+ All Categories
Home > Documents > 2. PEMETAAN GREENWAYS MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD_SUHARYADI.pdf

2. PEMETAAN GREENWAYS MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD_SUHARYADI.pdf

Date post: 16-Aug-2015
Category:
Upload: anifa-widiyantari
View: 246 times
Download: 4 times
Share this document with a friend
10
PEMETAAN GREENWAYS MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD DI KOTA SURAKARTA Erika Puspa Andriyani [email protected] Suharyadi [email protected] Abstract The aims of this reasearch are: 1. to know the capability of Quickbird satellite imagery as the data source for extracting information about greenways parameters, and 2. to review the greenways in Surakarta Municipal using remote sensing technique and Geographic Information System (GIS). This research combine remote sensing tecnique and GIS. Data analysis was done using combination between binary and hyrarchy aproachment in greenways classification process. Parameters that been considered to classified the greenways such as trees covering level, sidewalk existance, road service level, pollutant emission level, and drainage system existance. Road width and trees covering map in this research produced 96,39% and 72,45% in mapping accuracy. GIS analysis also used for greenways classification proccess, that produce class type I to IX, and one non greenways type because there was no sidewalk. The ideal class of greenways is type I, that potential for the next citywalk, and bycicle road. Very high connectivity of the greenways mapping was produced with 72,22% greenways connectivity persentage. Keyword : Quickbird, greenways, trees cover, sidewalk, pollutan emission. Intisari Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui kemampuan citra satelit QuickBird untuk ekstraksi informasi parameter-parameter greenways, dan (2) Mengkaji greenways Kota Surakarta menggunakan teknik penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian ini menggabungkan teknik penginderaan jauh dan SIG. Analisis data dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara pendekatan biner, dan hirarki untuk melakukan klasifikasi greenways. Parameter yang dipertimbangkan dalam pengklasifikasian greenways adalah tingkat tutupan pohon, keberadaan trotoar, tingkat pelayanan jalan, tingkat emisi polutan, dan keberadaan saluran air hujan. Penelitian ini menghasilkan tingkat ketelitian pemetaan untuk lebar jalan sebesar 96,39%, dan tutupan pohon sebesar 72,45%. Analisis SIG juga dilakukan pada proses klasifikasi greenways yang menghasilkan greenways kelas tipe I hingga tipe IX, dan terdapat satu jalur bukan greenways karena tidak memiliki trotoar. Kelas greenways yang ideal adalah tipe I, yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai jalur citywalk, dan jalur sepeda. Konektivits greenways dihasilkan sebesar 72,22%, yang berarti bahwa tingkat konektivitas sangat tinggi. Kata kunci : Quickbird, greenways, tutupan pohon, trotoar, emisi polutan.
Transcript

PEMETAAN GREENWAYS MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD DI KOTA SURAKARTA Erika Puspa Andriyani [email protected] Suharyadi [email protected] Abstract Theaimsofthisreasearchare:1.toknowthecapabilityofQuickbirdsatellite imagery as the data source for extracting information about greenwaysparameters, and 2.toreviewthegreenwaysinSurakartaMunicipalusingremotesensingtechniqueand GeographicInformationSystem(GIS).Thisresearchcombineremotesensingtecnique andGIS.Dataanalysiswasdoneusingcombinationbetweenbinaryandhyrarchy aproachmentingreenwaysclassificationprocess.Parametersthatbeenconsideredto classifiedthegreenwayssuchastreescoveringlevel,sidewalkexistance,roadservice level,pollutantemissionlevel,anddrainagesystemexistance.Roadwidthandtrees coveringmapinthisresearchproduced96,39%and72,45%inmappingaccuracy.GIS analysisalsousedforgreenwaysclassificationproccess,thatproduceclasstypeItoIX, and one non greenways type because there was no sidewalk. The ideal class of greenways istypeI,thatpotentialforthenextcitywalk,andbycicleroad.Veryhighconnectivityof the greenways mapping was produced with 72,22% greenways connectivity persentage. Keyword : Quickbird, greenways, trees cover, sidewalk, pollutan emission. Intisari Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui kemampuan citra satelit QuickBirduntukekstraksiinformasiparameter-parametergreenways,dan(2)Mengkaji greenwaysKotaSurakartamenggunakanteknikpenginderaanjauhdanSistemInformasi Geografis(SIG).PenelitianinimenggabungkanteknikpenginderaanjauhdanSIG. Analisisdatadilakukandenganmenggunakankombinasiantarapendekatanbiner,dan hirarkiuntukmelakukanklasifikasigreenways.Parameteryangdipertimbangkandalam pengklasifikasiangreenwaysadalahtingkattutupanpohon,keberadaantrotoar,tingkat pelayananjalan,tingkatemisipolutan,dankeberadaansaluranairhujan.Penelitianini menghasilkantingkatketelitian pemetaanuntuklebarjalansebesar96,39%,dantutupan pohonsebesar72,45%.AnalisisSIGjugadilakukanpadaprosesklasifikasigreenways yangmenghasilkangreenwayskelastipeIhinggatipeIX,danterdapatsatujalurbukan greenwayskarenatidakmemilikitrotoar.KelasgreenwaysyangidealadalahtipeI, yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai jalur citywalk, dan jalur sepeda. Konektivitsgreenwaysdihasilkansebesar72,22%,yang berartibahwa tingkat konektivitas sangat tinggi. Kata kunci : Quickbird, greenways, tutupan pohon, trotoar, emisi polutan. han ebenatif p PENDAHULUAN Latar Belakang : teknikpenginderaanjauhdan Sistem Informasi Geografis. Kerangka Pemikiran PerkembanganKotaSurakarta berakibatpadaberkurangnya lahan hijau, dan meningkatnya jumlahkendaraan bermotor, sehingga keberadaan jalur hijau di Kota Surakarta Citra Quickbird dapat Pertambahan Penduduk Bertambahnya sarana dan prasarana Pertamba juml ah kendaraan bermotor Polusi meni ngkat Alter engembangan lahan hi j au Ali h fungsi lahan Lahan hi jau berkurang sekitar jalanberperanpenting untukmenggantiperan lahan hijau yang berkurang,dan digunakan untuk ekstraksikarakteristik jalur hi jau existi ng Teknologipenginderaanjauh danSIGmemungkinkanuntuk penyadapan informasi spasial Pentingnya kradaan lahan hijau yang efektif dan efi sien, yaitu berupa greenways Pengembangan greenways Pengaturan tata ruang kotamereduksipolusi udara di Kota Surakarta.Adanyapelestarian jalurhijau sebagai greenways akan lebihbermanfaatuntuk digunakansebagai prasarana ataupun fasilitas penduduk kota. Pemahamantentanggreenways akanlebihefektifjikadilakukan secaraspasial, dalam halini misalnyamenggunakandata penginderaanjauh. Salah satu media yang dapat digunakan adalah citraQuickbird,serta denganmemanfaatkanteknologi penginderaanjauhdanSistem InformasiGeografis(SIG),maka dapatdiperoleh informasi parameter-parametergreenways, danklasifikasigreenwaysdiKota Surakarta. Tujuandaripenelitianini adalah: (1)Mengetahui kemampuancitrasatelit QuickBirduntukekstraksi informasiparameter-parameter greenways.(2)Kajiangreenways KotaSurakarta menggunakan Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penginderaanjauhadalahilmu danseniuntukmemperoleh informasi tentang obyek, daerah atau gejaladenganjalan menganalisisdatayangdiperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontaklangsungdenganobyek, daerahataugejalayangdikaji (Lillesand,2004).Berbagaisensor yangadadapatdigunakanuntuk mengumpulkan datadarijarak jauhyangdapatdianalisisuntuk mendapatkaninformasitentang obyek, daerah atau fenomena yang diteliti. Tujuanutamapenginderaanjauh ialah mengumpulkan data sumberdayaalamdanlingkungan. Informasitentangobyek disampaikankepengamatmelalui energi elektromagnetik,yang merupakanpembawainformasi dansebagaipenghubung komunikasi (Lo, 1996). Citrapenginderaanjauhdapat menggambarkanobyek,daerah atau gejala yang ada dipermukaan bumiyangmempunyaikemiripan denganletakdanwujudrelatif lengkap,luasdandirekamsecara permanen(Sutanto,1986). Denganteknikpenginderaanjauh akandapatdiperolehinformasi denganlebihcepatyaitudengan cara interpretasi citra. Satelit QuickBird dioperasikan olehperusahaahnDigitalGlobe yangdidukung olehBall Aerospace & TechnologyCorp. (USA)danHitachiLtd.(Jepang). Satelit QuickBird secara resmi diluncurkanpada tanggal 18 Oktober2001diVandenbergAir ForceBase,California.Satelitini membawaduasensoryang mampu menghasilkan citra pankromatikdenganresolusi0,61 meter dan citramultispektral dengan resolusi2,44 meter (Digital Globe. Inc, 2009). Sun synchronous (satelit sinkron matahari), yangseringdisebut pulasebagaisatelitberorbitpolar, karenamengorbitdiatasbumi denganhampirmelewatikutub, memotongarahrotasibumi. Sesuaidengannamanya,satelit sinkronmatahariselalubergerak memotongarahrotasi bumi dengan melaluiatau hampir melalui kutub,sehingga dapat meliput hampir seluruh bagian permukaan bumi.Dengan demikian,satelitiniakanselaludi ataswilayahyangsamadi permukaan bumi,pada waktu lokal yang sama pula (Danoedoro, 1996). SistemInformasiGeografis(SIG) merupakansalahsatiteknologi pengolahdata.SIGmerupakan sistemyangberbasiskomputer yangdigunakanuntukmenyimpan danmemanipulasi informasi- informasigeografi.SIGdirancang untukmengumpulakan, menyimpan,danmenganalisis objek-objek yang dan fenomena dimanalokasigeografimerupakan karakteristikyangpentingatau kritis yangdianalisis (Aronof, 1989, dalam Prahasta, 2005) Ruangterbukahijauadalah areamemanjangataujalur dan/ataumengelompok, yang penggunaannyalebihbersifat terbuka,tempattumbuhtanaman, baikyangtumbuhsecaraalamiah maupunyangsengajaditanam (PeraturanPemerintahRINomor 26Tahun2007TentangRencana Tata Ruang Wilayah Nasional). Greenways(Grove,1990,dalam Istiawan,2008)merupakan koridor yang rimbun atau jalur hijau yang khusus hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda. Gambar 2. Posisi Greenways dalam RTH Tingkat emisi polutan diperoleh dari formula perhitungan intensitasemisi METODE PENELITIAN Penelitianinimenggabungkan teknikpenginderaanjauh dan sisteminformasi geografis. Teknikpenginderaanjauh digunakan untuk perolehan informasi,dansisteminformasi geografisdigunakan dalam analisisdata.Tahapanawalyang Penentuantingkat tutupan pohondaninformasikeberadaan trotoardilakukandengansurvei langsungdilapangan.Perhitungan tingkattutupanpohondilakukan denganformulasiperhitungan tingkattutupanpohon sebagai berikut : % tutupan pohon = panjang tutupan pohon x 100% panjang ruas jalan ......... (1) dilakukanadalahinterpretasipada citrasatelit Quickbird, yang meliputiinterpretasitutupan pohon, interpretasi kondisi jalan (geometrikjalan),danmelakukan klasifikasitingkattutupanpohon. Surveilapangandilakukanuntuk pengukuran tutupan pohon, elakukanpengecekanmengenai informasikeberadaantrotoardan saluranairhujan,daninformasi mengenaikondisijalan, serta melakukanpenghitunganvolume lalulintas. Analisisdatadilakukandengan menggunakan kombinasiantara pendekatanbiner,danpendekatan hirarkiuntukmelakukan klasifikasigreenways.Parameter- parameteryangdipertimbangkan dalammelakukan klasifikasi greenwaysadalahtingkattutupan pohon,keberadaantrotoar,tingkat pelayananjalan,tingkatemisi polutan, dan keberadaan saluran air hujan. Tingkatpelayananjalan diperoleh dari perbandingan volumelalulintasdankapasitas jalan.Perhitunganvolume lalulintasdilakukandengansurvei langsungdilapangan.Perhitungan kapasitasjalanmenggunakan formula sebagai berikut : C= C0 x FCw x FCsp x FCsf x FCcs .... (2) Keterangan: C: kapasitas jalan (smp/jam) C0 : kapasitas dasar jalan (smp/jam) FCw:faktorkoreksikapasitas untuk lebar jalan FCsp: faktor koreksi kapasitas akibatpembagianarah(tidak berlaku untuk jalan searah) FCsf:faktorkoreksikapasitas akibat gangguan samping. FCcs:faktorkoreksikapasitas akibat ukuran kota denganmempertimbangkannilai volumelalulintas,panjangruas jalan, dan faktor emisi polutan. Ep = L x Ni x Fpi ............ (3) Keterangan: Ep : intensitas emisi (g/jam) L : panjang tiap ruas jalan (km) Ni : arus lalulintas (smp/jam) Fpi:faktoremisitiapjenis kendaraan bermotor (g/km) P : jenis polutan Gambar 4. Diagram Alir Metode Penelitian Gambar 3. Konsep Klasifikasi Greenways (Suharyadi, 2001 dengan modifikasi) Informasikeberadaansaluranair hujanberdasarkanpetadrainase, dansurvei lapangan. Proses klasifikasidilakukandengan menggunakankonsepklasifikasi pada Gambar 3. Tahapandetailtahapan pemetaangreenwaysdapatdilihat padadiagramalir metode penelitian pada Gambar 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Persentasetutupanpohondiperoleh dari perbandingan antara panjang jalurhijaudenganpanjangruas jalan. Panjang jalur hijau dihitung padakeduasisijalan,dengan pembagiduakalipanjang jalan. Seperti terlihat pada Gambar. 4.2. yangmerupakan ruasJalanSlamet Riyadi,dimanaterdapatduasisijalur hijaudisebelahkanandankirijalan utama, dan juga pada masing masing sisi memiliki trotoar yang pemetaan yang rendah dikarenakan adanya perbedaan dapatdimanfaatkanolehpejalankaki dan pengguna sepeda. Berdasarkan pengukurandi lapangan, tingkat tutupanpohondenganpersentase tertinggiterdapatpadaruasJalan SlametRiyadiB,yaitusebesar 94,59%.JalanSlametRiyadi merupakan pengembanganjalur hijaupertama diKota Surakarta, denganadanyaprogramcitywalkdi jalantersebut,sehinggarata-rata padajalaninimemilikitingkat tutupan pohon yang tinggi. Gambar 5. Jalan Slamet Riyadi (Survei Lapangan, 2010) Tingkattutupanpohonpadaruas JalanA Dahlanadalah yang terendah, yaitusebesar 2,26%, sedangkanpadaJalanLetjenS. Parman sebesar4,35%.Tingkat tutupanpohonyang rendahpada ruas JalanLetjenS.Parmandisebabkan olehkeberadaanruangparkirdi kedua sisi badan jalan, sehingga keberadaantutupanpohondianggap mengganggukeberadaanlahan parkir. Berdasarkanhasilperbandingan antaraperhitungantutupanpohon hasilinterpretasi dengan perhitungantutupanpohondi lapangan, diperolehnilai ketelitianpemetaansebesar 72,45%. Nilai tingkat ketelitian tahunantaradatacitrasatelit Quickbirdyangdigunakandengan kegiatanlapangan.Citrasatelit QuickbirdKotaSurakartayang digunakan direkam pada tahun 2006,sedangkankegiatan lapangan dilakukan pada tahun 2010.Perbedaan4tahun berpengaruhterhadap berkembangnyatutupan pohon, adayangpadatahun2006masih berupa tanamanyangbaru tumbuh,padatahun2010sudah menjadi tanaman yang rimbun, sepertipadasepertiyangterdapat pada ruas Jalan Brigjen Slamet Riyadi,JalanAdiSucipto,Jalan Jend. Sudirman, JalanBrigjen Katamso, Jalan Jend. A. Yani. InterpretasicitraQuickbirdjuga dilakukan untuk pengukuran lebar jalan. Pengukuran lebar jalan pada citrasatelit QuickBirddengan memanfaatkan toolsmeasure pada software ArcGIS9.3. Pada survei lapangan dilakukan pengukuran dengan menggunakan meteran. Tingkatketelitian pemetaan yang dihasilkan dari interpretasicitrasatelitQuickbird adalah sebesar 96,39%. Perhitungan volumelalulintas dilakukan langsung dengan survei lapangan. Volume lalulintas tertinggi terdapatpada jalan SlametRiyadiruaspalingbarat (JalanSlametRiyadiA)sebesar 4051smp/jam. Tingginya volume laulintaspadaruasJalanSlamet RiyadiA disebabkanoleh banyaknya kendaraan berat seperti trukdanbusantarkota,maupun dalam kota melewati jalan ini. Nilaivolumelalulintasterendah terdapat pada Jalan Lombok, yaitu sebesar 496 smp/jam. Volume lalulintasyangrendahpadaJalan Lombok dikarenakan pendeknya ruas jalan ruas jalan ini, dan hanya berfungsisebagaijalan penghubung ke belakang pasar, yangtidakbegitubanyak dikunjungi konsumen pasar. Berdasarkanhasilperhitungan rumus (2) diperoleh nilai kapasitasjalanuntuksetiapruas jalan. Kapasitas jalan tertinggi terdapatpadaruasJalanBrigjen SlametRiyadi,dengankapasitas jalan sebesar 5715 smp/jam. Pada ruasJalanBrigjenSlametRiyadi, jenispenggunaanlahantepijalan didominasi oleh daerah pertokoan, ataudaerah komersial tinggi, denganjarakkerbkepenghalang lebih dari 2 meter. Ruas jalandengankapasitas terendahterdapatpadaruasJalan Sabang dengan kapasitas jalan sebesar1099smp/jam.Dominasi jenispenggunaanlahanpadaruas JalanSabang adalahkios-kios pertokoanyangdekat dengan pasar, denganjarakkerbke penghalang kurang dari 0,5 meter. Gambar6.DistribusiTingkatPelayanan Jalan Hasilperbandinganvolume(V) dengannilai kapasitasjalan (C) dapatdiketahuitingkatpelayanan jalan padasetiapruas jalan penelitian.PadaGambar6. menunjukkandistribusitingkat pelayananjalan,yaitu28ruas jalanmemilikitingkatpelayanan jalanlevel B,22ruasjalan memiliki level C, 5 ruas jalan levelD,dan1ruasjalandengan levelE,sertatidakterdapatruas jalan dengan level A, dan E. Gambar 7. Distribusi Tingkat Emisi Polutan PerhitunganTingkatEmisi Polutandilakukandengnan menggunakanformula(3).Dari hasilperhitungandapatdiketahui bahwasebagianbesarmemiliki tingkatemisi polutanrendah, yaitusebanyak55ruasjalan,dan terdapat1ruasjalan yang memiliki tingkat emisi polutan tinggi,yaitupadaruasJalan BrigjenSlametRiyadiRuasA (palingbarat).Nilaiemisipolutan tinggidikarenakanpadaruasjalan tersebutmemilikitingkatvolume lalulintas tinggi. ParameterSaluranAirHujan (SAH)diperolehdaripetaSaluran Drainase,dansurveilapangan. Diperolehhasilbahwadisemua ruasjalanyangdilakukan penelitianmemilikisaluranair hujan. Gambar8.DistribusiKeberadaan Trotoar Berdasarkanhasilsurveilapangan dapatdiperolehinformasi mengenai keberadaantrotoar. Sebagian besarruas jalandi daerah penelitian memiliki trotoar. Dapatdilihat pada Gambar8.Bahwa35ruasjalan memiliki trotoar, dan 21 ruas jalan tidak memiliki trotoar. Darihasilklasifikasidiperoleh klastipeIhinggatipeIX,dan terdapatsatujalurhijaubukan greenwayskarenatidakmemiliki trotoar, yaitu tipe X. Tipegreenwaysidealadalahpada tipeI,dimanaterdapattutupan pohonyangtinggi,terdapat trotoar,saluranair hujan, tigkat pelayanan jalanbaik, emisi polutanrendah,sehingganyaman digunakanolehpejalan kaki, maupun pengguna sepeda. Gambar 9. Peta Klasifikasi Greenways Tipegreenwaysyangmemiliki banyak kekurangan yaitu pada klas tipe IX, karena memiliki tingkattutupanpohonyang rendah,danmemilikiduaatau tiga faktor buruk. GreenwaystipeIXterdapatpada Jalan LetjenS. Parman,dengan tingkat tutupan pohonrendah, tingkatpelayananjalanE(buruk), serta emisipolutan yang cenderungtinggi.Distribusi klasifikasi greenwaysdapat dilihatpadaGambar9.Dalam peta klasifikasi greenways tersebutjugaterdapatinformasi mengenai jalan-jalan yang berpotensiuntukpengembangan jalursepedadancitywalk selanjutnya.Ruasjalan yang berpotensitersebut diutamakan adalah pada ruasjalan kelas greenways tipe I. Berdasarkanhasilklasifikasi diketahui bahwa untuktipeI hinggatipeIIImemilikitutupan pohonyang tinggi,sehingga potensi untukpengembangan greenwaysjugatinggi.Untukklas greenwaystipeIVhinggatipeIX, tidakmenutup kemungkinan untukdapat dikembangkan menjadigreenways,bahkanuntuk klastipeX.Pengembangan greenwaysbaikdilakukanuntuk dapatmenggantiperanlahanhijau berupa areayangsemakin berkurang, sehingga diharapkan 30%RuangTerbukaHijaudapat terpenuhi di Kota Surakarta. Solusiyangdapat dilakukan adalah denganmemenuhi beberapakekurangandari parameter-parameter greenways yangada,apabilamemungkinkan. Dalamartianjugamelihatkondisi ruasjalan,dankekurangan paramaternya. KelasgreenwaystipeItidak memiliki kekuranganpada parameterapapun,sehingga sangat sesuaiuntuk pengembangan citywalk Kota Surakartaselanjutnya. Seperti padaJalanJend.Sudirman berdasarkanrencanaDinasTata RuangKotaSurakartayangakan dikembangkanuntuk citywalk koridor6.GreenwaystipeIjuga dapatdikembangkansebagaijalur untukpengguna sepeda. Kelas greenways tipeIVhinggaVI yang memiliki tutupan pohon sedang, dapatditambahkantanamanperdu disekitarruasjalan.Untukkelas greenwaystipeVIIhinggaIX, dengan tingkattutupanpohon rendah,bisadilakukanpenanaman beberapapohondisekitarruas jalan,ataupuntanamanyangtidak memakanbanyaktempat,sebagai contohdiberigondolapadaruas trotoar yang ditanami tanaman merambat,ataupuntanamanperdu disekitarnya. Kelas bukan greenways,yaitutipeX,untuk jalanyangmemungkinkan(yang lebar) bisa dibuat trotoar pada tepi jalan.Dengan ditambahkan fasilitastrotoar,makadapatlebih dimanfaatkansebagaijalur greenways kota untuk pejalan kaki danpenggunasepeda.Konektivitas greenways di Kota Surakarta sebesar 72,22%menunjukkantingginya potensipengembangangreenwaysdi kota ini. KESIMPULAN Berdasarkanhasildan pembahasan,dapatdisimpulkan sebagai berikut : 1.PenggunaanCitraQuickbird sebagai sumber data untuk memperolehinformasiparameter greenwaysmenunjukkanhasil yangbaikuntukparameterlebar jalan,dengantingkatketelitian pemetaansebesar96,39%. Tingkatketelitianpemetaanuntuk tutupanpohon adalahsebesar 72,45%.Nilaiketelitianpemetaan tutupanpohonyangrendah, dikarenakancitraQuickbirdKota Surakartayangdigunakanadalah perekaman tahun 2006, sedangkan penelitianpadatahun2010, sehinggamenyebabkanperbedaan kondisi tutupan pohon. 2.Teknikpenginderaanjauhdan SIGdapat digunakan untuk identifikasi kondisi jalan dan jalur hijau. Analisis SIG juga dilakukan padaprosesklasifikasigreenways yangmenghasilkangreenways klastipeIhinggaIX,dan1jalur bukan greenwayskarena tidak memiliki trotoar, yaitu tipe X. Tipegreenwaysidealadalahtipe I,yangberpotensi untuk dikembangkansebagaicitywalk, danjalursepeda.Tipegreenways yangmemilikibanyakkekurangan yaituklastipeIX,terdapatpada Jalan S.Parman. Konektivitas greenwayssebesar72,22% menunjukkantingginya potensi pengembangangreenwaysdiKota Surakarta. DAFTAR PUSTAKA Danoedoro,Projo.1996. PengolahanCitraDigital. FakultasGeografiUniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta. DigitalGlobe.Inc.2009. QuickBirdImageryProduct Guide.Diaksespadatanggal24 April2009dari http://www.digitalglobe.com. IstiawanSK,Saptono.2008. GreenwaysBukanHanyaSebuah FasilitastetapijugaSebuahAktualisasidariSuatuWayofThinking. Diaksespada tanggal 06Nopember2008darihttp://www.kompas.com. Lo, C.P. 1996. Penginderaan Jauh Terapan. Jakarta : UI Press. Prahasta,Edy.2005.SistemInformasiGeografis.Bandung:Penerbit Informatika. Sutanto.1986.PenginderaanJauhJilidI.Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada Press.


Recommended