+ All Categories
Home > Documents > 55-51-1-PB

55-51-1-PB

Date post: 25-Oct-2015
Category:
Upload: dedik-setyawan
View: 13 times
Download: 3 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
24
KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA INDUSTRI AUTOMOTIVEAND ALLIED PRODUCTS DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Winda Adystya Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Prof. Dr. Djoko Setyadi, SE, M.Sc Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Dr. Justina Ade Judiardi, SE, M.Si Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Abstrak WINDA ADYSTYA, 2012, Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Industri Automotive and Allied Products Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pembimbing 1 oleh Prof. Dr. Djoko Setyadi, SE, M.Sc dan Pembimbing 2 oleh Dr. Justina Ade Judiardi, SE, M.Si Penelitian ini mengkaji pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data industri Automotive and Allied Products yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 sampai 2010. Terdapat 17 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian yang membagikan dividen selama periode analis. Metode Linier Regresi Berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan return saham sebagai variable dependen, sedangakan variable independen menggunakan Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). Berdasarkan Uji F statik menunjukan bahwa Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Transcript
Page 1: 55-51-1-PB

KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA

INDUSTRI AUTOMOTIVEAND ALLIED PRODUCTS

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Winda Adystya

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Prof. Dr. Djoko Setyadi, SE, M.Sc

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Dr. Justina Ade Judiardi, SE, M.Si

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Abstrak

WINDA ADYSTYA, 2012, Kinerja Keuangan Terhadap Return

Saham Pada Industri Automotive and Allied Products Di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Pembimbing 1 oleh Prof. Dr. Djoko Setyadi, SE, M.Sc dan

Pembimbing 2 oleh Dr. Justina Ade Judiardi, SE, M.Si

Penelitian ini mengkaji pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham

pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Penelitian ini menggunakan data industri Automotive and Allied Products yang

diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 sampai 2010. Terdapat

17 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian yang membagikan dividen selama

periode analis. Metode Linier Regresi Berganda digunakan untuk menganalisis

pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan

return saham sebagai variable dependen, sedangakan variable independen

menggunakan Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), dan Earning

Per Share (EPS). Berdasarkan Uji F statik menunjukan bahwa Price Earning Ratio

(PER), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh

secara signifikan terhadap return saham.

Page 2: 55-51-1-PB

2

2

Uji parsial statistik menunjukan hanya variable Retun On Equity

(ROE) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham, sedangkan

variable lainya tidak berpengaruh signifikan. Perubahan Return On Equity (ROE)

akan mempengaruhi perubahan return saham. Kondisi ini terjadi karena beberapa

alasan. Sebagai contoh, para investor tidak memperhatikan aspek-aspek

fundamental yang mempengaruhi return saham ketika mereka membuat keputusan

investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, sebagian besar investor hanya

bersandar untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.

Kata Kunci: Return Saham, Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Earning Per

Share (EPS).

Abstract

Winda Adystya, 2012. The influence of financial performance to stock

return for Automotive and Allied Products company published in the

Indonesia Stock Exchange (IDX). Supervised by Djoko Setyadi of 1st

supervisor and Justina Ade Judiardi of 2nd

supervisor.

This study investigates the influence of financial performance to stock

return for Automotive and Allied Products company published in the Indonesia

Stock Exchange (IDX). This study employs the active Automotive and Allied

Products industry traded in the Indonesia Stock Exchange from 2008 to 2010.

There are 17 companies as sample research which pay dividend during analysis

period. Multiple Linier Regression method is used to analyze the influence of

financial performance to stock return. This study employs stock return as

dependent variable, while the independent variables are Price Earning Ratio

(PER), Return On Equity (ROE), Earning Per share (EPS). The statistic F test

also shows that Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Earning

Per share (EPS) do influence significantly to stock return.

Page 3: 55-51-1-PB

3

3

The statistic partial test to each independent variable shows that only Return On

Equity (ROE) has significant influence to stock return, where as the other

variables are not significant. This result means that only Return On Equity (ROE)

influences stock return significantly. The changes in Return On Equity (ROE) will

influence changes in stock return. This condition occurs because several reasons.

For examples, the investors or market traders are not take attention to fundamental

aspects which influence stock return when they make investment decision in

Indonesia Stock Exchange. Besides that, most of investors only lean to get gain in

short term.

Key Words: Stock Return, Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Earning Per

Share (EPS).

I. Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG

Salah satu kegiatan manajemen keuangan adalah melakukan analisis

terhadap kinerja perusahaan, karena kemampuan perusahaan dalam beroperasi

dapat terlihat dalam kinerja yang diperolehnya yaitu melalui laporan keuangan

yang berisi informasi tentang data-data keuangan. Karena laporan keuangan

dapat memberikan gambaran atas apa yang dilakukan oleh pihak manajemen.

Untuk dapat menganalisis dari laporan keuangan agar dapat digunakan

sebagai bahan informasi bagi pihak internal ataupun eksternal perusahaan

dapat menggunakan dengan analisis laporan keuangan. Analsis rasio keuangan

merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan.

Disamping itu, analisis rasio keuangan juga dapat dipergunakan sebagai

kerangka kerja perencanaan dan pengendalian keuangan. Tingkat hasil

investasi yang di lakukan investor dalam kaitan dengan kinerja yaitu dengan

menggunakan rasio Price Earning Ratio (PER) melalui rasio tersebut dapat

diketahui besarnya jumlah laba perlembar dengan konsekuensi terhadap jumlah

harga saham yang harus di tanggung. Lebih jauh lagi rasio Price Earning Ratio

(PER) digunakan sebagai gambaran para investor atas kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba dana para calon investor akan mampu memberikan

Page 4: 55-51-1-PB

4

4

penilaian atas perusahaan yang akan di gunakan untuk investasi. Penggunaan

rasio keuangan bertujuan mengevaluasi performance manajemen dikaitkan

dengan prestasi rata-rata industri. Tingkat keuntungan atau return dari investasi

dapat diukur dengan menggunakan Rasio Return on Equity (ROE), yaitu

menunjukkan tingkat pengembalian atau return yang dihasilkan manajemen

atas modal yang ditanam oleh pemegang saham, sesudah dipotong kewajiban

kepada kreditor.

Ukuran laba bersih perusahaan yang dihasilkan perusahaan untuk tiap

lembar saham yang dibeli investor di ukur dengan menggunakan Analisis

Earning Pershare (EPS), maka di ketahui tingkat kemampuan atau kemajuan

yang telah dan capai oleh perusahan dalam pencapaian jumlah laba. Tingkat

persentase Earning Pershare (EPS) dapat memberikan informasi data akutansi

yang digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan yang menjual sahamnya

pada masyarakat umum.

Motif investor menanamkan dananya pada sekuritas di pasar modal

adalah untuk mendapatkan return (tingkat) pengembalian yang maksimal

dengan risiko tertentu pada risiko yang minimal. Return atas kepemilikan

sekuritas khususnya saham dapat di peroleh dalam 2 bentuk deviden dan

capital gain (kenaikan harga saham di atas harga belinya). Dalam melakukan

investasi saham, investor akan memberikan return tinggi. Harga saham

memberikan ukuran objektif mengenai nilai investasi pada sebuah perusahaan.

Pada prinsipnya semakin baik prestasi (kinerja) perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan akan meningkatkan permintaan saham perusahan

yang bersangkutan, sehingga harga saham akan mengalami peningkatan.

Apabila keadaan yang terjadi adalah sebaliknya maka hal ini akan menurunkan

harga pasar saham perusahaan.

Penggunaan rasio keuangan bertujuan mengevaluasi nilai saham untuk

perencanaan dan mengevaluasi performance (prestasi) manajemen dikaitkan

dengan pretasi rata-rata industri. Pengukuran rasio yang baik adalah dengan

membandingkan berbagai jenis industri yang berbeda dan tidak pada jenis

industri yang sejenis. Karena dengan membandingkan dari berbagai jenis

Page 5: 55-51-1-PB

5

5

industri dapat memberikan keputusan investasi yang relevan oleh investor.

Karena tingkat keuntungan investasi yang akan di dapat dicerminkan dari

keadaan fundamental, analisis fundamental yang fokus pada berita keuanganan,

ekonomi, serta perkembangan politik suatu negara dalam mengukur kekuatan

permintaan dan penawaran ( Rusdin, 2006:136).

Perubahan harga saham terjadi karena ada informasi baru yang masuk ke

pasar, dan harga bereaksi karena adanya informasi baru tersebut. Informasi

laporan keuangan adalah salah satu sumber potensial yang digunakan investor

untuk menilai harga saham di bursa. Jika laporan keuangan menunjukkan hasil

yang baik, perusahaan emiten yang bersangkutan dinilai meningkat

keberhasilannya, sebaliknya jika hasilnya tidak baik dinilai sebagai gejala

timbulnya masalah. Penelitian ini membahas mengenai analisis kinerja keuangan

terhadap return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Perkembangan kinerja keuangan pada perusahaan sub

sektor otomatif yang go public di BEI secara keseluruhan komponennya

mengalami fluktuasi (mengalami peningkatan dan penurunan yang cukup

signifikan). Hal ini dapat dilihat pada harga saham industri Automotive and Allied

Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana faktor Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE),

Earning Per share (EPS), mempunyai pengaruh simultan terhadap return

saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

2. Dari ketiga faktor tersebut manakah secara parsial berpengaruh dominan

terhadap return saham pada industri Automotive and Allied Products di

Bursa Efek Indonesia (BEI).

Page 6: 55-51-1-PB

6

6

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor-faktor Price Earning Ratio (PER), Return On

Equity (ROE), Earning Per share (EPS), mempunyai pengaruh

simultan terhadap return saham pada industri Automotive and Allied

Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh parsial terhadap return

saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

II. DASAR TEORI

Manajemen keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan

karena ini menyangkut keluar masuknya dana yang tertanam dalam perusahaan dan

kemudian dapat memperoleh hasil usaha di waktu yang akan datang. Sartono (2001: 8)

mendefinisikan manajemen keuangan adalah manajemen dana baik yang berkaitan

dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha

pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.

Gitosudarmo dan Basri (2002: 7) menyatakan bahwa tujuan dari

manajemen keuangan adalah untuk meningkatkan nilai (value) perusahaan

dengan meningkatkan nilai saham dan peningkatan nilai perusahaan. Kondisi

keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan

perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta

laporan keuangan lainnya.

Baridwan (2004: 7) mendefinisikan laporan keuangan adalah hasil akhir

dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan transaksi-transaksi

keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Kinerja dipergunakan manajemen untuk melakukan penilaian secara

periodik mengenai efektifitas operasional suatu perusahaan, bagian perusahaan

dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan.

Page 7: 55-51-1-PB

7

7

Kinerja dapat pula diartikan sebagai prestasi yang dapat dicapai organisasi

dalam periode tertentu.

Prestasi yang dimaksud adalah efektivitas operasional perusahaan baik

dari segi manajerial maupun ekonomis operasional. Prestasi perusahaan

merupakan unjuk kerja perusahaan dalam menjalankan kegiatannya.

Dengan kinerja perusahaan dapat mengetahui sampai peringkat ke berapa

prestasi keberhasilan atau bahkan mungkin kegagalannya dalam menjalankan

tugas dan fungsi yang telah diterimanya.

Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham

(stock). Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas

(Anoraga dan Pakarti, 2006:56). Sedangkan menurut Reilly dan Brown (2003:18)

mengemukakan bahwa “Stock an equity investment that represent ownership of a

firm, with full participation in it’s success or failure”. Artinya, saham merupakan

investasi kekayaan yang mewakili kepemilikan dari suatu perusahaan dengan ikut

berpartisipasi penuh dalam memperoleh kesuksesan dan kegagalan.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa

return realisasi yang return sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi

atau return ekspektasi yang belum terjadi di masa mendatang. Return realisasi

(realized return) merupakan return yang terjadi. Return realisasi dihitung

bedasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah

satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai

dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa datang.

Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh

oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya

sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Pengukuran untuk return

dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah return realisasi. (Jogianto,

2000:108).

Teknik analisis rasio keuangan dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan. Rasio-rasio keuangan dihitung dengan menggabungkan angka-

Page 8: 55-51-1-PB

8

8

angka di neraca dengan angka-angka pada laporan laba rugi. Rasio keuangan

yang digunakan terdiri pada dua jenis rasio yaitu :

1. Rasio keuntungan atau profitabilitas : rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan profitabilitas. Rasio yang di gunakan pada

jenis ini hanya satu yaitu Return On Equity (ROE). Return on Equity

(ROE), Yaitu menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang di

hasilkan manajemen atas modal yang di tanam oleh pemegang saham,

sesudah dipotong kewajiban kepada kreditor. Rasio ini termasuk dalam

jenis rasio profitabilitas. Rasio ini juga menunjukkan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba bersih perusahaan berdasarkan modal

tertentu.

Rasio ini adalah rasio yang mengukur pengembalian nilai buku kepada

pemilik perusahaan Persamaan dari rasio ini adalah (Ross, Westerfield,

Jordan, 2003:71) :

Return on equity = Net Income

Total Equity

2. Rasio Pasar mengukur harga saham perusahaan, relatif terhadap nilai

bukunya. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut

pandang investor (calon investor), meskipun pihak manajemen juga

berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Jenis rasio yang di gunakan

terdiri dari dua yaitu :

a. Earning Per Share (EPS) yaitu menggambarkan laba bersih setelah

pajak pada satu tahun buku yang dihasilkan untuk setiap lembar

saham.

Persamaan dari rasio ini adalah (Ross, Westerfield, Jordan, 2003:71)

:

EPS = Net Income

Jumlah Saham Beredar

Page 9: 55-51-1-PB

9

9

b. Rasio Price Earning Ratio (PER), yaitu menunjukkan operasasi

pasar terhadap kemampuan emiten, dalam menghasilkan laba,

semakin kecil rasio, semakin bagus. Price earning Rasio (PER).

Pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio

yang membandingkan antara harga pasar per lembar saham biasa

yang beredar dengan laba per lembar saham (Tjiptono, 2001:139) :

PER = Harga pasar per lembar saham biasa

Laba per lembar saham

Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam model penelitian ini dapat dilihat pada gambar

berikut ini :

Variabel Bebas (X)

Variabel Terikat (Y)

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

EPS (X3)

ROE (X2)

Return Saham (Y)

PER (X1)

Page 10: 55-51-1-PB

10

10

Pengembangan Hipotesis

Para investor sangat berkepentingan terhadap kinerja keuangan yang

akan dicapai oleh suatu perusahaan dimana mereka akan mekukan investasi.

Hal tersebut dikarenakan melalui penilaian sukses tidaknya perusahaan dalam

mengelola atas modal kerja yang telah dimiliknya. Karena melalui penilaian

kinerja keuangan maka akan di ketahui stabilitas serta kontinuitas atau

kelangsungan perusahaan. Analisis laporan keuangan mencakup 1)

Perbandingan kinerja keuangan perusahaan dengan kinerja keuangan

perusahaan dengan kinerja keuangan perusahaan lain pada industri yang sama

dan 2) Merupakan suatu evaluasi trend posisi perusahaan selama beberapa

waktu (Brigham, 2001:70). Rasio-rasio kinerja keuangan itu sendiri saling

berhubungan dan saling mempengaruhi. Bila rasio-rasio likuiditas perusahaan

manajemen aktiva, manajemen hutang, dan profitabilitas baik, maka rasio nilai

pasar juga akan tinggi, dan harga sahamnya akan memiliki nilai yang tinggi

seperti yang di harapkan (Brigham, 2001:82). Hubungan kinerja keuangan

dengan return saham bersifat searah, dan Rasio-rasio keuangan menunjukkan

kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. Kinerja keuangan yang baik akan

meningkatkan nilai dari perusahaan itu di mata investor. Investor sendiri

cenderung lebih menyukai perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja

keuangan yang baik. Dan bila permintaan akan saham itu meningkat maka

investor dapat memperoleh return dalam bentuk capital gain.

Berdasarkan masalah, tujuan penelitian dan kerangka berfikir yang

sudah disusun maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Diduga terdapat pengaruh signifikan secara simultan variabel (PER),

(ROE), (EPS) terhadap return saham.

2. Diduga (EPS) sebagai variabel independen secara parsial berpengaruh

dominan terhadap return saham.

Page 11: 55-51-1-PB

11

11

III. Metode Penelitian

Variabel terikat atau variabel dependent (Y)

Variabel dependent disini adalah return saham yang merupakan tingkat

pengembalian yang diharapkan dari saham pada perusahaan industri

Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Varaibel bebas atau variabel independent (X)

a. Price Earning Ratio (PER) : X1

Pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang

membandingkan antara harga pasar per lembar saham biasa yang beredar

dengan laba per lembar saham pada perusahaan industri Automotive and

Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. Return On Equity (ROE) : X2

Rasio ini adalah rasio yang mengukur pengembalian nilai buku kepada

pemilik perusahaan industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

c. Earning Per Share (EPS) : X3

Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan pendapatan yang di peroleh untuk

setiap lembar selama satu periode pada perusahaan industri Automotive and Allied

Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

A. Analisis Data

Untuk mendapatkan gambaran yang sesuai dengan tujuan penelitian,

maka diperlukan data sebagai berikut :

1. Kondisi atau gambaran umum perusahaan

2. Struktur organisasi perusahaan

3. Data laporan keuangan 17 perusahaan manufaktur yaitu industri

Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

terdiri dari neraca per 31 Desember 2008-2010 dan laporan rugi laba.

periode tahun yang bersangkutan.

4. Data mengenai harga penutupan (clossing price) saham periode 2008-

2010.

Page 12: 55-51-1-PB

12

12

5. Data lain yang berhubungan dengan penulisan ini.

B. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis

Alat Analisis

a) Analisis Rasio Kinerja Keuangan

Dalam melakukan analisis rasio kinerja keuangan, diperlukan perhitungan

rasio-rasio keuangan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yaitu :

Variabel terikat atau variabel dependent (Y). Variabel dependent disini

adalah return saham yang merupakan tingkat pengembalian yang

diharapkan dari saham. Persamaan dari return (Fabozzi, 2003:27) :

R1t = (Pt+1 - Pt)

Pt

Varaibel bebas atau variabel independent (X)

Price Earning Ratio (PER) : X1

Pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang

membandingkan antara harga pasar per lembar saham biasa yang beredar

dengan laba per lembar saham (Tjiptono, 2001:139) :

PER = Harga pasar per lembar saham biasa

Laba per lembar saham

Return On Equity (ROE) : X2

Rasio ini adalah rasio yang mengukur pengembalian nilai buku kepada

pemilik perusahaan. Persamaan dari rasio ini adalah (Ross, Westerfield,

Jordan, 2003:71) :

Return on equity = Net Income

Page 13: 55-51-1-PB

13

13

Total Equity

Earning Per Share (EPS) : X3

Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan pendapatan yang di peroleh

untuk setiap lembar selama satu periode. Persamaan dari rasio ini adalah

(Ross, Westerfield, Jordan, 2003:71) :

EPS = Net Income

Jumlah Saham Beredar

b) Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui ketergantungan suatu variabel

terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Analisis ini juga dapat

menduga besar dan arah dari hubungan tersebut serat mengukur derajat

keeratan hubungan antara variabel terikat dengan satu atau lebih variabel

bebas. Menurut Hasan (2003:253), Adapun bentuk umum dari persamaan

regresi linear secara matematis sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 +

b3X3.

Pengujian Hipotesis

a) Perhitungan Koefisien Korelasi (R)

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat dilihat dari pedoman pada

ketentuan yang tertera pada tabel berikut:

Page 14: 55-51-1-PB

14

14

Tabel 3.2. Pedoman Untuk Memberi Interpretasi Terhadap Koefisien

Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199

0.20-0,399

0.40-0.599

0.60-0.799

0,80-1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2006 : 207)

b) Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Harinaldi (2005 : 169),”Untuk menguji apakah model analisis ini

sudah cukup layak dan berapa besarnya hubungan variabel bebas dengan

variabel terikat maka perlu diketahui koefesien determinasinya (R2).

Adapun koefisien determinasinya sebagai berikut :”

R2

= 2

2

2

1

S

S

Keterangan :

2

1S = Jumlah Kuadrat Regeresi

2

2S = Jumlah Kuadrat Total

c) Uji F (Uji Simultan)

Uji F adalah metode pengujian untuk mengetahui apakah semua variabel

independen dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap

variabel independen. Sebelum menentukan nilai Fhitung dahulu di tentukan

tingkat signifikant (α) yaitu a = 5% atau confidence Interval sebesar 95%.

Untuk menentukan nilai Ftabel tingkat signifikan (α) yang di gunakan sebesar

5% dengan derajat kebebasan (degree of fredom) df = k dan (n-k-1). Jumlah

Page 15: 55-51-1-PB

15

15

sampel di nyatakan dengan n, sedangkan k menyatakan jumlah variabel

bebas. Kriteria uji yang di gunakan adalah dengan membandingkan antara

Fhitung dan Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel maka Ha di terima. Jika Fhitung < Ftabel

maka Ha di tolak.

d) Uji t (Uji Parsial)

Uji t (ttest) di gunakan untuk menguji pengaruh variabel dependen secara

parsial terhadap variabel dependen. Sebelum menentukan t hitung

terlebih dahulu di tentukan tingkat signifikan (α) yaitu α = 5% atau

convidence interval sebesar 95%. Untuk menentukan Nilai t tabel

tingkat signifikan (α) yang di gunakan sebesar 5% dengan derajat

kebebasan (degree or fredom) df = n-1. Kriteria uji yang di gunakan

adalah dengan membandingkan antara thitung dan ttabel adalah : Jika thitung

> ttabel, maka Ha di terima. Jika thitung < ttabel, maka Ha di tolak.

IV. Analisis dan Pembahasan

Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu

model regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua variabel maka

kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai adjusted R square. Nilai adjusted R

square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.2.

dibawah ini :

Tabel 4.2. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .195a .038 .023 1.63005

a. Predictors: (Constant), EPS, PER, ROE

Sumber : Data Primer Diolah 2012.

Page 16: 55-51-1-PB

16

16

Berdasarkan hasil data didapatkan nilai koefisen korelasi sebesar 0,195.

Hal ini berarti terdapat hubungan antara Price Earning Ratio (PER), Return On

Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) serta variabel dependent yaitu

return saham pada pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dengan tingkat hubungan sangat rendah karena berada

diinterval 0,000-0,199. Koefisien ini digunakan untuk menunjukkan seberapa

besar hubungan yang terjadi antara variabel independent (Price Earning Ratio

(PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)) terhadap

variabel dependent (return saham).

Tabel 4.2. menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,038 artinya

bahwa 3,8% variasi dari variabel return saham pada pada industri Automotive

and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dijelaskan oleh

variabel Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per

Share (EPS), sedangkan 96,2% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

masuk dalam variabel yang diteliti.

1. Uji F

Selanjutnya dilakukan uji F atau uji secara bersama-sama. Pengujian ini untuk

mengetahui adanya pengaruh variabel Price Earning Ratio (PER), Return On

Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) dengan return saham pada industri

Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara bersamaan.

Hasil uji F sebagai berikut :

Tabel 4.3. Uji F (uji serentak)

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 4.930 3 1.643 11.618 .007a

Residual 124.882 47 2.657

Total 129.811 50

Sumber : data primer diolah, 2012

Page 17: 55-51-1-PB

17

17

Tabel 4.3. menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai Fhitung sebesar

11,618 sedangkan Ftabel pada taraf signifikan (α) 5% adalah sebesar 3,41 maka

Fhitung > Ftabel. dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara

bersama- Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning

Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada

industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Uji t

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara

variable Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per

Share (EPS) dengan return saham pada industri Automotive and Allied

Products di Bursa Efek Indonesia (BEI), menggunakan bantuan komputer

program SPSS 19, maka diperoleh nilai-nilai untuk regresi berganda sebagai

berikut :

Tabel 4.4. Analisis Regresi Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .751 .531 1.414 .000

PER .202 .004 .271 .451 .054

ROE 3.022 .023 4.157 1.941 .002

EPS .566 .097 .404 .024 .081

Sumber : data primer diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.4. maka dapat disusun persamaan regresi berganda,

sebagai berikut :

Y = 0.751 + 0.202 X1 + 3.022 X2 + 0.556 X3

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh Price Earning

Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) dengan

return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek

Page 18: 55-51-1-PB

18

18

Indonesia (BEI).

Dari tabel 4.4. juga dapat diketahui uji parsial atau uji secara individual.

Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Price

Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)

dengan return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa

Efek Indonesia (BEI) secara individual.

Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel Price

Earning Ratio (PER) (X1) sebesar 0,451 dan diketahui ttabel sebesar 1,77093,

maka thitung < ttabel. Dengan demikian variabel Price Earning Ratio (PER) (X1)

terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham

pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel Return On

Equity (ROE) (X2) sebesar 1,941 dan diketahui ttabel sebesar 1,77093, maka

thitung > ttabel. Dengan demikian variabel Return On Equity (ROE) (X2) terbukti

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham pada industri

Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel Earning Per

Share (EPS) (X3) sebesar 0,024 dan diketahui ttabel sebesar 1,77093 maka thitung

< ttabel. Dengan demikian variabel Earning Per Share (EPS) (X3) terbukti tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham pada industri

Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Analisis regresi untuk mengetahui pengaruh antara beberapa atau lebih

dari satu variabel independent (bebas) terhadap variabel dependent (terikat).

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 19 sehingga dapat diketahui

regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 0.751 + 0.202 X1 + 3.022 X2 + 0.556 X3

Konstanta = 0.751, berdasarkan persamaan diatas maka dapat

diinterprestasikan nilai konstanta sebesar 0.751 artinya jika tidak ada variabel

bebas yang terdiri dari Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE)

dan Earning Per Share (EPS) yang mempengaruhi return saham, maka return

Page 19: 55-51-1-PB

19

19

saham sebesar 0.751. Koefisien Price Earning Ratio (PER) = 0.202. PER

berpengaruh positif terhadap return saham dengan koefisien regresi sebesar

0.202 yang artinya jika PER meningkat 1 satuan atau satu skala pengukuran

maka return saham akan meningkat sebesar 0.202 satuan dengan asumsi

variabel bebas lainnya konstan. Koefisien Return On Equity (ROE) = 3.022.

ROE berpengaruh positif terhadap return saham dengan koefisien regresi

sebesar 3.022 yang artinya jika ROE meningkat 1 satuan atau satu skala

pengukuran maka return saham akan meningkat sebesar 3.022 satuan dengan

asumsi variabel bebas lainnya konstan. Koefisien Earning Per Share (EPS) =

0.556. EPS berpengaruh positif terhadap return saham dengan koefisien regresi

sebesar 0.556 yang artinya jika EPS meningkat 1 satuan atau satu skala

pengukuran maka return saham akan meningkat sebesar 0.556 satuan dengan

asumsi variabel bebas lainnya konstan.

Uji F bertujuan untuk mengukur apakah variabel independen (bebas)

secara bersama-sama atau serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (terikat) atau untuk menguji keberartian koefisien regresi secara

keseluruhan. Uji ini dilihat pada nilai F test yang dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Dari hasil uji F di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 11,618 sedangkan Ftabel

pada taraf signifikan (α) 5% adalah sebesar 3,41 maka Fhitung > Ftabel dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara bersama-sama Price Earning

Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)

berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada industri Automotive

and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini juga

didukung oleh nilai probabilitas sebesar 0.007 dengan taraf signifikan 5%

sehingga nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikan p < 5%, maka Ho

ditolak yang artinya bahwa terdapat pengaruh positif secara bersama-sama

Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share

(EPS) terhadap return saham. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan

bahwa Diduga terdapat pengaruh signifikan secara simultan variabel (PER),

(ROE), (EPS) terhadap return saham diterima.

Page 20: 55-51-1-PB

20

20

Uji koefisien determinasi yaitu untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen atau

mengukur besarnya pengaruh semua variabel bebas (X) secara serempak

terhadap variabel terikat (Y). Pengukuran ini melihat besarnya koefisien

determinasi (R²), R² adalah angka yang menunjukkan berapa % (proporsi)

variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel terikat, sekian % dipengaruhi

oleh variabel bebas, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diketahui karena tidak dimasukkan dalam data. Koefisien determinasi

dilihat dari besarnya Adjusted R square Tabel 4.2. Dari tampilan output SPSS

besarnya pengaruh semua variabel independen adalah 0,038 hal ini berarti

3.8% variasi return dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel

independen Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning

Per Share (EPS). Sedangkan sisanya (100% - 3.8% = 96.2%) dijelaskan oleh

variabel-variabel lain di luar model seperti DER (Debt to Equitty Ratio), EVA

(Economic Value Added), ROA (Return on Asset), NPM (Net Profit Margin),

dan analisis-analisis rasio yang lain.

Uji parsial digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share

(EPS) dengan return saham pada industri Automotive and Allied Products di

Bursa Efek Indonesia (BEI) secara individual. Pada level of significant 0,05

diperoleh thitung untuk variabel Price Earning Ratio (PER) (X1) sebesar 0,451

dan diketahui ttabel sebesar 1,77093, maka thitung < ttabel. Dengan demikian

variabel Price Earning Ratio (PER) (X1) terbukti tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel return saham pada industri Automotive and Allied

Products di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada level of significant 0,05

diperoleh thitung untuk variabel Return On Equity (ROE) (X2) sebesar 1,941 dan

diketahui ttabel sebesar 1,77093, maka thitung > ttabel. Dengan demikian variabel

Return On Equity (ROE) (X2) terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk

variabel Earning Per Share (EPS) (X3) sebesar 0,024 dan diketahui ttabel

Page 21: 55-51-1-PB

21

21

sebesar 1,77093 maka thitung < ttabel. Dengan demikian variabel Earning Per

Share (EPS) (X3) terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa

Efek Indonesia (BEI).

Tidak signifikannya variabel independen yaitu Price Earning Ratio

(PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap variabel dependen dapat

disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kondisi sosial, politik, serta

ekonomi Indonesia yang tidak stabil serta pasar modal di Indonesia (Bursa efek

Indonesia) masih bersifat weak form efficient sehingga harga saham yang

terbentuk bukan berdasarkan informasi yang sebenarnya tentang kondisi

perusahaan tetapi lebih dipengaruhi oleh gerakan harga historis (kekuatan

permintaan dan penawaran harga saham).

V. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya maka didapatkan

beberapa hasil sebagai berikut :

1. Dari hasil pengujian statistik yang dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh secara bersama-sama profitabilitas terhadap return

pemegang saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel-variabel

Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per

Share (EPS) memberikan pengaruh yang signifikan. Hal ini secara

otomatis menguatkan dugaan bahwa profitabilitas perusahaan yang

diwakili oleh rasio-rasio Price Earning Ratio (PER), Return On Equity

(ROE) dan Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh secara serentak

terhadap return pemegang saham.

2. Hasil pengujian statistik secara parsial terhadap masing-masing variabel

bebas yaitu Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan

Earning Per Share (EPS) hanya variabel Return On Equity (ROE) yang

Page 22: 55-51-1-PB

22

22

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap return

pemegang saham, sedangkan variable-variabel Price Earning Ratio

(PER) dan Earning Per Share (EPS) tidak mempunyai pengaruh secara

parsial terhadap return pemegang saham perusahaan pada industri

Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya,

perubahan return pemegang saham dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak dimasukkan ke dalam penelitian.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat

diberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah hanya menggunakan 3 konsep

penilaian kinerja yaitu Price Earning Ratio (PER), Return On Equity

(ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap return saham. Apabila

dilakukan penambahan variabel maka diharapkan penelitian akan lebih

baik untuk penelitian selanjutnya.

Pengujian hanya dilakukan pada tiga periode waktu yang terbatas yaitu

periode 2008, 2009 dan 2010, maka hasil penelitian ini tidak dapat digunakan

untuk melihat kecenderungan dalam jangka panjang. Saran untuk penelitian

selanjutnya bagi para akademis yang tertarik mengenai masalah pengaruh kinerja

keuangan terhadap return saham penelitian ini dapat dilanjutkan dengan

menggunakan periode waktu penelitian yang lebih panjang dan menggunakan

jumlah sampel yang lebih banyak sehingga dihasilkan kesimpulan yang lebih

valid.

Page 23: 55-51-1-PB

23

23

DDAAFFTTAARR PPUUSSTTAAKKAA

Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, Cetakan Ketujuh, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Brigham, Eugene F., 2001, Fudamentals of Financial Managemen, Sevent Edition, The Dryden Press, Orlando.

Fabozzi, Frank J. dan Modligliani Franko, Ferri G. ichael, 2003. Pasar dan Lembaga Keuangan, Edisi Kedua, Jakarta : Salemba Empat.

Gitosudarmo, Indriyo, dan Basri, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafrie, 2006, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Harinaldi, 2005, Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains, Penerbit Erlangga, Jakarta

Harnanto, 2002, Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Liberty, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan per 1 September, Salemba Empat, Jakarta.

Indiantoro, Nur, dan Supomo Bambang, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta Anggota IKAPI.

Irawati, Susan, 2006, Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama, Pustaka, Bandung.

Johnson, Robert W., 2002, Financial Management, Sevent Edition, Boston, Allyn and Bacon Inc.

Jogiyanto, 2000, Teori Portofoliodan Analisis Investasi , Cetakan Kedua, Penerbit BPFE Anggota IKAPI, Jogjakarta.

Lapoliwa, N.dan Kuswandi, Daniel S., 2003, Akuntansi Perbankan, Jilid Satu, Edisi Keenam, Institut Bankir Indonesia, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Kedua, UPP AMP Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Munawir, S., 2002, Analisa Laporan Keuangan Perusahaan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta.

Page 24: 55-51-1-PB

24

24

Prastowo, Dwi, 2003, Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, UPP AMP Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Purwanto, Suharyadi, 2004. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Moderen, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.

Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Ross, Stephen A., Randolph W. Westerfeld, Nradford D. Jordan, 2003. Fundamentals of corporate Finance, Sixth Edition, McGraw-Hill, New York.

Sabardi, Agus, 2001, Manajemen Keuangan, Jilid Pertama, Edisi Ketujuh, Cetakan Kedua, Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sartono, R. Agus, 2001, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Simamora, Henry, 2002, Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Smith, M. Jay dan K. Fred Skousen, 2002, Akuntansi Intermediate, Terjemahan Tim Penterjemah Erlangga Jilid I, Edisi Keduabelas, Erlangga, Jakarta.

Syahrul dan Nijar, Muhammad Afdi, 2004, Kamus Akuntansi, Cetakan Kedua, Citra Harta Prima, Jakarta.

Syamsuddin, Lukman, 2002, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Cetakan Keenam, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Umar, Husein, 2003, Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, Edisi Kedua, Cetakan Ketujuh, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, Jr, 2003, Fundamentals of Financial Management. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham, 2001, Manajemen Keuangan, terjemahan Dodo Suharto, Jilid Pertama, Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama, Erlangga, Jakarta.


Recommended