2010 Laporan TahunanAnnual Report
ON THE MOVE
DAFTAR ISICONTENTS
Tema: ON THE MOVETheme: ON THE MOVE
Sekilas AstraAstra at a Glance
Catur Dharma & VisiOur Philosophy & Vision
Peristiwa Penting 20102010 Event Highlights
Penghargaan 20102010 Awards
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Ikhtisar SahamStock Highlights
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
DireksiBoard of Directors
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Laporan BusinessBusiness Report
Struktur BisnisBusiness StructureOtomotif AutomotiveJasa KeuanganFinancial ServicesAlat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and MiningAgribisnisAgribusinessTeknologi Informasi Information TechnologyInfrastruktur dan Logistik Infrastructure and Logistics
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Environment, Health and SafetySumber Daya ManusiaHuman Resources
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Laporan Komite AuditAudit Committee Report
Data PerseroanCorporate Data
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ ProfileProfil DireksiBoard of Directors’ ProfileStruktur OrganisasiOrganisation StructureInformasi PerusahaanCorporate InformationsAnak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled EntitiesSubsidiaris, Asscoiates dan Jointly Controlled Entities
Laporan KeuanganFinancial Report
1
8
9
10
11
12
14
16
21
22
31
32
44
46
48
64
72
78
82
84
88
90
94
107
118
144
148
150
156
160
163
164
170
Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk dalam membaca laporan ini, ‘Perseroan’ mengacu pada PT Astra International Tbk sebagai perusahaan induk. ‘Astra’ dan ‘Grup Astra’ mengacu pada PT Astra International Tbk, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi.
General Use of Terms: For guidance when reading this report, please note the term ‘the Company’ refers to PT Astra International Tbk as the parent company. ‘Astra’ and ‘Astra Group’ refers to PT Astra International Tbk, subsidiaries and affiliates.
Ikhtisar LaporanReport Highlights
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis
12
3
45
8
6
7
Laporan Bisnis Business Report
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Data PerseroanCorporate Data
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Untuk menjaga posisi kami di tengah persaingan, kami senantiasa memacu diri untuk berbuat lebih dari apa yang menjadi standar bisnis, untuk meraih keunggulan dimana pun kami berada.To secure our position in the midst of competition, we push
ourselves to go above and beyond the average, pursuing
excellence everywhere we do businesses.
ON THE MOVE
1Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
2 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
MovingPurposefully
Untuk berkembang perlu impian dan perencanaan. Dengan berbekal kedua hal
tersebut, Astra memenuhi harapan-harapan para pemangku kepentingannya.
Di tahun 2010 kami melihat hasil perencanaan di setiap unit usaha. Para
pelanggan memperoleh apa yang mereka perlukan, sesuai jumlah yang mereka
butuhkan. Para mitra kerja selalu siaga dan mengetahui dengan tepat ke mana
kami bergerak. Astra mengelola usahanya dan mengubah impian menjadi
kenyataan: untuk keluarga yang membutuhkan pembiayaan untuk membeli
mobil pertamanya, untuk dunia usaha yang ingin meningkatkan kapasitasnya
dan untuk masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.
Each of us understands that growth requires both dreaming and planning and with
both of these Astra can meet the expectations of stakeholders.
In 2010, we saw the results of planning in every business unit. Customers received
what they needed, in the quantities they needed. Partners were ready and knew
exactly where we were moving to. Astra runs its businesses and turns dreams into
reality: for families to buy their first car, for businesses to expand capacity and for
people in the community to get a helping hand.
ON THE MOVE
2 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
3Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pendapatan Bersih meningkat sebesar 32%
Laba Bersih mencapai Rp 14,4 triliun
Net revenue increasing by 32%
Rp 130 trillion
Net income recorded at Rp 14.4 trillion
43%
4 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
ON THE MOVE
4 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
MovingTogether
Di Astra, setiap karyawan berpotensi untuk memberi sumbangsih yang
besar. Investasi untuk meningkatkan keterampilan seorang karyawan telah
menggerakkan kami semua ke tujuan yang lebih besar.
Dengan bekerja sama kami bergerak untuk meraih kesuksesan. Bagi
masyarakat, Astra dan sejumlah yayasannya berkontribusi membuka dan
menciptakan peluang baru, membantu membangun masyarakat yang lebih
kokoh.
Dengan dukungan para pemegang saham, Astra dapat terus berkembang
bersama para mitra kerja dan masyarakat, menciptakan kemakmuran dan
melestarikan lingkungan.
At Astra, each employee has the potential to make great contributions.
Investments to improve the skills of one move all of us to greater ends.
In working together, we move to reach success. For the community, Astra and
its foundations are contributing to build and create new opportunity, to help
building strong communities.
With the support of shareholders, Astra can continue to grow with its partners
and with the community as a whole, providing prosperity and protecting the
environment.
5Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
5Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Hingga akhir tahun 2010 jumlah karyawan Astra mencapai
Grup Astra terdiri dari
145 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Astra’s number of employees as at the end of the year 2010 was 145,154 people.
Astra Group consists of 145 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.
145.154 orang.
6 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
ON THE MOVE
6 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Moving Systematically Grup Astra bergerak maju sebagai satu kesatuan. Pengendalian internal,
akuntabilitas dan budaya kepatuhan terhadap peraturan – semua berpadu
melahirkan kegigihan untuk mencapai tujuan.
Di Astra, setiap orang bertanggung jawab di bidangnya. Dengan merancang
tanggung jawab setiap personel secara cermat, kami pun memerhatikan
kepentingan bersama.
Kami menyadari tanggung jawab bersama terhadap planet ini, maka kami
mengevaluasi data dan merinci hasilnya dalam Laporan Keberlanjutan. Kami
pun bertanggung jawab terhadap para karyawan dan untuk masyarakat yang
lebih baik, maka secara rutin Astra melibatkan kedua kelompok tersebut untuk
menemukan kesamaan gerak. Di Astra, kami sadar bahwa kami harus senantiasa
menghasilkan produk dan layanan berkualitas, serta terus bergerak maju.
Astra Group companies work together, ensuring we move forward as one. Internal control, accountability,
and a culture of regulatory compliance all combine to lend us strength of purpose.
At Astra, everyone has responsibility for his or her own area. By carefully outlining each person’s responsibility,
we also take care of our common interests.
We know we share responsibility for the planet, and so we measure data and detail the results in a
Sustainability Report. We know we are responsible for the betterment of the employee and the community,
and so Astra regularly engages community groups to find common ground. At Astra, we know we must
continue to provide high quality products and services and to stay on the move.
7Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
7
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah membina
9.458 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) has supported 9,458 micro, small and medium enterprises (MSME).
Astra Green Company & Astra Friendly Company merupakan
yang dimiliki Astra dalam mengelola lingkungan dan masyarakat sekitar.Astra Green Company & Astra Friendly Company - uniting strategic directions on the environment and on the community.
arah strategis
Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
8 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Sekilas AstraAstra at a Glance
Astra berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah perusahaan kelas dunia.
Sejak tahun 1990 Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar per 31 Desember 2010 sebesar Rp 221 triliun.
Saat ini Astra bergerak dalam enam bidang usaha yaitu: Otomotif; Jasa Keuangan; Alat Berat dan Pertambangan; Agribisnis; Teknologi Informasi; Infrastruktur dan Logistik.
Pada 31 Desember 2010 jumlah karyawan Grup Astra mencapai 145.154 orang yang tersebar di 145 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Astra was established in 1957 as a trading company. Over the course of its development, it has formed a number of strategic alliances with leading global players.
Since 1990 the Company has been listed on the Indonesia Stock Exchange, with a market capitalization as at 31 December 2010 of Rp 221 trillion.
Astra is currently engaged in six business lines: Automotive; Financial Services; Heavy Equipment and Mining; Agribusiness; Information Technology; Infrastructure and Logistics.
As 31 December 2010, Astra employed 145,154 people in 145 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.
9Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
• Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara To be an Asset to the Nation
• Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan To Provide the Best Service to Our Customers
• Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama To Respect Individuals and Promote Teamwork
• Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik To Continually Strive for Excellence
Sejahtera Bersama BangsaProsper with the Nation
Catur DharmaOur Philosophy
TujuanAim
MottoMotto
• Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi.
To be one of the best managed corporations in Asia Pacific with emphasis on sustainable growth by building competence through people development, solid financial structure, customer satisfaction and efficiency.
• Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
To be a socially responsible corporation and to be environmentally friendly.
VisiVision
Per Aspera Ad AstraBerjuang dan menembus segala tantangan untuk mencapai bintang.Insan Astra adalah pekerja cerdas, keras, ikhlas dan tuntas.
10 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Peristiwa Penting 2010
Toyota Meluncurkan 5 Varian Toyota New Dyna
Melengkapi varian yang sudah ada, Toyota Dyna kini hadir dalam lima tipe, yaitu 130 HT, 130 XT, 110 ET, 110 FT dan 110 ST.
Toyota Unveils 5 New Toyota Dyna
Complementing existing models, Toyota Dyna is now available in five types: 130 HT, 130 XT, 110 ET, 110 FT, and 110 ST.
PT Astra Honda Motor Perkenalkan Skutik Retro Modern Honda Scoopy
PT Astra Honda Motor merilis Honda Scoopy, sebuah skutik unik dengan desain retro-modern yang pertama di Indonesia.
PT Astra Honda Motor Unveils Retro Modern Automatic Scooter Honda Scoopy
PT Astra Honda Motor released the Honda Scoopy, a unique automatic scooter with retro-modern design, a first in Indonesia.
PT Astra Graphia Tbk Meluncurkan Mesin Multifungsi Warna Fuji Xerox Ramah Lingkungan
PT Astra Graphia Tbk meluncurkan varian baru untuk mesin multifungsi warna Fuji Xerox, yaitu ApeosPort IV dan DocuCenter IV seri 2270/3370/4470/5570 yang mengusung konsep Green Office karena teknologinya yang ramah lingkungan.
PT Astra Graphia Tbk Launched the Fuji Xerox Color Environmentally Friendly Multifunction Machines
PT Astra Graphia Tbk launched the new environmentally friendly Fuji Xerox color multifunction machines, namely ApeosPort IV and IV DocuCenter 2270/3370/4470/5570 to bring in the concept of Green Office.
UT Rampungkan Akuisisi PT Agung Bara Prima
PT United Tractors Tbk telah merampungkan akuisisi atas 60% saham PT Agung Bara Prima (ABP). Akuisisi dilakukan melalui anak perusahaannya, PT Tuah Turangga Agung.
UT Completes Acquisition of PT Agung Bara Prima
PT United Tractors Tbk completed the acquisition of a 60% stake in PT Agung Bara Prima (ABP). The acquisition was made through its subsidiary PT Tuah Turangga Agung.
PT Astra Honda Motor (AHM) Mengumumkan ‘One Heart’ sebagai Tagline Baru
AHM mengumumkan tagline baru “One Heart” yang menjadi filosofi perusahaan dalam hal memberikan produk dan layanan terbaik.
PT Astra Honda Motor (AHM) Announces ‘One Heart’ as New Tagline
AHM announced a new tagline “One Heart” which highlights the company’s philosophy in providing the best products and services.
SATU Indonesia Jelajahi Dunia Astra Pecahkan Rekor MURI
Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Astra menggelar SATU Indonesia: Jelajahi Dunia Astra yang dilaksanakan selama dua hari di Taman Rekreasi Mekarsari selama 2 hari dengan 21.000 jumlah pengunjung. Pada acara ini Astra juga berhasil masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) atas Labyrinth dengan kamar terbanyak (850 kamar) yang berisi informasi tentang Grup Astra.
Satu Indonesia Jelajahi Dunia Astra Break Record MURI
In commemoration of Youth Pledge Day, Astra held SATU Indonesia: Jelajahi Dunia Astra for two days at the Park Recreation Mekarsari with 21,000 visitors. In this event Astra also managed to enter the Indonesian Record Museum (MURI) with a Labyrinth of the most rooms (850 rooms) with information about the Astra Group.
Astra Daihatsu Motor Cetak Rekor Dua Juta Unit
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merayakan pencapaian produksi dua juta setelah berkiprah 32 tahun.
Astra Daihatsu Motor Reaches Production Record of Two Million Units
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) celebrated the achievement of the production of two million units after 32 years of operations.
Penerbitan Obligasi PT Astra Sedaya Finance XI
PT Astra Sedaya Finance (ASF) - Kelompok pembiayaan Astra Credit Companies (ACC) - menerbitkan obligasi XI dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 1,5 Triliun.
Bond Issuance PT Astra Sedaya Finance XI
PT Astra Sedaya Finance (ASF) - Part of Astra Credit Companies (ACC) - Issue bonds XI with fixed interest rate of Rp 1.5 trillion.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Astra International Tbk
RUPSLB Astra menghasilkan keputusan untuk memberikan penghargaan dan pembebasan sepenuhnya kepada almarhum Michael D. Ruslim dan mengangkat Prijono Sugiarto sebagai Presiden Direktur Perseroan dan Sudirman M. Rusdi sebagai Direktur Perseroan.
An Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of PT Astra International Tbk
The EGM appreciated the contributions of the late Michael D. Ruslim and confirmed Prijono Sugiarto as President Director of the Company and the Sudirman M. Rusdi as Director.
PT United Tractors Tbk Meluncurkan Excavator Berteknologi KOMTRAX
PT United Tractors Tbk (UT) meluncurkan tiga tipe excavator Komatsu, yaitu PC130F-7, PC200-8 dan PC400-8 berteknologi KOMTRAX (Komatsu Machine Tracking System) untuk pertama kalinya digunakan di Indonesia.
PT United Tractors Tbk Launched Excavator with KOMTRAX Technology
PT United Tractors Tbk (UT) launched three types of Komatsu excavators, namely PC130F-7, PC200-8, and a first for Indonesia the PC400-8 technology equipped with KOMTRAX (Komatsu Machine Tracking System Technology).
PT Astra Agro Lestari Tbk Bangun Pabrik Baru di Kalimantan Timur
PT Astra Agro Lestari Tbk melakukan ekspansi strategis dengan membangun pabrik baru di PT Sumber Kharisma Persada (SKP) dengan kapasitas olah 30 ton/jam.
PT Astra Agro Lestari Tbk Build New Factory in East Kalimantan
PT Astra Agro Lestari Tbk strategically expanded by building a new mill in PT Sumber Kharisma Persada (SKP) with capacity of 30 tonnes/hour.
JanuariJanuary
JuniJune
JuliJuly
AgustusAugust
OktoberOctober
NovemberNovember
FebruariFebruary
MaretMarch
MaretMarch
MaretMarch
2010 Event Highlights
11Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Peresmian Kapal MV Serasi V TFSI
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Toyofuji Serasi Indonesia (TFSI) kembali menambah armadanya dengan meresmikan Kapal MV SERASI V yang terdiri dari enam dek serta memiliki kapasitas muatan sebanyak 850 unit kendaraan.
Inauguration Ship MV Serasi V TFSI
To meet customer needs, Toyofuji Serasi Indonesia (TFSI) added to its fleet with the launching of Vessel MV SERASI V, with six decks and cargo capacity of 850 vehicles.
Astra Tingkatkan Kepemilikan di Astra Sedaya Finance (ASF) Menjadi 100%
PT Astra International Tbk meningkatkan kepemilikan saham ASF sebesar 100% dengan melakukan penambahan 47% saham ASF melalui akuisisi PT General Electric Services (GES).
Astra Ownership Increases in Astra Sedaya Finance (ASF) to 100%
PT Astra International Tbk increased its ownership in ASF to 100% by acquiring the remaining 47% shares of ASF through the acquisition of PT General Electric Services (GES).
PermataBank Selesaikan Akuisisi Pertama di Indonesia
PT Bank Permata Tbk (PermataBank) mengumumkan penyelesaian proses pengambilan PT GE Finance Indonesia (GEFI) setelah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.
PermataBank Completes Its First Acquisition in Indonesia
PT Bank Permata Tbk (PermataBank) announced completion of PT GE Finance Indonesia (GEFI) acquisition after obtaining approval from Bank Indonesia.
Astra Meningkatkan Kepemilikan di PALYJA Menjadi 49%
Pada bulan Desember 2010, Astra melakukan akuisisi sebesar 19% kepemilikan saham di PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), perusahaan pengelolaan air yang beroperasi di wilayah Jakarta Barat. Sehingga kepemilikan Astra meningkat dari 30% menjadi 49%.
Astra Increases Shareholding of PALYJA to 49%
In December 2010, Astra acquired a further 19% ownership stake in water management company PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), increasing ownership from 30% to 49%.
Penerbitan Obligasi PT Federal International Finance X
Untuk kesepuluh kalinya, PT Federal International Finance (FIF) kembali menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun dengan tingkat bunga tetap untuk mendukung target pembiayaan FIF tahun 2010 sebesar Rp 15 triliun.
Issuance of Bonds PT Federal International Finance X
For the tenth time, PT Federal International Finance (FIF) issued bonds valued at Rp 1.5 trillion with fixed interest rate to support 2010 financing target of Rp 15 trillion.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia Luncurkan Isuzu Bison
PT Isuzu Astra Motor Indonesia meluncurkan Isuzu Bison yang merupakan kendaraan pick-up tenaga besar dan irit bahan bakar serta daya muat besar.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia Launches Isuzu Bison
PT Isuzu Astra Motor Indonesia launched the Bison, a large capacity pick-up with excellent fuel economy as well as a large holding capacity.
Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) Resmi Berubah Nama Menjadi Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim
Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) resmi berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim. Perubahan nama ini merupakan bentuk penghormatan Grup Astra atas kepedulian dan kerja keras (alm.) Michael D. Ruslim terhadap kegiatan sosial Grup Astra dalam bidang pendidikan nasional.
Astra Bina Education Foundation (YABP) Officially Changed its Name to the Michael D. Ruslim Astra Education Foundation
Astra Bina Education Foundation (YABP), officially changed its name to the Michael D. Ruslim Astra Education Foundation out of respect for the late Michael D. Ruslim for his care and determination about the Group’s involvement in developing national education for the less-fortunate.
NovemberNovember
DesemberDecember
MaretMarch
AprilApril
MeiMay
Finance Asia - Asia’s Best Companies No 1 Best Managed CompanyNo 1 Best Corporate GovernanceNo 1 Best Investor RelationsNo 1 Best Corporate Social ResponsibilityNo 1 Most Committed to a Strong Dividend Policy
Asian Wall Street Journal – The Most Admired Company In Indonesia
Asiamoney - Best Managed Company Awards 2010Best Large-Cap Company for Indonesia
Majalah Investor - The Best Listed Companies 2010Emiten Terbaik Sektor Aneka Industri
Bupati Bogor - Pemerhati di Bidang Pendidikan untuk Daerah Bogor
Menteri Pendidikan - Anugrah Peduli Pendidikan 2010
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia - Lomba Ing Griya Perhumas Indonesia 2010Juara III Kategori Profil Lembaga Audio Visual
Majalah SWA - Indonesia Best Public Companies 2010No 2 Indonesia’s Best Wealth Creators
Majalah Fortune - No 1 Daftar Fortune Indonesia 100 Kinerja perusahaan terbaik di sektor Aneka Industri
Warta Ekonomi - No 2 Most Powerful Company
Warta Ekonomi - Most Powerful Companies in Automotive and Components Industry
Warta Ekonomi - 10 Most Powerful Companies 2010
Indonesia Institute for Corporate Directorship & Majalah Investor - The 2nd Annual IICD Corporate Governance AwardKategori Umum
Metro TV and The United National for MDGs in the Asia Pacific - For Its Commitment toward the achivement of the Millenium Development Goals in IndonesiaAchieve Universal Primary Education
Majalah SWA dan IICG - Indonesia Most Trusted CompaniesTrusted Company Based on Investors and Analysts’s Assessment Survey
Penghargaan 20102010 Awards
12 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Inggris Numerical notation in all tables and graphs is in English format
Dalam miliar Rupiah kecuali disebutkan lain 2010 2009 2008 2007 2006 In billions of Rupiah, unless stated otherwise
TOTAL ASTRA (KONSOLIDASIAN) TOTAL ASTRA (CONSOLIDATED)
Laporan Laba Rugi Statements of Income
Pendapatan Bersih 129,991 98,526 97,064 70,183 55,709 Net Revenue
Laba Kotor 26,874 22,771 21,730 16,489 12,323 Gross Profit
Laba Usaha 14,725 12,756 11,876 8,501 4,243 Operating Income
EBITDA1 20,023 16,857 15,135 11,163 6,395 EBITDA1
Laba Bersih 14,366 10,040 9,191 6,519 3,712 Net Income
Neraca Balance Sheets
Jumlah Aset 112,857 88,938 80,740 63,520 57,929 Total Assets
Aset Lancar 46,843 36,742 35,531 28,160 15,731 Current Assets
Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities
15,053 11,484 10,636 9,771 8,504Investment in Associates and Jointly Controlled Entities
Aset Tetap2 24,363 20,761 18,742 13,005 13,334 Fixed Assets2
Kewajiban Jangka Pendek 37,124 26,760 26,883 21,343 20,070 Current Liabilities
Jumlah Pinjaman 31,738 21,921 23,533 19,845 23,178 Total Borrowings
Modal Kerja Bersih3 10,958 7,583 8,018 5,866 4,675 Net Working Capital3
Jumlah Ekuitas 49,310 39,894 33,080 26,963 22,376 Total Equity
Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas 58,689 48,932 40,577 32,008 26,431 Total Equity and Minority Interest
Analisa Rasio dan Informasi Lain Ratio Analysis and Other Information
Laba bersih terhadap Aset 13% 11% 11% 10% 6% Return on Assets
Laba bersih terhadap Ekuitas 29% 25% 28% 24% 17% Return on Equity
Marjin Laba Kotor 21% 23% 22% 23% 22% Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha 11% 13% 12% 12% 8% Operating Income Margin
Rasio Lancar (x) 1.3 1.4 1.3 1.3 0.8 Current Ratio (x)
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset (x) 0.5 0.4 0.5 0.5 0.5 Liabilities to Total Assets Ratio (x)
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas (x) 1.1 1.0 1.2 1.2 1.4 Liabilities to Total Equity Ratio (x)
Saham Beredar (dalam Jutaan) 4,048 4,048 4,048 4,048 4,048 Issued Shares (in millions)
Laba Bersih per Saham (Rp)4 3,549 2,480 2,270 1,610 917 Net Earnings per Share (Rp)4
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)5 12,180 9,854 8,171 6,660 5,527 Net Asset Value per Share (Rp)5
Dividen Kas Interim per Saham (Rp) 470 290 300 160 150 Interim Cash Dividend per Share (Rp)
Dividen Kas Final per Saham (Rp) 1,1306 830 570 484 290 Final Dividend per Share (Rp)
Rasio Hutang Bersih terhadap Ekuitas (x)7 0.1 (0.0) 0.1 0.1 0.2 Net Debt to Equity Ratio (x)7
1 Earnings before interest, tax, depreciation and amortization. 2 Includes assets not yet used in operations. 3 Trade Receivables + Inventory - Current Trade Payables. 4 Earnings per share is calculated based on the weighted average number of ordinary shares outstanding adjusted for any share issuance. 5 Net Asset value per share is calculated based on the number of ordinary shares outstanding at every year-end. 6 Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting in May 2011.7 Net debt excludes Financial Services. {Total Borrowing excludes Financial Services – (Cash
and Cash Equivalents exclude Financial Services + Restricted Cash excludes Financial Services)}/Total Equity.
1 Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi. 2 Termasuk aset yg tidak digunakan dalam usaha. 3 Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha Jangka Pendek. 4 Laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar
setelah penyesuaian penerbitan saham baru. 5 Nilai aset bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar pada setiap akhir
tahun.6 Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan bulan Mei 2011. 7 Hutang bersih tidak termasuk Jasa Keuangan. {Jumlah pinjaman tidak termasuk Jasa Keuangan
– (Kas dan Setara Kas tidak termasuk Jasa Keuangan + Kas yang dibatasi penggunaanya tidak termasuk Jasa Keuangan)}/Jumlah Ekuitas.
13Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pendapatan Bersih (Rp miliar)Net Revenue (Rp billion)
0607
0809
10
55,70970,183
97,064 98,526
129,991
Jumlah Aset (Rp miliar)Total Assets (Rp billion)
0607
0809
10
57,929 63,520
80,74088,938
112,857
Laba Bersih per Saham (Rp)Net Earnings per Share (Rp)
0607
0809
10
917
1,610
2,270 2,480
3,549
Laba Bersih (Rp miliar)Net Income (Rp billion)
0607
0809
10
3,712
6,519
9,19110,040
14,366
Jumlah Ekuitas (Rp miliar)Total Equity (Rp billion)
0607
0809
10
22,37626,963
33,080
39,894
49,310
Dividen per Saham (Rp)Dividend per Share (Rp)
0607
0809
10
290
150 160
300290
470 Interim
Final
* Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS bulan Mei 2011* Subject to approval of shareholders at AGM in May 2011
484570
830
1,130*
14 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Ikhtisar Saham
Harga dan Volume Perdagangan Saham 2009-20102009-2010 Share Price and Trading Volume
Harga dan Volume Perdagangan Saham per Triwulan 2009-20102009-2010 Quarterly Share Price and Trading Volume
Pemegang Saham per 31 Desember 2010 dan 2009Shareholders as at 31 December 2010 and 2009
2009 2010
65,000 15,000,000
Sumber Source: Thomson Reuters
Sumber Source: Thomson Reuters
*) Seluruh saham dimiliki melalui / All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.
Harga PenutupanClosing Price (LHS)
Volume PerdaganganTrading Volume (RHS)
55,000 12,500,000
45,000 10,000,000
35,000 7,500,000
25,000 5,000,000
15,000 2,500,000
5,000Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
0
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) adalah perusahaan yang berbasis di Singapura dan anggota Grup Jardine Matheson. JC&C memiliki 50,1% saham Astra International, serta kepemilikan di beberapa perusahaan otomotif lain di Asia Tenggara. Di bawah bendera Cycle & Carriage, JC&C mengendalikan beberapa anak perusahaan di Singapura dan Malaysia. Perusahaan asosiasi JC&C antara lain adalah Tunas Ridean di Indonesia dan Truong Hai Auto Corporation di Vietnam.
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) is a Singapore-listed company and a member of the Jardine Matheson group. It has a 50.1% interest in Astra International and has other automotive companies interests in Southeast Asia. JC&C controls several subsidiaries operating in Singapore and Malaysia under the Cycle & Carriage banner, JC&C associates include Tunas Ridean in Indonesia and Truong Hai Auto Corporation in Vietnam.
Stock Highlights
PeriodeHarga Tertinggi (Rp)Highest Price (Rp)
Harga Terendah (Rp)Lowest Price (Rp)
Harga Penutupan (Rp)Closing Price (Rp)
Volume Perdagangan Rata-rata (Unit)Average Trading Volume (Unit)
Period
2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010
Triwulan I 16,000 44,050 10,550 32,750 14,250 41,900 4,618,602 3,511,959 1st Quarter
Triwulan II 25,800 50,250 14,350 36,050 23,800 48,300 5,915,371 4,573,895 2nd Quarter
Triwulan III 34,150 60,750 22,650 45,900 33,350 56,700 4,628,551 4,034,092 3rd Quarter
Triwulan IV 35,600 60,200 29,750 48,800 34,700 54,550 3,818,057 3,930,532 4th Quarter
31 Desember 201031 December 2010
31 Desember 200931 December 2009
Jumlah saham ditempatkan dan disetor
penuhNumber of shares issued
and fully paid
Persentase kepemilikanPercentage of ownership
Jumlah saham ditempatkan dan disetor
penuhNumber of shares issued
and fully paid
Persentase kepemilikanPercentage of ownership
Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 2,028,825,504 50.11%
Budi Setiadharma (Presiden Komisaris / President Commissioner)
871,500 0.02% 871,500 0.02%
Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris / Commissioner)*
610,000 0.02% 610,000 0.02%
Muhamad Chatib Basri (Komisaris / Commissioner)
- - 1,500 0.00%
Lain-lain / others (masing-masing dibawah / each less than 5%)
2,018,048,310 49.85% 2,018,046,810 49.85%
TOTAL 4,048,355,314 100.00% 4,048,355,314 100.00%
15Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Deskripsi
31 Desember 201031 December 2010
31 Desember 200931 December 2009
DescriptionNo. of
ShareholdersNo. of Shares %
No. of Shareholders
No. of Shares %
Domestik Domestic
1. Ritel 8,214 43,094,819 1.06% 3,835 22,297,040 0.55% 1. Retail
2. Korporasi 153 32,450,028 0.80% 164 37,109,111 0.92% 2. Corporation
3. Asuransi 50 45,921,503 1.13% 39 50,623,503 1.25% 3. Insurance
4. Yayasan 163 31,895,035 0.79% 108 30,104,112 0.74% 4. Foundation
5. Koperasi 6 2,255,953 0.06% 5 2,255,453 0.06% 5. Cooperation
6. Lain-lain 154 80,584,574 1.99% 132 109,516,057 2.71% 6. Others
Sub Total 8,740 236,201,912 5.83% 4,283 251,905,276 6.22% Sub Total
Internasional International
1. Ritel 207 2,116,428 0.05% 151 612,719 0.02% 1. Retail
2. Institusi 1,366 3,810,036,974 94.11% 1,083 3,795,837,319 93.76% 2. Institutional
Sub Total 1,573 3,812,153,402 94.17% 1,234 3,796,450,038 93.78% Sub Total
Total 10,313 4,048,355,314 100.00% 5,517 4,048,355,314 100.00% Total
Sumber: Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra Source: Share Registrar PT Raya Saham Registra
Komposisi Pemegang SahamComposition of Shareholders
Riwayat DividenDividend History
Dividen untuk Tahun KeuanganDividend for Financial Year
DividenDividend
InterimInterim
Tanggal PembayaranPayment Date
FinalFinal
Tanggal PembayaranPayment Date
Rasio Pembayaran DividenDividend Payout Ratio
Posisi SahamOutstanding Shares
2006 Rp 150 15 November 2006 Rp 290 03 July 2007 48.0% 4,048,355,314
2007 Rp 160 15 November 2007 Rp 484 04 July 2008 40.0% 4,048,355,314
2008 Rp 300 14 November 2008 Rp 570 03 July 2009 38.3% 4,048,355,314
2009 Rp 290 16 November 2009 Rp 830 05 July 2010 45.2% 4,048,355,314
2010 Rp 470 15 November 2010 Rp 1,130* 45.1% 4,048,355,314
*) Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS bulan Mei 2011 *) Subject to the approval of shareholders at AGM in May 2011
16 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan Dewan Komisaris
Kepada Para Pemangku Kepentingan dan
Pemegang Saham yang terhormat,
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa yang telah memberikan hasil yang
terbaik bagi kemajuan Astra.
Dengan perasaan bahagia dan bangga kami
ingin menyampaikan bahwa kinerja usaha Astra
International mencatat sukses yang sangat
mengesankan. Keberhasilan ini tak lepas dari
ketangguhan perekonomian Indonesia selama
beberapa tahun terakhir, terutama setelah krisis
tahun 2008 serta solidnya manajemen dan
kokohnya kerja sama tim di dalam Astra yang
terus menguat seiring perkembangan Perseroan.
Kondisi ini juga didukung oleh iklim usaha
yang baik dengan situasi politik yang kondusif,
sehingga mendukung perkembangan ekonomi
serta meningkatkan kepercayaan dunia usaha dan
konsumen.
Dear Stakeholders and Shareholders,
We praise and thank God Almighty who has
blessed Astra abundantly. We have achieved our
best and this would not have taken place without
God’s blessings.
It is with pleasure that we report on a very
successful year for Astra International. A good
part of this success is due to Indonesia’s truly
remarkable economic resilience over the past
few years, especially following the 2008 global
crisis. Astra has capable management teams,
sustained by the staff teamwork that keeps getting
stronger as the organization grows. In addition,
the country’s conducive political situation has
allowed continued national focus on economic
development and elevated levels of business and
consumer confidence.
Report from the Board of Commissioners
17Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Saya mengucapkan selamat kepada Direksi dan
karyawan atas pencapaian yang luar biasa di
setiap sektor usaha. Tentu saja pencapaian ini
membutuhkan kerja yang lebih keras, mengingat
fluktuasi perekonomian dunia di beberapa tahun
terakhir ini yang membawa ketidakpastian.
Dewan Komisaris percaya akan komitmen Direksi
terhadap rencana strategis Astra selanjutnya, tanpa
mengabaikan peluang-peluang yang muncul di
pasar.
Walaupun awal tahun 2010 mengindikasikan
bahwa perekonomian global mulai pulih dari krisis
kredit tahun 2008 seperti terlihat dari respons positif
konsumen dan dunia usaha, hal tersebut memberikan
sinyal berbeda. Perekonomian India dan Cina maju
pesat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa dan
Amerika melambat. Namun demikian dengan sumber
daya yang dimiliki dan sektor manufaktur yang
kuat, perekonomian Indonesia tetap berkembang,
didukung inflasi dan tingkat suku bunga yang stabil,
masing-masing berkisar sekitar 6%-7%.
Before going any further, I wish to congratulate the
Board of Directors and employees on achievements
in every sector of the business, which can best be
described as above expectations. Moreover, these
was achieved despite wide economic fluctuations.
The Board of Commissioners additionally commends
the Directors’ commitment in following Astra’s sound
strategic course by maneuvering quickly to capture
market opportunities.
While the indications at the beginning of 2010
were that the global economy was recovering from
the credit crisis of 2008 and that consumers and
businesses were positively responding, it provided only
mixed signals as European and American economic
growth lagged behind Indian and Chinese, which
were in full growth mode. Nevertheless, Indonesia
with its abundant natural resources and strong
manufacturing sectors, was growing well, supported
by moderate and stable inflation and interest rates,
both hovering around the 6%-7% range.
Pertumbuhan ekonomi dan integrasi dalam kawasan ASEAN membawa dampak positif bagi Astra dan perkembangannya.
Economic growth and integration within ASEAN has had a positive impact on Astra and on its ability to grow.
18 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Berlatar belakang kondisi inilah, pelaku usaha
dan investasi asing di Indonesia meningkatkan
pembelanjaan barang modal, meluaskan pasar dan
berupaya memanfaatkan pertumbuhan perekonomian
di Asia. Sebagai anggota ASEAN, Indonesia memetik
manfaat perdagangan melalui berbagai kesepakatan
perdagangan bebas ASEAN yang telah ditandatangani
bersama berbagai negara di Asia selama lima tahun
terakhir. Pertumbuhan ekonomi dan integrasi dalam
kawasan ASEAN membawa dampak positif bagi Astra
dan perkembangannya.
Tata Kelola Perusahaan Dalam kelangsungan sebuah usaha, di saat
tertentu, sebuah kejadian dapat mengharuskan
pengambilan keputusan dengan segera.
Demikianlah yang dialami Astra pada awal tahun
2010, pada saat Michael D. Ruslim, Presiden
Direktur Astra, meninggal dunia karena sakit
yang dideritanya. Sesuai prosedur Perseroan,
penggantian Presiden Direktur berhasil dilakukan
dengan segera, namun demikian kenangan akan
sosok yang telah lama menjadi bagian penting
dalam tim manajemen Astra tidak mudah sirna.
Dalam memenuhi komitmennya kepada para
karyawan dan mitra usaha, Astra menerapkan
sistem tata kelola perusahaan yang memadai dan
senantiasa diperbarui secara berkala.
Pendekatan Astra dalam berbagai kegiatan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan (CSR) perlu mendapat
perhatian khusus. Melalui kegiatan-kegiatan inilah
Astra terlibat secara konsisten dalam mendukung
dan menggali berbagai potensi yang dimiliki
masyarakat Indonesia. Pada akhirnya, dengan
terus mengembangkan CSR-nya, Astra akan dapat
meningkatkan dan memperluas komunikasinya
dengan berbagai pemangku kepentingan.
Tantangan dan Peluang Dengan kondisi yang dinamis, Indonesia masih
memberikan banyak ruang untuk berkembang di
tengah ketatnya persaingan. Dengan demikian, Astra
hendaknya tidak terlena dengan keberhasilan yang
telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir. Perlu
ketekunan dalam mengelola sistem peringatan dini
dan sistem komunikasi Astra, baik terhadap tekanan
bisnis maupun kondisi global. Kedua sistem ini harus
With this backdrop, Indonesian businesses and
foreign investment increased spending in capital
goods, expanding market positions and generally
taking advantage of the growth within Asia. In
this, as an ASEAN member state, Indonesia has
seen trade benefits in the many ASEAN free trade
agreements signed with a variety of Asian countries
within the past five years, and economic growth
and integration within the region has had a positive
impact on Astra and on its ability to grow.
Corporate GovernanceIn some years events will test the governance of a
business and this was true for Astra in 2010 with
the death of Michael D. Ruslim, Astra’s President
Director due to illness. While the swift action
according to Company procedures allowed a
qualified replacement to serve as President Director,
the memory of the man who for so long was an
important part of Astra’s management team will
not be quickly erased.
In fulfilling its commitments to employees and
partners, Astra ensures that its governance systems
are secure and are regularly updated.
A special mention should be made of Astra’s
approach to its Corporate Social Responsibilities
which has been one of a large and consistent
involvement in key areas, in support and in keen
recognition of the potentials that Indonesian
communities have. It is ultimately by continuing
on the path of growth that Astra will be able to
increase and expand its dialogue with a multitude
of stakeholders.
Challenges and OpportunitiesThere is still much room for growth in a dynamic
Indonesia, and competitive pressures will only
increase. As a result of this, Astra must not let
the success of the past few years turn into an
overconfident complacency. In addition, diligence
in maintaining Astra’s strong early warning systems
and communications systems, both for threats
within the business and within the world, must
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
19Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
tetap adaptif dan fleksibel dalam memberikan data
yang efektif dan tepat waktu, sehingga manajemen
dapat memadukan sumber daya yang dimiliki Astra
agar pada akhirnya mampu meraih keuntungan.
Kami berharap bahwa prediksi stabilitas tingkat
suku bunga di tahun 2011 tidak dikalahkan oleh
inflasi bahan pangan atau inflasi yang lebih sistemik
dampaknya. Seiring menguatnya perekonomian dunia
di masa mendatang, Indonesia dapat menarik manfaat
dari peningkatan perdagangan dan arus investasi.
Astra akan senantiasa menyeimbangkan upaya
pertumbuhannya dengan upaya untuk menjamin
tingkat risiko yang terkendali.
Pertumbuhan pesat perekonomian Indonesia
dalam beberapa tahun terakhir membutuhkan
keandalan infrastruktur fisik maupun non-fisik.
Guna melanjutkan kemajuan yang telah dicapai
demokrasi selama 10 tahun ini, serta melanjutkan
perkembangan usaha Astra, perlu diambil
tindakan cepat untuk memperluas ketersediaan
infrastruktur. Ketersediaan infrastruktur yang
memadai tersebut akan menggalakkan investasi
dalam negeri dan internasional serta mendorong
kemajuan perekonomian yang selanjutnya akan
meningkatkan standar hidup masyarakat Indonesia.
Walaupun terdapat kekhawatiran terhadap rencana
penghapusan subsidi bahan bakar minyak pada
pertengahan 2011, dengan diikuti produktivitas
yang dicapai melalui usaha dan efisiensi dari
seluruh pelaku ekonomi dengan menciptakan
dunia usaha yang lebih ramping dan kompetitif,
melahirkan perekonomian yang lebih hidup serta
membuka peluang bagi penjualan mobil untuk
terus menjangkau tingkat global.
Kerja sama Astra dengan banyak perusahaan
terkemuka berskala internasional merupakan
indikator terbaik yang menunjukkan bahwa
pertumbuhan tetap memperhatikan kualitas
dimana standar kinerja tetap berkelas dunia dan
praktik usaha tetap mengacu pada praktik terbaik
yang berlaku di dunia usaha internasional. Dengan
melakukan hal ini secara konsisten, kita akan
memberi sesuatu yang sangat berharga bagi para
karyawan, para pelanggan dan tentu saja semua
pemangku kepentingan di Indonesia.
remain adaptable and flexible enough to rapidly
provide effective and promptly provided data from
which management can bring to bear Astra’s
resources to reach profitable ends.
In 2011, we hope that the prediction for continued
stability in interest rates is not jeopardized by
food inflation or by more systemic inflation. As
the world economy seems to be on course of
further strengthening, Indonesia will benefit
through increased trade and increased investment
flows. Astra will continue to balance the needs of
growth with the needs to ensure risk levels are not
exceeded.
Indonesia’s rapid economic growth over the past
several years has placed enormous stress on both
physical and non-physical infrastructure. To sustain
the gains these ten years of democracy have
brought, and to sustain Astra’s ability to grow,
immediate action should be taken to broaden
infrastructure in order to encourage domestic and
international investment and facilitate this dynamic
economy in delivering increased standards of living
to more Indonesians.
Although there is concern about the removal of
the gasoline subsidy mid-year 2011, the following
productivity gains by businesses and efficiencies by
all Indonesian industries will succeed in creating a
leaner and more competitive business environment,
leading ultimately to a more vibrant economy and
allowing automobile sales to continue towards
global levels.
Astra’s valuable cooperation with so many quality
high-profile international companies is the best
indicator that growth will remain substantial
quality, that performance standards will be world
class and that business practice will adhere to the
global best. By doing this consistently, we can
produce rewards for our employees, our customers
and indeed all stakeholders within Indonesia.
20 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Apresiasi Atas nama pribadi dan Dewan Komisaris kami
menyampaikan terima kasih kepada Bapak Patrick
M. Alexander atas sumbangsihnya sebagai anggota
Dewan Komisaris. Masa jabatan Beliau berakhir dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Mei
2010. Kami juga mengucapkan selamat bergabung
sebagai anggota dewan yang baru kepada Bapak Erry
Firmansyah dan Bapak Jonathan Chang.
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Simon Mawson, Direktur Perseroan
yang telah mengundurkan diri dalam RUPS 2010.
Beliau adalah contoh seorang yang profesional.
Kami menyambut kehadiran direktur baru, Bapak
Sudirman Maman Rusdi yang telah diangkat lebih
awal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa yang berlangsung pada Maret 2010 dan
Bapak Simon Dixon yang diangkat pada RUPS di
bulan Mei 2010.
Semoga semua pemangku kepentingan menikmati
hasil-hasil menggembirakan yang dicapai Astra
pada tahun 2010. Dewan Komisaris menyampaikan
rasa terima kasih kepada seluruh karyawan Grup
Astra dan perusahaan-perusahaan yang menjadi
mitra usaha kami atas keberhasilan di tahun 2010
ini. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih
kepada para pelanggan atas loyalitasnya dan
kepada Pemerintah Indonesia, di semua tingkatan,
atas keberhasilan mengelola pembangunan
ekonomi. Kepada Direksi, kami berterima kasih atas
segala perhatian yang tercurah dalam memimpin
Astra. Harapan kami, tentunya, akan tetap meraih
kesuksesan di tahun 2011 dan tahun-tahun
selanjutnya.
AppreciationWe would like to express thanks to Mr Patrick M.
Alexander for his contribution as a member of
Board of Commissioners (“BOC”). His tenure in
office ended at the 2010 Annual General Meeting
of Shareholders (AGM) in May. Also, we would
like to welcome as new Board members, Mr Erry
Firmansyah and Mr Jonathan Chang.
The Board of Commissioners wishes to express a
warm farewell to Mr Simon Mawson, Director of
the Company who resigned at the 2010 AGM. Mr
Simon Mawson was a model of professionalism.
The Board also wants to welcome the new
directors, Mr Sudirman Maman Rusdi, who
was appointed at the Extraordinary of General
Shareholders Meeting in March 2010, and Mr
Simon Dixon who was appointed at the 2010 AGM
in May.
Our hope at Astra is that all stakeholders have
shared in the good results of 2010. The BOC
would like to thank the employees and company
partners whose efforts led to such a successful
year. We would also like to thank our customers
for their continuing patronage. The Government
of Indonesia, at all levels, must be recognized for
managing economic development so successfully.
We would like also to thank the Board of Directors
for their continued focus on leading Astra. Our
hope, also, is for continued success in 2011 and
beyond.
Jakarta, April 2011
Budi SetiadharmaPresiden Komisaris
President Commissioner
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
21Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
CH
EG I
AJ
B F D K
C Muhamad Chatib Basri
Komisaris Independen Independent Commissioner
E Akira Okabe
Komisaris Independen Independent Commissioner
F Erry Firmansyah
Komisaris Independen Independent Commissioner
H Benjamin W. Keswick
Komisaris Commissioner
I Mark Spencer Greenberg
Komisaris Commissioner
G Anthony J. L. Nightingale
Komisaris Commissioner
A Budi Setiadharma
Presiden Komisaris President Commissioner
D Soemadi D. M. Brotodiningrat
Komisaris Independen Independent Commissioner
K Jonathan Chang
Komisaris Commissioner
J Chiew Sin Cheok
Komisaris Commissioner
B Djunaedi Hadisumarto
Komisaris Independen Independent Commissioner
22 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
Kepada Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Manajemen Astra, pertama-tama mengucapkan
rasa puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena berkat bimbingan-Nya, Astra telah
berhasil melewati tahun 2010.
Bagi Astra, 2010 merupakan tahun yang
cemerlang, karena pada periode tersebut Perseroan
tidak hanya mencatat kenaikan pendapatan dan
laba dibandingkan tahun 2009, namun juga
berhasil dalam meningkatkan kapasitas dan peran
serta yang cukup besar dalam meraih kepercayaan
konsumen yang mulai pulih di Indonesia.
Keberhasilan pada tahun 2010 dengan penjualan
kendaraan dan alat berat yang mengesankan dapat
dijelaskan dengan mengingat kembali berbagai
keputusan mendasar yang diambil dalam kondisi sulit
pada tahun 2008 guna mengantisipasi kemungkinan
terburuk akibat krisis perekonomian global.
Keputusan tersebut meliputi penyesuaian dengan
Dear Stakeholders,
The Management of Astra International thanks the
Almighty that blessed us through the year.
For Astra, 2010 was a very good year. Not only did
both revenues and profitability increase from 2009,
but exceptional results were attained in expanding
capacity and in materially adding to Indonesia’s
rebounding consumer confidence.
An explanation for the outstanding 2010 sales
levels in vehicles and heavy equipment requires
looking back to firm decisions made in 2008 to
anticipate the worst of the then looming crisis
through a difficult, but necessary, downward
adjustment of production inventories, as well as of
expectations. This retrenchment was eased mid-
23Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
menurunkan persediaan dan ekspektasi produksi.
Penyesuaian ini mulai normal pada pertengahan
2009. Aktivitas produksi maupun pemasaran kembali
pulih di akhir tahun 2009, dimana hal tersebut juga
menjadikan Perseroan lebih siap untuk meningkatkan
penjualan di tahun 2010.
Astra mengakui berbagai kebijakan makro ekonomi
yang diambil Pemerintah Indonesia adalah tepat,
sehingga berhasil mempertahankan pertumbuhan
GDP di masa sulit. Hal tersebut telah menempatkan
Indonesia sebagai salah satu negara pilihan utama
untuk investasi. Indonesia memperoleh keuntungan
dari kebangkitan fenomenal yang terjadi di
tahun 2010, terutama di sektor pertambangan
dan pertanian dimana keduanya mendorong
peningkatan investasi, serta tingginya pendapatan
akibat kenaikan harga komoditas.
way in 2009, leading to full scale resumption of
both production and marketing efforts late in the
year and preparing us well for the energized pace
of sales in 2010.
All along this curve, Astra recognized the sound
macroeconomic policies of the Government of
Indonesia, policies which helped Indonesia to
maintain good GDP growth figures throughout the
downturn and placed Indonesia on a global watch
list of top investment countries. In 2010, Indonesia
benefitted from a resurgence, especially in the
mining and agricultural sectors with both increased
capital investment and buoyant earnings from
elevated commodity prices.
Di dalam Grup Astra, banyak hal yang menunjukkan bahwa dengan kemampuan beradaptasi yang menjadi budaya organisasi, Astra tetap mampu mengelola perubahan serta membuahkan hasil.
Across the Group, there is ample evidence that Astra’s culture of adaptability allowed the organization to manage change and produce results.
24 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Di dalam Grup Astra, banyak hal yang menunjukkan
bahwa dengan kemampuan beradaptasi yang
menjadi budaya organisasi, Astra tetap mampu
mengelola perubahan serta membuahkan hasil.
Sehingga di tahun 2010 pendapatan Perseroan naik
32% menjadi Rp 130 triliun dari Rp 98,5 triliun
pada 2009. Demikian pula laba bersih meningkat
menjadi Rp 14,4 triliun tahun 2010, dibandingkan
Rp 10 triliun pada tahun 2009, naik 43%.
Langkah Strategis Tahun 2010 Dalam kondisi ekonomi yang kembali pulih seperti
terlihat jelas di pasar dan konsumen Indonesia, yang
merupakan respons terhadap stabilnya tingkat suku
bunga, Perseroan telah mengambil keputusan untuk
melakukan ekspansi produksi, terutama dilakukan
di pabrik Daihatsu yang meningkatkan kapasitas
produksinya dari 211.000 menjadi 286.000 unit.
Kapasitas tambahan ini akan diterapkan pada
produksi tahun 2011, sementara percepatan
produksi kendaraan tahun 2010 diterapkan dengan
memberlakukan shift tambahan secara efektif.
Di tahun 2010, pasar mobil meningkat pesat
sebesar 57%, mencapai sekitar 765.000 unit,
bertambah dari 486.000 unit di tahun 2009,
bahkan melampaui rekor tertinggi sebelumnya
sebanyak 608.000 yang diraih tahun 2008.
Untuk menjelaskan peningkatan ini, maka kami
perlu melihat jumlah permintaan konsumen yang
tertunda dan ekspektasi penjualan tahunan,
ditambah adanya pembelian lebih awal yang
dilakukan konsumen untuk menghindari regulasi
pajak baru yang akan diterapkan. Akhirnya,
walaupun pangsa pasar sebagian merek
mobil mengalami kenaikan atau tetap, secara
keseluruhan pangsa pasar Astra sedikit turun
sekitar 1-2%. Hal tersebut tidak dapat dihindari
karena hasil seluruh lini produksi telah habis terjual
dan dalam kondisi ini manajemen tidak ingin
memaksakan produksi yang berlebihan ataupun
mengorbankan kualitas.
Pada awal 2010, menyadari telah pulihnya
perekonomian serta masih lemahnya pasar di Eropa
dan Amerika, Direksi menyusun rencana pembaruan
arah strategis jangka panjang Astra yang antara
lain mencakup perkiraan Indonesia menjadi negara
berpenghasilan menengah pada tahun 2020. Arah
Across the Group, there is ample evidence
that Astra’s culture of adaptability allowed the
organization to manage change and to produce
results. Thus, in 2010 revenues increased to
Rp 130 trillion in 2010, up from Rp 98.5 trillion
in 2009, a 32% increase. Net profit likewise
increased, to Rp 14.4 trillion in 2010, up from
Rp 10 trillion in 2009, a 43% increase.
Strategic Moves in 2010With a recovery clearly visible in the market and
Indonesian consumers responding the stable
interest rates, production expansion decisions
were made, that the Daihatsu fabrication plant
would increase production capacity from 211,000
to 286,000 units. This added capacity will apply
to 2011 production but for 2010, accelerated
vehicle production was managed through effective
management of extra shifts.
In 2010, the car market increased 57%, totaling
some 765,000 units, up from 486,000 units in
2009 and toppling the previous record high of
608,000 set in 2008. To explain this increase,
we must add to pent-up consumer demand and
expected yearly sales, advanced purchases by those
consumers wishing to avoid new tax regulations
on the horizon. While some automobile models
increased market share or stayed even, overall
Astra was between 1-2% off meeting market share
targets by the mere fact that production lines were
being sold out, and management, rightly, was not
willing to push production past economic viability
nor to compromise quality.
Early in 2010, knowing that economic recovery
was at hand and recognizing that markets in
Europe and America are saturated or sluggish,
the Board of Directors set out to regenerate our
long-term strategic direction which includes
Indonesia’s expectant arrival as a middle income
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
25Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
strategis ini meliputi Portfolio Roadmap, People
Roadmap dan Public Contribution Roadmap. Melalui
arah strategis ini, diambil langkah-langkah konkret
yang dengan jelas menjabarkan posisi Astra dalam
jangka panjang, termasuk menemukan peluang
untuk mendiversifikasikan sumber pendapatan,
meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia
dan memperluas jangkauan CSR.
Pencapaian Kinerja Tahun 2010Selain mempertahankan posisi kepemimpinan
Astra di pasar mobil, sepeda motor dan alat berat,
perusahaan-perusahaan lain di dalam Grup juga
memperlihatkan kenaikan yang mengagumkan,
mempertahankan kepemimpinan atau memperluas
posisi di pasar. Sebagai contoh di sektor agribisnis,
Astra Agro Lestari dapat mengatasi kesulitannya
dan mencapai penjualan tertinggi di akhir tahun.
Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga CPO, serta
peningkatan kapasitas pemrosesan dan efisiensi.
Astra Honda Motor juga melampaui ekspektasi di
tahun 2010 dengan membukukan penjualan sepeda
motor sebanyak 3,4 juta dari total pasar sepeda
motor sebesar 7,4 juta. Dengan pangsa pasar
46,3% tidak hanya menjadikan Honda sebagai
pemimpin pasar, melainkan juga menempatkan
Honda dan Astra sebagai merek yang paling diingat
melalui berbagai upaya pemasarannya yang tersebar
luas. Peningkatan kapasitas sebanyak 500 ribu
unit per tahun pada tahun 2010, terutama untuk
lini skuter matik, akan meningkatkan kemampuan
dalam memenuhi permintaan, terutama untuk
produksi Honda di tahun 2010 yang mencapai 3,5
juta unit atau 17% di atas kapasitas produksi.
Di luar bisnis mobil dan sepeda motor, suku cadang
kendaraan bermotor dari Astra Otoparts, yang
sangat banyak ditemui di pasar, tetap menjadi
komponen andalan bagi kendaraan produksi Astra
maupun non Astra, baik di Indonesia maupun di
luar negeri. Kemampuan Astra Otoparts membuat
perencanaan yang sejalan dengan siklus produksi
unit usaha otomotif Grup Astra, menunjukkan
sinergi di antara unit-unit usaha yang menjadi ciri
khas bisnis Astra.
Di bidang jasa keuangan, pembiayaan sepeda motor
Federal International Finance dan pembiayaan
mobil ACC tetap memegang pangsa pasar yang
country by 2020. Within this strategic direction
are a Portfolio Roadmap and People Roadmap, as
well as a Public Contribution Roadmap. Through
this strategic direction, concrete actions to clearly
define Astra’s long-term positioning will be taken,
including finding avenues to diversify revenue
sources, expanding human competency depth and
expanding CSR coverage.
Performance Highlights in 2010In addition to maintaining market leadership
positions within the automobile, motorcycle and
heavy equipment sectors, other companies within
the Group responded admirably to the upswing,
maintaining market leadership or expanding market
positions. In particular, in the agribusiness sector,
Astra Agro Lestari overcame early difficulties to end
the year in their highest ever sales position, partly
due to increased prices of CPO and partly due to
increased processing capacity and efficiencies.
Astra Honda Motor exceeded expectations in
2010 by capturing sales of 3.4 million motorcycles
out of a total market of 7.4 million. This 46.3%
market share not only maintains Honda as the
market leader but places Honda with Astra as top
of the mind with its widespread marketing efforts.
Increased capacity by 500 thousand units per year
in 2010 mainly for the AT scooter line will help
meet demand, especially in light of Honda’s 2010
production of 3.5 million units, which was at 17%
overcapacity.
Out of sight within automobiles and motorcycles
but highly visible on store shelves, parts provided
by Astra Otoparts remain essential components
for both Astra and non-Astra vehicles, in Indonesia
and abroad. Astra Otoparts’ ability to plan along
with the Automotive Astra Group’s production
cycle highlights the synergy between business units
that has become the hallmark of Astra’s business
approach.
In financial services, both the motorcycle financing
FIF and the automobile financing ACC continue
to hold substantial market shares, earning good
26 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
substansi, memperoleh tingkat pengembalian yang
bagus seraya tetap mempertahankan kredit macet
pada tingkat yang rendah. Kinerja PermataBank
juga sangat baik, dalam pengucuran pinjaman
baru hingga mencapai rasio pinjaman terhadap
tabungan (LDR) mendekati 87,5%, maupun dalam
memantapkan posisinya sebagai salah satu bank ritel
terkemuka.
Sepanjang tahun 2010, unit kontraktor
pertambangan, PAMA menghadapi kesulitan
akibat cuaca. Dengan reputasi yang baik di
sektor industri kontraktor pertambangan, PAMA
berhasil mempertahankan posisinya meskipun
mendapatkan hambatan yang diakibatkan
oleh hujan yang tak berkesudahan. Meskipun
telah mengupayakan berbagai langkah untuk
memperbaiki situasi, bahkan peningkatan investasi
alat berat, tetap tidak mampu mendongkrak
produksi. Namun, kami sangat yakin, peningkatan
produksi sebesar 14% di tahun 2010 diperkirakan
akan naik di tahun 2011, untuk lebih sejalan
dengan fungsi dan kemampuan PAMA, baik dalam
kondisi cuaca hujan maupun tidak.
Lini solusi dokumen Astra Graphia terus memberikan
layanan terbaiknya, sementara Divisi Teknologi
Informasi (TI) menyediakan layanan mutakhir
bagi para penggunanya. Divisi Infrastruktur terus
berkembang, baik dalam kapasitas bisnis maupun
kompetensi, kami menghasilkan pendapatan yang
terus meningkat serta meletakkan fondasi untuk
proyek-proyek lebih besar.
Pada sektor infrastruktur dan logistik, Perseroan juga
telah berhasil mencatat pertumbuhan yang baik di
2010. Hal ini didorong oleh bertumbuhnya ekonomi
Indonesia. Kontribusi bisnis infrastruktur dan logistik
terhadap pendapatan bersih Perseroan meningkat
dari Rp 3 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 4 triliun di
tahun 2010.
Tata Kelola PerusahaanBudaya Tata Kelola Perusahaan (Corporate
Governance/CG) tertanam baik di Astra. Sistem
CG di seluruh fungsi organisasi berjalan sesuai
dengan harapan. Sistem ini telah teruji, ketika pada
awal tahun 2010 Presiden Direktur Michael D.
Ruslim meninggal dunia, Dewan Komisaris segera
returns while keeping Non Performing Loans at low
levels. PermataBank equally performed very well
both in generating new lending to post a loans-to-
deposit ratio (LDR) near 87.5% and clearly defining
for itself as a leading retail bank.
All throughout 2010, we felt the frustration of
mining contracting unit PAMA. With a well-earned
stature in the mining contracting industry, PAMA
held its own despite setbacks from the seemingly
endless rains. And although persistent efforts were
made to remedy the situation, increased investment
in heavy equipment did not produce the expected
increase in output. We are very confident, however,
that 2010’s 14% increase in output will increase
in 2011 to be more in line with PAMA’s ability and
raw determination, rain or no rain.
Astra Graphia’s document solutions lines
continue to serve in the top of their line while
the Information Technology (IT) Division provides
an important service for users. Our Infrastructure
Division continues to expand both in size and in
competencies, generating increasing amounts of
revenue and setting a foundation for more and
larger projects.
In infrastructure and logistics, the Company
performed well with good growth in 2010, driven
by the growth of the Indonesian economy. The
contribution from infrastructure and logistics to the
Company’s net revenue increased from Rp 3 trillion
in 2009 to Rp 4 trillion in 2010.
Corporate GovernanceA culture of Corporate Governance (CG) is well-
entrenched in Astra, and CG systems across the
organization function within expectations. The
system was proven workable when an unfortunate
event occurred at the beginning of the year with
the sudden passing away of President Director
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
27Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
menunjuk saya sebagai Pelaksana Tugas Presiden
Direktur demi keberlanjutan Perusahaan dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 1 Maret
2010 memberi kepastian kepada para pemegang
saham bahwa masa transisi ini dilakukan sesuai
prosedur.
Berbagai upaya juga dilakukan untuk meyakinkan
para mitra kerja dan karyawan akan kemampuan
Astra dalam menghadapi kondisi ini, tanpa
mengurangi kualitas standar yang dimiliki dan
sesuai harapan mereka terhadap Astra. Salah
satu elemen yang penting dalam prosedur
tata kelola di Astra adalah komunikasi. Setelah
menyampaikan pernyataan secara internal dan
eksternal, saya bersama beberapa staf kemudian
mengunjungi sejumlah kantor Astra di Medan,
Bandung, Denpasar, Banjarmasin dan Makassar.
Selain itu, melalui pemaparan rutin dan forum
publik, kami juga menyampaikan berbagai hal
yang perlu diperhatikan. Dan pada bulan Oktober
2010 diterbitkanlah President’s Letter 2011 sebagai
arahan bisnis tahun berikutnya.
Kami bangga atas sejumlah penghargaan yang
kembali diterima di sepanjang tahun 2010.
Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap
kerja keras yang telah ditunjukkan seluruh karyawan
Astra. Beberapa penghargaan itu antara lain Asia’s
Best Company dari majalah FinanceAsia, The Most
Admired Company in Indonesia dari Wall Street
Journal Asia, Best Managed Company 2010 dari
majalah Asiamoney, Best Listed Company 2010 dari
majalah Investor, Anugerah Peduli Pendidikan 2010
dari Menteri Pendidikan Nasional, Indonesia Best
Public Company 2010 dari majalah SWA dan No. 1
Daftar Fortune Indonesia 100 dari majalah Fortune,
Commitment towards the achievement of the MDGs
in Indonesia dari Metro TV and The UN serta 2nd
Annual IICD Corporate Governance Award dari IICD
dan Perusahaan Idaman 2010 dari majalah Warta
Ekonomi.
Sebagai bagian dari upaya pengukuhan CSR kami,
Astra berfokus pada Public Contribution Roadmap,
tetap melanjutkan komitmen untuk melakukan
berbagai kegiatan di bidang pendidikan, lingkungan,
kesehatan dan peningkatan penghasilan masyarakat.
Komitmen di bidang pendidikan menargetkan
Michael D. Ruslim. My immediate appointment
as Acting-President Director by the Board of
Commissioners provided continuity and the
Extraordinary Meeting of Shareholders held on 1
March 2010 was able to assure shareholders of an
orderly transition.
Efforts were also made to assure both partners and
employees of Astra’s ability to meet this challenge
with the same procedural excellence that people
expect of Astra. An essential element of all Astra’s
governance procedures is communication, and so,
after releasing statements internally and externally,
some of my staff and I left on a tour of main Astra
offices, including to Medan, Bandung, Denpasar,
Banjarmasin and Makassar. Additionally, through
our regular expos and public forums, we addressed
any matter of concern. The communication
drive culminated in the President’s Letter 2011 in
October 2010 as a business direction for the next
year.
We were again honored in 2010 to have received
numerous awards that recognize the hard work
put in by so many people. Included in these awards
were Asia’s Best Company from FinanceAsia
magazine, The Most Admired Company in
Indonesia from Asian Wall Street Journal, Best
Managed Company 2010 of Asiamoney, Best
Listed Company 2010 from Investor magazine,
Anugerah Peduli Pendidikan 2010 from Ministry
of National Education, Indonesia Best Public
Company 2010 from SWA magazine, No. 1 Daftar
Fortune Indonesia 100 from Fortune magazine,
Commitment towards the achievement from the
MDGs in Indonesia from Metro TV and The UN,
2nd Annual IICD Corporate Governance Award
from the IICD and Perusahaan Idaman 2010 from
Warta Ekonomi magazine.
As part of our CSR reinvigoration, Astra better
focused its Public Contribution Roadmap, which
maintains continued commitment in education,
the environment, health and income generating
activities. The commitment in education will target
an expansion of our village primary education
28 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
perluasan cakupan program pendidikan sekolah dasar
di desa-desa, sesuai prinsip bahwa semua anak perlu
mendapatkan pendidikan dasar.
Dalam hal ini kami menganut prinsip triple bottom
line (Profit, People, Planet), berfokus pada
masyarakat dan memikirkan masa depan. Astra
bangga dapat menerbitkan Laporan Keberlanjutan
setiap tahunnya, yang memberikan informasi rinci
tentang berbagai program CSR Astra dan dampak
positifnya terhadap lingkungan sekitar.
Melangkah ke DepanAstra bergerak maju sesuai arah yang selama ini
ditempuh, mengikuti visi untuk menjadi salah satu
perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia. Untuk
memenuhi visi tersebut, pertumbuhan harus disertai
dengan pengawasan dan penghargaan akan diterima
berdasarkan hasil yang dicapai. Untuk tahun 2011,
kami berharap inflasi akan tetap terkendali di kisaran
7%. Dengan kondisi ini serta tingkat suku bunga yang
tetap stabil di kisaran 6,5% seperti tahun 2010, pasar
untuk produk-produk Astra akan tetap cerah.
Di segmen otomotif, tingkat kepadatan
kepemilikan mobil di Indonesia masih berada di
bawah negara-negara lain, karena itu Astra siap
melayani kebutuhan pasar dengan merek-merek
mobil berkualitas. Kapasitas produksi, distribusi dan
pembiayaan yang efektif harus mampu memenuhi
kebutuhan pasar yang sedang berkembang ini.
Untuk mewujudkannya secara tepat, investasi yang
ditanamkan sebaiknya tidak hanya dalam benda-
benda fisik saja, namun juga dalam pengembangan
sumber daya manusia agar mampu menghadirkan
solusi serta menciptakan nilai tambah.
Serangkaian kebijakan Pemerintah yang akan berlaku
efektif pada 2011 menimbulkan kekhawatiran di
kalangan konsumen dan industri otomotif. Pajak
pembelian mobil yang dapat dinaikan dari 10%
hingga 20% oleh setiap provinsi, dapat berakibat
pada penundaan pembelian mobil atau pada
kenyataannya menyebabkan pembelian mobil lebih
awal di tahun 2010. Penerapan pajak progresif
tahunan bagi kepemilikan lebih dari satu mobil,
kemungkinan hanya memberikan dampak kecil
dalam pengambilan keputusan untuk membeli mobil.
program – on the principle that all children need
basic education.
In this, we are following the triple bottom line
(Profit, People, Planet), focusing on people and
thinking about the future. Astra is proud to
produce an annual Sustainability Report where
detailed information on Astra’s CSR programs and
environmental impact can be gathered.
On the Way ForwardAstra is pressing ahead with the direction that we
have always taken, namely to follow our vision to
be one of the best managed companies in Asia.
In fulfilling this, growth will be balanced with
control. For 2011, we expect that inflation will
remain controlled around 7%. With these
conditions and interest rates remained relatively
stable around 6.5% as of 2010, the markets for
Astra’s products should remain buoyant.
In the automotive segments, the density of car
ownership remains below similar countries and
Astra, with its strong line-up of quality brands and
effective production, distribution and financing
capacity, must be ready to serve a growing market.
To do this, and to do it well, investment must
be made not only in physical goods, but also in
developing broader human capital to seek out
solutions and create added value.
A series of Government measures set to take
effect in 2011 have raised concerns among
consumers and the automobile industry. A province
by province option to increase the automobile
purchases tax from 10% to up to a maximum 20%
may have the effect of delaying purchase or did in
fact cause early purchases in 2010. The effect of a
progressive annual tax on multiple car ownership
may have only limited effect on the decisions to
purchase automobiles.
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
29Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Walaupun memberikan dampak positif terhadap
anggaran Pemerintah, rencana Pemerintah untuk
menghapus subsidi BBM bagi mobil-mobil pribadi
akan memberi dampak yang beragam bagi Astra,
karena sepeda motor dan mobil bermesin diesel
tidak terlalu terpengaruh dengan kebijakan tersebut.
Meskipun ada kemungkinan dampak inflasi
dari penghapusan subsidi,tingkat kepercayaan
konsumen yang tinggi serta pertumbuhan GDP
menunjukkan ketahanan sektor Otomotif, walau
kami memperkirakan akan terjadi ketidakpastian
penjualan di sepanjang masa transisi ini.
Dalam usaha jasa keuangan, tantangan untuk terus
bertumbuh bergantung pada ketangguhan posisi
Astra di dalam industri keuangan. Kami mendapatkan
kabar optimis dengan dinaikkannya peringkat kredit
jasa pembiayaan Astra oleh Pefindo menjadi AA di
tahun 2010. Seperti di semua unit usaha lainnya,
seluruh perusahaan jasa keuangan Astra senantiasa
berupaya sebaik mungkin untuk mengembangkan
sistem yang sesuai dengan risiko yang dikehendaki
Astra serta mengikuti prosedur manajemen risiko
yang ketat.
Di saat Astra menjajaki kemungkinan memperluas
kapasitas agribisnis dan menyediakan lebih banyak
lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia,
peraturan Pemerintah tentang moratorium
terhadap perluasan area perkebunan CPO harus
ditaati. Karena lahan tersedia Astra Agro Lestari
tidak terlalu luas, upaya lain dengan intensifikasi
produksi akan dilakukan hingga dicapainya
kesepakatan tentang cara terbaik dalam
pengusahaan lahan di Indonesia.
Di bidang alat berat dan pertambangan,
permintaan komoditas dari pasar global dalam
jangka panjang dan keterbatasan pasokan akibat
banjir di Australia dalam jangka pendek akan
menciptakan minat besar terhadap kekayaan
sumber daya alam Indonesia. Dengan infrastruktur
yang kokoh dan terus berkembang, United Tractors
akan tetap tumbuh baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
Sementara Astra Graphia terus meningkatkan
pangsa pasar perlahan-lahan, seluruh perusahaan
infrastruktur Astra memiliki ruang yang luas untuk
While creating a positive benefit on the
Government’s budget, the plan from Government
to remove the fuel subsidy from private cars, will
have mixed effects for Astra, as motorcycles and
diesel automobiles will be less affected. Despite a
possible inflationary effect of this subsidy removal,
the high consumer confidence and a growing GDP
point to continued resilience in the automobile
sector, though we do predict sales uncertainty
during the transitional period.
For the financial services business, the challenge
to continue growth relies on maintaining Astra’s
standing in the broader financial community. We
were given optimistic news in 2010 when the
credit rating of Astra’s financing services was
raised to AA by Pefindo. Astra’s finance companies
remain diligent in following rigorous risk
management procedures
While Astra looks to expand its agribusiness
capacity and provide livelihoods for more
Indonesians, the current government moratorium
on expanding cultivated area for CPO must be
followed. As Astra Agro Lestari’s land bank is not
large, other measures to intensify production will
take center stage until agreement is reached on
how best to use Indonesian land.
In terms of heavy equipment and mining, global
demand for commodities in the long run and
supply shortages due to flooding in Australia in the
short run are creating great interest in Indonesia’s
wealth of natural resources. With a solid and
growing infrastructure already in place, United
Tractors is growing for the short as well as long
term.
While Astra Graphia continues to make small but
appreciable gains in its markets, our infrastructure
companies have much room to grow in the current
30 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
terus tumbuh. Astra tetap berkomitmen untuk
menggunakan segala sumber daya yang ada untuk
membangun dan mengelola berbagai proyek
infrastruktur sesuai lingkup kompetensinya.
Gambaran tentang Indonesia dalam jangka pendek
maupun jangka panjang tampak sangat positif.
Pertumbuhan ekonomi memberi akses lebih besar
bagi kemakmuran bangsa. Astra akan senantiasa
tumbuh bersama pembangunan negeri.
ApresiasiKami ingin mengucapkan terima kasih dan semoga
sukses kepada Bapak Simon J. Mawson yang telah
mengundurkan diri dalam RUPS di bulan Mei
tahun 2010. Beliau termasuk bagian penting dari
keberhasilan Astra selama bertahun-tahun, kami
merasa kehilangan beliau. Kemudian, kepada Bapak
Sudirman M. Rusdi dan Bapak Simon C. Dixon,
kami ucapkan selamat bergabung di jajaran Direksi.
Mewakili Direksi, saya juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pemangku kepentingan atas
dukungannya disepanjang tahun ini. Penghargaan
yang tinggi juga saya sampaikan kepada seluruh
karyawan atas segala upaya kerasnya di setiap waktu.
Kami sampaikan terima kasih pula kepada para
pemasok dan mitra kerja yang telah bekerja sama
untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan Astra.
Khususnya, bagi para pelanggan, kami dan segenap
karyawan Astra berharap produk dan layanan kami
dapat memenuhi harapan dan terima kasih atas
kepercayaannya kepada kami. Bagi para pemegang
saham, kami sangat menghargai dukungan dan
pengertian yang terus diberikan. Secara pribadi, saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,
terutama Dewan Komisaris, atas kerja sama yang baik
dan bantuan yang diberikan di tahun pertama saya
sebagai Presiden Direktur.
environment. Astra remains committed to using its
resources to construct and manage infrastructure
projects in any area of competence, wherever
feasible.
In all, the short and long term outlook for
Indonesia looks very positive with economic growth
fueling even greater access to the nation’s wealth
by growing numbers of Indonesians. Astra will
continue to grow with the country.
AppreciationWe would like to express our best wishes to Mr.
Simon J. Mawson who resigned at the 2010 AGM
in May. He was an integral part of Astra’s success
over the years and his presence is missed. We also
would like to welcome Mr. Sudirman M. Rusdi and
Mr. Simon Collier Dixon to the Board of Directors.
On behalf of the Board of Directors, I would like
to thank all our stakeholders for their continued
support throughout the year. Our employees truly
deserve credit for their steady efforts in good times
as in bad. We also thank suppliers and partners
who provided Astra with the tools it needed to
get the job done. For customers, all of us at Astra
do hope that our products and services have met
with your expectations and thank you for your
trust. To shareholders, your continuing support
and understanding is very much appreciated. On
a personal note, I would like to thank everyone,
especially the Board of Commissioners, who lent
goodwill and assistance during my first year as
President Director.
Jakarta, April 2011
Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
31Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
DireksiBoard of Directors
H G CA B
D E F
F Angky Tisnadisastra
Direktur Director
B Gunawan Geniusahardja
Direktur Director
E Widya Wiryawan
Direktur Director
G Sudirman M. Rusdi
Direktur Director
A Prijono Sugiarto
Presiden Direktur President Director
C Johnny Darmawan D.
Direktur Director
H Simon Collier Dixon
Direktur Director
D Djoko Pranoto
Direktur Director
32 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
33Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
34 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
TinjauanKondisi ekonomi yang kondusif di Indonesia,
pertumbuhan yang kuat di Cina dan India, serta
membaiknya proyeksi di Eropa dan Amerika Serikat
membantu dalam meletakkan dasar ekonomi makro
bagi pencapaian Astra yang luar biasa di 2010.
Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6,1% di 2010,
didukung oleh berlanjutnya permintaan konsumen
yang kuat, aliran investasi bersih asing dan
ketersediaan pembiyaan konsumen dengan tingkat
suku bunga yang menarik.
Daya belanja konsumen domestik selama 2010
didukung oleh tingkat suku bunga domestik yang
stabil, sejalan dengan meningkatnya daya beli, telah
membantu mendorong pertumbuhan yang kuat dalam
pengeluaran konsumen. Ekonomi domestik yang kuat
telah menarik aliran modal asing, yang membantu
berkontribusi terhadap likuiditas domestik dan tekanan
inflasi. Intervensi Bank Indonesia untuk menjaga
tingkat rupiah yang stabil telah mengakibatkan
peningkatan yang tajam pada cadangan nilai tukar
asing hingga mencapai US$96,2 miliar pada akhir
2010. Berlanjutnya sektor perbankan Indonesia yang
sehat dan kuat juga telah mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional melalui peningkatan akses terhadap
kredit konsumen.
Penerapan revisi standar dan pencabutan standar
akuntansi di tahun 2010, yaitu: PSAK 26 untuk Biaya
Pinjaman, PSAK 50 untuk Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan, PSAK 55 untuk
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
PPSAK 1 untuk Pencabutan atas PSAK 32 untuk
Akuntansi Kehutanan dan PSAK 35 untuk Akuntansi
Pendapatan Jasa Telekomunikasi, serta PSAK 37
untuk Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol tidak
memberi pengaruh material dalam neraca atau
laporan laba rugi konsolidasian. Selain itu, tidak ada
perubahan material dalam struktur modal Perseroan
di tahun 2010 atau peristiwa luar biasa, atau aksi
korporasi yang diambil Perseroan yang membawa
dampak material terhadap laporan keuangan.
OverviewFavorable economic conditions in Indonesia, strong
growth in China and India, and an improved
outlook in Europe and the United States helped
to lay the macroeconomic foundation for Astra’s
outstanding 2010 results.
The Indonesian economy grew by 6.1% in 2010,
supported by a continuation of robust consumer
demand, net foreign investment inflows and
the availability of consumer finance at attractive
interest rates.
Domestic consumer buying power throughout
2010 was buoyed by stable domestic interest
rates, which coupled with rising purchasing
power, helped to fuel strong growth in consumer
spending. The strong domestic economy has
attracted foreign capital inflows, which has helped
contribute to domestic liquidity and inflationary
pressures. Bank Indonesia interventions to maintain
the rupiah at stable levels has resulted in a sharp
increase in foreign currency reserves to a record
US$96.2 billion at the end of 2010. The continued
health and strength of the Indonesian banking
sector additionally boosted economic growth
nation-wide through improved access to consumer
credit.
The adoption of the following revised accounting
standards in 2010: PSAK 26 for Borrowing Costs,
PSAK 50 for Financial Instruments: Presentation
and Disclosures, PSAK 55 for Financial Instruments:
Recognition and Measurements, PPSAK 1 for
withdrawal of PSAK 32 Accounting for Forestry and
PSAK 35 Accounting for Telecommunication Services,
and PSAK 37 Accounting for Toll Roads, did not have
a material effect on the consolidated balance sheet
or financial statements. In addition, there were no
material changes to the Company’s capital structure
in 2010 nor were there any extraordinary events or
major corporate actions which have had a material
effect on the financial statements.
35Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
DISKUSI & TINJAUAN
Pendapatan Bersih KonsolidasianPada tahun 2010 pendapatan bersih konsolidasian
naik dari Rp 98,5 triliun menjadi Rp 130 triliun dengan
mencatat pertumbuhan yang tinggi di bidang usaha
otomotif, jasa keuangan dan alat berat. Bidang usaha
tersebut menjadi penyumbang terbesar pendapatan
bersih konsolidasian keseluruhan Perseroan, yaitu
masing-masing sebesar 53,2%, 7,5% dan 28,7%,
dari pendapatan bersih konsolidasian di tahun 2009
sebesar 50,1%, 8,4% dan 29,6%.
Rekor penjualan mobil dan sepeda motor
menyebabkan kinerja penjualan bidang usaha
otomotif naik signifikan, di mana penjualan mobil
Astra naik pesat dari 281.013 unit di tahun 2009
menjadi 426.467 unit di tahun 2010; sedangkan
penjualan sepeda motor Honda juga meroket
dari 2,7 juta unit di tahun 2009 menjadi 3,4 juta
unit di tahun 2010. Peningkatan masing-masing
sebesar 51,7% dan 26,5% tersebut selaras dengan
pertumbuhan pasar otomotif nasional yang
mencapai 57,3% untuk mobil dan 26% untuk
sepeda motor.
Kontribusi dari usaha jasa keuangan mencerminkan
kuatnya penjualan dengan pembiayaan yang
disediakan perusahaan-perusahaan pembiayaan Astra.
Sementara pertumbuhan usaha alat berat yang juga
tinggi mencerminkan kebangkitan kembali iklim
investasi di sektor pertambangan dan pertanian.
Biaya OperasionalBeban usaha meningkat sebesar 17,6% dari
Rp 10 triliun menjadi 12,1 triliun. Peningkatan
biaya operasional di 2010 sebagian besar
disebabkan karena terjadinya kenaikan biaya
penjualan, yaitu sebesar 29,8% dari Rp 4,8 triliun
menjadi Rp 6,2 triliun; terutama karena melakukan
promosi dan lebih aktif beriklan.
DISCUSSION & REVIEW
Consolidated Net RevenueIn 2010, consolidated net revenue increased from
Rp 98.5 trillion to Rp 130 trillion with strong
growth in the Group’s automotive, financial services
and heavy equipment and mining businesses. These
businesses accounted for the largest contributions
to total consolidated revenues at 53.2%, 7.5% and
28.7% respectively, from previously 50.1%, 8.4%
and 29.6% in 2009.
Record automobile and motorcycle sales resulted in
a strong sales performance throughout the Astra
automotive group with automobile sales climbing
from 281,013 units in 2009 to 426,467 units
in 2010 and Honda motorcycles sales climbing
from 2.7 million units in 2009 to 3.4 million units
in 2010. These increases of 51.7% and 26.5%
respectively were in line with national growth
numbers of 57.3% for automobile and 26% for
motorcycles.
Contributions from the financial services businesses
reflected stronger consumer and business purchases,
made through Astra’s financing companies.
The strong growth in heavy equipment sales
reflected a resurgent investment climate in the
mining and agricultural sectors.
Operating Expenses Operating expenses increased by 17.6% from
Rp 10.0 trillion to Rp 12.1 trillion. The increase
in operating expenses was mainly due to higher
selling expenses, which increased by 29.8% from
Rp 4.8 trillion to Rp 6.2 trillion, mainly driven
by a more active approach to promotion and
advertising.
36 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Bagian atas Hasil Bersih dari Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled EntitiesDi tahun 2010, bagian atas hasil bersih dari
perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
meningkat 48% dibandingkan tahun 2009 menjadi
sebesar Rp 4,9 triliun, yang diperoleh dari hasil
operasi dengan kapasitas penuh untuk memenuhi
permintaan pasar yang tinggi.
Laba BersihLaba bersih Grup untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010 naik sebesar 43%
menjadi Rp 14,4 triliun. Pendapatan per lembar
saham ikut naik 43% menjadi Rp 3.549.
OtomotifLaba bersih dari usaha otomotif Grup Astra
tumbuh sebesar 55% mencapai Rp 7,1 triliun.
Hal ini disebabkan lebih banyaknya penjualan
otomotif, seperti telah disebutkan di atas. Astra
Otoparts, usaha manufaktur komponen milik Grup
Astra yang 95,7% sahamnya dimiliki Perseroan,
mendapat keuntungan dari ekspansi pasar
otomotif secara besar-besaran, membukukan
kenaikan laba bersih 49% menjadi Rp 1,1 triliun.
Jasa KeuanganLaba bersih dari usaha jasa keuangan Grup Astra
naik 77% menjadi Rp 2,9 triliun.
Peningkatan kontribusi dari usaha pembiayaan
konsumen yang dikelola Astra tampak jelas dari
jumlah pembukuan pinjaman yang bertambah,
margin suku bunga bersih yang stabil dan likuiditas
yang memadai di sektor perbankan dalam negeri.
Jumlah pembiayaan yang disalurkan melalui Federal
International Finance, Astra Credit Companies dan
Toyota Astra Financial Services pada tahun 2010
naik 39% menjadi Rp 44 triliun, di luar pembiayaan
melalui joint bank financing without recourse. Pada
Desember 2010, transaksi untuk menambah 47%
kepemilikan di Astra Sedaya Finance yang dimiliki
oleh General Electric Services, telah rampung. Kini,
Astra Sedaya Finance yang merupakan perusahaan
terbesar dalam cakupan Astra Credit Companies
dimiliki sepenuhnya oleh Astra International.
Share of Results of Associates and Jointly Controlled EntitiesIn 2010, the share of results of associates and
jointly controlled entities increased by 48%
as compared to 2009 to Rp 4.9 trillion as
manufacturing operations experienced very high
levels of utilization to meet domestic demand.
Net IncomeThe Group’s net income for the year ended 31
December 2010 grew by 43% to Rp 14.4 trillion.
Earnings per share were also up 43% to Rp 3,549.
Automotive Net income from the Group´s automotive
businesses grew by 55% to Rp 7.1 trillion, driven
by higher automotive sales. Astra Otoparts, the
Group’s 95.7% held component manufacturing
business, benefited from the expansion in the
wholesale automotive market and reported net
income up 49% at Rp 1.1 trillion.
Financial ServicesNet income from the Group´s financial services
businesses grew by 77% to Rp 2.9 trillion.
Improved contributions from Astra’s consumer
finance operations reflected loan book growth,
stable net interest margins and ample liquidity in
the local banking sector. The amount financed
through Federal International Finance, Astra
Credit Companies and Toyota Astra Financial
Services in 2010 grew by 39% to Rp 44 trillion,
excluding balances financed through joint bank
financing without recourse. In December 2010, the
transaction to increase the 47% interest in Astra
Sedaya Finance through the acquisition of General
Electric Services was completed, leaving the largest
of the Astra Credit Companies fully owned by Astra
International.
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
37Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Perusahaan asuransi milik Grup Astra, Asuransi
Astra Buana, juga memperoleh pendapatan premi
lebih tinggi dari pasar ritel dan komersial serta
pendapatan investasi.
Sementara itu PT Bank Permata Tbk, di mana
44,5% saham usaha patungan ini dimiliki Astra,
mendapat keuntungan dari kondisi ekonomi yang
positif. Dilaporkan, laba bersih mencapai
Rp 997 miliar untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010, mengalami
kenaikan 108%. Di bulan November 2010,
PermataBank memperoleh Rp 2 triliun dari
penawaran umum terbatas (rights issue) 6:1,
upaya penggalangan dana untuk memperkokoh
kecukupan modal. Pada Desember 2010, akuisisi
GE Finance Indonesia, penerbit kartu kredit
dalam negeri, telah rampung setelah mendapat
persetujuan formal dari Bank Indonesia.
Alat Berat dan PenambanganLaba bersih Grup Astra dari usaha alat berat dan
penambangannya naik 2% menjadi Rp 2,3 triliun.
United Tractors, yang 59,5% sahamnya dimiliki
Astra, membukukan laba bersih Rp 3,9 triliun
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010, naik sedikit dibandingkan
laba bersih 2009. Pencapaian yang tinggi terlihat
pada usaha alat berat Komatsu yang berhasil
menjual 5.404 unit atau naik 74%. Meski demikian
kenaikan pendapatan ini diiringi dengan turunnya
kontribusi operasi kontraktor penambangan batu
bara Pamapersada Nusantara. Walaupun PAMA
berhasil mencapai target produksi lebih tinggi
dengan kenaikan produksi batu bara sebesar 14%
menjadi 78 juta ton dan kenaikan pemindahan
tanah (overburden removal) 9% menjadi 651 juta
bcm, PAMA tetap terpengaruh perubahan cuaca
yang tidak bersahabat dan lemahnya dollar AS.
Melalui tambang yang dimilikinya, PAMA menjual
2,6 juta ton batu bara.
Group insurance company, Asuransi Astra Buana,
generated higher earnings from retail and
commercial premiums and investment income.
PT Bank Permata Tbk, Astra’s 44.5%-held joint
venture, benefited from the positive economic
conditions and reported net income of Rp 997
billion for the year ended 31 December 2010, an
increase of 108%. In November 2010, Permata
completed a Rp 2 trillion, 6:1 rights issue, raising
funds to strengthen capital adequacy. In December
2010, the acquisition of GE Finance Indonesia,
a domestic credit card issuer, was completed
following formal approval by Bank Indonesia.
Heavy Equipment and MiningThe Group’s net income from its heavy equipment
and mining business grew by 2% to Rp 2.3 trillion.
United Tractors, which is 59.5%-owned, reported
net income of Rp 3.9 trillion for the year ended
31 December 2010, slightly increased from
2009. Strong results were seen in its Komatsu
heavy equipment business, which sold 5,404
units during the year, an increase of 74%. This
earnings improvement was, however, offset by
a reduced contribution from the contract coal
mining operations of Pamapersada Nusantara.
While PAMA achieved higher production targets,
with an increase in coal production of 14% to
78 million tonnes and an increase in overburden
removal of 9% to 651 million bcm, it was affected
by unfavourable weather conditions and a weak
US dollar. Through its own mines, PAMA sold 2.6
million tonnes of coal.
38 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Agribisnis Kontribusi terhadap laba bersih dari usaha agribisnis
meningkat sebesar 21% menjadi Rp 1,6 triliun.
Astra Agro Lestari, yang 79,7% sahamnya
dimiliki Astra, melaporkan laba bersih Rp 2,0
triliun untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010, terdapat kenaikan
21% dibandingkan tahun 2009 karena terjadi
kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah
(CPO), yang rata-rata 13% lebih tinggi daripada
tahun sebelumnya. Produksi minyak kelapa sawit
sepanjang tahun 2010 naik 3% dibandingkan
periode yang sama di tahun 2009, yaitu sebanyak
1,1 juta ton.
Infrastruktur dan Logistik Laba bersih dari infrastruktur dan logistik tumbuh
sebesar 34% menjadi Rp 358 miliar.
Di bulan Desember 2010, Astra mengakuisisi
tambahan 19% saham PAM Lyonnaise Jaya, yang
mengoperasikan sistem penyediaan air bersih
di sisi barat Jakarta, sehingga total kepemilikan
saham Astra di perusahaan ini meningkat dari 30%
menjadi 49%. PAM Lyonnaise Jaya mengalami
kenaikan volume penjualan air bersihnya sebesar
7% menjadi 147,3 juta kubik meter di tahun 2010.
Jalan tol yang dioperasikan PT Marga Mandalasakti
di mana Astra memiliki 79,3% sahamnya mencatat
kenaikan volume lalu lintas sebesar 7% menjadi
29,4 juta kendaraan serta rata-rata tarif yang
lebih tinggi; sementara kenaikan laba bersih di
Serasi Autoraya didukung oleh lebih banyaknya
penyewaan kendaraan bermotor dan penjualan
mobil bekas.
Teknologi InformasiLaba bersih dari teknologi informasi tumbuh
sebesar 76% mencapai Rp 90 miliar.
Astra Graphia, yang 76,9% sahamnya dimiliki
Astra, aktif di bidang solusi teknologi informasi
dan menjadi agen tunggal peralatan Fuji Xerox di
Indonesia, melaporkan kenaikan laba bersih hingga
77% mencapai Rp 118 miliar.
Agribusiness Net income contribution from agribusiness
increased by 21% to Rp 1.6 trillion.
Astra Agro Lestari, which is 79.7%-held, reported
a net income of Rp 2.0 trillion for the year ended
31 December 2010, an increase of 21% over 2009
due to improved crude palm oil prices achieved,
which were on average 13% higher than the
previous year. Palm oil production during 2010 was
up 3% compared to the corresponding period in
2009, at 1.1 million tonnes.
Infrastructure and Logistics Net income from infrastructure and logistics grew
by 34% to Rp 358 billion.
In December 2010, Astra acquired an additional
19% of PAM Lyonnaise Jaya, which operates the
western Jakarta water utility system, increasing
its stake from 30% to 49%. PAM Lyonnaise Jaya
increased its sales volume in 2010 by 7% to 147.3
million cubic metres.
The toll road operated by 79.3%-owned Marga
Mandalasakti, reported a 7% increase in traffic
volume to 29.4 million vehicles on higher average
tariffs, while Serasi Autoraya’s improved profit was
supported by higher vehicles rented and sales of
used cars.
Information TechnologyNet income from information technology grew by
76% to Rp 90 billion.
Astra Graphia, 76.9%-owned, which is active in
the area of information technology solutions and
is the sole distributor of Fuji Xerox equipment in
Indonesia, reported net income of Rp 118 billion,
up 77%.
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
39Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Neraca Konsolidasian
AsetPer tanggal 31 Desember 2010, total aset
mencapai Rp 112,9 triliun, naik 26,9% dari
Rp 88,9 triliun di tahun 2009. Seperti di tahun-
tahun sebelumnya, aset tidak lancar lebih tinggi
dibandingkan aset lancar. Jumlah aset tidak lancar
di akhir tahun 2010 sebesar Rp 66 triliun, naik
26,5% dari Rp 52,2 triliun pada akhir tahun 2009.
Peningkatan dalam piutang pembiayaan tidak
lancar, investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities dan aset tetap (terutama pada
alat transportasi dan alat berat pertambangan)
menyebabkan bertambahnya aset tidak lancar.
Sedangkan peningkatan dalam piutang pembiayaan
lancar dan persediaan (terutama barang-barang
dalam perjalanan) menyebabkan sebagian besar
kenaikan aset lancar, yang pada akhir tahun 2010
berjumlah Rp 46,8 triliun, naik 27,5% dibandingkan
tahun 2009 sebesar Rp 36,7 triliun.
Porsi terbesar aset lancar adalah piutang
pembiayaan lancar yang mencapai sekitar 34%,
naik dari sekitar 28,9% pada tahun 2009, atau
dari Rp 10,6 triliun menjadi Rp 15,9 triliun. Hal
ini mencerminkan kenaikan penjualan kendaraan
bermotor dan alat berat. Persentase penyisihan
untuk piutang ragu-ragu terhadap total piutang
bruto relatif tetap bila dibandingkan dengan
persentase tahun-tahun sebelumnya. Manajemen
senantiasa memperhatikan secara saksama
terhadap umur piutang ini dan nilai jaminan
fidusia.
Dari piutang pembiayaan konsumen bersih
sebelum provisi sebesar Rp 26,7 triliun per 31
Desember 2010, 54% akan jatuh tempo dalam
waktu setahun dan sisanya akan jatuh tempo
antara 1 sampai 5 tahun.
Consolidated Balance Sheet
AssetsAs at 31 December 2010, total assets stood at
Rp 112.9 trillion, a 26.9% increase from Rp 88.9
trillion in 2009. As in previous years, non-current
assets are higher than current assets. Non-current
assets as at year end 2010 were Rp 66 trillion, up
26.5% from Rp 52.2 trillion as at year end 2009.
Increases in non current financing receivables,
investments in associates and jointly controlled
entities and fixed assets (mainly in transportation
equipment and mining equipment) comprised the
bulk of the increase in non-current assets. Increases
in current financing receivables and inventories
(mostly goods in transit) comprised most of the
increase in current assets, which at year end 2010
was Rp 46.8 trillion, up 27.5% from 2009’s Rp
36.7 trillion.
Of the current assets, the largest is current
financing receivables, which represent about 34%,
up from about 28.9% in 2009, or from Rp 10.6
trillion to Rp 15.9 trillion, reflecting increased motor
vehicle and heavy equipment sales. Provisions
for doubtful receivables as a percentage of gross
receivables remain broadly in line with previous
year. Close attention is paid to both ageing of
these receivables and fiduciary value.
Of the net consumer financing receivables before
provision of Rp 26.7 trillion as of 31 December
2010, 54% will mature within a year and the
remainder will mature between 1 to 5 years.
40 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Tingkat suku bunga tahunan efektif dari piutang
pembiayaan konsumen berkisar dari 10% hingga
46,6% untuk pembiayaan dalam Rupiah dan
7% hingga 12% untuk pembiayaan dalam
dollar AS. Pembiayaan ini sepenuhnya dijamin
dengan pengalihan fidusia Sertifikat Kepemilikan
Kendaraan Motor dan Sertifikat Kepemilikan Alat
Berat.
KewajibanPer tanggal 31 Desember 2010, kewajiban total
Astra sebesar Rp 54,2 triliun, di mana Rp 37,1
triliun merupakan kewajiban jangka pendek dan
Rp 17,1 triliun adalah kewajiban jangka panjang.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan
kewajiban total Astra tahun 2009 yang berjumlah
Rp 40 triliun, di mana Rp 26,8 triliun adalah
kewajiban jangka pendek dan Rp 13,2 triliun
merupakan kewajiban jangka panjang.
Secara keseluruhan, hutang bersih di luar pinjaman
di anak-anak perusahaan jasa keuangan yang dimiliki
Grup Astra adalah sebesar Rp 3,5 triliun, dibandingkan
kas bersih Rp 729 miliar pada akhir tahun 2009,
disebabkan ekspansi usaha yang signifikan. Jika usaha
jasa keuangannya disertakan, Astra memiliki hutang
bersih sebesar Rp 24,6 triliun per tanggal 31 Desember
2010, dibandingkan Rp 13,2 triliun pada akhir tahun
sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan peningkatan
dalam volume yang dibiayai untuk otomotif dan alat
berat.
Astra tetap mampu menutup kewajiban yang akan
jatuh tempo dalam kurun waktu kurang dari satu
tahun karena aset lancar hampir 26% lebih tinggi
dibandingkan kewajiban jangka pendeknya.
Pada akhir tahun 2010, Astra membukukan pinjaman
bank dan pinjaman lain-lainnya sebesar Rp 19,0 triliun
atau sekitar 35% dari jumlah kewajiban Rp 54,2
triliun. Dari pinjaman Rp 19,0 triliun itu, sekitar 56%
merupakan pinjaman dari bank, 36% lainnya adalah
pinjaman sindikasi, dan sisanya merupakan pinjaman
non-bank.
The effective annual interest rate of consumer
financing receivables ranges from 10% to 46.6%
for Rupiah financing and 7% to 12% for US dollar
financing. This financing is fully secured by fiduciary
transfers of Motor Vehicle Ownership Certificates
and Heavy Equipment Ownership Certificates.
LiabilitiesAs at 31 December 2010, Astra’s total liabilities
were Rp 54.2 trillion, with Rp 37.1 trillion current
liabilities and Rp 17.1 trillion non-current liabilities,
up from 2009’s total liabilities of Rp 40 trillion, of
which Rp 26.8 trillion were current and Rp 13.2
trillion were non-current.
Overall net debt excluding borrowings within the
Group’s financial services subsidiaries was Rp 3.5
trillion, compared to net cash of Rp 729 billion
at the end of 2009, due to significant businesses
expansion. After including its financial services
businesses, Astra has net debt of Rp 24.6 trillion
at 31 December 2010, compared to Rp 13.2
trillion at the prior year end, due to an increase in
the volume of automotive and heavy equipment
financed.
Astra remains well able to cover its current liabilities
as current assets stand nearly 26% higher than
current liabilities.
As at the end of 2010, Astra recorded long term
bank loans and other loans of Rp 19.0 trillion
or about 35% of Rp 54.2 trillion total liabilities.
Of that Rp 19.0 trillion total amount, around
56% were loans from banks, another 36% were
syndicated loans and the remainder were non bank
loans.
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
41Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Per tanggal 31 Desember 2010 terdapat Rp 7,3
triliun surat berharga yang diterbitkan, yang berarti
13,4% dari total kewajiban. Surat berharga yang
diterbitkan adalah obligasi (66,6%) dan Medium
Term Notes (33,4%).
Pada akhir tahun 2010, Perseroan dan anak
perusahaannya juga memiliki hutang usaha sebesar
Rp 9,3 triliun. 78% merupakan hutang terhadap
pihak ketiga dan 34% dalam mata uang selain
Rupiah.
EkuitasModal total pada akhir tahun 2010 mencapai
Rp 49,3 triliun, naik 23,6% dibandingkan Rp 39,9
triliun pada akhir tahun 2009. Peningkatan ini
sebagian besar disebabkan oleh kenaikan saldo laba
yang belum dicadangkan sebesar Rp 9,1 triliun.
DividenUntuk tahun 2010, manajemen mengusulkan
dividen final sebesar Rp 1.130 per saham, selain
dividen interim sebesar Rp 470 per saham yang
telah dibayarkan pada tanggal 15 November 2010.
Maka, dividen total untuk tahun 2010 menjadi
Rp 1.600 per saham, mencerminkan rasio
pembayaran 45%. Penentuan akhir tentang
dividen akan diambil dalam RUPS yang akan
diadakan di bulan Mei 2011.
Arus Kas Konsolidasian
Kegiatan OperasionalWalaupun terdapat kenaikan penerimaan dari
para pelanggan sebesar Rp 135,7 triliun di tahun
2010, dibandingkan dengan Rp 103,9 triliun di
2009, arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan
operasional mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan karena pembayaran kepada pemasok
termasuk pembiayaan otomotif dan alat berat,
mengalami kenaikan yang signifikan sebesar
Rp 116,2 triliun dibandingkan dengan Rp 79,5
triliun di tahun 2009.
As of 31 December 2010 there were Rp 7.3 trillion
of issued debt securities recorded on the balance
sheet, constituting 13.4% of total liabilities. The
securities were bonds (66.6%) and Medium Term
Notes (33.4%).
At the end of 2010, the Company and its
subsidiaries also had trade payables amounting to
Rp 9.3 trillion. 78% were liabilities to third parties,
and 34% were denominated in currencies other
than Rupiah.
EquityTotal equity as at year end 2010 stood at Rp 49.3
trillion, a 23.6% increase from the Rp 39.9 trillion
at year end 2009. This increase was mostly due to
increases in Retained Earnings of Rp 9.1 trillion.
DividendFor 2010, management has recommended a final
dividend of Rp 1,130 per share, in addition to
an interim dividend of Rp 470 per share which
was paid on 15 November 2010. Total dividends
for 2010 would then be Rp 1,600 per share,
representing a payout ratio of 45%. A final
determination on dividend will be decided at the
Annual General Meeting of Shareholders in May
2011.
Consolidated Cash flow
Operating ActivitiesDespite increased receipts from customers of
Rp 135.7 trillion in 2010, compared to
Rp 103.9 trillon in 2009, net cash flows provided
from operating activities decreased as a result
of significantly increased payments to suppliers
including automotive and heavy equipment finance
of Rp 116.2 trillion compared to Rp 79.5 trillion in
2009.
42 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Kegiatan InvestasiArus kas bersih sebesar Rp 6,9 triliun yang digunakan
untuk kegiatan investasi di tahun 2010 menunjukkan
kenaikan signifikan dibandingkan arus kas bersih
yang digunakan di tahun 2009 yang berjumlah
Rp 4,8 triliun. Hal ini disebabkan oleh berbagai
akuisisi, di antaranya GES (pemilik 47% saham
PT Astra Sedaya Finance) dan pembelian tambang
batu bara baru, serta partisipasi Perseroan pada rights
issue PermataBank dan pembelian aset tetap.
Kegiatan PendanaanArus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan
pendanaan pada tahun 2010 mencapai Rp 2,3
triliun dibandingkan dengan penggunaan kas
bersih tahun 2009 sebesar Rp 6 triliun. Penerimaan
dari pinjaman jangka panjang sebanyak Rp 19,4
triliun dan penerimaan dari pinjaman jangka
pendek sebesar Rp 10 triliun memberi banyak
kontribusi terhadap kenaikan tersebut. Selain itu,
Astra membayarkan kembali pinjamannya sejumlah
Rp 20,2 triliun di tahun 2010 dan membayar
dividen kas sebesar Rp 6,4 triliun.
Posisi KasPosisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2010
sebesar Rp 7 triliun, turun dari Rp 8,7 triliun pada
akhir tahun 2009.
Kebijakan KeuanganAstra senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian
dalam kebijakan keuangannya. Berbagai aktivitas
kelompok usaha Astra menyebabkan adanya
potensi terhadap berbagai macam risiko keuangan,
seperti risiko pasar, risiko kredit, serta risiko
likuiditas. Untuk mengurangi dampak keuangan
dari fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai tukar
mata uang asing, Astra menerapkan kebijakan
“lindung nilai” untuk seluruh kelompok usahanya.
Secara keseluruhan, kebijakan keuangan tersebut
dilakukan untuk melindungi nilai aktiva dan
kewajiban, serta membantu dalam membuat
perencanaan siklus produksi dan investasi, yang
memberikan tingkat kepastian terhadap biaya
investasi atas sumber-sumber kas Astra dikelola
untuk meminimalkan risiko disamping tetap
meningkatnya hasil.
Investing ActivitiesNet cash outflows of Rp 6.9 trillion for investing
activities in 2010 increased from 2009’s Rp 4.8
trillion as a result of multiple acquisitions including
GES (owner of 47% interest in PT Astra Sedaya
Finance), the purchase of a green field coal mine
and the Company’s participation in PermataBank’s
rights issue and the purchase.
Financing ActivitiesThe net cash inflows from financing activities in
2010 were Rp 2.3 trillion as compared with a net
use of cash in 2009 of Rp 6 trillion. Proceeds from
long-term borrowings of Rp 19.4 trillion, as well
as proceeds from short-term borrowings of Rp 10
trillion, provided much of this increase. In addition,
Astra made repayments of long-term and short
term borrowing of Rp 20.2 trillion during the year
and paid a cash dividend of Rp 6.4 trillion.
Cash PositionThe cash and cash equivalent position at the end
of 2010 stood at Rp 7 trillion, down from Rp 8.7
trillion at the end of 2009.
Treasury PolicyAstra consistently implements a prudent treasury
policy. The group’s activities expose it to a variety
of financial risks, such as market risk, credit risk,
and liquidity risk. To mitigate the financial impact
arising from the fluctuation of interest rates
and foreign exchange rates, Astra implements a
hedging policy across its business units. Overall,
the treasury policy is implemented to protect the
value of assets and liabilities, as well as to help in
developing a plan for production and investment
cycle, which provides a degree of certainty about
costs. The investment of Astra’s cash resources is
managed so as to minimize risk while seeking to
enhance yield.
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
43Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Prakiraan Tahun 2011Harapan untuk berlanjutnya pertumbuhan
perekonomian domestik yang kuat di tengah
kemungkinan munculnya pengetatan moneter
memberikan peluang bagi peningkatan penjualan
dan pendapatan dari sektor pertambangan dan
pertanian. Peraturan baru terkait pajak kepemilikan
kendaraan bermotor dan penghapusan subsidi
bahan bakar minyak tentu akan membawa dampak
dalam sektor otomotif, sehingga diperkirakan
penjualan kendaraan akan datar saja di tahun
2011. Namun, walaupun kami tidak mengantisipasi
tahun luar biasa yang kami capai di tahun 2010 ini,
dengan tingkat suku bunga dan inflasi di dalam
negeri yang diperkirakan tetap dalam rentang wajar
selama beberapa tahun terakhir, daya beli konsumen
yang tetap tinggi, kami berharap dapat melakukan
ekspansi usaha secara nasional di tahun 2011.
Astra akan tetap melakukan penetrasi di pasar
yang telah ada dan ekspansi ke berbagai area
pertumbuhan sesuai strategi jangka panjangnya.
Upaya-upaya pemasaran lewat berbagai saluran
akan tetap menjadi perhatian di sebagian besar
unit usaha, agar dapat terus menjadi pemimpin
di pasar dan meluaskan pasar secara nasional dan
internasional. Strategi ini akan didukung oleh
peningkatan kapasitas produksi dan distribusi.
Outlook for 2011Expectations of continued strong domestic growth,
despite possible monetary policy tightening,
provides opportunities for increased sales and
revenue for all of Astra’s businesses, however
new vehicle ownership taxes and the possible
removal of gasoline subsidies may have an affect
on the automotive sector. With domestic interest
and inflation rates expected to remain within
acceptable ranges consumer purchasing power is
anticipated to remain strong, leading to business
expansion nationwide.
Astra will continue to penetrate existing markets
and expand into areas of growth based on its long
term strategy. Strong multi-channeled marketing
efforts will continue to be factors in many of the
business units in order to remain market leaders,
and to expand markets both domestically and
internationally. This strategy will be supported by
an increase in production and distribution capacity.
44 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
45Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Laporan Bisnis Business Report
46 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Struktur Bisnis
Automotive Financial Services
PembiayaanMobilAutomobileFinancingPT AstraSedayaFinancePT ToyotaAstraFinancialServices
PembiayaanSepeda MotorMotorcycleFinancingPT FederalInternationalFinance
PembiayaanAlat BeratHeavy EquipmentFinancingPT Komatsu AstraFinancePT Surya ArthaNusantara Finance
Asuransi UmumGeneral InsurancePT Asuransi AstraBuana
PerbankanBankingPT Bank Permata Tbk
KomponenComponentsPT Astra Otoparts Tbk
Lain-lainOthersAstraWorld
Dengan bekerja sama, unit bisnis Astra menyatukan sumber daya dan pengetahuannya untuk menyempurnakan Quality, Cost dan Delivery. Tujuan Perusahaan adalah kekuatan dalam menciptakan nilai.
Business Structure
Heavy Equipment and MiningMesin KonstruksiConstruction MachineryPT United Tractors TbkPT Traktor Nusantara
KontraktorPenambanganMining ContractorPT Pamapersada Nusantara
PertambanganMiningDasa Eka JasatamaPT Tuah Turangga Agung
MobilAutomobileToyotaDaihatsuIsuzuNissan DieselPeugeotBMW
Sepeda MotorMotorcycleHonda
47Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Information Technology
Infrastructure and Logistics
Working together, Astra business units combine resources and knowledge to enhance Quality, Cost and Delivery. This corporate purpose is a strength in creating value.
Agribusiness
AgribisnisAgribusinessPT Astra Agro Lestari Tbk
Laporan BisnisBusiness Report
Solusi DokumenDocument SolutionPT Astra Graphia Tbk
Solusi TIIT SolutionPT Astra Graphia Information Technology
Infrastruktur UmumGeneral InfrastructurePT Astratel NusantaraPT Intertel Nusaperdana
Mata Rantai LogistikLogistic Value ChainPT Serasi Autoraya
48 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Automotive
Otomotif
Dibandingkan tahun 2009, 2010 merupakan tahun
yang sangat berbeda bagi dunia usaha. Pada tahun
ini terbukti lagi bahwa perencanaan merupakan hal
yang sangat penting untuk meraih keberhasilan.
Komunikasi dan koordinasi yang terjalin erat di
antara semua unit usaha otomotif Astra dan para
pemasoknya serta pengambilan keputusan yang
cepat, membuat Astra mampu beradaptasi ketika
terjadi penurunan penjualan di tahun 2009 namun
tetap tidak kehilangan responsifnya ketika keadaan
mulai membaik di 2010.
Kepercayaan pasar pulih sepenuhnya pada Maret
2010 dan penjualan kendaraan roda empat secara
keseluruhan naik dari 486.000 unit di tahun 2009
In a year very different than the one before, 2010
nevertheless proved again that planning is critical
to success. Close communication between all
Astra auto business units, close coordination with
suppliers and fast decision making prepared all
companies for the 2009 slowdown just as these
factors prepared them for the eventual upturn that
came in force in 2010.
Market confidence returned in full by March 2010
and total Indonesia automotive sales increased
from 486,000 units in 2009 to 765,000 in 2010,
Laporan BisnisBusiness Report
49Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Dengan memiliki jaringan penjualan dan distribusi terbesar di Indonesia, Astra siap melayani berbagai segmen konsumen.
With the largest sales and distribution network in Indonesia, Astra is able to serve the full range of market segments.
Laporan BisnisBusiness Report
Outlet Penjualan Langsung AstraAstra Direct Sales Outlets
Toyota63 65 66 67 72
0607
0809
10
Peugeot
3
0607
0809
10
Daihatsu79 82
9190 91
0607
0809
10
BMW
0607
0809
10
Isuzu
27 28 28 31
34
0607
0809
10
Total
181 188 198 201 216
0607
0809
10
Nissan Diesel
56
12
0607
08
0910
Volume penjualan mobil Grup Astra mencatat hasil yang memuaskan. Astra’s car sales volume increased nicely.
33334444
66
4
50 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
menjadi 765.000 unit pada 2010, sementara total
pasar sepeda motor di Indonesia meningkat pesat
dari 5,85 juta unit di tahun 2009 menjadi 7,37 juta
unit pada 2010. Pertumbuhan yang luar biasa ini
merupakan hasil dari pertumbuhan GDP yang stabil
selama beberapa tahun belakangan serta tingkat suku
bunga yang relatif rendah dan stabil sepanjang 2010.
Kemitraan dengan Honda untuk sepeda motor,
serta Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel
(UD Trucks), BMW dan Peugeot untuk mobil
dan truk menjadikan Astra dapat memberikan
banyak pilihan bagi konsumen otomotif untuk
menggunakan produk-produk yang telah dikenal
luas dan terpercaya. Berlatar belakang hal tersebut,
penjualan otomotif mencapai rekor tertinggi.
Penjualan mobil Astra meningkat dari 281.013 unit
pada tahun 2009 menjadi 426.467 unit di tahun
2010 dan sepeda motor naik dari 2.701.278 unit
menjadi 3.416.049 unit untuk tahun yang sama.
while the total Indonesia motorcycle market went
from 5.85 million units in 2009 to 7.37 million
units in 2010. This tremendous growth is the
cumulative result of several years of stable GDP
growth and the low and stable interest rates
throughout 2010.
Astra’s partnerships with Honda for motorcycles,
and with Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel
(UD Trucks), BMW and Peugeot for automobiles
and trucks, have allowed consumers both a great
selection and the confidence of owning globally
recognized and proven products. It was to these
outstanding products that consumers flocked
in record breaking numbers. Sales of Astra’s
automobiles increased from 281,013 in 2009
to 426,467 in 2010, while sales of motorcycles
increased from 2,701,278 units to 3,416,049 units
for the same years.
Outlet Penjualan Langsung Non-AstraNon-Astra Direct Sales Outlet
Toyota121 121 125 127 131
0607
0809
10
Daihatsu
7075
74 78
88
0607
0809
10
Isuzu
4443 43
49 52
0607
0809
10
Nissan Diesel
14
13
0607
0809
10
Peugeot
9
8 88
0607
0809
10
Total
263 262 264 276 292
0607
0809
10
1414
15 13
Laporan BisnisBusiness Report
51Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Lebih dari itu, Astra Otoparts sebagai pembuat
komponen mobil berhasil meningkatkan produksinya,
sehingga mampu mempertahankan posisi kompetitif
Astra. Astra Otoparts menjalin kerja sama dengan
para pemain komponen otomotif dunia seperti Aisin
Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso,
DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle,
Nippon Gasket, Nittan Valve dan Toyoda Gosei.
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan jasa keuangan
Astra yang terkait dengan mobil, truk dan
sepeda motor turut menikmati dampak naiknya
pembelanjaan konsumen. Kredit kendaraan
bermotor naik seiring penjualannya.
Penjualan kendaraan di tahun 2011 dan selanjutnya
sangat bergantung pada berbagai hal. Hal yang
utama adalah menyangkut ketidakpastian seputar
rancangan peraturan, seperti pada pajak progresif
terkait biaya pendaftaran kepemilikan mobil, kenaikan
pajak kepemilikan kendaraan dan penghapusan
subsidi bahan bakar minyak. Namun, Astra tetap
yakin, kepemilikan mobil di Indonesia tetap berpotensi
berkembang dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, karena tingkat kepadatannya masih
tergolong rendah untuk ukuran global.
Kepemilikan Astra International di sejumlah
perusahaan manufaktur kendaraan bermotor pada
tahun 2010 antara lain sebagai berikut:
NamaName
Nama PanggilanShort Name
KepemilikanOwnership
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN 5%
PT Astra Daihatsu Motor ADM 31.87%
PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI 44.94%
PT Astra Multi Truck Indonesia AMT Indonesia 75%
PT Tjahja Sakti Motor TSM 100%
PT Astra Honda Motor AHM 50%
PT Astra Otoparts Tbk AOP 95.65%
Dengan memiliki jaringan penjualan dan distribusi
terbesar di Indonesia, Astra siap melayani berbagai
segmen konsumen. Melalui kegiatan-kegiatan
pemasaran dan promosi penjualan yang efektif,
yang dikelola dalam enam divisi penjualan, Astra
merangkul seluruh nusantara dan tetap dapat
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di
tengah persaingan ketat pasar otomotif.
Moreover, component maker Astra Otoparts was
successful in stepping up production, helping to
maintain Astra’s competitive position. Astra Otoparts,
as well, has established good partnerships with a
long list of high quality auto global players: Aisin
Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso,
DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle,
Nippon Gasket, Nittan Valve and Toyoda Gosei.
Astra’s automobile, truck, and motorcycle directed
financial service companies also benefitted from
the upturn in consumer spending, with lending
increasing in tandem with sales.
The future of vehicle sales in 2011 and beyond
rests on a multiple of factors. Of most concern is
the uncertainty surrounding planned regulatory
changes: one to increase the tax on car registration
fees and to introduce progressive vehicle ownership
tax and the other to remove the subsidy on
gasoline. Astra, nevertheless, remains confident
both in the short and long term as car ownership
density in Indonesia is still low in global terms.
In 2010, Astra had stakes in a number of
automotive manufacturing companies, as follow:
With the largest sales and distribution network in
Indonesia, Astra is able to serve the full range of
market segments. Through effective marketing and
sales promotion activities, and management of six
sales operations divisions, Astra provided national
coverage and has maintained its market leadership
against aggressive competition.
Laporan BisnisBusiness Report
52 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Automobile Group
Grup Mobil
ToyotaPT Toyota-Astra Motor (TAM) adalah agen tunggal Toyota di Indonesia. Perusahaan ini merupakan usaha patungan antara Astra International (51%) dan Toyota Motor Corporation (49%). Agar dapat menyalurkan mobil-mobilnya di pasar yang tepat, TAM memiliki lima dealer utama yang bertanggung jawab di wilayahnya masing-masing.
Dari kelima dealer tersebut, Auto2000 menjadi dealer terbesar dengan 72 cabang langsung dan 73 cabang tidak langsung yang memberi kontribusi hampir 80% terhadap volume penjualan Toyota. Auto2000, yang di internal Astra dikenal sebagai Toyota Sales Operation, merupakan nama yang identik dengan Astra International dengan pengakuan yang baik di mata para pelanggan. Melalui jaringannya, Toyota Sales Operation memberikan layanan penjualan dan purna-jual, selain juga menjual suku cadang Toyota di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera (kecuali Riau, Jambi dan Bengkulu), seluruh Kalimantan, Bali serta Nusa Tenggara.
Lexus melengkapi kelas sedan mewah.Lexus completes the luxury line.
Fortuner, tangguh dan berkelasFortuner, tough and classy
ToyotaPT Toyota-Astra Motor (TAM) is the sole agent for Toyota vehicles in Indonesia. It is a joint venture between Astra International (51%) and Toyota Motor Corporation (49%). To distribute cars to the right markets, TAM engages with five main dealers responsible for their respective regions.
Of these five dealers, Auto2000 is the largest dealer with nearly 80% of the Toyota sales volume with 72 direct and 73 indirect branches. Auto2000, known internally as Toyota Sales operation, is an identifiable brand of Astra International with high customer recognition. Throughout its networks, Toyota Sales Operation provides sales and after sales services as well as selling Toyota spare-parts throughout the regions of Jakarta, West Java, East Java, Sumatera (excludes Riau, Jambi and Bengkulu), all Kalimantan, Bali and Nusa Tenggara.
Laporan BisnisBusiness Report
53Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Toyota mengalami tahun gemilang pada 2010, di mana penjualan melonjak seiring kepercayaan konsumen dan tingkat suku bunga yang stabil. Penjualan tahun 2010 mencapai 280.989 kendaraan, naik 50,3% dibandingkan tahun 2009. Pangsa pasar sebesar 36,7% sedikit turun dari tahun 2009 sebesar 38,5%, tetapi tetap lebih tinggi dibandingkan pangsa pasar tahun 2008 yang mencapai 34,9%. Ini menunjukkan bukti kuat tingkat kepuasan pelanggan.
Kami bangga atas penghargaan sebagai peringkat pertama dalam hal Kepuasan Pelanggan dan Kepuasan Penjualan yang dianugerahkan JD Power. Prestasi ini dapat dicapai karena adanya peningkatan pasokan dan permintaan yang berkelanjutan, perhatian terhadap layanan purna-jual serta pembaruan produk yang tepat waktu.
Untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar mobil serta untuk menarik pelanggan baru, TAM akan senantiasa mengembangkan produknya, mulai dari MPV skala rendah-sedang hingga mobil mewah. Avanza, yang menjadi primadona penjualan mobil Toyota di tahun 2010 dengan mendominasi 50% penjualan, akan tetap didukung dengan pembaruan produk dan pemasaran yang berkelanjutan.
Selain itu, untuk mewujudkan “Best Total Ownership Experience” (Pengalaman Terbaik sebagai Pemilik Mobil), para pelanggan harus mendapatkan pelayanan prima di setiap tahap kepemilikan, termasuk memperoleh manfaat dari perluasan gerai dan infrastruktur serta kepemimpinan Toyota yang kuat di pasar. Semua ini ditujukan untuk memperkuat penetrasi pasar.
Toyota had a good year in 2010, with sales rebounding along with the confidence in the market place. A new sales record of 280,989 vehicles, up 50.3% from 2009, was also the result of stable and favorable interest rates. The resulting market share of 36.7%, slightly down from 38.5% in 2009 but still up from 2008’s 34.9%, is reflected in strong consumer satisfaction figures.
We are extremely happy to have been recognized by JD Power as No. 1 in both the Customer Satisfaction and Sales Satisfaction indexes. For this achievement, we must credit our integrated supply-demand kaizen, our close attention to after sales service and our timely product refreshment.
To maintain its leading position in the car market and attract new customers, TAM will continue to broaden the product range in the low-medium MPV to high end premium car range. In addition, the Avanza, Toyota’s highest selling car in 2010 with 50% of Toyota sales, will be supported by product refreshment and continued marketing efforts.
In addition, to realize a Best Total Ownership Experience, customers must continue to receive the benefit of operational excellence at all levels of ownership, while benefiting from outlet and infrastructure expansion and strengthened market leadership. All this is geared toward our goal of strengthening market penetration.
Yaris menyasar konsumen remajaYaris for teenage customers
Laporan BisnisBusiness Report
54 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
DaihatsuPT Astra Daihatsu Motor (ADM) merupakan agen tunggal mobil Daihatsu di Indonesia yang ditunjang oleh 179 gerai jaringan Daihatsu Sales Operation yang terus berkembang. ADM juga menjadi basis bagi Grup Astra dalam memproduksi compact car, yang juga diekspor ke negara lain. Sekitar 32% saham ADM dimiliki Astra International.
Di tahun 2010 Daihatsu menempati posisi pangsa pasar kedua terbesar dengan pencapaian penjualan sebanyak 118.554 unit, meningkat 41.041 unit atau 53% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 Daihatsu semakin memperkokoh lini produknya dengan meluncurkan beberapa mobil berciri khusus seperti Sirion Femme dan Drift, Luxio Prestige serta New Terios.
Sebagai manufaktur, di tahun 2010 ADM memproduksi mobil 50% di atas kapasitas normalnya sambil melakukan persiapan ekspansi. Kapasitas produksi sebesar 211.000 unit per tahun terlampaui melalui tambahan jam kerja untuk mencapai produksi sebanyak 320.000 mobil. Untuk tahun 2011 kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi 286.000 mobil. Sebagai persiapan ekspansi tersebut, juga dilakukan koordinasi terhadap jaringan yang mencakup lebih dari 1.000 pemasok lokal. Pencapaian produksi di atas kapasitas normal pada 2010 juga telah membuat ADM berhasil mencapai produksi yang ke-2 juta unit pada Oktober 2010.
DaihatsuPT Astra Daihatsu Motor (ADM) is the sole agent for Daihatsu cars in Indonesia, distributing through Astra’s Daihatsu Sales Operation, by way of dealer networks and Astra’s own growing network of 179 outlets. Equally important, ADM also serves as the base within the Astra Group for all compact car production and caters to export markets. About 32% of its shares are owned by Astra International.
In 2010 Daihatsu maintained its second place market share position gained a year before and increased sales by 41,041 units to a new record of 118,554 units, a 53% increase from last year. During the year Daihatsu strengthened its product line-up, introducing several special editions – Sirion Femme and Drift, Luxio Prestige and New Terios.
As a manufacturer, ADM in 2010 was simultaneously producing at 50% above normal capacity while preparing to expand capacity. Capacity of 211,000 vehicles per annum was exceeded through a shift doubling to achieve an output of 320,000 units, while expanded capacity in 2011 will be 286,000 units. Planning for this expansion included the coordination of a network of more than 1,000 local suppliers. As result, ADM recorded the production of its two millionth unit in October 2010.
ADM terus meningkatkan kapasitas produksinya.ADM increased production capacity.
Daihatsu semakin memperkokoh lini produknya.Daihatsu strengthened its product line.
Perbaikan QCD menjadi fokus bagi ADM.ADM focuses on Improvement of QCD.
Laporan BisnisBusiness Report
55Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
IsuzuPT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), agen tunggal dan produsen Isuzu di Indonesia, menawarkan berbagai kendaraan bermesin diesel dengan merek Panther pick-up/MPV, pick-up D-Max, truk/bus mini ELF, truk Borneo, C-Series dump-trucks dan pick-up Bison. Astra International memiliki sekitar 45% saham IAMI.
Melalui Isuzu Sales Operation (ISO) sebagai dealer Isuzu commercial vehicle terbesar dan juga distributor tunggal Light Commercial Vehicle (LCV), IAMI turut berkompetisi dengan meluaskan jangkauannya, menawarkan layanan purna-jual yang terbaik dan memenuhi harapan pelanggan dengan berbagai produk berkualitas.
Di samping penjualan Panther yang stabil karena menjadi pilihan konsumen pasar tertentu, Isuzu memperoleh keuntungan dari perkembangan di sektor pertambangan dan pertanian yang berhasil meningkatkan penjualan N-Series. Pangsa pasar Isuzu untuk Truk Kategori 2 bahkan naik menjadi 14,6% di tahun 2010. Di sisi lain, pencapaian total penjualan Isuzu di tahun 2010 meningkat drastis 57,6% dibandingkan tahun sebelumnya dengan membukukan 24.012 unit.
Mesin yang tangguh dan irit dengan emisi yang baik untuk produk truk Isuzu, diharapkan dapat mendongkrak posisinya dari peringkat ketiga untuk kendaraan komersial (CV) menjadi peringkat teratas. Dengan jaringan 86 gerai - meningkat dibandingkan 80 gerai di tahun 2009 - bersama para dealer, Isuzu senantiasa berupaya keras untuk memenangkan persaingan dengan memperkuat jaringan perusahaan, meningkatkan kualitas pelayanan purna jual dan memenuhi ekspektasi pelanggan. Inti dari strategi tersebut adalah untuk menjadikan Isuzu sebagai pemain no.1 di segmen Truk.
IsuzuPT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), the sole agent and a manufacturer of Isuzu in Indonesia, offers a range of diesel-engine vehicles with brand-name line up of Panther pick-ups/MPVs, D-Max pick-ups, ELF trucks/mini-busses, Borneo trucks, C-Series dump-trucks and Bison pick-ups. Astra International owns around 45% of IAMI shares.
Additionally, through the Isuzu Sales Operation (ISO) as the largest dealer of Isuzu commercial vehicles in Indonesia as well as sole distributor of its light commercial vehicle, IAMI focuses on meeting the competition by expanding coverage, offering excellent after sales service and meeting customer expectations with high quality products.
While sales of the Panther, a popular choice for a select sub-market, are steady, Isuzu benefitted from growth in the mining and agricultural sectors for sales of the N-Series. While Isuzu market share in Category 2 Trucks increased to 14.6% in 2010, total sales of Isuzu increased dramatically by 57.6% from 2009 to 24,012 units.
F-Series’ new engine designs with increased power, fuel efficiency and better emissions features are expected to help push Isuzu from a number three spot for Commercial Vehicles (CVs) to number one. Isuzu through a dedicated network of 86 outlets, up from 80 in 2009, together with its dealers will meet the competition by expanding coverage, offering quality after sales service and meeting customer expectations. Central to this strategy is to present Isuzu as the number 1 truck seller.
Laporan BisnisBusiness Report
D-Max melengkapi kendaraan bermesin diesel Isuzu. D-Max Isuzu completes the diesel engined line.
Mesin yang tangguh dan irit dengan emisi yang baikRobust and efficient machines with good emissions
56 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
UD Trucks Dengan disepakatinya kemitraan strategis baru antara Nissan Diesel Motor Co. dari Jepang dan Volvo AB dari Swedia, maka merek Nissan Diesel berganti menjadi UD Trucks.
Sejalan dengan bergantinya merek Nissan Diesel menjadi UD Trucks maka sejak Oktober 2010 ANDI berganti nama menjadi PT Astra Multi Trucks Indonesia dan NDSO berganti nama menjadi UD Trucks Sales Operation pada Januari 2011.
Untuk pasar Indonesia, PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia) merupakan produsen dan agen tunggal penjualan UD Trucks, termasuk menangani produk-produk pendukungnya. Astra International memiliki 75% saham AMT Indonesia. AMT Indonesia secara eksklusif bekerja sama dengan UD Trucks Sales Operation, salah satu unit penjualan yang berada di bawah naungan Astra International, untuk menjual dan menyalurkan UD Trucks serta memberikan layanan purna-jual melalui jaringan 12 kantor cabang dan 13 dealernya.
Penjualan truk sedang dan besar UD Trucks di tahun 2010 meningkat pesat, terutama setelah kuartal pertama. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan sektor perdagangan dan perindustrian. Volume penjualan UD Trucks naik sebesar 111% atau mencapai 2.735 unit, menjadi rekor baru dalam penjualan truk pasca krisis moneter di Asia tahun 1997. Kenaikan volume penjualan itu berdampak positif terhadap laba bersih yang tumbuh signifikan sebesar 75%. Di samping mengembangkan strategi untuk meningkatkan volume penjualan, UD Trucks juga diuntungkan oleh beberapa peraturan pemerintah, seperti yang diberlakukan pada tahun 2010 berupa penerapan tarif lebih rendah terhadap kendaraan yang diimpor dalam bentuk CKD.
UD Trucks As there is a new strategic partnership between Nissan Diesel Motor Co of Japan and Volvo AB of Sweden, the brand name of Nissan Diesel has been changed to UD Trucks.
Following this name change, ANDI has changed its name to PT Astra Multi Trucks Indonesia in October 2010 and NDSO has changed its name to UD Trucks Sales Operation from January 2011.
For the Indonesian market, PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia) acts as UD Trucks sole agent and manufacturer as well as handles support products. AI has a 75% share ownership in AMT Indonesia.
AMT Indonesia exclusively engages UD Trucks Sales Operation, a sales operation unit within AI, to sell and distribute UD Trucks and deliver after sales service through its 12 branches and a network of 13 dealerships.
UD Trucks found that sales of their medium and heavy duty trucks in 2010 grew rapidly, particularly after the first quarter, in line with commercial and industrial growth. UD Trucks Sales volume increased by 111%, hitting a new post-1997-Asian-crisis record of 2,735 units. Similarly, its net income also grew a significant 75%.
As well as deploying strategies to boost sales volume, UD Trucks also benefitted from several government initiatives introduced in 2010 to lower tariffs of importing vehicle in CKD form.
Penjualan UD Trucks sejalan dengan pertumbuhan sektor perdagangan dan perindustrian. Sales of UD Trucks in line with the growth of trade and industry sector.
Laporan BisnisBusiness Report
57Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
BMW PT Astra International – BMW Sales Operation (BSO) adalah unit penjualan di Astra International yang memegang hak untuk menjual mobil dan menyediakan layanan purna-jual bagi BMW Indonesia – agen tunggal dan distributor utama mobil BMW di Indonesia.
Sebagai dampak dari iklim perekonomian yang kondusif di tahun 2010, BMW mampu menempati posisi kedua di segmen mobil mewah dengan penjualan mencapai 1.240 unit.
PeugeotPT Tjahja Sakti Motor (TSM) adalah anak perusahaan yang sepenuhnya berada di bawah naungan Astra International dan importir tunggal Peugeot di Indonesia. TSM memasarkan mobil Peugeot melalui Peugeot Sales Operation (PSO) yang merupakan agen tunggal Peugeot di Indonesia.
Penjualan mobil Peugeot di tahun 2010 naik empat kali lipat karena penguatan nilai rupiah dan kestabilan perekonomian, di samping upaya pemasaran yang tepat sasaran dan adanya lini produk baru seperti Series 3008 dan 5008.
BMW PT Astra International – BMW Sales Operation (BSO) is a sales operation unit within AI that holds dealership rights to sell BMW cars and provide after sales services from BMW Indonesia – the sole agent and main distributor of BMW cars in Indonesia.
As a result of the favorable economic climate in 2010, BMW was able to position itself at number two in the premium car segment by selling 1,240 units.
PeugeotPT Tjahja Sakti Motor (TSM), a wholly owned subsidiary of Astra International, is the sole importer of Peugeot in Indonesia. TSM distributes Peugeot cars through PT Astra International Tbk’s Peugeot Sales Operation (PSO) as its sole agent.
Sales in 2010 quadrupled as a result of a strengthened rupiah and economy as well as closely-targeted marketing efforts and a new product line-up, including the 3008 and 5008 series.
Laporan BisnisBusiness Report
BMW fokus kepada segmen mobil mewah.BMW’s focus on the luxury car segment.
Peugeot melengkapi variasi produk di bisnis otomotif Astra.Peugeot completes Astra’s product line.
58 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
2010 2009Produk Product
PT Astra Daihatsu Motor 236,000 211,000Toyota & Daihatsu 4X4 & 2X4
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia 100,000 100,000 Toyota Innova & Toyota Fortuner
PT Isuzu Astra Motor Indonesia 19,000 9,000 Isuzu Elf & Borneo
PT Gaya Motor 98,000 98,000Isuzu Panther Wagon & Pick up, Nissan Diesel Truck, BMW series 3 & 5
Kapasitas Produksi Astra Astra’s Production Capacity
2010 2009
Wholesale Market (unit) Astra Market Share Wholesale Market (unit) Astra Market Share
Sedan 34,650 47% 23,535 43%
4X2 & 4X4 526,004 66% 335,098 71%
Pick Up 98,663 34% 65,337 28%
Truk 105,393 28% 62,091 25%
Total 764,710 56% 486,061 58%
Segmentasi Pasar Mobil DomestikDomestic Motorcar Market Segmentation
(dalam % dari total | in percentage of total)
2010 Toyota
36.74%Others12.9%
Honda8.02%
Mitsubishi13.92%
Peugeot & UD Trucks
0.38%
Isuzu3.14%
Daihatsu15.50%
Suzuki 9.3%
2009 Toyota
38.46%Others12.15%
Honda8.14%
Mitsubishi12.70%
Peugeot & UD Trucks
0.28%
Isuzu3.13%
Daihatsu15.95%
Suzuki 9.19%
Pangsa Pasar Mobil KeseluruhanWholesale Car Market Share
Laporan BisnisBusiness Report
59Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan usaha
patungan (50:50) antara PT Astra International Tbk dan
Honda Motor Company Ltd. AHM memproduksi dan
memasarkan sepeda motor Honda di Indonesia.
Kebutuhan akan alat transportasi yang efektif dan
efisien, di tengah situasi tingkat suku bunga yang
rendah sehingga memudahkan pencairan likuiditas
pembiayaan, telah meningkatkan konsumsi dalam
negeri terhadap pasar sepeda motor di tahun 2010.
Penjualan sepeda motor mencapai 7,4 juta unit, naik
sebesar 26%. Segmen sepeda motor yang paling laris
adalah skuter dengan transmisi otomatis (AT), yang
mencapai penjualan 45,8% di pasar sepeda motor
secara keseluruhan.
PT Astra Honda Motor (AHM) is a 50:50 venture
between PT Astra International Tbk and Honda Motor
Company Ltd, and is licensed to manufacture and sell
Honda motorbikes in Indonesia.
A great need for effective and efficient transportation,
high funding liquidity with low interest rates and
strong domestic consumption boosted the motorcycle
market in 2010 by 26% to 7.4 million units. The fastest
growth segment within this motorcycle market was the
AT (Automatic Transmission) scooter category which
achieved 45.8% of the total motorcycle market.
Honda Motorcycle
Sepeda Motor Honda
Penambahan kapasitas pabrik dan peluncuran sejumlah model baru adalah upaya AHM untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar motor.The increasing of production capacity and launching of several new models is an AHM effort to maintain its position as market leader for motorcycles.
Laporan BisnisBusiness Report
2010 2009
Wholesale Market (unit)
Astra Market Share
Wholesale Market (unit)
Astra Market Share
BebekCub
3,326,261 51% 3,022,894 55%
SkuterScooter
3,376,541 46% 2,267,200 38%
Sport & LainnyaSport & Others
670,187 25% 561,868 32%
Total 7,372,989 46% 5,851,962 46%
Segmentasi Pasar Sepeda Motor DomestikDomestic Motorcycle Market Segmentation
(dalam % dari total | in percentage of total)
Pangsa Pasar Sepeda Motor KeseluruhanWholesale Motorcycle Market Share
2010
2009
Honda
46.33%
Honda
46.16%
Yamaha45.12%
Yamaha45.30%
Suzuki7.13%
Suzuki7.49%
Kawasaki1.13%
Kawasaki0.99%
Others0.3%
Others0.06%
60 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Sepanjang tahun 2010, AHM berhasil menjual
lebih dari 3,4 juta sepeda motor Honda, melampaui
rekor penjualannya di tahun 2008 dan mengalami
peningkatan 26,5% dibandingkan penjualan tahun
2009. AHM dapat mempertahankan posisinya sebagai
pemimpin di pasar sepeda motor karena ditopang
oleh lini produk yang seimbang, kapasitas produksi
yang memadai, kampanye pemasaran yang agresif,
distribusi yang efektif dan perekonomian dalam negeri
yang menguat.
Sementara tetap mempertahankan posisi dominannya
di segmen Honda bebek, pada tahun 2010 Honda
meraih pangsa pasar lebih besar di segmen skuter
AT, sehingga menguasai 45,9% pangsa pasar
dibandingkan 38,0% pada tahun sebelumnya.
Kenaikan pangsa pasar itu dimungkinkan melalui
penambahan kapasitas pabrik dan peluncuran
sejumlah model baru seperti Honda Scoopy, Honda
PCX dan Honda Vario Techno dalam kategori skuter AT.
Dalam mendistribusikan produk-produknya, AHM
bekerja sama dengan sejumlah main dealer yang
bertanggung jawab atas distribusi dan penjualan
sepeda motor Honda di wilayahnya masing-masing.
Salah satu main dealer terbesar dengan porsi hampir
30% dari seluruh penjualan Honda adalah Honda
Sales Operation (HSO), salah satu unit penjualan
yang berada di bawah naungan Astra International
dengan membawahi sepuluh area yang meliputi
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera
Selatan dan Bengkulu, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Maluku Selatan serta Papua. HSO juga
memberikan layanan purna-jual terpadu dan penjualan
suku cadang melalui hampir 3.000 jaringannya.
In 2010 AHM sold more than 3.4 million Honda
motorbikes, surpassing its previous sales record in 2008
and up 26.5% from 2009. A balanced product line,
available production capacity, an aggressive marketing
campaign, a strengthening domestic economy and
effective distribution allowed AHM to maintain its
leadership position in the motorcycle market.
While preserving its dominant position in the cub
segment, Honda in 2010 captured a higher share, to
45.9% up from 38.0% a year before, in the AT scooter
segment, made possible by increasing plant capacity
and launching several new and revamped models,
including the Honda Scoopy, Honda PCX and Honda
Vario Techno in the AT Scooter category.
In distributing its products, AHM engages with
several main dealers responsible for given regions
across Indonesia. One of those main dealers with the
portion almost 30% of all Honda sales is Honda Sales
Operation (HSO), one of the sales operation units
within Astra International which is responsible for ten
regions consisting of: Central Java, DI Yogyakarta,
Bali and West Nusa Tenggara, West Kalimantan, East
Kalimantan, South Sumatera and Bengkulu, South
Sulawesi and Southeast Sulawesi and South Maluku
and Papua. HSO also operates integrated after-sales
services and spare-part sales through a franchise
network of almost 3,000 outlets.
Laporan BisnisBusiness Report
AHM menghadirkan beberapa produk unggulan sepanjang tahun 2010.AHM launching several best products during 2010.
61Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Laporan BisnisBusiness Report
PT Astra Otoparts Tbk (AOP) adalah perusahaan publik yang sekitar 95,7% sahamnya dimiliki oleh Astra International. Dengan visi untuk menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia serta sekaligus mitra usaha pilihan utama di Indonesia, AOP dengan proses produksinya yang efektif serta produk yang beragam mampu memiliki keunggulan bersaing. AOP melayani segmen OEM industri otomotif besar Indonesia, OES serta segmen REM baik itu domestik maupun ekspor. Pelanggan AOP tidak hanya Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki untuk sepeda motor dan Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi dan Isuzu untuk kendaraan roda empat, namun juga konsumen publik serta bengkel servis dealer dengan menawarkan beragam produk self-branded dan komponen pengganti bermerek. Melalui jaringan distribusinya AOP mengekspor produk-produknya ke pasar-pasar utama di Timur Tengah, kawasan Asia, Oseania dan Afrika.
Bagi AOP tahun 2010 merupakan tahun yang cukup penuh dengan tantangan meskipun ternyata menjadi tahun prestasinya. Penuh tantangan karena permintaan untuk komponen otomotif berubah begitu cepat sementara kapasitas keseluruhannya juga terbatas untuk memenuhi permintaan tersebut, serta AOP mendapat tekanan harga jual produk-produknya karena terjadinya kenaikan biaya yang signifikan.
PT Astra Otoparts Tbk (AOP) is a publically listed company of which Astra International owns around 95.7% of the shares. Aspiring to be a world class auto parts supplier as well as partner of choice in Indonesia, AOP gains benefits from effective production processes and a wide product range. AOP serves domestic major automotive OEM, OES and REM as well as export REM markets. AOP’s clients include not only Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki for motorcycles and Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi and Isuzu for automobiles, but also the general public and service dealers with a widening selection of self-branded and branded replacement parts. Through its own distribution network, AOP caters to Middle Eastern, major Asian, Oceania and African markets.
AOP found planning for 2010 to be quite challenging though it turned out to be a record year. AOP saw market demand for automotive components change rapidly and with limited overall capacity to seize those opportunities, AOP had pressure on its selling price due to significant cost increases.
Auto Component Maker
Pembuat Komponen Otomotif
Ekspor produk Original Equipment Manufacturer (OEM) meningkat 30%. Export of Original Equipment Manufacturer products increased by 30%.
AOP menyuplai komponen mobil dan motor.AOP supply car and motorcycle components..
62 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Tahun 2010 juga merupakan tahun prestasi AOP karena berhasil mencatat peningkatan laba bersih setinggi 49% sebesar Rp 1,1 triliun. Pendapatan bersih AOP yang tercatat sebesar Rp 6,3 triliun pun meningkat 19% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan dari segmen Original Equipment Manufacturer (OEM) dan REM meningkat masing-masing sebesar 32% dan 12% dibandingkan 2009.
Keberhasilan ini karena AOP sebelum 2010 telah melakukan berbagai persiapan antisipasi tumbuhnya pasar otomotif dengan meluncurkan “spirit of excellence and agility”. Selain itu AOP juga lebih kompetitif dengan fleksibilitas penggunaan kapasitas produksinya.
Pencapaian ini difasilitasi terutama dengan kemampuan Grup AOP dalam memanfaatkan peluang pasar serta dengan cepat memenuhi permintaan pelanggan sementara tetap menjaga segi biayanya yang sangat kompetitif. Berbagai langkah ini, termasuk diantaranya cost reduction programs, strong production performance, vendor management dan trading operations telah mendorong AOP menjawab semua tantangan di 2010.
AOP ended 2010 booking a record net income of Rp 1.1 trillion, 49% higher when compared to last year. AOP also achieved Rp 6.3 trillion in consolidated revenue in 2010, 19% higher than in 2009. Contributions from the Original Equipment Manufacturer (OEM) and Replacement Market to AOP’s revenue increased by 32% and 12%, respectively, from 2010 to 2009.
The groundwork to take advantage of 2010’s expanding motorcycle and automobile market was set before 2010 and summed up under AOP’s “spirit of excellence and agility” and its system of flexible capacity utilization.
These achievements were facilitated mainly by AOP Group’s ability to take advantage of market opportunities, to meet quickly rising customer demand and to maintain its cost competitiveness. Efforts in all fields, which included cost reduction programs, strong production performance, vendor management and trading operations allowed AOP to meet the challenges of 2010.
Grup AOP menyediakan berbagai jenis komponen untuk pasar OEM dan replacement.AOP group provides various kinds of component for the OEM and Replacement markets.
Laporan BisnisBusiness Report
63Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
AstraWorld
AstraWorld
AstraWorld memberi dukungan terhadap bisnis otomotif Astra dengan menyediakan layanan bernilai tambah dan menyelenggarakan program-program Customer Relationship Management (CRM), yang bertujuan agar aktivitas para pelanggan produk Astra tetap terjaga. Keanggotaan AstraWorld membawa banyak manfaat bagi pelanggan seperti layanan konsultasi saat pembelian mobil baru, asuransi dan pembiayaan. Selain program diskon dan reward point yang memberi nilai tambah bagi pelanggan, petugas AstraWorld juga akan mengingatkan pelanggan akan waktu servis rutin mobilnya, sehingga menciptakan hubungan timbal-balik saling membutuhkan dan menguntungkan.
AstraWorld juga berfungsi sebagai penghubung utama bagi semua pemilik mobil dan motor yang berada di bawah naungan Astra. Mereka dapat menghubungi AstraWorld untuk menyampaikan masukan dan keluhan. Pada tahun 2010, AstraWorld menerima 10.000 panggilan telepon setiap bulan, hal tersebut tercatat pada infrastruktur modern yang terpasang di call center. Pemanfaatan jasa Bantuan Derek Darurat (Emergency Roadside Assistance/ERA) mencapai lebih dari 2.200 pengguna jasa per bulan, menandakan semakin banyak pelanggan yang mengetahui layanan AstraWorld. Acara terbesar Astra bertajuk “Jelajahi Dunia Astra” digelar pada Oktober 2010 yang merupakan ajang edukasi dan hiburan bagi keluarga yang mampu menyedot lebih dari 21.000 pengunjung.
Kepercayaan pelanggan yang kuat merupakan kunci keberhasilan Astra. Karena itu, AstraWorld berperan penting dalam menunjukkan komitmen Astra yang berkelanjutan dalam memberi kepuasan bagi para pelanggan.
AstraWorld supports Astra automotive businesses by providing value-adding services as well as Customer Relationship Management (CRM) programs, ultimately helping Astra customers stay on the move. Membership provides numerous benefits including consultation services in the areas of new car purchase, insurance and financing. In addition to providing discounts and reward point events, AstraWorld takes care to remind customers of regular maintenance, ultimately creating two-way loyalty and mutual value.
In addition, AstraWorld serves as the main conduit for all Astra automobile and motorcycle owners to contact Astra with comments and complaints. In 2010, AstraWorld received 10,000 inbound calls per month on the newly installed state-of-the-art call center infrastructure. In addition, Emergency Roadside Assistance (ERA) orders have reached more than 2,200 per month, suggesting increased awareness of AstraWorld services. AstraWorld takes pride in having coordinated Astra’s biggest event of the year – the Jelajahi Dunia Astra in October 2010 – a family edutainment event which attracted more than 21,000 visitors.
Above all, because Astra’s auto divisions rely on strong customer trust, AstraWorld is a focal point in demonstrating Astra’s strong commitment to customer satisfaction.
Demi memberikan kepuasan pelanggan AstraWorld membuka layanan call center dan layanan Emergency Roadside Assistance 24 jam setiap hari. To provide customer satisfaction AstraWorld call center and Emergency Roadside Assistance service is open 24 hours, every day.
Laporan BisnisBusiness Report
64 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Financial Services
Jasa Keuangan
Guna mendukung perluasan usaha dan meraih peluang pertumbuhan di bidang Jasa Keuangan, Astra mengambil dua langkah besar di tahun 2010, yaitu dengan meningkatkan kepemilikannya di PT Astra Sedaya Finance (ASF) dan penghimpunan dana melalui rights issue PT Bank Permata Tbk (PermataBank).
Keputusan Astra International untuk mengakuisisi 47% saham PT Astra Sedaya Finance yang dimiliki oleh PT General Electric Services (GES) dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk upaya pengembangan Astra melalui akuisisi yang strategis dan ekonomis. ASF yang beroperasi di bawah merek Astra Credit Companies (ACC), merupakan kelompok perusahaan pembiayaan mobil terbesar di Indonesia. Dengan investasi ini Astra akan menempatkan diri dalam posisi kuat untuk meraih pangsa pasar pembiayaan yang sedang tumbuh melalui perusahaan yang telah dikenal andal dan mampu menciptakan paket-paket pembiayaan menarik.
Two major actions were taken in 2010 in Financial Services: Astra increased ownership of PT Astra Sedaya Finance (ASF) and raised funds through a rights issue at PT Bank Permata Tbk (PermataBank) to support business expansion and pursue growth opportunities.
The decision to acquire the remaining 47% of ASF from PT General Electric Services (GES) was based on a number of factors, including Astra’s efforts to grow through strategic and economically feasible acquisitions. As ASF is Indonesia’s largest car finance company, operating under the brand of Astra Credit Companies (ACC), this investment places Astra in a solid position to capture increased financing market share through a known company with a proven business model and a clear ability to create attractive financing packages.
Laporan BisnisBusiness Report
65Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
praktik-praktik terbaik di dalam grup, kredit macet (NPL) di ASF tetap terkendali. NPL di FIF tahun 2010 (pinjaman belum dibayar > 60 hari) berada di bawah 2%, sementara ACC mampu mempertahankan NPL-nya di bawah 1%, seperti tahun 2009. Walaupun terdapat tekanan pasar di tahun 2010 untuk memudahkan persetujuan peminjaman, perusahaan jasa keuangan milik Astra ini tetap berkomitmen untuk mengutamakan kualitas dengan memanfaatkan jaringan dealer yang kuat dan telah terbukti andal.
Secara keseluruhan, kinerja unit jasa keuangan mendapat pengaruh positif dari tingkat suku bunga Bank Indonesia yang relatif rendah serta kestabilan pertumbuhan GDP dan tingkat kepercayaan konsumen. Seiring upaya pengembangan jaringan yang lebih luas dan strategis, Jasa Keuangan Astra mampu menarik para pelanggan melalui program pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Astra menyediakan pembiayaan sepeda motor, mobil dan alat berat melalui berbagai jaringan independen. Keberhasilan penjualan tahun 2010 yang dialami Astra, sedikit banyak ditopang oleh pertumbuhan pesat perusahaan jasa keuangannya. Pendapatan total dari Divisi Jasa Keuangan tahun 2010 mencapai Rp 9,8 triliun, meningkat 19% dibandingkan Rp 8,3 triliun pada 2009. Dari pendapatan tersebut, 48,6% berasal dari perusahaan pembiayaan sepeda motor PT Federal International Finance (FIF), turun dari 51,8% tahun lalu serta 26,4% disumbangkan dari Astra Credit Companies (ACC) perusahaan pembiayaan mobil, naik dari 23,9% tahun lalu.
Di bawah panduan divisi manajemen risiko Astra serta adanya upaya untuk saling berbagi informasi guna menemukan
Performing Loans (NPLs) remain good, with FIF’s 2010 NPLs (loans overdue > 60 days) below 2%, while ACC was able to maintain its NPLs below 1%, as in 2009. Despite marketplace pressure in 2010 to ease lending approvals, these companies remain committed to moving towards quality, leveraging on strong and proven dealer networks.
Overall the performance of the financial services business unit was positively affected by the stable and relatively low Bank Indonesia rates as well as by the steady growth in GDP and consumer confidence. Together with broad and strategically placed networks, Astra Financial Services were able to attract customers with financing agreements that ‘fit’ with needs.
Astra provides motorcycle and automobile as well as heavy equipment financing through a number of independent channels. In direct response to the tremendous sales of 2010, Astra’s finance service companies experienced rapid growth. Total revenues from financial services division in 2010 were Rp 9.8 trillion, up 19% from Rp 8.3 trillion in 2009. Of this, 48.6% was contributed by motorcycle financing company PT Federal International Finance (FIF), lower than last year’s 51.8%, and 26.4% was contributed from Astra Credit Companies (ACC) automobile financing companies, an increase from last year’s 23.9%.
Guided by Astra’s risk management division and the interchange of best practices within the group, Non
Keberhasilan penjualan tahun 2010 yang dialami Astra, mendukung pertumbuhan pesat perusahaan jasa keuangannya.
In direct response to the tremendous vehicle sales of 2010, Astra’s finance service companies experienced rapid growth.
Laporan BisnisBusiness Report
66 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Motorcycle Financing
Pembiayaan Sepeda Motor
PT Federal International Finance (FIF)Sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki Astra, PT Federal International Finance
(FIF) bergerak dalam bisnis pembiayaan terutama
untuk sepeda motor Honda. Penawaran tersebut
mencakup pilihan pembiayaan sesuai hukum Islam
(syariah) yang berhasil memenuhi permintaan pasar
yang sedang bertumbuh.
Sepanjang tahun 2010, FIF telah membiayai
pembelian 1,4 juta unit sepeda motor Honda
sebesar Rp 15,6 triliun, naik dibandingkan
Rp 11,1 triliun pada 2009. Dalam hal ini FIF tetap
mempertahankan proses persetujuan kredit yang
ketat dan berhasil menguasai 42% pangsa pasar
penjualan sepeda motor baru Honda.
Sebagai upaya meluaskan dan memanfaatkan
jaringannya yang terdiri dari 121 cabang dan 357
Point of Service (POS), bertambah dari sebelumnya
300 POS pada 2009, FIF melalui FIF Spektra juga
menyediakan pembiayaan pembelian barang-
barang elektronik dan peralatan rumah tangga,
sedangkan pembiayaan untuk pembelian sepeda
motor bekas disalurkan lewat FIF-UMC.
PT Federal International Finance (FIF)A wholly owned subsidiary, PT Federal International
Finance (FIF) primarily offers financing for Honda
motorcycles. Included within its multiple financing
options is an Islamic financing system (sharia) which
has successfully met a growing market demand.
For 2010, FIF financed the purchase of 1.4 million
Honda motorcycles, with a booking value of
Rp 15.6 trillion, up from Rp 11.1 trillion in 2009
while maintaining its tight approval process with a
42% market share of new Honda motorcycle sales.
In an effort to expand its earning base and take
advantage of its network of 121 branches and 357
Point of Service (POS), up from 300 POS in 2009, FIF
is engaged in financing the purchase of electronic
goods and home equipment through FIF Spektra
and for used motorcycles through FIF-UMC.
FIF membuka beberapa Point of Service (POS) baru dan upaya meluaskan dan memanfaatkan jaringannya.Expanded Points of Service (POS) help take advantage of network coverage.
Laporan BisnisBusiness Report
67Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Automobile Financing
Pembiayaan Mobil
Pembiayaan mobil ditangani oleh Astra Credit
Companies (ACC) untuk semua merek mobil dan
Toyota Astra Financial Services (TA Finance) khusus
untuk mobil merek Toyota.
Astra Credit Companies (ACC)Di tahun 2010 ACC mencatat jumlah pembiayaan
ritel dan komersial sebesar Rp 19,9 triliun,
naik sebesar 39,7% dibandingkan tahun 2009
sebesar Rp 14,2 triliun. Dari jumlah tersebut,
68,2% disumbangkan oleh segmen mobil baru,
25,1% berasal dari segmen mobil bekas dan
6,7% kontribusi segmen alat berat. Perubahan
persentase tersebut didorong oleh pertumbuhan
pasar mobil baru dan alat berat di tahun 2010,
dimana pada tahun 2009 komposisi pembiayaan
masing-masing 65%, 30% dan 5%. Secara
keseluruhan, ACC telah membiayai hampir
144.000 unit kendaraan melalui 58 kantor cabang
dan titik layanan di 46 kota seluruh Indonesia.
Automobile financing operations are handled
through two major companies, Astra Credit
Companies (ACC) for all brands and Toyota Astra
Financial Services (TA Finance) for Toyota brands.
Astra Credit Companies (ACC)In 2010 ACC increased the amount financed by
39.7% from both its retail and commercial lending
activities to Rp 19.9 trillion, up from Rp 14.2 trillion
in 2009. Of this amount, 68.2% was provided
by the new automobile segment, 25.1% by the
used car segment and 6.7% through the heavy
equipment segment. Those changes are driven
by the growth of the new car market segment
and heavy equipment segment in 2010, whilst in
2009 the composition was 65%, 30% and 5%,
respectively. In total, this financing represents
financing for close to 144,000 units through its 58
branches and point of services in 46 cities across
Indonesia.
Laporan BisnisBusiness Report
ACC berhasil menyalurkan pembiayaan ritel dan komersial mencapai sebesar Rp 19,9 triliun.ACC recorded an increase in retail and commercial financing to Rp 19.9 trillion.
68 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Dari lima perusahaan yang bernaung di bawah
ACC yaitu PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma
Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance,
PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Pratama
Sedaya Finance, ASF berada di urutan teratas
dengan kontribusi pendapatan sebesar 85,6%
dari total pendapatan ACC. Dengan pengalaman
mengelola perusahaan pembiayaan selama lebih
dari 28 tahun, maka ACC akan tetap berada pada
jalurnya untuk semakin mendukung Grup Astra
dengan menawarkan berbagai pilihan pembiayaan
yang menarik dan efektif di tengah pasar yang
sedang berkembang.
PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance)Perusahaan ini merupakan usaha patungan
(50:50) antara Astra International dan Toyota
Financial Services Corporation. Di tahun 2010,
TA Finance berhasil membiayai pembelian 46.593
mobil Toyota, meningkat dari 31.542 mobil
Toyota yang dibiayai pada 2009. Selama lima
tahun menjalankan usahanya, TA Finance telah
membiayai 129.753 mobil Toyota.
Pencapaian TA Finance tak lepas dari ekspansi
jaringan yang dilakukan pada tahun 2010, terdiri
dari 13 kantor cabang dan 4 sub-kantor cabang,
meningkat dibandingkan 11 kantor cabang dan
1 sub-kantor cabang tahun 2009. TA Finance
siap melebarkan sayap melalui pemasaran yang
proaktif, dengan tetap fokus pada pembiayaan
konsumen (retail consumer, retail business, fleet)
serta pengembangan kemitraan strategis.
There are five companies under the ACC brand
umbrella: PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma
Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance,
PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama
Sedaya Finance. ASF is by far the largest with
revenues representing 85.6% of total ACC revenues.
With more than 28 years of operating a financing
company, ACC now is well positioned in supporting
Astra’s Group by offering alluring and effective
financing options for a growing market.
PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance)TA Finance is a 50:50 joint venture between
Astra International and Toyota Financial Services
Corporation. In 2010 TA Finance successfully
financed the purchase of 46,593 Toyota vehicles, an
increase from the 31,542 Toyota vehicles financed in
2009. In the five years of operations TA Finance has
booked financing for a total 129,753 vehicles.
This growth is the result of an expanding network
which in 2010 consisted of 13 branch offices and
4 sub branches, up from 11 and 1, respectively in
2009. With focus on consumer financing (retail
consumer, retail business, fleet) and in developing
strategic partnerships, TA Finance is ready to expand
coverage with a proactive marketing plan.
TAFS menyediakan pembiayaan untuk pembelian mobil baru Toyota.TAFS provides financing to purchase new Toyota cars.
Laporan BisnisBusiness Report
69Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Heavy Equipment Financing
Pembiayaan Alat Berat
PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)SANF menawarkan pembiayaan alat berat bagi pelanggan
korporasi dan perorangan di berbagai sektor industri
di Indonesia. Melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI),
Astra memegang 60% saham SANF bermitra dengan
Marubeni Corporation sebagai pemegang saham lainnya.
Pembiayaan alat berat di tahun 2010 naik 122% menjadi
Rp 3,1 triliun yang mencakup 2.899 unit alat berat. Jumlah
ini naik 126% dibandingkan 1.280 unit alat berat yang
dibiayai sebesar Rp 1,4 triliun pada 2009.
PT Komatsu Astra Finance (KAF)KAF merupakan usaha patungan 50:50 antara Astra
melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) dan
PT Komatsu Indonesia. KAF secara khusus melayani
pembiayaan alat berat Komatsu bagi para pelanggan
industri terutama di sektor pertambangan. Dengan naiknya
penjualan Komatsu di tahun 2010, jumlah pembiayaan alat
berat meningkat 54,6% menjadi Rp 1,7 triliun, meliputi
pembiayaan 336 unit alat berat. Jumlah unit pembiayaan
ini 60% lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan
210 unit di tahun 2009 sejumlah Rp 1,1 triliun.
Meningkatnya permintaan global terhadap bahan baku
memberi prospek cerah bagi kebutuhan akan alat berat di
tahun 2011.
PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)SANF provides heavy equipment financing for corporate,
as well as some retail, customers in various industrial and
raw material sectors throughout Indonesia. Astra has
a 60% shareholding in SANF through PT Sedaya Multi
Investama (SMI) with Marubeni Corporation as SANF’s
other shareholder. The amount financed in 2010 grew
by 122% to Rp 3.1 trillion, representing sales of 2,899
units increasing 126% from 1,280 units with amount
financed of Rp 1.4 trillion in 2009.
PT Komatsu Astra Finance (KAF)KAF, a 50:50 joint venture between the Company through
PT Sedaya Multi Investama (SMI), and PT Komatsu Indonesia,
is in the business of financing Komatsu heavy equipment for
industrial customers mostly in the mining sector. Following
increased Komatsu sales in 2010, the amount of financing
for heavy equipment increased by 54.6% to Rp 1.7 trillion
represent 336 units of heavy equipment financed. The
number of units financed was 60% higher than the 210
units in 2009, with the amount of Rp 1.1 trillion.
The future of heavy equipment in 2011 looks set
to increase with increasing global demand for raw
materials.
Laporan BisnisBusiness Report
Bisnis pembiayaan alat berat Astra dilakukan oleh KAF dan SANFHeavy equipment financing business of KAF and SANF
70 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
General Insurance
Asuransi Umum
PT Asuransi Astra Buana Pertumbuhan penjualan mobil, khususnya secara
kredit, telah mengangkat jumlah pemegang polis
Asuransi Astra. Tercatat kenaikan pendapatan premi
bruto 22% di tahun 2010, dengan nilai pendapatan
Rp 2,3 triliun naik dari Rp 1,9 triliun di tahun 2009.
Laba bersih pun turut naik secara signifikan menjadi
Rp 613 miliar dari sebelumnya Rp 460 miliar pada
2009.
Asuransi Astra telah memiliki 26 kantor cabang dan
12 titik layanannya yang tersebar di sejumlah kota
besar di Indonesia. Dengan menawarkan berbagai
produk asuransi kerugian yang beragam, Asuransi
Astra memiliki produk asuransi yang paling terkenal,
“Garda Oto”. Produk ini berhasil meraih penghargaan
The Greatest Brand of The Decade dari The Marketeers
dan Mark Plus. Sejalan dengan upaya meluaskan
usaha ritelnya di tahun yang akan datang, Asuransi
Astra juga terus berupaya memenangi kontrak asuransi
dari korporasi dengan menawarkan berbagai produk
asuransi yang menarik dan bermanfaat antara lain
asuransi properti, asuransi kesehatan, asuransi alat
berat, asuransi kelautan, asuransi kebakaran dan
asuransi kecelakaan perorangan.
PT Asuransi Astra Buana With the strong growth of automobile sales, in
particular sales involving credit, Astra Insurance was
able to dramatically increase numbers of issued policies,
resulting in 22% gross premium growth in 2010 to
Rp 2.3 trillion, up from Rp 1.9 trillion in 2009. Net
Income also increased significantly to Rp 613 billion
from Rp 460 billion in 2009.
Astra Insurance has 26 branches and 12 service
points, which are placed all over the country.
Offering a wide range of general insurance products,
Astra Insurance is best known for its automobile
insurance product “Garda Oto”, which was awarded
Greatest Brand of The Decade by The Marketeers
and Mark Plus. For the upcoming year, in addition
to expanding its retail business, Astra Insurance is
continuously working to win corporate insurance
contracts by offering good value insurance products,
such as property insurance, health insurance, heavy
equipment insurance, marine insurance, fire and
personal accident insurance products.
Asuransi Astra menawarkan berbagai produk asuransi umum yang beragam.Asuransi Astra offers a diverse range of general insurance products.
Laporan BisnisBusiness Report
71Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Banking
Perbankan
PermataBankPermataBank merupakan sebuah bank swasta terbuka
yang dimiliki bersama oleh Astra International (44,5%
saham) dan Standard Chartered Bank (44,5% saham).
Tahun 2010 merupakan tahun keberhasilan bagi
PermataBank, di mana pinjaman meningkat 27% dari
Rp 41,5 triliun tahun 2009 menjadi Rp 52,8 triliun selaras
pertumbuhan GDP dan pembelanjaan konsumen.
Demikian pula dengan dana pihak ketiga yang naik
secara signifikan sebesar 30% menjadi Rp 59,4 triliun.
Keberhasilan tersebut membuat laba bersih PermataBank
di tahun 2010 naik 108% dengan nilai Rp 997 miliar,
dibandingkan Rp 480 miliar pada tahun 2009. Perhatian
yang diberikan terhadap kualitas pinjaman menyebabkan
kredit macet (NPL) turun menjadi 0,7% dibandingkan
NPL tahun 2009 yang berkisar di 1,5%. Pada akhir 2010,
Loan-to Deposit Ratio (LDR) PermataBank sebesar 87,5%
dibandingkan dengan 91% pada tahun 2009.
Beberapa peristiwa penting selama 2010 antara lain
penerbitan unsecured subordinated Medium Term Notes
(MTN) berjangka sepuluh tahun senilai Rp 700 miliar pada
bulan Maret untuk mendanai ekspansi bisnis di masa depan
dan meningkatkan modal. Selain itu, pada November 2010
PermataBank melakukan rights issue sebesar Rp 2 triliun
melalui Penawaran Publik Terbatas IV, setelah mendapat
persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa. Selanjutnya pada Desember
2010 PermataBank mengakuisisi PT GE Finance Indonesia,
yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio bisnis kartu
kredit PermataBank dan meningkatkan pangsa pasar kartu
kredit PermataBank.
PermataBank memiliki 48 kantor cabang (termasuk 10
kantor cabang syariah), 220 kantor cabang pembantu,
236 kantor syariah channeling, 7 kantor kas dan satu titik
pembayaran, yang ditunjang dengan 628 jaringan ATM di
seluruh Indonesia.
PermataBank PermataBank is a listed joint venture bank of which
Astra International owns 44.5% of the shares. The
partner is Standard Chartered Bank, which also
owns 44.5% of the shares. PermataBank had a very
successful year in 2010, with loans growing 27%
from Rp 41.5 trillion in 2009 to Rp 52.8 trillion,
in line with GDP and consumer spending growth
and third party deposits significantly increasing by
30% to Rp 59.4 trillion. In 2010 PermataBank’s
net income increased 108% to Rp 997 billion
compared to Rp 480 billion in 2009. With attention
paid to loan quality, NPL’s were reduced to 0.7%
down from 1.5% in 2009. By the end of 2010,
PermataBank’s Loan-to Deposit Ratio (LDR) stood at
87.5%, as compared to 91% in 2009.
Major events in 2010 included an issuance of ten-
year unsecured subordinated Medium Term Notes
(MTN) in March for IDR 700 billion to fund future
business expansion, increasing Capital. Additionally
in November, the Bank offered a Rp 2 trillion Rights
Issue (Limited Public Offering IV) after having
received shareholder approval at an Extraordinary
General Meeting of Shareholders (EGMS). Finalized
in December, PermataBank acquired PT GE Finance
Indonesia, to increase the portfolio and market
share of PermataBank’s credit card.
PermataBank has 48 branches (including 10
sharia branches), 220 sub branches, 236 sharia
channeling offices, 7 cash offices and one payment
point, which are strengthened by a network of 628
ATMs located throughout Indonesia.
Laporan BisnisBusiness Report
ATM PermataBank memberikan kemudahan dalam bertransaksi.PermataBank ATMs provide transaction convenience.
72 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Alat Berat dan Pertambangan
Astra International bergerak di sektor alat berat
dan pertambangan melalui PT United Tractors Tbk
(UT). UT adalah perusahaan publik yang 59,5%
sahamnya dimiliki Astra International. Melalui
sejumlah anak perusahaan serta kemitraan strategis
dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia,
UT menjalankan tiga lini bisnis yang meliputi:
Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan
Pertambangan batu bara.
Pencapaian UT tahun 2010 cukup menggembirakan.
Pendapatan bersih meningkat 28% dibandingkan
tahun 2009, menjadi Rp 37,3 triliun. Kontribusi
terbesar pendapatan UT berasal dari penjualan
alat berat sebesar 46,3% (37,6% pada 2009),
Astra International conducts its activities in the
heavy equipment and mining sectors through
PT United Tractors Tbk (UT). UT is a public
company in which Astra International has a 59.5%
holding. Through subsidiaries and partnerships
with world class companies, UT manages three
lines of business: Construction Machinery, Mining
Contracting and Coal Mining.
Results in 2010 were generally favorable with
revenues increasing 28% from 2009 to
Rp 37.3 trillion. Heavy Equipment sales were the
main contributor to UT revenues with 46.3%
(37.6% in 2009), followed by mining contracting
Heavy Equipment and Mining
Laporan BisnisBusiness Report
73Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Laporan BisnisBusiness Report
Volume Penjualan Komatsu Per Sektor (Dalam Unit)Komatsu Sales Volume By Sector (In Unit)
PertambanganMining
1,0061,315
2,346
1,709
3,313
0607
0809
10
KonstruksiConstruction
342
569 595
455
577
0607
0809
10
PerkebunanAgribusiness
604
1,144
1,022
674
1,037
0607
0809
10
KehutananForestry
298
426
382
273
477
0607
0809
10
UT telah membuat perencanaan strategis agar dapat semakin mengukuhkan perannya sebagai Pemimpin Pasar.
UT is engaged in strategic planning to continue a growth trajectory to solidify its position as a Market Leader.
Kontribusi terbesar pendapatan UT berasal dari penjualan alat berat.The largest contribution to UT revenues derived from sales of heavy equipment.
74 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
diikuti kontrak pertambangan 45,4% (52,7% pada
2009) dan penambangan batu bara 8,3% (9,7%
pada 2009). Walaupun demikian, penguatan
nilai tukar Rupiah dan penurunan margin dari
bisnis Kontraktor Penambangan sebagai akibat
curah hujan yang tinggi telah menyebabkan
biaya produksi meningkat dan pada akhirnya
menyebabkan laba bersih hanya meningkat sedikit
dibandingkan tahun 2009 menjadi Rp 3,9 triliun.
Untuk memenuhi permintaan global terhadap
komoditas yang terus meningkat, UT telah
membuat perencanaan strategis agar dapat
semakin mengukuhkan perannya sebagai
Pemimpin Pasar. Tiga hal penting (Profit, People
dan Planet) tetap menjadi panduan dalam
berbisnis, disertai penerapan standar tertinggi
dalam hal kualitas, manajemen biaya dan
pengiriman (QCD: Quality, Cost dan Delivery).
Pertumbuhan Volume Produksi Batu Bara dan Pemindahan Tanah (2006-2010)Growth of Coal Production Volume and Overburden Removal (2006-2010)
2010 2009 2008 2007 2006
Pemindahan Tanah (dalam juta bcm)
651,5 597,9 442,0 354,0 339,7Overburden Removal
(in million bcm)
Batu bara (dalam juta ton)
77,9 68,0 58,9 54,3 42,5Coal
(in million tons)
at 45.4% (52.7% in 2009) and Mining at 8.3%
(9.7% in 2009). However, with the strengthening
Rupiah exchange rate and lower margins from the
Mining Contracting business due to heavy rainfall
which caused higher production costs, net income
in 2010 only slightly increased to Rp 3.9 trillion
compared to 2009.
With global demand for commodities expected
to continue its rise, UT is engaged in strategic
planning to continue a growth trajectory to solidify
its position as a Market Leader, guided by the
triple bottom line (Profit, People and Planet) and
the highest standards of Quality, Cost and Delivery
(QCD).
Dibutuhkan keahlian teknis yang handal di medan yang sulit.It takes a reliable technical expertise for difficult terrain.
Laporan BisnisBusiness Report
75Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Construction Machinery
Mesin Konstruksi
Kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan global
yang mengusung merek terkemuka seperti Komatsu,
UD Trucks (sebelumnya dikenal sebagai Nissan Diesel),
Scania, Valmet, Tadano, Bomag; menjadikan UT mampu
untuk menyediakan alat berat yang lengkap bagi sektor
pertambangan, perkebunan, konstruksi dan kehutanan.
Selain menjadi distributor tunggal untuk jenis alat berat
tersebut, unit Mesin Konstruksi juga memberikan layanan
purna-jual, rekayasa komponen dan rekondisi mesin.
Komatsu tetap menjadi andalan UT di mana penjualannya
meningkat dari 3.111 unit pada 2009 hingga mencapai
5.404 unit tahun 2010. Kenaikan yang cukup signifikan ini
disebabkan tingginya permintaan dari semua sektor seiring
pulihnya perekonomian global setelah dilanda krisis tahun
2009 dan naiknya harga komoditas. Di tengah persaingan
ketat dalam memenuhi peningkatan permintaan di sektor
alat berat, berdasarkan riset internal, UT tetap mampu
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dengan
menguasai 46% pangsa pasar.
Pertumbuhan pendapatan dari penjualan suku cadang dan
layanan purna-jual yang selaras dengan pasar ditunjang
oleh jaringan layanan UT yang kokoh, termasuk perluasan
pusat-pusat layanan rekondisi di Jakarta, Balikpapan,
Pekanbaru dan Sangatta. Saat ini UT memiliki 18 kantor
cabang, 17 kantor site-support dan 12 kantor perwakilan
yang tersebar di seluruh Nusantara.
Having partnerships with global companies and well-known
brands such as Komatsu, UD Trucks (formerly known as
Nissan Diesel), Scania, Valmet, Tadano and Bomag, UT is
able to provide a complete line of heavy equipment for
the mining, plantation, construction and forestry sectors.
In addition to being the sole distributor of these heavy
equipment lines, the Construction Machinery unit provides
dedicated after sales service, component and attachment
engineering and machine reconditioning support.
Komatsu remains UT’s best seller, with sales of Komatsu
equipment increasing from 3,111 units in 2009 to a new
high of 5,404 units in 2010. This sizable increase is the
result of the high demand from all sectors as the global
economy began its recovery from the downturn in 2009
along with rebounding commodity prices. Despite the
competitive scramble to fill this heightened demand, UT
was able to maintain its clear market leading position with
46% of the market, based on internal research.
Revenue growth from spare parts and after sales service
was essentially in line with the size of the market; these
services were provided through a strong network of
reconditioning facilities including remanufacturing centers in
Jakarta, Balikpapan, Pekanbaru and Sangatta. UT’s current
network of 18 branch offices, 17 site support offices and 12
representative offices will expand across the country.
Laporan BisnisBusiness Report
Unit Mesin Konstruksi memberikan layanan purna-jual, rekayasa komponen dan rekondisi mesin.The Construction Engineering Unit provides after-sales service, engineering components and engine reconditioning.
76 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Mining Contractor
Kontraktor Penambangan
PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan tiga
anak perusahaannya, PT Pama Indo Mining,
PT Kalimantan Prima Persada dan PT Prima
Multi Mineral menyediakan jasa kontraktor
penambangan bagi sejumlah perusahaan
pertambangan batu bara skala menengah dan
besar di Sumatera dan Kalimantan. PAMA mampu
meningkatkan produksi batu baranya menjadi
77,9 juta ton pada 2010 dibandingkan 68 juta
tahun 2009, meskipun harus berjuang dengan
curah hujan yang tak kunjung henti. Untuk
mengatasi tantangan itu, perlu dirancang jalan
yang tahan segala cuaca, sistem penanganan
genangan air dan lumpur di samping peningkatan
produktivitas.
Investasi untuk ekspansi alat berat berhasil
menambah banyaknya pemindahan tanah
(overburden removal) sebesar 9% dari 597,9 juta
bcm pada 2009 menjadi 651,5 juta bcm pada
2010. Investasi ini tidak hanya bermanfaat bagi
produksi tahun ini saja, tetapi sebagai antisipasi
peningkatan produksi di tahun-tahun mendatang.
PT Pamapersada Nusantara (PAMA) and its three
subsidiaries PT Pama Indo Mining, PT Kalimantan
Prima Persada and PT Prima Multi Mineral provide
mining contracting services to a number of
medium-sized and large coal mines in Sumatra and
Kalimantan. PAMA was able to increase coal output
to 77.9 million tonnes in 2010 from 68 million in
2009, despite battling persistent rains. Focus on
meeting this challenge meant building all-weather
roads, and dewatering and mud handling systems,
with improvement to internal productivity metrics.
Investment for expansion of the heavy equipment
fleet helped increase overburden removal 9% from
597.9 million bcm in 2009 to 651.5 million bcm
in 2010. This investment not only helped increase
production in the current year but also anticipated
increased production.
Pemberlakuan standardisasi operasional yang ketat mendorong produktivitas.Application of strict operational standards to encourage productivity
Laporan BisnisBusiness Report
77Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Mining
Pertambangan
UT in 2010 succeeded in acquiring a new coal
mining property to complement its two existing
mines, Dasa Eka Jasatama (DEJ) and PT Tuah
Turangga Agung (TTA).
TTA operates a coal mine with reserves of 40
million tonnes in Kapuas Regency, Central
Kalimantan and had a sales volume of 469,144
tonnes in its first year of production. Marketing
network and supporting infrastructure
development are being undertaken to increase
sales of its 6,300 kcal coal to 1.5 million tonnes in
2011.
DEJ operates a mine in South Kalimantan with
reserves of 13 million tonnes of 6,700 kcal coal.
Production in 2010 rose to 2.6 million tonnes from
2.4 million tonnes in 2009.
In 2010, UT through its subsidiary TTA acquired a
60% holding of PT Agung Bara Prima (ABP). ABP’s
concession is a greenfield mine situated next to
TTA’s mine. Production target for this mine is one
million tonnes per year at maximum capacity.
Laporan BisnisBusiness Report
Melengkapi dua pertambangan batu bara yang telah
berjalan dengan baik, Dasa Eka Jasatama (DEJ) dan
PT Tuah Turangga Agung (TTA), tahun 2010 UT
mengakuisisi sebuah pertambangan batu bara baru.
TTA mengoperasikan pertambangan batu bara dengan
cadangan 40 juta ton di kabupaten Kapuas, Kalimantan
Tengah. Pada tahun pertama produksinya, TTA mencapai
volume penjualan sebanyak 469.144 ton. Untuk
meningkatkan penjualan batu bara 6.300 kcal-nya menjadi
1,5 juta ton pada 2011, TTA mengembangkan jaringan
pemasaran dan telah menyelesaikan pembangunan
infrastruktur pendukungnya.
Sementara itu, DEJ mengoperasikan penambangan
di Kalimantan Selatan dengan cadangan batu bara
sebanyak 13 juta ton dengan kualitas 6.700 kcal.
Produksi DEJ tahun 2010 meningkat menjadi
2,6 juta ton dibandingkan 2,4 juta ton pada 2009.
Di tahun 2010, melalui anak perusahaannya yaitu TTA,
UT mengakuisisi 60% saham PT Agung Bara Prima (ABP).
Konsesi pertambangan ABP lokasinya bersebelahan dengan
tambang TTA dan merupakan area penambangan green
field. Target produksi per tahun pada kapasitas maksimum
nantinya diharapkan dapat mencapai 1 juta ton.
Volume Penjualan Batu Bara DEJ per Bulan Pada Tahun 2010 (dalam ribu ton)DEJ Coal Sales Volume by Month in 2010 (in thousand tonnes)
Volume Penjualan Batu Bara DEJ dan TTATahun 2007-2010 (dalam ribu ton)DEJ and TTA Coal Sales Volume in 2007-2010(in thousand tonnes)
232251
261
195
96
170
219
174
212
260
249
265
FebJan Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
3,560 3,676
2,398
3,053
0708
09
10
78 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
AgribisnisAgribusiness
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) adalah sebuah
perusahaan publik di mana 79,68% sahamnya
dimiliki oleh Astra International. AAL adalah salah
satu produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO)
terbesar di Indonesia dengan luas area garapan
kelapa sawit pada 2010 mencapai 263.281 hektar.
Dalam menjalankan usahanya secara berkelanjutan
AAL fokus untuk meningkatkan produktivitas dan
rendemen (tingkat ekstraksi). Hal ini dilakukan
dengan menjalankan berbagai program intensifikasi
seperti penerapan mekanisasi dalam kegiatan
pemupukan dan panen; riset dan pengembangan
untuk meningkatkan kualitas kebun dan menjamin
ketersediaan bibit kelapa sawit di masa depan dan
program penanaman kembali yang telah dimulai sejak
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) is a publically
listed company in which Astra International has
a 79.68% holding. AAL is one of the largest
producers of crude palm oil (CPO) in Indonesia with
total oil palm planted area in 2010 of 263,281
ha. Focus on increasing productivity as well as the
oil extraction rate will enable AAL to sustainably
manage its business through intensification
programs with the mechanization of fertilizing
activities and harvesting techniques; through
research and development to improve plantation
quality to secure future sources of palm seed; and
through replanting programs that commenced in
2009 and 2010. AAL is in a good position to take
advantage of constraints in incremental supply due
Laporan BisnisBusiness Report
79Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
AAL berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan keterbatasan pasokan di pasar melalui upaya-upaya yang berkelanjutan.
AAL is in a good position to take advantage of constraints in incremental supply through its sustainability approach.
Laporan BisnisBusiness Report
Total Lahan Tertanam (ha)Total Planted Area (ha)
Lahan Inti (ha)Nucleus Area (ha)
160,723179,489
193,709 206,797 206,042
0607
0809
10
264,036250,883235,210
215,999
263,281
0607
0809
10
Luas lahan tertanam kelapa sawit AAL pada 2010 mencapai 263,281 hektar.The oil palm planted area of AAL in 2010 reached 263.281 hectares.
80 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
tahun 2009 dan 2010. AAL berada dalam posisi yang
tepat untuk memanfaatkan keterbatasan pasokan di
pasar yang diakibatkan oleh meningkatnya kepedulian
masyarakat terhadap masalah pemeliharaan
lingkungan. Laporan lengkap tentang keberlanjutan
dapat dilihat dalam Laporan Keberlanjutan Astra
International 2010.
Walaupun mengalami penurunan produksi di
enam bulan pertama 2010, AAL berhasil mencapai
produksi 1,113 juta ton, melampaui produksi CPO
pada 2009 sebanyak 1,083 juta ton. Dengan adanya
kenaikan harga rata-rata CPO menjadi Rp 7.027
per kilogram dari Rp 6.242 per kilogram, maka
pendapatan keseluruhan naik menjadi Rp 8,8 triliun.
to its sustainability approach. For a full report on
sustainability, please refer to Astra International’s
Sustainability Report 2010.
In 2010, AAL succeeded in overcoming production
shortfalls in the first half of 2010, to exceed 2009’s
CPO output of 1.083 million tonnes and reach an
output of 1.113 million tonnes. In addition, due to
an increase in average price for CPO, which was
Rp 7,027 per kilogram up from Rp 6,242 per
kilogram in 2009, overall revenue increased to
Rp 8.8 trillion.
Yield TBS (ton/ha)Yield FFB (tonnes/ha)
Total Produksi TBS (ton)Total FFB Production (tonnes)
3,640,4273,743,648
3,937,8064,295,022
4,235,052
0607
0809
10
TBS Inti (ton)Nucleus FFB (tonnes)
2,710,364
2,830,6042,910,041
3,337,433 3,329,009
0607
0809
10
19.83 20.09 20.89 21.81
20.35
0607
0809
10
Yield CPO (ton/ha)Yield CPO (tonnes/ha)
4.59 4.58 4.715.05
4.67
0607
0809
10
Penanaman Kembali (ha)Replanting (ha)
1,162
347477
2,481
3,693
0607
0809
10
Penanaman Baru (ha)New Palm Planting (ha)
14,587
19,211
22,263
13,153
3,577
0607
0809
10
Laporan BisnisBusiness Report
81Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Di sepanjang tahun 2010 AAL berhasil
membangun dua pabrik pengolahan CPO baru di
Kalimatan Timur dan Kalimantan Tengah dengan
kapasitas pemrosesan masing-masing 30 ton
Tandan Buah Segar (TBS)/jam dan 45 ton TBS/
jam. Pada akhir 2010 AAL mengoperasikan 22
pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas total
sebesar 1.050 ton TBS/jam. Untuk tahun 2011,
akan dibangun empat pabrik baru CPO dengan
kapasitas produksi seluruhnya 165 ton TBS/jam
untuk melayani perkebunan di Kalimantan Selatan
dan Timur serta Sulawesi Tengah.
Selain mengolah CPO, AAL juga mengoperasikan
enam pabrik kernel pressing (pengepresan inti
sawit) di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
dengan kapasitas produksi 700 ton kernel per hari,
meningkat dibandingkan 600 ton kernel per hari
pada 2009. Untuk tahun 2011, AAL berencana
mengembangkan tiga pabrik baru kernel pressing
dengan kapasitas total 180 ton kernel per hari.
During 2010, AAL successfully completed two
new Palm Oil mills in East Kalimantan and Central
Kalimantan with processing capacities of 30 tonnes
Fresh Fruit Bunch (FFB)/hour and 45 tonnes FFB/
hour, respectively. As of the end of 2010, AAL
operated 22 Palm Oil mills with total capacity of
1,050 tonnes FFB/hour. Construction of four new
Palm Oil mills with combined capacity of 165
tons FFB/hour will commence in 2011 to serve
plantations in South and East Kalimantan and
Central Sulawesi.
In addition to processing mills, AAL also operates
six kernel pressing mills located in Sumatera,
Kalimantan and Sulawesi with processing capacity
of 700 tonnes kernel/day, up from 600 tonnes
kernel/day in 2009. In 2011, AAL also plans
development of three new kernel pressing mills
with total capacity of 180 tonnes kernel/day.
Laporan BisnisBusiness Report
Total Produksi Minyak Sawit (ton)Total CPO Production (Tonnes)
Rata-rata Harga Jual CPO (Rp/Kg)Average CPO Selling Price (Rp/Kg)
917,885 920,613981,538
1,082,953 1,113,277
0607
0809
10
3,552
6,002
7,134
6,242
7,027
0607
0809
10
AAL mengoperasikan 22 pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas total sebesar 1.050 ton TBS/jam.AAL operates 22 palm oil mills with a total capacity of 1,050 tonness of FFB/hour.
82 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Teknologi InformasiInformation Technology
Astra International memiliki 76,87% saham
PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia), sedangkan
sisanya sebesar 23,13% dimiliki oleh masyarakat.
Seluruh saham Astragraphia diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia. Astragraphia dikenal sebagai
penyedia solusi dokumen terkemuka melalui Astra
Graphia Document Solutions (AGDS) yang dijalankan
langsung oleh Astragraphia, serta penyedia solusi
teknologi informasi dan komunikasi terkemuka
melalui anak perusahaan, PT Astra Graphia
Information Technology (AGIT).
AGDS telah menjadi exclusive distributor dari Fuji
Xerox Co. Ltd., Jepang sejak berdirinya Astragraphia.
Sementara itu, AGIT memberikan layanan solusi
bisnis teknologi informasi di bidang jasa infrastruktur,
profesional dan outsourcing, dengan menjadi mitra
strategis dari perusahaan-perusahaan kelas dunia
seperti Airspan, Cisco, Ericson, HP, IBM, Microsoft,
Oracle, SAP dan SUN.
Astra International has a 76.87% holding in
PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) while the
public holds the remaining 23.13% through
the Indonesia Stock Exchange. Astragraphia is a
leading provider of document solutions, through
Astra Graphia Document Solutions (AGDS), and
of information technology and communication
solutions, through subsidiary company Astra
Graphia Information Technology (AGIT).
AGDS has a long term partnership with Fuji Xerox
Co. Ltd. of Japan as its exclusive distributor in
Indonesia while AGIT provides IT business solutions
in the fields of infrastructure services, professional
services, and outsourcing services with world class
strategic partners such as Airspan, Cisco, Ericson,
HP, IBM, Microsoft, Oracle, SAP and SUN.
Laporan BisnisBusiness Report
83Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Sebagai bisnis utama Astragraphia, sepanjang tahun
2010 AGDS memberi kontribusi sebesar 59,9%
dari pendapatan Astragraphia. AGIT memperluas
portofolio usahanya dengan mengelola bisnis sistem
Tracking & Monitoring dan memberikan kontribusi
sebesar 40,1% terhadap pendapatan Astragraphia.
Kedua bisnis ini berperan dalam membantu
Astragraphia mencapai pertumbuhan pendapatan
sebesar 17,3% menjadi Rp 1,6 triliun dan laba bersih
meningkat 76,9% menjadi Rp 118,4 miliar.
Jaringan distribusi AGDS meliputi 77 titik layanan
yang dikelola oleh 22 kantor cabangnya; serta kerja
sama dengan beberapa gerai jaringan toko buku,
toko elektronik dan toko komputer untuk penjualan
produk low-end. Dengan jaringan tersebut, AGDS
mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam
industri penyedia solusi dokumen baik untuk
kebutuhan perusahaan maupun personal.
As Astragraphia’s main business, AGDS contributed
59.9% of Astragraphia’s revenue. AGIT also
expanded its business portfolio by concluding a
sales arrangement for a Tracking & Monitoring
system and contributed 40.1% to Astragraphia’s
revenue. Together these new endeavors, along
with continued effort with its existing product lines,
helped Astragraphia achieve revenue growth of
17.3% to Rp 1.6 trillion while net income increased
by 76.9% to Rp 118.4 billion.
Through both a strategic consolidation of 77
service points which are managed by 22 branches
and a cooperation with bookstore chain outlets,
a consumer electronics store chain and computer
shops for low-end products, AGDS strengthened its
market leading position in the document solution
industry and greatly increased its distribution
channels for personal printer products.
Astra Graphia terus meningkatkan lini produksi yang dimiliki, mengelola distribusi secara strategis dan mencapai pertumbuhan pendapatan.
Astra Graphia expanded existing products, strategically managed distribution channels and produced an increase in revenue.
Laporan BisnisBusiness Report
AGIT memperluas portofolio usahanya dengan mengelola bisnis sistem Tracking & Monitoring.AGIT expanded its business portfolio by adding a Tracking & Monitoring system.
84 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Infrastruktur dan LogistikInfrastructure and Logistics
Melalui tiga anak perusahaan yang dimilikinya:
PT Astratel Nusantara (Astratel), PT Intertel
Nusaperdana (Intertel) dan PT Serasi Autoraya
(SERA), Astra International bertekad untuk terlibat
aktif mengembangkan usaha jaringan infrastruktur
dan logistik di Indonesia. Ketiga anak perusahaan
tersebut bersama anak perusahaan dan usaha
patungan (joint venture) yang dikembangkannya
menghasilkan pendapatan Rp 3,6 triliun,
meningkat dibandingkan pendapatan tahun 2009
sebesar Rp 3 triliun. Perkembangan besar dalam
bisnis infrastruktur dilakukan Astratel dengan
menambah kepemilikan 19% saham PT PAM
Lyonnaise Jaya (Palyja) dari Citigroup Financial
Products Inc.
Through three wholly owned subsidiaries: PT Astratel
Nusantara (Astratel), PT Intertel Nusaperdana
(Intertel) and PT Serasi Autoraya (SERA), Astra
International aspires to become more involved in the
infrastructure and logistics chain businesses. These
companies and their subsidiaries and joint ventures
generated revenue of Rp 3.6 trillion in 2010, up
from Rp 3 trillion in 2009. A major development
in the infrastructure business was the purchase by
Astratel of an additional 19% interest in PT PAM
Lyonnaise Jaya (Palyja) from Citigroup Financial
Products Inc.
Laporan BisnisBusiness Report
85Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Kontributor terbesar terhadap pendapatan SERA
adalah TRAC – Astra Rent A Car yang menjadi
pemimpin di pasar jasa rental mobil dengan
kontribusi sebesar 47,2%, diikuti Mobil88
pusat penjualan mobil bekas dengan kontribusi
44,2%. Pencapaian tahun 2010 ditandai dengan
penambahan armada Orenz Taxi, penanganan 21
proyek Transportation Management System (TMS)
oleh TRAC – Astra Rent A Car, serta peningkatan
rata-rata trade in unit setiap bulan dari Mobil88
sebesar 71,4% dibandingkan tahun 2009.
SERA terus mengembangkan divisi logistiknya
dengan mendirikan SSI – PT Serasi Shipping
Indonesia pada Juli 2010. Hal ini dilakukan untuk
Jaringan LogistikEmpat lini bisnis dikelola SERA, yaitu jasa
penyewaan/rental mobil (melalui TRAC – Astra
Rent A Car), jasa penjualan mobil bekas (melalui
Mobil88 dan Ibid), jasa logistik (melalui SELOG –
Astra Logistics Company dan PT Toyofuji Serasi
Indonesia (TFSI)) serta jasa transportasi umum
Orenz Taxi.
The largest contributors to SERA’s revenue were
market leaders TRAC-Astra Rent A Car at 47.2% and
used-car sales operation Mobil88 at 44.2%. Orenz
taxi increased its fleet during 2010. Also in 2010,
TRAC-Astra Rent-A-Car concluded 21 contracts for
the Transportation Management Systems (TMS) and
increased Mobil88’s average unit trade in per month
by 71.4% from 2009.
SERA continued to develop its logistics division by
establishing SSI – PT Serasi Shipping Indonesia in July
2010 to capture business within the agribusiness
Logistics Value ChainSERA operates four business lines which are: vehicle
lease/rental services (through TRAC – Astra Rent A
Car), used–car sales operations (through Mobil88
and Ibid), logistics operations (through SELOG – an
Astra Logistics Company and PT Toyofuji Serasi
Indonesia (TFSI)) and Orenz Taxi in the public
transportation line.
Melalui tiga anak perusahaannya, Astra bertekad untuk aktif mengembangkan usaha jaringan infrastruktur dan logistik.
Through three wholly owned subsidiaries, Astra aspires to become more involved in the infrastructure and logistics chain businesses.
Laporan BisnisBusiness Report
86 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
menangkap peluang bisnis di pasar agribisnis dan
penambangan. Untuk meningkatkan layanan jasa
logistik, TFSI menambah jumlah kapalnya menjadi
4 unit dari sebelumnya 3 unit dan melakukan 154
pengapalan dengan total kendaraan bermotor
yang diangkut sejumlah 83.637 unit, meningkat
73% dibandingkan tahun 2009. Sementara itu,
SELOG dengan jasa pengangkutan alat berat
melalui PT Harmoni Mitra Utama pada tahun 2010
mengangkut 11.531 unit alat berat, meningkat
lebih dari 3 kali lipat dibandingkan tahun 2009
dan telah memulai pengiriman CPO (Crude Palm
Oil) sebanyak 12 kali pengapalan ke daerah
Kumai-Dumai. SELOG selama 2010 juga telah
mengoperasikan 359 unit truk untuk kebutuhan
pengiriman spare part dan berbagai produk
pelanggan yang berarti naik 35,5% dari
tahun 2009.
SERA melihat tahun 2011 pertumbuhan akan tetap
kuat dan berencana menambah armada TRAC
menjadi 30.000 mobil dari 25.093 unit di tahun
2010 dan membuka tiga cabang baru Mobil88.
Jaringan InfrastrukturAstratel berkecimpung dalam berbagai proyek
infrastruktur lewat anak perusahaan dan usaha
patungan. PT Marga Mandalasakti (MMS) yang
79,31% sahamnya dimiliki Astratel, memegang
konsesi dan mengoperasikan jalan tol Tangerang-
Merak sepanjang 72,5 km sampai tahun 2048.
Peningkatan Perekonomian telah meningkatkan
volume kendaraan menjadi sebesar 29,4 juta
kendaraan, tumbuh sebesar 7,1%.
and mining markets. To improve logistic services,
TFSI added one ship to make a total of four and
conducted 154 shipments with the total delivery
of 83,637 vehicles, 73% more than in 2009.
Meanwhile, SELOG with the heavy equipment
shipment services through PT Harmoni Mitra
Utama in 2010 delivered 11,531 pieces of heavy
equipment, an increased more than 3 times from
2009 and delivered 12 shipments of CPO (Crude
Palm Oil) to Kumai-Dumai. SELOG during the year
operated 359 trucks for delivering spare parts and
products to customers, increasing by 35.5% from
2009.
SERA sees the growth for 2011 as strong with plans
for TRAC-to increase unit in operation to 30,000
vehicles compare to 25,093 units in 2010 and
Mobil88 to open three branches.
Infrastructure Value ChainAstratel is involved with a variety of infrastructure
projects with subsidiaries and joint ventures.
PT Marga Mandalasakti (MMS), 79.31% owned by
Astratel, holds the concession for and operates the
72.5 km Tangerang-Merak Toll Road until 2048.
Increased economic growth has resulted in MMS in
achieving year on year traffic growth of 7.1% with
total traffic volume of 29.4 million vehicles.
Astratel also owns 40% of PT Marga Trans
TRAC memimpin pasarnya melalui kualitas pelayanan dan armada transportasi.TRAC leads its market through quality service and fleet management.
Laporan BisnisBusiness Report
87Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Astratel juga memiliki 40% saham PT Marga
Trans Nusantara, sebuah usaha patungan dengan
PT Jasa Marga Tbk dalam membangun dan
mengoperasikan jalan tol Kunciran-Serpong
sepanjang 11 km sebagai bagian dari Jakarta
Outer Ring Road II. Saat ini proyek ini masih dalam
development stage.
Astratel menguasai 49% saham PT PAM Lyonnaise
Jaya (Palyja) – (naik dari 30% pada 2009). Palyja
adalah penyedia air bersih untuk kawasan Jakarta
wilayah barat sesuai Kesepakatan Kerja Sama
dengan PAM Jaya. Usaha patungan dengan Suez
Environment (lini usaha GDF Suez France) ini
memegang konsesi pengadaan air bersih selama
25 tahun sejak 1998. Dengan tambahan 14.026
pemasangan baru, Palyja telah mendistribusikan
147,3 juta m3 air bersih pada 2010, meningkat
sedikit dibandingkan pendistribusian air bersih
tahun 2009 sebanyak 137,7 juta m3. Perluasan
layanan Palyja di masa mendatang bergantung
pada temuan sumber-sumber air mentah baru dan
nilai ekonomis dari sumber-sumber air tersebut.
PT Gresik Distribution Terminal (GDT) yang 40%
sahamnya dimiliki Astratel, menyediakan tangki-
tangki penimbunan minyak dengan kapasitas
35.000 kilo-liter di Gresik, Jawa Timur. Sejak
mulai beroperasi pada September 2009,
penyimpanan minyak keseluruhan telah
mencapai 93.000 kilo-liter.
Sementara itu, Intertel menguasai 34,91%
saham PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI), yang
mengelola lahan untuk mobil-mobil Astra dan
non-Astra yang akan dikirim ke berbagai daerah
maupun ke luar negeri via trans-shipment.
Nusantara, a joint venture with PT Jasa Marga Tbk
for the purpose of constructing and operating the
11 km Kunciran-Serpong toll road as part of Jakarta
Outer Ring Road II project. Currently, it is still in the
development stage.
PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), 49% owned by
Astratel (up from 30% in 2009), is a provider of
clean water in the western part of Jakarta under
a Cooperation Agreement with PAM Jaya. This
joint venture with Suez Environment, a business
line of GDF Suez France, has a 25 year concession
starting from 1998. With an additional 14,026 new
connections, Palyja distributed 147.3 million m3 of
clean water in 2010 slightly up from 2009’s 137.7
million m3. Future expansion of service depends
on finding new sources of raw water and in
determining the economic viability of such sources.
PT Gresik Distribution Terminal (GDT), 40% owned
by Astratel, operates an oil tanking terminal with
a 35,000 kilo-liter capacity in Gresik, East Java.
Starting operations in September 2009, total
throughput has reached 93,000 kilo-liters.
PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI), 34.91% owned
by Intertel, operates a pre-shipment marshalling yard
for both Astra and non-Astra cars for export and
import trans-shipment.
Laporan BisnisBusiness Report
Volume kendaraan jalur tol Tangerang-Merak naik 7,1%. Traffic volume in Tangerang-Merak toll road grew by 7.1%.
Palyja menyediakan air bersih untuk kawasan Jakarta Barat.Palyja provides clean water within West Jakarta.
88 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
89Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
90 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaEnvironment, Health and Safety
Komitmen untuk saling menghormati antar individu,
ramah terhadap lingkungan dan memiliki tanggung
jawab sosial tertanam dalam filosofi Catur Dharma.
Komitmen ini telah diterapkan sejak lama di Astra
dengan tujuan mencapai yang terbaik, bukan sekadar
melekat pada praktik usaha atau hanya karena
kepatuhan terhadap peraturan hukum. Dalam jangka
pendek dan jangka panjang, komitmen tersebut
terbukti telah membuahkan hasil bagi Perseroan.
Di semua sistem usaha, baik dalam hal manufaktur,
distribusi maupun bidang lainnya, Astra senantiasa
berupaya menciptakan sistem yang berkelanjutan
dan efisien. Menyediakan lingkungan kerja
yang aman dan sehat bagi para pekerja dapat
meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi
waktu tidak produktif dan di tahun 2010 hal
tersebut mampu meningkatkan tingkat produksi
secara pesat guna memenuhi permintaan pasar.
Embodied within Astra’s Catur Dharma philosophy
is a respect for individuals and the directive to be
environmentally friendly and socially responsible. This
long standing commitment to strive for excellence
within these areas are not just an additional feature
of business practice, nor is it merely compliance
with both legal requirements; this commitment, in
both the short and long run, provides returns for the
Company.
In all business systems, whether manufacturing,
distribution or others, Astra seeks to establish
sustainable and efficient systems. Providing a safe
and healthy work environment for workers adds
to productivity, minimizes down time and in 2010
allowed production levels to dramatically increase
to meet market demand. It has also proven both
profitable and sustainable when integrating
production system by-products within the reduce,
91Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Terbukti menguntungkan dan berkelanjutan pula
bahwa pengintegrasian sistem produksi menurut
produk sesuai paradigma pengurangan, daur
ulang dan penggunaan kembali (reduce, recycle
dan reuse) menciptakan manfaat bagi masyarakat,
pelanggan dan operasional bisnis.
Astra membuat serangkaian standar berupa Astra
Green Company (AGC) untuk mengatur situasi
lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja di
ratusan unit usaha serta para pemasok. Standar
AGC ini memuat panduan umum, target rinci dan
Green Strategy tiga rangkap yang mencakup Green
Process, Green Product dan Green Employees.
Green Process bertujuan mengembangkan proses
usaha yang aman, nyaman dan bersih; Green
recycle and reuse paradigms, creating benefits for
the community, customers and business operations.
To manage the health, safety and environmental
situations of hundreds of business units, as well
as those of suppliers, Astra has developed the
Astra Green Company (AGC) set of standards.
Contained within its provisions are general
guidelines, specifies targets and a three-fold
Green Strategy: Green Process, Green Product
and Green Employees. Green Process aims at
developing safe, comfortable and clean business
Di seluruh sistem usaha, baik itu manufaktur, distribusi ataupun yang lainnya, Astra senantiasa mengupayakan sistem yang berkelanjutan dan efisien.
In all business systems, whether manufacturing, distribution or others, Astra seeks to establish sustainable and efficient systems.
Astra berupaya menciptakan sistem yang berkelanjutan, efisien dan menguntungkan.Astra seeks to create a system that is sustainable, efficient and profitable.
92 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Product bertujuan menghasilkan produk-produk
yang ramah lingkungan dan aman; sedangkan
Green Employees bertujuan meningkatkan
kesadaran dan kompetensi sesuai praktik-praktik
keselamatan dan kesehatan kerja yang telah
ada maupun menemukan cara-cara baru untuk
menciptakan nilai bagi Lingkungan, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Sistem ini berhasil menjadi
model yang digunakan dalam pendekatan triple
bottom line (Planet, People dan Profit).
Dengan bekerja sesuai prosedur operasi standar,
meraih sertifikasi internasional dan melanjutkan
kampanye kesadaran terhadap Lingkungan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja telah membuat
pabrik-pabrik Astra berulang kali berhasil menjadi
contoh sebagai tempat usaha paling aman
dan peka terhadap lingkungan di Indonesia.
Pembahasan lebih lengkap tentang berbagai
sertifikasi serta penghargaan kesehatan dan
keselamatan kerja yang diperoleh Astra, dapat
dibaca dalam Laporan Keberlanjutan Astra 2010.
Unit-unit usaha Astra berhasil meraih sertifikasi-
sertifikasi berikut:
ISO 14001ISO 14001
SMK3 (Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) SMK3 (Occupational Health and Safety Management)
ISRS (Sistem Pemeringkatan Keselamatan Kerja Internasional)ISRS (International Safety Rating System)
GMP (Praktik Manufaktur yang Baik)GMP (Good Manufacturing Practices)
PROPER (Pemeringkatan Kinerja terkait Manajemen Lingkungan)PROPER (Performance Rating in Relation to Environmental Management)
EPE (Evaluasi Kinerja Lingkungan)EPE (Environmental Performance Evaluation)
HACCP ISO 22000:2005(Pengendalian Penting Analisis Bahaya) HACCP ISO 22000:2005 (Hazard Analytical Critical Control)
Standar Bangunan HijauGreen Building Standard
NOSA (Asosiasi Keselamatan Kerja Nasional)NOSA (National Occupational Safety Associate)
Eco LabelEco Label
OHSAS 18001OHSAS 18001
LCA (Analisis Siklus Kehidupan)LCA (Life Cycle Analysis)
HCVF (Hutan Bernilai Konservasi Tinggi)HCVF (High Conservation Value Forest)
NFPA (Asosiasi Pemadam Kebakaran Nasional)NFPA (National Fire Protection Association)
ISPS Code (Keamanan Fasilitas Kapal & Pelabuhan Internasional)ISPS Code (International Ship & Port Facility Security)
ISM Code (Peraturan Manajemen Keselamatan Kerja Internasional)ISM Code (International Safety Management Code)
SOLAS (Keselamatan Kehidupan di Laut)SOLAS (Safety of Life at Sea)
MARPOL(Polusi Kelautan)MARPOL (Maritime Pollution)
SPM(Standar Pelayanan Minimum) untuk jalan tolSPM (Minimum Service Standard) for toll roads
FSCS (Standar Dewan Pengawas Hutan untuk Manajemen Hutan)FSCS (Forest Stewardship Council Standard for Forest Management)
processes; Green Product aims at producing
environmentally-friendly and safe products; and
Green Employees aims at raising awareness and
competencies toward both established safe and
healthy practices and innovating new ways to
create Environment, Health and Safety (EHS)
value. This system continues to be a successful
model facilitating the triple bottom line approach
of planet, people and profit.
Following standard operating procedures, gaining
international certifications and continuing EHS
awareness campaigns have repeatedly placed Astra
facilities as among the safest, most environmentally
sensitive companies in Indonesia. For a more
complete discussion of certifications and health
and safety awards, please refer to the 2010 Astra
Sustainability Report. Astra business units have
achieved the following certifications:
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
93Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Astra melakukan penilaian tahunan AGC untuk
menentukan kemajuan yang telah dicapai dalam
memenuhi target dan mengidentifikasi praktik
terbaik. Tanggapan atas upaya ini semakin
baik, seiring bertambahnya unit usaha yang
berpartisipasi dan mencapai peringkat yang baik.
Hasil Penilaian Astra Green CompanyAstra Green Company Assessment Results
2010 2009
Jumlah Unit yang Berpartisipasi 455 446 Number of Participating Units
Penghargaan Emas 67 75 Gold Award
Hijau 231 213 Green
Biru 104 110 Blue
Merah 19 32 Red
Hitam 34 16 Black
Dalam semua kegiatan usahanya, Astra senantiasa
memenuhi seluruh peraturan pemerintah
Indonesia, serta aktif terlibat dalam berbagai
aktivitas prosedur penilaian dan forum pertemuan
yang menyangkut isu lingkungan, kesehatan
dan keselamatan kerja. Semua komitmen ini
mempunyai satu sasaran: menciptakan kehidupan
yang lebih baik bagi para karyawan dan pelanggan
Astra serta masyarakat luas.
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Astra performs annual AGC assessments to
determine progress in meeting targets and to
identify best practices. The response to this
assessment has been more encouraging as more
business units are participating and achieving strong
ratings.
In all its business activities, Astra fully complies with
all Indonesian government regulations and actively
participates in numerous assessment procedures and
community forums on environmental, health and
safety issues. All of this commitment has as its goal:
providing a better life to its employees, customers
and the community.
Tim pemadam kebakaran waspada di setiap saatFire Team - alert at all times
94 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Pemahaman Astra akan pentingnya peranan
sumber daya manusia dalam menunjang
keberlanjutan bisnis jangka panjang tercermin
pada upaya-upaya pengembangan sumber
daya manusia Astra yang terus dilakukan secara
berkesinambungan.
Sebagai perwujudan dari konsep strategis 3W
(Winning Concept, Winning System dan Winning
Team) yang telah lama diperkenalkan sebagai
kerangka strategis Astra, maka managemen Astra
juga telah merumuskan strategi “Triple Roadmap”
yaitu Portfolio Roadmap, People Roadmap dan
Public Contribution Roadmap untuk mendukung
visi jangka panjang Astra .
Berdasarkan pada nilai-nilai Catur Dharma,
Corporate Human Capital Development (CHCD)
bersama-sama dengan seluruh lini manajemen
perusahaan terus berusaha mengembangkan
sumber daya manusia yang memiliki integritas,
komitmen, kapabilitas maupun kompetensi yang
tinggi untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis
yang berkembang sangat pesat di tahun 2010.
Through its continuing efforts in human
resources development, Astra demonstrates a
clear understanding of the critical role of human
resources in supporting business continuity in the
long-term.
In further developing its strategic concept of 3W
(Winning Concept, Winning Team and Winning
System), Astra has formulated a “Triple Roadmap”
which includes a Portfolio Roadmap, People
Roadmap and Public Contribution Roadmap to
support the Company’s long-term vision.
Based on the Catur Dharma values, Corporate
Human Capital Development (CHCD) together
with all company management lines seek to model
personnel with integrity, commitment, capability
and competence to support the business growth
that has developed very rapidly in 2010.
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
95Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Fokus utama dari strategi pengembangan sumber daya
manusia di Astra dapat dilihat pada usaha untuk lebih
mengaitkan strategi pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan strategi bisnis. Hal ini sangat
tampak pada seluruh proses SDM di lingkungan Astra.
Dimulai dari pada saat melakukan rekrutmen,
Astra mempergunakan 8 kompetensi utama
yang ada dalam melihat calon karyawan. Setelah
calon karyawan tersebut direkrut, Astra juga
mempergunakan ke-8 kompetensi tersebut
untuk melakukan evaluasi kinerja dan juga
pengembangan kemampuan lebih jauh lagi.
The main focus of this strategy is a closer linking of
the human capital development strategy in Astra
with both overall and targeted business strategies.
This integration is clearly visible throughout Astra’s
entire human resources process.
Starting from recruitment, Astra identifies 8 core
competencies that the prospective employee
possesses. After the prospective employee is
recruited, Astra uses the 8 core competencies to
evaluate performance and develop skills further.
Strategi pengembangan sumber daya manusia selalu dikaitkan dengan strategi bisnis.Human resources development strategy is link with business strategy.
Berdasarkan pada nilai-nilai Catur Dharma, Corporate Human Capital Development (CHCD) bersama-sama dengan seluruh lini manajemen perusahaan terus berusaha mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki integritas, komitmen, kapabilitas maupun kompetensi yang tinggi untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis yang berkembang sangat pesat di tahun 2010.
Based on the Catur Dharma values, Corporate Human Capital Development (CHCD) together with all company management lines seek to model personnel with integrity, commitment, capability and competence to support business growth, which in 2010 was very rapid.
96 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Secara umum strategi pengembangan SDM di tahun
ini ditekankan pada 2 hal utama yang dilakukan
secara paralel dan berkesinambungan yaitu:
• Melanjutkanstrategimaupuninisiatifyangtelah
ditetapkan pada tahun sebelumnya dengan
penekanan pada konsep perbaikan yang
berkesinambungan (kaizen).
• Menetapkandanmerumuskanrencanastrategis
(roadmap) jangka panjang untuk mendukung
visi jangka panjang Astra (Astra 2020) yang
akan menciptakan sebuah platform Sumber
Daya Manusia Astra baru, yang terintegrasi kuat
dengan sistem dan kultur Astra selama ini.
Terkait dengan strategi SDM tersebut, program-
program pengembangan karyawan yang
terstruktur, intensif dan telah dilakukan untuk
karyawan di semua level.
Penyebarluasan budaya inovasi juga secara
konsisten digalakkan dengan melakukan kegiatan
kompetisi inovasi yang ditujukan untuk karyawan
di semua level. Kesadaran dan perilaku “kaizen”
juga merupakan sebuah proses yang dijalankan
secara konsisten setiap tahunnya. Sedangkan
sebagai pendukung atau enabler, CHCD
memantau dan menciptakan program-program
insentif yang kompetitif, baik bagi level operasional
maupun level eksekutif. Hal ini ditujukan untuk
mendukung peningkatan produktivitas dan
engagement karyawan.
In 2010, as part of its human resources strategy,
CHCD simultaneously followed a two fold path by:
• Continuingstrategiesorinitiativesthatwere
set in the previous years with an emphasis on
continuous improvement (kaizen).
• Definingandformulatingthestrategic
framework (roadmap) to support the long-term
vision Astra 2020, as an HR platform with robust
and integrated systems to instill the Astra culture.
The HR strategy deployed in 2010 will be
developed further through structured, intensive
and continuous programs for staff at all levels.
An essential component is the disseminatation of
a culture of innovation, through the positive use
of competition. Programs to instill kaizen thinking
and behavior are also conducted. Meanwhile, as
a supporter and an enabler, CHCD monitors and
creates competitive incentive programs, both for
operational and executive levels. This is intended
to support increased productivity and employee
engagement.
Astra Mencari Bakat (AMB), salah satu bentuk apresiasi bagi karyawan.Astra Menari Bakat as appreciation for employees.
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
97Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Karyawan Grup Astra Berdasarkan UsiaAstra Group Employees by Age
Karyawan Grup Astra Berdasarkan PendidikanAstra Group Employee by Education
Usia 18-25 tahun18-25 years old
10
46,273
09
36,646
Sampai dengan SLTA(Highschool)
10
108,460
09
93,775
Usia 46-55 tahun46-55 years old
10
9,154
09
8,034
S2(Post Graduate)
10
685
09
706
Usia 26-35 tahun26-35 years old
10
58,378
09
53,714
D1 - D3(Diploma)
10
13,409
09
11,218
>55 tahun>55 years old
10
247
09
213
Usia 36-45 tahun36-45 years old
10
31,093
09
28,093
S1(Under Graduate)
10
22,600
09
21,001
Jumlah KaryawanTotal Employees
10
145,154
09
126,700
Jumlah KaryawanTotal Employees
10
145,154
09
126,700
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
98 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Setiap tahun Astra mengevaluasi sistem remunerasi yang diberikan kepada karyawan melalui survei remunerasi. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem remunerasi Astra sudah kompetitif dan sesuai dengan tren pasar.
An annual survey is conducted to evaluate Astra’s employee remuneration system. This process seeks to ascertain whether Astra’s remuneration package remains competitive and is in accordance with market trends.
Keterangan Note:Jumlah karyawan di 145 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Total numbers of employees in 145 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Lini BisnisAstra Group by Number of Business Line
OtomotifAutomotive
10
66,605
09
56,010
AgribisnisAgribusiness
10
26,651
09
24,098
Jasa KeuanganFinancial Services
10
21,941
09
20,025
Informasi TeknologiInformation Technology
10
1,273
09
1,269
Alat Berat/PertambanganHeavy Equipment/Mining
10
19,567
09
16,139
InfrastrukturInfrastructure
10
9,117
09
9,159
Jumlah KaryawanTotal Employees
10
145,154
09
126,700
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
99Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Secara garis besar, beberapa penerapan strategi
yang telah dilakukan sepanjang tahun 2010
diantaranya adalah:
• Pengembanganstrategisumberdayamanusiayang
benar-benar terintegrasi dengan strategi bisnis.
• Melakukanupaya-upayasistematisdanterarah
dalam merekrut kader terbaik yang ada di pasar
tenaga kerja.
• Pengembangankaderterbaikyangterintegrasi
mulai dari pelatihan, program mentoring, rotasi
maupun akselerasi karir yang lebih baik.
• Mendisainsistempenghargaanyanglebihbaik
dan kompetitif di pasar dengan menghargai kinerja
yang unggul baik secara individu maupun
secara tim.
• Meningkatkanrasamemilikikaryawan
terhadap perusahaan melalui program-program
pengembangan nilai dan budaya perusahaan yang
terintegrasi dan terarah.
Selain strategi di atas maka pada tahun ini
manajemen puncak Astra dibantu oleh team
dari Corporate Human Capital Development
juga membuat perencanaan jangka panjang
yang disebut sebagai Astra People Roadmap.
People Roadmap ini menggambarkan strategi
pengembangan SDM, yang bertujuan untuk
menjadikan Astra sebagai “the most preferred
company to work for“.
Dengan adanya kesinambungan antara perbaikan
dari praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia
yang telah dijalankan selama ini dan perencanaan
jangka panjang yang solid, maka diharapkan bisa
menciptakan insan-insan Astra yang unggul yang
mampu bersaing di pasar lokal maupun regional.
Seiring dengan perkembangan bisnis yang cepat,
kebutuhan karyawan baru juga tak terelakkan.
Kebijakan rekrutmen Astra berorientasi pada
kebutuhan bisnis, dengan strategi rekrutmen yang
sejalan dengan strategi bisnis. Hal yang diutamakan
Astra dalam menentukan calon karyawan yang
akan direkrut adalah kompetensi dan karakter dari
setiap calon. Pemenuhan kebutuhan akan tenaga
kerja di Astra ditempuh melalui jalur rekrutmen
yang berasal baik dari luar (fresh graduate atau
pro hire) dan dari dalam perusahaan, yakni melalui
pengembangan kompetisi, mekanisme Internal
Broadly speaking, the implementation strategies
that were conducted throughout 2010 include the
following:
• Developmentofahumanresourcesstrategythat
is completely integrated with business strategy.
• Implementationofsystematicmeasuresfocused
on recruiting the best cadres in the labor market.
• Developmentofateamworkmentalitythrough
training, mentoring programs, rotational
acceleration and career development.
• Improvedrewardsystem,whichiscompetitive
in the marketplace and responsive to superior
performance both individually and in teams.
• Increasedlevelofemployeeaffiliationwith
the Company through a reinforcement of the
integrated corporate culture values.
In addition to this strategy, management assisted
by Corporate Human Capital Development has
developed a long-term plan referred to as the
People Roadmap. This Roadmap describes the
human resource development strategy, which aims
to make Astra “the most preferred company to
work for”.
With continuity between existing human resource
improvement practices and a solid long-term plan,
it is expected that Astra will be able to compete in
local and regional markets because it has the right
people. Along with rapid business growth, there is
an inevitable need for new employees.
Astra’s recruitment policy is oriented to business
needs, with a recruitment strategy in line with
business strategy, looking at the competence and
character of each candidate. Meeting the labor
demand within Astra requires recruitment of good
candidates both from outside (fresh graduates
or established professional) and from within the
company, namely through the development of
competencies, internal mechanism job postings
and job rotation. Astra’s strategy to fulfill the needs
of the entire Company begins in the early years
of an employee’s tenure, and involves everyone
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
100 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Job Posting (IJP) dan rotasi. Strategi pemenuhan
kebutuhan seluruh perusahaan dalam lingkungan
Astra, dibuat di awal tahun. Dengan informasi
awal tentang total kebutuhan perusahaan dan
dengan melibatkan seluruh penanggung jawab
rekrutmen pada setiap anak perusahaan, dibuatlah
suatu strategi rekrutmen bersama pada universitas-
universitas terbaik yang ada di indonesia.
Beberapa program yang dijalan oleh Astra untuk
menarik calon-calon terbaik dari universitas
ternama adalah sebagai berikut:
• AstraGuest Lecturing Program, sharing
pengetahuan bisnis dan organisasi
• AstraWorkshop Program, memperkenalkan
proses bisnis, budaya dan nilai-nilai Astra
• AstraInternship Program, “on the job” training
untuk undergraduate students
• AstraDay, program rekrutmen kampus untuk
mencari bakat-bakat terbaik
• University Sourcing, program perekrutan fresh
graduate.
Pada tahun 2010, CHCD telah menyelesaikan
perangkat evaluasi pengembangan karir yang
dikembangkan bersama pihak ketiga. Perangkat ini
diharapkan dapat membantu Astra dalam melakukan
proses seleksi terhadap calon-calon karyawan.
Di waktu mendatang alat evaluasi psikologis ini
diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh dengan
sistem yang terintegrasi dengan komputer. Selain
itu, CHCD juga telah melakukan sistem online untuk
para calon karyawan yang hendak mendaftarkan
diri sebagai calon karyawan di Grup Astra. Hal ini
mempermudah pengumpulan informasi, pengelolaan
data calon karyawan dan menunjang kegiatan lainnya.
responsible in each subsidiary to participate in a
strong recruitment strategy at the best universities
in Indonesia.
The programs that Astra runs to attract the best
candidates from the top universities include:
• AstraGuestLecturingProgram,businessand
organizational knowledge sharing
• AstraWorkshopProgram,introducingAstra
processes, culture, and values
• AstraInternshipProgram,“onthejob”training
for undergraduate students
• AstraDay,campusrecruitmenttofindthebest
talent
• UniversitySourcing,newgraduaterecruitment
programs.
In 2010, CHCD developed career aptitude
evaluation tools developed in conjunction with
third parties. These tools are expected to help Astra
in pre-selection of employee candidates and can be
further integrated within larger computer models.
In addition, CHCD also has an online system for
prospective employees who want to register as
candidates in the Astra Group. This facilitates the
collection of information, data management and
supports candidates’ other activities.
Astra Day, program rekrutmen kampus mencari bakat-bakat terbaik.Astra Day campus recruitment program finds the best talent.
Karyawan turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan CSR Astra.Employees actively participate in Astra CSR activities.
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
101Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Hal lain yang menjadi tanggung jawab CHCD yang
sangat penting adalah mempersiapkan kader-kader
pemimpin Astra untuk masa yang akan datang.
Tanggung jawab ini dijalankan dengan memanfaatkan
Astra Development Center (ADC) sebagai salah satu
bagian dari program pengembangan eksekutif. Dalam
program ini Astra memiliki dua program utama yaitu
Leadership Mentoring dan Succession Planning.
Program Succession Planning sepanjang tahun 2010
dilakukan untuk 17 orang eksekutif yang berpotensi
yang terdiri atas para eksekutif senior atau pimpinan
unit bisnis. Sedangkan Leadership Mentoring telah
berhasil mensertifikasi sebanyak 13 orang mentor dan
sebanyak 21 orang mentee yang berpartisipasi dalam
program ini.
Untuk melengkapi pengembangan kompetensi
yang relevan, CHCD mengirimkan sebanyak 10
orang eksekutif Grup Astra untuk mengikuti
program singkat di universitas-universitas ternama
di dunia maupun sekolah bisnis seperti Stanford
University dan Michigan University. Sebagai salah
satu kegiatan pengembangan eksekutif secara
internal, sebanyak 26 eksekutif berpartisipasi
dalam pelaksanaan “one day workshop” mengenai
strategi, inovasi dan corporate entrepreneurship,
menghadirkan pembicara dari Kellogg University.
Program pengembangan lain yang telah dilakukan
pada tahun 2010 yang lalu adalah pelaksanaan
program pelatihan Management for Executive
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
para pemimpin dalam hal mengelola staf dan
menginspirasi mereka untuk bersama-sama
mencapai tujuan. Program ini dilakukan sebanyak
dua kali pada tahun 2010 dengan masing-masing
diikuti oleh sekitar 30 peserta.
Leadership Performance Coaching and Mentoring
merupakan program yang ditujukan untuk
mempersiapkan para calon pemimpin di Grup Astra
dan memastikan bahwa Individual Development Plan
(IDP) dijalankan. Program ini dimulai dengan kegiatan
asesmen melalui ADC. Hasil dari pelaksanaan
asesmen tersebut adalah umpan balik yang diberikan
kepada para peserta secara langsung dan dilengkapi
dengan laporan umpan balik lengkap untuk para
atasan peserta. Umpan balik yang telah diberikan
akan ditindaklanjuti dengan membuat agenda
To prepare the leaders of the future and as one
part of the executive development programs,
leadership development is carried out through the
Astra Development Center (ADC), with two major
programs: Leadership Mentoring and Succession
Planning. In 2010, the ADC provided Succession
Planning programs for 17 high performance
people, involving senior executive or business
leaders. Leadership Mentoring was successfully
arranged for certifying 21 participating mentees
with 13 people as mentors.
To supplement other competency development
programs, CHCD sent 10 Astra Group executives
to follow short programs at prestigious business
schools such as at Stanford University and Michigan
University. Internally, 26 executives participated in
one-day workshops on strategy, innovation and
corporate entrepreneurship with speakers from
Kellogg University. Other development programs
include Executive Personnel Management, which
aimed to improve people management ability to
create team inspiration in reaching goals. This
program was conducted twice in 2010, each of
which involved about 30 participants.
The Leadership Performance Coaching and
Mentoring program is intended to prepare future
leaders in the Astra Group and ensure that the
Individual Development Plan (IDP) is executed.
This program begins with assessment activities
through the ADC. Feedback results are given to
the participants directly and a complete feedback
report is provided to superiors. Feedback will
be followed up by making a personal capacity-
building agenda, known as the IDP which in
turn is monitored by CHCD in cooperation with
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
102 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
pengembangan kemampuan pribadi atau lazim
disebut sebagai IDP yang dalam pelaksanaannya
dimonitor oleh CHCD bekerja sama dengan
atasan masing-masing peserta. Setelah agenda
pengembangan disetujui bersama, maka peserta
akan masuk ke dalam program pengembangan
Leadership Performance Coaching and Mentoring.
Program yang telah dijalankan akan dilanjutkan
dengan program pengembangan individu pasca
pelatihan melalui aktivitas belajar pribadi atau dengan
menjalankan proyek yang disesuaikan dengan isu-isu
kompetensi individu yang perlu diperkuat. Dalam
menjalankan program tersebut, peserta didampingi
oleh para atasan langsung sebagai mentor.
Sementara pada program succession planning
CHCD menerapkan Talent Pool Management.
Dalam program ini semua anak perusahaan dalam
Grup wajib membuat Replacement Table Chart
(RTC) yang menjamin ketersediaan personil dengan
jumlah minimal dua kader untuk setiap jabatan
yang ada. Guna memantau validitas RTC, CHCD
melakukan people review setiap tahun.
Dalam kaitan dengan remunerasi karyawan, setiap
tahun Astra mengevaluasi sistem remunerasi yang
diberikan kepada karyawan melalui survei. Proses
ini bertujuan untuk memastikan apakah sistem
remunerasi Astra sudah kompetitif dan sesuai dengan
tren pasar, baik di dalam industri sejenis atau industri
di sektor lain. Selain gaji, Astra juga memberikan
berbagai benefit bagi karyawan baik dalam bentuk
finansial di luar gaji maupun non finansial seperti
program pengembangan individu melalui berbagai
program pelatihan, program penghargaan masa kerja
dan program persiapan pensiun.
a participant’s superior. After agreeing on a
development agenda, the participants will go into a
Leadership Performance Coaching and Mentoring
program. Completed programs will be followed
by a post-training program of individual self-
study activities or by running projects tailored to
strengthening individual competence. In running
the program, an immediate superior acts as a
participant’s mentor.
For succession planning, CHCD applies Talent Pool
Management, for which all subsidiaries within the
Group make a Replacement Table Chart (RTC).
This helps ensure a bench strength availability of
two qualified people for every position. In order
to monitor the effectiveness of the RTC, CHCD
reviews this process each year.
In regards employee remuneration, every year
Astra evaluates the remuneration system through
a survey. This process aims at ensuring that
Astra uses is competitive and in line with market
trends, both within the industry and across similar
industries. Other than salaries, Astra also provides
various benefits for employees both in the form of
financial incentives and non-financial incentives,
such as a program of individual development
through training programs, a years-of-service
award program and retirement preparation
programs.
Berbagai fasilitas disediakan untuk menunjang kinerja dan pengembangan kemampuan karyawan.Various facilities are provided to support the performance and capability of employees.
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
103Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Astra juga senantiasa menerapkan konsep kesetaraan
kesempatan dan perlakuan kepada seluruh
karyawannya, termasuk kesetaraan perlakuan
terhadap pria dan wanita, seluruh karyawan yang
memiliki agama berbeda-beda dan hal lainnya.
Untuk menunjang kinerja karyawan dan
meningkatkan employee engagement di seluruh
karyawan, Astra melakukan banyak pembaruan
pada bangunan fisik gedung dan sarana penunjang
pekerjaan lainnya. Selama tahun 2010 yang telah
dilakukan diantaranya adalah peremajaan (renovasi)
exterior dan interior gedung utama
PT Astra International Tbk dan beberapa gedung
lainnya. Dari keempat bangunan yang ada di
dalam lingkungan PT Astra International Tbk
(Gedung A, B, C dan D), gedung A dan B telah
berhasil diselesaikan sedangkan gedung C dan D
dilakukan di awal tahun 2011. Selain bangunan
fisik gedung, taman-taman di lingkungan gedung
utama tersebut juga mendapatkan sentuhan
perbaikan sehingga mereka menjadi satu kesatuan
pembaharuan lingkungan. Hal ini dilakukan agar
karyawan Astra memiliki tempat bekerja yang
semakin baik dan menunjang kinerjanya
sepanjang tahun.
Astra continues to implement equal opportunities
and equal treatment of all employees, including
equal treatment of men and women, employees of
different religions and in other respects.
To support employee performance and enhance
employee engagements for all of its employees,
Astra upgrades the physical design of buildings and
support facilities. During 2010, renovations were
carried out on the exterior and interior of the main
building of PT Astra International Tbk and several
other buildings. Of the renovations of the four
buildings at headquarters, those at buildings A and
B have been successfully completed, while those
of buildings C and D will be finished in early 2011.
In addition to the physical structure of buildings,
parks within the area will also be improved to
reflect environmental renewal. This is done to
provide a place for employees to work for better
performance and feel supported throughout the
year.
Renovasi gedung pusat PT Astra International Tbk untuk menunjang kinerja Perseroan.The renovation of PT Astra International Tbk head office to support Company’s performance.
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
104 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Astra Management Development Institute (AMDI)Sebagai pusat pengembangan manajemen
perusahaan, AMDI berperan dalam mempersiapkan
kader-kader pemimpin Astra. Mengusung visi
“To support Astra in becoming one of the Best
talent and knowledge enterprise (Lenoprise) in
Asia Pacific”, penekanan materi pelatihan adalah
pada unsur-unsur budaya perusahaan, kompetensi
dasar, manajemen dan kepemimpinan. Sedangkan
hal yang mendasari pelaksanaan pelatihan
terhadap seseorang karyawan adalah kebutuhan
pengembangan pribadi yang sejalan dengan
kebutuhan pengembangan bisnis tempat ia berada.
Untuk menciptakan pemimpin yang memiliki daya
saing tinggi dalam dunia bisnis yang semakin
kompetitif, dalam melaksanakan program-
programnya, AMDI bekerja sama dengan institusi
pendidikan terbaik di Indonesia dan Asia Pasifik.
Program pelatihan kepemimpinan yang ada di
AMDI dan telah dilaksanakan di tahun 2010
diantaranya adalah:
• AstraBasic Management Program (ABMP) diikuti
oleh 225 peserta [2009: 250 peserta]
• AstraFirst-line Management Program (AFMP)
diikuti oleh 155 peserta [2009: 144 peserta]
• AstraMiddle Management Program (AMMP)
diikuti oleh 175 peserta [2009: 166 peserta
• AstraGeneral Management Program (AGMP)
diikuti oleh 29 peserta [2009: 28 peserta]
Astra Management Development Institute (AMDI) As the Company’s management development
center, AMDI’s role is in preparing the leaders
of Astra. With the vision “To support Astra in
becoming one of the best talent and knowledge
enterprises (Lenoprise) in Asia Pacific”, the training
emphasizes corporate culture, core competencies,
management and leadership, while the underlying
implementation focusses on the personal
development of each employee.
To create leaders who are highly effective in an
increasingly competitive business world, AMDI
cooperates with the best educational institutions
in Indonesia and Asia Pacific. Leadership training
programs completed in 2010 include:
• AstraBasicManagementProgram(ABMP),
followed by 225 participants [2009: 250
participants]
• AstraFirst-lineManagementProgram(AFMP)
followed by 155 participants [2009: 144
participants]
• AstraMiddleManagementProgram(AMMP),
followed by 175 participants [2009: 166
participants]
• AstraGeneralManagementProgram(AGMP)
attended by 29 participants [2009: 28
participants]
Total Suggestion System dalam InnovAstra sampai dengan tahun 2010 mencapai 3.680.879.Total Suggestion System in InnovAstra reached 3,680,879 ideas in 2010.
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
Budaya berinovasi dilakukan melalui InnovAstra yang secara rutin dilakukan sejak tahun 1980.Cultural innovation through InnovAstra since 1980.
105Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
AMDI juga berperan dalam mendukung penerapan
System Management di Grup Astra sesuai dengan
panduan manajemen yang dimiliki yaitu Astra
Management System. Fungsi lain yang dimiliki
oleh AMDI adalah sebagai agen penyebarluasan
pengetahuan dan best practices yang ada di dalam
Astra maupun yang berasal dari luar Astra.
Setiap tahun AMDI menyelenggarakan InnovAstra
untuk menggalakkan budaya berinovasi seluruh
anak perusahaan dan di berbagai tingkatan di
mana karyawan dan manajemen berada. Sebagai
hasilnya, InnovAstra setiap tahunnya berhasil
meningkatkan kompetensi karyawan, kontribusi
terhadap bisnis dan juga rasa kebanggaan serta
meningkatkan rasa memiliki seluruh karyawan
terhadap perusahaannya. Jumlah proyek yang
dilakukan oleh karyawan Grup Astra untuk masing-
masing kategori adalah sebagai berikut:
• Suggestion System (SS) sebanyak 340.719 proyek
[2009: 509.404 proyek]
• Quality Circle Control (QCC) sebanyak 5.931
proyek [2009: 4.627 proyek]
• Quality Circle Project (QCP) sebanyak 532 proyek
[2009: 468 proyek]
• Business Performance Improvement (BPI)
sebanyak 28 proyek [2009: 20 proyek]
Dana Pensiun Astra (DPA)Guna mendorong kemandirian para pensiunan,
selain Jamsostek, Astra juga menyediakan program
dana pensiun tambahan melalui Dana Pensiun
Astra (DPA Satu dan DPA Dua). Program DPA
juga memberikan pelatihan kewirausahaan untuk
karyawan yang memasuki masa pensiun. DPA telah
menyelenggarakan Program Persiapan Pensiun
AMDI also plays a role, with management
guidance, in supporting the System Management
throughout the Astra Group as well as
disseminating knowledge and best practices within
Astra and from outside.
Every year AMDI InnovAstra holds an Innovation
Competition across Astra. The benefits of this
friendly competition include not only increased
employee competence and contributions to
business success, but also a real and well-deserved
sense of pride and increased sense of belonging
among stuff. In 2010, the number of employee
projects carried out were as follows:
• SuggestionSystem(SS)-340,719projects[2009:
509,404 projects]
• QualityControlCircle(QCC)-5,931projects
[2009: 4,627 projects]
• QualityCircleProject(QCP)-532projects[2009:
468 projects]
• BusinessPerformanceImprovement(BPI)-28
projects [2009: 20 projects]
Defined Benefit Plan (DPA) In addition to the national pension plan Jamsostek,
Astra provides an additional pension plan through
the Astra Pension Funds (DPA One and DPA Two).
The DPA program also provide entrepreneurial
training and life skills to soon to be retired
employees. Through this program, prospective
retirees can follow the Retirement Preparation
DPA mendorong kemandirian karyawan memasuki masa pensiun.DPA encourages employee independence at retirement.
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
106 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
(Purna Bhakti). Program ini bertujuan untuk
memberikan rasa kepercayaan diri pada karyawan
Grup Astra peserta DPA yang akan memasuki masa
pensiun. DPA membantu peserta mempersiapkan
masa pensiunnya dengan menentukan langkah
selanjutnya sehingga tidak ada lagi kebimbangan
di benak peserta dalam menjalankan masa pensiun.
Koperasi Astra International (KAI)KAI didirikan untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan karyawan Grup Astra. KAI memiliki
dua kegiatan utama yaitu kegiatan yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan anggota dan kegiatan
yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
kewirausahaan. Melalui dua kegiatan ini, KAI
menyediakan berbagai produk dan layanan antara
lain, pinjaman jangka pendek, beasiswa, kredit uang
muka rumah dan pembinaan kewirausahaan.
Guna meningkatkan kesejahteraan anggota, KAI
telah melakukan beberapa kegiatan yaitu:
• Beasiswa;bantuandanapendidikanyang
diberikan untuk anak anggota yang berprestasi
pada tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi
• ProgramPersiapanPensiun;Pelatihanpersiapan
pensiun bagi karyawan yang akan membuka
usaha (wirausaha), merupakan kelanjutan
program pensiun yang diselenggarakan oleh
Dana Pensiun Astra
• FasilitasiPerumahan;Programbantuankepada
anggota untuk mempermudah memiliki rumah,
KAI bekerjasama dengan developer, Bank
pemberi Kredit Pemilikan Rumah dan Jamsostek.
Program (Full Bhakti) and, in accordance with
their expectations, they can develop a sense of
confidence in determining next steps so they have
no doubts when their facing retirement.
Astra International Cooperative (KAI) An Astra supported workers’ cooperative, KAI was
established to help improve Astra Group employee
welfare. KAI’s two main activities are aimed at
improving welfare and developing entrepreneurial
skills by providing products and services, short-
term loans, scholarships, home loan advances and
entrepreneurial coaching.
In order to improve the welfare of members, KAI
conducted several activities, namely:
• Scholarshipfundingtochildrenwhoexcel
between, from elementary level and college
• ARetirementPreparationProgramin
entrepreneurship as a continuation of the DPA
program
• FacilitationofHousingasassistancetofacilitate
home ownership; where KAI works with
developers, bank mortgage providers and
Jamsostek.
Koperasi Astra membantu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.Astra Cooperative helps improve the welfare of employees
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
107Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
108 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Astra International dan seluruh perusahaan di
Grup Astra melakukan berbagai macam program
Corporate Social Responsibility. Kemampuan Astra
melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan
itu tidak lepas dari kemampuan Perusahaan meraih
laba dari tahun ke tahun, namun niat sesungguhnya
untuk membantu masyarakat berpangkal pada
pengakuan Astra bahwa keberhasilan tersebut juga
karena peran masyarakat di sekitarnya. Karena itu,
Astra senantiasa tumbuh dan berkembang bersama
masyarakat.
Selaras dengan filosofi Catur Dharma, Astra
berupaya menjadi aset bagi bangsa dengan
menekankan tiga pendekatan dasarnya yaitu
Astra International and Astra Group Companies
conduct a wide variety of Corporate Social
Responsibility programs. Astra’s ability to engage
the community in such a manner comes from its
ability to remain profitable, but its desire comes
from a recognition that Astra succeeds because
of the community around it. Thus, to help the
communities prosper and flourish is to help Astra
grow and prosper.
Arising out of its philosophy, Catur Dharma,
Astra’s goal is to be an asset to the nation, which
underpins its triple bottom line approach of Planet,
109Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Planet, People dan Profit. Ketiga pendekatan dasar
itu melekat dalam berbagai kegiatan CSR Astra
melalui program, yayasan dan karya nyata untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam
lima bidang utama:
1) pengembangan pendidikan dan kesehatan,
2) peningkatan pendapatan masyarakat,
3) UMKM/kemitraan,
4) pembangunan infrastruktur dan
5) bantuan kemanusiaan.
Fokus semua kegiatan ini tak lain adalah
pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi
timbal-balik.
Astra telah menerbitkan Astra Friendly Company
(AFC) sebagai panduan dalam melaksanakan
berbagai kegiatan CSR secara konsisten di seluruh
unit usahanya. Dengan berfokus pada tiga pilar
dasar – nilai, pola pikir dan perilaku – setiap
unit usaha dapat merancang program CSR dan
dinilai berdasarkan efektivitas programnya sesuai
People and Profit. In accomplishing this within CSR,
numerous programs, foundations and people work
to improve the quality of life of people in five main
areas:
1) education and health development,
2) enhancement of community incomes,
3) MSME/partnerships,
4) infrastructure development, and
5) humanitarian assistance.
The focus in all activities is to empower the
community through participation in a two-way
dialogue.
In order to implement programs consistently
across the business units, Astra has instituted the
Astra Friendly Company (AFC) guidelines and
approach. By focusing on three basic pillars –
values, mindset and behavior – each business unit
can design programs and be assessed on program
effectiveness through the published “Guidelines
Astra senantiasa tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
To help the community prosper and flourish is to help Astra grow and prosper.
Astra Voluntary Program, salah satu program CSR yang dilakukan oleh karyawan Astra.Astra Voluntary Program, a CSR program carried out by Astra employees
110 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
“Pedoman Kriteria Penilaian untuk Astra Friendly
Company.” Pedoman Kriteria Penilaian ini mencakup
indikator kinerja utama dan arah konstruktif dari
suatu program CSR. Seluruh pemangku kepentingan
termasuk para karyawan dan keluarga mereka,
pemegang saham, pelanggan, pemasok, masyarakat
luas maupun pemerintah, dapat dilibatkan dalam
upaya meraih tujuan bersama dan mencapai masa
depan lebih baik bagi masyarakat Indonesia melalui
pendekatan AFC.
ProgramSalah satu program CSR yang terus berlangsung
untuk jangka panjang adalah proyek Sunter Nusa
Dua. Program pembangunan masyakarat ini
ditujukan bagi para warga yang bermukim di dekat
kantor pusat Astra International di Jakarta Utara.
Di dalam program tersebut tercakup pemberian
beasiswa, program Sekolah Hijau, kompetisi klinik
sehat, kelurahan bersih dan sehat, serta program-
program pemberdayaan masyarakat lainnya.
Melalui kampanye SATU Indonesia, Astra bertekad
menebarkan semangat kesatuan bangsa dalam
pembangunan nasional, selaras dengan komitmen
Grup Astra lewat berbagai kegiatan CSR-nya.
SATU selain berarti satu, juga merupakan
singkatan dari Semangat Astra Terpadu Untuk
(SATU) Indonesia. Logo yang sangat menarik telah
berhasil memantapkan motivasi seluruh jajaran
karyawan di Grup Astra dan membangkitkan
semangat masyarakat luas untuk bahu-membahu
membangun Indonesia yang lebih baik.
Sejalan dengan Millennium Development Goals
(MDG’s) yang menjadi sasaran pemerintah
Indonesia dan dunia, Astra mencanangkan Program
Pembangunan Masyarakat. Astra mendorong
perusahaan-perusahaan dalam Grupnya untuk
menentukan prioritas dan menciptakan program
sesuai kemampuan masing-masing guna mencapai
target-target yang realistis.
Informasi lebih lanjut tentang berbagai kegiatan
CSR Astra dapat disimak dalam Laporan
Keberlanjutan Astra tahun 2010.
on the Assessment Criteria for an Astra Friendly
Company”, containing key performance indicators
and constructive directions. All stakeholders
including employees and their families,
shareholders, customers, suppliers, the general
public and government, can become involved in
pursuing common goals and achieving a better
future for Indonesians and their environment
through the AFC approach.
ProgramsOne long-lasting and continuing program,
the Sunter Nusa Dua project, is a community
development program aimed at Astra
International’s surrounding community in North
Jakarta. Some of its programs involve the provision
of scholarships, a Green School program, health
clinic competition, cleanliness and hygiene for sub-
districts, and empowerment programs.
To reflect a national unified spirit toward national
development, Astra launched the SATU Indonesia
campaign, capturing the spirit of the Astra Group
in its commitment to CSR. SATU (meaning “one”
in Indonesian) stands for (Semangat - Spirit, Astra,
Terpadu – Integrated, Untuk - for) thus, Astra’s
Integrated Spirit for Indonesia. The highly evocative
logo has solidified motivation across the Group
and in the general public to work towards making
Indonesia even better.
In line with government and global objectives,
Astra’s Public Development Program, based on
the Millennium Development Goals (MDG’s),
encourages Group Companies to determine
priorities and abilities and establish programs to
reach attainable targets.
For more information about Astra’s CSR activities,
please refer to the 2010 Astra Sustainability Report.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
111Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Yayasan di bawah Grup AstraUntuk menyebarluaskan dan melaksanakan
berbagai program CSR-nya, Astra mengelola
sejumlah yayasan. Seluruh yayasan ini berperan
sebagai pintu gerbang dalam menjangkau dan
membantu memenuhi aspirasi masyarakat.
Yayasan-yayasan tersebut adalah Yayasan Toyota
Astra (YTA), Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA),
Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA
- MDR), Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) dan Yayasan
Amaliah Astra (YAA).
Yayasan Toyota Astra (YTA)YTA berfokus pada pengembangan pengetahuan
dan kemampuan masyarakat melalui pendidikan,
penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi,
terutama di bidang otomotif. Sepanjang tahun
2010 YTA telah melakukan kegiatan-kegiatan
berikut selaras visinya:
Bantuan Dana Penelitian: Bantuan diberikan
bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang
menjadi persyaratan bagi peserta program Strata 2
(Master) atau Strata 3 (Doktor).
Bantuan Kegiatan Ilmiah Pelajar: Dana disediakan
untuk pelaksanaan berbagai kegiatan ilmiah yang
diselenggarakan oleh kelompok-kelompok pelajar.
Bantuan Alat Peraga Pendidikan: Bantuan
diberikan dalam bentuk dukungan bagi kelancaran
kegiatan belajar-mengajar, termasuk mobil,
alat transmisi, dan sebagainya, untuk lembaga
pendidikan teknik di seluruh Indonesia.
Foundations under the Astra GroupAstra manages a number of foundations to help
deliver and manage CSR programs and activities.
Together these foundations serve as effective
gateways to reach out and help fulfill public
aspirations. These foundations are the Toyota
Astra Foundation (YTA), the Dharma Bhakti Astra
Foundation (YDBA), Pendidikan Astra – Michael
D. Ruslim Foundation (YPA - MDR), Astra Bina
Ilmu Foundation (YABI) and the Amaliah Astra
Foundation (YAA).
Toyota Astra Foundation (YTA)YTA focuses on developing knowledge and
ability through education, scientific research and
development ,and technology development,
particularly within the automotive segment. YTA
carried out the following activities during 2010
according to its vision within the following areas.
Research Fee Assistance: Assistance given to
university students to conduct research as one
of the requirements for a Master’s or Doctorate
program.
Science Student Activities Assistance: Funds
are provided for the implementation of scientific
activities within the country by student groups.
Education Exhibit Help Tools: Assistance in the
form of teaching and learning aids which include
such educational props such as automobiles,
transmissions, and so forth, for technical education
institutions across Indonesia.
YTA menyediakan beasiswa di berbagai jenjang pendidikan sejak tahun 1974.YTA has provided scholarships at all educational levels since 1974.
112 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Manual Teknik bagi Teknisi Otomotif: Secara berkala YTA menerbitkan manual teknik
otomotif untuk Sekolah Teknik Menengah di
seluruh Indonesia.
Sejauh ini YTA telah berperan aktif menyalurkan
beasiswa bagi siswa SD/SMP/SMA, mahasiswa S1
dan mahasiswa pasca sarjana. Pembahasan lebih
lengkap tentang aktivitas YTA dapat dibaca dalam
Laporan Keberlanjutan Astra 2010.
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)YDBA membantu mengembangkan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM), baik di berbagai
wilayah yang terkait dengan kegiatan Astra maupun di
tempat-tempat lain. Upaya pemberdayaan masyarakat
yang dilakukan melalui sinergi dengan perusahaan-
perusahaan Grup Astra telah menghasilkan
peningkatan kapasitas di bidang Teknologi, Mentalitas
Dasar, Manajemen, Pemasaran, Pembiayaan dan
Teknologi Informasi, sehingga masyarakat mampu
mengelola usaha secara berkelanjutan.
Untuk dapat mempertahankan fokus kegiatannya,
YDBA senantiasa merujuk pada visi dan misinya.
Sepanjang tahun 2010 YDBA mendukung proyek-
proyek di bidang.
Otomotif, Bengkel dan Alat BeratUntuk meningkatkan kemampuan para
subkontraktor dan non-subkontraktor UKM di
bidang otomotif, alat berat dan bengkel, YDBA
menyelenggarakan program-program berikut:
Pelatihan manajemen, keterampilan teknis dan
dasar; Mentoring, pertemuan bisnis, tolok ukur
dan peningkatan kompetensi; Peningkatan
keterampilan tenaga kerja alat berat; Penerapan
UKM dalam program-program Astra Green
Company; Fasilitasi akses ke pasar dan pembiayaan;
Pemberdayaan pemuda yang putus sekolah;
Pembaruan modul-modul pelatihan YDBA; Sinergi
dengan unit-unit usaha Grup Astra; Sinergi dengan
pemerintah, BUMN dan lembaga lain.
Agribusiness dan PertambanganBersama Grup Astra, YDBA membina UKM melalui
Kegiatan Penciptaan Penghasilan (Income Generating
Activities/IGA) bagi masyarakat yang tinggal di sekitar
Automotive Engineers Technical Manuals: Periodically the Foundation provides automotive
technical manuals to the Technical Vocational High
School throughout Indonesia.
YTA has been actively involved in providing the
scholarships for elementary school/junior high
school/high school students, undergraduate
student and postgraduate student. More detailed
discussion about YTA activities can be found in the
Astra Sustainability Report 2010.
Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA)YDBA helps to develop Micro, Small and Medium
Enterprises (MSME), both in areas related to Astra
activities and in very different fields. By generating
synergies with Astra Group companies as well
as empowering others, the outcome of capacity
improvement in the areas of Technology, Basic
Mentality, Management, Market, Financing and
Information Technology, will lead to sustainable
business enterprises.
YDBA follows its vision and mission in order to
maintain focus. In 2010, YDBA supported projects
in the following areas.
Automotive, Workshop and Heavy EquipmentIn order to improve the ability of SMEs
subcontractors and non-subcontractors in the
automotive, heavy equipment and workshops,
YDBA implemented the following programs:
Management training, techniques and basic skills;
Mentoring, business meetings, benchmarking
and competency building; Improving workforce
skills for heavy equipment; Implementing SMEs
in Astra Green Company programs; Facilitating
market access and financing; Empowering school
drop-outs; Ensuring YDBA training modules are
up to date; Synergizing with Astra Group business
units; Synergizing with governments, State Owned
Enterprises (SOEs) and other institutions.
Agribusiness and MiningTogether with Astra Group, YDBA is fostering
SMEs through Income Generating Activities
(IGA) in communities around plantations and
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
113Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
area perkebunan dan penambangan: Mendirikan
dan mengelola Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB);
Mendirikan dan mengelola Lembaga Keuangan
Mikro (MFI); Membina kelompok-kelompok nelayan
dan petani; Memberdayakan kelompok-kelompok
kerajinan bordir, water hyacinth handicrafts, katering,
melalui beberapa workshop; Memadukan pelatihan
bersama para penanggung jawab kegiatan (PIC)
pembangunan masyarakat/CSR dan lembaga-
lembaga terkait lainnya.
Fasilitas Pembiayaan dan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB)Untuk memenuhi persyaratan modal kerja dan
investasi, meningkatkan pembiayaan usaha dan
pengembangan UKM, YDBA menyelenggarakan
program-program: Fasilitasi UKM ke berbagai sumber
pembiayaan melalui kegiatan seperti: pembiayaan,
bantuan teknis, penyusunan Nota Kesepahaman
(MoU), rekomendasi dan referensi; Pelatihan
manajemen di bidang keuangan, tata buku dan pajak;
Kegiatan LPB di bidang monitoring, evaluasi dan
supervisi; Program-program sinergi dengan LPB untuk
sosialisasi produk-produk perbankan dan pelatihan.
Galeri – Sarana Pemasaran bagi Usaha Kecil & Menengah (UKM) Dalam membantu UKM memasarkan produk-
produknya, YDBA mendirikan galeri yang memiliki
kegiatan dan fungsi sebagai berikut:
1. Membantu memasarkan produk-produk
UKM seperti batik, kerajinan tangan, mebel,
perhiasan dan lukisan.
2. Merancang kegiatan-kegiatan YDBA sebagai
bagian dari rangkaian manfaat di dalam Grup
otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis
dan penambangan.
mines: Established and supervised the Business
Development Institute (LPB); Established and
supervised Microfinance Institutions (MFIs);
Fostered fisherman and farmer groups; Empowered
groups of embroidery, water hyacinth handicrafts,
catering, through workshops; Synergized coaching
with Person in Charge (PIC) of community
development/CSR and related agencies.
Finance Facilitation and Business Development Body (LPB)To meet working capital requirements and investments,
improve business finance and SME development,
YDBA conducted the following programs: Facilitating
SMEs with various sources of financing, with the
following activities: financing, technical assistance,
making the Memorandum of Understandings (MoU),
recommendations and references; Management
training in finance, bookkeeping and taxation;
Monitoring, evaluating and supervising activities of LPB;
Synergizing programs with LPB for the socialization of
banking products and training.
The Gallery - Marketing for SMEsTo help SMEs market products, YDBA established a
gallery with the following activities and functions:
1. To help market SME products like batik,
handicraft, furniture, jewelry and paintings.
2. To visualize YDBA activities part of a value chain
within the automotive, financial services, heavy
equipment, agribusiness and mining Group.
YDBA membina UKM melalui kegiatan Income Generating Activity bagi masyarakat di sekitar area perkebunan dan pertambangan.YDBA fostering SME’s through Income Generating Activity in community around plantations and mines.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
114 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
3. Menjabarkan sejarah YDBA.
4. Menerima kunjungan dan melayani para tamu
dari sejumlah universitas, lembaga pemerintah
dan mancanegara.
Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA – MDR)YPA – MDR sebelumnya dikenal sebagai Yayasan
Astra Bina Pendidikan (YABP). YPA – MDR
menyediakan bantuan bagi sekolah-sekolah yang
ada di lingkungan masyarakat kurang mampu. YPA
– MDR aktif menunjang Sistem Pendidikan Nasional
dengan memberi dukungan terhadap pembangunan
infrastruktur pendidikan, pengembangan materi
pendidikan dan keterampilan. Tujuan akhirnya
adalah melahirkan siswa-siswa yang sukses, yakin
dengan keterampilan mereka, dan bangga akan
karakter mereka.
Kegiatan YPA – MDR di tahun 2010 difokuskan
pada sejumlah sekolah di wilayah Leuwiliang
– Bogor, Gedangsari – Gunungkidul, Pandak –
Bantul, Tanjungsari – Lampung, Merbau Mataram
– Lampung; yang meliputi 24 SD dan tiga SMP.
Secara keseluruhan, bantuan pendidikan dan
pembangunan kapasitas telah diberikan kepada
6.154 pelajar dan 389 guru yang mencakup
Bimbingan, Pelatihan Kepala Sekolah, Pelatihan Guru,
Pelatihan Siswa, Keterampilan Hidup, Nilai Pendidikan
dan Kompetensi. Program-program ini dirancang
dengan materi khusus dan panduan evaluasi, agar
dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditentukan.
Selain itu, pada tahun 2010 diberikan pula bantuan
tambahan untuk memperbaiki sarana infrastruktur
pendidikan yang mencakup delapan sekolah di
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu SDN
Ciren, SDN Jigudan, SDN Gunturan, SDN Candi,
SDN Tengklik, SDN Prengguk 2, SDN Tegalrejo
dan SMPN 2 Gedangsari. Buku-buku untuk
perpustakaan sekolah dan perangkat multimedia
juga disediakan bagi sejumlah sekolah, yaitu SDN
Karyasari 01, SDN Karyasari 02, SDN Karyasari 03,
SDN Hegarmanah dan SDN Pabangbon 01.
3. To describe YDBA’s history.
4. To receive and serve guests from universities,
government agencies and from overseas.
Foundation of Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (Yayasan Pendidikan Astra – MDR (YPA – MDR))YPA – MDR is formerly recognized as Astra
Bina Pendidikan Foundation (YABP). YPA - MDR
provides assistance to schools in under-privileged
communities. In support of the National Education
System, YPA - MDR supports both educational
infrastructure development, educational materials
and skills development. The final goal is to have
successful students, confident of their skills and
proud of their characters.
YPA - MDR’s activities in 2010 were concentrated
at a number of schools in the following areas:
Leuwiliang - Bogor , Gedangsari – Gunungkidul,
Pandak – Bantul, Tanjungsari – Lampung, Merbau
Mataram – Lampung comprising 24 elementary
schools and three junior high schools.
In total, educational assistance and capacity building
was provided to 6,154 students and 389 teachers.
This covered areas such as: Coaching, Training for
School Principals, Training for Teachers, Training
for Students, Life Skills, Value of Education and
Competitions. These programs have set goals and
specific objectives and are designed with materials
provided as well as with a results evaluation guideline.
Additional assistance is provided for improving
infrastructure facilities, in 2010 including
renovations to eight schools in DIY including SDN
Ciren, SDN Jigudan, SDN Gunturan, SDN Candi,
SDN Tengklik, SDN Prengguk 2, SDN Tegalrejo and
SMPN 2 Gedangsari. Library books and multimedia
supplies were also provided to a number of schools
including: SDN Karyasari 01, SDN Karyasari 02,
SDN Karyasari 03, SDN Hegarmanah and SDN
Pabangbon 01.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
115Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Setiap tahun, YPA – MDR berupaya meluaskan wilayah
targetnya di Lampung Selatan tepatnya di kecamatan
Tanjungsari dan Merbau Mataram. Sementara
itu tengah disusun rencana regional baru untuk
melibatkan wilayah di provinsi Sumatera Selatan.
Sebagai bagian dari program, YPA – MDR menerapkan
sistem penilaian di sekolah-sekolah binaannya untuk
mendapatkan akreditasi. Akreditasi tersebut diberikan
oleh Pemerintah atas prestasi yang dicapai sekolah-
sekolah tersebut dalam melaksanakan berbagai
programnya. Di tahun 2010, SDN Hegarmanah,
Leuwiliang, Kab. Bogor, memperoleh peringkat A,
sedangkan enam SD lain yang menjadi binaan YPA –
MDR masuk dalam 10 besar di wilayah mereka:
1. SDN Karyasari 02 Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor
peringkat 7 dari 57 sekolah
2. SDN PABANGBON 01 Kec. Leuwiliang, Kab.
Bogor perngkat 9 dari 57 sekolah
3. SDN CANDI Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul peringkat 1 dari 25 sekolah
4. SDN TENGKLIK Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul peringkat 3 dari 25 sekolah
5. SDN Tegalrejo Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul peringkat 6 dari 25 sekolah
6. SDN JIGUDAN Kec. Pandak, Kab. Bantul
peringkat 7 dari 24 sekolah
Each year, YPA - MDR tries to expand coverage
and in 2010 YABP expanded target areas in South
Lampung in the districts of Tanjungsari and Merbau
Mataram. A new regional plan is set to include
areas in the province of South Sumatra.
As part of the program, YPA - MDR recognizes
assessments carried out in the schools it assists.
These accreditations, managed by the government,
recognize a school’s achievements in offering its
programs. In 2010 SDN Hegarmanah, Leuwiliang,
Kab. Bogor got a rating of A while other six
elementary schools were ranked in the top 10
within their regions:
1. SDN Karyasari 02 Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor 7
of the 57 schools
2. SDN PABANGBON 01 Kec. Leuwiliang, Kab.
Bogor 9 of the 57 schools
3. SDN CANDI Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul 1 of 25 schools
4. SDN TENGKLIK Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul 3 from 25 schools
5. SDN Tegalrejo Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul 6 from 25 schools
6. SDN JIGUDAN Kec. Pandak, Kab. Bantul 7 of
the 24 schools
Salah satu sekolah di Kec. Leuwiliang mendapatkan bantuan dari YPA - MDR.One school in the district, Leuwiliang gets help from YPA - MDR.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
116 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Yayasan Astra Bina llmu (YABI) – Politeknik Manufaktur (Polman)YABI menyelenggarakan pendidikan profesional di
bidang teknologi, terutama otomotif dan sumber
daya alam. Menawarkan pendidikan D2 dan D3,
Polman telah melahirkan banyak lulusan berkualitas
yang siap bekerja di bidang otomotif dan sumber
daya alam.
Selain diberi bekal kompetensi teknis, para
mahasiswa juga diberikan bimbingan soft skill
dan pelatihan Quality, Cost dan Delivery (QCD),
sehingga mereka siap menghadapi tuntutan
perkembangan industri global.
Sejak tahun 2009, Yayasan ini telah membuka
kesempatan bagi para siswa SMA yang memenuhi
persyaratan untuk berpartisipasi dalam program
beasiswa untuk menekuni pendidikan di Politeknik
Manufaktur Astra (Polman). Pada 2009 beasiswa
diberikan kepada 51 mahasiswa atau sekitar 25%
dari rekrutmen total. Sedangkan di tahun 2010,
jumlah penerima beasiswa meningkat 35% dari
keseluruhan pendaftaran atau sekitar 84 mahasiswa.
Yayasan Amaliah Astra (YAA)Kegiatan YAA adalah membina pribadi yang cerdas
dan berakhlak. Melalui Masjid Lazis Amaliah Astra dan
Astra, YAA melaksanakan serangkaian kegiatan sosial,
keagamaan dan pendidikan yang mengedepankan
keharmonisan, kedamaian dan persaudaraan.
Astra Bina llmu Foundation (YABI) – Polytechnic Manufacturing (Polman)YABI provides a professional education in the field
of technology, particularly in the automotive and
natural resources fields. Offering an Associate
Degree, a Diploma (D2 and D3), Polman graduates
quality- minded students who are ready to be hired
into the automotive and natural resource sectors.
In addition to technical competence, students are
also provided soft-skills coaching as well as Quality,
Cost and Delivery (QCD) training, so that they will
be ready to face the demands of global industrial
development.
Since 2009, the Foundation has provided
opportunities for qualifying high school students to
participate in a scholarship program for admittance
to Astra Manufacturing Polytechnic (Polman). In
2009 scholarships were given to 51 students, or
about 25% of the total recruitment. In 2010, the
number of recipients increased to 35% of total
enrolment, or about 84 students.
Amaliah Astra Foundation (YAA)YAA activities foster intellectual, emotional, and
spiritual excellence. Through Mosque Lazis Amaliah
Astra and Astra, YAA organized a series of social,
religious and educational activities to promote
harmony, peace and brotherhood.
Beasiswa YAA membantu keberlangsungan pendidikan kaum dhuafa.YAA Scholarships help the poor with education
YABI menyelenggarakan pendidikan profesional di bidang teknologi.YABI professional education in the field of technology
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
117Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pemberian Hewan Kurban, salah satu aktivitas PT Astra International Tbk untuk masyarakat sekitar.Provision of Animal Sacrifice, one of the activities of PT Astra International Tbk for the surrounding community.
Tahun 2010 untuk pertama kalinya YAA menggelar
Astra Gema Islami (AGI) yang diikuti 3.500 peserta.
Acara ini meliputi serangkaian Cerdas Cermat
Islami Astra (CCIA), Buka Puasa Ramadan Astra,
Halal Bihalal Astra. CCIA dihadiri lebih dari 40 tim
dari berbagai perusahaan Grup Astra dan berhasil
mengumpulkan Rp 147,7 juta yang disumbangkan
bagi para korban bencana alam.
Lazis Yayasan Astra Amaliah (Lazis YAA)Lazis YAA mengumpulkan, mengelola, dan
menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh sesuai
prinsip Syariah. Sumbangan yang dihimpun dari
para karyawan Grup Astra dan masyarakat ini
digunakan untuk bantuan kemanusiaan dan
pendidikan bagi masyarakat kurang mampu yang
bermukim di sekitar tempat Grup Astra beroperasi.
Partisipasi para karyawan dan masyarakat meningkat
di tahun 2010, sehingga Lazis Amaliah Astra berhasil
mengumpulkan Rp 959,5 juta, terdapat kenaikan
83% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan
itu seiring bertambahnya 13 perusahaan yang
bergabung dalam Program Zakat Kolektif Lazis. Selain
itu, jumlah penerima beasiswa naik 305% menjadi
654 pelajar yang tersebar di 18 sekolah di Jakarta.
In 2010 for the first time and with 3,500
participants, YAA held Astra Gema Islami (AGI),
consisting of a series of Islamic Quizzes Astra
(CCIA), Ramadan Fast Breaking Astra, Holy-day
Gathering Astra and Astra. CCIA was attended by
more than 40 teams from various companies Astra
Group while collecting Rp 147.7 million for worthy
causes and victims of natural disasters.
Lazis Astra Amaliah Foundation (Lazis YAA)Lazis YAA collects, manages and distributes zakat,
infaq and shodaqoh (tithes, donations and alms)
in accordance with Shariah principles. Collected
from Astra Group employees and the public, these
funds are used for humanitarian assistance and in
providing the underprivileged close to Astra Group
operations with access to education.
In 2010, contributions increased and Lazis Amaliah
Astra was able to collect Rp 959.5 million, an
increase of 83% from a year earlier. This increase
was concomitant with an addition 13 companies
who have joined the Lazis Collective Zakat
Program. Also, the number of scholarship recipients
increased by 305% to 654 students in 18 schools
across Jakarta.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
118 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
119Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
120 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan menjadi dasar pendekatan manajemen.Corporate Governance Policy - the basic approach to management.
Press Conference seusai RUPS sebagai salah satu keterbukaan informasi.Press Conference after the AGM as one of the openness of information.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
TinjauanKebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate
Governance/CG) dan prosedur yang berlaku di
Astra International menjadi dasar dari pendekatan
manajemen Perusahaan. CG berfungsi sebagai arah
dan penentu dalam tahap penyusunan strategi,
pengembangan dan penerapan semua keputusan
operasional. Penyelarasan prinsip transparansi,
akuntabilitas dan kewajaran dalam proses
pengambilan keputusan telah berhasil membuat
Astra mencapai hasil-hasil yang konsisten dan
berkelanjutan di semua lini usahanya.
Meskipun arah panduan CG dapat bersumber
dari Pedoman Tata Kelola Perusahan yang Baik di
Indonesia, Peraturan Bursa Efek Indonesia atau
Peraturan Bapepam, panduan internasional seperti
ISO 9001, 14001, 18001, atau praktik-praktik
terbaik secara global; tetapi penentuan akhir arah
yang akan dituju diputuskan oleh Direksi, dengan
memperhatikan masukan dari Dewan Komisaris,
dan selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan
hukum yang berlaku di Indonesia dan juga
dengan praktik-praktik yang umum berlaku dalam
masyarakat Indonesia.
Sebagai perusahaan bisnis yang besar, Astra
International menyadari peran kepemimpinannya
dalam mematuhi prosedur tata kelola perusahaan
yang baik. Sudah menjadi bagian dari Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan untuk menyebarluaskan
kesadaran akan keuntungan memiliki sistem CG
OverviewCorporate Governance (CG) policy and procedures
at Astra International are the cornerstones of
the management approach. In this foundational
position, CG serves both prescription and formative
functions within the strategizing, development and
implementation phases of all operational decisions.
This alignment of the principles of transparency,
accountability and fairness within its decision-
making process has led Astra to achieve consistent
and sustainable good results throughout its lines of
business.
Whether the direction for CG guidelines comes from
the Indonesia GCG Guidelines, the Indonesia Stock
Exchange or Bapepam regulations, international
guidelines such as ISO 9001, 14001, or 18001, or
global best practices, the final determination of
Company direction rests with the Board of Directors,
the Board of Commissioners and ultimately with
the General Meeting of Shareholders. In choosing
guidelines for CG policy, recognized consultants may
be consulted; however, all approaches must conform
strictly to Indonesian law and to the accepted practices
within Indonesian society at large.
As a large business enterprise, Astra International
is also conscious of its leadership position in its
visible adherence to good governance procedures,
and part of its Corporate Social Responsibility rests
exactly in spreading awareness of the benefits in
having relevant and effective CG systems. In so
121Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
yang relevan dan efektif. Dengan demikian, Astra
telah membangun jaringan pemasok dan mitra
kerja yang melalui perencanaan dan manajemen
yang baik, mampu mempertahankan profit, peka
terhadap masalah lingkungan, efisien, dan tentunya
rantai pasokan yang berjalan dengan baik.
Sebagai perusahaan induk, Astra International
sangat menyadari adanya kebutuhan sekaligus
tantangan dalam merancang dan mengelola
pedoman CG yang konsisten dan dapat
diaplikasikan lintas berbagai jenis usaha.
Berdasarkan catatan sejarah mengenai ekspansi
yang dilakukan dengan hati-hati, Astra telah
menyelaraskan pendekatan individual dari anak-
anak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan secara keseluruhan, seraya tetap
mendorong adanya kebijakan dan prosedur CG
yang sesuai dalam pengambilan keputusan di
setiap lapangan usaha anak perusahaan. Hal
tersebut tampak jelas di bidang Lingkungan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yang dijabarkan
secara terpisah dalam Laporan Keberlanjutan setiap
tahun.
doing, Astra has created a network of suppliers
and partners who, through good planning and
management, are able to sustain profitable,
environmentally sensitive, efficient and ultimately
successful value supply chains.
Astra International, as a parent company, is fully
aware of the need for, and the challenge in,
designing and maintaining consistent CG systems
manual which are applicable across a wide range
of business types. Based on a history of prudent
expansion, Astra has realigned individual subsidiary
approaches to meet overall corporate needs while
allowing, and indeed encouraging, specialized CG
policy and procedures to guide decision-making
in each of its businesses. This is especially true
in regards to Environmental, Health and Safety
concerns, which are addressed in a separate yearly
Sustainability Report.
Sebagai perusahaan induk, Astra International sangat menyadari adanya kebutuhan sekaligus tantangan dalam merancang dan mengelola sistem Tata Kelola yang konsisten dan dapat diaplikasikan lintas berbagai jenis usaha.
Astra International, as a parent company, is fully aware of the need for, and the challenge in, designing and maintaining consistent CG systems which are applicable across a wide range of business types.
122 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan,
PT Astra International Tbk telah menyusun kebijakan
dan pedoman yang termuat dalam AI GCG Code of
Conduct yang antara lain mengatur mengenai:
• ManualPedomanDireksidanDewanKomisaris,
terutama dalam menangani isu-isu yang
berkaitan dengan kerahasiaan informasi,
keterbukaan informasi dan pelaporan
pelanggaran.
• PedomanEtikaBisnisdanEtikaKerja
• FungsiSekretarisPerusahaan
• SistemAuditdanManajemenRisiko
• PedomanterhadapTransaksiyangdianggap
mempunyai Benturan Kepentingan
• Securities Dealing Rules yang berkaitan antara lain
dengan Perdagangan Saham oleh Orang Dalam
• PelestarianLingkungandanTanggungJawab
Sosial Perusahaan
• KebijakanDonasi
Bagi Astra, sasaran CG adalah memungkinkan
semua pemangku kepentingan memperoleh
informasi yang relevan untuk membuat keputusan
terkait Astra dan bagaimana bisnis Astra
memengaruhi mereka. Laporan berikut ini, beserta
Laporan Keberlanjutan, membantu memastikan
bahwa informasi yang jelas dan penting tersedia
bagi semua pemangku kepentingan untuk
melindungi kepentingan wajar setiap pihak, hal
mana juga memperlihatkan bahwa peningkatan
terhadap sistem akan terus dilakukan setelah
mempertimbangkan dengan hati-hati adanya
informasi baru.
Tata Kelola Perusahaan1. Rapat Umum Pemegang Saham
2. Dewan Komisaris dan Komite-Komite yang
dibentuk oleh Dewan Komisaris
3. Direksi
4. Remunerasi
5. Kebijakan Dividen
6. Manajemen Risiko
7. Audit Internal
8. Audit Eksternal
9. Kalender Keuangan
10. Kepatuhan Hukum
11. Komunikasi Perusahaan
12. Penilaian Tata Kelola Perusahaan
13. Isu Signifikan
In implementing Corporate Governance, PT Astra
International Tbk has developed policies and
guidelines, which contain in the AI GCG Code of
Conduct, including:
• TheBoardofDirectorsandBoardof
Commissioners Guideline Manual, specifically
dealing with issues related to information
confidentiality, public disclosure and reporting of
violations.
• BusinessandWorkEthicsGuideline
• CorporateSecretarialfunction
• RiskManagementandAuditSystem
• GuidelinesonTransactionsdeemedtoinvolvea
Conflict of Interest
• SecuritiesDealingRuleswhichamongothers
related to inside trading
• EnvironmentalandCorporateSocialResponsibility
• DonationPolicy
For Astra, a goal of CG is to allow all stakeholders
the appropriate information to make decisions
about Astra and how Astra’s business affects
them. The following report, in combination with
the Sustainability Report, helps ensure that clear
and substantial information is made available to
all stakeholders, and to protect the interests of all
parties, which clearly shows that improvements
to systems will continue to be made upon careful
consideration of new information.
Corporate Governance1. General Meetings of Shareholders
2. Board of Commissioners and Committees
3. Board of Directors
4. Remuneration
5. Dividend Policy
6. Risk management
7. Internal Audit
8. External Auditors
9. Financial Calendar
10. Legal Compliance
11. Corporate Communications
12. Corporate Governance Assessment
13. Significant Issues
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
123Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
1. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
mempunyai seluruh wewenang yang tidak
diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi
dalam batas-batas yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau
anggaran dasar antara lain untuk mengambil
keputusan keuangan dan investasi tertentu.
Sepanjang tahun 2010 PT Astra International
Tbk (Perseroan) menyelenggarakan satu kali
RUPS Tahunan dan satu kali RUPS Luar Biasa.
Pada tanggal 1 Maret 2010, Perseroan
menyelenggarakan RUPS Luar Biasa dengan
hasil-hasil rapat sebagai berikut:
Agenda 1 Memberikan penghargaan sepenuhnya
kepada almarhum Bapak Michael Dharmawan
Ruslim yang telah berpulang ke hadirat Yang
Maha Kuasa pada tanggal 20 Januari 2010,
atas segenap kinerja dan jasa beliau kepada
Perseroan serta kepemimpinan dan kerja
sama yang baik selama menjabat sebagai
Presiden Direktur Perseroan dan memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (acquit ét decharge) kepada beliau
atas tindakan pengurusan yang telah dilakukan
beliau dengan mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
1. General Meetings of Shareholders General Meeting of Shareholders (AGM) holds
all powers not delegated to the Board of
Commissioners or the Board of Directors with
boundaries set forth in prevailing laws and/
or Articles of Association, among others, on
certain financial and investment decisions.
In 2010, there was one Annual General
Meeting of Shareholders and one Extraordinary
Meeting of Shareholders.
On 1 March 2010, the Company held an
Extraordinary General Meeting of Shareholders and
the meeting resolved the following resolutions:
Agenda 1 To give full appreciation to the late Mr. Michael
Dharmawan Ruslim who passed away to be
with God Almighty on 20th January 2010, for
all his performance and assistance tendered
to the Company as well as the leadership and
good cooperation during his term of office
as President Director of the Company, and
granted full release and discharge (acquit ét
decharge) to him for his management actions
by conveying our profound gratitude.
Kunjungan Executive Committee di Cabang Astra Surabaya seusai Rapat ExcomExecutive Committee’s visitat Astra Branch Surabaya after Executive Committee Meeting
124 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Agenda 2 Menyetujui:
(i) Pengangkatan Bapak Prijono Sugiarto –
yang saat ini menjabat sebagai Direktur
Perseroan, sekaligus merangkap sebagai
Pelaksana Tugas Presiden Direktur Perseroan
selama Periode Interim – sebagai Presiden
Direktur Perseroan; serta
(ii) Pengangkatan Bapak Sudirman Maman
Rusdi sebagai Direktur Perseroan; Keduanya
untuk masa jabatan terhitung sejak
ditutupnya Rapat ini sampai dengan sisa
masa jabatan anggota Direksi lain yang
masih menjabat, yaitu hingga penutupan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perseroan tahun 2011.
Dengan demikian susunan anggota Direksi
Perseroan menjadi sebagai berikut
Presiden Direktur : Prijono Sugiarto
Direktur : Gunawan
Geniusahardja
Direktur : Johnny Darmawan
Danusasmita
Direktur : Simon John Mawson
Direktur : Djoko Pranoto
Direktur : Widya Wiryawan
Direktur : Angky Tisnadisastra
Direktur : Sudirman Maman Rusdi
Agenda 3 Memberikan kuasa dengan hak substitusi
kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan
kembali seluruh maupun sebagian keputusan
ini ke dalam akta notaris dan selanjutnya
memberitahukan perubahan susunan Direksi
Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, serta
melakukan segala tindakan yang diperlukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pada tanggal 26 Mei 2010, Perseroan
menyelenggarakan RUPS Tahunan (“Rapat”)
di mana telah diambil keputusan-keputusan
sebagai berikut:
Agenda 2 Approved:
(i) The appointment of Mr. Prijono Sugiarto
- who currently holds the position of a
Director of the Company, as well as Acting
President Director of the Company during
the Interim Period - as the President Director
of the Company; and
(ii) The appointment of Mr. Sudirman Maman
Rusdi as a Director of the Company; both
for the period as of the closing of this
Meeting until the remaining period of
the incumbent members of the Board of
Directors, which is until the closing of the
Annual General Meeting of Shareholders of
the Company year 2011.
Therefore the composition of the Board of
Directors of the Company shall be as follows:
President Director : Prijono Sugiarto
Director : Gunawan
Geniusahardja
Director : Johnny Darmawan
Danusasmita
Director : Simon John Mawson
Director : Djoko Pranoto
Director : Widya Wiryawan
Director : Angky Tisnadisastra
Director : Sudirman Maman Rusdi
Agenda 3 Granted a power of attorney with substitution
rights to the Board of Directors of the Company
to restate a part or entire part of these
resolutions into a notary deed and further to
inform the change in composition of the Board
of Directors of the Company to the Minister
of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia and to do all required actions in
compliance with the prevailing regulations.
On 26 May 2010, the Company convened
its Annual General Meeting of Shareholders
(the “Meeting”) and approved following
resolutions:
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
125Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Agenda 1 Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan
untuk tahun buku 2009, termasuk Laporan
Dewan Komisaris Perseroan, dan mengesahkan
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
untuk tahun buku 2009 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik ”Haryanto Sahari
& Rekan” sebagaimana dimuat dalam laporan
mereka tanggal 24 Februari 2010 dengan
pendapat wajar dalam semua hal yang material.
Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan
disahkannya Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan tersebut, memberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya
kepada semua anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan
dan pengawasan yang mereka lakukan selama
tahun buku 2009, sejauh tindakan-tindakan
tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2009.
Agenda 2 Menyetujui penggunaan laba bersih
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar
Rp 10.039.832.287.468,- (sepuluh triliun tiga
puluh sembilan miliar delapan ratus tiga puluh
dua juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu
empat ratus enam puluh delapan Rupiah)
sebagai berikut:
a. (i) dibagikan sebagai dividen tunai sebesar
kurang lebih 45% (empat puluh lima
persen) dari laba bersih Perseroan atau
sebesar Rp 1.120,- (seribu seratus dua
puluh Rupiah) setiap saham, yang akan
diperhitungkan dengan dividen interim
sebesar Rp 290,- (dua ratus sembilan
puluh Rupiah) setiap saham yang telah
dibayarkan pada tanggal 16 November
2009, dan sisanya sebesar Rp 830,-
(delapan ratus tiga puluh Rupiah) setiap
saham akan dibayarkan pada tanggal
5 Juli 2010 kepada Pemegang Saham
Perseroan yang namanya tercatat dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan pada
tanggal 21 Juni 2010 pukul 16:00 WIB;
Agenda 1 Approved and accepted the Annual Report for
the Year 2009, including the Report of the Board
of Commissioners, and ratified the Consolidated
Financial Statements of the Company for the
Year 2009 that had been audited by the Public
Accountant Firm of “Haryanto Sahari & Rekan”
as stated in their report dated 24 February
2010 rendering the opinion of fairly stated in all
material respects.
Upon the approval of the Annual Report and
the ratification of the Consolidated Financial
Statements of the Company, granted full release
and discharge to all members of the Board of
Directors and the Board of Commissioners of the
Company for their respective management and
supervisory actions performed during the book
Year 2009, to the extent those actions are reflected
in the Annual Report and Consolidated Financial
Statements of the Company Year 2009.
Agenda 2 Approved the net profit of the Company for
the book year ending as at 31 December 2009
amounting to Rp 10,039,832,287,468 (ten
trillion thirty nine billion eight hundred thirty
two million two hundred eighty seven thousand
four hundred sixty eight Rupiah) as follows:
a. (i) approximately 45% (forty five percent)
of net profit of the Company be
distributed as cash dividend or Rp 1,120
(one thousand one hundred twenty
Rupiah) per share, to be calculated with
the interim dividend of Rp 290 (two
hundred ninety Rupiah) per share which
had been paid on 16 November 2009,
and the remaining of Rp 830 (eight
hundred thirty Rupiah) per share will be
paid on 5 July 2010 to the Company´s
Shareholders whose names are
registered in the Company´s Register of
Shareholders on 21 June 2010 at 4:00
p.m. Western Indonesia Time;
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
126 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
(ii) memberikan wewenang kepada
Direksi Perseroan untuk melaksanakan
pembagian dividen tersebut dan untuk
melakukan semua tindakan yang
diperlukan. Pembayaran dividen akan
dilakukan dengan memperhatikan
ketentuan pajak dan/atau ketentuan
Bursa Efek Indonesia yang berlaku.
b. Tidak menyisihkan untuk dana cadangan
wajib karena jumlah dana cadangan wajib
Perseroan sudah mencapai jumlah minimum
yang diwajibkan oleh ketentuan yang
berlaku; dan
c. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan
Perseroan
Agenda 3 a. Mengangkat anggota Dewan Komisaris
Perseroan dengan susunan sebagai berikut:
Presiden Komisaris : Budi Setiadharma
Komisaris Independen : Djunaedi
Hadisumarto
Komisaris Independen : Muhamad Chatib
Basri
Komisaris Independen : Soemadi Djoko
Moerdjono
Brotodiningrat
Komisaris Independen : Akira Okabe
Komisaris Independen : Erry Firmansyah
Komisaris : Anthony John
Liddell Nightingale
Komisaris : Benjamin William
Keswick
Komisaris : Mark Spencer
Greenberg
Komisaris : Chiew Sin Cheok
Komisaris : Jonathan Chang
Yang berlaku efektif terhitung sejak
ditutupnya Rapat ini sampai dengan
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan tahun 2012.
(ii) authorized the Board of Directors of
the Company to carry out the dividend
distribution and to do all necessary
actions thereof. The dividend payment
will be done with due observance to the
prevailing tax and/or Indonesian Stock
Exchange regulations.
b. Not to allocate for mandatory reserve fund
considering that the mandatory reserve
fund of the Company has met the minimum
amount as stipulated by the prevailing laws;
and
c. The remaining amount is to be recorded as
retained earnings of the Company.
Agenda 3 a. Appointed the members of the Board of
Commissioners with the following composition:
President Commissioner : Budi
Setiadharma
Commissioner Independent : Djunaedi
Hadisumarto
Commissioner Independent : Muhamad
Chatib Basri
Commissioner Independent : Soemadi Djoko
Moerdjono
Brotodiningrat
Commissioner Independent : Akira Okabe
Commissioner Independent : Erry Firmansyah
Commissioner : Anthony
John Liddell
Nightingale
Commissioner : Benjamin
William Keswick
Commissioner : Mark Spencer
Greenberg
Commissioner : Chiew Sin
Cheok
Commissioner : Jonathan
Chang
Effective as of the closing of this Meeting until
the closing of the Annual General Meeting of
Shareholders of the Company in 2012.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
127Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
b. 1. (i) Menyetujui dan menerima baik
pengunduran diri Bapak Simon John
Mawson dari kedudukannya selaku
Direktur Perseroan terhitung sejak
ditutupnya Rapat ini;
(ii) Mengangkat Bapak Simon Collier
Dixon sebagai Direktur Perseroan
yang baru untuk masa jabatan
terhitung sejak ditutupnya Rapat ini
sampai dengan sisa masa jabatan
anggota Direksi lain yang masih
menjabat.
Dengan demikian susunan anggota
Direksi Perseroan terhitung sejak
ditutupnya Rapat ini hingga penutupan
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan tahun 2011 menjadi
sebagai berikut:
Presiden Direktur : Prijono Sugiarto
Direktur : Gunawan
Geniusahardja
Direktur : Johnny Darmawan
Danusasmita
Direktur : Djoko Pranoto
Direktur : Widya Wiryawan
Direktur : Angky Tisnadisastra
Direktur : Sudirman Maman
Rusdi
Direktur : Simon Collier Dixon
2. Memberikan kuasa dengan hak
substitusi kepada Direksi Perseroan
untuk menyatakan kembali seluruh
maupun sebagian keputusan Rapat ini
ke dalam akta notaris dan selanjutnya
memberitahukan susunan Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan tersebut
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia maupun
instansi lainnya, serta melakukan segala
tindakan yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
b. 1. (i) Approved and accepted the
resignation of Mr. Simon John
Mawson from his position as
Director of the Company as of the
Closing of this Meeting;
(ii) Appointed Mr. Simon Collier Dixon
as a new Director of the Company
for the period as of the Closing of
this Meeting until the remaining
period of the incumbent members
of the Board of Directors.
Therefore the composition of the
members of the Board of Directors as
of the closing of the Meeting until the
closing of the Annual General Meeting
of Shareholders of the Company year
2011 shall be as follows:
President Director : Prijono Sugiarto
Director : Gunawan
Geniusahardja
Director : Johnny Darmawan
Danusasmita
Director : Djoko Pranoto
Director : Widya Wiryawan
Director : Angky Tisnadisastra
Director : Sudirman Maman
Rusdi
Director : Simon Collier Dixon
2. Granted a power of attorney with
substitution rights to the Board of Directors
of the Company to restate a part or entire
part of these resolution into a notary deed
and further to inform the composition of
the Board of Directors and the Board of
Commissioners of the Company to the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia and to do all required
actions in compliance with the prevailing
regulations.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
128 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
c. (i) Memberikan wewenang kepada
Dewan Komisaris Perseroan, dengan
memperhatikan pendapat dari Komite
Remunerasi dan Nominasi Perseroan,
untuk menetapkan gaji dan tunjangan
anggota Direksi Perseroan; serta
(ii) Menetapkan untuk seluruh anggota
Dewan Komisaris Perseroan, pemberian
honorarium maksimum sejumlah
Rp 900.000.000,- (sembilan ratus juta
Rupiah) gross per bulan yang dibayarkan
sebanyak 13 (tiga belas) kali dalam
satu tahun dan mulai berlaku terhitung
sejak 1 Juni 2010 hingga penutupan
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tahun 2011 dan memberikan
wewenang kepada Presiden Komisaris
dengan memperhatikan pendapat
dari Komite Remunerasi dan Nominasi
Perseroan, untuk menetapkan
pembagian jumlah honorarium dan
tunjangan tersebut di antara para
anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Agenda 4 Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan
untuk menunjuk salah satu kantor akuntan
publik di Indonesia, yang terafiliasi dengan
salah satu dari empat besar kantor akuntan
publik internasional dan yang terdaftar di
Bapepam-LK untuk melakukan audit Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2010,
serta menetapkan jumlah honorarium dan
persyaratan lainnya sehubungan dengan
penunjukan kantor akuntan publik tersebut.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan pengawasan
atas kebijakan pengurusan dan atas jalannya
pengurusan Perseroan oleh Direksi. Dalam
menjalankan kewajiban mereka, Dewan
Komisaris juga mengawasi efektivitas kebijakan-
kebijakan Direksi dalam upaya memastikan
tercapainya prinsip-prinsip GCG di dalam
organisasi.
c. (i) Authorized the Board of Commissioners,
with due observance of the opinion of the
Remuneration and Nomination Committee
of the Company, to determine the salary
and benefits for the members of the Board
of Directors of the Company; and
(ii) Determined for all members of the Board
of Commissioners of the Company, the
honorarium for a maximum amount of
Rp 900,000,000 (nine hundred million
Rupiah) gross per month paid 13 (thirteen)
times in one year and effective as of 1
June 2010 until the closing of the Annual
General Meeting of Shareholders in 2011,
and authorized the President Commissioner
together with the Remuneration and
Nomination Committee to determine the
distribution of such honorarium and benefit
among the members of the Board of
Commissioners of the Company.
Agenda 4 Authorized the Board of Directors of the
Company to appoint one of the public
accountant firms in Indonesia, affiliated with
one of the big four prominent international
public accountant firms, and registered in
Bapepam-LK to audit the Financial Statements
of the Company for the book year of 2010, and
to determine the honorarium and other terms
and conditions of the appointment of such
public accountant firm.
2. Board of Commissioners
Board of Commissioners The Board of Commissioners conducts
supervision of management policies and of the
management of the Company by the Board
of Directors (BOD). In performing their task,
the Board of Commissioners also oversee the
effectiveness of BOD policies in an effort to
ensure the accomplishment of GCG principles
throughout the organization.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
129Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh
RUPS. Presiden Komisaris mengkoordinasikan
berbagai kegiatan Dewan Komisaris. Semua
tindakan Dewan Komisaris adalah berdasarkan
keputusan disepakati bersama-sama sebagai
suatu majelis
Susunan Dewan Komisaris saat ini adalah yang
diangkat dalam RUPS Tahunan 2010 sesuai
pedoman Bapepam-LK, yang terdiri dari sebelas
(11) anggota Dewan Komisaris di mana lima (5)
di antaranya merupakan Komisaris Independen.
Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris
mengadakan rapat empat kali, dan juga
menerbitkan 14 keputusan Dewan Komisaris
yang dilakukan melalui sirkular.
Profil para Komisaris dapat dilihat di bagian
Data Perusahaan di halaman 150 Laporan
Tahunan ini.
Komite-Komite Dewan Komisaris
Komite Audit (AC) AC merupakan suatu komite yang
dibentuk oleh Dewan Komisaris dan yang
pembentukannya juga diatur dalam peraturan
Bapepam. Komite Audit terdiri dari para
profesional di bidangnya, yang mengawasi
dan memberi saran antara lain tentang 1)
efektivitas mekanisme pengendalian internal;
2) kepatuhan terhadap peraturan internal dan
eksternal yang berlaku termasuk peraturan
pasar modal dan lembaga keuangan (Bapepam-
LK) dan 3) tugas lain yang diminta.
Secara khusus, Komite Audit ditugaskan
untuk membantu Dewan Komisaris dalam
fungsi pengawasannya dalam menilai proses
pelaporan keuangan, risk management,
audit, dan kepatuhan terhadap peraturan
perundangan yang berlaku di Indonesia.
Komite Audit Astra beranggotakan empat
orang, yang terdiri dari satu Komisaris
Independen (sebagai ketua), dua anggota
independen, serta satu anggota khusus yang
The Commissioners are appointed by the
General Meeting of Shareholders. The President
Commissioner coordinates the activities of the
BOC. All decisions are agreed upon collectively
by the Board.
The current composition of Board of
Commissioners, appointed at the 2010 Annual
General Meeting of Shareholders, following
guidelines set down by Bapepam-LK including
that of the eleven (11) members of the BOC, five
(5) of which are Independent Commissioners.
Throughout 2010, the BOC met four times and
issued 14 decisions through circulars.
Profiles of the Commissioners are presented at
the Company Data section, on pages 150 in
this Annual Report.
BOC Committees
Audit Committee (AC) Established under the direction of the Board of
Commissioners, the Audit Committee is staffed
by professionals in the field in order to provide
advice on 1) the effectiveness of internal control
mechanisms; 2) compliance with prevailing
internal and external regulations, including
Capital Market and Financial Institutions
Supervisory Agency’s (Bapepam-LK) regulations;
and 3) other tasks as requested.
In particular, the Audit Committee is delegated
to assist the BOC with its supervisory duty
in assessing the financial reports; risk
management, audit, and compliance with the
prevailing laws and regulation in Indonesia.
The Audit Committee has four members,
consisting of one Independent Commissioner
(as a Chief), two independent members, and
one special member with no voting rights. Audit
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
130 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
tidak memiliki hak suara. Profil para anggota
Komite Audit dapat dilihat di halaman 146-147
Laporan Tahunan ini.
Di tahun 2010, Komite Audit
menyelenggarakan sembilan rapat dengan
tingkat kehadiran 90%. Struktur keanggotaan
Komite Audit adalah sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Djunaedi Hadisumarto Ketua Chairman
Sidharta Utama Anggota Member
Tamiza Saleh Anggota Member
Chiew Sin Cheok Anggota Khusus* Special Member
* Tidak memiliki hak suara A non-voting member
Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC) Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas
memberi rekomendasi untuk keanggotaan dan
remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Eksekutif
Senior Perseroan, serta Komite-Komite yang
bernaung di bawah Dewan Komisaris. Dalam
melaksanakan tugasnya, RNC dapat juga
membuat rekomendasi-rekomendasi terkait
penetapan tanggung jawab di dalam Dewan
Komisaris, Direksi dan Komite.
RNC terdiri dari tiga (3) orang dan melakukan
rapat 7 kali di tahun 2010.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi per
31 Desember 2010:
Nama Name
Jabatan Position
Anthony J. L. Nightingale Ketua Chairman
Benjamin William Keswick Anggota Member
Prijono Sugiarto Anggota Member
Executive Committee (EC) Executive Committee melakukan kajian atas
setiap keputusan dan kebijakan bisnis yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Komite ini telah mengadakan 12 kali rapat di
tahun 2010 dengan jumlah kehadiran 100%.
Committee member profiles can be seen on
page 146-147 of this Annual Report.
In 2010, the Audit Committee met nine times
with 90% total attendance. The members of
the Audit Committee are:
Remuneration and Nomination Committee (RNC)
The Remuneration and Nomination Committee
is tasked with making recommendations
for membership and remuneration of the
BOC, BOD, Senior Company Executives and
Committees under the BOC. In carrying
out their duties, the RNC may also make
recommendations on the determination of
responsibilities within the Boards or Committees.
The RNC is composed of three (3) people and
met 7 times in 2010.
Remuneration and Nomination Committee as
at 31 December 2010:
Executive Committee (EC) The Executive Committee analyzes all business
decisions and policies that require the approval
of the Board of Commissioners. The Committee
met 12 times in 2010 with 100% total
attendance.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
131Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Komite Eksekutif terdiri dari enam anggota per
31 Desember 2010:
NamaName
JabatanPosition
Anthony J.L. Nightingale Ketua Chairman
Benjamin W. Keswick Anggota Member
Mark Spencer Greenberg Anggota Member
Chiew Sin Cheok Anggota Member
Budi Setiadharma Anggota Member
Prijono Sugiarto Anggota Member
Simon Collier Dixon Anggota Member
3. Direksi Direksi bertanggung jawab terhadap rancangan
strategi bisnis maupun sistem penerapan yang
akan membawa keberhasilan bagi Perseroan
dalam mencapai visi, misi dan tujannya. Para
anggota Direksi diangkat dan diberhentikan
melalui keputusan RUPS.
Sesuai pedoman yang berlaku saat ini, masing-
masing anggota Direksi, termasuk Presiden
Direktur, memiliki kedudukan yang sama,
sedangkan Presiden Direktur memiliki tugas
untuk mengkordinir kegiatan direktur-direktur
lain dalam mengelola usaha. Agar dapat
melaksanakan fungsinya dengan efektif, para
anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung
jawab khusus seperti dapat dilihat dalam bagan
organisasi yang tercantum di halaman 160
Laporan Tahunan ini.
Terjadi beberapa perubahan anggota dalam
komposisi Direksi selama tahun 2010, termasuk
penggantian Michael D. Ruslim, Presiden
Direktur, yang berpulang secara mendadak
pada Januari 2010. Perubahan lain menyangkut
Direksi adalah pengangkatan Sudirman MR
sebagai direktur, pengunduran diri Simon John
Mawson dan pengangkatan Simon Collier
Dixon sebagai Direktur baru. Sepanjang tahun
2010 Direksi menyelenggarakan 40 rapat.
The Executive Committee was composed of six
members as at 31 December 2010:
3. Board of Directors The Board of Directors (BOD) is responsible
for both formulation of business strategy and
implementation of systems that will successfully
manage the Company toward the achievement
of its vision, mission and objectives. Members of
the BOD are appointed and dismissed through
resolution of a General Meeting of Shareholders.
Under current guidelines, all directors possess
equal authority, while the President Director
organizes the other directors in managing the
businesses. In order to carry out their functions
in an effective manner, BOD members hold
specific duties and responsibilities, as seen in
the organizational chart presented on page 160
on this Annual Report.
There were a number of changes of member
on the BOD during 2010 including replacement
of Michael D. Ruslim, President Director, upon
his untimely death in January 2010. Other
changes were the appointment of Sudirman
MR as a Director, the resignation of Simon John
Mawson and the appointment of Simon Collier
Dixon as a new Director. During 2010 the Board
of Directors held 40 meetings.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
132 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Per 31 Desember 2010, Direksi terdiri dari:
Nama Name
Jabatan Position
Prijono Sugiarto Presiden Direktur President Director
Gunawan Geniusahardja Direktur Director
Johnny Darmawan D. Direktur Director
Djoko Pranoto Direktur Director
Widya Wiryawan Direktur Director
Angky Tisnadisastra Direktur Director
Sudirman Maman Rusdi Direktur Director
Simon Collier Dixon Direktur Director
4. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Dalam menetapkan remunerasi para Komisaris
dan Direktur, RUPS menerima saran dari Komite
Remunerasi dan Nominasi. Karena belum
ada ketetapan yang baku saat ini, keputusan
remunerasi didasarkan pada pertimbangan
lingkup pekerjaan, standar domestik dan
regional saat ini, serta tanggung jawab yang
diasumsikan.
Semua ketetapan remunerasi di setiap level
dalam organisasi pada akhirnya bertujuan
memberi penghargaan terhadap berbagai posisi
yang ada bagi Perseroan dan melestarikan
kinerja yang baik. Saat ini Astra tidak memiliki
opsi saham atau penilaian berdasarkan kinerja
sebagai skala penggajian bagi para Komisaris,
Direktur, atau Eksekutif Senior.
Tidak ada hubungan kekeluargaan antara para
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
hingga ke lapis kedua.
Per tanggal 31 Desember 2010, tidak ada
anggota Direksi yang memiliki saham di
PT Astra International Tbk. Dua Komisaris, Budi
Setiadharma (Presiden Komisaris) dan Anthony
J.L. Nightingale masing-masing memiliki
saham di PT Astra International Tbk 0,02%.
Kepemilikan sedikit sekali saham ini dianggap
tidak menimbulkan konflik kepentingan pada
saat para Komisaris ini melaksanakan tugas
mereka dalam jangka panjang di Perseroan.
As at 31 December 2010, the Board of
Directors consisted of:
4. Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Remuneration
In determining remuneration for Commissioners
and Directors, a General Meeting of Shareholders
will rely on advice from the Nomination and
Remuneration Committee. While there is no set
formula currently in place, remuneration decisions
are based upon considerations of scope of work,
current domestic and regional standards and
responsibilities assumed.
All remuneration determinations, at all levels
of the organization, are ultimately aimed
at recognizing the value of the position to
the Company as well as sustained good job
performance. Astra currently has no stock
option or performance based pay scales for
Commissioners, Directors or Senior Executives.
There exist no family relationships between
members of the Board of Commissioners and/
or Board of Directors up to the second degree.
As at 31 December 2010, no member of the
Board of Directors had share ownership in
PT Astra International Tbk. Two Commissioners,
Budi Setiadharma (President Commissioner)
and Anthony J.L. Nightingale each had share
holdings in PT Astra International Tbk of
0.02%. It is considered that these small share
holdings present no conflict of interest in these
Commissioners carrying out their tasks in the
best long term interest of the Company.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
133Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
5. Kebijakan Dividen Dengan memperhatikan hasil usaha Perseroan
dalam satu tahun, arah perkembangan
Perseroan serta return menarik yang sewajarnya
diterima para pemegang saham Perseroan,
direkomendasikan jumlah dividen yang
diusulkan untuk dibagikan, untuk mendapat
persetujuan RUPS.
Rekomendasi atas dividen ditetapkan oleh
Direksi, disetujui Dewan Komisaris untuk
dibahas dalam RUPS. Rekomendasi yang
diajukan akan memberi keseimbangan antara
membagikan keuntungan kepada para
pemegang saham dengan kebutuhan menahan
dividen untuk pertumbuhan Perseroan.
6. Grup Manajemen Risiko (GRM) Dalam memenuhi tuntutan lingkungan usaha
yang kompetitif dan dunia yang terhubungkan
secara global, Astra berupaya memenuhi risiko
melalui kesadaran risiko multi-tahap, evaluasi,
dan proses mitigasi. Manajemen Astra menyadari
bahwa hanya melalui penerapan praktik-praktik
risiko manajemen yang wajar, Perusahaan dapat
mencapai tujuannya secara berkelanjutan.
Dengan mendasari sistemnya pada praktik-
praktik terbaik, GRM berpegang pada kerangka
kerja dan metodologi yang selaras dengan
pengendalian khusus terhadap risiko-risiko
relevan yang telah diidentifikasi. Selain itu, GRM
membangun saluran-saluran komunikasi yang
dapat memfasilitasi loyalitas Grup terhadap
praktik-praktik penilaian risiko, terutama dengan
menggunakan metodologi Penilain Sendiri
terhadap Pengendalian (Control Self Assessment/
CSA). Melalui hal tersebut, setiap unit usaha
mampu menyusun, mengembangkan dan
menerapkan strategi untuk mengurangi risiko
bekerja sama dengan GRM.
Tiga pengukuran khusus telah ditetapkan untuk
menangani situasi risiko tertentu. Manajemen
Risiko Perseroan melakukan penilaian risiko
grup. Perseroan juga menyiapkan Rancangan
Kelanjutan Usaha (Business Continuity Plans/
5. Dividend Policy With due consideration of the earnings of
the Company in one year, the growth trend,
and a good return for the shareholders,
recommendations for dividends to be
distributed are made for approval by a General
Meeting of Shareholders.
Recommendations for dividends are made by
the Board of Directors, approved by the Board
of Commissioners for presentation to a General
Meeting of Shareholders. The proposal balances
giving returns to shareholders with the need to
retain resources for growth.
6. Group Risk Management (GRM) In meeting the demands of an evolving competitive
and business environment as well as a globally
interconnected world, Astra strives to meet risk
through a multi-layered risk awareness, evaluation
and mitigation process. Astra management
understands that only through consistent
implementation of sound risk management
practices organization-wide will the Company
achieve its objectives in a sustainable manner.
Basing its systems on best practices, the GRM
follows a framework and methodology that
aligns specific controls with the relevant risks
identified. In addition, established channels
of communication facilitate Group-wide
adherence to risk assessment practices,
especially in use of the Control Self Assessment
(CSA) methodology. Through this, every
business unit is able to formulate, develop,
and implement strategies to reduce risks in
cooperation with GRM.
Three specific measures have been instituted to
manage specific measurement risk situations.
Enterprise Risk Management provides a group
wide assessment of risk. The Company also
prepares Business Continuity Plans (BCP) to
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Grup
Astra tahun 2010 adalah sekitar Rp 459 miliar.
Total remuneration of BOC and BOD of the
Astra Group in 2010 was around Rp 459 billion.
134 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
BCP) untuk mengurangi gangguan usaha akibat
risiko bencana. Analisis Risiko Keuangan dan
Monitoring menghitung dampak finansial sebagai
langkah untuk memastikan perlindungan asuransi
yang memadai di seluruh Grup Astra.
Di tahun 2010, GRM melanjutkan program-
program benchmarking di setiap lini usaha
terkait upaya memajukan peningkatan
kecakapan manajemen risiko di semua
level. Melalui berbagai forum dan lokakarya
yang konstruktif, dibangun kompetensi,
keseragaman prosedur dipastikan, dan praktik-
praktik terbaik dibagikan.
Seiring kematangan dalam praktik-praktik
manajemen risiko, tahun 2010 unit audit
manajemen risiko menunjukkan bahwa sistem
dua lapis – Manajemen Risiko Grup dan
Manajemen Risiko Anak Perusahaan – telah
berfungsi dengan baik.
Kerangka Kerja Risiko Pendekatan proaktif Astra terhadap risiko
bergantung pada personel di seluruh organisasi
yang memiliki keterampilan dan pelatihan
sehingga dapat mengidentifikasi risiko,
mengevaluasi dampak potensial, menghitung
dan/atau menghitung dampak tersebut serta
memberi saran kepada manajemen untuk
mengurangi risiko itu.
Meskipun Direksi menjadi penanggung jawab
akhir dalam mengelola risiko, filosofi risiko
yang dianut Astra adalah personel di semua
level harus mengelola risiko secara tepat sesuai
situasi yang mereka hadapi. Pengendalian risiko
sistemik secara keseluruhan ditangani melalui
Manajemen Risiko Grup, Audit Internal Grup,
dan unit-unit manajemen risiko anak perusahaan
semua menyampaikan laporan kuartalan ke
Komite Audit dan laporan rutin ke Direksi.
minimize business disruption given a risk of
catastrophic events. Financing Risk Analysis
and Monitoring quantifies finance exposure
in an effort to ensure adequate insurance
protection throughout the Astra Group.
In 2010, GRM continued with benchmarking
programs within each business line in
conjunction with pressing forward with
increasing risk management capability at
all levels. Through constructive forums and
workshops, competence is built, procedural
uniformity is assured and best practices are
shared.
As the risk management practices have
sufficiently matured, in 2010 audits of risk
management units demonstrated that the two
tiered system, of Group Wide Risk Management
and Subsidiary Risk Management, is functioning
satisfactorily.
Risk Framework Astra’s proactive approach to risk relies on
personnel throughout the organization who
have the skills and training to identify risks,
evaluate potential impacts, quantify and/or
qualify those impacts and provide management
with options to mitigate those risks.
Though the Board of Directors is ultimately
responsible for managing risk, Astra’s risk
philosophy is that personnel at all levels should
manage the risk appropriate to their situation.
Overall systemic control of risk is handled
through Risk Management Group, Internal
Audit Group, and subsidiary company risk units
all leading to quarterly reports to the Audit
Committee and regular reports to the Board of
Directors.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
135Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Perseroan telah mengidentifikasi risiko-risiko
utama yang berpotensi mendatangkan dampak
negatif terhadap operasi usaha:
1. Risiko Keuangan Karena Perseroan bergerak di bidang impor
dan ekspor barang mentah dan komponen,
industri jasa keuangan, serta bergantung
pada daya beli pelanggan untuk sebagian
besar penjualannya, maka ada risiko terjadi
perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar
atau tingkat inflasi yang secara langsung
dapat memengaruhi pendapatan atau
likuiditas. Untuk menangani risiko tersebut,
Grup memonitor kebijakan transaksi
derivatif dan kas, di samping secara aktif
mempromosikan strategi diversifikasi risiko.
2. Risiko Harga Komoditas Perubahaan harga komoditas dapat
mempengaruhi pendapatan Grup secara
langsung maupun tak langsung. Perubahan
dalam perdagangan global komoditas
CPO dan batu bara akan berdampak pada
penjualan di divisi agribisnis, alat berat
dan penambangan batu bara, sementara
perubahan harga energi akan memengaruhi
penjualan divisi otomotif. Selain itu,
manufaktur memerlukan akses ke bahan
mentah dan harga bahan mentah akan
memengaruhi struktur biaya. Perubahan
harga merupakan ujian untuk memberikan
kelenturan dan peringatan diri terhadap
gangguan signifikan dalam proses bisnis.
3. Risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan Karena Grup bergantung pada para
pemasok untuk bermacam komponen
manufaktur, ada risiko keterlambatan atau
ketiadaan pengadaan dapat mengganggu
produksi. Untuk mengurangi risiko ini,
Grup secara aktif mendorong hubungan
kerja sinergis dan menerapkan standar
tinggi tata kelola perusahaan terhadap
semua pemasoknya dengan tujuan untuk
memastikan pasokan dikirim secara efisien
dan tepat waktu.
The Company has identified the following
major risks which have potential to negatively
impact business operations:
1. Financial Risk Because the Company is involved in
importing and exporting raw materials and
components, is engaged in the financial
service industry, and relies on consumer
purchasing power for a substantial portion
of its sales, there is a risk that changes to
interest rates, exchange rates or inflation
rates will directly affect revenue or liquidity.
In order to meet these risks, the Group
monitors cash and derivative transaction
policy as well as actively promoting a risk
diversification strategy.
2. Commodity Price Risk Changes in the prices of commodities can
affect the Group’s revenues both directly
and indirectly. Changes in the globally
traded commodities CPO and coal will have
effects on sales within the agribusiness,
heavy equipment and coal mining divisions,
while changes in energy prices will affect
sales in the automobile divisions. In
addition, manufacturing requires access to
raw materials and their pricing will affect
the costing structure. Price changes in either
direction are stressed tested to provide
flexibility and an early warning against
significant disruptions to business processes.
3. Supply and Services Procurement Risk Because the Group relies on suppliers for
many manufacturing components, there
is a risk that late or non-procurement will
disrupt production. To mitigate this risk,
the Group actively encourages synergistic
working relationships and applies high
standards of corporate governance to all of
its suppliers in an effort to ensure supplies
are delivered in an efficient and timely
manner.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
136 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
4. Risiko Bencana Seperti lazimnya dalam semua bisnis, ada
potensi terjadinya bencana alam yang dapat
mempengaruhi pendapatan dan aset Grup
secara signifikan. Indonesia rentan terhadap
gempa bumi, banjir, tsunami, letusan gunung
berapi serta ancaman kebakaran dan wabah
penyakit. Untuk mengurangi dampak negatif
dari salah satu bencana tersebut, Grup
menggunakan asuransi dan mengoperasikan
Pusat Pemulihan Bencana sebagai bagian
Rancangan Kelanjutan Usaha (BCP).
7. Grup Internal Audit (GIA) Berdasarkan Piagam Internal Audit yang secara
berkala diperbarui, Grup Internal Audit (GIA)
selalu mencari cara terbaik untuk melaksanakan
sistem pengendaliannya agar sejalan dengan
tujuan Perseroan. Upaya tersebut dilaksanakan
dengan meningkatkan efektivitas maupun
kesesuaian dari sistem pengendalian internal.
Dengan Piagam Internal Audit ini, GIA memiliki
wewenang untuk melakukan audit tidak hanya
terhadap jaringan ritel Perseroan, namun juga
terhadap berbagai hal yang dianggap sebagai
sumber risiko utama di seluruh unit bisnis
dalam Grup Astra. Hal ini dilakukan melalui
koordinasi dengan unit audit di setiap bisnis.
Pelaksanaan kegiatan audit yang berbasis risiko
ini bertujuan memberikan jaminan independen
(independent assurance) kepada manajemen
bahwa kepatuhan terhadap standar operasi dan
peraturan serta sistem pengendalian internal
telah berfungsi sesuai dengan acuan yang
diharapkan. Selain itu, GIA juga menjalankan
fungsi konsultatif kepada unit audit internal di
Grup Astra untuk aspek yang berkaitan dengan
peningkatan kontrol internal dan kinerja unit
audit internal.
Bekerja sama dengan unit Audit Internal di
seluruh Grup, GIA berhasil dengan efektif
meningkatkan cakupan dan kualitas audit di
Grup. Berdasarkan Common Audit Universe
yang telah disusun bersama antara GIA
dan unit audit internal di Grup, rencana
kerja dari GIA dan masing-masing unit
audit internal disusun secara komprehensif
4. Catastrophic Risk As with all businesses, there remains a
potential that natural disasters could
significantly affect Group revenues and
assets. Indonesia does have susceptibility to
earthquakes, floods, tsunamis and volcanic
eruptions as well as threats of fires and
epidemics. To mitigate negative fallout from
one of these events, the Group institutes
an insurance regime as well as operates an
off-site Disaster Recovery Center as part of
its Business Continuity Plan (BCP).
7. Group Internal Audit (GIA) Based on the Internal Audit Charter, which
is periodically updated, Group Internal Audit
(GIA) seeks to better align control systems to
the Company’s objectives, thereby enhancing
both the adequacy and the effectiveness of
the internal control systems. This Audit Charter
provides GIA with the authority to perform
audit activities not only to the Company’s retail
network, but also to the areas considered as
main risks in the business units throughout the
Astra Group in coordination with the internal
audit units in each business.
The implementation of this risk-based audit
approach is aimed at providing management
with independent assurance that there is
compliance with operational standards and
regulations, as well as assuring that the internal
control system is functioning within expected
parameters. In addition to that, GIA also
provides a consultative function for internal
audit units within the Astra Group, in regard
to the improvement of internal controls and
internal audit performance.
In collaboration with the internal audit units
throughout the Group, GIA succeeded in
increasing the scope and quality of the audits
within the Group. Based on the Common Audit
Universe formulated by GIA together with the
internal audit units within the Group, GIA’s
work plan and those of each unit’s internal
audit are developed comprehensively with
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
137Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
dengan mempertimbangkan risiko dari aspek
yang diaudit. Kemudian rencana kerja audit
dibicarakan dengan manajemen, disampaikan
kepada Direksi dan Komite Audit untuk
dimintakan persetujuan.
Secara periodik, ringkasan dari temuan dan
rekomendasi serta tindak lanjutnya dilaporkan
secara langsung kepada Direksi dan Dewan
Komisaris melalui Komite Audit.
Kegiatan di tahun 2010 Di tahun 2010, salah satu fokus kegiatan
diarahkan kepada peningkatan koordinasi
antara GIA dengan internal audit di unit
usaha dalam berbagai bentuk yang berkaitan
peningkatan kontrol internal, baik dalam
bentuk kegiatan audit maupun non audit
dengan meningkatkan fungsi konsultasi yang
dilakukan GIA.
Berkaitan dengan peningkatan kompetensi
auditor di Grup, tahun 2010 ditandai
pula dengan dimulainya kegiatan Auditor
Management Trainee, dimana GIA melakukan
perekrutan dan pendidikan secara terpusat
lulusan perguruan tinggi yang akan dididik
menjadi junior auditor yang kelak akan disebar
ke unit usaha didalam Grup Astra. Selain itu,
program pelatihan auditor untuk materi-materi
yang bersifat umum mulai dilaksanakan secara
terpusat.
Beberapa hasil yang dicapai antara lain
pembuatan standard acuan kerja yang disebut
Astra Common Audit Principles yang akan
diterapkan tahun 2011, pembuatan sistem
untuk mengelola kerja audit (Astra Audit
Management System) dan penerbitan sirkulasi
berkala yang ditujukan kepada management
cabang.
due consideration of the risk of the subject of
the audit. Further, the plan is discussed with
management before being submitted to the
Board of Directors and Audit Committee for
approval.
The summary of findings and recommendations,
along with the follow up, is reported directly
to the Board of Directors and the Board of
Commissioners through the Audit Committee on
a regular basis.
Activities in 2010 In 2010, one of the focuses was to improve the
coordination between GIA and internal audit
functions in business units, which included
various activities related to the improvement
of internal control, in the form of both audit
and non audit activities, such as promoting the
consultative function of GIA.
In 2010, Astra began the Auditor Management
Trainee program, in which GIA conducts
centralized recruitment and education for
fresh graduates, who will become junior
auditors and will be stationed at business units
within the Astra Group. Besides that, auditor
training programs for general postings will be
centralized.
There are a number of activities that will be
implemented in 2011, including common work
standards (Astra Common Audit Principles) a
system for managing audit work (Astra Audit
Management System), and the publishing of
regular circulars to branch management.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
138 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
8. Penunjukan Auditor Eksternal Penunjukan auditor eksternal diputuskan oleh
RUPS, dengan mempertimbangkan reputasi dan
kompetensi.
9. Kalender Finansial Kalender Finansial yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010.
• PengumumanHasil-Hasil:
- Kuartal pertama 29 April 2010
- Semester pertama 29 Juli 2010
- Kuartal ketiga 28 Oktober 2010
- Setahun lengkap 24 Februari 2011
10. Kepatuhan Hukum Sebagai perusahaan besar, Astra International
berkomitmen untuk mematuhi ketentuan
hukum dan perundangan yang berlaku di
Indonesia. Untuk itu, Perseroan memiliki Divisi
Legal yang berfungsi menjaga kepentingan
Perseroan dari sisi hukum serta memastikan
bahwa kegiatan Perseroan berada dalam koridor
hukum dan perundangan yang berlaku di
Indonesia.
Astra senantiasa berusaha menjaga bahwa
produk (yang diproduksi anak perusahaannya)
maupun jasa yang diberikan kepada pelanggan
mencapai standar tertinggi yang bisa diberikan.
Namun demikian, risiko ketidakpuasan
pelanggan maupun ketidaksepakatan dengan
pihak ketiga lainnya selalu ada, hal mana
mungkin dapat memicu dilakukannya gugatan
hukum terhadap Perseroan.
Per 31 Desember 2010, Astra tidak menghadapi
kasus legal yang membawa pengaruh material
terhadap pendapatan atau posisi keuangannya.
11. Komunikasi Perusahaan Astra menggunakan berbagai saluran
komunikasi untuk kepentingan internal dan
eksternal. Selain mempublikasikan laporan
tahunan, laporan kuartalan, mengelola
situs, menerbitkan majalah karyawan
dan mengeluarkan surat edaran dari
8. Appointment of External Auditors The external auditors are appointed by the
General Meeting of Shareholders, with due
consideration to reputation and competence.
9. Financial Calendar Financial year ended 31 December 2010.
• Announcementofresults:
- First quarter 29 April 2010
- Half year 29 July 2010
- Third quarter 28 October 2010
- Full year 24 February 2011
10. Legal Compliance As a large company, Astra International has
a commitment to comply with the prevailing
rules and regulations in Indonesia. Therefore,
the Company has a Legal Division with the
function of protecting the Company’s interest
in legal matters and to ensure the Company
always complies with the prevailing rules and
regulation in Indonesia.
Astra strives to ensure that its products
(produced by subsidiaries) or services for
customers are always at the highest standard.
However, risk of customer dissatisfaction or
dispute with third parties cannot be eliminated,
and presents a legal risk for the Company.
As of 31 December 2010, there were no legal
cases that, should they be decided against
Astra, will materially affect its revenue or
financial position.
11. Corporate Communications Astra maintains multiple channels of
communication for internal and external
parties. In addition to publication of annual
reports, quarterly reports, maintenance of
a website, an employee magazine and the
issuance of position letters by management,
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
139Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
manajemen, Perseroan membuka kesempatan
berkomunikasi secara informal, di mana
para pemangku kepentingan yang ingin
mengetahui lebih jauh tentang Perseroan dapat
memperoleh informasi yang relevan tentang
bisnis Astra.
Sekretaris Perusahaan Dibentuk berdasarkan ketentuan Otoritas Pasar
Modal (Bapepam-LK), Sekretariat Perusahaan
bertanggung jawab terhadap berbagai fungsi
yang berhubungan dengan kepatuhan dan
pengungkapan informasi, terutama untuk
mereka yang menangani pasar modal dan
pemegang saham. Sekretaris Perusahaan
juga memberi saran kepada Direksi mengenai
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perseroan.
Selain menyampaikan laporan ke Otoritas
Pasar Modal, Sekretaris Perusahaan, bekerja
sama dengan antara lain divisi legal Perseroan,
memberikan informasi kepada manajemen
tentang perubahan dan perkembangan terkini
yang terjadi di lingkungan peraturan Pasar
Modal, serta mengelola Daftar Pemegang
Saham Terkini dan memberikan informasi
yang lengkap dan tepat waktu kepada para
pemegang saham tentang kinerja dan prospek
bisnis Perseroan.
Tugas Sekretaris Perusahaan meliputi
pendokumentasian catatan rapat-rapat Direksi
dan Dewan Komisaris, mengatur RUPS Tahunan
dan RUPS Luar Biasa. Sekretaris Perusahaan
juga bertanggung jawab terhadap penerbitan
Laporan Tahunan ini.
Profil Sekretaris Perusahaan dapat dibaca di
halaman 143 Laporan Tahunan ini.
Hubungan Masyarakat Astra memiliki divisi Hubungan Masyarakat
(Humas) yang kokoh, sebagai bagian dari
tanggung jawabnya terkait keterbukaan terhadap
masyarakat. Untuk memberitahukan secara
konstruktif posisi Astra dalam berbagai isu, Humas
Astra senantiasa membuka saluran informasi
the Company maintains ad hoc avenues
of communications whereby interested
stakeholders can get relevant information about
Astra’s businesses.
Corporate Secretary Established under Capital Market Authority
(Bapepam-LK) requirements, Corporate
Secretary is responsible for various functions
related to compliance and disclosure of
information, especially those dealing with
the capital market and with shareholders. In
addition, the Corporate Secretary advises the
BOD on the implementation of GCG principles
throughout the Company.
In addition to submitting reports to the Capital
Market authorities, the Corporate Secretary, in
cooperation with the Company’s Legal Division,
keeps management informed about changes
and recent developments within the Capital
Market regulatory environment, maintains
the updated Shareholder List and engages
shareholders with comprehensive and promptly
provided information about the Company’s
business performance and prospects.
Part of the duties of the Corporate Secretary include
the keeping of minutes of the Boards’ of Directors
and Commissioners meetings as well as organizing
Annual and Extraordinary Meetings of Shareholders.
The Corporate Secretary is also responsible for the
publication of this Annual Report.
A profile of the Corporate Secretary can be
found on page 143 of this Annual Report.
Public Relations Astra maintains a strong Public Relations
(PR) division as part of its responsibility
towards openness within the community. In
response to differing needs from differing
groups, PR maintains open channels to
employees, customers, the government and
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
140 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
bagi para karyawan, pelanggan, pemerintah dan
masyarakat di sekitar lokasi kantor-kantor Astra
sesuai kebutuhan informasi untuk masing-masing
kelompok; salah satunya dengan menerbitkan
siaran pers setiap bulan mengenai kinerja Astra di
pasar otomotif Indonesia.
Sementara itu, untuk memperkokoh relasi
dengan media massa, Humas Astra menggelar
forum jurnalis dua kali setahun dan forum
jurnalis pasar modal.
Humas bertanggung jawab memastikan para
pemangku kepentingan dapat mengakses
informasi relevan tentang berbagai kegiatan
Astra pada waktu yang tepat, di samping
menerbitkan laporan keuangan yang dapat
dilihat di situs Perseroan: www.astra.co.id.
Bersama dengan Corporate Organization and
Human Capital Development (COHCD), Humas
mengelola dan mengembangkan komunikasi
internal yang kokoh. Publikasi majalah
bulanan Astranet, yang melibatkan partisipasi
para karyawan, membuat manajemen dapat
mengetahui kebutuhan para karyawan
seraya menyalurkan informasi penting terkait
perkembangan Perseroan.
the communities surrounding Astra locations
in an effort to constructively communicate
Astra’s positions on a variety of issues. Part of
this process includes monthly press releases
about Astra’s performance within Indonesia’s
automotive market.
In order to strengthen relationships with mass
media outlets, PR conducts bi-annual journalist
forums and a capital market journalist forum.
PR is responsible for ensuring that stakeholders
can access promptly provided relevant
information on Astra activities; as well, all
released financial reports are available on the
Company’s website: www.astra.co.id.
PR helps coordinate with the Corporate
Organization and Human Capital Development
(COHCD) on maintaining and developing strong
internal communications. The publication of the
monthly magazine Astranet, which involves open
ended employee participation, helps management
keep informed of employee concerns while
allowing a channel to communicate important
Company developments.
Analyst Meeting sebagai sarana informasi bagi investor dan calon investorAnalyst Meeting for information dissemination to investors and potential investors
Workshop Wartawan Pasar Modal untuk meningkatkan kualitas komunikasi dengan para stakeholderWorkshop for Capital Market Journalists to improve the quality of communications with stakeholders
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
141Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Humas juga membantu mengatur rapat-rapat
antara Presiden Direktur, Direktur lain, Manajer
Senior, Kepala Departemen dan personel
tertentu. Rapat-rapat ini, dikenal dengan
sebutan “Genba,” memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung dalam suasana yang lebih
santai. Selain untuk memotivasi berbagai pihak
agar tetap mengetahui perkembangan terkini,
rapat-rapat seperti ini menciptakan hubungan
yang langgeng dalam organisasi.
Penanganan Situasi Tahun 2010Di tahun 2010, Humas menangani masalah
pompa bensin mobil yang diberitakan secara
luas di media massa nasional. Melalui respons
yang cepat, dengan menggunakan model
kesatuan tanggapan yang diarahkan langsung
dari pimpinan, Humas berhasil menanggapi
keprihatinan pelanggan dan publik. Relasi
erat yang terjalin dengan AstraWorld
memungkinkan dilakukan pemilahan informasi
dan pengembangan tanggapan yang efektif.
Hubungan Investor (IR)Sebagai perusahaan publik, Astra sadar akan
tanggung jawabnya terhadap pemegang
saham. Selain menerbitkan informasi Perseroan
yang dibutuhkan, unit Hubungan Investor (IR)
memastikan bahwa para investor dan calon
investor senantiasa mengetahui perkembangan
penting yang terjadi, baik di dalam Perseroan
maupun di lingkungan bisnis. Untuk itu, IR
mengadakan 304 kegiatan di tahun 2010
di antaranya konferensi, pertemuan analis,
kunjungan ke perusahaan, benchmarking dan
conference call.
Komunikasi dengan Karyawan Bagi Astra, karyawan adalah investasi berharga
sehingga organisasi dapat berfungsi dengan
baik. Di satu sisi, manajemen memahami
keprihatinan yang dihadapi para karyawannya,
sedangkan di sisi lain para karyawan menjunjung
tinggi nilai dan kode etik Astra. Dalam
membangun relasi dengan para karyawan yang
jumlahnya lebih dari 145.000 orang, dibutuhkan
upaya nyata dari kedua pihak.
PR also helps arrange meetings throughout the
Group between the President Director, other
Directors, Senior Managers, Department Heads
and selected key personnel. These meetings,
known as “Genba”, allow direct lines of
communication in more casual environments. In
addition to motivating all parties to stay on top
of events, these meetings generate long lasting
connections throughout the organization.
Situation Handling in 2010In 2010, PR was instrumental in handling a fuel
pump issue that was widely reported in national
mass media. Through a quick response, based
on a unified response model directed from the
top, PR was able to coordinate a successful
response to a public and customer concern.
Close contact with AstraWorld allowed a
developing stream of information to be
sorted and an effective course of action to be
developed.
Investor Relations (IR)As a public company, Astra recognizes its
responsibility toward all shareholders. In
addition to releasing required corporate
information, the Investor Relations (IR) unit
ensures that investors, and potential investors,
are kept abreast of important developments,
both with the Company and within the
business environment. To do this, IR engaged
in 304 activities in 2010 including conferences,
analyst meetings, arranging company visits,
benchmarking and conference calls.
Employee CommunicationsAstra understands that investment in
employees is necessary to a well functioning
organization. Part of this investment includes
ensuring both that management is aware of
employee concerns and that employees are
aware of Astra’s values and code of conduct.
To accomplish these tasks with over 145,000
employees requires a concerted effort by many
people.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
142 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Melalui kampanye GCG yang terus-menerus,
para karyawan selalu diingatkan lewat poster,
acara get-togethers, dan acara lain tentang nilai
Astra yang tertuang lewat motto “Winning
Team.” Melalui kegiatan-kegiatan seperti
ini, diharapkan para karyawan menyadari
perubahan penting yang dapat memengaruhi
mereka, dan Perseroan memperoleh kepastian
bahwa para karyawan memahami perilaku
yang diharapkan dari mereka.
Dalam cara serupa, Astra mengambil langkah
aktif untuk mendengarkan dan menanggapi
keprihatinan serta aspirasi para karyawan.
Forum Komunikasi Internal yang dikelola secara
regional dengan diketuai Koordinator Regional,
menggunakan sistem terkoordinasi untuk
menyampaikan keprihatinan karyawan. Media
komunikasi rutin yang ada di Astra termasuk
Forum PR, Forum HR, Forum Hubungan
Investor, Forum Finansial, Forum Legal, Forum
Sekuriti, Forum Risk Management, Forum
Internal Audit dan Forum ESR. Pertukaran
informasi melalui forum-forum tersebut di satu
sisi membantu menciptakan tanggapan positif
dari para peserta, dan di sisi lain membuahkan
gagasan-gagasan bermanfaat bagi Perseroan.
12. Penilaian Tata Kelola Perusahaan Saat ini Astra tidak menerapkan atau berencana
untuk menerapkan Penilaian Sendiri terhadap
Tata Kelola Perusahaan atau penilaian dari
pihak eksternal secara terpisah, melainkan
menggunakan Audit Internal dan lembaga-
lembaga kepatuhan lain untuk melakukan
evaluasi terus-menerus terhadap efektivitas
sistem yang ada di Astra sekarang.
Through a continuing GCG campaign,
employees are reminded by posters, get-
togethers and other events of Astra’s value
under the “Winning Team” tagline. With
these events, employees are made aware of
important changes that affect them, and the
Company can be assured that employees
understand the behavior that is expected of
them.
In a similar fashion, Astra takes active steps to
listen to and respond to employee concerns
and aspirations. Managed on a regional basis,
Internal Communications Forums headed by
Regional Coordinators facilitate a coordinated
system to transmit employee concerns. These
regular communication media include the PR
Forum, HR Forum, Industrial Relations Forum,
Finance Forum, Legal Forum, Security Forum,
Risk Management Forum, Internal Audit Forum
and ESR Forum. The exchanges of information
at these forums help generate both positive
responses from participants and useful and
valuable ideas that create value for the
Company.
12. Corporate Governance AssessmentAstra does not currently apply, nor does it
have plans to implement, a separate Corporate
Governance Self Assessment or an external
assessment, but rather through Internal Audit
and other compliance bodies undertakes a
continuous evaluation of the effectiveness of its
current systems.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
143Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pernyataan DewanDewan Komisaris dan Direksi menyatakan puas
terhadap pengendalian internal yang memadai
yang meliputi pengendalian keuangan,
operasional dan kepatuhan serta sistem
manajemen risiko yang tepat. Grup Astra tidak
melihat adanya kelemahan dalam pengendalian
internal yang dapat menimbulkan kerugian
material sepanjang tahun yang lalu.
13. Isu Signifikan Tidak ada isu signifikan yang muncul di tahun
2010, yang berdampak negatif terhadap
kemampuan Perseroan dalam melanjutkan
usahanya saat ini sesuai arah yang telah
ditetapkan.
Aminuddin NurdinSekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak
tahun 2000, sebelumnya menduduki berbagai
posisi di Astra di antaranya sebagai Kepala
Komunikasi Perusahaan. Setelah meraih gelar
Sarjana dari Fakultas Komunikasi Universitas
Padjadjaran, Bandung, tahun 1971, beliau
mengajar di almamaternya selama beberapa tahun.
Saat ini beliau juga menjabat anggota Dewan
Pembina di Yayasan Amaliah Astra dan Ketua
Yayasan Dharma Bhakti Astra.
Statement by BoardsThe Board of Commissioners and Board of
Directors are satisfied that adequate internal
controls including financial, operational and
compliance controls and risk management
systems are in place and the Group did not
identify any internal control weaknesses that
could result in material losses during the past
year.
13. Significant Issues There were no significant issues arising in 2010
that could have a materially negative effect on
the Company’s ability to continue in its current
business direction.
Aminuddin Nurdin has been Corporate Secretary
since 2000. Previously he held many positions in
Astra, including Chief Corporate Communications.
Aminuddin was lecturer at the Faculty of
Communications of University of Padjajaran
Bandung in 1971. He is also currently Member of
the Board of Patrons for Yayasan Amaliah Astra
and Chairman of Yayasan Dharma Bhakti Astra
(Dharma Bhakti Astra Foundation).
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
144 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan Komite AuditAudit Committee Report
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan
pihak-pihak independen dengan Ketua Komite
Audit sebagai Komisaris Independen Perusahaan.
Fungsi utama Komite ini ialah membantu Dewan
Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan
yang efektif dengan mengandalkan informasi yang
diterima dari Direksi, Manajemen, Corporate Legal,
Grup Internal Audit, Grup Manajemen Risiko,
auditor eksternal dan komite-komite lainnya. Tugas
pengawasan yang dilakukan Komite Audit ialah:
The Audit Committee was established by and is
responsible to the Board of Commissioners. The
Audit Committee is composed of independent
parties with the Chairman of the Audit Committee
as an Independent Commissioner.
The primary function of the Committee is to assist
the Board of Commissioners in effectively carrying
out its supervisory function, relying on information
received from the Board of Directors, Management,
Corporate Legal, Internal Audit Group, Group
Risk Management, external auditors, and
other committees. The supervisory tasks of the
Audit Committee are to:
:
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
145Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
• Mengkajilaporankeuanganyangakan
diterbitkan kepada pihak eksternal.
• Mengkajikebijakanakuntansiuntukmenjamin
terpenuhinya kepatuhan hukum, aturan dan
standar akuntansi yang berlaku.
• MembahaslaporandariCorporateLegal,Grup
Internal Audit dan Grup Manajemen Risiko
secara periodik.
Secara independen, Komite memeriksa kualitas
informasi yang diterima dan mendiskusikannya
dengan pihak Manajemen dan auditor eksternal
mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan
standar akuntansi, peraturan dan persyaratan
pelaporan serta kebijakan akuntansi yang
diterapkan. Komite ini juga memeriksa cakupan
audit dan rencana kerja auditor eksternal.
Komite Audit Perusahaan saat ini beranggotakan
empat orang, dengan satu anggota non voting yang
keseluruhannya diangkat pada bulan Mei 2008.
Kegiatan Komite selama tahun 2010Selama tahun 2010, Komite Audit Perusahaan
telah melakukan sembilan kali rapat, dengan
tingkat kehadiran anggota rata-rata sebesar
90%, dalam bentuk rapat rutin setiap kuartal dan
rapat khusus yang difokuskan pada pembahasan
masalah tertentu.
Pokok-pokok yang dibahas pada pertemuan
Komite di tahun 2010 ialah Laporan Keuangan
tahun 2009 dan Laporan Keuangan Interim tahun
2010, rencana kerja dan hasil evaluasi auditor
eksternal, laporan Corporate Legal, laporan Grup
Manajemen Risiko serta rencana kerja dan laporan
kegiatan Internal Audit di Grup Astra.
Sejalan dengan upaya Komite untuk memastikan
kegiatan internal audit di Grup Astra berjalan
dengan baik dan dilaksanakan oleh internal
auditor yang memiliki kompetensi yang memadai,
Komite Audit menyambut baik keputusan Direksi
Perusahaan mengenai pelaksanaan pendidikan
internal audit secara terpusat dalam bentuk
kegiatan Auditor Management Trainee di
Perusahaan, yang lulusannya akan ditempatkan di
seluruh Grup Astra.
• Reviewfinancialstatementstobeissuedto
external parties.
• Reviewaccountingpoliciestoensurecompliance
with current laws, as well as accounting rules
and standards.
• DiscussperiodicreportsfromCorporateLegal,
Group Internal Audit Group and Group Risk
Management Group.
Independently, the Committee examines the
quality of information received and discusses
with Management and external auditors the
conformity of the financial statements with regard
to accounting standards, regulations and reporting
requirements, and the accounting policies applied.
The committee also reviews the scope of the
external auditors and work plans.
The Company’s Audit Committee currently
comprises four members, with one non-voting
member all of which were appointed in May 2008.
Committee Activities in 2010 During 2010, the Company’s Audit Committee
conducted nine meetings, with an average
attendance of 90%, in the form of regular
quarterly meetings and special meetings focused
on the discussion of particular issues.
The agenda discussed at Committee meetings in
2010 were the 2009 Financial Statements and
Interim Financial Reports for 2010, the external
auditors work plan and the result of the evaluation
of these external auditors, Corporate Legal reports,
Group Risk Management reports and the work
plans and activity reports of Internal Audit in Astra
Group.
In line with the efforts of the Committee to ensure
that internal audit activities within the Group are
correctly properly performed by internal auditors
of having sufficient competence, the Audit
Committee welcomed the decision by the Board
of Directors on centralized training for internal
auditors in the form of an Auditor Management
Trainee Program, from which graduates will be
placed throughout the Group.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
146 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
An Indonesian citizen, Sidharta Utama has been a member
the of Audit Committee since May 2008. He is a Professor
at the Faculty of Economics, University of Indonesia and
is also President of the Indonesian Institute for Corporate
Directorship as well as the board member of the Indonesian
Accountants Association (IAI – Ikatan Akuntan Indonesia).
He earned his Degree in Accounting from the Faculty of
Economics, University of Indonesia in 1987. He continued
his studies at Indiana University where he obtained his MBA
in 1990 and at Texas A&M University where he received his
Doctor in Philosophy (1996). He earned his CFA certification
from the Institute of Chartered Financial Analysts in 1999.
At present, he also serves as a member of the Taxation
Supervisory Committee at the Ministry of Finance, and as
a member of the Audit Committee on a number of listed
companies.
He also serves as editor on several national scientific
journals, has published many papers in various domestic
and international scientific journals, and is also active as a
speaker in various workshops, seminars and conferences,
in Indonesian as well as overseas.
In addition to a previous posting as Head of the
Accounting Department and Deputy Dean for Academics
Affairs at FEUI, he previously also served as a member of
the Council for Financial Accounting Standards of the
Indonesian Accountants Association (IAI).
His fields of expertise include financial accounting,
corporate governance, finance and capital markets.
Komite menyatakan kepuasannya atas ketersediaan
informasi yang diperlukan dari Laporan Keuangan
yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2010.
Keanggotaan Komite Audit terdiri atas:
Ketua : Djunaedi HadisumartoAnggota : Sidharta Utama Tamiza SalehAnggota Khusus : Chiew Sin Cheok*
* Tidak memiliki hak suara.
The Committee expressed satisfaction concerning
over the availability of the necessary information
from the audited Financial Statements for the year
ended 31 December 2010.
The Audit Committee consists of:
Chairman : Djunaedi HadisumartoMember : Sidharta Utama Tamiza SalehSpecial Member : Chiew Sin Cheok*
* Non voting members.
Sidharta Utama Anggota Member
Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite
Audit sejak Mei 2008. Beliau adalah Guru Besar tetap di
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Ketua Dewan
Pengurus Indonesian Institute for Corporate Directorship
(IICD) dan anggota Dewan Pimpinan Nasional Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI).
Menyelesaikan pendidikan sarjana Akuntansi di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia (1987), MBA bidang
Keuangan dan Sistem Informasi dari Indiana University
(1990) dan Doktor di bidang Akuntansi dari Texas A&M
University (1996). Memperoleh sertifikasi CFA dari
Chartered Financial Analyst Institute pada tahun 1999.
Pada saat ini beliau juga adalah anggota Komite
Pengawas Perpajakan Kementerian Keuangan dan
anggota komite audit sejumlah perusahaan terbuka.
Beliau juga menjadi dewan editor dari sejumlah jurnal
ilmiah nasional, telah mempublikasi puluhan makalah di
berbagai jurnal ilmiah dalam dan luar negeri, serta aktif
sebagai pembicara di lokakarya, seminar, konferensi di
dalam dan luar negeri.
Selain pernah menjabat sebagai ketua Departemen
Akuntansi dan Wakil Dekan bidang Akademik di FEUI,
beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Bidang kepakaran beliau adalah akuntansi keuangan,
corporate governance, keuangan dan pasar modal.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
147Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tamiza Saleh Anggota Member
Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite Audit
sejak Mei 2008.
Beliau adalah advokat anggota PERADI dan konsultan
hukum pasar modal yang terdaftar pada Bapepam-LK.
Beliau juga adalah Lead Partner pada kantor advokat
Wiriadinata & Saleh dan memiliki pengalaman luas
di bidang konsultasi hukum khususnya pada bidang
korporasi, pertambangan, penerbangan, pasar modal,
keuangan dan perbankan termasuk pembiayaan sindikasi
dan korporasi serta pengeluaran obligasi.
Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas
Trisakti (1988) dan Graduate School of Business, Curtin
University of Technology, Perth, Australia (1991).
Pengalaman ekstensif beliau di bidang hukum telah
banyak berperan penting dalam pelaksanaan proyek-
proyek terkait Restrukturisasi, Pembiayaan serta Merger
dan Akuisisi.
Tamiza Saleh juga aktif di beberapa organisasi profesi
seperti, Asosiasi Konsultan hukum Indonesia (AKHI) dan
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM).
An Indonesian citizen, Tamiza Saleh has been a member
of the Audit Committee since May 2008.
She is a member of PERADI and a holder of Registered
Supporting Professions to Capital Markets (1997). She is
also a Lead Partner in the Wiriadinata & Saleh Law Firm,
with extensive experience in legal counseling in the areas
of corporate, mining, airlines, capital markets, finance and
banking, including syndication and corporate financing as
well as bonds issuance.
Tamiza Saleh earned her Degree in Law from Faculty
of Law, Trisakti University in 1988 and a Postgraduate
Diploma in Business from the Graduate School of
Business, Curtin University Technology, Perth Australia in
1991.
Her extensive legal experience has provided major
contributions to many prominent projects on
Restructuring and Financing as well as Mergers and
Acquisitions.
She is also member of the Indonesian Legal Consultant
Association (AKHI) and Association for Legal Consultants
in Capital Markets (HKHPM).
148 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
149Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Data Perseroan Corporate Data
150 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Board of Commissioners’ Profile
Profil Dewan Komisaris
Data PerseroanCorporate Data
Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur Perseroan (1998-2002), Presiden Direktur (1978-2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Divisi Honda, PT Astra International Tbk (1975-1978). Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land sejak 1 April 2007 - 1 Oktober 2009 dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk sejak 8 Juni 2006 sampai sekarang. Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970.
An Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President Commissioner in May 2005. He joined the Company in 1970 and was appointed as a President Director of the Company in 2002-2005. He held several other positions at Astra including Vice President Director of the Company (1998-2002), President Director (1978-2000) of PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor) and General Manager of Honda Division, PT Astra International Tbk (1975-1978). He also served as a Commissioner of PT Jakarta Land from 1 April 2007 - 1 October 2009 and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from 8 June 2006 until now. Budi Setiadharma is a graduate of Parahyangan Catholic University, Bandung in 1970.
Berkewarganegaraan Indonesia, Djunaedi Hadisumarto ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2003. Pada saat ini juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS, Anggota Kelompok Kerja pada Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tim Penasehat Ahli pada Joint Forum on Investment (JIF) dan Penasehat Korporasi PT (Persero) Garuda Indonesia. Sebelumnya, Djunaedi Hadisumarto adalah Sekretaris Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) - Nias, Sumatera Utara (2005-2009) anggota Kelompok Kerja Kerjasama Ekonomi Indonesia-Jepang (2002-2005), Komisaris PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Komisaris Bank BCA (1999-2002), Komisaris Perwakilan Pemerintah Indonesia di Pertamina (1999-2001), Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1999-2001), Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1998-1999), Komisaris Bank Pembangunan Indonesia/ BAPINDO (1994-1998), Asisten Bidang Ekonomi untuk Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan/EKUWASBANG (1993-1998), dan Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan Republik Indonesia (1983-1991). Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1962. Gelar Master dari University of California, USA diperoleh tahun 1966 serta sebuah gelar Master lainnya diperoleh dari University of Southern California, USA pada tahun 1969. Sedangkan gelar Ph.D dari University of Southern California, USA diraihnya pada tahun 1974.
An Indonesian citizen, he became Commissioner in May 2003. At this time also served as Advisor of the Minister of National Development Planning / Chairman of BAPPENAS, Member of the Working Group on the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Expert Advisory Team in the Joint Forum on Investment (JIF) and Corporate Advisory PT (Persero) Garuda Indonesia. Previously, he was Secretary of the Board of Trustees of the Rehabilitation and Reconstruction Agency for Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) and Nias, North Sumatra (2005-2009) member of the Working Group on Indonesia-Japan Economic Cooperation (2002-2005), Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Commissioner of Bank BCA (1999-2002), Commissioner of Pertamina (1999-2001), Chairman of National Development Planning / BAPPENAS (1999-2001), Deputy Head of the National Development Planning / BAPPENAS (1998 - 1999), Commissioner Bank Pembangunan Indonesia / BAPINDO (1994-1998), Assistant for Economic Affairs Coordinating Minister for Economy, Finance and Development Supervision / EKUWASBANG (1993-1998), and the Secretary General of the Ministry of Transportations Republic of Indonesia (1983-1991). He earned a Bachelor of Economics degree from the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1962, a Master’s degree from the University of California, USA in 1966, a Master’s degree from the University of Southern California, USA in 1969 and a Ph.D. from the University of Southern California, USA in 1974.
Budi SetiadharmaPresiden KomisarisPresident Commissioner
Djunaedi HadisumartoKomisaris IndependenIndependent Commissioner
151Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Data PerseroanCorporate Data
Warga Negara Indonesia, Dr. Muhammad Chatib Basri adalah Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Dr. Basri adalah salah satu pendiri dan Senior Partner Creco Consulting, sebuah kantor konsultan perekonomian di Jakarta yang didirikan tahun 2010. Beliau juga adalah seorang Pengajar Senior di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Saat ini Beliau adalah anggota Asia Pacific Regional Advisory Group of the International Monetary Fund (IMF) - terdiri dari sembilan orang ahli yang terkemuka di Asia Pasifik. Beliau juga merupakan anggota High Level Trade Expert Group yang disponsori oleh pemerintah Jerman, Inggris, Indonesia dan Turki.
Beliau pernah menjadi Penasihat Khusus Menteri Keuangan RI (2006-2010). Beliau merupakan Pendamping Presiden RI dalam forum G-20 dan menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan untuk forum G-20 (2006-2009). Keahlian Dr. Basri adalah di bidang Perdagangan Internasional, Makroekonomi dan Politik Ekonomi. Beliau pernah menjadi konsultan Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), USAID, AUSAID, OECD dan UNCTAD.
Dr Muhammad Chatib Basri, is the Vice Chairman of the National Economic Committee. Dr. Basri is the co-founder and Senior Partner Creco Consulting, a Jakarta based economic consulting firm established in 2010. He is also a Senior Lecturer at the Department of Economics, University Indonesia, He is now a member of the Asia Pacific Regional Advisory Group of the International Monetary Fund (IMF)-comprising nine prominent experts in Asia Pacific. He is also member of High Level Trade Expert Group sponsored by the government of Germany, UK, Indonesia and Turkey.
He was Special Adviser to the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in 2006-2010. He served as the Sherpa to the President of the Republic of Indonesia for G-20 and acted as a Deputy of Minister of Finance for G-20 from 2006-2009. His expertise is International Trade, Macroeconomics and Political Economy. He has acted as a consultant for the World Bank, the Asian Development Bank (ADB), the USAID, AUSAID, OECD and UNCTAD.
Warga negara Indonesia, Soemadi D. M. Brotodiningrat menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa (1991-1995) dan Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri (1995-1998). Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar Indonesia di Tokyo (1998-2002), Duta Besar Indonesia di Washington DC (2002-2005) dan tahun 2005-2008 sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia - Jepang. Saat ini Soemadi dipercaya kembali untuk mengetuai delegasi RI dalam negosiasi EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. Beliau juga menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan untuk Kerjasama Internasional, anggota Dewan Gubernur Asia - Europe Foundation, disamping menjadi widyaiswara pada Pusat Pendidikan dan Latihan Kementrian Luar Negeri. Soemadi menyelesaikan pendidikan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1956 dan Institut International D’administration Publique Paris di tahun 1969.
Indonesian citizen, Soemadi D. M. Brotodiningrat has been an Independent Commissioner of the Company since May 2006. Previously he served as Ambassador and Permanent Representative of Indonesia to the United Nations and other International Organizations in Geneva (1991-1995) and Director General of Foreign Economic Relations Department of Foreign Affairs (1995-1998). Soemadi also once held the positions of the Indonesian Ambassador in Tokyo (1998-2002), Ambassador of Indonesia in Washington DC (2002-2005) and from 2005-2008 as Chairman of the Indonesian delegation for the Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia - Japan. Currently Soemadi is entrusted again to chair the RI delegation in negotiations EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. He also serves as Special Staff to Secretary of Defense for International Cooperation, member of the Board of Governors of the Asia - Europe Foundation, in addition to lecturing at the Centre for Education and Training Ministry of Foreign Affairs. Soemadi graduated from the University of Gadjah Mada in Yogyakarta in 1956 and the Institut International D’administration Publique Paris in 1969.
Muhammad Chatib BasriKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Soemadi D. M. BrotodiningratKomisaris IndependenIndependent Commissioner
152 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Warga negara Jepang, Akira Okabe diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2007. Beliau pernah menjabat berbagai posisi di Toyota Motor Corporation, Jepang dan pada saat ini menjabat Senior Managing Director for The Asia, Oceania, Middle East, Africa, Latin America & Carribean Operation Group. Sebelumnya, Beliau adalah Director for The Oceania, Middle east & Southwest Asia Operations Center dan Managing Officer for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. Beliau menyelesaikan pendidikannya di jurusan Science and Engineering dari Tokyo Institute of Technology.
A Japanese citizen, Akira Okabe has been appointed as Independent Commissioner of the Company since May 2007. He has held several positions at Toyota Motor Corporation, Japan and is currently Senior Managing Director for The Asia, Oceania, Middle East, Africa, Latin America & Caribbean Operations Group. Prior to that, he was Director for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center and Managing Officer for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. He graduated from the Department of Science and Engineering at Tokyo Institute of Technology.
Warga Negara Indonesia, Erry Firmansyah menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2010. Saat ini, Beliau juga sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk and Presiden Komisaris PT KSEI. Selain itu, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero), PT Delta Dunia Makmur Tbk (until August 2010), PT Elang Mahkota Teknologi dan PT Makmur Sejahtera Wisesa. Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia (2007-2009), Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia Jakarta (2002-2007), Presiden Direktur PT KSEI (1998-2002) dan Direktur Eksekutif Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1981.
Indonesian citizen, Erry Firmansyah has been Commissioner of the Company since May 2010. Currently, he is also an Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT KSEI. He also served as Commissioner of the PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero), PT Delta Dunia Makmur Tbk (until August 2010), PT Elang Mahkota Teknologi and PT Makmur Sejahtera Wisesa. Previously, he worked as the President Director of Indonesia Stock Exchange (2007-2009), President Director of Jakarta Stock Exchange (2002-2007), President Director of PT KSEI (1998-2002) and Executive Director of the Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah is a graduate of the Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta in 1981.
Akira OkabeKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Erry FirmansyahKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Data PerseroanCorporate Data
153Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Data PerseroanCorporate Data
Warga negara Inggris, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Beliau adalah Managing Director Jardine Matheson Holdings, Jardine Strategic, Dairy Farm, Hongkong Land, dan Mandarin Oriental. Berbagai jabatan lain yang dipegangnya adalah sebagai Chairman dari Jardine Matheson Limited, Jardine Motors dan Jardine Pacific. Beliau juga menjabat sebagai Chairman dari Business Facilitation Advisory Committee - yang didirikan oleh Financial Secretary Hongkong, anggota Commission on Strategic Development, anggota The Committee on Strategic Enhancement of Hongkong as an International Financial Center, Vice President dari The Real Estate Developers Association Hongkong, anggota dewan Employers’ Federation Hongkong, perwakilan Hongkong untuk APEC Business Advisory Council dan salah seorang anggota International Economic Advisory Council untuk Chongqing Mayor. Beliau juga merupakan Justice of Peace dan Chairman dari The Sailors Home and Missions to Seamen di Hong Kong. Beliau memiliki gelar Sarjana jurusan Classics, dari Peterhouse, Cambridge.
A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May 2000. He is the Managing Director of Jardine Matheson Holdings, Jardine Strategic, Dairy Farm, Hongkong Land and Mandarin Oriental. Mr Nightingale is also Chairman of Jardine Matheson Limited, Jardine Motors and Jardine Pacific. Mr Nightingale is Chairman of the Business Facilitation Advisory Committee established by the Financial Secretary in Hong Kong, a member of the Commission on Strategic Development, a member of the Committee on Strategic Enhancement of Hong Kong as an International Financial Centre, a vice president of The Real Estate Developers Association of Hong Kong, a council member of the Employers’ Federation of Hong Kong, a Hong Kong representative to the APEC Business Advisory Council and a member of Chongqing Mayor’s International Economic Advisory Council. He is also a Justice of Peace and Chairman of The Sailors Home and Missions to Seamen in Hong Kong. Mr Nightingale holds a Bachelor’s degree (Honours) in Classics from Peterhouse, Cambridge.
Warga negara Inggris, Beliau menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini beliau juga merupakan Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage, yang dijabatnya sejak 1 April 2007. Beliau bergabung dengan Jardine Matheson Holding sejak 1998, jabatan terakhir yang dipegangnya adalah sebagai Chief Executive Officer, dimana sebelumnya menjabat sebagai Finance Director Jardine Pacific, yang mewakili sejumlah kepentingan non-listed milik Jardine Matheson Holdings di berbagai sektor industri. Saat ini beliau adalah Chairman dari Cycle & Carriage Bintang, Direktur Jardine Matheson Holdings, Jardine Matheson Limited, MCL Land, Oriental Hotel (Thailand) Public Company, dan Vice President Commissioner PT United Tractors Tbk. Beliau adalah seorang Sarjana Teknik dibidang Agriculutral Economics and Food Marketing dari Newcastle University, serta meraih gelar Master of Business dari INSEAD.
A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2007. Currently, he is also Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage since 1 April 2007. He has been with Jardine Matheson Holdings since 1998, most recently as Chief Executive Officer and before that, Finance Director of Jardine Pacific, which represents a number of Jardine Matheson Holdings’ non-listed interests in a range of industry sectors. He is Chairman of Cycle & Carriage Bintang and a Director of Jardine Matheson Holdings, Jardine Matheson Limited, MCL Land and The Oriental Hotel (Thailand) Public Company and Vice President Commissioner of PT United Tractors Tbk. Mr Keswick graduated from Newcastle University with a Bachelor of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained a Master of Business Administration degree from INSEAD.
Anthony J. L. NightingaleKomisarisCommissioner
Benjamin W. KeswickKomisarisCommissioner
154 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Warga negara Inggris, Beliau menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy Director Jardine Matheson dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage, dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk. Beliau telah menekuni bidang investment banking selama 16 tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London. Setelah menyelesaikan pendidikan Hertford College, Oxford University di tahun 1990, Beliau kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Sejarah Modern.
A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May 2006. He is the Group Strategy Director of Jardine Matheson and also a Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage and Mandarin Oriental, and a commissioner of PT Bank Permata Tbk. He had previously spent 16 years in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. After graduating from Hertford College, Oxford University in 1990. Mr Greenberg was awarded a Master of Arts degree in Modern History.
Warga negara Malaysia, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006. Sejak bergabung dengan Jardine Matheson di tahun 1993, beliau telah menjabat berbagai posisi senior di bidang keuangan. Sebelumnya beliau bekerja di Schroders dan Pricewaterhouse yang keduanya berlokasi di London. Beliau juga menempati posisi Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, anggota Komite Audit PT Tunas Ridean Tbk, dan Direktur di Cycle & Carriage Bintang.
Beliau menyelesaikan pendidikan di London School of Economics and Political Science dengan gelar Bachelor of Science (Economics), dan kemudian mendapatkan gelar Master of Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London. Saat ini Beliau juga merupakan anggota Institute of Chartered Accountants di Inggris & Wales, serta duduk sebagai Board of Governors dari Keswick Foundation, sebuah lembaga amal di Hong Kong.
A Malaysian citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2007. He has been the Group Finance Director of Jardine Cycle & Carriage since November 2006. He has worked for Jardine Matheson since 1993 where he has held various senior finance positions, prior to which he worked for Schroders and Pricewaterhouse, both in London. He is also Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, a member of the audit committee of PT Tunas Ridean Tbk and Director of Cycle & Carriage Bintang.
Mr Chiew graduated from London School of Economics and Political Science with a Bachelor of Science (Economics) degree, obtained a Master of Management Science degree from the Imperial College of Science and Technology, London, and is a member of the Institute of Chartered Accountants in England & Wales. He sits on the Board of Governors of the Keswick Foundation, a charitable body in Hong Kong.
Mark Spencer GreenbergKomisarisCommissioner
Chiew Sin CheokKomisarisCommissioner
Data PerseroanCorporate Data
155Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Data PerseroanCorporate Data
Warga Negara Indonesia, beliau menjadi Komisaris Perseroan pada Mei 2010. Beliau menjabat sebagai Country Chairman Jardine Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai Country Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Indonesian Country Head of JP Morgan (2000-2004) dan Indonesian Country Head of Jardine Fleming sampai tahun 1999. Beliau adalah lulusan dari Monash University, Australia tahun 1981.
Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May 2010. He served as Country Chairman Jardine Matheson Ltd in Indonesia since 2009. He served as Country Head & Chairman of PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Indonesian Country Head of JP Morgan (2000-2004) and the Indonesian Country Head of Jardine Fleming until 1999. He graduated from Monash University, Australia in 1981.
Jonathan ChangKomisarisCommissioner
156 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Board of Directors’ Profile
Profil Direksi
Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Honda Motor, Wakil Presiden Komisaris PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.
Indonesian citizen, he has been President Director of PT Astra International Tbk since 1 March 2010. He is fully responsible for all areas of Group business. He was previously Director of the Company from May 2001 to February 2010. He joined Astra in 1990 and currently serves as President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Honda Motor as well as Vice President Commissioner of PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor and PT Astra Daihatsu Motor. Prior to joining the Company, he was the Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He holds a Dipl.-Ing. in Mechanical Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany in 1984 and the degree Dipl.-Wirtschaftsing in Business Administration from the University of A. Sc. Bochum, Germany in 1986.
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance, dan Wakil Presiden Komisaris PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (1997–2006) dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation (1990–1997). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1981.
Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2001 and is responsible for the Financial Services businesses. He started his career at the Company in 1981 and currently also holds the position of President Commissioner of PT Federal International Finance, and Vice President Commissioner of PT Asuransi Astra Buana and Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk and Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk. He was appointed President Director of PT Federal International Finance (1997-2006) and had served as Chief Executive of PT Astra International Tbk - Sales Operations (1990-1997). He graduated from the Christian University of Indonesia, Jakarta in 1981.
Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director
Gunawan GeniusahardjaDirekturDirector
Data PerseroanCorporate Data
157Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang usaha Otomotif (Toyota). Beliau juga menjabat Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor sejak tahun 2002. Memulai karir di Astra sejak 1982 sebagai Manajer Akunting PT Multi Astra. Menjabat Direktur Keuangan dan IT PT Toyota-Astra Motor dari 1992 sampai 2000. Dari 1996 sampai 2000 juga menjabat sebagai Direktur HRD & GA. Pada tahun 2000 sebagai Chief Executive Officer Toyota Sales Operation. Sebelum bergabung dengan Astra bekerja sebagai Auditor pada Price Waterhouse. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti Jurusan Akuntansi.
Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2005 and is responsible for the Automotive business (Toyota). He has also been the President Director of PT Toyota-Astra Motor since 2002. He started his career at Astra in 1982 as Accounting Manager of PT Multi Astra and was appointed Director of Finance and IT PT Toyota-Astra Motor from 1992 until 2000. From 1996 to 2000 he served as Director of HRD & GA and in 2000 as Chief Executive Officer of Toyota Sales Operation. Prior to joining the Company, he worked as an auditor at Price Waterhouse. He graduated from the University of Trisakti Accounting Department.
Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Djoko juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (UT) sejak Mei 2007 setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dari tahun 2001. Beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. sejak tahun 1995, Komisaris PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2007 dan Komisaris PT United Tractors Semen Gresik sejak tahun 1999. Di UT, beliau menjadi General Manager Marketing (1991–1996) dan seterusnya menjabat sebagai Direktur (1997–2000). Djoko Pranoto menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin di Univesitas Trisakti Jakarta.
A citizen of Indonesia, Djoko Pranoto has served as Director of the Company since May 2008. Djoko also served as President Director of PT United Tractors Tbk (UT) since May 2007 after serving as Vice President Director from 2001. He also serves as the Director of UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. since 1995, Commissioner of PT Pamapersada Nusantara since 2007 and Commissioner of PT United Tractors Semen Gresik since 1999. At UT, he became General Manager of Marketing (1991-1996) and so served as Director (1997-2000). Djoko Pranoto completed his studies at the Faculty of Mechanical Engineering at the University of Trisakti, Jakarta.
Johnny Darmawan D.DirekturDirector
Djoko PranotoDirekturDirector
Data PerseroanCorporate Data
158 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Sejak tahun 2005 hingga Mei 2010 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astratel Nusantara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur dan Wakil Presiden Direktur (1993-2005). Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Intertel Nusaperdana dari tahun 2005, dengan sebelumnya menjadi Direktur dan Wakil Presiden Direktur. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Mandalasakti (sejak 2005), Presiden Komisaris di PT Surya Artha Nusantara Finance (sejak April 2010) dan PT PAM Lyonnaise Jaya (sejak 2006). Di PT Asuransi Astra Buana, beliau menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2000 hingga 2008 dan saat ini ditunjuk sebagai Presiden Komisaris, sementara di PT Sedaya Multi Investama menjadi Presiden Direktur sejak tahun 2000 hingga sekarang. Angky Tisnadisastra menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2008. From 2005 until May 2010 he served as President Director of PT Astratel Nusantara, after previous serving as Director and Vice President Director (1993-2005). He also served as President Director of PT Intertel Nusaperdana from 2005, and previously as Director and Vice President Director. In addition, he also serves as a Commissioner of PT Marga Mandalasakti (since 2005), President Commissioner of PT Surya Artha Nusantara Finance (since April 2010) and PT PAM Jaya Lyonnaise (since 2006). At PT Asuransi Astra Buana, he served as Commissioner from 2000 to 2008 and is currently appointed as President Commissioner, while in PT Sedaya Multi Investama he is President Director since 2000. Angky Tisnadisastra completed his studies at the Faculty of Economics, University of Indonesia.
Angky TisnadisastraDirekturDirector
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur sejak tahun 2006. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Federal International Finance (1997-2000). Beliau kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada tahun 2006 di perusahaan yang sama. Widya Wiryawan menyelesaikan studi di Institut Pertanian Bogor dan meraih gelar Master of Business Administration dari University of Sidney, Australia.
Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2008. Currently, he is serving as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 and earlier as Executive Vice President Director from 2006. He joined Astra in 1994 and served as Finance Director of PT Federal International Finance (1997-2000). He later served as Director of Finance of PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) before being appointed as Vice President Director in 2006 in the same company. Widya Wiryawan finished his studies at the Bogor Agricultural University and holds a Master of Business Administration from the University of Sydney, Australia.
Widya WiryawanDirekturDirector
Data PerseroanCorporate Data
159Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Maret 2010. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak Januari 2011, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dan Direktur Technical, Engineering & Manufacturing. Memulai karirnya di PT Astra Daihatsu Motor sejak tahun 1978. Komisaris PT Astra Mitra Ventura dan Ketua Umum Gaikindo periode 2010-2013. Beliau juga aktif sebagai anggota pengurus Yayasan Dharma Bakti Astra dan Yayasan Astra Bina Ilmu.
Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in March 2010. He also served as President Director of PT Astra Daihatsu Motor since January 2011, after serving as Vice President Director and Director of the Technical, Engineering & Manufacturing. He started his career at PT Astra Daihatsu Motor in 1978. He is Commissioner of PT Astra Mitra Ventura and Chairman of Gaikindo period 2010-2013. He is also active as a board member of Yayasan Dharma Bakti Astra and Astra Bina Science Foundation.
Warga Negara Australia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Korporasi. Sebelumnya beliau bekerja untuk Jardine Matheson di Hong Kong sebagai Group Treasurer setelah bergabung di tahun 2006. Sebelum itu beliau adalah Partner di PricewaterhouseCoopers. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi) dari Flinders University, Australia dan merupakan Associate Member dari Institute of Chartered Accountants di Australia dan Fellow dari Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.
An Australian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2010 and is responsible for Corporate Finance, Information Technology and Risk Management. Prior to joining the Company he worked for Jardine Matheson in Hong Kong where he held the position of Group Treasurer, having joined Jardine Matheson in 2006 from PricewaterhouseCoopers, where he was a Partner. Mr Dixon holds a Bachelor of Economics (Accounting) from Flinders University, Australia and is an Associate Member of the Institute of Chartered Accountants in Australia and a Fellow of the Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.
Sudirman M. RusdiDirekturDirector
Simon Collier DixonDirekturDirector
Data PerseroanCorporate Data
160 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Organisation StructureStruktur Organisasi
Board of CommissionersPresident Commissioner : Budi SetiadharmaCommissioners : Djunaedi Hadisumarto Muhamad Chatib Basri Soemadi D. M. Brotodiningrat Akira Okabe Erry Firmansyah Anthony J. L. Nightingale Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Jonathan Chang
President Director : Prijono SugiartoDirectors : Gunawan Geniusahardja Johnny Darmawan D. Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon
Chairman : Anthony J. L. NightingaleMembers : Benjamin William Keswick Prijono Sugiarto
Prijono Sugiarto
Board of Directors
Chief Executive Officer
Chairman : Anthony J. L. NightingaleMembers : Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Budi Setiadharma Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon
Executive Committee
Chairman : Djunaedi HadisumartoMembers : Sidharta Utama Tamiza Saleh Chiew Sin Cheok
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
Director in Charge (DIC)/Executive In Charge (EIC)
DIC: Prijono Sugiarto
DIC: Simon Collier Dixon
DIC: Johnny Darmawan D.
EIC: T. Johannes Loman
EIC: Suparno Djasmin
DIC: Gunawan Geniusahardja
Corporate Functions
Corporate Secretary Chief: Aminuddin
Corporate Planning & Strategy Chief: Halim Wahjana
Corporate Organization & Human Capital Development
Chief: F. X. Sri Martono
Corporate Communication Chief: Arief Istanto
Corporate Security, Environment and Social Responsibility
Chief: Arief Istanto
Group Internal Audit Chief: Handy E. Halim
Corporate Legal Chief: Anna Langelo
Group Risk Management Chief: Samuel Manasseh
Group Treasury Chief: Chan Kim Kooi
Corporate Information Systems & Technology
Chief: Ganda Kusuma
Corporate Operations
Toyota Sales Operation Chief Executive: Jodjana Jody
Honda Sales Operation Chief Executive: Margono Tanuwijaya
Daihatsu Sales Operation Chief Executive: Suparno Djasmin
Isuzu Sales Operation Chief Executive: Supranoto
Nissan Diesel Sales Operation Chief Executive: Dandy Pawitan
BMW Sales Operation Chief Executive: C. Herlijoso
Peugeot Sales Operation Chief Executive: C. Herlijoso
AstraWorld Chief Executive: Denny Suharja
Data PerseroanCorporate Data
161Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Data PerseroanCorporate Data
Board of Commissioners
Board of Directors
Executive Committee
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
Prijono Sugiarto
Chief Executive Officer
Director in Charge (DIC)Executive In Charge (EIC)
CEO/MDLine of Business
EIC: T. Johannes Loman T. Johannes LomanAstra Motor I
Honda
DIC: Johnny Darmawan D. Johnny Darmawan D.
DIC: Sudirman Maman Rusdi Sudirman M. Rusdi
DIC: Johnny Darmawan D.
DIC: Djoko Pranoto
Siswanto Prawiroatmodjo
Djoko PranotoSudiarso Prasetio
DIC: Gunawan GeniusahardjaDjony Bunarto Suhartono Buntoro Muljono
DIC: Widya Wiryawan Widya Wiryawan
Lukito Dewandaya
DIC: Angky TisnadisastraIrawan Santoso
Pongki Pamungkas
Astra Motor II
Toyota
Astra Motor III Manufacturing
Non Toyota
Astra Motor IV
Astra Insurance Company
Astra Component
AAB
Astra Finance Companies & Banking
ACC, FIF, TAFS, KAF, SANF, PB
Astra Resources
Agribusiness
Astra System I
Document & Information Technology Services
Astra System II (Infrastructure & Logistic Value Chain)
AN, SERA
Astra Heavy Equipment,Mining & Energy Value Chain
Hardi Montana
162 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Board of Commissioners
Board of Directors
Executive Committee
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
Prijono Sugiarto
Chief Executive Officer
Director in Charge Astra Foundation
Prijono Sugiarto
Djoko Pranoto
Angky Tisnadisastra
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Yayasan Astra Bina Ilmu
Koperasi Astra International
Chief: Aminuddin Nurdin
Chief: Siswanto Prawiroatmodjo
Chief: Pongki Pamungkas
Yayasan Pendidikan AstraMichael D. Ruslim
Chief: Yusnani T. Winarto
Jakarta, 1 Juni June 2010
Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director
Dana Pensiun Astra Chief: Hendra Sugiharto
Data PerseroanCorporate Data
163Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Data PerseroanCorporate Data
Corporate Information
Informasi Perusahaan
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Presiden Komisaris : Budi SetiadharmaPresident Commissioner
Komisaris Independen : Djunaedi HadisumartoIndependent Commissioner Muhamad Chatib Basri Soemadi D. M. Brotodiningrat Akira Okabe Erry Firmansyah
Komisaris : Anthony J. L. NightingaleCommissioner Mark Spencer Greenberg Benjamin W. Keswick Chiew Sin Cheok Jonathan Chang
DireksiBoard of Directors
Presiden Direktur : Prijono SugiartoPresident Director
Direktur : Gunawan GeniusahardjaDirector Johnny Darmawan D. Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon
Komite AuditAudit CommitteeKetua : Djunaedi HadisumartoChairmanAnggota : Sidharta UtamaMember Tamiza Saleh Chiew Sin Cheok
Sekretaris Perusahaan : AminuddinCorporate Secretary [email protected]
Hubungan Investor : Novian FitriawanInvestor Relations [email protected] Tira Ardianti [email protected]
AuditorAuditorKantor Akuntan PublikTanudiredja, Wibisana & Rekana member firm of PwC Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6Jakarta 12940Tel. (62-21) 521 2901Fax. (62-21) 5290 5555Homepage: www.pwc.com/id
Biro Administrasi EfekShare RegistrarPT Raya Saham RegistraPlaza Sentral Building, Floor 2Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48Jakarta 12930Tel. (62-21) 252 5666Fax. (62-21) 252 5028
Saham TercatatShare ListedBursa Efek Indonesia (BEI)Indonesia Stock Exchange (IDX)Ticker: ASII.IJ / ASII.JK
Alamat PerusahaanRegistered OfficeAstra International BuildingJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter IIJakarta 14330Tel. (62-21) 652 2555Fax. (62-21) 6530 4957Homepage: www.astra.co.ide-mail: [email protected]
164 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities
ASTRA MOTOR I / MOTORCYCLE
PT Astra Honda Motor Jl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara
PT Suryaraya Rubberindo IndustriesKawasan Industri Menara Permai
Jl. Narogong Raya Km 23,8 Cileungsi, Bogor
ASTRA MOTOR II / TOYOTA
PT Toyota Astra MotorJl. Yos Sudarso - Sunter II, Jakarta Utara
ASTRA MOTOR III / AUTOMOTIVE-NON TOYOTA
PT Astra Daihatsu MotorJl. Gaya Motor III/5, Sunter II, Jakarta Utara
PT Astra Multi Truck Indonesia(d/h PT Astra Nissan Diesel Indonesia)
Danau Sunter Selatan Blok O/5, Sunter II, Jakarta Utara
PT Fuji Technica IndonesiaKIIC Lot A-7, Tol Jakarta - Cikampek Km. 47
PT Gaya MotorJl. Gaya Motor Raya I, Sunter II, Jakarta Utara
PT Inti Pantja Press IndustryJl. Kaliabang No. 1, Medan Satria Pd. Ungu, Bekasi
PT Isuzu Astra Motor IndonesiaGd. Isuzu Lt. 7
Jl. Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30
Sunter II, Jakarta Utara
PT Pulogadung Pawitra LaksanaJl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta Utara
PT Tjahja Sakti MotorJl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II Jakarta
Vietindo Daihatsu Automotive Corporation
ASTRA MOTOR IV - COMPONENT
PT Astra Otoparts TbkJl. Pegangsaan Dua Km2,2 Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT Aisin IndonesiaEast Jakarta Industrial Park (EIJP) Plot 5J
Cikarang Selatan, Bekasi
PT Ardendi Jaya SentosaJl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
PT Astra Daido Steel Indonesia Jl. Kasir I, Desa Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung
Kodya Tangerang Banten, Jawa Barat
PT Astra Komponen IndonesiaJl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
PT Astra Nippon Gasket Indonesia(d/h PT NHK Gasket Indonesia)Jl. Maligi III Lot N-1, Kawasan Industri KIIC, Karawang Barat
PT AT IndonesiaJl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC
Tol Jakarta Cikampek Km. 47 Karawang
PT Century Batteries IndonesiaJl. Raya Bekasi Km 25, Cakung Jakarta Timur
PT Denso IndonesiaJl. Gaya Motor I No.6 Sunter II Jakarta Utara
PT Denso Sales IndonesiaJl. Gaya Motor I No.6 Sunter II Jakarta Utara
PT DIC Astra ChemicalsJl. Pulo Buaran Raya Blok III DD 5-10
Kawasan Industri Pulo Gadung
PT Federal Izumi ManufacturingKawasan Industri Menara Permai
Jl. Raya Narogong Km 23,8, Cileungsi, Bogor
Subsidiaries, Associates and Jointly Controlled Entities
Data PerseroanCorporate Data
165Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Federal Nittan IndustriesJl. Halmahera Blok DD9, Kawasan Industri MM 2100
Cikarang Barat, Bekasi
PT FSCM Manufacturing IndonesiaJl. Raya Pulogadung No.30
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur - 13930
PT Gemala Kempa DayaJl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT GS BatteryJl. Laksamana Muda Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara
PT Indokarlo PerkasaJl. Raya Jakarta - Bogor Km 47, Cibinong, Bogor 16912
PT Inti Ganda PerdanaJl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT Kayaba IndonesiaJl. Jawa Blok II No. 4 Kawasan Industri MM2100
Cikarang Barat - Bekasi
PT Menara Terus MakmurJl. Jababeka XI Blok H 3 No.12, Cikarang, Bekasi
PT Nusa Keihin IndonesiaJl. Pegangsaan Dua Km 2,1 Kelapa Gading, Jakarta 14250
PT Senantiasa Makmur
PT Toyoda Gosei Safety Systems IndonesiaJl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47,5
RT 02 RW 03, Nanggewer, Cibinong, Bogor
PT Akebono Brake Astra Indonesia(d/h PT Tri Dharma Wisesa)Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6, Kelapa Gading,
Jakarta Utara
PT Wahana Eka ParamitraJl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara
AOP Australia Pty Ltd10 Hopegood Place Lynbrook, VIC, 3975
ASTRA HEAVY EQUIPMENT
PT United Tractors TbkJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Bina PertiwiJl. Raya Bekasi km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Ekasatya YanatamaJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Kadya Caraka MuliaJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Kalimantan Prima PersadaJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Komatsu Remanufacturing AsiaJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Multi Prima UniversalJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Nusantara Citra Jaya AbadiJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Pama Indo Mining
PT Pamapersada NusantaraJl. Rawagelam I/9 Kawasan Industri Pulo Gadung
Jakarta Timur
PT Patria Maritime LineJl. Jababeka XI, Blok H 30-40
Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi
PT Prima Multi MineralJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Swadaya Harapan NusantaraJl. Pulogadung Raya No. 32, Jakarta Timur
PT Telen Orbit PrimaJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Traktor NusantaraPulo Gadung 32, Pulo Gadung, Jakarta Timur
PT Tuah Turangga AgungJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT United Tractors Pandu Eng.Jl. Jababeka XI, Blok H 30-40
Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi
Data PerseroanCorporate Data
166 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
PT United Tractors Semen Gresik (Persero)Jl. Veteran, Gresik, Jawa Timur
UT Heavy Industries PTE. LTD11 Tuas View Crescent (off Tuas South Ave 3)
Singapura 637643
PT Anugerah Gunung Mas
PT Andalan Multi Kencana
PT Agung Bara Prima
ASTRA RESOURCES - AGRIBUSINESS
PT Astra Agro Lestari TbkJl. Pulo Ayang I, Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur
PT Agro Menara RachmatKalimantan Tengah
PT Agro Nusa AbadiSulawesi Tengah
PT Bhadra CemerlangKalimantan Tengah
PT Bhadra SuksesSulawesi Barat
PT Borneo Indah MarjayaKalimantan Timur
PT Cakradenta Agung PertiwiKalimantan Selatan
PT Cakung Permata NusaKalimantan Selatan
PT Cipta Agro NusantaraSulawesi Tengah
PT Cipta Narada LestariKalimantan Timur
PT Eka Dura PerdanaRiau
PT Ekadura IndonesiaRiau
PT Gunung Sejahtera Dua IndahKalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Ibu PertiwiKalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Puti PesonaKalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Raman PermaiKalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Yoli MakmurKalimantan Tengah
PT Karya Tanah SuburAceh
PT Karyanusa EkadayaKalimantan Timur
PT Kimia Tirta UtamaRiau
PT Lestari Tani TeladanSulawesi Tengah
PT LetawaSulawesi Barat
PT MamuangSulawesi Barat
PT Nirmala Agro LestariKalimantan Tengah
PT Panji WaringinBanten
PT Pasang KayuSulawesi Barat
PT Perkebunan Lembah BhaktiAceh
PT Persada Bina Nusantara AbadiKalimantan Tengah
PT Persada Dinamika LestariKalimantan Selatan
PT Rimbunan Alam SentosaSulawesi Tengah
PT Sari Aditya LokaJambi
Data PerseroanCorporate Data
167Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Sari Lembah SuburRiau
PT Sawit Asahan IndahRiau
PT Sawit Jaya AbadiSulawesi Tengah
PT Subur Abadi PlantationKalimantan Timur
PT Subur Agro MakmurKalimantan Selatan
PT Sukses Tani NusasuburKalimantan Timur
PT Sumber Kharisma PersadaKalimantan Timur
PT Surya Indah Nusantara PagiKalimantan Tengah
PT Suryaraya LestariSulawesi Barat
PT Tunggal Perkasa PlantationRiau
PT Waru Kaltim PlantationKalimantan Timur
ASTRA SYSTEM I - INFORMATION TECHNOLOGY
PT Astra Graphia TbkJl. Kramat Raya 43, Jakarta Pusat 10220
PT Astra Graphia Information TechnologyANZ Tower Lt. 22
Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta Pusat 10220
ASTRA SYSTEM II - INFRASTRUCTURE AND LOGISTIC
PT Astratel NusantaraSetiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303
Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Gresik Distribution TerminalTalavera Office Park 22nd-27th Floor
Jl. Letjen Simatupang Kav.22-26, Jakarta Selatan - 12430
PT Indonesia NetworkSetiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303
Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Intertel NusaperdanaSetiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303
Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Marga MandalasaktiKarawaci Office Park Blok H No. 66-68
Lippo Karawaci - Tangerang 15811
PT Marga Trans NusantaraRuko Bidex Blok H No. 07
Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang 15321
PT PAM Lyonnaise JayaGedung Sentral Senayan Lt.7
Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta Pusat 10270
PT Sedaya Multi InvestamaSetiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303
Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Toyofuji Logistics IndonesiaGedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT Transutama Arya SejahteraSetiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303
Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Balai Lelang SerasiGedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT Daya Mitra SerasiJl. Raya Condet No.15, Jakarta Timur
PT Harmoni Mitra UtamaBlok C.02 – SBU Kawasan Cakung
PT Serasi Autoraya (TRAC)Gedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT Serasi Transportasi NusantaraJl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya
Data PerseroanCorporate Data
168 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
PT Serasi Logistics IndonesiaJl. Pontianak Blok C2/01 KBN Marunda
Jakarta Utara 14120
PT Toyofuji Serasi IndonesiaGedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT United Automobil 90 UtamaJl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya
PT Serasi Mitra Mobil
PT Serasi Shipping Indonesia
ASTRA FINANCE
PT Astra Auto FinanceGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Astra Mitra VenturaJl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II, Jakarta Utara
PT Astra Multi FinanceJl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat, Jakarta 12340
PT Astra Sedaya FinanceGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Asuransi Astra BuanaGrha Asuransi Astra
Jl. T.B. Simatupang Kav.15, Cilandak Barat
Jakarta Selatan 12430
PT Bank Permata TbkPermata Tower I
Jln. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta Pusat 12920
PT Federal International FinanceJl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340
PT Komatsu Astra FinanceJl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340
PT Pratama Sedaya FinanceGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Samadista Karya
PT Sedaya PratamaGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Staco Estika Sedaya FinanceGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Stacomitra GrahaGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Surya Artha Nusantara FinancePerkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11
Jl. T.B. Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan
PT Swadharma Bhakti Sedaya FinanceGraha Rekso Lt. 5 Jl. Boulevard Artha Gading
Kav A1 Center Business, Jakarta Utara 14240
PT Toyota Astra Financial ServicesGd. Mega Plaza Lt. 8
Jl. Rasuna Said Kav C3 Jakarta Selatan
PT Garda Era Sedaya
MISCELLANEOUS
PT Arya KharismaJl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II - Jakarta Utara
PT Brahmayasa BahteraApartemen Casablanca, Lt. Dasar-Tower II
Jl. Casablanca Kav.12, Jakarta Pusat 12870
PT Suryaraya PrawiraApartemen Casablanca Tower II
Jl. Casablanca Kav. 12 Jakarta Selatan
Data PerseroanCorporate Data
169Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Data PerseroanCorporate Data
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
DireksiBoard of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang
ditandatangani pada bulan April 2011.
The Board of Commissioners and the Board of Directors of
PT Astra International Tbk are responsible for the validity of this
Annual Report signed in April 2011.
Djunaedi HadisumartoKomisaris Independen
Independent Commissioner
Muhamad Chatib BasriKomisaris Independen
Independent Commissioner
Chiew Sin CheokKomisaris
Commissioner
Soemadi D. M. BrotodiningratKomisaris Independen
Independent Commissioner
Erry FirmansyahKomisaris Independen
Independent Commissioner
Benjamin W. KeswickKomisaris
Commissioner
Mark Spencer GreenbergKomisaris
Commissioner
Akira OkabeKomisaris Independen
Independent Commissioner
Anthony J. L. NightingaleKomisaris
Commissioner
Jonathan ChangKomisaris
Commissioner
Budi SetiadharmaPresiden Komisaris
President Commissioner
Johnny Darmawan D.DirekturDirector
Widya WiryawanDirekturDirector
Angky TisnadisastraDirekturDirector
Simon Collier DixonDirekturDirector
Sudirman M. RusdiDirekturDirector
Gunawan GeniusahardjaDirekturDirector
Djoko PranotoDirekturDirector
Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director
Laporan Keuangan Financial Report
PT Astra International Tbk dan Anak PerusahaanPT Astra International Tbk and Subsidiaries
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Statements
31 Desember 2010 dan 200931 December 2010 and 2009
PPTT AASSTTRRAA IINNTTEERRNNAATTIIOONNAALL TTbbkkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2010 DAN/AND 2009
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 1 - Page
NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Catatan/
Notes 2009 ASET ASSETS
Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 7,005 4 8,732 Cash and cash equivalents Investasi lain-lain 73 5 39 Other investments Piutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables 126 (2009: 109): of 126 (2009: 109): - Pihak yang mempunyai hubungan 372 6,33g 307 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 9,019 6 7,272 - Third parties Piutang pembiayaan, 15,904 7 10,630 Financing receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables of
1.021 (2009: 675) 1,021 (2009: 675) Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables
sebesar 27 (2009: 23): of 27 (2009: 23): - Pihak yang mempunyai hubungan 149 8,33h 165 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 378 8 295 - Third parties Persediaan 10,842 9 7,282 Inventories Pajak dibayar dimuka 1,722 10a 1,299 Prepaid taxes Pembayaran dimuka lainnya 1,379 721 Other prepayments
Jumlah aset lancar 46,843 36,742 Total current assets
Aset tidak lancar Non-current assets Piutang pembiayaan, 14,001 7 10,103 Financing receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables of
709 (2009: 694) 709 (2009: 694) Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of sebesar 17 (2009: 17): 17 (2009: 17): - Pihak yang mempunyai hubungan 722 8,33h 793 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 227 8 96 - Third parties Investasi pada perusahaan asosiasi dan 15,053 11 11,484 Investments in associates and
jointly controlled entities jointly controlled entities Investasi lain-lain 3,449 5 2,656 Other investments Aset pajak tangguhan 1,083 10d 814 Deferred tax assets Properti investasi 225 217 Investment properties Tanaman perkebunan, setelah dikurangi 3,184 12 2,614 Plantations, net of accumulated akumulasi penyusutan sebesar 700 depreciation of 700 (2009: 656) (2009: 656) Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi 24,363 13 20,761 Fixed assets, net of accumulated penyusutan sebesar 16.245 depreciation of 16,245 (2009: 13.158) (2009: 13,158) Aset kerja sama operasi, setelah dikurangi 1,341 14 1,180 Joint operation assets, net of
akumulasi penyusutan sebesar 74 accumulated depreciation of (2009: 41) 74 (2009: 41)
Goodwill 1,339 721 Goodwill Aset tak berwujud lainnya 415 302 Other intangible assets Aset lain-lain 612 455 Other assets
Jumlah aset tidak lancar 66,014 52,196 Total non-current assets
JUMLAH ASET 112,857 32a 88,938 TOTAL ASSETS
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 2 - Page
NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Catatan/
Notes 2009
KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 4,689 15 2,430 Short-term borrowings Hutang usaha: Trade payables: - Pihak yang mempunyai hubungan 2,058 16,33i 1,763 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 7,217 16 5,515 - Third parties Kewajiban lain-lain Other liabilities - Pihak yang mempunyai hubungan 44 17,33j 25 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 2,944 17 2,109 - Third parties Hutang pajak 1,281 10b 1,403 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 3,905 18 3,072 Accrued expenses Kewajiban diestimasi 178 19 199 Provisions Pendapatan ditangguhkan 1,694 1,420 Unearned income Bagian jangka pendek dari hutang jangka Current portion of long-term debt: panjang: - Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 8,887 20 5,772 - Bank loans and other loans - Surat berharga yang diterbitkan 3,902 21 2,839 - Debt securities in issue - Hutang sewa pembiayaan 325 213 - Obligations under finance leases
Jumlah kewajiban jangka pendek 37,124 26,760 Total current liabilities
Kewajiban jangka panjang Non-current liabilities Kewajiban lain-lain – pihak ketiga 135 17 197 Other liabilities – third parties Pendapatan ditangguhkan 617 487 Unearned income Kewajiban pajak tangguhan 1,014 10d 933 Deferred tax liabilities Kewajiban diestimasi 1,343 19 962 Provisions Hutang jangka panjang, setelah dikurangi Long-term debt, net of current bagian jangka pendek: portion: - Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 10,151 20 6,285 - Bank loans and other loans - Surat berharga yang diterbitkan 3,365 21 4,018 - Debt securities in issue - Hutang sewa pembiayaan 419 364 - Obligations under finance leases
Jumlah kewajiban jangka panjang 17,044 13,246 Total non-current liabilities
Jumlah kewajiban 54,168 32a 40,006 Total liabilities
HAK MINORITAS 9,379 22 9,038 MINORITY INTERESTS
EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital: - Modal dasar - 6.000.000.000 saham - Authorised - 6,000,000,000 shares
dengan nilai nominal Rp 500 with par value of Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham (full Rupiah) per share - Modal ditempatkan dan disetor 2,024 23 2,024 - Issued and fully paid -
penuh - 4.048.355.314 saham 4,048,355,314 ordinary biasa shares Tambahan modal disetor 1,106 24 1,106 Additional paid-in capital Perubahan ekuitas anak perusahaan, 1,449 25 1,178 Changes in equity of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly associates and jointly controlled
controlled entities entities Saldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 425 27 425 - Appropriated - Belum dicadangkan 44,306 35,161 - Unappropriated
Jumlah ekuitas 49,310 39,894 Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 112,857 88,938 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 3 - Page
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2010 Catatan/
Notes 2009
Pendapatan bersih 129,991 28,32a 98,526 Net revenue
Beban pokok pendapatan (103,117) 29,32a (75,755) Cost of revenue
Laba kotor 26,874 22,771 Gross profit
Beban usaha: 30 Operating expenses: Beban penjualan (6,230) (4,800) Selling expenses Beban umum dan administrasi (5,919) (5,215) General and administrative expenses
(12,149) (10,015)
Laba usaha 14,725 32a 12,756 Operating income Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses): Penghasilan bunga 502 563 Interest income Beban bunga (484) 32a (485) Interest expense (Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih (26) 88 Foreign exchange (loss)/gain, net Penghasilan lain-lain, bersih 1,418 31 913 Other income, net
1,410 1,079
Bagian atas hasil bersih perusahaan 4,896 11 2,567 Share of results of associates asosiasi dan jointly controlled entities and jointly controlled entities Laba sebelum pajak penghasilan 21,031 16,402 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (4,027) 10c (3,958) Income tax expenses
Laba sebelum hak minoritas 17,004 12,444 Income before minority interests
Hak minoritas (2,638) 22 (2,404) Minority interests
Laba bersih 14,366 10,040 Net income
Laba bersih per saham - 3,549 34 2,480 Net earnings per share - dasar dan dilusian basic and diluted (dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)
PT
AS
TR
A IN
TE
RN
AT
ION
AL
Tb
k D
AN
AN
AK
PE
RU
SA
HA
AN
/AN
D S
UB
SID
IAR
IES
Cat
atan
ata
s la
por
an k
euan
gan
kons
olid
asia
n m
erup
akan
bag
ian
yang
tida
k te
rpis
ahka
n da
ri la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
ian.
T
he a
ccom
pany
ing
note
s fo
rm a
n in
tegr
al p
art o
f the
se c
onso
lidat
ed fi
nanc
ial s
tate
men
ts.
Hal
aman
- 4
- P
ag
e
LA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NS
OL
IDA
SIA
NU
NT
UK
TA
HU
N Y
AN
G B
ER
AK
HIR
31
DE
SE
MB
ER
201
0 D
AN
200
9
(Din
yata
kan
dala
m m
iliar
an R
upia
h)
CO
NS
OL
IDA
TE
D S
TA
TE
ME
NT
S O
F C
HA
NG
ES
IN E
QU
ITY
F
OR
TH
E Y
EA
RS
EN
DE
D 3
1 D
EC
EM
BE
R 2
010
AN
D 2
009
(E
xpre
ssed
in b
illio
ns o
f R
upia
h)
Cat
atan
/ N
ote
s
Cat
atan
/ N
ote
s
Mo
dal
sah
am/
Sh
are
cap
ital
Tam
bah
an
mo
dal
dis
eto
r/A
dd
itio
nal
p
aid
-in
ca
pit
al
Per
ub
ahan
eku
itas
an
ak p
eru
sah
aan
, p
eru
sah
aan
aso
sia
si
dan
join
tly
con
tro
lled
en
titi
es/
Ch
ang
es
in e
qu
ity
of
sub
sid
iari
es,
asso
ciat
es a
nd
join
tly
con
tro
lled
en
titi
es
Sal
do
lab
a/R
etai
ned
ear
nin
gs
Jum
lah
/ T
ota
l D
icad
ang
kan
/ A
pp
rop
riat
ed
Be
lum
dic
ad
an
gka
n/
Un
app
rop
riat
ed
S
aldo
1 J
anua
ri 2
009
2,
024
1,10
6
923
42
5
28
,602
33,0
80
Bal
ance
at 1
Jan
uary
200
9 La
ba b
ersi
h
-
-
-
-
10
,040
10,0
40
Net
inco
me
Div
iden
--
- -
(3,4
81)
(3,4
81)
Div
iden
d P
erub
ahan
eku
itas
anak
per
usah
aan,
-
-25
5-
-
255
Cha
nges
in e
quity
of
subs
idia
ries,
peru
saha
an a
sosi
asi d
an jo
intly
as
soci
ates
and
join
tly c
ontr
olle
d
cont
rolle
d en
titie
s
en
titie
sS
aldo
1 J
anua
ri 2
010
2,
024
1,10
6
1,
178
42
5
35
,161
39,8
94
Bal
ance
at 1
Jan
uary
201
0P
enye
suai
an s
ehub
unga
n de
ngan
2a
--
--
42
42
Adj
ustm
ent i
n re
latio
n to
impl
emen
tatio
n
pene
rapa
n P
SA
K N
o. 5
5
of P
SA
K N
o. 5
5 (R
evis
ed 2
006)
(R
evis
i 200
6)
Sal
do 1
Jan
uari
201
0 se
tela
h pe
nye
suai
an
2,02
4
1,
106
1,
178
42
5
35,2
03
39
,936
B
alan
ce a
t 1 J
anua
ry 2
010
afte
r
ad
just
men
t La
ba b
ersi
h
-
-
-
-
14
,366
14,3
66
Net
inco
me
Div
iden
26
-
- -
-(5
,263
) (5
,263
) D
ivid
end
Per
ubah
an e
kuita
s an
ak p
erus
ahaa
n,
--
271
--
27
1C
hang
es in
equ
ity o
fsu
bsid
iarie
s,pe
rusa
haan
aso
sias
i dan
join
tly
asso
ciat
es a
nd jo
intly
con
trol
led
co
ntro
lled
entit
ies
entit
ies
Sal
do 3
1 D
esem
ber
2010
2,
024
1,10
61,
449
42
5
44,3
06
49
,310
Bal
ance
at 3
1 D
ecem
ber
2010
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 5 - Page
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah)
2010 2009 Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities:
Penerimaan dari pelanggan 135,669 103,904 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (116,169) (79,546) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (7,112) (5,655) Payments to employees Pembayaran beban usaha lain (5,377) (3,954) Payments for other operating expensesPenerimaan dari aktivitas operasi lainnya 161 434 Receipts from other operating activitiesKas yang dihasilkan dari operasi 7,172 15,183 Cash generated from operations Penghasilan bunga yang diterima 561 525 Interest income received Pembayaran pajak penghasilan badan (4,826) (4,373) Payments of corporate income tax
Arus kas bersih yang diperoleh dari 2,907 11,335 Net cash flows provided from aktivitas operasi operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Dividen kas yang diterima 2,675 1,778 Cash dividends received Penjualan dan capital repayment 1,022 628 Sale and capital repayment of other investasi lain-lain investments Penjualan properti investasi - 13 Sale of investment properties Penurunan/(penambahan) piutang kepada 95 (622) Reductions in/(additions to) amounts
pihak yang mempunyai hubungan istimewa due from related parties Penjualan aset tetap 116 171 Sale of fixed assets Penjualan anak perusahaan, setelah 176 (18) Sale of subsidiary, net of cash dikurangi kas yang dilepas disposed Penambahan aset kerjasama operasi (180) (224) Additions to joint operation assetsPembelian aset tetap (5,368) (4,316) Acquisitions of fixed assets Penambahan investasi lain-lain (1,530) (1,158) Additions to other investments Pembelian tanaman perkebunan (792) (756) Acquisitions of plantations Penambahan aset lain-lain (214) (105) Additions to other assets Penambahan investasi di jointly controlled (1,173) - Additions to investment in jointly entities controlled entitiesPembelian anak perusahaan, setelah 25 - Purchase of subsidiary, net dikurangi kas yang diperoleh of cash acquired Pembelian dari pemegang saham minoritas (1,746) (162) Purchase from minority interest
Arus kas bersih yang digunakan (6,894) (4,771) Net cash flows used in untuk aktivitas investasi investing activities
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 6 - Page
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah)
2010 2009 Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Penerimaan hutang jangka panjang 19,408 11,298 Proceeds from long-term debtPenerimaan pinjaman jangka pendek 9,957 4,295 Proceeds from short-term borrowings Pembayaran kembali hutang (12,539) (10,102) Repayments of long-term debt jangka panjang Pembayaran kembali pinjaman (7,654) (6,863) Repayments of short-term borrowings jangka pendek Dividen kas yang dibayarkan (6,394) (4,281) Cash dividend paid Pembayaran bunga (444) (497) Interest paidPembayaran kewajiban anjak piutang - (4) Payments for factoring payables Investasi oleh hak minoritas - 100 Investments by minority interests Penurunan kas dan deposito berjangka - 60 Decrease in restricted cash and
yang dibatasi penggunaannya time deposits
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ Net cash flows provided from/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 2,334 (5,994) (used in) financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih kas, (1,653) 570 Net (decrease)/increase in cash, cash setara kas dan cerukan equivalents and bank overdrafts
Kas, setara kas dan cerukan 8,730 8,687 Cash, cash equivalents and pada awal tahun bank overdrafts at beginning
of year
Dampak perubahan selisih kurs (72) (527) Effect of exchange rate differences terhadap kas, setara kas dan on cash, cash equivalents and cerukan bank overdrafts
Kas, setara kas dan cerukan pada 7,005 8,730 Cash, cash equivalents and bank akhir tahun overdrafts at end of year
Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affecting mempengaruhi arus kas: cash flows:
Perolehan aset tetap melalui 801 1,278 Acquisition of fixed assets through hutang jangka panjang long-term debt
Reklasifikasi uang muka ke aset tetap 871 510 Reclassification of advance payments to fixed assets
Reklasifikasi aset tetap ke persediaan 251 235 Reclassification of fixed assets to inventory
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and bank overdrafts comprise the following:
2010 2009
Kas dan setara kas 7,005 8,732 Cash and cash equivalents Cerukan - (2) Bank overdrafts
7,005 8,730
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 7 - Page
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan informasi lainnya a. Establishment and other information
PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk.
PT Astra International Tbk (the “Company”) was established in 1957 as PT Astra International Incorporated. In 1990, the Company changed its name to PT Astra International Tbk.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia, with its head office at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is to engage in general trading, industry, mining, transportation, agriculture, construction and consultancy services. The subsidiaries’ main activities are the assembly and distribution of automobiles, motorcycles and related spare parts, heavy equipment sales and rentals, mining and related services, development of plantations, financial services, infrastructure and information technology.
b. Anggaran dasar b. Articles of association
Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.
The Company was established by Notarial Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957 and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dibuat dengan Akta Notaris Masjuki, S.H., notaris pengganti dari Imas Fatimah, S.H., No. 83 tanggal 24 Juni 2008 untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-56114.AH.01.02 tanggal 28 Agustus 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 17 Maret 2009 No. 22, Tambahan Berita Negara No. 7879.
The Company's Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was made by Notarial Deed of Masjuki, S.H., substitute notary of Imas Fatimah, S.H., No. 83 dated 24 June 2008 to comply with the provisions of Company Law No. 40/2007. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-56114.AH.01.02 dated 28 August 2008. The amendment of the Articles of Association has been published in State Gazette of the Republic of Indonesia dated 17 March 2009 No. 22, Supplement to the State Gazette No. 7879.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 8 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
c. Perubahan struktur permodalan c. Changes in capital structure
Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/
Year Policy/Corporate actionsPenawaran Umum Perdana 30 juta saham, nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
1990 Initial Public Offering 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.
1994 Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.
Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.
Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.
1997 Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders.
Completion of a stock split from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares outstanding to 2,325,662,474.
Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi hutang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi rights ini.
Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.
1999 Issue of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.
Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.
2002 Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.
Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
All of the Company's issued shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 8 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
c. Perubahan struktur permodalan c. Changes in capital structure
Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/
Year Policy/Corporate actionsPenawaran Umum Perdana 30 juta saham, nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
1990 Initial Public Offering 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.
1994 Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.
Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.
Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.
1997 Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders.
Completion of a stock split from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares outstanding to 2,325,662,474.
Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi hutang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi rights ini.
Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.
1999 Issue of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.
Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.
2002 Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.
Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
All of the Company's issued shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 9 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
d. Struktur Grup d. The Group Structure
Dimulainya kegiatan
komersial/ Commence-
ment of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/
Effective percentage of ownership
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/
Total assets (before elimination)
2010 2009 2010 2009
ANAK PERUSAHAAN/SUBSIDIARIES a):OTOMOTIF/AUTOMOTIVE
PT Arya Kharisma 1988 100.00 100.00 421 333 PT Astra Multi Trucks Indonesia b) 1984 75.00 75.00 632 400 PT Astra Otoparts Tbk c) 1991 95.65 95.65 5,586 4,645 PT Gaya Motor 1970 100.00 100.00 270 261 PT Inti Pantja Press Industri 1990 89.36 89.36 336 407 PT Pulogadung Pawitra Laksana 1980 100.00 100.00 30 37 PT Tjahja Sakti Motor 1962 100.00 100.00 303 278
JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES PT Astra Mitra Ventura 1992 99.85 99.85 71 65 PT Federal International Finance 1989 100.00 100.00 12,068 9,128 PT Sedaya Multi Investama c) 1989 100.00 100.00 9,133 6,640 PT Astra Multi Finance 1991 100.00 100.00 352 230 PT Astra Sedaya Finance d) 1983 100.00 53.00 13,872 9,867 PT Sedaya Pratama c) d) 1993 100.00 53.00 231 211 PT Staco Estika Sedaya Finance d) 1990 57.26 30.35 375 384 PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance d) 1986 90.50 64.65 1,147 432 PT Asuransi Astra Buana c) 1981 95.70 95.70 5,016 3,951 PT Garda Era Sedaya e) 1998 100.00 - 1,344 -
AGRIBISNIS/AGRIBUSINESS PT Astra Agro Lestari Tbk c) 1995 79.68 79.68 8,792 7,571
TEKNOLOGI INFORMASI/INFORMATION TECHNOLOGY PT Astra Graphia Tbk c) 1975 76.87 76.87 982 775
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/HEAVY EQUIPMENT AND MINING PT United Tractors Tbk c) 1973 59.50 59.50 29,701 24,405 PT Pamapersada Nusantara c) 1993 59.50 59.50 15,371 13,739
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK/INFRASTRUCTURE AND LOGISTIC PT Serasi Autoraya c) 1990 100.00 100.00 4,319 2,843 PT Astratel Nusantara c) 1996 100.00 100.00 2,183 1,869 PT Suryaraya Prawira 1994 100.00 100.00 147 149 PT Brahmayasa Bahtera 1970 100.00 100.00 109 108 PT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 100.00 48 62 PT Marga Mandalasakti 1990 79.31 79.31 1,089 939
a) Termasuk anak perusahaan tidak langsung yang signifikan.
a) Including significant indirect subsidiaries.
b) Dahulu PT Astra Nissan Diesel Indonesia. b) Formerly PT Astra Nissan Diesel Indonesia. c) Dan anak perusahaan. c) And subsidiary/subsidiaries. d) Lihat Catatan 3. d) Refer to Note 3. e) Dikonsolidasi sejak Desember 2010. e) Consolidated since December 2010.
Seluruh anak perusahaan langsung dan anak perusahaan tidak langsung yang signifikan berdomisili di Indonesia.
All direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries are domiciled in Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 10 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan e. Board of Commissioners, Directors and Employees
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
The members of the Company's Boards of Commissioners and Directors are as follows:
2010 2009
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President Commissioner Komisaris Independen: Djunaedi Hadisumarto
Muhamad Chatib Basri Djunaedi Hadisumarto
Patrick Morris Alexander Independent Commissioners:
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
Muhamad Chatib Basri Soemadi Djoko Moerdjono
Akira Okabe Erry Firmansyah
Brotodiningrat Akira Okabe
Komisaris: Anthony John Liddell
NightingaleAnthony John Liddell
NightingaleCommissioners:
Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick
Chiew Sin Cheok Jonathan Chang
Chiew Sin Cheok
Direksi Board of Directors Presiden Direktur Prijono Sugiarto Michael Dharmawan Ruslim President Director Direktur: Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Directors:
Johnny Darmawan Danusasmita
Prijono Sugiarto Johnny Darmawan
Djoko Pranoto Danusasmita Widya Wiryawan Simon John Mawson Angky Tisnadisastra Djoko Pranoto
Sudirman Maman Rusdi Widya Wiryawan Simon Collier Dixon Angky Tisnadisastra
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroan dan anak perusahaan memiliki 93.544 orang karyawan (2009: 80.898 orang) dengan jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah kurang lebih Rp 7,6 triliun (2009: Rp 6 triliun).
As at 31 December 2010, the Company and its subsidiaries had 93,544 employees (2009: 80,898 employees) with total employee costs for the year ended 31 December 2010 of approximately Rp 7.6 trillion (2009: Rp 6 trillion).
Termasuk perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities, jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 145.154 orang (2009: 126.700 orang).
Including associates and jointly controlled entities, the number of employees as at 31 December 2010 was 145,154 employees (2009: 126,700 employees).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan anak perusahaan (“Grup”) disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 24 Februari 2011.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (“the Group”) were prepared by the Directors and completed on 24 February 2011.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 10 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan e. Board of Commissioners, Directors and Employees
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
The members of the Company's Boards of Commissioners and Directors are as follows:
2010 2009
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President Commissioner Komisaris Independen: Djunaedi Hadisumarto
Muhamad Chatib Basri Djunaedi Hadisumarto
Patrick Morris Alexander Independent Commissioners:
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
Muhamad Chatib Basri Soemadi Djoko Moerdjono
Akira Okabe Erry Firmansyah
Brotodiningrat Akira Okabe
Komisaris: Anthony John Liddell
NightingaleAnthony John Liddell
NightingaleCommissioners:
Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick
Chiew Sin Cheok Jonathan Chang
Chiew Sin Cheok
Direksi Board of Directors Presiden Direktur Prijono Sugiarto Michael Dharmawan Ruslim President Director Direktur: Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Directors:
Johnny Darmawan Danusasmita
Prijono Sugiarto Johnny Darmawan
Djoko Pranoto Danusasmita Widya Wiryawan Simon John Mawson Angky Tisnadisastra Djoko Pranoto
Sudirman Maman Rusdi Widya Wiryawan Simon Collier Dixon Angky Tisnadisastra
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroan dan anak perusahaan memiliki 93.544 orang karyawan (2009: 80.898 orang) dengan jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah kurang lebih Rp 7,6 triliun (2009: Rp 6 triliun).
As at 31 December 2010, the Company and its subsidiaries had 93,544 employees (2009: 80,898 employees) with total employee costs for the year ended 31 December 2010 of approximately Rp 7.6 trillion (2009: Rp 6 trillion).
Termasuk perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities, jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 145.154 orang (2009: 126.700 orang).
Including associates and jointly controlled entities, the number of employees as at 31 December 2010 was 145,154 employees (2009: 126,700 employees).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan anak perusahaan (“Grup”) disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 24 Februari 2011.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (“the Group”) were prepared by the Directors and completed on 24 February 2011.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 11 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan khusus pada Catatan 2j, 2o dan 2q dan menggunakan dasar akrual (accruals basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except as disclosed in Notes 2j, 2o and 2q and using the accruals basis, except in the consolidated statement of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi dengan cerukan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For these purposes, cash and cash equivalents are shown net of bank overdrafts.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results may differ from these estimates.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and expressed in billions of Rupiah unless otherwise stated.
Standar akuntansi baru New accounting standards
Grup melakukan penerapan revisi standar dan pencabutan standar yang efektif diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2010: PSAK No. 26 (Revisi 2008) “Biaya
Pinjaman”. PSAK No 50 (Revisi 2006) “Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
PPSAK 1, “Pencabutan atas PSAK 32 (Akuntansi Kehutanan), PSAK 35 (Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi) dan PSAK 37 (Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol)”.
The Group adopted the following revised standards and withdrawal of standards which are effective for financial statement beginning on 1 January 2010:
PSAK No. 26 (Revised 2008) “Borrowing Costs”. PSAK No. 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. PPSAK 1, “Withdrawal of PSAK 32 (Accounting for Forestry), PSAK 35 (Accounting for Telecommunication Services) and PSAK 37 (Accounting for Toll Roads)”.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 12 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Standar akuntansi baru (lanjutan) New accounting standards (continued)
Penerapan standar-standar tersebut tidak mengakibatkan dampak yang material terhadap hasil usaha dari Grup. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 55 (Revisi 2006), dampak yang berasal dari penghitungan ulang atas cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 42 miliar telah disesuaikan ke saldo laba per 1 Januari 2010.
The adoption of those standards did not have a material impact on the results of the Group. In accordance with the transitional provisions of PSAK No. 55 (Revised 2006), the impact of recalculating provision for impairment loss of Rp 42 billion has been adjusted to the retained earning at 1 January 2010.
Selanjutnya sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Grup telah mengungkapkan informasi mengenai instrumen keuangan yang dipersyaratkan oleh standar (lihat Catatan 35).
In addition, in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006), the Group has disclosed information of financial instruments as required by the standard (refer to Note 35).
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perseroan dan perusahaan-perusahaan dimana Perseroan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut.
The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as at 31 December 2010 and 2009 and results of operations for the years then ended of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.
Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas perusahaan-perusahaan yang dikendalikan disajikan secara terpisah baik pada laporan laba rugi maupun neraca konsolidasian.
Minority interests in the results and the equity of controlled entities are shown separately in the consolidated statements of income and balance sheets, respectively.
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in the consolidated financial statements.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitastersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statements of income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 13 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied, unless otherwise stated.
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan sehubungan dengan tambahan kepemilikan di anak perusahaan, merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai tercatat hak minoritas yang diakuisisi. Goodwilldiamortisasi selama 4 - 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.
Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets acquired at the date of acquisition and, in respect of an increase in holding in a subsidiary undertaking, the excess of the cost of acquisition and the carrying value of the proportion of the minority interests acquired. Goodwill is amortised over a period of 4 - 20 years using the straight-line method. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies.
Kebijakan akuntansi terkait dengan investasi pada perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities dinyatakan dalam Catatan 2i.
The accounting policies relating to investments in associates and jointly controlled entities are set out in Note 2i.
c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions.
Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali apabila ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dan yang termasuk dalam biaya pinjaman yang terkait secara langsung dengan qualifying asset seperti yang dinyatakan di Catatan 2l, 2m dan 2n.
Foreign currency monetary assets and liabilities are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the balance sheet date. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of foreign currency transactions and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the consolidated statements of income, except when recognised in equity as qualifying cash flow hedges and those included in borrowing costs that directly relate to qualifying assets as disclosed in Notes 2l, 2m and 2n.
Perubahan nilai wajar efek moneter dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dipisahkan antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi dan perubahan lainnya atas nilai tercatat efek.
Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 14 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)
Selisih penjabaran yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan perubahan lainnya pada nilai tercatat diakui di dalam ekuitas.
Translation differences arising from changes in the amortised cost are recognised in the consolidated statements of income, and other changes in carrying amount are recognised in equity.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah):
The main exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah):
2010 2009
Dolar Amerika Serikat (“USD”) 8,991 9,400 United States Dollars (“USD”) Yen Jepang (“JPY”) 110 102 Japanese Yen (“JPY”)
d. Kas, setara kas dan deposito d. Cash, cash equivalents and deposits
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less.
Deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan dalam “Investasi lain-lain”.
Call and time deposits with maturities over three months are included within “Other investments”.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai bagian dari ”Aset lain-lain”.
Cash and time deposits which are restricted in use, are classified as part of “Other assets”.
e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost, less provision for doubtful receivables.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.
Provision for doubtful receivable is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. Doubtful accounts are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 15 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan
f. Consumer financing receivables and financing lease receivables
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables and financing lease receivables, are recognised initially at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for doubtful receivables.
Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi pendapatan bunga ditangguhkan dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are shown net of unearned interest income and provision for doubtful receivables.
Piutang sewa pembiayaan disajikan sebesar piutang sewa pembiayaan ditambah dengan nilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewa pembiayaan, dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan, simpanan jaminan dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Financing lease receivables is shown as the finance lease receivables plus the guaranteed residual values at the end of the lease period, net of unearned finance lease income, security deposits and provision for doubtful receivables.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih berdasarkan ketentuan awal piutang. Piutang ragu-ragu akan dihapuskan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut tidak tertagih. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal neraca diklasifikasikan sebagai aset lancar.
An allowance for doubtful account is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected according to the original terms of the receivables. Doubtful receivables are written-off when they are overdue for more than 150 days or determined to be not collectible. Consumer financing receivables and financing lease receivables with maturities less than 12 months after the balance sheet date are classified under current assets.
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Consumer financing receivables and financing lease receivables with maturities greater than 12 months after the balance sheet date are classified under non-current assets.
Anak perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank. Risiko yang ditanggung oleh anak perusahaan berbeda-beda tergantung masing-masing perjanjian.
Financial service subsidiaries enter into joint financing agreements with banks. The risks assumed by the subsidiaries vary depending upon the individual agreement.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 16 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan (lanjutan)
f. Consumer financing receivables and financing lease receivables (continued)
Perlakuan terhadap pembiayaan bersama adalah sebagai berikut:
The treatment of joint financing is as follows:
Piutang pembiayaan bersama dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit secara penuh (with recourse)disajikan di neraca konsolidasian secara bruto. Pinjaman terkait dengan pembiayaan bersama with recoursedisajikan di neraca sebagai bagian dari pinjaman bank dan pinjaman lain-lain. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi konsolidasian.
Joint financing receivables where the subsidiaries bear full credit risk (with recourse) are presented on a gross basis in the consolidated balance sheets. Borrowings related to joint financing with recourse are presented in balance sheets as part of bank loans and other loans. Consumer financing income and interest expense related to joint financing with recourse are also presented on a gross basis in the consolidated statements of income.
Piutang pembiayaan bersama dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit bersama pihak-pihak lain sesuai dengan porsinya masing-masing (without recourse) disajikan secara bersih di neraca konsolidasian. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi konsolidasian.
Joint financing receivables where the subsidiaries and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the consolidated balance sheets. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the consolidated statements of income.
g. Agunan yang diambil alih g. Repossessed collateral
Agunan yang diambil alih merupakan agunan yang diperoleh dari pelanggan sehubungan dengan penyelesaian piutang karena wanprestasi. Nilai agunan yang diambil alih tersebut dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat piutang dan nilai realisasi bersih agunan. Pelanggan memberi kuasa kepada anak perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan untuk menjual agunan yang diambil alih ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang tersebut. Kelebihan nilai jual agunan yang diambil alih setelah dikurangi piutang akan dikembalikan kepada pelanggan.
Repossessed collateral represents collateral obtained from customers toward settlement of receivables which are in default. Repossessed collateral is stated at the lower of carrying amount of receivables or net realisable value of collateral. Customers give the right to the financial service subsidiaries to sell the repossessed collateral or take any other action to settle the outstanding receivables. Any excess of proceeds from the sale of repossessed collateral after deducting the outstanding receivables is refunded to the customer.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 17 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Persediaan h. Inventories
Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan pada umumnya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi, barang dalam penyelesaian dan suku cadang, kecuali pada anak perusahaan tertentu, yang ditentukan dengan menggunakan metode “masuk pertama, keluar pertama” atau metode “identifikasi khusus” untuk unit Completely-Knocked-Down(“CKD”), unit Completely-Built-Up (“CBU”), unit alat-alat berat dan alat-alat berat dalam proses. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi beban penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is generally determined by the weighted average method for finished goods, work- in-progress and spare parts, except for certain subsidiaries for which cost is determined by the “first-in, first-out” method or by the “specific identification” method for Completely-Knocked-Down (“CKD”) units, Completely-Built-Up (“CBU”) units, units of heavy equipment and work-in-progress of heavy equipment. The cost of finished goods and work-in-progress comprise raw materials, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.
i. Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
i. Investments in associates and jointly controlled entities
Perusahaan asosiasi adalah entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, biasanya disertai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara. Jointly controlled entities adalah entitas dimana Grup memiliki perjanjian kontraktual untuk secara bersama-sama mengendalikan dengan pemegang saham lain. Perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dicatat pada laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan metode ekuitas.
Associates are entities over which the Group has significant influence, but not control, typically accompanying a shareholding entitling to the Group between 20% and 50% of the voting rights. Jointly controlled entities are entities in which the Group has contractual arrangements to jointly share control with other shareholders. Associates and jointly controlled entities are accounted for in the consolidated financial statements using the equity method.
Berdasarkan metode ini, biaya perolehan investasi akan disesuaikan dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities serta pembagian dividen sejak tanggal perolehannya.
Based on this method, the cost of investment is adjusted by the Company's or subsidiaries' share of the results of the associates and jointly controlled entities and dividend distributions from the date of acquisition.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 18 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities (lanjutan)
i. Investments in associates and jointly controlled entities (continued)
Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities disajikan setelah disesuaikan dengan amortisasi goodwill.Goodwill diamortisasi selama 4 - 20 tahun dengan metode garis lurus. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwillberdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.
Share of results of associates and jointly controlled entities is adjusted for goodwill amortisation. Goodwill is amortised over a period 4 - 20 years, using the straight-line method. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies.
Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Grup mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities yang bersangkutan.
Once an investment's carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Group have committed to provide financial support to, or have guaranteed the obligations of the associates and jointly controlled entities.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi dan jointly controlled entitiesdieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perseroan dalam perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities tersebut; kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aset yang ditransfer.
Unrealised gains on transactions between the Group with its associates and jointly controlled entities are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associates and jointly controlled entities; unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.
Perubahan yang mempengaruhi persentase kepemilikan dan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlledentities dicatat sebagai “Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities” dalam bagian ekuitas pada neraca konsolidasian.
Changes affecting the percentage of ownership and equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities are shown as “Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities” within the equity section of the consolidated balance sheets.
Penyisihan dilakukan apabila nilai investasi telah mengalami penurunan yang permanen.
Provision is made for any permanent decline in the value of investments.
j. Investasi pada instrumen hutang, instrumen ekuitas dan reksadana
j. Investments in debt instruments, equity instruments and mutual funds
Investasi pada instrumen hutang, instrumen ekuitas dan reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya.
Investment in debt instruments, equity instruments and mutual funds are initially recognised at fair value plus transaction costs. Subsequent measurement of investments depends on their classification.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 19 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Investasi pada instrumen hutang, instrumen ekuitas dan reksadana (lanjutan)
j. Investments in debt instruments, equity instruments and mutual funds (continued)
Investasi tersebut diklasifikasikan sebagai efek yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal.
The investment is classified into held-to-maturity or available-for-sale. The classification is dependent on the purpose for which the investment was acquired and determined at initial recognition.
Instrumen hutang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila manajemen bermaksud dan mampu untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Debt instruments are classified as held-to- maturity when management has the intention and ability to hold the investments to maturity. Held-to-maturity investments are carried at amortised cost using the effective interest method.
Investasi yang tidak diklasifikasikan sebagai yang dimiliki hingga jatuh tempo, diklasifikasikan sebagai investasi yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajarnya dicatat di ekuitas. Ketika investasi ini dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang dicatat pada ekuitas, diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Investments not classified as held-to-maturity investments, are classified as available-for-sale investments and carried at fair value. Unrealised gains and losses arising from changes in the fair value are recognised in equity. On disposal of an investment, the cumulative fair value adjustments recognised in equity, is recognised in the consolidated statements of income.
Investasi pada instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia, dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity instruments that do not have readily determinable fair values, are stated at cost.
Pada setiap tanggal neraca, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa suatu investasi mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas investasi dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, penurunan tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Nilai investasi yang telah diturunkan tersebut menjadi basis biaya perolehan yang baru, kecuali untuk investasi dalam kategori tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai wajar. Kenaikan selanjutnya dari nilai wajar investasi dalam kategori tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai wajar diakui di ekuitas.
At each balance sheet date, the Group assesses whether there is objective evidence that an investment is impaired. If there is a permanent decline in the fair value of held-to-maturity and available-for-sale investments, the decline is charged to the consolidated statements of income. Written down values of such investments become their new cost basis, except for available-for-sale investments carried at fair value. Any subsequent increase in the fair value of available-for-sale investments carried at fair value is recognised in equity.
Harga pokok efek yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Cost of securities sold is determined by the weighted average method.
Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui pada saat diumumkan.
Dividends from investments in equity securities are recognised when declared.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 20 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Perkebunan plasma k. Plasma plantations
Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma, dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima, sebagai aset atau kewajiban pada neraca konsolidasian.
Development of plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from banks or through self-financing. Costs incurred during the development phase up to the handover of the plasma plantation to plasma farmers, are capitalised. The accumulated develop-ment costs are presented net of loans received, as assets or obligations within the consolidated balance sheets.
Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank, anak perusahaan dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma.
The difference between the accumulated development costs and the conversion value (the amount agreed between the banks, the subsidiaries and the plasma farmers) is charged to the consolidated statements of income when the land is handed over to plasma farmers.
l. Tanaman perkebunan l. Plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang dialokasikan berdasarkan luas hektar tertanam pada awal tahun.
Immature plantations are stated at acquisition cost which includes costs incurred for field preparation, planting, fertilising and maintenance, capitalisation of borrowing costs incurred on loans used to finance the development of immature plantations and an allocation of other indirect costs based on planted hectares at the beginning of the year.
Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Penyusutan tanaman menghasilkan dimulai pada tahun dimana tanaman tersebut menghasilkan, dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis yaitu 20 tahun.
When the plantations are mature, the accumulated costs are reclassified to mature plantations. Depreciation of mature plantations commences in the year when the plantations are mature using the straight-line method over the estimated useful life of 20 years.
m. Aset tetap dan penyusutan m. Fixed assets and depreciation
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, properti pertambangan dan aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation. Fixed assets, except land, mining properties and assets under construction, are depreciated using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 21 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) m. Fixed assets and depreciation (continued)
Tahun/Years
Bangunan dan fasilitasnya 4 - 25 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 2 - 20 Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan 2 - 16 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 2 -10 Furniture and office equipmentAlat berat yang disewakan 5 Heavy equipment for leasePeralatan kantor yang disewakan 3 - 5 Office equipment for leaseAlat-alat pengangkutan yang disewakan 4 - 8 Transportation equipment for lease
Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.
Properti pertambangan, yaitu hak untuk menambang batubara di area konsesi tertentu, disusutkan dengan menggunakan metode unit produksi.
Mining properties, which are contractual rights to mine coal reserves in specified concession areas, are depreciated using the unit of production method.
Aset tetap, kecuali tanah dan aset dalam penyelesaian, disusutkan sampai dengan nilai sisanya.
Fixed assets, except land and assets under construction, are depreciated to their residual value.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aset dalam penyelesaian”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings, plants and the installation of machinery are capitalised as “Assets under construction”. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. Amounts in respect of replaced parts are derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of income during the period in which they are incurred.
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap tanggal neraca.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 22 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) m. Fixed assets and depreciation (continued)
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognised in the consolidated statements of income.
n. Aset kerja sama operasi n. Joint operation assets
Aset kerja sama operasi yang terdiri dari jalan tol, yang dibangun dan dikelola dengan pola Bangun-Kelola-Serah, diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset kerja sama operasi, kecuali aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, selama masa konsesi sampai 2048.
Joint operation assets consist of toll roads, which are developed and operated under Build-Operate-Transfer, are stated at cost, less accumulated depreciation. Joint operation assets, except assets under construction, are depreciated using straight-line method over the period of the concession until 2048.
Akumulasi biaya konstruksi aset kerja sama operasi dikapitalisasi. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of joint operation assets are capitalised. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use.
o. Properti investasi o. Investment property
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi.
Investment property represents land or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use or sale in the ordinary course of business.
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan kondisi pasar yang ditentukan oleh penilai independen. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Investment property is stated at fair value, which represents market condition determined by independent valuers. Changes in the fair value of investment property are recorded in the consolidated statements of income.
p. Penurunan nilai aset non keuangan p. Impairment of non-financial assets
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price and value in use.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 23 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan)
p. Impairment of non-financial assets (continued)
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dengan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Recoverable amount is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use of the assets. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
q. Instrumen keuangan derivatif q. Derivative financial instruments
Grup hanya melakukan kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Grup menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga dan nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan kewajiban yang diakui (lindung nilai atas arus kas).
The Group only enters into derivative financial instruments contract in order to hedge underlying exposures. Derivative financial instruments are recognised at their fair values. The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the item being hedged. The Group designates derivatives as a hedge of the interest rates and foreign exchange rate risk associated with a recognised liability (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di ekuitas, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges for accounting purposes and that are effective, are recognised in equity. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in equity is recognised in the consolidated statements of income.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded in the consolidated statements of income.
Nilai wajar instrumen keuangan derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih dari 12 bulan.
The fair value of derivative financial instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative financial instruments are greater than 12 months.
r. Hutang usaha r. Trade payables
Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Trade payables are initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 24 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Kewajiban diestimasi s. Provisions
Kewajiban diestimasi diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.
Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
t. Pinjaman t. Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Borrowings are initially recognised at fair value, net of transaction costs incurred. Subsequently, borrowings are stated at amortised cost using the effective interest method.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi aset kualifikasian (“qualifying asset”), dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai secara substansial.
Borrowing costs, which are directly attributable to the acquisition or construction of a qualifying asset, are capitalised until the asset is substantially completed.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.
Borrowings are classified under non-current liabilities unless their maturities are within 12 months after the balance sheet date.
u. Imbalan kerja u. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya
Pension benefits and other post- employment benefits
Grup memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Group has defined benefit and defined contribution pension plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada faktor-faktor, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi (Dana Pensiun Astra 1).
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on factors such as age, years of service and compensation (Astra Pension Fund 1).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 25 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Imbalan kerja (lanjutan) u. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post- employment benefits (continued)
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (Dana Pensiun Astra 2).
Defined contribution plans are pension plans under which the Group pay fixed contributions into a separate entity (Astra Pension Fund 2).
Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal neraca dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at the balance sheet date of long-term government bonds denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
Grup diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.
The Group are required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No.13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher than those based on the existing pension plan, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to consolidated statements of income over the employees’ expected average remaining service lives.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 26 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Imbalan kerja (lanjutan) u. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post- employment benefits (continued)
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.
Past service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period.
Perseroan dan beberapa anak perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang pisah, cuti masa persiapan pensiun dan uang penghargaan. Imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Cuti masa persiapan pensiun umumnya diberikan tiga atau enam bulan sebelum memasuki usia pensiun. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company and certain subsidiaries also provide other post-employment benefits, such as separation pay, retirement preparation leave and service pay. The separation pay benefit is paid to employees who voluntarily resign, subject to a minimum number of years of service. Entitlement to retirement preparation leave vests typically three or six months before retirement. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit creditdan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.
v. Saham v. Shares
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, sebesar jumlah yang diterima bersih setelah dikurangi pajak.
Incremental costs directly attributable to the issue of new shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 27 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
w. Pengakuan pendapatan dan beban w. Revenue and expense recognition
Pendapatan bersih diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pendapatan bersih adalah pendapatan Grup yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha normal, termasuk jasa keuangan setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, pajak penjualan barang mewah, pajak pertambahan nilai dan pungutan ekspor. Grup mengakui pendapatan pada saat jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan ketika kriteria tertentu terpenuhi untuk setiap aktivitas Grup seperti yang dijelaskan di bawah.
Net revenue is measured at fair value of the consideration received or receivable. Net revenue represents revenue earned from the sale of the Group’s product and services provided in the normal course of business, including financial services, net of discounts, returns, sales incentives, luxury sales tax, value added tax and export duty. The Group recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity and when specific criteria have been met for each of the Group’s activities as described below.
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sale of goods is recognised when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.
Revenue from the rendering of services is recognised when services are rendered.
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Revenue from consumer financing and finance leases is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.
Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an accruals basis.
x. Perpajakan x. Taxation
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method,untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban dengan nilai tercatatnya.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values.
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 28 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
x. Perpajakan (lanjutan) x. Taxation (continued)
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.
y. Sewa y. Leases
i. Sewa pembiayaan – Grup merupakan pihak yang menyewa
i. Finance leases – the Group is the lessee
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum.
The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership, are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the commencement of the lease at the lower of the fair value of the leased fixed assets and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan kewajiban dan beban keuangan. Jumlah kewajiban sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai kewajiban jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai kewajiban jangka pendek. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo kewajiban. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability portion and a finance charge. The corresponding rental obligations, net of finance charges are included in other long-term liabilities, except for those with maturities of 12 months or less which are included in current liabilities. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statements of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets or the lease term.
ii. Sewa pembiayaan – Grup merupakan pihak yang menyewakan
ii. Finance leases – the Group is the lessor
Lihat Catatan 2f dan 2w. Refer to Note 2f and 2w.
iii. Sewa operasi – Grup merupakan pihak yang menyewa
iii. Operating leases – the Group is the lessee
Sewa dimana bagian signifikan dari risiko dan manfaat kepemilikan aset berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 29 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
y. Sewa (lanjutan) y. Leases (continued)
iii. Sewa operasi – Grup merupakan pihak yang menyewa (lanjutan)
iii. Operating leases – the Group is the lessee (continued)
Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Payments made under operating leases are charged to the consolidated statements of income on a straight line basis over the period of the lease.
iv. Sewa operasi – Grup merupakan pihak yang menyewakan
iv. Operating leases – the Group is the lessor
Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Lihat Catatan 2m dan 13 atas aset sewaan untuk sewa operasi.
Rental income is recognised on a straight line basis over the lease term. Refer to Notes 2m and 13 on assets leased out under operating lease.
z. Laba per saham z. Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.
As at 31 December 2010 and 2009, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares. Therefore, diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
aa. Dividen aa. Dividends
Pembagian dividen final diakui sebagai kewajiban ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai kewajiban ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris serta sudah diumumkan kepada publik.
Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved by a Board of Directors’ resolution, approval has been obtained from the Board of Commissioners and a public announcement has been made.
ab. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
ab. Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group enters into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 30 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
ac. Pelaporan segmen ac. Segment reporting
Pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasi. Segmen usaha merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segment information is presented based upon identifiable business segments. A business segment is a distinguishable component that engages in providing products and services subject to risks and returns which are different from those of other business segments.
3. AKUISISI YANG SIGNIFIKAN 3. SIGNIFICANT ACQUISITIONS
Pada bulan Desember 2010, Perseroan dan PT Arya Kharisma (“AKH”), anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Perseroan, mengakuisisi 100% kepemilikan saham di PT General Electric Services (“GE Service”) dari General Electric Capital Corporation. GE Service adalah pemilik 47% saham di PT Astra Sedaya Finance (“ASF”), anak perusahaan langsung Perseroan. Goodwill dan arus kas keluar atas akuisisi ini dihitung sebagai berikut:
In December 2010, the Company and PT Arya Kharisma (“AKH”), a wholly owned subsidiary, acquired 100% ownership in PT General Electric Services (“GE Service”) from General Electric Capital Corporation. GE Service is the owner of 47% interest in PT Astra Sedaya Finance (“ASF”), a direct subsidiary of the Company. The goodwill and cash outflow from the acquisition is calculated as follows:
Kas dan setara kas 369 Cash and cash equivalent Aset lain-lain lancar 2 Other current assets Investasi 959 Investment Kewajiban lancar (31) Current liabilities
Nilai wajar dari aset bersih yang diperoleh 1,299 Fair value of net assets required Goodwill 658 Goodwill
Jumlah harga perolehan 1,957 Total purchase consideration Dikurangi: Less:
Kas dan setara kas pada GE Service 369 Cash and cash equivalents in GE Service
Arus kas keluar akibat akuisisi 1,588 Cash outflow from acquisition
GE Service kemudian mengubah nama menjadi PT Garda Era Sedaya.
GE Service then changed its name to PT Garda Era Sedaya.
Pada saat yang bersamaan, Perseroan dan AKH juga mengakuisisi 47% kepemilikan saham di PT Sedaya Pratama (“SP”), anak perusahaan langsung, dari General Electric Capital Asia dengan harga perolehan Rp 128 miliar. Perseroan mencatat goodwill sebesar Rp 28 miliar dan kepemilikan efektif Perseroan di SP meningkat menjadi 100%.
At the same time, the Company and AKH also acquired 47% ownership in PT Sedaya Pratama (“SP”), a direct subsidiary, from General Electric Capital Asia for a purchase consideration of Rp 128 billion. The Company recorded goodwill of Rp 28 billion and the Company’s effective ownership in SP increased to 100%.
Peningkatan kepemilikan Perseroan di ASF dan SP, juga menyebabkan kepemilikan efektif Perseroan di PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, meningkat masing-masing menjadi 57,26% dan 90,50%.
Increase of the Company’s ownership in ASF and SP resulted to the Company’s effective ownership in PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance increased to 57.26% and 90.50%, respectively.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 31 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2010 2009
Kas 79 81 Cash on hand Bank 3,550 3,306 Cash in bank Deposito berjangka dan call deposits 3,376 5,345 Time and call deposits
7,005 8,732
a. Bank/Cash in bank
2010 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party
(lihat Catatan/refer to Note 33f) PT Bank Permata Tbk 1,384 1,239
Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: Deutsche Bank AG 395 12 PT Bank Central Asia Tbk 181 171 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 142 78 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 114 96 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 104 24 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 99 111 PT Bank Mega Tbk 32 53 PT Bank CIMB Niaga Tbk 18 66 PT Bank DBS Indonesia 13 166 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 245 170 Others (below Rp 50 billion each)
1,343 947 Mata uang asing/Foreign currencies: Standard Chartered Bank 337 676 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 165 59 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 113 69 Citibank N.A. 61 78 PT Bank Central Asia Tbk 18 60
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 129 178 Others (below Rp 50 billion each)
823 1,120
Jumlah pihak ketiga/Total third parties 2,166 2,067
Jumlah bank/Total cash in bank 3,550 3,306
b. Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits
2010 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party
(lihat Catatan/refer to Note 33f) PT Bank Permata Tbk 539 686
Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 555 192
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 319 489 PT Bank Mega Tbk 308 170 PT Bank DBS Indonesia 280 211
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 32 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
b. Deposito berjangka dan call deposits (lanjutan)/Time and call deposits (continued)
2010 2009 Pihak ketiga (lanjutan)/Third parties (continued): Rupiah: PT Pan Indonesia Bank Tbk 221 9 PT Bank CIMB Niaga Tbk 200 377 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 139 394 PT Bank UOB Buana Tbk 128 78 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional 83 133
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 73 118 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 61 216
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 50 93 PT Bank Muamalat Indonesia 7 57 PT Bank OCBC NISP Tbk - 150 PT Bank Bukopin Tbk - 64 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk - 50 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 91 151 Others (below Rp 50 billion each)
2,515 2,952 Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Bank OCBC Indonesia 116 23 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 78 521 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 70 398 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 11 243 PT Bank OCBC NISP Tbk 2 174 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1 274
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 44 74 Others (below Rp 50 billion each) 322 1,707
Jumlah pihak ketiga/Total third parties 2,837 4,659
Jumlah deposito berjangka dan call deposits/Total time and call deposits 3,376 5,345
c. Informasi lainnya c. Other information
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
Other information relating to cash and cash equivalents is as follows:
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call deposits adalah:
Time and call deposits, attracted interest at the following annual rates:
2010 2009
Rupiah 4.25% - 9.60% 4.50% - 15.00% Rupiah Mata uang asing 0.05% - 4.30% 0.10% - 7.00% Foreign currencies
Pada tanggal 31 Desember 2010, kas dan setara kas Grup dalam penyimpanan dan dalam perjalanan diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara dengan Rp 373 miliar yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2010, cash and cash equivalents of the Group at premises and in transit are covered by insurance against loss equivalent to Rp 373 billion, which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 33 - Page
5. INVESTASI LAIN-LAIN 5. OTHER INVESTMENTS
2010 2009
Investasi tersedia untuk dijual Available-for-sale investmentsReksadana 2,566 1,813 Mutual fundsSaham 766 732 SharesObligasi 78 18 Bonds
3,410 2,563
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity investmentsObligasi Bonds Nilai nominal 110 127 Nominal value Premi yang belum diamortisasi 2 4 Unamortised premium Deposito - 1 Deposits
112 132
3,522 2,695 Bagian lancar (73) (39) Current portion
Bagian tidak lancar 3,449 2,656 Non-current portion
Termasuk dalam jumlah tersebut di atas sebesar Rp 3 triliun (2009: Rp 2,3 triliun) adalah investasi yang dilakukan oleh PT Asuransi Astra Buana, anak perusahaan tidak langsung, terkait dengan kegiatan usahanya di bidang asuransi kerugian.
Included within the above amounts are investments of Rp 3 trillion (2009: Rp 2.3 trillion) made by PT Asuransi Astra Buana, an indirect subsidiary, in the ordinary course of general insurance business.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
As at 31 December 2010 and 2009, there was no impairment in respect of available-for-sale and held-to-maturity investments.
Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.
a. Investasi tersedia untuk dijual a. Available-for-sale investments
Pengukuran nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual ditentukan berdasarkan harga penawaran yang berlaku, kecuali untuk beberapa instrumen ekuitas sebesar Rp 242 miliar ditentukan berdasarkan biaya perolehannya (2009: Rp 220 miliar).
The fair value of available-for-sale investments is based on their current bid prices in an active market, except for certain equity instruments of Rp 242 billion which is measured based on their cost (2009: Rp 220 billion).
Pada tanggal 31 Desember 2010, keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual sebesar Rp 528 miliar (2009: Rp 278 miliar) diakui dalam ekuitas.
As at 31 December 2010, the unrealised gains on available-for-sale investments of Rp 528 billion (2009: Rp 278 billion) were recognised in equity.
Rincian dari reksadana adalah sebagai berikut:
Details of mutual funds are as follows:
2010 2009
Obligasi 1,838 903 Bonds Saham 604 182 Shares Campuran 124 728 Mixed
2,566 1,813
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 34 - Page
5. INVESTASI LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER INVESTMENTS (continued)
b. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo b. Held-to-maturity investments
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar atas obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan harga pasar adalah sebesar Rp 115 miliar (2009: Rp 132 miliar) dan pembayarannya akan jatuh tempo antara Juni 2011 sampai dengan April 2013. Obligasi tersebut memiliki peringkat antara idAA dan idAA+.
As at 31 December 2010, the fair value of the held-to-maturity bonds based on market price was Rp 115 billion (2009: Rp 132 billion) and repayment will be due at various points between June 2011 and April 2013. The bonds were rated between idAA and idAA+.
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES
2010 2009Pihak yang mempunyai hubungan Related parties (refer to Note 33g): istimewa (lihat Catatan 33g): Rupiah 356 298 Rupiah Mata uang asing 16 9 Foreign currencies
372 307
Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 4,167 2,933 Rupiah Mata uang asing 4,978 4,448 Foreign currencies
9,145 7,381 Penyisihan piutang ragu-ragu (126) (109) Provision for doubtful receivables
9,019 7,272
9,391 7,579
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The ageing of trade receivables is as follows:
2010 2009
Lancar 6,649 5,622 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:
01 - 30 hari 1,402 1,314 01 - 30 days 31 - 60 hari 723 384 31 - 60 days 61 - 90 hari 372 134 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 371 234 Over 90 days 9,517 7,688 Penyisihan piutang ragu-ragu (126) (109) Provision for doubtful receivables
9,391 7,579
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The movement of the provision for doubtful receivables is as follows:
2010 2009
Pada awal tahun 109 114 At beginning of year Penambahan penyisihan, bersih 25 9 Increase in provision, netPenghapusan (8) (14) Written-off
Pada akhir tahun 126 109 At end of year
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 35 - Page
6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang usaha sejumlah Rp 5 miliar (2009: Rp 11 miliar) telah dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 15).
As at 31 December 2010, trade receivables amounting to Rp 5 billion (2009: Rp 11 billion) have been pledged as collateral for short-term borrowings (refer to Notes 15).
Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.
7. PIUTANG PEMBIAYAAN 7. FINANCING RECEIVABLES
2010 2009
Piutang pembiayaan konsumen, bersih 25,108 17,350 Consumer financing receivables, netPiutang sewa pembiayaan 4,797 3,383 Financing lease receivables
29,905 20,733Bagian lancar (15,904) (10,630) Current portion
Bagian tidak lancar 14,001 10,103 Non-current portion
a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih a. Consumer financing receivables, net
2010 2009
Piutang pembiayaan konsumen, kotor Consumer financing receivables, gross Pembiayaan sendiri 31,299 21,568 Direct financing
Pembiayaan yang dibiayai bersama 1 512 Joint financing with recourse pihak-pihak lain with recourse
Pembiayaan yang dibiayai bersama 20,380 18,930 Joint financing without recoursepihak-pihak lain without recourse
51,680 41,010 Pembiayaan bersama without recourse, (16,822) (15,765) Joint financing without recourse,
bagian yang dibiayai pihak lain amount financed by other parties Bagian Grup 34,858 25,245 The Group’s portion
Dikurangi: Less:
Bagian Grup atas pendapatan The Group’s portion on unearned pembiayaan konsumen income on consumer financing: yang belum diakui: Pembiayaan sendiri (6,270) (4,901) Direct financing Pembiayaan yang dibiayai bersama - (92) Joint financing with recourse pihak-pihak lain with recourse Pembiayaan yang dibiayai bersama (1,881) (1,654) Joint financing without recourse pihak-pihak lain without recourse (8,151) (6,647)
26,707 18,598 Penyisihan piutang ragu-ragu (1,599) (1,248) Provision for doubtful receivables
Bersih 25,108 17,350 Net Bagian lancar (13,319) (8,705) Current portion
Bagian tidak lancar 11,789 8,645 Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 36 - Page
7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)
a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih (lanjutan)
a. Consumer financing receivables, net (continued)
Rincian piutang pembiayaan konsumen kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:
A schedule of gross consumer financing receivables classified according to year of maturity is as follows:
2010 2009
Dalam 1 tahun 19,703 13,656 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 15,155 11,589 Between 1 and 5 years
34,858 25,245
Rincian piutang pembiayaan konsumen bersih, sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:
A schedule of net consumer financing receivables, before provision for doubtful receivables, classified according to year of maturity is as follows:
2010 2009
Dalam 1 tahun 14,307 9,353 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 12,400 9,245 Between 1 and 5 years
26,707 18,598
Informasi lainnya sehubungan dengan piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
Other information relating to consumer financing receivables is as follows:
- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas piutang pembiayaan konsumen untuk IDR berkisar antara 10% hingga 46,63% dan untuk USD berkisar antara 7% hingga 12% (2009: untuk IDR antara 10,5% hingga 48,25% dan untuk USD antara 8,5% hingga 15,12%).
- The effective annual interest rates of consumer financing receivables for IDR ranged from 10% to 46.63% and for USD ranged from 7% to 12% (2009: for IDR from 10.5% to 48.25% and for USD from 8.5% to 15.12%).
- Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan pengalihan fidusia atas Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dan Bukti Pemilikan Alat Berat atas porsi pembiayaan dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit.
- Consumer financing receivables are secured by fiduciary transfers of Motor Vehicle Ownership Certificates and Heavy Equipment Ownership Certificates in respect of finance on which the subsidiaries bear the credit risk.
- Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang pembiayaan konsumen bersih sejumlah Rp 12,4 triliun (2009: Rp 8,1 triliun) dijaminkan untuk pinjaman, obligasi dan Medium Term Notes yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 15, 20d, 21a dan 21b).
- As at 31 December 2010, net consumer financing receivables amounting to Rp 12.4 trillion (2009: Rp 8.1 trillion) have been pledged as collateral for loans, bonds and Medium Term Notes obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 15, 20d, 21a and 21b).
- Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
- Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 37 - Page
7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)
b. Piutang sewa pembiayaan b. Financing lease receivables
2010 2009
Piutang sewa pembiayaan, kotor 5,663 4,048 Finance lease receivables, gross Nilai sisa yang terjamin 1,666 1,281 Guaranteed residual values Simpanan jaminan (1,666) (1,281) Security deposits Pendapatan sewa pembiayaan (735) (544) Unearned finance lease income ditangguhkan 4,928 3,504 Penyisihan piutang ragu-ragu (131) (121) Provision for doubtful receivables
4,797 3,383 Bagian lancar (2,585) (1,925) Current portion
Bagian tidak lancar 2,212 1,458 Non-current portion
Grup menyewakan kelompok aset berikut melalui sewa pembiayaan:
The Group leases out the following classes of assets under finance leases:
Periode sewa pembiayaan (dalam
tahun)/ Lease period (in
years)
Kendaraan bermotor 1 – 4 Motor vehicles Komputer dan printer 1 – 5 Computers and printers Mesin dan peralatan 1 – 5 Machinery and equipment Alat berat 3 – 4 Heavy equipment
Simpanan jaminan dari penyewa akan digunakan untuk melunasi harga jual aset yang disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa menggunakan hak opsinya untuk membeli aset tersebut. Jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.
Security deposits from lessees will be applied against the selling price of the leased assets at the end of the lease term if the lessee exercises the option to purchase the asset. The deposit will be refunded to the lessee if the purchase option is not exercised.
Rincian piutang sewa pembiayaan kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
A schedule of gross finance lease receivables classified according to year of maturity is as follows:
2010 2009
Dalam 1 tahun 3,129 2,279 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 2,534 1,769 Between 1 and 5 years
5,663 4,048
Rincian piutang sewa pembiayaan bersih, sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
A schedule of net finance lease receivables, before provision for doubtful receivables, classified according to year of maturity is as follows:
2010 2009
Dalam 1 tahun 2,619 1,898 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 2,309 1,606 Between 1 and 5 years
4,928 3,504
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 38 - Page
7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)
b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) b. Financing lease receivables (continued)
Informasi lainnya sehubungan dengan piutang sewa pembiayaan yang diberikan adalah sebagai berikut:
Other information relating to financing lease receivables are as follows:
- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas piutang sewa pembiayaan untuk IDR berkisar antara 12,01% hingga 19% dan untuk USD berkisar antara 7% hingga 11,5% (2009: untuk IDR antara 8,5% hingga 27% dan untuk USD antara 8,5% hingga 15%).
- The effective annual interest rates of finance lease receivables for IDR ranged from 12.01% to 19% and for USD ranged from 7% to 11.5% (2009: for IDR from 8.5% to 27% and for USD from 8.5% to 15%).
- Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang sewa pembiayaan bersih sejumlah Rp 3 triliun (2009: Rp 1,8 triliun) dijaminkan untuk pinjaman dan Medium Term Notes yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 15, 20d dan 21b).
- As at 31 December 2010, net finance lease receivables amounting to Rp 3 trillion (2009: Rp 1.8 trillion) have been pledged as collateral for loans and Medium Term Notes obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 15, 20d and 21b).
- Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
- Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.
Rincian piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan kotor menurut umur adalah sebagai berikut:
The ageing of gross consumer financing and financing lease receivables is as follows:
2010 2009
Lancar 39,996 28,876 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:
01 - 30 hari 269 221 01 - 30 days 31 - 60 hari 105 83 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 151 113 Over 60 days
40,521 29,293
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The movement of the provision for doubtful receivables is as follows:
2010 2009
Pada awal tahun 1,369 1,168 At beginning of year Penambahan penyisihan, bersih 928 752 Increase in provision, net of setelah pemulihan amount recovered Penghapusan (567) (551) Written-off Pada akhir tahun 1,730 1,369 At end of year Bagian lancar (1,021) (675) Current portion
Bagian tidak lancar 709 694 Non-current portion
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible receivables.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 39 - Page
8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES
2010 2009
Surat hutang subordinasi 451 472 Subordinated note Piutang karyawan 278 248 Loans to officers and employees Agunan yang diambil alih - bersih 151 111 Repossessed collateral - net
Aset derivatif 60 36 Derivative assets Lain-lain 580 522 Others
1,520 1,389 Penyisihan piutang ragu-ragu (44) (40) Provision for doubtful receivables
1,476 1,349 Bagian lancar (527) (460) Current portion
Bagian tidak lancar 949 889 Non-current portion
Piutang lain-lain terdiri dari: Other receivables consists of:
2010 2009
Pihak yang mempunyai hubungan 871 958 Related parties istimewa (lihat Catatan 33h) (refer to Note 33h) Pihak ketiga 605 391 Third parties
1,476 1,349
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible receivables.
a. Surat hutang subordinasi a. Subordinated note
Pada bulan Juni 2009, Perseroan membeli Surat hutang subordinasi yang diterbitkan oleh PT Bank Permata Tbk (“BP”) senilai USD 50 juta yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2021.
In June 2009, the Company subscribed to a Subordinated note issued by PT Bank Permata Tbk (“BP”) amounting to USD 50 million which will mature in June 2021.
Surat hutang subordinasi dapat dibayar atas pilihan BP secara keseluruhan pada Juni 2016 (callable option), atau pada suatu tanggal pembayaran bunga setelahnya, dengan persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.
The Subordinated note may be redeemed at the option of BP in whole in June 2016 (callable option), or on any interest payment date thereafter, with prior consent of Bank Indonesia.
BP dapat mengganti Surat hutang subordinasi dengan instrumen modal pengganti (berupa instrumen dengan kualitas yang setara atau lebih baik, untuk tujuan kecukupan modal) jika perubahan dalam rasio kecukupan modal menyebabkan Surat hutang subordinasi tidak memenuhi syarat sebagai modal Tier 2 dan dalam kondisi tertentu (antara lain perubahan kondisi pasar). Setiap penggantian memerlukan persetujuan dari Bank Indonesia.
BP may exchange the Subordinated note with replacement capital instruments (being instruments of equivalent or better quality for capital adequacy purpose) if a change in capital adequacy requirement results in the Subordinated note ceasing to be eligible as Tier 2 capital and in certain other circumstances (for instance a material change in market conditions). Any exchange requires the approval of Bank Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 40 - Page
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
a. Surat hutang subordinasi (lanjutan) a. Subordinated note (continued)
Surat hutang subordinasi ini bersifat unsecured, tidak tercatat di bursa, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun untuk tahun pertama hingga tahun ketujuh dan selanjutnya sebesar USD LIBOR 6 bulanan + 6,6035% per tahun.
The Subordinated note is unsecured, not listed, with a fixed interest rate of 9.75% per annum for the first year up to the seventh year and USD 6 months LIBOR + 6.6035% per annum thereafter.
b. Piutang karyawan b. Loans to officers and employees
Perseroan dan anak perusahaan tertentu memberikan pinjaman kepada karyawannya untuk membeli kendaraan bermotor. Pinjaman ini dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan.
The Company and certain subsidiaries provide vehicle loans to their officers and employees. These loans are repaid in instalments through deductions from monthly salaries.
c. Aset dan kewajiban derivatif c. Derivative assets and liabilities
2010
Jumlah nosionala)/
Notional amounta)
Aset derivatif/
Derivative assets
Kewajiban derivatifb)/Derivative liabilitiesb)
Instrumen Instruments Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:
Interest rate swaps IDR 253,007,092,213 - 6 Interest rate swaps USD 293,307,816 - 28
Cross currency swaps USD 550,283,332 17 100 Cross currency swaps JPY 3,447,413,559 38 1
Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges: lindung nilai: Kontrak berjangka valuta JPY 789,758,236 - 3 Forward foreign exchange asing EUR 1,000,000 - - contract
Interest rate swaps IDR 30,000,000,000 - 1 Interest rate swapsCross currency swaps USD 5,555,554 - 4 Cross currency swaps JPY 230,000,000 5 -
60 143 Bagian lancar (5) (51) Current portion
Bagian tidak lancar 55 92 Non-current portion
2009
Jumlah nosionala)/
Notional amounta)
Aset derivatif/
Derivative assets
Kewajiban derivatif b)/Derivative liabilities b)
Instrumen Instruments Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:
Interest rate swaps IDR 200,312,056,748 - 4 Interest rate swaps USD 255,122,907 - 37
Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges: lindung nilai: Interest rate swaps IDR 30,000,000,000 - 1 Interest rate swaps Kontrak berjangka valuta JPY 795,750,000 - 3 Forward foreign exchange asing contract
Cross currency swaps USD 200,881,944 14 117 Cross currency swaps JPY 6,651,922,271 22 15 36 177 Bagian lancar (7) (29) Current portion
Bagian tidak lancar 29 148 Non-current portion
a) Dalam satuan penuh. a) In full amount. b) Kewajiban derivatif disajikan sebagai kewajiban lain-lain
(lihat Catatan 17).
b) Derivative liabilities are presented under other liabilities (refer to Note 17).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 41 - Page
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
c. Aset dan kewajiban derivatif (lanjutan) c. Derivative assets and liabilities (continued)
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interest rate swap dan cross currency swap yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang secara efektif menghapus variabilitas arus kas dari pinjaman terkait, dicatat di ekuitas. Nilai ini kemudian diakui ke laporan laba rugi konsolidasian sebagai penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs dan beban bunga pinjaman terkait yang dilindung nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut diakui di perkiraan laba rugi.
Changes in the fair value of the interest rate and cross currency swaps designated hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the borrowings are recorded in equity. The amounts subsequently are recognised to the consolidated statements of income as adjusments of the exchange rate differences and interest payments related to the hedged borrowings in the same period in which the related exchange rate differences and interest affect earnings.
Atas keuntungan nilai wajar bersih yang telah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, Rp 13 miliar (2009: kerugian Rp 295 miliar) dicatat di dalam beban pokok pendapatan dan Rp 1 miliar (2009: kerugian Rp 71 miliar) dicatat di dalam keuntungan atau kerugian bersih selisih kurs.
Of the net fair value gains that have been recognised in the consolidated statements of income, Rp 13 billion (2009: loss of Rp 295 billion) has been recorded in the cost of revenue and Rp 1 billion (2009: loss of Rp 71 billion) has been recorded in the net foreign exchange gain or loss.
Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas cross currency swap dan interest rate swap akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sepanjang periode tiga tahun ke depan sesuai dengan jatuh tempo dari pinjaman yang bersangkutan.
Gains and losses recognised in equity on cross currency and interest rate swaps will be released to the consolidated statements of income over the next three years following the maturity of the related loans.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tingkat suku bunga tetap sehubungan dengan interest rate swaps untuk USD berkisar antara 0,68% sampai 5,6% (2009: 1,55% sampai 5,6%) dan untuk IDR antara 6,6% sampai 16,3% (2009: 8,7% sampai 19,81%). Suku bunga mengambang yang utama adalah SBI, LIBOR dan SIBOR.
As at 31 December 2010, the fixed interest rates relating to interest rate swaps for USD vary from 0.68% to 5.6% (2009: 1.55% to 5.6%) and for IDR from 6.6% to 16.3% (2009: 8.7% to 19.81%). The main floating rate are SBI, LIBOR and SIBOR.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tidak terdapat aset derivatif yang mengalami penurunan nilai.
As at 31 December 2010 and 2009, there is no impairment in respect of derivative assets.
Informasi lain mengenai aset dan kewajiban derivatif pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Other information relating to derivative assets and liabilities as at 31 December 2010 is as follows:
Pihak dalam kontrak/Counterparties Jadwal penyelesaian/Settlement schedule
The Royal Bank of Scotland Juni/June 2011 – Oktober/October 2011 United Overseas Bank Limited September 2012 PT Bank Permata Tbk Mei/May 2012 PT Bank DBS Indonesia September 2012 PT Bank Mizuho Indonesia Desember/December 2012 – Januari/January 2013 PT ANZ Panin Bank Januari/January 2011 – November 2013 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Januari/January 2011 – Oktober/October 2013 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Januari/January 2011 – September 2013 Citibank N.A. Januari/January 2011 – November 2013 JP Morgan Chase Bank N.A. Februari/February 2011 – November 2013 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd September 2012 – Desember/December 2013 Standard Chartered Bank Juni/June 2011 – November 2013 PT Bank BNP Paribas Indonesia Oktober/October 2013 – November 2013 PT Bank OCBC Indonesia Juni/June 2011 – Desember/December 2013 Sumitomo Mitsui Banking Corporation September 2013
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 42 - Page
9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES
2010 2009
Barang jadi termasuk unit CBU 7,853 5,370 Finished goods including CBU units Barang dalam penyelesaian 245 208 Work-in-progress Bahan baku dan unit CKD 486 233 Raw materials and CKD units Suku cadang 371 467 Spare parts Barang dalam perjalanan 1,274 545 Goods in transit Lain-lain 712 537 Others
10,941 7,360 Penyisihan persediaan usang (99) (78) Provision for obsolete dan tidak lancar and slow moving inventory
10,842 7,282
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutup kerugian karena penurunan nilai persediaan.
Management believes that the provision for obsolete and slow moving inventory is adequate to cover loss due to the decline in the value of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada persediaan yang dijaminkan untuk pinjaman (2009: Rp 30 miliar).
As at 31 December 2010, there were no inventories pledged as collateral for borrowings (2009: Rp 30 billion).
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 5,2 triliun yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2010, the inventories of the Group were covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 5.2 trillion which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
The movement in the provision for obsolete and slow moving inventory is as follows:
2010 2009
Pada awal tahun 78 119 At beginning of year Penambahan/(penurunan) penyisihan 26 (34) Increase/(decrease) in provision Penghapusan (4) (7) Written-off Anak perusahaan yang dilepas (1) - Disposed subsidiaries
Pada akhir tahun 99 78 At end of year
10. PERPAJAKAN 10. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes
2010 2009Perseroan The Company Pajak Penghasilan Badan - 3 Corporate Income Tax
Pajak Pertambahan Nilai - 103 Value Added Tax Pajak Penjualan Barang Mewah 79 103 Luxury Sales Tax
79 209
Anak perusahaan Subsidiaries Pajak Penghasilan Badan 1,165 644 Corporate Income Tax Pajak Pertambahan Nilai 478 446 Value Added Tax
1,643 1,090
1,722 1,299
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 43 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) a. Prepaid taxes (continued)
Pajak dibayar dimuka merupakan kelebihan bayar pajak penghasilan badan dan pajak lainnya yang belum diperiksa oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) serta pembayaran atas surat ketetapan pajak yang diterima oleh Grup dimana keberatan dan banding telah diajukan kepada DJP. Status dari pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
Prepaid taxes represent overpayments of corporate income tax and other taxes which have not been audited by the Directorate General of Tax (“DGT”) and payments of tax assessments received by the Group for which objections and appeals have been submitted to the DGT. The status of the prepaid taxes are as follows:
2010 2009
Belum/sedang diperiksa 1,484 894 Not yet audited/in progress Keberatan dan banding 238 405 Objections and appeals
1,722 1,299
b. Hutang pajak b. Taxes payable
2010 2009 Perseroan The Company Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 122 86 Article 21 Pasal 23 27 21 Article 23
Pasal 25/29 152 92 Article 25/29 Pajak Pertambahan Nilai 98 - Value Added Tax
399 199
Anak perusahaan Subsidiaries Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 197 138 Article 21 Pasal 22 1 1 Article 22 Pasal 23 49 37 Article 23 Pasal 26 3 2 Article 26 Pasal 25/29 558 879 Article 25/29 Pajak Pertambahan Nilai 68 141 Value Added Tax Pajak Penjualan Barang Mewah 6 6 Luxury Sales Tax
882 1,204
1,281 1,403
c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expenses
2010 2009 Perseroan The Company Kini: Current: Tidak final (824) (583) Non final Final (48) (25) Final Tangguhan 182 (22) Deferred
(690) (630)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 44 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)
2010 2009 Anak perusahaan Subsidiaries Kini: Current: Tidak final (3,302) (3,182) Non final Final (66) (92) Final Tangguhan 31 (54) Deferred
(3,337) (3,328)
Konsolidasian Consolidated Kini: Current: Tidak final (4,126) (3,765) Non final Final (114) (117) Final Tangguhan 213 (76) Deferred
(4,027) (3,958)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expenses and the theoretical tax amount on profit before income tax is as follows:
2010 2009
Laba konsolidasian sebelum 21,031 16,402 Consolidated profit before pajak penghasilan income tax Eliminasi konsolidasi 8,046 6,545 Consolidation eliminations
Laba konsolidasian sebelum pajak 29,077 22,947 Consolidated profit before penghasilan dan eliminasi income tax and eliminations
Dikurangi: Less: Laba sebelum pajak (14,021) (12,277) Profit before income tax penghasilan anak perusahaan of subsidiaries
Laba sebelum pajak 15,056 10,670 Profit before income tax penghasilan Perseroan of the Company
Pajak dihitung pada tarif (3,010) (2,439) Tax calculated at applicable tax pajak yang berlaku rates
Penghasilan bukan obyek pajak 2,358 1,840 Income not subject to tax Beban yang tidak dapat dikurangkan (38) (34) Non-deductible expenses
Penyesuaian akibat perubahan - 3 Adjustment due to changes in tarif pajak tax rates
Beban pajak penghasilan (690) (630) Income tax expenses Perseroan of the Company Beban pajak penghasilan (3,337) (3,328) Income tax expenses anak perusahaan of subsidiaries Beban pajak penghasilan (4,027) (3,958) Consolidated income tax konsolidasian expenses
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 45 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perseroan dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s taxable income for the years ended 31 December 2010 and 2009 is as follows:
2010 2009
Laba sebelum pajak 15,056 10,670 Profit before income tax penghasilan Perseroan of the Company
Penyesuaian pajak: Fiscal adjustments: Insentif dealer 206 50 Dealer incentives Iklan dan promosi 223 82 Advertising and promotion Beban kesejahteraan karyawan 118 77 Employee welfare expenses Pelayanan purna jual 259 148 After sales service Bagian atas laba bersih anak (11,792) (7,999) Share of results of subsidiaries, perusahaan, perusahaan asosiasi associates and jointly dan jointly controlled entities, setelah controlled entities, net of dikurangi amortisasi goodwill goodwill amortisation Penghasilan kena pajak final (239) (179) Income subject to final tax Lain-lain 290 (315) Others
(10,935) (8,136)
Penghasilan kena pajak Perseroan 4,121 2,534 Taxable income of the Company
Beban pajak penghasilan kini 824 583 Current income tax expenses Perseroan - tidak final of the Company - non final Pembayaran pajak dimuka (672) (491) Prepayment of income taxes Perseroan of the Company
Hutang pajak penghasilan Income tax payable Perseroan 152 92 the Company
Beban pajak penghasilan kini 3,302 3,182 Current income tax expenses anak perusahaan - tidak final of subsidiaries - non final Pembayaran pajak dimuka (2,744) (2,303) Prepayment of income taxes
anak perusahaan of subsidiaries Hutang pajak penghasilan Income tax payable
anak perusahaan 558 879 subsidiaries
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.
In these consolidated financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the Company has not yet been required to submit its corporate income tax returns.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 46 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
d. Aset dan kewajiban pajak tangguhan d. Deferred tax assets and liabilities
2010 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Pada awal Credited/(charged) Pada akhir tahun/At to consolidated tahun/ beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain/ At end of year of income Reclassification Others of year Aset pajak tangguhan Deferred tax assets of Perseroan: the Company: Penyisihan piutang ragu-ragu 4 - - - 4 Provision for doubtful receivables Penyisihan persediaan 1 2 - - 3 Provision for obsolete and usang dan tidak lancar slow moving inventory Investasi 2 - - - 2 Investments Aset tetap (5) 1 - - (4) Fixed assets Beban tangguhan (1) - - - (1) Deferred charges Beban yang masih harus dibayar 209 159 - - 368 Accrued expenses Keuntungan ditangguhkan 5 - - - 5 Deferred gain Kewajiban imbalan kerja 55 20 - - 75 Employee benefits obligation
Aset pajak tangguhan 270 182 - - 452 Deferred tax assets of Perseroan, bersih the Company, net
Aset pajak tangguhan 544 134 (23) (24) 631 Deferred tax assets of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net 814 316 (23) (24) 1,083
Kewajiban pajak tangguhan (933) (103) 23 (1) (1,014) Deferred tax liabilities of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net
2009 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Pada awal Credited/(charged) Pada akhir tahun/At to consolidated tahun/ beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain/ At end of year of income Reclassification Others of year
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets of Perseroan: the Company: Penyisihan piutang ragu-ragu 4 - - - 4 Provision for doubtful receivables Penyisihan persediaan 2 (1) - - 1 Provision for obsolete and usang dan tidak lancar slow moving inventory Investasi 2 - - - 2 Investments Aset tetap (4) (1) - - (5) Fixed assets Beban tangguhan (1) - - - (1) Deferred charges Beban yang masih harus dibayar 240 (31) - - 209 Accrued expenses Keuntungan ditangguhkan 5 - - - 5 Deferred gain Kewajiban imbalan kerja 44 11 - - 55 Employee benefits obligation
Aset pajak tangguhan 292 (22) - - 270 Deferred tax assets of Perseroan, bersih the Company, net
Aset pajak tangguhan 512 35 (24) 21 544 Deferred tax assets of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net 804 13 (24) 21 814
Kewajiban pajak tangguhan (846) (89) 24 (22) (933) Deferred tax liabilities of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net
e. Administrasi e. Administration
Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing perusahaan dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang secara individu.
The taxation laws of Indonesia require that each company in the Group submits individual tax returns on the basis of self assessment.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 47 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
e. Administrasi (lanjutan) e. Administration (continued)
Berdasarkan UU yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under prevailing regulations, the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within a certain period. For fiscal years 2007 and before, this period is within ten years of the time the tax become due, but not later than 2013, while for fiscal years 2008 and onwards, the period is within five years of the time the tax becomes due.
f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessments
Pada tahun 2010, Grup telah menerima beberapa surat ketetapan pajak untuk berbagai jenis pajak dari berbagai tahun pajak. Grup telah menyetujui sebagian ketetapan tersebut sebesar Rp 162 miliar dan telah dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2010.
In 2010, the Group has received a number of assessments for various taxes and in respect of various fiscal years. The Group has accepted a portion of these assessments totalling Rp 162 billion which has been booked in the 2010 consolidated statements of income.
Atas jumlah sisanya, Grup telah mengajukan keberatan dan banding. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah ketetapan pajak yang masih dalam proses keberatan dan banding adalah sebagai berikut:
For the remaining amounts, the Group has filed objections and appeals. As at 31 December 2010 and 2009, the amount of assessments in the process of objection and appeal were as follows:
2010 2009
Pajak penghasilan badan 27 227 Corporate income tax Pajak-pajak lainnya 211 178 Other taxes
238 405
g. Tarif Pajak g. Tax rates
Perseroan Terbuka yang memenuhi syarat-syarat tertentu berhak memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku. Untuk tahun fiskal 2010 dan 2009, Perseroan dan PT United Tractors Tbk, anak perusahaan langsung, memenuhi syarat-syarat tersebut dan telah menerapkan tarif pajak yang lebih rendah.
Publicly listed entities which comply with certain requirements are entitled to a 5% tax rate reduction from the applicable tax rates. For the fiscal year 2010 and 2009, the Company and PT United Tractors Tbk, a direct subsidiary, complied with these requirements and have therefore applied the lower tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan per 31 Desember 2010 telah dihitung dengan memperhitungkan tarif-tarif pajak yang berlaku pada saat realisasi.
Deferred tax assets and liabilities as at 31 December 2010 have been calculated taking into account tax rates expected to be prevailing at the time they crystallise.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 48 - Page
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
2010 % kepemilikan efektif/ Pada Bagian atas Pada % of effective awal tahun/ hasil bersih/ akhir tahun/ ownership At beginning Share Dividen/ Pembelian/ Lain-lain/ At end Investee 31/12/2010 of year of results Dividends Purchases Others of year
Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor a) 50.00 3,140 2,140 (1,832) - - 3,448 PT Astra Daihatsu Motor 31.87 1,007 743 (24) - - 1,726 PT Toyota-Astra Motor 51.00 870 549 (446) - - 973 PT Denso Indonesiaa) 24.55 332 112 (30) - - 414 PT Kayaba Indonesia 47.83 265 135 (38) - - 362 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 44.94 295 89 (24) - - 360 PT Akebono Brake Astra Indonesia 47.83 218 107 (21) - - 304 (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT GS Battery 47.83 232 90 (28) - - 294 PT Aisin Indonesia 32.52 216 109 (45) - - 280 PT AT Indonesia 38.26 120 56 (27) - - 149 PT Federal Nittan Industries 38.26 97 36 (22) - - 111 PT Inti Ganda Perdana 40.65 70 60 (8) - - 122 Lain-lain (masing-masing di bawah 112 72 (3) - - 181 Rp 50 miliar)/others (below
Rp 50 billion each) b) 6,974 4,298 (2,548) - - 8,724
Jasa keuangan/Financial services PT Bank Permata Tbk a) 44.52 3,423 357 - 891 38 4,709 PT Toyota Astra Financial Services 50.00 266 76 - 75 10 427 PT Komatsu Astra Finance 50.00 129 23 (7) 45 (7) 183 PT Astra Auto Finance 60.00 79 26 (6) - - 99 3,897 482 (13) 1,011 41 5,418
Alat-alat berat/pertambangan/ Heavy equipment/mining
PT Traktor Nusantara a) 50.00 122 42 (17) - - 147 PT United Tractors Semen Gresik 26.77 42 4 (5) - - 41 PT Komatsu Remanufacturing Asia c) 29.15 - 18 (14) - 81 85 164 64 (36) - 81 273 Infrastuktur dan logistik/
Infrastructure and logistic PT PAM Lyonnaise Jaya 49.00 345 38 (20) 162 - 525 Lain-lain (masing-masing di bawah 104 14 (4) - (1) 113 Rp 50 miliar)/others (below
Rp 50 billion each) d) 449 52 (24) 162 (1) 638
11,484 4,896 (2,621) 1,173 121 15,053
a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries.
b) Otomotif - lain-lain terdiri dari PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra dan PT DIC Astra Chemical.
b) Automotive - others consist of PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra and PT DIC Astra Chemical.
c) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. c) An associate since January 2010.
d) Infrastruktur dan logistik - lain-lain terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal dan PT Toyofuji Serasi Indonesia.
d) Infrastructure and logistic - others consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal and PT Toyofuji Serasi Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 49 - Page
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)
2009 % kepemilikan Pada Bagian Pada efektif/ awal atas hasil akhir % of effective tahun/ bersih/ tahun/ ownership At beginning Share Dividen/ Lain-lain/ At end Investee 31/12/2009 of year of results Dividends Others of year
Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor a) 50.00 3,347 1,216 (1,424) 1 3,140 PT Astra Daihatsu Motor 31.87 867 149 (9) - 1,007 PT Toyota-Astra Motor 51.00 697 337 (164) - 870 PT Denso Indonesiaa) 24.55 254 98 (20) - 332 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 44.94 278 34 (17) - 295 PT Kayaba Indonesia 47.83 199 83 (17) - 265 PT GS Battery 47.83 192 58 (18) - 232 PT Tri Dharma Wisesa 47.83 159 68 (9) - 218 PT Aisin Indonesia 32.52 187 60 (31) - 216 PT AT Indonesia 38.26 60 60 - - 120 PT Federal Nittan Industries 38.26 66 35 (4) - 97 PT Inti Ganda Perdana 40.65 45 26 (1) - 70 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 47 43 - 22 112 Others (below Rp 50 billion each) b)
6,398 2,267 (1,714) 23 6,974
Jasa keuangan/Financial services PT Bank Permata Tbk a) 44.51 3,265 128 - 30 3,423 PT Toyota Astra Financial Services 50.00 278 40 - (52) 266 PT Komatsu Astra Finance 50.00 132 19 (2) (20) 129 PT Astra Auto Finance 44.86 78 12 (11) - 79 3,753 199 (13) (42) 3,897
Alat berat dan pertambangan/ Heavy equipment and mining
PT Traktor Nusantaraa) 50.00 109 27 (14) - 122 PT United Tractors Semen Gresik 26.77 36 9 (3) - 42
145 36 (17) - 164 Infrastuktur dan logistik/
Infrastructure and logistic PT PAM Lyonnaise Jaya 30.00 300 60 (15) - 345 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 40 5 (5) 64 104 Others (below Rp 50 billion each) c)
340 65 (20) 64 449
10,636 2,567 (1,764) 45 11,484
a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries.
b) Otomotif - lain-lain terdiri dari PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra dan PT DIC Astra Chemical.
b) Automotive - others consist of PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra and PT DIC Astra Chemical.
c) Infrastruktur dan logistik - lain-lain terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal dan PT Toyofuji Serasi Indonesia.
c) Infrastructure and logistic - others consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal and PT Toyofuji Serasi Indonesia.
Penerbitan saham baru PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk rights issue
Pada bulan November 2010, PT Bank Permata Tbk (“BP”) melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) baru kepada para pemegang saham. Perseroan mengeksekusi haknya dan membeli hak yang tidak tereksekusi dengan total transaksi sebesar Rp 891 miliar. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan efektif Perseroan di BP menjadi 44,52%.
In November 2010, PT Bank Permata Tbk (“BP”) offered Pre-emptive Rights of Limited Public Offering (Rights Issue) to the shareholders. The Company exercised its pre-emptive rights and bought unexercised rights at a total transaction of Rp 891 billion. This transaction increased the Company’s effective ownership in BP to 44.52%.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 50 - Page
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)
Penambahan kepemilikan di PT PAM Lyonnaise Jaya
Addition of interest in PT PAM Lyonnaise Jaya
Pada bulan Desember 2010, PT Astratel Nusantara, anak perusahaan langsung, membeli 19% kepemilikan saham di PT PAM Lyonnaise Jaya (“Palyja”) dari Citigroup Financial Products Inc. sebesar Rp 162 miliar. Transaksi tersebut meningkatkan kepemilikan efektif Perseroan di Palyja menjadi 49%.
In December 2010, PT Astratel Nusantara, a direct subsidiary, acquired a 19% ownership in PT PAM Lyonnaise Jaya (“Palyja”) shares from Citigroup Financial Products Inc. at a consideration of Rp 162 billion. The transaction increased the Company’s effective ownership in Palyja to 49%.
12. TANAMAN PERKEBUNAN 12. PLANTATIONS
2010 Pada awal
tahun/ At
beginningof year
Penambahan/Additions
Pengurangan/Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Anak perusahaan
yang dilepas/ Disposed
subsidiaries
Pada akhir
tahun/ At end of
year
Harga perolehan Acquisition cost Tanaman menghasilkan 1,386 - (57) 452 - 1,781 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 1,884 852 (1) (452) (180) 2,103 Immature plantations
3,270 852 (58) - (180) 3,884Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Tanaman menghasilkan (656) (90) 46 - - (700) Mature plantations
Nilai buku bersih 2,614 3,184 Net book value
2009 Pada awal
tahun/ At beginning
of year Penambahan/
Additions Pengurangan/
Disposals Reklasifikasi/
Reclassifications Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition cost Tanaman menghasilkan 1,189 - - 197 1,386 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 1,336 801 (2) (251) 1,884 Immature plantations
2,525 801 (2) (54) 3,270Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Tanaman menghasilkan (588) (68) - - (656) Mature plantations
Nilai buku bersih 1,937 2,614 Net book value
Seluruh penyusutan tanaman menghasilkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All depreciation of mature plantations for the years ended 31 December 2010 and 2009 has been allocated to cost of revenue.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, luas area tertanam yang dimiliki adalah sebagai berikut (dalam satuan hektar):
As at 31 December 2010 and 2009, the total planted area owned is as follows (in hectares):
2010 2009
Tanaman menghasilkan 148,273 139,875 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 58,276 67,430 Immature plantations
206,549 207,305
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada tanaman perkebunan yang dijaminkan untuk pinjaman.
As at 31 December 2010, there are no plantations that have been pledged as security for borrowings.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 51 - Page
12. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 12. PLANTATIONS (continued)
Seluruh tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan tidak diasuransikan.
Mature plantations and immature plantations are not insured.
13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS
2010 Pada awal
tahun/At
beginning of year
Penambahan/Additions
Pengurangan/Disposals
Reklasifikasi/Reclassi-fications
Anak perusahaan
yang dilepas/ Disposed
subsidiariesLain-lain/Others
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung: Directly owned: Tanah 2,667 380 (7) 4 (186) - 2,858 Land Bangunan dan fasilitasnya 4,589 267 (21) 606 (62) - 5,379 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 3,778 618 (46) 354 (40) (2) 4,662 Machinery and equipment Alat berat 11,053 1,903 (182) 1,406 - - 14,180 Heavy equipmentAlat-alat pengangkutan 943 216 (82) 74 (38) - 1,113 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 1,552 178 (83) 5 (4) - 1,648 Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan 2,926 1,879 (13) (642) - - 4,150 Transportation equipment Peralatan kantor 655 65 (111) (10) - - 599 Office equipment Alat-alat berat 357 84 - 163 - - 604 Heavy equipment Properti pertambangan 2,552 138 (1) - - - 2,689 Mining properties
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin 1,252 456 - (668) - - 1,040 Machinery
Aset dalam penyelesaian: Assets under construction:Bangunan 538 919 (11) (573) (7) - 866 Buildings Mesin dan alat berat 1,057 1,272 (7) (1,500) (2) - 820 Machinery and heavy equipment
33,919 8,375 (564) (781) (339) (2) 40,608
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung: Directly owned: Bangunan dan fasilitasnya (1,587) (357) 19 - 6 - (1,919) Buildings and improvements Mesin dan peralatan (2,081) (384) 32 (24) 16 - (2,441) Machinery and equipment Alat berat (5,514) (2,044) 182 (260) - - (7,636) Heavy equipmentAlat-alat pengangkutan (551) (136) 49 6 17 - (615) Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor (1,210) (159) 82 1 3 - (1,283) Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan (903) (535) 7 395 - - (1,036) Transportation equipment Peralatan kantor (532) (57) 110 5 - - (474) Office equipment Alat-alat berat (56) (76) - - - - (132) Heavy equipment Properti pertambangan (326) (141) - - - - (467) Mining properties
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance leases:Mesin (398) (246) - 402 - - (242) Machinery
(13,158) (4,135) 481 525 42 - (16,245)
Nilai buku bersih 20,761 24,363 Net book value
2009
Pada awal
tahun/ At
beginning of year
Penam- bahan/
Additions
Pengu- rangan/
Disposals
Rekla- sifikasi/
Reclassi- fications
Anak perusahaan
baru dan yang
dilepas/ New and disposed
subsidiariesLain-lain/ Others
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung: Directly owned: Tanah 2,392 197 (5) 83 - - 2,667 Land Bangunan dan fasilitasnya 3,774 221 (32) 626 - - 4,589 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 3,468 444 (89) (43) - (2) 3,778 Machinery and equipment Alat berat 6,981 2,392 (270) 1,950 - - 11,053 Heavy equipment Alat-alat pengangkutan 869 122 (34) 66 (80) - 943 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 1,517 139 (67) (36) (1) - 1,552 Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan 2,626 803 (7) (496) - - 2,926 Transportation equipment Peralatan kantor 591 73 (1) (8) - - 655 Office equipment Alat-alat berat 55 300 - 2 - - 357 Heavy equipment Properti pertambangan 2,546 - - - 6 - 2,552 Mining properties
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin 1,661 569 (1) (977) - - 1,252 Machinery
Aset dalam penyelesaian: Assets under construction:Bangunan 545 651 - (658) - - 538 Buildings Mesin dan alat berat 1,384 723 (1) (1,049) 1,057 Machinery and heavy equipment
28,409 6,634 (507) (540) (75) (2) 33,919
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 52 - Page
13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)
2009
Pada awal
tahun/ At
beginning of year
Penam- bahan/
Additions
Pengu- rangan/
Disposals
Rekla- sifikasi/
Reclassi- fications
Anak perusahaan
baru dan yang
dilepas/ New and disposed
subsidiariesLain-lain/ Others
Pada akhir tahun/
At end of year
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung: Directly owned: Bangunan dan fasilitasnya (1,339) (278) 29 1 - - (1,587) Buildings and improvements Mesin dan peralatan (1,905) (312) 63 73 - - (2,081) Machinery and equipment Alat berat (3,445) (1,632) 269 (706) (5,514) Heavy equipment Alat-alat pengangkutan (457) (133) 20 (1) 20 - (551) Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor (1,111) (166) 66 - 1 - (1,210) Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan (814) (403) 3 311 - - (903) Transportation equipment Peralatan kantor (481) (57) 1 5 - - (532) Office equipment Alat-alat berat (31) (49) - 24 - - (56) Heavy equipment Properti pertambangan (245) (81) - - - - (326) Mining properties
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance leases:Mesin (839) (196) 1 636 - - (398) Machinery
(10,667) (3,307) 452 343 21 - (13,158)
Nilai buku bersih 17,742 20,761 Net book value
Penambahan aset tetap terdiri dari: Additions to fixed assets consist of:
2010 2009
Perolehan 7,504 6,124 AcquisitionsPindahan dari uang muka 871 510 Transfer from advance payments 8,375 6,634
Rincian keuntungan pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of gains from the disposal of fixed assets are as follows:
2010 2009
Harga jual 116 171 Proceeds Nilai buku bersih (83) (55) Net book value 33 116
Penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation was allocated as follows:
2010 2009
Beban pokok pendapatan 3,679 2,885 Cost of revenue Beban usaha 395 377 Operating expenses Perkebunan plasma dan tanaman 61 45 Plasma and immature plantations belum menghasilkan
4,135 3,307
Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang dapat diperbaharui dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2011 sampai 2099.
Land rights are held under renewable “Hak Guna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles, which will expire between 2011 and 2099.
Properti pertambangan terutama merupakan hak kontrak untuk melakukan penambangan atas cadangan batubara yang terdapat di wilayah konsesi penambangan tertentu yang akan berakhir antara tahun 2011 sampai 2037.
Mining properties mainly represent contractual rights to mine coal reserves in specified concession areas which will expire at various points between 2011 and 2037.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 53 - Page
13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)
Bangunan dan mesin dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai antara tahun 2011 dan 2013 dengan persentase penyelesaian antara 1% - 97%.
Building and machinery under construction are estimated to be completed between 2011 and 2013 with percentage of completion between 1% - 97%.
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 2,7 triliun (2009: Rp 2,9 triliun) dijaminkan untuk pinjaman bank dan pinjaman lain-lain jangka panjang, Medium Term Notes dan hutang sewa pembiayaan (lihat Catatan 20d dan 21b).
As at 31 December 2010, certain fixed assets with a net book value of Rp 2.7 trillion (2009: Rp 2.9 trillion) have been used as collateral for long-term bank loans and other loans, Medium Term Notes and obligations under finance leases (refer to Notes 20d and 21b).
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu yang dimiliki oleh Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 33,5 triliun yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2010, certain fixed assets of the Group are covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 33.5 trillion, which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.
Management is of the view that there has been no impairment in the carrying amount of fixed assets.
14. ASET KERJA SAMA OPERASI 14. JOINT OPERATION ASSETS
2010
Pada awal tahun/
Atbeginning
of year Penambahan/
Additions Pengurangan/
Disposals Reklasifikasi/
ReclassificationsLain-lain/ Others
Pada akhir
tahun/ At end of
year
Harga perolehan 1,108 5 (6) 177 - 1,284 Acquisition cost Aset dalam penyelesaian 113 195 - (179) 2 131 Assets under construction Akumulasi penyusutan (41) (36) 3 - - (74) Accumulated depreciation
Nilai buku bersih 1,180 1,341 Net book value
2009
Pada awal tahun/
Atbeginning
of year Penambahan/
Additions Pengurangan/
Disposals Reklasifikasi/
ReclassificationsLain-lain/ Others
Pada akhir
tahun/ At end of
year
Harga perolehan 1,005 - (7) 33 77 1,108 Acquisition cost Aset dalam penyelesaian - 146 - (33) - 113 Assets under construction Akumulasi penyusutan (5) (40) 4 - - (41) Accumulated depreciation
Nilai buku bersih 1,000 1,180 Net book value
Aset kerja sama operasi merupakan aset jalan tol. Hak konsesi jalan tol yang diperoleh PT Marga Mandalasakti, anak perusahaan tidak langsung, berlaku sampai dengan tahun 2048.
Joint operation assets are toll roads assets. The toll road concession rights which are obtained by PT Marga Mandalasakti, an indirect subsidiary, are valid until 2048.
Pada tahun 2010, aset jalan tol telah direklasifikasi dari aset tetap dan disajikan neto dengan akumulasi penyusutan pada saat akuisisi.
In 2010, the toll roads assets have been reclassified from fixed assets and presented net of accumulated depreciation at the time of acquisition.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 54 - Page
14. ASET KERJA SAMA OPERASI (lanjutan) 14. JOINT OPERATION ASSETS (continued)
Seluruh penyusutan aset kerja sama operasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All depreciation of joint operation assets for the years ended 31 December 2010 and 2009 has been allocated to cost of revenue.
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK 15. SHORT-TERM BORROWINGS
2010 2009
Pinjaman bank 3,899 2,052 Bank loansPinjaman sindikasi 790 376 Syndicated loans Cerukan - 2 Overdrafts
4,689 2,430
a. Pinjaman bank/Bank loans
2010 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party (lihat Catatan/refer to Note 33k) USD
PT Bank Permata Tbk 18 -
Pihak ketiga/Third parties Rupiah
PT Pan Indonesia Bank Tbk 738 99 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 392 55 PT Bank Central Asia Tbk 325 219 PT Bank Mizuho Indonesia 252 114 PT Bank Rabobank International Indonesia 200 200 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 200 200 PT Bank OCBC NISP Tbk 200 - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 200 80 PT Bank DBS Indonesia 150 200 JP Morgan Chase Bank N.A. 135 135 PT Bank CIMB Niaga Tbk 124 128 Citibank N.A. 100 50 PT Bank BNP Paribas Indonesia 100 - PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 80 60 PT Bank OCBC Indonesia 50 - PT Bank China Trust Indonesia 50 - Standard Chartered Bank 30 50 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 28 52
Others (below Rp 50 billion each) 3,354 1,642 USD
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 279 283 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 135 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 56 28
Others (below Rp 50 billion each) 470 311 JPY
Marubeni Corporation - 62 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 57 37
Others (below Rp 50 billion each) 57 99
3,899 2,052
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 55 - Page
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
b. Pinjaman sindikasi/Syndicated loans
2010 2009 Facility agent Rupiah
Standard Chartered Bank 700 -
USD Standard Chartered Bank 90 - Sumitomo Mitsui Banking Corporation - 376
790 376
Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek digunakan untuk tujuan modal kerja dan debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan.
The funds received from short-term borrowings are to be used for working capital purposes and the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman jangka pendek sejumlah USD 33 juta dan Rp 2,9 triliun, secara total setara dengan Rp 3,2 triliun (2009: USD 30 juta dan Rp 1,5 triliun, secara total setara dengan Rp 1,8 triliun) yang diperoleh anak perusahaan langsung dan tidak langsung tertentu dijamin dengan piutang usaha, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan dan aset tetap dari anak perusahaan langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 6, 7a,7b, dan 13).
As at 31 December 2010, short-term borrowings amounting to USD 33 million and Rp 2.9 trillion, equivalent in total to Rp 3.2 trillion (2009: USD 30 million and Rp 1.5 trillion, equivalent in total to Rp 1.8 trillion) obtained by certain direct and indirect subsidiaries are secured by trade receivables, consumer financing receivables, financing lease receivables and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 6, 7a, 7b and 13).
Informasi lain mengenai pinjaman bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Other information relating to short-term bank loans as at 31 December 2010 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates
Standard Chartered Bank Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 JIBOR + 1.40% SIBOR + 1.40% SBI + 2.00% PT Bank Permata Tbk 30 Desember/December 2011 5.50% PT Pan Indonesia Bank Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 8.13% - 14.00% SBI + 2.25% PT Bank Danamon Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 8.20% - 17.15% PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 7.20% - 14.00% PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 7.90% - 13.00% SBI + 2.15% PT Bank Rabobank International Indonesia 31 Januari/January 2011 8.25% - 14.85% PT Bank Internasional Indonesia Tbk 23 Maret/March 2011 8.60% - 17.50% PT Bank OCBC NISP Tbk 31 Januari/January 2011 9.60% The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 2.20% - 14.65% Corporation Ltd PT Bank DBS Indonesia 3 Januari/January 2011 7.85% - 12.50% JP Morgan Chase Bank N.A. Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 8.25% - 17.50% PT Bank CIMB Niaga Tbk 10 Januari/January 2011 SBI + 1.50% Citibank N.A. Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 8.20% - 17.75% PT Bank BNP Paribas Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 8.70% - 15.65% PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 SBI + 3.00% - 3.50% PT Bank OCBC Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 JIBOR + 2.15% PT Bank China Trust Indonesia 29 Januari/January 2011 SBI + 2.00% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 22 Desember/December 2011 SIBOR + 2.00%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 56 - Page
16. HUTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES
2010 2009
Pihak yang mempunyai hubungan Related parties istimewa (lihat Catatan 33i): (refer to Note 33i): Rupiah 1,867 1,715 Rupiah Mata uang asing 191 48 Foreign currencies
2,058 1,763Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 4,236 2,032 Rupiah Mata uang asing 2,981 3,483 Foreign currencies
7,217 5,515
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
Trade payables arise from the purchases of goods and services.
Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha Grup.
There is no guarantee given on the Group’s trade payables.
Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.
17. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 17. OTHER LIABILITIES
2010 2009
Uang jaminan pembelian dari pelanggan 1,464 984 Purchase guarantees from customers dan uang muka penjualan and sales advancesEstimasi klaim asuransi 419 352 Estimated insurance claims Kewajiban derivatif (lihat Catatan 8c) 143 177 Derivative liabilities (refer to Note 8c)Hutang dividen 25 18 Dividend payable
Lain-lain 1,072 800 Others
3,123 2,331Bagian jangka pendek (2,988) (2,134) Current portion
Bagian jangka panjang 135 197 Non-current portion
Kewajiban lain-lain terdiri dari: Other liabilities consists of:
2010 2009
Pihak yang mempunyai hubungan 44 25 Related parties (refer to Note 33j) istimewa (lihat Catatan 33j) Pihak ketiga 3,079 2,306 Third parties
3,123 2,331
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 18. ACCRUED EXPENSES
2010 2009
Pelayanan purna jual 859 546 After sales serviceKomisi penjualan 702 479 Sales commissions Iklan dan promosi 684 410 Advertising and promotion Imbalan kerja 336 208 Employee benefits
Beban bunga 184 119 Interest expenses Pemeliharaan dan perbaikan 147 169 Repair and maintenance Distribusi, gudang dan pengepakan 135 108 Distribution, warehousing and packaging Royalti 108 104 RoyaltyLain-lain 750 929 Others
3,905 3,072
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 57 - Page
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI 19. PROVISIONS
2010 2009
Kewajiban imbalan kerja: Employee benefits obligation: Imbalan pensiun dan imbalan 871 675 Pension benefits and other
pasca-kerja lainnya post-employment benefits Imbalan kerja jangka panjang lainnya 584 439 Other long-term employee benefits Taksiran kewajiban restorasi dan 62 43 Estimated liabilities for restoration rehabilitasi and rehabilitation Lain-lain 4 4 Others 1,521 1,161 Bagian jangka pendek (178) (199) Current portion
Bagian jangka panjang 1,343 962 Non-current portion
Kewajiban imbalan kerja Employee benefits obligations
Kewajiban imbalan kerja dihitung oleh PT Eldridge Gunaprima Solution dan PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen.
The employee benefits obligation is based on calculations by PT Eldridge Gunaprima Solution and PT Padma Radya Aktuaria, independent actuaries.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used are as follows:
2010 2009
Tingkat diskonto 8% - 9% 10% Discount rate Hasil aset program yang diharapkan 10% 10% Expected return on plan assets Kenaikan gaji di masa datang 8% - 9% 9% Future salary increases
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya
Pension benefits and other post-employment benefits
Kewajiban imbalan pensiun dan imbalan pasca- kerja lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
The pension benefits and other post-employment benefits obligations recognised in the consolidated balance sheets are determined as follows:
2010 2009
Nilai kini kewajiban 2,029 1,865 Present value of obligation Nilai wajar aset program (907) (770) Fair value of plan assets
1,122 1,095 Kerugian aktuarial yang belum diakui (91) (279) Unrecognised actuarial losses
Biaya jasa lalu yang belum diakui (160) (141) Unrecognised past service costs
871 675
Mutasi kewajiban imbalan kerja yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements of employee benefits obligation recognised in the consolidated balance sheets are as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 58 - Page
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 19. PROVISIONS (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
2010 2009
Pada awal tahun 675 521 At beginning of year Jumlah yang dibebankan pada 297 268 Expenses charged in the consolidated laporan laba rugi konsolidasian statements of income Iuran/imbalan yang dibayarkan (91) (108) Contributions/benefits paid Anak perusahaan yang dilepas (4) - Disposed subsidiaries Pindahan ke perusahaan asosiasi (6) (6) Transfer to associates company
Pada akhir tahun 871 675 At end of yearBagian jangka pendek (76) (100) Current portion
Bagian jangka panjang 795 575 Long term portion
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows:
2010 2009
Biaya jasa kini 157 141 Current service cost Biaya bunga 179 168 Interest cost Hasil aset program yang diharapkan (62) (54) Expected return on plan assets
Kerugian/(keuntungan) aktuarial bersih 9 (2) Net actuarial loss/(gain) recognised yang diakui selama tahun berjalan during the year Biaya jasa lalu 14 15 Past service costs 297 268
Keuntungan aktual aset program pensiun imbalan pasti adalah Rp 212 miliar (2009: keuntungan Rp 273 miliar).
The actual gain on plan assets of the defined benefit pension plan was Rp 212 billion (2009: gain of Rp 273 billion).
Aset program termasuk saham dan obligasi Perseroan, beberapa anak perusahaan dan jointly controlled entities, dengan nilai wajar sejumlah Rp 248 miliar (2009: Rp 201 miliar).
Plan assets include shares and bonds of the Company, certain subsidiaries and jointly controlled entities, with a fair value of Rp 248 billion (2009: Rp 201 billion).
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits
Kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebesar Rp 584 miliar (2009: Rp 439 miliar).
Other long-term employee benefits obligations recognised in the consolidated balance sheets are Rp 584 billion (2009: Rp 439 billion).
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in the liability recognised in the consolidated balance sheets are as follows:
2010 2009
Pada awal tahun 439 333 At beginning of year Jumlah yang dibebankan pada 218 152 Expenses charged in the laporan laba rugi konsolidasian consolidated statements of income Imbalan yang dibayarkan (72) (46) Benefits paid Anak perusahaan yang dilepas (1) - Disposed subsidiaries
Pada akhir tahun 584 439 At end of year Bagian jangka pendek (98) (95) Current portion
Bagian jangka panjang 486 344 Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 59 - Page
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 19. PROVISIONS (continued)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term employee benefits (continued)
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows:
2010 2009
Biaya jasa kini 111 80 Current service cost Biaya bunga 38 38 Interest cost Kerugian aktuarial bersih yang 14 34 Net actuarial loss recognised diakui selama tahun berjalan during the year Biaya jasa lalu 55 - Past service cost
218 152
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS
2010 2009
Pinjaman bank 10,643 5,124 Bank loans Pinjaman sindikasi 6,895 4,860 Syndicated loans Pinjaman dari pihak selain bank 1,499 1,735 Non bank loans Pembiayaan bersama with recourse 1 338 Joint financing with recourse
19,038 12,057 Bagian jangka pendek (8,887) (5,772) Current portion
Bagian jangka panjang 10,151 6,285 Non-current portion
a. Pinjaman bank a. Bank loans
2010 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk - 2,215 871 1,344 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 1,288 748 540 PT Pan Indonesia Bank Tbk - 827 393 434 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 513 263 250 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 492 215 277
PT Bank UOB Buana Tbk - 400 99 301 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 299 299 - PT Bank OCBC NISP Tbk - 261 80 181
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 261 116 145 PT Bank Ekspor Indonesia Tbk - 199 66 133 PT Bank Mega Tbk - 175 140 35 PT ANZ Panin Bank - 139 79 60 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 116 107 9 Others (below Rp 50 billion each) 7,185 3,476 3,709
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 60 - Page
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
a. Pinjaman bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)
2010 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Mata uang asing/Foreign currencies
Standard Chartered Bank USD 78 702 303 399 The Hongkong and Shanghai Banking USD 55 493 224 269
Corporation LtdSumitomo Mitsui Banking Corporation USD 50 450 225 225
The Japan Bank for International Cooperation USD 45 404 90 314 JPY 691 76 45 31
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. USD 30 270 180 90 Mizuho Corporate Bank Ltd USD 25 224 112 112 Citibank N.A. USD 20 180 90 90 DBS Bank Ltd USD 20 180 90 90 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 20 180 180 -PT Bank Ekonomi Raharja Tbk USD 15 131 60 71PT Bank Mizuho Indonesia USD 14 122 53 69
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 2 21 21 - Others (below Rp 50 billion each) JPY 230 25 25 - 3,458 1,698 1,760
Jumlah/Total 10,643 5,174 5,469
2009 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk - 969 379 590 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 642 294 348 PT Pan Indonesia Bank - 631 298 333 PT Bank Mega Tbk - 463 388 75 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 375 77 298 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 300 245 55 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 298 - 298 PT ANZ Panin Bank - 265 127 138 PT Bank OCBC NISP Tbk - 179 63 116 PT Bank CIMB Niaga Tbk - 125 92 33 The Royal Bank of Scotland - 82 55 27 PT Bank Ekonomi Raharja - 54 32 22 PT Bank China Trust Indonesia - 50 50 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 69 47 22 Others (below Rp 50 billion each)
4,502 2,147 2,355
Mata uang asing/Foreign currencies PT Bank Mizuho Indonesia USD 20 186 59 127 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd JPY 1,150 117 94 23 The Japan Bank for International Cooperation JPY 1,096 111 41 70 JPMorgan Chase Bank, N.A. USD 8 79 63 16 Standard Chartered Bank USD 6 53 22 31 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 8 76 57 19 Others (below Rp 50 billion each) 622 336 286
Jumlah/Total 5,124 2,483 2,641
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 61 - Page
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
a. Pinjaman bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)
Informasi lain mengenai pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Other information relating to bank loans as at 31 December 2010 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates
PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) 9.50% - 13.75% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) 10.00% - 14.50% PT Pan Indonesia Bank Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) 10.50% - 12.00% PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) 11.35% - 12.65% PT Bank Danamon Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) SBI + 2.50% 10.50% - 11.10% PT Bank UOB Buana Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) 10.25% - 11.25% PT Bank Internasional Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 11.50% PT Bank OCBC NISP Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) SBI + 3.00%
11.30% PT Bank CIMB Niaga Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) 11.15% - 12.75% PT Bank Ekspor Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) 10.50% PT Bank Mega Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) 13.00% - 16.00% PT ANZ Panin Bank Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) 11.85% Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) LIBOR + 1.90% - 3.25% SIBOR + 3.75% The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 3.00% Corporation Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00% The Japan Bank for International Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2015) 3.27% - 4.44% Cooperation LIBOR + 0.80% Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00% Mizuho Corporate Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00%
Citibank N.A. Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00% DBS Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 21 Januari /January 2011 LIBOR + 2.00% PT Bank Ekonomi Raharja Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00% SIBOR + 3.00% PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) SIBOR + 1.20%
4.40%
Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 20d for details of the security for the loans.
b. Pinjaman sindikasi b. Syndicated loans
2010 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Facility agents
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk - 552 314 238
Standard Chartered Bank - 91 44 47 643 358 285
Mata uang asing/Foreign currencies Mizuho Corporate Bank Ltd USD 219 1,945 818 1,127 Standard Chartered Bank USD 190 1,712 888 824
Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 150 1,332 296 1,036 The Hongkong and Shanghai Banking USD 142 1,263 456 807
Corporation Ltd 6,252 2,458 3,794
Jumlah/Total 6,895 2,816 4,079
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 62 - Page
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
b. Pinjaman sindikasi (lanjutan) b. Syndicated loans (continued)
2009 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Facility agents
Rupiah Standard Chartered Bank - 150 50 100 PT Bank Central Asia Tbk - 786 238 548 936 288 648
Mata uang asing/Foreign currencies Standard Chartered Bank USD 270 2,532 1,004 1,528
Mizuho Corporate Bank Ltd USD 88 828 552 276 PT Bank China Trust Indonesia USD 40 376 376 - Citicorp International Ltd USD 15 141 141 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 5 47 47 - Others (below Rp 50 billion each) 3,924 2,120 1,804
Jumlah/Total 4,860 2,408 2,452
Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Other information relating to syndicated loans as at 31 December 2010 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Facility agents Repayment schedule Interest rates
PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) 11.58% Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.15% - 1.25% SIBOR + 1.65% - 3.50% 11.70% Mizuho Corporate Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.60% - 1.85% SIBOR + 1.65% Sumitomo Mitsui Banking Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 0.17% - 1.85% The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.70% - 1.85% Corporation Ltd
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan, pembatasan dividen dan persyaratan administrasi.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants, dividend restrictions and administrative requirements.
Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 20d for details of the security for the loans.
c. Pinjaman dari pihak selain bank c. Non bank loans
2010 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/
Related parties (lihat Catatan/refer to Note 33k)Rupiah
PT Toyota Astra Financial Services - 206 84 122 PT Astra Daihatsu Motor - 180 154 26
386 238 148
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 63 - Page
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
c. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan) c. Non bank loans (continued)
2010 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties
Rupiah Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 2 1 1 Others (below Rp 50 billion each)
Mata uang asing/Foreign currencies Marubeni Corporation USD 43 387 260 127 JA Mitsui Leasing Ltd JPY 1,458 160 110 50 USD 15 135 45 90 Sumitomo Mitsui Finance and Leasing USD 17 157 84 73 Company Ltd Mitsui & Co Ltd JPY 1,298 143 71 72 USD 7 67 39 28 Lain-lain (masing-masing dibawah USD 8 62 49 13 Rp 50 miliar)/Others (below Rp 50 billion each) 1,111 658 453
Jumlah/Total 1,499 897 602
2009 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/
Related parties (lihat Catatan/refer to Note 33k) PT Astra Daihatsu Motor - 334 154 180 PT Toyota Astra Financial Services - 236 43 193 570 197 373 Pihak ketiga/Third parties Sumitomo Mitsui Finance and Leasing USD 28 265 100 165 Company Ltd JA Mitsui Leasing Ltd JPY 2,458 250 102 148 Marubeni Corporation USD 20 187 - 187 Mitsui & Co Ltd JPY 1,948 198 66 132 USD 15 139 67 72 Nederlandse Financierings- Maatschappij voor USD 11 104 52 52 Ontwikkelingslanden N.V.
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 2 22 22 - Others (below Rp 50 billion each)
1,165 409 756 Jumlah/Total 1,735 606 1,129
Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak selain bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Other information relating to non bank loans as at 31 December 2010 is as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 64 - Page
20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
c. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan) c. Non bank loans (continued)
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates PT Toyota Astra Financial Services Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2014) 11.25% - 13.50% PT Astra Daihatsu Motor Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2012) 10.50% Marubeni Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2013) LIBOR + 2.60% - 3.25% JA Mitsui Leasing Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2013) 3.20% - 3.58% LIBOR + 3.25% Sumitomo Mitsui Finance and Leasing Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2013) SIBOR + 1.50% - 3.25%
Company Ltd Mitsui & Co Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2012) LIBOR + 1.50% - 2.55%
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 20d for details of the security for the loans.
d. Informasi lainnya d. Other information
Dana yang diperoleh digunakan antara lain untuk modal kerja, pendanaan umum, pembiayaan kembali pinjaman dan kredit investasi.
The funds received are to be used for working capital, general funding, loan refinancing and investment credits.
Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman sejumlah USD 716 juta, JPY 3 miliar dan Rp 7,8 triliun, secara total setara dengan Rp 14,5 triliun (2009: USD 279 juta, JPY 5,6 miliar dan Rp 5,1 triliun, secara total setara dengan Rp 8,3 triliun) dijamin dengan kas dan setara kas, investasi lain-lain, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan dan aset tetap dari anak perusahaan langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 7a, 7b dan 13).
As at 31 December 2010, loans amounting to USD 716 million, JPY 3 billion and Rp 7.8 trillion, equivalent to a total of Rp 14.5 trillion (2009: USD 279 million, JPY 5.6 billion and Rp 5.1 trillion, equivalent to a total of Rp 8.3 trillion) are secured by cash and cash equivalents, other investments, consumer financing receivables, financing lease receivables and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 7a, 7b and 13).
21. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 21. DEBT SECURITIES IN ISSUE
2010 2009
Hutang obligasi 4,839 4,178 Bonds Medium Term Notes 2,428 2,679 Medium Term Notes
7,267 6,857 Bagian jangka pendek (3,902) (2,839) Current portion
Bagian jangka panjang 3,365 4,018 Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 65 - Page
21. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
a. Hutang obligasi a. Bonds
Rincian dari hutang obligasi adalah sebagai berikut:
Details of bonds are as follows:
2010 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ pendek/ panjang/ Rupiah Rating Total Current Non-current Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 idAA 200 200 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 idAA 326 326 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 idAA 343 133 210 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 idAA 1,396 427 969 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 idAA 332 332 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 idAA 324 324 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 idAA 522 92 430 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 idAA 1,396 299 1,097 dengan Tingkat Bunga Tetap
Jumlah/Total 4,839 2,133 2,706
2009 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ pendek/ panjang/ Rupiah Rating Total Current Non-current Obligasi Astra Sedaya Finance VI Tahun 2005 idAA- 48 48 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 idAA- 561 361 200 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 idAA- 566 201 365 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 idAA- 881 489 392 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 idAA- 599 268 331 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 idAA- 528 169 359 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 idAA- 995 363 632 dengan Tingkat Bunga Tetap
Jumlah/Total 4,178 1,899 2,279
Informasi lain mengenai hutang obligasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Other information relating to bonds as at 31 December 2010 is as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 66 - Page
21. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
a. Hutang obligasi (lanjutan) a. Bonds (continued)
Pokok obligasi/ Hutang obligasi/ Bonds Wali amanat/ Jatuh tempo/ Tingkat bunga/ Bonds *) principal Trustee Maturity Interest rates
Obligasi Astra Sedaya Finance VIII 200 PT Bank Rakyat 28 Juni/June 2011 10.35% Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Astra Sedaya Finance IX 366 PT Bank Rakyat 2011 10.13% - 10.30% Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Astra Sedaya Finance X 394 PT Bank Rakyat 2011 - 2012 14.56% - 14.90% Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Astra Sedaya Finance XI 1,500 PT Bank Rakyat 2011 - 2014 8.47% - 10.90% Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance VII 350 PT Bank Rakyat 2 Mei/May 2011 10.75% Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance VIII 360 PT Bank Rakyat 13 Mei/May 2011 12.63% Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance IX 635 PT Bank Rakyat 2011 - 2012 13.55% - 14.60% Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance X 1,500 PT Bank Rakyat 2011 - 2014 8.10% - 10.55% Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk
Catatan/Note: *) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah saldo pokok obligasi (lihat Catatan 7a)/ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a)
Dana yang diperoleh dari penerbitan hutang obligasi digunakan untuk tujuan modal kerja dan penerbit dibatasi dalam melakukan corporate actions tertentu dan harus mempertahankan sejumlah rasio keuangan tertentu.
The funds received from issue of bonds are to be used for working capital purposes and issuers are restricted from taking certain corporate actions and must maintain certain financial ratios.
Pembayaran bunga hutang obligasi dilakukan setiap tiga bulanan.
Interest on bonds is paid on a quarterly basis.
Semua hutang obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
All the bonds are listed on the Indonesia Stock Exchange.
b. Medium Term Notes b. Medium Term Notes
Rincian dari Medium Term Notes (“MTN”) adalah sebagai berikut:
Details of Medium Term Notes (“MTNs”) are as follows:
2010 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ pendek/ panjang/ Rating Total Current Non-current Rupiah MTN Astra Sedaya Finance I Tahun 2009 idAA 670 670 - MTN Astra Sedaya Finance II Tahun 2009 idAA 460 460 - MTN Federal International Finance II Tahun 2009 idAA 499 499 - MTN Federal International Finance III Tahun 2010 idAA 300 - 300 MTN Serasi Autoraya I Tahun 2009 idA+ 100 100 - MTN Serasi Autoraya II Tahun 2010 idA+ 100 40 60 MTN Surya Artha Nusantara Finance I Tahun 2010 idA- 299 - 299 2,428 1,769 659
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 67 - Page
21. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
b. Medium Term Notes (lanjutan) b. Medium Term Notes (continued)
2009 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ pendek/ panjang/ Rating Total Current Non-current Rupiah MTN Astra Sedaya Finance I Tahun 2009 idAA- 799 110 689 MTN Astra Sedaya Finance II Tahun 2009 idAA- 780 320 460 MTN Federal International Finance I Tahun 2009 idAA- 500 500 - MTN Federal International Finance II Tahun 2009 idAA- 500 - 500 MTN Serasi Auto Raya Tahun 2009 idAA- 100 10 90 2,679 940 1,739
Informasi lain mengenai MTN pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Other information relating to MTNs as at 31 December 2010 is as follows:
Pokok/ Wali amanat/ Jatuh tempo/ Tingkat bunga/ Jaminan/ Principal Trustee Maturity Interest rates Security
MTN Astra Sedaya Finance I 690 PT Bank Rakyat 2011 11.20% - 11.75% Catatan/Note a)
Tahun 2009 Indonesia (Persero) Tbk MTN Astra Sedaya Finance II 460 PT Bank Rakyat 2011 10.50% Catatan/Note a)
Tahun 2009 Indonesia (Persero) Tbk MTN Federal International Finance II 500 PT Bank Mandiri 2011 11.35% Catatan/Note a)
Tahun 2009 (Persero) Tbk PT Batavia Prosperindo Sekuritas MTN Federal International Finance III 300 PT NISP Sekuritas 27 Januari/ 10.50% Catatan/Note a)
Tahun 2010 January 2012 MTN Serasi Autoraya I Tahun 2009 100 PT Danareksa Investment 30 Desember/ 11.50% Catatan/Note b)
Management December 2011 MTN Serasi Autoraya II Tahun 2010 100 PT Danareksa Investment 2011 - 2012 11.50% Catatan/Note b)
Management MTN Surya Artha Nusantara Finance I 300 PT Bank Rakyat 25 Februari/ 11.38% Catatan/Note c)
Tahun 2010 Indonesia (Persero) Tbk February 2012
Catatan/Note: a) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan
7a)/Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to Note 7a)
b) Dijamin dengan jaminan fidusia dari aset tetap sampai dengan 80% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan 13)/Secured by fiduciary guarantee over fixed asset amounting to 80% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to Note 13)
c) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang sewa pembiayaan sampai dengan 100% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan 7b)/Secured by fiduciary guarantee over financing lease receivables amounting to 100% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to Note 7b)
Sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan MTN, anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan dan batasan corporate actions tertentu.
As specified by the trustee agreements of the MTNs, subsidiaries are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants and are restricted from taking certain corporate actions.
Pembayaran bunga MTN dilakukan setiap satu atau tiga bulanan.
Interest on MTNs is paid on a monthly or quarterly basis.
22. HAK MINORITAS 22. MINORITY INTERESTS
Rincian kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Details of minority interests in the equity and share of results of consolidated subsidiaries are as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 68 - Page
22. HAK MINORITAS (lanjutan) 22. MINORITY INTERESTS (continued)
2010
Pada awal tahun/
At beginning of year
Laba bersih/
Net incomeDividen/ Dividend
Penambahan ekuitas anak perusahaan/ Changes in
equity of subsidiaries
Lain-lain*)/Others*)
Pada akhir tahun/
At end of year
PT United Tractors Tbk 5,626 1,546 (660) 20 - 6,532PT Astra Agro Lestari Tbk 1,266 410 (210) - - 1,466PT Astra Sedaya Finance 811 239 (106) 15 (959) -PT Surya Artha Nusantara Finance 165 46 (14) - - 197PT Astra Otoparts Tbk 140 50 (21) - - 169PT Marga Mandalasakti 115 42 (12) - - 145 PT Astra Graphia Tbk 88 27 (7) - - 108 Lain-lain (masing-masing dibawah 827 278 (105) (59) (179) 762 Rp 100 milliar)/Others (below Rp 100 billion each)Total 9,038 2,638 (1,135) (24) (1,138) 9,379
*) Lain-lain terutama merupakan penambahan kepemilikan di PT Astra Sedaya Finance dan PT Sedaya Pratama (lihat Catatan 3).
*) Others mainly represent additional of ownerships in PT Astra Sedaya Finance and PT Sedaya Pratama (refer to Note 3).
2009
Pada awal tahun/
At beginning of year
Laba bersih/
Net incomeDividen/ Dividend
Penambahan ekuitas anak perusahaan/ Changes in
equity of subsidiaries
Lain-lain/ Others
Pada akhir tahun/
At end of year
PT United Tractors Tbk 4,515 1,549 (473) 24 11 5,626 PT Astra Agro Lestari Tbk 1,049 337 (120) - - 1,266 PT Astra Sedaya Finance 735 189 (87) (26) - 811 PT Surya Artha Nusantara Finance 148 31 (3) (11) - 165 PT Astra Otoparts Tbk 164 41 (12) 1 (54) 140 PT Marga Mandalasakti 175 37 (9) - (88) 115 PT Astra Graphia Tbk 77 15 (4) - - 88 Lain-lain (masing-masing dibawah 634 205 (93) 13 68 827 Rp 100 milliar)/Others (below Rp 100 billion each)Total 7,497 2,404 (801) 1 (63) 9,038
23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Details of shareholders based on records maintained by PT Raya Saham Registra, the share administrator, are as follows:
31 Desember/December 2010 Jumlah saham ditempatkan dan disetor
penuh/ Number of
shares issued and
fully paid
Persentase kepemilikan/Percentage
of ownership
Jumlah/ Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (Presiden 871,500 0.02% - Budi Setiadharma (President Komisaris) Commissioner) Anthony John Liddell Nightingale 610,000 0.02% - Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) (Commissioner) *)
Lain-lain (masing-masing 2,018,048,310 49.85% 1,009 Others (each less than 5%) dibawah 5%)
4,048,355,314 100% 2,024
*) Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty
Omnibus.
*)All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-
Treaty Omnibus.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 69 - Page
23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (continued)
31 Desember/December 2009 Jumlah saham ditempatkan dan disetor
penuh/ Number of
shares issued and
fully paid
Persentase kepemilikan/Percentage
of ownership
Jumlah/ Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (Presiden 871,500 0.02% - Budi Setiadharma (President Komisaris) Commissioner) Anthony John Liddell Nightingale 610,000 0.02% - Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) (Commissioner) *)
Muhamad Chatib Basri 1,500 0.00% - Muhamad Chatib Basri (Komisaris) (Commissioner)Lain-lain (masing-masing 2,018,046,810 49.85% 1,009 Others (each less than 5%) dibawah 5%)
4,048,355,314 100% 2,024
*) Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty
Omnibus.
*) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-
Treaty Omnibus.
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2010 dan/and
2009
Selisih antara pembayaran yang diterima 1,099 Excess of proceeds over par value, net dengan nilai nominal, bersih
Rights yang habis masa berlakunya 2 Expired rights Kompensasi berbasis saham karyawan yang 5 Expired employee share-based compensation habis masa berlakunya 1,106
25. PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN, PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
25. CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES, ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
Akun ini merupakan bagian Perseroan atas perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities, yang terutama berhubungan dengan transaksi yang mengubah persentase kepemilikan Perseroan pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, cadangan lindung nilai dan selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan.
This account represents the Company’s share of the changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities, which mainly relates to transactions which change the Company’s percentage of ownership in subsidiaries, associates and jointly controlled entities, unrealised gains or losses from available-for-sale securities, hedging reserves and exchange differences from financial statements translation.
2010 2009
Otomotif 645 645 Automotive Jasa keuangan 317 77 Financial services Agribisnis 112 112 Agribusiness Teknologi informasi 63 63 Information technology Alat berat dan pertambangan 209 179 Heavy equipment and mining Infrastruktur dan logistik 103 102 Infrastructure and logistic
1,449 1,178
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 70 - Page
26. DIVIDEN 26. DIVIDENDS
Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perseroan mengumumkan dividen kas interim untuk tahun 2010 sebesar Rp 1,9 triliun atau Rp 470 (dalam satuan Rupiah) per saham. Dividen tersebut telah dibayarkan pada tanggal 15 November 2010.
On 1 October 2010, the Company declared an interim cash dividend for 2010 amounting to Rp 1.9 trillion or Rp 470 (full Rupiah) per share. The dividend was paid on 15 November 2010.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 26 Mei 2010, pemegang saham telah menyetujui pembagian total dividen kas untuk tahun 2009 sejumlah Rp 4,5 triliun atau Rp 1.120 (dalam satuan Rupiah) per saham. Termasuk di dalamnya dividen kas interim sejumlah Rp 290 (dalam satuan Rupiah) per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 16 November 2009. Sisanya sebesar Rp 3,3 triliun atau Rp 830 (dalam satuan Rupiah) per saham telah dibayarkan pada tanggal 5 Juli 2010.
At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 26 May 2010, a total dividend for 2009 of Rp 4.5 trillion or Rp 1,120 (full rupiah) per share was approved. This included the interim cash dividend of Rp 290 (full Rupiah) per share, paid on 16 November 2009. The remaining Rp 3.3 trillion or Rp 830 (full Rupiah) per share was paid on 5 July 2010.
27. SALDO LABA DICADANGKAN 27. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas, perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang- kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Under Indonesian Company Law, companies are required to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the company’s issued and paid up capital.
Saldo laba dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 425 miliar.
The balance of the appropriated retained earnings reserve as at 31 December 2010 and 2009 is Rp 425 billion.
28. PENDAPATAN BERSIH 28. NET REVENUE
2010 2009
Penjualan barang 98,956 71,271 Sales of goods Jasa dan sewa 21,230 18,994 Services and rental Jasa keuangan 9,805 8,261 Financial services 129,991 98,526Pihak yang mempunyai hubungan (3,044) (2,374) Related parties (refer to Note 33b) istimewa (lihat Catatan 33b) Pihak ketiga 126,947 96,152 Third parties
Insentif penjualan sejumlah Rp 1,1 triliun (2009: Rp 602 miliar) dicatat sebagai bagian dari pendapatan bersih dari penjualan barang.
Sales incentives of Rp 1.1 trillion (2009: Rp 602 billion) were recorded as part of net revenue attributable to sales of goods.
Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.
No revenue earned from individual customers exceeded 10% of total net revenue.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 71 - Page
29. BEBAN POKOK PENDAPATAN 29. COST OF REVENUE
2010 2009
Bahan baku 6,584 4,190 Raw material Tenaga kerja langsung 1,461 1,072 Direct labor Beban produksi tidak langsung 5,766 5,524 Indirect manufacturing costs
Jumlah beban produksi 13,811 10,786 Total manufacturing costs
Barang dalam proses Work in process Awal tahun 208 250 At beginning of year Anak perusahaan yang dilepas (31) - Disposed subsidiaries
Akhir tahun (245) (208) At end of year
Beban pokok produksi 13,743 10,828 Cost of goods manufactured
Barang jadi Finished goods Awal tahun 5,370 6,502 At beginning of year Pembelian 71,919 47,003 Purchases Anak perusahaan yang dilepas (43) - Disposed subsidiaries Akhir tahun (7,853) (5,370) At end of year
Beban pokok pendapatan - penjualan 83,136 58,963 Cost of revenue - sales of goods barang Beban pokok pendapatan - jasa dan sewa 16,713 14,070 Cost of revenue - services and rental Beban pokok pendapatan - jasa keuangan 3,268 2,722 Cost of revenue - financial services
Jumlah beban pokok pendapatan 103,117 75,755 Total cost of revenue
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan konsolidasian.
No purchases from third party suppliers exceeded 10% of the total consolidated cost of revenue.
Lihat Catatan 33c untuk rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Note 33c for details of purchases from related parties.
30. BEBAN USAHA 30. OPERATING EXPENSES
2010 2009 Beban penjualan Selling expenses Iklan dan promosi 1,702 951 Advertising and promotion Imbalan kerja 1,096 796 Employee benefitsDistribusi, gudang dan pengepakan 961 896 Distribution, warehousing and
packaging Penyisihan piutang ragu-ragu 775 566 Provision for doubtful receivables Rugi penjualan agunan yang diambil alih 574 389 Loss on sale of repossessed collateralPelayanan purna jual 403 300 After sales servicePerbaikan dan perawatan 128 84 Repairs and maintenanceKomisi penjualan 88 437 Sales commissionLain-lain (masing-masing dibawah 503 381 Others (below Rp 100 billion each)
Rp 100 miliar) 6,230 4,800
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 72 - Page
30. BEBAN USAHA (lanjutan) 30. OPERATING EXPENSES (continued)
2010 2009 Beban umum dan administrasi General and administrative expenses
Imbalan kerja 3,618 3,113 Employee benefits Honorarium tenaga ahli 395 275 Professional fees Penyusutan dan amortisasi 356 342 Depreciation and amortisation Perbaikan dan perawatan 293 273 Repairs and maintenance Perjalanan dan transportasi 180 135 Travelling and transportationsKomunikasi 179 164 Communications
Alat tulis dan beban kantor lainnya 177 143 Stationery and other office expenses Pendidikan dan pelatihan 155 102 Education and training Pajak dan perizinan 151 123 Taxes and licenses Sewa 130 105 Rent Donasi dan representasi 113 94 Donation and representation Keamanan 102 91 Security Lain-lain (masing-masing dibawah 70 255 Others (below Rp 100 billion each)
Rp 100 miliar) 5,919 5,215
12,149 10,015
31. PENGHASILAN LAIN-LAIN, BERSIH 31. OTHER INCOME, NET
2010 2009
Penghasilan dari bea balik nama kendaraan 733 446 Income from vehicle registrations Pendapatan dividen 216 84 Dividend income Penghasilan komisi 185 120 Commission income Keuntungan penjualan surat berharga 118 65 Gain on sale of marketable securities Keuntungan pelepasan aset tetap 35 114 Gain on disposal of fixed assets
dan properti investasi and investment property Kerugian pelepasan investasi (128) (23) Loss on disposal of investment
di anak perusahaan in subsidiariesLain-lain 259 107 Others 1,418 913
32. INFORMASI SEGMEN 32. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen usaha a. Business segment
Informasi mengenai segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
Details of the Group’s business segments are as follows:
Pendapatan bersih/Net revenue
2010 2009Pelanggan di
luar perusahaan/
External customers
Antar segmen/
Inter segment
Jumlah/ Total
Pelanggan di luar
perusahaan/ External
customers
Antar segmen/
Inter segment
Jumlah/ Total
Otomotif 69,093 1,124 70,217 49,401 468 49,869 Automotive Jasa keuangan 9,805 162 9,967 8,261 122 8,383 Financial services Alat berat dan 37,261 62 37,323 29,181 61 29,242 Heavy equipment
pertambangan and mining Agribisnis 8,844 - 8,844 7,424 - 7,424 Agribusiness Infrastuktur dan 3,569 390 3,959 2,993 132 3,125 Infrastructure and
logistik logistic Teknologi 1,419 146 1,565 1,266 69 1,335 Information informasi technology
Jumlah 129,991 1,884 131,875 98,526 852 99,378 Total Eliminasi* - (1,884) (1,884) - (852) (852)Elimination*
Konsolidasian 129,991 - 129,991 98,526 - 98,526 Consolidated
*) Eliminasi antar segmen usaha. *) Elimination between business segments.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 73 - Page
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (continued)
a. Segmen usaha (lanjutan) a. Business segment (continued)
Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue
Laba usaha/ Operating income
2010 2009 2010 2009
Otomotif 61,734 43,694 2,569 1,953 Automotive Jasa keuangan 3,460 2,847 2,781 2,162 Financial services Alat berat dan 30,527 22,571 5,156 5,164 Heavy equipment and pertambangan mining Agribisnis 5,234 4,322 3,003 2,602 Agribusiness Infrastruktur dan 2,783 2,209 794 589 Infrastructure and
logistik logistic Teknologi informasi 1,109 951 158 113 Information technology
Jumlah 104,847 76,594 14,461 12,583 Total Eliminasi* (1,730) (839) 264 173 Elimination*
Konsolidasian 103,117 75,755 14,725 12,756 Consolidated
Beban bunga/ Interest expense
Jumlah aset/ Total assets
Jumlah kewajiban/ Total liabilities
2010 2009 2010 2009 2010 2009
Otomotif 55 47 17,944 14,604 8,738 6,419 Automotive Jasa keuangan - - 36,303 26,114 27,384 19,110 Financial services Alat berat dan 201 184 29,569 24,357 13,537 10,455 Heavy equipment
pertambangan and mining Agribisnis 8 31 8,792 7,571 1,336 1,144 Agribusiness Infrastruktur dan 282 219 6,023 4,465 4,461 2,912 Infrastructure and
logistik logistic Teknologi 3 17 982 775 521 398 Information informasi technology
Jumlah 549 498 99,613 77,886 55,977 40,438 Total Eliminasi* (65) (13) (1,809) (432) (1,809) (432) Elimination* Investasi pada - - 15,053 11,484 - - Investment in
perusahaan associates and asosiasi dan jointly controlled jointly controlled entities entities
Konsolidasian 484 485 112,857 88,938 54,168 40,006 Consolidated
Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortisation
Pengeluaran modal/ Capital expenditure
2010 2009 2010 2009 Otomotif 376 353 1,097 411 Automotive Jasa keuangan 298 250 97 162 Financial services Alat berat dan 2,927 2,245 4,396 4,570 Heavy equipment and pertambangan mining Agribisnis 282 250 1,558 1,396 Agribusiness Infrastruktur dan logistik 605 479 2,195 955 Infrastructure and logistic Teknologi informasi 78 78 84 87 Information technology
Konsolidasian 4,566 3,655 9,427 7,581 Consolidated
*) Eliminasi antar segmen usaha. *) Elimination between business segments.
Lihat Catatan 11 untuk rincian segmen dari bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Refer to Note 11 for segment details of the share of results of associates and jointly controlled entities.
b. Segmen geografis b. Geographic segment
Segmen usaha Grup hampir seluruhnya beroperasi di Indonesia.
The Group’s business segments almost exclusively operate in Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 74 - Page
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
33. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Kebijakan Grup atas transaksi seperti tersebut di atas adalah menggunakan prinsip arm’s length.
In the normal course of business, the Group engages in transactions with related parties primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. It is the policy of the Group that such transactions be entered into on an arm’s length basis.
a. Sifat hubungan dan transaksi a. Nature of relationship and transactions
Rincian sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of the nature of relationships and transactions with related parties are as follows:
i. Anak perusahaan langsung dan tidak langsung.
i. Direct and indirect subsidiaries.
Lihat Catatan 1d untuk rincian anak perusahaan langsung dan anak perusahaan tidak langsung yang signifikan dari Perseroan.
Refer to Note 1d for details of the Company’s direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries.
ii. Perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities langsung dan tidak langsung.
ii. Direct and indirect associates and jointly controlled entities.
Lihat Catatan 11 untuk rincian perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities langsung dan tidak langsung Perseroan.
Refer to Note 11 for details of the Company’s direct and indirect associates and jointly controlled entities.
Anak perusahaan dari jointly controlled entity adalah sebagai berikut:
Subsidiary of jointly controlled entity is as follows:
Melalui/Through PT Denso Indonesia : PT Denso Sales Indonesia Melalui/Through PT Traktor Nusantara : PT Swadaya Harapan Nusantara
iii. Dimiliki oleh karyawan Grup: iii. Owned by the Group’s employees:
Koperasi Karyawan Astra
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 75 - Page
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b. Pendapatan b. Revenue
Rincian pendapatan yang diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of revenue earned from related parties are as follows:
2010 2009
% a) Rp % a) Rp
PT Astra Honda Motor 1.15 1,499 1.23 1,211PT Isuzu Astra Motor Indonesia 0.31 405 0.33 322PT Astra Daihatsu Motor 0.28 358 0.28 279PT Inti Ganda Perdana 0.15 196 0.14 140 PT AT Indonesia 0.08 103 0.09 84PT United Tractors Semen Gresik 0.06 78 0.02 23 PT Kayaba Indonesia 0.05 64 0.04 35 PT Denso Indonesia 0.05 63 0.05 49 PT Toyota-Astra Motor 0.04 58 0.04 41PT Komatsu Remanufacturing Asia b) 0.04 46 - -PT Bank Permata Tbk 0.03 42 0.03 30PT Traktor Nusantara 0.03 40 0.01 12PT GS Battery 0.02 20 0.02 20 PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly 0.01 16 0.01 13 PT Tri Dharma Wisesa) PT Aisin Indonesia 0.01 15 0.01 11 PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.01 11 0.07 71PT PAM Lyonnaise Jaya 0.01 8 0.01 14 PT Toyota Astra Financial Services 0.01 7 0.01 6 PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia 0.01 7 0.00 4PT Federal Nittan Industries 0.00 2 0.01 5 PT Swadaya Harapan Nusantara 0.00 2 0.00 1 PT Astra Auto Finance 0.00 1 0.00 1 PT Komatsu Astra Finance 0.00 1 0.00 1 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 0.00 2 0.00 1
Others (below Rp 1 billion each) Jumlah/Total 2.35 3,044 2.40 2,374
a) % terhadap jumlah pendapatan bersih. a) % of total net revenue. b) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. b) An associate since January 2010.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 76 - Page
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c. Pembelian barang dan jasa c. Purchase of goods and services
Rincian pembelian barang dan jasa dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of purchase of goods and services from related parties are as follows:
2010 2009 % a) Rp % a) Rp
PT Toyota-Astra Motor 25.90 29,859 22.83 19,584PT Astra Daihatsu Motor 8.56 9,870 7.82 6,711 PT Astra Honda Motor 8.42 9,710 10.09 8,651 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 2.34 2,695 2.15 1,839PT GS Battery 1.10 1,264 1.44 1,233PT Komatsu Remanufacturing Asia b) 0.53 613 - -PT Denso Sales Indonesia 0.24 282 0.24 204PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.11 132 0.10 90 PT Kayaba Indonesia 0.07 77 0.10 83 PT Denso Indonesia 0.03 34 0.04 33 PT Toyofuji Serasi Indonesiac) 0.02 26 - -PT Traktor Nusantara 0.01 16 0.02 15PT Astra Nippon Gasket Indonesia 0.01 12 0.01 5
PT DIC Astra Chemical 0.01 7 0.01 5PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly 0.01 7 0.01 5 PT Tri Dharma Wisesa) PT Inti Ganda Perdana 0.00 5 0.00 1 PT Fuji Technica Indonesia 0.00 2 0.00 1
PT Swadaya Harapan Nusantara - - 0.01 6
Jumlah/Total 47.36 54,611 44.87 38,466
a) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan dan beban usaha. a) % of total cost of revenue and operating expenses. b) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. b) An associate since January 2010. c) Perusahaan asosiasi sejak Desember 2009. c) An associate since December 2009.
d. Penghasilan dan beban bunga d. Interest income and expense
Rincian penghasilan dan beban bunga dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of interest income and expense from related parties are as follows:
Penghasilan bunga/Interest income 2010 2009 % *) Rp % *) Rp
PT Bank Permata Tbk 24.50 123 23.27 131 PT Gresik Distribution Terminal 0.60 3 0.18 1 PT Astra Daihatsu Motor 0.40 2 1.95 11 PT PAM Lyonnaise Jaya 0.20 1 0.36 2 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 0.20 1 0.18 1
Others (below Rp 1 billion each)Jumlah/Total 25.90 130 25.94 146
*) % terhadap jumlah penghasilan bunga. *) % of total interest income.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 77 - Page
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
d. Penghasilan dan beban bunga (lanjutan) d. Interest income and expense (continued)
Suku bunga per tahun untuk IDR berkisar antara 0,5% dan 10,5% dan untuk USD berkisar antara 0,5% dan 9,75%. (2009: untuk IDR antara 6% dan 13,06% dan untuk USD berkisar antara 0,25% dan 9,75%).
The interest rates per annum for IDR ranged between 0.5% and 10.5% and for USD ranged between 0.5% and 9.75%. (2009: for IDR between 6% and 13.06% and for USD was between 0.25% and 9.75%).
Beban bunga/Interest expense 2010 2009 % *) Rp % *) Rp
PT Toyota Astra Financial Services 5.79 28 4.54 22 PT Komatsu Astra Finance 3.10 15 1.86 9
Jumlah/Total 8.89 43 6.40 31
*) % terhadap jumlah beban bunga. *) % of total interest expense.
e. Penghasilan komisi e. Commission income
2010 2009 % *) Rp % *) Rp
PT Astra Honda Motor 9.86 139 8.62 93 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 2.48 35 2.13 23 PT Toyota-Astra Motor 0.21 3 - -
Jumlah/Total 12.55 177 10.75 116
*) % terhadap jumlah penghasilan/(beban) lain-lain. *) % of other income/(expenses).
Penghasilan komisi dihitung berdasarkan jumlah unit penjualan.
Commission income is determined on the number of units sold.
f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas meliputi saldo bank dan deposito berjangka dan call deposits padaBP. Rincian saldo pada BP adalah sebagai berikut:
Cash and cash equivalents include cash in bank and time and call deposits in BP. Details of balances with BP are as follows:
2010 2009 Bank: Cash in bank: Rupiah 1,092 1,065 Rupiah Mata uang asing 292 174 Foreign currencies
1,384 1,239
Deposito berjangka dan call deposits: Time and call deposits: Rupiah 404 492 Rupiah Mata uang asing 135 194 Foreign currencies
539 686
Jumlah 1,923 1,925 Total
Persentase terhadap jumlah aset 1.70% 2.16% Percentage to total assets
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 78 - Page
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
g. Piutang usaha g. Trade receivables
Piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Trade receivables from related parties are as follows:
2010 2009Rupiah:
PT Astra Honda Motor 162 149 PT Astra Daihatsu Motor 52 43 PT Toyota Astra Financial Services 26 28
PT Isuzu Astra Motor Indonesia 24 19 PT AT Indonesia 20 12 PT Inti Ganda Perdana 19 15 PT Toyota-Astra Motor 11 5
PT Kayaba Indonesia 8 4 PT United Tractors Semen Gresik 6 3 PT Denso Indonesia 6 5 PT GS Battery 4 4 PT Aisin Indonesia 3 2 PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia 3 1 PT Bank Permata Tbk 3 - PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) 2 1 PT Toyofuji Logistics Indonesia 2 1 PT Traktor Nusantara 2 1 PT Astra Auto Finance 1 3 PT Federal Nittan Industries 1 1 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 1 1 Others (below Rp 1 billion each)
356 298 Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Astra Honda Motor 10 1 PT Kayaba Indonesia 3 -
PT Bank Permata Tbk 1 - PT Isuzu Astra Motor Indonesia - 4 PT Astra Daihatsu Motor - 2 PT Traktor Nusantara - 1 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 2 1 Others (below Rp 1 billion each) 16 9
Jumlah/Total 372 307
Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.33% 0.35%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 79 - Page
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
h. Piutang lain-lain h. Other receivables
Piutang lain-lain dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Other receivables from related parties are as follows:
2010 2009 Rupiah: Piutang karyawan/Loan to officers and employees 278 248 PT Astra Honda Motor 57 53 PT Bank Permata Tbk 4 1 PT Toyota-Astra Motor 2 3 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 1 - PT Inti Ganda Perdana 1 1 PT Toyofuji Serasi Indonesia 1 -
PT Astra Daihatsu Motor - 89 PT Traktor Nusantara - 2 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 3 1 Others (below Rp 1 billion each 347 398 Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank Permata Tbk 451 472 PT Gresik Distribution Terminal 65 72 PT Fuji Technica Indonesia 25 32 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ - 1 Others (below Rp 1 billion each 541 577
888 975 Penyisihan piutang ragu-ragu/Provision for doubtful receivables (17) (17)
Jumlah/Total 871 958
Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.77% 1.08%
Semua piutang lain-lain tidak dikenakan bunga, kecuali piutang dalam USD kepada PT Fuji Technica Indonesia, PT Gresik Distribution Terminal dan PT Bank Permata Tbk dengan bunga masing-masing sebesar 1,5%, LIBOR + 5,5% dan 9,75% per tahun dan dalam IDR kepada PT Astra Daihatsu Motor dengan bunga sebesar 10,5% per tahun.
All other receivables are non-interest bearing, except receivables in USD to PT Fuji Technica Indonesia, PT Gresik Distribution Terminal and PT Bank Permata Tbk which bear interest at 1.5%, LIBOR + 5.5% and 9.75% per annum, respectively and in IDR to PT Astra Daihatsu Motor which bear interest at 10.5% per annum.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 80 - Page
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
i. Hutang usaha i. Trade payables
Hutang usaha kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Trade payables to related parties are as follows:
2010 2009 Rupiah:
PT Astra Honda Motor 679 866 PT Toyota-Astra Motor 527 369 PT Astra Daihatsu Motor 229 141 PT GS Battery 185 173
PT Isuzu Astra Motor Indonesia 153 95 PT Denso Sales Indonesia 64 - PT Kayaba Indonesia 22 21 PT Denso Indonesia 2 46 PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) 2 1 PT Fuji Technica Indonesia 2 - PT Traktor Nusantara 1 1 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 1 2 Others (below Rp 1 billion each)
1,867 1,715 Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Komatsu Remanufacturing Asia *) 133 - PT GS Battery 48 48 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 10 -
191 48
Jumlah/Total 2,058 1,763
Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities 3.80% 4.41%
*) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. *) An associate since January 2010.
j. Kewajiban lain-lain j. Other liabilities
Kewajiban lain-lain kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Other liabilities to related parties are as follows:
2010 2009 Rupiah:
PT Bank Permata Tbk 39 22 PT Astra Auto Finance 4 1 PT Toyota-Astra Motor - 1
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 1 1 Others (below Rp 1 billion each) 44 25
Jumlah/Total 44 25
Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities 0.08% 0.06%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 81 - Page
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
k. Pinjaman jangka pendek dan hutang jangka panjang
k. Short-term borrowings and long-term debts
Pinjaman jangka pendek dan hutang jangka panjang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Short-term borrowings and long-term debts to related parties are as follows:
2010 2009
PT Komatsu Astra Finance 394 515 PT Astra Daihatsu Motor 180 334 PT Toyota Astra Financial Services 206 236 PT Bank Permata Tbk 18 -
Jumlah/Total 798 1,085
Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities 1.47% 2.71%
Suku bunga atas hutang sewa pembiayaan kepada PT Komatsu Astra Finance adalah sebesar LIBOR + 2,6% - 2,85% dan SIBOR + 2,6% - 4% per tahun.
Interest rates for obligations under finance leases to PT Komatsu Astra Finance are LIBOR + 2.6% - 2.85% and SIBOR + 2.6% - 4% per annum.
Lihat Catatan 15 dan 20 untuk suku bunga atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang.
Refer to Notes 15 and 20 for interest rates of short-term and long-term loans.
l. Pembiayaan bersama l. Joint financing
Beberapa anak perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dalam penyediaan fasilitas pembiayaan konsumen bersama without recourse. Fasilitas ini bersifat tidak mengikat sampai dengan penarikan.
Certain subsidiaries have entered into agreements with related parties, in providing joint consumer financing without recourse facilities. These facilities are uncommitted until they are drawn down.
Saldo pembiayaan bersama dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Joint financing balance from related parties are as follows:
2010 2009
PT Bank Permata Tbk 9,499 6,730 PT Toyota Astra Financial Services 23 48 PT Komatsu Astra Finance 9 -
Jumlah/Total 9,531 6,778
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 82 - Page
34. LABA BERSIH PER SAHAM 34. NET EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Net earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
2010 2009
Laba bersih per saham: Net earnings per share: Laba bersih 14,366 10,040 Net income
Rata-rata tertimbang jumlah 4,048 4,048 Weighted average number of saham biasa yang beredar - ordinary shares outstanding - dasar dan dilusian (dalam jutaan) basic and diluted (in million)
Laba bersih per saham - dasar dan 3,549 2,480 Net earnings per share - basic dilusian (dalam satuan Rupiah) and diluted (full Rupiah)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchanges rates and to minimise potential adverse effects on the Group’s financial risk.
Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif, terutama interest rate dan cross currency swapsuntuk mengelola aset dan kewajiban Grup sesuai dengan kebijakan keuangan Grup. Kebijakan keuangan Grup adalah tidak mengijinkan adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif. Nilai nosional dan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif disajikan pada Catatan 8c.
The Group uses derivative financial instruments, principally interest rate swaps and cross currency swaps to manage the Group’s assets and liabilities in accordance with the Group’s treasury policies. It is the Group’s policy not to enter into derivative transactions for speculative purposes. The notional amounts and fair values of derivative financial instruments are disclosed in Note 8c.
Faktor-faktor risiko keuangan Financial risk factors
(i) Risiko pasar (i) Market risk
Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk
Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan kewajiban moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakan lindung nilai natural yang berasal dari aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang sama.
The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognised monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. These exposures are managed partly by using natural hedges that arise from monetary assets and liabilities in the same foreign currency.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 83 - Page
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
Foreign exchange risk (continued)
Pinjaman dalam mata uang asing diharuskan untuk diswap menjadi mata uang fungsional perusahaan dengan menggunakan cross-currency swap kecuali jika pinjaman dalam mata uang asing tersebut tersebut dibayar dengan arus kas yang berasal dari mata uang asing yang sama. Tujuan dari aktivitas lindung nilai ini untuk mengantisipasi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap aset dan kewajiban, serta perkiraan laba rugi Grup.
Foreign currency borrowings are required to be swapped into the entity’s functional currency using cross-currency swaps except where the foreign currency borrowings are repaid with cash flows generated in the same foreign currency. The purpose of these hedges is to mitigate the impact of movements in foreign exchange rates on assets and liabilities and the profit and loss accounts of the Group.
Aset dan kewajiban moneter bersih dalam mata uang asing disajikan pada Catatan 37.
Net monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are disclosed in Note 37.
Risiko tingkat bunga Interest rate risk
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan kewajiban yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap. Kebijakan Grup, untuk perusahaan di luar jasa keuangan adalah menjaga agar minimum 40%-60% dari total pinjamannya dengan jatuh tempo sampai dengan 5 tahun, merupakan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap. Perusahaan jasa keuangan pada umumnya memperoleh pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap. Pinjaman ini menyebabkan Grup terekspos terhadap risiko tingkat bunga atas nilai wajar, dimana risiko ini disalinghapus dengan piutang pembiayaan dengan suku bunga tetap. Pinjaman ini umumnya memiliki tenor yang sama dengan piutang pembiayaannya.
The Group is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps, which have the economic effect of converting borrowings from floating rate to fixed rate. The Group’s guideline is to maintain at least 40%-60% of its gross borrowings with a maturity up to 5 years, exclusive of the financial services companies, in fixed rate instruments. The financial services companies borrow predominantly at a fixed rate. The borrowings expose the Group to fair value interest rate risk, which are offset by financing receivables held at a fixed rate. The borrowings are generally have a same tenor with the financing receivables.
Profil pinjaman Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai adalah sebagai berikut:
The Group’s borrowings profile after taking into account hedging transactions is as follows:
2010 2009
Pinjaman dengan tingkat suku bunga 22,719 16,975 Fixed interest rates borrowings tetap Pinjaman dengan tingkat suku bunga 9,019 4,946 Floating interest rates borrowings mengambang
31,738 21,921
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 84 - Page
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)
Risiko harga Price risk
Grup terekspos risiko harga yang berasal dari investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang terjadi atas perubahan nilai wajar investasi efek yang tersedia untuk dijual dicatat di ekuitas.
The Group is exposed to security price risk because of investments which are available-for-sale and carried at fair value. Gains and losses arising from changes in the fair value of available-for-sale investments are recognised in equity.
Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap investasi tersedia untuk dijual. Kinerja investasi kategori tersedia untuk dijual dimonitor secara periodik, bersamaan dengan pengujian relevansi instrumen investasi tersebut terhadap rencana strategis jangka panjang Grup. Rincian investasi tersedia untuk dijual disajikan dalam Catatan 5.
The Group’s policy is not to hedge available-for-sale investments. The performance of the Group’s available-for-sale investments are monitored periodically, together with a regular assessment of their relevance to the Group’s long term strategic plans. Details of the Group’s available-for-sale investments are set out in Note 5.
Grup terekspos risiko harga komoditas yang berasal dari perubahan harga komoditas terutama minyak kelapa sawit dan batubara. Kebijakan Grup pada umumnya tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko harga komoditas, meskipun untuk kepentingan strategis tertentu aktivitas lindung nilai tersebut dapat dilakukan. Dalam kondisi seperti diatas, Grup dapat melakukan transaksi forward contract untuk melakukan pembelian atau penjualan komoditas di masa depan pada tingkat harga tertentu.
The Group is exposed to commodity price risk, arising from changes in commodity prices, primarily crude palm oil and coal. The Group’s policy is generally not to hedge commodity price risk, although limited hedging is undertaken for strategic reasons. In such cases, the Group may enter into a forward contract to sell the commodity at a fixed price at a future date.
(ii) Risiko kredit (ii) Credit risk
Grup memiliki risiko pembiayaan yang terutama berasal dari simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek, kredit yang diberikan kepada pelanggan, serta piutang lain-lain (termasuk aset derivatif). Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek dan aset derivatif dengan memonitor reputasi, credit ratings dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks, investment securities, credit exposures given to customers and other receivables (including derivative assets). The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks, investment securities and derivative assets by monitoring reputation, credit ratings and limiting the aggregate risk to any individual counterparty.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan yang sebagian besar berasal dari aktivitas pembiayaan, Grup menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan penagihan angsuran atas piutang pembiayaan untuk meminimalisir risiko kredit.
In respect of credit exposures given to customers which are predominantly resulted from financing activities, the Group applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio monitoring as well as manages the collection of financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 85 - Page
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)
Grup biasanya memperoleh jaminan berupa kendaraan bermotor dan alat berat dari piutang pembiayaan konsumen. Pelanggan memberikan hak kepada Grup untuk menjual agunan yang diambil alih atau mengambil tindakan lain untuk menyelesaikan sisa piutang yang belum dibayar. Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan pada neraca konsolidasian.
The Group normally obtains collateral in the form of motor vehicles and heavy equipment from consumer financing receivables. Customers give the right to the Group to sell the repossessed collateral or take any other action to settle the outstanding receivable. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each financial asset in the consolidated balance sheet after deducting any provision for doubtful receivables.
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit karena Grup memiliki banyak pelanggan tanpa adanya pelanggan individu yang signifikan.
There is no concentration of credit risk as the Group has a large number of customer without any significant individual customers.
Eksposur maksimum Grup atas risiko kredit adalah sebagai berikut:
The Group’s maximum exposure to credit risk is as follows:
2010 2009
Kas dan setara kas 6,926 8,651 Cash and cash equivalents Piutang usaha 9,391 7,579 Trade receivables
Piutang pembiayaan 29,905 20,733 Financing receivables Piutang lain-lain 1,476 1,349 Other receivables Investasi lain-lain 3,522 2,695 Other investments
51,220 41,007
(iii) Risiko likuiditas (iii) Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal.
Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and marketable securities, and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities and the ability to close out market positions. The Group’s ability to fund its borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders.
Estimasi jumlah pinjaman yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut:
The borrowings are estimated to be repayable as follows:
2010 2009
Dalam 1 tahun 17,803 11,254 Within 1 year 1 sampai 2 tahun 8,391 7,361 Between 1 and 2 years 2 sampai 5 tahun 5,544 3,306 Between 2 and 5 years
31,738 21,921
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 86 - Page
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan Fair values of financial instruments
Nilai wajar aset dan kewajiban financial, beserta nilai tercatatnya, adalah sebagai berikut:
The fair values of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts, are as follows:
31 Desember/December2010
31 Desember/December2009
Nilai tercatat/ Carrying
value
Nilai wajar/Fair
value
Nilai tercatat/ Carrying
value
Nilai wajar/ Fair
valueAset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 7,005 7,005 8,732 8,732 Cash and cash equivalents Piutang usaha 9,391 9,391 7,579 7,579 Trade receivables Piutang pembiayaan 29,905 30,690 20,733 22,120 Financing receivablesPiutang lain-lain 1,476 1,481 1,349 1,276 Other receivables Investasi lain-lain 3,522 3,525 2,695 2,695 Other investments
51,299 52,092 41,088 42,402
Kewajiban keuangan: Financial liabilities:Hutang usaha (9,275) (9,275) (7,278) (7,278) Trade payables Kewajiban lain-lain (3,123) (3,112) (2,331) (2,132) Other liabilities Beban yang masih (3,905) (3,905) (3,072) (3,072) Accrued expenses harus dibayar Pinjaman jangka pendek (4,689) (4,689) (2,430) (2,430) Short-term borrowings Hutang jangka panjang: Long-term debt:
Pinjaman bank dan (19,038) (19,141) (12,057) (11,949) Bank loans and pinjaman lain-lain other loans
Surat berharga yang (7,267) (7,274) (6,857) (6,803) Debt securities in issue diterbitkan
Hutang sewa (744) (744) (577) (577) Obligations under pembiayaan finance leases
(48,041) (48,140) (34,602) (34,241)
Nilai wajar aset dan kewajiban financial lancar mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan.
The fair value of current financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.
Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan jangka panjang diestimasikan sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar, kecuali untuk beberapa investasi lain-lain dan obligasi ditentukan berdasarkan harga pasar.
The fair values of the non-current financial assets and liabilities are estimated at the present value of future cash flows, discounted at the market rate of interest, except for certain other investments and bonds which are based on market prices.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 87 - Page
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
PERJANJIAN DAN KOMITMEN AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distributor
a. Licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements
Perseroan dan anak perusahaan tertentu mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distribusi dengan para pemberi lisensi berikut:
The Company and certain subsidiaries have existing licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements with the following licensors:
Otomotif/Automotive
- Automobiles Peugeot, France - BMW AG, Germany
- MAHLE Engine Components Japan Corp, Japan
- PT Astra Daihatsu Motor - PT Astra Honda Motor
- Daido Kogyo Co Ltd, Japan - Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp, Japan
- PT BMW Indonesia - PT Isuzu Astra Motor Indonesia
- GS Yuasa International Ltd, Japan
- Metalart Corporation, Japan - PT Toyota-Astra Motor
- Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan
- Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan
- Teito Rubber Ltd, Japan
Alat berat dan pertambangan/Heavy equipment and mining
- Anhui Heli Machinery Import & Export Co Ltd, China
- PT Komatsu Marketing & Support Indonesia
- PT Komatsu Indonesia
- Bernie Ostermeyer Investments Pty Ltd
- Komatsu Forklift Co Ltd, Japan
- Scania CV Aktiebolag, Sweden
- BOMAG GmbH & Co OHG, Germany
- Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd, Singapore
- Tadano Iron Works Co Ltd, Japan
- Hiab Corporation - Komatsu Ltd, Japan - Interlube Systems Sdn Bhd, Malaysia
- Komatsu Forest Pty Ltd, Australia
- Kockums Industries Pty Ltd, Australia
- Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan
Teknologi informasi/Information technology
- Fuji Xerox Co Ltd, Japan - Fuji Xerox Asia Pacific Pte Ltd, Singapore
- Microsoft Regional Sales Corporation, Singapore
- SAP Aktiengesellschaft, Germany
- Hewlett-Packard Sout East Asia
- Dell Global B.V., Singapore - Cisco System Inc, USA
b. Perkebunan plasma b. Plasma plantations
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, di samping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan plasma ini didanai dengan pinjaman bank yang disalurkan kepada pengembang sampai periode tanaman dapat menghasilkan.
In accordance with Indonesian Government policy, certain land rights for plantations are granted conditional upon the grower’s agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to develop their own plantations. Plasma development is funded by bank loans which are granted to the grower at the cultivation stage for the period until the plants can be cropped.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 88 - Page
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
b. Perkebunan plasma (lanjutan) b. Plasma plantations (continued)
Selama masa pengembangan, pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma serta semua aset yang berada di atasnya, piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa mendatang dan jaminan perusahaan dari beberapa anak perusahaan tertentu PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”). Pada tanggal 31 Desember2010, jumlah pinjaman plasma termasuk bunga adalah nihil (2009: Rp 71 miliar).
During the development period, the loans are secured on the land including all assets located on the plantations, future receivables from sales of the plasma crops and corporate guarantees from certain subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”). As at 31 December 2010, the total outstanding plasma loans including interest amounted to nil (2009: Rp 71 billion).
Pada saat mulai menghasilkan, perkebunan plasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada anak perusahaan AAL guna mengangsur pinjamannya melalui pemotongan dari hasil penjualannya. Anak perusahaan AAL menjamin pengembalian pinjaman petani plasma.
Upon maturity of the plantations, the plasma plantations are transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to AAL’s subsidiaries to repay the loans via deductions from sales proceeds. The subsidiaries of AAL guarantee the repayment of the plasma farmers’ loans.
c. Fasilitas kredit c. Credit facilities
Perseroan dan beberapa anak perusahaan tertentu memiliki fasilitas kredit untuk modal kerja, kredit investasi, jaminan bank, letters of credit dan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit yang mengikat dan tidak mengikat yang belum digunakan oleh Perseroan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 masing-masing sejumlah Rp 5,9 triliun dan Rp 3,4 triliun.
The Company and certain subsidiaries have credit facilities for working capital, investment credits, bank guarantees, letters of credit and foreign exchange contracts. The total available committed and uncommitted credit facilities of the Company and subsidiaries as at 31 December 2010 amounted to Rp 5.9 trillion and Rp 3.4 trillion, respectively.
d. Jasa pertambangan d. Mining contracting services
PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), anak perusahaan tidak langsung, mempunyai tiga kontrak pertambangan signifikan dengan PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri dan PT Kideco Jaya Agung. Berdasarkan kontrak-kontrak tersebut, Pama memberikan jasa pertambangan batubara. Jangka waktu kontrak bervariasi dan berakhir antara tahun 2013 dan 2018.
PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), an indirect subsidiary, has entered into three significant mining services contracts with PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri and PT Kideco Jaya Agung. Under the contracts, Pama provides coal mining services. The periods of the contracts are varied and will expire between 2013 and 2018.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 89 - Page
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
e. Komitmen pembelian properti pertambangan
e. Commitment to purchase mining properties
Pada bulan Januari 2010, PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), anak perusahaan tidak langsung, menandatangani beberapa perjanjian dengan PT Mandira Sanni Pratama dan PT Andalan Teguh Berjaya untuk membeli 30% saham PT Asmin Bara Bronang dan PT Asmin Bara Jaan, perusahaan pemegang konsesi penambangan batubara di propinsi Kalimantan Tengah, dengan total nilai sejumlah USD 40 juta dan Rp 75 juta.
In January 2010, PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), an indirect subsidiary, signed agreements with PT Mandira Sanni Pratama and PT Andalan Teguh Berjaya to acquire 30% of the shares of PT Asmin Bara Bronang and PT Asmin Bara Jaan, coal mine concession holding companies in Central Kalimantan, for a consideration of USD 40 million and Rp 75 million.
Pama telah melakukan pembayaran uang muka sebesar USD 12 juta dan telah menempatkan USD 28 juta dalam bentuk escrow. Pencairan dari rekening escrow akan dilakukan tergantung dari terpenuhinya persyaratan perjanjian tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian atau tanggal lain yang disepakati oleh Pama dan pemegang saham lama. Sejumlah USD 20 juta telah dicairkan dari rekening escrow dan sisanya akan dicairkan pada saat seluruh persyaratan perjanjian telah terpenuhi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, beberapa persyaratan perjanjian masih belum terpenuhi.
Pama has paid a cash advance of USD 12 million and has placed USD 28 million in escrow. Disbursement of the escrow account will be subject to fulfillment of certain conditions precedent, not more than 12 months from the signing date of the agreement or such other date agreed by Pama and existing shareholders. An amount of USD 20 million has been disbursed from the escrow account and the remaining amount will be disbursed upon the fulfilment of all conditions precedent. As at the date of these consolidated financial statements, certain conditions precedent has not yet been fulfilled.
f. Pelepasan PT Surya Panen Subur f. Disposal of PT Surya Panen Subur
Pada bulan Oktober 2010, PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”), anak perusahaan langsung, melepas 100% kepemilikan sahamnya di PT Surya Panen Subur (“SPS”) kepada PT Agro Maju Raya dan PT Hamparan Sawit Nusantara dengan harga USD 27 juta, yang terdiri dari kas sejumlah USD 16 juta dan sertifikat obligasi sejumlah USD 11 juta. Sertifikat obligasi ini akan dibayar setiap tahun hingga Oktober 2020 dan dikenakan bunga sebesar 3,24% per tahun.
In October 2010, PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”), a direct subsidiary, disposed 100% of its ownership in PT Surya Panen Subur (“SPS”) to PT Agro Maju Raya dan PT Hamparan Sawit Nusantara with a total consideration of USD 27 million consists of cash USD 16 million and bond certificate of USD 11 million. The bond certificate is repayable annually until October 2020 and bears interest at 3.24% per annum.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 90 - Page
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
f. Pelepasan PT Surya Panen Subur (lanjutan) f. Disposal of PT Surya Panen Subur (continued)
Nilai investasi awal SPS adalah Rp 161 miliar dan sampai dengan tanggal penjualan, SPS telah melakukan tambahan investasi bersih sebesar Rp 242 miliar. Dampak dari transaksi ini telah dibukukan sebagai “Penghasilan lain-lain, bersih”.
SPS’s initial investment was Rp 161 billion and until the date of disposal, SPS has invested an additional amount of Rp 242 billion. The impact of this transaction has been recorded as “Other income, net”.
g. Komitmen sewa operasi g. Operating lease commitments
Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan.
The Group leases out various fixed assets under non-cancellable operating lease agreements.
Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan, adalah sebagai berikut:
The future minimum lease receivables under non-cancellable operating lease contracted for at the reporting date, but not recognised as receivables, are as follows:
2010 2009
Dalam 1 tahun 907 918 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 801 692 Between 1 and 5 years
Lebih dari 5 tahun 8 - More than 5 years
1,716 1,610
h. Komitmen pembelian barang modal h. Capital commitments
Kontrak pembelian barang modal pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sejumlah Rp 1,7 triliun (2009: Rp 2 triliun).
Capital expenditure contracted as at 31 December 2010 amounted to Rp 1.7 trillion (2009: Rp 2 trillion).
Disamping itu, PT Marga Mandala Sakti memiliki komitmen untuk pengeluaran barang modal sejumlah Rp 3,3 triliun terkait dengan perpanjangan masa konsesi jalan tol, dari tahun 2020 dan 2023 menjadi tahun 2048.
In addition, PT Marga Mandala Sakti is committed to certain capital expenditure with a total amount of Rp 3.3 trillion in accordance with the extension of its toll road concession rights, from 2020 and 2023 to 2048.
Pada tanggal 31 Desember 2010, komitmen pengeluaran barang modal dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities adalah sejumlah Rp 470 miliar (2009: Rp 118 miliar).
As at 31 December 2010, capital commitments of associates and jointly controlled entities amounted to Rp 470 billion (2009: Rp 118 billion).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 91 - Page
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KEWAJIBAN KONTIJENSI CONTINGENCIES
a. Tuntutan PT Era Giat Prima a. PT Era Giat Prima Claim
Dua perkara yang terkait dengan dana sebesar Rp 546 miliar, yang sebelumnya ditempatkan dalam rekening escrow oleh PT Bank Permata Tbk (“BP”), telah melalui proses peninjauan kembali di Mahkamah Agung, masing-masing untuk perkara perdata dan perkara pidana.
Two cases relating to funds amounting to Rp 546 billion, which were formerly held in escrow account by PT Bank Permata Tbk (“BP”), have been subject to judicial review in the Supreme Court, separately in the Civil and Criminal Divisions.
Pada bulan September 1999, PT Era Giat Prima (“EGP”) mengajukan gugatan perdata terhadap BP, mengklaim BP telah melakukan wanprestasi perjanjian yang terkait dengan Bank Dagang Negara Indonesia dan Bank Umum Nasional (“Perjanjian Cessie”) dan juga mengklaim kepemilikan atas dana tersebut. BP berpendapat bahwa perjanjian Cessie tersebut telah dibatalkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) sehingga gugatan tersebut tidak mempunyai dasar hukum.
In September 1999, PT Era Giat Prima (“EGP”) filed a lawsuit in the civil courts against BP, alleging breach of an agreement in respect of Bank Dagang Negara Indonesia and Bank Umum Nasional (“the Cessie Agreement”) and asserting ownership over these funds. BP's position was that the Cessie agreement had been cancelled by the Indonesian Bank Restructuring Agency (“IBRA”) and that the lawsuit was therefore without merit.
Pendapat BP ini diperkuat oleh putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung untuk perkara Tata Usaha Negara pada bulan Oktober 2004 yang menyatakan bahwa BPPN berwenang untuk membatalkan Perjanjian Cessie tersebut. Pada bulan Mei 2007, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya atas perkara perdata yang memenangkan BP dan menyatakan bahwa BP adalah pemilik dana tersebut.
This position was supported by a Supreme Court administrative judicial review in October 2004, which ruled that IBRA had the authority to cancel the Cessie Agreement. The Civil Division of the Supreme Court concluded in May 2007 in favour of BP and confirmed BP's entitlement to the funds.
Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia menuntut secara pidana terhadap Joko Tjandra, direktur EGP pada saat itu, sehubungan dengan dana disebut di atas, di mana dana tersebut merupakan salah satu bukti dalam tuntutan pidana. Pada bulan Juni 2009, Mahkamah Agung mengeluarkan putusannya atas perkara pidana ini yang memenangkan Pemerintah Indonesia. Berdasarkan keputusan tersebut, Kejaksaan Negeri menyatakan bahwa dana dalam escrowaccount harus dikembalikan ke Kas Negara. Hal ini telah dilakukan pada bulan Juni 2009.
In 1999, the Government of Indonesia filed a lawsuit in the criminal courts against Joko Tjandra, a director of EGP at that time, in connection with the above-mentioned funds, which accordingly formed part of the evidence in the lawsuit. The Criminal Division of the Supreme Court concluded in June 2009 in favour of the Government of Indonesia. On the basis of this decision the District Attorney directed that the balance on the escrow account be paid over the State Treasury. This was done in June 2009.
Berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Agung atas perkara perdata dan tata usaha negara, manajemen BP berkeyakinan bahwa dana tersebut adalah sah milik BP dan saat ini telah mengambil tindakan-tindakan yang bertujuan untuk pengembalian dana tersebut.
Based on the decisions of the Civil and Administrative Divisions of the Supreme Court, BP's management is of the opinion that these funds are legally the property of BP and steps are currently being taken to pursue repayment of the funds.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 92 - Page
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan) CONTINGENCIES (continued)
b. Pemeriksaan pajak pra penggabungan BP b. BP’s pre-merger assessments
Pada tahun 2004, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu (“KPP WPB I”) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) atas 5 Bank Peserta Penggabungan yang merupakan awal terbentuknya BP, untuk tahun pajak 2001 dan 2002, dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 412 miliar. Walaupun SKP tersebut dilunasi seluruhnya, BP mengajukan keberatan/banding karena manajemen berkeyakinan tidak ada pajak yang kurang dibayar.
In 2004, the Large Tax Office I of the Directorate General of Taxation (“LTO I”) issued Tax Assessment Letters in respect of the 5 Merged Banks from which BP was formed, for the fiscal years 2001 and 2002, indicating underpaid tax in a total amount of Rp 412 billion. Whilst these assessments were paid in full, BP subsequently appealed as management believes that no tax has been underpaid.
Pada bulan Mei 2007, Pengadilan Pajak memutuskan untuk menerima permohonan banding BP. BP menerima kembali seluruh pembayaran pajak sejumlah Rp 412 miliar bersamaan dengan kompensasi bunga sejumlah Rp 125 miliar.
In May 2007, the Tax Court accepted BP’s appeals. BP received full repayment of Rp 412 billion together with interest compensation of Rp 125 billion.
Selanjutnya, pada bulan September 2007, KPP WPB I mengajukan permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. BP telah menyerahkan Kontra Memori kepada Mahkamah Agung untuk memperkuat posisinya.
Subsequently, in September 2007, the LTO I appealed against the decision, applying for a Judicial Review to the Supreme Court. BP has already submitted a Counter Memorandum to the Supreme Court in support of its position.
Pada bulan Juli, Agustus dan Oktober 2010, BP menerima sebagian putusan Mahkamah Agung yang mengabulkan permohonan BP dengan jumlah Rp 352 milliar.
In July, August and October 2010, BP received part of the Supreme Court decisions for the favor of BP with a total amount of Rp 352 billion.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, BP belum menerima keputusan lainnya dari Mahkamah Agung.
As at the date of these consolidated financial statements, BP has not yet received the other Supreme Court decisions.
c. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat (“LSM”)
c. Claim from a non Government Organisation (“NGO”)
Pada tahun 2008, PT Mamuang (“MMG”), anak perusahaan tidak langsung melalui AAL, digugat oleh LSM Perkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara atas tanah milik MMG. Pengadilan Negeri Mamuju - Sulawesi Barat memutuskan bahwa MMG harus membayar ganti rugi sebesar Rp 61 miliar yang telah disetujui oleh Pengadilan Tinggi.
In 2008, PT Mamuang (“MMG”), an indirect subsidiary through AAL, was sued by an NGO “Perkumpulan Kelompok Pember-dayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara” in respect of land rights owned by MMG. The Civil Court of Mamuju - West Sulawesi ruled that MMG should pay a compensation of Rp 61 billion which was upheld in the High Court.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 93 - Page
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan) CONTINGENCIES (continued)
c. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat (“LSM”) (lanjutan)
c. Claim from a non Government Organisation (“NGO”) (continued)
MMG telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut kepada Mahkamah Agung.
MMG has submitted an appeal against the decision to the Supreme Court.
Pada bulan Mei 2010, Mahkamah Agung mengabulkan kasasi MMG.
In May 2010, the Supreme Court accepted MMG appeal.
d. Gugatan PT Indonesia Unggul Bersatu d. Claim from PT Indonesia Unggul Bersatu
Pada tahun 2009, PT Indonesia Unggul Bersatu (“IUB”) menggugat Badan Pertanahan Nasional (“BPN”) Mamuju Utara untuk membatalkan sertifikat Hak Guna Usaha (“HGU”) yang telah diterbitkan untuk sejumlah perusahaan perkebunan, termasuk sertifikat seluas 30.442 hektar yang diterbitkan untuk beberapa anak perusahaan AAL (MMG, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari dan PT Pasangkayu).
In 2009, the National Land Office of North Mamuju was sued by PT Indonesia Unggul Bersatu (“IUB”) to revoke the certificates of “Hak Guna Usaha” (“HGU”) issued to a number of plantation companies, including certificates in respect of 30,442 hectares issued to certain subsidiaries of AAL (MMG, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari and PT Pasangkayu).
Pengadilan Tata Usaha Negara memerintahkan BPN untuk membatalkan sertifikat HGU tersebut. BPN dan keempat anak perusahaan AAL telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara di Makasar.
The State Administrative Court has instructed the National Land Office to revoke the certificates. The National Land Office and the four subsidiaries of AAL have submitted an appeal to the High Administrative Court in Makasar.
Pada bulan Juni 2010, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara menerima permohonan banding tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara.
In June 2010, the High Administrative Court had accepted the appeal and cancelled the State Administrative Court’s decision.
IUB telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas keputusan tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses kasasi masih dalam proses.
IUB has submitted an appeal against the decision to the Supreme Court. As at the date of these consolidated financial statements, the appeal is still in process.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 94 - Page
37. ASET ATAU KEWAJIBAN MONETER BERSIH DALAM MATA UANG ASING
37. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Grup memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut (dalam satuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):
The Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows (in full amounts, except Rupiah equivalent):
2010 Jumlah setara Lain-lain/ Rupiah/ USD JPY Others* Rp EquivalentAset Assets Kas dan setara kas 163,420,797 595,549,854 4,353,591 1,574 Cash and cash equivalents Piutang usaha 551,061,916 249,544,703 1,316,015 4,994 Trade receivables Piutang lain-lain 62,571,152 4,285,924 22,652 563 Other receivables Investasi lain-lain 19,133,968 - - 172 Other investmentsPiutang pembiayaan 143,132,381 - - 1,287 Financing receivables Aset lain-lain 231,059 270,000 611,630 8 Other assets
939,551,273 849,650,481 6,303,888 8,598Kewajiban Liabilities Pinjaman jangka pendek (64,223,300) (517,110,624) - (635) Short-term borrowings Hutang usaha (323,907,350) (1,484,870,135) (10,710,357) (3,172) Trade payables Kewajiban lain-lain (39,046,277) (181,672,063) (879,034) (379) Other liabilitiesBeban yang masih harus (8,168,743) (1,640,396) (52,274) (74) Accrued expenses dibayar Hutang jangka panjang (1,241,533,911) (3,677,413,558) - (11,568) Long-term debt
(1,676,879,581) (5,862,706,776) (11,641,665) (15,828)
Kewajiban bersih (737,328,308) (5,013,056,295) (5,337,777) (7,230) Net liabilities
Kewajiban yang dilindung 555,838,886 4,467,171,795 1,329,751 5,502 Liabilities hedged nilai Kewajiban bersih (181,489,422) (545,884,500) (4,008,026) (1,728) Net liabilities after hedge setelah lindung nilai
Dalam ekuivalen Rupiah (1,632) (60) (36) (1,728) Rupiah equivalent (dalam miliaran) (in billions)
2009 Jumlah setara Lain-lain/ Rupiah/ USD JPY Others* Rp EquivalentAset Assets Kas dan setara kas 329,988,598 557,206,540 4,011,866 3,197 Cash and cash equivalents Piutang usaha 470,019,780 167,499,065 2,322,296 4,457 Trade receivables Piutang lain-lain 64,494,007 2,058,126 683 606 Other receivables Investasi lain-lain 14,951,286 - - 141 Other investmentsPiutang pembiayaan 90,076,261 - - 847 Financing receivables Aset lain-lain 586,633 453,663 4,417 5 Other assets
970,116,565 727,217,394 6,339,262 9,253Kewajiban Liabilities Pinjaman jangka pendek (73,080,000) (970,254,399) - (786) Short-term loans Hutang usaha (360,531,348) (947,421,596) (4,882,649) (3,531) Trade payables Kewajiban lain-lain (21,200,614) (27,655,967) (946,569) (212) Other liabilitiesBeban yang masih harus (8,591,580) - (42,431) (81) Accrued expenses dibayar Hutang jangka panjang (598,058,675) (6,652,203,524) - (6,298) Long-term debt
(1,061,462,217) (8,597,535,486) (5,871,649) (10,908)
Aset/(kewajiban) bersih (91,345,652) (7,870,318,092) 467,613 (1,655) Net assets/(liabilities)
Kewajiban yang dilindung 200,881,944 7,447,672,271 - 2,646 Liabilities hedged nilai Aset/(kewajiban) bersih 109,536,292 (422,645,821) 467,613 991 Net assets/(liabilities) after hedge setelah lindung nilai
Dalam ekuivalen Rupiah 1,030 (43) 4 991 Rupiah equivalent (dalam miliaran) (in billions)
* Aset dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
* Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheets date.
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai akan turun sekitar Rp 28 miliar.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2010 had been translated using the middle rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Group after taking into account the hedging transactions would decrease by approximately Rp 28 billion.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 95 - Page
38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 38. SUBSEQUENT EVENTS
Penawaran umum obligasi anak perusahaan Public offering of subsidiaries bonds
Beberapa anak perusahaan langsung dan tidak langsung menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam LK”) dalam rangka penawaran umum obligasi.
Certain direct and indirect subsidiaries submitted a Registration Letter to the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam LK”) in relation to bonds public offering.
Informasi lain mengenai pernyataan pendaftaran obligasi tersebut adalah sebagai berikut:
Other information relating to the bonds registration letter is as follows:
Jumlah maksimum/ Penerbit/Issuer Nama/Name Maximum amount
PT Astra Sedaya Finance Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 2,150 dengan Tingkat Bunga Tetap PT Federal International Finance Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2,000 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap PT Surya Artha Nusantara Finance Obligasi Surya Artha Nusantara Finance I/2011 600
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Astra Sedaya Finance telah menerima pernyataan efektif dari Bapepam LK, sedangkan PT Federal International Finance masih menunggu keputusan dari Bapepam LK.
Until the date of these consolidated financial statements, PT Surya Artha Nusantara Finance and PT Astra Sedaya Finance have received effective statement from Bapepam LK, while PT Federal International Finance is still waiting for Bapepam LK’s decision.
39. REKLASIFIKASI AKUN 39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Laporan keuangan konsolidasian tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2010. Rincian reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
The 2009 consolidated financial statements have been reclassified to be consistent with the presentation of the 2010 consolidated financial statements. The details of the reclassifications are as follows:
Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ After reclassification Reclassification reclassification
Aset tetap 21,941 (1,180) 20,761 Fixed assets Aset kerja sama operasi - 1,180 1,180 Joint operation assets Aset tak berwujud lainnya - 302 302 Other intangible assets Pembayaran dimuka lainnya 739 (18) 721 Other prepayments Aset lain-lain 739 (284) 455 Other assets
Kewajiban lain-lain - 3,529 (1,420) 2,109 Other liabilities – current jangka pendek
Pendapatan ditangguhkan - 1,420 1,420 Unearned income – jangka pendek current
Kewajiban lain-lain - 684 (487) 197 Other liabilities – jangka panjang non-currentPendapatan ditangguhkan - 487 487 Unearned income –
jangka panjang non-current
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 96 - Page
40. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN DITERAPKAN
40. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan 2012 dan mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup, sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards which will be effective since 1 January 2011 and 2012 and might have an impact on the Group’s consolidated financial statements as follows:
- PSAK No. 1 : Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements - PSAK No. 2 : Laporan Arus Kas/Statement of Cash Flows - PSAK No. 3 : Laporan Keuangan Interim/Interim Financial Reporting - PSAK No. 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/ Consolidated and Separate Financial Statements - PSAK No. 5 : Segmen Operasi/Operating Segments- PSAK No. 7 : Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi/Related Party Disclosures- PSAK No. 8 : Peristiwa Setelah Periode Pelaporan/Events after the Reporting Period- PSAK No. 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/The Effects of Changes in
Foreign Exchange Rates- PSAK No. 12 : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama/Interests in Joint Ventures- PSAK No. 15 : Investasi pada Entitas Asosiasi/Investments in Associates- PSAK No. 18 : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya/Accounting
and Reporting by Retirement Benefit Plans- PSAK No. 19 : Aset Tak Berwujud/Intangible Assets- PSAK No. 22 : Kombinasi Bisnis/Business Combinations- PSAK No. 23 : Pendapatan/Revenue- PSAK No. 24 : Imbalan Kerja/Employee Benefits- PSAK No. 25 : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors - PSAK No. 34 : Kontrak Konstruksi/Construction Contracts- PSAK No. 46 : Pajak Penghasilan/Income Taxes- PSAK No. 48 : Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets- PSAK No. 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation- PSAK No. 53 : Pembayaran Berbasis Saham/Share-based Payment- PSAK No. 57 : Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi/
Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets - PSAK No. 58 : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan/ Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations - PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures - PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah/
Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance - PSAK No. 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/Financial Reporting in
Hyperinflationary Economies - ISAK No. 7 : Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus/Consolidation of Special Purpose Entities - ISAK No. 9 : Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas
Serupa/Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities - ISAK No. 10 : Program Loyalitas Pelanggan/Customer Loyalty Programmes- ISAK No. 11 : Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik/Distribution of Non-cash Assets to
Owners - ISAK No. 12 : Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer/Jointly
Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers - ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri/
Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation- ISAK No. 14 : Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web/Intangible Assets - Website Cost - ISAK No. 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/
The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 97 - Page
40. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN DITERAPKAN (lanjutan)
40. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)
- ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa/Service Concession Arrangements- ISAK No. 17 : Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai/Interim Financial Reporting and
Impairment- ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi/
Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities- ISAK No. 20 : Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya/Income
Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan beberapa standar akuntansi keuangan dan interpretasi tersebut.
The Group is still evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards and interpretations.
41. INFORMASI TAMBAHAN 41. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Berikut pada halaman 98 sampai dengan halaman 102, adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk (induk perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan Perseroan pada anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi.
The following financial information of PT Astra International Tbk (parent company only) on pages 98 to 102, presents the Company’s investments in subsidiaries under the equity method, as opposed to the consolidation method.
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 98 - Page
NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 2009 ASET ASSETS
Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 1,302 1,807 Cash and cash equivalents Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan Trade receivables, net of provision for piutang ragu-ragu sebesar 1 (2009: nihil): doubtful receivables of 1 (2009: nil): - Pihak yang mempunyai hubungan 140 134 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 2,543 1,835 - Third parties Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan Other receivables, net of provision for piutang ragu-ragu sebesar 6 (2009: 2) doubtful receivables of 6 (2009: 2) - Pihak yang mempunyai hubungan 1,615 316 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 15 19 - Third parties Persediaan 1,803 1,643 Inventories Pajak dibayar dimuka 79 209 Prepaid taxes Pembayaran dimuka lainnya 313 164 Other prepayments Jumlah aset lancar 7,810 6,127 Total current assets Aset tidak lancar Non-current assets Piutang lain-lain – pihak yang mempunyai 503 567 Other receivables – related parties, hubungan istimewa, setelah dikurangi net of provision for doubtful penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 17 receivables of 17 (2009: 17) (2009: 17) Investasi pada anak perusahaan, perusahaan 44,101 34,903 Investments in subsidiaries, associates asosiasi dan jointly controlled entities and jointly controlled entities Investasi lain-lain 58 58 Other investments Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi 2,921 2,421 Fixed assets, net of accumulated penyusutan sebesar 1.050 (2009: 941) depreciation of 1,050 (2009: 941) Aset pajak tangguhan 452 270 Deferred tax assets Aset lain-lain 54 41 Other assets Jumlah aset tidak lancar 48,089 38,260 Total non-current assets
JUMLAH ASET 55,899 44,387 TOTAL ASSETS
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 99 - Page
NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 2009KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 790 376 Short-term borrowingsHutang usaha: Trade payables: - Pihak yang mempunyai hubungan 1,863 1,597 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 263 221 - Third parties Kewajiban lain-lain: Other liabilities: - Pihak yang mempunyai hubungan 4 6 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 897 616 - Third parties Hutang pajak 399 199 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 2,003 1,206 Accrued expenses Kewajiban diestimasi 48 60 Provisions Jumlah kewajiban jangka pendek 6,267 4,281 Total current liabilities Kewajiban jangka panjang Non-current liabilities Kewajiban lain-lain – pihak ketiga 1 2 Other liabilities - third partiesKewajiban diestimasi 321 210 Provisions Jumlah kewajiban jangka panjang 322 212 Total non-current liabilities
Jumlah kewajiban 6,589 4,493 Total liabilities
EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital: - Modal dasar - 6.000.000.000 saham - Authorised - 6,000,000,000 dengan nilai nominal Rp 500 shares with par value of (dalam satuan Rupiah) per saham Rp 500 (full Rupiah) per share - Modal ditempatkan dan disetor 2,024 2,024 - Issued and fully paid - penuh - 4.048.355.314 4,048,355,314 saham biasa ordinary shares Tambahan modal disetor 1,106 1,106 Additional paid-in capital Perubahan ekuitas anak perusahaan, 1,449 1,178 Changes in equity of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly controlled associates and jointly controlled
entities entities Saldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 425 425 - Appropriated - Belum dicadangkan 44,306 35,161 - Unappropriated Jumlah ekuitas 49,310 39,894 Total equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 55,899 44,387 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 100 - Page
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2010 2009
Pendapatan bersih 63,312 44,083 Net revenue
Beban pokok pendapatan (56,233) (39,139) Cost of revenue
Laba kotor 7,079 4,944 Gross profit
Beban usaha: Operating expenses: Beban penjualan (3,790) (2,446) Selling expenses Beban umum dan administrasi (1,583) (803) General and administrative expenses (5,373) (3,249) Laba usaha 1,706 1,695 Operating income Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses): Penghasilan bunga 295 157 Interest income Beban bunga (12) (27) Interest expense Kerugian selisih kurs, bersih (16) (15) Foreign exchange loss, net Penghasilan lain-lain, bersih 1,291 861 Other income, net
1,558 976 Bagian atas hasil bersih anak perusahaan, 11,792 7,999 Share of results of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly associates and jointly controlled
controlled entities entities
Laba sebelum pajak penghasilan 15,056 10,670 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (690) (630) Income tax expenses
Laba bersih 14,366 10,040 Net income
Laba bersih per saham - 3,549 2,480 Net earnings per share -
dasar dan dilusian basic and diluted (dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)
INF
OR
MA
SI
TA
MB
AH
AN
/SU
PP
LE
ME
NT
AR
Y IN
FO
RM
AT
ION
PT
AS
TR
A IN
TE
RN
AT
ION
AL
Tb
k
IND
UK
PE
RU
SA
HA
AN
SA
JA
/PA
RE
NT
CO
MP
AN
Y O
NL
Y
Hal
ama
n -
101
- P
ag
e
LA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
U
NT
UK
TA
HU
N Y
AN
G B
ER
AK
HIR
31
DE
SE
MB
ER
201
0 D
AN
200
9
(Din
yata
kan
dala
m m
iliar
an R
upia
h)
ST
AT
EM
EN
TS
OF
CH
AN
GE
S IN
EQ
UIT
Y
FO
R T
HE
YE
AR
S E
ND
ED
31
DE
CE
MB
ER
201
0 A
ND
200
9 (E
xpre
ssed
in b
illio
ns o
f R
upia
h)
Mo
dal
sah
am/
Sh
are
cap
ital
Tam
bah
an
mo
dal
dis
eto
r/A
dd
itio
nal
p
aid
-in
ca
pit
al
Per
ub
ahan
eku
itas
an
ak p
eru
sah
aan
, p
eru
sah
aan
aso
sia
si
dan
join
tly
con
tro
lled
en
titi
es/
Ch
ang
es
in e
qu
ity
of
sub
sid
iari
es,
asso
ciat
es a
nd
join
tly
con
tro
lled
en
titi
es
Sal
do
lab
a/R
etai
ned
ear
nin
gs
Jum
lah
/ T
ota
l D
icad
ang
kan
/ A
pp
rop
riat
ed
Be
lum
dic
ad
an
gka
n/
Un
app
rop
riat
ed
S
aldo
1 J
anua
ri 2
009
2,
024
1,10
6
923
42
5
28,6
02
33
,080
B
alan
ce a
t 1 J
anua
ry 2
009
Laba
ber
sih
-
-
-
-
10,0
40
10
,040
N
et in
com
e D
ivid
en
-
- -
-(3
,481
) (3
,481
) D
ivid
end
Per
ubah
an e
kuita
s an
ak p
erus
ahaa
n,
--
255
--
25
5C
hang
es in
equ
ity o
fsu
bsid
iarie
s,pe
rusa
haan
aso
sias
i dan
join
tly
asso
ciat
es a
nd jo
intly
con
trol
led
co
ntro
lled
entit
ies
entit
ies
Sal
do 1
Jan
uari
201
0
2,02
4
1,
106
1,
178
42
5
35,1
61
39
,894
B
alan
ce a
t 1 J
anua
ry 2
010
Pen
yesu
aian
seh
ubun
gan
deng
an
--
--
42
42
Adj
ustm
ent i
n re
latio
n to
impl
emen
tatio
n
pene
rapa
n P
SA
K N
o. 5
5
of P
SA
K N
o. 5
5 (R
evis
ed 2
006)
(R
evis
i 200
6)
Sal
do 1
Jan
uari
201
0 se
tela
h pe
nye
suai
an
2,02
4
1,
106
1,
178
42
5
35,2
03
39
,936
B
alan
ce a
t 1 J
anua
ry 2
010
afte
r
ad
just
men
t La
ba b
ersi
h
-
-
-
-
14
,366
14,3
66
Net
inco
me
Div
iden
--
- -
(5,2
63)
(5,2
63)
Div
iden
dP
erub
ahan
eku
itas
anak
per
usah
aan,
-
-27
1-
-
271
Cha
nges
in e
quity
of
subs
idia
ries,
peru
saha
an a
sosi
asi d
an jo
intly
as
soci
ates
and
join
tly c
ontr
olle
d
cont
rolle
d en
titie
s
en
titie
sS
aldo
31
Des
embe
r 20
10
2,02
4
1,
106
1,44
9
425
44
,306
49,3
10B
alan
ce a
t 31
Dec
embe
r 20
10
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 102 - Page
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah)
2010 2009Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities: Penerimaan dari pelanggan 63,876 44,180 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (55,780) (38,508) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (1,864) (1,491) Payments to employees Pembayaran beban usaha lain (2,869) (1,938) Payments for other operating expenses Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya 549 302 Receipts from other operating activities
Kas yang dihasilkan dari operasi 3,912 2,545 Cash generated from operations Penghasilan bunga yang diterima 238 132 Interest income received Pembayaran pajak penghasilan badan (759) (700) Payments of corporate income tax
Arus kas bersih yang diperoleh dari 3,391 1,977 Net cash flows provided from aktivitas operasi operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Dividen kas yang diterima 5,993 3,857 Cash dividends received Penjualan aset tetap 32 89 Sale of fixed assets Penambahan piutang kepada pihak (1,231) (632) Additions to amounts due from yang mempunyai hubungan istimewa related parties Penambahan investasi pada anak perusahaan (3,051) (63) Additions to investments in subsidiaries dan jointly control entities and jointly control entities Pembelian aset tetap (772) (313) Acquisitions of fixed assets Penambahan aset lain-lain (16) (10) Additions to other assets
Arus kas bersih yang diperoleh dari 955 2,928 Net cash flows provided from aktivitas investasi investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Pembayaran kembali pinjaman (367) (1,195) Repayments of short-term borrowings
jangka pendek Pembayaran bunga (14) (30) Interest paid Dividen kas yang dibayarkan (5,259) (3,479) Cash dividends paid Penerimaan pinjaman jangka pendek 790 513 Proceeds from short-term borrowings
Arus kas bersih yang digunakan (4,850) (4,191) Net cash flows used in financing untuk aktivitas pendanaan activities
(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan (504) 714 Net (decrease)/increase in cash and setara kas cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun 1,807 1,096 Cash and cash equivalents at beginning of year
Dampak perubahan selisih kurs (1) (3) Effects of exchange rate changes on terhadap arus kas dan setara kas cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada akhir tahun 1,302 1,807 Cash and cash equivalents at end of year
Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affecting mempengaruhi arus kas: cash flows:
Reklasifikasi uang muka ke aset tetap 180 43 Reclassification of advance payments to fixed assets
Printed on recycled paper & FSC certifiedDicetak di atas kertas daur ulang & bersertifikat FSC
2010 Laporan TahunanAnnual Report
PT Astra International Tbk
Astra International BuildingJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter II, Jakarta 14330Indonesia
Telp (62-21) 652 2555Fax (62-21) 653 04957
www.astra.co.id