+ All Categories
Home > Documents > 17846-20007-1-PB

17846-20007-1-PB

Date post: 11-Jul-2015
Category:
Upload: dewantika-kusuma-p
View: 49 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Popular Tags:

of 7

Transcript
  • 5/11/2018 17846-20007-1-PB

    1/7

    Jurnai Penelitian EnjiniringVol. 12,No.2, Tahun 2009 ISSN: 1411-6243hal. 151-158

    P en ye lid ik an Ge olistr ik Re sistiv ity p ad a P en en tu an Titik Sum ur B or untukPengairan di D aerah G arongkong D esa L em pang K ecam atan T anete R iaja B arruSultanJurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas HasanuddinJI . Perintis Kemerdekaan Km.IO Tamalanrea, Makassar, 90245 Telp.lFax: (0411)580202e-mail: [email protected]: Air merupakan sumberdaya alam yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup, baik untuk memenuhikebutuhan manusia secara langsung sebagai air baku untuk air minum, memasak membersihkan maupun yangsecara tidak langsung, seperti untuk kebutuhan lahan pertanian (sawah atau kebun) untuk meningkatkankesejahteraan. Penelitian ini dilakukan di Daerah Garongkong Desa Lempang Kecamatan Tanete RiajaKabupaten Barru dengan metode Pengukuran Geolistrik Resistivity dalam menentukan tttik pemboraneksplorasi air tanah untuk keperluan irigasi di daerah tersebut dengan tahapan kegiatan meliputi pengamatangeologi, pengukuran geolistrik, pengolahan data serta analisis dan interpretasi data. Hasilpengolahan daninterpretasi geologi dan geofisika disimpulkan bahwa lapisan batuan di daerah ini terdiri dari lima lapisanyaitu Lapisan I (0,0-5,5 m) berupa tanah penutup yang berupa campuran dari berbagai material siltstone,sandstone dan Clay, Lapisan II (5,5-24,9 m) berupa batuposir bersisipan batulanau dan batupasir kasar yangbe/urn kompak, Lapisan III (24,9-48,0 m) berupa batupasir sedang-kasar, (bisa menyimpang air tanah, potensiair tanah walau masih sebagai akuifer dangkal), Lapisan IV (48,0-75,0 m) berupa batupasir kasar sebagaiakuifer dalam di daerah ini (blsa menyimpang air tanah, potensi air tanah dalam) dan Lapisan V berupalapisan batuan keras di daerah ini yang terindikasi sebagai batuan non klastik Lokasi pemboran eksplorasi airtanah untuk keperluan irigasi sebaiknya dilakukan pada Titik OL.Of Koordinat 04029 '33,5 "LSI 1939'32, I "BT, kedalaman 75 meter.Kata kuncl: air tanah, irigasi, garongkong, resistivity, akuifer.

    1. PENDAHULUANAir merupakan sumberdaya alam yang mutlak dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup. Sehingga

    keberadaanya baik secara kualitas maupun secara kuantitas perlu dikelolah dengan baik dan berwawasanlingkungan. Hal ini dilakukan agar sumberdaya air inidapat dirnanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusiabaik secara langsung sebagai air baku untuk air minum, memasak membersihkan maupun yang secara tidaklangsung, seperti untuk kebutuhan lahan pertanian (sa wah atau kebun) demi mencapai kesejahteraan hidup yanglebih baik.

    Kandungan air di bumi sangat melimpah, jumlah seluruhnya mencapai sekitar l.400.000.000 krrr ' ,terdiri dari sekitar 97% air laut (air asin) yang dapat dimanfaatkan secara langsung dan tidak langsung dalamkehidupan manusia. Hanya 3% sisanya yang berupa air tawar, yang meliputi 2% berupa gunung-gunung es dikedua kutub bumi. Selebihnya hanya sekitar 0,75% merupakan air tawar yang rnendukung kehidupan mahlukhidup di darat, di danau, sungai dan di dalam tanah. Air tawar berasal dari siklus air (daur hidrologi) secaraalami dan prosesnya panjang sehingga untuk mendapatkan air tawar yang sangat diperlukan manusia tersebuttidaklah mudah.

    Pemakaian air semakin meningkat seiring dengan laju pertambahan penduduk. Oleh karen a itu, makaperlu mengadakan penafsiran, perencanaan dan pengembangan yang tepat, hemat dalam pemakaian air danmelindungi sumber yang ada demi kelestarian sumberdaya alam tersebut. Keadaan ini mendorong pencariandan pemanfaatan air tanah semakin intensif. Namun karena keterdapatan dan potensinya di dalam tanah tidakmerata di semua tempat, maka diperlukan penyelidikan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlakudalam pengetahuan geologi dan hidrogeologi guna memperoleh data yang tepat dan akurat,

    Metode Geolistrik Tahanan Jenis (Resistivity) adalah salah satu metode geofisika yang bisa digunakanmemetakan resistivitas bawah permukaan. Hal ini dimungkinkan karena lapisan tanah dan batuan yang terisi airsangat mudah mengalirkan arus listrik atau bersifat konduktif. Lapisan tanah konduktif seperti ini biasanyamemiliki harga resistivitas tertentu (nilai resistivitinya rendah). Dengan menampilkan penampang resistivitasbawah permukaan hasil pengukuran geolistrik metode resistiviti maka dapat diprediksikan lapisan-lapisan tanahatau batuan yang tersaturasi air, sehingga dapat memprediksi lokasi dan kedalaman temp at lapisan tanah yangmengandung air tawar yang baik untuk pengairan di daerah terse but.

    151

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 5/11/2018 17846-20007-1-PB

    2/7

    SultanPenyelidikan Geolistrik Resistivity ...

    Jurnal Penelitian EnjiniringVol. 12, No.2, Tahun 2009

    Dengan metode inilah kondisi air tanab di daerab Garongkong untuk keperluan penentuan titik sumurbor yang diperuntukan membantu irigasi persawahan di daerah ini diinterpretasikan untuk mendapatkan lokasiyang tepat dan mempunyai potensi yang baik di sekitar daerah ini, sehingga secara kualitas dan kuantitas dapatmemenuhi kebutuhan laban persawahan yang ada di daerah ini.

    2. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Metode Pendugaan Geolistrik

    Metode geolistrik tahanan jenis (resistivity) merupakan salah satu metode geofisika yang biasadigunakan untuk memetakan resistivitas bawah permukaan bumi. Metode in i cukup baik dikaitkan dengankeberadaan saturasi air di bawah permukaan. Hal ini dimungkinkan karena lapisan tanah dan batuan yang berisiair sangat mudah mengalirkan arus listrik atau bersifat konduktif. Lapisan tanah (konduktif) seperti ini biasanyamemiliki harga resistivitas tertentu (berharga rendah). Dengan mengetahui nilai resistivitas lapisan bumi bawahpermukaan, maka dapat diprediksikan lapisan-lapisan tanah atau batuan yang tersaturasi air (lapisan akuifer)yang potensial. Hal ini cukup bermanfaat untuk memprediksi lokasi dan kedalaman tempat perencanaanpemboran eksplorasi air tanah.

    Pada penyelidikan ini dilakukan resistivity sounding dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger.Untuk aturan elektroda Schlumberger, spasi elektroda arus jauh lebih besar daripada spasi elektroda potensial.Secara garis besar aturan elektroda dan peralatan yang digunakan dapat dilihat pad a gam bar 1 di bawah.

    :~ Titik sounding

    Gambar 1. a). Aturan elektroda dengan metode schlumberger, b) . Peralatan geolistrik.

    2.2. Dasar InterpretasiSecara teoritis setiap batuan memiJiki daya hantar listrik dan harga tahanan jenisnya masing-masing.

    Batuan yang sarna belum tentu mempunyai nilai tahanan jenis yang sarna. Sebal iknya harga tanahan j enis yangsarna bisa dimiliki oleh batuan yang berbeda jenis, Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niJai tahanan jenisantara lain : komposisi minaral pada batuan, kondisi batuan, komposisi benda cair pada batuan, dan faktorekstemal lainnya, Beberapa aspek yang berpengaruh pada terhadap tahanan jenis terhadap suatu batuan, bisadigambarkan sebagai berikut:

    a. Batuan sedimen yang bersifat lepas (urai) mempunyai nilai tahanan jenis lebih rendah bila dibandingkandengan batua sedimen padat dan kompak.

    b. Batuan beku dan metamorf(ubahan) mempunyai nilai tanahanjenis yang tergolong tinggi.c. Batuan yang basah dan mengandung air, nilai tahanan jenisnya rendah, dan sernakin lebih rendah lagi

    bila air yang dikandungnya bersifat payau atau asin.Dalam pengambilan data lapangan perlu diperhitungkan faktor luar yang sering berpengaruh seperti:

    kabel, tiang listrik, dan saluran pipa logam dapat mempengaruhi akurasi data lapangan. Dalam interpretasisangat diperlukan perolehan gambaran tentang besarnya tanahan jenis untuk berbagai macam air dan batuan,maupun kombinasi antaranya secara umum seperti yang telah dibuat pendekatan nilai tahanan jenis oleh Astier,1971 (Tabell).

    152

  • 5/11/2018 17846-20007-1-PB

    3/7

    Jurna i Penel it ian En jini ringVa!. 12, No.2, Tahun 2009 ISSN : 1411 -6243hal. 151-158

    Tabel 1. Besar tahanan jenis dari berbagai macam air dan batuan secara umum sebagai patokan kualitatif (Astier, 1971).TahananOhmir atau Batuan

    Air laut (Eau de mer)Air dalam akuifer aluvial (Eau de nappes alluvialesvAir sumber ( Ea u de sources)Pasir dan kerikil kering (Sables et graviers secs)Pasir dan kerikil terendam air tawar (Sables et graviers imbibes d'eau douce)Pasir dan kerikil terendam air laut (Sables et graviers imbibes d'eau sa/eelLempung (ArgUes)Marl (Marnes )Batugamping (Calcaires)Batupasir berlernpung CCres argileux)Batupasir berkwarsa (Cres quartzites )

    0, 210-30S O - 10010 00 - 1 000 0S O - 5 000,5 - 52 - 2 020 - 10 0300 - 1000050 - 300300 - 10000

    3. METODE PENELlTIANPenelitian ini dilakukan beberapa pendekatan kegiatan, yaitu Pengamatan Geologi, Pengukuran

    Geolistrik, Pengolahan Data serta Analisis dan Interpretasi Data.3.1. Pengamatan Geologi Daerah Penelitian

    Kondisi geologi regional dan geologi setempat (Iokal) daerah penelitian sangat menentukan dalam halmelihat potensi air tanah di daerah tersebut. Dengan demikian maka diperlukan kajian dan telaah kondisigeologi regional serta pengamatan langsung kondisi geologi setempat untuk mendukung data-data geofisikakhususnya geolistrik resistivity yang dilakukan di daerah ini.3.2. Pengukuran Geolistrik

    Pengukuran Geolistrik resistivity yang dilaksanakan di daerah ini menggunakan metode pengambilandata secara Schlumberger dengan ketentuan sebagai berikut:

    a. Pengukuran data lapangan di lokasi dibuat sebanyak 2 titik sounding dengan panjang bentanganberturut-turut 600 meter (2 x 300 meter).

    b. Konfigurasi elektroda yang dipergunakan dalam pengukuran tiap titik sounding adalah konfigurasiSchlumberger.

    3.3. Pengolahan DataPengolahan Data dilakukan di Laboratorium Geofisika Jurusan Teknik Geologi Universitas

    Hasanuddin dengan melakukan pengoJahan dan analisa dari keseluruhan data yang didapatkan di lapangan yangberasal dari daerah Garongkong, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru.

    Prosedur pengolahan data geolistrik resistivity yang akan dilaksanakan di dalarn penelitian inimeliputi:a. Data yang diperoleh dari pengukuran berupa harga besar arus (1 ) dan beda potensial (V) titik

    pengamatan.b. Harga resistivitas semu dihitung dari faktor konfigurasi pengukuran dan perbandingan harga beda

    potensial (V) dan kuat arus (I) pengukuran.c. Harga resistivitas semu yang telah didapatkan dari perhitungan lapangan dipetakan terhadap

    kedalaman semu, kemudian program RES2DINV rnelakukan konturing sehingga diperoleh penampangharga resistivitas semu terhadap semua kedalaman semu untuk setiap Jintasan pengukuran di titikgeolistrik terse but.

    d. Penampang resisitivitas semu di atas digunakan untuk menginterpolasi data resisitivitas semu idealdengan asumsi bahwa perlapisan bawah permukaan antar titik pengukuran saling berhubungan.

    e. Hasil interpolasi dijadikan input untuk rnelakukan pemodelan lapisan resistivitas tanah bawahpermukaan dengan bantuan komputer.

    153

  • 5/11/2018 17846-20007-1-PB

    4/7

    SultanPenyelidikan Geolistrik Resistivity ...

    Jumal Penelitian EnjiniringVol. 12, No.2, Tahun 2009

    3.4. Analisisdan Interpretasi DataSetelah ada hasil pengolahan data dengan menggunakan software kemudian data-data dikumpulkan

    baik berupa hasil kegiatan lapangan maupun data sekunder dianalisis dan dinterpretasi untuk mendapatkanlokasi titik pemboran yang potensial di Daerah Garongkong untuk keperluan irigasi persawahan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan ini berupa:

    a. Pemodelan resistivitas bawah permukaan dilakukan dengan menggunakan inversi metode sehinggauntuk setiap lintasan akan diperoleh penampang model perlapisan resistivitas listrik bawah permukaan.

    b. Penampang resistivity ini kemudian dikorelasikan dan dinasabahkan dengan data-data geologi regionaldan lokal daerah Garongkong.c. Hasil penasabahan ini kemudian dianalisis dan dinterpretasi untuk memprediksi kondisi saturasi pada

    masing-masing lapisan, sehingga diperoleh gambaran kondisi air tanah bawah permukaan di sepanjangIintasan pengukuran.

    d. Setelah itu ditentukan lokasi rekomensasi tempat pemboran eksplorasi air tanah yang potensial didaerah ini dengan kedalaman maksimum pemboran.

    4. HASIL DAN BAlIASANSurvei dan pengnkuran Geolistrik di Garongkong pada penentuan satu titik eksplorasi pemboran air

    tanah untuk keperluan irigasi di daerah ini dan dilakukan pengukuran geolistrik sebanyak dua titik duga sebagaiberikut:Titik Duga pertama GL 01 berada di lokasi sawah Bapak Abdul Samad di belakang rumah Bapak

    Hasyim yang berada di Dusun Garongkong Desa Lempang Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru, tepatnyapada titik Koordinat 0429'33,5"LS, I I939'32, I"BT dengan bentangan kabel ke arah N 140 E (Tenggara-Baratlaut) sepanjang 600 meter (2 x 300 rn).

    Hasil pengolahan data dengan menggunakan software serta hasil penasabahan dan interpretasi geologimenghasilkan gambaran kondisi lapisan secara vertikal dan horisontal seperti yang tergarnbar pada penampangdi bawah ini (Gambar 2.).

    m,

    1 ~ I$ e M o d el R n is tN i ly S e ct io [email protected] 1,,5 - 19_1 : I S _ ' 33.6 44 .5 58_6 1 7 : 0Ru i st iW t y I " c hm,m Un i t e l e rn n d e ' i i p > a t i f 1 g 1 s 10 .11Ill.

    Gambar 2 . Kenam pakan secara vertika l kond isi lap isan tanah dan batuan d i lokasi GL -O I daerah DusunG aro ng ko ng D esa L em p an g T an ete R iaja B arru .

    .:. Lintasan ini panjang Iintasan 600 meter, kedalaman interpretasi sekitar 105 meter dengan interval nilairesistivitas berkisar (11,0-> 77,8 Om) .

    :. Berdasarkan nilai resistivitas, daerah ini termasuk kedalam material hasil rombakan yang tidakterkonsolidasi dengan baik sampai dengan material batuan yang sudah terkompaksi dengan baik yangberupa endapan alluvial (sedimen lepas), batuan sedimen klastik serta batuan sedimen non klastik .

    :. Sebaran nilai resistivas dari gambar penampang di atas (gambar 2) dapat dikelornpokkan dalam 5kelompok lapisan sebagai berikut :o Lapisan pertama dengan nilai resistivitas (25,4-44,5 Om) merupakan Iapisan tanah penutup yang

    merupakan percampuran dari berbagai material siltstone, sandstone dan Clay pada kedalaman berkisar

    154

  • 5/11/2018 17846-20007-1-PB

    5/7

    Jurnal Penelitian EnjiniringVol. 12, No.2, Tahun 2009

    ISSN: 1411-6243hal. 151-158

    0,0-5,5 meter. Di lapisan ini baru bisa dilalui oleh air permukaan sehingga sangat dipengaruhi olehkondisi musim di daerah ini, jadi lapisan ini belum bisa menyimpang air tanah.

    o Laplsan kedua dengan nilai resistivitas antara (11,0-19,2 nm) merupakan lapisan batupasir bersisipandengan batulanau dan batupasir kasar yang belum begitu kompak, pada kedalaman berkisar 5,5-24,9meter. Di lapisan ini sudah bisa dilalui dan menyimpang air permukaan, sehingga pada lapisan inisudah ada potensi air permukaan namun rnasih dipengaruhi oleh kondisi musim.

    o Lapisan ketlga dengan nilai resistivitas (19,2-58,8 Qm) merupakan lapisan batupasir sedang-kasaryang diharapkan sebagai lapisan akuifer dangkal yang potensiai di daerah ini, berada pada kedalamanberkisar 24,9-48,0 meter. Di lapisan ini sudah bisa menyimpang air tanah, sehingga sudah mempunyaipotensi air tanah walaupun sifatnya masih sebagai akuifer dangkaL

    o Laplsan keempat dengan nilai resistivitas antara (58,8-77,8 nm) merupakan lapisan batupasir kasaryang diharapkan sebagai lapisan akuifer dalam yang potensial di daerah ini, berada pada kedalamanberkisar 48,0-75,0 meter. Lapisan ini bisa menyimpang air tanah, sehingga mempunyai potensi airtanah dalam yang potensial di daerah ini.

    o Lapisan kelima dengan nilai resistivitas lebih besar dari 77,8 Qm yang merupakan batuan keras yangterindikasi sebagai batuan non klastik.Bila akan dilakukan pemboran air tanah di daerah ini maka kedalaman maksimum yang baik hanya

    sampai sekitar 75 meter dengan lokasi pemboran tepat pada titik pengukuran Geo Iistrik GL.O 1 di daerah ini.Titik Duga GL 02 berada sekitar 200 meter sebelah barat sawah Abdul Samad di belakang rumah Pak

    Hasyim di Dusun Garongkong Desa Lempang Kecamatan Tanete Riaja, tepatnya di titik Koordinat0429'33,1 "LS 11939'29,3"BT dengan bentangan kabel ke arah N 1400 E (Tenggara-Baratlaut) sepanjang 600meter (2 x 300 m).

    Hasil pengolahan data dengan menggunakan software serta hasil interpretasi geologi menghasilkangambaran kondisi lapisan secara vertikal dan horisontal seperti yang tergambar pada penampang di bawah ini(Gambar 3).

    D e pt B t tB ir .l ti on s R M S I ! ~o r 3 .6 %0;0 Ill.

    I n IHs~Mac ie lR es i s t rm y Sec~ io n ~~O.DDDQ'.93 1.!J1 IlJ JlJ 32.5 511 e:J.5 13


Recommended