93% Unique
Total 40687 chars, 5203 words, 212 unique sentence(s).
Custom Writing Services Paper writing service you can trust. Yourassignment is our priority! Papers ready in 3 hours! Proficient writing: topacademic writers at your service 24/7! Receive a premium level paper!
STORE YOUR DOCUMENTS IN THE CLOUD 1GB of private storage forfree on our new file hosting!
Results Query Domains (original links)
Unique MIYAH: Jurnal Studi Islam Volume 13, Nomor 01, Januari 2017
Unique Hal itu menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap layanan danproduk keuangan syariah masih rendah
Unique Agar dapat meningkatkan literasi keuangan, maka diperlukan adanya edukasikeuangan yang baik
Unique Perkembangan bank syariah mulai terasa sejak dilakukan amandementerhadap UU No
10,500 results Kalimantan (Balikpapan dan Banjarmasin)newsbalikpapan.comramadan.tempo.colowonganterpadu.com youtube.comotoexpo.com karirmedan.com
Unique Dalam dasawarsa terakhir pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia relatiftinggi
Unique Sebagaimana diketahui, sampai akhir 2016 pertumbuhan perbankan dankeuangan syariah mencapai 19,67 persen
Unique 1 Sementara itu tingkat pemahaman masyarakat Indonesia tentang keuangansyariah juga masih rendah
Unique Sejumlah penelitian sejak tahun 20042013 telah menunjukkan rendahnyatingkat pamahaman masyarakat tentang keuangan syariah
Unique Namun hasil yang dicapai belum menggembirakan
Unique 2 Hal itu berarti, pemahaman masyarakat terhadap layanan dan produkkeuangan syariah masih rendah
Unique 3 Agar dapat meningkatkan literasi keuangan, maka diperlukan adanyaedukasi keuangan yang baik
Unique 6 tahun pada jenjang SD/ MI dan SMP/MTs
Unique beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, danberkepribadian luhur
Unique berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif
Unique sehat, mandiri, dan percaya diri
Unique toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab
Unique c) mempelajari dasardasar ilmu pengetahuan dan teknologi
Unique d) melatih dan mengembangkan kepekaan dan kemampuan mengapresiasiserta mengekspresikan keindahan, kehalusan, dan harmoni
23 results Literasi Keuangan Syariah pada Pendidikan Dasar
ejournal.inkafa.ac.idejournal.inkafa.ac.idifahanifia.blogspot.com duta.coes.scribd.com idr.uinantasari.ac.idislamicmarkets.com es.scribd.comrepository.upi.edueprints.umm.ac.id
Unique Masyarakat mampu memilih dan memanfaatkan produk dan jasa kuangansyariah yang sesuai kebutuhan mereka
Unique Masyarakat mampu melakukan perencanaan keuangan (financial planning)secara syariah dengan lebih baik
Unique Masyarakat terhindar dari aktivitas investasi pada instrument keuangan yangtidak jelas (bodong)
Unique 10 Pusat Bahasa Depdiknas, 2008, Kamus Bahasa Indonesia
Unique 878 Urgensi Literasi Keuangan Syariah Volume 13, Nomor 01, Januari 2017,MIYAH 132
Unique Masyarakat mendapat pemahaman mengenai manfaat dan risiko produk danjasa keuangan syariah
Unique Pendidikan dasar berlangsung selama 9 tahun
Unique 6 tahun pada jenjang SD/ MI dan SMP/MTs
Unique Tujuan Literasi ekonomi syariah adalah untuk :
Unique Memberikan kemampuan mencegah masyarakat mengikuti investasi bodongyang kerap muncul di tengah masyarakat
2 results Artinya orang tua wajib memenuhi kebutuhan pakaian, makanan dan tempattinggal
ifahanifia.blogspot.comes.scribd.com
Unique Sedangkan untuk pembelanjaan harta dapat didistribusikan untuk pemenuhankebutuhan dhorury, hajjiy, dan tahsiniy
Unique Adapun pemenuhan kebutuhan tahsiny seperti membeli mainan, aksesorispakaian dan mentraktir temannya untuk makanmakan
Unique Ayat lain menjelaskan dalam QS
Unique Sifat kikir merupakan sifat yang disenangi oleh syaitan sebagaimanadijelaskan dalam QS
Unique AlQuran menjelaskan pula tentang tidak berlebih lebihan yang dijelaskandalam QS
Unique Pertama, Tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentangkeuangan syariah masih sangat rendah
Unique Kedua, Belum ada gerakan 12 Agustianto, “Membangun Literasi KeuanganSyariah” bag 2, dalam http://www
Unique p=1674, “diakses pada” 21 Nopember 2017
Unique Keenam, peran ormas Islam juga belum optimal membantu dan mendukunggerakan keuangan syariah
Unique Persoalanpersoalan di atas menjadikan tingkat literasi keuangan syariah diIndoensia masih sangat rendah
Unique sejarah, sosiologi, antropologi dan sejenisnya
Unique Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan sosial, dan budayanya
Unique Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 137
Unique Menjadi bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Unique Pendidikan IPS akan mengurangi sifat egois, sehingga sikap eksploitasikepada sesama bisa dikurangi
1 results Tantangan dalam literasi ekonomi syariah pada pendidikan dasar ejournal.inkafa.ac.id
Unique Sebagaimana dinyatakan pasal 5 butir (5) Permendikbud no
Unique Urgensi literasi ekonomi syariah pada pendidikan dasar
Unique Edukasi keuangan syariah saat ini sudah menjadi perhatian di Indonesia dandi beberapa negara
Unique Mulyasa, “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”, (Bandung: Remaja RisdaKarya, 2007), 271
Unique Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 139 penyebab utama
Unique Juga perubahan gaya hidup serta tuntutan zaman yang semakin 17 Bernheim,
Unique “An Analysis Of Personal Financial Literacy Among College Students
Unique Financial Services Review”, Tahun 1998, 107 – 128
Unique NCEE dalam Sefeldt et al (2010) menyarankan bahwa semua anak harusmampu:
Unique Memahami dan menghargai peran dari para pekerja yang memproduksibarang dan jasa
Unique Menarik diri dalam sistem ekonomi dan memahami bagaimana sistem ituberkerja
Unique Proses penanaman nilainilai pendidikan literasi keuangan memerlukanproses yang panjang dan berkesinambungan
Unique Implementasi literasi keuangan syariah pada pendidikan dasar tidak terlepasdari problematika
Unique Membangun Literasi Keuangan SyariahBag 2 dalam http://www
12,500 results Education and saving: The longterm effects of high school financial curriculummandates
nber.org wwwsiepr.stanford.edusciencedirect.com researchgate.netsciencedirect.comsiepr.stanford.edu worldcat.orgworldcat.org ideas.repec.orgpapers.ssrn.com
Unique dalam Journal of Public Economics
Unique Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia
Unique Januari 2016 Beiek, Irfan Syauqi
1 results Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan Nomor: 81A th ejournal.inkafa.ac.id
Unique Undangundang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS
Unique An Analysis Of Personal Financial Literacy Among College Students
Unique Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 143 Isnurhadi
Unique Kajian Tingkat Literasi Masyarakat terhadap Perbankan Syariah: Studi KasusMasyarakat Kota Palembang
Unique Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Unique Literasi, Edukasi, dan Inklusi Keuangan
Unique Jakarta: Direktorat Literasi dan Edukasi
43,100 results Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangansikapiuangmu.ojk.go.idsikapiuangmu.ojk.go.idekbis.sindonews.com edufulus.comojk.go.id risehtunong.blogspot.com
Unique Bisnis Bank Syariah 2017 Berpeluang Terus Melonjak, Ini Alasannya
Unique 18 January 2017 Wikpendidikan.com
Unique sejauh ini dapat diketahui bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan syariahdi Indonesia pada tahun
Unique Dengan tingkat literasi rendah tersebut maka pangsa pasar perbankan syariahmencapai angka 5,12 persen
Unique (2003) dalam Ekonomi Pembangunan Syariah mengatakan bahwa prosesedukasi keuangan dianggap metode paling efektif
Unique beberapa faktor yang menjadi tantangan dalam literasi keuangan syariah padapendidikan dasar serta urgensi literasi
Unique Kata Kunci: Literasi Syari’ah, Pendidikan Dasar Pendahuluan Sistem ekonomiIslam dianggap menjadi alternatif pilihan
Unique sejak berdirinya organisasi Syarikat Dagang Islam yang dipimpin oleh paraentrepreneur dan para tokoh Muslim
Unique Bahkan jika ditarik sejarah jauh ke belakang, jauh sebelum tahun 1911, perandan kiprah
Unique Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 127 memberikanlandasan operasi yang lebih
Unique Sebagai tindak lanjut UU tersebut, Bank Indonesia (BI) mulai memberikanperhatian lebih serius terhadap
Unique Syariah yang dibentuk pada 31 Mei 2001, dan sekarang resmi menjadiDirektorat Perbankan Syariah Bank
Unique juga telah menyebar ke pulau lainnya, antara lain: Sumatera (Banda Aceh,Medan Padang, Palembang dan
Unique Sedangkan pangsa pasar perbankan syariah mencapai angka 5,12 persen,tertinggi sepanjang keberadaan perbankan syariah
Unique berupa program aksi dengan melibatkan semua elemen masyarakat,
khususnya stakehoders keuangan syariah dan regulator keuangan
Unique mengoptimalkan peran serta lembaga jasa keuangan serta asosiasi industrijasa 1 …., “Bisnis Bank Syariah
Unique id, 18 January 2017, 1 Urgensi Literasi Keuangan Syariah Volume 13, Nomor01, Januari 2017,
Unique dilakukan oleh OJK, Akademisi, Assosiasi/Ikatan Ahli Ekonomi Islam danPerguruan Tinggi, Ulama, Ustadz dan Ormas
1 results Hasil Survey tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah 2016 sebesar 8,11persen lalu indeks ejournal.inkafa.ac.id
Unique Dengan tingkat literasi rendah tersebut maka pangsa pasar perbankan syariahmencapai angka 5,12 persen
Unique Padahal ditinjau dari target Bank Indonesia dalam Blueprint PengembanganPerbankan Syariah Indonesia, angka tersebut
Unique (2003) dalam Ekonomi Pembangunan Syariah mengatakan bahwa prosesedukasi keuangan dianggap metode paling efektif
Unique 4 Dan edukasi keuangan syariah yang efektif dan memiliki kekuatan mendasaruntuk dapat terimplentasikan
Unique 20 Th 2003, pasal 17 ayat 1, 2 disebutkan : “ (1) Pendidikan dasar
Unique yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasahtsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang
Unique 3 Bank Indonesia, “Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia”, Januari 2016,428 4 Irfan Syauqi Beiek,
Unique Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 129 Pendidikan dasarberlangsung selama
Unique 2010 Pasal 67 butir (3) menyebutkan “Pendidikan dasar bertujuanmembangun landasan bagi berkembangnya potensi
Unique Pendidikan dasar pada SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat berfungsi: a)mengembangkan, menghayati, dan
Unique b) mengembangkan, menghayati, dan mengamalkan nilai nilai kebangsaandan cinta tanah air yang telah
1 results e) mengem bangkan bakat dan kemampuan di bidang olahraga, baik untukkesehatan dan kebugaran ejournal.inkafa.ac.id
Unique dan f) mengembangkan kesiapan fisik dan mental untuk melanjutkanpendidikan ke jenjang pendidikan menengah
Unique syariah, Tabungan syariah, deposito, syariah, pembiayaan bebasis jual beli,berbasis bagi hasil, pembiayaan berbasis sewa,
1 results materi pembelajaran pada pengembangan kurikulum dalam bentuk muatanlokal sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri ejournal.inkafa.ac.id
Unique 2017, MIYAH 130 setiap aktifitas peserta didik yang terkait bidang ekonomikeuangan akan dipengaruhi oleh
Unique literatur kepustakaan serta data, baik dari peraturan dan perundangan yangberkalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
Unique terutama dari peraturan dan perundangahn yang berlaku, juga dari BadanPusat Statistik, Otoritas Jasa Keuangan
Unique Juga dari literatur pustaka yang berhubungan dengan sistem ekonomi Islamdan telaah Media informasi
Unique National Institute for Literacy, mendefinisikan literasi sebagai "kemampuanindividu untuk membaca, menulis, berbicara, meng
Unique 6 Sedangkan keuangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalahsegala sesuatu yang bertalian dengan
Unique 7 Ridwan dan Inge (2003), mendefinisikan keuangan sebagai ilmu dan senidalam mengelola uang
Unique Keuangan berhubungan dengan proses, pasar, lembaga, dan instrumen yangterlibat dalam transfer uang diantara
Unique proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge),keyakinan (confidence) dan ketrampilan (skill) konsumen dan masyarakat
Unique (Jakarta: Balai Pustaka, 2008) 1767 8 OJK (Otoritas Jasa Keuangan), “Literasi,Edukasi, dan Inklusi Keuangan”,
Unique Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 131 untuk membuatkeputusankeputusan keuangan yang
Unique 9 Kata syariah merupakan hukum agama yang diamalkan menjadi perbuatanperbuatan, upacara yang bertalian dengan
1 resultspemahaman dan penerapan keuangan yang dibutuhkan dalam kehidupansesuai dengan nilainilai agama Islam sehingga mampu ejournal.inkafa.ac.id
Unique jangka panjang adalah: (1) Meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya less literate atau not litarate
Unique dengan benar manfaat dan resikonya, mengetahui hak dan kewajiban sertameyakini bahwa produk dan jasa
Unique Literasi keuangan merupakan hal yang penting dalam kehidupan individu,masyarakat, bangsa dan negara dan
Unique 9 Isnurhadi, “Kajian Tingkat Literasi Masyarakat terhadap Perbankan Syariah:Studi Kasus Masyarakat Kota Palembang”,
Unique 11 Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjangpendidikan menengah yang berlangsung selama
Unique 20 Th 2003, pasal 17 ayat 1, 2 disebutkan : “(1) Pendidikan dasar merupakan
Unique yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasahtsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang
Unique Literasi keuangan syariah pada pendidikan dasar berarti proses pembentukanpemahaman dan kecakapan peserta didik
Unique Memberikan bekal pemahaman ekonomi syariah sejak dini melalui pendidikandasar sehingga terbentuk mindset ekonomi
Unique Memberikan bekal kemampuan untuk bertindak terkait dengan keperluanaktifitas ekonomi syariah, baik terkait dengan
Unique Memperluas dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan peran sertamasyarakat dalam penggunaan produk dan jasa
Unique Tidak hanya mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat, tetapi jugamengubah prilaku masyarakat dalam mengelola keuangan
Unique diperoleh melalui bekerja, berdagang, hadiah dan pemberian nafaqoh dariorang tua guna 11 OJK (Otoritas
Unique Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 133 memenuhimemenuhi kebutuhan dhorury, seperti
Unique Kebutuhan dhorury seperti membeli makanan pokok, membeli pakaian danmemberikan tempat tinggal yang mana
Unique Pos pembelanjaan anak masuk dalam pemenuhan kebutuhan hajjy, misalnyamembeli makanan ringan dan membeli
Unique Selain pemenuhan kebutuhan, pos pembelanjaannya yang perlu dikeluarkananak adalah pembiasaan diri untuk mengalokasikan
1 results jiwa sosial dan peduli terhadap lingkungan sekitar karena menurut ajaranIslam ada hak lain pada ifahanifia.blogspot.com
Unique Konsep pembelanjaan harta dalam Islam diajarkan bahwa seorang manusiaharus bersikap wasathon (pertengahan) sebagaimana
Unique surat alFurqon ayat 67 yang artinya “Dan orangorang yang apabilamembelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan,
Unique alIsra ayat 29 yang artinya “Dan janganlah kamu jadikan tanganmuterbelenggu pada lehermu dan janganlah
Unique AlBaqarah: 268, dan balasan bagi yang kikir ada lah la’nat Allah yangdijelaskan dalam alMaidah
Unique AlIsra ayat 26 yang artinya “Dan berikanlah kepada keluargakeluarga yangdekat akan haknya, kepada orang
Unique Selain sikap wasathon, hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembelanjaanharta pada anak adalah
Unique seperti tidak memiliki harta secara paksa (memalak) dan mencuri, di manakejadian ini sering terjadi
Unique adalah thoyyiban artinya segala sesuatu yang baik, akibat dari mengkonsumsibarang baik pada fisik atau
Unique Selain itu juga anakanak pada pendidikan dasar perlu diperkenalkan denganprodukproduk keuangan syariah antara
Unique pembiayaan berbasis sewa, shorf, wakalah, kafalah, hiwalah, rohn dan lainnyayang sesuai guna memberikan bekal
Unique perlunya literasi keuangan syariah dalam hal bagaimana cara memperolehdana, menggunakan dana dan mengelola harta
Unique Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yangdilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Unique 11,06%, maka terjadi gap yang cukup jauh, dimana literasi keuangan syariahtertinggal jauh dibanding dengan
Unique (SP/07/DKNS/OJK/I/2017) Menurut Agustianto, 12 Banyak faktor dan variabelyang menyebabkan mengapa tingkat literasi keuangan
Unique Istilahistilah Arab yang mewarnai nama produk keuangan syariah menjadialasan mengapa tingkat pemahaman masyarakat
Unique Masih terlalu banyak yang belum mengerti dengan sistem dan produkkeuangan syariah, apa perbedaannya
Unique mempromosikan keuangan syariah secara simultan, terencana danberkesinambungan, Ketiga, Terbatas nya pakar dan SDM keuangan
Unique Keempat, Peran ulama, ustaz dan dai’ masih relatif kecil dan tingkatpengetahuan mereka tentang
Unique Ulama yang berjuang keras mendakwahlan keuangan syariah selama initerbatas pada DSN dan kalangan
UniqueKelima, para akademisi di berbagai Perguruan Tinggi, termasuk PerguruanTinggi Islam belum memainkan peran
Unique Oleh karenanya diperlukan strategi yang efektif dalam mening katkan literasikeuangan syariah bagi masyarakat
Unique Salah satu model strategis dalam upaya meningkatkan literasi keuangansyariah adalah melalui upaya literasi
Unique menjadi afeksi dan mind set dalam kegiatan anakanak yang terkait denganaktifitas keuangan sehingga konsep
Unique Literasi keuangan syariah dapat diselenggarakan di pendidikan dasar melaluipengembangan kurikulum yang ada pada
Unique Keuangan syariah merupakan kajian dari ekonomi Islam yang memilikicakupan yang cukup luas bidang
Unique Secara sederhana, keuangan syariah meliputi semua transaksi dan/ataulembaga keuangan bermotif profit dan nonprofit
Unique Dalam konteks regulasi legal formal di Indonesia, keuangan syariah dibagimenjadi keuangan ranah perbankan
Unique beli, berbasis bagi hasil, pembiayaan berbasis sewa, shorf, wakalah, kafalah,hiwalah, rohn dan lainnya yang
Unique yang cukup luas itu maka materi keuangan syariah dapat disampaikan kepadapeserta didik pada pendidikan
Unique Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yangbervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada
Unique Terintegrasi berarti tematema atau issueissue tentang keuangan syariahtertentu disisipkan pada setiap kompetensi inti
Unique Sehingga setiap mata pelajaran yang ada pada struktur kurikulum pendidikandasar memiliki satu tema
Unique kurikulum pendi dikan dasar di sekolah dengan alokasi waktu tertentu (1jam/minggu) yang diberikan pada
Unique pimpinan sekolah atau dari pihak terkait kepala dinas pendidikan termasukjuga kepala daerah, dimana keuangan
Unique Keuangan syariah merupakan bagian dari kajian Ekonomi syariah sebagaisuatu disiplin ilmu ekonomi yang
Unique Oleh karenanya literasi keua ngan syariah pada pendidikan dasar dapatdilakukan dengan cara
Unique Menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri dalam struktur kurikulum sekolahsebagai muatan lokal mata
Unique Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap
potensi di daerah tempat tinggalnya
921 results Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenaidaerahnya yang berguna bagi dirinya maupun
operatorgabuswetan.comkajianpustaka.com academia.edutjiptosubadi.blogspot.comcokrowisudita.blogspot.comrepository.upi.edu academia.edu almaududy.comemayulida.blogspot.comsweetcher.blogspot.com
Unique Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai nilai/aturanaturan yangberlaku di daerahnya, serta
Unique Keuangan Syariah merupakan kajian yang amat penting dan merupakanbagian dari mata pelajaran Ilmu
Unique Pendidikan IPS memberikan pemahaman akan arti penting kebersamaan, nilaidan norma dalam kehidupan sehingga
Unique Di sisi lain pendidikan IPS akan menumbuhkembangkan rasa kemanusiaanyang pada gilirannya akan mendewasakan
Unique dalam membentuk mindset dan menumbuhkan perilaku syar’iy dalam kegiatanekonomi peserta didik, namun SDM yang
Unique Masalahnya belum ada satupun perguruan tinggi di Indonesia yang memilikiprogram studi pendidikan ekonomi
Unique Kalaupun ada boleh jadi Sarjana S1 Ekonomi Syariah bukan sarjanakeguruan baik out come
Unique Tantangan Kurikulum Ekonomi syariah merupakan mata pelajaran baru, makadiperlukan kurikulum yang memadai mulai
Unique Kurikulum sebagai rancangan pendidikan memiliki kedudukan yang sangatsentral dalam seluruh kegiatan pembelajaran, yang
Unique Oleh karenanya bahan pengajaran agama dalam kurikulum hendaknya selaludapat mengintegrasikan problematik empirik di
Unique II”, (Jakarta: Wipress, 2006) Urgensi Literasi Keuangan Syariah Volume 13,Nomor 01, Januari 2017,
Unique 14 Pemerintah memberikan kewenangan dan keleluasaan lembagapendidikan untuk mengembangkan kurikulum sekolah guna memberikan
Unique dimaksud pada ayat (3) bersifat nasional dan dikembangkan oleh Pemerintahdan dapat diperkaya dengan muatan
Unique Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan DanKebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun
Unique dan dalam perkembangan kehidupan masyarakat, maka pembinaan danpengembangan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan
Unique sumberdaya insani yang mumpuni sehingga menghasilkan kurikulum ekonomisyariah pada pendidikan dasar yang memenuhi kriteria
Unique 15 Depdiknas, “Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, nomor 57tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Uniquetinggi, tingkat tabungan yang rendah dan negatif, dan peningkatankebangkrutan pribadi menyebabkan banyak negara untuk
17 Di Indonesia juga secara gencar melakukan sosialisasi tentang pendidikan
Unique literasi keuangan yang dilakukan
Unique Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Bank Indonesia, Otoritas Jasakeuangan (OJK), dan lembaga terkait lainnya
Unique Hal tersebut dikarenakan, pendidikan literasi keuangan yang diberikan sedinimungkin akan sangat membantu seseorang
Unique Ketidak fahaman tentang literasi keuangan akan sangat berpengaruh terhadapkesehatan keuangan seseorang dan bahkan
Unique pemuda dengan tingkat pengetahuann akan literasi keuangan yang kurangbaik cenderung mempunyai opini yang salah
Unique 18 Kenyataan tersebut semakin menunjukkan bahwa pendidikan literasikeuangan sangat penting untuk dikenalkan sedini
Unique Anak mempunyai karakteristik yang sangat unik, anak mempunyai keinginanuntuk mengetahuai sesuatu, dan anak
Unique yang cukup dan membuat anak lebih menginter nalisasi nilai – nilai tentangliterasi keuangan sehingga
Unique Globalisasi dan tantangan semua aspek kehidupan menuntut sebuah sistemperekonomian suatu negara untuk terkoneksi
Unique M, “Education and saving: The longterm effects of high school financialcurriculum mandates”, dalam
Unique Urgensi Literasi Keuangan Syariah Volume 13, Nomor 01, Januari 2017,MIYAH 140 tinggi dan
Unique Perubahan gaya hidup yang diakibatkan oleh peningkatan kelas menengah dibeberapa negara menjadikan bekal
1 results dini terhadap anak agar mereka mempunyai bekal yang cukup untukmenjalankan pengelolaan dan keputusan keuangan pt.scribd.com
Unique Selain itu pola kehidupan anak di era yang modern seperti ini cenderung lebihmendekatkan
Unique bagi mereka untuk bisa membedakan mana yang menjadi sebuah kebutuhandan mana yang hanay sekedar
Unique Kebutuhan anak tentang pendidikan literasi keuangan sangat diperlukanbukan hanya untuk masa depan mereka,
1 results bahwa semua anak harus melek ekonomi (economically literarte) untukkepentingan tata ekonomi global baik hari slideshare.net
Unique distribusi, konsumsi), melakukan pengambilan keputusan ekonomi, dan alasanlogis tentang isuisu terkini yang berdampak pada
Unique Siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan produksi ekonomi yang bertujuanuntuk mempersiapkan karir mereka di
Unique Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 141 Kebutuhan anakakan pendidikan literasi
Unique kali anak berinteraksi dengan temanteman yang mungkin sangat berbedadengan dirinya merupakan sarana yang sangat
9 results Proses yang saling berkaitan dan sesuai antara apa yang di dapatkan dikeluarga dan
slideshare.net wytstart.blogspot.com id.123dok.comes.scribd.com es.scribd.com
id.scribd.com archive.orgid.scribd.com
Unique Literasi ekonomi syariah pada pendidikan dasar memiliki peranan pentingdibanding melalui institusi, kelompok masyarakat
Unique (sembilan) tahun akan tertanam dalam diri peserta didik dan akan mampumendorong peserta diidik untuk
Unique Disamping itu akan mampu membentuk mind set dan pola pikir peserta didiksehingga setiap
Unique Juga dengan literasi sejak pendidikan dasar akan mampu membentuk perilakudan pembiasaan hidup berpola
Unique keuangan yang dibutuhkan dalam kehidupan sesuai dengan nilainilai agamaIslam sehingga mampu mengelola keuangan yang
Unique deposito, syariah, pembiayaan bebasis jual beli, berbasis bagi hasil,pembiayaan berbasis sewa, shorf, wakalah, kafalah,
Unique dasar amat sangat penting, karena dengan pengenalan terhadappengetahuan literasi keuangan syariah sejak dini akan
Unique Juga jika masyarakat telat melek keuangan, maka perbaikan taraf hidup darigenerasi ke generasi
Unique memiliki kehidupan yang lebih baik sampai pada masa dewasa, dimanamereka harus menurunkan nilai–nilai tersebut
Unique Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, nomor 57 tahun 2014 tentangKurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah
Top plagiarizing domains: ejournal.inkafa.ac.id (8 matches); es.scribd.com (5 matches);ifahanifia.blogspot.com (3 matches); sikapiuangmu.ojk.go.id (2 matches); repository.upi.edu (2 matches);worldcat.org (2 matches); academia.edu (2 matches); id.scribd.com (2 matches); sciencedirect.com (2matches); slideshare.net (2 matches); kajianpustaka.com (1 matches); operatorgabuswetan.com (1 matches);risehtunong.blogspot.com (1 matches); tjiptosubadi.blogspot.com (1 matches); ojk.go.id (1 matches);emayulida.blogspot.com (1 matches); wytstart.blogspot.com (1 matches); id.123dok.com (1 matches);archive.org (1 matches); pt.scribd.com (1 matches); sweetcher.blogspot.com (1 matches); almaududy.com (1matches); edufulus.com (1 matches); cokrowisudita.blogspot.com (1 matches); ideas.repec.org (1 matches);karirmedan.com (1 matches); duta.co (1 matches); idr.uinantasari.ac.id (1 matches); otoexpo.com (1matches); youtube.com (1 matches); ramadan.tempo.co (1 matches); lowonganterpadu.com (1 matches);islamicmarkets.com (1 matches); eprints.umm.ac.id (1 matches); newsbalikpapan.com (1 matches);papers.ssrn.com (1 matches); siepr.stanford.edu (1 matches); researchgate.net (1 matches); nber.org (1matches); wwwsiepr.stanford.edu (1 matches); ekbis.sindonews.com (1 matches);
MIYAH: Jurnal Studi Islam Volume 13, Nomor 01, Januari 2017; pISSN: 19073452; eISSN: 25407732; 126143 Abstrak: Artikel ini membahasa tentang urgensi literasi Keuangan Syariah pada Pendidikan Dasar, dimana
sejauh ini dapat diketahui bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia pada tahun 2016 sebesar8,11 persen, lalu indeks inklusi keuangan syariah 11,06 persen. Hal itu menunjukkan bahwa pemahaman
masyarakat terhadap layanan dan produk keuangan syariah masih rendah. Dengan tingkat literasi rendah tersebutmaka pangsa pasar perbankan syariah mencapai angka 5,12 persen dan itu masih tergolong rendah bila
dibandingkan dengan pangsa pasar perbankan konvensional. Agar dapat meningkatkan literasi keuangan, makadiperlukan adanya edukasi keuangan yang baik. Hogarth dkk. (2003) dalam Ekonomi Pembangunan Syariah
mengatakan bahwa proses edukasi keuangan dianggap metode paling efektif untuk meningkatkan literasi keuanganterhadap masyarakat. Oleh karena itu, artikel penelitian ini membahas tentang, literasi keuangan syariah pada
pendidikan dasar, beberapa faktor yang menjadi tantangan dalam literasi keuangan syariah pada pendidikan dasarserta urgensi literasi keuangan syariah pada pendidikan dasar. Kata Kunci: Literasi Syari’ah, Pendidikan DasarPendahuluan Sistem ekonomi Islam dianggap menjadi alternatif pilihan karena sistem ekonomi Islam berbedadengan sistemsistem ekonomi yang lain. Sejarah pergerakan ekonomi Islam di Indonesia Indonesia sebenarnya
telah berlangsung sejak tahun 1911, yaitu sejak berdirinya organisasi Syarikat Dagang Islam yang dipimpin olehpara entrepreneur dan para tokoh Muslim saat itu. Bahkan jika ditarik sejarah jauh ke belakang, jauh sebelum tahun1911, peran dan kiprah para santri (umat Islam) dalam dunia perdagangan cukup besar. Perkembangan bank syariah
mulai terasa sejak dilakukan amandemen terhadap UU No. 7/1992 menjadi UU No. 10/1998 yang M. AsyhadMIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 127 memberikan landasan operasi yang lebih jelas bagi bank
syariah. Sebagai tindak lanjut UU tersebut, Bank Indonesia (BI) mulai memberikan perhatian lebih serius terhadappengembangan perbankan syariah, yaitu membentuk satuan kerja khusus pada April 1999. Satuan kerja khusus inimenangani penelitian dan pengembangan bank syariah (Tim Penelitian dan Pengembangan Bank Syariah dibawahDirektorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan) yang menjadi cikal bakal bagi Biro Perbankan Syariah yangdibentuk pada 31 Mei 2001, dan sekarang resmi menjadi Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia sejak
Agustus 2003. Minat investor untuk membuka kantor bank syariah tidak hanya terbatas di pulau Jawa tetapi jugatelah menyebar ke pulau lainnya, antara lain: Sumatera (Banda Aceh, Medan Padang, Palembang dan Pekanbaru);Kalimantan (Balikpapan dan Banjarmasin); Sulawesi (Makasar); Madura (Pamekasan); dan Irian Jaya (Jayapura).Dalam dasawarsa terakhir pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia relatif tinggi. Sebagaimana diketahui,
sampai akhir 2016 pertumbuhan perbankan dan keuangan syariah mencapai 19,67 persen. Sedangkan pangsa pasarperbankan syariah mencapai angka 5,12 persen, tertinggi sepanjang keberadaan perbankan syariah di Indonesia. 1Sementara itu tingkat pemahaman masyarakat Indonesia tentang keuangan syariah juga masih rendah. Sejumlahpenelitian sejak tahun 20042013 telah menunjukkan rendahnya tingkat pamahaman masyarakat tentang keuangan
syariah. Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka gerakan pembangunan literasi keuangan syariah bagimasyarakat Indonesia adalah sebuah keniscayaan yang mutlak dilakukan secara terencana dan berkesinambungandengan perencanaanperencanaan strategis dan langkahlangkah inisiatif berupa program aksi dengan melibatkan
semua elemen masyarakat, khususnya stakehoders keuangan syariah dan regulator keuangan (Otoritas JasaKeuangan). Otoritas Jasa Keuangan sudah menyusun Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesiayang bersifat komprehensif, untuk digunakan sebagai pedoman bagi seluruh lembaga jasa keuangan dan para
stakeholdersnya dalam rangka mengoptimalkan peran serta lembaga jasa keuangan serta asosiasi industri jasa 1…., “Bisnis Bank Syariah 2017 Berpeluang Terus Melonjak, Ini Alasannya”, Republika.co.id, 18 January 2017, 1Urgensi Literasi Keuangan Syariah Volume 13, Nomor 01, Januari 2017, MIYAH 128 keuangan bagi peningkatankesejahteraan masyarakat. Berbagai upaya dilakukan dalam membangun literasi ekonomi Islam ke semua lapisanmasyarakat, baik yang dilakukan oleh OJK, Akademisi, Assosiasi/Ikatan Ahli Ekonomi Islam dan Perguruan
Tinggi, Ulama, Ustadz dan Ormas Islam, Lembaga Jasa keuangan (Perbankan dan IKNB), dan lainlain. Namunhasil yang dicapai belum menggembirakan. Hasil Survey tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah 2016 sebesar8,11 persen lalu indeks inklusi keuangan syariah 11,06 persen. 2 Hal itu berarti, pemahaman masyarakat terhadaplayanan dan produk keuangan syariah masih rendah. Dengan tingkat literasi rendah tersebut maka pangsa pasarperbankan syariah mencapai angka 5,12 persen dan itu masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan pangsapasar perbankan konvensional. Padahal ditinjau dari target Bank Indonesia dalam Blueprint Pengembangan
Perbankan Syariah Indonesia, angka tersebut realistis tercapai. 3 Agar dapat meningkatkan literasi keuangan, makadiperlukan adanya edukasi keuangan yang baik. Hogarth dkk. (2003) dalam Ekonomi Pembangunan Syariah
mengatakan bahwa proses edukasi keuangan dianggap metode paling efektif untuk meningkatkan literasi keuanganterhadap masyarakat. 4 Dan edukasi keuangan syariah yang efektif dan memiliki kekuatan mendasar untuk dapatterimplentasikan pada masyarakat adalah dengan melakukan literasi keuangan syariah pada pendidikan dasar.
Dalam Undangundang No. UU No. 20 Th 2003, pasal 17 ayat 1, 2 disebutkan : “ (1) Pendidikan dasar merupakanjenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. (2) Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar(SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) danmadrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. 2 OJK (Otoritas Jasa Keuangan), “Survei Nasional
Literasi dan Inklusi Keuangan” 02 Januari 2016.15 3 Bank Indonesia, “Perjalanan Perbankan Syariah diIndonesia”, Januari 2016, 428 4 Irfan Syauqi Beiek, Laily Dwi Arsyianti, “Ekonomi Pembangunan Syariah”,
(Bandung: Rajawali Press, 2016), 223 M. Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 129 Pendidikandasar berlangsung selama 9 tahun; 6 tahun pada jenjang SD/ MI dan SMP/MTs. 5 Menurut PP no. 17 Th. 2010Pasal 67 butir (3) menyebutkan “Pendidikan dasar bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusia yang: a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, dan berkepribadian luhur; b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; c. sehat, mandiri, dan percaya diri;dan d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab. Pendidikan dasar pada SMP/MTs atau bentuk lainyang sederajat berfungsi: a) mengembangkan, menghayati, dan mengamalkan nilai nilai keimanan, akhlak mulia,dan kepribadian luhur yang telah dikenalinya; b) mengembangkan, menghayati, dan mengamalkan nilai nilai
kebangsaan dan cinta tanah air yang telah dikenalinya; c) mempelajari dasardasar ilmu pengetahuan dan teknologi;
d) melatih dan mengembangkan kepekaan dan kemampuan mengapresiasi serta mengekspresikan keindahan,kehalusan, dan harmoni; e) mengem bangkan bakat dan kemampuan di bidang olahraga, baik untuk kesehatan dan
kebugaran jasmani maupun prestasi; dan f) mengembangkan kesiapan fisik dan mental untuk melanjutkanpendidikan ke jenjang pendidikan menengah dan/atau untuk hidup mandiri di masyarakat. Sehubungan dengan citacita ideal tersebut diatas, maka keuangan syariah sebagai bagian dari ekonomi dan bisnis Islam dapat dijadikansebagai bahan literasi pada pendidikan dasar, dengan pengenalan materimateri dasar: Giro syariah, Tabungansyariah, deposito, syariah, pembiayaan bebasis jual beli, berbasis bagi hasil, pembiayaan berbasis sewa, shorf,wakalah, kafalah, hiwalah, rohn dan lainnya yang sesuai. Literasi keuangan syariah pada pendidikan dasar akan
lebih efektif apabila dikelola sebagai bahan atau materi pembelajaran pada pengembangan kurikulum dalam bentukmuatan lokal sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri ataupun sebagai bagian dari mata pelajaran IlmuPengetahuan Sosial (IPS). Hal ini amat sangat penting, karena pengenalan dan penanaman pengetahuan danketerampilan keuangan syariah sejak dini melalui pendidikan dasar akan membentuk mindset dan pola pikirpeserta didik sejak dini tentang aktifitas keuangan mereka dalam kehidupan seharihari, sehingga 5 Depdiknas,Undangundang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Jakarta: Wipress, 2006) Urgensi Literasi
Keuangan Syariah Volume 13, Nomor 01, Januari 2017, MIYAH 130 setiap aktifitas peserta didik yang terkaitbidang ekonomi keuangan akan dipengaruhi oleh nilainilai ekonomi syariah sampai dengan dewasa. Metode
Penelitian Penulisan artikel ini penulis menggunakan metode telaah media informasi online (internet) dan literaturkepustakaan serta data, baik dari peraturan dan perundangan yang berkalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BadanPusat Statistik maupun dari Bank Indonesia. Adapun teknikteknik yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Collecting Data dengan mengumpulkan datadata terkait terutama dari peraturan dan perundangahn yang berlaku,juga dari Badan Pusat Statistik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia dan lain lain. Juga dari literaturpustaka yang berhubungan dengan sistem ekonomi Islam dan telaah Media informasi (internet). Literasi Keuangan
Syariah pada Pendidikan Dasar. National Institute for Literacy, mendefinisikan literasi sebagai "kemampuanindividu untuk membaca, menulis, berbicara, meng hitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yangdiperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. 6 Sedangkan keuangan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah segala sesuatu yang bertalian dengan uang. 7 Ridwan dan Inge (2003), mendefinisikan keuangansebagai ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi.Keuangan berhubungan dengan proses, pasar, lembaga, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantaraindividu maupun antara bisnis dan pemerintah. Literasi keuangan (financial literacy), menurut buku podomanStrategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia, adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan
pengetahuan (knowledge), keyakinan (confidence) dan ketrampilan (skill) konsumen dan masyarakat luas sehinggamereka mampu mengelola keuangan yang lebih baik. 8 Menurut Isnuhardi, Literasi keuangan adalah suatu
kombinasi kesadaran, pengetahuan, sikap dan tingkah laku yang dibutuhkan 6 Wikpendidikan.com, diakses, 1Oktober 2017 7 Pusat Bahasa Depdiknas, “Kamus Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008) 1767 8 OJK(Otoritas Jasa Keuangan), “Literasi, Edukasi, dan Inklusi Keuangan”, (Jakarta: Direktorat Literasi dan Edukasi,2014), 4 M. Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 131 untuk membuat keputusankeputusankeuangan yang pada akhirnya mencapai kemakmuran individu. 9 Kata syariah merupakan hukum agama yangdiamalkan menjadi perbuatanperbuatan, upacara yang bertalian dengan agama Islam. 10 Dapat dipahami bahwaliterasi keuangan syariah adalah kecakapan atau kesanggupan seseorang dalam hal pemahaman dan penerapankeuangan yang dibutuhkan dalam kehidupan sesuai dengan nilainilai agama Islam sehingga mampu mengelolakeuangan yang lebih baik dan mensejahterakan kehidupan lahir dan batin. Dalam konteks pembangunan literasikeuangan syariah dapat diartikan bahwa konsumen produk dan jasa keuangan syariah maupun masyarakat luas
diharapkan tidak hanya mengetahui dan memahami lembaga jasa keuangan syariah serta produk dan jasa keuangansyariah, melainkan juga dapat mengubah atau memperbaiki prilaku masya rakat dalam pengelolaan keuangansecara syariah sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan merek Sedangkan tujuan pembangunan Literasi
Keuangan untuk jangka panjang adalah: (1) Meningkatkan literasi seseorang yang sebe lumnya less literate ataunot litarate menjadi well literate, dan (2) Mening katkan jumlah pengguna produk dan Jasa Keuangan; Hal ituberarti bahwa, maqashid (tujuan) dari literasi keuangan syariah adalah agar konsumen dan masyarakat luas dapatmenentukan produk dan jasa keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan mereka, memahami dengan benarmanfaat dan resikonya, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan jasa keuangan yang
dipilih tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan mereka berdasarkan prinsip syariah yang halal danmenguntungkan. Literasi keuangan merupakan hal yang penting dalam kehidupan individu, masyarakat, bangsa dan
negara dan dengan literasi keuangan syariah, akan menimbulkan manfaat bagi masyarakat, antara lain : 1.Masyarakat mampu memilih dan memanfaatkan produk dan jasa kuangan syariah yang sesuai kebutuhan mereka;2. Masyarakat mampu melakukan perencanaan keuangan (financial planning) secara syariah dengan lebih baik; 3.
Masyarakat terhindar dari aktivitas investasi pada instrument keuangan yang tidak jelas (bodong); 9 Isnurhadi,“Kajian Tingkat Literasi Masyarakat terhadap Perbankan Syariah: Studi Kasus Masyarakat Kota Palembang”,
(Skripsi—UNSRI 2013). 78. 10 Pusat Bahasa Depdiknas, 2008, Kamus Bahasa Indonesia.. 878 Urgensi LiterasiKeuangan Syariah Volume 13, Nomor 01, Januari 2017, MIYAH 132 4. Masyarakat mendapat pemahamanmengenai manfaat dan risiko produk dan jasa keuangan syariah; 11 Pendidikan dasar merupakan jenjang
pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah yang berlangsung selama 9 (sembilan) tahun mulaiSD/MI s.d. SMP/MTs. Dalam Undangundang No. UU No. 20 Th 2003, pasal 17 ayat 1, 2 disebutkan : “(1)
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. (2) Pendidikandasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolahmenengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan dasarberlangsung selama 9 tahun; 6 tahun pada jenjang SD/ MI dan SMP/MTs. Literasi keuangan syariah pada
pendidikan dasar berarti proses pembentukan pemahaman dan kecakapan peserta didik dalam hal pengetahuan danpenerapan ekonomi syariah sesuai bidang yang diperlukan dalam kehidupan. Tujuan Literasi ekonomi syariahadalah untuk : 1. Memberikan bekal pemahaman ekonomi syariah sejak dini melalui pendidikan dasar sehinggaterbentuk mindset ekonomi Islam kepada masyarakat Islam khususnya pada anakanak usia pendidikan dasar. 2.Memberikan bekal kemampuan untuk bertindak terkait dengan keperluan aktifitas ekonomi syariah, baik terkait
dengan bisnis maupun jasa keauangan dalam kehidupan seharihari 3. Memperluas dan meningkatkan pengetahuan,pemahaman dan peran serta masyarakat dalam penggunaan produk dan jasa keuangan syariah. 4. Tidak hanyamampu meningkatkan pengetahuan masyarakat, tetapi juga mengubah prilaku masyarakat dalam mengelola
keuangan secara lebih baik, mampu dan cerdas memilih investasi yang halal dan menguntungkan, 5. Memberikankemampuan mencegah masyarakat mengikuti investasi bodong yang kerap muncul di tengah masyarakat. Padaumumnya pengelolaan keuangan anak pada usia pendidikan dasar untuk pos penerimaan harta dapat diperoleh
melalui bekerja, berdagang, hadiah dan pemberian nafaqoh dari orang tua guna 11 OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ..M. Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 133 memenuhi memenuhi kebutuhan dhorury, sepertisandang pangan dan papan. Artinya orang tua wajib memenuhi kebutuhan pakaian, makanan dan tempat tinggal.Sedangkan untuk pembelanjaan harta dapat didistribusikan untuk pemenuhan kebutuhan dhorury, hajjiy, dan
tahsiniy. Kebutuhan dhorury seperti membeli makanan pokok, membeli pakaian dan memberikan tempat tinggalyang mana hal ini merupakan kewajiban orang tua. Pos pembelanjaan anak masuk dalam pemenuhan kebutuhan
hajjy, misalnya membeli makanan ringan dan membeli buku bacaan. Adapun pemenuhan kebutuhan tahsiny sepertimembeli mainan, aksesoris pakaian dan mentraktir temannya untuk makanmakan. Selain pemenuhan kebutuhan,pos pembelanjaannya yang perlu dikeluarkan anak adalah pembiasaan diri untuk mengalokasikan uang di tabungandan investasi. Selain itu, pos lain yang perlu dikeluarkan adalah pos sedekah, mengajarkan akan untuk memilikijiwa sosial dan peduli terhadap lingkungan sekitar karena menurut ajaran Islam ada hak lain pada harta yangdimiliki manusia. Konsep pembelanjaan harta dalam Islam diajarkan bahwa seorang manusia harus bersikapwasathon (pertengahan) sebagaimana dijelaskan dalam QS.AlBaqarah ayat 143. Sikap wasathon artinya tidak
berlebih lebihan (laa tusyrifuu) dan tidak kikir sebagaimana dijelaskan dalam surat alFurqon ayat 67 yang artinya“Dan orangorang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah(pembelanjaan itu) di tengahtengah antara yang demikian”. Ayat lain menjelaskan dalam QS.alIsra ayat 29 yang
artinya “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalumengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”. Sifat kikir merupakan sifat yang disenangi olehsyaitan sebagaimana dijelaskan dalam QS.AlBaqarah: 268, dan balasan bagi yang kikir ada lah la’nat Allah yangdijelaskan dalam alMaidah ayat 64. AlQuran menjelaskan pula tentang tidak berlebih lebihan yang dijelaskan
dalam QS.AlIsra ayat 26 yang artinya “Dan berikanlah kepada keluargakeluarga yang dekat akan haknya, kepadaorang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghamburhamburkan (hartamu) secaraboros”. Selain sikap wasathon, hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembelanjaan harta pada anak adalah
memperhatikan aspek halalan thoyyiban. Artinya barang yang dibeli atau diperjualbelikan merupakan barang yanghalal (zatnya atau cara perolehannya) seperti tidak memiliki harta secara paksa (memalak) dan mencuri, di manakejadian ini sering terjadi pada anakanak remaja di sekolah. Aspek lainnya Urgensi Literasi Keuangan SyariahVolume 13, Nomor 01, Januari 2017, MIYAH 134 adalah thoyyiban artinya segala sesuatu yang baik, akibat darimengkonsumsi barang baik pada fisik atau psikis seperti membeli makanan dan minuman yang sehat. Selain itujuga anakanak pada pendidikan dasar perlu diperkenalkan dengan produkproduk keuangan syariah antara lain;Giro syariah, Tabungan syariah, deposito syariah, pembiayaan bebasis jual beli, pembiayaan berbasis bagi hasil,
pembiayaan berbasis sewa, shorf, wakalah, kafalah, hiwalah, rohn dan lainnya yang sesuai guna memberikan bekaldan wawasan dalam implementasi keuangan Islam saat mereka sudah memenuhi persyaratan. Strategi Literasi
Keuangan Syariah Pada Pendidikan Dasar Literasi Keuangan syariah di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan
bahkan sebuah permasalahan yang sebenarnya sangat mendesak, mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalahmuslim dan tidak kurang dari 208 juta jiwa yang pada umumnya belum melek atau memiliki kesadaran tentang
perlunya literasi keuangan syariah dalam hal bagaimana cara memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelolaharta sesuai dengan tujuan berdasarkan nilainilai Islam. Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan(SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2016 menunjukkan indeks literasi keuangansebesar 29,66% dan indeks inklusi keuangan sebesar 67,82%. Data tersebut bila dibandingkan dengan literasi daninklusi keuangan syariah masingmasing sebesar 8,11% dan 11,06%, maka terjadi gap yang cukup jauh, dimana
literasi keuangan syariah tertinggal jauh dibanding dengan literasi keuangan dan indeks inklusi keuangan.(SP/07/DKNS/OJK/I/2017) Menurut Agustianto, 12 Banyak faktor dan variabel yang menyebabkan mengapatingkat literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia masih rendah. Pertama, Tingkat pemahaman dan
pengetahuan masyarakat tentang keuangan syariah masih sangat rendah. Istilahistilah Arab yang mewarnai namaproduk keuangan syariah menjadi alasan mengapa tingkat pemahaman masyarakat demikian rendah, belum lagisistem, konsep dan mekanisme masing masing akad dan produk. Masih terlalu banyak yang belum mengerti
dengan sistem dan produk keuangan syariah, apa perbedaannya dan keunggulannya dengan keuangan biasa. Kedua,Belum ada gerakan 12 Agustianto, “Membangun Literasi Keuangan Syariah” bag 2, dalam
http://www.agustiantocntre.com/?p=1674, “diakses pada” 21 Nopember 2017. M. Asyhad MIYAH, Volume 13,Nomor 01, Januari 2017 135 bersama dalam skala besar untuk mempromosikan keuangan syariah secara simultan,terencana dan berkesinambungan, Ketiga, Terbatas nya pakar dan SDM keuangan syari’ah untuk mengedukasikeuangan syariah. Keempat, Peran ulama, ustaz dan dai’ masih relatif kecil dan tingkat pengetahuan merekatentang keuangan syariah masih sangat rendah. Ulama yang berjuang keras mendakwahlan keuangan syariah
selama ini terbatas pada DSN dan kalangan akademisi yang telah tercerahkan. Kelima, para akademisi di berbagaiPerguruan Tinggi, termasuk Perguruan Tinggi Islam belum memainkan peran yang optimal dalam sosialisasi danedukasi ekonomi syariah. Keenam, peran ormas Islam juga belum optimal membantu dan mendukung gerakankeuangan syariah. Persoalanpersoalan di atas menjadikan tingkat literasi keuangan syariah di Indoensia masihsangat rendah. Oleh karenanya diperlukan strategi yang efektif dalam mening katkan literasi keuangan syariah
bagi masyarakat muslim Indonesia. Salah satu model strategis dalam upaya meningkatkan literasi keuangan syariahadalah melalui upaya literasi keuangan syariah pada pendidikan dasar. Upaya tersebut dinilai sangat penting, karena
melalui pendidikan dasar keuangan syariah secara kognitif akan dikenal dan dipahami oleh anakanak usiapendidikan dasar baik sekolah dasar (SD)/Madrasah Ibtida’iyah (MI) ataupun Sekolah Menengah Pertama
(SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan pada tingkatan yang lebih baik, boleh jadi akan menjadi afeksi dan mindset dalam kegiatan anakanak yang terkait dengan aktifitas keuangan sehingga konsep keuangan syariah dapatterterapkan dalam kehidupan seharihari. Literasi keuangan syariah dapat diselenggarakan di pendidikan dasarmelalui pengembangan kurikulum yang ada pada pendidikan dasar. Keuangan syariah merupakan kajian dari
ekonomi Islam yang memiliki cakupan yang cukup luas bidang ekonomi Islam. Secara sederhana, keuangan syariahmeliputi semua transaksi dan/atau lembaga keuangan bermotif profit dan nonprofit yang berbasis syariah. Dalam
konteks regulasi legal formal di Indonesia, keuangan syariah dibagi menjadi keuangan ranah perbankan syariah dankeuangan nonbank syariah. Produk keuangan syariah antara lain, Giro syariah, Tabungan syariah, deposito, syariah,pembiayaan bebasis jual beli, berbasis bagi hasil, pembiayaan berbasis sewa, shorf, wakalah, kafalah, hiwalah, rohndan lainnya yang sesuai. Urgensi Literasi Keuangan Syariah Volume 13, Nomor 01, Januari 2017, MIYAH 136Mencermati cakupan yang cukup luas itu maka materi keuangan syariah dapat disampaikan kepada peserta didikpada pendidikan dasar melalui pengembangan kurikulum secara terintegrasi artau secara monolitik. Pengembanganmateri, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepadasiswa tentang keuangan syariah yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan seharihari (isu lokal). Terintegrasiberarti tematema atau issueissue tentang keuangan syariah tertentu disisipkan pada setiap kompetensi inti padasilabus mata pelajaran yang diajarkan di pendidikan dasar. Sehingga setiap mata pelajaran yang ada pada strukturkurikulum pendidikan dasar memiliki satu tema tentang keuangan syariah pada setiap jenjang yang ada pada
pendidikan dasar. Monolitik berarti bahwa materi Keuangan syariah merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiridalam struktur kurikulum pendi dikan dasar di sekolah dengan alokasi waktu tertentu (1 jam/minggu) yang
diberikan pada peserta didik di pendidikan dasar. Untuk mendukung terlaksananya model pengembangan kurikulum tersebut diperlukan regulasi yang mendukung, baik dari pimpinan sekolah atau dari pihak terkait kepala dinaspendidikan termasuk juga kepala daerah, dimana keuangan syariah dapat ditetapkan sebagai mata pelajaran muatan
lokal sekolah. Keuangan syariah merupakan bagian dari kajian Ekonomi syariah sebagai suatu disiplin ilmuekonomi yang berlandaskan nilainilai Islam, boleh jadi merupakan bagian dari ilmu sosial, seperti; sejarah,sosiologi, antropologi dan sejenisnya. Oleh karenanya literasi keua ngan syariah pada pendidikan dasar dapat
dilakukan dengan cara : 1. Menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri dalam struktur kurikulum sekolah sebagai
muatan lokal mata pelajaran ekonomi syariah. Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahamanterhadap potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, danketerampilan kepada peserta didik agar: a. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan sosial, dan
budayanya; b. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang bergunabagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan M. Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01,Januari 2017 137 c. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai nilai/aturanaturan yang berlaku didaerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilainilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjangpembangunan nasional. 13 2. Menjadi bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Keuangan
Syariah merupakan kajian yang amat penting dan merupakan bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Soaial(IPS). Pendidikan IPS memberikan pemahaman akan arti penting kebersamaan, nilai dan norma dalam kehidupansehingga perilaku menyimpang dan potensi konflik bisa dikurangi. Pendidikan IPS akan mengurangi sifat egois,sehingga sikap eksploitasi kepada sesama bisa dikurangi. Di sisi lain pendidikan IPS akan menumbuhkembangkanrasa kemanusiaan yang pada gilirannya akan mendewasakan dan menumbuhkan sifat arif atau bijak. Tantangan
dalam literasi ekonomi syariah pada pendidikan dasar. a. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)/Guru Literasikeuangan syariah pada pendidikan dasar merupakan sebuah keniscayaan dalam membentuk mindset danmenumbuhkan perilaku syar’iy dalam kegiatan ekonomi peserta didik, namun SDM yang mengampu mata
pelajaran tersebut belum tersedia. Masalahnya belum ada satupun perguruan tinggi di Indonesia yang memilikiprogram studi pendidikan ekonomi syariah atau Sarjana Pendidikan Ekonomi Syariah. Kalaupun ada boleh jadi
Sarjana S1 Ekonomi Syariah bukan sarjana keguruan baik out come dari perguruan tinggi agama ataupunperguruan tinggi umum. b. Tantangan Kurikulum Ekonomi syariah merupakan mata pelajaran baru, maka
diperlukan kurikulum yang memadai mulai dari SD/MI s.d. SMP/MTs. Kurikulum sebagai rancangan pendidikanmemiliki kedudukan yang sangat sentral dalam seluruh kegiatan pembelajaran, yang menentukan proses dan hasilpembelajaran. Oleh karenanya bahan pengajaran agama dalam kurikulum hendaknya selalu dapat mengintegrasikanproblematik empirik di sekitarnya agar anak didik 13 Depdiknas, “Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaaanNomor: 81A th. 2013 Lamp. II”, (Jakarta: Wipress, 2006) Urgensi Literasi Keuangan Syariah Volume 13, Nomor01, Januari 2017, MIYAH 138 tidak memperoleh bentuk pemahaman yang bersifat parsial dan segmentatif. 14Pemerintah memberikan kewenangan dan keleluasaan lembaga pendidikan untuk mengembangkan kurikulumsekolah guna memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik. Sebagaimana dinyatakanpasal 5 butir (5) Permendikbud no. 57 tahun 2014 : Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum
Kelompok B sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bersifat nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah dan dapatdiperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan. Tentu saja hal tersebut harusmemenuhi beberapa persyaratan dalam pengembangan kurikulum di pendidikan dasar dengan berpedoman padaPeraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang KurikulumTingkat Satuan Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81aTahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. 15 Mengingat pentingnya peranan kurikulum dalam pembelajaranserta pembentukan kompetensi dan pribadi peserta didik dan dalam perkembangan kehidupan masyarakat, makapembinaan dan pengembangan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan tetapi memerlukan landasan
yang kuat berdasarkan hasilhasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. 16 Demikian halnya dalampengembangan kurikulum ekonomi keuangan syariah pada pendidikan dasar diperlukan tim sumberdaya insani
yang mumpuni sehingga menghasilkan kurikulum ekonomi syariah pada pendidikan dasar yang memenuhi kriteriapengembangan kurikulum ideal. Urgensi literasi ekonomi syariah pada pendidikan dasar. Edukasi keuangan syariahsaat ini sudah menjadi perhatian di Indonesia dan di beberapa negara. Adanya kesadaran yang diyakini akan adanya
korelasi antara kemampuan tentang pengelolaan keuangan dengan kesejahteraan manusia dan sebuah negaramenjadi 14 Abuddin Nata, “Manajemen Pendidikan”, (Prenada Media, Jakarta, 2003, 168 15 Depdiknas,“Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, nomor 57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah”, (Jakarta: Wipress, 2006) 16 E. Mulyasa, “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”,(Bandung: Remaja Risda Karya, 2007), 271 M. Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 139
penyebab utama. Kasus yang berkaitan dengan kesalahan pengelolaan keuangan misalnya laporan dari utang kartukredit yang tinggi, tingkat tabungan yang rendah dan negatif, dan peningkatan kebangkrutan pribadi menyebabkanbanyak negara untuk mengadopsi kebijakan pendidikan keuangan. 17 Di Indonesia juga secara gencar melakukan
sosialisasi tentang pendidikan literasi keuangan yang dilakukan oleh lembagalembaga terkait, antara lain;Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa keuangan (OJK), dan lembaga terkait
lainnya yang menyasar pada generasi muda dan anakanak sekolah. Hal tersebut dikarenakan, pendidikan literasikeuangan yang diberikan sedini mungkin akan sangat membantu seseorang kelak ketika dewasa dalam pengelolaan
dan pembuatan keputusan tentang keuangan mereka. Ketidak fahaman tentang literasi keuangan akan sangat
berpengaruh terhadap kesehatan keuangan seseorang dan bahkan keluarga. Hal sangat relevan bila dikaitkan hasilpenelitian Chen dan Volpe (1998) yang menemukan bahwa pemuda dengan tingkat pengetahuann akan literasikeuangan yang kurang baik cenderung mempunyai opini yang salah mengenai keuangan dan cenderung untukmelakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan keuangan. 18 Kenyataan tersebut semakin menunjukkanbahwa pendidikan literasi keuangan sangat penting untuk dikenalkan sedini mungkin kepada anakanak. Anak
mempunyai karakteristik yang sangat unik, anak mempunyai keinginan untuk mengetahuai sesuatu, dan anak masihsangat berpoensi untuk dibentuk dan dikembangkan sesuai dengan bakat dan kreativitas mereka. Pemberian
pendidikan literasi keuangan yang baik dan benar kepada anak membuat anak mempunyai bekal yang cukup danmembuat anak lebih menginter nalisasi nilai – nilai tentang literasi keuangan sehingga hal tersebut akan sangatberpengaruh ketika dia dewasa kelak. Globalisasi dan tantangan semua aspek kehidupan menuntut sebuah sistemperekonomian suatu negara untuk terkoneksi dengan dunia. Juga perubahan gaya hidup serta tuntutan zaman yangsemakin 17 Bernheim, D. B., Garrett, D.M., & Maki, D. M, “Education and saving: The longterm effects of highschool financial curriculum mandates”, dalam Journal of Public Economics, tahun 2001, 435465. 18 Chen, H., &Volpe, R. P. “An Analysis Of Personal Financial Literacy Among College Students. Financial Services Review”,Tahun 1998, 107 – 128. Urgensi Literasi Keuangan Syariah Volume 13, Nomor 01, Januari 2017, MIYAH 140tinggi dan modern membuat seseorang wajib untuk mampu bersaing dalam sebuah dunia yang nyaris tanpa batas.Perubahan gaya hidup yang diakibatkan oleh peningkatan kelas menengah di beberapa negara menjadikan bekal
pengelolaan keuangan menjadi hal yang wajib untuk diberikan. Dengan asumsi bahwa dunia akan terus mengalamiperkembangan dan kemajuan, maka pemberian bekal sejak dini terhadap anak agar mereka mempunyai bekal yang
cukup untuk menjalankan pengelolaan dan keputusan keuangan menjadi suatu keniscayaan. Selain itu polakehidupan anak di era yang modern seperti ini cenderung lebih mendekatkan mereka pada halhal yang bersifatkonsumtif. Rekreasi ke pusat perbelanjaan merupakan suatu hal yang umum dilakukan hal tersebut membuat
seorang anak akan lebih sering berinteraksi dengan aktivitas jual beli sehingga pengertian pengelolaan keuangansangat penting bagi mereka untuk bisa membedakan mana yang menjadi sebuah kebutuhan dan mana yang hanaysekedar keinginan. Kebutuhan anak tentang pendidikan literasi keuangan sangat diperlukan bukan hanya untukmasa depan mereka, namun juga untuk kehidupan anak saat ini yang sudah semakin kompleks. National CouncilOn Economic Education (NCEE) dan National Council On Social Studies (NCSS) menekankan bahwa semua anakharus melek ekonomi (economically literarte) untuk kepentingan tata ekonomi global baik hari ini ataupun masadepan. NCEE dalam Sefeldt et al (2010) menyarankan bahwa semua anak harus mampu: a. Mengelola keuanganpribadi. b. Memahami dan menghargai peran dari para pekerja yang memproduksi barang dan jasa. c. Menarik diridalam sistem ekonomi dan memahami bagaimana sistem itu berkerja. d. Berfikir kritis terhadap masalah ekonomi,merasa mempunyai tanggung jawab, memahami konsep ekonomi dasar (produksi, distribusi, konsumsi), melakukanpengambilan keputusan ekonomi, dan alasan logis tentang isuisu terkini yang berdampak pada kehisupan mereka.e. Siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan produksi ekonomi yang bertujuan untuk mempersiapkan karir mereka di
masa depan. M. Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 141 Kebutuhan anak akan pendidikanliterasi keuangan yang semakin mendesak menuntut komitmen dan peran serta aktif dari berbagai pihak. Keluarga
yang menjadi komunitas pertama kali untuk anak dan sekolah yang merupakan komunitas pertama kali anakberinteraksi dengan temanteman yang mungkin sangat berbeda dengan dirinya merupakan sarana yang sangat
efektif untuk menginternalisasi nilai nilai pendidikan literasi keuangan kepada anak. Proses penanaman nilainilaipendidikan literasi keuangan memerlukan proses yang panjang dan berkesinambungan. Proses yang saling
berkaitan dan sesuai antara apa yang di dapatkan di keluarga dan di sekolah harus saling mengisi dan mendukung.Literasi ekonomi syariah pada pendidikan dasar memiliki peranan penting dibanding melalui institusi, kelompokmasyarakat atau organisasi lainnya. Hal ini disebabkan oleh Penanaman literasi ekonomi syariah sejak dini dan
berlangsung selama 9 (sembilan) tahun akan tertanam dalam diri peserta didik dan akan mampu mendorong pesertadiidik untuk menerapkan dalam kehidupan seharihari. Disamping itu akan mampu membentuk mind set dan polapikir peserta didik sehingga setiap keputusan yang diambil dalam aktifitas ekonomi akan selalu dilandasi denganekonomi syariah. Juga dengan literasi sejak pendidikan dasar akan mampu membentuk perilaku dan pembiasaanhidup berpola ekonomi syariah baik bidang kegiatan bisnis maupun jasa keuangan. Kesimpulan Literasi keuangansyariah merupakan kecakapan atau kesanggupan seseorang dalam hal pemahaman dan penerapan keuangan yangdibutuhkan dalam kehidupan sesuai dengan nilainilai agama Islam sehingga mampu mengelola keuangan yang
lebih baik dan mensejahterakan kehidupan lahir dan batin. Ia mencakup semua produk keuangan baik bank maupunnonbank, diantaranya Giro syariah, Tabungan syariah, deposito, syariah, pembiayaan bebasis jual beli, berbasis
bagi hasil, pembiayaan berbasis sewa, shorf, wakalah, kafalah, hiwalah, rohn dan lainnya yang sesuai.Implementasi literasi keuangan syariah pada pendidikan dasar tidak terlepas dari problematika. Diantaranya
masalah tenaga pendidik yang mumpuni sesuai dengan latar belakang pendidikan ekono mi/keuangan syariah,
tantangan pengembangan kurikulum yang memadai, tantangan literasi keuangan syariah pada pendidikan dasarUrgensi Literasi Keuangan Syariah Volume 13, Nomor 01, Januari 2017, MIYAH 142 Keberadaan literasi
keuangan syariah pada pendidikan dasar amat sangat penting, karena dengan pengenalan terhadap pengetahuanliterasi keuangan syariah sejak dini akan membuat anakanak terbiasa mengelola keuangan dengan baik dan benardi masa yang akan datang. Juga jika masyarakat telat melek keuangan, maka perbaikan taraf hidup dari generasi kegenerasi hanya akan menjadi angan semata. Disamping itu, dengan memahami makna keuangan syariah sejak dinidiharapkan menghasilkan generasi yang dapat memiliki kehidupan yang lebih baik sampai pada masa dewasa,
dimana mereka harus menurunkan nilai–nilai tersebut kepada generasi penerus mereka Daftar Rujukan Agustianto.Membangun Literasi Keuangan SyariahBag 2 dalam http://www.agustiantocntre.com/?p=1674. diakses pada 21Nopember 2017. B, Bernheim, D. Garrett, D. M. & Maki. D. M. Education and saving: The longterm effects ofhigh school financial curriculum mandates. dalam Journal of Public Economics. Tahun 2001. Bank Indonesia.Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia. Januari 2016 Beiek, Irfan Syauqi. Laily Dwi Arsyianti. Ekonomi
Pembangunan Syariah. Bandung: Rajawali Press. 2016. Depdiknas. Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaaan Nomor: 81A th. 2013 Lamp. II. Jakarta: Wipress. 2006. Depdiknas. Peraturan Mentri Pendidikan danKebudayaan, nomor 57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Wipress.2006. Depdiknas. Undangundang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Jakarta: Wipress. 2006. H,Chen. & Volpe, R. P. An Analysis Of Personal Financial Literacy Among College Students. Financial ServicesReview. Tahun 1998 M. Asyhad MIYAH, Volume 13, Nomor 01, Januari 2017 143 Isnurhadi. Kajian TingkatLiterasi Masyarakat terhadap Perbankan Syariah: Studi Kasus Masyarakat Kota Palembang. Skripsi— UNSRI.2013. Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Risda Karya. 2007. Nata, Abuddin.Manajemen Pendidikan. Prenada Media. Jakarta. 2003. OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Literasi, Edukasi, dan
Inklusi Keuangan. Jakarta: Direktorat Literasi dan Edukasi. 2014. OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Survei NasionalLiterasi dan Inklusi Keuangan. 02 Januari 2016. Pusat Bahasa Depdiknas. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. 2008. Tanpa Nama. Bisnis Bank Syariah 2017 Berpeluang Terus Melonjak, Ini Alasannya.Republika.co.id. 18 January 2017 Wikpendidikan.com. diakses 1 Oktober 2017.