+ All Categories
Home > Documents > ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB...

ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Date post: 28-Dec-2019
Category:
Upload: others
View: 4 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
55
ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN ANALISIS INPUT OUTPUT (Skripsi) Oleh SURYANTO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019
Transcript
Page 1: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAM

PEREKONOMIAN PROVINSI LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN

ANALISIS INPUT OUTPUT

(Skripsi)

Oleh

SURYANTO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

ABSTRACT

Analysis of the role of the manufacturing industry in the economy ofLampung Province with an input output analysis approach

by

Suryanto

This study aims to analyze the role of manufacturing industry sector to Lampungeconomy. Then analyze the linkage of manufacturing industry sector with othereconomic sectors in Lampung Province. In addition, this research also analyzesthe dispersion coefficient and the sensitivity of the spread of processing industrysector in Lampung Province. The tool used to process the data is using MicrosoftExcel 2007 tools. Based on the analysis of future relevance of Chemical,Pharmaceutical and Traditional Medicines Sub-sector has the highest value that is2,3422. While based on the analysis of the backwardness of TransportationEquipment Sub-sector has the highest value that is 2.2622

Keywords: Coefficient Input (Technology), Input Output.

Page 3: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

ABSTRAK

Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan Dalam Perekonomian ProvinsiLampung Dengan Pendekatan Analisis Input Output

Oleh

Suryanto

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan sektor industri pengolahanterhadap perekonomian Lampung. Kemudian menganalisis keterkaitan sektorindustri pengolahan dengan sektor-sektor perekonomian lainnya di ProvinsiLampung. Selain itu penelitian ini juga menganalisis koefisien penyebaran dankepekaan penyebaran sektor industri pengolahan di Provinsi Lampung. Alat yangdigunakan untuk mengolah data adalah menggunakan perangkat Microsoft Excel2007. Berdasarkan analisis keterkaitan kedepan Subsektor Industri Kimia,Farmasi dan Obat Tradisional memiliki nilai tertinggi yaitu 2,3422. Sedangkanberdasarkan analisisis keterkaitan kebelakang Subsektor Alat Angkutan memilikinilai tertinggi yaitu 2,2622

Kata Kunci : Input Output, Koefisien Input (Teknologi).

Page 4: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAM

PEREKONOMIAN PROVINSI LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN

ANALISIS INPUT OUTPUT

Oleh

Suryanto

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI

pada

Jurusan Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan
Page 6: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan
Page 7: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan
Page 8: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung, pada tanggal 14 Juli 1994, sebagai anak ke lima

dari enam bersaudara, dari Bapak Samidi dan Ibu Khazanah. Pendidikan Sekolah

Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 3 Lampung Timur, Sekolah Menengah

Pertama (SMP) di SMP IT Baitul Muslim Lampung Timur, dan Sekolah

Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Way Jepara Lampung Timur. Setelah

lulus SMA penulis melanjutkan pendidikan di UNILA sebagai mahasiswa

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung. Penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Direktorat Jendral

Anggaran, Otoritas Jasa keuangan dan Kementrian Keuangan dan Penulis juga

telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2016 selama 60 hari di

Desa Tri Karya Mulya, Mesuji.

Page 9: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

MOTTO

“Kesuksesan itu bukan ditunggu, tetapi diwujudkan lewat usaha dan kegigihan.

“Kau tak akan pernah mampu menyebrangi lautan sampai kau berani berpisahdengan daratan.

Christoper Colombus

“Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak sukamendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.

Ali bin Abi Thalib

Page 10: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirabbil’alamin, pertama-tama saya mengucapkan puji syukur saya

terhadap Allah Subhanawata’ala. Tiada kata yang mampu ku ucap untuk

mensyukuri nikmat yang Engkau beri pada hamba-Mu ini. Kedua orang tuaku

tercinta yang luar biasa besar jasanya bagi hidupku, tanpa kasih sayang, do’a dan

perjuangan beliau Bapak dan ibu saya mungkin tidak dapat menjadi seperti saat

ini. Terima kasih Bapak dan ibu yang selalu mendidik dan memperjuangkanku, di

setiap waktu dalam sujudmu kau selalu menyebut namaku. Bapak dan ibu terkasih

dan tersayang terima kasih banyak atas segala pemberianmu yang tanpa pamrih

ini. Untuk kakak & adikku tersayang terima kasih atas segala dukungan, baik

inspirasi, motivasi, untuk kehidupanku. Sahabat-sahabatku yang selalu

memotivasi dan memberi kenangan terindah dalam hidupku terima kasih banyak

saya ucapkan.

Page 11: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

SANWACANA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

dengan judul “Analisis Peran Sektor Industri Pengolahan dalam Perekonomian

Provinsi Lampung (Pendekatan Analisis Input-Output)” adalah salah satu syarat

dalam menyelesaikan studi Strata Satu Ilmu Ekonomi di Universitas Lampung.

Proses pembelajaran yang penulis alami selama ini memberikan kesan dan makna

mendalam bahwa ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis masih sangat

terbatas. Bimbingan, keteladanan dan bantuan dari berbagai pihak yang diperoleh

penulis mempermudah proses pembelajaran tersebut. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Nairobi, S.E.,M.Si. sebagai Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 12: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

4. Ibu Dr. Lies Maria Hamzah, S.E.M.E selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan pelajaran, motivasi dan bimbingan yang sangat berharga

bagi Penulis.

5. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan

nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat untuk Penulis.

6. Ibu Zulfa Emalia, S.E., M.Sc. selaku dosen penguji dan dosen PA yang telah

memberikan nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat untuk Penulis.

7. Para semua dosen di Jurusan Ekonomi Pembangunan yang tak bisa saya

sebutkan satu per satu terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada

penulis.yang telah mengajarkanku banyak ilmu yang bermanfaat

8. Seluruh Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

9. Seluruh Teman-teman satu angkatan Ekonomi Pembangunan 2012 saya

mengucapakan terima kasih karena telah banyak membantu.

10. Serta kepada semua teman-teman bermain yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu.

Semoga Allah senantiasa memberikan kasih sayang dan perlindungannya

kepada kita semua. Akhir kata, penulis memohon maaf jika terdapat

kekurangan dalam skripsi ini. Semoga bermanfaat.

Bandar Lampung, 20 Agustus 2018Penulis,

Suryanto

Page 13: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

DAFTAR ISI

Halaman HAAACOVER iDAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ivDAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vDAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Pembangunan Ekonomi .................................................................... 8B. Teori Pertumbuhan Ekonomi ...................................................................... 12C. Pembangunan Ekonomi Daerah ................................................................ 13D. Peran Sektor Industri .................................................................................. 16E. Teori Pembangunan Seimbang Dan Tidak Seimbang .............................. 17F. Model Input Output ................................................................................... 19G. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 24H. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 26

III. METODE PENELITIANA. Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 27B. Metode Pengolahan Data ............................................................................ 27C. Istilah yang Digunakan dalam Penelitian ................................................... 27D. Metode Analisis Data ................................................................................. 30E. Analisis Struktur Permintaan....................................................................... 31F. Analisis Struktur output............................................................................... 32G. Analisis Struktur input................................................................................. 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil dan Pembahasan ................................................................................. 34

Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 12 ................................................ 35Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 13 ................................................ 36Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 15 ................................................ 37Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 17 ................................................ 38

Page 14: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 18 ................................................ 39Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 19 ............................................... 40

B. Implikasi Ekonomi....................................................................................... 41

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan............................................................................................... 43B. Saran ..................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 15: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

DAFTAR TABEL

HAAATabel Halaman Halaman

1. Distribusi PDRB Provinsi Lampung Menurut Lapangan Atas DasarHarga Konstan 2000 Tahun 2009-2013 (Milyar Rupiah) .............................. 5

2. Kerangka Dasar Tabel Input Output ............................................................... 203. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 244. Koefisien Input Subsektor Industri Pengolahan Provinsi Lampung Tahun

2010 (Juta Rupiah) ......................................................................................... 34

Page 16: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 262. Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 12 .................................................... 353. Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 13 .................................................... 364. Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 15 .................................................... 375. Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 17 .................................................... 386. Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 18 .................................................... 397. Komposisi Nilai Input Antara Subsektor 19 .................................................... 40

Page 17: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tabel Input Output Provinsi Lampung 2010 (Juta Rupiah) ............................ L12. Koefisien Input (Matriks A) ............................................................................. L2

Page 18: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara-negara berkembang berkeyakinan bahwa sektor industri mampu

mengatasi masalah-masalah perekonomian, dengan asumsi bahwa sektor industri

dapat memimpin sektor-sektor perekonomian lainnya menuju pembangunan

ekonomi. Oleh karena itu, sektor industri dipersiapkan agar mampu menjadi

penggerak dan memimpin (the leading sector) terhadap perkembangan sektor

perekonomian lainnya, selain akan mendorong perkembangan industri yang

terkait dengannya (Dumairy, 1996:230).

Krisis ekonomi dunia bisa terjadi kapan saja, bukan hanya sekarang namun juga

dapat terjadi lagi di masa yang akan datang. Untuk itu Indonesia harus siap untuk

menghadapi dan mengantisipasi datangnya kembali krisis ekonomi dengan

penguatan industri dalam negeri. Langkah yang dapat dilakukan untuk

menguatkan industri dalam negeri diantaranya adalah dengan melakukan

pembatasan impor barang konsumsi dan penguatan industri unggulan dalam

negeri yang memiliki pasar ekspor. (Arsyad, 2010:442).

Di bidang ekonomi, krisis berdampak pada menurunnya kinerja bisnis pada

berbagai sektor usaha dan sangat dirasakan terutama di sektor industri. Hal ini

Page 19: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

2

karena umumnya industri-industri besar yang tidak berorientasi pada pemanfaatan

bahan baku dan bahan setengah jadi dalam negeri. Semakin terpuruknya sektor

swasta juga berdampak pada meningkatnya Pemutusan

Hubungan Kerja (PHK). Perekonomian Indonesia serta kondisi riil paska krisis

ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Setelah

terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan sektor industri masih sedikit lebih rendah

bila dibandingkan dengan pertumbuhannya pada saat sebelum krisis. Upaya

mempercepat pembangunan, membangun kemandirian ekonomi, pemerataan

pembangunan dan hasil-hasilnya ke seluruh wilayah dengan cara memberikan

kesempatan kepada daerah untuk mengatur dan mengelola seluruh potensi sumber

daya yang dimiliki, telah dilakukan dengan terbitnya UU No. 22 Tahun 1999

tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32 Tahun

2004 dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah yang kemudian direvisi oleh

pemerintah dan DPR menjadi UU No. 33 Tahun 2004.

Di sisi lain, isu-isu globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia terkait dengan

sektor industri telah bergerak begitu cepat, secara kasat mata Negara-negara maju

lebih siap sehingga cenderung lebih mampu memanfaatkan kesempatan

dibandingkan dengan negara-negara sedang berkembang. Dalam upaya

mempercepat proses industrialisasi untuk mendukung pembangunan ekonomi

nasional sekaligus mengantisipasi dampak negatif globalisasi dan liberalisasi

ekonomi dunia dan perkembangan di masa yang akan datang, diperlukan

Page 20: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

3

suatu arahan dan kebijakan yang jelas dalam jangka menengah, maupun jangka

panjang baik oleh Pemerintah Pusat maupun prakarsa daerah.

Hal terpenting adalah arah dan kebijakan industri nasional yang disepakati

bersama, sangat dibutuhkan agar industri tidak tumbuh secara alami tanpa

kejelasan akan bentuk bangun industri yang akan terjadi, yang akan menimbulkan

dampak pemborosan sumber daya pembangunan (inefisiensi) dan tidak

terwujudnya tujuan pembangunan industri yang diinginkan.

Perindustrian-perindustrian di Indonesia memerlukan strategi untuk melindungi

industri dalam negeri dari gelombang krisis. Konsep tentang industrialisasi baru

harus mulai dibahas secara serius dengan menjadikan krisis global ini sebagai

dorongan untuk mengembangkan industri bangsa, pengembangan industrialisasi

baru dapat dilakukan sambil berjalan sebagai solusi jangka panjang. Perencanaan

pembangunan ekonomi merupakan proses transformasi yang dilakukan secara

sistematis dan berkelanjutan. Pembangunan ekonomi dilakukan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui proses kenaikan pendapatan total

dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi

dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Hal ini menjadi salah

satu bagian terpenting dari pembangunan nasional. Dengan demikian diperlukan

peningkatan pertumbuhan ekonomi yang salah satunya dapat dilakukan melalui

proses industrialisasi. (Arsyad, 2010:453).

Industrialisasi merupakan suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah

sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Proses

Page 21: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

4

tersebut meliputi interaksi antara perkembangan teknologi, inovasi, spesialisasi,

dan perdagangan dunia untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan

mendorong perubahan struktur ekonomi.

Usaha percepatan pembangunan ekonomi industrialisasi merupakan salah satu

strategi yang dilakukan oleh Pemerintah. Proses industrialisasi yang dilakukan di

Indonesia sejak Pelita I telah menimbulkan terjadinya transformasi struktural.

Perkembangan dan pertumbuhan secara sektoral mengalami pergeseran. Awalnya

sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai kontribusi besar. Seiring

dengan berkembang pesatnya industrialisasi serta didukung kebijakan dari

pemerintah dalam mempermudah masuknya modal asing ke Indonesia, maka

sektor manufaktur ini mengalami peningkatan sehingga mulai menggeser sektor

pertanian (Kuncoro, 2007:96).

Sejak tahun 1991 sektor industri telah menjadi tulang punggung perekonomian

nasional disamping untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, industri

pengolahan bukan migas juga memiliki pangsa pasar internasional yang baik.

Pertumbuhan sektor industri pengolahan dari tahun ke tahun selalu positif. Pada

tahun 2007 pertumbuhan sektor industri pengolahan sekitar 4,7 persen, meningkat

dibandingkan tahun 2006 yaitu sebesar 4,6 persen. Meningkatnya permintaan

akan produk barang jadi atau setengah jadi baik domestik maupun internasional,

telah mendorong peranan sektor industri pengolahan menjadi peringkat pertama

dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 1991.

Peranan sektor ekonomi suatu daerah terhadap pembentukan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) menggambarkan potensi perekonomian suatu wilayah.

Page 22: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

5

Tingginya peranan suatu sektor dalam perekonomian, akan memberikan gambaran

bahwa sektor tersebut merupakan sektor andalan wilayah tersebut yang terus

dapat dikembangkan dan dapat menjadi pendorong roda perekonomian agar

semakin berkembang. (Kuncoro,2007:97).

Tabel 1.1 Distribusi PDRB Provinsi Lampung Menurut Lapangan AtasDasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009-2013 (Milyar Rupiah)

NO SEKTOR 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 295.933,7 304.777,1 315.036,8 328.279,7 339.890,22 Pertambangan

180.159,0 187.152,5 190.143,2 193.115,7 195.708,5dan Galian

3 Industri569.784,9 597.134,9 633.781,9 670.190,6 707.457,8

Pengolahan4 Listrik, Gas

17.137,3 18.050,2 18.899,7 20.080,7 21.201,0dan Air Bersih

5 Bangunan 140.273 150.022,4 159.122,9 170.884,8 182.117,96 Perdagangan,

Hotel dan 368.563,7 400.474,9 437.472,9 473.110,6 501.158,4Restoran

7 Pengangkutan191.616,2 217.980,4 241.303,0 265.383,7 292.421,5Komunikasi

8 Keuangan,Persewaan dan 208.839,7 221.024,2 236.146,6 253.022,7 272.151,9Perusahaan

9 Jasa-Jasa 205.434,2 217.842,2 232.659,1 244.869,9 258.237,9

Jumlah 2.177.741,70 2.314.458,8 2.464.566,1 2.618.938,4 2.770.345,1

Sumber : BPS, Statistik Indonesia 2014

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa industri pengolahan merupakan sektor

yang memiliki PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) paling besar

kontribusinya dalam perekonomian di Provinsi Lampung dari tahun 2009-2013.

Pada tahun 2009 PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Lampung sebesar

569.784,9 dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 597.134,9 dan

pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 633.781,9 dan pada tahun 2012

mengalami peningkatan sebesar 670.190,6 dan untuk tahun 2013 meningkat

sebesar 707.457,8.n Jika dilihat secara keseluruhan maka distribusi PDRB

Page 23: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

6

(Produk Domestik Regional Bruto) sektor industri pengolahan Provinsi Lampung

dari tahun 2009 sampai tahun 2013 selalu mengalami peningkatan. Hal ini

menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan di Provinsi Lampung merupakan

sektor yang sangat penting sebagai sektor penunjang pertumbuhan ekonomi di

Provinsi Lampung.

B. Perumusan Masalah

Berikut rumusan masalah yang akan penulis teliti, di antaranya adalah

bagaimana peranan setiap subsektor dalam penggunaan input untuk menghasilkan

suatu output?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah

Menganalisis peranan setiap subsektor dalam penggunaan input untuk

menghasilkan suatu output

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi di

Universitas Lampung

2. Meningkatkan pengetahuan bagi penulis dan berbagai pihak untuk mengetahui

peranan subsektor industri pengolahan dalam perekonomian wilayah Provinsi

Lampung.

Page 24: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

7

3. Dapat digunakan bagi pemerintah daerah sebagai bahan masukan dalam

menentukan langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan

pengambilan keputusan yang menyangkut perekonomian daerah.

Page 25: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Pembangunan Ekonomi

Pengertian atau makna dari pembangunan ekonomi memiliki arti yang sangat luas.

Secara tradisional pembangunan dipandang sebagai suatu fenomena ekonomi

yang diukur berdasarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Perspektif mengenai

tujuan dan makna pembangunan kemudian berkembang menjadi lebih luas lagi.

Pada hakekatnya pembangunan harus mencerminkan perubahan total suatu ma-

syarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan, tanpa mengabaikan

keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok sosial

yang ada di dalamnya untuk bergerak maju menuju suatu kehidupan yang serba

lebih baik secara material maupun spiritual. Oleh karena itu, indikator

pembangunan ekonomi tidak hanya diukur dari pertumbuhan PDRB maupun

PDRB perkapita tetapi juga indikator lainnya seperti: ketenagakerjaan, pendi-

dikan, distribusi pendapatan, jumlah penduduk miskin. Hal ini sesuai dengan

paradigma pembangunan modern yang mulai mengedepankan pengentasan

kemiskinan, penurunan ketimpangan distribusi pendapatan, serta penurunan ting-

kat pengangguran (Todaro dan Smith, 2006:28-29). Laju pertumbuhan ekonomi

merupakan indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah yang dapat dilihat

melalui PDRB serta pendapatan perkapita. Pertumbuhan ekonomi adalah proses

Page 26: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

9

kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, sehingga persentase pertam-

bahan output itu haruslah lebih tinggi dari persentase pertambahan jumlah

penduduk dan ada kecenderungan dalam jangka panjang bahwa pertumbuhan itu

akan berlanjut. Dengan bahasa lain, Boediono (1999:8) menyebutkan

pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output dalam jangka panjang.

Pengertian tersebut mencakup tiga aspek, yaitu proses, output perkapita, dan

jangka panjang. Jadi, dengan bukan bermaksud ‘menggurui’, pertumbuhan

ekonomi merupakan suatu proses, bukan gambaran ekonomi atau hasil pada saat

itu. Boediono (1999:1-2) menyebutkan secara lebih lanjut bahwa Pertumbuhan

ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan ”output perkapita”. Dalam pengertian ini

teori tersebut harus mencakup teori mengenai pertumbuhan GDP dan teori

mengenai pertumbuhan penduduk. Sebab hanya apabila kedua aspek tersebut

dijelaskan, maka perkembangan output perkapita bisa dijelaskan. Kemudian aspek

yang ketiga adalah pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang, yaitu

apabila selama jangka waktu yang cukup panjang tersebut output perkapita

menunjukkan kecenderungan yang meningkat.

Menurut Deddy T. Tikson (2005: 132) bahwa pembangunan nasional dapat pula

diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui

kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. Transformasi dalam struktur

ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi

yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga kontribusinya terhadap

pendapatan nasional semakin besar. Sebaliknya, kontribusi sektor pertanian akan

menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan

industrialisasi dan modernisasi ekonomi. Transformasi sosial dapat dilihat melalui

Page 27: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

10

pendistribusian kemakmuran melalui pemerataan memperoleh akses terhadap

sumber daya sosial-ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, air

bersih, fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses pembuatan keputusan

politik. Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, antara lain, dengan

bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, disamping adanya perubahan

nilai dan norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan dan spiritualisme ke

materialisme/sekularisme. Pergeseran dari penilaian yang tinggi kepada

penguasaan materi, dari kelembagaan tradisional menjadi organisasi modern dan

rasional.

Sedangkan Menurut Sadono Sukirno (1996: 33),pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses

kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang.

Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan

pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya

makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang

lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha

meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi

potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi,

penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan

berorganisasi dan manajemen. Pembangunan ekonomi didefinisikan dalam

beberapa pengertian dengan menggunakan bahasa berbeda oleh para ahli, namun

maksudnya tetap sama. Pembangunan ekonomi dipandang sebagai suatu proses

multidimensional yang mencangkup segala aspek dan kebijaksanan yang

komprehensif baik ekonomi maupun non-ekonomi. Akan tetapi adalah yang lebih

Page 28: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

11

penting dalam menentukan sasaran pembangunan, karena kebijaksanaan ekonomi

yang telah berhasil akan banyak mempengaruhi kebijaksanaan non-ekonomi dan

dapat dikatakan baik fisik realita maupun keadaan fikiran yang dimiliki oleh

masyarakat mencangkup usaha-usaha untuk memperoleh kehidupan yang lebih

baik. Kehidupan yang lebih baik menurut Goulet pada dasarnya meliputi (1)

kebutuhan hidup (2) kebutuhan harga diri (3) kebutuhan kebebasan. Oleh sebab

itu sasaran pembangunan yang minimal dan pasti harus ada menurut Todaro

(2006:28-29) adalah :

1. Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian /pemerataan bahan

pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti perumahan, kesehatan dan

lingkungan.

2. Mengangkat taraf hidup termaksut menambah dan mempertinggi pendapat dan

penyedian lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang

lebih besar terhadap nilai-nilai budaya manusiawi, yang semata-mata bukan

hanya untuk memenuhi kebutuhan materi, tetapi untuk meningkatka kesadaran

akan harga diri baik individu maupun nasional.

3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dan

nasional dengan cara membebaskan mereka dari sikap budak dan

ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara lain,

tetapi juga dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan.

Dalam memahami ekonomi pembangunan, perlu juga kita membedakan

pembanguan ekonomi (economic development) dengan pertumbuhan ekonomi

(economic growth ) . dalam pembanguan ekonomi terkandung arti adanya

usaha untukk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat atau GDP

Page 29: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

12

dimana kenaikannya diberangi oleh perombakan modernisasi, serta

memperhatikan aspek pemerataan pendapatan ( income equity) . sedangkan

pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP ( Gross Domestic

Product) tanpa memandang apakah terdapat perubahan dalam struktur

ekonomi atau tidak. Pada umumnya pembangunan selalu dibarengi dengan

pertumbuhan, tetapi pertumbuhan belum tentu disertai dengan pembangunan.

Pada tingkat permulaan mungkin saja pembangunan ekonomi selalu dibarengi

pertumbuhan atau sebaliknya.

B. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pengertian atau makna dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri adalah suatu proses

pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila ada

kecenderungan (output perkapita untuk naik) yang bersumber dari proses intern

perekonomian tersebut (kekuatan yang berada dalam perekonomian itu sendiri),

bukan berasal dari luar dan bersifat sementara proses pertumbuhan itu sendiri

menghasilkan suatu kekuatan atau momentum bagi kelanjutan pertumbuhan

tersebut dalam periode-periode selanjutnya (Budiono, 1994:1).

Terdapat tiga komponen pokok dalam definisi pertumbuhan ekonomi tersebut

tersebut, yaitu :

1. Kenaikan output secara berkesinambungan adalah manifestasi dari

pertumbuhan ekonomi sedangkan kemampuan menyediakan berbagai jenis

barang merupakan tanda kematangan ekonomi pada negara bersangkutan.

Page 30: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

13

2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkesinambungan

dimana pemerintah berperan dalam investasi bidang pendidikan.

3. Mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung dalam kemajuan

teknologi dilakukan penyesuaian kelembagaan, sikap, dan ideologi. Sehingga

secara sosial dan ekonomi terjadi pertumbuhan yang seiring.

Menurut pandangan ekonom klasik (Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert

Malthus dan John Stuart Mill), maupun para ekonom neoklasik Robert Sollow dan

Trevor Swan. (Irawan dan Suparmoko, 1996:15). Pada dasarnya ada empat faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu :

jumlah penduduk,

jumlah stok barang modal,

luas tanah dan kekayaan alam, dan

tingkat teknologi yang digunakan.

Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkembang apabila

tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa

sebelumnya.

C. Pembangunan Ekonomi Daerah

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses kerja antara Pemerintah

Daerah dengan masyarakatnya dalam mengelola sumber daya yang ada dan

membentuk suatu pola kemitraan antara Pemerintah Daerah dengan sektor swasta

untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan ke-

giatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut (Kuncoro,

Page 31: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

14

2004:127). Oleh karena itu adanya kerjasama ini diharapkan sumber daya yang

terdapat di daerah dapat dikelola secara maksimal dan dapat menciptakan

lapangan usaha baru, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan

mengembangkan kegiatan perekonomian di suatu daerah.

Perkembangan Potensi Ekonomi Daerah

Potensi ekonomi suatu wilayah dapat dilihat dari kapasitas kemampuan

pertumbuhan output/produksi jika dibandingkan dengan kapasitas perekonomian

sekitarnya, misalnya saja perekonomian nasional. Jika suatu daerah mengalami

pertumbuhan ekonomi di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, berarti kapasitas

pertumbuhan ekonomi belum tercapai secara optimal. Pembangunan regional

sebaiknya lebih memperhatikan keunggulan dan karakteristik dari setiap daerah.

Berbagai hasil dari perkembangan dan pertumbuhan sektor ekonomi di suatu

daerah, maka daerah akan memiliki berbagai keuntungan yang dapat diserap

dalam rangka proses pelaksanaan (Kamaluddin, 1989 : 89).

Menurut (Lincolin Arsyad, 1999:127) Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu

proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya yang

ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor

swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut.

Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan

terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang berdasarkan pada kekhasan

daerah yang bersangkutan dengan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan,

dan sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Orientasi ini mengarahkan kita kepada

pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses

Page 32: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

15

pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang

kegiatan ekonomi.

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencakup pembentukan-

pembentukan institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikam

kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih

baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan

perusahaan-perusahan baru. (Adisasmita, 2008:13)

Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk

meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam

upaya untuk mencapai tujuan tesebut, pemerintah daerah dan masyarakat harus

secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu,

pemerintah daerah beserta daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan

dengan menggunakan sumberdaya yang ada harus menafsir potensi sumberdaya

yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah.

(Lincolin Arsyad, 1999:58).

Proses pembangunan yang dilakukan setiap wilayah tidak dapat dilepaskan dari

permasalahan kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan. Pembangunan

merupakan upaya multidimensional yang meliputi perubahan pada berbagai aspek

termasuk didalamnya struktur sosial, sikap masyarakat, serta institusi nasional

tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan ekonomi, penanganan

ketimpangan pendapatan serta perluasan kesempatan kerja (Widodo, 2006:4).

Page 33: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

16

D. Peran Sektor Industri

Pengertian Industrialisasi menurut undang-undang nomor 5 tahun 1984 tentang

industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih

tinggi untuk penggunanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan

industri. (Pasal 1 ayat 2). Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa pengertian

industrialisasi adalah suatu proses untuk mengolah bahan-bahan baku konsumsi

dan barang-barang yang diolah lebih lanjut dengan memperhatikan aspek produksi

dan aspek permintaan

Industrialisasi di Indonesia semakin menurun semenjak krisis ekonomi tahun

1998. Kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk

melakukan investasi pada industri dalam negeri, tetapi lebih kepada penyerapan

barang hasil produksi industri dalam negeri. Membuka pasar dalam neegri adalah

kunci penting bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi kerena saat ini pasar

Indonesia dikuasai oleh produk-produk asing.

Industri mempunyai peranan sebagai (leading sector) sektor pemimpin

maksudnya adalah dengan adanya pembangunan industri maka akan memacu dan

mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya. Serta industri tersebut

memungkinkan juga berkembangnya sektor jasa, misalnya berdirinya lembaga-

lembaga keuangan, lembaga pemasaran atau periklanan, yang ke semuanya itu

akan mendukung lajunya pertumbuhan industri.

Menurut Hirschman, pertumbuhan yang cepat dari satu atau beberapa industri

mendorong perluasan industri-industri lainnya yang terkait dengan sektor industri

Page 34: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

17

yang tumbuh lebih dulu. Dalam sektor produksi mekanisme pendorong

pembangunan (inducement mechanisme) yang tercipta sebagai akibat dari adanya

hubungan antara berbagai industri dalam menyediakan barang-barang yang

digunakan sebagai bahan mentah bagi industri lainnya.

(Arsyad, 2010:145).

Menurut Teori Ekonomi Pembangunan, semakin tinggi kontribusi sektor Industri

terhadap Pembangunan Ekonomi negaranya maka negara tersebut semakin maju.

Jika suatu negara kontribusi sektor industrinya telah diatas 30% maka dapat

dikatakan negara tersebut tergolong negara maju

E. Teori Pembangunan Seimbang (Balance Growth) Dan Pembangunan

Tidak Seimbang (Unbalanced Growth)

1. Teori pembangunan seimbang (balanced growth)

Teori ini mengharuskan ada nya pembangunan yang serentak dan harmonis

diberbagai sektor, baik itu sektor industri, sektor pertanian, sektor luar negeri

maupun sektor domestik. Maka dari itu dalam pembangunan seimbang sangat

diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran. Di sisi

permintaan memberikan tekanan pada pembangunan serentak dari semua sektor

yang saling berkaitan dan berfungsi menekankan penawaram barang sedangkan di

sisi penawaran akan berhubungan dengan penyediaan kesempatan kerja yang

lebih besar dan penambahan pendapatan agar barang dan jasa dapat tumbuh.

(Arsyad, 2010:137)

Nurkse merupakan orang pertama yang membuat istilah pembangunan seimbang

tetapi teori ini pertama kali dikemukan oleh Rosenstein-

Page 35: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

18

Rodan (1953), yang menulis gagasan untuk menciptakan program pembangunan

dieropa selatan dan tenggara dengan melakukan industrialisasi secara besar-

besaran. Kedua orang ini beranggapan bahwa melakukan industrialisasi ke

daerah-daerah yang masih berkembang merupakan cara yang tepat untuk

menciptakan pembagian pendapatan yang lebih merata di dunia dan untuk

meningkatkan pendapatan didaerah berkembang agar lebih cepat daripada di

daerah yang kaya.

Tetapi lain hal nya dengan pendapat nurkse mengenai teori pembangunan

seimbang ini, dalam teori ini nurkse lebih menekankan pembangunan ekonomi itu

bukan saja mengalami kesukaran di dalam memperoleh modal yang akan

dibutuhkan tetapi juga dalam mendapatkan pasar bagi barang-barang industri yang

akan dikembangkan. Menurut nurkse investasi sangat rendah disebabkan oleh

rendahnya daya beli masyarakat, sedangkan daya beli masyarakat rendah itu

disebabkan oleh rendahnya pendapatan rill masyarakat. Rendahnya pendapatan

rill dikarenakan oleh rendahnya produktivitas. Sementara yang kita tahu daya beli

masyarakat merupakan pasar bagi barang-barang yang telah di produksi apabila

rendahnya daya beli masyarakat ini akan menyebabkan produk-produk yang

dihasilkan sektor produksi akan sangat terbatas, dan keadaan ini tidak akan

membuat para investor tertarik untuk menginvestasikan uang nya. (Arsyad,

2010:138).

2. Teori Pembangunan Tidak Seimbang (Unbalanced Growth)

Konsep pembangunan tidak seimbang ini dikenalkan oleh Albert O. Hirschman

dalam bukunya yang berjudul The Strategi of Economic Development (1958).

dikutip oleh Arsyad (2010:140). Menurut Hirschman, investasi pada satu industri

Page 36: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

19

ataupun sektor-sektor yang strategis dinilai akan mampu membuka kesempatan

investasi baru dan membuka jalan bagi proses pembangunan selanjutnya.

Hirschman juga mengamati bahwa proses pembangunan yang terjadi antara dua

periode waktu tertentu akan tampak bahwa berbagai sektor kegiatan ekonomi

mengalami perkembangan dengan laju yang berbeda, yang berarti pula bahwa

pembangunan berjalan dengan tidak seimbang. Perkembangan sektor pemimpin

(leading sector) akan merangsang perkembangan sektor lain nya. Begitu pula

perkembangan di suatu industri tertentu akan merangsang perkembangan industri-

industri lain yang erat kaitan nya dengan industri yang mengalami perkembangan

tersebut.

Sementara yang kita tahu pembangunan tidak seimbang akan menciptakan

gangguan-gangguan dan ketidakseimbangan dalam kegiatan ekonomi. Keadaan

tersebut akan menjadi perangsang untuk melakukan investasi yang lebih banyak

pada masa yang akan datang. Dengan demikian pembangunan tidak seimbang

akan mempercepat pembangunan ekonomi di masa yang akan datang. (Arsyad

,2010:140).

F. Model Input-Output

Tabel input-output adalah uraian dalam bentuk matriks baris dan kolom yang

menggambarkan transaksi barang-barang dan jasa serta keterkaitan antara sektor,

dalam suatu wilayah pada suatu periode waktu tertentu. Demikian tabel I-O dapat

menjelaskan bagaimana output dari suatu sektor ekonomi didistribusikan

Page 37: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

20

kesektor-sektor lainnya dan bagaimana pula suatu sektor memperoleh input yang

diperlukan dari sektor-sektor lainya (BPS Provinsi Lampung, 2012).

Tabel input-output disajikan dalam bentuk matriks, yaitu sistem penyajian data

yang menggunakan dua dimensi baris dan kolom. Isian sepanjang baris tabel

input-output menunjukkan pengalokasian atau pendistribusian dari output

sektor(i) yang dihasilkan oleh suatu sektor dalam memenuhi permintaan antara

oleh sektor lainnya dan permintaan akhir. Sedangkan isian sepanjang kolom

menunjukkan struktur input sektor (j) yang digunakan oleh masing-masing sektor

dalam kegiatan produksinya (BPS, 2008) Pada dasarya tabel input-output

merupakan tabel yang didalamnya terdiri dari beberapa tabel yang dituangkan

dalam sistem kuadran. Pembagian kuadran dimaksudkan untuk melihat

keterkaitan antar sektor. Berikut kerangka tabel input-output dengan pembagian

kuadranya:

Tabel 2.1 Kerangka Dasar Tabel Input Output

Alokasi Output

Alokasi Input

Permintaan AntaraSektor Produksi

PermintaanAkhir

JumlahOutput

1 2 … N

inputantara

Sektorproduksi

1

Kuadran I Kuadran II2….N

Input Primer Kuadran III Kuadran IVTotal Input

Sumber: BPS, 2012

Dalam setiap kuadran memiliki penjelasan masing-masing, menurut Tarigan,

2005 yaitu:

Page 38: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

21

1. Kuadran I terdiri dari transaksi antar sektor yang merupakan arus barang/jasa

yang dihasilkan suatu sektor (output) yang digunakan oleh sektor lain,

termasuk sektor itu sendiri, sebagai input. Matrik yang ada pada kuadran I

merupakan sistem produksi dari setiap sektor dalam perekonomain.

2. Kuadran II merupakan permintaan akhir yang terdiri dari pengeluaran rumah

tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modal tetap, perubahan stok

(inventori) dan ekspor. Isian sepanjang baris pada kuadran ini menunjukan

komposisi permintaan akhir terhadap suatu sektor produksi. Sedangkan isian

sepanjang kolom menunjukan distribusi masing-masing komponen permintaan

akhir dan penyediaan menurut sektor.

3. Kuadran III berisikan input primer yang merupakan semua daya dan dana yang

diperlukan untuk menghasilkan suatu produk tetapi di luar input antara. Pada

kuadran ini berisikan biaya yang ditimbulkan akibat dari pemakaian faktor

produksi dalam suatu kegiatan ekonomi.

4. Kuadran IV menunjukan transaksi langsung antara input primer yang

didistribusikan secara langsung ke dalam permintaan akhir. Kuadran ini sering

diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam analisis input-output. Untuk

menggambarkan tabel input-output lebih nyata dalam suatu perekonomian.

Berikut ilustrasi tabel input-output dalam suatu perekonomian yang terdiri dari

n sektor produksi, sehingga dapat dilihat seperti Gambar di bawah ini

Alokasi Output Permintaan AntaraSektor Produksi

JumlahInput

Antara

PermintaanAkhir

JumlahOutput

Alokasi Input 1 2 ... N

InputAntara

SektorProduksi

1 ...

2 ...

Page 39: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

22

⋮ ⋮ ⋮ ... ⋮ ⋮ ⋮ ⋮N ...

Jumlah Input Antara ...

Input Primer ...

Impor ...

Total Input ...

Sumber: BPS, 2010

Gambar 2. Ilustrasi Tabel Input-Output dalam Suatu Perekonomian dengan nsektor

Isian sepanjang baris pada Gambar di atas memperlihatkan bagaimana output

suatu sektor dialokasikan, yaitu sebagian untuk memenuhi permintaan antara dan

sebagian lainnya untuk memenuhi permintaan akhir. Sedangakn isian sepanjang

kolom menunjukan pemakaian input antara dan input primer oleh suatu sektor.

(BPS, 2009).

Gambaran susunan angka-angka pada tabel merupakan dalam bentuk matriks

yang memperlihatkan suatu hubungan yang saling terkait dari berbagai kegiatan

antar sektor. Sebagai ilustrasi, output sektor 1 sebesar X1 didistribusikan

sepanjang baris sebesar X1,X2 ,....,Xn masing-masing untuk memenuhi permintaan

antara sektor 1, 2, ... dan n, sedangkan sisanya sebesar F1 digunakan untuk

memenuhi permintaan akhir.

Begitu juga yang terjadi pada output sektor 2 dan sampai sektor n. Pada saat yang

sama untuk menghasilkan output sebesar X1 pada sektor 1 membutuhkan input

dari sektor 1 sendiri sebesar X11 , dari sektor 2 sebesar X21 dan dari sektor n

Page 40: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

23

sebesar Xn1 (BPS, 2009). Alokasi sektor pada masing-masing output, jika disusun

dalam persamaan aljabar dapat dituliskan sebagai berikut:

X11 + X12 +…. + X1n + F1 = X1

X21 + X22 +…. + X2n + F2 = X2

Xn1 + Xn2 +…. + Xnn + Fn = Xn

Atau dalam bentuk persamaan umum dapat dituliskan sebagai berikut:

∑ = 1 Xi j + Fi = Xi untuk i = 1,2,…,n

Dimana : Xi j = Output sektor i yang digunakan sebagai inputsektor j

Fi = Permintaan akhir terhadap sektor i

Xi = Total output sektor i

Jika angka dibaca menurut kolom, khususnya pada transaksi antara, maka angka

pada kolom (sektor) tertentu menunjukan berbagai input yang diperlukan dalam

proses produksi pada sektor tersebut. Sehingga bentuk aljabarnya sebagai berikut:

X11 + X21 +…. + Xn1 + V1 = X1

X11 + X22 +…. + Xn2 + V2 = X2

X1n + X2n +…. + Xnn + Vn = Xn

Atau dalam bentuk persamaan umum dapat dituliskan sebagai berikut :∑ =1 Xi j + Vj = Xj untuk j = 1,2,…,n

Dimana: Vj adalah input primer dari sektor j dan Xj adalah total input sektor j

Persamaan diatas merupakan persamaan dasar yang digunakan dalam analisis

dengan model input-output. (Tarigan, 2010:105-106).

Page 41: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

24

G. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Penulis,Tahun, Judul

Variabel Hasil Penelitian

1 Stanny,Dewinta.(2009).AnalisisPeranan SektorIndustriPengolahanTerhadapPerekonomianProvinsi JawaBarat (AnalisisInput Output)

AnalisisInput

OutputIndustri

Pengolahan

Dilihat dari nilai keterkaitan langsung kedepan maupun ke belakang,menunjukkan bahwa pada sektor industripengolahan , lebih banyak sektor yangmemiliki keterkaitan langsung kebelakang yang lebih besar dibandingkandengan keterkaitan langsung ke depan.

2 Anas, MuhammadAzwar. 2015.Peranan SektorIndustriPengolahan dalamPerekonomianProvinsi JawaTengah denganPendekatanAnalisis InputOutput.

AnalisisInput

OutputIndustri

Pengolahan

Berdasarkan hasil analisis keterkaitansektor industri pengolahan memiliki nilaiketerkaitan total ke depan (4,177) yanglebih besar dibandingkan dengan nilaiketerkaitan total ke belakang (2,021),berarti hal ini menunjukkan bahwasektor industri pengolahan memilikiperanan yang penting dalam memberikanketersediaan output yang digunakansebagai input oleh sektor lain di ProvinsiJawa Tengah.

3 Purnomo, Didit.(2008). Analisisperanan sektorindustri terhadapPerekonomianJawa Tengahtahun 2000 dan

Analisisinputoutputsektor

industri

Sektor kunci perekonomian Jawa Tengahpada tahun 2000 yaitu sektor indutrimakanan, minuman dan tembakau,sektor industri lainnya, sektor industripengilangan minyak dan sektorpengangkutan dan komunikasi. Sektor-sektor inilah yang memegang peranan

NoPenulis,

Tahun, Judul Variabel Hasil Penelitian

tahun 2004(Analisis InputOutput

penting dalam menggerakkan rodaperekonomian Jawa Tengah pada tahun2000.

4 Juhari, Imam.(2008). DampakPerubahan UpahTerhadap Outputdan KesempatanKerja IndustriManufaktur di

AnalisisInputoutput

kesempatankerja

IndustriManufaktur

Dilihat dari angka keterkaitan langsungke depan maupun ke belakang,menunjukkan bahwa pada sektor industrimanufaktur (sektor 3-37), lebih banyaksektor yang memiliki keterkaitanlangsung ke belakang yang lebih besardibandingkan dengan keterkaitan

Page 42: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

25

Jawa Tengah langsung ke depan.

5 Suryani, Timtim.(2013). AnalisisPeran SektorEkonomiTerhadapPertumbuhanEkonomiKabupatenPemalang

Analisisinputoutputsektor-sektor

ekonomi

Berdasarkan hasil analisis input outputyang telah dilakukan sektor yangmemiliki keterkaitan ke depan danketerkaitan ke belakang sekaligusmenjadi sektor unggulan di KabupatenPemalang adalah sektor listrik, gas danair bersih dan sektor pengangkutan dankomunikasi.

Page 43: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

26

H. Kerangka Pemikiran

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan

suatu daerah yang dapat dilihat melalui nilai PDRB serta pendapatan perkapita.

Adanya pengaruh yang positif antarsektor satu dengan sektor yang lainnya akan

semakin memperbaiki perekonomian daerah. Sehingga kontribusi tiap sektor terhadap

nilai PDRB Provinsi Lampung akan lebih seimbang, hal tersebut menunjukkan bahwa

adanya keseimbangan yang baik dalam pengelolaan maupun output yang di hasilkan

pada tiap sektor nya, sehingga pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung akan

menjadi lebih baik.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Konseptual

PerekonomianProvinsi Lampung

Sektor IndustriPengolahan

Koefisien Input/Teknologi

Analisis InputOutput

PerekonomianDaerah

Page 44: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

27

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan

oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna

data (Kuncoro, 2001). Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

PDRB Provinsi Lampung dan Tabel Input-Output Provinsi Lampung tahun 2010.

B. Metode Pengolahan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumentasi dengan menggunakan data yang berkaitan dan diperoleh dari Badan

Pusat Statistik (BPS) maupun melalui literatur-literatur lainnya yang sesuai

dengan penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa Tabel

Input-Output Provinsi Lampung tahun 2010.

C. Istilah yang Digunakan dalam Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman maksud dalam pembahasan penelitian ini,

maka dijelaskan definisi dari masing-masing batasan/istilah ekonomi yang akan

digunakan, yaitu:

Page 45: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

28

1. Input Antara, adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk barang dan jasa

yang digunakan yang habis dalam melakukan proses produksi. Komponen

input antara terdiri dari barang tidak tahan lama (habis sekali pakai dan pada

umumnya kurang dari setahun) baik dari produk wilayah maupun impor dan

jasa (BPS Provinsi Lampung, Statistik Indonesia 2014, hal 87).

2. Input Primer, adalah biaya yang timbul karena menggunakan factor produksi

dalam suatu kegiatan ekonomi. Faktor produksi tersebut terdiri atas tenaga

kerja, tanah, modal dan kewiraswastaan. Bentuk input primer adalah

upah/gaji, surplus usaha, penyusutan barang modal, dan pajak tidaklangsung

netto. Input primer disebut juga nilai tambah bruto yangdiperoleh dari hasil

pengurangan output dengan input antara. Input primerdalam tabel input-output

berkode 209 terdiri atas kode 201 (upah dan gaji), 202 (surplus usaha), 203

(penyusutan), 204 (pajak tak langsung), dan 205 (subsidi). Badan Pusat

Statistik, Provinsi Lampung Statistik Indonesia 2014;89

3. Permintaan Akhir dan Impor, permintaan akan barang dan jasa selain

permintaan untuk sektor-sektor produksi, untuk proses produksi sebagai

permintaan antara juga permintaan oleh konsumen akhir (permintaan akhir).

Permintaan akhir atas barang dan jasa untuk keperluan konsumsi, bukan untuk

proses produksi. Permintaan akhir dalam penyusunan tabel input-output

terletak pada kuadran II terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga dan

lembaga nirlaba, perubahan stok dan ekspor. BPS, Statistik Indonesia 2014;92

4. Konsumsi Rumah Tangga, seluruh pengeluaran konsumsi rumah tanggadan

lembaga swasta yang tidak mencari untung (private non profitinstitute) selama

satu tahun yang meliputi konsumsi barang dan jasa, baikyang diperoleh dari

Page 46: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

29

pihak lain maupun yang dihasilkan sendiri, dikuranginilai netto penjualan

barang bekas dan barang sisa. BPS, Statistik Indonesia 2014;92

5. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, meliputi pengeluaran pemerintahdaerah

baik provinsi maupun kabupaten dan pemerintahan desa sertapegawai pusat

yang ada di daerah dan daerah untuk konsumsi kecuali yangsifatnya

pembentukan modal, termasuk juga semua pengeluaran untukkepentingan

angkatan bersenjata. Total pengeluaran pemerintah meliputiseluruh

pengeluaran untuk belanja pegawai, barang, perjalanan dinas, biaya

pemeliharaan dan perbaikan serta belanja rutin lainnya. BPS, Statistik

Indonesia 2014;93

6. Pembentukan Modal Tetap, meliputi pengadaan dan pembelian barang barang

modal baru, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri/luar provinsi dan

barang modal bekas dari luar negeri/luar provinsi oleh sektorsektor ekonomi.

Pembentukan modal dalam tabel input-output hanya menggambarkan

komposisi barang-barang modal yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi

dan tidak menunjukkan pembentukan modal yang dilakukan oleh sektor-

sektor produksi dan tidak menunjukkann pembentukan modal yang dilakukan

oleh sektor-sektor produksi. BPS, Statistik Indonesia 2014;93

7. Ekspor dan Impor, transaksi ekonomi antara penduduk Provinsi Lampung

dengan bukan penduduk Provinsi Lampung. Ada dua aspek terpenting di sini

yaitu transaksi ekonomi dan penduduk. Transaksi ekonomi meliputi transaksi

barang merchandise, jasa pengangkutan, jasa pariwisata, jasa asurnasi, jasa

komunikasi dan transaksi komoditi lainnya. Penduduk Provinsi Lampung

mencakup Badan Pemerintah Daerah, perorangan, perusahaan, dan lembaga-

Page 47: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

30

lembaga yang lainnya. Termasuk pula dalam transaksi ekspor ialah pembelian

langsung di pasar domestik oleh penduduk daerah lain. Sebaliknya pembelian

langsung di pasar luar negeri/daerah oleh penduduk Provinsi Lampung

dikategorikan sebagai transaksi impor. Margin perdagangan dan biaya

transport adalah selisih antara nilai transaksi pada tingkat konsumen atau

pembeli dengan tingkat harga produsen. BPS, Statistik Indonesia 2014;96

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis Input-Output yang akan digunakan

untuk menjawab masing-masing dari rumusan masalah penelitian yang ada.

Analisis Input-Output merupakan bentuk analisis antarsektor, sistem Input-Output

ini disusun berdasarkan asumsi perilaku ekonomi yang merupakan

penyederhanaan kerangka untuk mengukur aliran masukan (input) dan keluaran

(output) berbagai faktor kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah.

1. Tabel Input-Output

Tabel input-output adalah uraian dalam bentuk matriks baris dan kolom yang

menggambarkan transaksi barang-barang dan jasa serta keterkaitan antara

sektor, dalam suatu wilayah pada suatu periode waktu tertentu. Demikian tabel

I-O dapat menjelaskan bagaimana output dari suatu sektor ekonomi

didistribusikan ke sektor-sektor lainya dan bagaimana pula suatu sektor

memperoleh input yang diperlukan dari sektor-sektor lainya (BPS Provinsi

Lampung, 2012).

Page 48: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

31

Tabel input-output disajikan dalam bentuk matriks, yaitu sistem penyajian

data yang menggunakan dua dimensi: baris dan kolom. Isian sepanjang baris

tabel input-output menunjukkan pengalokasian atau pendistribusian dari

output sektor (i) yang dihasilkan oleh suatu sektor dalam memenuhi

permintaan antara oleh sektor lainnya dan permintaan akhir. Sedangkan isian

sepanjang kolom menunjukkan struktur input sektor (j) yang digunakan oleh

masing-masing sektor dalam kegiatan produksinya (BPS, 2008).

2. Koefisien Input

Pada Tabel I-O, koefisien input atau koefisien teknologi merupakan

perbandingan antara jumlah output sektor i yang digunakan dalam sektor j

(Xij) dengan input total sektor j (Xj). Koefisien ini dapat diterjemahkan

sebagai jumlah input dari sektor i yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu

unit output sektor j. Secara sistematik dapat dituliskan (Gadang, 2010):

=Dimana = koefisien input sektor ke i oleh sektor j

Xij = penggunaan input sektor i oleh sektor j

Xj = output sektor j

E. Analisis Struktur Permintaan

Struktur permintaan barang dan jasa pada analisis input-output dibedakan atas

permintaan antara dan permintaan akhir. Permintaan akhir merupakan permintaan

yang langsung habis digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen, sedangkan

Page 49: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

32

permintaan antara dimana permintaan terhadap barang dan jasa yang digunakan

sebagai bahan baku berproduksi. Permintaan antara pada tabel input-output

ditunjukan oleh isian sepanjang garis pada transaksi antara yang memperlihatkan

alokasi output suatu sektor dalam memenuhi kebutuhan input sektor lain untuk

keperluan produksi. Dalam penelitian ini permintaan akhir yang dipakai terdiri

dari komponen: (a) pengeluaran konsumsi rumah tangga (301); (b) pengeluaran

konsumsi pemerintah (302); (c) pembentukan modal tetap bruto (303); (d)

perubahan investasi (304); (e) ekspor antar negara (305); dan (f) dan ekspor antar

provinsi (306), (BPS Provinsi Lampung, 2013;31).

F. Analisis Struktur Output

Struktur Output adalah seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-

sektor Produksi dengan memanfaatkan faktor produksi yang tersedia disuatu

wilayah ( Negara, Provinsi, dan sebagainya) dalam periode tertentu ( biasanya

satu tahun) tanpa memerhatikan asal usul pelaku produksi maupun bentuk

usahanya. Sepanjang kegiatan produksinya di lakukan diwilayah yang

bersangkutan maka produksinya dihitung sebagai bagian dari output wilayah

tersebut. Oleh karena itu output tersebut sering dikatakan sebagai produk

domestik. BPS Provinsi Lampung, 2013;33

G. Analisis Struktur Input

Tabel Input-Output input terbagi atas dua yaitu input antara dan input primer.

Input antara adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu sektor ekonomi

Page 50: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

33

yang kemudian dimanfaatkan oleh sektor lain maupun oleh sektor itu sendiri

dalam proses kegiatan produksi. Barang atau jasa pada input antara ini biasanya

habis sekali pakai, seperti bahan baku, bahan penolong, bahan bakar dan

sepanjang kolom yang menunjukkan input barang dan jasa yang digunakan dalam

proses produksi suatu sektor. Input primer adalah balas jasa atas pemakaian

faktor-faktor produksi yang berperan dalam proses produksi. Input primer disebut

juga sebagai nilai tambah bruto yang merupakan selisih antara output dengan

input antara.

Input primer terdiri dari: a) upah dan gaji (201) yang mencakup semua balas jasa

dalam bentuk uang maupun barang dan jasa kepada tenaga kerja yang ikut dalam

kegiatan produksi selain pekerja keluarga yang tidak dibayar; b) surplus usaha

(202) merupakan balas jasa atas kewiraswastaan dan pendapatan atas pemilikan

modal; c) penyusutan (203) adalah penyusutan barang-barang modal tetap yang

digunakan dalam proses produksi. Hal ini merupakan nilai selisih keuntungan

perusahaan untuk akumulasi pengganti barang modal yang habis digunakan dalam

proses produksi ; d) pajak tak langsung (204) merupakan pajak yang dikenakan

pemerintah untuk setiap transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan

seperti pajak pertambahan nilai (PPn); e) subsidi (205) yang merupakan subsidi

harga dari pemerintah (BPS Provinsi Lampung, 2013;33).

Page 51: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

43

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap Tabel Input-Output Provinsi Lampung Tahun

2010, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Subsektor (12) Industri Batu Bara dan Pengilangan minyak menggunakan

input/ bahan baku sebesar Rp 198.500 untuk menghasilkan outputnya

2. Subsektor (13) Industri Makanan dan Minuman menggunakan input/ bahan

baku sebesar Rp 143.500 untuk menghasilkan outputnya

3. Subsektor (15) Industri Tekstil dan Pakaian Jadi mengunakan input/ bahan

baku sebesar Rp 279.100 untuk menghasilkan outputnya

4. Subsektor (17) Industri Kayu, Barang dari Kayu, Rotan dan Sejenisnya

menggunakan input/ bahan baku sebesar Rp 476.500 untuk menghasilkan

outputnya

5. Subsektor (18) Industri Kertas dan Barang dari Kertas mengunakan input/

bahan baku sebesar Rp 212.800 untuk menghasilkan outputnya

6. Subsektor (19) Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional mengunakan

input/ bahan baku sebesar Rp 187.900 untuk menghasilkan outputnya.

Page 52: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

44

B. Saran

1. Subsektor Industri Kayu, Barang dari Kayu, Rotan dan Sejenisnya dapat

menghasilkan output terbesar dalam Sektor Industri Pengolahan Provinsi

Lampung, sehingga sebaiknya lebih di prioritaskan untuk dikembangkan

dalam rangka meningkatkan perekonomian di Provinsi Lampung.

2. Pemerintah diharapkan dapat mengoptimalkan subsektor Industri Pengolahan

di Lampung dengan cara mengembangkan subsektor tersebut tanpa

mengabaikan sektor lain yang ada kaitanya dengan Sektor Industri

Pengolahan sehingga pengembangan sektor ini dapat dilakukan secara

terpadu dan berkelanjutan.

Page 53: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Muhammad Azwar. 2015. Peranan Sektor Industri Pengolahan dalamPerekonomian Provinsi Jawa Tengah dengan Pendekatan Analisis InputOutput Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UniversitasNegeri Semarang

Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar perencanaan dan pembangunan ekonomidaerah. BPFE Yogyakarta.

Arsyad, Lincolin.. 2010. Ekonomi Pembangunan, Edisi 5. Yogyakarta: UPPSTIM YKPN Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik, 2013. Statistik Perekonomian Lampung Tahun 2013. BadanPusat Statistik Propinsi Lampung. Bandar Lampung.

Badan Pusat Statistik, 2014. Statistik Indonesia Tahun 2014. Badan PusatStatistik.Jakarta.

Bartik, Timothy J. 2003. Local economic development policies. Upjohn InstituteStaff Working Paper No. 03-91. The W.E. Upjohn Institute for EmploymentResearch, Kalamazoo, Michigan.

Boediono, 1985. Ekonomi Makro. Yogyakarta : BPFE.

Boediono, 1999, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Yogyakarta: BPFE

Budiono, 1994,Teori Pertumbuhan Ekonomi, edisi 1, Jogjakarta, BPFE

Daryanto, Arief dan Hafizrianda, Yundy. 2010.Analisis Input Output danSocialAccounting Matrix Untuk Pembangunan Ekonomi Daerah. Bogor:IPB Press.

Deddy T. Tikson. 2005.Indikator-indikator Pembangunan Ekonomi.http://ecozon.html. Diakses pada: Senin, 18 April 2011.

Dumairy.(1996).Perekonomian Indonesia .Jakarta:Erlangga.

Page 54: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

Firmansyah. 2006. Operasi Matrix dan Analisi Input-Output (I-O) untuk EkonomiAplikasi Praktid dengan Microsoft Excel dan Matlab. Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro.

Glasson,J.1974. Pengantar Perencanaan Regional Terjemahan PaulSitohang,Jakarta:LPFE- Universitas Indonesia.

Jhingan, 2000. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Jakarta : Rajawali

Press.

Juhari, Imam. 2008. Dampak Perubahan Upah Terhadap Output dan KesempatanKerja Industri Manufaktur di Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan.Jurusan Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi Unnes.Volume 2, Nomor2.

Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi Dan Pembangunan Daerah: Reformasi,Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga.

Michael P. Todaro, 1983, Ekonomi Pembangunan di Dunia ketiga, terjemahanMursid, Penerbit Balai Aksara, Jakarta.

Priyarsono, D.S., Sahara, dan M. Firdaus. 2007. Ekonomi Regional. UniversitasTerbuka, Jakarta, hal.24-29

Purnomo, Didit. 2008. Analisis peranan sektor industri terhadapPerekonomianJawa Tengah tahun 2000 dan tahun 2004(analisis input output). FakultasEkonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.Jurnal EkonomiPembangunanVol. 9, No. 2, hal. 137 – 155

Stanny, Dewinta. 2009. Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan terhadapPerekonomian Provinsi Jawa Barat (Analisis Input-Output).Skripsi.Departemen Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. InstitutPertanian Bogor.

Sahara.2006, Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan TerhadapPerekonomian Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta [Skripsi]. FakultasPertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor, hal. 13

Sukirno,sadono.,1996.Pengantar Teori Makro Ekonomi.cetakan ke enam, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Suryana, 2000, Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan, Jakarta:Salemba Empat.

Suryani, Timtim. 2013. Analisis peran sektor ekonomi terhadap pertumbuhanekonomi Kabupaten Pemalang (analisis tabel input output KabupatenPemalang tahun 2010).Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,

Page 55: ANALISIS PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAMdigilib.unila.ac.id/55301/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-23 · ABSTRAK Analisis Peranan Sektor Industri Pengolahan

Universitas Negeri Semarang. Economics Development Analysis Journal2(1).

Tarigan, Robinson. 2002. Perencanaan pembangunan wilayah : Pendekatanekonomi dan ruang. Medan : Proyek Peningkatan Penelitian PendidikanTinggi Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen PendidikanNasional.

Tarigan, Robinson. 2010. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT.Bumi Aksara.


Recommended