ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT
TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING
Publikasi Ilmiah
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan oleh :
Zainudin Hasmi
Pembimbing I : Dr. Heru Supriyono, M.Sc
Pembimbing II : Mochammad Muslich, S.T.,M.Eng.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Februari, 2013
HALAMAN PENGESAHAN
Publikasi ilmiah dengan judul :
ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT
TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Zainudin Hasmi
L200080146
Telah disetujui pada :
Hari : ………………………..
Tanggal : ………………………..
Mengetahui
Pembimbing I
Dr. Heru Supriyono, M.Sc.
NIK : 970
Pembimbing II
Mochammad Muslich, S.T.,M.Eng.
NIK : 100.971
Publikasi ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar sarjana
Tanggal ………………..
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Informatika
1
ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT
TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING
Zainudin Hasmi, Dr. Heru Supriyono, M.Sc,
Mochammad Muslich, S.T.,M.Eng.
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT
Wireless generation based on IEEE standard protocol 802. 11 until now it
has come up with IEEE standard 802. 11n, previously it used IEEE standard 802.
11g. The data which is in the form of streamed video is the data requiring the
wireless apparatus with good performance. The performance analysis of n type
point access wireless or IEEE standard 802. 11n is used to know how Wi-Fi
performance transmits the streaming of video.
VLC application apparatus is used for the streaming of video from server to
client. Video with MP4 format and MKV, codec h264 with HD quality and Full
HD are used to test IEEE standard wireless apparatus 802. 11n. The data
packages from client to server are captured by Wireshark application.
The result of test analysis showed that the ability of point access wireless with
IEEE standard protocol 802. 11n in transmitting the data which is in the form of
streamed video with HD quality and Full HD only can handle the data
transmission at the most four clients. Based on testing, four examinee Wi-Fi, AP N
power ubiquity has the best performance.
Keywords: streaming, IEEE 802.11n, VLC, wireshark.
ABSTRAKSI
Generasi wireless berdasarkan protokol standar IEEE 802.11 sampai saat ini
telah sampai pada standar IEEE 802.11n, yang sebelumnya menggunakan standar
IEEE 802.11g. Data berupa video yang di streaming merupakan data yang
membutuhkan piranti wireless dengan performa yang baik. Analisis performansi
wireless access point tipe n atau standar IEEE 802.11n digunakan untuk
mengetahui bagaimana performa wifi dalam mentransmisikan video streaming.
Piranti aplikasi VLC digunakan untuk streaming video dari server ke client.
Video dengan format MP4 dan MKV, codec h264 kualitas HD dan Full HD
digunakan untuk menguji piranti wireless standar IEEE 802.11n. Paket-paket
data dari client menuju ke sever di capture menggunakan aplikasi Wireshark.
Hasil analisis pengujian menunjukkan bahwa kemampuan wireless access
point dengan protokol standar IEEE 802.11n dalam mentransmisikan data berupa
video streaming dengan kualitas HD dan Full HD hanya mampu menangani
transmisi data tidak lebih dari empat client. Berdasarkan pengujian, 4 buah wifi
yang diuji, ubiquiti power AP N mempunyai performa paling baik.
Kata kunci : streaming, IEEE 802.11n, VLC, wireshark.
2
I. PENDAHULUAN
Protokol IEEE 802.11
merupakan standar akses internet
nirkabel dengan memiliki generasi-
generasi perkembangan wireless.
Jaringan nirkabel pada konsep
dasarnya sama dengan LAN, hanya
saja media yang digunakan untuk
transmisi data menggunakan
wireless. IEEE 802.11 pada awal
mulanya memiliki teknologi dengan
standar nirkabel 802.11a, yang
beroperasi pada frekuensi 5GHz
dengan kecepatan transfer data
hingga 54 Mbps. Generasi kedua
yakni 802.11b beroperasi pada
frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan
transfer data hingga 11 Mbps.
Generasi ketiga yakni 802.11g yang
beroperasi pada frekuensi 2.4GHz
dengan kecepatan dengan kecepatan
transfer data hingga 54 Mbps.
Standar 802.11g saat ini umum
digunakan pada perangkat-perangkat
nirkabel yang ada di pasaran.
Perkembangan 802.11 generasi
keempat yang mulai beredar dan
digunakan masyarakat saat ini adalah
nirkabel 802.11n. Standar 802.11n
ini beroperasi pada frekuensi 2.4GHz
dengan kecepatan transfer data
hingga 300 Mbps. Teknologi
wireless dengan standar 802.11n ini
mampu menangani transmisi data
dalam jaringan yang cukup kompleks
baik data berupa teks, gambar, dan
video secara simultan. Data berupa
streaming video adalah data yang
paling membutuhkan bandwidth
yang lebar dan piranti wireless yang
berkualitas. Data berupa streaming
video saat ini sering digunakan
masyakat umum untuk melakukan
komunikasi seperti live streaming
atau video conference. Permasalahan
yang umumnya sering muncul
ketika transmisi video streaming
adalah diperlukan bandwidth yang
lebar. Mengingat data yang
ditransmisikan berupa streaming
video maka dibutuhkan piranti
nirkabel yang mampu mengatasi
permasalahan tersebut.
Protokol standar IEEE 802.11n
memiliki teknologi tambahan
dibandingkan dengan generasi
nirkabel sebelumnya. Standar IEEE
802.11n ini memiliki teknologi baru,
yakni Multiple Input Multiple Output
(MIMO) pada antena nirkabel.
Sinyal yang memantul dari obyek
diterima dalam waktu dan kekuatan
3
berbeda pada sisi penerima.
Teknologi MIMO pada 802.11n
sebenarnya mengambil keuntungan
dari distorsi ini dengan mengirim
data tunggal di pecah menjadi
beberapa bagian melalui antena
nirkabel (cisco.com/web).
Penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan video streaming
adalah penelitian yang dilakukan
oleh Ikwal (2009) yaitu analisis
performansi MPEG-4 video
streaming melalui UMTS Dedicated
Channel. Generasi teknologi terbaru
wifi dengan protokol standar IEEE
802.11n memungkinkan keluaran
dari video streaming yang
ditransmisikan dalam jaringan lebih
maksimal. Analisis video streaming
dengan menggunakan protokol
standar IEEE 802.11n pada wifi di
pasaran umum belum pernah di
laporkan. Berdasarkan hal tersebut
penulis tertarik untuk melakukannya
.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Telaah penelitian
Penelitian yang berkaitan erat
dengan analisis unjuk kerja beberapa
wifi sebagai unjuk media video
streaming, dapat diuraikan sebagai
berikut :
Made Suhendra (2009) dengan
judul penelitian “Analisa Performansi
Live Streaming dengan Menggunakan
Jaringan HSDPA”, meneliti mengenai
analisa performansi sebuah jaringan
HSDPA dalam melakukan aktivitas
live streaming pada bandwidth
256kbps. Peneliti menggunakan satu
sampai tiga web server untuk
memberikan layanan audio-visual
secara realtime. Hasil yang diperoleh
dari penelitian ini adalah nilai delay
rata-rata untuk 1 web-server 54.58ms
dan jitter 51.40ms, untuk 2 web-server
delay rata-rata 44.40ms dan jitter
46.61ms, untuk 3 web-server delay
rata-rata 51.37ms dan jitter 40.94ms
yang masih dibawah standar yang
telah ditetapkan. Untuk packet loss
dan throughput semakin meningkat
seiring dengan bertambahnya web-
server yang diakses.
Aranda Fadzri R. (2010) dengan
judul peneltian “ Peningkatan Kualitas
Video Untuk Transmisi Deskripsi
Jamak Pada Kanal MIMO”, meneliti
mengenai peningkatan kualitas video
untuk deskripsi jamak pada kanal
MIMO. Metode yang digunakan
4
dalam penelitian ini, data yang berupa
video akan dideskripsikan menjadi
dua bagian ganjil dan genap oleh
metode Multiple Description Coding
(MDC) kemudian ditransmisikan
melalui MIMO untuk mengatasi
kendala pada jaringan nirkabel. Hasil
dari penelitian tersebut di jelaskan,
berdasar hasil simulasi yang dilakukan
didapat bahwa metode multiple
descrption coding merupakan solusi
untuk mengatasi komunikasi multicast
yang rentan error, dan MIMO sebagai
multi antena untuk meningkatkan
kinerja komunikasi.
Mochamad Ali Ikwal (2009)
dengan judul penelitian “Analisa
Performansi MPEG-4 Video
Streaming Melalui UMTS Dedicated
Channel”, meneliti video streaming
MPEG-4 dengan menggunakan
jaringan generasi ketiga atau 3G
dedicated channel. Metode penelitian
ini menggunakan simulasi MPEG-4
video streaming melalui UMTS
Dedicated Channel dengan bit rate
downlink yang berbeda-beda yaitu
mulai dari 64 Kbps, 128 Kbps, 384
Kbps dan 2000 Kbps dengan
menggunakan Network Simulator.
Hasil menunjukkan bahwa bit rate
downlink yang tinggi (2000 Kbps)
memberikan pengaruh yang cukup
signifikan dalam meningkatkan unjuk
kerja video streaming pada UMTS
network.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Konsep Protokol IEEE
802.11n
Protokol standar IEEE 802.11n
mencakup banyak perangkat
tambahan yang meningkatkan
jangkauan WLAN, kehandalan, dan
throughput. High Throughput (HT)
tambahan dapat meningkatkan
kecepatan data hingga 600 Mbps
dibandingkan dengan protokol
standar IEEE 802.11a / g. Kinerja
WLAN selalu dipengaruhi oleh
berbagai variabel, dari lingkungan
sekitar, penempatan, dan konfigurasi
2.2.2. Konsep Multiple-input and
multiple-output (MIMO) 802.11n
Teknologi MIMO adalah
teknologi nirkabel yang
menggunakan multiple transmitter
dan receiver untuk mentransfer
beberapa data dalam waktu yang
bersaman. Teknologi MIMO
mengambil keuntungan dari
fenomena gelombang radio yang
5
biasa disebut dengan multipath
distortion ketika informasi yang
ditransmisikan memantul pada
dinding atau suatu obyek, diterima
dalam waktu dan kekuatan berbeda
pada sisi penerima. MIMO
memanfaatkan multipath distortion
untuk meningkatkan kinerja serta
jangkauan.
2.2.3. Penambahan Lebar Kanal
40 MHz
Fitur lain protokol standar IEEE
802.11n adalah kemampuan untuk
menambah lebar kanal menjadi 40
MHz , yang mana pada protokol
standar IEEE 802.11 sebelumnya
menggunakan 20 Mhz. Penggunaan
40 MHz mampu meningkatkan
throughput.
2.2.4. Streaming
Streaming adalah teknologi
transmisi pengiriman data, video,
atau audio secara real time/ pre-
recorded dari pengirim pada
penerima. Real-time Transport
Protocol (RTP) adalah protokol yang
digunakan untuk mengkompensasi
jitter dan desequencing yang terjadi
pada jaringan Internet Protokol (IP).
2.2.5. Wireshark
Wireshark merupakan perangkat
lunak yang digunakan untuk
menganalisis lalu lintas paket data
pada jaringan komputer. Memiliki
kemampuan untuk menginspeksi
ratusan protokol, live capture dan
offline analisis, serta multi platform.
2.2.6. VideoLAN Client (VLC)
VLC merupakan media player
pemutar beragam file multimedia
baik video maupun suara dalam
berbagai format serta termasuk
dalam aplikasi Open source. VLC
mampu melakukan streaming
multimedia pada jaringan dengan
berbagai protokol, seperti HTTP,
RTSP, RTP, dan UDP.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Peralatan yang Digunakan
a. Server Streaming : Server
streaming video menggunakan
Notebook Msi CX 420 Intel core
i5 ( L2 cache 3 mb, 2.53 Ghz),
4 Gb RAM, VGA AMD radeon
5470 1GB VRAM, HDD 500
GB.
b. Client streaming : Client yang
menerima video streaming dari
server streaming video
menggunakan Notebook, atau
6
Personal Computer (PC) dengan
wireless card mendukung
802.11n sebanyak 10 unit.
c. Wifi dengan protokol standar
IEEE 802.11n :
Tplink MR3420, Dlink DIR-615,
Argtek ARG-1210, dan
Ubiquity Power AP N. Wifi-wifi
ini dipilih karena memiliki
kecepatan transfer hingga 300
Mbps, mendukukung
penambahan lebar kanal 40
Mhz, memiliki kemapuan
MIMO pada antena wifi.
Server streaming video melakukan
streaming video dalam beberapa
format video melalui program VLC.
Terdapat tiga format video streaming
dengan resolusi yang berbeda-beda,
yakni video dengan format .MP4
(resolusi 1920x1080 dan resolusi
1920x720) serta format video
terkompresi .MKV (resolusi
1920x800). Seluruh video
menggunakan codec H264 serta
tergolong video dengan kualitas full
HD dan HD. 10 Client akan
mengakses tiga video dengan
resolusi berbeda ke server streaming
video melalui program VLC, dengan
melakukan pemanggilan video
berdasarkan IP yang dimiliki oleh
server streaming video melalui
empat wifi. Server akan menangkap
paket data yang diterima oleh client
menggunakan aplikasi wireshark
selama 1 menit. Percobaan dilakukan
dengan menggunakan empat buah
wifi yang berbeda-beda. Wifi akan
dijadikan media transmisi untuk
streaming ketiga video ke beberapa
client. Hasil keluaran yang berupa
throughput dan delay dari masing-
masing wireless access point akan
dibandingkan satu sama lain.
Skema percobaaan untuk
Konfigurasi keempat wireless access
point ditunjukkan pada Gambar 1.
Seluruh wifi diatur pada mode
802.11n only. Channel width diatur
pada lebar kanal 40 MHz serta
transfer rate dioptimalkan pada
kecepatan hingga 300 Mbps.
Wireless access point tertentu tidak
bisa diatur 802.11n only karena
firmware bawaan dari wireless
access point tidak bisa diubah pada
802.11n only, sehingga secara
Gambar 1. Skema percobaan unjuk
kerja wireless access point
7
default diatur pada 802.11b/g/n
mixed.
Unjuk kerja wireless access
point ditekankan pada kemampuan
maksimal perangkat wifi dalam
mentransmisikan video streaming.
Pengujian dilakukan dalam jaringan
WLAN tanpa akses internet. Client
yang digunakan untuk menerima
video streaming seluruhnya telah
mendukung mode 802.11n,
ditunjukkan pada Gambar 2.
Chipset wireless card yang
tertanam pada notebook/pc untuk
pengujian wifi ini memiliki
kemampuan menangkap sinyal wifi
dengan standar protokol 802.11n.
Proses alur pengambilan
pengujian ini ditunjukkan pada
diagram alir Gambar 3.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Konfigurasi susunan WLAN
pada saat percobaan, jumlah client
yang akan diuji sebanyak 10 client.
Pengujian dilakukan hanya
menggunakan 4 client karena pada
saat streaming menggunakan format
Gambar 2. Konfigurasi wifi
TP-LINK MR3420
Gambar 3. Diagram alir pengujian
8
video .MP4, ketika di akses lebih
dari 4 client gambar mulai pecah.
Server melakukan penangkapan
paket data menggunakan aplikasi
wireshark, seperti pada Gambar 4.
Throughput dan delay dijadikan
penentu maksimal tidaknya unjuk
kerja wireless access point yang
diujikan. Video dengan kualitas HD
dan Full HD digunakan untuk
menguji perangkat wifi, yakni video
dengan format MP4 ( resolusi
1280x720-30fps dan 1920x1080-30
fps codec H264 ) dan MKV( resolusi
1920x1080-24fps ).
Hasil pengujiaan menunjukkan,
jika jumlah client yang mengakses
server video streaming dengan
format video .MP4 lebih dari empat
client gambar menjadi pecah,
ditunjukkan pada Gambar 5.
Seluruh wireless access point
memiliki kondisi yang hampir sama
ketika lebih dari empat client
mengakses video streaming.
Hasil penelitian menunjukkan,
ketika video di akses 1-4 client
video, video masih nyaman untuk
dilihat dari ke tiga format video yang
diujikan, ditunjukkan pada Gambar
4. Diakses lebih dari empat client,
video sangat tidak nyaman untuk
dilihat karena output video berubah
menjadi seperti kotak-kotak gambar,
dapat dilihat pada Gambar 5. Diuji
dengan empat wireless access point
dengan perubahan kondisi letak
Gambar 4. Summary captured
data wireshark
Gambar 5. Output video .MP4 saat
diakses empat client
Gambar 5. Output video .MP4 saat
diakses lima client
9
wireless hasilnya juga tidak
berpengaruh, sehingga penelitian
dilakukan hanya menggunakan
empat client untuk pengujian tiap
wireless access point.
Client yang mengakses ke server
streaming pada perangkat wireless
card sudah tercantum support
802.11n, akan tetapi pada beberapa
Notebook dengan wireless card
produk tertentu, transfer rate
wireless hanya hingga 65 Mbps,
sehingga throughput client untuk
mengakses ke server video
streaming menjadi kurang optimal.
Peneliti kemudian hanya
menggunakan empat Notebook/PC
yang mendukung piranti dengan
protokol standar IEEE 802.11n
dengan transfer rate hingga 150
Mbps ketika melakukan proses
pengujian performansi wireless
access point dalam
mentransmisiskan video streaming.
Kecepatan transfer maksimal
wireless card yang terdapat pada
Notebook hanya hingga 150 Mbps.
Delay untuk masing-masing wifi
yang diujikan, ditunjukkan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Delay wifi diuji 4 client
Hasil delay Tabel 1
menunjukkan bahwa semakin kecil
delay yang diperoleh, maka video
yang di transmisikan ke client akan
semakin smooth, dalam hal ini
adalalah frame rate atau tingkat
kehalusan video ketika dilihat oleh
client. Berdasarkan seluruh wifi yang
diujikan, delay pada setiap wifi yang
paling kecil dibandingkan dengan
wifi lain adalah wireless access point
Ubiquiti Power AP N.
Throughput untuk masing-
masing wifi yang diujikan,
ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Throughput wifi diuji 4
client
Video
Tplink
MR3420
Dlink
DIR-615
Ubiquiti
Power AP -N
Argtek
ARG-1210
1 .MP4
1280x720
37.14
Mbps
37.47
Mbps
36.45
Mbps
37.60
Mbps
2.MKV
1920x800
5.13
Mbps
7.45
Mbps
8.77
Mbps
5.37
Mbps
3.MP4
1920x1020
18.96
Mbps
19.03
Mbps
18.71
Mbps
19.05
Mbps
Video Tplink
MR3420 Dlink DIR-
615
Ubiquiti Power
AP N
Argtek ARG
1210
1.MP4
1280x720 0.27 ms 0.27 ms 0.27 ms 0.27 ms
2.MKV
1920x800 1.95 ms 1.34 ms 1.14 ms 1.86 ms
3.MP4
1920x1020 0.53 ms 0.56 ms 0.53 ms 0.53 ms
10
Berdasarkan Tabel 2, hasil
throughput menunjukkan bahwa
semakin besar total throughput,
maka unjuk kerja wifi berada kondisi
yang paling maksimal ketika
menstransmisikan data berupa video
streaming, dan wireless access point
Dlink DIR-615 memiliki throughput
yang paling baik.
Hasil unjuk kerja terbaik dari
wifi adalah memiliki throughput
yang tinggi dan delay yang kecil.
Perangkat client juga sangat
berpengaruh terhadap output wifi,
yaitu kecepatan maksimal chipset
wireless card tipe n yang tertanam di
PC ataupun di Notebook client.
Notebook yang beredar sudah
mendukung wireless 802.11n akan
tetapi tidak semuanya mendukung
lebar kanal 40 MHz, serta output
maksimal yang dikeluarkan hanya
hingga 65 Mbps. Server streaming
video dan client penerima streaming
video harus sinkron, baik dari segi
wifi yang digunakan serta chipset
wireless card di sisi client, sehingga
ouput video yang ditransmisikan
menghasilkan video streaming
dengan resolusi dan troughput wifi
yang yang maksimal. Hasil
streaming video akan berkualitas
jika setiap client minimal memiliki
alokasi throughput dari wireless
9.1Mbps pada video format MP4
resolusi 1280x720 tanpa kompresi,
1.2Mbps untuk video .MKV resolusi
1920x800, dan 4.7Mbps untuk video
.MP4 resolusi 1920x1020.
Maksimal output wifi yang diujikan
memiliki range throughput antara
36Mbps-37Mbps. Jumlah client yang
mengakses lebih dari 4 client video
mulai tidak nyaman untuk dilihat
karena batas minimal alokasi
throughput pada masing-masing
client video streaming dengan
format tertentu tidak terpenuhi.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian
dan pembahasan, dapat diambil
beberapa kesimpulan, diantaranya.
1. Delay terkecil menggunakan
wireless access point Ubiquiti
Power AP N, yakni 0.27ms
format MP4 resolusi 1280x720,
1.14ms format .MKV resolusi
1920x800 dan 0.53ms format
.MP4 resolusi 1920x1020.
Throughput maksimal
menggunakan wireless access
11
point Dlink DIR-61, yakni 37.47
Mbps format MP4 resolusi
1280x720, 7.45 Mbps format
.MKV resolusi 1920x800 dan
19.03 Mbps format .MP4
resolusi 1920x1020.
2. Wireless access point Ubiquiti
Power AP N memiki unjuk kerja
yang paling maksimal diantara
beberapa wireless access point
yang diujikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdusy, Syarif 2008,”Quality of Service (QoS) Teknologi Streaming untuk
Aplikasi Surveillance”, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi
2008 (SNATI 2008), Yogyakarta, hal 1-7
Flukenetworks,”802.11nPrimer”.
<http://www.flukenetworks.com/expertise/whitepapers>. Diakses tanggal
22 Mei 2012, pukul 12.40.
Ikwal, Mochamad Ali (2009), “Analisa Performansi Mpeg-4 Video Streaming
Melalui Umts Dedicated Channel”. Tugas akhir jurusan Teknik Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Intel.com/wireless Networking, “What is Multiple-Input/Multiple-Output
(MIMO)?”. <http://intel.com/CS-025345.html>. Diakses tanggal 22 Mei
2012, pukul 12.40.
Rahardi, Aranda Fadzri (2010). “Peningkatan Kualitas Video Untuk Transmisi
Deskripsi Jamak Pada Kanal Mimo”. Diakses tanggal 22 Mei 2012, pukul
12.45. Tugas akhir jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya.
Suhendra, Made (2010), “Analisa Performansi Live Streaming
DenganMenggunakan Jaringan”. Tugas akhir jurusan Teknik Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
T. Sridhar 2008 ,"Wi-Fi, Bluetooth and WiMAX", The Internet Protocol Journal,
Volume11, No.4. <http://www.cisco.com/web/ about/ac123/ac147
/archived_issues/ ipj_11-\4/114_wifi.html>. Diakses tanggal 22 Mei 2012,
pukul 12.45
12
VideoLan. 2012. “ VLC Media Player ”.< http://www.videolan.org/vlc/>. Diakses
tanggal 22 Oktober 2012, pukul 08.00.
Zenhadi 2011. “Pengukuran Qos Streaming Server”. http://lecturer.eepis-
its.edu/~zenhadi/kuliah/ Jarkom2/Prakt9%20Pengukuran
%20QoS%20Streaming%20Server.pdf. Diakses 14 agustus 2012.
13
BIODATA PENULIS
Nama : Zainudin Hasmi
Tempat dan Tanggal Lahir : Boyolali, 04 Desember 1990
Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat : Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura
Telp./ Fax : (0271) 717417
Alamat Rumah : Jongkangan RT01/RW01, Tanjungsari, Banyudono,
Boyolali
No. HP : 08562526266
Alamat e-Mail : [email protected]