Date post: | 06-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | eka-henny-suryani |
View: | 215 times |
Download: | 0 times |
of 24
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan. Manusia seperti halnya
semua makhluk hidup didunia ini mempunyai batas keberadaannya dan akan berakhir
dengan kematian. Perubahan-perubahan pada usia lanjut dan kemunduran
kesehatannya kadang-kadang sukar dibedakan dari kelainan patologi yang terjadi
akibat penyakit. Dalam bidang endokrinologi hampir semua produksi dan
pengeluaran hormon dipengaruhi oleh enzim-enzim yang sangat dipengaruhi oleh
proses menjadi tua. Presbiopi merupakan kelainan pada mata yang kita kenal dengansebutan mata tua, di mana si penderita tidak dapat meliha benda dari jarak dekat dan
dari jarak jauh maupun membaca tulisan dengan ukuran yang agak kecil seperti
tulisan yang terdapat dalam koran atau majalah dengan jelas. Bertambahnya usia akan
mempengaruhi fungsi organ pada mata seseorang yang berusia 6 tahun, fungsi kerja
pupil akan mengalami penurunan !"# dari pupil orang de$asa atau muda, penurunan
tersebut meliputi ukuran-ukuran pupil dan kemampuan melihat dari jarak jauh. %al
ini disebabkan karena elastisitas lensa mata berkurang karena usia tua, yang pada
umumnya diderita oleh orang-orang yang sudah mulai memasuki usia &' tahun
sampai dengan usia ' tahun. Dan sekalipun telah menggunakan bantuan kaca mata,
namun bagaimanapun juga tetap saja akan merasa kurang nyaman, jika harus
membaca tulisan sekecil itu.
1
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
2/24
BAB II
LAPORAN KASUS
II. 1 Identitas Pasien
(ama ) (y. P
*gama ) +slam
sia ) '! tahun
enis elamin ) Perempuan
Pekerjaan ) /$asta
/tatus ) Menikah
0gl Pemeriksaan ) 1! anuari !16
(o. 2M ) 3#4&5
II. 2 Anamnesis
*namnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 1! anuari !16 di
Poli Mata 2/D *mbara$a.
Keluhan Utama
Melihat dekat terasa kemeng.
Riwayat Penyait Sea!an"
Pasien datang ke 2/D *mbara$a Poliklinik Mata dengan keluhan utama
melihat dekat mata terasa kemeng pegal7, sebelumnya belum pernah menggunakan
kacamata. eluhan tambahan saat ini mata cepat lelah dan sakit. /akit kepala
terutama di dahi saat membaca terlalu lama. Pasien juga mengeluhkan mata terasa
pegal jika membaca terlalu lama dan jika membaca harus di jauhkan agar dapat
melihat karena pada saat membaca dekat pandangan menjadi kabur dan kurang jelas.adang disertai mata berair.
Riwayat Penyait Dahulu
Pasien menyangkal memiliki ri$ayat hipertensi dan diabetes mellitus.
2i$ayat alergi juga disangkal.
2
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
3/24
Riwayat Penyait Kelua!"a
0idak ada keluarga dengan keluhan serupa. 2i$ayat katarak dalam keluarga
disangkal, ri$ayat hipertensi dalam keluarga disangkal, ri$ayat diabetes mellitus
dalam keluarga disangkal.
Riwayat Pen""unaan O#at
Pasien menyangkal menggunakan obat obatan rutin. Pasien juga sedang tidak
meminum obat obat apapun.
Riwayat P!i#adi dan S$sial
Pasien tidak meminum minuman beralkohol. Pasien jarang berolahraga.
II. % Peme!isaan &isi eadaan mum ) 0ampak sakit ringan
esadaran ) 8ompos Mentis
0anda 9ital )
- Blood Pressure ) 1#"3 mm%g
- %eart 2ate ) 4! :"menit
- 2espiratory 2ate ) 15 :"menit
- 0erm ) #6,!;8
/tatus generalis )
- epala ) Bentuk normocephal
- iasi septum -7, Massa -"-, secret -"-Mulut ) /ianosis -7, gusi berdarah -7, kering =7, coated tongue -7
- 0enggorokan ) %iperemis -7, u>ula ditengah, arcus faring simetris kanan dan
kiri, 0onsil 01-01
- ?eher ) Pembesaran @B -7, pembesaran tiroid -7, trakea ditengah
=7, 9P '-! cm%!A
- 0horaks )
o Pulmo )
+nspeksi )
3
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
4/24
• /tatis ) (ormochest, lesi -7, dinding dada simetris
kanan dan kiri
• Dinamis) Pergerakan dinding dada simetris kanan dan
kiri, retraksi sela iga -7
Palpasi ) 9okal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi ) /onor pada seluruh lapang paru
*uskultasi ) /uara dasar >esikuler ="=, ronkhi -"-, $heezing
-"-
o 8or )
+nspeksi ) +ctus cordis tidak terlihat
Palpasi ) +ctus cordis teraba pada +8/ 9, thrill -7
Perkusi )
• Batas jantung kanan +8/ +9 linea parasternalis dekstra
• Batas jantung kiri +8/ 9 linea midcla>ikularis sinistra
• Pinggang jantung +8/ +++ linea parasternalis sinistra
*uskultasi ) B 1-! reguler, murmur -7, gallop -7
- *bdomen )
o +nspeksi ) Perut cembung, supel
o *uskultasi ) B =7
o Palpasi ) (0 -7, %epar tidak teraba, ?ien tidak teraba, shifting
dullness -7
o Perkusi ) 0impani pada seluruh lapang abdomen
- kstremitas )
o *tas ) akral hangat ="=, edema -"-, 802 C ! detik ="=
o Ba$ah ) akral hangat ="=, edema -"-, 802 C ! detik ="=
4
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
5/24
/tatus Aftalmologi )
O'ulus De(te!
)OD*
Peme!isaan O'ulus Siniste!
)OS*6"6 +isus 6"6
6"6
dengan koreksi)
*dd / =!.
K$!esi 6"6
dengan koreksi)
*dd / =!.
Baik ke segala arah ,e!aan #$la mata Baik ke segala arah
(ormal Su-!asilia (ormal
• %iperemis -7
• dema -7
• Ptosis -7
Pal-e#!a • %iperemis -7
• dema -7
• Ptosis -7
• %iperemi -7
• +njeksi
onjungti>a -7
• +njeksi siliar -7
• /ekret -7
K$nun"ti/a • %iperemi -7
• +njeksi
onjungti>a -7
• +njeksi siliar -7
• /ekret -7
• Bulat -7
• ejernihan =7
• Mengkilat =7
• dema -7
• Presipitat -7
• /ikatrik -7
K$!nea • Bulat -7
• ejernihan =7
• Mengkilat =7
• dema -7
• Presipitat -7
• /ikatrik -7
• ernih kedalaman
normal
• %ipopion -7
• %ifema -7
0ame!a $'uli ante!i$! • ernih
kedalaman norm
• %ipopion -7
• %ifema -7
• ripta -7 I!is • ripta -7
5
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
6/24
• dema -7
• /inekia -7
• dema -7
• /inekia -7
• (ormal Pu-il
arak Pupil AD/ )
auh ) 6& mm
Dekat ) 6! mm
• (ormal
• ernih =7 Lensa • ernih =7
II. Resume
(y. P '! tahun datang dengan melihat dekat mata terasa kemeng pegal7,
sebelumnya belum pernah menggunakan kacamata. eluhan tambahan saat ini mata
cepat lelah dan sakit. /akit kepala terutama di dahi saat membaca terlalu lama. Pasien
juga mengeluhkan mata terasa pegal jika membaca terlalu lama dan jika membaca
harus di jauhkan agar dapat melihat karena pada saat membaca dekat pandangan
menjadi jelas. adang disertai mata berair.
%asil pemeriksaan )
Pemeriksaan Aculi De:tra Aculi /inistra9isus 6"6 6"4,'
oreksi kartu jaeger
jarak # cm*dd / =!. *dd / =!.
II. Dia"n$sis
AD/ Presbiopi
6
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
7/24
Presbiopi
II. 3 Penatalasanaan
• 2esep kacamata baca
*dd / = !.
arak pupil jauh ) 6& mm
arak pupil dekat ) 6! mm
Pemberian kacamata sferis positif pada mata kanan dan kiri yang memberikan
ketajaman penglihatan maksimal dengan ukuran masing-masing sferis =!..
• dukasi
o Menjaga kesehatan badan dan mata
o Bila membaca jangan terus-menerus dan usahakan dalam posisi tegak
o acamata harus terus dipakaio Penerangan haruslah sesuai, yang terbaik adalah penerangan dari atas
dan belakang
II. 4 P!$"n$sis
a7 uo ad >itam ) bonam
b7 uo ad sanationam ) dubia ad bonam
c7 uo ad functionam ) dubia ad bonam
BAB III
7
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
8/24
5IN6AUAN PUS5AKA
III.1 De7inisi
elainan refraksi adalah keadaan dimana bayangan tegas tidak dibentuk pada
retina tetapi di bagian depan atau belakang bintik kuning dan tidak terletak pada satu
titik yang tajam. elainan refraksi dikenal dalam bentuk miopia, hipermetropia dan
astigmatisma.
eseimbangan dalam pembiasan sebagian besar ditentukan oleh dataran
depan dan kelengkungan kornea serta panjangnya bola mata. ornea mempunyai
daya pembiasan sinar terkuat dibanding media penglihatan mata lainnya. ?ensa
memegang peranan terutama pada saat melakukan akomodasi atau bila melihat bendayang dekat. Panjang bola mata seseorang berbeda-beda. Bila terdapat kelainan
pembiasan sinar oleh kornea mendatar, mencembung7 atau adanya perubahan
panjang lebih panjang, lebih pendek7 bola mata, maka sinar normal tidak dapat
terfokus pada makula. eadaan ini disebut sebagai ametropia.
III.2. Pat$7isi$l$"i Kelainan Re7!asi
8
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
9/24
/kema !.1. Mekanisme Patofisiologi elainan 2efraksi
III.%. Eti$l$"i
*metropia aksial adalah ametropia yang terjadi akibat sumbu optik bola mata
lebih panjang atau lebih pendek sehingga bayangan benda difokuskan di depan atau
di belakang retina. Pada miopia aksial, fokus akan terletak di depan retina karena bola
mata lebih panjang. /edangkan pada hipermetropia aksial, fokus bayangan terletak di
belakang retina. *metropia indeks refraktif adalah ametropia akibat kelainan indeks
refraksi media penglihatan. /ehingga $alaupun panjang sumbu mata normal, sinar
terfokus di depan miopia7 atau di belakang retina hipermetropia7. elainan indeks
refraksi ini dapat terletak pada kornea atau pada lensa cembung, diabetik7.
*metropia kur>atur disebabkan kelengkungan kornea atau lensa yang tidak normal
sehingga terjadi perubahan pembiasan sinar. ecembungan kornea yang lebih berat
akan mengakibatkan pembiasan lebih kuat sehingga bayangan dalam mata difokuskan
di depan bintik kuning sehingga mata ini akan menjadi mata miopia atau rabun jauh.
/edangkan kecembungan kornea yang lebih kurang atau merata flat7 akan
9
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
10/24
mengakibatkan pembiasan menjadi lemah sehingga bayangan dalam mata difokuskan
dibelakang bintik kuning dan mata ini menjadi hipermetropia atau rabun dekat.
III. 5anda Dan ,eala Klinis
/akit kepala terutama didaerah tengkuk atau dahi, mata berair, cepat
mengantuk, pegal pada bola mata, penglihatan kabur, mengerutkan dahi secara
berlebihan, sering menyipitkan mata, sering menggosok mengucek7 mata,
mengantuk, mudah teriritasi pada penggunaan mata yang lama, dan penglihatan
ganda.
III.. Klasi7iasi Re7!asi
III..1. 8i$-ia
a. De7inisi 8i$-ia
Miopia adalah suatu kelainan refraksi karena kemampuan refraktif mata
terlalu kuat untuk panjang anteroposterior mata sehingga sinar datang sejajar sumbu
mata tanpa akomodasi difokuskan di depan retina. Miopia adalah suatu keadaan mata
yang mempunyai kekuatan pembiasan sinar yang berlebihan sehingga sinar yang
datang dibiaskan di depan retina atau bintik kuning.
Miopiai disebut sebaga rabun jauh akibat berkurangnya kemampuan untuk
melihat jauh akan tetapi dapat melihat dekat dengan lebih baik. /ecara fisiologis sinar
yang difokuskan pada retina terlalu kuat sehingga membentuk bayangan kabur atau
tidak jelas pada makula lutea. Miopia tidak sering pada bayi dan anak prasekolah.
?ebih lazim lagi pada bayi prematur dan pada bayi dengan retinopati prematuritas.
uga, ada kecenderungan herediter terhadap miopia, dan anak dengan orangtua
miopia harus diperiksakan pada usia a$al. +nsiden miopia meningkat selama tahun-
tahun sekolah, terutama sebelum pada usia sepuluhan. 0ingkat miopia semakin tua
juga cenderung meningkat selama tahun-tahun pertumbuhan.
10
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
11/24
#. Klasi7iasi 8i$-ia
Miopia ditentukan dengan ukuran lensa negatif didalam dioptri, dimana 1.
dioptri merupakan kekuatan lensa yang memfokuskan sinar sejajar pada jarak satu
meter. Berdasarkan beratnya miopia) Miopia ringan - #. dioptri, miopia sedang -
#. - 6. dioptri, miopia berat - 6. - 3. dioptri dan miopia sangat berat - E3.
dioptri.
Menurut perjalanan miopia dikenal bentuk) Miopia stasioner, miopia yang
menetap setelah de$asa, miopia progresif, miopia yang bertambah terus pada usia
de$asa akibat bertambah panjangnya bola mata, dan miopia maligna yaitu miopia
yang berjalan progresif yang dapat mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan atau
sama dengan miopia pernisiosa F miopia degenerati>e sedangakan berdasarkan
bentuknya miopi di bagi menjadi ) Miopia refraktif, bertambahnya indeks bias media
penglihatan seperti terjadi pada katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih
cembung sehingga pembiasan lebih kuat. /ama dengan miopia bias atau miopia
indeks, miopia yang terjadi akibat pembiasan media penglihatan kornea dan lensa
yang terlalu kuat, miopia aksial, miopia yang akibat panjangnya sumbu bola mata,
dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal. Pembagian berdasarkan
pembagian kelainan jaringan mata) Miopia simpleks, dimulai pada usia 4-3 tahun dan
akan bertambah sampai anak berhenti tumbuh kurang lebih ! tahun dan berat
kelainan refraktif biasanya kurang dari -'D atau -6D, miopia progresif, miopia
bertambah secara cepat -&D"tahun7, sering terjadi perubahan pada retina dan
biasanya terjadi bila miopia lebih dari -6D.
'. Eti$l$"i 8i$-ia
ekurangan zat kimia kekurangan kalsium, kekurangan >itamin7, alergi,
penyakit mata tertentu bentuk kornea kerucut, bisul di kelopak mata, pasca operasi
atau pasca trauma atau kecelakaan7, herediter atau faktor genetik perkembangan
yang menyimpang dari normal yang di dapat secara kongenital pada $aktu a$al
kelahiran7, kerja dekat yang berlebihan seperti membaca terlalu dekat atau aktifitas
11
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
12/24
jarak dekat, kurangnya faktor atau aktifitas jarak jauh terutama sport atau aktifitas di
luar rumah, pencahayaan yang ekstra kuat dan lama computer, 09, game7,
sumbuatau bola mata yang terlalu panjang karena adanya tekanan dari otot ekstra
okuler selama kon>ergensi yang berlebihan, radang, pelunakan lapisan bola mata
bersama-sama dengan peningkatan tekanan yang di hasilkan oleh pembuluh darah
dan bentuk dari lingkaran $ajah yang lebar yang menyebabkan kon>ergensi yang
berlebihan.
d. Pat$7isi$l$"i
*kibat dari bola mata yang terlalu panjang, menyebabkan bayangan jatuh di
depan retina.
e. ,eala Klini 8i$-ia
Penglihatan kabur untuk melihat jauh dan hanya jelas pada jarak yang dekat,
selalu ingin melihat dengan mendekatkan benda yang dilihat pada mata, kadang-
kadang terlihat bakat untuk menjadi juling bila ia melihat jauh, mengecilkan kelopak
untuk mendapatkan efek GpinholeG sehingga dapat melihat jelas, penderita miopia
biasanya menyenangi membaca, cepat lelah, pusing dan mengantuk, melihat benda
kecil harus dari jarak dekat, pupil medriasis, dan bilik mata depan lebih dalam, retinatipis. Banyak menggosok mata, mempunyai kesulitan dalam membaca, memegang
buku dekat ke mata, pusing, sakit kepala dan mual .
7. K$m-liasi
*blatio retina terutama pada miopia tinggi, strabismus mata juling7,
ambliopia.
". Pen"$#atan
oreksi mata dengan miopia dengan memakai lensa minus"negatif yang
sesuai untuk mengurangi kekuatan daya pembiasan di dalam mata. Biasanya
pengobatan dengan kaca mata dan lensa kontak. Miopia juga dapat diatasi dengan
pembedahan pada kornea antara lain keratotomi radial, keratektomi fotorefraktif .
12
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
13/24
III..2. Hi-e!met!$-ia
a. De7inisi Hi-e!met!$-ia
%ipermetropia juga dikenal dengan istilah hiperopia atau rabun dekat.%ipermetropia merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana sinar
sejajar jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di belakang
makula lutea. %ipermetropia adalah suatu kondisi ketika kemampuan refraktif mata
terlalu lemah yang menyebabkan sinar yang sejajar dengan sumbu mata tanpa
akomodasi difokuskan di belakang retina. %ipermetropia adalah keadaan mata yang
tidak berakomodasi memfokuskan bayangan di belakang retina. %ipermetropia terjadi
jika kekuatan yang tidak sesuai antara bola mata dan kekuatan pembiasan kornea dan
lensa lemah sehingga titik fokus sinar terletak di belakang retina.
#. Klasi7iasi Hi-e!met!$-ia
0erdapat berbagai gambaran klinik hipermetropia seperti) %ipermetropia
manifes ialah hipermetropia yang dapat dikoreksi dengan kacamata positif maksimal
yang memberikan tajam penglihatan normal. %ipermetropia ini terdiri atas
hipermetropia absolut ditambah dengan hipermetropia fakultatif. %ipermetropia
manifes didapatkan tanpa siklopegik dan hipermetropia yang dapat dilihat dengankoreksi kacamata maksimal. %ipermetropia fakultatif, dimana kelainan hipermetropia
dapat diimbangi dengan akomodasi ataupun dengan kacamata positif. Pasien yang
hanya mempunyai hipermetropia fakultatif akan melihat normal tanpa kacamata. Bila
diberikan kacamata positif yang memberikan penglihatan normal, maka otot
akomodasinya akan mendapatkan istirahat. %ipermetropia manifes yang masih
memakai tenaga akomodasi disebut sebagai hipermetropia fakultatif. %ipermetropia
absolut, dimana kelainan refraksi tidak diimbangi dengan akomodasi dan
memerlukan kacamata positif untuk melihat jauh. Biasanya hipermetropia laten yang
ada berakhir dengan hipermetropia absolut ini. %ipermetropia manifes yang tidak
memakai tenaga akomodasi sama sekali disebut sebagai hipermetropi absolut.
%ipermetropia laten, dimana kelainan hipermetropia tanpa siklopegia otot yang
13
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
14/24
melemahkan akomodasi7 diimbangi seluruhnya dengan akomodasi. %ipermetropia
laten hanya dapat diukur bila diberikan siklopegia. Makin muda makin besar
komponen hipermetropia laten seseorang. Makin muda makin besar komponen
hipermetropia laten seseorang. %ipermetropia total, hipermetropia yang ukurannya
didapatkan sesudah diberikan siklopegia.
'. Eti$l$"i Hi-e!met!$-ia
Penyebab utama hipermetropia adalah panjangnya bola mata yang lebih
pendek. *kibat bola mata yang lebih pendek, bayangan benda akan difokuskan di
belakang retina. Berdasarkan penyebabnya, hipermetropia dapat dibagi atas )
%ipermetropia sumbu atau aksial, merupakan kelainan refraksi akibat bola mata
pendek atau sumbu anteroposterior yang pendek. %ipermetropia kur>atur, dimana
kelengkungan kornea atau lensa kurang sehingga bayangan difokuskan di belakang
retina. %ipermetropia indeks refraktif, dimana terdapat indeks bias yang kurang pada
sistem optik mata.
d. Pat$7isi$l$"i
*kibat dari bola mata yang terlalu pendek, yang menyebabkan bayangan
terfokus di belakang retina.
e. ,eala Klini Hi-e!met!$-ia
/akit kepala terutama daerah dahi atau frontal, silau, kadang rasa juling atau
melihat ganda, mata leleh, penglihatan kabur melihat dekat. /ering mengantuk, mata
berair, pupil agak miosis, dan bilik mata depan lebih dangkal.
7. Pen"$#atan
Mata dengan hipermetropia akan memerlukan lensa cembung untuk
mematahkan sinar lebih kaut kedalam mata. oreksi hipermetropia adalah di berikan
koreksi lensa positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan normal.
%ipermetropia sebaiknya diberikan kaca mata lensa positif terbesar yang masih
memberi tajam penglihatan maksimal.
14
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
15/24
III..%. Asti"matisme
a. De7inisi Asti"matisme
*stigmatisme adalah tajam penglihatan dimana didapatkan bermacam-macamderajat refraksi pada bermacam-macam meredian sehingga sinar sejajar yang datang
pada mata akan difokuskan pada tempat yang berbeda. *stigmatisme adalah keadaan
dimana sinar yang masuk ke dalam mata tidak dipusatkan pada satu titik akan tetapi
tersebar atau menjadi sebuah garis. *stigmatisme adalah suatu keadaan dimana sinar
yang sejajar tidak dibiaskan dengan kekuatan yang sama pada seluruh bidang
pembiasan sehingga fokus pada retina tidak pada satu titik. *stigmatisme juga dapat
terjadi akibat jaringan parut pada kornea atau setelah pembedahan mata. ahitan yang
terlalu kuat pada bedah mata dapat mengakibatkan perubahan pada permukaan
kornea. Bila dilakukan pengencangan dan pengenduran jahitan pada kornea maka
dapat terjadi astigmatisme akibat terjadi perubahan kelengkungan kornea.
#. Klasi7iasi Asti"matisme
Dikenal beberapa bentuk astigmatisme seperti) *stigmatisme regular adalah
suatu keadaan refraksi dimana terdapat dua kekuatan pembiasan yang saling tegak
lurus pada sistem pembiasan mata. %al ini diakibatkan kornea yang mempunyai daya bias berbeda-beda pada berbagai meridian permukannya. *stigmatisme ini
memperlihatkan kekuatan pembiasan bertambah atau berkurang perlahan-lahan
secara teratur dari satu meridian ke meridian berikutnya. Bayangan yang terjadi pada
astigmatisme regular dengan bentuk teratur dapat berbentuk garis, lonjong, atau
lingkaran. *stigmatisme iregular yaitu astigmatisme yang terjadi tidak mempunyai !
meridian saling tegak lurus. *stigmatisme ireguler dapat terjadi akibat kelengkungan
kornea pada meridian yang sama berbeda sehingga bayangan menjadi iregular.
*stigmatisme iregular terjadi akibat infeksi kornea, trauma dan distrofi, atau akibat
kelainan pembiasan. *stigmatisme lazim astigmat $ith the rule7 adalah suatu
keadaan kelainan refraksi astigmatisme regular dimana koreksi dengan silinder
negatif dengan sumbu horizontal &'-3 derajat7.
15
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
16/24
eadaan ini lazim didapatkan pada anak atau orang muda akibat perkembangan
normal dari serabut-serabut kornea. *stigmatisme tidak lazim astigmat against the
rule7 adalah suatu keadaan kelainan refraksi astigmatisme regular dimanana koreksi
dengan silinder negatif dilakukan dengan sumbu tegak lurus 6-1! derajat7 atau
dengan silinder positif sumbu horizontal #-1' derajat7. eadaan ini terjadi akibat
kelengkungan kornea pada meridian horizontal lebih kuat dibandingkan
kelengkungan kornea >ertikal. %al ini sering ditemukan pada usia lanjut.
'. Eti$l$"i Asti"matisme
Bentuk kornea yang o>al seperti telur, dapat juga diturunkan atau terjadi sejak
lahir, jaringan parut pada kornea seteh pembedahan. etidakteraturan lengkung
kornea, dan perubahan pada lensa.
d. Pat$7isi$l$"i
*kibat dari kur>atura yang tidak sama pada kornea atau lensa yang
menyebabkan sinar melengkung dalam arah yang berbeda.
e. ,eala Klinis Asti"matisme
Melihat jauh kabur sedang melihat dekat lebih baik, melihat ganda dengan
satu atau kedua mata, melihat benda yang bulat menjadi lonjong, penglihatan akan
kabur untuk jauh ataupun dekat, bentuk benda yang dilihat berubah, mengecilkan
celah kelopak mata, sakit kepala, mata tegang dan pegal, mata dan fisik lelah ,
astigmatisme tinggi &H5 D7 yang selalu melihat kabur sering mengakibatkan
ambliopia +lyas, !67, gambar di kornea terlihat tidak teratur.
7. Pen"$#atan
Pengobatan denagn lensa kontak keras bila epitel tidak rapuh atau lensa
kontak lembek bila disebabkan infeksi, trauma untuk memberikan efek permukaan
yang ireguler. Pencegahan elainan 2efraksi koreksi penglihatan dengan bantuan
kacamata, pemberian tetes mata atropine, menurunkan tekanan dalam bola mata, dan
latihan penglihatan ) kegiatan merubah fokus jauh H dekat.
16
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
17/24
III.3. P!es#i$-i
*. Pen"e!tian
Presbiopia adalah kondisi di mana mata menunjukkan kemampuan yang makinlama makin berkurang untuk melihat benda dekat dengan jelas karena penuaan.
B. Eti$l$"i
Presbiopia dapat terjadi karena kelemahan otot akomodasi atau lensa mata tidak
kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sclerosis lensa.
Mekanisme nyata dari presbiopia tidak diketahui kepastiannya, bukti penelitian
lebih kuat mendukung berkurangnya elastisitas dari crystalline lens, $alaupun
perubahan pada kelengkungan lensa dari pertumbuhan yang terus-menerus,dan
berkurangnya kekuatan daricilliary muscles otot yang membelokkan dan
meluruskan lensa 7 juga didalilkan sebagai sebab.
8. Pat$7isi$l$"i
8ahaya masuk ke mata dan dibelokkan ( refraksi ) ketika melalui kornea dan
struktur-struktur lain dari mata ( kornea, humor aqueus, lensa, humor vitreus ) yang
mempunyai kepadatan berbeda-beda untuk difokuskan di retina.
Mata mengatur ( akomodasi ) sedemikian rupa ketika melihat objek yang jaraknya
ber>ariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa. Penglihatan dekat memerlukan
kontraksi dari cilliary body, yang bisa memendekkan jarak antara kedua sisi cilliary
bodyyang diikuti relaksasi ligament pada lensa. ?ensa menjadi lebih cembung agar
cahaya dapat terfokuskan pada retina.
Pada mata presbiopia yang dapat terjadi karena kelemahan otot akomodasi atau
lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya, menyebabkan kurang bisa
mengubah bentuk lensa untuk memfokuskan mata saat melihat. *kibat gangguan
tersebut bayangan jatuh di belakang retina. arena daya akomodasi
berkurang, maka titik dekat mata makin menjauh.
17
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
18/24
Akomodasi suatu proses aktif yang memerlukan usaha otot, sehingga dapat lelah.
elas musculus cilliary salah satu otot yang terlazim digunakan dalam tubuh. Derajat
kelengkungan lens yang dapat ditingkatkan jelas terbatas dan sinar cahaya dari suatu
objek yang sangat dekat indi>idu tak dapat diba$a ke suatu focus di atas retina,
bahkan dengan usaha terbesar. 0itik terdekat dengan mata, tempat suatu objek dapat
diba$a ke focus jelas dengan akomodasi dinamai titik dekat penglihatan. 0itik dekat
berkurang selama hidup, mula-mula pelan-pelan dan kemudian secara cepat dengan
bertambanya usia, dari sekitar 3 cm pada usia 1 tahun sampai sekitar 5# cm pada
usia 6 tahun. Pengurangan ini terutama karena peningkatan kekerasan lens, dengan
akibat kehilangan akomodasi karena penurunan terus-menerus dalam derajat
kelengkungan lens yang dapat ditingkatkan. Dengan berlalunya $aktu, indi>idunormal mencapai usia &-&' tahun, biasanya kehilangan akomodasi, telah cukup
menyulitkan indi>idu membaca dan pekerjaan dekat.
D. 8ani7e!stasi linis
arena daya akomodasi berkurang, maka titik dekat mata makin menjauh dan
pada a$alnya klien akan kesulitan membaca dekat. Dalam upaya untuk membaca
lebih jelas, maka klien cenderung menegakkan punggungnya atau menjauhkan objek
yang dibacanya sehingga mencapai titik dekat klien, dengan demikian objek dapat
dibaca lebih jelas. lien akan memberikan keluhan setelah membaca mata lelah,
berair dan sering merasa pedas.
@ejala umumnya adalah sukar melihat pada jarak dekat yang biasanya terdapat
pada usia & tahun, di mana pada usia ini amplitudo akomodasi pada klien hanya
menghasilkan titik dekat sebesar !' cm. Pada jarak ini seseorang emetropia yang
berusia & tahun dengan jarak baca !' cm akan menggunakan akomodasi maksimal
sehingga menjadi cepat lelah, membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca, dan
memerlukan sinar yang lebih terang.
etika indi>idu menjadi presbiopia mereka mendapati perlu memegang buku
,majalah, surat kabar, daftar menu dan bahan bacaan lain agak jauh agar focus
18
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
19/24
dengan sebaik-baiknya. etika mereka melakukan pekerjaan dekat,seperti
menyulam atau menulis tangan, mereka mungkin merasa sakit kepala atau kelelahan
mata, atau maerasa letih.
@ejala pertama kebanyakan orang presbiopia adalah kesulitan membaca huruf
cetak yang halus, terutama sekali dalam kondisi cahaya redupI kelelahan mata ketika
membaca dalam $aktu yang lamaI kabur pada jarak dekat atau pandangan
dikaburkan sebentar ketika mengalihkan di antara jarak pandang. Banyak
penderita presbiopia telah lanjut mengeluh lengan mereka dirasa menjadi too
short untuk memegang bahan bacaan pada jarak yang nyaman.
Peme!isaan P!es#i$-ia
ntuk usia lanjut dengan keluhan dalam membaca, dilanjutkan dengan
pemeriksaan presbiopia.
8ara )
a. Dilakukan penilaian tajam penglihatan dan koreksi kelainan refraksi
bila terdapatmyopia, hipermetropia, atau astigmatisma, sesuai prosedur di atas.
b. Pasien diminta membaca kartu baca pada jarak #-& cm jarak baca 7.
c. Diberikan lensa mulai =1 dinaikkan perlahan-lahan sampai terbaca
huruf terkecil pada kartu baca dekat dan kekuatan lensa ini ditentukan.
d. Dilakukan pemeriksaan mata satu per satu.
. Penatalasanaan
Ka'amata
acamata dengan bifocal atau Progressive Addition Lenses ( PALs ) adalah
koreksi yang paling umum untuk presbiopia. Bifokal mempunyai dua cara untuk
pemfokusan ) bagian besar dari lensa kacamata untuk nearsightedness atau
farsightedness, sedangkan bagian terba$ah lensa memegang preskripsi terkuat untuk
penglihatan dekat untuk pekerjaan dekat. PALs mirip denagan lensa bifocal,
19
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
20/24
tetapi PALs memberikan transisi penglihatan yang lebih bertahap di antara
preskripsi, dengan tidak ada garis >isible di antara keduanya.
Kacamata baca adalah pilihan lain. 0idak seperti bifocal atau PALs yang sebagian
besar orang menggunakannya setiap hari, kacamata baca hanya digunakan selama
pekerjaan dekat.
Biasanya diberikan kacamata baca untuk membaca dekat dengan lensa sferis positif
yang dihitung berdasarkan amplitudo akomodasi pada masing-masing kelompok
umur )
=1, D untuk usia & tahun
=1,' D untuk usia &' tahun
=!, D untuk usia ' tahun
=!,' D untuk usia '' tahun
=#, D untuk usia 6 tahun
III.4 0a!a Peme!isaan Kelainan Re7!asi
1. Peme!isaan Ketaaman Pen"lihatan )+isus*
/ubjektif) Pemeriksaan ini dilakukan satu mata bergantian dan biasanya
pemeriksaan refraksi dimulai dengan mata kanan kemudian mata kiri, kartu /nellen
di letakkan di depan pasien, pasien duduk menghadap kartu /nellen dengan jarak 6
meter, dan satu mata ditutup biasanya mulai dengan menutup mata kiri untuk menguji
mata kanan, dengan mata yang terbuka pasien diminta membaca baris terkecil yang
masih dapat dibaca, kemudian diletakkan lensa positif = ,' untuk menghilangkan
akomodasi saat pemeriksaan di depan mata yang dibuka, bila penglihatan tidak
tambah baik, berarti pasien tidak hipermetropia, bila bertambah jelas dan dengan
kekuatan lensa yang ditambah berlahan-lahan bertambah baik, berarti pasien
menderia hipermetropia. ?ensa positif yang terkuat yang masih memberikan
20
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
21/24
ketajaman terbaik merupakan ukuran lensa koreksi untuk mata tersebut, bila
penglihatan tidak bertambah baik, maka diletakkan lensa negatif. Bila menjadi jelas,
berarti pasien menderita miopia. kuran lensa koreksi adalah lensa negatif teringan
yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal, bila penglihatan tidak maksimal
pada kedua pemeriksaan untuk hipermetropia dan miopia dimana penglihatan tidak
mencapai 6"6 atau !"! maka lakukan uji pinhole.
2. Peme!isaan Kelainan Re7!asi
/ubjektif) ?etakkan pinhole di depan mata yang sedang diuji kemudian
diminta membaca huruf terakhir yang masih dapat dibaca sebelumnya, bila tidak
terjadi perbaikan penglihatan maka mata tidak dapat dikoreksi lebih lanjut karena
media penglihatan keruh atau terdapat kelainan pada retina atau saraf optik, bila
terjadi perbaikan penglihatan maka ini berarti terdapat astigmatisme atau silinder
pada mata tersebut yang belum dapat koreksi mata.
Abjektif) Pemeriksaan objektif dapat dilakukan dengan) 2efraksionometer
merupakan alat pengukur anomali refraksi mata atau refraktor automatik yang dikenal
pada masyarakat alat komputer pemeriksaan kelainan refraksi. *lat yang diharapkan
dapat mengukur dengan tepat kelainan refraksi mata, retinoskopi adalah pemeriksaan
yang sangat diperlukan pada pasien yang tidak kooperatif untuk pemeriksaan refraksi
biasa. 2etinoskopi merupakan alat untuk melakukan retinoskopi, guna menentukan
kelainan refraksi seseorang secara objektif. 2etinoskopi dimasukkan ke dalam mata
atau pupil pasien. Pada keadaan ini terlihat pantulan sinar dari dalam mata, dan
dikenal ! cara retinoskopi yaitu /pot retinoscopy dengan memakai berkas sinar yang
dapat difokuskan dan /treak retinoscopy dengan memakai berkas sinar denagn
bentuk celah atau slit.
III.9. Pen"$#atan
Berbagai cara dan alat untuk memperbaiki tajam penglihatan untuk
membiaskan sinar sehingga sehingga terfokus pada bintik kuning yaitu)
1. Ka'a 8ata
21
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
22/24
aca mata merupakan alat koreksi yang paling banyak dipergunakan kerena
mudah mera$atnya dan murah. erja kaca mata pada mata adalah minus kuat di
perlukan pada mata miopia tinggi akan memberikan kesan pada lensa benda yang
dilihat menjadi lebih kecil dari ukuran yang sesungguhnya. /ebaliknya memakai
lensa kon>eks atau plus pada mata hipermetropia akan memberikan kesan lebih besar.
Penderita astigmatisme akan mendapatkan perasaan tidak enak bila memakai kaca
mata.
eluhan memakai kaca mata yaitu kaca mata tidak selalu bersih, mengurangi
kecerahan $arna yang dilihat, mengganggu gaya hidup, mudah turun dari pangkal
hidung, dan sakit pada telinga. euntungan dan kerugian kaca mata kaca dibanding
plastik yakni kaca mata kaca mudah berembun dibandingkan kaca mata plastik, kaca
mata kaca lebih mudah pecah dibandingkan dengan kaca mata plastik, kaca mata kaca
lebih berat dibandingkan kaca mata plastik, dan kaca mata kaca lebih tipis
dibandingkan kaca mata plastik.
erugian memakai kaca mata yaitu menghalangi penglihatan perifer,
pemakaian dengan $aktu tertentu, membatasi kegiatan tertentu, seperti olah raga, dan
kaca mata mudah rusak.
2. Lensa K$nta
?ensa kontak merupakan lensa tipis yang diletakkan didataran depan koernea
untuk memperbaiki kelainan refraksi dan pengobatan. euntungan pakai lensa kontak
yaitu pembesaran yang terjadi tidak banyak berbeda dengan bayangan normal, lapang
pandang menjadi lebih luas, tidak membatasi kegiatandan lain-lain, keluhan memakai
lensa kontak yaitu sukar dibersihkan, sukar mera$at, mata dapat merah dan infeksi,
sukar dipakai di lapangan berdebu, dan terbatasnya $aktu pemakaiannya, serta
kerugian memakai lensa kontak adalah harus bersih, tidak dapat dipergunakan pada
silinder berat, alergi, mudah hilang,dan tidak dapat dipakai di daerah berdebu.
22
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
23/24
%. Bedah !e7!asi.
Bedah dengan sinar laser, radial keratotomy, karatektomi dan karatoplasti lamelar
automated *?7.
23
8/17/2019 5_711859106683551745.docx
24/24
DA&5AR PUS5AKA
1. >a P2,