+ All Categories
Home > Documents > repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL...

repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL...

Date post: 27-Feb-2020
Category:
Upload: others
View: 4 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
60
STUDI PEMBUATAN BAKSO IKAN DENGAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus Heterophyllus Lam) Oleh YUNARNI G 611 08 011 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012
Transcript
Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

STUDI PEMBUATAN BAKSO IKAN DENGAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus Heterophyllus Lam)

Oleh

YUNARNIG 611 08 011

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2012

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

STUDI PEMBUATAN BAKSO IKAN DENGAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus Heterophyllus Lam)

Oleh

YUNARNI.G 611 08 011

SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada

Jurusan Teknologi Pertanian

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2012

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

HALAMAN PENGESAHAN

Judu : Studi Pembuatan Bakso Ikan Dengan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lam)

Nama : Yunarni

Stambuk : G 611 08 011

Program Studi : Ilmu dan Teknologi Pangan

Disetujui

1. Tim Pembimbing

Prof. Dr. Ir.Hj Meta Mahendradatta Pembimbing I

Prof. Dr. Ir. H. Jalil Genisa , MS Pembimbing II

Mengetahui

2. Ketua Jurusan Teknologi Pertanian

Prof. Dr. Ir. Hj M ulyati M.Tahir , M S Nip. 19570923 198312 2 001

3. Ketua Panitia Ujian Sarjana

Prof. Dr. Ir. Elly Ishak, M.ScNIP : 19430717 196903 2 001

Tanggal Lulus : 2 Agustus 2012

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa syukur yang mendalam maka

tiada lain yang patut penulis puji selain Allah SWT dengan segala rahmat

dan hidayahNya telah memberikan kekuatan, kesehatan dan keteguhan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada

jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin

Makassar.

1. Terima kasih yang sebesar besarnya kepada Prof. Dr. Ir. Hj Meta

Mahendradatta dan Prof. Dr. Ir. H. Jalil Genisa, MS selaku pembimbing

yang telah banyak memberikan bimbingan, kritikan, saran dan motivasi

kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

2. Terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Hj. Mulyati M. Tahir, MS dan Prof. Dr.

Ir. Amran Laga, MS selaku penguji yang telah meluangkan waktunya

guna memberikan masukan dan petunjuk menuju kesempurnaan dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Panitia Ujian Sarjana Ibu Prof. Dr. Ir. Elly Ishak, M.Sc atas luang

waktunya dalam penyelesaian berkas-berkas ujian sarjana

4. Ketua Jurusan dan Staf Dosen beserta seluruh karyawan Jurusan

Teknologi Pertanian yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada

penulis selama menempuh pendidikan.

5. Dekan Fakultas Pertanian dan para Pembantu Dekan, Karyawan dan Staf

dalam lingkup Fakultas Pertanian.

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Ayahanda ABIDIN H. MUHAMMAD Amd dan Ibunda NURMI tercinta

yang dengan penuh ketulusan dan kasih sayang selama ini telah

membimbing dan membesarkan penulis serta senantiasa memberikan

dukungan, semangat dan doa yang tak ternilai harganya. Juga tak lupa

untuk saudara-saudaraku motivasi untuk penyelesaian skripsi ini.

2. Sahabat seperjuangan “Orator 08”, terima kasih atas bantuan dan

kerjasamanya selama ini.

3. Warga KMJ TP UH, kakanda dan adinda yang telah memberikan motivasi

dan dukungan selama ini.

Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, sama

halnya dengan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan tetapi penulis sadari bahwa kesalahan merupakan motivasi

dan pelajaran dalam meraih kesuksesan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan lebih lanjut pada skripsi

ini.

Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan

mendapat imbalan dan limpahan rahmat yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Dan semoga laporan akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca, khususnya penulis, Amien.

WassalamMakassar, Agustus 2012

Penulis

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

RIWAYAT HIDUP PENULIS

YUNARNI lahir di Soro tepatnya pada Tanggal 17

Januari 1991. Penulis dilahirkan dari pasangan

Abidin H Muhammad., Amd dan Nurmi H. A. Latief

Pendidikan formal yang pernah dijalani

adalah :

1. TK : Sinar Mutiara soro ( 1995 - 1996 )

2. SD : SDN Inpres Soro ( 1996 - 2002)

3. SLTP : SMPN 1 Lambu (2002- 2005)

4. SMA : SMAN 1 Sape (2005 - 2008)

5. Pada Tahun 2008 penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri Universitas

Hasanuddin Program Strata Satu (S1) dan tercatat sebagai mahasiswa

Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar.

Selama menjalani studi. Penulis juga aktif dalam organisasi Himpunan

Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himatepa UH),Ikatan Mahasiswa Teknologi

Pertanian Indonesia (IMTPI) dan Unit Kegiatan Tenis Meja ( UTMUH)

Universitas Hasanuddin Makassar.

I. PENDAHULUAN

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

A. Latar Belakang

Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam) merupakan

komoditi tanaman tahunan yang sering di jumpai disetiap daerah yang

memiliki aroma khas dan memiliki daya simpan yang relatif pendek.

Buah nangka memiliki banyak manfaat terutama pada buah nangka

yang masih muda dapat di masak sebagai sayur, daging buah yang

masak dapat di makan maupun sebagai bahan tambahan pembuatan

es buah sedangkan biji nangka belum di manfaatkan secara optimal

selain dimasak dan dimakan bahkan di buang begitu saja.

Tepung biji nangka pemanfaatanya masih kurang selain

mudah di dapat, proses pembuatan tepung biji nangka sangat mudah

dan di jadikan suatu produk makanan. Tepung biji nangka merupakan

tepung hasil olahan dari biji nangka yang sudah masak yang dilakukan

pencucian, perebusan selama 30 menit dilakukan pengupasan kulit

arinya, dilakukan pengirisan dan dikeringkan di oven pada suhu 60 -

1000C selama 4 jam untuk menurunkan kadar air kemudian dilakukan

penggilingan untuk menghasilkan tepung biji nangka (Bakar dan

Usmiati 2007).

Pemanfaatan tepung biji nangka pada pembuatan bakso

daging, yang digunakan sebagai bahan tambahan memiliki aroma

yang harum, rasa yang khas daging dan warna agak gelap, oleh

karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perlakuan terbaik

pada pembuatan bakso ikan tepung biji nangka dan untuk

mengetahui kandungan gizi melalui analisis kimia pada bakso ikan

tepung biji nangka ( Arna Diah, 2011 ).

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Bakso ikan merupakan jenis makanan yang banyak disukai

masyarakat yang dibuat dari bahan baku ikan atau daging ayam,

sapi, kambing yang di tambah dengan bahan tambahan seperti tepung

kanji,tepung tapioka bawang merah, bawang putih, dan ditambahkan

bahan perasa lainnya kemudian di bentuk bulat – bulat dan direbus

sampai mengapung sebagai tanda bakso tersebut sudah masak.

B. Rumusan Masalah

Biji nangka umumnya belum diolah secara optimal namun

diketahui kandungan gizinya sangat tinggi, sehingga belum diketahui

berapa presentase penambahan bahan yang diberikan pada daging

ikan untuk membuat bakso, oleh karena itu penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui perlakuan terbaik pada pembuatan bakso ikan

tepung biji nangka dan untuk mengetahui kandungan gizi melalui

analisis kimia pada bakso ikan tepung biji nangka.

C. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perlakuan terbaik pada pembuatan bakso ikan

tepung biji nangka.

2. Untuk mengetahui kandungan gizi melalui analisis kimia pada bakso

ikan tepung biji nangka.

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan

informasi pada masyarakat yang luas tentang pembuatan bakso ikan

dengan tepung biji nangka dan dapat diaplikasikan menjadi produk

makanan yang bernilai ekonomis.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikan Tuna ( scombridae )

Ikan merupakan bahan pangan yang mempunyai kedudukan

yang sangat penting untuk dikonsumsi, karena mempunyai nilai gizi

yang sangat tinggi, yang kandungan proteinnya tersusun oleh asam-

asam amino esensial yang dibutuhkan oleh manusia untuk

pertumbuhannya. Banyaknya senyawa asam amino pembentuk

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

protein hanya dapat diketahui jika protein tersebut mengalami

perubahan struktur, seperti pemutusan ikatan peptide yang

menghubungkan pada asam amino tersebut (Afrianto dan Liviawaty

1989).

Ikan tuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies

dari family scombridae, dan genus thunnus serta memiliki nilai

komersial tinggi. Ikan tuna adalah perenang yang sangat cepat

(pernah diukur mencapai 70 km/jam) dan termasuk spesies yang

berdarah panas. Daging ikan tuna terdiri dari dua bagian yaitu daging

putih dan daging merah kurang lebih 1/6 bagian. Daging merah

mempunyai kandungan mioglobin tinggi, yang diimbangi dengan

banyaknya jaringan pengikat dan pembuluh darah, sementara daging

putih mempunyai jenis-jenis protein yang berkualitas tinggi ( Anonim,

2009 ).

Ikan tuna merupakan ikan yang mempunyai nilai gizi yang

sangat tinggi, yang kandungan proteinnya tersusun oleh asam amino

esensial. Adapun bentuk ikan tuna dapat dilihat pada Gambar 01.

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Gambar 01. Bentuk Ikan Tuna

Ikan tuna adalah ikan paling banyak disukai oleh masyarakat

karena komponen gizinya sangat tinggi terutama terdapat kandungan

protein, lemak, Vitamin A dan Vitamin B yang sangat dibutuhkan

oleh tubuh. Adapun komposisi zat gizi ikan tuna dapat dilihat pada

Tabel 01.

Tabel 01. Komposisi Ikan tuna

Sumber Direktorat.Gizi.Depkes, 2009.

B. Nangka (Artocarpus Heteropylls Lam)

Nangka adalah salah satu jenis buah yang banyak di tanam di

daerah tropis. Nangka cukup terkenal di seluruh dunia bahkan di

indonesia dan kebanyakan khusus di daerah pedesaan. Dalam bahasa

Komposisi Jumlah

Air 68,1%

Protein 20,9%

Lemak 9,4%

Vitamin A 25 IU/ g

Vitamin B 16000-42000 IU /g

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

inggris nangka di kenal sebagai jack fruit. Tanaman ini berasal dari

india bagian selatan yang kemudian menyebar ke daerah tropis

lainnya termasuk Indonesia yang bijinya berbentuk bulat lonjong

sampai jorong agak gepeng, sampai 2 – 4 cm berturut– turut tertutup

oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit. endokarp yang sangat keras

keputihan, eksokarp yang lunak, keping bijinya tidak setangkup

( Anonim 2007). Biji nangka memiliki kandungan protein, lemak,

karbohidrat, fosfor, kalium, besi, vitamin C, vitamin B1. Adapun

komposisi zat gizi biji nangka dapat dilihat pada Tabel 02.

Tabel 02. Komposisi Gizi per 100 gram nangka muda, nangka masak, dan biji nangka.

Komponen gizi Nangka Muda Nangka Masak Biji Nangka

Energi (kkal 51 106 165Protein (g) 2,0 1,2 4,2Lemak (g) 0,4 0,3 0,1

Karbohidrat(g) 11,3 27,6 36,7Kalsium(mg) 45 20 33Fosfor (mg) 29 19 200Besi (mg) 0,5 0,9 1,0

Vitamin A(SI) 25 330 0VitaminB1(mg) 0,07 0,07 0,20Vitamin C (mg 9 7 10

Air (g) 85,4 70 57,7 Sumber Direktorat.Gizi.Depkes, 2009.

Table 03. Komposisi kimia biji nangka dan sumber karbohidrat lain per 100 gram dari bahan makanan yang dimakan

Komposisi Biji nangka Beras giling Jagug segar Singkong

Kalori (kal) 165,0 360,0 140,0 146,0Protein (grm) 4,2 6,8 4,7 1,2Lemak(grm 0,1 0,7 1,3 0,3

Karbohidra (gr) 36,7 78,9 33,1 34,7

Kalsium (mg) 33,0 6,0 6,0 33,0Besi (mg) 200,0 140,0 118,0 40,0

Fospor (mg) 1,0 0,8 0,7 0,7Vitamin B1 (mg) 0,20 0,12 0,12 0,06

Vitamin C (mg) 10,0 0,0 8,0 30,0Air (%) 56,7 13,0 60,0 62,5

Sumber Direktorat.Gizi.Depkes,2009.

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Buah nangka memiliki 3 jenis yang diusahakan oleh para

pekebun, perkebunan swasta dan perkebunan Negara, dengan 3

jenis antara lain :

1. Nangka bubur memiliki daging buah yang tipis, berserat lunak dan

membubur, rasanya asam manis dan berbau harum yang tajam.

2. Nangka cempedak banyak tumbuh di daerah Manonjaya,

Tasikmalaya (Jawa Barat). Bentuk buahnya bulat mirip durian dan

relatif kecil. Kulit buah halus tak berduri daging buah berserat dan

tipis mirip tekstur buah cempedak. Rasanya lebih manis

dibandingkan nangka biasa, tetapi aromanya kurang wangi, berat

buah sekitar 5 kg.

3. Nangka salak memiliki nyamplung daging buah seperti salak.

Daging buahnya tebal, terasa renyah, sedikit masir, dan warnanya

kuning pucat

C. Tepung Biji Nangka

Tepung biji nangka merupakan tepung hasil olahan dari biji nangka

yang sudah masak di lakukan pencucian, perebusan selama 30 menit

kemudian dilakukan pengupasan kulit arinya, pengirisan dan kemudian

keringkan di oven pada suhu 60- 1000C selama 4 jam untuk menurunkan

kadar air dan dilakukan penggilingan (Arna Diah 2011).

Biji nangka memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi

sehingga bisa diolah sebagai tepung – tepungan dan bisa digunakan

sebagai bahan tambahan atau sebagai bahan baku dalam pembuatan

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

jenis makanan. Adapun bentuk dari tepung biji nangka bisa dilihat pada

Gambar 02.

Gambar 02. Tepung Biji Nangka

D. Pengeringan

Pengeringan pada bahan pangan dapat dilakukan dengan

beberapa cara yaitu dengan cara membiarkan bahan pangan di bawah

sinar matahari, yang dikenal dengan istilah pengeringan secara alamiah

atau dengan menggunakan panas buatan dalam bentuk udara yang

panas dari oven atau konstruksi pada alat pengering yang khusus untuk

pengering pada suatu bahan pangan. Pengeringan di terik matahari

memang bisa efektif, oleh karena suhu yang di capai sekitar (35-45oC).

Iklim di wilayah tropis merupakan sumber energi yang sangat cukup

potensial. Beberapa kendala yang berpengaruh diantarannya ialah suhu,

kelembaban udara lingkungan, kecepatan aliran udara pengering,

besarnya persentase kandungan air yang ingin dijangkau, power

pengering, efisiensi pada mesin pengering,dan kapasitas

pengeringannya (Ishak dan Sarinah, 1995).

Pengeringan yang terlampau cepat dapat merusak bahan, oleh

karena permukaan bahan terlalu cepat kering sehingga kurang bisa

diimbangi dengan kecepatan gerakan air bahan menuju permukaan

Pengaturan suhu dan lamanya waktu pengeringan, dilakukan dengan

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

memperhatikan kontak antara alat pengering dengan alat pemanas atau

baik berupa udara panas yang dialirkan maupun alat pemanas lainnya.

Walaupun di bawah oC atau tekanan ¼ atau air bisa berubah menjadi

uap,namun demi pertimbangan standar gizi dengan mesin dianjurkan

dan tidak lebih dari suhu sekitar 85oC (Suharto, 1991).

E. Bakso Ikan

Bakso daging menurut SNI No. 01-3818-1995 adalah produk

makanan berbentuk bulatan atau lain yang diperoleh dari campuran

daging. Bakso ikan merupakan jenis makanan yang banyak disukai

masyarakat yang dibuat dari bahan baku ikan atau daging ayam,

sapi, dan kambing yang di tambah dengan bahan tambahan seperti

tepung kanji, tepung tapioka, bawang merah, bawang putih, dan

ditambahkan bahan perasa lainnya kemudian di bentuk bulat – bulat

yang selanjutnya dilakukan perebusan sampai mengapung sebagai

tanda bakso tersebut sudah masak (Bakar dan Usmiati 2007).

F. Pembuatan Bakso Ikan

Pada prinsipnya pembuatan bakso terdiri atas empat tahap

yaitu penghancuran daging, pembuatan adonan, pencetakan bakso

dan, pemasakan. Pada proses penggilingan daging harus diperhatikan

kenaikan suhu akibat panas saat proses penggilingan karena suhu

yang diperlukan untuk mempertahankan stabilitas emulsi adalah di

bawah 200C. Pemasakan bakso setelah dicetak dilakukan dengan cara

perebusan dalam air mendidih atau dapat juga dikukus (Bakar dan

Usmiati 2007).

1. Penghancuran daging

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Tahap ini bertujuan untuk memperluas permukaan daging

sehingga protein yang larut dalam garam mudah terekstrak keluar

kemudian jaringan lunak akan berubah menjadi mikro partikel. Proses

pencincangan perlu ditambahkan es atau air dingin sebanyak 20%

dari berat adonan agar menghasilkan emulsi yang baik dan mencegah

kenaikan suhu akibat gesekan (Winarno dan Rahayu 1994).

2. Pembuatan adonan

Setelah daging lumat dicuci dan dibersihkan daging ikan

dicampur dengan garam dapur dan bumbu secukupnya. Setelah

tercampur merata ke dalam adonan tersebut ditambahkan tepung biji

nangka sedikit demi sedikit sambil diaduk dan dilumatkan hingga

diperoleh adonan yang homogen. Pada saat pembentukan adonan

bakso ikan ditambahkan es batu sekitar sekitar 15-20% atau bahkan

30% dari berat daging ikan lumat. Es ini berfungsi mempertahankan

suhu dan menambah air ke dalam adonan agar adonan tidak kering dan

rendemennya tinggi (Wibowo 2006).

3. Pencetakan

Adonan yang sudah homogen dicetak menjadi bola-bola bakso

yang siap direbus atau dikukus. Pembentukan adonan menjadi bola

bakso dapat dilakukan dengan menggunakan tangan, caranya adalah

adonan diambil dengan sendok makan kemudian diputar-putar dengan

menggunakan tangan sehingga terbentuk bola bakso. Bagi mereka

yang sudah mahir, untuk membuat bola bakso ini cukup dengan

mengambil segenggam adonan lalu diremas-remas dan ditekan ke arah

ibu jari. Adonan yang keluar dari lubang antara ibu jari dan telunjuk

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

membentuk bulatan kemudian bulatan tersebut dilakukann pengambilan

dengan sendok (Wibowo, 2006).

4. Pemasakan

Pemanasan menyebabkan molekul protein terdenaturasi dan

mengumpul membentuk suatu jaring-jaring. Kondisi optimum untuk

pembentukan gel adalah pada kadar garam 0,6 M, pH 6, dan suhu 65

0C. Untuk mendapatkan kekuatan gel yang maksimum, bakso harus

dijendalkan dengan cara direndam dengan air dengan suhu 28-30 oC

selama 1-2 jam atau pada suhu air 45 0C selama 20-30 menit.

Pemasakan bakso umunya dilakukan dengan air mendidih dapat juga

dilakukan dengan cara blanching dengan uap air panas atau air panas

pada suhu 85-90 0C.

Pengaruh pemasakan ini terhadap adonan bakso adalah

terbentuknya struktur produk yang kompak. jika bakso yang direbus

sudah mengapung di permukaan air berarti bakso sudah matang dan

dapat diangkat. Kematangan bakso juga dapat dilihat dengan melihat

bagian dalam bakso. Biasanya perebusan bakso ini memerlukan waktu

sekitar 15 menit. Jika diiris, bekas irisan bakso yang sudah matang

tampak mengilap agak transparan, tidak keruh seperti adonan lagi.

Setelah cukup matang, bakso diangkat dan ditiriskan sambil didinginkan

pada suhu ruang. Agar lebih cepat dingin, dapat dibantu dengan kipas

angin asal dijaga dengan benar agar tidak terjadi kontaminasi kotoran

setelah dingin, bakso dikemas dalam kantong plastik dan ditutup rapat.

Sebaiknya bakso yang telah dikemas disimpan dalam lemari pendingin

pada suhu yang terjaga sekitar 5 0C (Wibowo, 2006).

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

G. Bahan Tambahan

Bumbu yang biasa digunakan dalam pembuatan bakso berupa

garam dapur halus, sedangkan bumbu penyedap dibuat dari campuran

bawang putih dan merica. Garam dapur yang digunakan sekitar 2,5% dan

bumbu penyedapnya sekitar 2% dari berat daging. Sebagai bumbu

penyedap dapat juga digunakan bumbu campuran bawang merah,

bawang putih, Sebaiknya tidak menggunakan penyedap masakan

monosodium glutamate atau vetsin (Wibowo,1999).

1. Garam dapur

Garam dapur sejenis mineral yang lazim dan dimakan manusia.

Bentuknya Kristal putih, dihasilkan dari air laut. Garam khususnya garam

dapur atau NaCl, berfungsi sebagai bumbu penambah cita rasa, garam

juga dapat mengawetkan berbagai jenis makanan pangan lainnya.

Garam dapat menghambat aktivitas mikroba – mikroba pembusuk yang

dapat mengkontaminasi bahan - bahan makanan (Anonim,2011).

2. Bawang Merah ( Allium cepa L.)

Bawang merah sebagian besar terdiri dari air sekitar 80-85%,

protein 1,5%, lemak 0,3%, dan karbohidrat 9,2%. Selain itu, umbi bawang

merah juga terdapat suatu senyawa yang mengandung ikatan asama

amino yang tidak berbau, tidak berwarna dan dapat larut dalam air

(Wibowo 1999). Bawang merah mengandung cukup banyak vitamin B

dan C dan biasanya bawang merah digunakan sebagai bumbu dan suatu

obat- obatan tradisional. Bawang merah banyak di manfaatkan sebagai

bumbu penyedap rasa pada setiap jenis makanan. Adanya kandungan

minyak atsiri dapat menimbulkan aroma yang khas dan memberikan cita

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

rasa yang sangat gurih serta mengundang selera makan. Sebenanrnya

disamping itu selain dapat memberikan cita rasa yang khas dan

kandungan minyak atsiri juga berfungsi sebagai suatu pengawet karena

bersifat bakterisida dan fungisida untuk bakteri cendawan tertentu

(Anonim, 2011).

3. Bawang putih ( Allium sativun L.)

Bawang putih termasuk salah satu familia Liliaceae yang populer

di dunia ini dengan nama ilmiahnya Allium sativum Linn. Kandungan

bawang putih antara lain air mencapai 60,9-67,8%, protein 3,5-7%, lemak

0,3%, karbohidrat 24,0-27,4 % dan serat 0,7 %, juga mengandung

mineral penting dan beberapa vitamin dalam jumlah tidak besar

( Wibowo, 1999) bawang putih telah dikenal sebagai bumbu dan obat-

obatan tradisional yang dapat memberikan cita rasa pada suatu bahan

makanan.

Bawang putih yang digunakan sebagai bumbu yang digunakan

hampir disetiap makanan dan masakan Indonesia. Sebelumnya dipakai

sebagai bumbu, bawang putih di hancurkan dengan di tekan dengan sisi

pisau atau dikeprek sebelum dirajang halus dan di tumis dan di

penggorengan dengan sedikit minyak goreng. Bawang putih bisa juga

dihaluskan dengan berbagai jenis bahan bumbu pada makanan yang

lain (Anonim, 2011).

4. Lada atau merica ( Piper nigrum L.)

Lada atau merica (Piper nigrum Linn) adalah tumbuhan

penghasil rempah - rempah yang berasal dari bijinya. Lada sangat

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

penting dalam komponen masakan – masakan dunia. Di Indonesia lada

terutama dihasilkan di Pulau Bangka Lada merupakan tanaman serba

guna dimana buahnya dapat dimanfaatkan sebagai bumbu dalam

berbagai macam masakan. Lada merupakan bumbu yang khas. Tujuan

penambahan lada pada bahan pangan adalah sebagai pemberi aroma

sedap, dan menambah kelezatan, serta memperpanjang daya awet

pada makanan (Anonim, 2011).

5. Es atau air es

Bahan penting lainnya dalam pembuatan bakso adalah es atau

air es. Es yang digunakan sebaiknya berupa es batu. Bahan ini

berfungsi membantu pembentukan adonan dan membantu

memperbaiki tekstur bakso. Penggunaan es berfungsi meningkatkan

air ke dalam adonan kering selama pembentukan adonan maupun

selama perebusan. Dengan adanya es, suhu dapat dipertahankan

tetap rendah sehingga protein daging tidak terdenaturasi akibat gerakan

mesin penggiling dan ekstraksi protein berjalan dengan baik. Untuk itu,

dalam pembuatan adonan bakso, dapat ditambahkan es sebanyak 15-

20% atau bahkan 30% dari berat daging (Wibowo,1999).

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitan ini dilaksanakan pada bulan oktober 2011 sampai

Maret 2012 diLaboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia

Analisa dan Pengawasan Mutu Pangan, Program Studi Ilmu dan

Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin dan diLaboratorium Nutrisi dan Makanan

Ternak, Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin, Makassar.

B.Alat dan Bahan

Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah baskom

plastik, kompor gas, panci, pisau, sendok , mesin penggiling, saringan

tepung, timbangan analitik. blender, baskom plastik, kompor, sendok,

dan panci, labu ukur 100 ml, alat titrasi, tabung reaksi, pipet, kertas

saring, cawan, oven desikator.

Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji

nangka 4 kg, ikan tuna, bawang merah, bawang putih, garam dan es

batu, merica, daun seledri, kemiri, aquadest, campuran selenium, H2BO3

2%, NaOH 3%, HCl, Kloroform, pelarut lemak, larutan indicator.

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

C. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan tepung biji nangka

Nangka masak dikupas ambil bijinya dilakukan pencucian

perebusan selama 30 menit, dikupas kulit arinya, diiris tipis – tipis

dilakukan pengeringan di alat pengering oven untuk menghilangkan

kadar airnya kemudian dilakukan penghalusan dimesin penggilingan

tepung biji nangka.

2. Pembuatan Bakso ikan

Bahan baku ikan segar dilakukan pemisahan daging dari tulang -

tulang dan durinya dengan cara menyayat memanjang pada bagian

punggung hingga terbelah, bagian dagingnya dikerok menggunakan

sendok dibersihkan hancuran daging dari komponen - komponen yang

tidak dikehendaki, (kulit, duri, tulang) direndam hancuran daging ikan

dengan air es selama 15 menit, dilakukan pengepresan atau pemerasan

dengan menggunakan kain kasa, dilumatkan daging ikan dengan cara

diblender, dihaluskan bumbu- bumbu dan dicampur kedalam daging

lumat sambil diuleni dan dimasukkan tepung biji nangka,bawang merah,

bawang putih, merica, dan garam kemudian diaduk adonan sampai

homogen dan tidak lengket di tangan, dilakukan pencetakan yaitu

dengan membuat bola - bola kecil dipanaskan air sampai mendidih

biarkan sampai 20 menit, direbus bakso dalam air mendidih sampai

mengapung sebagai tanda sudah matang diangkat dan ditiriskan.

D. Perlakuan Penelitian

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Adapun formulasi penggunaan tepung biji nangka, ikan tuna dan

bahan rempah – rempah dengan verible tetap 0,5% bawang merah +

0,5% bawang putih + 0,5% merica + 1,5% garam, pada pembuatan

bakso ikan dengan tepung biji nangka dan terdapat 3 perlakuan yaitu :

Perlakuan A1 : 16% tepung biji nangka + 81% ikan tuna

Perlakuan A2 : 25% tepung biji nangka + 72% ikan tuna

Perlakuan A3 : 12% tepung biji nangka + 85% ikan tuna

E. Parameter Pengamatan

Parameter pengamatan pada penelitian ini yaitu uji organoleptik,

analisa kadar protein ( metode kjedahl ), analisa kadar Lemak ( metode

soxhlet ), analisa kadar air ( metode pengeringan di oven ), analisa kadar

abu ( metode pengabuan ), analisa Karbohidrat.

1. Uji organoleptik ( Rampengan dkk, 1985 )

Uji organoleptik yang dilakukan meliputi warna, aroma, dan tekstur

dan rasa dari masing – masing perlakuan. Metode pengujian yang

digunakan adalah metode hedonik (uji kesukaan) dengan parameter

terhadap warna, aroma, rasa, kekenyalan dan kenampakkan dengan

skala penilaian 1-5 yaitu (1) sangat tidak suka (2) tidak suka (3) agak suka

(4) suka (5) sangat suka.

2. Analisis Proksimat

1. Uji Protein ( Sudarmaji dkk, 1996 )

Ditentukan dengan metode kjedahl menggunakan destruksi

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Gerhardt Kjeldaterm. Prosedur kerja sebagai berikut:

1. Bahan ditimbang sebanyak 0,5 gram kemudian dimasukkan

kedalam labu kjedahl 100 ml

2. Ditambahkan kurang lebih 1 gram campuran selenium dan 10 ml

H2SO4 pekat kemudian dihomogenkan

3. Didestruksi dalam lemari asam sampai jernih. Bahan dibiarkan

dingin,kemudian dibuang kedalam labu ukur 100 ml sambil dibilas

dengan aquadest

4. Dibiarkan dingin kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda

tera. Disiapkan penampung yang terdiri dari 10 ml HBO3 2%

tambah 4 tetes larutan indikator dalam Erlenmeyer 100 ml.

5. Dipipet 5 ml NaOH 30% dan 100 ml aquadest, di suling hingga

volume penampung menjadi kurang lebih 50 ml.dibilas ujung

penyuling dengan aquadest kemudian ditampung bersama isinya.

6. Dititrasi dengan larutan HCL atau H2BO4 0,02 N, perhitungan

kadar protein dilakukan sebagai berikut:

% kadar protei n=V 1x Normalitas H 2SO 4 x 6,25 x pgram contoh

x100 %

keterangan :

V1= volume titrasi contoh

N = Normalitas larutan HCL atau

H2SO4 0,02 N

P = faktor pengenceran 100/5

2. Uji Lemak (Sudarmaji dkk, 1996 )

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Kadar lemak ditentukan dengan metode soxhlet. Prosedur kerja

penentuan kadar lemak sebagai berikut:

1. Timbang dengan teliti 1 gram sampel,lalu dimasukkan kedalam

tabung reaksi berskala 10 ml, ditambahkan kloroform mendekati

skala.

2. Kemudian ditutup rapat, dikocok dan dibiarkan semalam, himpitkan

dengan tanda skala 10 ml dengan pelarut lemak yang sama dengan

memakai pipet, lalu dikocok hingga homogen kemudian disaring

dengan kertas saring kedalam tabung reaksi.

3. Dipipet 5 cc ke dalam cawan yang telah ketahui beratnya( a gram)

lalu di ovenkan suhu 1000C selama 3 jam.

4. Dimasukkan ke dalam desikator selama 30 menit, kemudian

ditimbang (bgram).

5. Dihitung kadar lemak kasar dengan rumus sebagai berikut:

% kadar lemak= px (b−a )gramcontoh

x100 %

Dimana P=Pengenceran= 10/5=2

3. Uji Kadar Air ( Sudarmaji dkk, 1996 )

Pengukuran kadar air sampel dilakukan dengan proses

pengeringan. Prosedur kerja pengukuran kadar air sebagai berikut

1. Cawan kosong dan tutupnya dikeringkan dalam oven selama 15

menit.

2. Ditimbang dengan cepat kurang lebih 2 gr sampel yang sudah

dihomogenkan dalam cawan.

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

3. Dimasukkan dalam cawan kemudian dimasukkan oven selama 3

jam.

4. Cawan didinginkan 3-5 menit. Setelah dingin bahan ditimbang

kembali.

5. Bahan dikeringkan kembali ke dalam oven 30 menit sampai di

peroleh berat yang tetap.

6. Bahan didinginkan kemudian ditimbang sampai diperoleh berat

yang tetap.

7. Dihitung kadar air dengan rumus

% kadar air=berat awal−awal akhirberat awal

x100 %

4. Uji Kadar Abu ( Sudarmaji dkk, 1996 )

1. Cawan pengabuan dibakar dalam tanur kemudian didinginkan 3-5

menit lalu ditimbang.

2. Ditimbang dengan cepat kurang lebih 2 g sampel yang sudah

dihomogenkan dalam cawan.

3. Dimasukkan dalam cawan petri pengabuan kemudian dimasukkan

ke dalam tanur dan dibakar sampai didapat abu- abu atau sampai

beratnya tetap.

4. Bahan didinginkan kemudian ditimbang.

5. Dihitung kadar abunya dengan rumus :

% kadar abu=berat abu(gr )berat sampel

x100 %

5. Uji karbohidrat ( Sudarmaji dkk, 1996)

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Kandungan karbohidrat dihitung secara perbedaan antara

jumlah kandungan air, protein lemak dan abu dengan 100. Rumus %

karbohidrat (g/100g) = 100 - (protein + lemak + abu + air )

F. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dengan

melakukan tiga kali ulangan.

IV . HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian pembuatan bakso ikan tepung biji nangka yang

dilakukan terbagi dalam 2 tahap, yaitu pada tahap I dilakukan uji organoleptik

untuk mencari perlakuan terbaik bakso ikan tepung biji nangka dengan

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

menggunakan tiga perlakuan dan pada tahap II dilakukan uji proksimat

yaitu analisa protein, analisa lemak, analisa kadar air, analisa kadar abu dan

analisa karbohidrat terhadap perlakuan yang terbaik dari hasil uji

organoleptik pada penggunaan 12% tepung biji nangka + 85% ikan tuna

terhadap 10 panelis dimana terdapat tiga perlakuan yang berbeda yang

disajikan dalam bentuk bakso.

A.Uji Organoleptik

1. Warna

Warna bakso ikan tepung biji nangka dapat dilihat setelah proses

pemasakan selama 30 menit. Hasil uji organoleptik warna bakso ikan tepung

biji nangka setelah pemasakan dapat dilihat pada Gambar 03. Warna bakso

ikan tepung biji nangka pada perlakuan dengan penggunaan 16% tepung

biji nangka + 81% ikan tuna dan penggunaan 25% tepung biji nangka +

72% ikan tuna serta penggunaan 12% tepung biji nangka + 85% ikan tuna,

panelis memberikan skor yang tinggi yaitu berkisaran 3,7- 3,8% yang artinya

disukai panelis.

16 : 81 25 : 72 12 : 853.65

3.7

3.75

3.83.7 3.7

3.8

Perbandingan Ikan Tuna (%) Dengan Tepung Biji Nangka (%)

War

na (S

kor)

Gambar 03. Pengaruh Perbandingan Ikan Tuna dan Tepung Biji Nangka Terhadap Warna Produk Bakso

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Proses pemasakan mempengaruhi warna bakso ikan tepung biji

nangka karena pada saat pemanasan tersebut terjadi reaksi - reaksi

Maillard. Penggunaan tepung biji nangka dan ikan tuna mempengaruhi

warna bakso ikan tepung biji nangka. Tepung biji nangka mengandung

protein sebagai sumber asam amino yang akan bereaksi dengan gula

pereduksi pada saat pemasakan sehingga menghasilkan warna kurang

terang pada bakso ikan tepung biji nangka. Hal ini didukung oleh

pernyataan ( Schwedt, 2005) bahwa reaksi Maillard yang terjadi antara gula

reduksi dengan asam. Warna bakso ikan tepung biji nangka tidak seperti

warna bakso ikan pada umumnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan

(Sunarlim,1992) bahwa penggunaan ikan yang berwarna putih dan tepung

tapioka akan mempengaruhi warna dari bakso ikan yang dihasilkan.

2. Aroma

Aroma suatu produk makanan menentukan kualitas dan tingkat

penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Aroma produk bakso ikan

tepung biji nangka di dipengaruhi oleh penambahan bahan tambahan

seperti merica, bawang merah, bawang putih dan garam. Hasil uji

organoleptik aroma bakso ikan tepung biji nangka setelah pemasakan

dapat dilihat pada Gambar 04. Respon panelis terhadap aroma bakso ikan

tepung biji nangka menunjukkan nilai yang berkisar antara 3,3%-3,8%

yang artinya disukai panelis.

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

16 : 81 25 : 75 12 : 853

3.23.43.63.8

3.3

3.6

3.8

Perbandingan Ikan Tuna (%) Dengan Tepung Biji Nangka (%)

Arom

a( S

kor)

Gambar 04. Pengaruh Perbandingan Ikan Tuna dan Tepung Biji Nangka Terhadap Aroma Produk Bakso

Kesukaan panelis terhadap aroma bakso ikan tepung biji nangka ini

disebabkan karena penggunaan tepung biji nangka dan ikan tuna yang

mengandung protein yang tinggi. Selain itu penambahan bahan tambahan

seperti merica, bawang merah, bawang putih dan garam. Pada saat

pemasakan terjadi reaksi antara gula pereduksi dengan asam amino yang

berasal dari protein yang terkandung dalam tepung biji nangka dan ikan

tuna serta bahan tambahan lainnya sehingga terbentuk aroma, sehingga

dapat meningkatkan aroma bakso ikan tepung biji nangka. Pernyataan

tersebut didukung oleh ( Schwedt, 2005) bahwa reaksi pembentukan

aroma yang terjadi antara gula reduksi dengan asam amino disebut dengan

reaksi Maillard. Reaksi tersebut dapat menghasilkan perubahan warna dan

aroma dan merupakan indikator untuk suatu proses pemanasan bahan

pangan.

3. Rasa

Rasa produk bakso ikan tepung biji nangka ditentukan dari hasil uji

organoleptik terhadap panelis.Uji rasa bakso ikan tepung biji nangka ini

melibatkan panca indera lidah, sehingga dapat diketahui tingkat kesukaan

konsumen terhadap rasa produk bakso ikan tepung biji nangka. Hasil uji

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

organoleptik terhadap rasa bakso ikan tepung biji nangka dapat dilihat pada

Gambar 05 menunjukkan bahwa penilaian panelis terhadap rasa bakso ikan

tepung biji nangka berkisar antara 3,2%-3,6%. Masing-masing perlakuan

disukai oleh panelis.

16 : 81 25:75 12:853

3.2

3.4

3.63.5

3.2

3.6

Perbandingan Ikan Tuna (%) Dengan Tepung Biji Nangka (%)

Rasa

( Sk

or)

Gambar 05. Pengaruh Perbandingan Ikan Tuna dan Tepung Biji Nangka Terhadap Rasa Produk Bakso.

Kesukaan panelis terhada rasa bakso ikan tepung biji nangka

sangat dipengaruhi oleh penambahan bahan tambahan seperti merica,

bawang merah, bawang putih dan garam. sehingga disukai panelis. Hal ini

sesuai dengan pernyataan (Anonim, 2011) bahwa garam berfungsi sebagai

bumbu penambah cita rasa dan juga dapat mengawetkan berbagai jenis

makanan pangan lainnya. Garam dapat menghambat aktivitas mikroba –

mikroba pembusuk yang dapat mengkontaminasi bahan - bahan

makanan Selain itu, pendapat yang sama juga didukung oleh ( Winarno,

2004) bahwa garam (natrium klorida) merupakan suatu zat asam basa yang

digunakan dalam berbagai makanan sebagai pemberi rasa asin.

4. Kekenyalan

Kelayakan suatu produk bakso selain dari segi rasa, warna dan aroma

dapat ditentukan juga oleh kekenyalan produk tersebut. Pada produk

makanan seperti bakso umumnya teksturnya kenyal. Hasil uji kekenyalan

bakso ikan tepung biji nangka dapat dilihat pada Gambar 06 yang

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan 16% tepung biji nangka +

81% ikan tuna memperoleh skor 2%, perlakuan penggunaan 25%

tepung biji nangka + 72% ikan tuna memperoleh skor 2% dan pada

perlakuan dengan penggunaan 12% tepung biji nangka + 85% ikan tuna

memperoleh skor 2,6% yang masing - masing tidak disukai oleh panelis.

16:81 25 :75 12:850

0.51

1.52

2.52 2

2.5

Perbandingan Ikan Tuna (%) Dengan Tepung Biji Nangka (%

Keke

nyal

an (

Skor

)

Gambar 06. Pengaruh Perbandingan Ikan Tuna dan Tepung Biji Nangka Terhadap Kekenyalan Produk Bakso.

Uji kekenyalan menunjukkan bahwa panelis tidak menyukai bakso ikan

tepung biji nangka dengan skor 2% dan 2,5%. Hal ini dikarenakan tidak adanya

penggunaan tepung tapioka yang mengandung amilopektin lebih banyak

sehingga dapat memberikan kekenyalan pada bakso ikan tepung biji nangka.

Amilopektin berfungsi memberikan sifat renyah dan garing pada bakso. Hal ini

sesuai pendapat (Djafar dkk, 2000) bahwa dengan penambahan tapioka ini maka

produk makanan akan mempunyai keunggulan kualitas baik kenampakan secara

fisik, tekstur, rasa, warna, tingkat kegurihan, zat gizi ataupun proses pengolahan

yang lebih, mudah dan cepat.

5. Kenampakkan

Kenampakkan produk bakso ikan tepung biji nangka

ditentukan dari faktor pengolahan. Hasil uji organoleptik terhadap

kenampakkan bakso ikan tepung biji nangka dapat dilihat pada Gambar 07

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

menunjukkan bahwa penilaian panelis terhadap kenampakkan perlakuan

dengan penggunaan ikan tuna 85% + tepung biji nangka 12% disukai oleh

panelis daripada perlakuan dengan penggunaan ikan tuna 81% + tepung

biji nangka 16% dan perlakuan yang menggunakan ikan tuna 72% + tepung

biji nangka 25% tidak disukai oleh panelis.

16 : 81 25 : 75 12 : 850

1

2

3

2.3 2.63

Perbandingan Ikan Tuna (%) Dengan Tepung Biji Nangka (%)

Kena

mpa

kkan

(Sko

r)

Gambar 07. Pengaruh Perbandingan Ikan Tuna dan Tepung Biji Nangka Terhadap Kenampakkan Produk Bakso..

Kenampakkan pada bakso ikan tepung biji nangka dipengaruhi

karena faktor pengolahan pembentukan adonan yang tidak seragam. Faktor

pengolahan sangat memberi respon terhadap produk akhir dari bahan

makanan dan penggunaan bahan baku. Hal ini sesuai dengan (Anonim,

2010) bahwa faktor pengolahan dan penggunaan bahan baku yang

berwarna putih serta bahan tambahan akan membantu memberikan

kenampakan pada produk akhir bakso ikan.

B. Analisa Proksimat

Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan terbaik

dari hasil uji organleptik yaitu pada perlakuan A3 dengan penggunaan ikan

tuna 85% + tepung biji nangka 12% yang meliputi analisa pada kadar

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

protein, lemak, air, abu dan karbohidrat. Pada analisa proksimat dilakukan

untuk mengetahui kandungan gizi yang terkandung dalam bakso ikan

tepung biji nangka tersebut. Hasil dari pengujian analisis proksimat bakso

ikan tepung biji nangka disajikan pada Tabel 04.

Tabel 04. Hasil Analisis Bakso Ikan Tepung Biji NangkaNo Komponen Jumlah(%)1 Protein 17.202 Lemak 5.573 Kadar Abu 1.904 Kadar air 69.405 Karbohidrat 5.93

1. Analisis Protein

Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari hasil analisis kadar protein

yang di peroleh sebanyak 17,2%. Hal ini di pengaruhi oleh perbedaan

kadar protein pada produk konsentrat protein ikan yang dihasilkan juga

sangat dipengaruhi oleh kadar air konsentrat protein ikan semakin tinggi

kadar air maka semakin rendah kadar proteinnya. Hal ini Sesuai dengan

pendapat (Buckle et al, 1987) bahwa kadar protein ikan dipengaruhi oleh

kadar air dan kadar lemak, dimana terdapat hubungan terbalik antara

protein dan kadar air pada bagian yang dapat dimakan. Semakin tinggi

kadar protein maka akan semakin rendah kadar airnya.

2. Analisis Lemak

Hasil analisis kadar lemak yang di peroleh sebanyak 5,57%. Hal ini

dipengaruhi oleh jumlah kandungan lemak dan air yang terdapat pada ikan

tuna yang mengandung lemak dan air yang banyak sehingga dapat

mempengaruhi jumlah lemak pada bakso ikan. Hal ini sesuai pernyataan

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

( Buckle et al, 1987) bahwa kadar lemak dipengaruhi oleh lemak yang ada

pada ikan yang digunakan yaitu ikan tuna yang memiliki kandungan air

yang tinggi.

3. Analisis Kadar Abu

Analisa kadar abu dilakukan untuk mengetahui kandungan mineral

anorganik pada bakso ikan tepung biji nangka dalam bentuk abu setelah

dilakukan proses pembakaran ditanur dengan suhu 7050C. Nilai kadar abu

yang diperoleh sebanyak 1,9%. Sesuai standar kadar abu bakso ikan tidak

boleh lebih dari 3%. Hal ini didukung Sudarmadji et. al. (1989) abu adalah

zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik penentuan kadar

abu berhubungan erat dengan kandungan mineral yang terdapat dalam

suatu bahan, kemurnian serta kebersihan suatu bahan yang dihasilkan.

Semakin tinggi kadar abu maka bakso tersebut kurang bersih dalam

pengolahannya, yaitu pada saat pemisahan daging dari kulit ada sebagian

kulit yang ikut menjadi bakso.

4. Analisis Kadar Air

Hasil analisis kadar air yang diperoleh sebanyak 69,4%.

Berdasarkan kriteria mutu kadar air bakso ikan maksimal 75,06%. Bakso

yang diujikan telah memenuhi syarat mutu bakso ikan. Hal ini didukung

pernyataan (Buckle et al, 1987) bahwa kadar air dipengaruhi oleh air yang

ada pada ikan yang digunakan yaitu ikan tuna yang memiliki kandungan

air yang tinggi. Pada umumnya, daging ikan yang berwarna merah

mempunyai kadar protein yang rendah, tetapi kadar airnya lebih tinggi

dibandingkan dengan daging ikan yang berwarna putih mempunyai kadar

protein tinggi dan kadar airnya rendah.

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

5. Analisis Karbohidrat

Nilai kadar karbohidrat pada bakso ikan tepung biji nangka

merupakan jumlah perhitungan biasa yang dilakukan dengan menghitung

secara keseluruhan antara kadar protein, kadar lemak, kadar air dan

kadar abu. Hasil analisis karbohidrat diperoleh 5,93%. Hal ini sesuai

pernyataan ( Winarno, 2004) bahwa perhitungan kadar karbohidrat

suatu bahan pangan dapat dihitung secara perbedaan antara jumlah

kandungan air, protein, lemak dan abu dengan rumus karbohidrat yaitu

100 - ( protein + lemak + abu + air ).

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

A. Kesimpulan

1. Dari hasil uji organoleptik bakso ikan dengan tepung biji nangka

perlakuan yang terbaik yaitu perlakuan A3 dengan penggunaan ikan

tuna 85% + tepung biji nangka 12%.

2. Hasil analisis proksimat bakso ikan tepung biji nangka yaitu kadar

protein sebanyak 17,2%, kadar lemak sebanyak 5,57%, kadar abu

sebanyak 1,9%, kadar air 69,4% dan karbohidrat sebanyak 5,93%.

B. Saran

Untuk penelitian selanjutnya dilakukan penelitian masa

simpan tepung biji nangka dan bakso ikan tepung biji nangka.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007. Pemanfaafan Biji Nangka http:// pemanfaatan biji

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

nangka menjadi cipida Diakses tanggal 15 oktober 2011.

Makassar

Anonim, 2009. Komposisi gizi nangka.http://detail.asp.nangka.html. Diakses tanggal 15 oktober 2011. Makassar.

Anonim,2011. Bahan Tambahan http://bahan tambahan html Diakses tanggal 15 oktober 2011. Makassar.

Afrianto, Eddy dan Evi Livianty, 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

[AOAC] Association of Official Analytical Chemists. 1995. Official methods of analysis of the Association of Analytical Chemist. Virginia USA : Association of Official Analytical Chemist, Inc.

Andayani, R. 1999. Standardisasi mutu bakso sapi berdasarkan kesukaan konsumen (Studi kasus bakso di Wilayah DKI Jakarta). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Arna Diah.2011 .Pemanfaatan Biji Nangka Pada Pembuatan Bakso Universitas Negeri Surabaya.

Bakar A, Usmiati S. 2007. Teknologi Pengolahan Daging. Bogor : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.

Buckle, K.A., R.A. Edwards., G.H. Fleet and m. Wootton, 1987. Food Science. Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono dalam Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

De Man, John M. 1997. Kimia Makanan. Diterjemahkan oleh Kosasih

Djafar, Titek. F, Siiti Rahayu dan Rob Mudjisihono. 2000. Teknologi Pengolahan Sagu. Kanisius, Yogyakarta.

Fellows, P. J. 1992. Food Processing Technology. Ellis Horwood, New York. Padmawinata. Penerbit ITB. Bandung.

Hadiwiyoto, S. 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Liberty. Yogyakarta.

Ishak,Elly dan Sarinah Abdullah 1985. Ilmu dan Teknologi Pangan. Badan kerjasam Antar Perguruan Tinggi Neger Indonesia Bagian Timur, Ujung Pandang.

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta,Universitas Indonesia Press.

Kamal, M. 1998. Nutrisi Ternak I. Rangkuman. Lab. Makanan Ternak, jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, UGM. Yogyakarta.

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Pandisurya, C. 1983. Pengaruh jenis daging dan penambahan tepung terhadap mutu bakso. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rose koffi Nevry, Marina Kousemon, Firmin Abou. 2007. Chemical and Organoleptic Properties of Attoukpou  Made from Two Cassava (Manihot esculenta  Crantz) Varieties, Nonoua and IAC. Journal of FoodTechonology 5(4) 300-304 ; 2007.

Rampengan, V.J. Pontoh dan D.T. Sembel.1985.Dasar-dasar Pengawasn Mutu Pangan.Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur, Ujung Pandang

Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi, 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty Yogyakarta Bekerjasama dengan Pusat Antar Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Sudarmadji, Slamet. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian Yogyakarta: UGM Press.

Suharto, 1991 Teknologi Pengawetan Pangan. Rineka Cipta, Jakarta.

Sunarlim, R. 1992. Karakteristik mutu bakso daging sapi dan pengaruh penambahan natrium klorida dan natrium tripolifosfat terhadap perbaikan mutu. Disertasi. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Soekarto, S. T. 1995. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bharata Karya Aksara, Jakarta.

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Schwedt, G. 2005. Taschenatlas der Lebensmittelchemie. WILEY-VECH Verlag, Weinheim.

Wibowo S. 1999. Budidaya Bawang Putih, Merah dan Bombay. Jakarta : PT Penebar Swadaya.

_________. 2006. Pembuatan Bakso Ikan dan Bakso Daging. Jakarta : PT Penebar Swadaya.

Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno, 2002. Ilmu Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno, F.G., 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Winarno FG, Rahayu TS. 1994. Bahan Tambahan untuk Makanan dan Kontaminan. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

LAMPIRAN

Lampiran 01. Hasil Uji Organoleptik ( Uji Kesukaan )

PanelisA1 A2 A3

w A R K KK w A R K KK w A R K KK1 5 4 4 2 2 5 4 3 2 2 5 4 3 2 32 4 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 43 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 34 3 3 4 1 3 3 3 4 1 3 4 3 4 1 2

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

5 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2 36 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 4 3 2 37 4 4 2 2 3 4 4 3 1 3 4 4 3 2 38 4 3 4 2 2 4 3 3 2 3 4 4 4 2 39 4 3 4 3 2 4 5 5 3 2 4 3 4 4 310 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3

Total 37 33 35 23 23 38 36 32 20 26 37 38 36 25 30

Rata - rata 3.7 3.3 3.5 2 2.3 3.7 3.6 3.2 22.6 3.8 3.8 3.6 2.5 3.0

Keterangan :

1. Sangat tidak suka

2. Tidak suka

3. Agak suka

4. Suka

5. Sangat suka

Lampiran 02. Hasil Perhitungan Analisa Bakso Ikan Tepung Biji Nangka No Analisa U1 U2 U3 TOTAL RERATA1 KADAR AIR 71.79 67.76 68.65 208.2 69.402 LEMAK 4.32 7.01 5.38 16.71 5.573 ABU 1.92 2.13 1.65 5.7 1.904 PROTEIN 16.73 16.47 18.41 51.61 17.205 KARBOHIDRAT 5.25 6.63 5.91 17.79 5.93

Keterangan :

STANDAR NASIONAL INDONESIA BAKSO IKANSNI 01-3819-1995

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

KADAR AIR

KADAR LEMAK

KADAR ABU

KADAR PROTEIN KADAR KARBOHIDRAT

73.90% 0.50% 1.85% 9.70% 14.05%

Lampira Gambar 03. Adonan Bakso ikan tepung Biji Nangka

A. Tepung Biji Nangka

B. Adonan Bakso

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

C. Bakso ikan tepung biji nangka

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2007... · Web view SEMINAR HASIL PENELITIAN - Universitas …Analisa proksimat dilakukan dengan mengambil perlakuan

Recommended