapat -oramen oval yang ditutupi -oot plate stapes beserta ligamentum

    anulare. Dinding medial vestibulum menghadap ke meatus akustikus internus dan

    ditembus oleh sara-. /ada dinding medial ini terdapat dua 1ekungan yaitu 1ekungan

    s-eris untuk sakulus dan 1ekungan elips untuk utrikulus. /ada dinding posterior 

    vestibulum terdapat lima lubang kanalis semisirkularis dan di dinding anterior 

    vestibulum terdapat dua lubang yang berbentuk elips ke skala vestibularis koklea

    #6u et al., '$$).

    '. Kanalis Semisikularis

    0erdapat tiga buah kanalis yaitu kanalis semisirkularis superior, posterior, dan lateral

    yang terletak di atas dan belakang vestibulum. Ketiga kanalis semisirkularis

    bermuara pada utrikulus. =entuk kanalis seperti ' lingkaran dengan pan8angnya

    hampir sama yaitu G $,4 mm. /ada salah satu u8ung masing;masing kanalis ini

    melebar disebut ampula dan mengandung sel;sel rambut krista yang berisi epitel

    sensori vestibular dan terbuka ke vestibulum. Struktur reseptor ini disebut krista

    ampularis terletak meman8ang di u8ung ampula pada tiap kanal membranosa. Setiap

    krista terdiri dari sel rambut dan sel pendukung #sustenakular) yang dikelilingi oleh

    bagian gelatinosa #kupula) yang menutupi ampula. /rosesus dari sel rambut melekat

    pada kupula dan basis sel rambut berhubungan dekat dengan serabut a-eren dari

    bagian vestibular dari kranial ke nervus

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    11/27

    +. Sakulus dan Utrikulus

    Utrikulus terletak di bagian belakang lekukan dinding atas vestibulum,

    sakulusbentuknya 8auh lebih ke1il tetapi strukturnya sama dan terletak di dalam

    lekukan bagian ba!ah dan di depan utrikulus. Sakulus menyokong suatu struktur 

    makula pada dinding medialnya dalam suatu bidang vertikal yang meluas ke dinding

    anterior. Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui suatu duktus yang sempit

    yang 8uga merupakan saluran menu8u sakus endolim-atikus. Makula utrikulus terletak

    pada bidang tegak lurus terhadap ma1ula sakulus, utrikulus dan sakulus seluruhnya

    dikelilingi oleh perilim-e ke1uali pada tempat masuknya sara- di daerah makula. Di

    dalam setiap labirin membranosa, di lantai utrikulus terdapat organ otolit #makula).

    Makula yang lain terletak pada dinding sakulus di posisi semivertikal. Makula

    mengandung sel pendukung dan sel rambut dikelilingi oleh sebuah membran otolit

    dimana melekat pada kristal kalsium karbonat yang disebut otolit. 7tolit yang disebut

     8uga otokonia atau debu telinga berukuran ; m pada manusia dan lebih padat

    dari 1airan endolim-e. /rosesus dari sel rambut melekat pada membran. Serabut

    sara- dari sel rambut bergabung dengan krista dari bagian vestibular sara- kranial ke

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    12/27

    (. Duktus Koklearis

    Duktus koklearis disebut 8uga skala media dan merupakan bagian labirin membran

    koklea sedangkan bagian labirin tulang koklea disebut skala vestibuli dan skala

    timpani. =entuk duktus koklearis ini mengikuti bentuk labirin tulang koklea berupa

    dua setengah sampai dua tiga perempat putaran spiral. Duktus koklearis meluas

    mulai dari basis koklea sampai ke apek koklea kemudian akan berakhir sebagai

    saluran buntu pada apeks yang disebut 1ae1um 1upulare. Skala vestibuli dan skala

    timpani pada apeks koklea berhubungan satu sama lain terdapat helikotrema.

    Sakulus, sebagian besar kanalis semisirkularis dan u8ung basal koklea. "abang

    koklear memperdarahi ganglion spiralis, lamina spiralis ossea, limbus dan ligamen

    spiralis. *rteri koklearis ber8alan mengitari nervus akustikus di kanalis akustikus di

    kanalis akustikus internus dan di dalam koklea mengitari modiolus.

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    13/27

    sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan

    neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada sara- 

    auditorius lalu dilan8utkan ke nukleus auditorius lalu dilan8utkan ke nukleus auditorius sampai

    ke korteks pendengaran #area ;+$) di lobus temporalis #6u et al., '$$).

    3:< V#tam#n A

    3:

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    14/27

    '. /ertumbuhan dan /erkembangan

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    15/27

    3:

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    16/27

     Xeropthalmia yaitu keadaan selaput ikat mata yang kering akibat kekurangan vitamin *

    #*lmatsier, '$$).

    3:

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    17/27

    d. Kapsul vitamin * ber!arna merah #'$$.$$$ IU) tiap kapsul vitamin * mengandung

    palmitat ,& 8uta IU '.%'4 mg #setara dengan vitamin * '$$.$$$ IU) dengan

    dosis

    ) /en1egahan bayi umur tahun B tahun kapsul

    ') =ayi dengan tanda klinis Jero-thalmia

    • Saat ditemukan segera beri kapsul

    • Hari berikutnya kapsul

    • + minggu berikutnya kapsul

    ) =ayi dengan 1ampak, pneumonia, diare, giCi buruk dan in-eksi dan in-eksi

    lainnya diberi kapsul.

    #*lmatsier, '$$)

    3:

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    18/27

    a. 0er8adi akibat pemberian dosis tunggal vitamin * yang sangat besar atau

    pemberian berulang dosis tunggal yang lebih ke1il tetapi masih termasuk dosis

    besar karena di konsumsi dalam periode hari B ' hari.

    b. /engobatannya dilakukan dengan 1ara pemberian vitamin * dan pengobatan

    simptomatis.

    '. Hipervitaminosis * kronis, yaitu 8ika bayi dan balita mengkonsumsi L '%.$$$ IU tiap

    hari selama L bulan atau beberapa tahun baik yang berasal dari makanan maupun

    dari pemberian vitamin * dosis tinggi. =iasanya hanya ter8adi pada orang de!asa.

    a. /ada anak usia muda dan bayi biasanya dapat menyebabkan anoreksia, kulit

    kering, gatal;gatal serta kemerahan di kulit, peningkatan intra1ranial, bibir pe1ah;

    pe1ah, tungkai dan lengan lemah dan bengkak.

    b. /engobatannya sama dengan hipervitaminosis * akut.

    #*lmatsier, '$$)

    3:6 V#tam#n A %a"a Ke!am#an

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    19/27

    BAB <

    PEMBAHASAN

    Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, kehilangan pendengaran

    merupakan salah satu masalah kesehatan yang ter8adi di negara berkembang. 7rganisasi

    kesehatan dunia 6H7 memperkirakan bah!a ($ 8uta orang hidup dengan disabilitas

    pendengaran dan disabilitas pendengaran ini menduduki peringkat ke;' dari seluruh

    penyakit se1ara umum. Kondisi ini dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi para

    penyandangnya. Dari segi sosial, seseorang yang mengalami gangguan pendengaran

    biasanya dihadapkan dengan stigma masyarakat akan disabilitas yang disandangnya

    sehingga seseorang itu 1enderung untuk membatasi diri dengan lingkungan di sekitarnya.

    Dan dari segi ekonomi, penyandang disabilitas pendengaran kebanyakan tidak beker8a dan

    kalau pun beker8a biasanya sebagai pega!ai ArendahanE. /endapatan para penyandang

    disabilitas pada umumnya +$;+%9 lebih rendah dari pendapatan masyarakat pada

    umumnya #5mmet dan :r, '$+).

     *nak;anak merupakan masa depan bangsa. ?angguan pendengaran pada anak;

    anak merupakan salah satu masalah yang harus diperhatikan karena dampaknya adalah

    untuk masa depan bangsa ini #6u et al., '$$). Stimulasi auditori untuk anak;anak sangat

    penting untuk perkembangan bi1ara dan bahasanya. *pabila seorang anak lahir dengan

    disabilitas pendengaran, ke depannya kemampuan bi1ara, bahasa, dan kogniti-nya dapat

    mengalami keterlambatan. 7leh karena itu deteksi dini gangguan pendengaran pada anak

    perlu dilakukan, !alaupun kenyataannya s1reening pendengaran untuk bayi dan anak masih

    belum ada hingga saat ini #5mmet dan :r, '$+).

    0ren penyandang disabilitas di negara berkembang adalah golongan ekonomi

    menengah ke ba!ah dan mereka 8arang sekali mengikuti sekolah -ormal. Mereka lebih1enderung untuk menda-tarkan diri bersama;sama teman sebayanya untuk sekolah

    memba1a yang levelnya lebih lambat dari sekolah -ormal sehingga ke depannya berdampak

    pada disabilitas yang berlan8ut dan ketidaksamarataan mereka dengan manusia pada

    umumnya #5mmet dan :r, '$+).

    =aru;baru ini telah dilakukan penelitian akan hubungan de-isiensi vitamin * dan

    gangguan pendengaran pada anak melalui studi etiologi yang belum dideskripsikan

    sebelumnya. Kekurangan vitamin * yang biasanya dikenal dapat menyebabkan kebutaan

    pada anak, Jero-talmia, dan peningkatan in-eksi ternyata memiliki hubungan dengan

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    20/27

    disabilitas pendengaran #5mmet dan :r, '$+). Hal;hal yang mendasari penemuan tersebut

    adalah sebagai berikut.

    . De-isiensi vitamin * dihubungkan dengan ke8adian in-eksi telinga

    In-eksi karena kekurangan vitamin * dihubungkan dengan ke8adian in-eksi telinga, di

    mana pada penelitian yang dilakukan pada he!an 1oba dan penelitian epidemiologi

    menun8ukkan de-isiensi vitamin * dapat meningkatkan ter8adinya otitis media

    #Manning dan 6right, ' "hole, & 5lemraid  et al., '$$). /enelitian ini

    kemudian ditindaklan8uti oleh S1hmitC et al . #'$') dan hasilnya suplementasi vitamin

     * pada anak prasekolah di Nepal se1ara periodik dapat menurunkan kehilangan

    pendengaran karena in-eksi telinga.

    '. =entuk metaboit akti- vitamin * yang berupa asam retinoid dihubungkan dengan

    pembentukan vesikula otik

    /enelitian lain menun8ukkan bah!a pada beberapa he!an 1oba, perkembangan

    telinga dalam -etus memerlukan akses dari vitamin * yang diproses se1ara normal, di

    mana mal-ormasi ter8adi saat kekurangan dosis vitamin * yang telah ditentukan

    dalam penelitian #5mmet dan :r, '$+). /enelitian yang dilakukan oleh Niederreither 

    et al. #) menun8ukkan bah!a pada pemberian asam retinoid pada men1it

    dengan berbagai dosis mempunyai e-ek terhadap pendengaran. /ada pemberian

    dosis '%$ atau '% ugg asam retinoid, $$9 men1it mempunyai vesikula oti1 yang

    normal. Sedangkan pemberian dosis %$ ugg asam retinoid, &$9 men1it mempunyai

    perkembangan vesikula oti1 yang imatur dan etopi1. Dan pada dosis '% ugg ke

    ba!ah, $$9 men1it mempunyai perkembangan oti1 vesikula yang imatur dan

    etopi1.

    . De-isiensi vitamin * dapat menyebabkan mutasi dari gen;gen yang berpengaruh

    terhadap perkembangan telinga dalam

    /erkembangan telinga dalam pada mamalia sangatlah kompleks dan melibatkanlebih dari %$ variasi gen dalam perkembangannya. =entuk akti- dari vitamin * yang

    berupa asam retinoid #2*) merupakan Amaster differentiating factor E dan sangat

    diperlukan dalam perkembangan telinga dalam. /eran sintesis molekul asam retinoid

    adalah dengan mempengaruhi perkembangan hindbrain #5mmet dan :r, '$+).

    • 2aldh'

    2* diproduksi pada embrio mamalia oleh enCim retinaldehyde dehydrogenase-2 

    #2aldh'). 5nCim ini diperlukan untuk survival dan mor-ogenesis dari embrio tikus.

    Mutasi dari enCim ini, mutan homoCygote 2aldh';;, dari embrio akan mati pada

    midgestasi dengan anomali multiple, termasuk prekusor dari telinga dalam, atau

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    21/27

    oto1yst, yang sangat hipoplastik dan terletak lebih 8auh dari hindbrain

    neuroepitelium 8ika dibandingkan dengan yang normal #5mmet dan :r, '$+).

    • -g-

    Menurut 5mmet dan :r #'$+) mutasi yang menyebabkan perubahan

    pendengaran disebabkan oleh ekspresi gen pengatur 2* di telinga, termasuk

    fibroblast growth factor 3 #-g-). -g- ini se1ara normal diekspresikan di

    rhombomeres % dan ( dan diketahui dapat menstimulasi perkembangan oto1yst.

    Sehingga apabila -g- ini mengalami mutasi, perkembangan oto1yst pun 8uga

    akan terganggu dan agenesis telinga dalam dan ketulian sensorineural dapat

    ter8adi. 5kspresi -g- pada mutan homoCygote 2aldh';; lebih sedikit dan

    tersebar di area yang lebih luas dari yang diharapkan di rhombomeres posterior 

    dari hindbrain.

    • DlJ% dan DlJ(

     *danya mutasi pada gen;gen yang diatur oleh 2* merupakan salah bukti yang

    ditemukan pada manusia bah!a de-isiensi vitamin * dapat mengganggu

    pendengaran. =ila gen DlJ% dan DlJ( yang mengalai mutasi maka mal-ormasi

    tangan atau kaki dapat ter8adi dan hal ini men1akup ketulian sensorineural dan

    mal-ormasi system vestibular #5mmet dan :r, '$+).

    +. /enambahan asam retinoid pada ibu hamil dapat memperbaiki anomaly

    pendengaran pada 8anin/ada berbagai model he!an 1oba, enCim 2aldh' ini tersedia di telinga dalam dan

    biasanya seimbang dengan enCim pemetabolit, dengan kata lain enCim ini beker8a

    se1ara presisi untuk mengatur 8umlah 2* yang ada di dalam telinga dalam selama

    tahap;tahap perkembangan. /enelitian pada tikus, 2aldh' dan ditingkatkan selama

     8endela perkembangan mor-ogenesis telinga dalam. Kemudian enCim metaboliCer 

    1yp'(* ditingkatkan pada akhir 8endela perkembangan ini. 5nCim penyintesis 2*

    yang lain yaitu retinol dehydrogenase-10 #2dh$) ditemukan di telinga dalam tikus

    selama perkembangan dan co-localized dengan 2aldh' dan . *nalog dari enCim

    penyintesis 2aldh ditemukan di Cebra-ish dan ayam, ekspresi keduanya terletak di

    perkembangan oto1yst. Dan yang terpenting, -enotip dari mutan 2aIdh';; pada

    embrio sama dengan kerusakan yang tampak pada de-isiensi vitamin * dan

    anomalinya dapat ditolong se1ara parsial dengan penambahan asam retinoid pada

    ibu hamil #5mmet dan :r, '$+).

    %. 2* mempengaruhi perkembangan telinga dalam melalui pengaruh pada

    pembentukan hindbrain

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    22/27

    2* 8uga mempengaruhi perkembangan telinga dalam melalui pengaruh pada

    pembentukan hindbrain. /enelitian pada burung puyuh, de-isiensi 2* pada embrio

    menun8ukkan gangguan pada segmen posterior, atau rhombomeres, dari hindbrain,

    dan perkembangan oti1 vesikula yang abnormal. ?angguan pada rhombomere

    diterangkan dengan keberadaan retinoic acid response elements #2*25s) pada gen;

    gen HoJ, dan membiarkan 2* untuk mengatur ekspresi gen se1ara langsung yang

    disebut sebagai rhombomeres dari hindbrain. /ola telinga dalam pada burung puyuh

    mengalami gangguan saat kekurangan vitamin *. Namun, -enotip ini dapat ditolong

    !alaupun dengan penambahan 2* sebelum $ 8am perkembangan #5mmet dan :r,

    '$+).

    /enelitian lain pada embrio men1it menun8ukkan bah!a abnormalitas dari

    pebentukan vesikula otik pada konteks kekurangan 2* dihubungkan dengan de-ek di

    pola posterior hindbrain. Semua embrio yang tidak memiliki segmentasi hindbrain di

    luar tepi antara rhombomeres dan + mempunyai oti1 vesikula yang yang imatur 

    atau bahkan tidak ada. Fenotip dari mal-ormasi hindbrain dapat ditolong se1ara

    lengkap dengan peningkatan suplementasi 2* selama ibu mengandung bayinya.

    Dengan studi ini akhirnya sang peneliti menyimpulkan bah!a 2* penting untuk a!al

    pembentukan oti1 vesikula dan abnormalitas pada perkembangan oti1 vesikula

    ter8adi pada kelompok perlakuan dengan deplesi vitamin * #5mmet dan :r, '$+).

    Di dalam hindbrain terdapat suatu enCim yang disebut retinoid acid response

    elements #2*25s) yang terletak di gen HoJ. *pabila 2*25s ini berikatan dengan

    reseptornya, retinoid acid receptors #2*2s), ter8adilah dalam pembentukan telinga

    dalam #5mmet dan :r, '$+).

    (. Mutasi -g- karena kekurangan vitamin * dapat menyebabkan penurunan ekspresi

    gen DlJ% dan /aJ' yang penting untuk perkembangan telinga dalam

    =ukti lain yang menun8ukkan bah!a vitamin * dapat mempengaruhi pertumbuhan

    telinga dalam adalah banyaknya gen;gen pengontrol 2* seperti fibroblast growth

    factor #F?F), transforming gen factor #0?F), bone morphogenic protein #=M/), sonic hedgehod #Shh), dan wingless #6nts) families. /ada tikus keberadaan F?F dan $

    dibutuhkan untuk perkembangan telinga dalam, dan embrio dengan mutasi

    keduanya menun8ukkan hipoplastik oti1 vesikula dan menurunkan ekspresi atau

    sama sekali tidak ada gen;gen yang penting untuk perkembangan telinga dalam

    seperti DlJ% dan /aJ' #5mmet dan :r, '$+).

    &. Kondisi kelebihan maupun kekurangan vitamin * dapat mengganggu perkembangan

    telinga dalam

    Inaktivasi gen DlJ% menyebabkan de-ek telinga dalam seperti pada kondisi kelebihan

    2*. Menurut 3iu et al. #'$$4) kelebihan 2* dapat mengganggu perkembangan

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    23/27

    telinga dalam melalui penurunan ekspresi Fg-$, di mana kemudian akan

    menurunkan DlJ%. /enurunan DlJ% ini dapat diatasi dengan penambahan Fg- dan

    $. Dapat disimpulkan bah!a baik pada kondisi kelebihan maupun kekurangan 2*

    dapat mengganggu perkembangan telinga dalam #5mmet dan :r, '$+).

    4. Kekurangan 2* menyebabkan gangguan pembentukan koklear dan menurunkan

     8umlah sel;sel rambut kolear

    /aJ' penting untuk pembentukan telinga dalam dan keberadaannya tidak ada pada

    tikus yang kekurangan 2*, seperti pada mutan homoCigot 2aldh'. Kekurangan 2*

    menyebabkan gangguan pembentukan koklear dan menurunkan 8umlah sel;sel

    rambut kolear, yaitu suatu struktur yang penting untuk mengubah gelombang suara

    men8adi energi listrik yang digunakan otak. /eran DlJ% adalah pada pembentukan

    struktur vestibular #5mmet dan :r, '$+).

    =erdasarkan bukti;bukti penelitian di atas, ternyata de-isiensi vitamin * pada ibu

    hamil memang memiliki hubungan dengan disabilitas pendengaran pada bayi yang

    dikandungnya. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pemberian se1ara rutin vitamin *

    selama kehamilan dengan 8umlah yang adekuat dapat membantu perkembangan telinga

    bagian dalam dan menurunkan resiko hilangnya pendengaran sensorineural yang

    disebabkan karena de-isiensi gestasional vitamin *. Menurut 5mmet dan :r dosis khusus

    vitamin * yang diperlukan untuk men8aga pendengaran agar tetap sehat belum diketahui,

    namun dosis vitamin * yang aman dan e-ekti- untuk mempertahankan keadekuatan asupan

    vitamin * dari ibu ke -etus adalah &%$;&&$ Oghari. Dosis ini 8uga tidak boleh terlalu banyak

    karena penggunaan vitamin * $$$ ugg ke atas dapat menyebabkan e-ek samping berupa

    peningkatan enCim hepar dan 1a1at lahir #5met dan :r, '$+).

    Di Indonesia pemberian suplementasi vitamin * dilakukan pada bulan Februari dan

     *gustus dengan sasaran anak usia ( B % bulan. ?ambar menun8ukkan ke1enderungan

    1akupan pemberian kapsul vitamin * pada anak (;% bulan menurut propinsi pada tahun'$$& dan '$. "akupan pemberian vitamin * meningkat dari &,% persen #'$$&) men8adi

    &%,% persen #'$). Namun demikian masih terdapat kesen8angan persentase anak umur 

    (;% bulan yang menerima kapsul vitamin * selama enam bulan terakhir, tertinggi di Nusa

    0enggara =arat #4,'9) dan terendah di Sumatera Utara #%',9) #Karnadi, '$+).

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    24/27

    ?ambar . Ke1enderungan "akupan

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    25/27

    angka tersebut tidak meningkat pada tahun;tahun selan8utnya. Salah satu 1ara untuk

    memperhatikan masalah disabilitas pendengaran ini adalah dengan melakukan pen1egahan

    se8ak dini. Hasil penelitian ini mungkin bisa diaplikasikan di Indonesia yakni dengan

    memberikan suplementasi vitamin * pada ibu hamil se1ara teratur yang mungkin bisa

    dimulai dari pemberian makanan yang kaya akan vitamin * atau dengan menggunakan

    vitamin * sintesis #berbentuk obat). Namun untuk menentukan dosis dan mengetahui

    e-ektivitasnya pada ibu hamil di Indonesia masih perlu dilakukan penelitian lebih lan8ut

    karena se8auh ini pemberian vitamin * di Indonesia masih dilakukan pada anak;anak dan ibu

    ni-as. Dan pada penelitian yang dilakukan oleh 5mmet dan :r #'$+) ini masih menggunakan

    metode studi etiologi dari penelitian;penelitian sebelumnya sehingga untuk ke depannya

    dapat dilakukan studi kasus atau studi klinik akan e-ektivitas pemberian vitamin * se1ara

    teratur pada ibu hamil di Indonesia untuk men1egah disabilitas pada anak yang

    dikandungnya. Dengan demikian masa depan anak;anak bangsa dapat diselamatan se8ak

    dini.

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    26/27

    BAB 6

    KESIMPULAN DAN SARAN

    6:5 Ke$#m%uan

    . 0erdapat hubungan sebab akibat antara de-isiensi vitamin * pada ibu hamil dan

    ke8adian disabilitas pendengaran pada bayinya di negara berkembang, di mana

    de-isiensi vitamin * dapat menyebabkan gangguan perkembangan telinga

    dalam.

    '. 6alaupun di Indonesia masalah disabilitas pendengaran ini sudah bukan

    masalah kesehatan masyarakat, hasil 2iskesdas 3itbangkes Indonesia tahun

    '$ menun8ukkan angka ke8adian disabilitas sebesar ',(9 dari seluruh

    populasi di Indonesia ehingga perlu dilakukan suatu perhatian khusus guna

    men1egah peningkatan angka ke8adian tersebut dan meningkatkan kualitas

    hidup para penyandangnya.

    . Salah satu 1ara untuk menangani masalah tersebut dari segi kepera!atan

    adalah dengan melakukan pen1egahan se8ak dini, misalnya dengan

    memberikan suplementasi vitamin * yang adekuat pada ibu hamil sebagai

    bentuk preventi- tindakan kepera!atn.

    6:3 Saran

    . /enelitian yang dilakukan oleh 5mmet dan :r #'$+) ini masih terbatas pada

    studi etiologi dari penelitian;penelitian sebelumnya sehingga untuk

    penerapannya pada ibu hamil di Indonesia guna men1egah disabilitas

    pendengaran pada anak yang dikandungnya adalah melakukan penelitian

    lan8utan.

    '. Sebelum ada hasil penelitian tindak lan8ut mengenai -ungsi vitamin * pada ibu

    hamil untuk men1egah disabilitas pendengaran pada anak yang dikandungnya,

    perlu dilakukan asuhan kepera!atan se1ara holistik pada ibu hamil khususnyapada segi asupan nutrisninya sehingga dengan pemberian asupan nutrisi yang

    seimbang dan adekuat gangguan perkembangan 8anin dapat di1egah se8ak

    dini.

  • 8/19/2019 11. Vitamin A

    27/27

    DAFTAR PUSTAKA

     *lmatsier, '$$. /entingnya Vitamin A nt! "esehatan. :akarta 5"?.

    "hole 2*, &. SPuamous metaplasia o- the middle ear mu1osa during vitamin *

    deprivation. #tolaryngol $ead %ec! &rg . @8#()4&B4++.

    5lemraid M*, Ma1kenCie I:, Fraser 6D, et al. '$$. Nutritional -a1tors in the pathogenesis

    o- ear disease in 1hildren a systemati1 revie!. Ann 'rop (aediatr . 3#')4%B.

    5mmet SD dan :r K/6, '$+. ?estational vitamin * de-i1ien1y * novel 1ause o- 

    sensorineural hearing loss in the developing !orld> )edical $ypotheses. @3  #'$+)

    (B$.

    Karnadi M, '$+. *lan Vitamin A. =andung "ipta Sentosa.

    Manning dan 6right, ' S", 6right "?. In1iden1e o- otitis media in vitamin *;de-i1ient

    guinea pigs. #tolaryngol $ead %ec! &rg . 548#%) &$B&$(.

    Niederreither et al. #) Niederreither K, Subbarayan


Recommended