Date post: | 26-Oct-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | ameellia-phobiia-diplopoda |
View: | 38 times |
Download: | 2 times |
Andalusia Conditioner
Kelompok 1 AArsyadanie Saifi AdliFahrurrahman SaputraLuther PhindoMuhammad Mirza HardiansyahRaden Atras Sjahbana
zat Konsentrasi(%)
Fungsi
Gliserin 10 humektan
Propilen glikol
5 humektan
PEG 0.5 Penambah viskositas
Cetil alcohol 2 Emulsifier
Olive oil 10 Fase minyak
Nipagil 0.2 Pengawet
Nipasol 0.3 Pengawet
Span 0.5 Emulsifier
As. Stearat 2.5 Emulsifier
Ekstrak jeruk 5 Kodisioner agent
TEA qs Pengatur ph
aquadest Add 100 Fase air
Nipasol• Pemerian: serbukhablur putih, tidak berbau tidak berasa• Kelarutan: sangat sukar larut dalam air,larut dalam 3.5 bagian etanol 3
bagian aseton, 140 bagian gliserin, 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam alkali hidroksida.
• Inkompabilitas: surfaktan anionik dan besiOlive oil• Pemerian: cairan kuning pucat bau lemah, tidak tengik,rasa khas pada
suhu rendah sebagian atau seluruhnya membeku.• Kelarutan: sukarlarut dala etanol,mudah larut dalam kloroform,eter,dan
eter minyak tanahPropilen glikol• pemerian: cairan kental,transparan, tidak berflorosensi, hampir tidak
berbau, hampir tidak mempunyai rasa.• Kelarutan: prektis tidak larut dalam etanol, larut dalam kloroform p dan
eter
Asam Stearat : • Pemerian: padat keras mengkilat menunjukkansusunan hablur putih atau kuning,
mirip lemak lilin• Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol, 2 bagian
kloroform, 3 bagian eter• Suhu lebur: 54c• Inkompabilitas: logam hidroksida dan agen pereduksiTea• Cairan kental, tidak bewarna hingga kuning pucat, bau lemah, higroskopik• Kelarutan: mudah larut dalam air, etanol, larut dalam kloroform• inkompabilitas: asam mineral dan esterSpan• Pemerian: berbaudan beras khas.• Kelarutan: larut dan dapat terdispersi dalam minyak. Larut dalam pelarut organik,
tidak larut dalam dalam air tapi dapt terdispersi.
Nipagin• Pemerian: hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak berasa, agak membakar diikuti rasa
tebal.• Kelarutan: larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air mendidih, 3.5 bagian dari etanol, dan 3
bagian aseton dan 60 bagian gliserolpanas, 40 bagia minyak nabati.Gliserin• Pemerian: cairan jerni tidak bewarna tidak berbau, manis diikuti rasa higroskopik, membentuk
hablur pada suhu rendah.• Kelarutan: mudah larut dalam air, etanol, praktis tidak larut dalam eter kloroform, minyak
lemak.• Ott: agen pengoksidasiCetil Alkohol• Pemerian: serpiha atau granul lilin, berbau dan berasa lemah • Titik lebur: 45-52c• Kelarutan: larut dalam etanol, eter, praktis tidak larut dalam air, dapat bercampur jika dilebur
dengan lemak, parapin pdat, dan cair, dan isopropil minisitrat.• ott: pengoksidasi kuat
Leburkan Fase Minyak (Cetil Alkohol, Asam
Stearat, Olive Oil, Span) pada penangas air hingga
60-70oC
Panaskan Fase Air (Gliserin, Propilen Glikol,
PEG, Nipagin, Nipasol, Aquadest) pada penangas
air hingga 60-70oC
Campurkan Fase Minyak dan Fase Air pada suhu 60-70oC pada lumpang
hingga terbentuk sediaan seperti susu
Tambahkan ekstrak jeruk nipis, aduk hingga
homogen
Tambahkan TEA secukupnya, hingga
terbentuk fase kental yang sesuai
Masukkan sediaan dalam wadah
Mengapa harus dibuat?
Rambut yang sering terkena paparan sinar matahari umumnya rentan mengalami rambut kering. Maka
tak heran orang yang hidup di negara beriklim tropis seperti Indonesia, perlu memberikan perhatian ekstra
untuk rambut jika tidak ingin mengalami rambut kering.
Pria dan wanita remaja-dewasa karena produksi sebum tidak dimulai sampai pubertas dan pada orang
dewasa kulit kepala hanya memproduksi sekitar 50% dari total sebum
Untuk Siapa?
Manfaat
• Sebagai pelembap rambut sehingga mencegah terjadinya kekeringan dan rambut pecah-pecah
• Kondisioner juga melindungi lapisan permukaan rambut yang dapat mencegah rusaknya kutikula rambut
• Mencegah rambut menjadi kusut dan mengalami kerusakan karena akibat dari gesekan yang terjadi.
• Dapat mencegah ujung rambut menjadi bercabang karena kondisi rambut yang kering dan kusam
Kegunaan
• Digunakan untuk rambut : kaku, kasar, dan kering, penggunaan kondisioner memang bermanfaat.
• Kondisioner akan melapisi batang rambut dengan sejumlah protein dan lemak, jadi rambut akan lebih sehat dan mudah diatur.
• Sementara itu orang yang kulitnya cenderung berminyak, diindikasikan dengan wajah dan punggung yang berjerawat, penggunaannya kondisioner justru menimbulkan ketombe, karena isi kondisioner adalah lemak tadi
• Kalau kondisioner kena kulit kepala bisa menimbulkan jerawat, bisul dan eksim di kulit kepala.
• Jika wajah berjerawat dan jerawatnya sampai ke kulit kepala, maka pemakaian kondisioner akan menyebabkan lemak yang terkandung dalam kondisioner turun ke kulit muka lewat keringat. Hasilnya, jerawat akan makin parah.
• Kalau kulit kepala berminyak tapi rambutnya kering, sebaiknya pakai kondisioner hanya di batang rambut saja, jangan sampai kena kulit kepala. Tapi, bila tidak ada masalah pada kulit kepala, silahkan pakai sampai tangkainya
• Gunakan kondisioner setelah kramas dan peras rambut agar kondisioner dapat sepenuhnya diserap oleh rambut anda.
• Penampilan fisik. Penampilan fisik kondisioner haruslah menarik, homogen, tidak pecah, dan mampu membentuk busa.
• Homogenitas. Ketercampuran bahan-bahan dalam sediaan.• pH. pH sediaan sangat penting untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas rambut, serta menstabilkan keseimbangan ekologis kulit kepala. Uji pH kondisioner dapat dilakukan menggunakan pH meter maupun kertas pH.
• Viskositas. Viskositas sediaan akan berpengaruh pada saat filling ke wadah, proses pencampuran, dan pada saat pemakaian.