+ All Categories
Home > Documents > 388-381-1-PB.pdf

388-381-1-PB.pdf

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: desi-susanti
View: 214 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
25
8/18/2019 388-381-1-PB.pdf http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 1/25 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA GORONTALO Oleh ABD. RAHMAN POLAPA NIM. 9314 09 093 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN 2013 ABSTRAK ABD. RAHMAN POLAPA. NIM 931 409 093. Skripsi, ” Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo ”. Program Studi S1 Manajemen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Yulianto Kadji, M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Dr. Irawaty Igirisa M.Si selaku pembimbing II. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Dengan menggunakan Teknik pengumpulan data observasi, dan angket atau pembagian kuisioner kepada responden. Teknik analisis data yaitu menggunakan metode kuantitatif, malalui analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan uji koefisien determinasi, memperoleh nilai R square sebesar 0.535 atau 53.5%. hal ini menunjukan pengaruh variabel disiplin kerja (X) terhadap variabel kinerja pegawai (Y), sedangkan sebesar 46.5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil uji t menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada bagian administrasi pemerintahan umum sekretariat daerah kota gorontalo. hal ini dibuktikan oleh pengujian variabel disiplin kerja (X) terhadap kinerja pegawai (Y) dimana (t-hitung =5.029) sedangkan nilai (t-tabel =0.684). Kata Kunci:DisiplinKerjadan Kinerja Pegawai. BAB I PENDAHULUAN Disiplin sangat penting untuk perkembangan perusahaan karena dapat dijadikan sebagai alat untuk memotivasi agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik Pegawai untuk mematuhi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan. Mengingat begitu pentingnya peranan disiplin kerja bagi para Pegawai, diharapkan para Pegawai harus selalu berupaya untuk menjaga dan meningkatkan disiplin kerja.
Transcript
Page 1: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 1/25

PENGARUH DISIPLIN KERJATERHADAP KINERJA PEGAWAI

PADA BAGIAN ADMINISTRASIPEMERINTAHAN UMUM

SEKRETARIAT DAERAH KOTAGORONTALO

OlehABD. RAHMAN POLAPA

NIM. 9314 09 093

UNIVERSITAS NEGERI

GORONTALOFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMENPROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

2013

ABSTRAK

ABD. RAHMAN POLAPA.NIM 931 409 093. Skripsi, ” PengaruhDisiplin Kerja Terhadap KinerjaPegawai Pada Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Gorontalo ”. Program StudiS1 Manajemen Jurusan Manajemen,Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah

bimbingan Bapak Prof. Dr. YuliantoKadji, M.Si selaku pembimbing I danIbu Dr. Irawaty Igirisa M.Si selaku

pembimbing II.Tujuan Penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh antaraDisiplin Kerja terhadap KinerjaPegawai Pada Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Gorontalo. Denganmenggunakan Teknik pengumpulandata observasi, dan angket atau

pembagian kuisioner kepada responden.Teknik analisis data yaitu menggunakan

metode kuantitatif, malalui analisisregresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan uji koefisiendeterminasi, memperoleh nilai R squaresebesar 0.535 atau 53.5%. hal inimenunjukan pengaruh variabel disiplinkerja (X) terhadap variabel kinerja

pegawai (Y), sedangkan sebesar 46.5%dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yangtidak diteliti dalam penelitian ini. Darihasil uji t menunjukan bahwa disiplinkerja berpengaruh signifikan terhadapkinerja pegawai pada bagianadministrasi pemerintahan umumsekretariat daerah kota gorontalo. hal inidibuktikan oleh pengujian variabeldisiplin kerja (X) terhadap kinerja

pegawai (Y) dimana (t-hitung =5.029)sedangkan nilai (t-tabel =0.684).Kata Kunci : Di sipli n Kerj a dan

Ki nerj a Pegawai .

BAB I PENDAHULUANDisiplin sangat penting untuk

perkembangan perusahaan karena dapatdijadikan sebagai alat untuk memotivasiagar dapat mendisiplinkan diri dalammelaksanakan pekerjaan baik secara

perorangan maupun kelompok.Disamping itu disiplin bermanfaatmendidik Pegawai untuk mematuhi

peraturan, prosedur, maupun kebijakan

yang ada, sehingga dapat menghasilkankinerja yang baik.

Disiplin kerja merupakan salahsatu faktor yang memegang peranan

penting dalam pencapaian tujuan.Mengingat begitu pentingnya peranandisiplin kerja bagi para Pegawai,diharapkan para Pegawai harus selalu

berupaya untuk menjaga dan

meningkatkan disiplin kerja.

Page 2: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 2/25

Sebagaimana kutipan pernyataanMangkunegara (2005:52)mengemukakan bahwa disiplin kerjamerupakan sifat seorang Pegawai yangsecara sadar mematuhi aturan dan

peraturan organisasi tertentu Untukmendapatkan hasil kerja dapat tercapaisecara maksimal maka Pegawai harusmempunyai kinerja yang baik. Kinerjayang baik, hasil yang didapatkan juga

baik. Kinerja Pegawai yang optimal

akan memberikan pengaruh yang besarterhadap keberhasilan proses

pelaksanaan pekerjaan.Pegawai Negeri Sipil (PNS)

sebagai unsur utama sumber dayamanusia aparatur negara mempunyai

peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampumemainkan peranan tersebut adalahPNS yang mempunyai kompetensi yangdiindikasikan dari sikap disiplin yangtinggi, kinerja yang baik serta sikap dan

perilakunya yang penuh dengankesetiaan dan ketaatan kepada negara,

bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik sertamampu menjadi perekat persatuan dan

kesatuan bangsa.Sekretariat Daerah Kota

Gorontalo merupakan suatu lembaga pemerintahan yang dalam urusan pemerintahannya mengatur danmengelola program yang berhubungandengan kebutuhan masyarakat. Dalammekanisme pelaksanaannya, SekretariatDaerah Kota Gorontalo meliputi

beberapa bagian yang antara lain

Bagian Kepegawaian, Bagian Umum,dan Bagian Administrasi PemerintahanUmum.

Bagian AdministrasiPemerintahan Umum mengurus segalahal yang menyangkut perjalananWalikota (kegiatan sosialisasi dan

penyuluhan), keprotokoleran.Berdasarkan hasil observasi awal yangdilakukan peneliti, masalah-masalahyang menyangkut kedisiplinan Pegawai

pada Bagian Administrasi PemerintahanUmum Sekretariat Daerah KotaGorontalo antara lain, adanya Pegawaiyang datang tidak tepat waktu, masihadanya Pegawai yang pada waktuistirahat menggunakan waktu yangcukup lama, dan masih adanya Pegawaiyang tidak mampu menyelsaikan

pekerjaanya dengan baik.Adanya Pegawai yang datang

tidak tepat waktu terindikasi padalaporan kehadiran Pegawai yang rendah

pada pelaksanaan Apel pagi dan sore.Hal tersebut telah lama disosialisasikan,namun belum mendapat tanggapan yang

baik, sehingga kebiasaan tersebutseakan hal yang lumrah dilakukan. Halini juga dapat disebabkan tidakmaksimalnya pemberian tugas yang

jelas pada Pegawai sehingga partisipasiPegawai tidak maksimal.

Masih adanya Pegawai yangmenggunakan waktu istirahatnyadengan cukup lama dikarenakan tidak

jelasnya tugas yang diberikan sehinggaPegawai merasa tidak memilikitanggung jawab yang jelas terhadap

pekerjaannya. Hal ini juga dapat

disebabkan oleh masih adanya Pegawai

Page 3: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 3/25

yang memilih-milah pekerjaannyasesuai dengan tingkat kesulitan kerja.

Masih adanya Pegawai yang belum mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, dikarenakankurangnya sosialisasi yang dilakukansehingga tidak semua Pegawai pahamakan tugas yang diberikan.

Berdasarkan latar belakang yangtelah dijelaskan diatas, peneliti inginmenyusun suatu penelitian dengan

formulasi judul : “Pengaruh DisiplinKerja terhadap Kinerja Pegawai PadaBagian Administrasi PemerintahanUmum Sekretariat Daerah KotaGorontalo”.

1.2 Identifikasi MasalahAdapun identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Adanya Pegawai yang datangtidak tepat waktu.2. Masih adanya Pegawai yangmenggunakan waktu istirahat cukuplama.3. Masih ada pegawai yang tidakmampu menyelesaikan pekerjaannyadengan baik.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasimasalah diatas, maka Peneliti

menyusun rumusan masalah dalam penelitian ini, yakni: “Seberapa besar pengaruh Disiplin terhadap KinerjaPegawai pada Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Go rontalo?”

1.4 Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan dari

penelitian ini adalah Untuk mengetahuiseberapa besar pengaruh Disiplinterhadap Kinerja Pegawai Pegawai padaBagian Administrasi PemerintahanUmum Sekretariat Daerah KotaGorontalo.

1.5 Manfaat PenelitianHasil penelitian ini diharapkan dapat

menciptakan dua manfaat yakni manfaatteoretis dan manfaat praktis:1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan Disiplin kerja pegawai dan Kinerja Pegawai.

b. Hasil penelitian ini dapatdigunakan sebagai bahan referensiuntuk melakukan penelitian selanjutnya,terutama yang berkaitan denganmanajemen Sumber Daya Manusia,Disiplin kerja, dan Kinerja pegawai.2. Manfaat Praktis

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi organisasi yang bersangkutan (Pegawai BagianAdministrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalo)

dalam hubungannya dengan DisiplinKerja dan Kinerja Pegawai.

b. Sebagai input atau bahanmasukan untuk perbaikan pengelolaanSumberdaya Manusia yang

berhubungan dengan Disiplin danKinerja Pegawai, sehingga organisasiyang bersangkutan dapat menentukankebijakan pengelolaan Sumberdaya

Manusia pada Pegawai Bagian

Page 4: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 4/25

Administrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalo.

BAB IIKAJIAN TEORI

2.1 Konsep Disiplin Kerja Disiplin berasal dari akar kata

“disciple ” yang berarti belajar. Disiplinmerupakan arahan untuk melatih danmembentuk seseorang melakukansesuatu menjadi lebih baik. disiplinadalah suatu proses yang dapatmenumbuhkan perasaan seseoranguntuk mempertahankan danmeningkatkan tujuan organisasi secaraobjektif, melalui kepatuhannyamenjalankan peraturan organisasi(Daryanto,1997:56).

Martoyo (2000:92) yangmengemukakan bahwa yang dimaksuddengan disiplin kerja yaitu “suatukeadaan yang menunjukan suasanatertib dan teratur yang dihasilkan olehorang-orang yang berada dalamnaungan sebuah organisasi karena

peraturan-peraturan yang berlakudihormati dan diikuti”.kemudianMartoyo (2000:125) berpendapat bahwa

disiplin berasal dari kata “ Discipline ”yang berarti latihan atau pendidikankesopanan dan kerohanian serta

pengembangan tabiat.Dengan demikian, dalam

penelitian ini dapat disimpulkan bahwadisiplin kerja adalah suatu sikap mentalyang dimiliki oleh Pegawai dalammenghormati dan mematuhi peraturanyang ada di dalam organisasi tepatnya

bekerja yang dilandasi karena adanyatanggung jawab bukan karenaketerpaksaan sehingga dapat mengubahsuatu perilaku menjadi lebih baikdaripada sebelumnya.

2.1.2 Tujuan Pembinaan DisiplinKerjaPembinaan disiplin kerja

sebenarnya dimaksudkan untukmemenuhi tujuan-tujuan dari disiplin

kerja itu sendiri sehingga pelaksanaankerja menjadi lebih efektif dan efisien.Pada dasarnya pembinaan disiplin kerja

bertujuan untuk menciptakan suatukondisi yang teratur, tertib, dan

pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksanasesuai dengan rencana sebelumnnya.

Seperti yang dikemukakan olehsiswanto (2003:292) tujuan pembinaandisiplin kerja para tenaga kerja, antaralain :

1. Agar para tenaga kerja menaatisegala peraturan dan kebijakanketenagakerjaan maupun

peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baiktertulis maupun tidak tertulis,serta melaksanakan perintahmanajemen.

2. Dapat melaksanakan pekerjaandengan sebaik-baiknya sertamampun memberikan pelayananyang maksimum kepada pihaktertentu yang berkepentingandengan perusahaan sesuaidengan bidang pekerjaan yangdiberikan kepadanya.

3. Dapat menggunakan dan

memelihara sarana dan

Page 5: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 5/25

prasarana, barang dan jasa perusahaan dengan sebaik- baiknya.

4. Dapat bertindak dan berprilakusesuai dengan norma-normayang berlaku pada perusahaan.

5. Tenaga kerja mampumenghasilkan produktivitasyang tinggi sesuai denganharapan perusahaan, baik dalam

jangka pendek maupun jangka

panjang.Disiplin kerja yang dilakukan secara

terus-menerus oleh manajemendimaksudkan agar para Pegawaimemiliki motivasi untukmendisiplinkan diri, bukan karenaadanya sanksi tetapi timbul dari dalamdirinya sendiri.maka dapat ditarikkesimpulan pembinaan disiplin kerja

bertujuan untuk memperbaikiefektivitas dan mewujudkankemampuan kerja Pegawai dalamrangka mencapai sasaran yang telahditetapkan oleh organisasi.

2.1.4 Pendekatan Dalam PembinaanDisiplin Kerja

Handoko (2001:210) memberikandefinisinya bahwa konseling atau

bimbingan dan pembinaan adalah pembahasan suatu masalah denganPegawai dengan maksud pokok kitamembantu Pegawai tersebut agar dapatmenangani masalah secara baik.Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakandalam konseling melalui pendekatan-

pendekatan sebagai berikut :a. Pemberian nasihat

b. Penentraman hati

c. Komunikasid. Pengenduran ketegangan emosionale. Penjernihan pemikiranf. Reoritentasi

Adapun strategi dalam pembinaandisiplin kerja menurut Mulyasa(2007:142-143) sebagai berikut :

a. Self-concept (konsep diri), strategi inimenentukan bahwa konsep-konsep dirimasing-masing individu merupakan

faktor penting dari setiap perilaku.Untuk menumbuhkan konsep diri,

pemimpin disarankan bersikap empati,menerima, hangat, dan terbuka,sehingga para tenaga kerja dapatmengeksplorasikan pikiran dan

perasaannya dalam memecahkanmasalahnya.

Communication skills(keterampilan berkomunikasi).Pemimpin harus menerima semua

perasaan tenaga kerja dengankomunikasi yang dapat menimbulkankepatuhan dari dalam dirinya.

b. Natural and logical consequences(konsekuensi-konsekuensi logis danalami). Perilaku-perilaku yang salahterjadi karena tenaga kerja telahmengembangkan kepercayaan yang

salah terhadap dirinya.Hal ini mendorong munculnya

perilaku-perilaku salah yang disebut“misbehaviour” . Untuk itu disarankan :a) menunjukan secara tepat tujuan

perilaku yang salah, sehinggamembantu tenaga kerja dalammengatasi perilakunya, serta b)memanfaatkan akibat-akibat logis dan

alami dari perilaku yang salah.

Page 6: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 6/25

c. Values clarification (klarifikasi nilai).Strategi ini dilakukan untuk membantutenaga kerja dalam menjawab

pertanyaanya sendiri tentang nilai-nilaidan membentuk sistem nilainya sendiri.

d. Leader effectiveness training (latihankeefektifan pemimpin). Tujuan metodeini adalah untuk menghilangkanmetoder refresif dan kekuasaan,misalnya hukuman dan ancamanmelalui sebuah model komunikasi

tertentu.e. Reality therapy (terapi realitas).

Pemimpin perlu bersikap positif dan bertanggung jawab.

Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa pendekatan

pembinaan disiplin kerja manapun yangdilaksanakan dalam suatu organisasi

pada intinya bertujuan untukmeningkatkan disiplin kerja paraPegawai, dan memperbaiki tindakanindisipliner yang terjadi dengan carayang efektif.

2.1.5 Faktor Yang MempengaruhiDisiplin KerjaDisiplin kerja yang dimiliki oleh

seorang Pegawai akan ditentukan olehsejauh mana faktor-faktor yang

mempengaruhi terhadap Pegawai itusendiri. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan dari siswanto (1989:277)yang mengemukakan bahwa“Diharapkan para tenaga kerja

berdisiplin adanya dorongan yangmuncul dari diri sendiri dan berjalansesuai dengan irama berputarnya

program dan beban kerja

perusahaan/instansi”. Organisasi

menghendaki setiap kegiatan yangdilaksanakan dapat berjalan denganlancar. Oleh karena itu organisasi juga

berusaha menciptakan keteraturandidalam proses pelaksanaan kerja.Selain menjalankan fungsi pengendalian

juga membetuk suatu budaya disiplinkerja.

Pada dasarnya banyak faktor yangmempengaruhi tingkat kedisiplinanPegawai suatu organisasi seperti yang

dikemukakan oleh Hasibuan (2002:195)sebagai berikut :

1) Tujuan dan Kemampuan, ikutmempengaruhi tingkatkedisiplinan Pegawai. Tujuanyang harus dicapai harus jelasdan ditetapkan secara ideal sertacukup menantang bagikemampuan Pegawai.Hal ini berarti bahwa pekerjaanyang dibebankan kepadaPegawai harus sesuai dengankemampuan Pegawai

bersangkutan, agar dia bekerjasungguh-sungguh dan disiplindalam mengerjakannya.

2) Teladan Pemimpin, sangat berperan dalam menentukankedisiplinan Pegawai karena

pemimpin dijadikan teladan dan panutan oleh bawahannya, pimpinan yang baik harusmemberi contoh yang baik,

berdisiplin baik, jujur, adil serta,sesuai kata dengan perbuatan.

3) Balas jasa dan kesehjateraan ikutmempengaruhi kedisiplinanPegawai karena akan

memberikan kepuasan dan

Page 7: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 7/25

kecintaan Pegawai terhadap perusahaan/instansi dan pekerjaannya. Jika kecintaanPegawai semakin baik terhadap

pekerjaan maka kedisiplinanmereka akan semakin baik pula.

4) Keadilan, ikut mendorongterwujudnya kedisiplinanPegawai, karena ego dan sifatmanusia yang selalu merasadirinya penting dan minta

diperlakukan sama denganmanusia lain.

5) Waskat (Pengaasan melekat),adalah tindakan nyata dan palingefektif dalam mewujudkankedisiplinan Pegawai

perusahaan.Waskat efektif merangsangkedisiplinan dan moral kerjaPegawai. Pegawai merasamendapat perhatian, bimbingan,

petunjuk, pengarahan, dan pengawasan dari atasannya.

6) Sanksi, berperan penting dalammemelihara kedisiplinanPegawai. Dengan sanksihukuman semakin berat,Pegawai akan semakin takutmelanggar peraturan-peraturan

perusahaan, sikap, perilakuindisipliner Pegawai akan

berkurang.7) Ketegasan, pimpinan dalam

melakukan tindakan akanmempengaruhi kedisiplinanPegawai perusahaan. Pimpinanharus berani dan tegas, bertindakuntuk menghukum setiap

Pegawai yang indisipliner sesuai

dengan sanksi hukuman yangtelah ditetapkan.ketegasan

pimpinan menegur danmenghukum setiap Pegawaiyang indisipliner akanmewujudkan kedisiplinan yang

baik pada perusahaan/instasitersebut.

2.1.6 Tindakan PendisiplinanTindakan disiplin sangat

diperlukan untuk pencapaian kinerjaPegawai, karena dengan diadakantindakan pendisiplinan pelaksanaankerja menjadi lebih efektif dan efisiententunya dalam penindakan disiplin

pemimpin harus memberikan tindakanyang bertahap yakni mulai dari teguransampai dengan pemberian sanksiapabila Pegawai tersebut setelahdiperingati tetap melakukan

pelanggaran.Untuk mengkondisikan Pegawai

agar bisa melaksanakan tindakandisiplin maka terdapat beberapa prinsip

pendisiplinan (Heidjrachman, dkk,1990:239) :

1. Pendisiplinan dilakukan secara pribadiPendisiplinan ini dilakukan

dengan menghindari menegurkesalahan didepan orang banyakagar Pegawai yang bersangkutantidak merasa malu dan sakit hati.Hal ini akan memalukan

bawahan yang ditegur(meskipun mungkin memang

benar bersalah) sehingga biasmenimbulkan rasa dendam.

Page 8: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 8/25

2. Pendisiplinan harus bersifatmembangun

Dalam pendisiplinan ini selainmenunjukan kesalahan yangtelah dilakukan oleh Pegawaiharuslah diikuti dengan petunjukcara pemecahannya yang

bersifat membangun, sehinggaPegawai tidak merasa bingungdalam menghadapi kesalahanyang telah dilakukan dan dapat

memperbaiki kesalahan tersebut.3. Pendisiplinan dilakukan secara

langsung dan segeraSuatu tindakan dilakukandengan segera setelah terbukti

bahwa Pegawai telah melakukankesalahan sehingga Pegawaidapat mengubah sikapnyasecepat mungkin.

4. Keadilan dalam pendisiplinanDalam tindakan pendisiplinandilakukan secara adil tanpa pilihkasih, siapapun yang telahmelakukan kesalahan harusmendapatkan tindakan disiplinsecara adil tanpa membeda-

bedakan.5. Pimpinan hendaknya tidak

melakukan pendisiplinan

sewaktu Pegawai absent,Pendisiplinan hendaknyadilakukan dihadapan Pegawaiyang bersangkutan secara

pribadi agar diat tahu telahmelakukan kesalahan.

6. Setelah pendisiplinan hendaknyawajar kembali.

Sikap wajar hendaklah

dilakukan pemimpin terhadap

Pegawai yang telah melakukankesalahan tersebut, sehingga

proses kerja dapat berjalanlancar kembali dan tidak kakudalam bersikap.

Dari beberapa tindakan pendisiplinan di atas dapat dijelaskan bahwa pendisiplinan diterapkan padaPegawai sesuai pelanggaran sertatindakan dilakukan secara efektif,karena penerapa disiplin yang tidak

efektif pada Pegawai akanmenyebabkan pemogokan liar kerjaPegawai, serta dapat mempengaruhikinerja Pegawai yang berdampak padainstansi tersebut.

Jadi dari keseluruhan teorikedisiplinan yang dikemukakan oleh

para ahli, maka dipilih sebagai acuanyang menjadi indikator penelitian yaituteori Soejono, (1997:67)mengemukakan beberapa indikatorkedisiplinan yaitu ketepatan waktu,menggunakan peralatan kantor dengan

baik, tanggung jawab yang tinggi,ketaatan terhadap aturan kantor.

2.2 Konsep Kinerja2.2.1 Pengertian Kinerja

Kinerja menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah sesuatu yanghendak dicapai, prestasi yangdiperlihatkan dan kemampuan kerja.Kinerja dipergunakan manajemen untukmelakukan penilaian secara periodikmengenai efektivitas operasional suatuoganisasi dan karyawan berdasarkansasaran, standar dan kriteria yang telahditetapkan sebelumnya. Dengan kinerja,

organisasi dan manajemen dapat

Page 9: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 9/25

mengetahui sejauh mana keberhasilandan kegagalan karyawannya dalammenjalankan amanah yang diterima.

Sementara itu kinerja menurutPrawirosentono (1999:2): “ Kinerjamerupakan hasil kerja yang dapatdicapai oleh seseorang atau sekelompokorang dalam suatu organisasi, sesuaidengan wewenang dan tanggung jawabmasing-masing dalam rangka upayamencapai tujuan berkaitan kuat terhadap

tujuantujuan strategik organisasi.” Menurut Robbins (2006:218)

adalah sebagai fungsi dari interaksiantara kemampuan (ability) , motivasi(motivation) dan keinginan (obsetion) .Selanjutnya Robbins (1998: 21)memberikan arti kinerja adalah tingkat

pencapaian tujuan. Dalam konteks penelitian yang akan dilakukan, maka pengertian analisis kinerja merupakan proses pengumpulan informasi tentang bagaimana tingkat kemampuan pencapaian hasil kerja yang dilakukanoleh pegawai Bidang PemerintahanKantor Walikota Kota Gorontalo dalammelaksanakan tugas-tugasnya sesuaidengan program yang dijalankaninstitusi sehingga tujuan organisasitersebut akan tercapai.

Tercapainya tujuan lembagamerupakan salah satu wujud darikeberhasilan sebuah lembaga dalammenjalankan tugas dan fungsinya.Tetapi keberhasilan tersebut tidak dapatdilihat begitu saja, diperlukan penilaianterhadap kinerja lembaga tersebut.Penilaian terhadap kinerja juga seringdisebut dengan pengukuran kinerja,

dimana pengukuran tersebut dilakukan

dengan menggunakan variabel-variabelyang bergantung pada kompleksitasfaktor-faktor yang membentuk kinerjatersebut.

2.2.2 Pengukuran KinerjaDharma (2005:15) mengatakan

bahwa pengukuran kinerja pegawai:1. Pengembangan, yaitu sebuah manfaat

yang dapat digunakan untukmenentukan siapa saja pegawai yang

perlu ditraining dan dapat pulamembantu mengevaluasi hasil training.Selain itu juga dapat membantu

pelaksanaan conseling antara atasan dan bawahan sehingga dapat dicapai usaha-usaha pemecahan masalah yangdihadapi pegawai.

2. Pemberian reward, yaitu dapatdigunakan untuk memotivasi pegawai,mengembangkan inisiatif, rasatanggungjawab sehingga akanmendorong mereka untuk meningkatkankinerjanya.

3. Perencanaan sumber daya manusia yangdapat bermanfaat bagi pengembangankeahlian dan ketrampilan serta

perencanaan sumber daya manusia.4. Kompensasi yang dapat bermanfaat

untuk memberikan informasi yang

digunakan untuk menentukan apa yangharus diberikan kepada pegawai yangtinggi atau yang rendah dan bagaimana

prinsip pemberian kompensasi yangadil.

5. Komunikasi, dimana evaluasi yangdilakukan terhadap kinerja pegawaimerupakan dasar untuk komunikasi

berkelanjutan antar atasan dan bawahan

menyangkut kinerja pegawai.”

Page 10: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 10/25

Dessler (2000) dalam Keban(2004:196) juga mengatakan bahwa

pengukuran kinerja pegawai merupakanupaya sistimatis untuk membandingkanapa yang dicapai seseorangdibandingkan dengan standar yang ada,dengan tujuan untuk mendorong kinerjaseseorang agar dapat berada di atas rata-rata. Begitu luasnya dampak yang akandiperoleh dari dilakukannya penilaianterhadap kinerja pegawai, dan ini

tentunya menganjurkan kepada setiaplembaga atau organisasi pemerintahuntuk melakukan penilaian terhadapkinerja pegawainya.

2.2.3 Faktor-faktor yangMempengaruhi KinerjaPegawaiMenurut Keban (2004:192) di

Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan pekerjaan ( sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor 02/SE/1980, tertanggal 11 Pebruari 1980 ) yang lebih menekankan penilaian kinerja pada 7 unsur yaitukesetiaan, prestasi, ketaatan,tangungjawab, kejujuran, kerjasama dan

prakarsa.Menurut Swanson (dalam

Keban, 2004:194) mengemukakan bahwa: “kinerja pegawai secaraindividu dapat dilihat dari apakah misidan tujuan pegawai sesuai dengan misilembaga, apakah pegawai menghadapihambatan dalam bekerja dan mencapaihasil, apakah pegawai mempunyaikemampuan mental, fisik, emosi dalam

bekerja, dan apakah mereka memiliki

motivasi yang tinggi, pengetahuan,

ketrampilan dan pengalaman dalam bekerja” Sedangkan menurut Schulerdan Dowling (dalam Keban, 2000:195)“kinerja seorang pegawai/ karyawandapat dilihat dari: (1) kuantitas kerja,(2) kualitas kerja, (3) kerjasama, (4)

pengetahuan tentang kerja, (5)kemandirian kerja, (6) kehadiran danketepatan waktu, (7) pengetahuantentang kebijakan dan tujuan organisasi,(8) inisiatif dan penyampaian ide-ide

yang sehat, (9) kemampuan supervisidan teknik”.

Lebih lanjut Schuler danDowling (dalam Yazid, 2009:21),menjelaskan indikator pengukurandiatas tergolong penilaian umum yangdapat digunakan kepada setiap pegawaikecuali kemampuan melakukansupervisi. Manurut Dharma (2005: 101),menyatakan bahwa indikator yangdigunakan untuk melakukan

pengukuran terhadap kinerja pegawaiadalah (1) pemahaman pengetahuan, (2)keahlian, (3) kepegawaian, (4) perilakuyang diperlukan untuk melaksanakansuatu pekerjaan dengan baik.

2.3 Penelitian TerdahuluPenelitian terdahulu digunakan

sebagai acuan bagi penelitianselanjutnya dengan konsep yang sama.Walaupun dilihat dari objek penelitianyang berbeda, namun persamaankonseptual dapat digunakan bagi

penelitian selanjutnya untukmengembangkan konsep yang dibawadari penelitian terdahulu. Berdasarkankonsep penelitiannya, terdapat beberapa

Page 11: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 11/25

penelitian terdahulu yang digunakansebagai acuan penelitian ini antara lain:1. Gunawan (2007), yang meneliti

tentang Pengaruh Disiplin TerhadapPrestasi Kerja Pegawai (StudiPegawai CV Adi Jaya Pujon-Malang) berdasarkan pengolahandata, analisis dan pembahasan

berkaitan dengan pengaruh prestasikerja Pegawai, maka dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil analisis data yangtelah dilakukan dapat diketahui

bahwa disiplin yang terdiri atas duavariable bebas yaitu sikap dan

perilaku mempunyai pengaruh yangsignifikan secara bersama-sama(simultan) terhadap prestasi kerjaPegawai yang ditunjukkan dengannilai f hitung sebesar 26,472 dengantingkat signifikan 0,000. Besarnya

pengaruh kedua variable bebastersebut terhadap prestasi kerjaPegawai dapat ditunjukkan dengankoefisien determinasi (R Square)sebesar 0,638 (63,8%) dan sisanyasebesar 0,362 (36,2%) dipengaruhioleh variabel lain yang tidaktermasuk dalam penelitian ini.

2. Munika Lailatul Ahadiyah (2009),

penelitian tentang “PengaruhDisiplin Kerja terhadap KinerjaPegawai pada Kantor Pengawasandan Pelayanan Bea dan Cukai TipeMadya Cukai Malang. Pengujiandilakukan dengan menggunakanregresi linear berganda, dimanavariable dependen (Y) adalahkinerja Pegawai, sedangkan variabel

independen (X) adalah disiplin yang

didentifikasi dengan item Tujuandan kemampuan (X1), TeladanPimpinan (X2), Balas Jasa (X3),Keadilan (X4), Waskat (X5), SanksiHukum (X6), Ketegasan (X7),Hubungan Kemanusiaan (X8).Sampel yang digunakan adalah 41Pegawai. Hasil pengujianmenggunakan regresi bergandamenemukan bahwa secara bersama-sama variabel disiplin kerja

berpengaruh secara signifikanterhadap kinerja Pegawai. Haltersebut hasil analisis didapat nilai Fhitung sebesar 12.597 ≥ F tabel 2.25yang membuktikan bahwa variable

bebas berpengaruh secara simultanterhadap variable terikat. Sementarahasil pengujian uji t menunujukkan

bahwa variabel sanksi hukuman(X6) mempunyai pengaruh yang

paling dominan dengan t hitung paling besar 2.542 ≥ t tabel 1.694yang berarti secara parsial disiplinkerja memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap kinerja pegawai.

3. Muhammad Akbar Akib (2008)dengan judul : Analisis PengaruhDisiplin terhadap ProduktivitasTenaga Kerja pada PT. Sinar

Galesong Pratama di Makassar.Berdasarkan hasil analisis regresiyang dilakukan mengenai disiplin

Nampak bahwa disiplin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja. Halini dapat dilihat bahwa variabeldisiplin dan motivasi dengan

produktivitas kerja berpengaruh

secara signifikan.

Page 12: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 12/25

Berdasarkan penelitian- penelitian diatas, maka penelitimenggunakan penelitian dari MunikaLailatul Ahadiyah (2009) yang berjudul“Pengar uh Disiplin Kerja terhadapKinerja Pegawai pada KantorPengawasan dan Pelayanan Bea danCukai Tipe Madya Cukai Malang”sebagai acuan penelitian pada PegawaiBagian Pemerintahan SekretariatDaerah Kota Gorontalo.

2.4 Kerangka BerpikirDisiplin kerja jika tidak

ditegakkan tentunya akan berpengaruhterhadap proses kerja pegawai yangdalam hal ini dikemukakan denganKinerja Pegawai. Jika tidak memilikidisiplin dalam pekerjaan, Pegawai akanmerasa tidak memiliki tanggung jawabyang besar, sehingga mengakibatkanrendahnya kinerja pegawai. Sebaliknya,adanya disiplin kerja akan membuat

pegawai dapat mengerahkankemampuannya dalam memahami tugasdan pekerjaan yang diberikan yang haltersebut akan berimbas pada

peningkatan kinerja pegawai sepertiyang diharapkan.

Dalam penelitian ini, indikator-

indikator yang digunakan untukmengukur keberpengaruhan antarvariabel Disiplin dan Kinerja Pegawai,

peneliti merujuk pada pendapatSoejono, (1997:67) mengemukakan

beberapa indikator kedisiplinan yaitu(1). Ketepatan waktu, (2).Menggunakan peralatan kantor dengan

baik, (3). Tanggung jawab yang tinggi,

(4). Ketaatan terhadap aturan kantor.

Kemudian untuk pengukurankinerja berdasarkan pendapat Gomes(2003:142) mengemukakan beberapaindikator yang menjadi ukuran penilaiankinerja Pegawai yaitu Quantity of work(Jumlah Kerja) , quality of work(Kualitas Kerja), cooperation (KerjaSama), dan initiative (Semangatmelaksanakan tugas-tugas baru.Masing-masing indikator dari variabeldependen dan independen diatas dibuat

suatu pertanyaan/pernyataan dalam bentuk kueisioner yang nantinya akandibagikan kepada responden. Dari hasilsebaran bentuk kueisioner yang akandilakukan akan dianalisis danselanjutnya akan diketahui berapa besar

pengaruh dari disiplin kerja terhadapkinerja Pegawai pada BagianAdministrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalo.

Lebih jelasnya kerangka berpikirdari penelitian ini dicantumkan sebagai

berikut :

DISIPLINKERJA

(X)1. Ketepatan

waktu2. Tanggung

jawab yangtinggi

3. Ketaatanterhadapaturan kantor

Soejono(1997:67) 35

KINERJA(Y)

1. Quantity ofwork

2. Cooperation3. InitiativeGomes(2003:142)

Page 13: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 13/25

2.5 HipotesisArikunto (2006:71 )mengemukakan

bahwa hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementaraterhadap permasalahan peneletian,sampai terbukti melalui data yangterkumpul. Hipotesis dalam penelitianini masih didasarkan oleh teori yangrelevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris. oleh sebab itu yangmenjadi hipotesis dalam penelitian ini

adalah Diduga Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap kinerjaPegawai pada Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Gorontalo.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi PenelitianPenelitian ini mengambil objek

penelitian pada Pegawai BagianAdministrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalo yang

bertempat di Jalan Nani WartaboneKota Gorontalo. Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam waktu 6(enam) Bulan yakni dari BulanFebruary sampai dengan Juli 2013.

3.2 Metode Penilitian dan DesainPenelitian

3.2.1 Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan

metode penelitian kuantitatif, dimana peneliti diharapkan dapat menjelaskan pengaruh antara disiplin kerja danKinerja Pegawai pada Bagian

Administrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalo.

3.2.2 3.2.2 Jenis dan Metode PenelitianJenis penelitian ini

menggunakan analisis deskriptifkuantitatif dengan menggunakanmetode survei. Metode survei adalahriset yang diadakan untuk memperolehfakta-fakta tentang gejala-gejala atas

permasalahan yang timbul (Umar, 2003:

44), yang secara keseluruhandiharapkan dapat memberikangambaran mengenai pengaruh antaradisiplin kerja dengan kinerja Pegawai

pada Bagian Administrasi PemerintahanUmum Sekretariat Daerah KotaGorontalo.

3.2.3 Desain PenelitianBerdasarkan jenis penelitian,

maka penelitian ini menurut desainnyamemiliki 2 variabel yakni variabel X(independent) sebagai variabel bebas,dan variabel Y (dependent) sebagaivariabel terikat, dimana desainnyadisusun pada gambar dibawah.

3.4 Populasi dan Sampel3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Arikunto (2006:130).Selanjutnya menurut Sukandarrumidi(2002:47) populasi adalah keseluruhanobjek penelitian baik terdiri dari bendayang nyata, abstrak, peristiwa ataupungejala yang merupakan sumber data danmemiliki karakter tertentu yang sama.Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh Pegawai yang berada di

Page 14: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 14/25

lingkungan Pegawai BagianAdministrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalo,dimana berdasarkan Daftar HadirPegawai Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Gorontalo dinyatakan

jumlah Pegawai sebanyak 24 orang.

3.4.2 SampelMenurut Arikunto,

(2006:131 ) sampel adalah sebagian atauwakil populasi yang diteliti. Apabilasubjek yang diteliti kurang dari 100,maka lebih baik diambil semuanyasehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Sehingga yangmenjadi sampel pada penelitian iniadalah keseluruhan Pegawai BagianAdministrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalosebanyak 24 orang.

3.5 Teknik Pengumpulan DataUntuk mengumpulkan

data dalam penelitian ini, maka penelitimenggunakan teknik pengumpulan datasebagai berikut:

a. ObservasiTeknik ini adalah teknik awal

yang digunakan, di mana secaralangsung peneliti mengamati tentangkeadaan pegawai secara keseluruhanserta mengamati proses penuntasantugas-tugas pegawai yang berhubuganDisiplin Kerja dan Kinerja Pegawai.

b. AngketMenurut Husein Umar (2003)mengemukakan teknik kuesioner

merupakan suatu pengumpulan data

yang diberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut yang akan diuji pada penelitian.

Untuk lebih memudahkan pengujian data, maka setiap soal dalamkuisioner diberikan skor. Proses

pemberian skor dilakukan denganmembuat klasifikasi dan kategori atas

jawaban pertanyaan kuesioner sesuaitanggapan responden. Setiap jawabanresponden diberi skor nilai yang disusun

berdasarkan skala likert . Skor yangdiberikan pada tiap-tiap pertanyaanadalah sebagai berikut (Sugiyono,2002):1 = Sangat Tidak Setuju (STS)2 = Tidak Setuju (TS)3 = Netral (N)4 = Setuju (S)5 = Sangat Setuju (SS)c. Dokumentasi

Metode pengumpulan data yangdilakukan dengan membaca berbagai

buku, jurnal, dokumen dan bacaanlainnya yang berkaitan dengan masalahyang diteliti yang dalam hal ini

berhubungan dengan Disiplin Kerja danKinerja Pegawai.

3.6 Sumber Data

Untuk memperoleh data yangdiperlukan dari penelitian ini bersumberdari:Data Primer : merupakan suatu

penelitian dengan mendapatkan datayang langsung dan konkrit serta actualdari sumbernya yaitu pada setiap

pegawai Bagian AdministrasiPemerintahan Umum Sekretariat

Page 15: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 15/25

Daerah Kota Gorontalo, denganmenggunakan dua metode yaitu :

1. Metode Survey, yaitu untukmemperoleh informasi yang didasarkan

pada upaya memberikan tanggapan pertanyaan kepada responden.

2. Metode Observasi, yaitu suatu pengumpulan data dengan mengamatisecara langsung pada objek yang dituju,khususnya hal-hal yang berkaitandengan penelitian ini.

Data Sekunder, yaitu suatu data yangdiperoleh dari referensi baik buku,majalah, maupun akses internet yang

berhubungan dengan penelitian ini.

3.7 Teknik analisis data3 .7.1 Uji Validitas

Untuk mengukur tingkat validitasitem-item pertanyaan kuesionerterhadap tujuan pengukuran adalahdengan melakukan korelasi antar skoritem pertanyaan dengan skor variabel(Ghozali, 2009). Uji signifikasi inimembandingkan korelasi antara nilaimasing-masing item pertanyaan dengannilai total. Apabila besarnya nilai totalkoefisien item pertanyaan masing-masing variabel melebihi nilaisignifikan maka pertanyaan tersebut

dinilai tidak valid. Pengujian validitasdapat dilakukan dengan menggunakanrumus:

r =

Dimana:

r xy = Angka indeks korelasi

n = jumlah responden

∑x = jumlah seluruh skor X

∑y = jumlah seluruh skor Y∑xy = jumlah seluruh

perkalian antara nilai Xdan Y

3.7.2 Uji ReliabilitasTingkat reliabilitas suatu

konstruk / variabel penelitian dapatdilihat dari hasil statistik Cronbach

Alpha (α). Dengan rumus sebagai berikut.

α =

St

Si

k

k 1

1

(Ghazali, 2009)

Keterangan :k = Jumlah instrument pertanyaan∑Si² = Jumlah Varians dalam setiap

instrumenS = Varians keseluruhan

instrument= Standar deviasi pada test

untuk semua orangSuatu variabel dikatakan reliable

jika memberikan nilai cronbach alpha >0,60 (Ghozali, 2005). Semakin nilaialphanya mendekati satu maka nilaireliabilitas datanya semakin terpercaya.Untuk lebih jelas dalam menjelaskan

nilai reliabilitas, berikut disajikan tabelkoefisien reliabilitas pada halaman

berikutnya.

Page 16: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 16/25

Tabel Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas

Interval Kriteria<0,200 Sangat

Rendah0,2 – 0,399 Rendah0,4 – 0,599 Cukup0,6 – 0,799 Tinggi0,8 – 1,00 Sangat

Tinggi

Sumber : Arikunto (2002)

3.7.3 Uji NormalitasTujuan uji normalitas adalah untuk

menguji apakah dalam sebuah modelregresi, variabel terikat dan variabel

bebas atau keduanya mempunyaidistribusi normal ataukah tidak. Modelregresi yang baik adalah distribusi datanormal atau mendekati normal. Deteksinormalitas dilakukan dengan melihatgrafik Normal Probability Plot(Ghozali, 2005).Dasar pengambilan keputusannya

adalah sebagai berikut :a. Jika data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garisdiagonal maka model regresi memenuhiasumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garisdiagonal dan atau tidak mengikuti arahgaris diagonal maka model regresi tidakmemenuhi asumsi normalitas.

3.7.4 Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruhhubungan variabel X (Disiplin Kerja)

terhadap variabel Y (Kinerja Pegawai).

Persamaan regresi yang dipakai adalahsebagai berikut (Supranto, 1998):

Ŷ = β Χ+ е Keterangan :Y = Kinerja Pegawaiβ = Koefisien regresi dari variabel X

(Disiplin Kerja)X = Disiplin Kerjae = Standar error

3.8 Uji Koefisien Regresi3.8.1 Uji tUji t Digunakan untuk menguji berarti

atau tidaknya hubungan variabelindependent atau variabel Disiplin Kerja(X), terhadap variabel dependen KinerjaPegawai (Y). Langkah-langkah

pengujiannya adalah sebagai berikut(Ghozali, 2005):a. Menentukan Formulasi Hipotesis H0 : β = 0, artinya variabel X1,

X2 mempunyai pengaruh yangsignifikan secara parsial terhadapvariabel Y. b. Menentukan derajat kepercayaan95% ( α =0,05)c. Menentukan signifikansi Nilai signifikasi ( P Value ) <

0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai signifikasi ( P Value ) >

0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.d. Membuat kesimpulan Bila ( P Value ) < 0,05 maka H0

ditolak dan Ha diterima. Artinyavariabel independent secara parsialmempengaruhi variabel dependent.

Bila ( P Value ) > 0,05 maka H0diterima dan ditolak. Artinya variabel

Page 17: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 17/25

independent secara parsial tidakmempengaruhi variabel dependent.

3.8.2 Koefisien DeterminasiKoefisien determinasi (R²)

dilakukan untuk melihat adanyahubungan yang sempurna atau tidak,yang ditunjukkan pada apakah

perubahan variabel bebas (DisiplinKerja) akan diikuti oleh variabel terikat(Kinerja Pegawai) pada proporsi yang

sama. Pengujian ini dengan melihatnilai R Square (R2). Nilai koefisiendeterminasi adalah antara 0 sampaidengan 1.

Selanjutnya nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabelindependent dalam menjelaskan variasivariabel dependent amat terbatas. Nilaiyang mendekati 1 berarti variabel-variabel independent memberikanhampir semua informasi yangdibutuhkan untuk memprediksi variasidependent (Ghazali, 2005).

BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum LokasiPenelitian

4.1.1 Deskripsi Kantor WalikotaGorontaloAwal terbentuknya kota

Gorontalo yakni pada tahun 1728,sedangkan pada tanggal 16 Februari2011 kota Gorontalo secara resmiditetapkan sebagai ibu kota ProvinsiGorontalo ( UU Nomor 38 Tahun 2000Pasal 7. Sejak diberlakukan Undang-

Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, nama KotamadyaGorontalo ini tetap dipakai hingga padatahun 1999.

Sejak dulu Gorontalo dijulukisebagai “Kota Serambi Madinah”, halitu disebabkan pada waktu dahulu

pemerintahan kerajaan Gorontalo telahmenerapkan syariat Islam sebagai dasar

pelaksanaan hukum, baik dalam bidang pemerintahan, kemasyarakatan, maupun pengadilan. Hal ini dapat dilihat dari

filosofi budaya Gorontalo yang islami berbunyi “ Adat bersendikan syara‟ dansyara‟ bersendikan Kitabullah (Al -Quran)”.

Gorontalo merupakan suatu kotayang berdiri sendiri sebagai suatu

pemerintahan dalam suatu wilayahtertentu sifatnya otonom, haruslahmemenuhi syarat-syarat yang diaturoleh Undang-Undang No. 44 Tahun1959 yaitu : Kepala Pemerintahan KotaGorontalo, Buol, dan BolaangMongondow. Pada tahun 1957dikeluarkan Undang-Undang No. 1Tahun 1957 yang mengatur tentang“Pokok - pokok pemerintahan di daerah”sehingga dengan adanya Undang-Undang itu, maka daerah-daerah yangdulunya dalam wilayah Sulawesi Utara

seperti Gorontalo Bolaang Mongondowdan Buol telah memisahkan diri untukmenjadi daerah tersendiri. Atas dasarhukum peraturan No. 11 Tahun 1953yang materinya mengatur pembubarandaerah rumah tangganya sendiri dengannama Sulawesi Utara yang meliputiKota Gorontalo sekarang ini. Sehinggadaerah-daerah yang masih bersatu telah

melepaskan diri dari Dewan Pemerintah

Page 18: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 18/25

Sulawesi Utara khususnya KotaGorontalo ini.

Pada tahun 1960 dibagi menjadidua daerah tingkat II, dengan keluarnyaUndang-undang No. 29 Tahun 1959menjadi Daerah Kota Praja Gorontalodisahkan oleh Gubernur Daerah TingkatI Sulawesi Utara atas nama MenteriDalam Negeri dengan Ibu kotanyaGorontalo dan Undang-undang No. 18Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok

Pemerintahan di daerah Istimewa KotaPraja di ganti dengan KotamadyaGorontalo dengan Kota Gorontalo.Kemudian untuk selanjutnya yang

berturut-turut yang pernah menjabatWalikota Gorontalo adalah sebagai

berikut :1. Taki Niode Tahun 1972-19732. Drs. Jusoef Bilondatu Tahun

1973-19783. Drs. Hasan Abas Nusi Tahun

1973-19834. Drs. Achmad Najamudin Tahun

1983-19885. Ir. Jusoef Dalie Tahun 1988- 19936. Achmad Arbie Tahun 1993- 19977. Hi. Medi Botutihe, SE Tahun

1997-20088. Hi. Adhan Dambea, S.Sos

Tahun 2008- S/d Sekarang

4.1.2 Visi dan Misi Kantor WalikotaGorontalo

Visi Kota Gorontalosebagaimana yang tertuang dalamPeraturan Daerah Nomor 15 Tahun

2008 adalah “ Kota Enterpreneur “. Visi

ini merupakan dasar dalam penyusunankebijakan penyelenggaraan

pemerintahan di Kota Gorontalo.Dengan misi, yakni : “

Mewujudkan Masyarakat KotaGorontalo Yang Mandiri dan Religius “ Penjelasan dari visi dan misi adalahsebagai berikut :

- Enterpreneur, suatu kondisi jiwawirausaha yang melekat dalam dirimasyarakat dan mewarnai aktivitasnya

sehari – hari.- Masyarakat Mandiri, dilihat dari

tiga aspek utama, yaitu pendidikan,kesehatan dan pendapatan yaitumasyarakat yang berpendidikan, sehatdan punya kemampuan daya beli.Sedangkan Masyarakat Religiusmemiliki makna terhadap pemahaman,

penghayatan dan pengamalan terhadapnilai – nilai keagamaan.

4.3 Hasil Uji Instrumen Penelitian4.3.1 Uji Validitas Variabel

Uji Validitas variable DisiplinKerja

Variable Pertanyaan Nilai r r-kritis

Keterangan

X(Disiplin Kerja)

Aturan waktu Apel pagidan sore

.755

0.3

Valid

Datang tepat waktu .565 ValidSiap saatpimpinan/pegawai lainmembutuhkan

.434 Valid

Peralatan kantor sesuaikebutuhan tugas

.441 Valid

Menjaga peralatankantor

.804 Valid

Peralatan kantormemudahkanmenyelesaikan tugas

.387 Valid

Bertanggungjawabtugas sesuai prosedur

.306 Valid

Bertanggungjawabterhadap hasil kerja

.629 Valid

Mentaati peraturanmengenai seragam

.458 Valid

Menunjukkan identitasyang jelas

.309 Valid

Aturan waktu Apel pagidan sore

.850 Valid

Datang tepat waktu .565 Valid

Page 19: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 19/25

Berdasarkan hasil pengolahandata di atas, dapat dijelaskan bahwa dari10 pertanyaan yang mewakili variabelDisiplin kerja Pegawai BagianAdministrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalo yangdiajukan oleh responden, dimanakeseluruhan pertanyaan dikatakan validkarena lebih besar dari nilai kritis (0.3)yang ditetapkan. Dengan demikiandapat dikatakan pertanyaan-pertanyaan

yang mewakili variabel disiplin pegawai pada Bagian Administrasi Umum danPemerintahan Sekretariat Daerah KotaGorontalo adalah tepat atau valid,sehingga dapat dilanjutkan pada

pengujian selanjutnya.Uji Validitas variable Kinerja

PegawaiVariable Pertanyaan Nilai r r-

kritisKeterangan

Y(KinerjaPegawai)

Menyelesaikan kerjasesuai jumlah

.452

0.3

Valid

Menyelesaikan kerjasesuai kualitas

.356 Valid

Pekerjaanmengedepankan fungsikerja sama

.431 Valid

Mengerti TUPOKSI kerja .799 ValidDapat mengandalkankemampuan pegawai

.704 Valid

Mempercayai pegawailain dalam membantukerja

.437 Valid

TUPOKSI kerja yangselaras tujuan organisasi

.772 Valid

Menunjukkan inisiatif dan

ide dalam kerja

.410 Valid

Dapat mengevaluasikerja sendiri

.502 Valid

Menyelesaikan kerjasesuai kemampuanteknis yang dimiliki

.661 Valid

Menyelesaikan kerjasesuai jumlah

.452 Valid

Menyelesaikan kerjasesuai kualitas

.356 Valid

Berdasarkan hasil pengolahandata di atas dengan menggunakan

program SPSS 16.0, dapat dijelaskan

bahwa keseluruhan pernyataandinyatakan valid karena diketahui

bahwa nilai batas keberartiannya lebihtinggi dari nilai r-kritis pertanyaan yang

berhubungan dengan variabel KinerjaPegawai Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Gorontalo, sehingga dapatdikatakan bahwa seluruh pertanyaan-

pertanyaan yang digunakan untukmenjelaskan variabel tersebut sudah

tepat dan valid sehingga diharuskanuntuk dilanjutkan ke pengujianselanjutnya yakni uji reliabilitas tiapvariabel.

4.3.2 Uji ReliabilitasReliabilitas Variabel Disiplin Kerja

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Basedon Standardized

Items

ofItem

s

.785 .748 0

Berdasarkan tabel di atas dapatdijelaskan bahwa jumlah pertanyaan (n)yang disajikan pada variabel Disiplinkerja sebanyak 10 butir, dimanamengahasilkan nilai Cronbach‟ Alpha

untuk variabel Disiplin kerja sebesar0.785, atau distandarkan menjadi 0.748atau lebih dari 0.6. Hal tersebutmenjelaskan bahwa keandalan(reliabilitas) variabel Disiplin KerjaBagian Administrasi PemerintahanUmum Sekretariat Daerah KotaGorontalo pada penelitian ini adalah„baik‟ atau reliabel.

Page 20: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 20/25

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N.Disiplin N.Kinerja

N 24 24Normal Parametersa Mean 35.9583 35.6667

Std. Deviation 6.89347 6.49191Kolmogorov-Smirnov Z .814 .900 Asymp. Sig. (2-tailed) .522 .393a. Test distribution is Normal.

Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai

Reliability Statistics

Cron bach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

StandardizedItems

ofItems

.746 .6970

Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah pertanyaan (n) yang mewakili variabelKinerja Pegawai Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Gorontalo sebanyak 10

buah, dengan nilai Cronbach alphasebesar 0.746 dan telah distandarisasimenjadi 0.697 atau lebih besar dari 0.6.Berdasarkan hal tersebut dapatmenjelaskan bahwa variabel KinerjaPegawai dengan berisi pertanyaan-

pertanyaan didalamnya adalah andalatau reliable untuk diteliti, sehinggadapat dilanjutkan ke pengujian

berikutnya.

4.3.3 Uji Normalitas

Berdasarkan tabel di atas, ujinormalitas yang dilakukan pada

penelitian ini dengan mengambilsebaran angket dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan yang mewakilivariabel Disiplin kerja dan KinerjaPegawai pada Bagian AdministrasiPemerintahan umum Sekretariat DaerahKota Gorontalo yang kemudian dijawaboleh seluruh responden (Pegawai) yang

berjumlah 24 orang (n). Hasil diatasmenunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk variabel DisiplinKerja sebesar 0.814, dan nilai K-Suntuk variabel Kinerja Pegawai sebesar

0.900, atau nilai kedua variabel lebih besar dari 0.5, sehingga dapatdisimpulkan bahwa data yang disebarmelalui variable-variabel yang ditelititerdistribusi secara normal dalam batassignifikansi 0.5.

4.5 Uji Koefisien Analisis Regresi4.5.1 Uji t (parsial)

Berdasarkan hasil pengolahandata pada tabel sebelumnya, diperolehnilai t hitung untuk variabel Disiplinkerja pegawai sebesar 5.029> 0.00, ataut hitung disiplin kerja pegawai lebih

besar dari nilai signifikansinya, haltersebut dapat menjelaskan bahwavariabel Disiplin kerja pegawai BagianAdministrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalo

memiliki pengaruh yang signifikansecara parsial terhadap Kinerja pegawai.Hal tersebut juga diperkuat dengan nilait hitung = 5.029 > 0.684 (24) t tabel,atau dengan kata lain nilai t hitung lebih

besar dari t tabel.

Page 21: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 21/25

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruhDisiplin kerja terhadap Kinerja Pegawai

pada Bagian Administrasi PemerintahanUmum Sekretariat Daerah KotaGorontalo. Seperti telah dijelaskansebelumnya bahwa Disiplin sangat

penting untuk diterapkan bagi pegawaimaupun bagi organisasi karena

penerapan hal tersebut akan sinergidengan kemampuan Pegawai dalam halketepatan waktu, ketaatan terhadapaturan kantor yang seharusnya secaralangsung akan mempengaruhi KinerjaPegawai dalam menjalankan tugas-tugasnya terkait pengelolaanadministrasi umum, keprotokoleran, dan

penyusunan laporan program

pemerintahan.Sebagaimana hasil pengelolaan

data sebelumnya diketahui bahwaDisiplin kerja (yang termasukdidalamnya Ketepatan waktu,

penggunaan peralatan dengan baik,tanggung jawab yang tinggi, danketaatan terhadap aturan) terbuktisangat signifikan berpengaruh terhadap

kinerja pegawai pada Bagian

Administrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalo.Oleh sebab itu, kiranya model Disiplinkerja yang mengandung hal-hal tersebutdiatas dianggap pantas dan cocok untukdipraktekkan pada Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Gorontalo. Hal tersebutsejalan dari hasil tanggapan responden(pegawai) terhadap angket (pertanyaan)yang diajukan, dimana sebagian besar

Pegawai telah mengerti mengenaikonsep Disiplin kerja yang diterapkan

pada Bagian Administrasi PemerintahanUmum Sekretariat Daerah KotaGorontalo, hanya saja ketaatan pegawaidalam mengimplementasikaninstrumen-instrumen didalamnya yang

perlu terus diperhatikan.Hal tersebut di atas juga

didukung melalui panyebaranangket/kuisioner yang dijawab oleh

pegawai Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Gorontalo, dimanakuisioner yang menyangkut organisasidalam mengarahkan, memberikantanggung jawab, memberikan aturan,dan pemberian peralatan kantor sangatdirespon baik oleh Pegawai sehingga

kiranya hal ini dapat menjadi acuan bagiorganisasi dalam mendesain suatukoordinasi antar pegawai yang efektifdalam menjalankan tugasnya sesuai

beban kerja yang diberikan. Suatudesain koordinasi dan tanggungjawabkerja merupakan suatu skema yangharus dijalankan untuk dapat mengubah

pola pikir Pegawai dalam menjalankan

Pekerjaannya, sehingga tujuan

Hipotesis Beta Uji t Sig. R

Disiplin kerjaberpengaruhsecara positifterhadapKinerjaPegawaiBagian

AdministrasiPemerintahanUmumSekretariatDaerah KotaGorontalo.

0.722

5.092 0.00

0.00 53.5%

Page 22: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 22/25

organisasi setidaknya dapat tercapaidengan mengandalkan Sumberdayayang ada.

Pencapaian tujuan organisasitidak terlepas dari pemahaman Pegawai

pengenai penerapan kepatuhan terhadapaturan Kantor, ketaatan kerja, dantanggung jawab kerja yangdilaksanakan. Hal tersebut sejalandengan pemahaman Disiplin Kerjamenurut Hasibuan (2008 : 194), yang

menjelaskan bahwa hal yang harusditanamkan dalam diri tiap Pegawaimengenai Disiplin kerjanya adalahkesadaran Pegawai untuk mematuhi

peraturan-peraturan yang berlaku.Peraturan sangat diperlukan untukmemberikan bimbingan dan penyuluhan

bagi Pegawai dalam menciptakan tatatertib yang baik dalam organisasi.Selain itu organisasi tersebut harusmengusahakan agar peraturan itu

bersifat jelas, mudah dipahami dan berlaku bagi semua pegawai.

Penerapan disiplin kerjasetidaknya dapat meningkatkan mutukerja pegawai kearah yang lebih baik,yang nantinya pemahaman akan disiplinkerja akan memudahkan pimpinandalam mencapai tujuan dari organisasi.

Sebagaimana kutipan pernyataanMangkunegara (2005:52)mengemukakan bahwa disiplin kerjamerupakan sifat seorang Pegawai yangsecara sadar mematuhi aturan dan

peraturan organisasi tertentu Untukmendapatkan hasil kerja dapat tercapaisecara maksimal maka Pegawai harusmempunyai kinerja yang baik. Kinerja

yang baik, hasil yang didapatkan juga

baik. Kinerja Pegawai yang optimalakan memberikan pengaruh yang besarterhadap keberhasilan proses

pelaksanaan pekerjaan.Sejalan dengan hal tersebut,

pengolahan data secara statistikdiketahui bahwa hipotesis yang disusun

pada penelitian ini diterima denganmelihat hasi uji t hitung variabel yanglebih besar dari t tabel, sehinggamendapatkan hasil bahwa Disiplin kerja

yang diterapkan pada BagianAdministrasi Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Gorontalomemiliki pengaruh secara parsialterhadap Kinerja pegawai. Namunmelihat uji determinasi sebesar 0.535atau 53.5%, sehingga dapat dijelaskan

bahwa organisasi tidak dapatmengandalkan suatu skema Disiplinkerja saja untuk meningkatkan Kinerja

pegawai pada Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Gorontalo. Namun

perlunya memperhatikan faktor-faktorlainnya yang dapat mendukung Kinerja

pegawai sebesar 46.5% yakni faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam

penelitian ini seperti Motivasi kerja,Loyalitas Pegawai, Tingkat Pendidikan,

Budaya Organisasi, Kepemimpinan, danlain-lain.

Page 23: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 23/25

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

5.1 SimpulanBerdasarkan hasil penelitian,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:1. Hasil Pengujian koefisiendeterminasi memperoleh nilai R squaresebesar 0.535 atau 53.5%. Hal inimenjelaskan bahwa kinerja pegawai

sebesar 53.5% ditentukan oleh disiplinkerja. Sehingga berdasarkan hal tersebutdapat disimpulkan bahwa variabelkinerja pegawai sangat kuat untukdijelaskan melalui variabel disiplinkerja pada bagian administrasi

pemerintahan umum sekretariat daerahkota gorontalo.2. Melihat uji koefisiendeterminasi sebesar 0.535 atau 53.5%,sehingga dapat dijelaskan bahwa,organisasi tidak dapat mengandalkansuatu skema disiplin kerja saja untukmeningkatkan kinerja pegawai pada

bagian administrasi pemerintahanumum sekretariat daerah kota gorontalo.

Namun perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mendukungkinerja pegawai sebesar 46.5% yakni,

faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini seperti motivasikerja, loyalitas pegawai, pendidikan dan

pelatihan, budaya organisasi,kepemimpinan, dan lain-lain.

5.2 SaranBerdasarkan hasil penelitian, penelitimenyarankan:1. Penegakan disiplin kerja

pegawai pada Bagian AdministrasiPemerintahan Umum SekretariatDaerah Kota Gorontalo serta pihaklainnya yang berkecimpung dalamorganisasi ”administrasi kepegawaiandan pemerintahan” kedepannya, lebihditingkatkan. Sehingga, menghasilkan

kinerja pegawai yang lebih baikdikemudian hari.2. Penelitian ini akan lebih baik

jika ditambahkan variabel-variabel pendukung yang diperoleh dari penelitian-penelitian dan referensi yanglain yang memungkinkan akanmenambah variabel yang dapat

berpengaruh terhadap Kinerja pegawai,seperti Motivasi Kerja, Pengalamankerja, Loyatitas, komitmen padaorganisasi, tingkat pendidikan dan

pelatihan, Kepemimpinan, dan lainsebagainya.

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi. 2006.

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,1998, Rineka Cipta, Jakarta.

Akbar Akib, Muhammad. 2008. Analisis Pengaruh Disiplin terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada PT.Sinar Galesong Pratama. Skripsi.Universitas Hasanuddin. Makassar

Page 24: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 24/25

As‟ad, Moh, Seri Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia,Psikologi Industri, alumni Bandung,1981

Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap . APOLLO.Surabaya

Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja, Falsafah Teoridan Penerapannya . Pustaka Pelajar.Yogyakarta

Faiqoh, 2005. PengaruhKedisiplinan Terhadap ProduktivitasKerja Pegawai Pada (Studi Kasus DiPT. Perkebunan Nusantara X PabrikGula Tjokir – Jombang)

Ghazali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan ProgramSPSS. BP. Universitas Diponegoro.Semarang

Gomes, Faustino Cardoso. 2003.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi.

Gunawan, 2007. PengaruhDisiplin Terhadap Prestasi KerjaPegawai Pada (Studi Pegawai CV. AdiJaya Pujon-Malang)

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yokyakarta : Andi

Hasibuan, Melayu SultanParlagua. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.

Hasibuan, Melayu SultanParlagua. 2008. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.Heidjrachman, Suad. 1990.

Manajemen Personalia. Yokyakarta:BPFE

Keban, Yeremias T, 2000. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik

Konsep, Teori dan Isu , Gava Media,Yogyakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu,2005, Evaluasi Kinerja SDM, cetakankedua, Penerbit : PT. Refina Aditama,Jakarta

Mangkunegara, Anwar Prabu,2002, Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, Encong. 2007.

Menjadi Guru Profesional. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: PT. BPFE

Munika Ahadiyah, 2009.Pengaruh Disiplin Kerja TerhadapKinerja Pegawai pada (Studi Kasus DiKantor Pengawasan dan Pelayanan Beadan cukai Tipe Madya Cukai Malang)

Prawirosentono, Suyadi. 1999. Manajemen Sumberdaya Manusia. Kebijakan Kinerja Karyawan, Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia, Yogyakarta:BPFE.

Prijodarmanto, Soegeng, 1993, Disiplin Kiat Menuju Sukses, PradnyaParamita Jakarta.

Robbins, Stephen P., 2006, Perilaku Organisasi, Konsep dan Kontroversi , Penerbit PT. Prenhalindo,Jakarta

Saydam, Gouzali, 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia,Penerbit Djambatan. Jakarta

Sarwanto, Joko. 2007. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja

Pegawai di Kantor Departemen Agama

Page 25: 388-381-1-PB.pdf

8/18/2019 388-381-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/388-381-1-pbpdf 25/25

Kabupaten Karanganyar. Skripsi.Universitas Sunan Kalijaga. Yogyakarta

Saydam, Gouzali, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia,Jakarta : PT. Gunung AgungSimamora, Henry. 2004. ManajemenSumber Daya Manusia- Edisi III.Yogyakarta: YKPN

Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia .Jakarta: Bumi Aksara.

Siswanto Sastrohadiwiryo, DR,2003. Manajemen Tenaga Kerja

Indonesia, Edisi II Jakarta: PT. BumiAksara.

Siswanto Sastrohadiwiryo, HB.2001. Pengantar Manajemen. Jakarta :Bumi Aksara

Soejono, 1997. Sistem dan Prosedur Kerja. Jakarta : Bumi Aksara

Sukandarrumidi, 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta.UGM Press

Sugiyono. 2002. StatistikaUntuk Peneliti Cetakan Ketiga . Jl.Gegerkalong Hilir No. 84. Bandung.

Terry, George R, 2000, Asas-asas Manajemen, (terjemahan Winardi),Alumni, Bandung


Recommended