+ All Categories
Home > Documents > A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web...

A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web...

Date post: 24-Apr-2018
Category:
Upload: nguyentram
View: 230 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
41
PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Semarang) Oleh : Ardiani Ika S Fakultas Ekonomi Universitas Semarang ABSTRACT Framework of this research plan is based on considerations of motivation attitude of professionalism among auditors with the leadership of the CAC. In an audit process conducted by the firm will set up a team consisting of men and women, in decision- making process usually occurs a few conflicts between men and women. This is similar to research conducted by Rahmawati and Setyaningtyas in 2004. An auditor in performing its duties in making audit judgments are influenced by many factors, both technical and non technical. Behavioral aspects of individuals, as one of many factors that affect the making of audit judgments By now receiving more and more attention from accounting practitioners or from academics. In addition, this study is a replication of research conducted by Hartanto and Kusuma (2000), which examines the effect of obedience pressure on audit judgments. Of the few existing references such as research conducted Jamilah et al, Rahmawati, Zulaikah and other most talked about gender, compliance and audit judgments pressure. This study also provides extensions to the techniques of analysis using different test average. Analysis techniques to examine differences in judgments made by auditors viewed from the perspective of gender. In addition, this study wanted to test the influence of gender, compliance pressures and task complexity on audit judgments. Thus, the hypothesis was 1
Transcript
Page 1: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Semarang)Oleh :

Ardiani Ika SFakultas Ekonomi Universitas Semarang

ABSTRACT

Framework of this research plan is based on considerations of motivation attitude of professionalism among auditors with the leadership of the CAC. In an audit process conducted by the firm will set up a team consisting of men and women, in decision-making process usually occurs a few conflicts between men and women. This is similar to research conducted by Rahmawati and Setyaningtyas in 2004. An auditor in performing its duties in making audit judgments are influenced by many factors, both technical and non technical. Behavioral aspects of individuals, as one of many factors that affect the making of audit judgments By now receiving more and more attention from accounting practitioners or from academics.

In addition, this study is a replication of research conducted by Hartanto and Kusuma (2000), which examines the effect of obedience pressure on audit judgments. Of the few existing references such as research conducted Jamilah et al, Rahmawati, Zulaikah and other most talked about gender, compliance and audit judgments pressure. This study also provides extensions to the techniques of analysis using different test average. Analysis techniques to examine differences in judgments made by auditors viewed from the perspective of gender.

In addition, this study wanted to test the influence of gender, compliance pressures and task complexity on audit judgments. Thus, the hypothesis was first proposed) gender did not influence audit judgments 2) pressures affect compliance audit judgments 3) the complexity of the task affect audit judgments. Unit analysis of this study is the auditors who work pad KAP in Semarang, senior and junior level auditor who was taken by a random sampling. After doing the questionnaire, the sample chosen for analysis as much as 41 people. Recommended to other researchers to take a different approach from what I have done, namely by taking the variables: gender, audit experience, pengabdian to the professionalism, responsibility, self-reliance. Given this continued research is expected to issue about auditors will audit judgments obtained in a more comprehensive solution.

PENDAHULUAN

Menurut Jamilah et al (2007), gender diduga menjadi salah satu faktor

level individual yang turut mempengaruhi audit judgment seiring dengan

1

Page 2: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

terjadinya perubahan pada kompleksitas tugas dan pengaruh tingkat kepatuhan

terhadap etika. Temuan riset literatur psikologis kognitif dan pemasaran juga

menyebutkan bahwa wanita juga menyebutkan bahwa wanita diduga lebih efisien

dan efektif dalam memproses informasi saat adanya kompleksitas tugas dalam

mengambil keputusan dibandingkan dengan pria. Rugger dan King (1992) dalam

Jamilah et al (2007) menyatakan wanita umumnya memiliki tingkat pertimbangan

moral yang lebih tinggi dibandingkan pria. Gilligan (1982) dalam Jamilah et al

(2007). menyatakan pengaruh gender terhadap perbedaan persepsi etika terjadi

pada saat proses pengambilan keputusan. Namun demikian gender terhadap

pemprosesan informasi dan judgment belum banyak teruji dalam konteks

penugasan audit atau penugasan sebagai auditor

Isu mengenai gender dalam pengambilan keputusan kini banyak

diperbincangkan dan juga diperdebatkan dalam masalah mengenai gender pada

lingkungan kerja. Di Indonesia, walaupun kajian yang komprehensif belum

banyak dilakukan namun tuntutan mengenai hai ini perlu diperlukan dan menjadi

Pertanyaannya adalah mengapa kajian mengenai gender menjadi begitu penting?

Jawabnya adalah tidak lepas dari adanya indikasi meningkatnya keterlibatan

wanita, khususnya pada suatu organisasi (Djuari dan Titik, 2005).

Pandangan terhadap gender sering kali dihubungkan dengan sifat positif

dan negatif. Pria dipandang memiliki sifat kuat dan keras, yang memiliki konotasi

positif, sedangkan wanita dipandang memiliki sifat yang lemah lembut, yang

dipandang negatif di lingkungan pekerjaan, dalam perkembangan selanjutnya

2

Page 3: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

diperoleh bukti bahwa sifat-sifat wanita memiliki kelebihan dibandingkan sifat

pria (Hartanto dan Kusuma, 2000).

Penelitian mengenai audit judgment penting bagi Kantor Akuntan Publik

(KAP) dan auditor agar mereka menjadi lebih baik lagi dalam mengambil audit

judgment yang tidak bertentangan dengan standar profesional dan juga

memberikan tambahan gambaran tentang dinamika-dinamika yang terjadi di

dalam Kantor Akuntan Publik (KAP) khususnya auditor dalam membuat audit

judgment bagi akademi dan masyarakat umum memberikan kontribusi dalam

menambah pengetahuan dibidang akuntansi keperilakuan dan auditing untuk

menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini merupakan replikasi

dari penelitian yang dilakukan oleh Hartanto dan kusuma (2000) yang meneliti

tentang analisis pengaruh tekanan ketaatan terhadap judgment auditor. Penelitian

ini memiliki perbedaan dengan penelitian tersebut yaitu penelitian yang dilakukan

Hartanto dan kusuma (2000) tidak memasukkan variabel kompleksitas tugas dan

gender, Hartanto dan kusuma (2000) hanya memasukkan variabel tekanan

ketaatan saja. Penelitian ini juga memberikan ekstensi pada teknik analisis uji

beda rata-rata. Teknik analisis tersebut untuk menguji perbedaan judgment yang

dibuat auditor dilihat dari sudut pandang gender, tekanan ketaatan dan

kompleksitas tugas.

Rumusan Masalah

Seorang auditor dalam melakukan tugasnya membuat judgment

dipengaruhi oleh banyak faktor baik bersifat teknis maupun non teknis. Salah

3

Page 4: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

satunya dipengaruhi oleh perilaku yang berbeda antara perilaku individu.

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antar gender, tekanan ketaatan dan

kompleksitas tugas terhadap audit judgment yang diambil oleh auditor?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas tujuan yang

dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris dan menganalisis

tentang perbedaan gender, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas baik secara

parsial maupun secara simultan terhadap audit judgment

TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Gender

Menurut penelitian Mosse (1996), mengartikan tentang gender diartikan

sebagai seperangkat peran yang dimainkan untuk menunjukkan kepada orang lain

bahwa seseorang itu adalah feminim atau maskulin. Penampilan, sikap, sifat,

tanggung jawab dalam keluarga adalah perilaku-perilaku yang akan membentuk

peranan gender.

Dalam penelitian Nugrahaningsih (2005) konsep gender dalam penelitian

ini berdasarkan konsep seks (jenis kelamin). Pengertian jenis kelamin merupakan

kodrat yang ditentukan secara biologis. Pria dan wanita akan menunjukkan

perbedaan dalam perilaku bertindak berdasarkan pada sifat yang dimiliki dan

kodrat yang telah diberikan secara biologis

4

Page 5: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

Menurut Umar (1999) dalam Mutmainah (2007) pengertian gender

diartikan sebagai konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi

perbedaan laki-laki maupun perempuan dilihat dari suatu sudut non biologis, yaitu

dari aspek social, budaya maupun psikologi. Penelitian yang diambil oleh Etty

(2004) dalam Hamzah dan Paramita (2005) mengartikan gender sebagai

pembagian peran serta tanggungjawab, baik laki-laki maupun perempuan, tang

diterapkan secara social maupun kultural.

Tekanan Ketaatan

Tekanan ketaatan atau kepatuhan adalah suatu dimana auditor

mendapatkan tekanan yang tidak sesuai yang datang dari pihak-pihak tertentu,

`baik dari manajer, partner, atasan dan lainnya dan auditor tersebut mau ataupun

tidak mau harus mematuhinya. Bukan hanya dari atasan tekanan yang didapat dari

segi waktu yang mudah ditentukan. Hal ini dapat memberikan tingkatan yang

berpengaruh pada judgment auditor tersebut (Rahmawati dan Setyaningtyas,

2004).

Kata “taat” menurut kamus bahasa Indonesia, “taat” berarti tunduk atau

patuh pada ajaran atau aturan. Jadi dalam hubungannya dalam auditor, ketaatan

adalah suatu kepatuhan untuk melakukan ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan

yang diwajibkan atau diharuskan untuk melaksanakan (Hartanto, 2000).

Kompleksitas Tugas

Kompleksitas tugas dapat didefinisikan sebagai tugas yang kompleks,

tersendiri atas bagian-bagian yang banyak, berbeda-beda dan saling terkait satu

sama lain. Dalam pelaksanaan tugas yang kompleks, auditor yunior sebagai

5

Page 6: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

anggota pada suatu tim audit memerlukan keahlian, kemampuan dan tingkat

kesabaran yang tinggi (Jmilah et al, 2007)

Akuntan secara terus menerus berhadapan dengan dilema etika yang

melibatkan pilihan antara nilai-nilai yang bertentangan. Dalam keadaan ini, klien

bisa mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. Klien bisa

menekan auditor untuk mengambil tindakan yang melanggar tindakan yang

melanggar standar pemeriksaan. Auditor secara umum dianggap termotivasi oleh

etika profesi dan standar pemeriksaan, maka auditor akan berbeda dalam situasi

konflik. Memenuhi tuntutan klien berarti bisa melanggar standar. Namun dengan

tidak memenuhi tuntutan klien bisa mendapatkan sanksi oleh klien berupa

kemungkinan penghentian penugasan. Karena pertimbangan profesional

berdasarkan pada nilai dan keyakinan individu, kesadaran moral memainkan

peranan penting dalam mengambil keputusan akhir. Penelitian sebelumnya

menunjukkan bukti bahwa auditor mendapatkan perintah tidak tepat baik itu dari

atasan maupun dari klien cenderung akan berperilaku menyimpang dari standar

profesional

Audit Judgment

Hogarth (1992) dalam Jamilah et al (2007) mengartikan judgment sebagai

proses kognitif yang merupakan perilaku pemilihan keputusan. Judgment

merupakan suatu proses yang terus menerus untuk bertindak atau tidak bertindak,

penerimaan informasi lebih lanjut. Proses judgment tergantung pada kedatangan

informasi sebagai suatu proses unfolds.

6

Page 7: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

Seorang akuntan (auditor) dalam proses audit memberikan opini dengan

judgment yang didasarkan pada kejadian-kejadian di masa lalu, sekarang dan

dimasa yang akan datang. Seperti yang diungkapkan oleh Rahmawati dan

Setyningtyas (2004), judgment bisa berarti keputusan yang diambil oleh auditor

dalam memeriksa laporan keuangan pada suatu perusahaan atau lembaga tertentu,

melalui pertimbangan-pertimbangan yang tertentu. Gibbin (1984) dalam Jamila et

al, 2007) mengatakan bahwa proses judgment tergantung pada kedatangan

informasi sebagai suatu proses unflog. Sebagai gambaran, auditing memiliki tiga

sumber informasi yang potensial untuk membuat pilihan: (1) teknik manual, (2)

referensi yang lebih detail, (3) teknik keahlian. Berdasarkan proses informasi dari

ketiga sumber tersebut, akuntan mungkin akan melihat sumber yang pertama,

tergantung pada keadaan perlu atau tidaknya diperluas dengan sumber informasi

kedua, atau dengan sumber informasi yang ketiga, tetapi jangan memakai yang

keduanya.

Penelitian Terdahulu

1) Hartanto dan Kusuma (2000) meneliti tentang “Analisis Pengaruh Tekanan

Ketaatan Terhadap Judgment Auditor”. Yang menggunakan objek penelitian

Mahasiswa fakultas ekonomi jurusan akuntansi dari Universitas Gajah Mada,

UNDIP, DAN Universitas Negri Surakarta yang akan di pakai sebagai proksi

auditorpemula. Variabel penelitiannya adalah Tekanan Ketaatan (X),

Judgment auditor (Y) Hasil penelitiannya adalah (1) Intrusksi dari atasan

dalam kantor audit akan memberikan tekanan ketaatan secara signifikan atas

7

Page 8: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

auditor bawahan yang mempengaruhi judgment bawahan meskipun instruksi

tersebut jelasa tidak tepat. (2) Menyatakan bahwa tekanan partner akan lebih

kuat dari pada tekanan manajer, Bahwa menunjukkan tekanan partner tidak

berbeda secara signifikan terhadap tekanan manajer. (3) Adanya pengaruh

autoritarianisme padakelompok perlakuan tekanan manajer dan partner. (4)

Besarnya jarak hirarkis antara atasan dan bawahan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap judgment yang diambil oleh auditor yang memiliki

autoritarian tinggi dan auditor berautoritarian rendah. (5) Adanya pengaruh

gender pada kelompok perlakuan tekanan manajer dan partner

2) Ardi Hamzah dan Paramita (2005) meneliti tentang “Perbedaan Perilaku Etis

dan Tekanan Kerja Perspektif Gender dalam Audit Judgment Laporan

Keuangan Historis dan Kompleksitas Tugas”. Yang menggunakan objek

penelitiannya Akuntan yang bekerja dalam KAP di Surabaya dan pernah

melakukan penugasan audit serta memiliki pengalaman audit minimal selama

dua tahun. Variabel penelitiannya adalah Gender (X), Perilaku etis (Y1),

Tekanan kerja (Y2). Hasil penelitiannya adalah (1) Tidak terdapat perbedaan

tekanan kerja dan perilaku etis secara signifikan diantara responden

perempuan dan laki-laki dalam menyelesaikan tugas yang kompleks untuk

pembuatan judgment atas laporan keuangan historis. (2) Terdapat perbedaan

tekanan kerja dan perilaku etis secara signifikan diantara status pernikahan

responden dalam menyelesaikan tugas yang kompleks untuk pembuatan

judgment atas laporan keuangan historis. (3) Terdapat perbedaan tekanan

kerja dan perilaku etis secara signifikan diantara tingkat pendidikan

8

Page 9: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

responden dalam menyelesaikan tugas yang kompleks untuk pembuatan

judgment atas laporan keuangan historis. (4) Terdapat perbedaan tekanan

kerja dan perilaku etis secara signifikan diantara jabatan responden dalam

menyelesaikan tugas yang kompleks untuk pembuatan judgment atas laporan

keuangan historis. (5) Terdapat perbedaan tekanan kerja dan perilaku etis

secara signifikan diantara pengalaman responden dalam menyelesaikan tugas

yang kompleks untuk pembuatan judgment atas laporan keuangan historis.

3) Putri Nugraningsih (2005) meneliti tentang “Analisis Perbedaan Perilaku Etis

Auditor di KAP dalam Etika Profesi (Study Terhadap Peran Faktor-Faktor

Individual: Locus Of Control, Lama Pengalaman Kerja, Gender dan Equity

Sensitivity)”. Yang menggunakan objek penelitiannya auditor yang bekerja

pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Wilayah Surakarta dan DIY. Variabel

penelitiannya adalah Locus Of Control (X1), Lama Pengalaman Kerja (X2),

Gender (X3), Equity Sensitivity (X4) dan Perilaku Etis (Y). Hasil

penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan

antara auditor internal Locus Of Control dan Auditor Of Control. (2) Terdapat

perbedaan perilaku etis yang signifikan terhadap auditor senior dan auditor

yunior. (3) Terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan terhadap auditor

pria dan auditor wanita. (4) Terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan

terhadap auditor pria dan auditor wanita. (5) Terdapat perbedaan perilaku etis

yang signifikan antara auditor benevolents dan auditor entitleds.

4) Dra. Zulaikha M.Si (2006) meneliti tentang “Pengaruh Interaksi Gender

Kompleksitas Tugas dan Pengalaman Asuditor Terhadap Audit Judgment”.

9

Page 10: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

Yang menggunakan objek penelitiannya mahasiswa lulusan S1 jurusan

akuntansi yang sedang menempuh program Pendidikan Profesi Akuntansi

(PPA). Dan program Magister Sains Akuntansi (MAKSI). Variabel

penelitiannya adalah Gender (X1), Kompleksitas Tugas (X2), Pengalaman

Asuditor (X3), dan Audit Judgment (Y). Hail penelitiannya adalah (1) Isu

gender atau peran ganda perempuan tidak berpengaruh signifikan terhadap

kemampuan kognitifnya dalam pembuatan judgment. (2) Isu gender tidak

berpengaruh signifikan terhadap kemampuan kognitif perempuan dalam

pembuatan judgment, bahkan dalam penugasan audit yang kompleks. (3)

Interaksi gender dan pengalaman sebagai auditor berpengaruh signifikan

terhadap keakuratan audit judgment atas penilaian saldo akun persediaan.

5) Siti Jamilah, Zaenal Farani, dan Grahita Gandrarin (2007), meneliti tentang

“Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap

Audit Judgment” yang menggunakan objek penelitiannya seluruh auditor yang

bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Directory Kantor

Akuntan Publik yang dikeluarkan oleh IAI pada tahun 2003. Variabel

penelitiannya adalah Gender (X1), Tekanan Ketaatan (X2), Kompleksitas

Tugas (X3) dan Audit Judgment (Y). Hasil penelitiannya adalah bahwa gender

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment, tekanan ketaatan

berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment, kompleksitas tugas

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment.

6) Siti Mutmainah (2007) meneliti tentang “Studi Tentang Perbedaan Evaluasi

Etis, Intensi Etis (Ethical Intention) dan Orientas Etis Dilihat Gender dan

10

Page 11: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

Disiplin Ilmu: Potensi Rekruitmen Staf Profesional pada Kantor Akuntan

Publik”. Yang menggunakan objek penelitian mahasiswa yang berasal dari

bidang ilmu akuntansi, hukum dan teknik Informatika dari dua Universitas

besar di Semarang. Variabel penelitiannya adalah evaluasi etis (X1), intensi

etis (X2), orientas etis (X3), gender (Y1) dan disiplin ilmu (Y2). Hasil

penelitiannya adalah (1) Terdapat perbedaan signifikan orientasi etis diantara

responden laki-laki dan perempuan. (2) Tidak ada perbedaan signifikan

interaksi etis diantara responden laki-laki dan perempuan. (3) Tidak ada

perbedaan signifikan evaluasi etis diantara responden laki-laki dan

perempuan. (4) Terdapat perbedaan signifikan orientasi etis diantara

responden yang berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. (5) Terdapat

perbedaan signifikan intensi etis diantara responden yang berasal dari disiplin

ilmu yang berbeda. (6) Terdapat perbedaan signifikan evaluasi etis diantara

responden yang berasal dari disiplin ilmu yang berbeda.

7) Y. Anni Aryani dan Rahmawati (2007) meneliti tentang “Variabel

Pertimbangan Moral Authoritarian dan Gender Memoderai Penaruh Tekanan

Kepatuhan dengan Judgment Auditor”. Yang menggunakan objek penelitian

Mahasiswa akuntasi yang telah menempuh mata kuliah auditing Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Variabel penelitiannya adalah Tekanan Kepatuhan

(X), Judgment auditor (Y) dan Var Moderating, Gender, Pertimbangan Moral,

Authoritarian. Hasil penelitiannya adalah (1) Ketika dibawah tekanan

kepatuhan auditor yang mempunyai pengaruh pertimbangan moral yang

tinggi untuk membuat judgment yang lebih tepat dibandingkan dengan auditor

11

Page 12: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

yang mempunyai pertimbangan moral yang rendah. (2) Auditor dalam tekanan

akan membuat judgment yang kurang tepat dibandingkan dengan auditor

tanpa tekanan (3) Tekanan kepatuhan diatas tingkatannyalebih tinggi tidak

akan mempengaruhi auditor untuk membuat judgment yang kurang tepat

daripada tekanan kepatuhan dari atasan yang tingkatannya lebih rendah. (4)

Ketika di bawah pengaruh tekanan kepatuhan, auditor yang memiliki

Authoritarian tinggi akan membuat judgment yang kurang tepat dibandingkan

dengan auditor yang memiliki Authoritarian rendah (5) Dengan meningkatnya

hirarki sumber pengaruh tekanan, auditor dengan Authoritarian tinggi tidak

akan membuat judgment yang kurang tepat dibandingkan dengan auditor yang

memiliki Authoritarian rendah (6) Dibawah tekanan kepatuhan, auditor pria

membuatjudgment yang kurang tepat dibandingka auditor wanita.

Hubungan Logis Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

Pengaruh gender terhadap judgment yang diambil oleh auditor

Pengambilan keputusan harus didukung oleh informasi yang memadai.

Kaum pria dalam pengolahan informasi tersebut biasanya tidak menggunakan

seluruh informasi yang tersedia sehingga keputusan yang diambil kurang

komprehensif. Lain halnya dengan wanita, mereka dalam mengolah informasi

cenderung lebih teliti dengan menggunakan informasi yang lebih lengkap dan

mengevaluasi kembali informasi tersebut dan tidak gampang menyerah (Meyer

dan Levy, 1986) dalam Jamilah et al (2007). Kaum wanita relatif lebih efisien

dibandingkan kaum pria selagi mendapat akses informasi. Selain itu, kaum wanita

12

Page 13: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

juga memiliki daya ingat yang lebih tajam terhadap suatu informasi baru

dibandingkan kaum pria dan demikian halnya kemampuan dalam mengolah

informasi yang sedikit menjadi lebih tajam. Argumen ini didukung oleh hasil

penelitian dari Giligan (1982), Sweeney dan Robert (1997), Barbeau dan Brabeck

dalam Hartanto (1999), dan Cohen, et al. (1999) dalam Jamilah et al (2007).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Gender berpengaruh signifikan terhadap judgment yang diambil oleh auditor

Pengaruh tekanan ketaatan terhadap judgment yang diambil oleh auditor

Akuntan secara terus menerus berhadapan dengan dilema etika yang

melibatkan pilihan antara nilai-nilai yang bertentangan. Dalam keadaan ini, klien

bisa mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. Klien bisa

menekan auditor untuk mengambil tindakan yang melanggar standar pemeriksaan.

Auditor secara umum dianggap termotivasi oleh etika profesi dan standar

pemeriksaan, maka auditor akan berada dalam situasi konflik. Memenuhi tuntutan

klien berarti melanggar standar. Namun dengan tidak memenuhi tuntutan klien,

bisa mendapatkan sanksi oleh klien berupa kemungkinan penghentian penugasan.

Karena pertimbangan profesional berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu,

kesadaran moral memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan akhir.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa auditor yang mendapatkan

perintah tidak tepat baik itu dari atasan ataupun dari klien cenderung akan

berperilaku menyimpang dari standar profesional (Hartanto, 1999) dalam Jamilah

et al (2007). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

13

Page 14: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

H2 : Tekanan ketaatan berpengaruh signifikan terhadap judgment yang diambil oleh auditor

Pengaruh kompleksitas tugas terhadap judgment yang diambil oleh auditor

Tingkat kesulitan tugas dan struktur tugas merupakan dua aspek penyusun dari

kompleksitas tugas. Tingkat sulitnya tugas selalu dikaitkan dengan banyaknya

informasi tentang tugas tersebut, sementara struktur adalah terkait dengan

kejelasan informasi (information clarity). Menurut Bonner (1994) dalam Jamilah

et al (2007), proses pengolahan informasi terdiri dari tiga tahapan, yaitu: input,

proses, output. Pada tahap input dan proses, kompleksitas tugas meningkat seiring

bertambahnya faktor cues. Terdapat perbedaan antara pengertian banyaknya cues

yang diadakan (number of cues available) dengan banyaknya cues yang terolah

(number of cues processed). Banyaknya cues yang ada, seorang decision maker

harus berusaha melakukan pemilahan terhadap cues-cues tersebut (meliputi upaya

penyeleksian dan pertimbangan-pertimbangan) dan kemudian

mengintegrasikannya ke dalam suatu judgment (pendapat). Keputusan bisa

diberikan segera bila banyak cues yang diamati tidak meninggalkan batas-batas

kemampuan dari seorang decision maker (Chung dan Monroe, 2001) dalam

Jamilah et al (2007). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H3 : Kompleksitas tugas berpengaruh signifikan terhadap judgment yang diambil oleh auditor.

H4 : Gender, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap judgment yang diambil auditor.

14

Page 15: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

Kerangka Pemikiran Teoritis

Profesionalisme seseorang secara umum dipengaruhi oleh aspek-aspek

yang bersifat individual meliputi antara lain: gender, tekanan ketaatan, dan

kompleksitas tugas. Ketiga aspek di atas memiliki peran yang sangat besar

terhadap judgment yang dibuat auditor. Aspek individual memiliki peranan yang

cukup penting dalam mempengaruhi audit judgment, hal ini terjadi karena aspek-

aspek individual mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku

individu. Dengan demikian gender, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas

sebagai dimensi dari aspek individual akan berpengaruh terhadap judgment yang

akan diambil oleh seorang auditor (Jamilah et al, 2007)

Judgment mengacu pada aspek kognitif dalam proses pengambilan

keputusan dan mencerminkan perubahan dalam evaluasi, opini atau sikap

Bazerman dalam Hamzah dan Paramita (2005). Auditor diharapkan memiliki

judgment yang berkualitas untuk memberi keyakinan bahwa penilaian mereka

terhadap laporan keuangan adalah benar. Profesi akuntan adalah sebuah profesi

yang menuntut adanya kemampuan dalam proses informasi (secara kognitif)

dalam menentukan judgment dalam sebuah penugasan audit. Dalam proses

informasi pelaksanaan tugas audit dapat ditemukan berbagai variasi kompleksitas

tugas yang memerlukan pemrosesan informasi oleh kemampuan kognitif

individual Zulaikha (2006), dalam Hamzah dan Paramita (2005). Adanya

perbedaan peran dan tanggungjawab perempuan dan laki-laki dari segi gender

diduga akan membawa perbedaan kinerja pada profesi akuntan publik yang

menuntut adanya kemampuan dalam menentukan judgment dalam sebuah

15

Page 16: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

penugasan audit dimana nantinya dapat ditemukan berbagai kompleksitas tugas

yang memerlukan pemrosesan informasi individual.

Kerangka pemikiran ini didasari oleh motivasi dalam perimbangan sikap

profesionalisme antara auditor dengan pimpinan KAP. Dalam suatu proses

pengauditan yang dilakukan oleh KAP akan dibentuk suatu tim yang terjadi dari

wanita dan laki-laki, dalam proses penentuan keputusan biasanya terjadi konflik

antara pria dan wanita. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahmawati dan Setyaningtyas (2004). Konflik ini terjadi adanya tekanan fisik

maupun tekanan psikologis yang dapat mempengaruhi suatu keputusan. Dengan

adanya potensi konflik yang terjadi ketika auditor berusaha untuk memenuhi

tanggungjawab profesionalnya tetapi di satu sisi lain auditor dituntut pula untuk

memenuhi perintah dari atasan dalam KAP tempat auditor bekerja, pada penelitian

ini akan menguji manakah yang lebih baik antara keputusan yang dibuat oleh pria

maupun wanita.

Gambar 1Kerangka Pemikiran

16

GENDER(X1)

TEKANAN KETAATAN

(X2)

KOMPLEKSITAS TUGAS

(X3)

AUDIT JUDGMENT

(Y)

H1

H2

H3

Page 17: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

METODOLOGI PENELITIAN

Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang berada di Kota

Semarang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Kota Semarang. Jumlah akuntan

publik di Kota Semarang ini tidak diketahui secara pasti sehingga dalam

penelitian ini populasi berdasarkan pada directory IAI tahun 2010, yaitu jumlah

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdapat di Kota Semarang sebanyak 15

Kantor Akuntan Publik (KAP).

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling. purposive sampling adalah metode mengambil sampel

berdasarkan kriteria tertentu yang diterapkan peneliti secara objektif. Kriteria

tersebut sekaligus dapat memberi alasan mengapa suatu penelitian menggunakan

jumlah sampel tertentu. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dengan tujuan

penelitian relatif dapat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh individu, kelompok atau

instansi langsung dari sumbernya (Sholeh, 2005). Data ini tidak tersedia dalam

bentuk file-file. Data ini dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya

disebut responden, yaitu orang yang dijadikan objek penelitian Dalam penelitian

data primer dapat diperoleh secara langsung dengan menyebarkan kuesioner

kepada anggota-anggota di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Semarang.

17

Page 18: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

membagikan daftar pertanyaan (kuesioner) dengan menggunakan daftar

pertanyaan yang bersifat tertutup kepada responden dan responden tinggal

memilih alternatif jawaban yang sudah tersedia. Pengukuran variabel-variabel

menggunakan instrumen dalam bentuk pertanyaan tertutup. Instrumen berjumlah

25 butir pertanyaan yang berhubungan dengan variabel independen dan variabel

dependen yang diteliti, dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert 1 sampai

5. Responden diminta memberikan pendapat pada setiap butir pertanyaan, mulai

dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju sekali

Metode Analisis

1. Analisis Regresi Berganda

Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam

persamaan berikut ini

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana: Y : Audit judgmenta : Nilai intersep (konstanta)b1…b3 : Koefisien arah regresiX1 : GenderX2 : Tekanan ketaatan X3 : Kompleksitas tugase : Error

18

Page 19: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a) Uji Validitas

Validitas adalah tingkat kemampuan skala atau instrumen untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur (Indriantoro dan Bambang, 2002).

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005).

3. Pengujian Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005).

b) Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2005) uji multikolonieritas bertujuan menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(Independen), model regresi sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen.

c) Uji Heteroskedastistas

Uji Heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain (Ghozali, 2005). Pengujian atau tidaknya Heteroskedastistas

19

Page 20: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

dalam penelitian ini adalah dengan cara melihat grafik plot nilai prediksi

variabel dependen dengan residualnya.

d) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t maka

kesalahan periode t-1 (sebelumnya) (Gujarati, 1995).

4. Uji Hipotesis

a) Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t Test)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-

masing variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat).

Pengujian hipotesis ini dengan uji t ini menggunakan tingkat signifikan

sebesar 0.05 (5 persen) dan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k-1)

dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel.

b) Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F Test)

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh bersama-

sama (simultan) variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen.

5. Uji Koefisien Diterminasi (R2)

Menurut Purwanto (2004) koefisien determinasi merupakan kemampuan

variabel X (variabel independen) mempengaruhi variabel Y (variabel dependen).

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa baik sampel

menggunakan data. (R2) mengukur besarnya jumlah reduksi dalam variabel

dependen yang diperoleh dari penggunaan variabel bebas. (R2) mempunyai nilai

antara 0 sampai 1, dengan nilai (R2) yang tinggi berkisar antar 0.7 – 1. (R2) yang

20

Page 21: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

digunakan adalah adjusted (R2) yang merupakan (R2) yang telah disesuaikan.

Adjusted (R2) merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh perubahan suatu

variabel independen ke dalam suatu persamaan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji t

Pengaruh Gender

Pengujian pengaruh gender terhadap audit judgment dari hasil penelitian

menunjukkan arah koefisien negatif dengan signifikansi sebesar 0,242. Dengan

demikian dapat disimpulkan H1 ditolak. Artinya gender tidak berpengaruh

signifikan terhadap audit judgment.

Pengaruh Kompleksitas Tugas

Pengujian pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment dari hasil

penelitian menunjukkan arah koefisien positif dengan signifikansi sebesar 0,009.

Dengan demikian dapat disimpulkan H2 diterima. Artinya kompleksitas tugas

berpengaruh signifikan terhadap audit judgment. Artinya semakin besar

kompleksitas tugas auditor secara signifikan dapat memberikan audit judgment

yang lebih baik.

Pengaruh Tekanan Ketaatan

Pengujian pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment dari hasil

penelitian menunjukkan arah koefisien positif dengan signifikansi sebesar 0,000

sehingga dapat disimpulkan H3 diterima. Artinya tekanan ketaatan berpengaruh

signifikan terhadap audit judgment. Artinya semakin besar tekanan ketaatan

21

Page 22: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

kepada auditor secara signifikan dapat memberikan audit judgment yang lebih

baik.

Hasil Uji F

Hasil pengujian model keseluruhan diperoleh nilai F sebesar 17,583 >

2,860 (F tabel) dengan signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian maka model

pengujian dengan menggunakan variabel gender, kompleksitas tugas dan tekanan

ketaatan dapat menunjukkan sebagai model yang signifikan terhadap audit

judgment.

Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi adjusted R2 dari model regresi diperoleh

sebesar 0,554, yang berarti bahwa 55,4 persen audit judgment dipengaruhi oleh

variabel gender, kompleksitas tugas dan tekanan ketaatan, sebagai sisanya 44,6

persen audit judgment dapat dipengaruhi oleh variabel lain

PENUTUP

Kesimpulan

1. Variabel gender tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit

judgment. Hal ini juga menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan audit judgment yang dimiliki auditor pria dibanding wanita.

2. Kompleksitas tugas berpengaruh signifikan terhadap audit judgement.

Artinya, adanya tugas yang semakin kompleks yang dimiliki auditor akan

meningkatkan audit judgment.

22

Page 23: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

3. Tekanan ketaatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit

judgment. Di dalam tekanan ketaatan juga menjelaskan bahwa adanya tekanan

ketaatan yang semakin besar yang diperoleh auditor akan meningkatkan audit

judgment.

Saran - saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh sebagaimana telah disajikan pada bab-

bab sebelumnya, maka dapat diajukan saran sebagai berikut:

1. Variabel tingkat gender, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas secara

empiris, masih dapat ditingkatkan kontribusinya terhadap peningkatan

kemampuan auditor judgment. Adapun langkah yang ditempuh adalah

dengan mengurangi berbagai bentuk jenis dan intensitas tekanan, sehingga

auditor merasa nyaman untuk mengambil keputusan secara profesional.

Dalam rangka ini, maka operasionalisasinya adalah dengan meningkatkan

intensitas pemahaman auditor terhadap peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Disamping itu masih perlu ditingkatkan intensifikasi

penanaman persamaan nilai-nilai kode etik profesi akuntansi sejak di

bangku kuliah hingga dalam tahap rekrutmen pegawai.

2. Kompleksitas laporan keuangan perusahaan yang akhirnya melekat pada

kompleksitas tugas audit dan ini membutuhkan keahlian dari auditor dalam

membuat judgment audit untuk berbagai tugas auditnya. Ketika tugas

menjadi kompleks auditor cenderung ambigu dalam membuat keputusan

audit, sehingga peran lembaga seperti IAI dan kantor akuntan publik

dalam mendorong auditor mengikuti pelatihan harus terus

23

Page 24: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

berkesinambungan sehingga pemahaman dan keahlian auditor akan

semakin baik.

Keterbatasan Penelitian

Hasil analisis yang dikemukakan dalam penelitian ini mempunyai

beberapa keterbatasan yang sebaiknya menjadikan perhatian bagi penelitian

selanjutnya :

1. Pengukuran audit judgment memiliki keterbatasan dalam hal sumber

informasinya yang dinilai contoh kasus yang seringkali bersifat

pengandaian.

2. Instrumen pengukuran variabel penelitian ini semua menggunakan

instrumen yang diadopsi dari peneliti-peneliti sebelumnya. Sehingga

kemungkinan adanya kelemahan dalam menterjemahkan instrumen yang

menyebabkan terjadinya perubahan arti dan kemungkinan peneliti salah

dalam mempersepsikan maksud yang sebenarnya ingin dicapai.

Agenda Penelitian Yang Akan Datang

Bukti empiris yang ditemukan dari hasil penelitian ini memiliki beberapa

agenda sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya juga berpeluang untuk mengembangkan model

penelitian dengan menambahkan beberapa variabel, misalnya pengalaman

auditor, perilaku etis.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya meluaskan objek penelitian, tidak hanya

satu kota saja tetapi juga dapat menambahkan beberapa kota untuk diteliti

bahkan satu provinsi agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

24

Page 25: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

DAFTAR PUSTAKA

Aryani dan Rahmawati, 2007, Variabel Pertimbangan Moral Authoritarian Dan Gendermemoderasi Pengaruh Tekanan Kepatuhan Dengan Judgment Auditor, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, vol. 6, No. 1: 18-38.

Djuari dan Titik, 2005, Peran Gender dan Penalaran Moral dalam Pengambilan Keputusan Etis di Bidang Manajemen dan Implikasinya: Study Kasus pada Organisasi Nir Laba, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol.4, No 2:129-139.

Fakih, M, 1996. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ghozali, Imam, 2005, Model Persamaan Struktur, Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS Ver. 5.0, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hartanto dan Kusuma, 2000, Analisis Perilaku Tekanan Ketaatan Terhadap Judgment Auditor, Jurnal Akuntansi dan Manajemen STEI YKPN: 1-14.

Hamzah dan Paramita, 2005, Perbedaan Perilaku Etis Dan Tekanan Kerja Perspektif Gender Dalam Audit Judgment Laporan Keuangan Historis Dan Kompleksitas Tugas, Jurnal Ilmiah Akuntansi, 18 – 29.

Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik, 2001, Standar Akuntan Publik, Per 1 Januari 2001, Penerbit Salemba, Empat, Jakarta.

Jamilah, Siti, et. al 2007, Pengaruh Gender , Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment, Simposium Nasional Akuntansi C, AUEP-06: 1-29.

Kuntari, Yeni, 2001, Pengalaman Organisasi Evaluasi Terhadap Kinerja dan Hasil Karir pada Kantor Akuntan Publik: Pengujian Pengaruh Gender, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 16, No. 1, 74-87.

Mosse, C, 1996, Gender Pembangunan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mutmainah, Siti, 2007, Studi Tentang Perbedaan Evaluasi Etis, Intensi Etis (Ethical Intention) Dan Orientas Dilihat Gender Dan Disiplin Ilmu: Potensi Rekruitmen Staf Profesional Pada Kantor Akuntan Publik, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, VOL. 10. No. 1, 43-67.

25

Page 26: A - Home | Repository USMilib.usm.ac.id/sipp/doc/jurnas/gdl-usm--ardianiika-190-4... · Web viewHasil penelitiannya adalah (1) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara

Nugrahaningsih, Putri, 2005, Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor Di Kap Dalam (Etical Internation) Dan Orientas Etis Dilhat Gender Dan Disiplin Ilmu: Potensi Rekruitmen Staf Profesional Pada Kantor Akuntan Publik, Jurnal Riset Akuntan Indonesia, Vol. 10, No. 1, 43-67.

Rahmawati dan Setyaningtyas Honggowati, 2004, Pengaruh Tekanan Kepatuhan, Gender, Authoritarian Dan Pertimbangan Moral Terhadap Judgment Auditor, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 1, No. 1: 42-64.

Sholeh, Achmad Zanbar, 2005, Ilmu Statiska, Pendekatan Teoritis Dan Aplikasi, Penerbit: Rekayasa Sains. Bandung.

Zulaikha, 2006, Pengaruh interaksi gender, kompleksitas tugas, dan pengalaman asuditor terhadap audit judgment. Simposium Naional Akuntansi. Bandung.

26


Recommended