+ All Categories
Home > Documents > ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

Date post: 16-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 6 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
12
ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA STASIUN PENYORTIRAN BUAH KELAPA SAWIT Zulbaidi 1) , Chairiyaton 2) 1) Dosen Jurusan Fakultas Ekonomi UTU [email protected] 2) Dosen Fakultas Ekonomi UTU chairiyaton @utu.ac.id ABSTRACT Food is the main source of energy for the human body to perform its activities. Food eaten is transformed into calories. Caloric intake for labor is aimed to maintain and improve the health and seeking optimum working power, for it needs to be in accordance with the workload. The purpose of this research is to determine workload based on the classification workload (% CVL) on workers and determine the number of calories in food intake worker. Results of this study are expected to determine the workload so as to measure employee productivity can next evaluation to improve the productivity of the company's work Keywords: Calorie, workload, productivity, CVL. 1. PENDAHULUAN Makanan merupakan sumber energi utama bagi tubuh manausi untuk melakukan aktivitasnya. Makanan yang dimakan tersebut berubah menjadi kalori. Asupan kalori bagi tenaga kerja ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mengupayakan daya kerja yang optimal, untuk itu kebutuhan harus sesuai dengan beban kerjanya. Kesehatan dan daya kerja sangat erat hubungannya dengan tingkat gizi pekerja. Bila kekurangan gizi pada makanan yang dikomsumsi tenaga kerja sehari-hari akan membawa akibat buruk terhadap tubuh, seperti kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, badan menjadi kurus, muka pucat, kurang bersemangat, kurang motivasi, beraksi lamban dan apatis, karena itu mendapatkan asupan gizi cukup yang sesuai dengan jenis dan beban kerja yang dilakukan, (Sudiarti, 2010). Pekerja yang bekerja dengan beban kerja berat tentunya membutuhkan asupan makanan dan waktu istirahat yang berbeda dengan pekerja yang bekerja dengan beban kerja ringan. Menurut penelitian sebelumnya di mana Ada hubungan signifikan antara beban kerja dengan status gizi pekerja, (Surita Ginting, 2011).
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

57

ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA STASIUN

PENYORTIRAN BUAH KELAPA SAWIT

Zulbaidi

1), Chairiyaton

2)

1) Dosen Jurusan Fakultas Ekonomi UTU

[email protected] 2)

Dosen Fakultas Ekonomi UTU

chairiyaton @utu.ac.id

ABSTRACT

Food is the main source of energy for the human body to perform its activities. Food eaten

is transformed into calories. Caloric intake for labor is aimed to maintain and improve the

health and seeking optimum working power, for it needs to be in accordance with the

workload. The purpose of this research is to determine workload based on the classification

workload (% CVL) on workers and determine the number of calories in food intake

worker. Results of this study are expected to determine the workload so as to measure

employee productivity can next evaluation to improve the productivity of the company's

work

Keywords: Calorie, workload, productivity, CVL.

1. PENDAHULUAN

Makanan merupakan sumber energi utama bagi tubuh manausi untuk melakukan

aktivitasnya. Makanan yang dimakan tersebut berubah menjadi kalori. Asupan kalori bagi

tenaga kerja ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta

mengupayakan daya kerja yang optimal, untuk itu kebutuhan harus sesuai dengan beban

kerjanya.

Kesehatan dan daya kerja sangat erat hubungannya dengan tingkat gizi pekerja. Bila

kekurangan gizi pada makanan yang dikomsumsi tenaga kerja sehari-hari akan

membawa akibat buruk terhadap tubuh, seperti kemampuan fisik kurang, berat badan

menurun, badan menjadi kurus, muka pucat, kurang bersemangat, kurang motivasi, beraksi

lamban dan apatis, karena itu mendapatkan asupan gizi cukup yang sesuai dengan jenis

dan beban kerja yang dilakukan, (Sudiarti, 2010).

Pekerja yang bekerja dengan beban kerja berat tentunya membutuhkan asupan

makanan dan waktu istirahat yang berbeda dengan pekerja yang bekerja dengan beban

kerja ringan. Menurut penelitian sebelumnya di mana Ada hubungan signifikan antara

beban kerja dengan status gizi pekerja, (Surita Ginting, 2011).

Page 2: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

58

Apabila asupan makanan tidak sesuai dengan beban kerja yang diberikan akan

menyebabkan pekerja berada dalam kondisi yang tidak optimal. Hal ini dapat dilihat pada

penelitian sebelumnya di mana Cardiovascular Load pekerja rata-rata 33,24 % yang

termasuk dalam katagori 30 % - 60 % dengan beban kerja diperlukan perbaikan (Yulanda,

2011).

Hal ini juga perlu di perhatikan pada PT. Karya Tanah Subur merupakan perusahaan

industri yang bergerak dalam bidang pengolahan Fresh Fruit Bunch (FFB) atau tandan buah

segar menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Dimana dalam memproduksi

ini semua banyak memerlukan tenaga manusia salah satunya pada bagian sortasi buah yaitu

sangat mengutamakan tenaga pekerja dalam menyortir buah, dengan demikian peranan

pekerja pada bagian sortasi buah ini menjadi salah satu dalam menentukan kualitas Crude

Palm Oil (CPO). Sehingga perlu diperhatikan beban kerja pekerja agar tidak melebihi

standar Cardiovascular Load (CLV) diatas 30 %.

2. KAJIAN LITERATUR

2.1. Kebutuhan Kalori untuk Aktivitas Fisik

Kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur nilai energi (Almatsier,

2009). Kebutuhan energi seseorang berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi

pengeluaran energi seseorang bila ia mempunya ukuran dan komposisi tubuh dengan

tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang, dan yang memungkinkan

pemeliharaan aktifitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi.

Berikut ini adalah sebagai contoh pengelompokan jenis pekerjaan untuk menentukan

kebutuhan akan kalori pada saat beraktifitas:

1. Pekerjaan Ringan, seperti : menulis, mengetik, pegawai kantor, menjaga toko,

guru, dokter, pengacara, arsitek.

2. Pekerjaan Sedang, seperti : pekerja industri sedang, nelayan, pekerja perkebunan,

petani.

3. Pekerjaan Berat, seperti : buruh tani, buruh angkut, pekerja tambang dan baja,

penebang pohon, penarik becak, kuli, tukang kayu.

2.2. Gizi Kerja

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang

dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik

Page 3: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

59

tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu (Almatsier, 2004). Zat gizi

esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.

Ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh yaitu:

1. Memberi energi.

Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein.

Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh untuk

melakukan kegiatan atau aktivitas.

2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.

Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu

diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang

rusak.

3. Mengatur proses tubuh.

Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Protein

mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya

memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal

organisme yang bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang masuk ke dalam

tubuh. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses oksidasi,

fungsi normal syaraf dan otot.

2.3. Penilaian Beban Kerja Fisik

Metode penilaian beban kerja tidak langsung adalah dengan menghitung denyut nadi

selama bekerja (Tarwaka dkk., 2004). Pengukuran denyut jantung selama bekerja

merupakan suatu metode untuk menilai cardiovasculair strain dengan metode 10 denyut,

(Kilbon, 1992) dimana dengan metode ini dapat dihitung denyut nadi kerja sebagai berikut:

(

)

.............................................. (1)

Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat ringannya beban kerja mempunyai

beberapa keuntungan, selain mudah, cepat, efisien dan murah juga tidak diperlukan

peralatan yang mahal serta hasilnya pun cukup reliabel dan tidak menganggu ataupun

menyakiti orang yang diperiksa.

Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis

yaitu:

1. Denyut Nadi Istirahat (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai.

2. Denyut Nadi Kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja.

Page 4: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

60

3. Nadi Kerja (NK) adalah selisih antara denyut nadi istirahat dengan denyut nadi

kerja.

Peningkatan denyut nadi mempunyai peranan yang sangat penting didalam

peningkatan cardiat output dari istirahat sampai kerja maksimum. Lebih lanjut untuk

menentukan klasifikasi beban kerja bedasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang

dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban Cardiovaskuler

(Cardiovasculair Load = % CVL) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

................................................................................. (2)

Denyut Nadi Maksimum (DNMax) adalah:

(220 – umur) untuk laki-laki dan (200 – umur) untuk perempuan

Hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian di bandingkan dengan klasifikasi yang

telah ditetapkan sebagai berikut:

1. <30 % maka tidak terjadi kelelahan

2. 30 % - < 60 % maka diperlukan perbaikan

3. 60 % - < 80 % maka kerja dalam waktu singkat

4. 80 % - < 100 % maka diperlukan tindakan segera

5. > 100 % maka tidak diperbolehkan beraktivitas

Selain cara tersebut diatas cardivasculair strain dapat diestimasi menguunakan

denyut nadi pemulihan (heart rate recovery) atau dikenal dengan Metode Brouha.

Keuntungan metode ini adalah sama sekali tidak menganggu atau menghentikan pekerjaan,

karena pengukuran dilakukan setelah subjek berhenti bekerja.

Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolue denyut nadi pada

ketergantungan pekerjaan (the interruption of work), tingkat kebugaran (individual fitness)

dan pemaparan lingkungan panas. Jika pemulihan nadi tidak segera tercapai maka

diperlukan redesain pekerjaan untuk mengurangi tekanan fisik. Redesain tersebut dapat

berupa variabel tunggal maupun variabel keseluruhan dari variabel bebas task (tugas),

organisasi kerja dan lingkungan kerja yang menyebabkan beban kerja tambahan.

3. METODOLOGI

3.1. Lokasi Pengambilan Sampel

Lokasi penelitian dilaksanakan PT. Karya Tanah Subur (KTS) Pabrik Kelapa Sawit

Kabupaten Aceh Barat yang berlokasi desa Padang Sikabu Kecamatan Kaway XVI

Meulaboh Aceh Barat.

Page 5: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

61

3.2. Jenis Penelitian

Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif

(Deskriptif Research), yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan

masalah terhadap suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual

berdasarkan data-data. Jadi penelitian ini meliputi proses pengumpulan, penyajian, dan

pengolahan data, serta analisis pemecahan masalah.

3.3. Variabel Input dan Output

Pemilihan variabel input dan output dalam penelitian ini akan merepresentasikan

nilai kalori yang akan mempengaruhi capaian produktifitas kerja sehingga menjadi lebih

baik lagi. Nilai input akan mempengaruhi nilai kalori untuk melihat nilai produktivitas

kerja karyawan dalam proses peningkatan produktivitas.

Produktivitas Kerja Karyawan sangat tergantung terhadap identifikasi input dan

output yang akan didefinisikan dalam penelitian ini. Variabel input yang menjadi

pertimbangan dalam penelitian ini adalah tingkat Asupan makanan, jumlah kalori dan

denyut jantung pekerja, sedangkan Ouput yang diinginkan adalah Beban Kerja.

3.4. Pengumpulan Data

Data-data dalam penelitian dikumpulkan dengan cara:

1. Melakukan pengamatan langsung di lantai produksi.

2. Melakukan wawancara kepada pihak perusahaan yang berkaitan dengan

informasi yang diperlukan.

3. Mengulas buku-buku laporan administrasi serta catatan-catatan pihak perusahaan

yang berhubungan dengan data yang diperlukan.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder,

yaitu:

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan perhitungan

secara langsung selama melakukan penelitian yaitu data-data waktu proses.

Data primer ini terdiri dari:

a. Data asupan makanan pekerja.

Data asupan makanan pekerja diperoleh dari hasil pengamatan terhadap

makanan yang di konsumsi oleh masing-masing pekerja setiap harinya.

Page 6: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

62

b. Data denyut nadi pekerja.

Pengambilan atau pengukuran denyut nadi pekerja dengan menggunakan

instrument stetoscop yang diletakkan pada pergelangan tangan pekerja untuk

menghitung denyut nadi masing-masing pekerja. Sedangkan stopwatch di

gunakan untuk menghitung waktu setiap berdenyut 10 kali. Pengukuran ini

dilakukan selama jam kerja berlangsung dengan interval 1 jam.

c. Data berat badan pekerja.

Data berat badan pekerja di peroleh dari hasil penimbangan berat badan

masing-masing pekerja.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

- Stopwatch untuk mengukur denyut nadi pekerja saat istirahat dan ketika

bekerja di lapangan yang akan di analisis dan di evaluasi serta mencatat

data yang dibutuhkan dengan menggunakan alat tulis.

- Timbangan berat badan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan

atau karyawan untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan

penelitian. Pengumpulan data sekunder berupa daftar kalori tiap makan sesuai

dengan standar yang di keluarkan oleh Ikatan Gizi Indonesia pada tahun 2004,

pencatatan historis perusahaan, proses produksi, umur, jam kerja pekerja dan jam

istirahat yang diterapkan oleh perusahaan.

3.5. Analisis data

Pengolahan data dan analisis data dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung denyut nadi pekerja

2. Menghitung uji kecukupan data.

3. Menghitung uji keseragaman data.

4. Menghitung beban kerja dengan metode tidak langsung.

5. Menghitung jumlah kalori yang terkandung dalam makanan.

6. Menghitung jumlah energi yang dikeluarkan pekerja.

7. Menghitung waktu istrihat yang diperlukan.

Page 7: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

63

4. HASIL DAN DISKUSI

4.1. Data Denyut Nadi Pekerja

Setelah dilakukan perhitungan dengan metode 10 denyut, maka diperoleh hasil yang

tertera pada Tabel 4.1. sampai dengan Tabel 4.3.

Tabel 4.1. Denyut Nadi Pekerja 1

HARI JAM

07.00 08.00 09.00 10.00 10.30 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00

Senin 70 84 100 108 119 76 80 99 108 112 115 120

Selasa 69 84 104 110 115 74 76 93 117 120 120 123

Rabu 68 87 105 108 117 74 82 100 117 119 122 123

Kamis 68 88 102 115 116 75 83 102 108 115 120 120

Sabtu 67 85 100 103 112 70 81 98 103 108 111 113

Sumber: Pengolahan Data Sekunder

Tabel 4.2. Denyut Nadi Pekerja 2

HARI JAM

07.00 08.00 09.00 10.00 10.30 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00

Senin 75 76 102 108 112 75 80 99 113 115 117 120

Selasa 72 76 102 107 115 75 76 89 106 110 120 123

Rabu 76 87 105 107 110 77 81 100 106 115 117 121

Kamis 72 77 110 112 115 74 83 102 108 115 120 120

Sabtu 76 79 103 117 112 77 82 88 108 115 111 113

Sumber: Pengolahan Data Sekunder

Tabel 4.3. Denyut Nadi Pekerja 3

HARI JAM

07.00 08.00 09.00 10.00 10.30 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00

Senin 68 74 88 101 108 71 77 88 111 113 114 122

Selasa 69 75 102 103 115 75 76 92 102 110 115 120

Rabu 72 83 101 110 113 75 81 100 105 115 117 122

Kamis 75 77 112 114 116 76 78 102 108 115 118 120

Sabtu 72 84 102 109 112 83 84 95 103 115 116 120

Sumber: Pengolahan Data Sekunder

4.2. Data Umur dan Berat Badan Pekerja

Data berat badan pekerja diperoleh dari hasil penimbangan badan masing-masing

pekerja pada bagian penyortiran buah. Data umur dan berat badan seperti tercantum pada

tabel berikut.

Tabel 4.4. Umur dan Berat Badan Pekerja

Pekerja Umur

(Tahun)

Berat Badan

(Kg)

Pekerja 1 27 65

Pekerja 2 37 75

Pekerja 3 53 51

Sumber: Data Primer

4.3. Data Asupan Makanan Pekerja

Page 8: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

64

Data menu makanan masing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.5. sampai

dengan Tabel 4.7.

Tabel 4.5. Asupan Makanan Pekerja 1

Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam

Senin

02/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Udang sambal Ikan tongkol Talur asin rebus

Ikan teri Telur dadar Gulai cumi

Kopi (cangkir) Energen Teh (cangkir)

Selasa

03/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Sambal goreng hati ayam Telur dadar Gulai bayam rebus

Kopi (cangkir)

Gulai bayam rebus Ikan lele goreng

Pepaya Pisang

Kuku bima (saset) Kuku bima (saset)

Rabu

04/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Sayur asam Mie istans rebus Cah kacang panjang

Ikan teri Telur dadar Ikan lele sambal

Kopi (cangkir) Kuku bima (saset) Bakwan

Kamis

05/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Cah kacang panjang Ikan tongkol Ikan tongkol

Ikan lele sambal Kopi (cangkir) Kopi (cangkir)

Kopi abc (saset) Kacang rebus

Bakwan

Sabtu

07/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Telur sambal Cah kacang panjang Gulai pakis

Gulai labu siam Ikan lele sambal Telur mata sapi

Kopi (cangkir) Kuku bima (saset) Kopi abc (saset)

Bakwan Tape kentang

Sumber: Data Primer

Tabel 4.6. Asupan Makanan Pekerja 2

Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam

Senin

02/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Mie Instan Talur Asin Rebus Ikan tongkol

Telur dadar Gulai Cumi Kopi (Cangkir)

Kopi (Cangkir) Kopi ABC (saset)

Kacang rebus Pisang goreng

Selasa

03/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Tempe Goreng Telur dadar Gulai Pakis

Gulai Pakis Gulai bayam rebus Telur mata sapi

Kopi (Cangkir) Pepaya Energen

Kopi ABC (saset) Tape kentang

Rabu

04/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Sayur asam Mie Instans rebus Ikan Gabus

ikan teri Telur dadar Energen

Kopi (Cangkir) Kopi ABC (saset)

Kamis

05/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Telur dadar Gulai Pakis Telur Dadar

Galai labu Telur mata sapi Tumis kangkung

Kopi (Cangkir) Kopi ABC (saset)

Kopi Tape kentang

Sabtu

07/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Ikan tongkol Gulai bayam rebus Cah kacang panjang

Kopi (Cangkir)

Ikan lele goreng Ikan lele sambal

Pisang Kopi ABC (saset)

Kopi ABC (saset) Bakwan

Page 9: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

65

Sumber: Data Primer Tahun 2015

Tabel 4.7. Asupan Makanan Pekerja 3

Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam

Senin

02/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Gulai bayam

rebus

Talur Asin

Rebus Gulai ayam

Ikan lele

goreng Gulai Cumi Kopi (Cangkir)

Pisang Te'h (Cangkir)

Pisang goreng Kuku Bima

(Saset) Pisang goreng

Selasa

03/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Gulai Pakis Telur dadar Gulai ayam

Telur dadar Gulai bayam

rebus Kopi (Cangkir)

Kopi (Cangkir)

Pepaya

Pisang goreng Kopi ginseng

(saset)

Rabu

04/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Samal goreng

ati ayam Mie Istans rebus Rendang daging

Kopi (Cangkir)

Telur dadar Kopi

Kopi ABC

(saset) Bakwan

Kamis

05/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Cah kacang

panjang Gulai Pakis Tempe sambal

Telur asin

rebus Telur mata sapi Bening bayam

Kopi (Cangkir) Energen

Kopi Tape kentang

Sabtu

07/8/2015

Nasi putih Nasi putih Nasi putih

Tumis kacang

panjang Telur dadar Bening bayam

Telur Dadar Gulai bayam

rebus Telur Dadar

Kopi (Cangkir)

Pepaya Mie Bakso

Kuku Bima

(Saset)

Jouce apel

(gelas)

Sumber: Data Primer

4.4. Penilaian Beban Kerja

Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 1

Page 10: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

66

Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 2

Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 3

Berdasarkan nilai % CVL yang peroleh maka dapat dibandingkan dengan

klasifikasi yang ada maka didapat rekapitulasi % CVL dan tindakan yang diperlukan untuk

setiap pekerja.

Tabel 4.8. Rekapitulasi %CVL dan Kriteria Tindakan Setiap Pekerja

Pekerja Umur DNI DNK DNMaks %CLV Katagori

1 27 71,26 105,47 173 33,62 Diperlukan Perbaikan

2 37 74,83 104,08 163 33,18 Diperlukan Perbaikan

3 53 73,66 103,07 147 40,09 Diperlukan Perbaikan

Sumber: Hasil Pengolahan Data

4.5. Perhitungan Jumlah Kalori Makanan

Berdasarkan Perhitungan jumlah energi yang masuk sehari-hari pada pekerja 1, 2 dan

3, maka didapat rekapitulasi jumlah kalori seperti yang terdapat pada tabel berikut.

Tabel 4.9. Rekapitulasi Jumlah Kalori yang Masuk dari Makanan Pekerja

Hari Tanggal Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3

Senin, 02 Agustus 2015 2236,4 2237 2030,4

Selas, 03 Agustus 2015 1801 2592 2064

Rabu, 04 Agustus 2015 2069 2116 2188

Kamis, 05 Agustus 2015 2185 2377 2460

Sabtu, 07 Agustus 2015 2549 2104 2481

Rata-rata 2168,08 2285,2 2244,68

Sumber: Hasil Pengolahan Data

4.6. Konsumsi Kalori Yang Dikeluarkan Pekerja

Page 11: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

67

Berdasarkan hasil perhitungan jumlah kalori yang keluar tiap jam pada pekerja 1, 2

dan 3 dalam rentang waktu 1 jam dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.10 Rekapitulasi Jumlah Kalori yang DiKeluarkan Tiap Hari Pada Pekerja

Hari Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3

Senin 2954,66 2943,97 2748,90

Selasa 3056,76 2878,01 2803,63

Rabu 3122,09 2971,50 2964,80

Kamis 3057,66 3031,53 3036,73

Sabtu 2776,51 2882,53 2946,17

Rata-rata 2993,53 2941,51 2900,05

4.7. Waktu Istirahat Yang Dibutuhkan Pekerja

Metode untuk menentukan waktu istirahat yang dibutuhkan sebagai kompensasi dari

pekerjaan fisik dapat dihitung dengan persamaan berikut:

( )

Berdasarkan persamaan tersebut maka di dapat lama waktu istirahat untuk pekerja 1, 2 dan

3 seperti yang tertera pada tabel berikut.

Tabel 4.11. Rekapitulasi Waktu Istirahat yang dibutuhkan Pekerja

Hari

Total Waktu Istrirahat

(Menit)

Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3

Senin s/d Sabtu 35,72 29 27,94

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan adalah: Jumlah

kandungan kalori rata-rata pada asupan makanan pekerja adalah pada pekerja 1: 2168,08

kkal, pada pekerja 2: 2285,2 kkal dan pada pekerja 3: 2244,68 kkal. Beban kerja (CVL)

dapat dilihat bahwa pekerja 1 (33,62%), Pekerja 2 ( 33.18 %) dan Pekerja 3 (40,09 %).

Dimana semua pekerja dikategorikan diperlukan perbaikan. Waktu yang diperlukan pada

masing-masing pekerja adalah pekerja 1: 35,72 menit, pekerja 2: 29 menit dan pekerja 3:

27,94 menit.

Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai maka didapat beberapa kelemahan yang

tentunya dapat dilanjutkan penelitian berikutnya pada unit atau stasiun kerja yang lain,

sehingga dapat menggambarkan hasil dari perusahaan yang sebenarnya.

Page 12: ANALISIS PENGARUH ASUPAN MAKANAN LOKAL TERHADAP ...

68

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier dan Sunita. 2004. Penuntun Diet,. PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Almatsier,S., 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi , Jakarta , Penerbit : PT Gramedia Pustaka

Utama

Anggara dan Radhy 2006. Pegukuran Produktivitas Berdasaran Beban Kerja. Universitas

Guna Darma.

Grandjean. E., 1993 , Fitting the Task to the Man , Taylor & Francis Inc . London

Ginting Surita, 2011. Pengaruh Beban Kerja Dan Asupan Kalori Terhadap Status Gizi

Pekerja Peternakan Ayam Broiler, USU. Medan

Herrianto , R., 2010 , Kesehatan Kerja , Jakarta. Buku Kedokteran EGC

Kilbon , A., 1992, Measurument and Assessment of Dynamic Work dalam Wilson J.R. &

Corlet, E.N. eds Evaluation of Human Work: A Pratical Taylor & Francis Great

Britain

Nurmianto, E. 1996, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya , Surabaya , PT Guna

Widya

Sedarmayanti., Hidayat ,S.,2002 , Medetodologi Penelitian , CV.Mandar Maju Bandung

Sudiarti, T., Utari , D.M ., 2010 , Gizi dan Kesehatan Masyarakat , Edisi Revisi , Jakarta,

Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada

Suma’mur, PK ,2009 . Higienie Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes), Sagung

Seto Jakarta

Suma’mur. 1982 . Higenie Perusahaan dan Kesehatan Kerja . PT . Gunung Agung

Jakarta

Tarwaka, 2004 , Ergonomi untuk Keselamatan Kesehatan Kerja dan Produktivitas,

Penerbit UNIBA Press , Universitas Islam Surakarta

Theresia L, Sudri N.M.2006. Penentuan Lamanya Waktu Istirahat Berdasarkan Beban

Kerja. ITI

Wignjosoebroto dan Sritomo 2000 . Ergonomi , Studi Gerak dan Waktu .Guna Widya

Yulanda Helga S.,2011 Pengaturan Jumlah Kalori Yang Dikonsumsi Untuk Menentukan

Jadwal Kerja Karyawan, USU. Medan

Ikatan Gizi Indonesia 2004


Recommended