57
ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA STASIUN
PENYORTIRAN BUAH KELAPA SAWIT
Zulbaidi
1), Chairiyaton
2)
1) Dosen Jurusan Fakultas Ekonomi UTU
Dosen Fakultas Ekonomi UTU
chairiyaton @utu.ac.id
ABSTRACT
Food is the main source of energy for the human body to perform its activities. Food eaten
is transformed into calories. Caloric intake for labor is aimed to maintain and improve the
health and seeking optimum working power, for it needs to be in accordance with the
workload. The purpose of this research is to determine workload based on the classification
workload (% CVL) on workers and determine the number of calories in food intake
worker. Results of this study are expected to determine the workload so as to measure
employee productivity can next evaluation to improve the productivity of the company's
work
Keywords: Calorie, workload, productivity, CVL.
1. PENDAHULUAN
Makanan merupakan sumber energi utama bagi tubuh manausi untuk melakukan
aktivitasnya. Makanan yang dimakan tersebut berubah menjadi kalori. Asupan kalori bagi
tenaga kerja ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta
mengupayakan daya kerja yang optimal, untuk itu kebutuhan harus sesuai dengan beban
kerjanya.
Kesehatan dan daya kerja sangat erat hubungannya dengan tingkat gizi pekerja. Bila
kekurangan gizi pada makanan yang dikomsumsi tenaga kerja sehari-hari akan
membawa akibat buruk terhadap tubuh, seperti kemampuan fisik kurang, berat badan
menurun, badan menjadi kurus, muka pucat, kurang bersemangat, kurang motivasi, beraksi
lamban dan apatis, karena itu mendapatkan asupan gizi cukup yang sesuai dengan jenis
dan beban kerja yang dilakukan, (Sudiarti, 2010).
Pekerja yang bekerja dengan beban kerja berat tentunya membutuhkan asupan
makanan dan waktu istirahat yang berbeda dengan pekerja yang bekerja dengan beban
kerja ringan. Menurut penelitian sebelumnya di mana Ada hubungan signifikan antara
beban kerja dengan status gizi pekerja, (Surita Ginting, 2011).
58
Apabila asupan makanan tidak sesuai dengan beban kerja yang diberikan akan
menyebabkan pekerja berada dalam kondisi yang tidak optimal. Hal ini dapat dilihat pada
penelitian sebelumnya di mana Cardiovascular Load pekerja rata-rata 33,24 % yang
termasuk dalam katagori 30 % - 60 % dengan beban kerja diperlukan perbaikan (Yulanda,
2011).
Hal ini juga perlu di perhatikan pada PT. Karya Tanah Subur merupakan perusahaan
industri yang bergerak dalam bidang pengolahan Fresh Fruit Bunch (FFB) atau tandan buah
segar menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Dimana dalam memproduksi
ini semua banyak memerlukan tenaga manusia salah satunya pada bagian sortasi buah yaitu
sangat mengutamakan tenaga pekerja dalam menyortir buah, dengan demikian peranan
pekerja pada bagian sortasi buah ini menjadi salah satu dalam menentukan kualitas Crude
Palm Oil (CPO). Sehingga perlu diperhatikan beban kerja pekerja agar tidak melebihi
standar Cardiovascular Load (CLV) diatas 30 %.
2. KAJIAN LITERATUR
2.1. Kebutuhan Kalori untuk Aktivitas Fisik
Kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur nilai energi (Almatsier,
2009). Kebutuhan energi seseorang berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi
pengeluaran energi seseorang bila ia mempunya ukuran dan komposisi tubuh dengan
tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang, dan yang memungkinkan
pemeliharaan aktifitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi.
Berikut ini adalah sebagai contoh pengelompokan jenis pekerjaan untuk menentukan
kebutuhan akan kalori pada saat beraktifitas:
1. Pekerjaan Ringan, seperti : menulis, mengetik, pegawai kantor, menjaga toko,
guru, dokter, pengacara, arsitek.
2. Pekerjaan Sedang, seperti : pekerja industri sedang, nelayan, pekerja perkebunan,
petani.
3. Pekerjaan Berat, seperti : buruh tani, buruh angkut, pekerja tambang dan baja,
penebang pohon, penarik becak, kuli, tukang kayu.
2.2. Gizi Kerja
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik
59
tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu (Almatsier, 2004). Zat gizi
esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.
Ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh yaitu:
1. Memberi energi.
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein.
Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan kegiatan atau aktivitas.
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu
diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang
rusak.
3. Mengatur proses tubuh.
Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Protein
mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya
memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal
organisme yang bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang masuk ke dalam
tubuh. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses oksidasi,
fungsi normal syaraf dan otot.
2.3. Penilaian Beban Kerja Fisik
Metode penilaian beban kerja tidak langsung adalah dengan menghitung denyut nadi
selama bekerja (Tarwaka dkk., 2004). Pengukuran denyut jantung selama bekerja
merupakan suatu metode untuk menilai cardiovasculair strain dengan metode 10 denyut,
(Kilbon, 1992) dimana dengan metode ini dapat dihitung denyut nadi kerja sebagai berikut:
(
)
.............................................. (1)
Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat ringannya beban kerja mempunyai
beberapa keuntungan, selain mudah, cepat, efisien dan murah juga tidak diperlukan
peralatan yang mahal serta hasilnya pun cukup reliabel dan tidak menganggu ataupun
menyakiti orang yang diperiksa.
Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis
yaitu:
1. Denyut Nadi Istirahat (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai.
2. Denyut Nadi Kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja.
60
3. Nadi Kerja (NK) adalah selisih antara denyut nadi istirahat dengan denyut nadi
kerja.
Peningkatan denyut nadi mempunyai peranan yang sangat penting didalam
peningkatan cardiat output dari istirahat sampai kerja maksimum. Lebih lanjut untuk
menentukan klasifikasi beban kerja bedasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang
dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban Cardiovaskuler
(Cardiovasculair Load = % CVL) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
................................................................................. (2)
Denyut Nadi Maksimum (DNMax) adalah:
(220 – umur) untuk laki-laki dan (200 – umur) untuk perempuan
Hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian di bandingkan dengan klasifikasi yang
telah ditetapkan sebagai berikut:
1. <30 % maka tidak terjadi kelelahan
2. 30 % - < 60 % maka diperlukan perbaikan
3. 60 % - < 80 % maka kerja dalam waktu singkat
4. 80 % - < 100 % maka diperlukan tindakan segera
5. > 100 % maka tidak diperbolehkan beraktivitas
Selain cara tersebut diatas cardivasculair strain dapat diestimasi menguunakan
denyut nadi pemulihan (heart rate recovery) atau dikenal dengan Metode Brouha.
Keuntungan metode ini adalah sama sekali tidak menganggu atau menghentikan pekerjaan,
karena pengukuran dilakukan setelah subjek berhenti bekerja.
Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolue denyut nadi pada
ketergantungan pekerjaan (the interruption of work), tingkat kebugaran (individual fitness)
dan pemaparan lingkungan panas. Jika pemulihan nadi tidak segera tercapai maka
diperlukan redesain pekerjaan untuk mengurangi tekanan fisik. Redesain tersebut dapat
berupa variabel tunggal maupun variabel keseluruhan dari variabel bebas task (tugas),
organisasi kerja dan lingkungan kerja yang menyebabkan beban kerja tambahan.
3. METODOLOGI
3.1. Lokasi Pengambilan Sampel
Lokasi penelitian dilaksanakan PT. Karya Tanah Subur (KTS) Pabrik Kelapa Sawit
Kabupaten Aceh Barat yang berlokasi desa Padang Sikabu Kecamatan Kaway XVI
Meulaboh Aceh Barat.
61
3.2. Jenis Penelitian
Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif
(Deskriptif Research), yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan
masalah terhadap suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual
berdasarkan data-data. Jadi penelitian ini meliputi proses pengumpulan, penyajian, dan
pengolahan data, serta analisis pemecahan masalah.
3.3. Variabel Input dan Output
Pemilihan variabel input dan output dalam penelitian ini akan merepresentasikan
nilai kalori yang akan mempengaruhi capaian produktifitas kerja sehingga menjadi lebih
baik lagi. Nilai input akan mempengaruhi nilai kalori untuk melihat nilai produktivitas
kerja karyawan dalam proses peningkatan produktivitas.
Produktivitas Kerja Karyawan sangat tergantung terhadap identifikasi input dan
output yang akan didefinisikan dalam penelitian ini. Variabel input yang menjadi
pertimbangan dalam penelitian ini adalah tingkat Asupan makanan, jumlah kalori dan
denyut jantung pekerja, sedangkan Ouput yang diinginkan adalah Beban Kerja.
3.4. Pengumpulan Data
Data-data dalam penelitian dikumpulkan dengan cara:
1. Melakukan pengamatan langsung di lantai produksi.
2. Melakukan wawancara kepada pihak perusahaan yang berkaitan dengan
informasi yang diperlukan.
3. Mengulas buku-buku laporan administrasi serta catatan-catatan pihak perusahaan
yang berhubungan dengan data yang diperlukan.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder,
yaitu:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan perhitungan
secara langsung selama melakukan penelitian yaitu data-data waktu proses.
Data primer ini terdiri dari:
a. Data asupan makanan pekerja.
Data asupan makanan pekerja diperoleh dari hasil pengamatan terhadap
makanan yang di konsumsi oleh masing-masing pekerja setiap harinya.
62
b. Data denyut nadi pekerja.
Pengambilan atau pengukuran denyut nadi pekerja dengan menggunakan
instrument stetoscop yang diletakkan pada pergelangan tangan pekerja untuk
menghitung denyut nadi masing-masing pekerja. Sedangkan stopwatch di
gunakan untuk menghitung waktu setiap berdenyut 10 kali. Pengukuran ini
dilakukan selama jam kerja berlangsung dengan interval 1 jam.
c. Data berat badan pekerja.
Data berat badan pekerja di peroleh dari hasil penimbangan berat badan
masing-masing pekerja.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
- Stopwatch untuk mengukur denyut nadi pekerja saat istirahat dan ketika
bekerja di lapangan yang akan di analisis dan di evaluasi serta mencatat
data yang dibutuhkan dengan menggunakan alat tulis.
- Timbangan berat badan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan
atau karyawan untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan
penelitian. Pengumpulan data sekunder berupa daftar kalori tiap makan sesuai
dengan standar yang di keluarkan oleh Ikatan Gizi Indonesia pada tahun 2004,
pencatatan historis perusahaan, proses produksi, umur, jam kerja pekerja dan jam
istirahat yang diterapkan oleh perusahaan.
3.5. Analisis data
Pengolahan data dan analisis data dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung denyut nadi pekerja
2. Menghitung uji kecukupan data.
3. Menghitung uji keseragaman data.
4. Menghitung beban kerja dengan metode tidak langsung.
5. Menghitung jumlah kalori yang terkandung dalam makanan.
6. Menghitung jumlah energi yang dikeluarkan pekerja.
7. Menghitung waktu istrihat yang diperlukan.
63
4. HASIL DAN DISKUSI
4.1. Data Denyut Nadi Pekerja
Setelah dilakukan perhitungan dengan metode 10 denyut, maka diperoleh hasil yang
tertera pada Tabel 4.1. sampai dengan Tabel 4.3.
Tabel 4.1. Denyut Nadi Pekerja 1
HARI JAM
07.00 08.00 09.00 10.00 10.30 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 70 84 100 108 119 76 80 99 108 112 115 120
Selasa 69 84 104 110 115 74 76 93 117 120 120 123
Rabu 68 87 105 108 117 74 82 100 117 119 122 123
Kamis 68 88 102 115 116 75 83 102 108 115 120 120
Sabtu 67 85 100 103 112 70 81 98 103 108 111 113
Sumber: Pengolahan Data Sekunder
Tabel 4.2. Denyut Nadi Pekerja 2
HARI JAM
07.00 08.00 09.00 10.00 10.30 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 75 76 102 108 112 75 80 99 113 115 117 120
Selasa 72 76 102 107 115 75 76 89 106 110 120 123
Rabu 76 87 105 107 110 77 81 100 106 115 117 121
Kamis 72 77 110 112 115 74 83 102 108 115 120 120
Sabtu 76 79 103 117 112 77 82 88 108 115 111 113
Sumber: Pengolahan Data Sekunder
Tabel 4.3. Denyut Nadi Pekerja 3
HARI JAM
07.00 08.00 09.00 10.00 10.30 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 68 74 88 101 108 71 77 88 111 113 114 122
Selasa 69 75 102 103 115 75 76 92 102 110 115 120
Rabu 72 83 101 110 113 75 81 100 105 115 117 122
Kamis 75 77 112 114 116 76 78 102 108 115 118 120
Sabtu 72 84 102 109 112 83 84 95 103 115 116 120
Sumber: Pengolahan Data Sekunder
4.2. Data Umur dan Berat Badan Pekerja
Data berat badan pekerja diperoleh dari hasil penimbangan badan masing-masing
pekerja pada bagian penyortiran buah. Data umur dan berat badan seperti tercantum pada
tabel berikut.
Tabel 4.4. Umur dan Berat Badan Pekerja
Pekerja Umur
(Tahun)
Berat Badan
(Kg)
Pekerja 1 27 65
Pekerja 2 37 75
Pekerja 3 53 51
Sumber: Data Primer
4.3. Data Asupan Makanan Pekerja
64
Data menu makanan masing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.5. sampai
dengan Tabel 4.7.
Tabel 4.5. Asupan Makanan Pekerja 1
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Senin
02/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Udang sambal Ikan tongkol Talur asin rebus
Ikan teri Telur dadar Gulai cumi
Kopi (cangkir) Energen Teh (cangkir)
Selasa
03/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Sambal goreng hati ayam Telur dadar Gulai bayam rebus
Kopi (cangkir)
Gulai bayam rebus Ikan lele goreng
Pepaya Pisang
Kuku bima (saset) Kuku bima (saset)
Rabu
04/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Sayur asam Mie istans rebus Cah kacang panjang
Ikan teri Telur dadar Ikan lele sambal
Kopi (cangkir) Kuku bima (saset) Bakwan
Kamis
05/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Cah kacang panjang Ikan tongkol Ikan tongkol
Ikan lele sambal Kopi (cangkir) Kopi (cangkir)
Kopi abc (saset) Kacang rebus
Bakwan
Sabtu
07/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Telur sambal Cah kacang panjang Gulai pakis
Gulai labu siam Ikan lele sambal Telur mata sapi
Kopi (cangkir) Kuku bima (saset) Kopi abc (saset)
Bakwan Tape kentang
Sumber: Data Primer
Tabel 4.6. Asupan Makanan Pekerja 2
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Senin
02/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Mie Instan Talur Asin Rebus Ikan tongkol
Telur dadar Gulai Cumi Kopi (Cangkir)
Kopi (Cangkir) Kopi ABC (saset)
Kacang rebus Pisang goreng
Selasa
03/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Tempe Goreng Telur dadar Gulai Pakis
Gulai Pakis Gulai bayam rebus Telur mata sapi
Kopi (Cangkir) Pepaya Energen
Kopi ABC (saset) Tape kentang
Rabu
04/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Sayur asam Mie Instans rebus Ikan Gabus
ikan teri Telur dadar Energen
Kopi (Cangkir) Kopi ABC (saset)
Kamis
05/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Telur dadar Gulai Pakis Telur Dadar
Galai labu Telur mata sapi Tumis kangkung
Kopi (Cangkir) Kopi ABC (saset)
Kopi Tape kentang
Sabtu
07/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Ikan tongkol Gulai bayam rebus Cah kacang panjang
Kopi (Cangkir)
Ikan lele goreng Ikan lele sambal
Pisang Kopi ABC (saset)
Kopi ABC (saset) Bakwan
65
Sumber: Data Primer Tahun 2015
Tabel 4.7. Asupan Makanan Pekerja 3
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Senin
02/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Gulai bayam
rebus
Talur Asin
Rebus Gulai ayam
Ikan lele
goreng Gulai Cumi Kopi (Cangkir)
Pisang Te'h (Cangkir)
Pisang goreng Kuku Bima
(Saset) Pisang goreng
Selasa
03/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Gulai Pakis Telur dadar Gulai ayam
Telur dadar Gulai bayam
rebus Kopi (Cangkir)
Kopi (Cangkir)
Pepaya
Pisang goreng Kopi ginseng
(saset)
Rabu
04/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Samal goreng
ati ayam Mie Istans rebus Rendang daging
Kopi (Cangkir)
Telur dadar Kopi
Kopi ABC
(saset) Bakwan
Kamis
05/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Cah kacang
panjang Gulai Pakis Tempe sambal
Telur asin
rebus Telur mata sapi Bening bayam
Kopi (Cangkir) Energen
Kopi Tape kentang
Sabtu
07/8/2015
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Tumis kacang
panjang Telur dadar Bening bayam
Telur Dadar Gulai bayam
rebus Telur Dadar
Kopi (Cangkir)
Pepaya Mie Bakso
Kuku Bima
(Saset)
Jouce apel
(gelas)
Sumber: Data Primer
4.4. Penilaian Beban Kerja
Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 1
66
Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 2
Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 3
Berdasarkan nilai % CVL yang peroleh maka dapat dibandingkan dengan
klasifikasi yang ada maka didapat rekapitulasi % CVL dan tindakan yang diperlukan untuk
setiap pekerja.
Tabel 4.8. Rekapitulasi %CVL dan Kriteria Tindakan Setiap Pekerja
Pekerja Umur DNI DNK DNMaks %CLV Katagori
1 27 71,26 105,47 173 33,62 Diperlukan Perbaikan
2 37 74,83 104,08 163 33,18 Diperlukan Perbaikan
3 53 73,66 103,07 147 40,09 Diperlukan Perbaikan
Sumber: Hasil Pengolahan Data
4.5. Perhitungan Jumlah Kalori Makanan
Berdasarkan Perhitungan jumlah energi yang masuk sehari-hari pada pekerja 1, 2 dan
3, maka didapat rekapitulasi jumlah kalori seperti yang terdapat pada tabel berikut.
Tabel 4.9. Rekapitulasi Jumlah Kalori yang Masuk dari Makanan Pekerja
Hari Tanggal Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3
Senin, 02 Agustus 2015 2236,4 2237 2030,4
Selas, 03 Agustus 2015 1801 2592 2064
Rabu, 04 Agustus 2015 2069 2116 2188
Kamis, 05 Agustus 2015 2185 2377 2460
Sabtu, 07 Agustus 2015 2549 2104 2481
Rata-rata 2168,08 2285,2 2244,68
Sumber: Hasil Pengolahan Data
4.6. Konsumsi Kalori Yang Dikeluarkan Pekerja
67
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah kalori yang keluar tiap jam pada pekerja 1, 2
dan 3 dalam rentang waktu 1 jam dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.10 Rekapitulasi Jumlah Kalori yang DiKeluarkan Tiap Hari Pada Pekerja
Hari Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3
Senin 2954,66 2943,97 2748,90
Selasa 3056,76 2878,01 2803,63
Rabu 3122,09 2971,50 2964,80
Kamis 3057,66 3031,53 3036,73
Sabtu 2776,51 2882,53 2946,17
Rata-rata 2993,53 2941,51 2900,05
4.7. Waktu Istirahat Yang Dibutuhkan Pekerja
Metode untuk menentukan waktu istirahat yang dibutuhkan sebagai kompensasi dari
pekerjaan fisik dapat dihitung dengan persamaan berikut:
( )
Berdasarkan persamaan tersebut maka di dapat lama waktu istirahat untuk pekerja 1, 2 dan
3 seperti yang tertera pada tabel berikut.
Tabel 4.11. Rekapitulasi Waktu Istirahat yang dibutuhkan Pekerja
Hari
Total Waktu Istrirahat
(Menit)
Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3
Senin s/d Sabtu 35,72 29 27,94
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan adalah: Jumlah
kandungan kalori rata-rata pada asupan makanan pekerja adalah pada pekerja 1: 2168,08
kkal, pada pekerja 2: 2285,2 kkal dan pada pekerja 3: 2244,68 kkal. Beban kerja (CVL)
dapat dilihat bahwa pekerja 1 (33,62%), Pekerja 2 ( 33.18 %) dan Pekerja 3 (40,09 %).
Dimana semua pekerja dikategorikan diperlukan perbaikan. Waktu yang diperlukan pada
masing-masing pekerja adalah pekerja 1: 35,72 menit, pekerja 2: 29 menit dan pekerja 3:
27,94 menit.
Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai maka didapat beberapa kelemahan yang
tentunya dapat dilanjutkan penelitian berikutnya pada unit atau stasiun kerja yang lain,
sehingga dapat menggambarkan hasil dari perusahaan yang sebenarnya.
68
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier dan Sunita. 2004. Penuntun Diet,. PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Almatsier,S., 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi , Jakarta , Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
Anggara dan Radhy 2006. Pegukuran Produktivitas Berdasaran Beban Kerja. Universitas
Guna Darma.
Grandjean. E., 1993 , Fitting the Task to the Man , Taylor & Francis Inc . London
Ginting Surita, 2011. Pengaruh Beban Kerja Dan Asupan Kalori Terhadap Status Gizi
Pekerja Peternakan Ayam Broiler, USU. Medan
Herrianto , R., 2010 , Kesehatan Kerja , Jakarta. Buku Kedokteran EGC
Kilbon , A., 1992, Measurument and Assessment of Dynamic Work dalam Wilson J.R. &
Corlet, E.N. eds Evaluation of Human Work: A Pratical Taylor & Francis Great
Britain
Nurmianto, E. 1996, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya , Surabaya , PT Guna
Widya
Sedarmayanti., Hidayat ,S.,2002 , Medetodologi Penelitian , CV.Mandar Maju Bandung
Sudiarti, T., Utari , D.M ., 2010 , Gizi dan Kesehatan Masyarakat , Edisi Revisi , Jakarta,
Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada
Suma’mur, PK ,2009 . Higienie Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes), Sagung
Seto Jakarta
Suma’mur. 1982 . Higenie Perusahaan dan Kesehatan Kerja . PT . Gunung Agung
Jakarta
Tarwaka, 2004 , Ergonomi untuk Keselamatan Kesehatan Kerja dan Produktivitas,
Penerbit UNIBA Press , Universitas Islam Surakarta
Theresia L, Sudri N.M.2006. Penentuan Lamanya Waktu Istirahat Berdasarkan Beban
Kerja. ITI
Wignjosoebroto dan Sritomo 2000 . Ergonomi , Studi Gerak dan Waktu .Guna Widya
Yulanda Helga S.,2011 Pengaturan Jumlah Kalori Yang Dikonsumsi Untuk Menentukan
Jadwal Kerja Karyawan, USU. Medan
Ikatan Gizi Indonesia 2004