+ All Categories
Home > Documents > 5.RIP Version 1.doc

5.RIP Version 1.doc

Date post: 08-Jul-2016
Category:
Upload: iwan
View: 255 times
Download: 7 times
Share this document with a friend
31
RIP Version 1 5.1 RIPv1: Distance Vector, Classful Routing Protocol 5.1.1 Background and Perspective RIP Historical Impact RIP merupakan protokol routing distance vector yang paling tua. Meskipun RIP tidak memiliki kecanggihan dibandingkan sebagian besar protokol routing yang ada, kesederhanaan dan digunakannya secara luas, menjadi bukti masih bertahannya RIP ini. RIP bukanlah protokol yang ketinggalan zaman. Pada kenyataannya, telah dikembangkan RIP yang kompatibel dengan IPv6 yang disebut dengan RIPng (next generation). RIP berevolusi dari protokol pertama yang dikembangkan oleh Xerox yang disebut dengan Gateway Information Protocol (GWINFO). Dengan dikembangkannya Xerox Network System (XNS), GWINFO juga berkembang menjadi RIP. Semakin popular karena diimplementasikan pada Berkeley Software Distribution (BSD) sebagai daemon yang diberi nama routed (dibaca “route-dee”). Berbagai jenis vendor membuat versi mereka sendiri, tentu saja menghasilkan implementasi yang berbeda pula. Oleh sebab itu pada tahun 1988 Charles Hendrick menulis RFC 1058 untuk menetapkan standar RIP. Semenjak itu RIP berkembang menjadi RIPv2 pada tahun 1994 dan RIPng pada tahun 1997. 5.1.2 RIPv1 Characteristics and Message Format RIP Characteristics RIP memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: RIP merupakan protokol routing distance vector RIP menggunakan hop count sebagai hanya satu-satunya metric untuk menyeleksi jalur Menyebarkan ke jaringan bahwa rute dengan metric lebih dari 15 adalah unreachable.
Transcript
Page 1: 5.RIP Version 1.doc

RIP Version 1

5.1 RIPv1: Distance Vector, Classful Routing Protocol5.1.1 Background and Perspective

RIP Historical ImpactRIP merupakan protokol routing distance vector yang paling tua. Meskipun RIP tidak memiliki kecanggihan dibandingkan sebagian besar protokol routing yang ada, kesederhanaan dan digunakannya secara luas, menjadi bukti masih bertahannya RIP ini. RIP bukanlah protokol yang ketinggalan zaman. Pada kenyataannya, telah dikembangkan RIP yang kompatibel dengan IPv6 yang disebut dengan RIPng (next generation).

RIP berevolusi dari protokol pertama yang dikembangkan oleh Xerox yang disebut dengan Gateway Information Protocol (GWINFO). Dengan dikembangkannya Xerox Network System (XNS), GWINFO juga berkembang menjadi RIP. Semakin popular karena diimplementasikan pada Berkeley Software Distribution (BSD) sebagai daemon yang diberi nama routed (dibaca “route-dee”). Berbagai jenis vendor membuat versi mereka sendiri, tentu saja menghasilkan implementasi yang berbeda pula. Oleh sebab itu pada tahun 1988 Charles Hendrick menulis RFC 1058 untuk menetapkan standar RIP. Semenjak itu RIP berkembang menjadi RIPv2 pada tahun 1994 dan RIPng pada tahun 1997.

5.1.2 RIPv1 Characteristics and Message FormatRIP CharacteristicsRIP memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: RIP merupakan protokol routing distance vector RIP menggunakan hop count sebagai hanya satu-satunya metric untuk menyeleksi

jalur Menyebarkan ke jaringan bahwa rute dengan metric lebih dari 15 adalah

unreachable. Pesan disebarkan per 30 detik.

Porsi data pesan RIP dienkapsulasi menjadi segmen UDP, dengan port number titik sumber dan tujuan diset menjadi 520. Header IP header dan header data link menambahkan alamat broadcast tujuan sebelum pesan tersebut dikirim keluar interface yang telah diset dengan RIP.

Page 2: 5.RIP Version 1.doc
Page 3: 5.RIP Version 1.doc

RIP Message Format: RIP HeaderTiga field khusus yang terdapat pada 4-byte header ditandai dengan tanda orange pada gambar. Field command menetapkan tipe pesan. Field version di set 1 untukRIP versi 1. Field Must be Zero menyediakan ruangan untuk ekpansi fitur selanjutnya.

RIP Message Format: Route EntryEntri rute bagian dari pesan mencakup tiga field dengan isi:

Address family identifier diset dengan angka 2 untuk IP kecuali router meminta routing table yang utuh, pada kasus ini diset dengan angka nol.IP address dan Metric

Bagian dari entri rute menampilakan rute tujuan berdasarkan nilai metriknya. Sekali melakukan update, RIP dapat berisi 25 entri rute. Panjang ukuran maksimum adalah 512 byte, tidak termasuk header IP atau UDP.

Why are ther so many field set to zero?RIP dikembangkan sebelum IP dan juga digunakan oleh protokol network lainnya (seperti XNS). Pada awalnya, space ekstra ditambahkan dengan maksud untuk mendukung ruang alamat yang lebih besar di masa depan.

5.1.3 RIP OperationRIP Request/Response ProcessRIP memiliki 2 tipe pesan: mesan Request dan pesan Respon. Masing-masing RIP yang dikonfigurasi pada interface mengirim pesan request pada saat startuo, meminta semua RIP neighbor untuk mengirim routing tablenya yang telah lengkap. Pesan respon dikirim kembali oleh RIP yang ada pada neighbor. Ketika router menerima respon, router sebut mengevaluasi entri rute yang ada padanya. Jika rute yang ada adalah etri rute baru, router yang menerima data tersebut menginstalnya ke routing table. Jika rute baru tersebut telah ada pada routing table, router akan menggantikannya apabila rute baru tersebut memiliki nilai metric yang lebih baik. Router startup mengirim update triggered ke semua interface yang telah di konfigurasi dengan RIP yang berisi routing table yang telah lengkap sehingga RIP yang ada pada neighbor mengetahui seumpamanya ada rute baru.

IP Address Classes and Classful RoutingSetiap kelas alamat IP, kelas A, kelas B, dan kelas C, mempunyai default subnet masknya masing-masingnya. Mengetahui subnet mask untuk masing-masing class sangat penting untuk mengerti bagaimana RIP beroperasi.

Page 4: 5.RIP Version 1.doc

RIP merupakan protokol classful routing. RIv1 tidak mengikutsertakan subnet mask dalam informasi update. Oleh sebab itu, router tidak menggunakan konfigurasi subnet mask dalam konfigurasi interface local, maupun menggunakan default subnetmask berdasarkan kelas alamatnya. Disebabkan karena keterbatasan ini, RIPv1 tidak bisa mengimplementasikan VLSM.

5.1.4 Administrative DistanceSeperti yang diketahui sebelumnya, Administrative Distance (AD) adalah sumber rute yang layak dipercaya. RIP memiliki nilai default AD 120. Jika dibandingkan dengan protokol interior gateway lainnya, RIP merupakan protokol yang paling tidak disukai, karena protokol lain seperti, IS-IS, OSPF, IGRP dan EIGRP mempunyai nilai AD lebih rendah dari 120.Untuk mengetahui nilai AD bisa menggunakan perintah show ip route atau show ip protocols.

Page 5: 5.RIP Version 1.doc

5.2 Basic RIPv1 Configuration5.2.1 Basic RIPv1 Configuration

Latihan

5.2.2 Enabling RIP: router rip commandUntuk mengaktifkan protokol routing dinamis, masuk ke global configuration mode dan gunakan perintah router. Seperti pada gambar, jika diketik tanda Tanya, maka akan muncul protokol routing yang didukung oleh IOS.

Masuk ke router configuration mode untuk RIP, masuk ke router rip pada global configuration prompt. Perhatikan perubahan yang terjadi pada prompt:

R1(config-router)#

Perintah ini belum secara langsung melakukan proses RIP. Malahan, prompt ini menyediakan setting konfigurasi protokol routing. Belum ada update routing yang dikirim.

Jika ingin menghapus proses routing RIP pada peralatan, ketik perintah no router rip. Perintah ini menghentikan semua proses RIP dan menghapus semua RIP yang telah dikonfigurasi.

Page 6: 5.RIP Version 1.doc

5.2.3 Specifying NetworksDengan masuk ke RIP router configuration mode, router diperintahkan untuk menjalankan RIP. Namun router masih harus mengetahui interface local yang mana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan router lain, gunakan perintah network pada router configuration mode dan masukkan alamat classful network untuk masing-masing jaringan yang terhubung langsung.

Router(config-router)#network directly-connected-classful-network-address

Perintah network: Mengaktifkan RIP pada semua interface untuk jaringan tertentu. Interface yang

berhubungan sekarang dapat saling mengirim dan menerima update RIP. Mengumunkan jaringan tertentu yang ada pada RIP routing table mengirim update

ke router setiap 30 menit.

Page 7: 5.RIP Version 1.doc

Pada gambar, perintah network digunakan untuk mengkonfigurasi ketiga router untuk jaringan yang terhubung langsung. Hanya jaringan classful yang masuk ke routing table.

Apa yang terjadi jika kita memasukkan alamat subnet atau alamat IP interface daripada memasukkan alamat jaringan classful ketika menggunakan perintah network untuk konfigurasi RIP?

R3(config)#router ripR3(config-router)#network 192.168.4.0R3(config-router)#network 192.168.5.1

Dari contoh, memasukkan alamat IP interface daripada alamat jaringan classful. IOS tidak menampilkan pesan error. IOS dengan sendirinya mengoreksi dan menampilkan alamat jaringan classful. Dapat dilihat dengan mengetikkan perintah:

R3#show running-config!router rip network 192.168.4.0 network 192.168.5.0!

5.3 Verification and Troubleshooting 5.3.1 Verifying RIP: show ip route

Powerful Troubleshooting CommandsUntuk verifikasi dan troubleshoot routing, pertama gunakan perintah show ip route dan show ip protocols. Namun apabila kedua perintah tersebut tidak berhasil,

gunakan perintah debug ip rip untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Ketiga

perintah tersebut digunakan untuk verifikasi dan troubleshooting konfigurasi protokol

routing. Yang perlu diingat bahwa, sebelum menset jenis protokol routing apapun,

pastikan bahwa semua interface yang akan digunakan berada pada posisi “up” dan

“up”dengan mengetikan perintah show ip interface brief.

Page 8: 5.RIP Version 1.doc

Perintah show ip route digunakan untuk verifikasi rute yang terdapat pada routing table

neighbor sebuah riuter yang juga mengimplementasikan RIP. Huruf R pada output

menandakan bahwa rute itu RIP. Karena perintah inimenampilkan semua entri yang ada

pada routing table, termasuk jaringan yang terhubung langsung dan routing statis,

biasanya perintah ini yang digunakan pertama kali untuk memeriksa status

convergence. Terkadang router tidak dengan segera menampilkan output dari perintah

ini, karena butuh waktu untuk mencapai keadaan convergence. Namun, segera sesudah

routing dikonfigurasi secara benar pada router, perintah show ip route akan

menampilkan routing table yang telah komplit masing-masing router, yang memetakan

masing-masing jaringan pada topologi tersebut.

Pada gambar dapat kita lihat, terdapat lima jaringan yang terdapat pada topologi. Setiap

router mempunyai daftar kelima jaringan yang tersimpan pada routing tablenya. Oleh

karena dapat disimpulkan bahwa ketiga router tersebut sudah berada pada keadaan

convergence karena setiap router telah memiliki rute ke semua jaringan yang terdapat

pada topologi ini.

Page 9: 5.RIP Version 1.doc

Interpreting show ip route Output

Berdasarkan informasi yang ada pada gambar, pembahasan berikutnya akan difokuskan ke RIP yang dipelajari oleh R1 dan menghasilkan output sebagai berikut:

R 192.168.5.0/24 [120/2] via 192.168.2.2, 00:00:23, Serial0/0/0

Daftar rute dengan kode huruf R adalah cara tercepat untuk verifikasi RIP benar-benar sedang berjalan pada router. Jika RIP tidak terdapat dalam daftar tersebut, bisa dipastikan bahwa RIP belum dikonfigurasi.

Selanjutnya, alamat jaringan remote dan subnetmask yaitu (192.168.5.0/24)

Nilai AD (120 untuk RIP) dan jarak ke jaringan (2 hops) ada dalam kurung.

Alamat IP next-hop yang diumumkan router ada pada daftar yaitu (R2 pada 192.168.2.2) dan lamanya waktu update tersebut sampai pada R1 (00:00:23).

Terakhir, interface keluar yang digunakan oleh router untuk tujuan lalulintas mengakses jaringan remote (Serial0/0/0).

Page 10: 5.RIP Version 1.doc

5.3.2 Verifying and TroubleshootingInterpreting show ip protocols OutputJika jaringan tidak ditemukan pada routing table, gunakan perintah show ip protocols untuk mengetahui konfigurasi routing. Perintah show ip protocol digunakan untuk menampilkan protokol yang sedang dikonfigurasi pada sebuah router. Output ini bisa digunakan untuk verfikasi parameter RIP, antara lain: Routing RIP telah dikonfigurasi Interface yang benar mengirim dan menerima update RIP Router mengumumkan jaringan yang benar RIP neighbor mengirim update

Perintah ini juga sangat berguna saat memverifikasi jenis protokol routing lain yang sedang beroperasi, seperti EGIRP dan OSPF.

Baris pertama dari output perintah ini memverifikasi bahwa routing RIP telah dikonfigurasi dan sedang berjalan pada R2. Untuk menghasilkan output seperti ini, setidaknya ada satu buah interface yang dikonfigurasi dengan perintah network yang menjalankan protokol RIP ini.

Page 11: 5.RIP Version 1.doc

Ada timer yang menjadi output dari perintah ini. Timer ini merupakan waktu yang menyatakan bahwa update (dalam kasus ini) akan dikirim 23 detik lagi dari sekarang.

Informasi ini berhubungan dengan update filter dan dan redistribusi rute, jika dikonfigurasi pada router ini. Lebih lanjut dibahas pada CCNP.

Blok ini berisi informasi tentang versi dari RIP yang dgunakan dan interface mana yang berpartisipasi dalam update RIP.

Bagian dari output diatas menampilkan router R2 bahwa menggunakan batas jaringan classful dan secara default akan menggunakan rute dengan 4 cost yang sama untuk load balance traffic.

Menampilkan jaringan classful yang dikonfigurasi dengan perintah network. Alamat network tersebut yang akan termasuk ke dalam update RIP.

Page 12: 5.RIP Version 1.doc

Menampilkan sumber dari Routing Information. Gateway merupakan alamat IP next-hop dari neighbor yang mengirimkan update ke R2. Distance merupakan nilai AD R2 yang digunakan untuk meng updare dikirim oleh neighbornya. Last update adalah detik dimana upadate terakhir yang diterima dari neighbornya.

5.3.3 Verifying RIP: debug ip ripInterpreting debug ip rip Output

Sebagian besar kerusakan konfigurasi RIP terkait dengan terjadi kesalahan dalam konfigurasi network, hilangnya konfigurasi network, atau konfigurasi subnet yang tidak berhubungan dengan lingkungan classful. Semua hal yang berhubungan dengan kerusakan yang dialami oleh konfigurasi RIP dapat diketahui dengan mengetikkan perintah debug ip rip. Perintah ini menampilkan update routing RIP yang dikirim ataupun yang diterima. Karena update bersifat periodic, untuk mengetahui update berikutnya harus menunggu beberapa waktu.

Pertama dapat dilihat bahwa update berasal router R1 melalui interface Serial 0/0/0. R1 hanya mengirim sebuah rute pada network 192.168.1.0. tidak ada rute lain ynag dikirim sebab akan melanggar aturan split horizon. R1 tidak dibolehkan untuk mengumumkan network kembali ke R2 karena R2 telah mengirimkannya ke R1.

Update selanjutnya diterima dari R3. Karena aturan split horizon, R3 hanya mengirim sebuah network yaitu 192.168.5.0

Page 13: 5.RIP Version 1.doc

R2 mengirim keluar updatenya sendiri. Pertama, membangun update yang akan dikirim oleh R2 ke interface Fa 0/0. Update ini, termasuk semua isi routing table, kecuali network 192.168.3.0 dimana interface Fa 0/0 telah dikonfigurasi dengan alamat network tersebut.

Selanjutnya, R2 membangun update baru yang dikirim ke R3. Terdiri dari tiga rute. R2 tidak memasukkan network yang dipakai bersama dengan R3 dan network 192.168.5.0 karena aturan split horizon.

Terakhir, R2 membangun update yang akan dikirim ke R1. Ada tiga rute yang termasuk ke update ini. R2 tidak memasukkan network yang dipakai bersama dengan R1 dan network 192.168.1.0 karena split horizon.

Note: proses ini akan berulang per 30 detik, sesuai dengan periode update RIP.

Untuk menghentikan monitoring ini, ketik perintah no debug ip rip atau undebug all.

5.3.4 Passive InterfaceUnnecessary RIP Update Impact NetworkSeperti yang telah dicontohkan sebelumnya, R2 mengirim update melalui Fa 0/0 walaupun tidak ada peralatan RIP yang beroperasi pada jaringan LAN. R2 tidak mengetahui hal ini dan hasilnya R2 tetap akan mengirim update per 30 detik. Pengiriman update ke jaringan yang tidak membutuhkannya akan berakibat ke kinerja jaringan LAN tersebut. Adapun akibat yang dimaksud antara lain: Bandwidth akan terbuang percuma untuk mengirimkan update yang tidak perlu.

Karena update RIP dikirim dengan system broadcast, switch akan meneruskan update ini ke semua port.

Semua perangkat yang ada pada jaringan LAN harus memproses update tersebut sampai ke layer transport, dimana perangkat penerima update akan membuangnya.

Page 14: 5.RIP Version 1.doc

Pemberitahuan update pada jaringan broadcast akan menimbulkan resiko keamanan. Update RIP dapat disisipi oleh software sniffing. Update routing dapat dimodifikasi dan dikirim kembali ke router, merusak routing table dengan nilai metric yang salah dan mengarahkan paket data ke jalur yang salah.

Stopping Unnecessary RIP UpdatesBagaimana cara untuk menghentikan update yang melewati interface fa 0/0? Apakah dengan menghapus jaringan 192.168.3.0 dari konfigurasi dengan mengetikkan perintah no network 192.168.3.0? Namun kalau seumpamanya kedua hal tersebut dilakukan, R2 tidak bisa lagi mengumumkan update yang berasal dari R1 dan R3. Untuk itu digunakanlah perintah passive interface, dimana perintah ini akan mencegah transmisi update routing melalui interface yang ada pada router tetapi masih mengizinkan alamat network interface tersebut diumumkan ke router lain.

Router(config-router)#passive-interface interface-type interface-number

Perintah ini akan menghentikan update routing dikirim melalui interface tertentu. Namun, alamat network interface tersebut masih dapat diumumkan dengan routing table melalui interface lain yang ada pada routing table tersebut.

Pada gambar diatas, R2 pertama kali dikonfigurasi dengan perintah passive interface untuk mencegah update routing pada fa 0/0 karena tidak ada RIP neighbor pada

Page 15: 5.RIP Version 1.doc

jaringan LAN. Untuk verifikasi passive interface gunakan perintah show ip protocols. Oleh sebab itu interface tersebut tidak dibawah perintah Interface lagi, tapi dibawah bagian baru yang disebut Passive Interface. Juga dinyatakan bahwa jaringan 192.168.3.0 masih dalam daftar routing for network, yang berarti bahwa jaringan ini masih dimasukkan ke dalam routing table sebagai rute entri pada update RIP yang dikirim ke R1 dan R3. Semua jenis protokol routing mendukung konfigurasi passive interface.

5.4 Automatic Summarization5.4.1 Modified Topology: Scenario B

Untuk membantu dalam membahas automatic summarization (gabungan jaringan dan classful routing), topologi sebelumnya telah mengalami modifikasi. Perubahan yang terjadi antara lain: Tiga jaringan classful yang digunakan: 172.30.0.0/16 (255.255.0.0) 192.168.4.0/24 (255.255.255.0) 192.168.5.0/24 (255.255.255.0)

Alamat 172.30.0.0/16 dibagi lagi menjadi tiga buah subnet: 172.30.1.0/24 (255.255.255.0) 172.30.2.0/24 (255.255.255.0) 172.30.3.0/24 (255.255.255.0)

Perangkat yang termasuk bagian dari alamat classful 172.30.0.0/16 adalah: Semua interface yang ada pada router R1 S 0/0/0 dan fa 0/0 pada R2

Alamat network 192.168.4.0/24 dibagi disubnet menjadi sebuah subnet saja yaitu 192.168.4.8/30.

Karena terjadi penambahan jaringan baru pada scenario B, proses routing RIP yang sebelumnya telah diimplementasikan dihapus dengan perintah no router rip sebelum routing RIP baru dipakai.

Page 16: 5.RIP Version 1.doc

Pada output R1, kedua subnet dikonfigurasi dengan perintah network. Secara teknis, konfigurasi ini tidak benar karena RIPv1 mengirim alamat network classful pada update routingnya dan bukan mengirim subnetnya. Oleh karena itu, IOS mengubah konfigurasi tersebut menjadi benar, konfigurasi classful, dan dapat dilihat dengan menggunakan perintah show run.

Pada output R2, subnet 192.168.4.8 telah dikonfigurasi dengan menggunakan perintah network. Konfigurasi ini secara teknis salah dan IOS mengubah subnet 192.168.4.8 menjadi 192.168.4.0 saat menjalankan konfigurasi.

Page 17: 5.RIP Version 1.doc

Konfigurasi routing yang ada pada R3 benar. Konfigurasi yang dijalankan oleh router cocok dengan apa yang telah dimasukkan pada configuration mode router tersebut.

5.4.2 Boundary Routers and Automatic SummarizationSeperti yang sudah diketahui bawa RIP merupakan classful routing protocol yang secara otomatis merangkum jaringan classful batas-batas major network.

Pada gambar dapat dilihat bahwa R2 memiliki interface dengan lebih dari major classful networknya. Ini menjadikan R2 sebagai boundary router pada RIP. Interface fa 0/0 dan serial 0/0/0 merupakan bagian dari boundary 172.30.0.0. Interface serial 0/0/1 merupakan bagian boundary 192.168.4.0.

Karena router-router boundary merangkum subnet-subnet RIP dari major network ke major network lainnya, update untuk jaringan 172.30.1.0, 172.30.2.0 dan 172.30.3.0 secara otomatis dirangkum ke dalam 172.30.0.0 jika dikirim melalui interface serial 0/0/1 R2.

Rules for Processing RIPv1 UpdatesBerikut ini dua aturan yang mengatur update RIPv1: Jika update routing dan interface dimana routing tersebut diterima berasal dari major

network yang sama, subnet mask interface tersebut diterapkan sebagai network pada update routingnya.

Page 18: 5.RIP Version 1.doc

Jika update routing dan interface dimana routing tersebut diterima berasal dari major network yang berbeda, network classful subnet mask tersebut yang dimasukkan ke update routing jaringan tersebut.

Example of RIPv1 Processing Updates

Pada gambar, R2 menerima update dari R1 dan mesaukkan network tersebut kedalam routing tablenya. Bagaimana R2 menegtahui bahwa subnet tersebut mempunyai subnet mask /24 (255.255.255.0)? ini karena: R2 menerima informasi ini dari interface yang berasal dari network classful yang

sama (172.30.0.0) dengan update yang masuk yaitu 127.30.1.0 Alamat IP dimana R2 menerima pesan “172.30.1.0” dari serial 0/0/0 adalah

172.30.2.2 dengan subnetmask 255.255.255.0 (/24) R2 menggunakan subnetmasknya sendiri pada interface ini dan juga untuk semua

subnet 172.30.0.0 dalam hal 172.30.1.0 Subnet 172.30.1.0/24 ditambahkan ke routing table

Router yang menjalankan RIPv1 terbatas dalam penggunaan subnet mask yang sama untuk semua subnet dengan classful network yang sama.

Page 19: 5.RIP Version 1.doc

5.4.4 Sending RIP UpdatesUsing Debug to View Automatic SummarizationKetika mengirim update, router boundary R2 akan mengirim alamat network dan nilai metriknya. Jika rute entri yang ada pada update dikirim ke major network yang berbeda, maka alamat network pada rute entri dirangkum menjadi classful atau alamat major network. R2 mengirim classful network ke R1 dengan alamat 192.168.4.0 dan 192.168.5.0.

R2 juga memiliki rute untuk subnet 172.30.1.0/24, 172.30.2.0/24, dan 172.30.3.0. pada update R2 untuk R3 melalui serial 0/0/1, R2 hanya mengirim rangkuman alamat classful network yaitu 172.30.0.0

Telah diketahui bahwa R1 memiliki tiga rute untuk major network 172.30.0.0 yang telah di subnet /24 atau 255.255.255.0. R3 hanya mempunyai sebuah rute ke jaringan 712.30.0.0, dan jaringan tersebut tidak disubnet. R3 memiliki major routing yang ada pada routing tablenya. Namun, adalah kesalahan apabila mengasumsikan R3 tidak memiliki konektifiti yang mencakup ke semua jaringan. R3 akan mengirimkan semua paket dengan tujuan network 172.30.1.0/24, 172.30.2.0/24, dan 172.30.3.0/24 ke R2 karena ketiga network tersebut milik network 172.30.0.0/16 dan bisa dijangkau melalui R2.

5.4.5 Advantages and Disadvantages of Automatic SummarizationAdvantages of Automatic SummarizationSeperti yang diketahui pada R2, RIP secara otomatis merangkum antar network classful. Karena update 172.30.0.0 dikirim keluar interface serial 0/0/1 yang memiliki classful network yang berbeda (192.168.4.0), RIP hanya mengirim satu-satunya update untuk semua classful network dibandingkan mengirim satu-persatu ke subnet yang berbeda. Proses ini sama halnya dengan ketika mengirim rangkuman beberapa rute statis ke rute statis tunggal. Kenapa merangkum secara otomatis memiliki manfaat? Update routing yang lebih kecil dikirim dan diterima, sehingga menggunakan

bandwidth yang lebih sedikit untuk update routing antara R2 dan R3. R3 memiliki rute tunggal untuk network 172.30.0.0/16, tanpa memperhatikan berapa

banyak subnet atau berapa banyak yang di subnet. Menggunakan rute tunggak menghasilkan proses lookup yang lebih cepat pada routing table untuk R3.

Page 20: 5.RIP Version 1.doc

Disadvantage of Automatic Summarization

Dari gambar, skema pengalamatan berubah. Topologi ini akan digunakan untuk memperlihatkan kerugian pemakaian protokol classful routing seperti RIPv1 – yang tidak mendukung discontiguous network.

Protokol classful routing tidak menyertakan subnet mask dalam update routing. Jaringan secara otomatis merangkum melalui major network boundary karena router penerima update tidak bisa menentukan subnet mask rute tersebut. Ini dikarenakan interface penerima memiliki subnet mask yang berbeda dengan subnet yang ada pada rute.

dari tabel diatas R2 dan R3 memiliki subnet yang berasal dari major network 172.30.0.0/16 sedangkan R2 tidak. Esensialnya, R1 dab R3 nerupakan boundary router untuk 172.30.0.0/16 karena dipisahkan oleh major network lainnya, 209.165.200.0/24. Pemisahan ini menciptakan discontiguous network, dimana dua kelompok subnet 172.30.0.0/24 dipisahkan sekurang-kurangnya sebuah major network lainnya. Jadi, 172.30.0.0/16 merupakan discontiguous network..

Page 21: 5.RIP Version 1.doc

Discontiguous Topologies do not Converge with RIPv2

Dari gambar dapat dilihat bahwa konfigurasi RIP pada masing-masing router berdasar topologi yang ada, sudah benar. Namun belum bisa menentukan semua jaringan pada topologi discontiguous ini. Untuk mengerti mengapa, ingat bahwa router hanya menyebarkan alamat major network keluar dari interface dimana major network ini tidak sama dengan major network rute yang akan dilewatkan untuk mengirimkan update. Hasilnya, R1 tidak akan menyebarkan network 172.30.1.0 atau 172.30.2.0 ke R2 melalui network 209.165.200.0. R3 tidak akan menyebarkan 172.30.1.100.0 atau 172.30.200.0 ke R2 melalui network 209.165.100.0. Kedua router, bagaimanapun, akan menyebarkan alamat major network yaitu 172.30.0.0, yang merupakan rute rangkuman ke R3.

Apa hasilnya? Tanpa memasukkan subnetmask pada update routing, RIP v1 tidak bisa menyebarkan informasi routing yang lebih spesifik yang memungkinkan router untuk mengoreksi rute dengan subnet 172.30.0.0/24.

Dari perintah show ip route dapat disimpulkan beberapa hal berikut: R1 tidak memiliki rute manapun untuk LAN yang terhubung dengan R3 R3 tidak memiliki rute manapun untuk LAN ysng terhubung dengan R1. R2 memiliki dua buah equal-cost paths menuju network 172.30.0 R2 akan menyeimbangkan traffic data yang menuju setiap subnet yang berada

dibawah network 172.30.0.0. Ini berarti R1 akan mendapat setengah dari traffic yang ada dan setengahnya lagi untuk R3 apakah traffic tujuan menuju ke salah satu LAN keduanya.

5.5 Default Route and RIPv1

Page 22: 5.RIP Version 1.doc

5.5.1 Modified Topology:Scenario CAdding Internet Access to the TopologyRIP merupakan protokol routing dinamis yang pertama dan digunakan secara ekstensif pada awal implementasi antara pelanggan dengan ISP dan antar ISP yang berbeda. Namun, pada jaringan sekarang ini, pelanggan tidak perlu bertukar update routing dengan ISPnya. Router konsumen yang terhubung dengan ISP tidak perlu mengetahui setiap rute yang di internet. Malahan, router-router ini memiliki default route yang mengirimkan semua traffic ke router ISP ketika router pelanggan yang tidak memiliki rute jaringan tujuan. ISP mengkonfigurasi rute statis pada router pelangganuntuk alamat yang ada pada jaringan pelanggan.

Pada skenario C, R3 merupakan service provider dengan akses ke internet, yang ditandai dengan cloud (awan). R3 dan R2 tidak mempertukarkan update RIP. Malahan, R2 menggunakan routre default untuk mengakses LAN yang ada pada R3 dan semua network tujuan lainnya yang tidak terdaftar pada routing table. R3 menggunakan rangkuman rute statis untuk mengakses subnet 172.30.1.0, 172.30.2.0 dan 172.30.3.0.

Untuk skenario C ini, konfigurasi alamat IP tiap-tiap interface masih digunakan. Namun, ada beberapa perubahan, antara lain:1. Non-aktifkan routing RIP untuk network 192.168.4.0 pada R22. Konfigurasi R2 dengan static route default untuk mengirim traffic secara default ke

R3.3. Non-aktifkan semua RIP pada R3.4. Konfigurasi R3 dengan rute statis pada subnet 172.30.0.0

5.5.2 Propagating The Default Route in RIPv1Untuk menyediakan koneksi internet ke semua jaringan padaddomain routing RIP, default statis route harus disebarkan ke semua router lain yang menggunakan protokol routing dinamis. Kita bisa mengkonfigurasi statis default orute pada R1 menunjuk ke R2, tapi teknik ini tidak scalable. Dengan setiap router ditambahkan pada domain routing RIP, maka dibutuhkan konfigurasi static default route lainnya.

Page 23: 5.RIP Version 1.doc

Pada kebanyakan protokol routing, termasuk RIP, bisa menggunakan perintah default-information originate pada mode konfigurasi router untuk mengkhususkan bahwa router ini memiliki informasi routing default, dengan menyebarkan statis default route dalam upate RIP.

Pada gambar, R2 telah dikonfigurasi dengan perintah default-information originate. Diketahui dari output debug ip rip sekarang router ini mengirim “quad-zero” static default route ke R1.


Recommended