+ All Categories
Home > Documents > Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

Date post: 16-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 8 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
12
Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Elly Megasari, Elly Rakhmawati Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kadiri Jalan Selomangleng No.1 Kota Kediri, Jawa Timur Email : [email protected] ABSTRACT Storage of medicines is an activity to save and preserve by placing the drugs received in places considered safe from theft and physical disorders that can damage the quality of medicines. The purpose of this study is to describe the knowledge of health workers on proper drug storage pattern in Pharmacy Blitar. The method used in this research is descriptive non-experimental studies that illustrate the phenomena that exist and using research what is out there, and lasts current or past. The study was conducted in Pharmaceutical Products Installation Blitar techniques using questionnaires and conducted research in every health centers in Blitar, in this case the same sample population and is the manager of a drug charge in health centers. The results overall knowledge of health workers about good medicine storage as much as 392 with a percentage of 78.4% showed high interpretations. Based on research that has been done, then some suggestions for future research is necessary to study a more holistic storage management of pharmaceutical preparations that include a component on the procurement of drugs, drug distribution, drug availability, expiration and disposition of drugs. Keywords: Knowledge, Health Workers, Pattern Storage Drugs, Pharmaceutical Products Installation
Transcript
Page 1: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan Farmasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Blitar

Elly Megasari, Elly Rakhmawati

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kadiri

Jalan Selomangleng No.1 Kota Kediri, Jawa Timur

Email : [email protected]

ABSTRACT

Storage of medicines is an activity to save and preserve by placing the drugs received in

places considered safe from theft and physical disorders that can damage the quality of medicines.

The purpose of this study is to describe the knowledge of health workers on proper drug storage

pattern in Pharmacy Blitar. The method used in this research is descriptive non-experimental studies

that illustrate the phenomena that exist and using research what is out there, and lasts current or

past. The study was conducted in Pharmaceutical Products Installation Blitar techniques using

questionnaires and conducted research in every health centers in Blitar, in this case the same sample

population and is the manager of a drug charge in health centers. The results overall knowledge of

health workers about good medicine storage as much as 392 with a percentage of 78.4% showed

high interpretations. Based on research that has been done, then some suggestions for future

research is necessary to study a more holistic storage management of pharmaceutical preparations

that include a component on the procurement of drugs, drug distribution, drug availability,

expiration and disposition of drugs.

Keywords: Knowledge, Health Workers, Pattern Storage Drugs, Pharmaceutical Products

Installation

Page 2: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

PENDAHULUAN

Penurunan kualitas obat akibat kekeliruan

tata laksana penyimpanan, akan sangat

berdampak terhadap pengobatan pasien yang

mengkonsumsi obat tersebut. Pola Penyimpanan

Obat haruslah sesuai dengan standar

penyimpanan obat yang telah ditentukan agar

tidak cepat mengalami perubahan baik karena

faktor fisika maupun kimia dan juga tidak cepat

rusak. Instalasi Farmasi Kesehatan Kabupaten

merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas

Kesehatan sebagai Pengelola Obat Publik dan

Perbekalan Kesehatan.

Oleh karena itu peneliti merasa perlu

untuk mengadakan suatu penelitian guna

mengetahui gambaran pengetahuan tenaga

kesehatan tentang pola penyimpanan obat secara

tepat.

Penelitian ini bertujuan Umum: Untuk

menganalisa tentang pola penyimpanan obat

secara tepat di Instalasi perbekalan Farmasi

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Tujuan

Khusus: Untuk mengetahui teknis cara

penyimpanan obat (bentuk, karakteristik,

keamanan mekanis) sediaan di Instalasi

Pebekalan Farmasi Kabupaten Blitar dan Untuk

menganalisa sistem administrasi penyimpanan

obat dengan berbagai macam metode (Alfabetis,

FEFO, dan FIFO) di Instalasi Farmasi

Kesehatan Kabupaten Blitar.

Manfaat bagi Petugas IPFK Mendapatkan

data secara rutin kelembapan suhu ruangan

sesuai yang dipersyaratkan masing-masing obat

agar kualitas atau mutu obat tetap terjaga.

Manfaat bagi Mahasiswa; Dapat memperoleh

pengetahuan tentang tata cara pola penyimpanan

obat di IPFK.; Manfaat bagi Lembaga IPFK

Dapat membantu dan berperan untuk

memberikan informasi pola penyimpanan obat

pada periode tertentu (periode selama

penelitian).

Asumsi penelitian meliputi : Responden

jujur dalam memberikan jawaban dari setiap

pernyataan yang diberikan dan Pola

penyimpanan obat yang benar harus

berdasarkan SOP Penyimpanan Obat Instalasi

Farmasi Kabupaten Blitar.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan

rancangan penelitian deskriptif non eksperimen.

Tenaga Kesehatan yang dijadikan sampel adalah

personal yang memenuhi kriteria atau syarat

inklusi tertentu.

Adapun rencana dalam penelitian ini

antara lain meliputi tahap persiapan yakni

mengajukan ijin untuk melakukan penelitian

kepada instansi terkait, merancang prosedur

penelitian, dan merancang kuesioner. Tahap

pelaksanaan terdiri dari penyebaran kuesioner,

mendokumentasikan data, dan menganalisis

data penelitian.Tahap evaluasi terdiri dari

pengintepretasian data dan menyimpulkan hasil

penelitian berdasarkan standar yang ada.

Page 3: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian (Arikunto 2010). Populasi dalam

penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang

bertugas sebagai pengelola obat di Puskesmas

Kabupaten Blitar berjumlah 25 personil.

Sampel adalah sebagaian atau wakil dari

populasi yang diteliti (Arikunto 201 ). Sampel

dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan

yang bertugas sebagai pengelola obat di

Puskesmas Kabupaten Blitar dengan jumlah 25

personil.

Kriteria sampel sebagai berikut :

a. Tenaga kesehatan yang bertugas sebagai

pengelola obat di Puskesmas Kabupaten

Blitar.

b. Tenaga kesehatan yang berpendidikan

baik Apoteker maupun TTK.

Menggunakan metode obsevasi cara yang

paling efektif adalah melengkapinya dengan

format atau blangko pengamatan sebagai

instrument format yang disusun berisi item-

item tentang kejadian atau tingkah laku yang

digambarkan akan terjadi.

Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah berupa angket atau

kuesioner. Pengumpulan data adalah suatu

proses pengadaan data primer untuk keperluan

penelitian. Adapun metode pengumpulan

datanya menggunakan metode observasi. Cara

pengumpulan datanya yaitu dengan mendatangi

dari satu puskesmas ke puskesmas yang lain di

seluruh Kabupaten Blitar untuk melakukan

pengisian kuesioner serta ditunggu disaat

menjawab, sebagai instrumen dari penelitian ini.

Tahap-tahap pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan angket atau kuesioner

kepada responden;

2. Mengumpulkan kembali semua angket

atau kuesioner yang telah diisi oleh

responden;

3. Mengecek kelengkapan data;

4. Menganalisis data yang terkumpul dan

menarik kesimpulan dari data yang

diperoleh.

Selain itu juga bermanfaat mengarahkan

kepada pengukuran terhadap variabel – variabel

yang bersangkutan. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah Pengetahuan tenaga

kesehatan pada pola penyimpanan obat dan

skala interval karena digambarkan dalam bentuk

angka.

Definisi Operasional

Page 4: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan

pengelompokan data, membuat suatu urutan

serta menyederhanakan data sehingga mudah

dibaca. Tahapan analisa data dimulai dengan

mengelompokan data sesuai dengan variabel

yang diteliti. Selain itu juga digunakan cara

pemberian skor pada tiap jawaban. Jawaban

benar diberi skor (1), salah diberi skor (0). Hasil

jawaban responden yang telah diberi nilai,

dijumlahkan agar dapat menentukan prosentase

untuk mengetahui tingkat pengetahuan tenaga

kesehatan tentang pola penyimpanan obat di

Instalasi Farmasi Kesehatan Kabupaten Blitar.

Persentase tersebut dapat ditentukan

dengan rumus :

ƩA x 100%

Ʃ B

Keterangan :

Ʃ A = Skor

Ʃ B = Nilai Total

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas untuk kuesioner yang

digunakan sebagai instrument pengumpulan

data, telah dijalankan di lokasi yang berlainan

dengan lokasi penelitian yaitu di Dinas

Kesehatan Kabupaten Blitar. Sampel terdiri

daripada 20 orang yang mempunyai

karekteristik yang berbeda dan ada pula yang

sama dengan responden yaitu mereka yang

bertugas di bidang yankes seorang Apoteker, di

bidang Umum seorang perencanan berlatar

belakang Sarjana Kesehatan Masyarakat, di

bidang P2PSD beliau berlatar belakang Sarjana

Kesehatan Masyarakat M.kes, dibidang

Keuangan beliau berlatar belakang Sarjana

Ekonomi tetapi pernah bertugas di IPFK.

Uji reliabilitas telah dilakukan untuk

melihat indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Kuesioner yang digunakan

seharusnya memiliki kemampuan untuk

memberikan hasil pengukuran relatif konsisten

dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat

dilakukan apabila seluruh butir pertanyaan

dinyatakan telah valid.

Tabel 3.9 Uji Validitas dan Uji Reabilitas

Page 5: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

Perhitungan total skor dengan rumus:

Dari pelaksanaan uji validitas yang

dilakukan oleh peneliti dengan jumlah

pertanyaan sebanyak dua puluh buah pada 25

orang responden.

Interpretasinya adalah bahwa

dari dua puluh pertanyaan, semua mempunyai

nilai t hitung (Total Person correlation) berada

diatas nilai t tabel sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa semua pertanyaan tersebut

valid.

Dalam penelitian ini item

pertanyaan pada kuisioner yang sudah valid di

uji dengan rumus Alpa Cronbach, dasar

pengambilan keputusan adalah reliabel jika nilai

alpha > 0,7 (Riwidikdo, 2007). Dari hasil uji

reliabilitas, ternyata r Alpha rata- rata (0,623)

lebih besar dibandingkan dengan nilai 0,7, maka

dua puluh pertanyaaan tersebut dinyatakan

reliabel.

HASIL & PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dari 25 kuesioner yang disebarkan untuk

25 responden kepada para tenaga kesehatan

sebagai pengelola obat yang bertugas di

Puskesmas pada Unit Dinas Kesehatan

Kabupaten Blitar.

1. Data Umum

Hasil dari penelitian ini selanjutnya

digambarkan dalam bentuk karakteristik

responden dengan jumlah responden adalah 25

tenaga kesehatan yang bertugas sebagai

pengelola obat dan berada di puskesmas dengan

melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai

pengelola obat yang berkecimpung dalam

penatalaksanaan obat yang dikelola mulai dari

penerimaan, penyimpanan sampai

pendistribusian agar tidak cepat rusak sebelum

masa kadaluarsanya habis dan juga tetap

terjamin mutu obat tersebut ke tangan yang

menggunakan obat dalam hal ini adalah pasien.

Adapun karateristik responden digolongkn dari

segi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

lama bekerja pada instansi tersebut.

Gambaran umum karakteristik responden

akan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 1 Gambaran Umum Responden

berdasarkan Jenis kelamin

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui

bahwa responden yang berjenis kelamin laki-

laki sebanyak 4 orang atau16%, dan responden

Page 6: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 21

orang atau 84%

Tabel 2 Gambaran Umum Responden

berdasarkan Usia

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui

bahwa responden yang berusia antara 26 s/d 31

tahun sebanyak 12 orang atau 48%, responden

yang berusia antara 32 s/d 37 tahun sebanyak 9

orang atau 36%, responden yang berusia antara

38 s/d 43 tahun sebanyak 3 orang atau12%,

responden yang berusia antara 44 s/d 49 tahun

sebanyak 1 orang atau 4%.

Tabel 3 Gambaran Umum Responden

berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan data tabel 4.3 diatas, menurut

tingkat pendidikan responden yang mengelola

obat dipuskesmas adalah responden lulusan

SMA/K sebanyak 2 orang atau 8%, responden

lulusan SMF/K sebanyak 6 orang atau 24%,

responden lulusan Diploma atau D3 Farmasi

sebanyak 11 orang atau 44%, responden lulusan

Diploma atau D3 Gizi 1 orang atau 4%,

responden lulusan Diploma atau D3

Keperawatan 1 orang atau 4%, responden

lulusan Sarjana atau S1 Farmasi sebanyak 0

orang atau tidak ada, sedangkan responden yang

berpendidikan Apoteker atau S2 terdapat 4

orang atau 16%.

Tabel 4 Gambaran Umum Responden

berdasarkan Lama dalam Bekerja

Page 7: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui

bahwa klasifikasi seluruh responden

berdasarkan lamanya bekerja sebagai pengelola

obat di Puskesmas tersebut menunjukkan

sebanyak 3 orang atau 12% adalah yang

menjalani lama dalam bekerja kurang dari 5

tahun, sedangkan pengelola obat yang menjalani

lama dalam bekerja antara 5 tahun sampai

dengan 15 tahun sebanyak 21 orang atau 84%.

Dan pengelola obat yang menjalani lama dalam

bekerja lebi dari 15 tahun terdapat 1 orang atau

4%.

2. Data Khusus

Data khusus dari penelitian ini adalah

gambaran pengetahuan tenaga kesehatan

tentang pola penyimpanan obat sebagai tenaga

pengelola obat dalam tugas kesehariannya yang

selalu berkecimpung melakukan penyimpanan

Berdasarkan tabel 4.5 Tingkat gambaran

pengetahuan nakes tentang pola penyimpanan

yang bertugas di puskesmas di bawah unit

Instalasi Farmasi Kesehatan Kabupaten pada

dimensi sub variabel teknis cara penyimpanan

obat secara karakteristik berdasarkan pada suhu,

kelembaban dengan no. Kuesioner 1 sampai

dengan 10 mempunyai skor 191 dengan

presentase 76,4% yang diinterpretasikan tinggi.

Sedangkan sub variable pada sistem

administrasi penyimpanan dengan berbagai

macam metode dengan no.kuesioner 11 sampai

dengan 20 mempunyai skor 201 dengan

presentase 80,4% yang diinterpretasikan sangat

tinggi. Maka, kriteria untuk tingkat gambaran

pengetahuan nakes tentang pola penyimpanan

obat tersebut dapat diinterpretasikan dengan

presentase.

Persentase tersebut dapat ditentukan

obat supaya tetap berkualitas atau bermutu baik

dan aman sampai ke pengguna obat dalam hal

dengan rumus : Ʃ A

ƩB X 100%

ini pasien, dari hasil pengumpulan data yang

telah dilakukan untuk 25 responden pada bulan

Desember 2015 ringkasannya adalah sebagai

berikut.

Tabel 5 Data Tingkat Pengetahuan

Nakes Tentang Pola Penyimpanan Obat

Keterangan : Ʃ A = Nilai Skor

Benar

Ʃ B = Nilai Total Skor Maksimal

Benar

Hasil tersebut dapat di interpretasikan

dengan prosentase sebagai berikut:

Page 8: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

a. Sangat tinggi = 80%≤ 100%

b. Tinggi = 60%≤ 79%

c. Cukup = 40% ≤ 59%

d. Rendah = 20% ≤ 39%

e. Sangat rendah = 0 % ≤ 19%

Tabel 6 Data Tingkat

Pengetahuan Nakes Secara Keseluruhan

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui secara

keseluruhan

variabel pengetahuan tenaga kesehatan

tentang penyimpanan obat yang baik sebanyak

392 dengan prosentase 78,4% dengan

interpretasi tinggi.

Pembahasan

Pelaksanaan tentang pola penyimpanan

obat dilaksanakan pada bulan September -

Desember 2016. Penelitian ini berjalan cukup

lancar. Mulai melakukan penelitian yaitu dari

mendatangi setiap personil untuk menguji

validitas kuesioner yang sudah dibuat dengan

cara membaca, meneliti dan mengisi kuesioner

tersebut serta mengoreksi kalimat-kalimatnya, 20

personil tersebut mempunyai latar belakang

pendidikan yang berbeda- beda yaitu ada yang

dari Apoteker, Sarjana Kesehatan Masyarakat,

Sarjana Ekonomi, Perawat serta Kebidanan, dari

20 personil tersebut salah satunya adalah

pimpinan IPFK yang meminta penambahan

jumlah soal dari 15 soal ditambah 5 soal lagi

menjadi 20 soal kemudian direkap hasil ujinya,

setelah itu diadakan uji validitas dan rehabilitas,

apabila sudah dinyatakan valid barulah kuesioner

tersebut bisa di sebarkan kepada responden yang

dikehendaki.

Dalam melakukan penelitian ini setelah

kuesioner dinyatakan valid langkah selanjutnya

dengan mendatangi satu persatu responden dan

ditunggui pada waktu menjawab kuesioner tersebut,

disinilah membutuhkan waktu yang agak lama

karena jarak antar puskesmas cukup jauh dan

membutuhkan rencana yang tepat untuk supaya bisa

bertemu dan melakukan penelitian, serta membawa

hasil jawaban dari kuesioner tersebut juga meneliti

data-data jangan sampai ada yang kosong atau tidak

diisi, perlu dilakukan pengecekan lagi sebelum

meninggalkan tempat penelitian yang dilakukan dari

puskesmas satu ke puskesmas yang lain atau yang

bertempat tinggal dikota bisa dilakukan penelitian

tersebut dirumah.

Berdasarkan analisis data dalam penelitian yang

sudah dilakukan maka didapatkan hasil pada

dimensi data gambaran umum responden

berdasarkan usia maka untuk usia 26 s/d 31 tahun

Page 9: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

lebih banyak jumlahnya disebabkan adanya

perekrutan tenaga baru sedangkan untuk usia 38

s/d 49 tahun lebih sedikit dikarenakan adanya

mutasi keluar kabupaten serta memasuki usia

pensiun. Melihat dari hasil penelitian yang

dilakukan dengan dikorelasi berdasarkan

pendidikannya maka dari semua responden

untuk lulusan D3 lebih banyak dikarenakan pada

saat terakhir perekrutan tenaga tersebut

dipersyaratkan minimal berijazah D3 Farmasi

sedangkan untuk lulusan SMF dan yang lain

lebih sedikit dikarenakan sisa perekrutan yang

lama atau belum dipersyaratkan minimal D3

dan untuk Apoteker hanya diperuntukkan

puskesmas dengan rawat inap yang lebih dari 10

tempat tidur. sedangkan pendidikan yang non

kefarmasian masih menunggu perekrutan tenaga

baru yang berbasis kefarmasian.

Untuk masa kerja kurang dari atau sama

dengan 5 s/d 15 tahun lebih banyak dikarenakan

adanya perekrutan tenaga baru dan masa kerja

lebih dari 15 tahun hanya 1 orang karena sisa

perekrutan tenaga yang lama.

Pada dimensi gambaran khusus pada pola

penyimpanan obat yang mana dari kuesioner no 1

sampai dengan no 10 dalam sub variable cara

penyimpanan obat berdasarkan karakteristik

sediaan, bentuk sediaan, mekanis sediaan obat

menunjukkan jawaban yang benar sejumlah 191

dari total pertanyaan sebanyak 250 soal ini

menunjukkan kategori tinggi 76,4% sedangkan

dalam menjawab soal no 11 sampai dengan 20

menunjukkan kategori sangat tinggi 80,4%.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui secara

keseluruhan untuk pengetahuan tenaga kesehatan

tentang pola penyimpanan obat yang baik sebanyak

392 dengan prosentase 78,4% menunjukkan

interpretasi tinggi.

Untuk hasil dari penelitian ini menunjukkan

interprestasi yang tinggi dikarenakan jumlah tenaga

yang berbasis kefarmasian serta berdasarkan lama

masa kerjanya sudah cukup.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan tingkat pengetahuan nakes

tentang gambaran pola penyimpanan obat

menunjukkan kategori Tinggi yaitu 78,4%. Dengan

menunjukkan sub variabel tentang teknis cara

penyimpanan obat berdasarkan karakteristik

sediaan, bentuk sediaan, mekanis sediaan obat

menunjukkan kategori Tinggi 76,4%, juga secara

sub variabel tentang system administrasi

penyimpanan dengan berbagai methode

penggunaan kartu stoc obat, system FEFO dan

FIFO, system alfabetis menunjukkan kategori

sangat tinggi 80,4% Sehingga penyimpanan obat

sudah berjalan dengan baik. Beberapa masukan

untuk penelitian mendatang adalah perlu dilakukan

penelitian yang lebih menyeluruh tentang

pengelolaan penyimpanan sediaan farmasi yang

mencakup komponen tentang pengadaan obat,

pendistribusian obat, ketersediaan obat, kadaluarsa,

dan pemusnahan obat.

Page 10: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

DAFTAR PUSTAKA

Anief, Mohammad. 1987. Ilmu Meracik

Obat Teori Dan Praktik.

Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Anonim. (wwwbiofarma.co.id) 2014. Pentabio

Vaksin DTP-HB-Hib. Bandung : PT.

Biofarma

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian. Yogyakarta : Rineka

Cipta.

Badan Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi Jawa Timur. 2015. Modul

Pembelajaran Bimbingan Teknis

Pengelolaan Arsip Pemerintahan

Kelurahan / Desa. Surabaya :

Badan Perpustakaan dan Kearsipan

Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. 1995. Farmakope

Indonesia. Edisi IV.Jakarta:

Departemen Kesehatan

Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. 2002. Pedoman supervise

dan evaluasi obat public dan

perbekalan kesehatan. Jakarta

: Departemen Kesehatan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005.

Standar Sarana Penyimpanan Obat Publik

Dan Perbekalan Kesehatan. Jakarta :

Departemen Kesehatan.

Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. 2005. Pedoman

Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta

: Departemen Kesehatan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

2006. Pedoman

Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas

Terbatas. Jakarta : Departemen

Kesehatan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

2009 . Pedoman Pelatihan Imunisasi

Dasar Bagi Pelaksana Imunisasi Di UPK

Swasta. Jakarta : Departemen Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar 2014.

Profil Kesehatan Kabupaten Blitar.

Blitar : Dinas Kesehatan

Kartono. 27 Maret 2015. Himbauan Untuk

Penyimpanan Produk Ethica Yaitu

Epinefrin Injeksi, Oxytocin Injeksi,

Methergin Injeksi Agar Sesuai Dengan

Ketentuan Yang Benar. Jakarta: PT Ethica

Industri Fatrmasi

Hariono,Sianturi . Pengukuran Suhu dan

Kelembapan Udara. Jambi : Universitas

Jambi

Hartati, Tri. (www.google.com) . 2014. Hasil

Pemeriksaan . Cikarang: PT.Brataco

Kementrian Kesehatan. 2004 . Pedoman syarat

ruang penyimpanan obat. Jakarta :

Kementrian Kesehatan

Kementerian Pendayag unaan Aparatur

Negara Dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia. 2012.

Pedoman Penyusunan Standar

Operasional Prosedur (SOP). Jakarta :

Kemenpan

Page 11: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

Nana Syaodih 2010. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda

Karya

Notoatmodjo,s. 2005. Metodologi penelitian

kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Hadari Nawawi. 2005. Penelitian Terapan.

Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Protection, Vinci Fire. 2015. Jenis Isi

Tabung Pemadam Kebakaran,

(Online),( http://vincifiresemarang.

Page 12: Analisa Pola Penyimpanan Obat Pada Instalasi Perbekalan ...

Recommended