UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 1
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN
PADA CV SAKATAMA JAYA TANJUNGPINANG
Wan Davi Harmidi
100462201064
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRACT
The broad objective of this study is to analyze the extent to which the company
establishes Cost Accounting as the basis for calculating the cost of the order. Full
costing or full cost calculation is a method of determining the cost of a product by
taking into account production costs, such as direct material costs, direct labor
costs, factory overhead costs variable and fixed factory overhead costs. Variable
costing is a method of determining the cost of a production taking into account
only the variable costs of production are just as direct materials, direct labor and
factory overhead costs variable. CV Sakatama Jaya is a company established from
2007. The company is engaged in the furniture industry. The company is located at
Jl. Youth No.35-36 B Tanjungpinang of Riau Islands. The process of collecting and
types of data used in this research is secondary data. Secondary data is data that is
obtained in the form of data that have been finished or published data for the
community. Sakatama Cv Jaya in raw material costs the company grouping does
not include the costs of licensing and transport of Rp. 300,000, the cost of raw
materials in the Cost Accounting Standards it should be recognized that the
grouping of raw material costs the company has an error occurs and affects the
level of profit. From the analysis conducted in January 2014 by Rp.40.504.000-,
for the determination of the cost of using the full costing method and cost of the
order of 10 products produced by Rp. 36.434 million. As for the method of variable
costing Cost of production for the month of January 2014 at Rp.40.504.000-, as
well as the cost of the product by Rp.34.999.809 of 10 products in January
2014.Sehingga message of both methods are difference of Rp.1.250 .019 of both
methods will affect profits. Broadly speaking, companies have not applied the
correct Cost Accounting Standards.
Keywords: Cost of Goods Orders, Full Costing Method, Method of Variable
Costing
PENDAHULUAN
Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk
memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal dengan menekan biaya-biaya
dan pembebanannya seefesien mungkin tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas
produk. Perusahaan dapat digolongkan menjadi 3 jenis meliputi : Perusahaan
dagang, perusahaan jasa, dan perusahaan Manufaktur.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 2
Perusahaan yang menggunakan metode berdasarkan pesanan sangat
berpengaruh terhadap pengumpulan biaya produksinnya. Ada dua pendekatan yang
digunakan dalam memperhitungkan biaya produksi yaitu pendekatan full costing
dan pendekatan variabel costing. Pendekatan full costing merupakan penentuan
harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi
kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik, berprilaku variabel maupun tetap (Bustami
dan Nurlela, 2013).
Harga pokok produksi yang menggunakan pendakatan full costing terdapat
beberapa unsur harga pokok produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead tetap ditambah
dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran, biaya adamnistrasi dan umum).
Sedangkan variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi
yang memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel kedalam harga
pokok produksi, yang terdapat pada biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik variabel (Bustami dan Nurlela, 2013). Harga pokok
produksi yang dihitung melalui pendekatan variabel costing terdapat bebrapa
unsure harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, baiaya tenaga kerja
langsuna, biaya overhead pabrik variabel). Ditambah dengan biaya nonproduksi
variabel ( biaya pemasaran variabel, biaya administrasi dan umum variable) dan
biaya tetap ( biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya
administrasi dan umum tetap).
Dalam pengalokasian harga pokok pesanan perusahaan membebankan
seluruh proses produksi disetiap produk yang dihasilkan. Pada tahun 2014 Bulan
Januari biaya bahan baku sebesar Rp. 18.640.000,- biaya tenaga kerja seluruhnya
sebesar Rp.16.845.000,- Biaya overhead pabrik sebesar Rp.1.804,000,-
Sehubungan dengan uraian dan penjelasan tersebut diatas dan dihubungkan
dengan teori. Maka peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap perhitungan
harga pokok pesanan yang diproduksi Cv. Sakatama Jaya dengan menggunakan
metode full costing dan variabel costing.
Dan dituangkan dalam karya berbentuk riset penlitian dengan judul :
“Analisis Penentuan Harga Pokok Pesanan Pada Cv. Sakatama Jaya
Tanjungpinang”
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan suatu perumusan
masalah yang dapat mengarah kepada penyelasaian yaitu :
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 3
Apakah penentuan harga pokok pesanan yang diterapkan oleh perusahaan
telah sesuai dengan teori akuntansi biaya?
Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini didasari oleh peneliti untuk mengetahui dan
menganalisa sejauh mana penentuan harga pokok pesanan yang sesuai pada
perusahaan manufaktur yaitu Cv. Sakatama Jaya.
Oleh karena itu ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada Analisis
Penentuan Harga Pokok Pesanan pada Cv Sakatama Jaya Tanjungpinang per
satuan produk yang diproduksi, sehingga peneliti hanya membatasi pada 10
produk, meliputi:daun pintu, kusin pintu, jendela, kusin jendela, meja, kursi, lemari
ventilasi, lemari kaca, jendela aluminium dan lemari kayu pada bulan januari tahun
2014.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan yaitu:Untuk mengetahui dan
menganalisis sejauh mana perhitungan harga pokok produk tiap pesanan yang di
hasilkan perusahaan serta membandingkan dengan teori akuntansi biaya.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi
yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi dalam
membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai alternatif arah tindakan, (Halim,
dalam Nienik 2013). Sedangkan menurut (Jusuf, 2005) akuntansi biaya
merupakan proses pencacatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan
penganalisaan data keuangan organisasi.
Pengertian Biaya
Biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai
tujuan tertentu Bustami dan Nurlela (2013:5-6). Biaya merupakan sebagai sumber
daya yang dikorban kan (sacrificed) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai
tujuan tertentu suatu biaya seperti bahan langsung atau iklan biasanya diukur
dalam jumlah uang yang arus dibayar dalam rangka mendapatkan barang atu jasa.
Biaya adalah pengorbanan atas sumber daya Mulyadi (2007:17).
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 4
Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya merupakan satu bidang ilmu akuntansi, merupakan bagian
akuntansi keuangan yang saling berhubungan dalam sistem pelaporan dan
pengambilan keputusan manajemen Butami dan Nurlela (2013:2-3). Definisi
akuntansi biaya juga dikemukakan oleh Mulyadi (2007:18) merupakan proses
pencacatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan produk
dan penjualan produk atau jasa dengan cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
Klasifikasi Biaya
Penggolongan biaya merupakan proses pengelompokan biaya secara
sistematis seluruh elemen biaya yang ada ke dalam golongan biaya tertentu secara
spesifik akan dapat memberikan imformasi yang lebih berarti. Klasifikasi biaya
yang menurut Mulyadi (2007:45) adalah biaya dalam hubungan dengan:
1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang
paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek
pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut
“biaya telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3
kelompok, yaitu:
a. Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi
atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi
dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik.
b. Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan
kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya
sampel, dll.
c. Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian
akuntansi, gaji personalia, dll.
3. Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Ada 2 golongan biaya,
yaitu:
a. Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab
satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya
dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.
b. Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk,
biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya
dibagi menjadi 4, yaitu :
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 5
a. Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi
perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu,
contohnya; gaji direktur produksi.
b. Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara
sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
c. Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur
biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan.
d. Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan
berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu :
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan
memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang
akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
b. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan
memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu
terjadi.
Pengertian Harga Pokok Produksi
Menurut Bustami dan Nurlela (2013:49), harga pokok produksi adalah
kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses
awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Secara garis besar biaya
produksi dapat digolongkan ke dalam: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung sering pula disebut prime cost atau biaya utama, sedangkan biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah
conversion cost atau biaya konversi, yang artinya biaya untuk mengkonvesri bahan
baku menjadi produk.
Unsur- Unsur Biaya Produksi
Biaya bahan baku langsung
Biaya baan baku langsung merupakan pembelian semua bahan yang diidentfikasi
sebagai bagian dari barang jadi yang ditelusuri ke barang jadi dengan cara yang
mungkin ekonomis. Pengertian bahan baku menurut Supriyono (dalam fachmi
2013), adalah
“ Bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai
didalam pengolahan produk”
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 6
Selanjutnya pengertian bahan baku menurut Bustami dan Nurlela (2013:13)
adalah:
“Bahan baku merupakan baian yag tidak terpisahkan dari produk selesai
dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.”
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Bagi perusahaan pengendalian biaya tenaga kerja memerlukan infomasi penting,
mengingat biaya tenaga kerja merupakan komponen yang cukup signifikan untuk
total baiaya produksi.
Biaya tenaga kerja menurut beberapa ahli dan mempunyai fungsi menurut
Usry, Hammer (2005:145) mengemukakan bahwa fungsi produksi dibagi menjadi
dua yaitu:
a. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dibayarkan kepada karyawan
yang dikerahkan langsung untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi.
b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung dapat didefinisikan sebagai biaya yang
dibayarkan kepada para karyawan yang dikerahkan dan tidak secara langsung
mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi.
Dalam hal ini biaya tenaga kerja langsung merupakan komponen biaya yang
dijadikan unsur dalam penentuan harga pokok produksi. Sementara biaya tenaga
kerja tidak langsung tidak dijadikan komponen biaya dalam penentuan harga
pokok produksi.
Biaya Produk Tak Langsung Atau Biaya Overhead Pabrik
Biaya produk tak langsung merupakan semua biaya yang bukan bahan baku
dan tenaga kerja yang berkaitan dengan proses produksi. Istilah lainnya untuk
kategori ini adalah overhead pabrik, beban pabrik, overhead pabrikasi, beban
pabrikase. Menurut Bustami dan Nurlela, (2013:226) Biaya overhead pabrik
adalah:
“Biaya overhead pabrik adalah biaya bahan baku tidak langsung dan tenaga
kerja tidaklangsung lainnya yang tidak dapt ditelusuri secara langsung ke
produk selesai atau tujuan akhir biaya..
Biaya-biaya produksi yang termasuk kedalam biaya overhead pabrik
dikelompokkan menjadi bebrapa golongan, sebagai berikut:
a) Biaya bahan penolong
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 7
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bahan produk jadi atau
bahan yang meskipun menjadi bagiaan dari priodik jadi tetapi nilainnya
relative kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
b) Biaya reparasi dan pemeliharaan
Meliputi biaya suku cadang (sparepart), biaya bahan habis pakai (factory
supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan keperluan perbaikan
emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin equpmen, kendaraan,
perkakas laboratorium, dan aktiva tetap lainnya yang dipergunaka untuk keperluan
pabrik.
c) Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biya tenga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya yang
tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
Biaya tenaga tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan
yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung.
Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari:
- Karyawan yang bekerja dalam depertemen pembantu, seperti departemen-
departemen pembangkit tenaga listrik, uap, bengkel dan departemen gudang.
- Karywan tertentu yang bekerja dalam depertemen produksi seperti; kepala
depertemen produksi, karywan administrasi pabrik dan mandor.
d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian aktiva.
Meliputi biaya-baiaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin
dan equipmen, perkakas labortorium, alat kerja, dan aktiva lainnyayang digunakn
dipabrik.
e) Biaya yang timbul sebagai berlalunya waktu
Meliputi biaya-biaya asuransi gedung dan emplesemen, asuransi mesin dan
equipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi
kerugian trial-un.
f) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan uang tunai.
Meliputi biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya
listrik PLN dan sebagainnya.
Metode Penentuan Tarif Overhead Pabrik
Menurut Mulyadi (2009:65) dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik
dilaksanakan melalui tiga tahap:
a. Menyususn anggaran biaya overhead pabrik
Dalam menyususn anggaran biaya overhead pabrik harus memperhatikan
tingkat kegiatan( kapasitas) yan akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya
overhead pabrik.ada tga macam kappasitas yang dapat dipakai sebagai dasar
pembuatan anggaran biaya overhead pabrik:
1. Kapasitas Teoritis adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk
mengasilkan produk pada kecepatan penuh hanya berhenti selam jangka waktu
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 8
tertentu. Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi kerugian-kerugian
waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan-hambatan intern
perusahaan.
2. Kapasitas normal adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan
menjual produknya dalam jangka panjang.
3. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan adalah kapasitas sesungguhnya yang
diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.
b. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, setelah
menyusun anggaran biaya overhead pabrik, langkah selanjutnya adalah
memilih dasar untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk. Ada
berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk engumulan biaya overhead
pabrik kepada produk Mulyadi (2009:68), antara lain:
1. Satuan Produk
Metode ini adalah metode yang paling sederhana dan langsung membebankan
biaya overhead pabrik kepada produk. Beban biaya overhead pabrik untuk setiap
produk dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2. Biaya bahan baku
Jika biaya overhead pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku,
maka dasar yang dipakai untuk membebankan biaya overhead adalah biaya bahan
baku yang dipakai.Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Metode ini terbatas pemakainnya karena suatu produk mungkin dibuat dari
bahan baku yang harganya mahal. Sedangkan produk yang lain dibuat dari bahan
yang lebih muarah.
3. Biaya tenaga kerja langsung
Jika sebagian besar elemen baiaya overhead pabrik mempunyai hubungan
dengan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang
dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja
langsung.
4. Jam tenaga kerja langsung
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 9
Biaya overhead pabrik bervariasi dengan wakru untuk membuat produk, maka
dasar yang digunakan untuk membebankan adalah jam tenaga kerja langsung. Tarif
biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:
5. Jam mesin
Apabila biaya overhead pabrik bevariasi dengan waktu penggunaan mesin,
maka dasar yang digunakan pembebanan adalah jam mesin.
Menghitung tarif biaya overhead pabrik setelah tingkat kapasitas yang akan
dicapai dalam priode anggaran yang akan ditentukan, dan anggaran biaya overhead
pabrik yang disusun, serta dasar pembebanannya telah dipilih dan diperkirakan,
maka langkah terakhir adalah menghitung tariff biaya overhead pabrik dengan
rumus sebagai berikut:
Metode Penetuan Biaya Produksi
Full Costing
Menurut (Bustami dan Nurlela, 2013) Full costing atau kalkulasi biaya
penuh adalah suatu metode dalam penentuan harga okok suatu produk dengan
memperhitungkan biaya produksi, seperti biaya bahan baku langsung, biaya tenaga
kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap.
Sementara menurut Armanto (2006:45), metode full costing terdiri dari unsur biaya
produksi berikut ini :
Harga Pokok Produk
-Biaya bahan baku Rp. xxx
-Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx
-Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx
-Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx +
Total biaya produksi Rp. xxx
Biaya Nonproduksi
-Biaya Pemasaran/Penjualan Rp.xxx
-Biaya Administrasi dan Umum Rp.xxx+
Total Biya NonProduksi Rp.xxx
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 10
Varabel Costing
Menurut Bustami dan Nurlela (2013:87) dalam bukunya akuntansi biaya
memberikan definisi Variabel Costing sebagai berikut:
“Variabel costing merupakan suatu metode penentuan harga pokok suatu
produksi hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel
saja seperti bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik variabel. Dalam metode ini biaya overhead tetap tidak
diperhitungkan sebagai biaya produksi tetapi biaya overhead tetap akan
diperhitugkan sebagai biaya periode yang akan dibebankan dalam laporan
laba rugi tahun berjalan
Menurut Armanto (2006:87), variabel costing atau direct memiliki
perhitungan sebagai berikut:
Harga Pokok Produk
Biaya bahan baku Rp. xxx
Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx
Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx +
Total biaya produksi Rp. Xxx
Beban Periode
-Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. xxx
-Biaya Pemasaran/Penjualan Tetap Rp. xxx
-Biaya Administrasi dan Umum Tetap Rp. xxx+
Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. xxx
Metode Alokasi Biaya Bersama
Mulyadi (2009:81), mengemukakan bahwa biaya bersama dapat
dialokasikan ke tiap-tiap produk dengan menggunakan beberapa metode, antara
lain:
1. Metode Nilai Jual Relatif
Metode ini banyak digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada
produk bersama. Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa harga jual suatu
produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
mengolah produk tersebut.
2. Metode Satuan Fisik
Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk bersama
sesuai dengan manfaat yang ditentukan oleh masing-masing produk akhir.
Dalam metode ini biaya bersama dialokasikan kepada produk bersama atas
dasar koefisien fisik yaitu kuantitas bahan baku yang terdapat dalam
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 11
masing-masing produk. Koefisien ini dinyatakan dalam satuan berat,
volume atau ukuran yang lain.
3. Metode rata-rata biaya per satuan
Metode ini hanya dapt digunakan bila produk bersama yang dihasilkan
diukur dalam satuan yang sama. Pada umumnya metode ini digunakan oleh
perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk bersama dari suatu
proses tetapi mutunya berlainan. Dalam metode ini harga pokok masing-
masing produk dihitung sesuai dengan proporsi kuantitas yang diproduksi.
4. Metode rata-rata tertimbang
Jika dalam metode rata-rata biaya per satuan dasar yang dipakai dalam
mengalokasikan biaya bersama adalah kuantitas produksi, maka dalam
metode rata-rata tertimbang kuantitas produksi dikalikan terlebih dahulu
dengan angka penimbang dan hasil kalinya baru dipakai sebagai dasar
alokasi. Penentuan angka penimbang untuk tiap-tiap produk didasarkan
pada jumlah bahan yang dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu yang
dikonsumsi, dan pembedaan jenis tenaga kerja yang dipakai untuk tiap jenis
produk yang dihasilkan.
Harga Pokok Pesanan
Menurut Bustami dan Nurlela (2013:60) Harga pokok pesanan merupakan
salah satu metode atau salah satu cara mengakumulasi biaya, yang dapat
diterapkan pada perusahaan yang menggunakan produksi terputus-putus. Dimana
dalam metode ini, biaya dikumpulakan untuk setiap pesanan secara terpisah sesuai
dengan identitas masing-masing pesanan kontrak.
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat diterapkan untuk
pekerjaan pada perusahaan manufaktur, pekerjaan kontrusi, industry percetakan,
mebel, jasa pelayanan hokum, jasa arsitek, jasa akuntansi dan jasa konsultasy
lainnya.
Harga produk persatuan dihitung sebagai berikut:
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 12
Kerangka Pemikiran
Menurut Teori Akuntansi
Biaya
- Perhitungan Harga Pokok
Pesanan Menghitung harga
pokok produk dengan
memasukkan semua unsure
biaya baik langsung maupun
tidak langsung
Perusahaan Cv. Sakatama Jaya
Penentuan dan Perhitungan harga
pokok pesanan menurut
perusahaan
Analisis Penentuan Harga Pokok
Pesanan
Perumusan Masalah:
Apakah perhitungan Harga Pokok Pesanan pada Cv. Sakatama Jaya
sudah sesuai dengan Teori Akuntansi Biaya ?
HASIL PENELITIAN
Metode Analisis Penelitian:
Metode Nilai Jual Relatif
Tarif Biaya Overhead Pabrik
Metode Full Costing
Metode Variabel Costing
Perhitungan Harga Pokok Pesanan
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 13
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Metode deskriftif
merupakan pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan
mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Erlina 2011:14). Penelitian
deskriptif membantu peneliti untuk membantu menjelaskan karakteristik subjek
yang diteliti, mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu dan menawarkan
ide masalah untuk pengujian atau penelitian lanjutannya (Sekaran, 2003).
Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti memelih lokasi Cv. Sakatama
Jaya, yang beralamat di Jl. Pemuda No.35-36 B. Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti melaksanakan penelitian kurang
lebih 5 bulan yang di mulai bulan Desember 2014 pada Cv. Sakatama Jaya.
Sumber data diperoleh dari data harga pokok pesanan laporan laba rugi dan
laporan harga pokok produksi.
Instrumen Penelitian
Cv. Sakatama Jaya merupakan salah satu perusahaan yang terdapat di
Tanjungpinang perusahaan ini berdiri pada tanggal 20 Agustus 2007. Cv Sakatama
Jaya adalah perusahaan yang bergerak pada pembuatan mebel baik dari olahan
kayu maupun dari aluminium. Perusahaan ini didirikan dengan modal yang sangat
minim dengan pasar yang terbatas dengan pemilik yang bernama Hendri. Namun
seiring dengan berjalannya waktu, serta berkat kerja keras dan keuletan karyawan
yag didorong oleh manajemen yang cukup baik menimbulkan kepercayaan
pelanggan kepada perusahaan ini.
Produk-produk yang dihasilkan perusahaan ini meliputi: lemari, lemari
ventilasi, daun pintu, kusin pintu, jendela, kusin jendela, meja kayu, kursi, jendela
aluminium, kusin aluminium serta berbagai macam lemari dari olahan kayu
tergantung minat dari pemesan. Dengan meningkatnya perkembangan
pembangunan baik dari sektor pemerintah maupun swasta maka semakin besar
permintaan dari industri mebel.
Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
dasar Buku Akuntansi Biaya untuk menganalisis berikut rumus yang digunakan:
1. Klasifikasi biaya menurut hubungannya dengan produksi.
a. Biaya bahan baku langsung
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 14
b. Biaya tenaga kerja
Biaya Tenaga Kerja Langsung terdiri dari 9 Orang
c. Biaya overhead pabrik
Terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari 3 orang, biaya
bahan penolong, biaya bahan bakar minyak, biaya alat tulis kantor, biaya Listrik,
biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan kendaraan operasional, biaya telepon,
biaya angkut dan biaya pemasaran.
2. Penentuan tarif biaya overhead pabrik
Perhitungan tarif biaya overhead pabrik berdasarkan biaya bahan baku
3. Metode Nilai Jual Relatif
Metode ini banyak digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada
produk bersama. Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa harga jual suatu
produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah
produk tersebut
Rumusnya sebagai berikut:
Produk
Bersama
Jumlah
Produk
yang
dihasilkan
Harga
Jual (Rp)
Nilai
Jual
Nilai
Jual
Relatif
Alokasi
Biaya
Bersama
(Rp)
1 2 3
(=1*2)
4
(=3/∑3)
5
4* Biaya
Bersama
4. Menentukan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full
costing dan Variabel Costing.
a. Full Costing
Harga Pokok Produk
-Biaya bahan baku Rp. xxx
-Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx
-Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx
-Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx +
Total biaya produksi Rp. xxx
Biaya Nonproduksi
-Biaya Pemasaran/Penjualan Rp.xxx
-Biaya Administrasi dan Umum Rp.xxx+
Total Biya NonProduksi Rp.xxx
b. Variabel Costing
Harga Pokok Produk
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 15
-Biaya bahan baku Rp. xxx
-Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx
-Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx +
Total biaya produksi Rp. Xxx
Beban Periode
-Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. xxx
-Biaya Pemasaran/Penjualan Tetap Rp. xxx
-Biaya Administrasi dan Umum Tetap Rp. xxx+
Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. xxx
5. Perhitungan harga pokok penjualan per satuan :
6. Evaluasi dan analisis perhitungan harga pokok produksi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Gambaran Umum Perusahaan
Cv Sakatam Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang usaha produksi barang-barang perlengkapan rumah di Tanjugpinang.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2007 dengan modal yang sangat minim
dengan pangsa pasar terbatas dengan pemilik bernama Hendri.
Struktur Organisasi Perusahaan
CV SAKATAMA JAYA TANJUNGPINANG
- Disaen Motif
- Kepala Tukang
- Tukang
- Pembantu
-Akuntan
-Kasir -Sekretaris - Sales Lokal
- Sales Luar
BAG.
PEMASARAN BAG.
PRODUKSI
BAG.
KEUANGAN BAG.
ADMINISTR
AAAASI
DIREKTUR
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 16
Pembahasan
Unsur-Unsur Biaya Produksi Langsung
Biaya Bahan Baku
NO
Produk yang
Dihasilkan
Kuan
titas
Bahan baku
yang digunakan
Ukuran Bahan
Baku
Jumlah
Bahan
baku/unit
(Rp)
Jumlah
Pemesen
an /unit
Total Biaya
Bahan Baku
(Rp)
1 Daun pintu
1 Kayu Meranti
Kayu Kapur
Kaca
4Ptg Uk 1.56 m
2ptg uk 1 kaki
@30.4 cm
2 Potong
Uk 2 inc
50.000
50.000
30.000
1 130.000
130.000 130.000
2 Kusin Pintu 1 Kayu Kapur 2 potong uk.5
kaki &
2ptg uk 3
kaki(0.90 mtr)
100.000 4
100.000 4 400.000
3 Jendela 1 Kayu Kapur
Kaca
4ptg Uk
0.85meter/
±1.5 kaki
±15 inc
4 Ptg @ Uk
0.30 mtr/1 Kaki
95.000
30.000
6
125.000 6 750.000
4 Kusin Jendela 1 Kayu Kapur 2Ptg Uk 3
kaki(0.90
meter)
2ptg uk 2 kaki
100.000 9 unit
100.000 9 900.000
5 Meja 1 Kayu Kapur
Kayu meranti
Potongan
sesuai ukuran
atas meja
45.000 6 unit
45.000 6 270.000
6 Kursi 1 Kayu Meranti
Kayu Kapur
3potong
Ukuran @ 1
kaki(0.30
meter)
4 batang
10.000
30.000
5 unit
40.000 200.000 200.000
7 Lemari
Ventilasi
1 Aluminium
Batangan
Kaca
12 Batang tebal
Uk. 2 inc 3 inc
±panjang 4 m
Lebar 2 m 3
keping
500.000
350.000
9 unit
7.650.000 7.650.000
8 Lemari Kaca 1 Aluminium
batangan
Kaca
8 batangan uk.1
inc dan 2 inc
2 meter
410.000
330.000
6 unit
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 17
740.000 4.440.000
9 Jendela
Aluminium
1 Aluminum Keras
Tablet Putih
Kaca Biru
4Batang uk.2
inc
2 m
70.000
30.000
5 unit
100.000 500.000
10 Lemari Kayu 1 Kayu kapur
Kayu meranti
Kaca
Tiang ukuran 3
inc dan inc
@12 batang
Lapis belakang
4 m panjang
dan 2 m lebar
1 m panjang
lebar 1 m.
420.000
370.000
60.000
4 unit
850.000 3.400.000
Total Bahan Baku 55 unit 18.640.000
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 18
Biaya Bahan Penolong
Alokasi Biaya Bahan Penolong
Periode Bulan Januari 2014
No Nama Produk Kuantitas Jenis Bahan
Penolong
Satuan Harga Satuan Jumlah
Pemakaian/unit
Pemakaian
Jumlah Kuantitas
Pesanan
Total Biaya
Bahan Penolong
1 Daun Pintu 1 -Lem Kayu
-Amplas
-Tiner
-Pewarna Dasar
-Pernis Super
Kg
Lembar
Liter
Liter
Liter
Rp 40.000-,
Rp 2.000-,
Rp 12.000-,
Rp 30.000-,
Rp 20.000-,
± 1Ons
1 Lembar
½ Liter
½ Liter
½ Liter
Rp 4.000-,
Rp 2.000-,
Rp 6.000-,
Rp 15.000-,
Rp 10.000-,
1
Rp.37.000-,
Rp 37.000
2 Kusin Pintu 1 -Amplas
-Tiner
-Lem Kayu
Lembar
Liter
Kg
Rp 2.000-,
Rp 12.000-,
Rp 40.000-,
1 Lembar
½ Liter
1 Ons
Rp 2.000
Rp 6.000-,
Rp 4.000-,
4
Rp.48.000-,
Rp 12.000-,
3 Jendela 1 -Amplas
-Tiner
-Lem Kayu
-Pernis Super
Lembar
Liter
Kg
Kaleng
Rp 2.000-,
Rp 12.000-,
Rp 40.000-,
Rp 20.000-,
1 Lembar
½ Liter
1 Ons
½ Liter
Rp 2.000
Rp 6.000-,
Rp 4.000-,
Rp 10.000-,
6
Rp.144.000-,
Rp.24.000-,
4 Kusin Jendela 1 -Amplas
-Tiner
-Lem Kayu
Lembar
Liter
Kg
Rp 2.000-,
Rp 12.000-,
Rp 40.000-,
1 Lembar
½ Liter
1 Ons
Rp 2.000-,
Rp 6.000-,
Rp 4.000-,
9
Rp.108.000-,
Rp.12.000-,
5 Meja 1 -Amplas
-Paku 4 inc
-Lem Kayu
-Tiner
Lembar
Kg
Kg
Liter
Rp.2.000-,
Rp.20.000-,
Rp.40.000-,
Rp.12.000-,
2 Lembar
½ ons
1 ons
½ Liter
Rp.4.000-,
Rp.2.000-,
Rp. 4.000-,
Rp. 6.000-,
6
Rp. 96.000-,
Rp.16.000
6 Kursi 1 -Amplas
-Paku 3 inc
-Lem Kayu
-Tiner
Lembar
Kg
Kg
Liter
Rp.2.000-,
Rp.20.000-,
Rp.40.000-,
Rp.12.000-,
1 Lembar
1 ons
½ ons
½ Liter
Rp.2.000-,
Rp.1.000-,
Rp. 4.000-
Rp. 6.000-,
5
Rp. 65.000
Rp.13.000-,
7 Lemari Ventilasi 1 -Mur Buah Rp.1000-, 8 Buah Rp.8.000-,
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 19
-Gagang
-Pena aluminium
-Engsel Pintu
-Handle Pintu
-Kunci Pintu
Buah
Meter
Buah
Buah
Buah
Rp. 3.000-,
Rp. 1.000
Rp. 3.000-,
Rp.3.000-,
Rp.3.000-,
4 Buah
3 Meter
8 Buah
6 Buah
3 Buah
Rp.12.000-,
Rp.3.000-,
Rp.24.000-,
Rp.18.000-,
Rp.9.000-,
9
Rp.666.000
Rp.74.000-,
8 Lemari Kaca 1 -Jarum Tembak
-Roda Kaki Lemari
-Gagang
-Pena ALuminium
-Mur
-Tutup Kaki atas
-Kunci Pintu
Meter
Buah
Buah
Meter
Buah
Buah
Buah
Rp.2.000-,
Rp.4.000-,
Rp.3.000-,
Rp.1.000-,
Rp.1.000-,
Rp.250-,
Rp.3.000
2 Meter
4 Buah
2 Buah
1 Meter
4 Buah
8 Buah
8 Buah
Rp.2.000
Rp.16.000-,
Rp.6.000-,
Rp.1.000-,
Rp.4.000-,
Rp.2.000-,
Rp.24.000-,
6
Rp.330.000-,
Rp.55.000-,
9 Jendela Aluminium 1 -Engsel Pintu
-Pena aluminium
-Jarum tembak
Buah
Meter
Meter
Rp.3.000-,
Rp.1.000-,
Rp.2.000-,
2 Buah
±1Meter
±1Meter
Rp.6.000-,
Rp.1.000-
Rp.1.000-,
5
Rp.42.000-,
Rp.8.000
10 Lemari Kayu 1 Gagang
Handle Pintu
Kunci Lemari
Amplas
Tiner
Pernis
Buah
Buah
Buah
Lembar
Liter
Liter
Rp.2.000-,
Rp.3.000-,
Rp.3.000-,
Rp.2.000-,
Rp.12.000-,
Rp.20.000-,
2 Buah
3 Buah
2 Buah
2 Lembar
±1 Liter
±2 Liter
Rp.4.000-,
Rp.9.000-,
Rp.6.000-,
Rp.2.000-,
Rp.6.000-,
Rp.40.000,
4
Rp.268.000-.
Rp.67.000-,
Jumlah Biaya Bahna Penolong Rp.1.804.000
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 20
Penentuan Tenaga Kerja Langsung
Pembebanan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Periode Januari 2014
NO
Produk
Depertemen 1 Depertemen 2 Depertemen 3
Produk
si
DLH Tarif
DLH
Upah/
Jam
Jumlah Produk
si
DLH Tarif
DLH
Upah/
Jam
Jumlah Produk
si
DLH Tarif
DLH
Upah/
Jam
Jumlah
(1) (2) (1*2) 3(1*2) 4(2*3) (1) (2) (1*2) 3(1*2) 4(2*3) (1) (2) (1*2) 3(1*2) 4(2*3)
1 Daun Pintu 1 5 5 5.500 27.500 1 5 5 5.000 25.000 - - - - -
2 Kusin Pintu 4 20 80 5.500 440.000 4 20 80 5.000 400.000 - - - - -
3 Jendela 6 20 120 5.500 660.000 6 20 120 5.000 600.000 - - - - -
4 Kusin Jendela 9 20 180 4.000 720.000 9 20 180 3.500 630.000 - - - - -
5 Meja 6 20 120 3.500 630.000 6 20 180 3.000 540.000 - - - - -
6 Kursi 5 20 100 3.000 300.000 5 20 100 3.000 300.000 - - - - -
7 Lemari Ventilasi 9 40 360 5.000 1.750.000 9 40 360 4.000 1.440.000 9 30 270 3.000 810.000
8 Lemari Kaca 6 20 120 5.500 650.000 6 20 120 4.000 480.000 6 20 120 3.500 420.000
9 Jendela Aluminium 5 15 75 4.000 300.000 5 15 75 3.500 262.500 - - - - -
10 Lemari Kayu 4 20 80 5.500 440.000 4 20 80 5.000 400.000 - - - - -
55 200 1.100 6.717.500 55 200 1.100 4.897.500 15 50 750 1.230.000
Jumlah 450 2.950 11.845.000
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 21
Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Penentuan Biaya Listrik
Alokasi Biaya Listrik (Metode Nilai Jual Relatif) Periode Januari 2014
NO
Nama Produk
Jumlah
Produk
Yang
dihasilkan
Harga Jual Nilai Jual Nilai Jual
Relatif
Alokasi Biaya
Bersama
3 (=1*2) 4
(=3/∑3)
5
4* Biaya
Bersama
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Daun Pintu 1 Rp.700.000 Rp.700.000 1,32% Rp.10.626
2 Kusin Pintu 4 Rp.330.000 Rp.1.320.000 2.49% Rp.20.044.5
3 Jendela 6 Rp.400.000 Rp.2.400.000 4.53% Rp.36.466.5
4 Kusin Jendela 9 Rp.320.000 Rp.2.880.000 5.44% Rp.43.792
5 Meja 6 Rp.350.000 Rp.2.100.000 3.97% Rp.31.958.5
6 Kursi 5 Rp.225.000 Rp.1.125.000 2.12% Rp.17.066
7 Lemari Ventilasi 9 Rp.2.110.000 Rp.18.990.000 35.9% Rp.288.995
8 Lemari Kaca 6 Rp.2.200.000 Rp.13.200.000 24.9% Rp.200.445
9 Jendela Aluminium 5 Rp.300.000 Rp.1.500.000 2.83% Rp.22.781.5
10 Lemari Kayu 4 Rp.2.165.000 Rp.8.660.000 16.5% Rp.132.825
Jumlah 55 Rp.52.875.000 100% Rp.805.000
Sumber:Data Olahan(Peneliti)
Biaya Bahan Bakar Minyak
Alokasi Biaya Bahan Bakar Minyak (Metode Nilai Jual Relatif)
Nama Produk
Jumlah
Produk
Yang
dihasilkan
Harga Jual Nilai Jual Nilai Jual
Relatif
Alokasi
Biaya
Bersama
3 (=1*2) 4
(=3/∑3)
5
4* Biaya
Bersama
(1) (2) (3) (4) (5)
Daun Pintu 1 Rp.700.000 Rp.700.000 1,32% Rp.3.168,
Kusin Pintu 4 Rp.330.000 Rp.1.320.000 2.49% Rp.5.976,
Jendela 6 Rp.400.000 Rp.2.400.000 4.53% Rp.10.872,
Kusin Jendela 9 Rp.320.000 Rp.2.880.000 5.44% Rp.13.056,
Meja 6 Rp.350.000 Rp.2.100.000 3.97% Rp.9.528
Kursi 5 Rp.225.000 Rp.1.125.000 2.12% Rp.5.088
Lemari Ventilasi 9 Rp.2.110.000 Rp.18.990.000 35.9% Rp.86.160
Lemari Kaca 6 Rp.2.200.000 Rp.13.200.000 24.9% Rp.59.760
Jendela Aluminium 5 Rp.300.000 Rp.1.500.000 2.83% Rp.6.792
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 22
Lemari Kayu 4 Rp.2.165.000 Rp.8.660.000 16.5% Rp.39.600
Jumlah 60 Rp.52.875.000 100% Rp.240.000
Sumber:Data Olahan(Peneliti)
Perhitungan Penyusutan Mesin CV Sakatama Jaya
Alokasi Biaya Penyusutan Mesin
Bulan Januari 2014
NO
Nama Produk
Jumlah
Produk
Yang
dihasilkan
Harga Jual Nilai Jual Nilai Jual
Relatif
Alokasi Biaya
Bersama
3 (=1*2) 4
(=3/∑3)
5
4* Biaya
Bersama
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Daun Pintu 1 Rp.700.000 Rp.700.000 1,32% Rp.7.920
2 Kusin Pintu 4 Rp.330.000 Rp.1.320.000 2.49% Rp.14.940
3 Jendela 6 Rp.400.000 Rp.2.400.000 4.53% Rp.27.180
4 Kusin Jendela 9 Rp.320.000 Rp.2.880.000 5.44% Rp.32.640
5 Meja 6 Rp.350.000 Rp.2.100.000 3.97% Rp.23.820
6 Kursi 5 Rp.225.000 Rp.1.125.000 2.12% Rp.12.720
7 Lemari Ventilasi 9 Rp.2.110.000 Rp.18.990.000 35.9% Rp.215.400
8 Lemari Kaca 6 Rp.2.200.000 Rp.13.200.000 24.9% Rp.149.400
9 Jendela Aluminium 5 Rp.300.000 Rp.1.500.000 2.83% Rp.169.800
10 Lemari Kayu 4 Rp.2.165.000 Rp.8.660.000 16.5% Rp.99.000
Jumlah 55 Rp.52.875.000 100% Rp.600.000
Sumber:Data Olahan(Peneliti)
Perhitungan Penyusutan Kendaraan Operasional Cv Sakatama JayaAlokasi
Penyusutan Kendaraan Operasional Bulan Januari 2014
NO
Nama Produk
Jumlah
Produk Yang
dihasilkan
Harga Jual Nilai Jual Nilai Jual
Relatif
Alokasi
Biaya
Bersama
3 (=1*2) 4
(=3/∑3)
5
4* Biaya
Bersama
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Daun Pintu 1 Rp.700.000 Rp.700.000 1,32% Rp.10.560
2 Kusin Pintu 4 Rp.330.000 Rp.1.320.000 2.49% Rp.19.920
3 Jendela 6 Rp.400.000 Rp.2.400.000 4.53% Rp.36.240
4 Kusin Jendela 9 Rp.320.000 Rp.2.880.000 5.44% Rp.43.530
5 Meja 6 Rp.350.000 Rp.2.100.000 3.97% Rp.31.760
6 Kursi 5 Rp.225.000 Rp.1.125.000 2.12% Rp.16.960
7 Lemari Ventilasi 9 Rp.2.110.000 Rp.18.990.000 35.9% Rp.287.200
8 Lemari Kaca 6 Rp.2.200.000 Rp.13.200.000 24.9% Rp.199.200
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 23
9 Jendela Aluminium 5 Rp.300.000 Rp.1.500.000 2.83% Rp.22.6400
10 Lemari Kayu 4 Rp.2.165.000 Rp.8.660.000 16.5% Rp.132.000
Jumlah 55 Rp.52.875.000 100% Rp.800.000
Sumber:Data Olahan(Peneliti)
Alokasi Biaya Overhead Pabrik
Bulan Januari 2014
Nama Produk Kuan
Titas
Biaya
Bahan
Penolong
Biaya
Listrik
Biaya Bahan
Bakar
Minyak
Biaya
Penyusutan
Mesin
Biaya
Penyusutan
Kendaraan
Biaya
Overhead
Pabrik
(1) (2) (3) (4) (5) (1+2+3+4+5=6)
Daun Pintu 1 Rp.37.000 Rp.10.626 Rp.3.168, Rp.7.920 Rp.10.560 Rp.69.274
Kusin Pintu 4 Rp.48.000 Rp.20.044.5 Rp.5.976, Rp.14.940 Rp.19.920 Rp.108.880.5
Jendela 6 Rp.144.000 Rp.36.466.5 Rp.10.872, Rp.27.180 Rp.36.240 Rp.254.758.5
Kusin Jendela 9 Rp.108.000 Rp.43.792 Rp.13.056, Rp.32.640 Rp.43.530 Rp.241.018
Meja 6 Rp.96.000 Rp.31.958.5 Rp.9.528 Rp.23.820 Rp.31.760 Rp.193.066
Kursi 5 Rp.65.000 Rp.17.066 Rp.5.088 Rp.12.720 Rp.16.960 Rp.116.834
Lemari Ventilasi 9 Rp.666.000 Rp.288.995 Rp.86.160 Rp.215.400 Rp.287.200 Rp.1.543.755
Lemari Kaca 6 Rp.330.000 Rp.200.445 Rp.59.760 Rp.149.400 Rp.199.200 Rp.938.805
Jendela Aluminium 5 Rp.42.000 Rp.22.781.5 Rp.6.792 Rp.169.800 Rp.22.640 Rp.264.013
Lemari Kayu 4 Rp.268.000 Rp.132.825 Rp.39.600 Rp.99.000 Rp.132.000 Rp.671.425
Jumlah 55 Rp.1.804.000 Rp.805.000 Rp.240.000 Rp.600.000 Rp.800.000 Rp.4.249.000
Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Jadi, biaya overhead yang sesungguhnya terjadi pada bulan januari 2014
adalah sebesar Rp.4.249.000 terdiri dari biaya bahan penolong, biaya listrik, biaya
bahan bakar minyak, biaya penyusutan mesin, dan biaya penyusutan kendaraan.
Jurnal Pencatatan Biaya Overhead Pabrik.
BOP yang Sesungguhnya Rp.4.249.000-,
Biaya Bahan Penolong Rp.1.804.000
Biaya Listrik Rp.805.000
Biaya Bahan Bakar Minyak Rp.240.000
Biaya Penyusutan Mesin Rp.600.000
Biaya Penyusutan Kendaraan Rp.800.000
Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Dari rumus diatas dapat ditaksirkan persentase tarif overhead pabrik pada
periode tertentu. Tarif Bahan baku sesungguhnya yang terjadi di bulan Januari
2014 pada 10 produk setengah jadi yaitu:
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 24
Pembebanan yang dilakukan oleh perusahaan dalam penentuan persentase
tarif overhead pabrik membagikan taksiran overhead pada periode tertentu dan
taksiran biaya bahan baku. Sehingga diperoleh persentase sebagai berikut:
Maka diperoleh perbedaan selisih dalam biaya overhead pabrik itu
disebabkan oleh perusahaan mengalokasikan 25 % pada setiap periode produksi.
Harga Pokok Produksi Masing-masing Pesanan Period Januari 2014
NO
Nama Produk
Kuan
Titas
Biaya Bahan
Baku
Biaya Tenaga
Kerja
Langsung
Biaya
Overhead
Pabrik
Harga Pokok
Produksi
A B C a+b+c=d
1 Daun Pintu 1 Rp.130.000 Rp.52.500 Rp.69.274 Rp.251.774,
2 Kusin Pintu 4 Rp.400.000 Rp.840.000 Rp.108.880.5 Rp.1.348.880,
3 Jendela 6 Rp.750.000, Rp.1.260.000 Rp.254.758.5 Rp.2.264.758,
4 Kusin Jendela 9 Rp.900.000 Rp.1.350.000 Rp.241.018 Rp.2.491.018
5 Meja 6 Rp.270.000 Rp.780.000 Rp.193.066 Rp.1.243.066
6 Kursi 5 Rp.200.000 Rp.600.000 Rp.116.834 Rp.916.834
7 Lemari Ventilasi 9 Rp.7.650.000 Rp.3.190.000 Rp.1.543.755 Rp.12.383.755
8 Lemari Kaca 6 Rp.4.440.000 Rp.1.140.000 Rp.938.805 Rp.6.518.805
9 Jendela
Aluminium 5 Rp.500.000 Rp.562.500 Rp.264.013 Rp.1.326.513
10 LemariKayu 4 Rp.3.400.000 Rp.840.000 Rp.671.425 Rp.4.911.425
Jumlah 55 Rp.18.640.000 Rp11,845,000 Rp.4.249.000 Rp.34.734.000
Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Perhitungan Laba Masing-Masing Produk Periode Januari 2014
NO Nama Produk Kuantita
s
Harga
Jual/Produk Penjualan
Harga Pokok
Produksi
Total Laba
Kotor
-1 -*(1)=(2) -3 (1)-(3)=(4)
1 Daun Pintu 1 Rp.700.000 Rp.700.000 Rp.251.774, Rp.448.226
2 Kusin Pintu 4 Rp.330.000 Rp.1.320.000 Rp.1.348.880, Rp.28.880
3 Jendela 6 Rp.400.000 Rp.2.400.000 Rp.2.264.758, Rp.135.242
4 Kusin Jendela 9 Rp.320.000 Rp.2.880.000 Rp.2.491.018 Rp.388.982
5 Meja 6 Rp.350.000 Rp.2.100.000 Rp.1.243.066 Rp.856.934
6 Kursi 5 Rp.225.000 Rp.1.125.000 Rp.916.834 Rp.208.166
7 Lemari Ventilasi 9 Rp.2.110.000 Rp.18.990.000 Rp.12.383.755 Rp.6.606.245
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 25
8 LemariKaca 6 Rp.2.200.000 Rp.13.200.000 Rp.6.518.805 Rp.6.681.195
9 JendelaAluminium 5 Rp.300.000 Rp.1.500.000 Rp.1.326.513 Rp.173.487
10 LemariKayu 4 Rp.2.165.000 Rp.8.660.000 Rp.4.911.425 Rp.3.748.575
Jumlah 55 Rp.52.875.000 Rp.34.734.000 Rp.18.141.000
Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Pada tabel perhitungan laba diatas keuntungan terendah yaitu pada produk
kusin pintu sebesar Rp.28.880 dan laba tertinggi terdapat pada produk lemari kaca
sebesar Rp.6.681.195.
Perbedaan Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Berdasarkan Perhitungan Perusahaan dan Analisis Bulan Januari 2014
No Nama Produk Kuanti
tas
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selisih Perusahaan
Analisa
Peneliti
1 Daun Pintu 1 Rp.52.500 Rp.52.500 -
2 Kusin Pintu 4 Rp.840.000 Rp.840.000 -
3 Jendela 6 Rp.1.260.000 Rp.1.260.000 -
4 Kusin Jendela 9 Rp.1.350.000 Rp.1.350.000 -
5 Meja 6 Rp.780.000 Rp.780.000 -
6 Kursi 5 Rp.600.000 Rp.600.000 -
7 Lemari Ventilasi 9 Rp.3.190.000 Rp.3.190.000 -
8 Lemari Kaca 6 Rp.1.140.000 Rp.1.140.000 -
9 Jendela Aluminium 5 Rp.562.500 Rp.562.500 -
10 Lemari Kayu 4 Rp.840.000 Rp.840.000 -
Jumlah 55 Rp11,845,000 Rp11,845,000 -
Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Dari tabel diatas menunjukan bahwa tidak terdapat selisih antara
perhitungan perusahaan ini dikarenakan persuahaan telah menetapkan perhitungan
yang benar dalam penentuan biaya tenaga kerja langsung. Namun dalam hal biaya
tenaga kerja tidak langsung perusahaan menggabungkannya sebagai biaya
produksi yaitu sebesar Rp. 5.000.000 sehingga dala hal ini terdapat kesalahan
menempatkan biaya yang bukan seharusnya.
Perbedaan Perhitungan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Berdasarkan
Perhitungan Perusahaan dan Hasil Analisis
No Nama Produk Kuant
itas
Biaya Overhead Pabrik
Selisih Perusahaan
Analisa
Peneliti
1 Daun Pintu 1 Rp.32.274 Rp.69.274 Rp.(37.000)
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 26
2 Kusin Pintu 4 Rp.60.880 Rp.108.880.5 Rp.(48.000.5)
3 Jendela 6 Rp.110.758 Rp.254.758.5 Rp.(144.000.5)
4 Kusin Jendela 9 Rp.133.018 Rp.241.018 Rp.(108.000)
5 Meja 6 Rp.97.066 Rp.193.066 Rp.(96.000)
6 Kursi 5 Rp.51.834 Rp.116.834 Rp.(65.000)
7 Lemari Ventilasi 9 Rp.877.755 Rp.1.543.755 Rp.(666.000)
8 Lemari Kaca 6 Rp.608.805 Rp.938.805 Rp.(330.000)
9 Jendela Aluminium 5 Rp.222.013 Rp.264.013 Rp.(42.000)
10 Lemari Kayu 4 Rp.403.425 Rp.671.425 Rp.(268.000)
Jumlah 55 Rp.2.445.000 Rp.4.249.000 Rp.1.651.172
Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Berdasarkan tabel biaya overhead diatas terdapat selisih sebesar
Rp.1.804.000 ini terjadi karena perusahaan menetapkan biaya overhead pabrik
meliputi : Biaya bahan bakar minyak, biaya listrik dan peneyusutan mesin dan
penyusutan kendaraan sementara menurut Akuntansi Biaya biaya overhead terdiri
dari biaya yang berprilaku Variabel maupun Tetap. Sementara untuk tarif
overhead perusahaan menetapkan sebesar 25% pada bulan januari 2014 tarif
sesungguhnya sebesar 22% berdasarkan hasil analisis.
Perbedaan Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Perhitungan
Perusahaan dan Hasil Analisis
No Nama Produk Kuant
itas
Harga Pokok Produksi
Selisih Perusahaan
Analisa
Peneliti
1 Daun Pintu 1 Rp.219.500 Rp.251.774, Rp.32.274
2 Kusin Pintu 4 Rp.1.288.000 Rp.1.348.880, Rp.60.880
3 Jendela 6 Rp.2.154.000 Rp.2.264.758, Rp.110.758
4 Kusin Jendela 9 Rp.2.358.000 Rp.2.491.018 Rp.133.018
5 Meja 6 Rp.1.146.500 Rp.1.243.066 Rp.96.566
6 Kursi 5 Rp.865.000 Rp.916.834 Rp.51.834
7 Lemari Ventilasi 9 Rp.12.316.000 Rp.12.383.755 Rp.67.755
8 Lemari Kaca 6 Rp.6.330.000 Rp.6.518.805 Rp.188.805
9 Jendela Aluminium 5 Rp.1.104.500 Rp.1.326.513 Rp.222.013
10 Lemari Kayu 4 Rp.4.508.000 Rp.4.911.425 Rp.403.425
Jumlah 55 Rp.32.283,000 Rp.34.734.000 Rp.2.451.000
Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Perbedaan Perhitungan Laba Berdasarkan Perhitungan Perusahaan dan
Hasil Analisis
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 27
No Nama Produk Kuanti
tas
Keuntungan/Laba
Selisih Perusahaan
Analisa
Peneliti
1 Daun Pintu 1 Rp.448.225 Rp.448.226 Rp.-
2 Kusin Pintu 4 Rp.28.880 Rp.28.880 Rp.-
3 Jendela 6 Rp.135.244 Rp.135.242 Rp.-
4 Kusin Jendela 9 Rp.388.982 Rp.388.982 Rp.-
5 Meja 6 Rp.856.434 Rp.856.934 Rp.-
6 Kursi 5 Rp.208.166 Rp.208.166 Rp.-
7 Lemari Ventilasi 9 Rp.5.796.245 Rp.6.606.245 Rp.810.000
8 Lemari Kaca 6 Rp.6.261.195 Rp.6.681.195 Rp.420.000
9 Jendela Aluminium 5 Rp.173.487 Rp.173.487 Rp.-
10 Lemari Kayu 4 Rp.3.748.575 Rp.3.748.575 Rp.-
Jumlah 55 Rp.18.045.433 Rp.18.141.000 Rp.1.230.000
Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Selnjutnya dalam penempatan biaya atau alokasi biaya baik berupa biaya
langsung maupun tidak langsung perusahaan mengalami kesalahan biaya tersebut
meliputi pertama: dalam laporan produksinya perusahaan tidak memasukkan biaya
penyusutan asset sebesar Rp.1.400.000 yang terdiri dar biaya penyusutan peralatan
sebesar Rp.600.000 dan penyusytan kendaraan sebesar Rp.800.000 sementara
biaya tersebut berpengaruh terhadap proses produksi sehingga laporan produksi
tidak sesuai dengan laporan laba rugi. Kedua: perusahaan menggabungkan biaya
tenaga kerja tidak langsung sebesar Rp.5.000.000 sementara biaya tersebut tidak
termasuk kedalam biaya produksi langsung. Ketiga, Perusahaan hanya
memasukkan biaya overhead meliputi biaya bahan bakar sebesar Rp.240.000 ,
biaya listrik Rp.805.000, Biaya penyusutan sebesar Rp.1.400.000 sementara yang
termasuk kedalam biaya overhead yaitu biaya yang berprilaku variabel maupun
berprilaku tetap.
4.1.1 Evaluasi dan analisis perhitungan harga pokok produksi
Laporan biaya produksi disebut juga harga pokok produksi, merupakan
sarana dalam menyajikan jumlah biaya yang diakumulasikan dan juga merupakan
saran imformasi guna menyiapkan ayat jurnal akhtisar yang mencatat aktivitas
perusahaan dalam perkiraan biaya sehubungan dengan pengawasan terhadap biaya.
Selanjutnya pada laporan produksi perusahaan terdapat kesamaan analisis
meliputi Penentuan biaya Bahan baku sebesar Rp.18.640.000 penentuan bahan
penolong sebesar Rp.1.804.000
Berikut penyajian laporan biaya produksi berdasarkan metode full costing
dan metode variabel costing pada januari 2014 yang disajikan secara terpisah:
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 28
Harga Pokok Produksi Bulan Januari 2014
Dengan Menggunakan Metode Full Costing
Nama Biaya Daun
Pintu Kusin Pintu Jendela
Kusin
Jendela Meja Kursi
Lemari
Ventilasi
Lemari
Kaca
Jendela
Aluminium
Lemari
Kayu
Biaya Bahan Baku
Kayu Meranti Rp.50.000 - - - - Rp.10.000 - - - Rp.370.000
Kayu Kapur Rp.50.000 Rp.100.000 Rp.95.000 Rp.100.000 Rp.45.000 Rp.30.000 - - - Rp.450.000
Kaca Rp.30.000 - Rp.30.000 - - - Rp.350.000 Rp.330.000 Rp.30.000 Rp.60.000
Aluminium - - - - - - Rp.500.000 Rp.410.000 Rp.70.000 -
Total Rp.130.000 Rp.100.000 Rp.125.000 Rp.100.000 Rp.45.000 Rp.40.000 Rp.850.000 Rp.740.000 Rp.100.000 Rp.850.000
Kuantitas 1 4 6 9 6 5 9 6 5 4
Jumlah Rp.130.000 Rp.400.000 Rp.750.000, Rp.900.000 Rp.270.000 Rp.200.000 Rp.7.650.000 Rp.4.440.000 Rp.500.000 Rp.3.400.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Upah Buruh Rp.52.500 Rp.840.000 Rp.1.260.000 Rp.1.350.000 Rp.780.000 Rp.600.000 Rp.3.190.000 Rp.1.140.000 Rp.562.500 Rp.840.000
Total TKL Rp.52.500 Rp.840.000 Rp.1.260.000 Rp.1.350.000 Rp.780.000 Rp.600.000 Rp.3.190.000 Rp.1.140.000 Rp.562.500 Rp.840.000
Biaya Overhead Pabrik
By.Bahan
Penolong Rp.37.000 Rp.48.000 Rp.144.000 Rp.108.000 Rp.96.000 Rp.65.000 Rp.666.000 Rp.330.000 Rp.42.000 Rp.268.000
By.Listrik Rp.10.626 Rp.20.0445 Rp.36.466.5 Rp.43.792 Rp.31.958.5 Rp.17.066 Rp.288.995 Rp.200.445 Rp.22.781.5 Rp.39.600
By.B.Minyak Rp.3.168, Rp.5.976, Rp.10.872, Rp.13.056, Rp.9.528 Rp.5.088 Rp.86.160 Rp.59.760 Rp.6.792 Rp.99.000
B.Penys.Mesin Rp.7.920 Rp.14.940 Rp.27.180 Rp.32.640 Rp.23.820 Rp.12.720 Rp.215.400 Rp.149.400 Rp.169.800 Rp.132.000
B.Penys.Kendr Rp.10.560 Rp.19.920 Rp.36.240 Rp.43.530 Rp.31.760 Rp.16.960 Rp.287.200 Rp.199.200 Rp.22.640
Gaji Mandor Rp.1.700.000
Total BOP Rp.69.274 Rp.108.880 Rp.254.758 Rp.241.018 Rp.193.066 Rp.116.834 Rp.1.543.755 Rp.938.805 Rp.264.013 Rp.671.425
Harga Pokok Produksi Produk
Rp.413.474 Rp.1.267.880 Rp.2.192.358 Rp.2.877.01 Rp.1.461.066 Rp.941.334 Rp.12.792.755 Rp.6.836.405 Rp.1.417.763 Rp.5.123.425
HPP/Unit Rp.413.474 Rp.316.970 Rp.365.393 Rp.319.668 Rp.243.511 Rp.188.267.6 Rp.1.421.417 Rp.1.139.400 Rp.283.552 Rp.1.280.856
Harga Pokok Produksi
Rp. 36.434.000
NAMA BIAYA
B.NonProduksi
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 29
Gaji Adm& Keuangan Rp.3.300.000-,
By.ATK Rp.300.000-,
By.Telepon Rp.400.000
By.Angkut Rp.70.000-,
Total Biaya NonProduksi Rp.5.770.000
Total Harga Pokok Produksi Rp.40.504.000-,
Tabel 4.20 Perhitungan Harga Pokok Produksi Bulan Januari 2014
Dengan Menggunakan Metode Variabel Costing
Nama Biaya Daun
Pintu Kusin Pintu Jendela
Kusin
Jendela Meja Kursi
Lemari
Ventilasi
Lemari
Kaca
Jendela
Aluminium
Lemari
Kayu
Biaya Bahan Baku
Kayu Meranti Rp.50.000 - - - - Rp.10.000 - - - Rp.370.000
Kayu Kapur Rp.50.000 Rp.100.000 Rp.95.000 Rp.100.000 Rp.45.000 Rp.30.000 - - - Rp.450.000
Kaca Rp.30.000 - Rp.30.000 - - - Rp.350.000 Rp.330.000 Rp.30.000 Rp.60.000
Aluminium - - - - - - Rp.500.000 Rp.410.000 Rp.70.000 -
Total Rp.130.000 Rp.100.000 Rp.125.000 Rp.100.000 Rp.45.000 Rp.40.000 Rp.850.000 Rp.740.000 Rp.100.000 Rp.850.000
Kuantitas 1 4 6 9 6 5 9 6 5 4
Jumlah Rp.130.000 Rp.400.000 Rp.750.000, Rp.900.000 Rp.270.000 Rp.200.000 Rp.7.650.000 Rp.4.440.000 Rp.500.000 Rp.3.400.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Upah Buruh Rp.52.500 Rp.840.000 Rp.1.260.000 Rp.1.350.000 Rp.780.000 Rp.600.000 Rp.3.190.000 Rp.1.140.000 Rp.562.500 Rp.840.000
Total TKL Rp.52.500 Rp.840.000 Rp.1.260.000 Rp.1.350.000 Rp.780.000 Rp.600.000 Rp.3.190.000 Rp.1.140.000 Rp.562.500 Rp.840.000
Biaya Overhead Pabrik
By.Bahan
Penolong Rp.37.000 Rp.48.000 Rp.144.000 Rp.108.000 Rp.96.000 Rp.65.000 Rp.666.000 Rp.330.000 Rp.42.000 Rp.268.000
By.Listrik Rp.10.626 Rp.20.0445 Rp.36.466.5 Rp.43.792 Rp.31.958.5 Rp.17.066 Rp.288.995 Rp.200.445 Rp.22.781.5 Rp.39.600
By.B.Minyak Rp.3.168, Rp.5.976, Rp.10.872, Rp.13.056, Rp.9.528 Rp.5.088 Rp.86.160 Rp.59.760 Rp.6.792 Rp.99.000
Gaji mandor Rp.1.700.000
Total BOP Rp.50.794 Rp.74.020 Rp.191.338 Rp.164.484 Rp.137.486 Rp.87.154 Rp.1.041.155 Rp.590.205 Rp.71.573.5 Rp.406.600
Harga Pokok Produksi Produk
Rp.394.994 Rp.1.233.020 Rp.2.128.938 Rp.2.800.484 Rp.1.405.486 Rp.911.654 Rp.12.290.155 Rp.6.487.805 Rp.1.225.323 Rp.4.858.600
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 30
HPP/Unit Rp.394.994 Rp.308.255 Rp.354.823 Rp.311.164 Rp.234.247 Rp.182.330 Rp.1.365.572 Rp.1.081.300 Rp.245.064 Rp.1.214.650
Harga Pokok Produksi
Rp.34.999.809
B.NonProduksi
Gaji Adm& Keuangan Rp.3.300.000-,
B.Penys Mesin Rp.600.000
B.Penys Kendr Rp.800.000
By.ATK Rp.300.000-,
By.Telpon Rp.400.000
By.Angkut Rp.70.000-,
Total Biaya NonProduksi Rp.5.470.000
Total Harga Pokok Produksi Rp.40.504.000
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 31
Berdasarkan analisa diatas maka jelas bahwa didalam perhitungan biaya
produksi perusahaan belum tepat atau belum sesuai dengan standar akuntansi biaya
dan terdapat kesalahan dalam mengalokasikan biaya. Pada saat pembelian bahan
baku perusahaan tidak memasukkan biaya angkut sebesar Rp.200.000,- dan biaya
perizinan sebesar Rp.100.000,- sementara biaya-biaya tersebut termasuk dalam
biaya bahan baku. Dalam perusahaan biaya-biaya tersebut dimasukkan kedalam
biaya lain-lain sebesar Rp.300.000,-. Selanjutnya dalam pembebanan Gaji
Kariawan menurut Standar Akuntansi Biaya beban gaji kariawan meliputi gaji
Mandor Rp.1.700.000, gaji security sebesar Rp.1.200.000,-, gaji administrasi
sebesar Rp.900.000,-, Gaji akuntan sebesar Rp. 1.200.000,-, dimasukkan kedalam
biaya Non Produksi ini dikarenakan biaya-biaya tersebut diluar biaya bagian
produksi langsung, sementara perusahaan memasukkan biaya tersebut kedalam
biaya produksi langsung yaitu biaya yang mengubah barang baku mentah menjadi
bahan baku jadi. Sehingga dari kesalahan tersebut dapat mempengaruhi biaya
produksi masing-masing produk serta dapat biaya produksi terlalu tinggi.
Pada pembebanan overhead pabrik perusahaan menggunakan taksiran
sebesar 25% pada periode tersebut persentase sesungguhnya sebesar 22% sehingga
terdapat terdapat selisih pada biaya overhead sebesar Rp.1.804.000,- . Biaya
overhead pabrik dari perusahaan lebih tinggi dari analisis yang dilakukan sehingga
akan mengakibatkan biaya produksi lebih tinggi dari biaya seharusnya yang
dikeluar dari perusahaan. Dari selisih biaya produksi maka akan berakibat tingkat
laba yang diperoleh perusahaan.
Setelah menentukan biaya produksi maka dapat ditentukan harga pokok
pesanan masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan. Dari analisis yang
dilakukan pada bulan Januari 2014 sebesar Rp.40.504.000-,untuk penentuan
dengan harga pokok dengan menggunakan metode full costing dan harga pokok
pesanan dari 10 produk yang dihasilkan sebesar Rp. 36.434.000. Sementara untuk
metode variabel costing Harga pokok produksi untuk bulan januari 2014 sebesar
Rp.40.504.000-,serta harga pokok produk sebesar Rp.34.999.809 dari 10 produk
pesan pada bulan januari 2014.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan tentang harga pokok
pesanan pada Cv Sakatama Jaya dalam bab sebelumnya maka berikut ini dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan yang diringkas dari pembahasan, selanjutnya
dikemukakan sran-saran yang berguna bagi perusahaan tersebut:
Kesimpulan
1. Cv Sakatama Jaya merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
industry mebel. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk
seperti daun pintu, kusin pintu serta berbagai macam produk lemari kaca
maupun kayu. Perusahaan tersebut dalam menghitung harga pokok
produksinya berdasarkan harga pokok pesanan.
2. Cv Sakatama Jaya mengelompokkan biaya produksinya menjadi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 32
Saran-Saran
1. Cv Sakatama Jaya sebaiknya menjumlahkan seluruh biaya-biaya yang
dikeluarkan berhubungan dengan pengumpulan harga pokok pesanan.
2. Sebaiknya perusahaan melakukan pemisahan biaya tenaga langsung dan
biaya tenag tidak langsung hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pencatatan akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Arinna Pricilia Husain,(2014) Jurnal Akuntansi Analisis Varians Biaya Produksi
Sebagai Alat Untuk Mengukur Tingkat Efisiensi Biaya Produksi Pada Ud.
Berkat Anugrah, Jurnal EMBA Vol.2 No.3 September 2014, Hal. 1129-
1138
Ainur Rohmah 2014 Jurnal Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan
Metode Harga Pokok Pesanan Untuk Effesiensi Biaya Produk. Studi kasus
pada usaha Kana Jaya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian
Nuswantoro Semarang
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi, Edisi
Pertama, Graha Ilmiah, Yogyakarta.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2013. Akuntansi Biaya, , Edisi keempat, Penerbit
Mitra Wacana Media, Jakarta
Carter, dan Usry. 2002. Cost Accounting, 13th Edition, By South-Western, A
Division of Thomson Learning Inc. (terjemahan). Akuntansi Biaya, Edisi
Tiga Belas, Salemba Empat, Jakarta.
Dwinta Ayuningtyas, (2013) Jurnal akuntansi Evaluasi Penerapan Biaya Standar
Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Biaya Produksi Pada
Harian Tribun Manado Jurnal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal.
1911-1921
Erlina, 2011. Metode Penelitian, Medan Perpustakaan Nasional
Fachmi Pahlevi Yandara. 2008 .Jurnal Penentuan Harga Pokok Pesanan Pada
Perusahaan Fortuna Meubel. Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Samarinda
Horngren Charles T, Srikant M.Datar dan George Foster. 2006. Cost
Accounting,Manajerial Emphasis, 12th. Lestari P.A, T. (terjemahan).
Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial. PT. Gelora Aksara Pratama.
Jakarta.
Jusuf, Haryono. 2005. Dasar-dasar akuntansi, Jilid 1, STIE YKPN, Yogyakarta
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015) 33
Irma Sari .2013 Jurnal Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Meubel
Dengan Metode Full Costing Pada CV Sarana Interior Di Samarinda
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Mulyadi, 2007, Akuntansi Biaya, edisi kelima, cetakan ketujuh, Penerbit : Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta
Mulyadi. 2009, Akuntansi Biaya, Cetakan Kelima. Unit Penerbit dan Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.
Mursyidi, 2008. Akuntansi Biaya-Conventional Costing, Just In Time, dan Activity
Based Costing, PT. Reflika Aditama. Bandung
Nienik H. Samsul, 2013 Jurnal Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing
Dan Variable Costing Untuk Harga Jual Cv. Pyramid ISSN 2303-1174
:Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam
Ratulangi Manado
Rudianto. 2008. Pengantar Akuntansi : Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan
Keuangan, Erlangga, Jakarta.
Riani Sukma Wijaya.(2012), Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT.
Bangun Tenera Riau Pekanbaru,Vol.XII, No 2
Rahardyan Dwa Prihasdi, Shiddiq Nur Rahardjo.(2012). JOURNAL OF
ACCOUNTING (Efisiensi Metode Economical Order Quantity (Eoq)
Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Bahan Baku Dan Pengaruhnya
Terhadap Total Biaya Pembelian Pada Pt Amitex (Amanah Mitra Industri)
BuaranKabupatenPekalongan).http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/acc
ountig
Supriyono R.A. 2011. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga
Pokok. Cetakan Kelima Belas. BPFE. Yogyakarta.
Supprianto. 2013 Jurnal Analisisi Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode
Harga Pokok Pesanan Pada CV Intan Abadi Di Samarinda. Fakultas
Ekonomi Universitas Mulawarman
Witjaksono, Armanto, 2006, Akuntansi Biaya, edisi pertama, cetakan pertama,
Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta.
Usry, Hammer, Carter 2009.Akuntansi Biaya-Cost Accounting alih bahasa Alfonso
Sirait. Penerbit Erlangga.Jakarta.
.