A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA’S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT
1
Alternatif Sumber Pembiayaan
Dalam Rangka Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Daerah
Oleh: Darwin Trisna Djajawinata
(Direktur Pengembangan Proyek & Advisory)
Bandung, 5 April 2019
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
AAA/Stable
BBB/Stable
18,6 kali
Total Aset
Total Ekuitas
Cakupan Sektor Kinerja Perseroan (Februari 2019)
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai Katalis dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur Nasional
Lembaga Keuangan Non Bank untuk Pembiayaan Infrastruktur,
100% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan
46,0 persenPorsi Portfolio Terbesar
adalah Sektor Jalan Tol
Total Komitmen
Total Outstanding
6,14 kaliMultiplier effect
terhadap komitmen
Ketenagalistrikan
Jalan dan
Jembatan
Transportasi
Infrastruktur
Permasyarakatan
Rumah
Sakit Pasar
Infrastruktur
Pariwisata
Tele-
komunikasi
IrigasiMinyak
& Gas
Manajemen Air
Limbah dan
Persampahan
Rolling
Stock KAAir Minum
Energi
Terbarukan
/Energi
Efisiensi
Infrastruktur
Pendidikan
Kawasan
Infrastruktur
Nilai Proyek Total
Multiplier effect
terhadap modal
disetor
Opini Laporan
Keuangan 9 tahun
berturut-turut
“Wajar Tanpa
Pengecualian”
Rating tertinggi
untuk perusahaan
lokal
Hampir sama
dengan rating
pemerintah
Rating Nasional
Rating Internasional
Rp553,6triliun
Rp62,7triliun
Rp36,0triliun
Rp92,5triliun
Rp49,8triliun
2
Produk Pembiayaan yang inovatif, unik,
dan fleksibel untuk “closing the gap” dan
komplementer bagi lembaga keuangan lainnya
• Senior Loan,
• Subordinate/
Mezzanine,
• Equity,
Jasa Konsultasi dan Pengembangan
Proyek sebagai enabler investasi infrastruktur
• Financial/Transaction Advisory, Financing
Arranger,
• Pengembangan KPBU, Pendampingan Pemda,
Capacity Building,
• Pengembangan Energi Terbarukan, Pengelolaan
Dana Panas Bumi,
Mitra strategis berbagai institusi nasional dan
internasional untuk akselerasi pembangunan infrastruktur
di Indonesia
• Kementerian/Lembaga, Pemda
• Badan Usaha (BUMN/D, Swasta)
• Lembaga Keuangan/Perbankan/Private Equity,
Multilatera/Bilateral, Sovereign Wealth Fund
• Pasar Modal, Investor Institusi (Dana Pensiun,
Asuransi, BPJS, Dana Haji,dll)
• Pembiayaan Pemda,
• Sustainable Financing,
• Pembiayaan Syariah
Pilar Bisnis & Kemitraan Strategis
3
Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan
01
02
03
04
Text to go here go here go here go here go here go here go here
Text to go here go here go here go here go here go here go here
Text to go here go here go here go here go here go here go here
Text to go here go here go here go here go here go here go here
Pin
jam
anD
aera
h
Ske
ma
KP
BU
Pe
nu
gasa
nB
UM
N/D
Swas
taM
urn
i
AP
BN
/D M
urn
i
Tingkat komersial tinggi.
Jenis kerjasama : pembayaran tarif, bagi hasil, konsesi, dll.
Tingkat komersialmemadaidan adanyadukunganPemerintah(biladiperlukan)
Adanyaalokasi resikoproyek danpenjaminan
Peraturanterkait: Perpres No 38/2015 & Permen PPN No 4/2015
Pembiayaan proyek-proyekPemda
sesuaiketentuanberlaku
Pembiayaan proyek melalui penugasan BUMN/D
Seimbang aspek development dan komersial
Pembiayanproyekkonvensionalditujukanuntukinfrastrukturdasar ygdibutuhkandaerah
Alternatif Pembiayaan
Pembangunan Daerah Yang Berkelanjutan
Area Intervensi Pembiayaan SMI
Fokus Sektor
Electricity
Road and
Bridge
Transportation
Regional
Infrastructure
Correctional
Infrastructure
Hospital
MarketTourism
Infrastructure
Telecommunication
Irrigation
Oil and
Gas
Waste Water &
Waste Management
Train Rolling
Stock
Social Infrastructure
Water
Supply
Efficiency
Energy
Education
Infrastructure
Pe
mb
iaya
an
Ko
me
rsia
lP
em
bia
ya
an
Dae
rah
Dukungan PT SMI dalam Pembangunan Infrastruktur
Bagaimana PT SMI Mendukung Pembangunan Daerah?
Pembangunan Daerah Berkelanjutan
Capacity
BuildingDukungan
Teknikal
Hibah untuk
Kegiatan Fasilitas
Penyiapan Proyek
Pembiayaan
Daerah
Infrastruktur berkelanjutan merupakan kunci keberhasilan
untuk mendorong pengembangan kota berkelanjutan
5
Kerjasama
Pemerintah-
Badan Usaha
(“KPBU”)
6
SDG Indonesia One (“SIO”):Platform Terintegrasi dalam Mendukung Pencapaian SDG di Indonesia
Equity, Equity-Linked
Investment
SDG Equity
Fund
Grant
(Project Preparation, Technical
Assistance, Research)
SDG Development
FacilitiesSDG De-Risking
Facilities
Concessional Loan, First-Loss
Facility, Interest Subsidy,
Guarantee Premium Subsidy,
VGF etc.
SDG Financing
Facilities
Senior Loan, Subordinated
Loan
SDG Indonesia One
(Managed by PT SMI)
SDG Partners
25
USD
2.46Billion
2
3 Mitigates Risk
1
Creating Leverage4
“Transforming Needs into
Opportunities”
4 Fitur Utama
Maximizing Impact
Integrated Platform
Sebelum Sesudah
300 Pedagang
Pendapatan Rp 800 Juta
Kapasitas
Pendapatan
2.000 Pedagang
Pendapatan Rp1,6 Miliar
Kapasitas
Pendapatan
Investasi Rp49,8 Miliar Pendapatan naik 2 xKapasitas naik 6,6 x
7
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs
Pasar Amlapura Timur, Kab. Karangasem
Kota Bandar Lampung – Lampung (Rp237,35 miliar)
8
Pembangunan 3 Flyover/Underpass, Pelebaran Jembatan, dan
Peningkatan 13 ruas jalan
• Mampu mengurai kemacetan yang disebabkan oleh makin meningkatnya
volume kendaraan di Kota Bandar Lampung;
• Pengelolaan lalu lintas yang lebih baik
• Menghemat waktu dan biaya operasional kendaraan (BOK) sehingga
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengangkutan orang, barang dan
jasa di Kota Bandar Lampung.
Proyek
Manfaat
Kab. Penajam Paser Utara – Kalimantan Timur (Rp348,16 miliar)
Pembangunan 7 Ruas Jalan Kabupaten Penajam Paser
Utara
• Menghubungkan pelabuhan baru skala regional Benuo
Taka
• Membuka akses kawasan pergudangan industri
• Memperlancar arus ekonomi Kabupaten PPU dan
menghubungkan kegiatan-kegiatan disekitar
perkantoran dan perdagangan
Proyek
Manfaat
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs
Kab. Gianyar – Bali (Rp 150 miliar)
9
RSUD Sanjiwani
• Penambahan layanan poliklinik dari 12 unit menjadi 28
unit.
• Diharapkan dengan adanya peningkatan pelayanan di
RSUD ini akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan menekan angka kematian di 7
Kecamatan Kabupaten Gianyar.
• Telah diresmikan pada tanggal 15 Februari 2018
Proyek
Manfaat
Kab. Konawe – Sulawesi Tenggara (Rp 231,9 miliar)
Pembangunan Gedung Pelayanan Kesehatan dan Rawat
Inap RSUD Kabupaten Konawe
• penambahan fasilitas kesehatan dan jumlah tempat
tidur menjadi 157 TT,
• RS rujukan regional bagi Kabupaten di sekitarnya
sesuai dengan Pergub Nomor 93 tahun 2013 seperti
Kab. Kolaka Timur, Kab. Konawe Selatan, dan Kab.
Konawe Utara.
• Rencana operasional pada Agustus 2018
Proyek
Manfaat
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs
10
Air Minum
SPAM Umbulan
(Rp 2,05 Triliun)
SPAM Lampung
(Rp 1,3 triliun)
SPAM Pekanbaru
(Rp 478 miliar)
SPAM Semarang Barat
(Rp 1,2 triliun)
LRT & BRT Medan
(Rp 16,87 Triliun)
RSUD Dr. Pirngadi Medan
(Rp 840 miliar)
RSUD Krian
(Rp 350 miliar)
RSPTN Universitas Sam
Ratulangi
(Rp 387 miliar)
Transportasi
Rumah Sakit
Proyek
Proyek
Proyek
Bandara Hang Nadim
(Rp 3,98 Triliun)
Proyek
PJU Kota Surakarta
(+-Rp400 Miliar)
Highlight Proyek KPBU di Level Pemerintah Daerah
Penerangan Jalan Umum (PJU)
APBD
Multiyears
Pinjaman
Daerah
Dengan metode pinjaman daerah, diperoleh manfaat:
✓ Terhindar dari efek inflasi.
✓ Pendapatan RSUD sudah diperoleh pada tahun kedua (percepatan peningkatan PAD).
✓ Manfaat ekonomi dan sosial : multiplier effect, dimana masyarakat merasakan peningkatan
pelayanan kesehatan lebih awal (mendukung pertumbuhan ekonomi).
Total Biaya Rp 124 M
Pendapatan Rp 46,4 M
* Belanja modal untuk konstruksi RSUD. Belanja tahun terakhir terjadi penambahan nilai project
akibat dampak inflasi tahunan yang direalisasikan.
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Pendapatan - - - - - -
Biaya Rp20 M Rp20 M Rp20 M Rp20 M Rp20 M Rp27 M Total Biaya
Rp 127 M
2019 2020 2021 2022 2023
Pendapatan Rp10 M Rp11 M Rp12,1 M Rp13,3 M
Bunga Rp1,35 M Rp9 M Rp7,5 M Rp4,5 M Rp1,5 M
Pinjaman Rp100 M
Pokok Rp33,3 M Rp33,3 M Rp33,3 M
Ilustrasi Perbandingan Pembangunan RSUD Baru Dengan Pendanaan Tahun Jamak APBD Dan Pinjaman
11
Kesehatan
yang Baik
Sasaran
SDGs
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Percepatan Infrastruktur dengan Pinjaman Daerah
Tingkat Bunga
Imbal Hasil SBN dengan Tenor Setara + 75 bps
Penugasan*PinjamanDaerah
542 Pemda
*) PMK 174/PMK.06/2016
Tenor/Jangka Waktu Pinjaman
Tenor/jangka waktu pinjaman saat ini
antara 5 – 9 tahun
Manfaat Pinjaman Pemda
Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah
UU No. 33/2004
Pinjaman Daerah
PP No. 56/2018
Regulasi Pinjaman Daerah
Jangka
Menengah
Jangka
Panjang
Potensi Pinjaman Daerah
542
Pemerintah
Daerah
Prov/Kab/Kota
Pemerintah Daerah
Prov/Kab/Kota layak
untuk dibiayai(sesuai kriteria Opini BPK)
498
Screening Pemda yang
layak berdasarkan
PP 56/2018
12
Percepatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat;
Percepatan pencapaian target Program
Pembangunan Daerah;
Percepatan Pertumbuhan ekonomi daerah;
Alternatif pembiayaan bagi Daerah selain APBD
(multiyears contract);
Efisiensi dalam proses pengadaan (dilakukan satu kali).
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Produk Pembiayaan Infrastruktur Daerah PT SMI
Pemkab Simalungun
Jalan – Rp160 M
Pemkab Tapanuli Utara
Pasar – Rp127,8 M
Pemkot Gn Sitoli
Pasar – Rp150 M
4
Pemprov Sumbar
Irigasi– Rp211 M
Pemkot Padang
RSUD – Rp83.3 M
Pemkab Pesisir Selatan
RSUD – Rp99 M
Pemprov Lampung
Jalan – Rp600 M
Pemkab Tulang Bawang Barat
Jalan – Rp49,1 M
Pasar –Rp79,4 M (OL)
Pemkot Bandar Lampung
Jalan – Rp96 M*
Jalan – Rp237,35M
Pemkab Lampung Selatan
Jalan – Rp90,98 M
Pemkab Temanggung
Pasar – Rp90,17 M**
Pemkab Bangkalan
RSUD – Rp96 M
Pemkab Gianyar
RSUD – Rp150 M
Pemkab Karang Asem
RSUD – Rp46 M*
Pasar – Rp49,87 M*
Pemkab Tabanan
RSUD – Rp201 M
Pemkab Lombok Tengah
Jalan – Rp91,61 M*
Pasar – Rp79,96 M
Pemkab Lombok Timur
Pasar – Rp34,35 M*
Pemkab Penajam Paser utara
Jalan – Rp348,17 M
Pemkab Kukar
Jalan – Rp950,7 M
Pemprov Kaltara
RSUD – Rp340 M
Pemkab Bulukumba
RSUD – Rp83,5 M
Pemprov Sulsel
Jalan – Rp500 M**
Pemprov Sulbar
RSUD – Rp239,7 M
Pemkot Palu
RSUD – Rp100 M**
Pemkab Boalemo
Jalan – Rp51 M**
Pemkot Gorontalo
Terminal – Rp35 M**
Pemkab. Konawe
RSUD – Rp231,97 M
Pemprov Sultra
RSUD – Rp130 M*
Jalan – Rp190 M
Jalan – Rp70 M
Pemkab Kolaka Utara
Jalan – Rp83,44 M
Jalan – Rp4,25 M*
Pemkab Muna
RSUD – Rp91,6 M
Pemkab Buton
Jalan – Rp94,7 M
Pemkab Halmahera Selatan
Jalan – Rp77,8 M
Pemprov Papua
RSUD – Rp352 M
Pemkot Jayapura
Jalan – Rp237,9 M
Per Maret 2019Rp860 Miliar
(Pemenuhan
Syarat Efektif)
3 Pemda
Rp4,48 Triliun(Debitur Existing)
25 Pemda
± Rp3,94 Triliun
(Offering Letter)
16 Pemda
6
52
3
5
6
10
10
11
12
12
13
13
18
18
20
20
22
22
24
24
28
28
30
3132
31
32
33
33
34
35
34
35
Pemkab Mamuju Tengah
Jalan – Rp66,5 M
2
3
4
Pemkot Denpasar
RSUD – Rp200 M37
37
13
Pemkab Halmahera Selatan (2)
Jalan – Rp60 M
Pasar –Rp90 M
Pemkab PALI
Jalan dan Jembatan – Rp240 M
Pemkab Way Kanan
Jalan– Rp 100 M
Pemkab Musi Banyuasin
Jalan dan Jembatan Rp 380 M
Jalan – Rp 70 M (OL)
Pemprov Sulawesi Utara
RSUD – Rp 300 M
RS Mata – Rp100 M
44 Pemkab Kutai Barat
Jalan– Rp 344,4 M
44
7
7
1
1
40
40
41
41
19
19
Pemkab OKU
RSUD – Rp58,7 M
46Pemkab Pakpak
Bharat
Jalan – Rp 65,51 M
46
Pemkab Banjarbaru
Pasar – Rp104.59M47
47
Pemkot Manado
RSUD – Rp120 M
49 Pemkab OKU Timur
Jalan – Rp 170 M
49
15
39
39
Debitur existing Offering Letter Pemenuhan Syarat Efektif
36
3616
50
51
Pemkab Banggai
RSUD – Rp255,16 M
Pemkab Sorong
Jalan – Rp317,97 M
Jalan – Rp82,03 M51
50
52
52
Pemkab Kapuas Hulu
RSUD – Rp146 M
53Pemkab Mentawai
Jalan – Rp96,61 M
Jalan – Rp199,71 M
53
54
54
Pemkab Kepahiang
Jalan – Rp42,63 M
Jalan – Rp17,35 M
Pemkab Alor
Pasar – Rp45 M55
55
38
18
21
21
8
8
42
45
42
45
43
Pemkab Kep. Yapen
Jalan – Rp173,68 M
Jalan – Rp76,32 M
Pemkot Tanjungbalai
RSUD – Rp143,41 M38
48
43
48
14
9
23
25
27
29
17
26
9
11
14
16
17
23
25
26
27
29
30
Lunas
*Lunas di Tahun 2017
**Lunas di Tahun 2018
Repeat Order
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Portfolio Eksisting dan Pipeline Pinjaman Daerah
Infrastruktur yang hendak dibiayai merupakan prioritas daerah dan
tertuang dalam RPJMD dan RKPD (PP 56/2018)
Mendapat persetujuan DPRD yang dilakukan bersamaan saat
pembahasan KUA-PPAS (PP 56/2018)
Pemda tidak mempunyai tunggakan pinjaman
Debt Service Coverage Ratio minimal 2,5x (PP 56/2018)
Rencana fasilitas pembiayaan daerah ≤ 75% dari akumulasi
penerimaan umum APBD tahun anggaran sebelumnya
Defisit APBD memenuhi ketentuan yang berlaku
Opini BPK tiga tahun terakhir adalah minimal WDP
Pertimbangan Menteri Dalam Negeri
Studi Kelayakan
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Stadion
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Kriteria Kelayakan Penerima Pinjaman Daerah
15
a. APBD tahun berjalan
b. Studi Kelayakan (feasibility study)
c. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas LKPD 3 (tiga) tahun terakhir yang
mendapatkan opini minimal Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
d. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sekurang-
kurangnya memuat informasi bahwa proyek yang diusulkan telah masuk dalam
program prioritas pembangunan daerah
e. Surat pernyataan tidak mempunyai tunggakan (format dari PT SMI)
f. Pakta Integritas (format dari PT SMI)
Mengajukan Surat Permohonan Pinjaman1
Mengisi Formulir Inisiasi Pinjaman Daerah (format dari PT SMI)2
Menyerahkan dokumen-dokumen sbb:3
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Syarat Inisiasi Pinjaman Daerah
16
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Alur Proses Pinjaman Daerah
17
Plafond Fisik RSUD : Rp226.400.000.000,-
Alat Kesehatan : Rp5.574.000.000,-
Masa Pinjaman 8 tahun
Rate 7,72% per annum
a. Renovasi RSUDb. Penambahan 33 TT sehingga tersedia 157 TT untuk memenuhi
kecukupan tempat tidur sesuai standar World Health Organization(WHO)
c. Pemenuhan syarat sebagai rumah sakit rujukan regional di ProvinsiSulawesi Tenggara sesuai Peraturan Gubernur Sultra Nomor 93tahun 2013
d. Penambahan layanan berupa Pelayanan Obstetri NeonatalEmergensi Komprehensif untuk layanan kedaruratan prosesmelahirkan dalam rangka menekan kematian ibu dan bayi sesuaitarget SDG.
Output dan Outcome yang diharapkan
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs
RSUD Konawe – Profil Proyek
18
• Peningkatan pendapatan para pengusaha
kuliner di sekitar RSUD dalam rentang 30
hingga 300 persen
• Peningkatkan penyerapan tenaga kerja
selama proses pembangunan
• Setidaknya ada lebih dari 600 pekerja yang
operasional dari mulai buruh bangunan hingga
petugas kebersihan
• Disebabkan oleh pekerja bangunan yang
mencari alternatif makanan dalam radius 100
hingga 300 meter dari proyek pembangunan
• Peningkatan nilai tambah pada faktor
produksi
• Peningkatan harga tanah sepanjang jalur
utama menuju RSUD. Harga tanah meningkat
rata-rata dua kali lipat lebih selama
pembangunan RSUD
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs
RSUD Konawe – Immediate Impact
19* Manfaat dari tindakan medis dihitung berdasarkan jenis penyakit dari 10 penyakit terbanyak di rumah sakit eksisting. Pada umumnya, manfaat ini memperhitungkan
tindak keberhasilan tindakan medis, tingkat kematian, umur yang diperpanjang, Disability Weight penyakit, periode menderita penyakit dan selisih waktu kesembuhan
Biaya Ekonomi
Manfaat Ekonomi
CAPEX OPEX
Fasilitas
Standard Conversion Factor (“SCF”)
BIAYA
Pemeliharaan
Fasilitas
x
+
HARGA POKOK PENJUALAN
Sumber Daya Manusia
Pelayanan Medis
+
NILAI TERMINAL
PROYEK
• Manfaat bersih: total manfaat
dikurangi oleh total biaya pada
periode akhir operasional
• Pertumbuhan (g) adalah angka
inflasi (3,7%) Tingkat Diskonto Sosial (r) diperkirakan di angka
10%
MANFAAT DARI
PELAYANAN MEDIS*
MANFAAT
Menyelamatkan nyawa
pasien
Memperpanjang hidup
pasien
Mengurangi rasa sakit
yang dirasakan pasien
Mempercepat kesembuhan
pasien
+
+
+
Hasil ABMS Nilai (triliun Rp)
Nilai Tidak Terdiskonto (Nilai kotor selama 15 tahun)
Total Biaya Ekonomi 2,68
- Biaya Modal 0,32
- Biaya Operasional 1,18
- Harga Pokok Penjualan 1,2
Total Manfaat Ekonomi 43.31
- Manfaat dari Tindakan Medis 15
- Nilai Terminal Proyek 28
Nilai Terdiskonto selama 15 tahun
NPV Ekonomi @ 10% tingkat diskonto sosial 11
EIRR 53%
Rasio Manfaat dan Biaya (kali) 12
PENDEKATAN
Layak secara
ekonomi dan sosial - ENPV positif (Rp 11 T)
- EIRR (53%) > tingkat
diskonto sosial (10%).
HASIL
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs
RSUD Konawe – Analisis Manfaat
20
Skema KPBU di IndonesiaSektor Relevan dan Gambaran Umum Struktur Proyek
Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015 tentang KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur, infrastruktur yang
dapat dikerjasamakan mencakup 19 sektor infrastruktur sebagai berikut.
Energi dan
KetenagalistrikanJalanTransportasi
KawasanLembaga
PemasyarakatanKesehatan
Perumahan
RakyatPariwisata
Telekomunikasi
dan Informatika
Sumber Daya
Air dan Irigasi
Minyak dan Gas
Bumi & Energi
Terbarukan
Sistem Air Limbah
Setempat
Air
Minum
Konservasi
Energi Fasilitas
Perkotaan
Sistem Pengelolaan
Persampahan
Fasilitas
Pendidikan
Sarana & Prasarana
Olahraga
Sistem Air Limbah
Terpusat
Gambaran Umum Struktur Proyek
Badan Usaha
Penyelenggara
Infrastruktur
(BUP)
Pengguna
(Publik)
Kontraktor
Lembaga
Keuangan
Sponsor/
Investor
PJPK
(contoh:
Pemda)
Perizinan, kontrak,
lahan, subsidi
Transfer aset
(jika diperlukan)
Ekuitas DividenPembayaran
konstruksi
Pembangunan
konstruksi
Debt Service
Pembiayaan
pinjamanPelayanan
infrastruktur
Pembayaran atas
Penggunaan Infrastruktur
Sekilas PJPK
• Penanggung jawab proyek KPBU disebut PJPK
(Penanggung Jawab Proyek Kerjasama).
• Sesuai Perpres 38/2015, PJPK dapat didelegasikan/
ditugaskan kepada BUMN/BUMD.
• Selain itu penentuan PJPK juga harus memperhatikan
peraturan sektor, misalnya PJPK untuk proyek SPAM
(Sistem Penyediaan Air Minum) adalah PDAM.
• Penunjukkan PJPK diatur dalam Permen PPN/ Ka.
Bappenas No. 4/2015 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur
Dukungan Pemerintah yang Telah Diberikan untuk
Mendorong Investasi Swasta di Bidang Infrastruktur
Fasilitas Pengembangan
Proyek
(PMK No. 73/ PMK.08/2018)
Skema Ketersediaan
Layanan (Availability
Payment/AP)
(PMK No. 260/ PMK.08/2016)
Viability Gap Funding (VGF)
(PMK No.
223/PMK.011/2012)
Bentuk Dukungan Maksud Output
• Fasilitas Kemenkeu untuk mendukung percepatan
penyediaan infrastruktur melalui skema KPBU
• Meningkatkan efektifitas dan kualitas penyiapan
proyek KPBU agar hasilnya sesuai dengan waktu
yang diharapkan.
•Membangun standar kajian dan
dokumen yang dibutuhkan untuk
menarik partisipasi Badan Usaha.
•Menjamin keberlangsungan Proyek
KPBU di masa mendatang.
• Sebuah skema pengembalian investasi untuk
Badan Usaha Pelaksana KPBU
• Disediakan oleh pemerintah melalui
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK).
•Memberikan insentif kepada
Badan Usaha untuk melakukan
efisiensi dalam konstruksi, operasi
dan pemeliharaan.
• Dukungan kelayakan proyek oleh pemerintah
dalam bentuk kontribusi fiskal yang bersifat
finansial yang diberikan terhadap Proyek KPBU.
• Proyek menerapkan prinsip pengguna
membayar.
•Meningkatkan kelayakan finansial
proyek sehingga mendorong
partisipasi swasta.
•Menyediakan infrastruktur yang
dapat terjangkau tarifnya oleh
masyarakat.
1
2
3
21
22
Skema KPBU di IndonesiaTahapan Pelaksanaan KPBU
Project & Stakeholdrers
Management
Menyusun dokumen-
dokumen pendukung yang
dibutuhkan
Ruang
Lingkup PT
SMI
Menyusun Kajian Akhir
Prastudi Kelayakan
Penyiapan Proyek
Metodologi
• Review OBC
• Penyusunan model
keuangan dan kajian
kelayakan keuangan
proyek;
• Analisa hukum dan
kelembagaan;
• Analisa struktur dan
bentuk kerjasama;;
• Analisa Biaya Manfaat
Sosial (ABMS);
• Real Demand Survey
• Analisa Risiko.
• Analsa Teknis
Bertanggungjawab dalam
melakukan Project dan
Stakeholders Management
dalam mencapai hasil
keluaran
• Koordinasi dengan
PJPK.
• Koordinasi dengan
PDAM penerima
manfaat
• Koordinasi dengan
Penasihat Transaksi.
• Pendampingan
terhadap PJPK dalam
melakukan pertemuan
dengan stakeholders.
• Identifikasi kebutuhan
dokumen pendukung;
• Koordinasi dengan
stakeholders untuk
penyelesaian dokumen
pendukung.
Mendampingi PJPK
melakukan proses
pengadaan KPBU untuk
mendapatkan Badan
Usaha Pemenang
• Peningkatan Kapasitas
Panitia Pengadaan
KPBU;
• Koordinasi dengan
LKPP dalam Proses
Pengadaan;
• Berkoordinasi dengan
BKPM serta
stakeholders lainnya
dalam upaya mencari
investor pada
pelelangan.
Mendampingi PJPK dalam
Perolehan Pembiayaan
(financial close)
• Melakukan koordinasi
dengan stakeholders
dalam rangka
pemenuhan persyaratan
PJPK mencapai financial
close.
Output 1. Laporan Kajian Akhir Prastudi Kelayakan
2. Dokumen Pendukung Lainnya
3. Dokumen Pengadaan (RFQ dan RfP)
4. Perjanjian Kerjasama dengan Badan Usaha
5. Pemenuhan Kewajiban PJPK dalam mencapai financial close
Kajian Akhir Prastudi
KelayakanDokumen Pendukung Proyek Pengadaan KPBU Financial Close
Project Management
1 2 3 4 5
Tujuan
Memonitor ketepatan waktu
dan kualitas dari setiap hasil
keluaran
Memutakhirkan kajian
prastudi kelayakan agar
proyek menjadi layak
Melengkapi kebutuhan
dokumen agar proyek
masuk tahap transaksi
Mendampingi PJPK dalam
proses pengadaan KPBU
Mendampingi PJPK dalam
memenuhi persyaratan
mencapai financial close
Transaksi Proyek
Kegiatan Rapat Koordinasi dengan
stakeholdersLaporan Akhir Prastudi
Kelayakan (Final Business
Case)
1. AMDAL
2. Penlok
3. Peraturan, dll
1. Hasil Prakualifikasi
2. Hasil Pelelangan
3. Perjanjian Kerjasama
Pemenuhan Pembiayaan
(Financial Close)
Kesiapan dokumen proyek seperti belum adanya studi kelayakan dan dokumen
pendukung lainnya1
Beberapa Tantangan Kesiapan Daerah
Kapasitas Pemda khususnya dalam pengelolaan utang dan environment and social
safeguard2
HibahPDF
1. Membantu pemenuhan syarat pengajuan pinjaman daerah
2. Mengatasi masalah ketiadaan anggaran penyiapan proyek
3. Standardisasi kualitas penyiapan proyek daerah4. Meningkatkan kapasitas Pemda dalam penyiapan
proyek infrastruktur
Tuju
an
Ru
ang
Lin
gku
p
1. Studi kelayakan, detailed engineering designs, dokumen lelang, dan dokumen lingkungan
2. Bantuan teknis untuk supervisi desain proyek
3. Penyiapan dokumen lelang dan kontrakpengadaan
4. Capacity Building
5. Penambahan Technical Assitance Bagi Pemda
Kriteria Pemda untuk mendapatkan PDF
• Memenuhi syarat minimum sesuai PP 56/2018 antara lain opini BPK minimal WDP selama tiga tahun terakhir dan tidak mempunyai tunggakan;
• Pemda yang telah mengajukan pinjaman kepada PT SMI tetapi dokumenkesiapan proyek (FS, DED, AMDAL) belum tersedia; dan
• Pemda bersedia menyediakan in-kind contributions (ruang rapat, staf pendamping, data yang dibutuhkan, dsb).
23
sampai dengan30 September
2020
Kesiapan Pembiayaan Infrastruktur Daerah dan Solusinya
Solusi Penyiapan Proyek Infrastruktur Daerah
Project Development Facility (PDF)
A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA’S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT
24
24
@ptsmi
ptsmi_id
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Indonesia Infrastructure Libraryinfralib.ptsmi.co.id
Terima kasih
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)Sahid Sudirman Center, Lantai 47-48
Jl. Jenderal Sudirman No. 86
Jakarta 10220, Indonesia
Telepon : (62-21) 8082 5288 (hunting)
Faksimile : (62-21) 8082 5258
Situs Web : www.ptsmi.co.id
Surel : [email protected]
#BaktiuntukNegeri
Sektor Pembiayaan
Komitmen Berdasarkan Produk
46%
17%
8,9%
13,2%
2.8%
3.6%2,7%
3% 1,2%0,7%0.8% Jalan Tol
Ketenagalistrikan
PT PLN (ex-PIP)
Transportasi
Minyak dan Gas Bumi
Jalan
Infrastruktur Sosial
Telekomunikasi
Rolling Stock
Irigasi
Air Minum
Highlight Portfolio dan Kinerja Keuangan PT SMI
Kredit
InvestasiRp70,2 Tr
Kredit
Modal KerjaRp4,2 Tr
Subordinasi Rp7,6 Tr
Dana
TalanganRp3,0 Tr
Penyertaan
ModalRp3,0 Tr
Promotor
FinancingRp2,2 Tr
Pembiayaan
SyariahRp2,3 Tr
Kredit Investasi75.84%
Kredit Modal Kerja4.57%
Subordinasi8.23%
Dana Talangan
3.23%
Penyertaan Modal3.24%
Promotor Financing
2.41%
Pembiayaan Syariah2.48%
*Posisi Februari 2019 25
PERTUMBUHAN PENDAPATAN USAHA
Tumbuh Secara Kuat dan Robust
597,750 743,834
2,329,444
3,154,863
4,008,063
2014 2015 2016 2017 2018
PERTUMBUHAN LABA BERSIH
Tetap Tumbuh Berkelanjutan
TOTAL ASET
Tumbuh Secara Solid dan Positif
9,169
32,714
44,332
55,385 62,493
2014 2015 2016 2017 2018
244,664 305,389
1,212,803 1,261,989
1,531,110
2014 2015 2016 2017 2018
TOTAL EKUITAS
Mencerminkan Kuatnya Dukungan
4,785
25,432
30,836 34,321 35,576
2014 2015 2016 2017 2018
26
Alokasi
APBN
Alokasi
APBD
Pinjaman
(Daerah)Kerjasama Pemerintah
dan Badan Usaha (KPBU)
Sumber Dana
Karakteristik
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
Pemerintah
Pusat/Daerah
Perbankan/
PT SMI (Persero)
Pemerintah
Pusat/Daerah
Swasta/
PT SMI (Persero)
Alokasi Belanja Modal
yang bersumber dari APBN
Alokasi Belanja Modal yang
bersumber dari APBD
Alokasi Pembiayaan untuk
belanja modal yang
bersumber dari pinjaman
pemerintah, lembaga
bank/non bank
Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha melalui sharing
Pembiayaan melalui skema
konsesi/insentif
Jenis Proyek
Infrastruktur dasar yang
menjadi kewenangan Pusat
di Daerah
Infrastruktur dasar yang
menjadi kewenangan
Daerah
Infrastruktur dasar
prioritas yang menjadi
kewenangan Daerah
Infrastruktur yang
menyediakan layanan dan
menghasilkan penerimaan
yang layak untuk Badan
Usaha
Dukungan PT SMI dalam Pembangunan Infrastruktur
Opsi Pembiayaan Infrastruktur yang Dapat Didukung PT SMI
Total Nilai
Komitmen:
Rp4,4 triliun
Total Outstanding:
Rp 2,3 triliun25 Pemda
Status
Pembayaran:
Lancar
Komitmen Berdasarkan Wilayah
Sebaran
Wilayah
Highlight
Komitmen Berdasarkan Sektor
Sebaran
Sektor
27
Sumatera51%
Bali, dan Nusa Tenggara 10%
Kalimantan8%
Sulawesi24%
Jawa2%
Maluku dan Papua 5%
Jalan dan Jembatan
61%
RSUD 35%
Pasar 5%
*) Termasuk pemda yang sudah tanda tangan perjanjian tetapi belum efektif
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Portfolio Eksisting Pembiayaan Daerah dalam Pengelolaan PT SMIPer Maret 2019
100 % di Luar Pulau
Jawa
Total Nilai
Komitmen:
Rp4,8 triliun20 Pemda
24 Fasilitas
Pembiayaan
Pipeline Berdasarkan Wilayah
Sebaran
Wilayah
Highlight
Pipeline Berdasarkan Sektor
Sebaran
Sektor
28
Jalan dan Jembatan
58%
RSUD33%
Pasar9%
Sumatera26%Bali, dan Nusa
Tenggara5%
Kalimantan39%
Sulawesi16%
Maluku dan Papua14%
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Pipeline Pembiayaan Daerah yang Telah Menerima Offering Letter (OL)Per Maret 2019
• Peningkatan Alokasi Pendapatan untuk ditabung dan dialokasikan untuk biaya sekolah anak, ekspansi usaha, dan biaya jaga-jaga ketika sakit
• Biasa dilakukan oleh pedagang kecil, tukang bangunan, dan petugas kebersihan
• Ekspansi usaha meningkatkandaya beli
• Sekolah meningkatkan angka literasi
• Kesehatan meningkatkan angka harapan hidup
• Akan dapat meningkatkanindeks pembangunan manusia di jangka panjang
• Meningkatkan pengentasanpenyakit kronis dan akut yang dapatmenurunkan produktifitas dan ataumenyebabkan kematian.
• Penghematan ongkos dan waktu. Adanya RSUD Konawe mempermudah akses pasien yang tinggal di sekitar daerah Konawe
• Memangkas waktu 2 Jam
• Memangkas ongkos Rp 2 juta
• Peningkatan potensi PAD kabupaten Konawe baik secaralangsung akibat operasional RSUD yang diproyeksikan menjadi hub bagiprovinsi Sulawesi tenggara sertaadanya peningkatan aktivitasekonomi masa depan baik darisetor jasa kuliner, transportasimaupun pariwisata.
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs
RSUD Konawe – Expected Impact
Meningkatkan Output 0,41%
Meningkatkan Pendapatan Rumah
Tangga 0,33%
Meningkatkan Nilai Tambah 0,27%
Highlight
Meningkatkan Lapangan
Pekerjaan 0,08%
ANALISIS INPUT OUTPUT *
* Keterangan :
• Pendekatan Analisis Input-Output bersifat Ex-Ante.
• Membangun simulasi kondisiperekonomian dengan skemaadanya injeksi/shock kedalam suatu perekonomian.
• Menangkap dampak injeksiterhadap perekonomian.
Rp 440,21 Miliar;
0.41%
Rp 166,57 Miliar;
0.27%
Rp 53,78 Miliar;
0.33%
13188 Orang;
0.08%
OUTPUT NILAI TAMBAH PENDAPATAN RUMAHTANGGA
TENAGA KERJA
DAMPAK EKONOMI DARI PEMBANGUNAN RSUD KONAWE PADA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs
RSUD Konawe – Dampak Makro Terhadap Perkonomian
31
RSUD KONAWE
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Showcase Pembiayaan Daerah yang Berorientasi pada SDGs
32
Untuk mencari referensi suku bunga pembiayaan daerah, dapat dilakukan melalui situs www.ibpa.co.id:1. Buka website www.ibpa.co.id2. Fokus ke table Obligasi Pemerintah Indonesia3. Klik IGB MtM Price & Yield4. Cari yield SBN sesuai tenor kemudian tambahkan 0,75%5. Sebagai contoh, sesuai gambar ini, untuk tenor 5 tahun yield SBNnya adalah: 7,75 kemudian ditambah 0,75%
sehingga suku bunga pembiayaan adalah 8,5%
Pinjaman Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan
Suku Bunga Pinjaman Daerah
33
• Terbitnya PP 56/2018 tentang Pinjaman Daerah membutuhkan beberapapenyesuaian dalam proses Pinjaman Daerah e.g. Persetujuan DPRD saat KUA PPAS.Perlu dilakukan sosialisasi kepada Pemda.
• Perlunya pemahaman yang sama antar stakeholder atas penerapan peraturan dalamimplementasi proses pinjaman daerah.
Perubahan Regulasi
• Kesiapan Pemda dalam menyusun dokumen persyaratan pinjaman daerah sepertistudi kelayakan, DED dan Amdal.
Pemenuhan Dokumen Persyaratan Pinjaman Daerah
• Lebih besar kebutuhan dibanding kapasitas APBD menuntut skema pembiayaanyang lebih smooth yang tidak memberatkan APBD (tenor lebih panjang) ataukolaborasi antara Pinjaman Daerah dengan skema lain e.g. KPBU, DAK, dana Hibah
Kebutuhan pembiayaan vs kapasitas APBD
Tantangan Pembiayaan Infrastruktur Daerah dan Solusinya
Tantangan Pembiayaan Infrastruktur Daerah
34
Tantangan Pembiayaan Infrastruktur Daerah dan Solusinya
Pipeline Project Development Facility
35
Development boom
Adanya percepatan
pembangunan infrastruktur2. Keperluan Pembiayaan1. Urgency
Donor
Loan
Provision1
Commercial Bank
Loan Provisionl2
Rp 748 T
Rp 435 T
Rp 950,9
T
Gap yang bisa menjadi
captive market untuk
pasar pembiayaan
• Keperluan pembangunan
infrastruktur
• Keterbatasan pembiayaan
dari Pemerintah maupun
BUMN
Total keperluan hutang
infrastruktur untuk periode
2019-2023
Rp2.133,9
trilyun1
1 Internal analysis with projection assumption based on value proportion in Green Book Bappenas 2018 2 Internal analysis with projection assumption based on growth of commercial bank loans for infrastructure projects in 2018
PEMICU
TANTANGAN UTAMA YANG HARUS DITANGANI
Penyiapan Proyek Pembiayaan Proyek Implementasi Proyek
• Keperluan untuk Project Screening
• Dokumentasi proyek tidak terstandarisasi
• Adanya gap dalam kemampuan
• Diperlukannya harmonisasi peraturan-
peraturan sektoral
• Keterbatasan dana penyiapan proyek
• Keterbatasan pembiayaan pemerintah
• Memastikan feasibility proyek untuk
menarik pembiayaan dari sektor swasta
• Perlunya optimalisasi risk allocation
• Adanya gap antara kebutuhan investor
dan kebutuhan proyek
• Ketidakpastian politik
• Pelaksanaan kontrak
• Memastikan proyek diselesaikan tepat
waktu dan tidak menyebabkan adanya
cost over-run
• Diperlukannya implementasi monitoring
and evaluation yang kuat
INISIATIF PEMERINTAH
• Mendirikan Project Development Facility
• Pembentukan unit KPBU
• Penguatan alat Fiskal (PT SMI, PT PII)
• Pembentukan KPPIP untuk debottlenecking
• Pembentukan LMAN untuk upaya
pembersihan lahan
• Penggunaan skema KPBU
• Memanfaatkan Blended Finance
• Penguatan alat Fiskal (PT SMI, PT PII)
• Penggunaan Pembiayaan Daerah
• Pembentukan LMAN untuk upaya
pembersihan lahan
• Sectoral Operating Manual yang telah
distandarisasi
• Kemudahan melakukan bisnis
• Perbaikan dalam framework peraturan
Meningkatnya keperluan
pembiayaan untuk proyek
infrastruktur
35
Skema KPBU di IndonesiaTantangan Infrastruktur di Indonesia
36
Skema KPBU di IndonesiaPengertian Umum dan Manfaat KPBU
KPBU adalah Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan layanan infrastruktur untuk
kepentingan umum berdasarkan perjanjian kedua belah pihak dengan memperhatikan prinsip pembagian risiko.
(Perpres No. 38/2015)
Pengertian Umum
Payung Hukum
Risk Sharing
Adanya alokasi risiko
bagi kedua belah pihak
(swasta dan pemerintah)
yang juga akan
meningkatkan
keatraktifan proyek.
Transfer of Knowledge
Melalui KPBU diharapkan
ada transfer pengetahuan
dan teknologi dari pihak
swasta kepada Pemerintah
Daerah.
Project Delivery
Target spesifik periode
konstruksi membuat pihak
swasta menyelesaikan
proyek sesuai kesepakatan
sehingga terhindar dari
siklus anggaran multiyears.
Potensi Investasi
Keberhasilan suatu daerah
menyelenggarakan KPBU
dapat menjadi pintu masuk
investasi bagi pihak swasta
lainnya.
Manfaat Skema KPBU
Perpres No.38/2015
Tentang KPBU
Permen PPN/ Ka.Bappenas
No. 4/2015
Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur
Peraturan LKPP No 29 Tahun 2018
Tentang Tata Cara Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Penyediaan
Infrastruktur melalui KPBU atas Prakarsa Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah
Skema KPBU di IndonesiaBentuk & Dukungan Pemeritah Untuk Proyek KPBU
Persiapan
PendampinganPJPK Pada TahapPenyiapan danTransaksi Proyek
PICKementerianKeuangan (PPP Unit)
BantuanPembiayaanKonstruksiUntukPeningkatanKelayakan
PICKementerianKeuangan
PenjaminanPemerintahUntuk ProyekInfrastruktur
PICPT PenjaminanInfrastrukturIndonesia (PT PII) – Co Guarantor KementerianKeuangan
Insentif PajakUntuk SektorPioneer, Seperti KilangMinyak, Petrokimia.
PICKementerianKeuangan
Fasilitas UntukMendukungPenyediaanTanah
PIC• PJPK• Kementerian
Agraria danTata Ruang
Project Development Facility (PDF)
Pendirian KPPIP UntukPeningkatanBankabilityProyek
PICKemenkoPerekonomian& KementerianKeuangan
SkemaPengembalianInvestasi UntukPemegangKonsesi.
PIC• PJPK• Kementerian
Keuangan• Kementerian
Dalam Negeri
PMK No. 73 Tahun 2018
PMK No. 223 Tahun 2012
PMK No. 8 Tahun 2016
PMK No. 159 Tahun 2015
PMK No. 260 Tahun 2016
37
ReformasiInstitusi
Pendukung
Availability Payment (AP)
InsentifPerpajakan
PenjaminanProyek
Viability Gap Fund (VGF)
PengadaaanLahan
Proses Transaksi Konstruksi
UU No. 2 Tahun2012
38
Skema KPBU di IndonesiaPengembalian Investasi dan Tantangan Finansial Proyek KPBU
VGF dapat diberikan Pemerintah pada proyek yang layak secara ekonomi
namun tidak layak secara finansial. VGF dapat membantu menurunkan
capex pada suatu proyek maksimal 49% yang berpengaruh pada Opex.
Berdasarkan Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang KPBU, terdapat beberapa bentuk pengembalian investasi untuk Badan
Usaha Pelaksana (BUP) yaitu User Charge (pengguna membayar), Availability Payment (ketersediaan layanan) dan Bentuk
Lainnya. Ilustrasi dari pengembalian investasi tersebut dapat dilihat di bawah ini.
Biaya
konstruksi
oleh BUP
Pembayaran availability payment oleh
PJPK** untuk pengembalian investasi BUP
Biaya operasi &
pemeliharaan
oleh BUP
Bia
ya
tahun
AVAILABILITY PAYMENT
Biaya
konstruksi
oleh BUP
Biaya operasi & pemeliharaan
oleh BUP
Bia
ya
tahun
Pemasukan dari tarif pengguna
(user charge) untuk
pengembalian investasi
USER CHARGE + VGF
Availability Payment (AP) dihitung berdasarkan Capex, Opex dan Margin
BUP yang dibayarkan selama periode kerja sama KPBU. AP dibayarkan
dari anggaran Pemda atas ketersediaan layanan yang diberikan BUP.
Pada kondisi tertentu, dukungan VGF 49%
belum dapat membantu tercapainya kelayakan
proyek secara finansial (feasibility)
TANTANGAN FINANSIAL SKEMA VGF
Tantangan keterbatasan fiskal daerah yang tidak
dapat menutupi pembayaran Availability
Payment
TANTANGAN FINANSIAL SKEMA AP
Beban Pemda Pemasukan dari PenggunaBeban BUP Dukungan Pemerintah
A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA’S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT
39
@ptsmi
ptsmi_id
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Indonesia Infrastructure Libraryinfralib.ptsmi.co.id
Terima kasih
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)Sahid Sudirman Center, Lantai 47-48
Jl. Jenderal Sudirman No. 86
Jakarta 10220, Indonesia
Telepon : (62-21) 8082 5288 (hunting)
Faksimile : (62-21) 8082 5258
Situs Web : www.ptsmi.co.id
Surel : [email protected]
#BaktiuntukNegeri