Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 129
PENGARUH PERTUMBUHAN LABA DAN LIKUIDITAS
TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SEKTOR KARET DAN BATUBARA DI
KOTA PADANG
Reno Angraini1), Renil Septiano2)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP
ABSTRAK
This study aims to determine the Effect of Profit Growth and Liquidity on Profit Quality in
2008-2017 (Study of Manufacturing Companies in the Rubber and Coal Sector in Padang
City). The sample used was 3 manufacturing companies consisting of 2 rubber industry
companies and 1 coal industry company. Data from research are secondary data on
company financial statements. Data collection techniques are documentation techniques.
Data analysis using panel regression analysis. Panel data measurement uses a ratio scale.
Based on the results of the partial test, the results of this study indicate that earnings and
liquidity growth affect the quality of earnings with a significance level smaller than 0.05.
This result is obtained from data processing Eviews 8, 2018. For further research, it is
expected to add research variables and number of samples so that research is more
accurate.
Keywords : Profit growth, Liquidity, Earnings quality
DOI : 10.6084/m9.figshare.7603457
Submit : 16 Januari 2019
Accepted : 19 Januari 2019
PENDAHULUAN
Masa era globalisasi saat ini ditemukan banyak perubahan yang dihadapi
dalam dunia bisnis. Seiring dengan hal itu, di dalam dunia bisnis kita dituntun untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Informasi
tersebut dibutuhkan makin cepat dan lengkap, antara lain informasi yang diperoleh
dari laporan keuangan yang merupakan hasil dari proses akuntansi keuangan dan
melalui media lain, hal ini untuk memberikan informasi keuangan kepada pihak
intern dan ekstern yang menarik perhatian suatu badan atau organisasi pembuat
laporan keuangan beserta dengan aktivitasnya.
Laporan keuangan ialah suatu sumber informasi keuangan yang diberikan
oleh perusahaan kepada publik terutama para investor dan kreditur. Salah satu unsur
laporan keuangan yang menjadi perhatian dan dinantikan informasinya ialah
laporan laba rugi. Laporan laba rugi ialah laporan yang menginformasikan laba
(earnings) perusahaan dalam periode tertentu (Anggarani dan Ficilia, 2011).
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 130
Sadiah dan Priyadi, (2015) menyatakan bahwa Selain informasi laba yang
digunakan oleh pemakaian laporan keuangan, informasi arus kas juga merupakan
informasi yang dapat diandalkan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para
pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur
keuangan, dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah arus kas dalam rangka
adaptasi dengan peluang perubahan keadaan.
Rivandi, Muhammad. Sri Madona Saleh, (2017) Kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba dengan modal yang ditanamkan di dalam
perusahaan disebut juga dengan rasio profitabilitas. Besarnya nilai laba yang
diperoleh dapat dijadikan laba ditahan yang dapat digunakan manajemen untuk
melakukan kegiatan operasional ataupun non-operasional.
Menurut Reyhan dan Arief, (2014) di dalam laporan keuangan laba
merupakan bagian yang sangat terpenting yang sering mendapat perhatian karena
laba digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Di dalam mencapai tujuan
operasi yang telah ditentukannya tersebut kita dapat mengukur keberhasilan atau
kegagalan bisnis suatu perusahaan dari informasi laba tersebut. Laba tersebut sangat
dibutuhkan untuk memprediksi laba dimasa yang akan datang.
Menurut Kusmuriyanto dan Agustina, (2014) menyatakan bahwa Kualitas
laba adalah laba dalam laporan keuangan yang menggambarkan kinerja keuangan
perusahaan yang sebenarnya. Para investor, calon investor, para analisis keuangan
dan para pengguna informasi keuangan lainnya seharusnya mengetahui pasti
tentang bagaimana kualitas laba yang sebenarnya. Tujuan utama perusahaan ialah
untuk menstabilkan nilai perusahaan. Para investor dengan melihat informasi laba
maka bisa menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu untuk menilai prospek
perusahaan di masa depan.
Menurut Reyhan dan Arief (2014) Pertumbuhan laba adalah variabel yang
menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan pada masa mendatang. Perusahaan
yang mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang lebih besar dan juga
mempunyai koefisien respons laba yang tinggi. Kondisi yang menunjukkan bahwa
semakin besar kesempatan perusahaan untuk bertumbuh maka semakin tinggi pula
kesempatan perusahaan untuk mendapatkan laba atau menambah laba pada masa
yang akan datang. Dengan demikian semakin pesat pertumbuhan perusahaan maka
laba yang dihasilkan perusahaan semakin berkualitas.
Irawati, (2012) menyatakan Likuiditas ialah kesanggupan suatu perusahaan
di dalam menutupi hutang jangka pendeknya dengan memakai aktiva lancar yang
dipunyainya. Likuiditas mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba karena jika
suatu perusahaan mempunyai kesanggupan di dalam menutupi hutang jangka
pendeknya. Bisa dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja keuangan
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 131
yang baik pula di dalam pemenuhan hutang lancarnya sehingga perusahaan ini tidak
bisa dikatakan melakukan praktik memanipulasikan laba. Jadi likuiditas inilah
yang mempunyai pengaruh yang positif terhadap kualitas laba.
Sadiah dan Priyadi, (2015) Koefisien regresi pertumbuhan laba sebesar 0,011
menunjukkan arah positif. Pertumbuhan laba dalam penelitian ini memiliki
pengaruh positif terhadap kualitas laba. Afni, (2014) menyatakan Hubungan positif
antara pertumbuhan laba terhadap kualitas laba menunjukkan bahwa perusahaan
yang terus bertumbuh, dengan mudah menarik modal dan hal ini merupakan sumber
pertumbuhan. Reyhan, (2014) menyatakan hasil bahwa terdapat pengaruh
Pertumbuhan Laba negatif terhadap Kualitas Laba. Oktarya et al., (1978) Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap
kualitas laba.
Likuiditas menurut Sadiah dan Priyadi (2015) menyatakan bahwa
berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Menurut hasil penelitian Dira & Astika
(2014) menyatakan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba.
Menurut hasil penelitian Setiawan (2017), Kusmuriyanto & Agustina (2014),
Irawati (2012) menyatakan bahwa Pertumbuhan laba berpengaruh negatif terhadap
kualitas laba disesuaikan dengan kriteria distribusi rata-rata likuiditas yang masuk
ke dalam kategori kurang likuid. Berarti bahwa rata-rata perusahaan manufaktur
dalam penelitian ini kurang mampu dalam melunasi hutang jangka pendeknya.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mengajukan hipotesis yang
dibuktikan secara empiris. Dari beberapa penelitian tersebut disimpulkan hipotesis
penelitian adalah:
H1 : Terdapat pengaruh positif pertumbuhan laba terhadap kualitas laba.
H2 : Terdapat pengaruh negatif likuiditas terhadap Kualitas Laba.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data
berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui, (Kuntjojo, 2009). Variabel penelitian yaitu Variabel X1 (Pertumbuhan
laba) dan X2 (Likuiditas) sedangkan variabel Y (Kualitas Laba).
Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor
karet dan batubara di Kota Padang periode tahun 2008-2017 yang terdiri dari 3
perusahaan yaitu 2 perusahaan manufaktur sektor karet dan 1 perusahaan
manufaktur sektor batubara di Kota Padang. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik sampling secara non profitabilitas, dengan teknik
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 132
pengambilan sampel yaitu purposive sampling, Penarikan sampel secara Purposive
sampling merupakan penarikan sampel dengan cara memilih subjek berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti (Kuntjojo, 2009).
Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Perusahaan manufaktur di Kota Padang yaitu meliputi : Industri karet, dan
industri batubara.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode
penelitian dari tahun 2008 – 2017.
3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan selama periode
penelitian tahun 2008-2017.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data
dokumentasi. Pemilihan variabel penelitian dilakukan dengan menyeleksi beberapa
variabel yang telah digunakan dalam penelitian terdahulu. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi variabel, yaitu
variabel dependen (Y) Kualitas laba dan variabel independen (X) pertumbuhan laba
dan likuiditas.
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Kelompok
Variabel
Nama
Variabel
Definisi
Pengukuran
Dependen
(Y)
Kualitas
Laba
Kualitas laba
merupakan laba yang
mencerminkan
kelanjutan laba dimasa
depan, yang ditentukan
oleh komponen akrual
dan kondisi kas yang
menunjukkan keadaan
kinerja perusahaan
yang sebenarnya
(Warinto & Rusiti,
2012).
ERC = Arus Kas
Operasi
EBIT
Di mana :
ERC = Earnings
Response
Coefficient
EBIT = Laba sebelum
pajak
penghasilan
Independen
(X1)
Pertumbuhan
Laba
Apabila informasi laba
yang disajikan dalam
laporan keuangan
menunjukkan laba yang
sebenarnya, maka laba
yang dihasilkan
tersebut adalah laba
yang berkualitas
PL= LB tahun t - LB
tahunt-1
LB tahun t
Di mana :
PL = Pertumbuhan
Laba
LB tahun t = Laba tahun
sekarang
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 133
(Sadiah & Priyadi,
2015).
LB tahun t-1 = Laba
tahun sebelumnya
Independen
(X2)
Likuiditas Likuiditas adalah
kemampuan
perusahaan dalam
memenuhi kewajiban
jangka pendeknya
dengan aktiva lancar
yang dimiliki
(Kusmuriyanto &
Agustina, 2014)
Di mana:
CR = Current Rasio
Pengujian Kelayakan Model Effect
Menurut Mansuri (2016) untuk menentukan model regresi panel yang akan
dibentuk dan dianalisis maka terlebih dahulu dilakukan pengujian kelayakan pada
model regresi panel dengan menggunakan uji sebagai berikut :
c. Uji Chow atau Likelyhood Test
Uji ini digunakan untuk pemilihan antara model Fixed Effect dan Common
Effect.
d. Uji Hausman
Hausman Test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model Fixed
Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan. Setelah selesai
melakukan uji Chow dan jika diperoleh model yang tepat adalah Fixed Effect,
maka selanjutnya kita melakukan pengujian untuk memilih model Fixed
Effect atau Random Effect yang paling tepat.
Teknik Analisis Data
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Menurut (Mansuri, 2016) pengujian yang dilakukan untuk menguji apakah
residual yang dibentuk oleh sebuah model regresi linier terdistribusi normal atau
tidak, bukan variabel bebas ataupun variabel terikat disebut dengan uji normalitas.
Untuk mengetahui residual terdistribusi normal atau tidak dapat menggunakan
metode Jarque-Bera apabila probabilitas Jarque-Bera lebih besar dari 0,05 maka
dapat diartikan bahwa residual terdistribusi normal dan begitu sebaliknya apabila
nilainya lebih kecil maka menandakan tidak residual dan tidak terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan
(korelasi) antara sesama variabel bebas. Uji ini menggunakan metode korelasi. Jika
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 134
nilai korelasi antar variabel bebasnya kecil dari > 0,8 maka dapat dikatakan tidak
mengandung masalah multikolinearitas. (Mansuri, 2016)
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi atau tidaknya persamaan variance dari residual antara satu pengamatan
dengan yang lainnya. Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas
dilakukan dengan Uji Glejser/Metode Glejser. Terjadi atau tidaknya
heteroskedastisitas pada model regresi linear adalah dilihat Probability. F-statistic
(F hitung). Jika nilai probability F terhitung lebih besar dari tingkat alpha 5% maka
Ho diterima artinya tidak terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya apabila nilai
Probability F terhitung kecil dari 5% maka Ho ditolak artinya terjadi
heterokesdastisitas. (Mansuri, 2016)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) yang
jumlahnya lebih dari satu terhadap variabel terikatnya (Y). Persamaan regresi linear
berganda yang dipergunakan untuk menganalisis variabel tersebut adalah sebagai
berikut :
Y = α + β1 X1 + β2 X 2 + ε
Di mana :
Y = Kualitas Laba (Y)
X1 = Pertumbuhan Laba
X2 = Likuiditas
α = Konstanta
Uji hipotesis
Pengujian hipotesis ini secara umum yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah
:
1. Uji R ( Koefisien Determinasi )
Koefisien determinasi menyatakan modifikasi pengaruh antara variabel-
variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Regresi linear berganda dilakukan
untuk memperkirakan dan mengukur tingkat kepastiannya. Variabel independen
lebih dari satu pada penelitian ini maka digunakanlah Adjusted R Square. Nilai yang
dimiliki Adjusted Square yaitu angka 0 sampai 1. Nilai Adjusted R Square dikatakan
semakin besar apabila mendekati angka satu yang memperlihatkan bahwa model
yang dirumuskan tersebut telah menjelaskan perubahan pengungkapan kinerja
keuangan. (Mansuri, 2016)
2. Uji t (Koefisien Regresi)
Uji t digunakan untuk menguji apakah parameter yang diduga untuk
mengestimasi model regresi linier berganda sudah merupakan parameter yang
sudah tepat atau belum. Maksudnya adalah parameter di atas mampu menjelaskan
perilaku variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen. Jika nilai
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 135
probability hitung lebih rendah dari tingkat kesalahan 5% berarti dapat diartikan
bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, atau
sebaliknya jika nilai t hitung lebih tinggi dari 5% artinya variabel dependen tidak
berpengaruh terhadap variabel independen (Mansuri, 2016).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Prasyarat kelayakan Model
Tabel 2
Hasil Uji likelihood (Fixed Effect)
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 18.192389 (2,16) 0.0001
Cross-section Chi-square 24.906574 2 0.0000
Sumber : Pengolahan data Eviews 8 2018
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai profitabilitas Cross-section
Chi-square adalah sebesar 0,0000 < 0,05 artinya H1 diterima, jadi kesimpulannya
model yang digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM).
Tabel 3
Hasil Uji Hausman (Random Effect)
Correlated Random
Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 36.384779 2 0.0000
Sumber : Pengolahan Data Eviews 8 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai profitabilitas Cross-
section random adalah sebesar 0,0000 < 0,05 artinya H0 ditolak, jadi kesimpulannya
Random Effect Model (REM) ini tidak layak untuk digunakan.
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 136
Tabel 4
Hasil Pengujian Regresi Panel (FEM)
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.361966 0.557650 0.649092 0.5255
LOGPL 0.021787 0.113256 0.192367 0.8499
LOGLK 0.585331 0.657764 0.889881 0.3867
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.907312 Mean dependent var 0.703116
Adjusted R-squared 0.884139 S.D. dependent var 1.478785
S.E. of regression 0.503353 Akaike info criterion 1.669208
Sum squared resid 4.053832 Schwarz criterion 1.917903
Log likelihood -12.52668 Hannan-Quinn criter. 1.723181
F-statistic 39.15532 Durbin-Watson stat 2.260472
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber :Pengolahan data Eviews 8 2018
Berdasarkan pembentukan kelayakan model dalam penelitian ini, model yang
layak digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM) dari tabel terlihat bahwa
koefisien determinasi untuk model regresi antara pertumbuhan laba dan likuiditas
terhadap kualitas laba adalah sebesar 0.361966, perhitungan diperoleh nilai
koefisien regresi pertumbuhan laba (X1) sebesar 0,021787, nilai koefisien regresi
likuiditas (X2) Sebesar 0,585331.
Gambar 1
Hasil Uji Normalitas (Jarque-Bera Test)
0
1
2
3
4
5
6
7
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
Series: Standardized Residuals
Sample 2008 2017
Observations 21
Mean -3.97e-17
Median -0.048621
Maximum 1.158343
Minimum -1.012980
Std. Dev. 0.450213
Skewness 0.194269
Kurtosis 4.175268
Jarque-Bera 1.340689
Probability 0.511532
Sumber : Pengolahan data Ewievs 8 2018
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 137
Berdasarkan hasil diatas terlihat bahwa nilai probability Jarque-Bera sebesar
0,511532 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel
dalam penelitian ini telah terdistribusi normal.
Tabel 5
Hasil Pengujian Multikolinearitas
LOG(PL) LOG(LK)
LOG(PL) 1.000000 0.061768
LOG(LK) 0.061768 1.000000
Sumber : Pengolahan data Eviews 8 2018
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui nilai korelasi semua variabel < 0,8
maka dapat dikatakan model ini tidak mengandung masalah multikolinearitas.
Artinya pada model ini tidak terdapat hubungan yang kuat antar variabel bebas.
Tabel 6
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Uji Glejser
Dependent Variable: RESABS
Method: Panel Least Squares
Date: 12/29/18 Time: 11:20
Sample: 2008 2017
Periods included: 10
Cross-sections included: 3
Total panel (unbalanced) observations: 21
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.594913 0.203202 2.927688 0.0099
LOGPL 0.063220 0.041269 1.531899 0.1451
LOGLK -0.180322 0.239683 -0.752335 0.4628
Sumber : Pengolahan Data Eviews 8 2018
Tabel di atas menunjukkan estimasi Uji Glejser Nilai Probability
pertumbuhan laba sebesar 0,1451 > alpha 0,05 dan likuiditas 0,4628 > alpha 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan
terbebas dari gejala heteroskedastisitas, sehingga tahapan pengolahan data lebih
lanjut dapat segera dilakukan.
Tabel 7
Hasil Pengujian t (Parsial)
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 138
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 3.169683 0.501720 6.317635 0.0000
LOGPL 0.319554 0.144891 2.205479 0.0407
LOGLK -2.522039 0.404007 -6.242562 0.0000
Sumber : Pengolahan data Eviews 8 2018
Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan
variabel pertumbuhan laba diperoleh nilai probability sebesar 0,0407. Di dalam
tahapan pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,0407 ≤ alpha 0,05 maka
keputusannya adalah H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
laba berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba dengan arah positif.
Hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel Likuiditas
memperoleh nilai probability dari pengujian t-statistik sebesar 0,000. Proses
pengolahan data dilakukan degan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa nilai probability sebesar 0,0005
≤ alpha 0,05 maka keputusannya adalah H2 diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laba dengan arah
negatif.
Tabel 8
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Keterangan Koefisien
R-Square 0,6965
Adjust R-Square 0,6628
Sumber: Pengolahan Data Eviews 8 2018
Hasil pengujian koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R-square
sebesar 0,6965 hasil yang diperoleh tersebut mengisyaratkan bahwa variabel
pertumbuhan laba dan likuiditas memiliki variasi kontribusi dalam mempengaruhi
kualitas laba sebesar 69,65%. Sedangkan sisanya 30,35% lagi dijelaskan oleh
variabel lain yang belum digunakan di dalam penelitian saat ini.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti
pada perusahaan manufaktur industri karet dan industri batubara di Kota Padang,
maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Pertumbuhan laba berpengaruh positif terhadap kualitas laba, berarti bahwa
semakin besar pertumbuhan laba suatu perusahaan maka akan mempengaruhi
kualitas laba perusahaan di masa yang akan datang.
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 139
2. Likuiditas berpengaruh negatif terhadap kualitas laba, berarti bahwa perusahaan
mampu menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan dan akan semakin tinggi pula kualitas labanya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP, Ketua
Program Studi, Dosen Pembimbing Skripsi, Dosen Pembimbing Akademik, PT.
Inti Vulkatama, PT. Lembah Karet Tbk, PT. Bukit Asam Tbk, kepada orang tua
penulis yang telah memberikan semangat dan doanya kepada penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Afni, S. M. (2014). Pengaruh persistensi laba, alokasi pajak antar periode, ukuran
perusahaan, pertumbuhan laba dan profitabilitas terhadap kualitas laba. Jom
Fekon, 1(2), 1–21.
Anggarani, D., & Ficilia, I. (2011). Analisis Pengaruh Profitabilitas Dan Risiko
Terhadap Modal Kerja Bersih Pada Perusahaan Tekstil Di Bursa Efek
Indonesia. SKRIPSI (Vol. 3).
Dira, K. P., & Astika, I. B. P. (2014). Pengaruh struktur modal, likuiditas,
pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan pada kualitas laba. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 1(7), 64–78.
Irawati, D. E. (2012). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan laba, Ukuran
Perusahaan dan Likuiditas terhadap kualitas Laba. Accounting Analysis
Journal, 1(2), 1–6. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/aaj.v1i2.572
Kuntjojo, D. (2009). METODE PENELITIAN.
Kusmuriyanto, S. S., & Agustina, L. (2014). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran
Perusahaan,Likuiditas dan Return On Asset Terhadap Kualitas Laba.
Accounting Analysis Journal, 3(1), 26–33.
https://doi.org/https://doi.org/10.15294/aaj.v3i1.3897
Mansuri. (2016). Modul Eviews.
Oktarya, E., Syafitri, L., & Wijaya, T. (2014). Pengaruh Pertumbuhan Laba ,
Investment Opportunity Set , Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI, (x), 1–12.
Reyhan, A. dan R. (2014). Pengaruh Komite Audit, Asimetri Informasi, Ukuran
Perusahaan, Pertumbuhan Laba Dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2009-2010) By.
Accounting Analysis Journal, 1(2), 1–17.
Academic Conference of Accounting I
Vol. 1 (Februari) Tahun 2019
http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 140
Rivandi, Muhammad. Sri Madona Saleh, R. S. (2017). Leverage, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan
Pendekatan Kausalitas. Jurnal Pundi, 1(1), 11–22.
Sadiah, H., & Priyadi, M. P. (2015). Pengaruh Leverage , Likuiditas , Size ,
Pertumbuhan Laba Dan Ios, 4(5).
Setiawan, B. R. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan,Profitsbilitas,Likuiditas,dan
Leverage terhadap Kualitas Laba. MENARA Ilmu, XI(77), 243–255.
Warinto, P., & Rusiti, C. (2012). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal,
Likuiditas dan Invstment Opprtunity Set (IOS) terhadap Kualitas Laba pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis,
Vol. 26(1), Hal: 1-15.