+ All Categories
Home > Documents > Analisis Nilai Tambah Susu

Analisis Nilai Tambah Susu

Date post: 08-Jul-2018
Category:
Upload: dityakusuma
View: 230 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 34

Transcript
  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    1/89

     

    ANALISIS NILAI TAMBAH DALAM PENGOLAHAN SUSU

    KEDELAI PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA

    DI KOTA MEDAN

    SKRIPSI

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    2/89

     

    ANALISIS NILAI TAMBAH DALAM PENGOLAHAN SUSU

    KEDELAI PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA

    DI KOTA MEDAN

    SKRIPSI

    OLEH :

    AMINAH NUR M.L

    090304067

    Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Di

    Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    3/89

     

    JUDUL SKRIPSI : ANALISIS NILAI TAMBAH DALAM

    PENGOLAHAN SUSU KEDELAI PADA

    SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA

    DI KOTA MEDAN

    NAMA : AMINAH NUR M.L

    NIM : 090304067

    PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS

    Komisi Pembimbing

    Ketua Anggota

    Ir.Lily Fauzia, MSi Siti Khadijah, SP.MSi

    NIP 196303822198832003 NIP 197310111999032002

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    4/89

     

    ABSTRAK

    AMINAH NUR M.L (090304067) dengan judul penelitian

    ANALISIS NILAI TAMBAH DALAM PENGOLAHAN SUSU KEDELAI

    PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA MEDAN. 

    Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Ir. Lily Fauzia, MSi dan Ibu Siti Khadijah, SP,

    MSi.

     Nilai tambah merupakan penambahan nilai suatu komoditi akibat adanya

     perlakuan tertentu terhadap komoditi tersebut. Nilai tambah menjadi sangat

     penting dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu cara untuk

    meningkatkan nilai tambah adalah melalui proses pengolahan. Tujuan dari

     penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan susu kedelai,

    untuk menganalisis besarnya nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan susu

    kedelai pada skala industri rumah tangga, untuk mengetahui berbagai kendala

    yang terdapat dalam usaha pengolahan kedelai menjadi susu kedelai serta untukmengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kendala

    tersebut. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), di

    daerah-daerah tempat berdirinya usaha tersebut. Metode pengambilan sampel

    yaitu dengan cara snow ball. Metode analisis yang digunakan adalah metode

     perhitungan nilai tambah, yaitu nilai produk dikurangi dengan nilai bahan baku

    dan bahan penunjang lainnya.

    D i h il li i d di i lk l h k d l i

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    5/89

     

    RIWAYAT HIDUP

    AMINAH NUR M.L, dilahirkan di Deli Tua pada tanggal 22 Januari 1991 dari

    Ayahanda Muhammad Rum Lubis dan Ibunda Nursakiyah Lubis. Penulis

    merupakan anak keempat dari lima bersaudara.

    Penulis menyelesaikan pendidikan formal di SD Yayasan Pendidikan Islam Deli

    Tua, Deli Serdang tahun 2003, MTs Yayasan Perguruan Istiqlal Deli Tua, Deli

    Serdang tahun 2006, SMA Yayasan Pembinaan Keluarga Medan, Kota Medan

    tahun 2009 dan pada tahun yang sama penulis diterima di Program Studi

    Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur Ujian

    Masuk Bersama (UMB).

    Selama masa perkuliahan penulis aktif mengikuti berbagai organisasi

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    6/89

     

    KATA PENGANTAR

    Segala Puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

    dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS NILAI TAMBAH

    DALAM PENGOLAHAN SUSU KEDELAI PADA SKALA INDUSTRI

    RUMAH TANGGA DI KOTA MEDAN” .

    Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

     besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Papa tersayang

    Muhammad Rum Lubis dan Mama tercinta Nursakiyah Lubis yang dengan kasih

    sayangnya selalu memberi doa, motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

    Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Ir. Lily Fauzia, MSi, selaku

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    7/89

     

    Segala hormat dan terima kasih penulis ucapkan kepada Kakanda Namora Rizki

    Lubis, S.Pd dan Fauziah Nur M.L, SP, Abangda Adiyadh Riyadh M.L, SE, dan

    Adinda Muhammad Yusuf M.L, yang terus memberi dukungan dan semangat

    kepada penulis untuk terus berkarya.

    Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada seluruh teman-

    teman seperjuangan di stambuk 2009 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

    USU, yang telah banyak membantu penulis dalam menemukan arti pentingnya

    hidup bersama.

    Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

    Medan, September 2013

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    8/89

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    9/89

     

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Deskripsi Daerah Penelitian ................................................................ 25Letak Geografis dan Lingkup Wilayah Penelitian ...................... 25

    Luas Wilayah dan Rasio Terhadap Luas Kota Madya ................. 25

    Kepadatan Penduduk .................................................................. 27

    Kota Medan Secara Ekonomi...................................................... 28

    Kota Medan Secara Sosial .......................................................... 30

    Karakteristik Responden .................................................................... 31

    Sistem Produksi Usaha Pengolahan Kedelai Menjadi Susu Kedelai ..... 32Penggunaan Bahan Baku ............................................................ 32

    Penggunaan Modal Investasi ...................................................... 33

    Penggunaan Tenaga Kerja .......................................................... 34

    Proses Pembuatan Susu Kedelai ......................................................... 36

     Nilai Tambah yang Diperoleh dari Pengolahan Kacang Kedelai .......... 42

    Input dan Output ........................................................................ 43

    Biaya Bahan Penunjang (Sumbangan Input Lain) ...................... 43

    Harga Input, Harga Output, Nilai Output, Nilai Tambah danRasio Nilai Tambah Susu Kedelai ............................................... 45

    Berbagai Kendala dan Upaya dalam Usaha Pengolahan Susu Kedelaidi Daerah Penelitian ............................................................................ 47

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan .......................................................................................... 50

    Saran ................................................................................................... 50

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    10/89

     

    DAFTAR TABEL

    No Judul Hal

    1 Tingkat Konsumsi Pangan (Kacang-kacangan di Kota MedanTahun 2012

    2

    2 Perbandingan Antara Kadar Protein Kedelai dengan BeberapaBahan Makanan Lain

    7

    3 Perbandingan Komposisi Kandungan Berbagai Jenis Zatdalam Susu Kedelai dan Susu Sapi 12

    4 Sebaran Pengolahan Susu Kedelai di 6 Kecamatan Kota

    Medan

    20

    5 Luas Wilayah dan Rasio Terhadap Luas Kota Medan 26

    6 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk

    Kota Medan Tahun 2011

    27

    7 Struktur Perekonomian Kota Medan Tahun 2007-2011 29

    8 Indeks Pembangunan Masyarakat 309 Karakteristik Responden Pembuat Susu Kedelai 31

    10 Rata-Rata Frekuensi Pembuatan Susu Kedelai dan

    Penggunaan Kacang Kedelai dalam Pengolahan Susu Kedelai

    di Daerah Penelitian

    32

    11 Rata-Rata Modal Investasi pada Usaha Pengolahan Susu

    Kedelai di Daerah Penelitian

    34

    12 R t R t P T K j d l U h 35

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    11/89

     

    DAFTAR GAMBAR

    No. Judul Hal.

    1. Skema Kerangka Pemikiran 18

    2. Kerangka Proses Pembuatan Susu Kedelai 36

    3. Dokumentasi Proses Pembuatan Susu Kedelai 40

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    12/89

     

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Judul

    1. Karakteristik Pengusaha Susu Kedelai di Daerah Penelitian

    2. Biaya Bahan Baku Pembuatan Susu Kedelai

    3. Penggunaan Peralatan pada Pengolahan Susu Kedelai

    4. Penggunaan Tenaga Kerja per Produksi (per hari ) pada PengolahanSusu Kedelai

    5. Biaya Penggunaan Gula pada Pengolahan Susu Kedelai

    6. Biaya Penggunaan Garam pada Pengolahan Susu Kedelai

    7. Biaya Penggunaan Vanili pada Pengolahan Susu Kedelai

    8. Biaya Penggunaan Daun Pandan pada Pengolahan Susu Kedelai

    9. Biaya Penggunaan Air pada Pengolahan Susu Kedelai

    10. Biaya Penggunaan Plastik pada Pengolahan Susu Kedelai

    11. Biaya Penggunaan Karet pada Pengolahan Susu Kedelai

    12. Biaya Penggunaan Bahan Bakar (Gas/M.Lampu) pada PengolahanSusu Kedelai

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    13/89

     

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang 

    Pembangunan pertanian harus dipandang dari dua pilar utama secara terintegrasi

    dan tidak bisa dipisahkan yaitu  pertama, pilar pertanian primer (on-farm

    agriculture/agribusiness) yang merupakan kegiatan usahatani yang menggunakan

    sarana dan prasarana produksi (input factors) untuk menghasilkan produk

     pertanian primer; kedua,  pilar pertanian sekunder (down-stream agriculture/

    agribusiness) sebagai kegiatan meningkatkan nilai tambah produk pertanian

     primer melalui pengolahan (agroindustri) beserta distribusi dan perdagangannya

    (Baroh, 2007).

    Komoditas pertanian pada umumnya mempunyai sifat mudah rusak sehingga

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    14/89

     

    defisit meningkat dari 968 ribu ton (1998) menjadi 1,1 juta ton pada tahun 2001

    dan 1,4 juta ton pada tahun 2005 atau meningkat sebesar 8,73 % per tahun

    (Suprapto, 2001).

    Di Kota Medan, konsumsi terhadap kacang kedelai cukup besar dibandingkan

    dengan konsumsi terhadap jenis kacang-kacangan lainnya. Data mengenai

    konsumsi untuk tanaman pangan khususnya kacang-kacangan di kota Medan

    dapat dilihat pada Tabel berikut :

    Tabel 1. Tingkat Konsumsi Pangan (Kacang-Kacangan) di Kota Medan

    Tahun 2012Jenis Pangan Konsumsi Pangan (Gr/Kap/Hr)

    Kacang Tanah 2,1

    Kacang Kedelai 9,6

    Kacang Hijau 4,9

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    15/89

     

    sedangkan industri lainnya seperti industri kecap dan sari kedelai membutuhkan

    kedelai sebanyak 12 persen dari total kebutuhan nasional (Adisarwanto, 2008).

    Kemampuan produksi domestik yang rendah dalam penyediaan kedelai bila

    dibandingkan dengan permintaan memerlukan upaya untuk memperkecil

    kesenjangan. Upaya tersebut dapat ditempuh dengan cara intensifikasi di sentra

     produksi, ektensifikasi dan diversifikasi yang tertumpu pada potensi sumberdaya.

    Strategi yang berpijak pada keunggulan sumber daya seperti pemanfaatan lahan,

    tenaga kerja, modal dan lainnya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan

    efisiensi usahatani guna mengurangi impor yang pada gilirannya dapat

    menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat

     banyak. Hal ini bisa terwujud apabila kebijakan yang sedang berlangsung dan

    yang akan datang mampu memberikan dukungan demi tumbuh dan

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    16/89

     

     protein lainnya. Sama seperti produk olahan kedelai lainnya, dalam proses

     pengolahan kedelai menjadi susu kedelai pasti juga akan menciptakan nilai

    tambah dan juga meningkatkan nilai guna dari produk tersebut (Cahyadi, 2007).

    Susu kedelai saat ini sudah mulai dilirik oleh banyak orang untuk dijadikan

    sebagai salah satu alternatif usaha untuk meningkatkan pendapatan terutama di

    Kota Medan, karena disamping permintaan terhadap susu kedelai tersebut terus

    meningkat, proses pembuatannya juga cukup sederhana. Untuk itu, peneliti

    tertarik untuk melakukan suatu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui

     bagaimana proses pembuatan susu kedelai tersebut dan seberapa besar nilai

    tambah yang diciptakan dari adanya pengolahan kedelai menjadi susu kedelai ini

    serta apa saja kendala yang dihadapi oleh para pembuat susu kedelai dalam

    menjalankan usahanya dan bagaimana upaya-upaya dalam mengatasi berbagai

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    17/89

     

    Tujuan Penelitian

    Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

     berikut :

    1. Untuk mengetahui proses pengolahan kedelai menjadi susu kedelai.

    2. Untuk menghitung dan menganalisis besarnya nilai tambah yang dihasilkan

    dari proses pengolahan kedelai menjadi susu kedelai pada usaha industri

    rumah tangga di daerah penelitian.

    3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang terdapat dalam proses pengolahan

    kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian.

    4. Untuk mengetahui apa saja upaya-upaya yag dapat dilakukan untuk mengatasi

     berbagai kendala yang terdapat dalam usaha susu kedelai tersebut di daerah

     penelitian.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    18/89

     

    TINJAUAN PUSTAKA

    Tinjauan Pustaka 

    Kacang Kedelai

    Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh

    manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan

    antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai

     juga ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan tersebut, yaitu Jepang,

    Korea, India, indonesia, Australia dan Amerika. Kedelai mulai dikenal di

    Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan kedelai

    yaitu di Pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara dan pulau-

     pulau lainnya (Irwan, 2006).

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    19/89

     

    kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim

    kering.

    Tabel 2.Perbandingan Antara Kadar Protein Kedelai Dengan Beberapa

    Bahan Makanan Lain

    Bahan Makanan  Kadar Protein (%) 

    Susu skim kering 36,00Kedelai 35,00

    Kacang hijau 22,00

    Daging 19,00

    Ikan segar 17,00

    Telur ayam 13,00

    Jagung 9,20Beras 6,80

    Tepung singkong 1,10Sumber : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (2000) 

    Agroindustri

    Menurut Badan Pusat Statistik (2007), industri pengolahan merupakan suatu

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    20/89

     

    sebagai suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari pembangunan

     pertanian tetapi sebelum tahapan pembangunan tersebut mencapai tahapan

     pembangunan industri.

    Soekartawi(b) (2000) juga menyebutkan bahwa agroindustri memiliki peranan

    yang sangat penting dalam pembangunan pertanian. Hal ini dapat dilihat dari

    kontribusinya dalam hal meningkatkan pendapatan pelaku agribisnis, menyerap

    tenaga kerja, meningkatkan perolehan devisa, dan mendorong tumbuhnya industri

    lain.

    Menurut Hicks (1995), agroindustri adalah kegiatan dengan ciri :

    (a) meningkatkan nilai tambah

    (b) menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan

    (c) meningkatkan daya simpan

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    21/89

     

    1.  Kurang tersedianya bahan baku yang cukup dan kontinu.

    2.  Kurang nyatanya peran agroindustri di perdesaan karena masih

     berkonsentrasinya agroindustri di perkotaan.

    3. 

    Kurang konsistennya kebijakan pemerintah terhadap agroindustri.

    4.  Kurangnya fasilitas permodalan (perkreditan) dan kalaupun ada

     prosedurnya amat ketat.

    5.  Kualitas produksi dan prosesing yang belum mampu bersaing.

    Nilai Tambah

    Pada proses distribusi komoditas pertanian terjadi arus yang mengalir dari hulu ke

    hilir, yang berawal dari petani dan berakhir pada konsumen akhir. Komoditas

     pertanian mendapat perlakuan-perlakuan seperti pengolahan, pengawetan, dan

     pemindahan untuk menambah kegunaan atau menimbulkan nilai tambah. Ada dua

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    22/89

     

    Sumber-sumber nilai tambah dapat diperoleh dari pemanfaatan faktor-faktor

     produksi (tenaga kerja, modal, sumberdaya alam dan manajemen). Karena itu,

    untuk menjamin agar proses produksi terus berjalan secara efektif dan efisien

    maka nilai tambah yang diciptakan perlu didistribusikan secara adil. Analisis nilai

    tambah merupakan metode perkiraan sejauh mana bahan baku yang mendapat

     perlakuan mengalami perubahan nilai (Hardjanto, 1993).

    Menurut Hayami, et all (1987), analisis nilai tambah pengolahan produk pertanian

    dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu melalui perhitungan nilai tambah

     per kilogram bahan baku untuk satu kali pengolahan yang menghasilkan produk

    tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah untuk pengolahan dapat

    dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor teknis dan faktor pasar. Faktor teknis

    yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    23/89

     

    Besarnya nilai tambah tergantung dari teknologi yang digunakan dalam proses

     produksi dan adanya perlakuan lebih lanjut terhadap produk yang dihasilkan.

    Suatu perusahaan dengan teknologi yang baik akan menghasilkan produk dengan

    kualitas yang lebih baik pula, sehingga harga produk akan lebih tinggi dan

    akhirnya akan memperbesar nilai tambah yang diperoleh (Suryana, 1990).

    Susu Kedelai

    Susu kedelai akhir-akhir ini telah banyak dikenal sebagai susu alternatif

     pengganti susu sapi. Hal ini dikarenakan susu kedelai mempunyai kandungan

     protein yang cukup tinggi dengan harga relatif lebih murah jika dibanding dengan

    sumber protein lainnya. Untuk meningkatkan kandungan gizinya, susu kedelai

    dapat diperkaya dengan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh kita. Susu

    kedelai tidak kalah dengan susu sapi maupun air susu ibu (ASI) (Cahyadi, 2007).

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    24/89

     

    mencerna makanan yang berlemak. Untuk lebih jelasnya, kandungan zat pada

    susu kedelai dan susu sapi dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :

    Tabel 3. Perbandingan Komposisi Kandungan Berbagai Jenis Zat dalam

    Susu Kedelai dan Susu Sapi

    Komposisi Susu Kedelai Susu Sapi

    Air (%) 88,60 88,33Kalori (kkal) 52,99 61,00

    Protein (%) 4,40 3,2

    Karbohidrat (%) 3,80 4,3

    Lemak (%) 2,50 3,5

    Vit.B1 (%) 0,04 0,03

    Vit.A (%) 0,02 1,00Kalsium (mg) 15 143,00

    Fosfor (mg) 49 60,00Besi (mg) 1,2 1,70

    Sumber : Departemen Kesehatan RI (2010) 

    Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena

    k d i l i i k d l i j d l k

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    25/89

     

    menerangkan sifat hubungan diantara tingkat produksi yang akan di capai dengan

     jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan (Sukirno, 1996).

    Menurut Agung (2008), secara umum istilah ”produksi” diartikan sebagai

     penggunaan atau pemanfaatan sumberdaya yang mengubah suatu komoditas

    menjadi komoditas lainnya yang sama sekali berbeda, baik dalam pengertian apa,

    di mana atau kapan komoditas-komoditas itu dialokasikan, maupun dalam

     pengertian apa yang dapat dikerjakan oleh konsumen terhadap komoditas itu.

    Produksi dapat didefinisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktivitas

    ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan (input). 

    Perkaitan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya

    dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi dapat dibedakan kepada empat

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    26/89

     

    Fungsi produksi adalah abstraksi yang menggambarkan suatu proses produksi.

    Fungsi produksi adalah sebuah deskripsi matematis atau kuantitatif dari berbagai

    macam kemungkinan-kemungkinan produksi teknis yang dihadapi oleh suatu

     perusahaan (Beattie dan Taylor, 1996).

    Pengolahan Komoditas Pertanian

    Pengolahan sebagai salah satu subsistem dalam agribisnis merupakan suatu

    alternatif terbaik untuk dikembangkan. Dengan kata lain, pengembangan industri

     pengolahan diperlukan guna terciptanya keterkaitan antar sektor pertanian dengan

    sektor industri. Industri pengolahan akan memiliki kemampuan yang baik jika

    kedua sektor tersebut di atas memiliki keterkaitan yang sangat erat, baik

    keterkaitan ke depan (forward linkage) maupun ke belakang (backward linkage).

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    27/89

     

    Tetapi kebanyakan petani langsung menjual hasil pertaniannya karena ingin

    mnedapat uang kontan yang cepat. Karena itu penanganan pasca panen tidak

    diperhatikan sehingga tidak diperoleh nilai tambah oleh petani, bahkan nilai hasil

     pertanian itu sendiri menjadi rendah. Sedangkan bagi pengusaha ini menjadi

    kegiatan utama, karena dengan pengolahan yang baik maka nilai tambah barang

     pertanian meningkat sehingga mampu menerobos pasar, baik pasar domestik

    maupun pasar luar negeri.

    2. Kualitas Hasil

    Salah satu tujuan dari hasil pertanian adalah meningkatlan kualitas. Dengan

    kualitas yang lebih baik, maka nilai barang menjadi lebih tinggi dan kebutuhan

    konsumen menjadi terpenuhi. Perbedaan kualitas bukan saja menyebabkan adanya

     perbedaan segmentasi pasar tetapi juga mempengaruhi harga barang itu sendiri.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    28/89

     

     petani mengolah sendiri hasil pertaniannya ini untuk mendapatkan kualitas hasil

     penerimaan atau total keuntungan yang lebih besar.

    Dari proses pengolahan komoditas pertanian akan diperoleh nilai tambah.

    Pengertian nilai tambah (value added) adalah pertambahan nilai sutu produk atau

    komoditas karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan, ataupun

     penyimpanan dalam suatu produksi. Dalam proses pengolahan nilai tambah dapat

    didefenisikan sebagai selisih antara nilai produk dengan nilai bahan baku dan

    input lainnya, tidak termasuk tenaga kerja ( Hayami et al, 1987).

    Adapun tujuan pengolahan hasil (agroindustri) antara lain adalah :

    1. Mengawetkan (preserving) bagi hasil pertanian yang mudah rusak dan mudah

     busuk.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    29/89

     

    digemari oleh masyarakat adalah susu kedelai. Karena susu kedelai merupakan

    minuman berprotein yang tinggi pengganti susu sapi.

    Dalam proses pengolahan kedelai menjadi susu kedelai ditemukan beberapa

    masalah atau kendala seperti fluktuasi harga kedelai di pasaran, ketidakpastian

     pasokan bahan baku, teknologi pengolahan yang sederhana, kurangnya modal dan

     pemasarannya yang masih terbatas.

    Dari hasil olahan, kemudian dihitung besarnya nilai tambah dari output dengan

    memperhatikan berbagai komponen penting dalam pengolahan yaitu : nilai output,

     biaya bahan baku, dan biaya penunjang lainnya yang menjadi penentu besarnya

    nilai tambah yang dihasilkan. Hasil perhitungan nilai tambah yang didapat

    kemudian dianalisis dengan rumus tertentu untuk ditentukan apakah tergolong

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    30/89

     

    Kedelai

    Agroindustri

    Susu Kedelai

    Susu Kedelai

    Penerimaan

    Penjualan

    Biaya-biaya yang

    harus dihitung :-Biaya Bahan Baku

    -Biaya Penunjang

    lainnya Nilai Tambah

    Kendala-kendala

    dalam Agroindustri

    Susu Kedelai

    Upaya-upaya

    yang dapat

    dilakukan

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    31/89

     

    Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan identifikasi masalah dan landasan teori yang dibuat, maka hipotesis

    dari penelitian ini adalah :

    1. Proses pengolahan kedelai menjadi susu kedelai yang dilakukan masih

    tergolong sederhana.

    2. Nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan kedelai menjadi susu

    kedelai pada usaha industri rumah tangga di daerah penelitian masih rendah.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    32/89

     

    METODOLOGI PENELITIAN

    Metode Penentuan Daerah Penelitian

    Daerah penelitian ditentukan secara Purpossive (disengaja), yaitu di daerah-

    daerah tempat berdirinya usaha industri rumah tangga (home industry)  yang

    mengadakan pengolahan terhadap kedelai menjadi susu kedelai di Kota Medan,

    yaitu di : Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan

    Medan Helvetia, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Sunggal, dan

    Kecamatan Medan Tembung.

    Metode Pengambilan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha pengolahan kacang kedelai

    menjadi susu kedelai yang ada di Kota Medan. Pengambilan sampel dilakukan

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    33/89

     

    Metode Pengumpulan Data

    Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer

    diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden, yaitu pengusaha susu

    kedelai dengan mempergunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan

    terlebih dahulu sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Sedangkan data

    sekunder merupakan data pelengkap yang bersumber dari berbagai instansi terkait

    seperti Kantor Kelurahan, Badan Pusat Statistik, Dinas Perindustrian dan

    Perdagangan serta literatur yang terkait.

    Metode Analisis Data

    Data yang diperoleh dalam penelitian ini terlebih dahulu ditabulasi kemudian

    diolah secara manual, lalu dijabarkan dan dianalisis dengan metode analisis yang

    sesuai.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    34/89

     

    Untuk hipotesis yang kedua yaitu untuk melihat berapa besar nilai tambah dari

     proses pengolahan kacang kedelai sampai menjadi susu kedelai maka digunakan

    rumus perhitungan nilai tambah dari metode Hayami, yaitu :

    NT = NP – (NBB + NBP)

    Keterangan :

     NT = Nilai Tambah (Rp/Kg)

     NP = Nilai Produk Olahan (Rp/Kg)

     NBB = Nilai bahan Baku (Rp/Kg)

     NBP = Nilai Bahan Penunjang (Rp/Kg)

    (Suryana, 1990).

    Kriteria ujinya yaitu :

    Jika Rasio nilai tambah > 50 % maka nilai tambah tergolong tinggi

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    35/89

     

     Defenisi

    1.  Usaha pengolahan kedelai dalam penelitian ini adalah usaha yang melakukan

     pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai.

    2. 

    Susu Kedelai adalah susu yang terbuat dari kedelai. Susu kedelai diperoleh

    dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah direndam dalam air.

    3.  Input adalah bahan baku utama yang dibutuhkan dalam satu kali proses

     produksi yang dihitung dalam satuan kg.

    4.  Output adalah jumlah susu kedelai yang dihasilkan dalam satu kali proses

     produksi dihitung dalam satuan kg.

    5.  Harga input adalah rata-rata harga beli bahan baku (kacang kedelai) di daerah

     penelitian.

    6.  Harga Output adalah rata-rata harga jual output (susu kedelai) di daerah

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    36/89

     

    11. Rasio nilai tambah menunjukkan persentase nilai tambah dari nilai output dan

    dinyatakan dalam persen (%).

     Batasan Operasional

    1. Daerah penelitian adalah kecamatan-kecamatan di Kota Medan yang terdapat

    usaha pengolahan susu kedelai, yang terdiri dari Kecamatan Medan Johor,

    Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan

    Area, Kecamatan Medan Sunggal, dan Kecamatan Medan Tembung.

    2. Sampel dalam penelitian ini adalah pemilik usaha industri rumah tangga (home

    industry) yang hanya memproduksi susu kedelai.

    3. Skala usaha dalam penelitian ini adalah skala Rumah Tangga.

    4. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    37/89

     

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Deskripsi Daerah Penelitian

    Letak Geografis Kota Medan dan Lingkup Wilayah Penelitian

    Letak geografis Kota Medan pada kisaran 3° 30' – 3° 43' LU dan 98° 35' - 98° 44'

    BT dengan ketinggian 2,5 - 37,5 m dpl, serta memiliki luas wilayah sebesar

    265,10 Km² (26.510 Ha). Secara administratif, Kota Medan terdiri dari 21

    Kecamatan dan 151 Kelurahan serta memiliki batas-batas wilayah sebagai

     berikut:

      Utara : Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka

      Selatan : Kabupaten Deli Serdang

      Barat : Kabupaten Deli Serdang

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    38/89

     

    Tabel 5. Luas Wilayah dan Rasio terhadap Luas Kota Medan

    No Kecamatan

    Luas Wilayah

    (Km²)

    Rasio terhadap

    Luas Kota

    Madya (%)

    1 Medan Tuntungan 20,68 7,80

    2 Medan Johor 14,58 5,50

    3 Medan Amplas 11,19 4,22

    4 Medan Denai 9,05 3,41

    5 Medan Area 5,52 2,08

    6 Medan Kota 5,27 1,99

    7 Medan Maimun 2,98 1,12

    8 Medan Polonia 9,01 3,40

    9 Medan Baru 5,84 2,20

    10 Medan Selayang 12,81 4,83

    11 Medan Sunggal 15,44 5,82

    12 Medan Helvetia 13,16 4,9613 Medan Petisah 6,82 2,57

    14 Medan Barat 5,33 2,01

    15 Medan Timur 7,76 2,93

    16 Medan Perjuangan 4,09 1,54

    17 Medan Tembung 7,99 3,01

    18 Medan Deli 20,84 7,86

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    39/89

     

    Kepadatan Penduduk

    Jumlah penduduk Kota Medan tahun 2011 sebanyak 2.117.224 jiwa, jika

    dibandingkan dengan lahan seluas 265,10 Km² dapat digambarkan kepadatan

     penduduk Kota Medan adalah sebanyak 7.987 jiwa/Km². Angka ini

    menggambarkan bahwa setiap 1 Km² terdapat 7.987 jiwa. Secara rinci, kepadatan

     penduduk Kota Medan menurut Kecamatan dapat dilihat pada Tabel 6.

    Tabel 6. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota

    Medan Tahun 2011

    No Kecamatan

    Luas Wilayah

    (Km²)

    Jumlah

    Penduduk

    (Jiwa)

    Kepadatan

    Penduduk

    (Jiwa/Km²)1 Medan Tuntungan 20,68 81.798 3.955

    2 Medan Johor 14,58 125.456  8.605 

    3 Medan Amplas 11,19 115.543  10.326 

    4 Medan Denai 9,05 141.866 15.676

    5 Medan Area 5,52 96.647 17.509

    6 Medan Kota 5,27 72.663 13.788

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    40/89

     

    dengan jumlah penduduk yang ada. Sedangkan kepadatan penduduk paling rendah

    adalah Kecamatan Medan Labuhan yaitu sebesar 3.063 Jiwa/Km², padahal

    Kecamatan Medan Labuhan merupakan Kecamatan yang memiliki wilayah

    terluas diantara kecaman-kecamatan lainnya di Kota Medan. Hal ini menunjukkan

     bahwa wilayah yang dimiliki oleh Kecamatan Medan Labuhan relatif sangat besar

     jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menempatinya.

    Kota Medan Secara Ekonomi

    Pada hakekatnya pembangunan ekonomi daerah adalah serangkaian usaha dan

    kebijakan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas

    lapangan kerja dan pemerataan pembagian pendapatan masyarakat. Kinerja

     pembangunan ekonomi daerah mempunyai peranan yang amat penting karena

    keberhasilan dibidang ekonomi dapat menyediakan sumberdaya yang lebih luas

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    41/89

     

    Tabel 7. Struktur Perekonomian Kota Medan 2009-2011

    No Kelompok Sektor Kontribusi Terhadap PDRB (%)

    2009 2010 2011

    1

    2

    Pertanian

    Pertambangan

    2,815 2,773 2,671

    0,004 0,004 0,003

    Primer 2,819 2,778 2,674

    3

    4

    5

    Industri

    Listrik, Gas dan Air

    Bangunan

    15,96 14,89 14,97

    1,75 1,706 1,698

    9,54 9,498 9,782

    Sekunder 27,263 26,096 26,454

    67

    8

    9

    PerdaganganPengangkutan

    Keuangan

    Jasa

    25,916 26,741 26,92419,082 19,958 18,948

    14,625 13,797 14,274

    10,292 10,626 10,723

    Tersier 69,917 71,125 70,870

    Jumlah 100 100 100

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    42/89

     

    Kota Medan Secara Sosial

    Kondisi sosial yang terbagi atas pendidikan, kesehatan, kemiskinan, keamanan

    dan ketertiban, agama dan lainnya merupakan faktor penunjang dan penghambat

     bagi pertumbuhan ekonomi Kota Medan.

    IPM (Indeks Pembangunan Masyarakat) Kota Medan mengalami peningkatan

    selama masa waktu 2007-2010 dimana mengindikasikan bahwa tingkat

    kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat cenderung semakin membaik. Selain itu,

     peningkatan ini juga meningkatkan daya beli dan pendapatan masyarakat

    sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan dan tingkat pendidikan yang

    ditandai dengan bertambahnya usia harapan hidup, rata-rata lama bersekolah dan

    meningkatnya konsumsi (daya beli) perkapita masyarakat Kota Medan. Berikut

    adalah Tabel Indeks Pembangunan Masyarakat Kota Medan.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    43/89

     

    Karakteristik Responden

    Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan,

     jumlah tanggungan, lama berusaha dan luas gedung usaha. Secara rinci,

    karakteristik responden pengolah susu kedelai dapat dilihat pada Tabel 9.

    Table 9. Karakteristik Responden Pembuat Susu Kedelai

    Karakteristik Sampel Satuan Rataan Range

    Umur

    Tingkat Pendidikan

    Jumlah Tanggungan

    Lama Berusaha

    Luas Gedung Usaha

    Tahun

    Tahun

    Jiwa

    Tahun

     

    46,2

    12,3

    1,8

    5

    41

    24-60

    0-16

    0-3

    3-11

    20-75

    Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 1), 2013

    Dari Tabel 9 diketahui bahwa rata-rata umur responden pembuat susu kedelai

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    44/89

     

    Sistem Produksi Usaha Pengolahan Kedelai Menjadi Susu Kedelai

    Dalam melakukan sistem produksi susu kedelai, ada beberapa hal yang perlu

    diketahui antara lain : penggunaan bahan baku, penggunaan modal investasi dan

    operasional serta penggunaan tenaga kerja.

    Penggunaan Bahan Baku

    Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan responden di daerah

     penelitian, diketahui bahwa bahan baku untuk membuat susu kedelai yaitu kacang

    kedelai cukup tersedia sesuai dengan kebutuhan. Namun, sebagian besar bahan

     baku yang digunakan dalam proses pembuatan susu kedelai di daerah penelitian

     berasal dari impor. Hal ini dikarenakan oleh kurang tersedianya kedelai lokal

    untuk memenuhi kebutuhan pengusaha secara rutin. Kedelai lokal hanya tersedia

     pada saat musim tertentu karena di Indonesia tanaman kacang kedelai sistem

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    45/89

     

    Tabel 10 di atas memperlihatkan bahwa rata-rata frekuensi pengolahan kedelai

    menjadi susu kedelai yang dilakukan responden di daerah penelitian adalah 6,2

    hari (4-7 hari)/minggu, 25,8 hari (16-30 hari)/bulan, dan 309,6 hari (192-360

    hari)/tahun. Sedangkan rata-rata jumlah penggunaan kedelai untuk memproduksi

    susu kedelai di daerah penelitian adalah 5,8 Kg perharinya.

    Penggunaan Modal Investasi

    Setiap kegiatan dalam proses produksi, mutlak membutuhkan modal.

    Ketersediaan modal yang mencukupi dalam menjalankan suatu usaha sangat

    diperlukan demi keberlangsungan usaha yang dijalankan. Besar atau kecilnya

    modal yang dibutuhkan, bergantung pada skala usahanya. Semakin besar skala

    usaha yang dijalankan, semakin besar pula modal yang dibutuhkan. Demikian

     pula sebaliknya, jika semakin kecil skala usaha yang dijalankan, semakin sedikit

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    46/89

     

    Tabel 11. Rata-Rata Modal Investasi pada Usaha Pengolahan Susu Kedelai

    di Daerah Penelitian Tahun 2013.

    No Investasi Harga

    1 Mesin Giling/Blender 1.047.000

    2 Ember/Baskom 44.700

    3 Panci Rebusan 69.500

    4 Sendok aduk 13.750

    5 Saringan/Kain Saring 7.1006 Tong Rendaman 42.000

    7 Lemari Pendingin 1.980.000

    8 Kompor/Kompor Gas 541.000

    9 Cangkir/Gelas 3.900

    Jumlah 3.748.950

    Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 3), 2013

    Penggunaan Tenaga Kerja

    Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah proses produksi.

    Menurut Karmadi (2003), penggunaan tenaga kerja dalam suatu kegiatan proses

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    47/89

     

    Tabel 12. Rata-Rata Penggunaan Tenaga Kerja dalam usaha Pengolahan

    Susu Kedelai di Daerah Penelitian Tahun 2013

    Uraian Frekuensi Pembuatan Susu

    Kedelai (Hari)

    Penggunaan Tenaga Kerja

    (HKP)

    Per Hari - 1,69

    Per Minggu 6,2 10,5

    Per Bulan 25,8 43,60

    Per Tahun 309,6 523,2

    Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 4), 2013 

    Dalam proses pembuatan susu kedelai di daerah penelitian, sumber tenaga kerja

    yang digunakan berasal dari dalam keluarga. Untuk satu kali produksi per harinya

    dibutuhkan tenaga kerja sebesar 1,69 HKP. Dengan demikian, dapat dikatakan

     bahwa ketersediaan tenaga kerja di daerah penelitian cukup tersedia.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    48/89

     

    Proses Pembuatan Susu Kedelai

    Ada 2 jenis metode proses/tahapan dalam pembuatan susu kedelai yang di

    lakukan di daerah penelitian. Perbedaannya terletak pada saat proses setelah

     penggilingan. Sebagian responden langsung menyaring kedelai yang sudah

    digiling, dan sebagian lagi melakukan penambahan air, baru kemudian

    memasaknya.

    Secara lengkap proses pembuatan susu kedelai di daerah penelitian dapat

    digambarkan dalam kerangka sebagai berikut :

    1. Pencucian I

    2. Perendaman

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    49/89

     

    Berikut adalah penjelasan dari kerangka tahapan dalam membuat susu kedelai di

    daerah penelitian :

    1. Pencucian I

    Proses pertama yang dilakukan dalam pengolahan kedelai menjadi susu kedelai

    adalah pencucian kacang kedelai. Kacang kedelai dicuci sampai bersih untuk

    mengeluarkan kotoran-kotoran yang terikut ke dalam kacang kedelai. Bahan

    yang digunakan dalam penucian ini adalah cukup dengan air tanpa ada

     penambahan bahan-bahan lainnya.

    2. Perendaman

    Kedelai direndam sampai air rendamannya meresap ke dalam kacang, agar

    mudah dalam proses penggilingan serta pati yang dihasilkan dari kacang

    kedelai akan lebih banyak. Perendaman ini dilakukan selama kurang lebih 8

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    50/89

     

    4. Pencucian II

    Setelah kacang kedelai direbus sampai mengembang dan lunak, maka langkah

    selanjutnya adalah pencucian yang ke II. Tetapi sebelum dilakukan pencucian

    yang ke II, kacang kedelai yang baru selesai direbus tersebut harus

    didinginkan terlebih dahulu selama kurang lebih 15 menit. Setelah dingin

     barulah kedelai dicuci untuk kedua kalinya. Pada proses pencucian yang

    kedua ini, kacang kedelai dicuci untuk membuang kulit kedelai yang sudah

    terkelupas pada saat perebusan, sehingga memudahkan dalam proses

     penggilingan.

    5. Penggilingan

    Kacang kedelai digiling sampai halus dan patinya keluar. Alat yang digunakan

    untuk proses penggilingan ini di daerah penelitian adalah blender atau ada

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    51/89

     

     b. Penambahan Air

    Untuk metode II, kacang kedelai yang sudah digiling, kemudian diberi

     penambahan air. Penambahan air ini disesuaikan dengan kebutuan dan jumalh

    kacang kedelai yang akan diproduksi menjadi susu kedelai.

    7. Pemasakan

    Dari proses penyaringan tersebut dihasilkanlah sari pati kedelai yang biasa kita

    sebut dengan nama susu kedelai. Selanjutnya, susu kedelai ini dimasak lagi

    selama kurang lebih 10-15 menit. Dalam pemasakan ini, bahan yang

    ditambahkan adalah gula, garam, vanili, dan daun pandan. Alat yang

    digunakan dalam proses pemasakan ini adalah panci dan kompor. Pada saat

     pemasakan ini, susu kedelai harus terus diaduk sampai mendidih. Setelah

    mendidih atau kurang lebih 10-15 menit dimasak, susu kedelai sudah siap

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    52/89

     

    dengan bobot susu kedelai yang akan dijual per bungkusnya. Ada yang

     berbobot 1,2 ons perbungkus, ada yang 1,3 ons, 1,5 ons dan yang terbesar

    adalah 2 ons per bungkus.

    Untuk lebih mengetahui proses pembuatan susu kedelai, berikut disajikan

    dokumentasi dari proses pembuatan susu kedelai.

    Pencucian I Kacang Kedelai Perendaman Kacang Kedelai

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    53/89

     

    Pemasakan Susu Kedelai Pengemasan Susu Kedelai

    Gambar 3. Dokumentasi Proses Pembuatan Susu Kedelai

    Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan responden, didapati bahwa

    sebagian besar sampel masih menggunakan alat-alat yang sederhana dan tidak

     berkapasitas tinggi atau belum menggunakan peralatan yang canggih dalam

     proses pembuatan susu kedelai di daerah penelitian seperti yang terlihat pada

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    54/89

     

    Nilai Tambah yang Diperoleh dari Pengolahan Kacang Kedelai

     Nilai tambah merupakan pertambahan nilai yang terjadi karena suatu komoditi

    mengalami proses pengolahan, pengangkutan, dan penyimpanan dalam suatu

     proses produksi (penggunaan/pemberian input fungsional). Besarnya nilai tambah

    dipengaruhi oleh faktor teknis dan faktor nonteknis. Informasi yang diperoleh dari

    hasil analisis nilai tambah adalah besarnya nilai tambah, rasio nilai tambah dan

     balas jasa yang diterima oleh pemilik-pemilik faktor produksi (Sudiyono, 2004).

    Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui nilai tambah yang diperoleh

    dari pengolahan kacang kedelai sehingga menjadi susu kedelai adalah metode

     perhitungan nilai tambah model Hayami. Namun, penulis hanya mengambil

    rumus dari metode Hayami tersebut untuk menghitung besarnya nilai tambah dan

    rasio nilai tambah yang dihasilkan. Perhitungan nilai tambah yang dilakukan pada

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    55/89

     

    Input dan Output

    Input adalah penjumlahan bahan baku yang digunakan selama satu periode

     produksi untuk diproses sampai menjadi susu kedelai dan dikur dengan satuan Kg

     bahan baku. Output adalah penjumlahan produk/output yang dihasilkan selama

    satu periode produksi yang diukur dalam satuan Kg produk. Rata-rata

     penggunaan bahan baku (input) dan Output yang dihasilkan di daerah penelitian

    dapat dilihat pada Tabel 13.

    Tabel 13.Rata-Rata Penggunaan Input dan Output yang dihasilkan di

    Daerah Penelitian Tahun 2013

    Uraian Penggunaan Bahan

    Baku/Input (Kg)

    Output/Produk yang

    Dihasilkan (Kg)

    Per Hari 5,8 21,712

    Per Minggu 37,4 139,18

    Per Bulan 156,4 581,64

    Per Tahun 1.876,8 6.979,66

    Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 16 ), 2013

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    56/89

     

    dan sebagainya. Secara rinci biaya bahan penunjang (sumbangan input lain) pada

     pembuatan susu kedelai dapat dilihat pada Tabel 14.

    Tabel 14. Input Lain yang Digunakan dalam Pengolahan Susu Kedelai

    No Uraian Biaya (Rp)

    1 Gula 47.730

    2 Garam 421

    3 Vanili 1.700

    4 Daun Pandan 3.000

    5 Air 3.000

    6 Plastik 9.709

    7 Karet 2.220

    8 Bahan Bakar (M.Lampu/Gas) 9.685

    9 Bensin 8.50010 Listrik 5.256,8

    Total 91.221,8

    Penggunaan Bahan Baku (Kg) 5,8

    Sumbangan Input Lain (Rp/Kg) 15.727,9 

    Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 5,6,7,8,9,1011,12,13,14), 2013

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    57/89

     

    Harga Input, Harga Output, Nilai Output, Nilai Tambah dan Rasio Nilai

    Tambah

    Secara rinci harga input, harga output, nilai output, nilai tambah dan rasio nilai

    tambah susu kedelai dapat dilihat pada Tabel 15.

    Tabel 15. Harga Input, Harga Output, Nilai Output, Nilai Tambah dan Rasio

    Nilai Tambah Susu Kedelai di Daerah Penelitian Tahun 2013

    No Uraian Nilai (Rp/Kg)

    1 Harga Input 8.650

    2 Harga Output 12.700

    3 Nilai Output 46.990

    4 Nilai Tambah 22.612

    5 Rasio Nilai Tambah 48,2 %

    Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 15), 2013

    Rata-rata harga input (bahan baku) di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 8.650.

    Rata-rata harga output susu kedelai di daerah penelitian adalah sebesar Rp.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    58/89

     

    Besarnya nilai tambah yang didapat dari perhitungan sejalan dengan besarnya

    rasio nilai tambah terhadap nilai outputnya. Rasio nilai tambah ini didapat dari

     pembagian antara nilai tambah dengan nilai output yang dinyatakan dalam persen

    (%). Rasio nilai tambah ini menunjukkan persentase nilai tambah dari nilai output,

    artinya jika rasio nilai tambah > 50% maka nilai tambah lebih besar dari pada nilai

    output dan nilai tambah tergolong tinggi, sedangkan jika rasio nilai tambah ≤

    50%, maka nilai tambah yang dihasilkan lebih kecil dari nilai outputnya dan nilai

    tambah tergolong rendah. Rasio nilai tambah yang diperoleh dalam pengolahan

    susu kedelai ini adalah 48,2 %.

    Secara matematis rasio nilai tambah pengolahan susu kedelai yaitu sebagai berikut

    :

    Rasio Nilai Tambah =.

    .  100%=48,2 %

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    59/89

     

    Berbagai Kendala dan Upaya dalam Usaha Pengolahan Kedelai Menjadi

    Susu Kedelai di Daerah Penelitian

    Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan responden di daerah

     penelitian, maka didapatlah beberapa kendala dalam usaha pengolahan susu

    kedelai ini di daerah penelitian yaitu :

    1. Proses pengolahan yang masih menggunakan alat yang sederhana.

    Sebagian besar pengusaha susu kedelai di daerah penelitian masih

    menggunakan blender dalam proses pembuatan susu kedelai. Hal ini

    meyebabkan kurang efektifnya waktu pemproduksian susu kedelai, karena

     blender hanya memiliki kapasitas penggilingan yang relatif sedikit jika

    dibandingkan dengan mesin penggiling kedelai. Penggilingan kedelai dengan

    menggunakan blender membutuhkan waktu hingga 30-40 menit per kg kacang

    kedelai, sedangkan jika menggunakan mesin penggiling kedelai hanya

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    60/89

     

    modal yang terbatas juga proses pembuatan susu kedelai yang masih

    menggunakan alat sederhana seperti yang telah dijelaskan sebelumnya karena

    keterbatasan modal untuk membeli peralatan yang lebih bisa menunjang usaha

    mereka. Modal yang mereka gunakan untuk usahanya ada yang bersumber dari

    tabungan/modal sendiri, ada yang dari pinjaman kepada keluarga/kerabat dan

    sebagainya.

    3. Pemasaran yang masih terbatas

    Jangkauan pemasaran yang masih terbatas pada daerah-daerah sekitar

    menyebabkan penjualan susu kedelai tersebut juga tidak mengalami

     peningkatan secara signifikan. Pemasaran hanya sampai di lingkungan terdekat

    dari pengusaha/pembuat susu kedelai. Selain itu, karena pemasaran yang masih

    sangat terbatas masyarakat masih banyak yang belum mengetahui manfaat dari

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    61/89

     

    Dengan permodalan yang cukup, mereka juga bisa memperbaiki kualitas produk

    mereka baik dari variasi rasa, tampilan maupun kemasan dan bisa juga di beri

    labeling. Dengan seperti itu, konsumen lebih tertarik untuk membeli produknya.

    Sehingga produksi meningkat, penjualan juga meningkat, keuntungan yang

    diperoleh juga meningkat. Tidak hanya itu, kualitas produk yang meningkat juga

    akan meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    62/89

     

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    1. Proses pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai pada skala industri

    rumah tangga di daerah penelitian masih tergolong sederhana.

    2. Nilai tambah (value added ) yang dihasilkan dari pengolahan kacang kedelai

    menjadi susu kedelai pada skala industri rumah tangga di daerah penelitian

    masih rendah.

    3. Kendala-kendala yang terdapat dalam usaha pengolahan susu kedelai pada

    skala industri rumah tangga di daerah penelitian yaitu proses pengolahan yang

    masih menggunakan alat yang sederhana, keterbatasan modal dan pemasaran

    yang masih terbatas.

    4. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kendala tersebut yaitu

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    63/89

     

    Kepada Pemerintah

    Dengan mempertimbangkan modal investasi awal yang dikeluarkan oleh

     pengusaha susu kedelai cukup besar, maka pemerintah diharapkan dapat

    memfasilitasi para pengusaha susu kedelai skala industri rumah tangga dalam hal

    akses permodalan pengembangan usaha, antara lain berupa : Kredit Usaha Rakyat

    (KUR), kredit investasi, modal kerja lainnya.

    Untuk meningkatkan kualitas dan jaminan ketersediaan bahan baku secara lokal,

     pemerintah diharapkan membina petani kedelai untuk bekerja sama dengan usaha

     pengolahan kedelai melalui pola kemitraan.

    Kepada Peneliti Selanjutnya

    Agar melakukan penelitian yang lebih terperinci tentang pendapatan riil

     pengusaha, B/C, dan studi kelayakan usaha pengolahan susu kedelai, serta analisis

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    64/89

     

    DAFTAR PUSTAKA

    Adisarwanto, T. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya. Jakarta.

    Agung, I.G.N.,N.H.A. Pasay, Sugiharto. 2008. Teori Ekonomi Mikro, Suatu

     Analisis Produksi Terapan. PT. raja Grafindo. Jakarta.

    Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara. 2013.  Bagian Konsumsi Pangan.

    Medan

    Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 2007.  Direktori Industri Pengolahan.

    Medan.

    Baroh, I. 2007. Analisis Nilai Tambah dan Distribusi Keripik Nangka Studi Kasus

     pada Agroindustri Keripik Nangka di Lumajang. LP UMM. Malang.

    Beattie, B.R. dan C.R. Taylor. 1996. Ekonomi Produksi. UGM Press. Yogyakarta.

    Cahyadi, W. 2007. Kedelai Khasiat dan Teknologi. Bumi Aksara. Jakarta.

    Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2010.  Daftar Komposisi Bahan

     Makanan. Jakarta.

    Gittinger, J. Price. 1986. Analisis Ekonomi Proyek Pertanian. UI-Press. Jakarta.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    65/89

     

    Soekartawi (a). 1999.  Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo

    Persada. Jakarta.

     _________(b). 2000. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

    Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. UMM Press. Malang

    Sukirno, S. 1996. Pengantar Mikroekonomi. Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo

    Persada. Jakarta.

    Suprapto (a). 2001. Bertanam Kedelai. Penerbit Swadaya. Jakarta.

     ________(b). 2006. Proses Pengolahan dan Nilai Tambah. Penebar Swadaya.

    Jakarta.

    Suryana, A. 1990.  Diversifikasi Pertanian dalam Proses Mempercepat Laju

    Pembangunan Nasional. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    66/89

     

    Lampiran 1. Karakteristik Pengusaha Susu Kedelai

    Sampel Umur

    (Tahun)

    Lama

    Pendidikan

    Jumlah

    Tanggungan

    Lama

    Berusaha

    Luas

    Gedung

    Usaha (m²)

    (Tahun) (Jiwa) (Tahun)

    1

    2

    24 16 0 4 30

    28 16 1 3 20

    3 60 6 3 3 36

    4 60 9 2 4 245 53 9 2 3 40

    6 48 12 3 7 75

    7 55 15 2 5 608 24 16 0 3 30

    9 54 12 2 11 5010 56 12 3 7 45

    Total 462 123 18 50 410

    Rata-rata 46,2 12,3 1,8 5 41

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    67/89

    Lampiran 2. Biaya Bahan Baku dalam Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Kedelai (Kg)  Harga

    Kedelai(Rp/Kg)

    Total Harga Beli Kedelai (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 6 36 144 1.728 12.000 72.000 432.000 1.728.000 20.736.0002 6 24 288 3 18 72 864 8.500 25.500 153.000 612.000 7.344.000

    3 7 30 360 4 28 120 1.440 8.500 34.000 238.000 1.020.000 12.240.000

    4 7 30 360 5 35 150 1.800 8.000 40.000 280.000 1.200.000 14.400.000

    5 4 16 192 3 12 48 576 8.500 25.500 102.000 408.000 4.896.0006 7 30 360 8 56 240 2.880 8.000 64.000 448.000 1.920.000 23.040.000

    7 6 24 288 10 60 240 2.880 8.500 85.000 510.000 2.040.000 24.480.0008 5 20 240 2 10 40 480 8.000 16.000 80.000 320.000 3.840.000

    9 7 30 360 12 84 360 4.320 8.000 6.000 672.000 2.880.000 34.560.000

    10 7 30 360 5 35 150 1.800 8.500 42.500 297.500 1.275.000 15.300.000Total 62 258 3.096 58 374 1.564 18.768 86.500 500.500 3.212.500 12.203.000 140.100.000

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 5,8 37,4 156,4 1.876,8 8.650 50.050 321.250 1.220.300 14.010.000

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    68/89

    Lampiran 3. Penggunaan Peralatan Pada Pengolahan Susu Kedelai

    Mesin Giling/Blender

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) Umur

    Ekonomis

    (Tahun)

    Biaya Penyusutan (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Jumlah(Unit)

    Harga(Rp)

    TotalHarga (Rp)

    NilaiAkhir

    Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 1 3.000.000 3.000.000 50.000 5 1.638,9 12.291,6 49.166,6 590.0002 6 24 288 1 150.000 150.000 5.000 2 201,4 1.510,4 6.041,6 72.500

    3 7 30 360 1 2.000.000 2.000.000 50.000 5 1.083,3 8.125 32.500 390.0004 7 30 360 1 200.000 200.000 10.000 2 270,8 1.979,2 7.916,7 95.000

    5 4 16 192 1 240.000 240.000 5.000 2 326,4 2.447,9 9.791,7 117.5006 7 30 360 2 180.000 360.000 5.000 2 493,1 3.697,9 14.791,6 177.500

    7 6 24 288 1 2.000.000 2.000.000 50.000 5 1.083,3 8.125 32.500 390.0008 5 20 240 1 255.000 255.000 15.000 2 333,3 2.500 10.000 120.000

    9 7 30 360 1 2.000.000 2.000.000 50.000 5 1.083,3 8.125 32.500 390.000

    10 7 30 360 1 265.000 265.000 10.000 2 354,2 2.656,3 10.625 127.500

    Total 62 258 3.096 11 10.290.000 10.470.000 250.000 32 6868 51.458,3 205.833,2 2.470.000

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 1,1 1.029.000 1.047.000 25.000 3,2 686,8 5.145,83 20.583,32 247.000

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    69/89

    Lampiran 3. Penggunaan Peralatan Pada Pengolahan Susu Kedelai ( Lanjutan)

    Ember

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) Umur

    Ekonomis

    (Tahun)

    Biaya Penyusutan (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Jumlah(Unit)

    Harga(Rp)

    TotalHarga (Rp)

    NilaiAkhir

    Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 3 10.000 30.000 0 0,5 166,67 1.250 5.000 60.0002 6 24 288 2 15.000 30.000 0 0,5 166,67 1.250 5.000 60.000

    3 7 30 360 2 7.500 15.000 0 0,5 83,3 625 2.500 30.0004 7 30 360 2 15.000 30.000 0 0,5 166,67 1.250 5.000 60.000

    5 4 16 192 1 15.000 15.000 0 0,5 83,3 625 2.500 30.0006 7 30 360 2 15.000 30.000 0 0,5 166,67 1.250 5.000 60.000

    7 6 24 288 3 50.000 150.000 0 0,5 833,3 6.250 25.000 300.0008 5 20 240 1 7.000 7.000 0 0,5 38,9 291,7 1.166,7 14.000

    9 7 30 360 5 20.000 100.000 0 0,5 555,6 4.166,7 16.667 200.000

    10 7 30 360 2 20.000 40.000 0 0,5 222,2 1.666,7 6.666,7 80.000

    Total 62 258 3.096 23 174.500 447.000 0 5 2.483,3 18.625,1 74.500,4 894.000

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 2,3 17.450 44.700 0 0,5 248,33 1.862,51 7.450,04  89.400

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    70/89

    Lampiran 3. Penggunaan Peralatan Pada Pengolahan Susu Kedelai ( Lanjutan)

    Panci Rebusan

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) Umur

    Ekonomis

    (Tahun)

    Biaya Penyusutan (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Jumlah(Unit)

    Harga(Rp)

    TotalHarga (Rp)

    NilaiAkhir

    Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 2 50.000 100.000 0 1 277,8 2.083,3 8.333,3 100.0002 6 24 288 1 50.000 50.000 0 1 138,9 1.041,7 4.166,7 50.000

    3 7 30 360 1 50.000 50.000 0 1 138,9 1.041,7 4.166,7 50.0004 7 30 360 1 35.000 35.000 0 1 97,22 729,2 2.916,7 35.000

    5 4 16 192 1 50.000 50.000 0 1 138,9 1.041,7 4.166,7 50.0006 7 30 360 2 50.000 100.000 0 1 277,8 2.083,3 8.333,3 100.000

    7 6 24 288 2 50.000 100.000 0 1 277,8 2.083,3 8.333,3 100.0008 5 20 240 1 40.000 40.000 0 1 111,1 833,3 3.333,3 40.000

    9 7 30 360 2 50.000 100.000 0 1 277,8 2.083,3 8.333,3 100.000

    10 7 30 360 2 35.000 70.000 0 1 194,4 1.458,3 5.833,3 70.000

    Total 62 258 3.096 15 174.500 695.000 0 10 1.930,6 14.479,1 57.916,6 695.000

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 1,5 17.450 69.500 0 1 193,06 1.447,91 5.791,66 69.500

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    71/89

    Lampiran 3. Penggunaan Peralatan Pada Pengolahan Susu Kedelai ( Lanjutan)

    Sendok Aduk

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) Umur

    Ekonomis

    (Tahun)

    Biaya Penyusutan (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Jumlah(Unit)

    Harga(Rp)

    TotalHarga (Rp)

    NilaiAkhir

    Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 2 10.000 20.000 0 0,5 111,1 833,3 3.333,3 40.0002 6 24 288 1 8.000 8.000 0 0,5 44,4 333,3 1.333,3 16.000

    3 7 30 360 1 7.500 7.500 0 0,5 41,7 312,5 1.250 15.0004 7 30 360 1 10.000 10.000 0 0,5 55,6 416,7 1.666,7 20.000

    5 4 16 192 1 16.500 16.500 0 0,5 91,7 687,5 2.750 33.0006 7 30 360 2 12.000 24.000 0 0,5 133,3 1.000 4.000 48.000

    7 6 24 288 1 8.500 8.500 0 0,5 47,2 354,2 1.416,7 17.0008 5 20 240 1 7.000 7.000 0 0,5 38,9 291,7 1.166,7 14.000

    9 7 30 360 2 10.000 20.000 0 0,5 111,1 833,3 3.333,3 40.000

    10 7 30 360 2 8.000 16.000 0 0,5 88,9 666,7 2.666,7 32.000

    Total 62 258 3.096 14 97.500 137.500 0 5 763,9 5.729,2 22.916,7 275.000

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 1,4 9.750 13.750 0 0,5 76,39 572,92 2.291,67 27.500

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    72/89

    Lampiran 3. Penggunaan Peralatan Pada Pengolahan Susu Kedelai ( Lanjutan)

    Saringan/Kain Saring

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) Umur

    Ekonomis

    (Tahun)

    Biaya Penyusutan (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Jumlah(Unit)

    Harga(Rp)

    TotalHarga (Rp)

    NilaiAkhir

    Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 1 6.000 6.000 0 0,5 33,3 250 1.000 12.0002 6 24 288 1 8.000 8.000 0 0,5 44,4 333,3 1.333,3 16.000

    3 7 30 360 1 7.500 7.500 0 0,5 41,7 312,5 1.250 15.0004 7 30 360 1 5.000 5.000 0 0,5 27,8 208,3 833,3 10.000

    5 4 16 192 1 6.500 6.500 0 0,5 36,1 270,3 1.083,3 13.0006 7 30 360 1 7.000 7.000 0 0,5 38,9 291,7 1.166,7 14.000

    7 6 24 288 1 8.500 8.500 0 0,5 47,2 354,2 1.416,7 17.0008 5 20 240 1 7.000 7.000 0 0,5 38,9 291,7 1.166,7 14.000

    9 7 30 360 1 7.500 7.500 0 0,5 41,7 312,5 1.250 15.000

    10 7 30 360 1 8.000 8.000 0 0,5 44,4 333,3 1.333,3 16.000

    Total 62 258 3.096 10 71.000 71.000 0 5 394,4 2.857,8 11.833,3 142.000

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 1 7.100 7.100 0 0,5 39,44 285,78 1.183,33 14.200

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    73/89

    Lampiran 3. Penggunaan Peralatan Pada Pengolahan Susu Kedelai ( Lanjutan)

    Tong Rendaman

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) Umur

    Ekonomis

    (Tahun)

    Biaya Penyusutan (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Jumlah(Unit)

    Harga(Rp)

    TotalHarga (Rp)

    NilaiAkhir

    Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 1 50.000 50.000 3.000 3 261,1 326,4 1.305,6 15.6672 6 24 288 1 55.000 55.000 3.000 3 288,9 361,1 1.444,4 17.333

    3 7 30 360 1 30.000 30.000 3.000 3 150 187,5 750 9.0004 7 30 360 1 20.000 20.000 2.000 3 100 125 500 6.000

    5 4 16 192 1 50.000 50.000 3.000 3 261,1 326,4 1.305,6 15.6676 7 30 360 1 15.000 15.000 1.000 3 77,8 97,2 388,9 4.666,7

    7 6 24 288 2 45.000 90.000 3.000 3 483,3 604,2 2.416,7 29.0008 5 20 240 1 30.000 30.000 3.000 3 150 187,5 750 9.000

    9 7 30 360 2 25.000 50.000 3.000 3 261,1 326,4 1.305,6 15.667

    10 7 30 360 1 30.000 30.000 3.000 3 150 187,5 750 9.000

    Total 62 258 3.096 12 350.000 420.000 27.000 30 2.183,3 2.729,2 10.916,8 130.999,7

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 1,2 35.000 42.000 2.700 3 218,33 272,92 1.091,68 13.099,97

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    74/89

    Lampiran 3. Penggunaan Peralatan Pada Pengolahan Susu Kedelai ( Lanjutan)

    Kulkas/Lemari Pendingin

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) Umur

    Ekonomis

    (Tahun)

    Biaya Penyusutan (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Jumlah(Unit)

    Harga(Rp)

    TotalHarga (Rp)

    NilaiAkhir

    Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 1 2.500.000 2.500.000 0 5 1.388,9 10.416,7 41.666,7 500.0002 6 24 288 1 1.200.000 1.200.000 0 5 666,7 5.000 20.000 240.000

    3 7 30 360 1 2.000.000 2.000.000 0 5 1.111,1 8.333,3 33.333,3 400.0004 7 30 360 1 1.800.000 1.800.000 0 5 1.000 7.500 30.000 360.000

    5 4 16 192 1 3.000.000 3.000.000 0 5 1.666,7 12.500 50.000 600.0006 7 30 360 1 1.500.000 1.500.000 0 5 833,3 6.250 25.000 300.000

    7 6 24 288 1 2.000.000 2.000.000 0 5 1.111,1 8.333,3 33.333,3 400.0008 5 20 240 1 2.300.000 2.300.000 0 5 1.277,8 9.583,3 38.333,3 460.000

    9 7 30 360 1 2.000.000 2.000.000 0 5 1.111,1 8.333,3 33.333,3 400.000

    10 7 30 360 1 1.500.000 1.500.000 0 5 833,3 6.250 25.000 300.000

    Total 62 258 3.096 10 19.800.000 19.800.000 0 50 11.000 82.499,9 329.999,9 3.960.000

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 1 1.980.000 1.980.000 0 5 1.100 8.249,99 32.999,99 396.000

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    75/89

    Lampiran 3. Penggunaan Peralatan Pada Pengolahan Susu Kedelai ( Lanjutan)

    Kompor/Kompor Gas

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) Umur

    Ekonomis

    (Tahun)

    Biaya Penyusutan (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Jumlah(Unit)

    Harga(Rp)

    TotalHarga (Rp)

    NilaiAkhir

    Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 1 550.000 550.000 0 2 763,9 5.729,2 22.916 275.0002 6 24 288 1 150.000 150.000 5.000 2 201,4 1.510,4 6.041,7 72.500

    3 7 30 360 1 180.000 180.000 5.000 2 243,1 1.822,9 7.291,7 87.5004 7 30 360 1 725.000 725.000 0 2 1.006,9 7.552,1 30.208,3 362.500

    5 4 16 192 1 850.000 850.000 0 2 1.180,6 8.854,1 35.416,7 425.0006 7 30 360 1 180.000 180.000 5.000 2 243,1 1.822,9 7.291,7 87.500

    7 6 24 288 1 1.200.000 1.200.000 0 2 1.666,7 12.500 50.000 600.0008 5 20 240 1 750.000 750.000 0 2 1.041,7 7.812,5 31.250 375.000

    9 7 30 360 1 650.000 650.000 0 2 902,8 6.770,8 27.083,3 325.000

    10 7 30 360 1 175.000 175.000 5.000 2 236,1 1.770,8 7.083,3 85.000Total 62 258 3.096 10 5.410.000 5.410.000 20.000 20 7.486,3 56.145,7 224.582,7 2.965.000

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 1 541.000 541.000 2.000 2  748,63 5.614,57 22.458,27 296.500

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    76/89

    Lampiran 3. Penggunaan Peralatan Pada Pengolahan Susu Kedelai ( Lanjutan)

    Cangkir/Gelas

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) Umur

    Ekonomis

    (Tahun)

    Biaya Penyusutan (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Jumlah(Unit)

    Harga(Rp)

    TotalHarga (Rp)

    NilaiAkhir

    Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 1 3.000 3.000 0 0,5 16,7 125 500 6.0002 6 24 288 1 4.000 4.000 0 0,5 22,2 166,7 666,7 8.000

    3 7 30 360 1 3.500 3.500 0 0,5 145,8 145,8 583,3 7.0004 7 30 360 1 5.000 5.000 0 0,5 27,8 208,3 833,3 10.000

    5 4 16 192 1 4.500 4.500 0 0,5 25 187,5 750 9.0006 7 30 360 1 3.000 3.000 0 0,5 16,7 125 500 6.000

    7 6 24 288 1 5.500 5.500 0 0,5 19,4 229,2 916,7 11.0008 5 20 240 1 3.000 3.000 0 0,5 16,7 125 500 6.000

    9 7 30 360 1 2.500 2.500 0 0,5 13,9 104,2 416,7 5.000

    10 7 30 360 1 5.000 5.000 0 0,5 27,8 208,3 833,3 10.000Total 62 258 3.096 10 39.000 39.000 0 5 332 1.625 6.500 78.000

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 1 3.900 3.900 0 0,5 33,2 162,5 650 7.800

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    77/89

    Lampiran 4. Penggunaan Tenaga Kerja per Produksi (per Hari) pada Pembuatan Susu Kedelai

    Jumlah Pemakaian Tenaga Kerja Satu Kali Proses Produksi (HKP)

    Sampel Pencucian Perendaman Perebusan Penggilingan Penyaringan Pemasakan Pengemasan Total

    TK

    HKP

    TKDK TKLK TKDK  TKLK  TKDK  TKLK  TKDK TKLK  TKDK  TKLK TKDK  TKLK TKDK  TKLK

    1 0,07 0 1,14 0 0,43 0 0,14 0 0,14 0 0,07 0 0,21 0 2,2

    2 0,04 0 0,86 0 0,14 0 0,21 0 0,14 0 0,04 0 0,11 0 1,543 0,04 0 0,71 0 0,14 0 0,07 0 0,06 0 0,06 0 0,18 0 1,26

    4 0,06 0 0,69 0 0,11 0 0,17 0 0,14 0 0,08 0 0,18 0 1,43

    5 0,06 0 0,91 0 0,07 0 0,17 0 0,06 0 0,06 0 0,11 0 1,44

    6 0,11 0 0,57 0 0,09 0 0,14 0 0,17 0 0,09 0 0,22 0 1,397 0,11 0 0,91 0 0,17 0 0,11 0 0,17 0 0,07 0 0,26 0 1,80

    8 0,03 0 0,69 0 0,53 0 0,11 0 0,03 0 0,04 0 0,06 0 1,499 0,06 0 0,91 0 0,53 0 0,28 0 0,17 0 0,09 0 0,18 0 2,22

    10 0,07 0 1,14 0 0,43 0 0,21 0 0,14 0 0,07 0 0,09 0 2,15

    Total 0,65 0 8,53 0 2,64 0 1,61 0 1,22 0 0,67 0 1,6 0 16,92Rata-

    rata

    0,065 0 0,853 0 0,264 0 0,161 0 0,122 0 0,067 0 0,16 0 1,69

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    78/89

    Lampiran 5. Biaya Penggunaan Gula pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Gula (Kg)  Harga

    Gula

    (Rp/Kg)

    Total Harga Beli Gula(Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 4 24 96 1.152 11.000 44.000 264.000 1.056.000 12.672.0002 6 24 288 1,5 9 36 432 13.000 19.500 117.000 468.000 5.616.000

    3 7 30 360 3 21 90 1.080 12.000 36.000 252.000 1.080.000 12.960.0004 7 30 360 4 28 120 1.440 12.000 48.000 336.000 1.440.000 17.280.000

    5 4 16 192 2,4 9,6 38,4 460,8 12.000 28.800 115.200 460.800 5.529.000

    6 7 30 360 4 28 120 1.440 11.000 44.000 308.000 1.320.000 15.840.000

    7 6 24 288 8 48 192 2.304 11.000 88.000 528.000 2.112.000 25.344.0008 5 20 240 1 5 20 240 13.000 13.000 65.000 260.000 3.120.000

    9 7 30 360 10 70 300 3.600 12.000 120.000 840.000 3.600.000 43.200.00010 7 30 360 3 21 90 1.800 12.000 36.000 252.000 1.080.000 12.960.000

    Total 62 258 3.096 40,9 263,6 1.102,4 13.228,8 119.000 477.300 3.077.200 12.876.800 154.521.600

    Rata-rata6,2

    25,8 309,6 4,09 26,36 110,24 1.322,88 11.900 47.730 307.720 1.287.680 15.452.160

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    79/89

    Lampiran 6. Biaya Penggunaan Garam pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Garam (Kg)  Harga

    Garam

    (Rp/Kg)

    Total Harga Beli Garam(Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 0,3 1,8 7,2 86,4 2.000 600 3.600 14.400 172. 8002 6 24 288 0,075 0,45 1,8 21,6 2.000 150 900 3.600 43.200

    3 7 30 360 0,2 1,4 6 72 2.000 400 2.800 12.000 144.0004 7 30 360 0,25 1,75 7,5 90 2.000 500 3.500 15.000 180.000

    5 4 16 192 0,15 0,6 2,4 28,8 2.000 300 1.200 4.800 57.600

    6 7 30 360 0,4 2,8 12 144 2.000 800 5.600 24.000 288.000

    7 6 24 288 0,25 1,5 6 72 2.000 500 3.000 12.000 144.0008 5 20 240 0,05 0,25 1 12 2.000 100 500 2.000 24.000

    9 7 30 360 0,3 2,1 9 108 2.000 600 4.200 18.000 216.00010 7 30 360 0,13 0,91 3,9 46,8 2.000 260 1.820 7.800 93.600

    Total 62 258 3.096 2,11 13,6 56,8 681,6 20.000 4.210 27.120 113.600 1.363.200

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 0,211 1,36 5,68 68,16 2.000 421 2.712 11.360 136.320

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    80/89

    Lampiran 7. Biaya Penggunaan Vanili pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Kedelai (Kg)  Total Biaya Penggunaan Vanili (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 6 36 144 1.728 2.000 12.000 48.000 576.0002 6 24 288 3 18 72 864 1.000 6.000 24.000 288.000

    3 7 30 360 4 28 120 1.440 1.000 7.000 30.000 360.0004 7 30 360 5 35 150 1.800 2.000 14.000 60.000 720.000

    5 4 16 192 3 12 48 576 1.500 4.000 16.000 192.000

    6 7 30 360 8 56 240 2.880 2.500 17.500 75.000 900.000

    7 6 24 288 10 60 240 2.880 2.500 15.000 60.000 720.0008 5 20 240 2 10 40 480 1.000 5.000 20.000 240.000

    9 7 30 360 12 84 360 4.320 3.000 21.000 90.000 1.080.00010 7 30 360 5 35 150 1.800 1.500 10.500 45.000 540.000

    Total 62 258 3.096 58 374 1.564 18.768 17.000 112.000 468.000 5.616.000

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 5,8 37,4 156,4 1.876,8 1.700 11.200 46.800 561.600

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    81/89

    Lampiran 8. Biaya Penggunaan Daun Pandan pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Daun Pandan (Kg)  Harga

    Daun

    Pandan

    (Rp/Kg)

    Total Harga Beli Daun Pandan (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 1,2 7,2 28,8 345,6 5.000 6.000 36.000 144.000 1.728.000

    2 6 24 288 0 0 0 0 - 0 0 0 03 7 30 360 0,8 5,6 24 288 5.000 4.000 28.000 120.000 1.440.000

    4 7 30 360 1 7 30 360 5.000 5.000 35.000 150.000 1.800.0005 4 16 192 0 0 0 0 - 0 0 0 0

    6 7 30 360 1,6 11,2 48 576 5.000 8.000 56.000 240.000 2.880.0007 6 24 288 0 0 0 0 - 0 0 0 0

    8 5 20 240 0 0 0 0 - 0 0 0 0

    9 7 30 360 1,2 8,4 36 432 5.000 6.000 42.000 180.000 2.160.000

    10 7 30 360 1 7 30 360 5.000 5.000 35.000 150.000 1.800.000

    Total 62 258 3.096 6,8 46,4 196,8 2.037,6 30.000 34.000 232.000 984.000 11.808.000Rata-rata 6,2 25,8 309,6 0,68 4,64 19,68 203,76 3.000 3.400 23.200 98.400 1.180.800

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    82/89

    Lampiran 9. Biaya Penggunaan Air pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Kedelai (Kg)  Biaya Penggunaan Air (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 6 36 144 1.728 8.000 48.000 192.000 2.304.0002 6 24 288 3 18 72 864 5.000 30.000 120.000 1.440.000

    3 7 30 360 4 28 120 1.440 4.000 28.000 120.000 1.440.0004 7 30 360 5 35 150 1.800 6.000 42.000 180.000 2.160.000

    5 4 16 192 3 12 48 576 4.000 16.000 64.000 76.800

    6 7 30 360 8 56 240 2.880 0 0 0 0

    7 6 24 288 10 60 240 2.880 0 0 0 08 5 20 240 2 10 40 480 3.000 15.000 60.000 720.000

    9 7 30 360 12 84 360 4.320 0 0 0 010 7 30 360 5 35 150 1.800 0 0 0 0

    Total 62 258 3.096 58 374 1.564 18.768 30.000 179.000 736.000 8.140.800

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 5,8 37,4 156,4 1.876,8 3.000 17.900 73.600 814.080

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    83/89

    Lampiran 10. Biaya Penggunaan Plastik pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Plastik (Kg)  Harga

    Plastik

    (Rp/Kg)

    Total Harga Beli Plastik (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 0,5 3 12 144 20.000 10.000 60.000 240.000 2.880.0002 6 24 288 0,3 1,8 7,2 86,4 20.000 6.000 36.000 144.000 1.728.000

    3 7 30 360 0,35 2,45 10,5 126 20.000 7.000 49.000 210.000 2.520.0004 7 30 360 0,33 2,31 9,9 118,8 20.000 6.600 46.200 198.000 2.376.000

    5 4 16 192 0,23 0,92 3,68 44,16 20.000 4.600 18.400 73.600 883.200

    6 7 30 360 0,67 4,69 20,1 241,2 21.000 14.070 98.490 422.100 5.065.200

    7 6 24 288 0,83 4,98 19,9 239,04 20.000 16.600 99.600 398.400 4.780.8008 5 20 240 0,17 0,85 3,4 40,8 20.000 3.400 17.000 68.000 816.000

    9 7 30 360 1,0 7 30 360 20.000 20.000 140.000 600.000 7.200.00010 7 30 360 0,42 2,94 12,6 151,2 21.000 8.820 61.740 264.600 3.175.200

    Total 62 258 3.096 4,8 30,94 129,28 1.515,6 202.000 97.090 626.430 2.618.700 31.424.400

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 0,48 3,094 12,928 155,16 20.200 9.709 62.643 261.870 3.142.440

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    84/89

    Lampiran 11. Biaya Penggunaan Karet pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Karet (Kg)  Harga

    Karet

    (Rp/Kg)

    Total Harga Beli Karet (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 0,15 0,9 3,6 43,2 15.000 2.250 13.500 54.000 648.0002 6 24 288 0,08 0,48 1,92 23,04 15.000 1.200 7.200 28.800 345.600

    3 7 30 360 0,11 0,77 3,3 39,6 15.000 1.650 11.550 49.500 594.0004 7 30 360 0,10 0,7 3 36 15.000 1.500 10.500 45.000 540.000

    5 4 16 192 0,07 0,28 1,12 13,44 15.000 1.050 4.200 16.800 201.600

    6 7 30 360 0,21 1,47 6,3 75,6 15.000 3.150 22.050 94.500 1.134.000

    7 6 24 288 0,26 1,56 6,24 74,88 15.000 3.900 23.400 93.600 1.123.2008 5 20 240 0,05 0,25 1 12 15.000 750 3.750 15.000 180.000

    9 7 30 360 0,32 2,24 9,6 115,2 15.000 4.800 33.600 144.000 1.728.00010 7 30 360 0,13 0,91 3,9 46,8 15.000 1.950 13.650 58.500 702.000

    Total 62 258 3.096 1,48 9,56 39,98 479,76 150.000 22.200 143.400 599.700 7.196.400

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 0,148 0,956 3,998 47,976 15.000 2.220 14.340 59.970 7196.640

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    85/89

    Lampiran 12. Biaya Penggunaan Bahan Bakar (Gas/M.Lampu) pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Kedelai (Kg)  Biaya Penggunaan Bahan Bakar

    (M.Lampu/Gas) (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 6 36 144 1.728 5.000 35.000 120.000 1.440.0002 6 24 288 3 18 72 864 17.000 102.000 408.000 4.896.000

    3 7 30 360 4 28 120 1.440 21.250 148.750 637.500 7.650.0004 7 30 360 5 35 150 1.800 5.000 35.000 150.000 1.800.000

    5 4 16 192 3 12 48 576 2.300 9.200 36.800 440.000

    6 7 30 360 8 56 240 2.880 6.000 42.000 180.000 2.160.000

    7 6 24 288 10 60 240 2.880 6.400 38.400 153.600 1.843.2008 5 20 240 2 10 40 480 1.200 6.000 24.000 288.000

    9 7 30 360 12 84 360 4.320 7.200 50.400 216.000 2.592.00010 7 30 360 5 35 150 1.800 25.500 178.500 765.000 9.180.000

    Total 62 258 3.096 58 374 1.564 18.768 96.850 644.500 736.000 32.290.800

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 5,8 37,4 156,4 1.876,8 9.685 64.450 73.600 3.229.080

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    86/89

    Lampiran 13. Biaya Penggunaan Bensin pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Minyak Bensin (L)  Harga

    Minyak

    Bensin

    (Rp/L)

    Total Harga Beli Bensin (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 2 12 48 576 5.000 10.000 60.000 240.000 2.880.000

    2 6 24 288 1 6 24 288 5.000 5.000 30.000 120.000 1.440.0003 7 30 360 1,5 10,5 45 540 5.000 7.500 52.500 225.000 2.700.000

    4 7 30 360 2 14 60 720 4.500 9.000 63.000 270.000 3.240.0005 4 16 192 1 4 16 192 5.000 5.000 20.000 80.000 960.000

    6 7 30 360 2,5 17,5 75 900 5.000 12.500 87.500 375.000 4.500.0007 6 24 288 2 12 48 576 4.500 9.000 54.000 216.000 2.592.000

    8 5 20 240 1 5 20 240 4.500 4.500 22.500 90.000 1.080.000

    9 7 30 360 3 21 90 1080 5.000 15.000 105.000 450.000 5.400.000

    10 7 30 360 1,5 10,5 45 540 5.000 7.500 52.500 225.000 2.700.000

    Total 62 258 3.096 16,5 105,5 441 5.292 48.000 85.000 547.000 2.291.000 27.492.000Rata-rata 6,2 25,8 309,6 1,65 10,55 44,1 529,2 4.800 8.500 54.700 229.100 2.749.200

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    87/89

    Lampiran 14. Biaya Penggunaan Listrik pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Kebutuhan Kedelai (Kg)  Biaya Penggunaan Listrik (Rp) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 6 36 144 1.728 5.580 33.480 134.000 1.607.0402 6 24 288 3 18 72 864 4.664 27.984 111.000 1.343.232

    3 7 30 360 4 28 120 1.440 2.668 18.676 80.000 960.4804 7 30 360 5 35 150 1.800 4.640 32.480 140.000 1.670.400

    5 4 16 192 3 12 48 576 6.248 24.992 100.000 1.199.616

    6 7 30 360 8 56 240 2.880 5.600 39.200 168.000 2.016.000

    7 6 24 288 10 60 240 2.880 7.500 45.000 180.000 2.160.0008 5 20 240 2 10 40 480 4.000 20.000 80.000 960.000

    9 7 30 360 12 84 360 4.320 6.600 46.200 200.000 2.376.00010 7 30 360 5 35 150 1.800 5.068 35.476 152.000 1.824.480

    Total 62 258 3.096 58 374 1.564 18.768 52.568 644.500 1.346.000 16.117.248

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 5,8 37,4 156,4 1.876,8 5.256,8 64.450 134.600 1.611.724,8

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    88/89

    Lampiran 15. Perhitungan Jumlah dan Harga Output pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel

    Jumlah

    Pemakaian

    Kedelai (Kg)

    Bobot Output

    (Ons/Bungkus)

    Jumlah

    Output

    (Bungkus)

    Total Bobot

    Output (Kg)

    Jumlah

    Output per

    Kg

    (Bungkus/Kg)

    Harga

    Output

    (Rp/Bungkus)

    Harga

    Output per

    Kg (Rp/Kg)

    1 6 1,5 150 22,5 7 2.000 14.000

    2 3 1,3 84 10,92 8 1.500 12.0003 4 1,5 104 15,6 7 2.000 14.000

    4 5 1,5 100 15,0 7 1.500 10.5005 3 2,0 69 13,8 5 2.000 10.000

    6 8 1,2 200 24,0 8 1.500 12.0007 10 1,5 250 37,5 7 2.000 14.000

    8 2 1,5 52 7,8 7 2.000 14.000

    9 12 1,5 300 45,0 7 2.000 14.000

    10 5 2,0 125 25,0 5 2.500 12.500

    Total 58 15,5 1434 217,12 68 19.000 127.000Rata-rata 5,8 1,55 143,4 21,712 6,8 1.900 12.700

     

  • 8/19/2019 Analisis Nilai Tambah Susu

    89/89

    Lampiran 16. Jumlah Bahan Baku (Input) dan Output pada Pengolahan Susu Kedelai

    Sampel 

    Frekuensi Pembuatan

    Susu Kedelai (Hari) 

    Input (Kg)  Output (Kg) 

    Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun Hari Minggu Bulan Tahun

    1 6 24 288 6 36 144 1.728 22,5 135 540 6.4802 6 24 288 3 18 72 864 10,9 65,4 261,6 3.139

    3 7 30 360 4 28 120 1.440 15,6 109,2 468 5.6164 7 30 360 5 35 150 1.800 15,0 105 450 5.400

    5 4 16 192 3 12 48 576 13,8 55,2 220,8 2.649,6

    6 7 30 360 8 56 240 2.880 24,0 168 720 8.640

    7 6 24 288 10 60 240 2.880 37,5 225 900 10.8008 5 20 240 2 10 40 480 7,8 39 156 1.872

    9 7 30 360 12 84 360 4.320 45,0 315 1.350 16.20010 7 30 360 5 35 150 1.800 25,0 175 750 9.000

    Total 62 258 3.096 58 374 1.564 18.768 217,12 1.391,8 5.816,4 69.796,6

    Rata-rata 6,2 25,8 309,6 5,8 37,4 156,4 1.876,8 21,712 139,18 581,k64 6.979,66


Recommended