+ All Categories
Home > Documents > ANALISIS PENERAPAN ELECTRONIC DATA PROCESSING …

ANALISIS PENERAPAN ELECTRONIC DATA PROCESSING …

Date post: 16-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 1 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
81
i ANALISIS PENERAPAN ELECTRONIC DATA PROCESSING SYSTEM TERHADAP STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. USAHA CENTRAL JAYA MAKASSAR SITTIANI 105730407313 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2017
Transcript

i

ANALISIS PENERAPAN ELECTRONIC DATA PROCESSING

SYSTEM TERHADAP STRUKTUR PENGENDALIAN

INTERN PERSEDIAAN PADA PT. USAHA

CENTRAL JAYA MAKASSAR

SITTIANI

105730407313

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2017

SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN ELECTRONIC DATA PROCESSING SYSTEM TERHADAPSTRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. USAHA

CENTRAL JAYA MAKASSAR

SITTIANI105730407313

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2017

ii

HALAMAN PENGESAHAN JUDUL : Analisis Penerapan Electronic Data Processing System

Terhadap Struktur Pengendalian Intern Persediaan Pada

PT. Usaha Central Jaya

NAMA : SITTIANI

STAMBUK : 10573 0407313

PRODI : Akuntansi

FAKULTAS : Ekonomi Dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Makassar, 19 Juli 2017

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Ikram Idrus,MS Muchriana Muchran,SE.,M.Si.Ak.CA

NBM : 002 2612 2901 NIDN : 0930098801

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan

Universitas Muhammadiyah Makassar Akuntansi

Ismail Rasulong SE,MM Ismail Badollahi, SE, M.Si,.Ak.CA

KTM : 903078 NBM : 1073428

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas nama SITTIANI, Nim 1057 3040 73 13 ini telah diperiksa dan diterima

oleh panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Surat Keputusan

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : Tahun 1439 H/ 2017 M dan

Telah Dipertahankan di depan Penguji pada Hari Sabtu, 14 Oktober 2017 M.

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

24 Muharram 1439 H

Makassar, -------------------------------

14 Oktober 2017 M

Panitia Ujian:

1. Pengawas Umum : Dr. H.Abd.Rahman Rahim,SE.,MM

(Rektor Unismuh Makassar) (………….............)

2. Ketua : Ismail Rasulong,SE.,MM

(Dekan Fakultas Ekonomi) (………….............)

3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda,MM

(Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi) (………….............)

4. Penguji:

a. Dr.Andi Rustam, SE.,MM.AK.CA ( ............................ )

b. Muryani Arsal, SE., MM. Ak. CA., Ph.D (............................ )

c. Samsul Rizal, SE.,MM. ( ............................ )

d. Muh. Nur R, SE.,MM ( ............................ )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSIAlamat: Jalan Sultan Alauddin No.259 Fax (0411)860 132 Makassar 90221

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Nama Mahasiswa : Sittiani

No. Stambuk /Nim : 105730407313

Fakultas /Jurusan : Ekonomidan Bisnis/Akuntansi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Penelitian : Analisis Penerapan Electronic Data Processing System

Terhadap Struktur Pengendalian Intern Persediaan Pada PT.

Usaha Central Jaya Makassar.

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan diujikan didepan dosen

penguji, skripsi strata satu (SI) pada hari Sabtu tanggal 14 Oktober 2017, pada

program studi Akuntansi fakulitas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Menyetujui,

Pembimbing I

Dr. Ikram Idrus,MSNBM:002 2612 2901

Pembimbing II

Muchriana Muchran,SE.,M.Si.Ak.CANIDN:0930098801

Mengetahui,

DekanFakultasEkonomiUniversitasMuhammadiyah Makassar

Ismail Rasulong, SE.,MMNBM. 903078

KetuaJurusanAkuntansi

Ismail Badollahi., SE, M.Si, Ak.CANBM. 1073428

ii

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, maka skripsi atau tugas akhir ini dapat

diselesaikan.

Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam rangka penyusunan

skripsi akhir ini, yang hanya berkat bantuan dari berbagai pihak, terutama kedua

orang tua yang tidak henti-hentinya berkorban dan memberikan dorongan serta

doa restu sejak penulis dilahirkan hingga menamatkan pendidikan pada

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis pada kesempatan yang berbahagia ini dengan tulus

menghanturkan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Ayahanda Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

Dr. H. Abd. Rahman Rahim SE, MM.

2. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar

Ismail Rasulong, SE. MM

3. Ayahanda Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Ismail Badolahi

SE.,M.Si.,Ak.CA

4. Ucapan terima kasih kepada Pembimbing I Ibu Muchriana muchran

SE.,M.Si.,Ak.CA dan Pembimbing II Bapak Ikram Idrus,MS yang telah

memberikan sedikit waktunya guna untuk membimbing penulis.

iv

5. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh Dosen dan staf Fakultas

Ekonomi yang telah memberikan bantuan selama penulis menempuh

pendidikan di Fakultas Ekonomi khususnya Jurusan Akuntansi.

6. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Rosalina

Chandra selaku pimpinan PT. Usaha Central Jaya Makassar beserta

seluruh karyawannya yang telah memberikan banyak bantuan selama

penulis melakukan penelitian di PT. Usaha Central Jaya Makassar.

7. Sahabat-sahabat yang tidak sempat saya sebutkan namanya satu persatu

yang membantu dalam proses belajar sampai penyelesaian skripsi ini.

8. Akhir kata ucapan terima kasih kepada kedua orang tua dan Saudaraku

yang selama ini telah memberikan segala bentuk bantuan baik yang

bersifat moril maupun materil. Dan berkat dorongan Doa yang tidak ada

henti-hentinya mereka panjatkan kepada Allah SWT sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini dengan begitu sangat sederhana.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat keda setiap pembaca, dan

diharapkan kritik dan saran dari kesempurnaan skripsi ini.

Makassar, 14 Oktober 2017

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Masalah Pokok ................................................................................. 3

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 3

D. Manfaat ............................................................................................. 4

BAB II TINJAUN PUSTAKA

A. Pengendalian Intern Dalam System EDP ........................................ 5

1.Pengertian Electronic Data Processing System (EDP) .................. 5

2. Manfaat penggunaan komputer .................................................... 7

3. Siklus Pengolahan Data Elektronik .............................................. 9

4. Pengawasan Intern Dalam Electronic Data Processing ................ 11

B. Prosedur Penjualan dan Pembelian ................................................... 15

1. Prosedur penjualan ..................................................................... 15

2. Prosedur pembelian .................................................................... 19

C. Pengertian Persediaan ....................................................................... 20

D. Struktur Internal Control Persediaan ................................................ 23

E. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 29

F. Kerangka Pikir .................................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN

vii

A. Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................................... 35

B. Jenis Dan Sumber Data..................................................................... 35

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 36

D. Definisi Operasional ......................................................................... 37

E. Metode Analisis Data ......................................................................... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah berdirinya PT. Usaha Central Jaya .............................. 38

B. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas .............................. 40

C. Tugas dan Fungsi ..................................................................... 41

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 46

1. Pemrosesan Transaksi dengan menggunakan System EDP .. 46

2. Evaluasi Electronic Data Processing System pada PT.

Usaha Central Jaya ................................................................ 50

a. Pengendalian aplikasi system EDP ..................................... 50

b. Pengendalian Umum ........................................................... 55

B. Pembahasan ............................................................................... 58

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 61

B. Saran ......................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan sebuah perusahaan akan selalu menyebabkan semakin

banyak dan kompleksnya transaksi yang dilakukannya. Hal ini membutuhkan

pemrosesan data yang cepat agar transaksi tersebut dapat segerah diolah menjadi

informasi. Informasi yang akurat, relevan, lengkap dan tepat waktu merupakan

salah satu kebutuhan vital perusahaan dalam usaha mewujudkan tujuannya.

Persediaan dalam suatu perusahaan perlu dikelola dengan baik, karena punya efek

terhadap besar kecilnya keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, setiap

perusahaan harus dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran kegiatan dalam

jumlah dan mutu yang tepat serta dengan biaya yang rendah. Semakin tinggi

tingkat perputaran persediaan berarti dana yang dibutuhkan dalam persediaan

semakin kecil. Sebaliknya jika semakin rendah atau lambat tingkat perputaran

persediaan berarti semakin besar dana yang dibutuhkan dalam persediaan.

Persediaan di dalam perusahaan merupakan salah satu unsur harta lancar

terbesar dalam neraca perusahaan. Selain itu persediaan merupakan aktiva

perusahaan yang tingkat likuiditasnya setelah kas dan piutang. Persediaan yang

ada di dalam suatu perusahaan nantinya pasti akan dijual kepada konsumen.

Demikian penting unsur persediaan di dalam perusahaan maka perusahaan

dituntut untuk melakukan pengendalian yang tepat dan teliti terhadap persediaan.

Salah satu cara yaitu dengan menerapkan suatu struktur internal control terhadap

persediaan. Penerapan struktur internal control terhadap persediaan agar

1

2

persediaan yang ada di dalam perusahaan senantiasa terjamin keamanannya, juga

prosedur pembelian, pengelolaan dan prosedur penjualannya (distribusi) kepada

konsumen.

Selanjutnya dalam dunia usaha sekarang yang penuh dengan kompetisi,

tidak ada manajemen suatu perusahaan yang meragukan lagi pentingnya komputer

di dalam pengelolaan usahanya guna kelangsungan di masa yang akan datang. Di

bidang pengolahan data perusahaan, komputerisasi data sangat membantu karena

dengan hasil laporan yang akurat dan up to date maka pihak manajemen dapat

melakukan tindakan yang dianggap perlu untuk masa yang akan datang. Dengan

demikian komputerisasi akuntansi pula maka dapat membantu internal control

perusahaan itu.

Pengolahan data menggunakan komputer dikenal dengan nama

pengolahan data elektronik atau Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan

data elektronik atau electronic data processing adalah proses manipulasi data ke

dalam bentuk yang lebih berarti berupa informasi dengan menggunakan suatu alat

elektronik yaitu komputer. Salah satu informasi yang penting dalam rangka

meningkatkan pengendalian intern persediaan adalah data transaksi penjualan

yang merupakan bagian terpenting dari informasi penjualan. Sistem pengolahan

data elektronik atau disebut juga Electronic Data Processing (EDP) sangat

bermanfaat bagi perusahaan, terutama dalam memberikan informasi yang cepat,

tepat serta membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun dan mengolah data

penjualan yang jumlahnya cukup banyak melalui perangkat keras dan lunak yang

dimiliki oleh perusahaan. Pengendalian intern atas persediaan merupakan hal yang

3

sangat penting, karena persediaan merupakan unsur terpenting dalam menjalankan

kegiatan operasional perusahaan.

Pengendalian intern dapat berjalan dengan baik bila didukung unsur-unsur

seperti :

1. Lingkungan internal

2. Penetapan resiko

3. Kegiatan pengendalian

4. Informasi dan komunikasi

5. Pemantauan

Berdasarkan pemikiran sebelumnya penulis mencoba melakukan

penelitian mengenai “Analisis Penerapan Electronic Data Processing System

terhadap Struktur Pengendalian Intern Persediaan Perusahaan”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan masalah pokok sebagai berikut : “Apakah Electronic Data Processing

system yang diterapkan berpengaruh terhadap struktur pengendalian intern

persediaan yang baik?’’.

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui pengaruh penggunaan

electronic data processing system terhadap struktur internal control persediaan.”

4

D. Manfaat

1. Sebagai bahan masukan pada perusahaan tentang internal control

persediaan yang sesuai dengan kondisi perusahaan yang bergerak di

bidang perdagangan.

2. Sebagai bahan referensi bagi penulis sendiri maupun bagi pihak yang

membutuhkan.

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengendalian Intern Dalam System EDP

1. Pengertian Electronic Data Processing System (EDP)

Semakin majunya perkembangan zaman pada era modern maka teknologi pun

semakin maju. Oleh kerena penggunaan sistem manual dan mekanikal dalam

pengolahan data ditinggalkan dan mengarah penggunaan sistem elektronik.

Pengolahan data yang diolah dengan menggunakan komputer dikenal dengan

Elektronik Data Processing (EDP). Komputer sebagai wahana merupakan alat

elektronik mempunyai kemampuan mengolah data dengan cepat, akurat, dan

bekerja secara otomatis. Definisi menurut (Bobnar dan Hopwood, 2004: 4)

Pengolahan data electronic atau EDP adalah: pemamfaatan teknologi komputer

untuk pengolahan data taransaksi-transaksi dalam suatu oganisasi EDP adalah

aplikasi sistem informasi akuntansi paling dalam setiap organisasi. Definisi

Electronic Data Processing menurut Jogiyanto (1999:3) sebagai berikut :

Pengolahan data atau EDP adalah memanipulasi data menjadi bentuk yang lebih

berguna, berarti berupa informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik,

yaitu komputer. Hal ini berarti bahwa setiap pengolahan data untuk menghasilkan

informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen tersebut harus menggunakan

alat-alat elektronik. Electronic Data Processing Menurut Bodnar (2003 : 5)

‘‘Electronik Data Processhing (EDP) adalah pemanfaatan komputer untuk

melakukan pengolahan data yang berorientasi pada transaksi dalam suatu

organisai. EDP adalah aplikasi system inforamsi akuntansi yang paling mendasar

5

6

dalam setiap oerganisasi”. Menurut Siagian (2000 : 81) ‘‘Pengolahan data secara

elektronik merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk

menyediakan informasi dengan menggunakan komputer yang mencakup

pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan pengolahan hasil tersebut”.

Pemakaian Electronik Data Processhing disetiap perusahan adalah untuk

mengola data yang ada menjadi satu informasi yang tepat waktu. Pemakaian EDP

terlihat pada perusahaan yang mempuanyai arus data yang banyak dan umumnya

seragam. Electronik Data Processhing adalah aplikasi system akuntansi paling

dasar dalam setiap organisasi. Bila EDP didukun oleh system maka disebut

dengan EDP system.

Menurut Siagian (2003 : 81) pengolahan data secara elektronik merupakan

serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk penyediaan informasi dengan

menggunakan komputer yang mencakup pengumpulan, pemrosesan,

penyimpanan, dan pengawasan hasil olahan tersebut.

Dari definisi Siagian tersebut, ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh

Nugroho Widjajanto (2001 : 234) mengapa pengendalian dalam sistem EDP

dianggap lebih penting daripada pengendalian intern pada sistem manual :

a. Karena sistem EDP dapat memproses data dalam jumlah yang lebih besar

sehingga setiap kesalahan yang terjadi akan menimbulkan dampak yang

lebih besar dibandingkan dengan kesalahan pada sistem manual.

b. Sistem EDP pada umumnya menghimpun, memproses, dan menyimpan

data dalam bentuk atau format yang tidak terbaca manusia. Oleh sebab itu,

7

tidak seperti pada sistem manual, pengawasan kelayakan dan kecermatan

data dalam sistem EDP lebih sulit dilakukan.

c. Sistem informasi akuntansi dengan EDP cenderung mengaburkan jejak

audit (audit trail), sehingga akuntan lebih sulit untuk melacak jejak

tersebut. Akibatnya, peluang untuk menyalahgunakan kecanggihan sistem

EDP untuk penyelewengan akan lebih besar.

2. Manfaat penggunaan komputer

Menurut James A. O’Brien (1999:95) keuntungan-keuntungan yang dapat

di peroleh dengan pemakaian komputer sebagai pengolah data dapat diikhtisarkan

sebagai berikut :

a. Kecepatan

Kecepatan operasi komputer dalam mengolah data jauh memuaskan di

bandingkan dengan cara manual.

b. Ketelitian

Tingkat ketelitian yang dilakukan komputer dalam proses pengolahan data

hampir sempurna. Kesalahan biasanya hanya akan di temui bila terdapat

kekeliruan dalam memberikan perintah, kerusakan program yang di

sebabkan virus atau kesalahan penginputan.

c. Dapat di program atau beroperasi secara otomatis

Komputer dapat memproses kelompok data yag berbeda tanpa campur

tangan manusia berkat adanya program yang tersimpan di dalamnya.

8

d. Kemampuan untuk melakukan proses yang berulang-ulang

Komputer dapat melakukan suatu proses secara berulang-ulang tanpa

mengurangi kecepatan serta ketelitiannya.

e. Kemampuan untuk membuat keputusan

Komputer juga dapat mengambil keputusan secara otomatis sesuai dangan

instruksi yang di perintahkan. Tetapi keputusan ini sebenarnya tidak lebih

dari pemilihan beberapa alternatif yang telah di program, sehingga eksekusi

keputusan hanya akan di ambil bila elemen yang diberikan sesuai dengan

kriteria yang dikenal komputer, hal ini dinamakan Brancing.

f. Tempat penyimpanan data yang sangat kompak

Data yang di simpan dalam komputer lebih kompak, dengan hanya

menggunakan media yang tidak banyak memakan tempat, serta mudah di

pindahkan.

Dengan adanya manfaat tersebut akan membantu dalam pengolahan datam dan

memperkecil kesalahan sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat

membantu pengambilan keputusan.

Menurut Fahmi (2008) keunggulan dan keuntungan pengolahan data

melalui Electronik Data Processhing system pada perusahan adalah sebagai

berikut:

1. Kecepatan

Kecepatan pengolahan data dengan EDP sangat jauh perbedaannya jika

dibandingkan dengan pengolahan data yang manual. Dalam masa

sekarang ini EDP mampu membaca 800.000 character data input dan

9

mengerjakan lima juta operasi perhitungan dalam tempo satu detik.

Sedangan bila dikerjakan secara manual hanya beberapa puluhan untuk

beberapa menit.

2. Ketepatan

Kecepatan pengolahan data tidak dapat dipisahan dengan akurat hasil

pengolahan data tersebut karena akan mempengaruhi pemakai

informasi. Umumnya hasil pengolahan komputer akurat dan terpercara

kecuali terjadi kesalahan manusia yang berhubungan dengan

pnoperasian komputer.

3. Ekonomis

Masalah ekonomis pemakaian komputer tergantung dari jumlah data

yang diolah, biaya ynag digunakan manual lebih besar bila memakai

komputer, serta jenis komputer menurut kapasistasnya yang diapakai

suatu perusahaan.

3. Siklus Pengolahan Data Elektronik.

Pengolahan data elektronik memiliki siklus, siklus pengolahan data

elektronik terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu : Input, Processing, Output.

Kemudian dikembangkan lagi dengan menambahkan tiga atau lebih

tahapan lagi yaitu:

Input Processing Output

10

Adapun penjelasan masing-masing tahap sebagai berikut :

a. Origination : Tahap ini berhubungan dengan proses pengumpulan data

yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen

dasar.

b. Input : Tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam proses

komputer lewat alat input (Input Device).

c. Processing : Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah

dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemroses (Processing Device) yang

dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan,

mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage.

d. Output : Tahap ini merupakan proses yang menghasilkan output dari

pengolahan data berupa informasi.

e. Distribution : Tahap ini merupakan proses distribusi output kepada pihak

yang berhak atau membutuhkan informasi.

f. Storage : Tahap ini merupakan tahap perekaman atau penyimpanan hasil

pengolahan data. Hasil pengolahan data yang telah tersimpan di storage

(simpanan luar) dapat dijadikan input untuk proses pengolahan data

selanjutnya

Origination Input Processing Output Distribution

Storage

11

4. Pengawasan Intern Dalam Electronic Data Processing

Pengendalian intern dalam arti sempit adalah internal check yaitu suatu

mekanisme saling uji atas berbagai petugas sehingga memberikan nilai kebenaran

atas suatu pekerjaan.

Berdasarkan arti luas pengendalian intern meliputi organisasi dan semua

metode serta ketentuan- ketentuan yang terkordinasi di dalam perusahaan yang

bertujuan untuk melindungi kekayaan perusahaan, mengecek kecermatan dan

keandalan data akuntansi, meningkatkan efesiensi usaha, dan mendorong

kebijakan manajemen.

Pengendalian intern terbagi atas dua kelompok yaitu pengendalian

rencana, metode dan prosedur yang diterapkan dalam organisasi untuk

meningkatkan efesiensi serta mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajemen.

Sedangkan pengendalian akuntansi meliputi organisasi, semua prosedur dan

catatan yang berhubungan dengan pengamanan harta kekayaan serta keandalan

catatan keuangan.

Berdasarkan akuntansi, pengawasan intern didefinisikan oleh American

Institute of Certified Public Accounting (AICPA) sebagai berikut :

Pengawasan intern itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara

serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan

tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan

kebenaran data akuntansi, memajukan efesiensi dalam usaha, dan membantu

mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih

dahulu.

12

Sistem informasi yang sangat terintegrasi, prosedur yang dahulu dilakukan

oleh beberapa orang, kini digabungkan. Oleh karena itu, siapapun yang memiliki

akses tak terbatas ke komputer, program komputer , dan data, dapat memiliki

kesempatan untuk melakukan kejahatan dan menyembunyikan penipuan. Dalam

rangka memerangi ancaman ini, organisasi harus mengimplementasikan prosedur

pengendalian yang sesuai, seperti pemisahan tugas yang efektif dalam fungsi

sistem informasi.

Menurut Romney dan Steinbat (2006 : 279), Otorisasi dan tanggung jawab

harus dengan jelas dibagi diantara fungsi-fungsi berikut :

1. Administrasi sistem (system administration). Administrasi sistem

bertanggung jawab untuk memastikan bahwa berbagai bagian dari sistem

informasi beroperasi dengan lancar dan efesien.

2. Manajemen jaringan (network management). Para manajer memastikan

bahwa peralatan yang dapat diaplikasikan telah dihubungkan ke jaringan

internal dan eksternal organisasi, serta jaringan tersebut beroperasi secara

terus-menerus dan sesuai dengan fungsinya.

3. Manajemen pengamanan (security management). Manajemen pengamanan

bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh aspek sistem telah

aman dan dilindungi dari ancaman internal serta eksternal.

4. Manajemen perubahan (change management). Para personil ini mengelola

seluruh perubahan atas sistem informasi organisasi, untuk memastikan

bahwa mereka dibuat dengan mudah dan efesien, serta untuk mencegah

kesalahan dan penipuan.

13

5. Pemakai (user). Departemen-departemen pemakai sistem mencatat transaksi,

mengotorisasi data yang akan diproses serta menggunakan output sistem.

6. Analisis sistem ( system analysis). Analisis sistem membantu pemakai untuk

menetapkan kebutuhan informasi mereka dan kemudian mendesain sebuah

sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

7. Pemrograman (programming). Para programer menggunakan desain yang

disediakan oleh analis sistem dan membuat sebuah sistem informasi dengan

cara menulis program komputer.

8. Operasi komputer (computer operation). Para operator komputer

menjalankan software di komputer milik perusahaan. Mereka memastikan

bahwa data yang telah dimasukkan dengan tepat, diproses dengan benar,

serta output yang dibutuhkan dapat dihasilkan.

9. Perpustakaan sistem informasi (information system library). Pengelola

perpustakaan sistem mempertahankan penyimpanan database, file, dan

program perusahaan dalam tempat terpisah, yang disebut sebagai

perpustakaan sistem informasi.

10. Pengendalian data (data control). Kelompok pengendali data memastikan

bahwa data sumber telah disetujui dengan benar, mengawasi arus kerja

melalui komputer, merekonsiliasi input dan output, mempertahankan catatan

tentang kesalahan input untuk memastikan kesalahan tersebut diperbaiki dan

dimasukkan kembali, serta mendistribusikan output sistem.

Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam Electronic Data Processing,

Pengawasan akuntansi dipisahkan menjadi 2 bagian, yaitu :

14

1. Pengawasan Umum, (General Control)

Merupakan standar dan panduan yang digunakam oleh karyawan untuk

melaksanakan fungsinya. Dalam lingkungan pengolahan data elektronik,

pengendalian umum meliputi :

a. Struktur organisasi dan operasi perusahaan

b. Prosedur-prosedur untuk membuat dokumentasi, review, test dan

persetujuan atas sistem atau program dan perubahan-perubahannya.

c. Pengawasan yang dibuat oleh pabrik dalam mesin.

d. Pengawasan penggunaan mesin dan data files, dan

e. Prosedur dan data pengawasan lain yang mempengaruhi kegiatan

electronic data processing (EDP).

2. Pengawasan Aplikasi

Pengendalian aplikasi yaitu pengendalian yang berhubungan langsung

dengan tugas – tugas komputer.

Menurut Mukhtar (2002 : 81), pengawasan aplikasi berhubungan dengan

pengaturan akurasi dan integrasi data yang diproses pada aplikasi komputer

tertentu. Pengaturan ini berhubungan dengan input data, program dan output yang

dihasilkan dari data input dengan menggunakan aplikasi tertentu, bukan dengan

sistem komputer secara umum. Fungsi pengawasan aplikasi ini adalah untuk

memberikan jaminan yang cukup bahwa pencatatan, proses, dan pelaporan data

sudah dilaksanakan dengan benar. Pengawasan aplikasi ini sering dikelompokkan

menjadi :

15

a. Pengawasan data masukan (input controls), yaitu :

Pengawasan terhadap input untuk komputer yang merupakan hal penting

karena bila data yang masuk itu keliru maka hasilnya juga pasti keliru.

Dalam hubungan ini dikenal istilah garbage in garbage out, yang berarti bila

dimasukkan itu jelek, hasilnya juga akan jelek. Agar hasil dari proses data

itu sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan pengawasan yang

cukup terhadap masukan (input).

b. Pengawasan proses (processing controls), yaitu pengawasan yang

direncanakan untuk memberikan jaminan yang cukup bahwa EDP telah

melaksanakan sesuai dengan tujuan aplikasi tertentu, misalnya semua

transaksi diproses seperti yang direncanakan, bahwa tidak ada transaksi yang

sah yang hilang, dan bahwa tidak ada transaksi yang tidak sah yang

ditambahkan.

c. Pengawasan keluaran (output controls), yaitu pengawasan yang

direncanakan untuk menjamin ketelitian dalam memproses hasil dan

menjamin bahwa hanya pihak yang berhak saja yang menerima output itu.

B. Prosedur Penjualan Dan Pembelian

1. Prosedur Penjualan

Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan

menentukan dalam perusahaan. Ada tidaknya fungsi pemasaran lainnya sangat

tergantung pada pelaksanaan fungsi penjualan. Barang atau jasa yang akan dijual

tergantung pada keadaan pasar yang dapat ditentukan melalui penelitian.

16

Kegiatan penjualan biasanya dimulai dengan mencari calon pembeli,

mempengaruhi dengan cara menyesuaikan kebutuhan dengan barang atau jasa

yang ditawarkan dan menetapkan harga yang menguntungkan baik dari segi

penjual maupun pembeli. Kegiatan ini diakhiri dengan membangun saling percaya

dan pemeliharaan hubungan antara penjual dan pembeli.

Menurut Soemarso (2000 : 178), menyatakan bahwa penjualan adalah

suatu proses pertukaran barang dan atau jasa antara penjual dan pembeli. Tugas

pokok adalah mempertemukan pembeli dan penjual. Hal ini dapat dilakukan

secara langsung atau melalui wakil mereka sebagai distributor.

Penjulan yang dilakukan untuk mendapatkan dana atau menarik modal

secara cepat untuk menjaga kelangsungan dan tingkat likuiditas perusahaan.

Dalam penjualan tunai, biasanya si penjual memberikan potongan harga, diskon

atau berupa hadiah bagi konsumen atau pembeli untuk menarik atau

mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian tunai. Penjualn barang secara

tunai dicatat sebagai debit pada perkiraan kas dan kredit pada perkiraan penjualan

dan ummunya penjualan secara tunai dicatat dalam buku penerimaan kas.

Jumlah transaksi penjualan yang terjadi biasanya cukup besar

dibandingkan dengan jenis transaksi lain. Ada beberapa perusahaan hanya

menjual barangnya secara tunai dan ada pula beberapa perusahaan hanya menjual

barangnya secara kredit.

Banyaknya jumlah transaksi penjualan yang terjadi, menuntut perusahaan

untuk mengadakan pengendalian atas data transaksi penjualan. Pengendalian data

17

bertujuan untuk menjaga agar data yang akan diproses benar-benar cermat, sah

dan lengkap.

Gambar dalam tahap prosedur penjualan menggunakan sistem EDP adalah

sebagai berikut:

Gambar: Bagan Alir Prosedur Penjualan Dan Pengendalian Internal

Record Count jumlahorder penjualan

Line Count jumlahbarang persediaan

Hash Total jumlah danharga barang yangdijual

Total nilai financialpenjualan

Pengecekan persetujuandokumen

Pencatatan penerimaaninput ke dalam catatan(log) contr

Verifikasi check digitnomor digit

Verifikasi check digitnomor kode barang

Field Check kuantitas,tanggal, dan harga

Verfikasi field angka Verifikasi semua batch

total

OrderPenjualan

Dikirim keBagianPDE

OrderPenjualan

OrderPenjualan

PemasukanData

Transaction FileOrder Penjualan

A

DitumpukBatchTotal

BatchTotal

LaporanControl

18

Gambar: Lanjutan

Sequence check terhadap angka kodeakun

Limit check terhadap kuantitas danharga

Range check pada tanggalpenyerahan

Tes kelengkapan terhadap seluruhrecord

Pencocokan batch total Penelitian kembali kesalahan yang

ditemukan dalam edit check Penelitian lebih lanjut dan koreksi

terhadap input-input yang salah Pengamanan file pada file library Perlindungan master file dengan

label file Perawatan backup copy dari master

file Validity check terhadap nomor akun

pelanggan Sign check kuantitas barang

persedianyang ada di gudang Limit check jumlah penjualan

dibandingkan dengan batas kredityang diperkenankan

Range check harga jual Reasonableness test kuantitas yang

dipesan Redundant data check atas data

pelanggan Redundant data check atas data

persediaan Pencocokan batch total Penelitian kembali kesalahan-

kesalahan yang ditemukan melaluiproses edit check

Penelitian yang lebih mendalam sertakoreksi terhadap input yang salah

Distribusi dokumen penagihan dancatatan kontrol

Pengembalian master file ke library Penelitian visual terhadap output Pencocokan batch total

A

Sortir danEdit Data

TransactionFile OrderPenjualan

Sortir

Laporankontrol

UpdatingFile

LaporanKontrol

DokumenPenagihan

PenelitianUlang danDistribusi

DokumenPengiriman dan

Penagihan

PenelitianUlang olehPengguna

Master FilePersediaandan Piutang

19

2. Prosedur Pembelian

Pembelian adalah usaha pengadaan barang-barang untuk perusahaan.

Prosedur pembelian melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan

maksud agar transaksi pembelian yang terjadi dapat diawasi dengan baik

Terdapat 4 unit organisasi yang diperlukan dalam sistem pembelian dan

pembelian yaitu :

1. Bagian yang membutuhkan barang

2. Bagian Pembelian

3. Bagian Penerimaan

4. Bagian Akuntansi

Menurut Hall (2001 : 264) proses pembelian dijelaskan dalam langkah

berikut :

1. Fungsi pembelian dimulai dengan mengetahui kebutuhan untuk mengisi

kembali stock persediaan melalui pengamatan terhadap catatan persediaan.

Tingkat persediaan menurun melalui penjualan langsung ke pelanggan

(kegiatan siklus pendapatan) atau melalui transfer ke proses manufaktur

(kegiatan siklus konversi). Informasi kebutuhan persediaan dikirimkan ke

pemrosesan pembelian dan utang dagang (PT).

2. Proses pembelian menentukan kuantitas pesanan, memilih pemasok, dan

menyiapkan pesanan pembelian. Informasi ini dikirimkan baik ke pemasok

maupun ke tempat pemrosesan PT.

20

3. Setelah satu periode waktu, perusahaan menerima item-item persediaan

dari pemasok. Barang yang diterima diperiksa untuk kualitas dan

kantitasnya dan dikirimkan ke took-toko atau gudang.

4. Informasi tentang bukti penerimaan persediaan digunakan untuk meng-

update catatan persediaan.

5. Proses PT menerima faktur dari pemasok. PT merekonsiliasi ini dengan

informasi lainnya yang telah dikompilasi untuk transaksi dan catatan

kewajiban tertentu untuk membayar di waktu tertentu di masa yang akan

datang, bergantung pada syarat perdagangan dengan pemasoknya.

Biasanya pembayaran akan muncul pada hari terakhir yang mungkin untuk

mengambil manfaat dari bunga dan diskon yang ditawarkan.

6. Buku Besar menerima rangkuman informasi dari utang dagang (kenaikan

total dalam kewajiban) dan control persediaan (kenaikan total dalam

persediaan). Informasi ini direkonsiliasikan untuk keakuratannya dan

diposkan ke akun kontrol utang dagang dan persediaan.

C. Pengertian Persediaan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.14) persediaan adalah

aktiva :

a. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.

b. dalam proses produksi atau dalam perjalanan; atau

21

c. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam

proses atau pemberian jasa.

Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali,

misalnya barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau

pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga

mencakup barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian

yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang

akan digunakan dalam proses produksi.

Menurut Jusuf (2001 : 333) mengemukakan bahwa persediaan adalah

barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama

periode normal kegiatan perusahaan.

Selanjutnya, menurut Rangkuti (2000 : 7) menyatakan bahwa persediaan

adalah salah satu unsur paling efektif dalam operasi perusahaan yang secara

kontinue diperoleh, diubah kemudian dijual kembali.

Riggs (1990 : 119) mengemukakan pula bahwa yang dimaksud dengan

persediaan adalah : “Inventory in a production context, is an idle resources can be

animate or inanimate, most commonly is its production materials, office supplies,

product in process, etc”.

Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi,

dan biaya lain yang timbul sampai persediaan dalam kondisi dan tempat yang siap

untuk dijual atau dipakai. Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai

realisasi, mana yang lebih rendah.

22

Menurut Agoes (2007 : 205), persediaan mempunyai sifat-sifat sebagai

berikut :

a. Biasanya merupakan aktiva lancar karena masa perputarannya biasanya

kurang atau sama dengan satu tahun.

b. Merupakan jumlah yang besar, terutama dalam perusahaan dagang dan

industri.

c. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan perhitungan laba

rugi, karena kesalahan dalam menentukan persediaan pada akhir periode

akan mengakibatkan kesalahan dalam jumlah aktiva lancar dan total

aktiva, harga pokok penjualan, laba kotor dan laba bersih, taksiran pajak

penghasilan, pembagian dividen dan laba rugi ditahan, kesalahan tersebut

akan terbawa ke laporan keuangan periode berikutnya.

Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasanya digolongkan sebagai

persediaan adalah :

a. Bahan baku

b. Barang dalam proses

c. Barang jadi

d. Suku Cadang

e. Bahan pembantu: oli, bensin, solar

f. Barang dalam perjalanan, yaitu barang yang sudah dikirim oleh Supplier

tetapi belum sampai di gudang perusahaan.

g. Barang konsinyasi : consignment out (barang perusahaan yang dititip jual

pada perusahaan lain). Sedangkan consignment in (barang perusahaan lain

23

yang dititip jual di perusahaan) tidak boleh dilaporkan/dicatat sebagai

persediaan perusahaan.

D. Struktur Internal Control Persediaan

Pengendalian persediaan sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Untuk

mempertahankan tingkat persediaan sebaik mungkin maka diperlukan suatu

control / pengendalian. Untuk mempertahankan tingkat persediaan seperti seperti

apa yang dikemukakan oleh Magee (1992 :107) mengemukakan sebagai berikut :

1. By keeping inventories well under control and;

2. By fixing inventory levels and plans based an clor assesment and

balancing of risks.

Untuk memperbaiki pengawasan atas pengelolaan persediaan yang dapat

memberikan jaminan bagi manajemen diperlukan adanya internal control yang

cukup memadai, sehingga transaksi-transaksi yang berhubungan dengan

persediaan akan dapat dikendalikan.

Menurut Romney (2006 : 229) , struktur pengendalian internal terdiri dari

kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang

wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi.

Pengendalian intern persediaan dalam suatu perusahaan tidak saja penting,

tetapi juga rumit untuk dilaksanakan. Adapun alasannya sebagai berikut :

a. Persediaan pada umumnya merupakan unsur yang utama dalam neraca

perusahaan dan biasanya sudah merupakan unsur terbesar dalam kelompok

modal kerja perusahaan.

24

b. Salah satu unsur dalam pengendalian intern persediaan adalah perhitungan

dan pemeriksaan atas persediaan. Tetapi karena lokasi perusahaan yang

terdiri dari beberapa tempat, hal ini menjadi lebih sulit dilaksanakan.

Disatu pihak, perusahaan harus mempunyai persediaan yang sedemikian

rupa sehingga dapat memperlancar kegiatan penjualan tetapi dilain pihak

hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam masalah audit atas persediaan.

c. Semakin banyak jenis/ragam persediaan akan semakin menyulitkan dalam

pemeriksaan penilaiannya.

d. Dalam penilaian persediaan, terdapat beberapa metode yang dapat

digunakan oleh setiap perusahaan dengan satu syarat bahwa penggunaaan

metode tersebut harus konsisten dari tahun ke tahun.

Internal Control persediaan yang efektif tidak dapat terjadi dengan

sendirinya tanpa adanya perencanaan dan pengarahan yang baik. Beberapa faktor

dan kondisi yang merupakan prasyarat untuk terciptanya internal control

persediaan yang baik adalah sebagai berikut :

1. Penetapan tanggung jawab dan otorisasi yang jelas terhadap persediaan.

2. Tujuan dan kebijaksanaan yang dirumuskan dengan baik.

3. Saran dan tempat penyimpanan yang baik.

4. Identifikasi dan klasifikasi yang baik.

5. Penyederhanaan dan standarisasi atas persediaan.

6. Sistem pencatatan dan pelaporan yang memadai.

7. Tenaga kerja yang memuaskan.

25

Di dalam suatu internal control persediaan, satu hal yang harus

diperhatikan adalah adanya pemisahan fungsi antara bagian yang menangani

persediaan secara fisik dengan bagian yang mencatat persediaan.

Atas dasar ini dapat ditarik kesimpulan bahwa internal control dapat dibagi

dua fungsi internal control, yaitu :

1) Pengendalian terhadap fisik persediaan yang mencakup fungsi pembelian,

fungsi penerimaan, fungsi penyimpanan, dan fungsi pengiriman.

2) Pengendalian terhadap pencatatan persediaan yang mencakup sistem akuntansi

biaya dan pencatatan persediaan dengan sistem perpectual.

Pembahasan lebih lanjut mengenai pengertian sebelumnya adalah sebagai

berikut:

Ad. (a) Pengendalian Terhadap Fisik Persediaan

1. Fungsi Pembelian

Pembelian dilakukan berdasarkan surat permintaan pembelian dari bagian

yang memerlukan barang. Permintaan pembelian harus disetujui/ditandatangani

oleh kepala bagian yang bersangkutan atau oleh yang berwenang untuk

menyetujui pembelian tersebut, agar pembelian yang dilakukan dapat

dipertanggungjawabkan. Surat permintaan pembelian harus memuat dengan jelas

kuantitas, jenis, dan kualitas dari barang yang dibeli sesuai dengan yang

dibutuhkan.

Prinsip-prinsip yang ada di dalam suatu internal control pembelian yang

baik adalah :

26

a. Adanya pemisahan antara bagian yang melakukan pembelian dengan

bagian yang melakukan pembayaran atas pembelian tersebut.

b. Catatan penyediaan harus dapat mencatat semua transaksi yang berkaitan

dengan persediaan. Catatan persediaan perpectual biasa hanya mencatat

kuantitas saja juga bisa nilai dari kuantitas persediaan tersebut.

c. Secara periodik harus diadakan perhitungan fisik atas persediaan untuk

menjamin adanya kecocokan antara pencatatan dengan fisik yang ada.

d. Adanya penanganan yang lebih teliti terhadap retur pembelian dan

sejenisnya.

2. Fungsi Penerimaan

Semua barang yang dibeli perusahaan diterima oleh bagian penerimaan

barang yang merupakan bagian yang terpisah dari bagian pembelian, gudang, dan

pencatatannya. Adapun perincian, tugas dan tanggung jawab bagian penerimaan

barang adalah sebagai berikut :

a. Menerima semua kiriman barang yang disupply

b. Menghitung jumlah barang yang diterima

c. Memeriksa jenis dan kualitas dari barang yang diterima apakah sudah

sesuai dengan pesanan pembelian.

d. Memeriksa keadaan umum barang untuk mencegah terdapatnya barang

yang rusak

e. Menandatangani surat tanda terima

f. Membuat laporan penerimaan barang

g. Menyerahkan barang yang diterma ke bagian gudang.

27

3. Fungsi Penyimpanan

Barang yang diterima oleh bagian penerimaan selanjutnya disimpan oleh

bagian penyimpanan. Bagian gudang akan memberitahukan mengenai barang

yang diterimanya kepada bagian akuntansi. Petugas gudang bertanggung jawab

untuk menjaga secara fisik barang yang disimpan. Pengeluaran barang dari

gudang harus didasarkan pada permintaan barang yang dibuat secara tertulis dan

telah disetujui/ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

Untuk melaksanakan fungsi ini, bagian gudang harus membuat pembagian

yang penting untuk pengendalian dari persediaan, dengan menandatangani barang

yang diterima, hal ini merupakan tanggung jawab tersendiri dan dengan

memberitahukan kepada bagian akuntansi mengenai jumlah persediaan yang ada,

itu akan mendorong verifikasi dari bagian penerimaan.

4. Fungsi Pengiriman

Bagian ini bertanggung jawab untuk semua pengiriman barang ke luar

perusahaan. Pengiriman yang dilakukan harus didasarkan pada perintah dari

bagian penjualan dalam bentuk surat jalan. Surat jalan ini nantinya ditandatangi

oleh pembeli, yang akan digunakan sebagai lampiran faktur dan penagihan.

Ad. (b) Pengendalian Terhadap Pencatatan Persediaan

Pengendalian terhadap pencatatan persediaan dapat dilihat menjadi

beberapa bagian yaitu :

28

1. Sistem Akuntansi Biaya dari Persediaan

Pada dasarnya merupakan masalah pemberian harga terhadap persediaan

yang mencakup unsur-unsur pemakaian bahan baku, bahan pembantu, tenaga

kerja, dan biaya tidak langsung baik untuk barang dalam proses maupun untuk

barang jadi. Dengan demikian sistem ini meliputi seluruh pencatatan dan laporan

dari bagian produksi yang memberikan informasi dari pemakaian bahan baku,

bahan pembantu, tenaga kerja, dan biaya tidak langsung yang digunakan di dalam

proses produksi.

2. Pencatatan Persediaan dengan sistem Perpectual

Pencatatan persediaan dengan sistem perpectual merupakan bagian yang

penting dari sistem internal control atas persediaan. Informasi ini diperlukan oleh

bagian pembelian, produksi dan penjualan untuk digunakan sebagai dasar

penyusunan rencana kegiatan dari masing-masing bagian tersebut. Dalam metode

ini ada 3 (tiga) alat yang selalu memperkuat satu sama lain yaitu :

a. Kartu gudang yang mencatat mutasi bahan secara fisik dalam kuantum.

b. Administrasi persediaan di bagian pembukuan yang mencatat mutasi

barang dan nilainya (baik kuantum maupun harga).

c. Perhitungan fisik setiap akhir periode, dilakukan untuk dicocokkan

dengan harga pada setiap periode pula.

Dari uraian tersebut maka dapat dilihat bahwa jumlah persediaan yang ada

secara fisik sesuai dengan jumlah persediaan yang tercatat, diperluakan adanya

suatu perhitungan fisik persediaan minimal sekali dalam setahun. Amir Abadi

Jusuf (2000 : 9) menjelaskan mengenai perhitungan fisik sebagai berikut :

29

Penghitungan fisik persediaan secara periodik mengurangi kemungkinan

kecurangan dan kekeliruan yang dapat terjadi dalam catatan, dan pengetahuan

akan dibandingkannya pekerjaan klerk persediaan dengan klerk fisik persediaan

membuat mereka bekerja secara hati-hati. Klerk persediaan akan melihat akurasi

penghitungan penerimaan barang pada saat ditransfer ke klerk fisik persediaan

karena catatan penerimaan akan merupakan dasar dari pembebanan catatan

persediaan barang yang harus dipertanggumgjawabkan oleh klerk persediaan.

Adanya internal control persediaan yang baik dalam suatu perusahaan

akan memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan itu.

Oleh sebab itu dapat dikatakan merupakan suatu keharusan bagi suatu

perusahaan untuk mengadakan pengendalian persediaan tersebut harus terus

berusaha memperbaiki sistem internal control persediaan yang ada tanpa

melupakan pertimbangan antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang

nantinya diperoleh perusahaan.

E. Penelitian Terdahulu.

1. Kristy Rae dan Nava Subramania (2008) dengan judul penelitian “Kualiatas

prosedur pengendalian internal antesedeng dan efek moderating pada keadilan

organisasi terhadap penipuan karyawan’’. Dalam penelitian ini Variable

penelitian yang digunakan yaitu independen mengenai pengendalian internal

keadilan organisasi sedangkan dependen mengenai penipuan karyawan.

Hasil penelitian ini yaitu kejadian penipuan lebih tinggi terjadi disuatu

perusahaan ketika kualitas pengendalian internal dan presepsi karyawan

30

terhadap keadilan organisasi dalam keadaan yang tidak diperhatikan, maka

kualitas pengendalian internal dan keadilan organisasi merupakan hal yang

sangat penting untuk mencegah kecurangan.

2. Alexander Pandu Baskoro (2011) dengan judul penlitian “Analisis Dan

Perencanaan Jaringan Komputer Study Kasus: Inna Garuda Yogyakarta”.

Dalam penelitian ini analisa system jaringan komputer dalam proses bisnis inna

garuda Yogyakarta ini bartujuan menganalisa sejauh mana optimalisasi

jaringan komputer yang berkaitan dengan aktivitas bisnis di perusahaan.

Hasil penelitian ini adalah sebuah dokumen lengkap mengenai sistem di

inna garuda Yogyakarta.

3. Elfira Fahmi (2008) dengan judul penelitian “Analisis Penerapan Sistem

Electronic Data Processing (EDP) Dalam Pengolaha Penjualan Dan

Penerimaan Kas Pada PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Medan”.

Dalam peelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Jenis

data yang digunakan adalah jenis data primer dan sekunder.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem EDP yang dimiliki

perusahaan sangat baik dan sesuai dengan tuntutan zaman, namun lengkapnya

fasilitas komputer dan baiknya sistem informasi akuntansi kurang didukung

oleh personel yang cukup ahli dan kurangnya pemahaman karyawan untuk

mengaplikasikan sistem ERP yang digunakan oleh perusahaan sehingga

membutuhkan pelatihan yang intensive untuk hal tersebut. Perusahaan juga

menerapkan pengendalian intern yang baik untuk pengawasan sistem aplikasi

perusahaan.

31

4. Fenni Monica Hasugian (2008) dengan judul penelitian “Penerapan

electronic data processing Dalam Proses Transaksi pada PT. Bank Mandri

(Persero)Tbk Branch Brayan Medan. Dalam penelitian ini analisis penelitian

yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan study kasus.

Hasil penelitian ini adalah system BDS-IBS memiliki kemampuan system

yang canggih. Hal ini ditandai dengan proses pengerjaan dilakukan secara

terprogram dan menyeluruh. Masing-masing fungsi yang ada pada system ini

sangat berperang penting dan saling terkait. Transaksi antar cabang

(interbranch) dapat dilakukan denan melakukan apliksi BDS-IBS dan

didukung dengan banuan Lintas Artha yang merupakan jaringan komunikasi

yang dipakai Bank Mandiri sebagai sarana koneksi antar cabang maupun

kantor pusat.

5. Putu Beni Partacaraka (2010) dengan judul penelitian “Analisis Penerapan

Srtuktur Pengendalian Inern berbasis electronic data processing (EDP) Di

Lembaga Pengkreditan Desa (LPD) Sekota Denpasar”. Dalam penelitian ini

analisis kuantitatif yaitu teknik analisis data dengan melakukan perhitungan

tertentu sehubungan dengan penilaian terhadap struktur pengendalian intern

berbasis electronic data processing (EDP) di LPD Se-Kota Denpasar, serta

ditambah dengan uji validitas dan reliabilitas data untuk menguji keakuratan

data.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pelaksanaan struktur

pengendalian intern berbasis electronic data processing (EDP) di (LPD) sekota

32

Denpasar ditinjau dari aspek lingkuangan pengendalian, penaksiran resiko,

aktivitas pengendalian, dan pemantauan termasuk dalam kriteria efektif.

6. Barra Roberta Ann (2010) dengan judul penelitian “Analisis Pengendalian

Intern Penjualan Kredit Pada KPRI Universitas Brawijaya Malang’’. Dalam

penelitian ini analisis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif

deskriptif yang menggunakan pendekatan study kasus.

Hasil dari penelitian ini yaitu pada dasarnya penerapan system pengendalian

intern penjualan kredit KPRI-UB sudah cukup baik namun ada celah yang

menjadi kendala dalam system ini antara lain:

a. mudahnya KPRI-UB memberikan otorisasi dalam penjualan kredit

dimana penjualan kredit akan terus dilakukan selama piutang anggota

belum melebihi flafod pinjaman.

b. Lama angsuran pembayaran piutang ditentukan sendiri oleh anggota

dengan kebijakan pemberian batasan maksimal 10x angsuran untuk

bahan kebutuhan pokok.

7. Dian Hartati (2009) dengan judul penelitian “Analisis Pengendalian Intern

Piutang Usaha Pada PT. SFI Medan”. Dalam penelitian ini analisis penelitian

yang digunaka yaitu penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan

pendekatan study kasus.

Hasil penelitian yang dilakukan yaitu berdasarkan penelitian yang dilakukan

penulis terhadap prosedur kerja, dari mendapatkan cslon debitur sampai

pelunasan piutang usaha pada PT. SFI Medan diketahui bahwa manajement

perusahaan memberikan perhatian yang baik terhadap pengendalian intern

33

piutang usaha baik dari segi pengelolahan hingga pengawasan piutang usaha

tersebut.

8. Putri Indah Sari (2010) dengan judul penelitia “Penerapan Sistem Electronic

Data Processing (EDP) Siklus Pendapatan Pada PT. Bank SUMUT Cabang

Pembantu USU, 2009”. Data yang diperoleh dapat segera diproses dengan

cepat dan tepat hingga pada akhirnya menjadi informasi Dari analisa penelitian

maka penulis dapat melihat bahwa peranan dari komputer jelaslah sangat besar

dalam menjamin terlaksananya kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien.

9. Ahmad Daud dkk, (2009) dengan judul penelitian “Analisis Electronic Data

Processing (EDP) Dalam Pengolahan Data Penerimaan Dan Pengeluaran Kas

Pada PT. Pegadaian (Persero) Kantor Cabang Lemabang Palembang”. Dalam

penelitian ini analisis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif

kualitatif.

Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukan bahwa Electronic Data Processing

(EDP) yang dimiliki perusahaan sangat baik dan sesuai dengan prosedurnya,

namun dalam system software aplikasi PASSION ini memiliki permasalahan,

yaitu tertundanya proses laporan apabila terdapat kesalahan tidak sengaja

dalam pengimputan, karena kesalahan yang terjadi tidak langsung diproses

melainkan dikumpul terlebih dahulu hingga dalam batas tertentu.

10. Ummi Pasaribu (2011) dengan judul penelitian “Analisis Penerapan

Electronic Data Processing (EDP) Dalam Sistem Informasi Akuntansi Pada

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Siak”. Dalam penelitian ini

metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif sedangkan metode

34

pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan dan

wawancara dengan bagian yang terkait.

Hasil dari penelitian ini yaitu dengan adanya penerapan system

pemrosesan data electronic dalam system informasi akuntansi di rumah sakut

umum daerah (RSUD) Kabupaten Siak maka rumah sakat dapat

menghasilkan laporan keuangan dengan lebih cepat, tepat dan lengkap serta

data menghemat waktu dan biaya. Sedangkan penerapan EDP jika ditinjau

dari system pengendalian intern masih kurang baik karena ada fungsi-fungsi

dalam rumah sakit yang melakukan tugas rangkap.

F. Kerangka Pikir

Penelitian ini untuk melihat penggunaan atau penerapan electronic data

processing system secara terintegrasi dalam suatu pemahaman yang

terkomputerisasi sehingga diharapkan atau terikat atau menjadi alat pengendali

dalam proses informasi akuntansi intern yang awalnya pada efektifitas dan

efesiensi untuk memenuhi pula kebijakan management.

Kerangka berfikir penelitian ini secara menyeluruh digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

Electronic Data processingsystem

Efektifitas Pengendalian PersediaanIntern.

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam rangka memperoleh data dan informasi sehubungan penelitian ini,

maka penulis melakukan penelitian di PT. Usaha Central Jaya Makassar, dengan

alokasi waktu penelitian yang dilakukan selama bulan Juli sampai Agustus 2017.

B. Jenis Dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut :

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang

berwujud pernyataan-pernyataan verbal, bukan dalam bentuk angka. Data

kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data

misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus,atau observasi

yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).

2. Data Kuantitatif

Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang

berkepentingan berupa data lisan dengan penjelasan mengenai

pembahasan. Data bisa berupa angka-angka yang dapat dihitung seperti

35

36

jumlah karyawan PT. Usaha Central Jaya dan data lainnya yang

menunjang penelitian.

b. Sumber Data

Data yang diperoleh ini bersumber dari :

1. Data primer, yaitu hasil tanya jawab pimpinan PT. Usaha Central Jaya

dan para karyawan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan

dibahas dalam penulisan skripsi ini.

2. Data sekunder, yaitu data yang berasal dari laporan blangko serta

formulir yang digunakan perusahaan bersangkutan dalam operasinya

dan yang akan digunakan oleh penulis selama penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan proposal ini penulis menggunakan metode pengumpulan

data sebagai berikut :

1. Pendekatan Kepustakaan (Library Research) meliputi literatur-literatur

sehubungan dengan bahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini juga

dilengkapi dengan menyimpulkan buku-buku teori dan kerangka ilmiah, yang

dapat berhubungan dengan penulisan skripsi ini serta materi yang telah diberikan.

2. Pendekatan lapangan (Field Research) untuk memperoleh data penulis

mengadakan pengamatan langsung atau pendekatan lapangan dengan mengadakan

wawancara langsung terhadap pimpinan perusahaan serta beberapa staff maupun

karyawan di perusahaan untuk mengetahui masalah yang diperlukan sehingga

37

secara lisan masalah dapat memperoleh gambaran secara jelas yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan proposal ini.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas

Diperusahaan ini pemanfaatan komputer yang periorentasinya

diterapkan pada PT. Usaha Central Jaya untuk menyediakan informasi

bagi pihak internal maupun eksternal.

2. Variabel terikat

Penyediaan intern yaitu aktifitas organisasi yang terkordinasi menurut

ketentuan, untuk mencermati keadaan data akuntansi secara efisien dan

efektif.

E. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data pada skripsi ini penulis menggunakan teknik

analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan untuk membandingkan teori-

teori yang diperoleh dari literatur yang dibaca dengan fakta-fakta yang ada

dilapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan

membandingkan teori-teori yang berhubungan.

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Central Jaya Makassar

PT. Usaha Central Jaya merupakan perusahaan kecil yang didirikan oleh

Ibu Merry, yang bergerak dalam usaha perdagangan peralatan mobil dan sambil

membuka usaha bengkel. Perusahaan tersebut berlokasi di Jln. Tentara Pelajar No.

38 Makassar.

PT. Usaha Central Jaya merupakan perusahaan yang berkembang sekitar

38 tahun yang lalu sampai sekarang. PT. Uasaha Central Jaya didirikan pada

tahun 1978, berdiri dan berkembang dengan manajemen yang terbatas. Awalnya

PT. Usaha Central Jaya berlokasi di Jln. Sulawesi dengan nama toko Usaha Jaya.

Semakin majunya usahanya, Ibu Merry merubah nama usahanya dengan nama

PT. Usaha Central Jaya. Perubahan ini disebabkan karena ingin mewujudkan visi

dari Usaha Central Jaya yaitu mengembangkan usaha Peralatan-peralatan mobil

serta usaha bengkelnya dengan memperluas daerah pemasaran.

Adapun hal yang mendorong pemilik dari usaha dagang ini untuk

membuka usaha pemasaran peralatan-peralatan mobil yaitu bahwa peralatan

mobil merupakan kebutuhan masyarakat yang cukup laku di pasaran dan

perputaran dana kas yang cukup baik, sehingga keuntungan yang diperoleh cukup

besar.

38

39

Selain hal tersebut dengan adanya motivasi pendirian PT. Usaha Central

Jaya Makassar ini disebabkan adanya beberapa pertimbangan sekaligus sebagai

penunjang kegiatan usaha sebagai berikut :

a. Adanya kerjasama yang baik diantara sesama anggota keluarga

b. Adanya modal yang cukup dan lokasi dari perusahaan.

c. Upah tenaga kerja yang masih terjangkau

d. Daerah pemasaran yang masih terbuka lebar khususnya di kota makassar

dan umumnya daerah Sulaweai Selatan.

Hal inilah yang menjadi faktor pendorong bagi Ibu Merry untuk dapat

membuka PT. Usaha Central Jaya Makassar dengan mengembangkannya guna

memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu kebutuhan peralatan kendaraan khususnya

peralatan mobil di kota makassar.

Pada tahap pertama, perusahaan ini memasarkan produknya dalam

wilayah makassar, tetapi karena banyaknya permintaan dari daerah maka

perusahaan ini memperluas usahanya ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan.

Berkat usaha yang gigih dan ditunjang oleh pengalaman memasarkan barang

dengan baik, sehingga produknya laku di pasaran.

Adapun promosi yang dilakukan oleh PT. Usaha Central Jaya Makassar

adalah :

a. Memeberikan potongan harga kepada pelanggan

b. Memberikan souvenir berupa baju kaos dan kelender untuk pembelian

produk tertentu.

40

Untuk mengembangkan usaha ini khususnya dalam mengatasi persaingan,

PT. Usaha Central Jaya Makassar berusaha semaksimal mungkin untuk

memperhatikan masalah mutu atau kualitas dari produknya disamping pelayanan

yang tepat waktu, sehingga hari ke hari konsumen/ para pelanggan semakin

bertambah, hal ini disebabkan adanya mnajemen yang baik dari pemilik

perusahaan.

Untuk memberikan layanan terbaik kepada para pelanggannya,dan juga

untuk mengimbangi permintaan konsumen, maka PT. Usaha Central Jaya

kemudian membuka kerjasama dengan beberapa distributor di pulau jawa.

B. Struktur Organisasi Dan Pembagian Tugas

Struktur Organisasi adalah kerangka yang menunjukkan pekerjaan untuk

mencapai tujuan dan sasaran organisasi serta wewenang dan tanggungjawab tiap-

tiap anggota organisasi pada setiap pekerjaan yang dibuat secara sistematis

mengenai hubungan kerjasama antar orang-orang yang ada didalamnya untuk

mencapai tujuan. Struktur oganisasi ini dibuat secara sederhana, efektif, serta

dapat bekerja secara efisien.

Secara bagan struktur organisasi PT. Usaha Central Jaya Makassar dapat

dilihat pada gambar berikut:

41

Struktur organisasi PT. Usaha Central Jaya, sebagai berikut:

1. Pimpinan

2. Kasir

3. Pegawai

a. Bagian Pembukuan

b. Bagian Penjualan

c. Bagian Pengangkutan

d. Bagian Mechanick

e. Bagian Gudang

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Adapun pembagian tugas pokok dan fungsi sesuai struktur organisasi yang

ada pada PT. Usaha Central Jaya Makassar adalah sebagai berikut :

PEMIMPIN

KASIR

PEGAWAI

BAGIANPEMBUKUAN

BAGIANPENJUALAN

BAGIANPENGANGKUTAN

BAGIANMECHANINK

BAGIANGUDANG

42

1. Pimpinan

a. Tugas Pokok

1) Memimpin PT. Usaha Central dalam rangka menjamin

kelancaran.

2) Panggung jawab penuh terhadap jalannya operasi perusahaan,

mengendalikan perusahaan dengan sebaik-baiknya agar tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan hasil yang maksimal.

3) Secara aktif mengawasi seluruh kegiatan dalam perusahaan.

b. Fungsi

1) Perumusan kebijakan

2) Pemberian pembinaan, bimbingan, dan petunjuk teknis

3) Pengamanan dan pengendalian tugas pokok

a) Pemberian tugas dan wewenang kepada bawahan

b) Turut membantu menyelesaikan permasalahan keluhan

pelanggan

c) Mengontrol persediaan barang dagang

d) Memelihara citra PT. Usaha Cental Jaya dalam rangka

mempertahankan kepercayaan dari masyarakat.

1. Kasir

a. Tugas pokok

1) Menangani keluar masuknya kas usaha

2) Membantu pimpinan mengawasi seluruh kegiatan yang terjadi

dalam perusahaan

43

b. Fungsi

1) Sebagai pengendali, pengatur, serta pengawasan terhadap seluruh

kegiatan usaha

2) Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya

untuk kepentingan usaha

3) Memastikan keamanan dan kecocokan uang kas

4) Memastikan kelengkapan bukti-bukti baik kas tunai maupun

kredit yang berada dalam pengawasannya untuk menghindari

penyimpangan.

5) Melaksanakan kerja sama dengan usaha-usaha dagang lainnya

guna kepentingan usaha

6) Mewakili pimpinan jika sewaktu-waktu tidak berada di tempat

7) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

2. Pegawai

1) Bagian Pembukuan

a. Tugas Pokok Tugas Pokok

1) Mengontrol nota-nota baik nota kredit maupun debit

b. Fungsi

1) Menginput nota-nota kredit yang masuk

2) Melakukan penagihan untuk nota-nota kredit yang telah jatuh

tempo

3) Menangani nota-nota debit

4) Mengecek persediaan barang dagang

44

5) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

2) Bagian Penjualan

a. Tugas pokok

1) Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-

baiknya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan

b. Fungsi

1) Melayani pelanggan

2) Mengontrol persediaan barang dagang

3) Mengecek setiap barang yang masuk dan keluar

4) Melakukan pencatatan nota-nota cash

5) Melakukan penawaran barang dagang

6) Menyiapkan barang-barang pesanan pelanggan

7) Mencari pelanggan-pelanggan guna pengembangan usaha

8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

3) Bagian Pengangkutan

a. Tugas pokok

1) Mengirim barang-barang pesanan ke tempat pelanggan

b. Fungsi

1) Menyiapkan barang pesanan pelanggan

2) Mengecek barang-barang yang keluar dari toko

3) Mengangkut barang-barang yang masuk

4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

45

4) Bagian Mechanick

a. Tugas Pokok

1) Mengecek keperluan mobil

b. Fungsi

1) Memperbaiki kerusakan pada mobil

2) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan

5) Bagian Gudang

a. Tugas

1) Mengontrol persediaan yang ada di gudang

b. Fungsi

1) Merencanakan pengadaan stock (persediaan)

2) Menyerahkan barang dagang yang terjual kepada pembeli

serta kepada pegawai perusahaan yang diberi tugas oleh

pimpinan perusahaan untuk mengambil barang dagang dari

gudang

3) Mengawasi dan melindungi persediaan yang ada dari

ancaman dan gangguan pihak lain.

46

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Keberhasilan PT. Usaha Central Jaya Makassar dalam menjual barang

dagangannya kepada masyarakat tidak terlepas dari penerapan sistem EDP yang

cepat, tepat, dan akurat, maka berikut ini akan diuraikan bagaimana penerapan

Electronic Data Processing System pada PT. Usaha Central Jaya Makassar

berdasarkan bagian-bagian yang terlibat dalam proses transaksi penjualan,

transaksi pembelian serta pengaruh sistem EDP terhadap pengendalian intern

persediaan.

Semua data transaksi penjualan pada PT. Usaha Central Jaya Makassar

diinput dan diproses oleh komputer menggunakan program aplikasi. Program

Aplikasi yang digunakan adalah AMD. Trading.

1. Pemrosesan Transaksi dengan menggunakan Systen EDP

Proses atau pengoperasian aplikasi AMD. Trading dimulai dari pengisian

password seperti:

a. Password, level pegawai, dan kode pegawai wajib diketahui oleh

pegawai yang berwenang.

b. Toleransi kesalahan pemasukan password sebanyak 6 kali selanjutnya

akan diblokir secara otomatis.

46

47

Setelah proses pengisian password selesai, maka akan muncul tampilan

menu utama. Pada tampilan menu utama tersebut dapat dilakukan pemilihan

menu-menu sebagai berikut :

1. Menu Setup

a) Master barang, Kreditur, Debitur, dll

b) Master Perkiraan Akuntansi

c) Tgl. Transaksi

d) Closing Month

e) Unclosing Month

2. Menu Akuntansi

a) Kas Kecil

b) Buat Voucher

c) Validasi Voucher

d) Auto Jurnal

3. Menu Transaksi

a) Transaksi Penjualan

b) Transaksi Retur Penjualan

c) Transaksi Pembelian

d) Transaksi Retur Pembelian

4. Menu Laporan

a) Laporan Akuntansi

b) Laporan Penjualan

48

c) Laporan Pembelian

5. Menu Utility

a) Export Data

b) Import Data

c) Keluar

Berikut ini akan dibahas kegiatan input, proses, dan output dalam aplikasi

AMD Trading pada PT. Usaha Central Jaya :

1. Input

Untuk menginput data digunakan komputer pada masing-masing bagian

yang terlibat pada pemrosesan transaksi. Proses input data ini menggunakan

keyboard sebagai sarananya. Input atau entry data hanya dapat dilakukan oleh

pihak yang berwenang pada bagian pembukuan. Pada saat pemasukan level, kode,

dan password pegawai pada tampilan, maka aplikasi secara otomatis mengenali

pengguna (user) pegawai. Kemudian pengguna (user) menekan enter atau klik OK

untuk masuk ke menu aplikasi.

2. Proses

Berikut ini akan dibahas pemrosesan transaksi dengan aplikasi AMD.

Trading:

1. Pemrosesan Transaksi Penjualan

Proses dimulai ketika pelanggan/ konsumen membeli barang

dagang dalam transaksi cash atau kredit. Dalam penjualan cash, kasir

membuat nota cash, yang kemudian dilunasi oleh pelanggan. Setelah

proses pelunasan transaksi selesai, kasir lalu memberikan cap stempel

49

lunas pada nota cash tersebut sebagai bukti pembelian cash, sedangkan

pelanggan/konsumen menandatangani nota tersebut sebagai bukti

penyerahan barang.

Lain halnya pada transaksi penjualan kredit. Transaksi terjadi

ketika pelanggan/ konsumen melakukan pembelian kredit. Ketika

pelanggan membeli barang dagang secara kredit, kasir membuat nota

kredit yang kemudian berdasarkan nota tersebut bagian gudang dapat

mengeluarkan barang dari gudangnya. Dengan surat jalan bagian

pengangkutan dapat mengantarkan pesanan ke pelanggan dan meminta

pelanggan untuk menandatangani surat jalan tersebut sebagai bukti

penyerahan barang.. Pegawai yang bersangkutan melakukan penginputan

data pada komputer sesuai perjanjian kedua belah pihak. Nota kredit yang

diserahkan oleh kasir sebagai bukti adanya penjualan kredit diinput

didalam komputer dengan menginput nama pelanggan, kode pelanggan,

nomor faktur yang harus diisi dengan jelas. Hal ini dilakukan untuk

melengkapi penagihan kepada perlanggan atau toko tersebut.

Setelah piutang sudah tertagih, maka bagian penagihan

memberikan bukti pelunasan kepada bagian pembukuan sebagai dasar

penghapusan piutang pelanggan.

2. Pemrosesan Transaksi Pembelian

Proses transaksi pembelian dimulai pada saat permintaan

pembelian diminta oleh bagian gudang. Setelah adanya orderan pembelian,

bagian gudang lalu memilih pemasok dan membuat perjanjian syarat

50

pembelian dan pengirimannya. Pada saat penerimaan, bagian gudang lalu

membandingkan kuantitas yang diterima dengan yang tercantum dalam

order pembelian dan kemudian menyajikan laporan penerimaan atas

kuantitas yang diterima. Rangkapan faktur dari pemasok lalu disahkan dan

dikirim ke bagian pembukuan.

Berdasarkan order pembelian dan laporan penerimaan, faktur yang

disahkan oleh bagian gudang lalu diinput ke dalam komputer dengan

menginput nama pemasok, kode pemasok, dan nomor faktur yang harus

diisi dengan jelas. Bagian pembukuan bertanggungjawab untuk memulai

kegiatan pembayaran kepada pemasok. Tiga formulir order pembelian,

laporan peneriman, dan faktur dibutuhkan untuk mendokumentasikan

transaksi pembelian.

2. Evaluasi Electronic Data Processing System pada PT. Usaha Central Jaya

Perusahaan yang menggunakan System EDP harus didukung oleh suatu

sistem pengendalian yang memadai. Pengendalian tersebut merupakan elemen

pengendalian EDP yang terdiri atas pengendalian aplikasi dan pengendalian

umum.

Berikut ini diuraikan elemen dari sistem pengendalian yang ditetapkan

oleh PT.Usaha Central Jaya Makassar :

a. Pengendalian Aplikasi System EDP

Pengendalian aplikasi (pengendalian transaksi) yang diterapkan oleh PT.

Usaha Cetral Jaya Makassar terdiri atas 3 jenis pengendalian yaitu :

1. Pengendalian Input

51

Elemen-elemen pengendalian input yang diterapkan oleh perusahaan

sebagai berikut :

a. Otorisasi Transaksi

Jika perusahaan melakukan pemrosesan data elektronik, maka komputer

yang akan melakukan verifikasi otorisasi. Pada hakekatnya semua sistem

pengolahan data yang menggunakan sistem jaringan dapat diakses semua

terminal komputer yang ada. Karena itu, perusahaan melakukan

pembatasan akses ke dalam sistem komputer hanya kepada pegawai

yang telah diberi otrisasi. Verifikasi otorisasi ini dilakukan dengan

menggunakan level, password, dan kode pegawai. Sistem komputer

kemudian mengecek apakah password tersebut dapat diterima oleh

sistem komputer untuk melakukan akses data lebih lanjut. Pembatasan

dalam mengisikan password yang salah juga dilakukan hanya 6 (enam)

kali, setelah itu akan muncul peringatan di layar dan program aplikasi

akan berhenti secara otomatis.

b. Pencatatan Transaksi

Dalam melakukan pencatatan transaksi penjualan, perusahaan

menggunakan tampilan aplikasi penjualan untuk memasukkan item data

transaksi. Tampilan penginputan data pada aplikasi dirancang dengan

baik sesuai dengan adanya masukan terformat, terutama untuk

mempermudah penginput dan meminimalkan kesalahan. Data transaksi

penjualan ini juga akan mengurangi persediaan yang ada, sehingga data

persediaan dapat menunjukkan keadaan sebenarnya.

52

Begitupun dengan pencatatan transaksi pembelian, perusahaan

menggunakan tampilan aplikasi pembelian untuk memasukkan item data

transaksi. Data transaksi pembelian ini juga akan menambah persediaan

yang ada pada pada perusahaan

c. Penumpukan Transaksi

Penumpukan data transaksi terjadi dalam satu hari. Seluruh proses

transaksi seperti transaksi penjualan dan pembelian diselesaikan pada

hari kerja sampai akhir jam kerja. Total transaksi pada hari kerja

diperiksa dan dihitung oleh kasir serta pimpinan.

d. Konversi Data Transaksi

Dalam konversi data transaksi, perusahaan menggunakan verifikasi

visual dengan melihat dan membandingkan langsung antara data sumber

yang terdapat dalam dokumen-dokumen transaksi dengan yang tertera

pada layar monitor dalam aplikasi penjualan itu sendiri. Dengan adanya

verifikasi visual ini kesalahan dapat diminimalkan. Kesalahan

penginputan data biasanya terjadi karena faktor lelahya operator.

e. Edit Data Transaksi

Untuk mengedit data transaksi dilakukan oleh operator (pegawai yang

berwenang) dan pimpinan. Untuk mengedit data transaksi penjualan,

operator cukup memasukkan password serta memasukkan nomor faktur

dan nama pelanggan kemudian dilakukan penghapusan data dan

selanjutnya diinput kembali data transaksi yang benar, begitu pula

53

dengan transaksi pembelian. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan

terjadinya kesalahan yang sangat fatal.

2. Pengendalian Proses

Adapun penerapan elemen-elemen pengendalian pemrosesan yang telah

diterapkan perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Cek Logika Proses

Dalam prakteknya, pengecekan ini hanya dilakukan sekali pada saat

dilakukan instalisasi program aplikasi. Kasus-kasus fungsi logika proses

program aplikasi yang terjadi ketika diopersikn pada umumnya

disebabkan oleh SDM dari manual diubah ke sistem komputer.

b. Pengendalian Setiap Proses

Pengendalian setiap proses dirancang untuk memberikan jaminan bahwa

pemrosesan yang telah terjadi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan

dan tidak ada transaksi yang hilang atau tidak tepat yang dimasukkan ke

jalur pemrosesan. Transaksi yang akan diproses komputer sebelumnya

telah diverifikasi, kemudian diinput untuk diproses komputer dan

menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan. Pengendalian

pemrosesan yang dilakukan mencakup hal-hal berikut ini :

1) Mekanisasi. Konsistensi disediakan melalui pemrosesan mekanis

atau elektronis.

2) Standarisasi. Prosedur-prosedur yang seragam, terstruktur, dan

konsisten telah dikembangkan untuk seluruh pemrosesan.

54

c. Cek File dan Program

Dalam hal pengecekan file, telah dilakukan dengan baik. Jika terdapat

kesalahan dalam pemrosesan komputer akan menampilkan pesan

kesalahan. Pengecekan program dilakukan secara berkala dengan

dilakukannya evaluasi aplikasi oleh fungsional teknuologi informasi.

d. Keterkaitan Jejak Audit

Pada bagian ini setiap transaksi dapat ditelusuri jejal auditnya, karena

terdapat aplikasi yang mendukung penelusuran sebuah transaksi. Hal ini

sangat mendukung untuk melakukan koreksi kesalahan.

3. Pengendalian Output

Elemen-elemen pengendalian output yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Pemeriksaan Kembali Hasil Pemrosesan

Dilakukan pengecekan terhadap hasil output, untuk memeriksa apakah

input dan pemrosesan berpengaruh terhadap keluaran dengan benar.

Pelaksanaan pengendalian ini dilakukan dengan mengecek hasil output

secara softcopy. Setelah output sudah benar baru dilakukan pencetakan.

2. Pengendalian Distribusi Laporan

Didalam pendisribusian laporan, perusahaan telah melakukan

pengendalian dengan baik. Laporan-laporan yang dihasilkan

didistribusikan kepada pihak yang berkepentingan saja dan secara

memadai.

55

b. Pengendalian Umum

Pengendalian umum adalah pengendalian yang didesain untuk memastikan

bahwa lingkungan pengendalian organisasi stabil dan telah diatur dengan baik

untuk mempertinggi efektifitas dari pengendalian aplikasi. Pengendalian umum

atas sistem operasi dari penelitian ini adalah:

1. Pengendalian Hak Akses

Hak akses user ditentukan untuk individu yang terotorisasi untuk

menggunakan sistem. Hak untuk menentukan file dan aplikasi manakah

yang boleh diakses oleh individu tertentu. Hak akses harus

diadministrasikan secara hati-hati dan dimonitor secara tertutup untuk

kepatuhan terhadap kebijakan organisasi dan prinsip pengendalian

internal.

2. Pengendalian Password

Password adalah kode rahasia yang dimasukkan oleh user untuk

melakukan akses ke sistem, aplikasi, file data, atau jaringan server. Jika

user tidak dapat menyediakan atau memasukkan password yang benar,

maka sistem operasi akan meniadakan akses.

c. Pengendalian Intern Persediaan

Pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan adalah sebagai

berikut:

a. Pengendalian Fisik Persediaan

1) Fungsi Pembelian

56

Pembelian dimulai pada saat adanya surat permohonan barang baru

dari bagian gudang. Permohonan barang baru terlebih dahulu harus

diidentifikasi sebelum adanya order pembelian. Order pembelian

tersebut akan memuat dengan jelas kuantitas, jenis, dan kualitas dari

barang yang dibeli sesuai dengan yang dibutuhkan.

2) Fungsi Penerimaan

Penerimaan barang yang sudah dibeli dilakukan oleh bagian

gudang. Berdasarkan order pembelian, pada saat penerimaan bagian

gudang membandingkan kuantitas yang diterima dengan yang tercantum

dalm order pembelian dan kemudian menyajikan laporan penerimaan

atas kuantitas yang diterima.

3) Fungsi Penyimpanan

Barang yang telah diterima dari pemasok selanjutnya akan

disimpan di gudang.

Bagian gudang akan memberitahukan mengenai barang yang

diterimanya kepada bagian pembukuan. Bagian gudang akan

mengirimkan order pembelian, laporan penerimaan, dan faktur sebagai

bukti adanya pembeliaan. Bagian gudang bertanggungjawab untuk

menjaga secara fisik barang yang disimpan.

4) Fungsi Pengiriman

Bagian ini bertanggungjawab untuk semua pengiriman barang ke

luar perusahaan. Pengeluaran barang dari gudang harus didasarkan pada

57

permintaan barang yang dibuat secara tertulis atau yang biasa disebut

buku pengambilan dan ditandatangani oleh pegawai yang berwenang.

Pengiriman yang dilakukan harus didasarkan pada surat jalan yang

dikeluarkan oleh bagian penjualan Surat jalan ini harus ditandatangani

oleh pimpinan atau pihak yang berwenang. Setelah barang diterima,

surat jalan ini harus ditandatangani oleh pelanggan yang akan digunakan

sebagai lampiran faktur untuk penagihan.

b. Pengendalian Pencatatan Persediaan

Tujuan pengendalian pencatatan ini yaitu untuk meyakinkan

keakuratan dan keintegrasian antara satu data dengan data yang lainnya.

Pengendalian ini meliputi ;

a. Password, yaitu penggunaan kata sandi yang membatasi pencatatan

data hanya untuk orang-orang yang memiliki otoritas tertentu.

b. Compatibility test, yaitu untuk meyakinkan bahwa hanya orang-

orang yang mempunyai otorisasi berhak untuk melakukan akses

pada data.

c. Prompting, sistem yang menampakkan ruang-ruang kosong

menanti untuk dilakukan input data oleh user, lalu sistem akan

melakukan penerimaan atau penolakan atas input data tersebut.

d. Completeness Check, yaitu pemeriksaan apakah semua data yang

diperlukan telah di input oleh user.

e. Closed-loop verification, pemeriksaan mengenai keandalan data

yang telah di input ke dalam sistem. Apabila data itu dipanggil

58

kembali maka data akan muncul sesuai dengan ketika data

dimasukkan.

f. Error messages, yaitu pesan yang akan muncul apabila operator

melakukan kesalahan. Pesan ini akan menunjukkan bagian mana

yang harus diperbaiki olehnya.

Perhitungan fisik perusahaan dilakukan seminggu sekali, hal ini untuk

dapat lebih mengontrol persediaan yang ada sehingga menghindari adanya

kecurangan dan kekeliruan.

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa penerapan sistem EDP yang ada

diperusahaan cukup baik untuk mengendalikan persediaan yang ada di

perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari pengawasan yang cukup baik oleh

perusahaan.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan pada teori-teori tentang

Electroic data processing system dan pengaruhnya terhadap pengendalian intern

persediaan adalah:

1. suatu metode untuk menjaga dan mengamankan persediaan PT. Usaha

Central Jaya Makassar dari segala bentuk penyimpangan mengingat

pentingnya persediaan dalam suatu perusahaan.

2. System EDP terhadap pengendalian intern persediaan yang dilakukan

oleh PT. Usaha Central Jaya Makassar adalah: Menetapkan tangung

59

jawab hak akses system EDP terhadap pegawai tertentu yang telah

diberi wewenang oleh pimpinan.

Pemrosesan transaksi pada PT. Usaha Central Jaya Makassar masih ada

yang dilakukan secara manual. Ada 6 kendala yang ditemukan dari sistem saat ini

yaitu:

1. Lamanya perhitungan dalam stock barang

2. Kesalahan perhitungan stok barang

3. Pembuatan Dokumen-dokumen (Order Pembelian, Faktur Penjualan,

dan Retur Pembelian)

4. Laporan yang masih manual

5. Masih adanya barang dagang yang tidak tercatat pengeluarannya

digudang

6. Membutuhkan waktu lama dalam informasi cek harga barang dari

pemasok

Berdasarkan kendala-kendala dan analisis sistem, beberapa bagian yang

perlu di perbaiki antara lain:

1. Bagian pembelian dan penjualan yaitu, Pembuatan Dokumen-dokumen

(Order Pembelian, Faktur Penjualan, dan Retur Pembelian), serta laporan

yang masih manual. Solusi yang terbaik yang saya sarankan yaitu

merubah sistem dari manual ke komputerisasi.

2. Lamanya perhitungan, kesalahan perhitungan stok barang, dan masih

adanya barang yang tidak tercatat di gudang. Untuk itu, saya

menyarankan agar dapat meminimalkan kesalahan perhitungan stok

60

barang dan lebih meningkatkan pengawasan barang di gudang agar lebih

terkontrol.

Dengan ini diharapkan dapat membantu penerapan sistem EDP dan

pengawasannya yang lebih efektif dalam pengendalian persediaan, mengingat

pentingnya persediaan dalam kelangsungan sebuah perusahaan.

61

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan dan pokok permasalahan yang didasarkan

pada teori-teori tentang Electronic Data Processing System dan pengaruhnya

terhadap pengendalian intern persediaan maka penulis menarik kesimpulan :

Penerapan Aplikasi sistem EDP yang diterapkan PT. Usaha Central Jaya

Makassar cukup baik untuk mengendalikan pemrosesan data penjualan dan

pembelian dan juga mampu melakukan pengendalian intern terhadap persediaan,

sehingga mampu menghasilkan informasi yang handal bagi perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dan kelemahan-kelemahan yang ditemui

selama masa penelitian, maka penulis memandang perlu untuk memberikan saran

yakni : Perlu dikembangkannya implementasi teknologi informasi yang

didasarkan pada kajian konsep yang matang, pertimbangan yang mendalam, serta

menuju kepada suatu sistem yang terintegrasi diseluruh bagian perusahaan.

Kemudian perlu adanya pengawasan dan pengendalian persediaan yang lebih

ketat dalam proses input data transaksi, mengingat persediaan merupakan salah

satu aktiva yang paling lancar dan sebagian besar modal diinvestasikan dalam

persediaan.

61

62

DAFTAR PUSTAKA

Abadi Jusuf, Amir. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi ke 6, PenerbitSalemba Empat, Jakarta.

Agoes, Sukrisno. 2007. Auditing. Edisi ke 3, Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia, Jakarta.

Ahmad Daud, Indriyani Henni, Terzaghi Muhammad Titan. (2009) “AnalisisElectronic Data Processing (EDP) Dalam Pengolahan Data PenerimaanDan Pengeluaran Kas Pada PT. Pegadaian (Persero) Kantor CabangLemabang Palembang”.

Beni Partacaraka, Putu (2010) “Analisis Penerapan Srtuktur Pengendalian Inernberbasis electronic data processing (EDP) Di Lembaga Pengkreditan Desa(LPD) Sekota Denpasar”.

Bodnar, George H., Hopwood,. Wiliam S,. (2003 : 5), Sistem InformasiAkuntansi, Buku I, T erjemahan Ruchyat Kosasih, Erlangga, Jakarta.

Bodnar, George H. and William S. Hopwood.2003.(Edisi Bahasa Indonesia olehAmir Abadi Yusuf). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Indonesia, PenerbitSalemba Empat, Jakarta.

Dian Hartati (2009) “Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT. SFIMedan”.

Fahmi, Elfira 2008. Analisis Penerapan Standar Elektronik Data (EDP)Pengolahan Data Penjualan Dan Penerimaan Kas. Skripsi UniversitasSumatra Utara.

Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi ke 1, Penerbit SalembaEmpat, Jakarta.

Indah Sari, Putri (2010) “Penerapan Sistem Electronic Data Processing (EDP)Siklus Pendapatan Pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu USU,2009”.

Jogiyanto. 1999. Pengenalan Komputer : Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman,Sistem Informasi dan Intelegencia Buatan. Edisi 1, Andi Offset.

62

63

Jusuf Al, Haryono. (2001 : 333). Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi ke 6, CetakanPertama, Penerbit STIE-YPPN, Yogyakarta.

Rae Kristy, Subramania Nava (2008) “Kualiatas prosedur pengendalian internalantesedeng dan efek moderating pada keadilan organisasi terhadappenipuan karyawan’’.

Rangkuti, Freddi. 2000. Manajemen Persediaan. Edisi ke 2, Cetakan keempat,Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Magee, Jhon F. 1992. Production, Planning and Inventory Control. New York,McGraw-Hill Book Company.

Monica Hasugian, Fenni (2008) “Penerapan electronic data processing DalamProses Transaksi pada PT. Bank Mandri (Persero)Tbk Branch BrayanMedan.

Mukhtar, Ali Masjono, S.E. MBIT. 2002. Audit Sistem Informasi. CetakanPertama Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Pandu Baskoro, Alexander (2011) “Analisis Dan Perencanaan Jaringan KomputerStudy Kasus: Inna Garuda Yogyakarta”.

Pasaribu Ummi (2011) “Analisis Penerapan Electronic Data Processing (EDP)Dalam Sistem Informasi Akuntansi Pada Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Kabupaten Siak”.

Riggs, James L. 1990. Production System, Planning, Analysis, and Control,New York, Jhon Wiley and Sons.

Roberta Ann, Barra (2010) “Analisis Pengendalian Intern Penjualan Kredit PadaKPRI Universitas Brawijaya Malang’’.

Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2006. Accounting InformationSystem. Edisi ke 9, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Siagian, Sondang P, 2003. Sistem Informasi Manajemen. Cetakan ke 4; PenerbitBumi Aksara, Jakarta.

64

Soemarso. 2000. Akuntansi Manajemen. Edisi ke 2, Cetakan kedua, PenerbitLiberty, Jakarta.

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 14) Persediaan Tahun (2008).

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Erlangga,Jakarta.

viii

Daftar Pernyataan

No Pertanyaan

1 Program apakah yang digunakan dalam pemrosesan transaksi pada PT.

Usaha Central Jaya?

2 Apakah komputer yang digunakan mempunyai program keamanan

supanya hanya yang berpihak berwenang mengakses komputer?

3 Apakah masalah-masalah yang dihadapi PT. Usaha Central Jaya Makassar

dalam pemrosesan transaksi

4 Bagaimana proses pengoperasian aplikasi AMD Trading pada PT. Usaha

Central Jaya Makassar?

LAMPIRAN 1 : FLOWCHART PEMROSESAN TRANSAKSI PENJUALAN

SajikanFaktur 3 Rangkap Rangkap 2

ke Pelanggan

Penjualan dgn FakturSiapkan DokumentasiPengiriman,Kirim Barang

Rangkap 1Bag, Pembukuan

Rangkap 1Bag. Pembukuan

Rangkap 2ke Pelanggan

Pelanggan Order Penjualan Bagian Gudang Bagian Pembukuan

OrderPelanggan

Sajikan OrderPenjualan

Daftar HargaMaster

FakturPenjualan

A

B

Berkas

OrderPelanggan

OrderPelanggan

BerdasarkanOrder

MutakhirkanCatatan

Persediaan

CatatanPersediaan

OrderPelanggan

Bukti PengirimanBarang

Berkas

Bukti PengirimanBarang

FakturOrder

Pelanggan

Bandingkan danBukukan

BukuBesar

JurnalPenjualan

PengendalianTotal

Berkas

Ikhtisar

LAMPIRAN 2 : FLOWCHART PEMROSESAN TRANSAKSI PEMBELIAN

Bagian Gudang Bagian Pembukuan

Dari Gudang

Dari Penerimaan

Dari GudangDariPemasok

Berdasarkan FakturPemasok YangDisimpan

Mulai

PermohonanBarang Baru

IdentifikasiPermohonan

Baru

Buku BesarPersediaan

Order Pembelian

Pilih Pemasokdan Sajikan Order

Pembelian

FilePemasok

OrderPembelian

LaporanPenerimaan

Faktur

Cocokkan keOrder

Pembelian

Faktur

Kirimkan ke BagianPembukuan

OrderPembelian

LaporanPenerimaan

Telaah SyaratPembelian

Cocokkandengan OrderPembelian

CocokkandanVerifikaasikan

Berkas

Faktur

Telaah DanSahkanFakturt

LAMPIRAN 3 : ANALISIS SYSTEM

Setelah mengamati dan menganalisis sistem yang sedang berjalan, maka dapat dilampirkan hasil analisis sistem sebagai berikut:

Pemasok Bagian Gudang Bagian Pembukuan Pelanggan

Pembelian

Barang

Pembelian

Input Data Pembelian

Input Data Pembelian

Input DataPenjualan

Basic Data

1. Tabel Barang

2. TabelPelanggan

3. Tabel Pembelian

4.Tabel Penjualan

Buat Laporan

Daftar Pembelian Daftar Barang danStock

Daftar Pelanggan

Bukti pengirimanBarang

Penjualan

Input Data Penjualan

Periksa Stock

Daftar Penjualan

Daftar Barang danStock

OrderPelanggan

Daftar Pembelian

fakturOrderpelanggang

Bandingkan danbukukanJurnalpenjualanikhtisar

Buku besar

RIWAYAT HIDUP

SITTIANI,. Lahir di bonerate 09 Agustus 1994, Kecamatan Pasimarannu,

Kabupaten Kepulauan Selayar, anak pertama dari tiga bersaudara. Buah kasih

pasangan dari Ayahanda “Marjan” dan Ibunda “Rosta” Penulis pertarma kali

menempuh pendidikan tepat pada umur (7) tahun di Sekolah Dasar (SD) Pada SDI

Lamantu dan selesai Pada Tahun 2007, dan Pada Tahun yang Sama penulis

melanjutkan di sekolah menengah pertama (SMP) Pada SMP Negeri 1

Pasimarannu dan Selesai pada tahun 2010, dan pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pada SMA Negeri 1

Pasimarannu. Penulis mengambil jurusan akuntansi dan selesai pada tahun 2013,

pada tahun 2013 penulis terdaftar pada salah satu perguruan tinggi swasta di

makassar sebagai Jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di

Universitas Muhammadiyah Makasssar, dan Alhamdulillah selesai tepat pada

waktunya yaitu pada tahun 2017.

Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, usaha disertai doa dari

kedua orangtua dalam menjalani aktivitas akademik di perguruan tinggi swasta di

Universitas Muhammadiyah Makassar. Alhamdulillah penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir dengan skripsi yang berjudul “Analisis Penerapan

Electronic Data Processing System Terhadap Struktur Pengendalian Intern

Persediaan Pada PT. Usaha Central Jaya”.


Recommended