+ All Categories
Home > Documents > ANNUAL REPORT - Indopoly | Official Website dan Misi Filosofi Jejak Langkah Peristiwa Penting 2010...

ANNUAL REPORT - Indopoly | Official Website dan Misi Filosofi Jejak Langkah Peristiwa Penting 2010...

Date post: 24-Apr-2018
Category:
Upload: duongbao
View: 234 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
128
ANNUAL REPORT TECHNOLOGY, QUALITY, AND HUMAN RESOURCES ARE OUR MAIN FOCUS FOR SUSTAINABLE GROWTH
Transcript

A N N U A L R E P O R T

TECHNOLOGY, QUALITY, AND HUMAN RESOURCESARE OUR MAIN FOCUS FOR SUSTAINABLE GROWTH

Sekilas IndopolyVisi dan MisiFilosofiJejak LangkahPeristiwa Penting 2010Ikhtisar KeuanganIkhtisar SahamGrafik Kinerja KeuanganSambutan Presiden KomisarisLaporan kepada Pemegang SahamTinjauan Operasional

ProduksiPemasaran dan PenjualanSumber Daya ManusiaPenelitian dan Pengembangan

Tata Kelola Perusahaan yang BaikTanggung Jawab Sosial PerusahaanAnalisa dan Diskusi ManajemenLaporan KeuanganRencana Perkembangan IndopolyData Perusahaan

Indopoly at a GlanceVision and Mission

PhilosophyMilestones

Significant Events In 2010 Financial Highlights

Stock HighlightsFinancial Performance Graphs

Message from the President CommissionerReport to the Shareholders

Operational OverviewProduction

Marketing and SalesHuman Resources

Research and DevelopmentGood Corporate Governance

Corporate Social ResponsibilityManagement Discussion and Analysis

Financial ReportIndopoly’s Growth Plan

Corporate Data

010304050607080911131515192123253135444548

DA F TA R I S IC O N T E N T S

TECHNOLOGY, QUALITY, ANDHUMAN RESOURCESARE OUR MAIN FOCUSFOR SUSTAINABLE GROWTH

TECHNOLOGY, QUALITY, ANDHUMAN RESOURCESARE OUR MAIN FOCUSFOR SUSTAINABLE GROWTHLaporan Tahunan 2010 PT Indopoly SwakarsaIndustry Tbk. mengangkat tema “PertumbuhanYang Berkesinambungan Melalui Teknologi,Kualitas, dan Sumber Daya Manusia.” Tema inimenggambarkan kesuksesan kinerja Indopoly danmerefleksikan misi Perseroan untuk terusberinvestasi pada teknologi paling terdepan dansumber daya manusia yang unggul, dalammenghasilkan produk dengan kualitas terbaik.Pencapaian peningkatan kinerja Indopoly terlihatdari adanya penambahan kapasitas dan efisiensiproduksi serta pertumbuhan angka penjualan filmbernilai tinggi. Sementara itu, melalui kegiatanpenelitian dan pengembangan yang intensif,Indopoly telah berhasil memproduksi berbagaiproduk yang “ramah lingkungan”. Hal ini adalahbentuk langkah Perseroan untuk dapat bertumbuhsecara berkesinambungan dalam jangka panjang.

The theme for this year’s annual report is“Technology, Quality, and Human Resources areOur Main Focus for Sustainable Growth.” It is atheme which captures the essence that drivesIndopoly’s activities in the markets where it issuccessful. This is also reflected in the Company’smission to invest in the most advanced technologyand people to deliver a choice of superior qualityfilm products. Our achievements are reflectedthrough significant gains in production capacity,improved production efficiency and growth in oursales of higher value films. Meanwhile, Indopolyhas successfully developed various “enviromentallyfriendly” products through its intensive researchand development efforts, enabling the Companyto achieve sustainable growth in the long run.

S E K I L A S I N D O P O LYI N D O P O LY AT A G L A N C E01

Since its establishment in 1995, PT Indopoly SwakarsaIndustry Tbk. (”Indopoly” or the “Company”) has takenlong term market view by investing in state-of-the-arttechnology and having a solid management team. Ourmanagement team has vast and specialized experiencein producing a wide range of high quality Biaxially-Oriented Polypropylene (BOPP) films. The Company’sproducts are marketed under the brand name .

Today the Company operates four BOPP lines, two inPurwakarta, Indonesia and one each in Kunming andSuzhou, China, with a combined total annual capacityof 80,000 tonnes. By having production sites in two ofthe fastest growing economies in the region, Indopolyis able to strengthen its strategic advantage and extendits market leadership.

After a successful Initial Public Offering (IPO), Indopolyhas been listed in the Indonesia Stock Exchange underticker symbol: IPOL since July 9th, 2010. The Companyhas successfully raised sufficient capital to fund a newBiaxially-Oriented Polyester (BOPET) line and the line isexpected to be commissioned in June 2011.

Sejak didirikan tahun 1995, PT Indopoly SwakarsaIndustry Tbk. (”Indopoly” atau “Perseroan”) telahmempunyai visi jangka panjang untuk menguasai pasaryang diwujudkan dengan melakukan investasi teknologiterkini serta membangun tim manajemen yang soliddengan keahlian khusus. Tim manajemen Indopolymemiliki pengalaman yang luas dalam memproduksiberbagai macam produk film Biaxially-OrientedPolypropylene (BOPP) dengan kualitas tinggi. ProdukIndopoly dipasarkan dengan merk dagang .

Sampai dengan saat ini, Indopoly mempunyai empatlini produksi BOPP, dua beroperasi di Purwakarta,Indonesia dan masing-masing satu lini produksi diKunming dan Suzhou, Cina. Total kapasitas produksikeempat lini produksi ini mencapai 80.000 ton per tahun.Dengan keberadaan lini produksi di kedua wilayah Asiayang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi secararegional, Indopoly mempunyai keunggulan kompetitifuntuk memperluas pangsa pasar dan meraih berbagaipeluang baru di masa yang akan datang.

Melalui pelaksanaan Penawaran Umum Saham PerdanaPerseroan (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 9 Juli2010, Indopoly telah terdaftar di Bursa Efek Indonesiadengan simbol: IPOL. Menyusul kesuksesan IPO tersebut,

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

02

As a result, the Company’s total capacity will reach100,000 tonnes of flexible packaging film (BOPP andBOPET) annually, greatly improving its ability to supplyexisting and new customers globally.

Today, the Company’s sales consist of high-quality filmsfor cigarette and fine food packaging. Furthermore wealso manufacture specialty products such as oxo-biodegradable, breathable, and high barrier films.

Indopoly berhasil memperoleh dana untuk membangunlini produksi film Biaxially-Oriented Polyester (BOPET).Lini produksi baru ini diharapkan mulai beroperasi dibulan Juni 2011 dan akan meningkatkan total kapasitasproduksi Indopoly menjadi 100.000 ton per tahun (untukfilm BOPP dan BOPET). Dengan didukung fasilitas baruini, Indopoly berkeyakinan akan memiliki kemampuanuntuk memenuhi kebutuhan konsumen secara global.

Sampai dengan saat ini, penjualan Indopoly mencakupfilm berkualitas tinggi untuk kemasan rokok dan finefood packaging. Lebih lanjut, Perseroan jugamenghasilkan produk-produk yang dikategorikansebagai specialty products seperti film oxo-biodegradable,breathable, dan high barrier.

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

V I S I DA N M I S IV I S I O N A N D M I S S I O N03

VISIPerusahaan dan karyawan bertumbuh bersamauntuk meraih pencapaian yang lebih baik.

MISIo Menitikberatkan pada soft power kami:

teknologi, kualitas, jasa dan sumber dayamanusia.

o Memastikan pertumbuhan yangberkesinambungan dan memberikan nilailebih kepada para pemegang saham.

VISIONCompany and employee grow together to achievegreater heights.

MISSIONo To emphasize our soft power: technology,

quality, service, and human capital.o To ensure sustainable growth and create

value for shareholders.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

04

FILOSOFIo Berorientasi kepada Pasar

Kami berkomitmen untuk menyediakan produkberkualitas tinggi dengan layanan yangmemuaskan untuk memenuhi kebutuhanpelanggan kami.

o ProfesionalismeKami berkomitmen untuk terus meningkatkankeahlian profesional, efisiensi manajemen, dantanggung jawab dalam setiap pekerjaan.

o Kerjasama KonstruktifKami percaya kerjasama yang solid dan salingmembangun adalah kunci dari kesuksesan.

PHILOSOPHYo Market-Oriented

We pledge to provide high performanceproducts with excellent services to satisfy ourcustomers’ needs.

o ProfessionalismWe are committed to enhancing professionalskills, management efficiency, and workingresponsibility.

o Constructive TeamworkWe believe a constructive teamwork with strongsense of unity is the key to success.

F I LO S O F IP H I LO S O P H Y

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

J E JA K L A N G K A HM I L E S T O N E S05

1995

2009

1996

2001

2006

2008

o PT Indopoly Swakarsa Industry dan YunnanKunlene Film Industries Co. Ltd. (Yunnan Kunlene)didirikan.

o Pembukaan lini produksi pertama di Purwakarta,Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar10.000 ton/tahun.

o Pembukaan lini produksi film BOPP di luarIndonesia pertama di Kunming, Cina dengankapasitas produksi sebesar 10.000 ton/tahun.

.o Terobosan teknologi berhasil meningkatkan

kecepatan produksi sebesar 10%.

o Suzhou Kunlene Film Industries Co. Ltd. (SuzhouKunlene) didirikan.

o Mencapai kualifikasi sebagai Authorized Supplierbagi salah satu pabrik rokok terbesar di dunia.

o Pembukaan lini produksi film BOPP di luarIndonesia kedua di Suzhou, Cina dengan kapasitasproduksi sebesar 25.000 ton/tahun.

o Yunnan Kunlene memenangkan penghargaan“100 Star Enterprises Award.” Penghargaan inidiberikan kepada perusahaan milik asing yangsukses beroperasi di Cina.

o Menciptakan terobosan dengan mengeluarkanfilm Balanced High-Shrink untuk kemasan rokok.

o Yunnan Kunlene kembali memenangkanpenghargaan “100 Star Enterprises Award” selamadua tahun berturut-turut.

o Suzhou Kunlene menerima penghargaan “SuperiorAward” untuk kemasan makanan dari AmericanInstitute of Baking.

o Peluncuran produk film Clear Wrap dengan suhulebih rendah yang dipakai untuk segel kemasanrokok.

o Indopoly melalui Golden Polindo Industries Pte.Ltd. mengakuisisi Yunnan Kunlene dan SuzhouKunlene.

o Pembukaan lini produksi film BOPP kedua diPurwakarta, Indonesia dengan kapasitas produksi35.000 ton/tahun.

o Yunnan Kunlene memenangkan penghargaan “100Star Enterprises Award” selama tiga tahun berturut-turut.

o Peletakan batu pertama (ground-breaking)pembangunan lini extrusion coating untuk filmthermal lamination di Suzhou Kunlene.

1998

20022003

2004

o PT Indopoly Swakarsa Industry and Yunnan KunleneFilm Industries Co. Ltd. (Yunnan Kunlene) areestablished.

o Indopoly’s 1st production line is commissioned inPurwakarta, Indonesia. Capacity is 10,000tonnes/year.

o 1st overseas BOPP film line is commissioned inKunming, China. Capacity is 10,000 tonnes/year.

o Technological breakthrough increases productionspeed by 10%.

o Suzhou Kunlene Film Industries Co. Ltd. (SuzhouKunlene) is established.

o Qualified as Authorized Supplier to the one ofworld’s biggest cigarette manufacturer.

o 2nd overseas BOPP film line is commissioned inSuzhou, China. Capacity is 25,000 tonnes/year.

o Yunnan Kunlene wins its first “100 Star EnterprisesAward”, awarded to successful foreign-ownedcompanies operating in China.

o Achieves breakthrough by creating a BalancedHigh-Shrink film for cigarette packaging.

o Yunnan Kunlene wins its second consecutive “100 Star Enterprises Award”.

o Suzhou Kunlene receives Superior Award for foodpackaging from American Institute of Baking.

o Launch of Clear Wrap Film, a lower temperaturesealing for cigarette packaging.

o Indopoly through Golden Polindo Industries Pte.Ltd. has formally acquired Yunnan Kunlene andSuzhou Kunlene companies.

o 2nd BOPP line is commissioned in Purwakarta,Indonesia. Capacity is 35,000 tonnes/year.

o Yunnan Kunlene wins its third consecutive “100Star Enterprises Award”.

o Ground-breaking for new extrusion coating unitfor thermal lamination film facility in SuzhouKunlene.

06

201030 Maret 2010

Peningkatan kecepatan mesin pada lini produksiBOPP kedua di Purwakarta, Indonesia sebesar 10%.

Machine speed is increased by 10% in second BOPPline in Purwakarta, Indonesia.

21 Mei 2010

Peletakan batu pertama (ground-breaking) untukmesin BOPET sebagai lini produksi ketiga diPurwakarta, Indonesia.

Ground-breaking for new BOPET, the thirdproduction line in Purwakarta, Indonesia.

9 Juli 2010

Indopoly menjadi perusahaan publik danmencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Indopoly becomes a publicly listed company inthe Indonesia Stock Market.

17 Desember 2010

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)Indopoly dengan hasil keputusan rapat yangmenyetujui proposal Direksi untuk me-realokasi danadari hasil penawaran umum perdana (IPO) sahamIndopoly. Persetujuan tersebut adalah mengenaiperubahan penggunaan dana hasil IPO tersebut darisemula untuk investasi mesin BOPET menjadi untukmodal kerja. Adapun mesin BOPET sendiri akandibiayai dengan fasilitas pinjaman berbunga rendahdengan masa pembayaran yang lebih panjang dariUnicredit Bank, A.G, Jerman.

Indopoly’s Extraordinary General Meeting ofShareholders gives consent to the Board ofDirector’s proposal to reallocate the proceeds fromthe Company’s Initial Public Offering (IPO). Thereallocated proceeds is used to finance workingcapital instead of capital investment for BOPETmachine. The BOPET machine is financed by a loanfrom Unicredit Bank, A.G, Germany with lowerinterest and longer repayment term.

P E R I S T I WA P E N T I N G 2 010S I G N I F I C A N T E V E N T S I N 2 010

I K H T I S A R K E UA N GA NF I N A N C I A L H I G H L I G H T S07

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

1 Nilai nominal saham biasa untuk tahun sebelum 2010 adalah sebesar Rp2.204. Pada tahun 2010,Perseroan melakukan pemecahan saham menjadi Rp100 per saham.Basic share nominal value before 2010 was IDR2,204. In 2010, the Company conducted a stock split to IDR100 per share.

2 Data per saham untuk tahun sebelum 2010 telah disajikan kembali sehubungandengan pemecahan nilai nominal saham pada tahun 2010.Per share data for year before 2010 have been restated in connection with the stock split in 2010.

08

Harga Saham Indopoly (IPOL) Vs IHSG Tahun 2010Share Price Indopoly (IPOL) Vs ICI in 2010

INFORMASI BURSA SAHAM

o Tanggal 30 Desember 2010, saham IPOL ditutup pada hargaRp260. Jumlah saham yang diterbitkan adalah 6.440.500.780saham. Sehingga, kapitalisasi pasar saham IPOL padapenutupan bursa di tahun 2010 adalah sebesar Rp1.674milyar.

o Jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia padatanggal 30 Desember 2010 adalah 2.300.178.500 saham.

o Jumlah pemegang saham IPOL pada 30 Desember 2010tercatat sebanyak 2.181.

o Jumlah saham IPOL yang diperdagangkan di tahun 2010mencapai 4.536.487.500 saham.

o Saham perseroan diperdagangkan dengan harga Rp260per saham pada tanggal 30 Desember 2010 atau meningkatsebesar 23.80% dari harga penawaran awal sebesar Rp210per saham pada tanggal 9 Juli 2010.

o Pada tahun 2010 Indeks Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada2.533,95 dan ditutup pada 3.703,51 atau naik sebesar 46%.

STOCK MARKET INFORMATION

o On December 30, 2011 IPOL stock price closed at IDR260.Published stocks is 6,440,500,780 stocks. Therefore, IPOLmarket capitalization until stock market closing in 2010 isIDR1,674 billion.

o The number of stocks registered at Indonesian StockExchange on December 30, 2010 is 2,300,178,500 stocks.

o The number of IPOL stock holders on December 30, 2010is 2,181.

o The number of traded IPOL stocks in 2010 is 4,536,487,500stocks.

o The company stock is traded at the price of IDR260 pershare on December 30, 2010 or 23.80% increase from theearly price offered in IDR210 per share on July, 9 2010.

o In the year 2010 Jakarta Composite Index opened at2,533.95 and closed at 3,703.51 or 46% increase.

Har

ga S

aham

Indo

poly

(Rup

iah

/ Sah

am)

IHSG

(Poi

nt)

0

50

100

150

200

250

300

350

400

0

1,500.0

3,000.00

4,500.00

6,000.00

7,500.00

9,000.00

10,500.00

12,000.00

IPOL IHSGVolume

Jul Aug Sep Okt Nov Des

I K H T I S A R S A H A MS T O C K H I G H L I G H T S

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

170 278

93 107

31 66

20102009200820072006

46 86

Laba Bersih

Net Income

G R A F I K K I N E R JA K E UA N GA NF I N A N C I A L P E R F O R M A N C E G R A P H S09

Dalam miliar RupiahIn IDR billionDinyatakan dalam standar AmerikaStated in American standard

Pendapatan BersihSales

LabaProfit

20102009200820072006

1,6251,230

836899

1,216

13 38

Laba Usaha

Income from Operations / EBIT

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

10

Jumlah EkuitasTotal Shareholders’ Equity

Jumlah AsetTotal Assets

20102009200820072006 956

1,019

2,2191,6921,710

1,06220102009200820072006

281 494

210

173

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

S A M B U TA N P R E S I D E N KO M I S A R I SM E S S AG E F R O M T H E P R E S I D E N T C O M M I S S I O N E R11

Para pemegang saham yang terhormat,

Tahun 2010 merupakan tahun yang penting bagiIndopoly. Di tahun 2010, Perseroan berhasil mewujudkandua tujuan jangka panjang pendiri Perseroan, yaitu: (1)mengajak masyarakat untuk menjadi bagian darikesuksesan Indopoly dengan mendaftarkan perusahaandi Bursa Efek Indonesia pada bulan Juli 2010, dan (2)peletakan batu pertama (ground-breaking) proyekpembangunan lini produksi Biaxially-Oriented Polyester(BOPET) dengan desain teknologi tercanggih dan terkini.Lini produksi ini direncanakan akan mulai beroperasipada pertengahan tahun 2011 dan akan menghasilkanfilm-film dengan marjin yang tinggi. Perlu diketahuibahwa, rencana investasi ini telah mendapatkandukungan sepenuhnya dari Dewan Komisaris dan parapemegang saham.

Investasi ini merupakan salah satu cara untukmemastikan bahwa Perseroan terus menjadi yangterdepan dalam teknologi dengan memiliki peralatantercanggih untuk menghasilkan produk flexiblepackaging film berkualitas tinggi dan bernilai tambahbagi para pelanggan dalam rangka menunjangkesinambungan dominasi Perseroan di pasar.

Selama tahun 2010, Perseroan merasakan peningkatankondisi makro ekonomi, terutama di daerah-daerah yangpangsa pasarnya dipimpin oleh Indopoly. Kondisi yangmembaik ini memicu naiknya permintaan akan packagedconsumer goods. Hasilnya ialah meningkatnya penjualandari flexible packaging film secara tidak langsung denganterus meningkatnya permintaan masyarakat akanpackaged consumer goods.

Jumlah penjualan selama periode ini meningkat 32%menjadi Rp1.625 miliar dimana peningkatan ini dapatdikaitkan dengan luasnya pangsa pasar Perseroan secarageografis karena memiliki dua fasilitas produksi di Cinadan Indonesia. Pendapatan bersih Perseroan meningkat82% menjadi Rp170 miliar di tahun 2010. DewanKomisaris mendukung pandangan Perseroan bahwapertumbuhan ekonomi negara-negara berkembangakan semakin meningkatkan permintaan atas produkflexible packaging film.

Dear our shareholders,

2010 was truly an important year for Indopoly. TheCompany realized two major long term goals of itsfounding shareholders: (1) to share the Company'ssuccess and future potential with the public throughInitial Public Offering (IPO) on July 9th, 2010 and, (2) theground breaking of a new state-of-the-art Biaxially-Oriented Polyester (BOPET) production line. It is expectedthat the new line will start producing high margin BOPETfilms by mid 2011. This investment and commercial planhas the solid support of the shareholders and the Boardof Commissioners.

This is a mission that aims to keep the Company at theleading edge of technology by having the mostadvanced equipments. The machines produce highquality flexible packaging films and deliver high valueproducts that allows us to sustain our market leadership.

During 2010, we witnessed improving macroeconomicconditions, especially in regions where Indopoly hasstrong market presence. This improvement triggers asignificant rise in demand for fast moving consumergoods. As a result of this growing market trend, the salesof flexible packaging films have increased.

Total turn-over during this period rose by 32% toIDR1,625 billion, mainly attributable to the geographicalspread of our production facilities in Indonesia andChina, broadening our market coverage. Net incomerose by 82% to IDR170 billion during 2010. The Board ofCommissioners supports the view that continuinggrowth of emerging countries will fuel higher demandfor flexible packaging film products.

It gives me great pleasure to announce Indopoly'spositive financial results for 2010. The Company's strongbalance sheet and operating results have been favorableto the performance of its share price. The Company’sshare price closed at IDR260 per share on the last tradingday of 2010, an increase of 24% over the IPO price.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

12

On behalf of the Board of Commissioners, I would liketo take this opportunity to thank the Board of Directorsand all personnel for a job well done in securingIndopoly’s strong performance during 2010. I also wishto extend our gratitude to the shareholders for theircontinued support to the Board of Commissioners andBoard of Directors.

With kind regards,

Felielyne HalimPresiden Komisaris

President Commissioner

Merupakan suatu kebanggaan bagi saya untukmelaporkan kinerja keuangan yang positif selama tahun2010. Kondisi neraca dan operasional Perseroan yangbaik menunjukkan pengaruh positif terhadap performasaham Indopoly di bursa saham. Di akhir tahun 2010,saham Indopoly ditutup pada harga Rp260 per sahamatau mengalami peningkatan sebanyak 24% dari hargaawal Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) pada bulanJuli tahun 2010.

Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan sayamengucapkan terima kasih kepada Direksi, manajemendan seluruh jajaran karyawan atas kontribusi yang sangatbaik dalam menjaga performa Indopoly selama tahun2010. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada parapemegang saham atas dukungan yang terus diberikankepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dalammelaksanakan tugasnya.

B

A

C

A. Felielyne HalimPresident Commissioner

B. Ryan PermanaCommissioner

C. Irawan SastrotanojoIndependent Commissioner

L A P O R A N K E PA DA P E M E GA N G S A H A MR E P O R T T O T H E S H A R E H O L D E R S13

Para pemegang saham yang terhormat,

Dengan gembira saya melaporkan tahun yang luar biasabagi Indopoly di tahun 2010. Menyusul kesuksesanpelaksanaan Initial Public Offering (IPO) pada bulan Juli2010, Perseroan kini memasuki fase yang baru sebagaiperusahaan terbuka, dimana dana hasil penawaranpublik akan dipergunakan untuk mendanai rencana-rencana proyek ekspansi, mengembangkan produk, danmemperkuat posisi pasar Perseroan. PendapatanPerseroan di tahun 2010 mengalami peningkatansebanyak 32% menjadi Rp1.625 milyar sementarakeuntungan bersih meningkat sebanyak 82% menjadiRp170 milyar. Peningkatan keuntungan yang signifikanini disebabkan oleh semakin terwujudnya economic ofscale, proses produksi yang lebih efisien sertameningkatnya permintaan akan flexible packaging filmberkualitas.

Indopoly berhasil mengantisipasi dan mempersiapkandiri dengan baik untuk memenuhi peningkatankebutuhan penggunaan flexible packaging di dunia.Perseroan telah meningkatkan kapasitas produksi filmBOPP dari 45.000 tpa ke 80.000 tpa dalam rangkamenangkap peluang peningkatan kebutuhan tersebutdimana hal tersebut sekaligus mengukuhkan posisiIndopoly sebagai pemimpin pasar dan produsen flexiblepackaging film berkualitas.

Acara peletakan batu pertama (ground-breaking) liniproduksi film BOPET di bulan Mei 2010, mencatatkansebuah momen yang penting dan bersejarah bagiPerseroan. Lini produksi baru ini direncanakan akanmulai beroperasi pada bulan Juni 2011. Produk filmBOPET maupun film BOPP adalah komponen yang salingmelengkapi dan komponen yang paling penting bagiindustri flexible packaging. Penambahan lini BOPET yangberteknologi canggih ini akan semakin memperkokohposisi Perseroan sebagai pemimpin dalam industriflexible packaging film global. Seluruh informasimengenai proyek ekspansi Perseroan di tahun 2011dapat dilihat pada bagian Rencana PerkembanganIndopoly dalam laporan tahunan ini.

Memasuki tahun 2011, perekonomian domestik terusbertumbuh dengan ditopang oleh besarnya permintaan

Dear shareholders,

I am pleased to report a remarkable year for Indopoly.After our successful Initial Public Offering (IPO) in July2010, we began a new phase as a public listed company,with supportive investors funding our exciting expansionplans, and strengthening our market position andproduct development pipeline. Our revenue rose by32% to IDR1,625 billion while our net profit increasedby 82% to IDR170 billion. The significant increase in theprofitability of our operations was due to greatereconomies of scale, more efficient production processesand strong demand for quality flexible packaging film.

Indopoly did an excellent job of anticipating andpreparing for the rise in world demand for flexiblepackaging. In order to capture the opportunity and tosustain our market leadership, the Company significantlyincreased its BOPP capacity from 45,000 tpa to 80,000tpa, solidifying its position as a premier flexiblepackaging film manufacturer.

The groundbreaking for our new BOPET production linein May 2010 which will be commissioned in June 2011marks a major milestone for the Company. The BOPETfilm properties are complementary to BOPP film andboth films are the most important key materials forflexible packaging. The addition of a state-of-the-artBOPET line brings us a step closer towards consolidatingour position as a leader in the global flexible packagingfilm industry. Information on all of our expansion projectsfor 2011 is provided in the Indopoly’s Growth Plan sectionof this annual report.

Entering 2011, the domestic economy continues to growat a healthy pace, supported by strong domestic demandfor consumer goods. One of the main goals of theCompany is to grow with the market. The Company aimsto further enhance its marketing strategies bydeveloping various high end products for niche markets.To ensure sustainable growth, we will also allocate moreresources for our research and development activitiesfor further product innovations. The Company willcontinue its commitment to develop various“enviromentally friendly” products which is in line withthe world trend of low carbon economy.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

14

pasar atas barang kebutuhan konsumen sehari-hari(consumer goods). Salah satu tujuan utama Perseroanadalah terus bertumbuh dan berkembang seiringdengan pertumbuhan pasar. Untuk itu, salah satu strategiyang diterapkan Perseroan yaitu dengan memproduksiproduk-produk khusus untuk pasar tertentu. Dalamrangka memastikan pertumbuhan perusahaan yangselalu berkesinambungan, Indopoly akan semakinmengalokasikan lebih banyak sumber daya untukkegiatan penelitian dan pengembangan atas inovasiproduk. Selain itu, Perseroan pun akan terus memegangkomitmennya untuk memproduksi produk-produkramah lingkungan yang sejalan dengan tren low carboneconomy di dunia.

Direksi Indopoly memiliki komitmen untuk mengelolaPerseroan dengan menerapkan prinsip kehati-hatiansesuai dengan ketentuan dan peraturan yang terkaitdengan kegiatan usaha Perseroan. Direksi Perseroanmenjunjung tinggi penerapan prinsip transparansi,akuntabilitas, kemandirian serta kewajaran dalam seluruhpengambilan keputusan dan kegiatan operasionalPerseroan.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasihkepada seluruh pelanggan, investor, serta seluruhkaryawan Indopoly atas dukungan dan kepercayaannya,sehingga Indopoly berhasil mencapai kesuksesan ditahun 2010. Dalam hal ini tentunya seluruh manajemenIndopoly akan berupaya sebaik mungkin untukmenjadikan tahun 2011 lebih baik lagi. Akhir kata, sayaucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris ataskomitmen serta bimbingan mereka terhadapmanajemen Perseroan selama ini.

Yours sincerely,

Henry HalimPresiden DirekturPresident Director

Indopoly’s Board of Directors is fully committed tomanaging the Company prudently and in accordancewith prevailing regulations governing Company conduct.The Board of Directors is commited to upholding theprinciples of transparency, accountability, independencein the execution of all Company decisions and operations.

Finally, I would like to thank our customers, investorsand especially all of Indopoly’s employees for their tirelesssupport and endeavors so that we are able to achievethe great results in 2010. The management of Indopolypledged to give their best and prepare us to launch ournew products in 2011. A special thank you goes to theBoard of Commissioners for their commitment andongoing guidance to the management.

T I N JAUA N O P E R A S I O N A LO P E R AT I O N A L OV E RV I E W15

PRODUKSI

TeknologiIndopoly mempunyai misi untuk selalu menjadi yangterdepan dalam teknologi produksi packaging film gunamelayani kebutuhan konsumen yang terus berkembang.Untuk itu, Perseroan selalu berusaha memberikan nilaitambah pada setiap produknya melalui dukungan mesinproduksi modern serta tim yang kompeten dengan terusberupaya mengurangi dampak negatif hasil produksiterhadap lingkungan. Saat ini, Grup Indopoly mampumemproduksi beragam jenis produk film, mulai dariukuran setipis 12µ untuk thermal lamination hinggaberukuran 50µ untuk fine food packaging. Perbedaankarakteristik film ini dicapai melalui paduan formulasi,temperatur saat proses dan rasio peregangan yangdikontrol melalui sistem komputer oleh para staf ahlidengan pengalaman lebih dari dua puluh tahun diindustri ini.

ProdukHingga tahun 2010, Grup Indopoly telah memiliki empatlini produksi untuk memasok film Biaxially-OrientedPolypropylene (BOPP) ke berbagai perusahaan lokal danmultinasional di dunia.

PRODUCTION

TechnologyIt is our mission to always be ahead of the curve intechnology to better serve our customers’ ever changingneeds for packaging films. Equipped with modernmachinery and a competent team, Indopoly is alwaysstriving to create added value to all products it produceswhile reducing its impact on the environment. TheIndopoly Group has the ability to create various typesof film products from as thin as 12µ for thermallamination to 50µ for fine food packaging. The differentfilm characteristics are possible through variations inthe formulation mix, processing temperatures, andstretching ratios. These are automatically controlled bycomputerized systems which are closely monitored byour talented employees with over twenty years ofexperience.

ProductsAs of 2010, Indopoly Group has operated four productionlines to manufacture Biaxially-Oriented Polypropylene(BOPP) films for both local and multinational companiesaround the world.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

16

Perseroan memiliki mesin berteknologi modern danterbaik di kelasnya untuk memproduksi film berkualitasterbaik dengan karakteristik yang berbeda-beda. Film-film yang diproduksi Perseroan digunakan untuk produk-produk premium seperti film oxo-biodegradable, highbarrier metalized, fine food packaging serta kemasanrokok.

Tahun lalu, Perseroan melakukan peletakan batupertama (ground-breaking) dan memulai pembangunanlini produksi BOPET. BOPET adalah film polyester yangterbuat dari Polyethylene Terephthalate (PET) yangdiregangkan dan karena keunikan atributnya memilikiharga jual serta marjin laba yang lebih tinggi dari filmBOPP.

Fasilitas dan Kapasitas ProduksiPerseroan memiliki tiga fasilitas produksi lokasi yangberbeda. Pabrik pertama berlokasi di Purwakarta,Indonesia dan dua pabrik lainnya berlokasi di Cina(Kunming dan Suzhou). Ketiga pabrik ini dilengkapi mesinberteknologi canggih – dirancang oleh Brückner dariJerman dan Atlas dari Inggris - yang mampu memproduksifilm dengan tingkat kelebaran hingga 8,2 m.

The advanced machinery and best-in-class technologyallows the Company to produce a considerable varietyof high quality films with different physicalcharacteristics. These films have multiple applicationsincluding but not limited to high end products such asoxo-biodegradable, high barrier metalized, cigarette,and fine food packaging films.

Last year, we witnessed the ground breaking to build anew production line for a different type of film - BOPET.BOPET is a polyester film made from stretchedpolyethylene terephthalate (PET) that, because of itsunique properties and applications, commands higherprices and margins than BOPP.

Production Facility and CapacityThe Company operates production facilities in threeseparate locations - the original factory in Purwakarta,Indonesia and two others in China (Kunming andSuzhou). All of our three factories employ only state-of-the-art machines from the leading suppliers in theindustry - Brückner from Germany and Atlas from England- to produce up to 8.2 meter-wide films.

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

T I N JAUA N O P E R A S I O N A LO P E R AT I O N A L OV E RV I E W17

Selama lima tahun terakhir, Perseroan telahmeningkatkan kapasitas produksi di ketiga lokasiproduksi secara bertahap.

Bahan BakuPerseroan menggunakan Polypropylene Homopolymer,Propylene Copolymer/Terpolymer dan zat aditif tertentusebagai bahan baku utama yang harga belinyabergantung pada penawaran dan permintaan pasarglobal. Untuk mengantisipasi fluktuasi harga sertaketersediaan bahan baku, Perseroan berusahamemperoleh pasokan bahan baku dari berbagaiprodusen resin di seluruh dunia. Lebih lanjut, untukmengurangi dampak dari fluktuasi harga bahan baku,Perseroan mempertahankan fleksibilitasnya dalammenunjuk pemasok yang dapat memberikan harga dankualitas bahan baku yang sesuai. Pasokan bahan bakuPerseroan diperoleh dari dalam negeri maupun luarnegeri. Besarnya bahan baku yang diimpor mencapai39% dari total bahan baku yang dibeli oleh Perseroan.Perlu diketahui pula, yakni kenaikan harga bahan bakulangsung diteruskan kepada para pelanggan.

Efisiensi ProduksiDengan memiliki tiga fasilitas produksi di Cina danIndonesia, Perseroan memiliki kemampuan untukmensinergikan kegiatan operasional produksi gunamengoptimalkan marjin produksi pada kegiatanoperasional di ketiga lokasi produksi tersebut. Hal iniadalah bagian dari efisiensi produksi dengan tujuanmengoptimalkan sumber daya, meminimalisasidowntime, serta menekan biaya produksi.

Over the last five years, the Company has graduallyincreased the installed capacity across its three factories.

Raw MaterialsThe main raw materials used in our production processesare Polypropylene Homopolymer, PropyleneCopolymer/Terpolymer and special additives. The pricesof our raw materials are influenced by the supply anddemand of raw materials globally. To effectively manageprice fluctuations and availability of raw materials, theCompany sources its raw materials from various resinmanufacturers around the world. To reduce the impactof price fluctuations, the Company maintains theflexibility to shop around for the best price and quality.The Company procures its raw materials from Indonesiaand overseas; imported materials represent 39% of totalraw materials purchased. Furthermore, any cost increasesare directly passed on to customers.

Production EfficiencyWith three factories in China and Indonesia, we have theability to realize operational synergy to optimizeproduction margins across three production units in twocountries. This is part of a wider production efficiencydrive to optimize resources, minimize downtime andreduce the cost of production.

Lokasi Pabrik

FactoriesPabrik Purwakarta, IndonesiaPurwakarta Factory,IndonesiaPabrik Suzhou, CinaSuzhou Factory, ChinaPabrik Kunming, CinaKunming Factory, China

Total

2008

10,000

25,000

10,000

45,000

2010

45,000

25,000

10,000

80,000

2009

45,000

25,000

10,000

80,000

2007

10,000

25,000

10,000

45,000

2006

10,000

25,000

10,000

45,000

(Ton per tahun) (Annual tonnes per year)

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

18

Menjaga Kelestarian LingkunganFilm BOPP diproduksi melalui proses ekstrusi yang tidakmenghasilkan limbah metal maupun kimia. Resin plastiklangsung dirubah menjadi film melalui dua prosesperenggangan yang berbeda. Limbah padat yangdihasilkan proses ini didaur ulang menggunakan mesinregranulasi. Didukung dengan proses produksi yanginovatif ini, Perseroan dapat menghasilkan produkberkualitas tanpa menghasilkan limbah yang berbahaya.

Pembelanjaan ModalPerseroan berkomitmen untuk memproduksi produk-produk berkualitas dan memberikan layanan sempurnabagi kepuasan pelanggan. Karena itu, Perseroan terusberinvestasi pada teknologi terkini. Di tahun 2010,Perseroan menambah tiga unit mesin yaitu mesinextrusion coating untuk film thermal lamination, sertadua mesin metalizing untuk film high barrier.Penambahan mesin baru ini akan berguna dalammenambah jenis produk Perseroan dan juga dalammelayani permintaan konsumen dengan jeniskebutuhan yang berbeda-beda. Perseroan jugamembangun lini produksi BOPET untuk menambahvariasi produk serta meningkatkan kapasitas produksi.Strategi investasi ini sejalan dengan strategi diversifikasihorizontal Perseroan untuk mendapatkan pangsa pasaryang lebih besar. Seluruh investasi ini diharapkan akanmulai beroperasi secara komersil di tahun 2011.

Environment SustainabilityThe BOPP film production process is an extrusion processthat does not create metal or chemical pollutants. Theprocess physically transforms plastic resin to film sheetby stretching the film in two directions. Any solid wastesfrom the process are recycled using regranulationequipment. It is thus possible, with the support of suchinnovative technology, that our production processtheoretically has zero waste.

Capital ExpenditureThe Company commits to provide high-value productswith excellent service in order to satisfy customers’needs. One way to realize this philosophy is bycontinuously investing in new and improved technology.In 2010, the Company made considerable capitalinvestment in its facilities by acquiring three new addedvalue machines - an extrusion coating unit for thermallamination film and two metalizing units for high barrierfilms. These new machines will improve certain productcharacteristic to satisfy certain market nicheopportunities. In addition, the Company decided tobuild a BOPET line which will add further productvariations and increase its total production capacity. Thisis in line with our strategy of horizontal diversification,allowing the Company to capture more of higher-valuemarket share. All these investments are expected to runcommercially in 2011.

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

T I N JAUA N O P E R A S I O N A LO P E R AT I O N A L OV E RV I E W19

PEMASARAN DAN PENJUALAN

Strategi diversifikasi produk Indopoly didukung olehstrategi pemasaran yang ditujukan kepada segmenindustri dan pelanggan yang membutuhkan produkfilm dengan performa tinggi. Strategi ini terbukti sukses,terlihat pada meningkatnya nilai dan volume penjualandi tahun 2010. Penjualan meningkat hingga 32% menjadiRp1.625 milyar pada tahun 2010, sementara volumepenjualan meningkat menjadi 74.216 ton di tahun 2010dari 55.857 ton di tahun 2009.

Tahun 2010 juga mencatatkan prestasi baik lainnyadengan keberhasilan Perseroan memasuki pasar di limabenua. Hal ini dapat terjadi karena didukung oleh salahsatu strategi globalisasi Perseroan dengan mensinergikankeberadaan dua fasilitas produksi di negara yangberbeda dimana Perseroan dapat memanfaatkanperjanjian perdagangan bebas diantara negara Indonesiadengan Cina dan negara-negara lainnya di dunia.

Untuk menghadapi persaingan, Perseroan terusberupaya untuk meningkatkan teknologi produksi yangsulit untuk ditandingi oleh kompetitor. Inovasi produkPerseroan adalah faktor penentu yang membedakanPerseroan dari kompetitornya. Jenis produk yangberbeda dan bermacam-macam fungsinyamemungkinkan Perseroan untuk masuk dan mendapatpangsa pasar yang lebih luas di seluruh dunia.

Pertumbuhan penduduk di perkotaan sebanyak 20% disepuluh tahun terakhir, ditambah pesatnyapertumbuhan segmen kelas menengah sertameningkatnya standar hidup di Asia memberikankeyakinan bahwa industri flexible packaging film adalahindustri yang masih terus berkembang. Pertumbuhansegmen kelas menengah di Asia diperkirakan bisameningkatkan permintaan kebutuhan flexible packagingdan specialty packaging film sebanyak 7% – 10%.Indopoly optimis bahwa tumbuhnya kelas menengahini akan memicu peningkatan kebutuhan akan makanankemasan, rokok premium serta kebutuhan sehari-harilainnya.

MARKETING AND SALES

Indopoly’s added value product diversification strategyis replicated in its marketing strategy that targets industrysegments and customers requiring high performancefilm products. The success of this strategy is reflected in2010’s robust sales and volume performance, exceedingthe Company’s expectations. Sales in 2010 grew by 32%to IDR1,625 billion while sales volumes rose to 74,216tonnes from 55,857 tonnes in 2009.

The Company has been able to penetrate markets acrossfive continents. As one of its globalization strategies, theCompany’s two production facilities in China provideplatforms that allow the Company to expand into newinternational markets, and to realize synergies fromcomparative advantage and least-cost combinationsfrom each operating unit through free trade agreementsbetween foreign countries and China and betweenforeign countries and Indonesia.

The Company continues to raise higher technical barriersfor our competitors by creating and marketing high-endproducts that are difficult to produce. Our innovation inproduct solutions is an important factor in differentiatingthe Company from competitors. Product differentiationand diversification - a broad range of products formultiple end-users enables us to capture a broadermarket segment worldwide.

Evidenced by a 20% growth in urban population in thelast ten years, coupled with the rapid growth in themiddle income segment and improvements in livingstandards amongst emerging countries in Asia, theCompany is confident that this industry is sustainablein the long run. It is estimated that this socio-demographic segment will fuel higher demand for salesof flexible and specialty packaging films by 7% - 10%across Asia, with food packaging providing the biggestopportunity. Indopoly is optimistic that these factorswill continue to drive demand for higher value processedand semi-processed foods, premium cigarette brandsand other consumer products.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

20

Our close technical cooperation and product innovationfor large cigarette and consumer goods multinationalshave helped Indopoly to keep ahead of our competitorsand grow with our customers. The Company is a preferredsupplier for global companies including Indofood,Djarum, Gudang Garam and Unilever.

The Indonesian facility serves a burgeoning domesticmarket while the export demand for Indopoly’s films isled by companies in food packaging and cigarettemanufacturers. Each of our Chinese factories focus ondifferent industrial sectors - 100% of Yunnan Kunlene’s(Kunming factory) capacity is dedicated for China’sleading cigarette companies while the vast majority ofSuzhou Kunlene’s output is sold as specialty films tohigh-end customers, both in China and overseas.

KUNMINGSUZHOU

JAKARTA

Kerjasama yang baik dalam hal teknis dan inovasi produkuntuk produsen rokok dan barang-barang kemasanlainnya terus menuntun Indopoly untuk menjadi yangterdepan dibandingkan kompetitornya. Saat ini, Indopolyadalah pemasok utama untuk perusahaan-perusahaanglobal seperti Indofood, Djarum, Gudang Garam danUnilever.

Fasilitas di Indonesia telah dapat memenuhi kebutuhanpasar lokal, sementara penjualan ekspor dipengaruhioleh pertumbuhan perusahaan makanan kemasan danrokok. Selanjutnya, masing-masing dari pabrik di Cinafokus pada sektor industri yang berbeda - 100% darikapasitas Yunnan Kunlene didedikasikan untukperusahaan rokok besar di Cina dan sebagian besar dariproduk yang dihasilkan Suzhou Kunlene dijual sebagaispecialty film untuk pembeli produk premium baik diCina atau negara-negara lain.

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

T I N JAUA N O P E R A S I O N A LO P E R AT I O N A L OV E RV I E W

SUMBER DAYA MANUSIA

Ulasan Tahun 2010Pengembangan sumber daya manusia merupakanprinsip penting dari filosofi Perseroan. Indopolymenyadari bahwa kesinambungan Perseroan hanyadapat dicapai dengan dukungan proses yang tepatdisertai dengan sumber daya manusia yang kompeten.

Dengan memusatkan pada kesinambungan Perseroandi masa depan, pengembangan Departemen SumberDaya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalamrencana-rencana strategis Perseroan khususnya dalamproses rekrutmen dan pengembangan sertamengembangkan kemampuan sumber daya manusiayang tepat dan kompeten.

Untuk dapat terus mendorong kemajuan organisasiPerseroan, Departemen SDM memperkenalkan HumanResources Information System (HRIS). Sistem ini berfungsimeningkatkan penyebaran informasi yang tepat dansecepat mungkin kepada setiap karyawan. Tahap pertamapelaksanaan HRIS sudah diselesaikan di tahun 2010 dantahap kedua diharapkan selesai di tahun 2011.

Sesuai dengan persyaratan ISO 9001, Departemen SDMterus memberikan pelatihan intensif bagi manajemen dariseluruh tingkatan di dalam Perseroan. Tahun 2010merupakan awal dari dimulainya pelaksanaan programpeningkatan kompetensi manajemen dengan tujuan untuk

21

HUMAN RESOURCES

2010 ReviewThe development of our people is a key principle ofIndopoly’s Corporate Philosophy, ensuring that ouroperations can be sustained with appropriate processes,resources and talent.

To meet the Company’s ambitious expansion targets,the role of the HR department has taken on greaterstrategic importance. In improving organizationalprocesses and facilitating the development of our talentpool, HR is taking a longer term approach to personaldevelopment for the Company’s future.

To encourage a culture of continuous improvementthroughout the organization, the first phase of a newHuman Resources Information System (HRIS) wasinstalled in order to improve information disseminationin a timely way to all employees. The first phase of HRISwas completed in 2010 and the second phase is expectedto be completed in 2011.

As part of the human development initiative, and in linewith ISO 9001 requirements, extensive training programshave been implemented at all levels of the Company.2010 marked the start of a management competency

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

22

merubah cara berpikir para karyawan sehingga merekadapat dipersiapkan untuk menjadi calon-calon pemimpinPerseroan di masa depan. Hal lain yang dilakukan selamatahun 2010 ialah diperkenalkannya program team buildingand awareness dengan tujuan meningkatkan kerjasamaantara karyawan dan tim manajemen dalam mencapaisasaran bersama.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehatdan kondusif, pada tahun 2009 Indopoly membentuk unitKesehatan, Keamanan dan Lingkungan (HSE) di dalamdivisi SDM. Unit ini bertugas untuk mengawasi sertameningkatkan standar kesehatan, keamanan danlingkungan dalam Perseroan.

Penandatanganan Perjanjian Tenaga Kerja Kolektif di tahun2010 menandakan bahwa seluruh karyawan Perseroantelah sepakat untuk bekerja dengan pemahaman yangsama untuk mencapai tujuan Perseroan.

Rencana di Tahun 2011Dari analisa kebutuhan pelatihan yang diadakan di akhirtahun 2010, Perseroan melihat perlunya pelatihan dibidang teknis, kepemimpinan, motivasi dan keahlianmanajerial. Bidang-bidang inilah yang akan menjadifokus program pengembangan manajemen dankaryawan di tahun 2011.

program intended to generate a paradigm shift inthinking and prepare them for future leadership roles.Team Building and Awareness programs were alsoprioritized during 2010 to develop a betterunderstanding of the benefits of teamwork with practicalworkshops getting employees and managementworking together towards common goals.

Indopoly aims to create and maintain a safe, healthy andconducive workplace. With this aim in mind, last yearwe set up a separate Health, Safety, and Environment(HSE) unit within HR to raise and control appropriateglobal HSE principles and standards throughout theCompany.

The renewal of the Collective Labor Agreement (CLA) in2010 is a sign that our employees are aligned to theirworking environment and committed to workingtogether towards the Company’s goals.

2011 OutlookThe Training Needs Analysis conducted at the end of2010 has identified a series of training programs in thearea of technical, leadership, motivation, and managerialskills. This will set the direction of our 2011 developmentprogram for both the management and our employees.

T I N JAUA N O P E R A S I O N A LO P E R AT I O N A L OV E RV I E W

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Jaminan KualitasPerseroan memiliki tim Quality Assurance (QA) untukmengontrol agar film yang dihasilkan memenuhi standartertinggi. Seluruh proses produksi dimonitor oleh timQA agar sesuai dengan prosedur QA yang dikembangkanberdasarkan ISO 9001:2008 serta mengikuti standarAmerican Institute of Baking (AIB). Untuk pengujianproduk, seluruh uji coba produk dilakukan Perseroanmengikuti American Standard Testing Methods (ASTM).

Prosedur QA diterapkan di seluruh tahapan produksi.Tim QA mengambil sampel dan memonitor bahanmentah sejak bahan diterima, dicampur dan diekstrusi,yaitu saat campuran dicairkan untuk membuat cetakanfilm. Prosedur yang sama juga diterapkan pada tahap-tahap akhir produksi yaitu pada proses pemotongan,pengepakan, penyimpanan dan pada saat produk jadidiantar ke tujuan.

LaboratoriumSemua uji coba yang dilakukan di laboratorium Perseroanmengikuti standar yang ditentukan oleh ASTM dan ISO.Analisa fisik, kimia dan visual pada umumnya dilakukanpada saat penerimaan bahan mentah, selama prosesproduksi dan pada hasil akhir.

23

RESEARCH AND DEVELOPMENT

Quality AssuranceTo maintain the high quality of our high performancefilm products, our production team makes certain that,from start to finish, our production process is monitoredby a diligent QA team that adheres to strict QAprocedures. Our QA procedure is built upon both theISO 9001:2008 and the American Institute of Baking (AIB)standards while all test methods follow AmericanStandard Testing Methods (ASTM).

Our QA procedures embrace the full production process.Sampling and monitoring occur at all steps, from thepoint raw materials are delivered, mixing, and extrusionwhere the mix is melted to create a film cast, and on tothe delicate process of stretching before being rolledand aged. Even during the final few steps before leavingthe factory, quality assurance is in place during slitting,packing, storing and final dispatch.

LaboratoryAll tests conducted in our laboratory follow test methodsstipulated by ASTM and ISO standards. The mostcommon tests scrutinize raw materials, work in progressand finished goods via physical, chemical and visualanalysis.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

24

Inovasi ProdukIndopoly terus berupaya untuk menjadi yang terdepandengan selalu menyediakan produk-produk berkualitastinggi dengan biaya yang lebih efisien. Karenanya, timPenelitian dan Pengembangan yang beranggotakanpara ahli terus berinovasi dalam menciptakan produk-produk dengan performa yang tinggi dengan biaya yanglebih rendah. Beberapa pencapaian Perseroan adalahsebagai berikut:

Product InnovationIndopoly aims to stay a step ahead of its competitors inproviding more cost efficient and better quality products.To keep on top of this, the highly capable specialists ofthe Research and Development team are always lookingfor ways to improve processes to create higherperformance products or inexpensive products thatexhibit the same characteristics as more expensive films.Some notable successes:

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

Perseroan berkomitmen menerapkan Tata KelolaPerusahaan yang Baik dalam menjalankan seluruhkegiatan usahanya dengan menjunjung tinggi asasketerbukaan, akuntabilitas, pertanggung jawaban,kewajaran, dan kemandirian.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasikebijakan manajemen, pengimplementasian keputusanmanajemen secara umum, baik mengenai Perseroanatau kegiatan usahanya, serta memberikan saran secaraindependen kepada Direksi. Setiap anggota DewanKomisaris harus bertindak dengan itikad baik danbertanggung jawab dalam tugasnya sebagai pengawasserta memberikan saran kepada Direksi sesuai denganmaksud dan tujuan Perseroan.

Per tanggal 31 Desember 2010, Dewan Komisarisberanggotakan tiga orang, terdiri dari Presiden Komisaris,Komisaris, dan Komisaris Independen. Profil masing-masing anggota Komisaris disajikan pada halaman 51dalam laporan tahunan ini.

The Company is committed to the consistent conductof all of its business and activities according to thehighest standard of Good Corporate Governance in orderto achieve transparency, accountability, responsibility,fairness and independence.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners is responsible forsupervising the management policies, theimplementation of management decisions in general,either regarding the Company or its business, andprovides independent advice to the Board of Directors.Each member of the Board of Commissioners is obligedto act in good faith and has a responsibility to performhis or her supervisory duty and advise the Board ofDirectors for the sole interest of the Company inaccordance with the Company’s purpose and objectives.

As of December 31, 2010, the Board of Commissionersis made up of three Commissioners consisting of thePresident Commissioner, Commissioner, andIndependent Commissioner. The profile of eachCommissioner is presented on page 51 of this annual report.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

TATA K E LO L A P E R U S A H A A N YA N G B A I KG O O D C O R P O R AT E G OV E R N A N C E25

Direksi

Direksi bertanggung jawab penuh mengelola Perseroanuntuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksuddan tujuannya. Setiap anggota Direksi harusbertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya denganmematuhi hukum, sesuai dengan peraturan danketentuan yang berlaku serta menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Presiden Direktur adalah pemimpin Perseroan yangdibantu oleh lima anggota Direksi dalam mengelolausaha Perseroan. Profil dari masing-masing anggotaDireksi dapat dilihat di halaman 52-53 dalam laporantahunan ini. Direksi Perseroan mengadakan rapatbulanan untuk mendiskusikan berbagai hal yangberhubungan dengan performa operasional danfinansial, strategi Perseroan, serta hal-hal lainnya yangdianggap penting bagi Perseroan.

Board of Directors

The Board of Directors is fully responsible for managingthe Company in the interest of the Company’s pursuitof its purpose and objectives. Each member of the Boardof Directors is obliged to act in good faith and has aresponsibility to his or her duties in a law-abidingmanner, in accordance with the prevailing rules andregulations and Good Corporate Governance principles.

The President Director is the leader of the Company andis assisted by five Board members in managing theCompany’s operations. The profile of each Director ispresented on page 52-53 of this annual report. The Boardof Directors held monthly meeting to discuss a rangeof issues relating to operations, implementation of plans,including operational and financial performance,strategies, and other issues deemed important.

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

26

TATA K E LO L A P E R U S A H A A N YA N G B A I KG O O D C O R P O R AT E G OV E R N A N C E27

Disamping itu, beberapa pertemuan informal jugadilakukan Direksi bersama dengan anggota manajemenlainnya untuk membahas dan menyetujui hal-hal yangmembutuhkan perhatian dengan segera.

Tabel berikut menunjukkan jumlah rapat DewanKomisaris dan Direksi Perseroan selama tahun 2010 sertapersentase kehadiran peserta rapat.

Type of meetings Total meetings (times) Attendance (%)

Board of Commissioners

Board of Directors

Komite Audit

Dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan dariBadan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan(BAPEPAM - LK) Nomor IX.I.5, mengenai Pembentukandan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (lampiranKeputusan Ketua BAPEPAM Nomor 29/PM/2004bertanggal 24 September 2004) dan Peraturan Nomor.1-A, PT Bursa Efek Indonesia, Perseroan telah membentukKomite Audit pada tanggal 23 Desember 2010 dengansusunan anggota sebagai berikut:

Ketua : - Irawan Sastrotanojo (Komisaris Independen)

Anggota: - Suryana Yudhistira Chandra - Catherine Bong

Several informal meetings were also conducted by theBoard of Directors with management to address specificissues that required immediate attention and to approvedecisions framed to deal with these issues.

The table below details the frequency and attendanceat meetings of the Company’s Board of Commissionersand Board of Directors meeting during 2010.

Audit Committee

Pursuant to the requirement of the Capital MarketSupervisory Board (Bapepam-LK) with respect to RuleNumber IX.1.5 regarding the establishment andimplementation of Audit Committee (Decision ofChairman of Capital Market and Financial InstitutionsSupervisory Agency Number 29/PM/2004 datedSeptember 24,2004) and the Indonesia Stock Exchangewith respect to the General Regulations of Listed Sharesin the Stock Exchange Rule No. I-A, the Companyestablished its Audit Committee on December 23, 2010with the following members:

Chairman : - Irawan Sastrotanojo (Independent Commissioner)

Members : - Suryana Yudhistira Chandra- Catherine Bong

2 100

20 100

Jenis Rapat Jumlah Rapat (kali) Kehadiran (%)

Dewan Komisaris

Direksi

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

28

Salah satu tugas utama Komite Audit dalam penerapantata kelola perusahaan yang baik adalah memastikanadanya pengawasan internal terhadap pelaksanaankegiatan dan operasional usaha, termasuk di dalamnyaterkait laporan keuangan. Pengawasan tersebutbertujuan untuk memastikan bahwa aset-aset Perseroanterlindung dengan baik dan laporan keuangan yangdibuat dapat dipercaya. Untuk memenuhi tugas ini,Komite Audit bekerja sama dengan Divisi Internal Audit.

Di samping itu, Komite Audit juga bertanggung jawabuntuk mengkaji kepatuhan Perseroan pada regulasipasar modal, serta hukum dan peraturan lain yangberlaku yang berkaitan dengan kegiatan Perseroan.

Internal Audit

Divisi Internal Audit Perseroan didirikan di tahun 2008untuk membantu manajemen melakukan pengawasanterhadap operasional Perseroan. Divisi ini dipimpin olehDirektur Non-Afiliasi yang dibantu oleh seorang generalmanager, tiga orang audit manager dan seorangsupervisor. Kepala Divisi Internal Audit bertanggungjawab langsung kepada Presiden Direktur. Divisi InternalAudit melaksanakan audit reguler dan audit khususberdasarkan rencana audit tahunan.

Sekretaris Perusahaan

Dengan Perseroan telah menjadi perusahaan terbukadi pertengahan tahun 2010, maka Perseroan diwajibkanmembentuk fungsi Sekretaris Perusahaan sesuai denganPeraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.4. Adapun tugas dantanggung jawab dari fungsi Sekretaris Perusahaan adalahsebagai berikut:• bertindak sebagai penghubung (contact person)

Perseroan dengan otoritas pasar modal danmasyarakat;

• memberikan pelayanan kepada masyarakat atas

One of the important tasks of the Audit Committee ongood corporate governance is to ensure that internalcontrols on critical business processes, including financialreporting, are operating effectively to ensure that assetsare safeguarded and financial reports are reliable. Inachieving this task, the Audit Committee works closelywith the Internal Audit Division of the Company.

In addition, the Audit Committee is also responsible toreview the Company’s compliance with the CapitalMarket Rules and Regulations, and other laws andregulations related to the Company’s activities.

Internal Audit

The Company’s Internal Audit Division has beenestablished since 2008 to support the Company’smanagement in ensuring that adequate internal controlsare operating effectively within the Company. TheInternal Audit Division is headed by a non-affiliatedDirector and supported by one general manager, threeaudit managers and one supervisor. The Head of theInternal Audit Division reports directly to the PresidentDirector. Regular and special audits are conductedthroughout the year based on the Internal AuditDivision’s Annual Audit Plan.

Corporate Secretary

As the Company went public in mid 2010, in accordancewith Bapepam-LK Rule No. IX.I.4, the position ofCorporate Secretary has been created to provide thefollowing functions:• to act as the Company’s contact person with capital

market authorities and the public;• to provide the public with all information needed by

investors regarding the condition of the Company; and

• to be updated and awared of Capital Market

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

TATA K E LO L A P E R U S A H A A N YA N G B A I KG O O D C O R P O R AT E G OV E R N A N C E29

setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yangberkaitan dengan kondisi Perseroan; dan

• mengikuti perkembangan regulasi Pasar Modal untukmemastikan kepatuhan Perseroan terhadapperaturan dan ketentuan pasar modal yang berlakuserta penerapan prinsip keterbukaan.

Semua dokumen Perseroan, termasuk Daftar PemegangSaham, Daftar Resolusi dan Berita Acara Rapat DewanKomisaris, Berita Acara Rapat Umum Pemegang Sahamdan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasadidokumentasi oleh Sekretaris Perusahaan.

Di tahun 2010, fungsi Sekretaris Perusahaan dirangkapoleh Direktur Perseroan, Gregory Sugyono Widjaja.

Keterbukaan dan Diseminasi Informasi

Perseroan menerbitkan dan menyampaikan laporantahunan dan laporan keuangan triwulan yang tidakdiaudit serta informasi keterbukaan lainnya yangdiperlukan kepada pihak otoritas pasar modal. Perseroanmenganut asas keterbukaan dan kesetaraan dalam halpenyampaian informasi material mengenai Perseroankepada seluruh pemangku kepentingan.

Masyarakat dapat mengikuti perkembangan Perseroanmelalui situs resmi Indopoly di www.ilenefilms.com

Kasus Litigasi

Tidak ada kasus litigasi sampai akhir tahun 2010.

regulations development and make recommendationsto the Company’s Board of Directors to ensure theCompany is updated and complies with theprinciples of transparency and all prevailing CapitalMarket rules and regulations

All Company documents, including the Shareholder’sList, the Directors Meeting Proceedings and Resolutions,the Board of Commissioners Meeting Proceedings andResolutions, the GSM and EGSMs Proceedings areadministered by the Corporate Secretary.

In 2010, the position of Corporate Secretary is held andperformed by the Company’s Director, Gregory SugyonoWidjaja.

Disclosure and Dissemination of Information

The Company publishes and submits Annual Reportand quarterly financial statements to the capital marketauthorities and other necessary disclosures. TheCompany adheres to the principles of transparency andfairness in dissemination of information to allstakeholders.

The public can follow the Company’s developmentsthrough its official website: www.ilenefilms.com

Litigation Case

There were no ongoing litigation cases as of year-end2010.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

30

TAN GGUN G JAWAB SOS IAL PERUSAHAANC O R P O R AT E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y31

32

Indopoly berkomitmen untuk meningkatkan kelestarianlingkungan dan memberikan kontribusi positif kepadamasyarakat sebagai usaha meningkatkan kualitas hidupwarga di lingkungan sekitar. Tujuan mulia ini diwujudkandengan menyelenggarakan berbagai programpelestarian lingkungan dan bantuan sosial.

Pelestarian LingkunganIndopoly berkomitmen untuk menjamin kelestarianlingkungan dan sumber daya alam di sekitar fasilitasproduksinya. Perseroan selalu memastikan bahwapembuangan limbah padat, cair dan gas berada dalambatas yang bisa ditolelir sehingga tidak membahayakanlingkungan. Untuk limbah padat, Indopoly selalumelakukan daur ulang dengan proses regranulasi.

Menjelang akhir tahun 2010, Perseroan meluncurkanprogram menanam 2000 pohon di Kamojing, Jawa Barat,yang merupakan daerah penghasil air bersih bagilingkungan sekitarnya.

Pepohonan yang ditanam akan memperbaiki ekosistemdengan melindungi mata air yang berlokasi di daerahtersebut. Selain itu, pepohonan tersebut akan membantumemperbaiki kesuburan tanah dan meminimalisirterjadinya erosi. Namun, keberhasilan program ini dalamjangka panjang tetap tergantung dari kesadaranpenduduk sekitar wilayah tersebut tentang pentingnyamenjaga kebersihan lingkungan.

Bantuan SosialSetiap tahunnya Indopoly menyalurkan dana pendidikantahunan kepada komunitas lokal di sekitar pabrikPurwakarta. Perusahaan memberi beasiswa kepada anak-anak yang cerdas dan berbakat namun kurangberuntung. Indopoly juga mendukung kegiatan KarangTaruna setempat dengan memberikan dana serta donasiuntuk memfasilitasi berbagai kegiatan olahraga dankreativitas pemuda.

Indopoly is committed to pursuing a path towardsenvironmental sustainability and making a positivecontribution to the society. The Company places greatemphasis on improving the living standards ofindividuals in the communities surrounding itsoperations. We achieve our goals by launchingenvironmental preservation initiatives and providingsocial assistance.

Environmental PreservationIndopoly is committed to ensure the sustainability ofthe environment and natural resources in the areasurrounding our production facilities. We make sure thattreatment of solid and liquid wastes meets acceptablelevels and do not pose a risk to the environment. Solidwaste is recycled via regranulation process.

Towards the end of 2010, the Company initiated a majorprogram to plant 2,000 trees in the village and reservoirof Kamojing, West Java, an important clean watersupplier for the surrounding area.

These trees help to improve the ecosystem by protectingnatural springs located in the area. Furthermore, thetrees help to bind soil and minimize erosion. The longterm success of this program is dependent on instillinga higher level of awareness and understanding amongstthe villagers regarding the importance of respectingand living in a clean environment.

Social AssistanceThe communities that surround our factory inPurwakarta, West Java, benefit from our annualeducation fund wherein we grant scholarships totalented underprivileged children. The Company alsosupports initiatives of local youth groups through grantsand donations which facilitate their many creativeactivities and sports.

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

TAN GGUN G JAWAB SOS IAL PERUSAHAANC O R P O R AT E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y33

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

Untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatanmasyarakat di lingkungan sekitar Perseroan, Indopolymenyumbangkan peralatan medis praktis kepadaPuskesmas setempat. Pada tahun 2010, Perseroan antaralain menyumbangkan timbangan bayi dan dewasa sertaalat sterilisasi untuk peralatan bersalin.

Bulan Oktober dan November 2010 Indonesia diguncangbanyak bencana alam seperti tsunami di Mentawai,banjir di Wasior dan meletusnya Gunung Merapi. Bekerjasama dengan IMMJ (Ikatan Mahasiswa MentawaiJakarta), Perseroan menyediakan suplai air, makanandan pengobatan bagi mereka yang membutuhkan,terutama masyarakat yang tinggal di pulau terisolasi diMentawai.

To help improve the standard of health serviceswithin the vicinity of the Company, Indopoly donatednumerous medical tools to local health centers overthe years. In 2010, we supplied various tools whichincludes baby and adult scales and sterilizers forchildbirth equipment.

October and November 2010 were unfortunatemonths due to natural disasters in Indonesia-Mentawai’s tsunami, the floods in Wasior, and Mt.Merapi volcanic eruptions. Indopoly quickly rolledinto action, focusing on reaching the neediest, yetmost isolated victims across Mentawai’s islands.Working in cooperation with IMMJ (Ikatan MahasiswaMentawai Jakarta), the Company provided necessarymedical, food and water supplies to victims.

34

Indopoly mendorong seluruh karyawannya untukberpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial,mulai dari donor darah hingga acara keagamaan. Seluruhkaryawan dimotivasi untuk berkontribusi dalam bentukapapun bagi kebaikan orang-orang di sekitarnya.Perseroan berharap, kedepannya program CSR dapatterus dilakukan sesuai dengan komitmen Indopoly untukmelestarikan lingkungan dan meningkatkankesejahteraan mereka yang kurang beruntung.

Indopoly encourages the active participation of itsemployees in its social activities. From the provisionof religious services to blood donation programs, allour workers can make a contribution towards thebetterment of others. The Company expects its futureCSR programs to be carried out according to itscommitment in preserving the environment andimproving welfare for the most disadvantaged.

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

A N A L I S A DA N D I S K U S I M A N A J E M E NM A N AG E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S35

Produksi

Produksi Perseroan meningkat sebesar 36% menjadi73.925 ton di tahun 2010 dibandingkan dengan produksisebesar 54.465 ton di tahun 2009. Peningkatan initerutama disebabkan oleh beroperasinya lini produksifilm BOPP kedua secara penuh, yang baru mulaiberoperasi sejak bulan Juli 2009. Perseroan menunjukkankeberhasilan dalam meningkatkan utilisasi kapasitasterpasang dari 87% di tahun 2009 menjadi 93% padatahun 2010. Volume produksi Perseroan selama limatahun terakhir tampak pada grafik dibawah.

Volume produksi / fasilitasProduction Volume / facility

Dalam Ton

Production

Total production increased by 36% to 73,925 tonnes in2010 compared to 54,465 tonnes in 2009. Considerableincrease in production was due to full-year contributionof 2nd BOPP line that was put in commercial productionstarting July 2009. In addition, the Company has beensuccessful in increasing its utilization rate from 87% in2009 to 93% in 2010. The production volume per yearis shown below.

In Tonnes

Note: In 2009 and 2010, the Weighted Average Annual Capacity Installed

was 62,500 and 80,000 tonnes, respectively.

Sales

The Group achieved a remarkable growth of 32%increase in sales in 2010 from IDR1,230 billion in 2009to IDR1,625 billion in 2010, which is consistent with thestrong growth of 33% in sales volume from 55,857 tonnesin 2009 to 74,216 tonnes in 2010. 61% of sales werederived from the Group’s production facility in Indonesiaand 39% from its facilities in China.

2007 2008 2009 20102006

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

41,214 41,560

54,465

73,925

41,164

Note: Selama tahun 2009 dan 2010, Rata-rata Tertimbang Kapasitas

Produksi Terpasang adalah 62.500 dan 80.000 ton.

Penjualan

Grup Perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualansebesar 32% dari Rp1.230 miliar di tahun 2009 menjadiRp1.625 miliar di tahun 2010, hasil ini sesuai denganpertumbuhan volume penjualan sebesar 33% dari 55.857ton di tahun 2009 menjadi 74.216 ton di tahun 2010.Total penjualan Grup Perseroan terbagi menjadi 61%dari Indonesia dan 39% dari Cina.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

36

In 2010, the Group’s foreign currency denominated saleswas affected by the appreciation of IDR against foreigncurrencies. However, the Group’s strategy of producinghigh-end film products with better selling prices provedeffective in minimizing the effect of IDR appreciation;which resulted to a minimal decrease of 1% in averageselling price compared to 2009.

In Tonnes

Selama tahun 2010, nilai penjualan dengan denominasimata uang asing terkena pengaruh oleh apresiasi Rupiahterhadap mata uang asing. Akan tetapi, strategi GrupPerseroan dalam memproduksi lebih banyak film high-end dengan harga jual yang lebih baik terbukti efektifdalam mengurangi dampak apresiasi Rupiah terhadapmata uang asing. Hasilnya ialah harga jual rata-rata hanyamengalami penurunan sebesar 1% dibandingkan padatahun 2009.

Volume penjualanSales Volume

Dalam Ton

55,857

74,216

20102009

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

A N A L I S A DA N D I S K U S I M A N A J E M E NM A N AG E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S37

Cost of Goods Sold

The cost of goods sold increased by 23% in 2010. TheGroup has been successful in controlling the increase inits cost of goods sold even though sales volumeincreased by 33% and prices of raw materials in 2010has also increased. This was mainly due to the following:• Improved plant efficiency;• Economy of scale from 2nd BOPP line resulting to higher

sales volume but lower conversion cost per kilogram;and

• Appreciation of IDR against foreign currencies whichpartially offset the increase in prices of raw materialsin 2010.

Operating Expenses

Total operating expenses rose marginally by less than2% to IDR162 billion in 2010 compared to IDR159 billionin 2009. The Group has been successful in closelymonitoring and controlling its cost and operatingexpenses to maintain its competitiveness in the market. The higher sales charges in 2010 were directly relatedto the significant growth in its sales volume resulting tohigher logistic expenses.

Profitability

Gross profit increased by 65% to IDR440 billion in 2010from IDR266 billion in 2009. In addition, income fromoperations increased by 160% to IDR278 billion in 2010compared to IDR107 in 2009. Net income increased by82% to IDR170 billion in 2010 from IDR93 billion in 2009and EBITDA increased by 50% to IDR365 billion in 2010from IDR243 billion in 2009.

Beban Pokok Penjualan

Sepanjang tahun 2010, Grup Perseroan berhasil dalammengontrol besarnya Beban Pokok Penjualan yang naiksebesar 23% meskipun volume penjualan naik 33%. Halini disebabkan oleh:• Meningkatnya efisiensi pabrik;• Economy of scale dari lini produksi BOPP kedua, denganhasil berupa peningkatan penjualan yang disertaidengan menurunnya biaya produksi per kilogram;

• Penguatan Rupiah terhadap mata uang asing yangsecara tidak langsung mengimbangi kenaikan hargabahan baku di tahun 2010.

Beban Usaha

Beban usaha Grup Perseroan meningkat 2% menjadiRp162 miliar di tahun 2010 dibandingkan Rp159 miliardi tahun 2009. Grup Perseroan telah berhasil mengontrolbiaya operasi Perseroan dengan baik untuk terusmempertahankan daya saingnya. Meningkatnya biayapenjualan di tahun 2010 berhubungan langsung denganmeningkatnya volume penjualan secara signifikan yangmenyebabkan meningkatnya biaya logistik.

Profitabilitas

Laba kotor Grup Perseroan meningkat 65% menjadiRp440 miliar di tahun 2010 dari Rp266 miliar di tahun2009. Laba usaha juga meningkat sebesar 160% menjadiRp278 miliar di tahun 2010 dibandingkan Rp107 miliardi tahun 2009. Laba bersih meningkat secara signifikanmenjadi Rp170 miliar di tahun 2010, setara denganpeningkatan sebesar 82% dari Rp93 miliar yangdicatatkan pada tahun 2009; EBITDA meningkat 50%menjadi Rp365 miliar pada tahun 2010 dari Rp243 miliardi tahun 2009.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

38

The significant increase in profits was due to acombination of several positive factors:• Full year production of 2nd BOPP line creating economy

of scale resulted in better profit margin per product;• Better product mix; and• Improved production efficiency.

Total Assets

Following the Company’s successful IPO in 2010, theGroup’s total assets grew by 31% to IDR2,219 in 2010from IDR1,692 billion in 2009.

The significant increase in profits in 2010 allowed theGroup to achieve return on assets (ROA) of 8% in 2010compared to 5% in 2009.

Current Assets

Current assets grew considerably by IDR371 billion or78% to IDR845 billion in 2010 from IDR474 billion in2009. The significant increase in current assets was

Peningkatan keuntungan ini merupakan kombinasi daribeberapa hal:• Pengoperasian lini produksi BOPP kedua secara penuh

selama tahun 2010 yang memungkinkan adanyakeuntungan dari economy of scale sehinggameningkatkan marjin per produk;

• Product mix yang lebih baik; dan• Meningkatnya efisiensi produksi.

Jumlah Aset

Seiring dengan kesuksesan Penawaran Umum SahamPerdana yang dilaksanakan Perseroan di tahun 2010,jumlah aset Grup Perseroan meningkat 31% menjadiRp2.219 miliar di tahun 2010 dari Rp1.692 miliar di tahun2009.

Dengan meningkatnya laba bersih yang sangat signifikandi tahun 2010, Grup Perseroan mencatatkan imbal hasilterhadap aset (ROA) sebesar 8% di tahun 2010dibandingkan 5% di tahun 2009.

Aset Lancar

Aset lancar tumbuh dengan sangat pesat sebesarRp371 miliar atau 78% menjadi Rp845 miliar di tahun2010 dari Rp474 miliar di tahun 2009. Peningkatan yang

20102009

170

93

8%

10%

20102009

440

266

22%

27%

Laba Kotor (Gross Profit) Laba Usaha (Income from Operations) Laba Bersih (Net Income)Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Marjin Laba Usaha (Income from Operations Margin) Marjin Laba Bersih (Net Income Margin)

20102009

278

107

9%

17%

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

A N A L I S A DA N D I S K U S I M A N A J E M E NM A N AG E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S39

sangat pesat ini terutama disebabkan dari meningkatnyakas dan setara kas sebesar Rp196 miliar; piutang usahasebesar Rp123 miliar; dan persediaan sebesar Rp40 miliar.

Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar bertumbuh sebesar Rp157 miliar atau13% menjadi Rp1.375 miliar di tahun 2010 dari Rp1.217miliar pada tahun 2009. Perubahan ini terjadidikarenakan bertambahnya aset tetap yang berupaekspansi proyek BOPET dan metalizing di Indonesia,serta lini extrusion coating untuk film thermal laminationdi Cina.

Jumlah Kewajiban

Jumlah kewajiban menurun sebesar Rp258 miliar atau19% menjadi Rp1.124 miliar di tahun 2010 dari Rp1.382miliar di tahun 2009.

Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar mengalami penurunan sebesar Rp217miliar atau 24% menjadi Rp703 miliar di tahun 2010 dariRp920 miliar di tahun 2009. Dengan demikian posisifinansial Perseroan menjadi lebih baik, tercermin padapeningkatan rasio lancar menjadi 120% di tahun 2010dari 52% di tahun 2009. Penurunan pada kewajibanlancar terutama disebabkan oleh penurunan hutangusaha sebesar Rp75 miliar dan pembayaran hutang lain-lain sebesar Rp161 miliar kepada Jefflyne GoldenHoldings Pte. Ltd. dan Kimpoli Pte. Ltd.

Kewajiban Tidak Lancar

Kewajiban tidak lancar turun Rp41 miliar atau 9%menjadi Rp421 miliar di tahun 2010 dari Rp462 miliar ditahun 2009. Hal ini terutama disebabkan olehmenurunnya hutang lain-lain kepada pihak hubunganistimewa sebesar Rp35 miliar dari Rp45 miliar di 2009menjadi Rp10 miliar pada tahun 2010.

attributed mainly to the increase in cash and cashequivalent by IDR196 billion; trade receivables by IDR123billion; and inventories by IDR40 billion.

Non-Current Assets

Non-current assets grew by IDR157 billion or 13% toIDR1,375 billion in 2010 from IDR1,217 billion in 2009.Changes are attributed primarily to addition of fixedassets, mainly from the ongoing expansion projects inBOPET production line and metalizing lines in Indonesia,and extrusion coating line for thermal lamination filmin China.

Total Liabilities

Total liabilities decreased by IDR258 billion or 19% toIDR1,124 billion in 2010 from IDR1,382 billion in 2009.

Current Liabilities

Current liabilities dropped by IDR217 billion or 24% toIDR703 billion in 2010 from IDR920 billion in 2009. Hence,financial position has significantly improved whichreflected a significant increase in current ratio of 120%in 2010 from 52% in 2009. The decrease in currentliabilities was mainly attributed to the decrease inaccounts payable by IDR75 billion, and repayment ofother payables to Jefflyne Golden Holdings Pte. Ltd. andKimpoli Pte. Ltd. totaling IDR161 billion.

Non-Current Liabilities

Non-current liabilities dropped by IDR41 billion or 9%to IDR421 billion in 2010 from IDR462 billion in 2009,which was attributed mainly to the decrease in otherpayables to related parties by IDR35 billion from IDR45billion in 2009 to IDR10 billion in 2010.

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

40

Komposisi KewajibanDebt Composition

Jumlah Ekuitas

Mengikuti kesuksesan Penawaran Umum Saham Perdanayang dilakukan Perseroan pada tahun 2010 yang disertaidengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih,jumlah ekuitas dari Grup Perseroan mengalamipeningkatan yang signifikan yakni sebesar Rp781 miliaratau 278% menjadi Rp1.062 miliar di tahun 2010dibandingkan dengan Rp281 miliar di tahun 2009.

Strategi Usaha

Indopoly dan perusahaan anak tetap positif denganpotensi pertumbuhan global pada produk sektorkonsumen dan tetap berkomitmen untuk dapat terusmeningkatkan pangsa pasarnya. Seiring dengan tujuanPerseroan untuk menjadi perusahaan terkemuka didalam industri flexible packaging, Grup Perseroanmengembangkan corporate value driver yang terdiri daridivesifikasi horizontal, integrasi vertikal, dan globalisasi.

Shareholders’ Equity

Following the Company’s successful IPO in 2010 andsignificant growth in revenue and profits, the Group’snet shareholders’ equity increased significantly by IDR781billion or 278% to IDR1,062 billion in 2010 compared toIDR281 billion in 2009.

Business Strategy

Indopoly and its subsidiaries remain positive on theglobal consumer sector’s growth potential andcommitted to capture more market share. In order tobecome a global player in flexible packaging industry,the Group had developed a set of corporate value driversconsisting of horizontal diversification, verticalintegration and globalization.

67%

33% 37%

63%

2009 2010 Jangka Panjang (Long Term) Jangka Pendek (Short Term)

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

A N A L I S A DA N D I S K U S I M A N A J E M E NM A N AG E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S41

Divesifikasi Horizontal

Grup Indopoly telah berhasil melakukan horizontaldiversification untuk menghasilkan berbagai produkhigh-end, misalnya:• Berbagai tipe film high-end yang memiliki kualitas

khusus untuk kemasan rokok• Film BOPP dan BOPET tipe spesial untuk dapat di-

coating (dengan atau tanpa adhesive) dan selanjutnyauntuk diproses dalam Thermal Lamination.

• High barrier metalized film• Oxo-biodegradable film, BOPP yang lebih ramah

lingkungan• Breathable film untuk kemasan produk konsumen

makanan• Film untuk penggunaan spesifik dalam bentuk matte

dan gloss yang ultra tipis (12-15µ)

Untuk lebih mendiversifikasikan produk, Grup Perseroansedang dalam proses mengembangkan customized-anti-counterfeiting film untuk tujuan pencegahan pemalsuan.

Grup Perseroan, sebagaimana telah disebutkan di atas,telah mendiversifikasikan produknya ke produk high-end dimana kebutuhannya cukup inelastis terhadapharga dan juga telah merealisasikan strategi “Pricedifferentiation through product diversification” yang sangatpenting untuk memperluas pangsa pasarnya.

Integrasi Vertikal

Untuk meningkatkan daya saing Grup Indopoly:• Perseroan bertindak sebagai pemasok tunggal pada

PT Supernova Flexible Packaging, yang merupakansalah satu pihak terafiliasi Perseroan dan merupakansalah satu converter terbesar di Indonesia.

• Grup Perseroan sedang membangun fasilitas specialcoating untuk memproduksi coated BOPP dan BOPETuntuk penggunaan thermal lamination.

Horizontal Diversification

The Group has successfully diversified horizontally intovarious high-end products, for example:• Various types of high-end cigarette films• Special type of BOPP and BOPET film that uses an

adhesive-free coating process for thermal laminationpurpose

• High barrier metalized film• Oxo-biodegradable film• Breathable, high oxygen transmission film for fresh-cut

products• Specialty film, such as matte film and thin film (12-15µ)

To further diversify its products, the Group is currentlydeveloping customized anti-counterfeit film for securitypurposes as well as fraud prevention. The Group hasdiversified to various high-end products for whichdemand for such high value items is relatively priceinelastic.

Furthermore, the strategy of horizontal diversificationenables the Group to realize its aim of “Pricedifferentiation through product diversification”, whichis vital to widen our market coverage.

Vertical Integration

To increase the Group’s competitive edge:• The Company is sole supplier to PT. Supernova Flexible

Packaging, which is one of the largest convertingcompanies and a Company affiliate.

• The Group integrates vertically to produce coated filmusing special type adhesive-free BOPP and BOPET filmsfor thermal lamination purpose

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

42

• Perseroan sedang membangun fasilitas metalizinguntuk memproduksi film high barrier metalized.

Globalisasi

Grup Perseroan telah berhasil menembus pasar di limabenua. Sebagai salah satu strategi globalisasi, GrupPerseroan memiliki dua unit produksi yang beroperasidi Cina. Dengan demikian Perseroan, tidak hanya dapatmemperluas pangsa pasar dunia, tetapi jugamerealisasikan sinergi dari comparative advantage danleast-cost-combinations dari setiap unit operasi. Hal initelah memungkinkan Grup Perseroan untuk menikmatifree trade agreement dari manca negara.

Prospek Usaha

Keunggulan Grup Perseroan berasal dari sinergi yangterbentuk dengan memiliki fasilitas produksi di duanegara, satu di Indonesia dan dua di Cina. Fasilitas-fasilitas ini didukung oleh tenaga penelitian danpengembangan yang ahli dengan dilengkapi alat-alatlaboratorium yang muktahir. Terlebih, Grup Perseroanpun didukung oleh manajemen yang solid denganpengalaman usaha lebih dari 30 tahun dibidang industriflexible packaging film.

Dengan dijalankannya lini produksi kedua film BOPPsecara maksimal selama tahun 2010, kapasitas produksiPerseroan meningkat menjadi 80.000 ton dimana secarabersamaan telah meningkatkan pangsa pasar Perseroan.Ini terbukti dari meningkatnya volume dan nilaipenjualan selama tahun 2010. Bersamaan dengan terusbertumbuhnya permintaan akan produk rokok, makanandan produk konsumen berkemasan, Grup Perseroanoptimis dalam memenuhi permintaan dan mengekspek-tasikan pertumbuhan usaha secara organik yang akanmelebihi rata-rata pertumbuhan industri.

• The Company acquired metalizing machine for itsdownstream facility to produce high barrier metalizedfilms.

Globalization

The Group has successfully penetrated markets acrossfive continents. As part of its globalization strategy, theGroup has two production units that operate in China,therefore not only can the Group expand its marketshare worldwide, but also realize synergies from thecomparative operational advantages and the least-cost-combinations of each unit. This has also allowed theGroup to enjoy free trade agreements from foreigncountries.

Business Prospect

Our competitive advantage lies in the synergy of havingthree production facilities in two countries, one inIndonesia and two in China. These facilities are supportedby highly qualified research and development teamsequipped with advanced laboratory equipment andfacilities. The Group is also backed by a solidmanagement team with over 30 years of experience inthe flexible packaging film industry.

Full operations of 2nd BOPP line during 2010 had pushedtotal production capacity to 80,000 tonnes and alongthe way had led the Company to grow its market shareas reflected in higher sales volume and value. Alongwith the ever increasing demand for cigarettes, foodand other consumer products, Indopoly and itssubsidiaries is optimistic to meet the growing demandsand expect growth to exceed the industry averagethrough organic growth.

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

TANGGUNG JAWAB PELAPORAN OPERASIONAL DAN KEUANGANR E S P O N S I B I L I T Y F O R O P E R AT I O N A L A N D F I N A N C I A L R E P O R T I N G

43

Laporan Tahunan 2010 berikut laporan keuangan daninformasi lain yang terkait merupakan tanggung jawabmanajemen PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. dandijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi danDewan Komisaris dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini.

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Dewan DireksiBoard of Directors

The 2010 Annual report and the accompanying financialstatements and related financial information, are theresponsibility of the management of PT IndopolySwakarsa Industry Tbk. and have been approved by themembers of the Board of Directors and the Board ofCommissioners whose signatures appear below.

Irawan SastrotanojoKomisaris Independen

Independent Commissioner

Felielyne HalimPresiden Komisaris

President Commissioner

Ryan PermanaKomisaris

Commissioner

Henry HalimPresiden DirekturPresident Director

Ronny WuisanDirekturDirector

Hadi Sutono WidayatDirekturDirector

Kho Tiat HongDirekturDirector

Gregory Sugyono WidjajaDirekturDirector

Rijanti WitarsaDirekturDirector

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

24

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

L A P O R A N K E UA N GA NF I N A N C I A L R E P O R T

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

R/077.AGA/5.2/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See the Accompanying Notes which are an merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini integral part of these Consolidated Financial Statements

d1/March 28, 2011 1 paraf:

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS Per 31 Desember 2010 dan 2009 As of December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

ASET Catatan/ 2010 2009 ASSETS

Note Rp Rp

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 2.c, 2.s, 3, 28 276,483 80,412 Cash and Cash Equivalent

Piutang Usaha 2.c, 2.d, 2.s, 4, 28 Accounts Receivable

Pihak Hubungan Istimewa 2.r, 25 95,013 1,888 Related Parties

Pihak Ketiga 222,011 192,420 Third Parties

Piutang Lain-lain 2.c, 2.d, 2.s, 5, 28 Other Receivables

Pihak Hubungan Istimewa 2.r, 25 872 618 Related Parties

Pihak Ketiga 9,680 5,810 Third Parties

Persediaan 2.e, 6 195,457 154,305 Inventories

Pajak Dibayar di Muka 2.p, 26 14,448 12,742 Prepaid Taxes

Biaya Dibayar di Muka 2.f 20,007 15,570 Prepaid Expenses

Aset Lain-lain Lancar 2.w, 9 10,918 10,618 Other Current Assets

Jumlah Aset Lancar 844,889 474,383 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS

Piutang Lain-lain 2.c, 2.d, 2.s, 5, 28 Other Receivables

Pihak Hubungan Istimewa 2.r, 25 49 -- Related Parties

Pihak Ketiga 4,110 2,463 Third Parties

Aset Tetap - Bersih 2.g, 2.h, 2.i, Fixed Assets - Net

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2.j, 2.k, 7 (Net of accumulated depreciation

sebesar Rp 563.570 dan Rp 503.619 of Rp 563,570 and Rp 503,619

per 31 Desember 2010 dan 2009) 1,336,264 1,177,324 as of December 2010 and 2009)

Aset Tidak Berwujud - Bersih 2.j, 2.m, 8 32,100 34,097 Intangible Assets - Net

Aset Lain - lain Tidak Lancar 2.c, 2.l, 2.s, 9, 28 1,998 3,379 Other Non Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,374,521 1,217,263 Total Non Curent Assets

JUMLAH ASET 2,219,410 1,691,646 TOTAL ASSETS

R/077.AGA/5.2/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See the Accompanying Notes which are an merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini integral part of these Consolidated Financial Statements

d1/March 28, 2011 2 paraf:

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan) CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued) Per 31 Desember 2010 dan 2009 As of December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated) KEWAJIBAN, HAK MINORITAS Catatan/ 2010 2009 LIABILITIES, MINORITY INTEREST

DAN EKUITAS Note Rp Rp AND STOCKHOLDERS' EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Hutang Bank Jangka Pendek 2.c, 2.s, 10, 28 482,321 506,456 Short-term Bank Loans

Hutang Usaha 2.c, 2.s, 11, 28 Accounts Payable

Pihak Hubungan Istimewa 2.r, 25 -- 21,028 Related Parties

Pihak Ketiga 52,799 106,209 Third Parties

Hutang Lain-lain 2.c, 2.s, 12, 28 Other Payables

Pihak Hubungan Istimewa 2.r, 25 -- 160,563 Related Parties

Pihak Ketiga 6,762 13,036 Third Parties

Hutang Pajak 2.p, 26 36,677 6,964 Taxes Payable

Biaya yang Masih Harus Dibayar 2.s, 13 22,077 17,779 Accrued Expenses

Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang Current Portion of Long-term

Jatuh Tempo Satu Tahun: 2.s Liabilities:

Hutang Bank 2.c, 14, 28 101,167 86,702 Bank Loans

Hutang Sewa Pembiayaan 2.k, 15 137 195 Lease Payables

Hutang Pembiayaan Konsumen 16 1,093 1,042 Customer Financing Payables

Jumlah Kewajiban Lancar 703,033 919,974 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIES

Kewajiban Jangka Panjang Setelah Dikurangi Long-term Liabilities - Net of Current

Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: 2.s Portion:Hutang Bank 2.c, 14, 28 354,616 371,372 Bank Loans

Hutang Sewa Pembiayaan 2.k, 15 -- 98 Lease Payables

Hutang Pembiayaan Konsumen 16 1,398 2,140 Customer Financing Payables

Hutang Lain-lain 2.c, 2.s, 12, 28 Other Payables

Pihak Hubungan Istimewa 2.r, 25 9,494 45,114 Related Parties

Pihak Ketiga 4,246 4,303 Third Parties

Kewajiban Pajak Tangguhan 2.p, 26 44,675 34,789 Deferred Tax Liabilities

Kewajiban Diestimasi Imbalan Kerja 2.n, 17 6,308 3,762 Estimated Liabilities on Employee Benefits

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 420,737 461,578 Total Non Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 1,123,770 1,381,552 Total Liabilities

HAK MINORITAS 2.b 33,966 29,154 MINORITY INTERESTS

EKUITAS STOCKHOLDERS' EQUITY

Modal Saham - nilai nominal Rp 100 (angka Capital Stock - par value Rp 100 (full

penuh) dan Rp 2.204 (angka penuh) amount) and Rp 2,204 (full amount) perper saham per 31 Desember 2010 dan 2009 share as of December 31, 2010 and 2009Modal dasar-16.561.280.000 dan Authorized Capital-16,561,280,000 and81.000.000 saham per 31 Desember 81,000,000 shares as of December 31,2010 dan 2009 2010 and 2009

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -Issued and

6.440.500.780 dan 81.000.000 saham 6,440,500,780 and 81,000,000 shares

per 31 Desember 2010 dan 2009 18 644,050 178,524 as of December 31, 2010 and 2009Uang Muka Setoran Modal 19 -- 86,317 Advance for Future Stock Subscriptions

Tambahan Modal Disetor 1.e, 2.w,18, 20 234,543 540 Additional Paid in Capital

Selisih Kurs karena Penjabaran Currency

Laporan Keuangan 2.c (48,569) (45,826) Translation Adjustment

Difference in Value Resulting from

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transaction between

Entitas Sepengendali 1.d, 2.q (22,261) (22,261) Entities Under Common Control

Saldo Laba 253,911 83,646 Retained Earnings

Jumlah Ekuitas 1,061,674 280,940 Total Stockholders' Equity

TOTAL LIABILITIES, MINORITY

JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS INTEREST AND STOCKHOLDERS'

DAN EKUITAS 2,219,410 1,691,646 EQUITY

R/077.AGA/5.2/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See the Accompanying Notes which are an merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini integral part of these Consolidated Financial Statements

d1/March 28, 2011 3 paraf:

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2010 dan 2009 December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 2009

Note Rp Rp

PENJUALAN 2.o, 21 1,625,149 1,230,221 SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 2.o, 22 1,185,546 964,015 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 439,603 266,206 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2.o, 23 OPERATING EXPENSES

Penjualan 71,440 69,659 Selling

Umum dan Administrasi 90,234 89,589 General and Administrative

Jumlah Beban Usaha 161,674 159,248 Total Operating Expenses

LABA USAHA 277,929 106,958 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2.o OTHER INCOME (CHARGES)

Beban Bunga Pinjaman (60,841) (58,162) Interest Expense

Laba Selisih Kurs 25,739 77,765 Gain on Foreign Exchange

Pendapatan Bunga Jasa Giro 3,474 1,447 Interest Income

Laba (Rugi) Pelepasan Aset Tetap 7 160 (305) Gain (Loss) on Disposal of Fixed Assets

Lain-lain - Bersih (9,393) 2,161 Others - Net

Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih (40,861) 22,906 Other Income (Charges) - Net

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 237,068 129,864 INCOME BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2.p, 26 INCOME TAX EXPENSES

Pajak Kini (51,774) (25,699) Current Tax

Pajak Tangguhan (9,886) (5,386) Deferred Tax

Jumlah Beban Pajak - Bersih (61,660) (31,085) Total Income Tax Expenses - Net

HAK MINORITAS 2.b (5,143) (5,339) MINORITY INTERESTS

LABA BERSIH 170,265 93,440 NET INCOME

LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARES

(Angka Penuh) 2.u, 24 34.26 52.34 (Full Amount)

LABA PER SAHAM DILUSIAN DILUTED EARNINGS PER SHARES

(Angka Penuh) 2.u, 24 32.74 52.34 (Full Amount)

R/077.AGA/5.2/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See the Accompanying Notes which are an merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini integral part of these Consolidated Financial Statements

d1/March 28, 2011 4 paraf:

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES LARORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2010 dan 2009 December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Modal Saham/ Uang Muka Tambahan Modal Selisih Kurs Selisih Nilai Proforma Modal Saldo Laba Jumlah Ekuitas/

Note Paid in Capital Setoran Modal/ Disetor/ karena Penjabaran Transaksi yang Timbul (Defisit)/ Stockholders'

Advances for Additonal Paid Laporan Keuangan/ Restrukturisasi dari Transaksi Retained Earnings Equity

Future Stock in Capital Currency Entitas Sepengendali/ Restrukturisasi (Deficits)

Subscription Translation Difference in Value Entitas Sepengendali/

Adjustment Resulting from Pro Forma Capital

Restructuring Resulting from

Transaction between Transaction between

Entities Under Entities Under

Common Control Common Control

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2008 178,524 81,230 540 -- -- 243,340 (9,794) 493,840 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008

Uang Muka Setoran Modal 19 -- 5,087 -- -- -- -- -- 5,087 Advance for Future Stock Subscriptions

Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan

Keuangan 2.c -- -- -- (45,826) -- -- -- (45,826) Currency Translation Adjustment

Efek Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- (243,340) -- (243,340) Pro Forma Adjustment

Difference in Value Resulting from

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transaction Between

Entitas Sepengendali 1.d, 2.q -- -- -- -- (22,261) -- -- (22,261) Entities Under Common Control

Laba Bersih -- -- -- -- -- -- 93,440 93,440 Net Income

SALDO PER 31 DESEMBER 2009 178,524 86,317 540 (45,826) (22,261) -- 83,646 280,940 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009

Uang Muka Setoran Modal 19 86,317 (86,317) -- -- -- -- -- -- Advance for Future Stock Subscriptions

Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan

Keuangan 2.c -- -- -- (2,743) -- -- -- (2,743) Currency Translation Adjustment

Tambahan Modal Disetor 1.e, 2.w , 18, 20 379,209 -- 234,003 -- -- -- -- 613,212 Additional Paid in Capital

Laba Bersih -- -- -- -- -- -- 170,265 170,265 Net Income

SALDO PER 31 DESEMBER 2010 644,050 -- 234,543 (48,569) (22,261) -- 253,911 1,061,674 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010

R/077.AGA/5.2/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See the Accompanying Notes which are an merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini integral part of these Consolidated Financial Statements

d1/March 28, 2011 5 paraf:

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2010 dan 2009 December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 2009

Note Rp Rp

CASH FLOWS FROM

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan Kas dari Pelanggan 1,502,433 1,178,916 Cash Received from Customers

Pembayaran Kas kepada Pemasok dan

Pihak Ketiga Lain (1,270,314) (1,054,542) Cash Paid to Suppliers and Third Parties

Kas yang Dihasilkan dari Operasi 232,119 124,374 Cash Provided from Operating Activities

Penghasilan Bunga 3,474 1,447 Interest Received

Pembayaran Bunga (58,944) (57,284) Payment of Interest

Pembayaran Pajak Penghasilan (21,172) (27,168) Payment of Income Tax

Pembayaran Beban Usaha (150,027) (151,273) Payments for Operating Expenses

Arus Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) Net Cash Flows Provided by (Used in)

untuk Aktivitas Operasi 5,450 (109,904) Operating Activities

CASH FLOWS FROM

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Hasil Pelepasan Aset Tetap 472 1,309 Proceed from Disposal of Fixed Assets

Perolehan Aset Tetap (231,087) (138,374) Acquisitions of Fixed Assets

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (230,615) (137,065) Net Cash Flows Used in Investing Activities

CASH FLOWS FROM

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Pencairan Hutang Bank Jangka Pendek 203,302 168,047 Drawdown of Short-term Bank Loans

Pembayaran Hutang Bank Jangka Pendek (213,252) (69,166) Payment of Short-term Bank Loans

Pencairan Hutang Jangka Panjang: Drawdown of Long-term Payables:

Bank 85,221 32,533 Bank

Pembiayaan Konsumen 175 1,207 Customer Financing Payable

Pembayaran Hutang Jangka Panjang: Payment of Long-term Payables:

Bank (68,070) (17,036) Bank

Sewa Guna Pembiayaan (195) (195) Lease Payables

Pembiayaan Konsumen (1,042) (706) Customer Financing Payable

Funds Received for Future

Penambahan Uang Muka Setoran Modal 20 -- 5,087 Stock Subscriptions

Setoran Modal 18 613,212 -- Paid in Capital

Kenaikan (Penurunan) Hutang Increase (Decrease) in Related Parties

Hubungan Istimewa - Bersih (196,184) 142,194 Payable - Net

Penurunan (Kenaikan) Piutang Decrease (Increase) in Related Parties

Hubungan Istimewa - Bersih (303) 34,589 Receivable - Net

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Net Cash Flows Provided by Financing

Pendanaan 422,864 296,554 Activities

KENAIKAN BERSIH KAS 197,699 49,585 NET INCREASE IN

DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENT

DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP EFFECTS OF FLUCTUATION IN EXCHANGE

KAS DAN SETARA KAS (1,628) (39,598) RATES ON CASH AND CASH EQIVALENT

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENT AT

AWAL TAHUN 80,412 70,425 BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS 3 CASH AND CASH EQUIVALENT AT

AKHIR TAHUN 276,483 80,412 THE END OF THE YEAR

R/077.AGA/5.2/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See the Accompanying Notes which are an merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini integral part of these Consolidated Financial Statements

d1/March 28, 2011 6 paraf:

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) CONSOLIDATED CASH FLOWS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2010 dan 2009 December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 2009

Note Rp Rp

Kas dan Setara Kas pada akhir tahun Cash and Cash Equivalent at the end of

terdiri dari: 3 the year:

Kas 359 533 Cash on Hand

Bank 46,262 79,879 Cash in Banks

Deposito 229,862 -- Time Deposits

Jumlah 276,483 80,412 Total

Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Activities Not Affecting Cash Flows:

Capitalization of Borrowing Costs into

Kapitalisasi Biaya Pinjaman ke dalam Aset Tetap 2.h, 7 549 23,422 Fixed Assets

Kenaikan (Penurunan) Hutang Bank dari Increase (Decrease) of Bank Loans from

Selisih Kurs (33,627) (132,925) Exchange Rates

Reklasifikasi Uang Muka Setoran Modal Reclassification of Advance for Future Stock

ke Modal Saham 19 (86,317) -- Subscriptions to Capital Stock

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 7 paraf:

1. Umum 1. General

1.a. Pendirian Perusahaan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 juncto Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 114 tanggal 24 Maret 1995 dari Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, yang diubah dengan Akta No. 214 tanggal 26 Oktober 1995 dari notaris yang sama. Akta pendirian beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik. Indonesia daIam Surat Keputusan No. C2-16.943.HT.01.01.Th.95 tanggal 22 Desember 1995, dan telah umumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41, Tambahan No. 2019 tanggal 23 Mei 1997. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 22 tanggal 9 Juli 2010 dari Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H, sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas Perusahaan. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU-0058369.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 4 Agustus 2010 (lihat Catatan 18).

1.a. The Company’s Establishment PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (The Company) was established under the Foreign Capital Investment Law No. 1 year 1967 juncto Law No. 11 in 1970, based on Notarial Deed No. 114 dated March 24, 1995 of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta, which subsequently was changed with Deed No. 214 dated October 26, 1995 from the same notary. The deed of establishment and its amendment have been approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia in his decree No. C2-16.943.HT.01.01.Th.95 dated December 22, 1995, and has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 41, Supplement No. 2019 dated May 23, 1997. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by the Deed No. 22 dated July 9, 2010 of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, concerning the Company’s Initial Public Offering. The amended deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decree No. AHU-0058369.AH.01.09.Tahun 2010 dated August 4, 2010 (see Note 18).

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat dan Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Wisma Indosemen lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 70-71, Jakarta.

The Company is domiciled at Jakarta with its factory located at Subdistrict Bungursari, Purwakarta, West Java and the Company’s head office is located at Wisma Indosemen 5th floor, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 70-71, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri plastik lembaran serta perdagangan besar dan impor.

In accordance with Article 3 of the Company's Articles of Association, the Company’s scope of activities is in the plastic sheets industry and trading and imports.

1.b. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

1.b. Commissioner, Director and Employees The composition of the Company’s management as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:

2010 2009

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Felielyne Halim Felielyne Halim President Commissioner Komisaris Ryan Permana Ryan Permana Commissioner Komisaris Independen Irawan Sastrotanojo -- Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Dicrectors Presiden Direktur Henry Halim Henry Halim President Director Direktur Gregory Sugyono Widjaja Pancha Chandra Directors Kho Tiat Hong Kho Tiat Hong Ronny Wuisan Ronny Wuisan Direktur tidakTerafiliasi

Hadi Sutono Widayat Rijanti Witarsa

Hadi Sutono Widayat --

Unaffiliated Director

Jumlah kompensasi pengurus Perusahaan adalah sebesar Rp 9.123 dan Rp 5.492 pada tahun 2010 dan 2009.

The amount of renumeration for the Company’s management is Rp 9,123 and Rp 5,492 in 2010 and 2009, respectively.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 8 paraf:

Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 Juni 1996. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri. Pada 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah karyawan tetap adalah masing-masing 971 dan 763 orang (tidak diaudit).

The Company started its commercial operations on June 1, 1996. The Company’s products are distributed for local and export. As of December 31 2010 and 2009, total permanent employees are 971 and 763, respectively (unaudited).

1.c. Komite Audit Sesuai dengan surat keputusan rapat Dewan Komisaris tanggal 23 Desember 2010, Perusahaan membentuk Komite Audit yang beranggotakan sebagai berikut:

1.c. Audit Committee According to Board of Commissioners’ decision letter dated December 23, 2010, the Company has formed an Audit Committee consisting of the following members:

Ketua Komite Audit Irawan Sastrotanojo Head of Audit Committee Anggota Suryana Yudhistira Chandra Members

Catherine Bong

1.d. Struktur Perusahaan Anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham perusahaan-perusahaan anak sebagai berikut:

1.d. Subsidiaries’ Structure The Company owns, direct or indirect interest of more than 50% in the following subsidiaries:

Perusahaan Anak/ Kegiatan Pokok/ Tahun Kedudukan/

Subsidiaries Main Business Beroperasi/ Domicile

Activity Year of 2010 2009 2010 2009

Commercial

Operation % % Rp Rp

Golden Polindo Industries Pte Ltd Investasi/Investment 1994 Singapura/ 89.24 89.24 776,009 719,078

Singapore

Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd * Pabrikan/Manufacturing 2002 China 100.00 100.00 538,347 422,933

of Biaxially Oriented

Polypropylene films

Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd * Pabrikan/Manufacturing 1994 China 100.00 100.00 345,515 365,363

of Biaxially Oriented

Polypropylene films

* Perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki melalui Golden Polindo Industries Pte Ltd/

Entities indirectly owned through Golden Polindo Industries Pte Ltd

Total Assets

Persentase Kepemilikan/

Percentage of Ownership

Jumlah Aset/

Berdasarkan perjanjian Mutual Agreement on Golden Polindo Industries Pte Ltd Shares Transfer tanggal 2 Januari 2009, Perusahaan bersama Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd, (JG), Kimpoli Pte Ltd, (KPL) dan Golden Polindo Industries Pte Ltd (GPI) menyetujui pengalihan saham, masing-masing 242.000 saham GPI milik JG dan 4.358.000 saham milik KPL dengan harga pembelian masing-masing sebesar SGD 2,098,412 dan SGD 37,829,588 atau total sebesar SGD 39,928,000 yang mewakili kepemilikan sebesar 89,24% di GPI.

Based on the Mutual Agreement on Golden Polindo Industries Pte Ltd Shares Transfer dated January 2, 2009, between the Company with Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd (JG), Kimpoli Pte Ltd (KPL) and Golden Polindo Industries Pte Ltd (GPI), the parties had agreed to the transfer of 242,000 GPI’s shares owned by JG and 4,358,000 GPI’s shares owned by KPL with the purchase price amounting to SGD 2,098,412 and SGD 37,829,588 or for total of SGD 39,928,000 and representing 89.24% ownership in GPI.

Sesuai dengan pasal 2 dari Perjanjian Mutual tersebut, para pihak yang menandatangani perjanjian menyetujui bahwa terhitung tanggal perjanjian, semua hak dan manfaat JG dan KPL atas kepemilikannya di GPI beralih ke Perusahaan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh konsekuensi keuangan berkaitan dengan peralihan kepemilikan JG dan KPL kepada Perusahaan antara lain hak atas pendapatan, beban, aset, kewajiban dan ekuitas.

In accordance with article 2 of the said Mutual Agreement, the parties to the agreement agreed that, at the effective date of the agreement, all rights and beneficial titles of JG and KPL in GPI were transferred to the Company. Based on this agreement, the Company therefore assumed financial consequences related to the transfer of ownership JG and KPL to the Company, among others, the right for revenues, expenses, assets, liabilities and equity.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 9 paraf:

Selanjutnya Perjanjian Mutual tanggal 2 Januari 2009 tersebut, dieksekusi pada tanggal 29 Desember 2009 berdasarkan Share Sale and Purchase Agreement tanggal 23 Desember 2009.

The said Mutual Agreement dated January 2, 2009 was completed and executed on December 29, 2009 based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 23, 2009.

JG dan KPL merupakan entitas-entitas yang berada dalam pengendalian yang sama dengan Perusahaan. Oleh karena itu, transaksi tersebut di atas dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Selisih antara bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih sebesar Rp 243.340 dengan biaya perolehan investasi sebesar Rp 265.601 yaitu sebesar Rp 22.261 dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali di bagian ekuitas dalam neraca konsolidasian.

JG and KPL are entities that are under common control with the Company. Accordingly, the above transaction is recorded in conformity with PSAK No. 38 (Revised 2004) concerning “Accounting for Restructuring of Companies under Common Control”. The difference between the Company’s share on net asset value of Rp 243,340 and the investment acquisition cost of Rp 265,601 amounted to Rp 22,261 is recorded as Difference in Value Resulting from Restructuring Transactions between Entities under Common Control under the shareholders' equity section of the consolidated balance sheets.

Dengan demikian, laporan keuangan GPI dan perusahaan anak dikonsolidasikan ke laporan keuangan Perusahaan.

Therefore, the financial statements of GPI and its subsidiaries were consolidated into the Company's financial statements.

1.e. Penawaran Umum Saham Perdana 1.e. Initial Public Offering

Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-5908/BL/2009 untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana 2.300.178.500 lembar Saham Biasa kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh) per saham dan harga penawaran Rp 210 (angka penuh) per saham.

On June 30, 2010, the Company obtained an Effectiveness Notice from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. S-5908/BL/2009 for the Company’s Initial Public Offering of 2,300,178,500 of Rp100 (full amount) par value per share to the public at an offering price of Rp 210 (full amount) per share.

Selisih lebih jumlah yang diterima dari pengeluaran saham terhadap nilai nominalnya sebesar Rp 253.020, dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor“ setelah dikurangi total biaya emisi saham sebesar Rp 19.017 (lihat Catatan 20).

The excess amount received from the issuance of stock over its face value amounting to Rp 253,020 is recorded in the “Additional Paid in Capital” account, after deducting stock issuance cost of Rp 19,017 (see Note 20).

Berkenaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perusahaan juga menerbitkan 460.035.700 Waran Seri I menyertai Saham Biasa, dimana setiap 5 saham baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru.

In relation to this Initial Public Offering, the Company also issued 460,035,700 Warrants Series I as Common Shares accompaniment, for which each holder of 5 new shares were entitled to receive 1 Series I Warrant as incentive for new shareholder.

Waran Seri I ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernominal Rp 100 per saham dengan harga sebesar 250 per saham selama periode pelaksanaan dari tanggal 10 Januari 2011 sampai dengan 9 Juli 2013.

Series I Warrant reserve the right to purchase common share with a par value of Rp100 per share at an exercise price of Rp 250 per share during the exercise period starting from January 1, 2011 up to July 9,2013.

Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

On December 31, 2010, all of the Company’s shares have been listed at Indonesia Stock Exchange.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 10 paraf:

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 2. Summary of Significant Accounting Policies

2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 (revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Manufaktur sesuai dengan Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE- 02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002.

2.a. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements These consolidated financial statements are prepared in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia, which consist of, among others, Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) established by the Indonesian Institute of Accountants, Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) regulations No. VIII.G.7 (Revised 2000) concerning “The Guidelines for Presentation of Financial Statements” and Guidelines for Presentation and Disclosure of Financial Statements for Public Listed Company Engaged in Manufacture Industry in accordance with circular letter of Head of Bapepam-LK No. SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002.

Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain seperti yang diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas.

The basis of measurement in the preparation of these consolidated financial statements is historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the basis described in the respective accounting policies of those certain accounts. The financial statements are prepared by using accrual basis, except for the statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah mata uang Rupiah.

The reporting currency used in preparation of these consolidated financial statements is Rupiah.

2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan Perusahaan Anak sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 1.d.

2.b. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries as presented in Note 1. d.

Hak minoritas atas laba/rugi bersih dan ekuitas perusahaan anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba/rugi bersih dan ekuitas perusahaan anak tersebut.

Minority interest in net income/loss and equity of the subsidiaries is presented on a proportional basis with the right of minority shareholders over net income /loss and equity of the subsidiaries.

2.c. Transaksi dan Penjabaran Laporan dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi.

2.c. Transactions and Financial Statements Translation in Foreign Currencies The book of accounts of the Company is maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to statement of income.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 11 paraf:

Pembukuan Golden Polindo Industries Pte Ltd, Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd dan Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd diselenggarakan dalam Renminbi China (RMB). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban Golden Polindo Industries Pte Ltd, Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd dan Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada neraca konsolidasian.

The books of accounts of Golden Polindo Industries Pte Ltd, Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd and Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd are maintained in Chinese Renminbi (RMB). For consolidation purposes, the assets and liabilities of Golden Polindo Industries Pte Ltd, Suzhou Kunlene Film Industries and Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd at balance sheet date are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. Resulting foreign exchange difference is presented as “Currency Translation Adjustment” and shown as part of stockholders’ equity in the consolidated balance sheets.

Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah (angka penuh):

The rates used as of December 31, 2010 and 2009 are as follows (full amount):

Mata Uang 2010

Rp 2009

Rp Currencies

USD 8.991,00 9.400,00 USD SGD 6.980,61 6.698,52 SGD RMB 1.357,61 1.376,65 RMB EUR 11.955,79 13.509,69 EUR THB 298,66 282,03 THB

2.d. Piutang Piutang usaha adalah jumlah tagihan kepada pelanggan untuk barang yang dijual atau jasa yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal. Jika tagihan tersebut diharapkan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha jika lebih lama), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

Piutang usaha diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan atas penurunan nilai (impairment). Penyisihan tersebut dibentuk apabila ada bukti objektif bahwa Perusahaan tidak akan mampu memperoleh kembali seluruh jumlah terutang sesuai jangka waktu piutang.

2.d. Receivables Accounts receivable are amounts due from customers for goods sold or service performed in the ordinary course of business. If the collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. Otherwise, they are presented as non-current assets.

Accounts receivable are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less provision for impairment. A provision for impairment of accounts receivable is established when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amount due according to the term of receivables.

2.e. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan, ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method), dan meliputi biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lainnya yang terjadi hingga persediaan berada dalam lokasi dan kondisi siap dijual.

2.e. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method, and cost comprises of purchase, conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition ready to sell.

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan

Net realizable value is the estimated selling prices in the ordinary course of business, less estimated cost completion and estimated cost necessary to make the sale. Allowance for inventories

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 12 paraf:

atas persediaan usang atau penurunan nilai persediaan, jika ada, ditetapkan berdasarkan hasil penelaaahan secara berkala terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan.

obselescence or decline in value of inventories, if any, is provided based on the review of the physical condition and turnover of the inventories.

2.f. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

2.f. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

2.g. Aset Tetap Aset tetap, setelah pengakuan awal, dihitung dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

2.g. Fixed Assets Fixed assets, after initial recognition, are accounted for by using cost model and carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun / Years

Bangunan 20 - 50 Buildings Mesin dan Peralatan 5 – 25 Machineries and Equipments Perabotan dan Peralatan Kantor 5 Office Equipments Kendaraan 5 Vehicles

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada Iaporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan Iagi atau dilepas, nilai tercatat dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam Iaporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

The cost of maintenance and repairs is charged to the consolidated statements of income as incurred, while significant renewals and additions that significantly increase asset condition are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, the carrying value and the related accumulated depreciation are removed from recording of the fixed assets and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of income during the year.

2.h. Biaya Pinjaman Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 2008) tentang “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs atas pinjaman dan beban-beban lain yang timbul dikapitalisasi sehubungan dengan pembangunan aset tetap Perusahaan. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan bila aset tetap yang bersangkutan telah selesai dibangun dan siap untuk digunakan.

2.h. Borrowing Costs According to PSAK No. 26 (Revised 2008) on "Borrowing Costs", interest expense, foreign exchange differences on borrowings and other costs incurred to finance the construction of the fixed assets are capitalized. Capitalization of these borrowing costs ceases when the fixed assets are substantially completed and the fixed assets are ready for their intended use.

2.i. Aset Dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

2.i. Construction in Progress Construction in progress is presented under fixed assets and carried at cost. All cost, including the borrowing cost during the construction of these assets, are capitalized as cost of construction in progress. Accumulated cost on the construction is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is substantially completed and the assets are ready for their intended use.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 13 paraf:

2.j. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Jumlah aset yang dapat terpulihkan harus diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasian, sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset”.

2.j. Impairment in Value of Non Financial Assets Recoverability of assets value shall be estimated whenever events and changes of circumstances indicate the carrying value may not be recoverable. Impairment in asset value is recognized as loss in the consolidated statements of income, in accordance with PSAK No. 48 regarding “Impairment of Assets Value”.

2.k. Sewa Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

2.k. Leases Lease is classified as capital lease when the lease transferred substantially all the risks and benefits that relate to the ownership of asset. Lease is classified as operating lease when the lease did not transferred substantially all the risks and benefits that relate to the ownership of asset.

Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.

At the commencement of the lease term, lessee recognized capital lease as asset and liability in the balance sheets at fair value of leased asset or at present value of minimum lease payment, if present value is lower than fair value. Valuation is determined at the beginning of the contract. The discount rate used in calculation of present value of minimum lease payment is the implicit interest rate in the lease, if practicable, or at the lessee’s incremental borrowing rate. Lessee’s initial direct cost is added to the asset. Depreciation policy of leased asset should be consistent with that for owned assets.

2.l. Dana yang Dibatasi Penggunaannya

Deposito yang dijaminkan disajikan sebagai dana yang dibatasi penggunaannya dan dinyatakan sebesar nilai wajarnya.

2.l. Restricted Funds

Time deposit which are pledged as security for loans are presented as restricted funds and stated

at its fair values.

2.m. Aset Tidak Berwujud Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan hak legal atas tanah dan hak penggunaan tanah untuk perusahaan anak di China, ditangguhkan dan diamortisasi selama umur hak legal yang diberikan kepada Perusahaan dan perusahaan anak dengan menggunakan metode garis lurus.

2.m. Intangible Asset Expenditures related to the legal processing of landrights and land use rights for the subsidiaries in China are deferred and amortized using the straight-line method over a period based on the legal term of the rights granted to the Company and subsidiaries.

Biaya pengembangan teknologi film (formula) ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 10 tahun.

Development costs of new film technology (formulae) are deferred and amortized using the straight - line method for 10 years.

2.n. Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

2.n. Employee Benefits Short-term employees’ benefits are recognized at an undiscounted amount when employees have rendered their services to the Company during the accounting period.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam

Post employment benefits are recognized at discounted amount when the employees have rendered their service to the Company during the

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 14 paraf:

suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.

accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Company’s common practices. In calculating the liabilities, the benefit must be discounted by using the projected unit credit method.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk: a. memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan

sebelum tanggal pensiun normal; atau b. menyediakan pesangon bagi karyawan yang

menerima penawaran secara sukarela.

Termination benefits were recognized when, and only when, the Company is committed to either: a. terminate the employment of an employee or

group of employee before the normal retirement date; or

b. provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.

Perusahaan anak di China mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan peraturan terkait dari Pemerintah China yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan kontribusi atas persentase tertentu dari gaji pokok karyawan yang berhak.

The subsidiaries in China recorded the employee benefits liabilities in accordance with the labor law and related regulations issued by the Chinese Government which require the companies to make contributions at certain percentages from the basic salaries of the eligible employees.

2.o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

2.o. Revenue and Expenses Recognition Revenues are recognized when the goods are delivered and transfered to buyer. Expenses are recognized on accrual basis.

2.p. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan.

2.p. Income Tax Current year tax expenses are provided based on the estimated taxable income for the year. All temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using the liability method. Currently enacted tax rates or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.

Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Manfaat pajak di masa mendatang, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except when it relates to items charged or credited directly to equity. Future tax benefits are recognized to the extent that it is probable to be realized.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, when the result of an objection or appeal is determined if an objection of appeal is filed.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Undang-undang dan peraturan perpajakan Indonesia tidak mengakui penerapan pajak konsolidasian.

Current tax is recognized based on taxable income for the year, which is calculated in accordance with the current tax regulations. Indonesian tax laws do not apply the concept of consolidated tax.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 15 paraf:

2.q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.

2.q. Difference in Value Resulting from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control The restructuring transactions with entities under common control, such as transfers of assets, liabilities, shares or other ownership instruments by re-organizing entities within the same group,which do not represent changes of ownership in terms of economic substance, should not result in gain or loss for the group companies as a whole or for the individual entity in the group.

Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).

Since restructuring transactions with entities under common control do not result in changes in terms of economic substance of ownership in transferred assets, liabilities, share or other ownership instruments, the transferred assets or liabilities (in legal form) should be recorded at book value in a manner similar to business combination transactions using the pooling of interest method.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.

The difference between transfer price and book value does not represent goodwill. Such difference is recorded in an account entitled “Difference in Value Resulting from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control” and presented as a component of stockholders’ equity.

2.r. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan

Istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

2.r. Transaction with Related Parties The Company have transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with PSAK No. 7, ”Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi dengan pihak hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not conducted at normal terms and conditions, as of transaction with non related parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

2.s. Instrumen Keuangan Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang berlaku prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Sebagai dampak penerapan PSAK tersebut adalah tambahan pengungkapan pada kebijakan akuntansi Perusahaan dan pengungkapan Catatan 27 mengenai Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan. Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:

2.s. Financial Instruments The Company applies PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure” and PSAK 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which is effective prospectively for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010. As the impact of applying PSAK are the additional disclosures in the Company's accounting policies and Note 27 regarding Financial Instruments and Financial Risk Management. The Company classifies its financial instruments as follows:

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 16 paraf:

Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi(ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

Financial Assets Financial assets are classified into one of the following four categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available for sale financial assets. This classification depends on the Company’s purpose of financial assets’ acquisition.

Management determined the financial assets’ classification at its initial acquisition.

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

(i) Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) are financial assets for trading. Assets are classified as FVTPL when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(ii) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (iii) Held-to-Maturity Investments Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:

Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:

a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

a) Investments which at initial recognition, were designated as financial assets measured at fair value through profit or loss;

b) Investments that are designated as available for sale; and

c) Investments that meet the definition of loans and receivables.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

At initial recognition, held-to-maturity investments are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 17 paraf:

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (iv) Available for Sale Financial Assets Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (AFS) adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial assets available for sale (AFS) are non-derivative financial assets that held during a certain period with intention for sale in order to fulfill liquidity needs or changes in interest rates, foreign exchange, or financial assets that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity or fair value through profit or loss.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual, diakui pada laporan laba rugi.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

At initial recognition, available for sale financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized at statement of changes in equity, except for impairment loss and income or loss from foreign exchange until the financial assets is derecognized. If available for sale financial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in equity is recognized in the statements of income. Interest income is calculated using the effective interest rate method, and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that are classified as available for sale financial assets, are recognized in the statements of income.

On December 31, 2010, the Company has no financial assets at fair value through profit or loss, held-to-maturity investments and available for sale financial assets.

Metode Suku Bunga Efektif Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognised on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TbkDAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 18 paraf:

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, these adverse events have an impact on the estimated future cash flows which could be reliably estimated.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be an objective evidence of impairment.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

default or delinquency in interest or principal payments; or

it becoming probable that the borrower will enter into bankruptcy or financial reorganisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.

For certain categories of financial assets, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment loss is the difference between the financial asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows which discounted by using the financial asset’s original effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, which the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statements of income.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 19 paraf:

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of income in the period.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is recovered through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed the amortised cost before the recognition of impairment losses.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in statements of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.

Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Derecognition of Financial Assets Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or when the Company transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.

Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas Financial Liabilities and Equity Instruments

Klasifikasi sebagai Kewajiban atau Ekuitas Classification as Debt or Equity Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 20 paraf:

Instrumen Ekuitas Equity Instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that provides a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.

Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.

Reacquisition of the Company’s previously issued stock is accounted using the cost method. Treasury stock is recorded at acquisition cost and presented as a deduction from the capital stock account.

Kewajiban Keuangan

Financial Liabilities

Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost.

(i) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

(i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss

Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are the financial liabilities that are designated for trade. Financial liabilities are classified for trade if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except those effectively designated as hedging instruments.

On December 31, 2010, the Company has no financial liabilities at fair value through profit or loss.

(ii) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi

(ii) Financial Liabilities at Amortized Cost

Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured using amortized cost.

Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca.

Fair Value Determination The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on prevailing market value at balance sheet date.

Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.

Investments in equity securities with unavailable fair value are recorded at cost.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.

The fair value of other financial instruments not traded in the market is determined using certain valuation techniques. The Company uses discounted cashflows with assumptions based on market conditions existing at balance sheet date to determine the fair value of other financial instruments.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 21 paraf:

Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan Derecognition of Financial Liabilities Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

The Company derecognises financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or expired.

2.t. Informasi Segmen Perusahaan bergerak dalam industri manufaktur dan/atau perdagangan Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) film. Sesuai struktur organisasi dan manajemen serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen geografis karena risiko dan tingkat imbalan dipengaruhi secara dominan oleh geografis dari kegiatan usaha Perusahaan.

2.t. Segment Information The Company is engaged in the manufacture and / or trading of Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) film. In accordance with the organizational and management structure and internal reporting system, the primary reporting format of financial information on segment reporting is presented based on geographical location, because the risks and rates of return are influenced predominantly by the geographical location of the Company’s business activities.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

A geographical segment is distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic enviroment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.

Pelaporan segmen sekunder berdasarkan segmen usaha tidak disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan adalah memproduksi dan memperdagangkan BOPP film.

Secondary segment reporting by business segment are not presented since all the Company’s business activities are producing and trading in BOPP films.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya.

A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing products or services (both an individual product or service or group of related products or services) and that is subject to risks and returns that are different from those of other segments.

2.u. Laba Per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual (laba setelah pajak dikurangi dividen saham utama) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan pengaruh restrospektif perubahan nilai nominal saham dari Rp 2.204 (angka penuh) per saham menjadi Rp 100 (angka penuh) per saham (stock split) pada tanggal 19 Pebruari 2010. Dengan demikian laba per saham dasar tahun 2009 telah disajikan kembali dengan jumlah tertimbang saham yang beredar pada tahun 2009 sebesar 81.000.000 saham ditambah dengan jumlah saham yang beredar pada tahun 2010 sebanyak 1.785.240.000 saham (lihat Catatan 24).

2.u. Earnings Per Share Earnings per share is computed by dividing net income (profit after tax less dividends attributable to ordinary shares) available to common shareholders with the weighted average number of ordinary shares outstanding in the current year, after considering retrospective effect of change in par value of Rp 2,204 (full amount) per share to Rp 100 (full amount) per share (stock split) on February 19, 2010. Thus the earnings per share for the year 2009 have been restated by the weighted average number of shares outstanding in 2009 amounted to 81,000,000 shares, plus with the number of shares outstanding during the year 2010 amounted to 1,785,240,000 shares (see Note 24).

Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang yang beredar selama tahun berjalan, setelah memperhitungkan efek dilutif atas waran.

Diluted earnings per share is computed by dividing net income by weighted-average number of shares outstanding during the year, after considering the dilutive effect of warrants.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 22 paraf:

2.v. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena terdapatnya risiko yang melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut.

2.v. Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

2.w. Biaya Emisi Saham Ditangguhkan

Berdasarkan Peraturan Nomor VIII.G.7 (Lampiran dari Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000), biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor” yang berlaku efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2000.

2.w. Deferred Stock Issuance Cost According to Regulation No. VIII.G.7 (Appendix of Decision Letter of Head of Bapepam No. Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000), the stock issuance cost is recorded as a deduction of proceed from paid in capital and presented as part of stockholders’ equity under “Additional Paid in Capital“ account. The Regulation was applied for financial statements which cover periods beginning on or after January 1, 2000.

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalent

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2010 2009

Rp Rp

Kas 359 533 Cash on Hand

Bank Cash in Banks

Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 960 1,748 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Windu Kencana Tbk 549 60 PT Bank Windu Kencana Tbk

PT CIMB Niaga Tbk 333 -- PT CIMB Niaga Tbk

PT Bank Victoria International Tbk 203 137 PT Bank Victoria International Tbk

Bangkok Bank Public Company Limited 203 -- Bangkok Bank Public Company Limited

PT Bank Negara Indonesia Tbk 7 -- PT Bank Negara Indonesia Tbk

2,255 1,945

US Dolar US Dollar

PT Bank Mega Tbk (2010: USD 671,952.51; PT Bank Mega Tbk (2010: USD 671,952.51;

2009: USD 640,043.40) 6,042 6,016 2009: USD 640,043.40)

Bank of China (2010: USD 586,211.71; Bank of China (2010: USD 586,211.71;

2009: USD 899,116.36) 5,271 8,452 2009: USD 899,116.36)

China Construction Bank (2010: USD 393,936.88; China Construction Bank (2010: USD 393,936.88;

2009: USD 5,269.14) 3,542 50 2009: USD 5,269.14)

United Overseas Bank Limited (2010: USD 194,470.08; United Overseas Bank Limited (2010: USD 194,470.08;

2009: USD 58,725.66) 1,748 552 2009: USD 58,725.66)

PT Bank Central Asia Tbk (2010: USD 168,145.14; PT Bank Central Asia Tbk (2010: USD 168,145.14;

2009: USD 186,984.08) 1,512 1,758 2009: USD 186,984.08)

PT CIMB Niaga Tbk (2010; USD 18,868.04) 170 -- PT CIMB Niaga Tbk (2010: USD 18,868.04)

Agricultural Bank of China (2010: USD 16,254.45; Agricultural Bank of China (2010: USD 16,254.45;

2009: USD 154,522.65) 146 1,453 2009: USD 154,422.65)

PT Bank Windu Kencana Tbk (2010: USD 13,120.23; PT Bank Windu Kencana Tbk (2010: USD 13,120.23;

2009: USD 30,080.94) 118 283 2009: USD 30,080.94)

Allied Commercial Bank (2010: USD 1,973.57; Allied Commercial Bank (2010: USD 1,973.57;

2009: USD 1,001,161.92) 18 9,411 2009: USD 1,001,161.92)

China Minsheng Banking (2010: Nil; China Minsheng Banking (2010: Nil;

2009: USD 58,222.45) -- 547 2009: USD 58,222.45)

18,567 28,522

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 23 paraf:

2010 2009

Rp Rp

SG Dolar SG Dollar

United Overseas Bank Limited (2010: SGD 18,998.90; United Overseas Bank Limited (2010: SGD 18,998.90;

2009: SGD 39,322.64) 133 263 2009: SGD 39,322.64)

133 263

RMB RMB

Bank of China (2010: RMB 7,949,504.64; Bank of China (2010: RMB 7,949,504.64;

2009: RMB 26,964,188.76) 10,792 37,120 2009: RMB 26,964,188.76)

United Overseas Bank Limited (2010: RMB 6,687,247.62) 9,079 -- United Overseas Bank Limited (2010: RMB 6,687,247.62)

China Everbright Bank (2010: RMB 1,422,820.82; China Everbright Bank (2010: RMB 1,422,820.82;

2009: RMB 2,348,993.05) 1,932 3,234 2009: RMB 2,348,993.05)

Agricultural Bank of China (2010: RMB 1,260,441.54; Agricultural Bank of China (2010: RMB 1,260,441.54;

2009: RMB 1,181,327.85) 1,711 1,626 2009: RMB 1,181,327.85)

China Construction Bank (2010: RMB 534,442.36; China Construction Bank (2010: RMB 534,442.36;

2009: RMB 1,227,163.14) 726 1,689 2009: RMB 1,227,163.14)

Huaxia Bank (2010: RMB 71,923.27; Huaxia Bank (2010: RMB 71,923.27;

2009: RMB 152,730.38) 98 210 2009: RMB 152,730.38)

China Minsheng Bank (2010: Nil; China Minsheng Bank (2010: Nil;

2009: RMB 3,607,475.50) -- 4,966 2009: RMB 3,607,475.50)

24,338 48,845

EURO EURO

Bank of China (2010: EUR 81,029.80; Bank of China (2010: EUR 81,029.80;

2009: EUR 21,206.42) 969 286 2009: EUR 21,206.42)

China Minsheng Bank (2010: Nil; China Minsheng Bank (2010: Nil;

2009: EUR 1,341.14) -- 18 2009: EUR 1,341.14)

969 304

Jumlah Bank 46,262 79,879 Total Cash in Banks

Deposito Berjangka (< 3 Bulan) Time Deposit (< 3 Months)

Rupiah Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 67,926 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank UOB Buana Tbk 24,100 -- PT Bank UOB Buana Tbk

PT Bank Victoria International Tbk 20,000 -- PT Bank Victoria International Tbk

PT Bank Mega Tbk 9,000 -- PT Bank Mega Tbk

PT Bank Windu Kencana Tbk 5,000 -- PT Bank Windu Kencana Tbk

PT Bank Agris 4,000 -- PT Bank Agris

130,026 --

Mata Uang Asing Foreign Currencies

PT Bank UOB Buana Tbk (2010: USD 9,750,000.00) 87,660 -- PT Bank UOB Buana Tbk (2010: USD 9,750,000.00)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010: USD 1,200,000.00) 10,789 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010: USD 1,200,000.00)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010: EUR 116,000.68) 1,387 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010: EUR 116,000.68)

99,836 --

Jumlah Deposito Berjangka 229,862 -- Total Time Deposit

Jumlah 276,483 80,412 Total

Tingkat suku bunga deposito berjangka pada 31 Desember 2010 berkisar antara 5,75% sampai dengan 9,50% untuk deposito Rupiah, 1,6% sampai dengan 2,0% untuk deposito US Dolar dan 0, 25%-0,30% untuk deposito Euro.

Interest rate on time deposit up to December 31, 2010 ranging from 5.75% to 9.50% for the Rupiah deposits amount, 1.6% to 2.0% for the US Dollar deposits and 0.25%-0.30% for the Euro deposit amount.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 24 paraf:

4. Piutang Usaha 4. Accounts Receivable

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 25) 95,013 1,888 Related Parties (See Note 25)

Pihak Ketiga 222,011 192,420 Third Parties

Jumlah 317,024 194,308 Total

Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Aging schedule of accounts receivable since their due date is as follows:

2010 2009

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 25): Related Parties (See Note 25):

Belum Jatuh Tempo 46,590 1,875 Not Yet Due

Sampai dengan 1 bulan 25,172 13 Up to 1 month

> 1 bulan - 3 bulan 23,245 -- > 1 month - 3 months

> 3 bulan - 6 bulan 6 -- > 3 months - 6 months

95,013 1,888

Pihak Ketiga: Third Parties:

Belum Jatuh Tempo 158,910 141,623 Not Yet Due

Sampai dengan 1 bulan 40,494 31,631 Up to 1 month

> 1 bulan - 3 bulan 13,332 6,005 > 1 month - 3 months

> 3 bulan - 6 bulan 2,606 6,022 > 3 months - 6 months

> 6 bulan 6,669 7,139 > 6 months

222,011 192,420

Jumlah 317,024 194,308 Total

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai piutang dan berkeyakinan seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu- ragu.

Management do not provide the allowance for doubtful account since management believes that there are no indication of impairment of accounts receivable and all accounts receivable are considered to be fully collectible.

Piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 10 dan 14).

Accounts receivable that were pledged as collateral for bank loan facilities (see Notes 10 and 14).

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Details of accounts receivable by currencies are as follows:

2010 2009

Rp Rp

Dolar Amerika Serikat 203,140 112,112 US Dollar

Rupiah 54,739 30,178 Rupiah

Renminbi 58,960 52,018 Renminbi

Euro 185 -- Euro

Jumlah 317,024 194,308 Total

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 25 paraf:

5. Piutang Lain-lain 5. Other Receivables

a. Piutang Lain-lain (Lancar) a. Other Receivables (Current)

2010 2009

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 25) 872 618 Related Parties (see Note 25)

Pihak Ketiga Third Parties

TaxPengembalian Pajak Ekspor 3,419 2,903 Export Tax Refund

Lain-lain (dibawah Rp 1 miliar) 6,261 2,907 Others (below Rp 1 billion)

9,680 5,810

Jumlah 10,552 6,428 TotalOthers (each below Rp 1 billion)

Pengembalian pajak ekspor merupakan pengembalian insentif pajak atas ekspor yang berlaku di China.

Export tax refund is a refund of tax incentives on exports prevailing in China.

b. Piutang Lain-lain (Tidak Lancar) b. Other Receivables (Non Current)

2010 2009

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 25) 49 -- Related Parties (see Note 25)

Pihak Ketiga (dibawah Rp 1 miliar) 4,110 2,463 Third Parties (below Rp 1 billion)

Jumlah 4,159 2,463 Total

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai piutang dan berkeyakinan seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu- ragu.

Management do not provide the allowance for doubtful account since management believes that there are no indication of impairment of others receivable and all other receivable are considered to be fully collectible.

6. Persediaan 6. Inventories

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009

Rp Rp

Barang Jadi 37,036 44,074 Finished Goods

Bahan Baku dan Pembungkus 112,211 69,801 Raw and Packaging Materials

Barang Dalam Proses 35,816 32,520 Work in Process

Bahan Pembantu dan Suku Cadang 10,394 7,910 Supplies and Spare Parts

Jumlah 195,457 154,305 Total

Perusahaan dan perusahaan anak tidak membentuk penyisihan atas persediaan usang, karena berdasarkan penilaian Manajemen tidak ada indikasi terhadap penurunan nilai persediaan sampai dengan tanggal laporan.

The Company and subsidiaries did not provide any allowance for inventories obsolescence as management believes that there are no indications for the decrease in value of inventories up to reporting date.

Seluruh persediaan, kecuali suku cadang, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, People’s Insurance Company of China dan China Pacific Property Insurance Co Ltd terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 129.216 dan RMB 41,916,472 pada tanggal 31 Desember 2010; dan Rp 78.700, USD 1,400,000 dan RMB 31,126,223 pada tanggal 31 Desember 2009.

Inventories, except for spare parts, have been insured by PT Asuransi Central Asia, People’s Insurance Company of China and China Pacific Property Insurance Co Ltd against risks of fire, theft, and other associated risks with a total sum insured of Rp 129,216 and RMB 41,916,472 as of December 31, 2010; and Rp 78,700, USD 1,400,000 and RMB 31,126,223 as of December 31, 2009.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 26 paraf:

Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko - risiko yang mungkin dialami Perusahaan dan perusahaan anak.

Management believes that insured amount is adequate to cover possible losses arising from risks which may be suffered by the Company and subsidiaries.

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 10 dan 14).

Inventories are pledged as collateral for bank loan facility (see Notes 10 and 14).

7. Aset Tetap 7. Fixed Assets

Saldo Awal/ Selisih Kurs Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Penjabaran Addition Deduction Reclassification Ending Balance

Balance Mata Uang Asing/

Currency Translation

Adjustment

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Perolehan Langsung: Direct Ownership:

Tanah 23,413 -- -- -- -- 23,413 Land

Bangunan 216,734 1,761 2,643 -- -- 221,138 Buildings

Mesin dan Peralatan 1,387,402 6,966 20,185 284 -- 1,414,269 Machineries and Equipments

Kendaraan 26,241 200 562 1,306 -- 25,697 Vehicles

Perabotan dan Peralatan 25,924 (19,435) 3,293 1,341 -- 8,441 Office Equipments

Sewa Pembiayaan: Leases:

Kendaraan 1,229 -- -- -- -- 1,229 Vehicles

Jumlah 1,680,943 (10,508) 26,683 2,931 -- 1,694,187 Total

Aset Dalam Penyelesaian -- 694 204,953 -- -- 205,647 Construction in Progress

Jumlah 1,680,943 (9,814) 231,636 2,931 -- 1,899,834 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Perolehan Langsung: Direct Ownership:

Bangunan 59,908 (573) 6,129 -- -- 65,464 Buildings

Mesin dan Peralatan 411,276 (3,834) 56,183 239 -- 463,386 Machineries and Equipments

Kendaraan 11,356 (87) 2,852 1,180 -- 12,941 Vehicles

Perabotan dan Peralatan 20,239 60 1,594 1,200 -- 20,693 Office Equipments

Sewa Pembiayaan: Leases:

Kendaraan 840 -- 246 -- -- 1,086 Vehicles

Jumlah 503,619 (4,434) 67,004 2,619 -- 563,570 Total

Nilai Buku 1,177,324 1,336,264 Net Book Value

2010

Saldo Awal/ Selisih Kurs Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Penjabaran Addition Deduction Reclassification Ending Balance

Balance Mata Uang Asing/

Currency Translation

Adjustment

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Perolehan Langsung: Direct Ownership:

Tanah 22,044 -- -- -- 1,369 23,413 Land

Bangunan 183,117 (21,011) 8,175 -- 46,453 216,734 Buildings

Mesin dan Peralatan 865,118 (82,480) 27,348 7 577,423 1,387,402 Machineries and Equipments

Kendaraan 23,375 (2,124) 7,536 3,705 1,159 26,241 Vehicles

Perabotan dan Peralatan 25,798 (2,222) 2,913 565 -- 25,924 Office Equipments

Sewa Pembiayaan: Leases:

Kendaraan 1,229 -- -- -- -- 1,229 Vehicles

Jumlah 1,120,681 (107,837) 45,972 4,277 626,404 1,680,943 Total

Aset Dalam Penyelesaian 511,949 -- 115,824 -- (627,773) -- Construction in Progress

Jumlah 1,632,630 (107,837) 161,796 4,277 (1,369) 1,680,943 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Perolehan Langsung: Direct Ownership:

Bangunan 59,531 (6,353) 5,361 -- (1,369) 59,908 Buildings

Mesin dan Peralatan 404,544 (40,271) 47,006 3 -- 411,276 Machineries and Equipments

Kendaraan 11,717 (915) 2,663 2,109 -- 11,356 Vehicles

Perabotan dan Peralatan 21,538 (1,966) 1,218 551 -- 20,239 Office Equipments

Sewa Pembiayaan: Leases:

Kendaraan 594 -- 246 -- -- 840 Vehicles

Jumlah 497,924 (49,505) 56,494 2,663 (1,369) 503,619 Total

Nilai Buku 1,134,706 1,177,324 Net Book Value

2009

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 27 paraf:

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

The decrease in fixed assets represent sales and writte off on fixed assets as follows:

2010 2009

Rp Rp

Harga Jual 472 1,309 Selling Price

Nilai Buku Pelepasan Aset Tetap 312 1,614 Net Book Value on Fixed Assets Disposal

Laba (Rugi) Pelepasan Aset Tetap 160 (305) Gain (Loss) on Disposal of Fixed Assets

Pembebanan penyusutan tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Depreciation expense in 2010 and 2009 was allocated as follows:

2010 2009

Rp Rp

Beban Pokok Penjualan 62,872 53,251 Cost of Goods Sold

Beban Usaha 4,132 3,243 Operating Expenses

Jumlah 67,004 56,494 Total

Aset dalam penyelesaian terutama adalah bangunan, mesin dan peralatan Biaxially Oriented Polyester Film (BOPET) Perusahaan dan mesin Extrusion Coating Line SKFI. Pada tanggal 31 Desember 2010, untuk aset Perusahaan, tingkat penyelesaiannya sekitar 25% yang diperkirakan akan selesai pada kwartal kedua tahun 2011. Sedangkan aset SKFI telah selesai dibangun di bulan Pebruari 2011.

Pada bulan Juli 2009, aset tetap dalam penyelesaian berupa mesin dan peralatan Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP)-Line 2 telah selesai dibangun dan telah beroperasi sehingga dipindahkan ke masing-masing aset bersangkutan.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebagai bagian dari aset tetap dalam penyelesaian berjumlah Rp 549 dan Rp 23.422 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Construction in progress (CIP) mainly consists of buildings, machineries and equipments of Biaxially Oriented Polyester Film (BOPET) of the Company and machineries Extrusion Coating Line of SKFI. As of December 31, 2010, the Company’s CIP has the percentage of completion approximately of 25% which estimated fully completed in the second quarter of 2011. While SKFI’s CIP has been fully completed in February 2011.

In July 2009, Construction in Progress consists of machinery of equipment of Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP)-Line 2 which had been completed and operated, and were reclassified to respective assets accordingly.

Borrowing costs capitalized as part of these assets during construction amounted to Rp 549 and Rp 23,422 for years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.

Perusahaan memiliki tanah yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 24 September 2019. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak tersebut karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Company owns land located in Purwakarta, West Java, with legal right in the form of Right to Build Title for period of 30 years which will expire on September 24, 2019. Management believes there will be no difficulty in the extension of rights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Bangunan dan mesin diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia, PT Indosurance Broker Utama, People’s Insurance Company of China, China Ping An Insurance Company dan China Pacific Property Insurance Co Ltd dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 828.290, USD 35,000,000 dan RMB 293,846,500 pada tanggal 31 Desember 2010; dan Rp 1.860.677, USD 200,000 dan RMB 290,243,481 pada tanggal 31 Desember 2009.

Building and machinery have been insured against risk of fire and other risks to PT Asuransi Central Asia, PT Indosurance Broker Utama, People’s Insurance Company of China, China Ping An Insurance Company and China Pacific Property Insurance Co Ltd with a total sum insured of Rp828,290, USD 35,000,000 and RMB 293,846,500 as of December 31, 2010; and Rp 1,860,677, USD 200,000 and RMB 290,243,481 as of December 31, 2009.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 28 paraf:

Selain itu, kendaraan diasuransikan pada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Raksa Pratikara, People’s Insurance Company of China dan China Pacific Property Insurance Co Ltd dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 7.119 dan RMB 10,261,948 pada tanggal 31 Desember 2010, dan Rp 8.981 dan RMB 9,774,900 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko- risiko yang mungkin dialami Perusahaan dan perusahaan anak.

In addition, vehicles have been insured to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Raksa Pratikara, People’s Insurance Company of China and China Pacific Property Insurance Co Ltd with a total sum insured of Rp 7,119 and RMB 10,261,948 as of December 31, 2010 and Rp 8,981 and RMB 9,774,900 as of December 31, 2009. Management believes that insured amount is adequate to cover possible losses arising from risks which may be suffered by the Company and subsidiaries.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Management believes that there is no indication of impairment of fixed assets as of December 31, 2010 and 2009.

Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan hutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 10, 14 dan 16).

Fixed assets are pledged as collateral for bank loan facility and consumer financing loan (see Notes 10, 14 and 16).

8. Aset Tidak Berwujud 8. Intangible Assets

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2010 2009

Rp Rp

Hak Pakai Tanah - Bersih 25,229 26,259 Land Use Rights - Net

Formula - Bersih 6,871 7,838 Formulae - Net

Jumlah 32,100 34,097 Total

Hak pakai tanah terutama sehubungan dengan hak yang diberikan oleh Pemerintah China kepada perusahaan anak di China untuk masa 50 tahun. Hak pakai tanah dijadikan jaminan hutang bank yang diperoleh dari Bank of China (lihat Catatan 10).

The land use rights mainly are associated with the rights to use the land granted by the Chinese Government to the subsidiaries in China for the period of 50 years. The land use rights are pledged as collaterals for the loans obtained from Bank of China (see Note 10).

Formula merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk pengembangan tekhnologi film mutakhir dan optimalisasi proses produksi terkini, serta penciptaan chemical properties untuk mendukung produk-produk baru yang meliputi high quality specialty film dan produk-produk film yang ramah lingkungan. Formula diamortisasi selama 10 tahun mulai tahun 2009.

Formulae represent expenditures for the latest film technology development and optimization of current production processes, and chemical properties creation to support the new products including high quality specialty films and environmental friendly film products. Formulae are amortized over 10 years starting from 2009.

9. Aset Lain-lain 9. Other Assets

a. Aset Lain-lain (Lancar) a. Other Assets (Current)

2010 2009

Rp Rp

Uang Muka 10,918 10,281 Advances

Biaya Emisi Saham Ditangguhkan -- 337 Deferred Stock Issuance Cost

Jumlah 10,918 10,618 Total

Uang muka terutama merupakan uang muka pembelian bahan baku, suku cadang dan lainnya.

Advances represent advances for purchases of raw materials, spare parts, etc.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 29 paraf:

Biaya emisi ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan rencana penawaran umum saham Perusahaan pada bulan Juli 2010, yang dicatat sebagai pengurang tambahan modal disetor saat pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif.

Deferred stock issuance cost represents costs incurred relating to the Company’s initial public offering in July 2010, which were offset against additional paid in capital after the registration became effective.

b. Aset Lain-lain (Tidak Lancar) b. Other Assets (Non Current)

2010 2009

Rp Rp

Setoran Jaminan 1,400 1,227 Security Deposits

Dana yang Dibatasi Penggunaannya 598 2,152 Restricted Funds

Jumlah 1,998 3,379 Total

Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito atas pembukaan Letter of Credit. Dana tersebut berupa deposito berjangka pada bank-bank berikut:

Restricted funds are time deposits for opening Letter of Credit. These funds are time deposits placed in the following banks:

2010 2009

Rp Rp

Bangkok Bank Public Company Limited Bangkok Bank Public Company Limited

(2010: THB 2,003,700) 598 -- (2010: THB 2,003,700)

China Everbright Bank China Everbright Bank

(2009: RMB 1,333,004.36) -- 1,835 (2009: RMB 1,333,004.36)

Bank of China (2009: RMB 230,300) -- 317 Bank of China (2009: RMB 230,300)

Jumlah 598 2,152 Total

Setoran jaminan merupakan jaminan untuk telepon, listrik, mailbox, sewa dan lain-lain

Security deposits consist of deposits for telephone, electricity, mailbox, rental, and others.

10. Hutang Bank Jangka Pendek 10. Short-term Bank Loans

2010 2009

Rp Rp

Perusahaan The Company

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Rupiah 43,905 44,070 Rupiah

US Dolar 78,671 82,250 US Dollar

122,576 126,320

PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk

Rupiah 75,044 75,161 Rupiah

US Dolar 35,964 37,600 US Dollar

111,008 112,761

Jumlah - Perusahaan 233,584 239,081 Total - The Company

Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd, Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd,

Perusahaan Anak Subsidiary

Bank of China 105,612 93,447 Bank of China

United Overseas Bank 49,451 51,700 United Overseas Bank

China Construction Bank 45,770 2,347 China Construction Bank

Agricultural Bank of China 16,397 -- Agricultural Bank of China

Allied Commercial Bank -- 9,400 Allied Commercial Bank

217,230 156,894

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TbkDAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 30 paraf:

2010 2009

Rp Rp

Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd, Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd,

Perusahaan Anak Subsidiary

United Overseas Bank Limited 25,808 -- United Overseas Bank Limited

China Everbright Bank 5,699 20,999 China Everbright Bank

Bank of China -- 89,482 Bank of China

31,507 110,481

Jumlah - Perusahaan Anak 248,737 267,375 Total - Subsidiaries

Jumlah 482,321 506,456 Total

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 60 tanggal 28 Juni 2001 yang dibuat dihadapan Ida Sofia, SH, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Perubahan Keduapuluhsatu atas Perjanjian Kredit No. 02 tanggal 5 November 2010, dihadapan Notaris yang sama, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek – Time Revolving Loan I, II, III dan Kredit Lokal untuk modal kerja dengan batas maksimum sebesar USD 8,750,000 dan Rp 44.070. Selain itu, BCA juga memberikan fasilitas tambahan berupa Letter of Credit dan Uncommited Forex Line dengan batas maksimum masing-masing sebesar USD 7,500,000 dan USD 3,000,000. Tingkat bunga per tahun sebesar 6,5% per tahun untuk pinjaman USD dan 11% untuk pinjaman Rupiah. Fasilitas pinjaman–pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2011.

Based on the Credit Facility Agreement Deed No. 60 dated June 28, 2001 of Ida Sofia, SH, which was amended several times, most recently by the Twenty First Amended Deed of Loan Agreement No. 02 dated November 5, 2010 from the same Notary, the Company obtained short term credit facility - Time Revolving Loan I,II and III for working capital purposes with maximum limit of USD 8,750,000 and Rp 44,070. BCA also provides additional facility such as Letter of Credit and Uncommited Forex Line with maximum limit of USD 7,500,000 and USD 3,000,000, respectively and bears annual interest rates of 6.5% for USD loan and 11% for Rupiah loan. These loan facilities will expire on June 28, 2011.

Saldo fasilitas yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 43.905 dan USD 8,750,000 ; dan Rp 44.070 dan USD 8,750,000.

As of 31 December 2010 and 2009, the outstanding balance of these facilities are Rp 43,905 and USD 8,750,000; and Rp 44,070 and USD 8,750,000, respectively.

Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari BCA tidak diperbolehkan, antara lain:

The Company without prior approval from BCA, shall not among others:

Melakukan penarikan modal disetor;

Mengubah anggaran dasar yang mengakibatkan berubahnya struktur modal, susunan pemegang saham atau susunan anggota Direksi dan Komisaris;

Mengubah bidang atau jenis kegiatan usaha;

Mengajukan permohonan pailit atau penundaan kewajiban pembayaran hutang;

Membubarkan Perusahaan;

Melakukan atau mengizinkan untuk dilakukan penggabungan usaha, pengambilalihan usaha atau peleburan usaha;

Menggadaikan, menjaminkan, mengalihkan atau dengan cara lain menyebabkan beralihnya saham Debitur kepada pihak lain;

Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang, memberikan garansi atau menjaminkan harta kekayaan Debitur untuk kepentingan pihak lain.

Reduce its paid in capital;

Change the articles of associaton that may result to changes in capital structures, the composition of shareholders and Board of Directors and Commissioners;

Change its business or core activities;

File for bankruptcy or deferral of repayment of the debts;

Liquidate the Company;

Engage in merger, take over or divestiture;

Pledge, secure, transfer or in other form which will result in the transfer of share ownerships to other party;

Engage as loan guarantor, provide guarantee or pledge the Company’s assets for other party’s interest.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TbkDAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 31 paraf:

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 09 tanggal 8 Juni 2006 yang dibuat dihadapan Ida Sofia, SH, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Perubahan Keenam atas Perjanjian Kredit No.34 tanggal 21 Juni 2010, dihadapan Notaris yang sama, Perusahaan memperoleh fasilitas rekening koran dengan batas maksimum sebesar Rp 10.000 dan Demand Loan dengan batas maksimum sebesar USD 4,000,000 dan Rp 66.700 dan tingkat bunga per tahun sebesar 13% - 16% untuk fasilitas dalam Rupiah dan 8,5% - 10,5% untuk pinjaman dalam USD. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juni 2011.

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) Based on the Credit Facility Agreement Deed No. 09 dated June 8, 2006 of Ida Sofia, SH, which was amended several times, most recently by the Sixth Amended Deed of Loan Agreement No.34 dated June 21, 2010 from the same Notary, the Company obtained overdraft facility with maximum limit of Rp 10,000 and Demand Loan with maximum limit of USD 4,000,000 and Rp 66,700 and bear annual interest rates of 13% - 16% for Rupiah loans and 8.5% - 10.5% for USD loans. The loan facilities will due on June 8, 2011.

Saldo fasilitas yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 75,044 dan USD 4,000,000; dan Rp 75.161 dan USD 4,000,000.

As of 31 December 2010 and 2009, the outstanding balance of these facilities are Rp 75,044 and USD 4,000,000; and Rp 75,161 and USD 4,000,000, respectively.

Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mega tidak diperbolehkan, antara lain:

The Company, without prior approval from Bank Mega, shall not among others:

Melakukan penarikan modal disetor;

Mengubah anggaran dasar yang mengakibatkan berubahnya struktur modal, susunan pemegang saham atau susunan anggota Direksi dan Komisaris;

Mengubah bidang atau jenis kegiatan usaha;

Mengajukan permohonan pailit atau penundaan kewajiban pembayaran hutang;

Membubarkan Perusahaan;

Melakukan atau mengizinkan untuk dilakukan penggabungan usaha, pengambilalihan usaha atau peleburan usaha;

Menggadaikan, menjaminkan, mengalihkan atau dengan cara lain menyebabkan beralihnya saham Debitur kepada pihak lain;

Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang, memberikan garansi atau menjaminkan harta kekayaan Debitur untuk kepentingan pihak lain.

Reduce its paid in capital;

Change the articles of associaton that may result to changes in capital structures, the composition of shareholders and Board of Directors and Commissioners;

Change its business or core activities;

File for bankruptcy or deferral of repayment of debts;

Liquidate the Company;

Engage in merger, take over or divestiture;

Pledge, secure, transfer or in other form which will result in the transfer of share ownerships to other party;

Engage as loan guarantor, provide guarantee or pledge the Company’s assets for other party’s interest.

Pinjaman dari BCA dan Bank Mega tersebut dijamin (secara pari passu) yang mencakup:

Tanah dan bangunan bersertifikat Hak Guna Bangunan No. 11/Dangdeur dengan luas 72.823 m2 terletak di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (lihat Catatan 7);

Tanah dan bangunan bersertifikat Hak Guna Bangunan No. 208/Wanakerta dengan luas 128 m2 terletak di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ( lihat Catatan 7);

Tanah dan bangunan bersertifikat Hak Guna Bangunan No. 209/Wanakerta dengan luas 176 m2 terletak di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (lihat Catatan 7);

Mesin dan peralatan yang terletak di pabrik di Kawasan Industri Kota Bukit Indah Blok 6-8 sektor A1, Purwakarta, Jawa Barat (lihat Catatan 7);

Kendaraan bermotor (lihat Catatan 7);

The credit facilities from BCA and Bank Mega are secured (on a pari passu basis) by:

Land and building with Building Right Title No. 11/Dangdeur covering an area of 72,823 sqm located at Subdistrict of Campaka, Regency of Purwakarta, West Java (see Note 7);

Land and building with Building Right Title No. 208/Wanakerta covering an area of 128 sqm located at Subdistrict of Campaka, Regency of Purwakarta, West Java (see Note 7);

Land and building with Building Right Title No. 209/Wanakerta covering an area of 176 sqm located at Subdistrict of Campaka, Regency of Purwakarta, West Java (see Note 7);

Machineries and equipment located at the factories at Kawasan Industri Kota Bukit Indah Blok 6-8 sector A1, Purwakarta, West Java (see Note 7);

Vehicles (see Note 7);

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TbkDAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 32 paraf:

Mesin dan peralatan serta inventaris/peralatan kantor yang terletak di pabrik di Kawasan Industri Kota Bukit Indah Blok 6-8 sektor A1, Purwakarta, Jawa Barat (lihat Catatan 7);

Piutang usaha (lihat Catatan 4); dan

Persediaan (lihat Catatan 6)

Machinery equipment and office equipment located at Kawasan Industri Kota Bukit Indah Blok 6-8 sector A1, Purwakarta, West Java (see Note 7);

Accounts receivable (see Note 4); and

Inventories (see Note 6). Bank of China (BOC) Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI), perusahaan anak Golden Polindo Industries Pte Ltd (GPI), memperoleh fasilitas kredit dari BOC dengan batas maksimum sebesar RMB 106,000,000 terdiri dari fasilitas Trust Receipt dan Term Loan yang digunakan untuk modal kerja dengan tingkat bunga tahunan LIBOR+1% sampai LIBOR+2% untuk pinjaman dalam USD dan untuk pinjaman dalam RMB sesuai dengan tingkat bunga dari People’s Bank of China (PBOC).

Bank of China (BOC) Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI), a subsidiary of Golden Polindo Industries Pte Ltd (GPI), obtained credit facilities from BOC with maximum limit of RMB 106,000,000 which consisted of Trust Receipt facility and Term Loan. The loans are used for working capital and bear annual interest rates ranging from LIBOR+1% up to LIBOR+2% for USD loans and for RMB is subject to interest at rates determined by People’s Bank of China (PBOC).

Saldo pinjaman fasilitas Trust Receipt pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 49.329 (USD 1,559,034 dan RMB 25,745,180) dan Rp 35.197 (USD 2,006,520 dan RMB 11,866,270). Jatuh tempo Trust Receipt bervariasi dengan rata-rata jangka waktu 3 bulan.

The outstanding Trust Receipt facilities as of December 31, 2010 and 2009 are Rp 49,329 (USD 1,559,034 and RMB 25,745,180); and Rp 35,197 (USD 2,006,520 and RMB 11,866,270), respectively. Trust Receipts will mature on various dates within average three-month period.

Sedangkan saldo pinjaman fasilitas Term Loan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 56.283 (USD 6,260,000); dan Rp 58.250 (USD 4,000,000 dan RMB 15,000,000). Term Loan akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara bulan Maret sampai dengan November 2011.

The outstanding Term Loan facilities as of December 31, 2010 and 2009 are Rp 56,283 (USD 6,260,000); and Rp 58,250 (USD 4,000,000 and RMB 15,000,000), respectively. Term Loan will mature on various dates between March and November 2011.

Fasilitas yang diperoleh Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd (YKFI), perusahaan anak GPI, merupakan fasilitas Term Loan dengan batas maksimum untuk tahun 2009 sebesar RMB 82,000,000 yang digunakan untuk modal kerja dengan tingkat bunga tahunan sesuai dengan tingkat bunga dari PBOC.

The facility obtained by Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd (YKFI), a subsidiary of GPI, represents a Term Loan facility with maximum limit of RMB 82,000,000 for the year 2009. The loan is used for working capital and subject to interest at rates determined by PBOC.

Saldo pinjaman fasilitas Term Loan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Nihil dan Rp 89.482 (RMB 65,000,000).

The outstanding Term Loans as of December 31, 2010 and 2009 are Nil and Rp 89,482 (RMB 65,000,000), respectively.

Pinjaman-pinjaman tersebut dijamin dengan bangunan pabrik dan mesin (lihat Catatan 7); hak pakai tanah (lihat Catatan 8); dan jaminan pribadi pengurus SKFI dan YKFI.

These facilities are secured by factory building and machineries (see Note 7); land-use rights (see Note 8); and personal guarantee from the management of SKFI and YKFI.

United Overseas Bank SKFI memperoleh fasilitas kredit Term Loan dengan batas maksimum USD 6,000,000 yang dijamin dengan gedung pabrik dan peralatan pabrik senilai RMB 27,970,000 (lihat Catatan 7); hak pakai tanah (lihat Catatan 8); dan jaminan pribadi pengurus SKFI. Bunga yang dikenakan adalah LIBOR+2% per tahun.

United Overseas Bank SKFI obtained Term Loan credit facilities with maximum limit of USD 6,000,000 and secured by factory building and equipments amounting to RMB 27,970,000 (see Note 7); land-use right (see Note 8); and personal guarantee from the management of SKFI, and bears annual interest at rate LIBOR+2%.

Saldo pinjaman fasilitas Term Loan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar

The outstanding Term Loans as of December 31, 2010, and 2009 are Rp 49,451 (USD 5,500,000); and Rp 51,700

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 33 paraf:

Rp 49.451 (USD 5,500,000); dan Rp 51.700 (USD 5,500,000). Term Loan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Maret 2011.

(USD 5,500,000), respectively. Term Loan will mature on March 22, 2011.

YKFI memperoleh fasilitas kredit Modal Kerja dengan batas maksimum RMB 25,000,000 yang dijamin dengan jaminan perusahaan YKFI. Bunga yang dikenakan adalah sesuai dengan bunga PBOC.

YKFI obtained Working Capital credit facilities with maximum limit of RMB 25,000,000 and secured by corporate guaratee from YKFI. The loans bear annual interest determined by PBOC.

Saldo pinjaman fasilitas Term Loan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 25.808 (RMB 19,010,000) dan Nihil. Term Loan akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara Januari sampai dengan Maret 2011.

The outstanding Term Loans as of December 31, 2010, and 2009 are Rp 25,808 (USD 19,010,000); and Nil, respectively. Term Loan will mature on various dates between January and March 2011.

China Construction Bank (CCB) SKFI memperoleh fasilitas kredit Trust Receipt dari CCB dengan batas maksimum sebesar RMB 45,000,000 di 2010 dan RMB 35,000,000 di 2009; tingkat bunga tahunan sesuai dengan tingkat bunga dari PBOC; dan dijamin dengan gedung dan peralatan pabrik (lihat Catatan 7).

China Construction Bank (CCB) SKFI obtained Trust Receipt credit facility from CCB with maximum limit of RMB 45,000,000 in 2010 and RMB 35,000,000 in 2009; subject to interest at rates determined by PBOC; and secured by factory building and equipments (see Note 7).

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah Rp 45.770 atau USD 5,090,605 dan Rp 2.347 atau USD 249,673. Jatuh tempo Trust Receipt bervariasi dengan rata-rata jangka waktu 3 bulan.

As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of this loan is Rp 45,770 or USD 5,090,605 and Rp 2,347 or USD 249,673, respectively. Trust Receipts will mature on various dates within average three-month period.

Agricultural Bank of China (ABC) SKFI memperoleh fasilitas kredit Trust Receipt dari ABC dengan batas maksimum sebesar RMB 20,400,000; tingkat bunga tahunan sesuai dengan tingkat bunga dari PBOC; dan dijamin dengan jaminan Perusahaan dari YKFI.

Agricultural Bank of China (ABC) SKFI obtained Trust Receipt credit facility from ABC with maximum limit of RMB 20,400,000; subject to interest at rates determined by PBOC; and secured by factory guarantee from YKFI.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah Rp 16.397 (RMB 12,078,099) dan Nihil. Jatuh tempo Trust Receipt bervariasi dengan rata-rata jangka waktu 3 bulan.

As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of this loan is Rp 16,397 (RMB 12,078,099) and Nil, respectively. Trust Receipts will mature on various dates within average three-month period.

China Everbright Bank (CEB) YKFI memperoleh fasilitas kredit Term Loan dari CEB dengan batas maksimum sebesar RMB 30,000,000; tingkat bunga tahunan sesuai dengan tingkat bunga dari PBOC; dan dijamin dengan piutang usaha YKFI (lihat Catatan 4).

China Everbright Bank (CEB) YKFI obtained Term Loan credit facility from CEB with maximum limit of RMB 30,000,000; subject to interest at rates determined by PBOC; and secured by YKFI’s accounts receivable (see Note 4).

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 5.699 (RMB 4,197,690) dan Rp 20.999 (RMB 15,253,649). Term Loan akan jatuh tempo pada bulan Mei 2011.

As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of this loan is Rp 5,699 (RMB 4,197,690) and Rp 20,999 (RMB 15,253,649), respectively. Term Loan will mature on May 2011.

Allied Commercial Bank SKFI memperoleh fasilitas kredit Term Loan dengan batas maksimum USD 1,540,000; tingkat bunga LIBOR+2% per tahun; dan dijamin dengan gedung dan peralatan pabrik (lihat Catatan 7).

Allied Commercial Bank SKFI obtained Term Loan credit facilities with maximum limit of USD 1,540,000; bear annual interest rate of LIBOR+2%; and secured by factory building and equipments (see Note 7).

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah nihil dan Rp 9.400 atau USD 1,000,000.

As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of this loan is nil and Rp 9,400 or USD 1,000,000, respectively.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 34 paraf:

11. Hutang Usaha 11. Accounts Payable

Akun ini merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents payable arising form purchases of raw material and indirect material with detail as follows:

2010 2009

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 25) -- 21,028 Related Parties (see Note 25)

Pihak Ketiga 52,799 106,209 Third Parties

Jumlah 52,799 127,237 Total

Rincian umur hutang dihitung sejak tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Aging schedule of accounts payable since their due date is as follows:

2010 2009

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 25): Related Parties (see Note 25):

Belum Jatuh Tempo -- 18,333 Not Yet Due

Sampai dengan 1 bulan -- 1,652 Up to 1 month

> 6 bulan -- 1,044 > 6 months

-- 21,028

Pihak Ketiga: Third Parties

Belum Jatuh Tempo 43,389 65,787 Not Yet Due

Sampai dengan 1 bulan 7,352 35,929 Up to 1 month

> 1 bulan - 3 bulan 468 804 > 1 month - 3 months

> 3 bulan - 6 bulan -- 258 > 3 months - 6 months

> 6 bulan 1,590 3,430 > 6 months

52,799 106,209

Jumlah 52,799 127,237 Total

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Details of accounts payable by currencies are as follows:

2010 2009

Rp Rp

Rupiah 29,579 21,674 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 17,349 93,094 US Dollar

Renminbi 5,417 12,334 Renminbi

Euro 454 -- Euro

Dolar Singapura -- 135 Singapore Dollar

Jumlah 52,799 127,237 Total

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 35 paraf:

12. Hutang Lain-lain 12. Other Payables

a. Hutang Lain-lain (Lancar) a. Other Payables (Current)

2010 2009

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 25) -- 160,563 Related Parties (see Note 25)

Pihak Ketiga Third Parties

Uang Muka dari Pelanggan 5,235 1,422 Advances from Customers

Bruckner -- 6,157 Bruckner

PT Guna Era Manufaktura -- 1,561 PT Guna Era Manufaktura

Lain-lain (dibawah Rp 1 miliar) 1,527 3,896 Others (below Rp 1 billion)

6,762 13,036

Jumlah 6,762 173,599 TotalJumlah

Hutang lain-lain kepada Bruckner dan PT Guna Era Manufaktura merupakan hutang atas pembelian mesin BOPP dan pembangunan pabrik.

Other payables to Bruckner and PT Guna Era Manufaktura represent payable for purchasing of BOPP machineries and construction of factory building.

b. Hutang Lain-lain (Tidak Lancar) b. Other Payables (Non Current)

2010 2009

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 25) 9,494 45,114 Related Parties (see Note 25)

Pihak Ketiga 4,246 4,303 Third Parties

Jumlah 13,740 49,417 TotalJumlah

Hutang lain-lain jangka panjang terutama merupakan pinjaman sementara tanpa jaminan, tanpa bunga dan tidak ditentukan jangka waktu pembayarannya terutama untuk kebutuhan modal kerja produksi di China.

Other non current payables mainly consist of unsecured temporary loans, interest-free and without fixed repayment term mainly for working capital in China.

13. Biaya yang Masih Harus Dibayar 13. Accrued Expenses

2010 2009

Rp Rp

Pengangkutan 5,057 4,204 Freight

Gaji, Upah dan Tunjangan 3,142 2,292 Salary, Wages and Allowances

Bunga Pinjaman 2,356 1,559 Interest on Loan

Listrik dan Gas 2,238 3,120 Electricity and Gas

Tenaga Ahli 1,388 1,543 Professional Fee

Lain-lain (dibawah Rp 500) 7,896 5,061 Others (each below Rp 500)

Jumlah 22,077 17,779 Total

14. Hutang Bank Jangka Panjang 14. Long-term Bank Loans

2010 2009

Rp Rp

Perusahaan The Company

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia TbkRupiah -- 1,053 RupiahUS Dolar 160,491 199,487 US Dollar

160,491 200,540

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 36 paraf:

2010 2009

Rp Rp

PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega TbkRupiah 21,990 26,388 RupiahUS Dolar 115,248 144,588 US Dollar

137,238 170,976

Jumlah-Perusahaan 297,729 371,516 Total-The Company

Golden Polindo Industry Pte Ltd, Golden Polindo Industry Pte Ltd,

Perusahaan Anak Subsidiary

Allied Commercial Bank 6,668 10,575 Allied Commercial BankSuzhou Kunlene Film Industries Co Ltd, Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd,

Perusahaan Anak Subsidiary

Allied Commercial Bank 101,186 40,733 Allied Commercial BankYunnan Kunlene Film Industries Co Ltd, Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd,

Perusahaan Anak Subsidiary

Allied Commercial Bank 50,200 35,250 Allied Commercial BankJumlah-Perusahaan Anak 158,054 86,558 Total-Subsidiaries

Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang 455,783 458,074 Total Long-terms Bank Loans

Hutang Bank Jangka Panjang Jatuh Tempo

dalam Satu Tahun 101,167 86,702 Current Portion of Long-term Bank Loans

Bagian Jangka Panjang 354,616 371,372 Non Current Portion

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 60 tanggal 28 Juni 2001 yang dibuat dihadapan Ida Sofia, SH, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Perubahan Keduapuluhsatu atas Perjanjian Kredit No.2 tanggal 5 Nopember 2010, dihadapan Notaris yang sama, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA, antara lain:

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Based on the Credit Facility Agreement Deed No. 60 dated June 28, 2001 of Ida Sofia, SH, which was amended several times, most recently by Akta Perubahan Keduapuluhsatu atas Perjanjian Kredit No.2 dated November 5, 2010 from the same Notary, the Company obtained several credit facilities from BCA , among others:

a. Fasilitas Kredit Investasi I a. Investment Credit Facility I Plafon : USD 19,820,957 Tingkat Bunga : 6,5% Jatuh Tempo : 28 Juni 2011

Maximum Limit : USD 19,820,957 Interest rate : 6.5% Maturity Date : June 28, 2011

Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 9.017 (USD 1,002,926.67); dan Rp 28.283 (USD 3,008,781.76).

The outstanding balances of the facility as of December 31, 2010 and 2009 are Rp9,017 (USD 1,002,926.67); and Rp 28,283 (USD 3,008,781.76), respectively.

Jumlah yang jatuh tempo dalam 1 tahun adalah sebesar Rp 9.017 (USD 1,002,926.67); dan Rp 18.855 (USD 2,005,854.56) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

The current portion of the loan is Rp 9,017 (USD 1,002,926.67); and Rp 18,855 (USD 2,005,854.56) as of December 31, 2010 and 2009, respectively.

b. Fasilitas Kredit Investasi II b. Investment Credit Facility II Plafon : Rp 33.678 Tingkat Bunga : 11% Jatuh Tempo : 28 Maret 2010

Maximum Limit : Rp 33,678 Interest rate : 11% Maturity Date : March 28, 2010

Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar nihil dan Rp 1.053.

The outstanding balances of this facility as of December 31, 2010 and 2009 are nil and Rp 1,053, respectively.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 37 paraf:

Jumlah yang jatuh tempo dalam 1 tahun adalah sebesar nihil dan Rp 1.053 masing-masing pada 31 Desember 2010 dan 2009.

The current portion of the loan is nil and Rp 1,053 as of December 31, 2010 and 2009, respectively.

c. Fasilitas Kredit Investasi III dan IV c. Investment Credit Facility III dan IV Plafon : USD 17,310,000 dan USD 940,000 Tingkat Bunga : 6,5% Jatuh tempo : 6 tahun setelah berakhirnya tenggang

waktu

Maximum Limit : USD 17,310,000 and USD 940,000 Interest Rate : 6.5% Maturity Date : 6 years after the grace period

Fasilitas kredit ini dapat digunakan untuk mengajukan permohonan pembukaan Letter of Credit (L/C) dalam bentuk Sight L/C dan/atau Usance L/C dan dalam mata uang asing yang tersedia di bank (multicurrency) untuk jumlah maksimal ekuivalen dengan USD 5,000,000.

This facility can be use for opening the Letter of Credit (L/C) in form of Sight L/C and/or Usance L/C and in foreign currency available in the bank (multicurrency) for maximum limit equivalent to USD 5,000,000.

Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 151.474 (USD16,847,252.08) dan Rp 171.204 (USD 18,213,210.57).

The outstanding balances of this facility as of December 31, 2010 and 2009 are Rp 151,474 (USD 16,847,252.08) and Rp 171,204 (USD 18,213,210.57), respectively.

Jumlah yang jatuh tempo dalam 1 tahun adalah sebesar USD 2,094,519.22 atau setara Rp 18.831 pada 31 Desember 2010; dan USD 1,365,990.78 atau setara Rp 12.840 pada 31 Desember 2009.

The current portion of the loan is USD 2,094,519.22 or equivalent to Rp 18,831 as of December 31, 2010; and USD 1,365,990.78 or Rp 12,840 as of December 31, 2009.

Fasilitas-fasilitas dari BCA memiliki jaminan dan pembatasan yang sama dengan hutang bank jangka pendek (lihat Catatan 10).

Credit facilities above are secured and restricted similar to those under the short-term bank loans (see Note 10).

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 09 tanggal 8 Juni 2006 yang dibuat dihadapan Ida Sofia, SH, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Perubahan Ke- enam atas Perjanjian Kredit No.34 tanggal 21 Juni 2010, dihadapan Notaris yang sama, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman yang digunakan untuk investasi dengan plafon sebesar Rp 167.900 atau USD 18,250,000. Tingkat bunga per tahun adalah sebesar 13%-16% untuk fasilitas dalam Rupiah dan 8,5%-10,5% untuk pinjaman dalam USD. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Desember 2015.

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) Based on the Credit Facility Agreement Deed No. 09 dated June 8, 2006 of Ida Sofia, SH, which was amended several times, most recently by Akta Perubahan Keenam atas Perjanjian Kredit No.34 dated June 21, 2010 from the same Notary, the Company obtained term loan for invesment purpose with maximum limit of Rp 167,900 or USD 18,250,000. The loan bears annual interest rates of 13%-16% for Rupiah loans and 8.5%-10.5% for USD loans. The loan will mature on December 18, 2015.

Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 21.990 dan USD 12,818,126.43; dan Rp 26.388 dan USD 15,381,751.92.

The outstanding balance of this facility as of December 31, 2010 and 2009 are Rp 21,990 and USD 12,818,126.43; and Rp 26,388 and USD 15,381,751.92, respectively.

Jumlah yang jatuh tempo dalam 1 tahun adalah sebesar Rp 4.398 dan USD 2,563,625.32 pada 31 Desember 2010.

The current portion of the loan is Rp 4,398 and USD 2,563,625.32 as of December 31, 2010.

Fasilitas-fasilitas dari Bank Mega memiliki jaminan dan pembatasan yang sama dengan pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 10).

Credit Facilities above are secured and restricted similar to those under the short-term bank loans (see Note 10).

Allied Commercial Bank (ACB) Golden Polindo Industries Pte Ltd (GPI) memperoleh fasilitas kredit Term Loan dari ACB dengan batas maksimum sebesar USD 3,000,000; tingkat bunga LIBOR+2% per tahun; dan dijamin oleh pribadi pengurus GPI.

Allied Commercial Bank (ACB) Golden Polindo Industries Pte Ltd (GPI) obtained Term Loan Credit Facility from ACB with maximum limit of USD 3,000,000; bears annual interest rate of LIBOR+2%; and secured by personal guarantee of GPI’s management.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 38 paraf:

Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah Rp 6.668 (USD 750,000); dan Rp 10.575 (USD 1,125,000). Term Loan akan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2011.

The outstanding balance of this facility as of December 31, 2010 and 2009 is Rp 6,668 (USD 750,000); and Rp 10,575 (USD 1,125,000), respectively. The loan will mature on July 14, 2011.

Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI) memperoleh fasilitas kredit Term Loan dari ACB dengan batas maksimum sebesar USD 14,050,000; tingkat bunga LIBOR+2% sampai LIBOR+2,75% per tahun; dan dijamin dengan gedung pabrik dan mesin (lihat Catatan 7) dan jaminan pribadi pengurus SKFI.

Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI) obtained Term Loan Credit Facility from ACB with maximum limit of USD 14,050,000; bears annual interest rate ranging from LIBOR+2% to LIBOR+2.75%; and secured by factory building and machineries (see Note 7) and personal guarantee of SKFI’s management.

Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah Rp 101.186 (USD 11,254,166.68); dan Rp 40.733 (USD 4,333,333). Term Loan akan jatuh tempo pada berbagai bulan antara Juni 2011 sampai dengan Juli 2015 .

The outstanding balance of this facility as of December 31, 2010 and 2009 is Rp 101,186 (USD 11,254,166.68); and Rp 40,733 (USD 4,333,333), respectively. The loan will mature on various month from June 2011 until July 2015.

Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd (YKFI) memperoleh fasilitas kredit Term Loan dari ACB dengan batas maksimum sebesar USD 8,500,000; tingkat bunga LIBOR+2% sampai LIBOR+2,75% per tahun; dan dijamin dengan gedung pabrik dan mesin (lihat Catatan 7) dan jaminan pribadi pengurus YKFI.

Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd (YKFI) Suzhou Kunlene Film Industries Co Ltd (SKFI) obtained Term Loan Credit Facility from ACB with maximum limit of USD 8,500,000; bears annual interest rate ranging from LIBOR+2% to LIBOR+2.75%; and secured by factory building and machineries (see Note 7) and personal guarantee of YKFI’s management.

Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah Rp 50.200 (USD 5,583,333); dan Rp 35.250 (USD 3,750,000). Term Loan akan jatuh tempo pada berbagai bulan antara Mei 2011 sampai dengan Juni 2012.

The outstanding balance of this facility as of December 31, 2010 and 2009 is Rp 50,200 (USD 5,583,333); and Rp 35,250 (USD 3,750,000), respectively. The loan will mature on various months from May 2011 until June 2012.

15. Hutang Sewa Pembiayaan 15. Lease Payables

2010 2009

Rp Rp

PT GE Finance Indonesia 137 293 PT GE Finance Indonesia

Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun (137) (195) Current Portion of Long-term Lease

Bagian Jangka Panjang -- 98 Long - Term Portion

Perusahaan memperoleh pinjaman sewa pembiayaan dari PT GE Finance Indonesia sebesar Rp 976.000 atas perolehan kendaraan dalam jangka waktu dari Juni 2006 sampai dengan Mei 2011 dengan tingkat suku bunga 9,5% per tahun.

The Company obtained financial lease loans from PT GE Finance Indonesia amounted to Rp 976,000 for the acquisition of vehicles for the period from June 2006 until May 2011 with annual interest rate of 9.5%.

16. Hutang Pembiayaan Konsumen 16. Customer Financing Payables

2010 2009

Rp Rp

PT Bank Victoria International Tbk 2,491 2,772 PT Bank Victoria International Tbk

PT Tunas Financindo Sarana -- 410 PT Tunas Financindo Sarana

2,491 3,182

Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun (1,093) (1,042) Current Portion of Long-term Lease

Bagian Jangka Panjang 1,398 2,140 Long - Term Portion

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 39 paraf:

Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas investasi dari PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) masing-masing sebesar Rp 175 dan Rp 1.207 untuk perolehan kendaraan yang jatuh temponya akan berakhir pada beberapa tahun, terakhir tahun 2013. Tingkat bunga yang dikenakan berkisar masing-masing 12,8%-21% dan 7,5%-11,5% pertahun.

In 2010 and 2009, the Company obtained investment credit facility from PT Bank Victoria International Tbk amounted to Rp 175 and Rp 1,207, respectively, to acquire vehicles that will mature in various years, the latest in 2013. The annual interest rates range from 12.8% - 21% and 7.5% - 11.5%, respectively.

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Tunas Financindo Sarana sebesar Rp 1.276 untuk perolehan kendaraan.

The Company obtained credit facility from PT Tunas Financindo Sarana amounted to Rp 1,276 for the acquisition of vehicles.

Fasilitas-fasilitas di atas dijamin dengan aset kendaraan yang bersangkutan (lihat Catatan 7).

The facilities are secured by the respective vehicles (see Note 7).

17. Kewajiban Diestimasi Imbalan Kerja 17. Estimated Liabilities on Employee Benefits

Perusahaan telah mencatat kewajiban diestimasi imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Perhitungan estimasi imbalan kerja untuk tahun 2010 dan 2009 tersebut dihitung oleh PT Sakura Aktualita Indonesia, aktuaris independen, yang disampaikan dalam laporannya yang masing-masing tertanggal 1 Pebruari 2011 dan 2 Pebruari 2010.

The Company recognized its estimated liabilities on employee benefits based on Labor Law No. 13 year 2003. The 2010 and 2009 estimated employee benefits is computed by an independent actuary, PT Sakura Aktualita Indonesia, with its reports dated February 1, 2011 and February 2, 2010, respectively.

a. Kewajiban Imbalan Kerja a. Estimated Liabilities on Employee Benefits

2010 2009

Rp Rp

Nilai Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan 10,755 6,890 Present Value of Employee Benefit Obligation

Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui 11 (145) Unrecognized Past Service Cost

Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui (4,458) (2,983) Unrecognized Actuarial Loss

Jumlah 6,308 3,762 Total

b. Beban Imbalan Kerja b. Employee Benefits Expenses

2010 2009

Rp Rp

Biaya Jasa Kini 925 509 Current Service Cost

Biaya Bunga 757 582 Interest Cost

Kerugian Aktuarial yang Diakui 1,146 864 Actuarial Loss Recognized

Amortisasi Biaya Jasa Lalu 156 156 Amortization of Past Service Cost

Jumlah 2,984 2,111 Total

c. Perubahan Kewajiban Imbalan Kerja c. Movement of Employee Benefits Liabilities

2010 2009

Rp Rp

Saldo Awal 3,762 2,721 Balance at beginning of the Year

Pembayaran Imbalan Tahun Berjalan (438) (1,070) Payment of Current Year Benefit

Beban Imbalan Kerja Berjalan 2,984 2,111 Current Year Benefit Expenses

Jumlah 6,308 3,762 Total

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TbkDAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 40 paraf:

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The actuarial assumptions used in measuring the expenses and employee benefit liabilities as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Usia Pensiun Normal 55 Tahun/Years Normal Pension Age Tingkat Diskonto 9,3% (2009; 11%) Discount Rate Estimasi Kenaikan Gaji di Masa Datang 5% Estimates Future Salary Increase Tabel Mortalita 100% CSO-80 Mortality Table Tingkat Pengunduran Diri 7% sampai dengan usia 45 tahun, kemudian menurun secara

linier sampai dengan 0% pada saat usia 55 tahun/7% up to age 45 years, then linearly decreasing to 0% at age 55 years

Resignation Rate

Metode Projected Unit Credit Method

18. Modal Saham 18. Capital Stock Komposisi pemegang saham pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

31 Desember 2010

December 31, 2010

Persentase Stockholders

Kepemilikan/ Jumlah Modal

Jumlah Saham Percentage of Disetor/

(Lembar)/Number Ownership Total Capital

of Shares % Rp

Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd 2,642,460,920 41.03 264,246 Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd

Noble Ox International Ltd 1,491,910,560 23.16 149,191 Noble Ox International Ltd

PT Inti Pincuranmas Nugraha 5,950,800 0.10 595 PT Inti Pincuranmas Nugraha

Masyarakat 2,300,178,500 35.71 230,018 Public

Jumlah 6,440,500,780 100.00 644,050 Total

Pemegang Saham

31 Desember 2009 December 31, 2009

Persentase Stockholders

Kepemilikan/ Jumlah Modal

Jumlah Saham Percentage of Disetor/

(Lembar)/Number Ownership Total Capital

of Shares % Rp

Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd 80,730,000 99.67 177,929 Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd

PT Inti Pincuranmas Nugraha 270,000 0.33 595 PT Inti Pincuranmas Nugraha

Jumlah 81,000,000 100.00 178,524 Total

Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham PT Indopoly Swakarsa Industry No. 50 tanggal 28 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta, telah diadakan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan sebagai berikut:

Based on the Statement of Shareholders’ Circular PT Indopoly Swakarsa Industry Deed No. 50 dated December 28, 2009 from Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notary in Jakarta, the deed of the changes on the Company’s articles of association in accordance with the increase in the authorized, issued and fully paid capital are as follows:

Peningkatan modal dasar Perusahaan dari sebesar Rp 178.524 yang terbagi atas 81.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 2.204 per saham menjadi sebesar Rp 440.800 terbagi atas 200.000.000 saham.

Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari sebesar Rp 178.524 menjadi sebesar Rp 264.841 terbagi atas 120.163.870 saham dengan cara

Increase in authorized capital from Rp 178,524 divided into 81,000,000 shares with a par value of Rp 2,204 per share to Rp 440,800 divided into 200.000.000 shares.

Increase in issued and paid in capital from Rp 178,524 to Rp 264,841 consisting of 120,163,870 shares by issuing 39,163,870 shares from treasury

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TbkDAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 41 paraf:

mengeluarkan 39.163.870 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 86.317 yang seluruhnya diambil bagian dan disetor penuh oleh pemegang saham Perusahaan yaitu Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd, sedangkan PT Inti Pincuranmas Nugraha melepaskan hak sebagai pemegang saham Perusahaan untuk ditawarkan dan membeli terlebih dahulu (pre-emptive right) atas saham yang dikeluarkan tersebut.

stock, with nominal amount of Rp 86,317, which was subscribed and fully paid by Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd, whereas PT Inti Pincuranmas Nugraha release its right as the Company’s shareholder to be offered and gain pre-emtive right upon the issued shares.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU 04697.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 Januari 2010.

The deed of the changes in the Company’s articles of association as mentioned above has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decree No. AHU-04697.AH.01.02.Tahun 2010 dated January 28, 2010.

Sehingga struktur permodalan Perusahaan menjadi sebagai berikut:

Therefore, the Company’s capital structure became as follows:

Persentase Stockholders

Kepemilikan/ Jumlah Modal

Jumlah Saham Percentage of Disetor/

(Lembar)/Number Ownership Total Capital

of Shares % Rp

Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd 119,893,870 99.78 264,246 Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd

PT Inti Pincuranmas Nugraha 270,000 0.22 595 PT Inti Pincuranmas Nugraha

Jumlah 120,163,870 100.00 264,841 TotalTotal

Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham PT Indopoly Swakarsa No. 59 tanggal 17 Pebruari 2010 yang dibuat di hadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta, telah diadakan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan sebagai berikut:

Based on the Statement of Shareholders’ Circular PT Indopoly Swakarsa Industry Deed No. 59 dated February 17, 2010 from Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notary in Jakarta, the deed of the changes on the Company’s articles of assocition in accordance with the increase in the authorized, issued and fully paid capital are as follows:

Peningkatan modal dasar dari Rp 440.800, terbagi atas 200.000.000 saham, bernilai nominal sebesar Rp2.204 (angka penuh) per saham menjadi Rp 1.656.128 terbagi atas 16.561.280.000 saham, masing masing saham bernilai nominal sebesar Rp 100 (angka penuh).

Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari 120.163.870 saham atau sebesar Rp 264.841 menjadi 4.140.322.280 saham atau sebesar Rp 414.032 dengan cara pengeluaran 1.491.910.585 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 149.191 yang diambil dan disetor oleh Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd sebanyak 25 saham, dan Noble Ox International Ltd 1.491.910.560 saham.

Increase in authorized capital from Rp 440,800, divided into 200,000,000 shares, with par value of Rp 2,204 (full amount) per share to Rp 1,656,128 divided into 16,561,280,000 shares, with par value of Rp 100 (full amount) per share.

Increase in issued and paid in capital from 120,163,870 shares or Rp 264,841 to 4,140,322,280 shares or Rp 414,032 by issuing 1,491,910,585 shares with total amount of Rp 149,191 which was subscribed and fully paid by Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd as much as 25 shares, and 1,491,910,560 shares was subscribed and fully paid by Noble Ox International Ltd.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU-09128.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 19 Pebruari 2010.

The deed of the changes in the Company’s article of assocition as mentioned above has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decree No. AHU-09128.AH.01.02.Tahun 2010 dated February 19, 2010.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 42 paraf:

Sehingga struktur permodalan Perusahaan menjadi sebagai berikut:

Therefore, the Company’s capital structure became as follows:

Persentase Stockholders

Kepemilikan/ Jumlah Modal

Jumlah Saham Percentage of Disetor/

(Lembar)/Number Ownership Total Capital

of Shares % Rp

Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd 2,642,460,920 63.82 264,246 Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd

Noble Ox International Ltd 1,491,910,560 36.03 149,191 Noble Ox International Ltd

PT Inti Pincuranmas Nugraha 5,950,800 0.15 595 PT Inti Pincuranmas Nugraha

Jumlah 4,140,322,280 100.00 414,032 Total

Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Dewan Komisaris sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk No. 22 tanggal 9 Juli 2010 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta, telah diadakan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan antara lain berkenaan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan.

Based on the decision of the Board of Comissioners meeting deed No. 22, dated 9 July 2010 in accordance with the Initial Public Offering of PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk, of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notary in Jakarta, the Articles of Association has been amended, regarding the increase in issued and paid in capital of the Company.

Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari 4.140.322.280 saham atau sebesar Rp 414.032 menjadi 6.440.500.780 saham atau sebesar Rp 644.050 dengan cara mengeluarkan 2.300.178.500 saham baru yang berasal dari Penawaran Umum Saham Perdana dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh) per lembar.

Increase in issued and paid in capital by the Company from 4,140,322,280 shares or Rp 414,032 to 6,440,500,780 shares or Rp 644,050 by issuing 2,300,178,500 of new shares from through Public Offering with par value of Rp 100 (full amount) per share.

Sehingga struktur permodalan Perusahaan menjadi sebagai berikut:

Therefore, the Company’s capital structure became as follows:

Persentase Stockholders

Kepemilikan/ Jumlah Modal

Jumlah Saham Percentage of Disetor/

(Lembar)/Number Ownership Total Capital

of Shares % Rp

Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd 2,642,460,920 41.03 264,246 Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd

Noble Ox International Ltd 1,491,910,560 23.16 149,191 Noble Ox International Ltd

PT Inti Pincuranmas Nugraha 5,950,800 0.10 595 PT Inti Pincuranmas Nugraha

Masyarakat 2,300,178,500 35.71 230,018 Public

Jumlah 6,440,500,780 100.00 644,050 Total

Pemegang Saham

Akta perubahan anggaran dasar perusahaan tersebut di atas telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No.AHU- 0058369.AH.01.09.TH 2010 tanggal 4 Agustus 2010.

The deed of the changes in the Company’s articles of association as mentioned above has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-0058369.AH.01.09. Tahun 2010 dated August 4, 2010.

Sehubungan dengan penerbitan 2.300.178.500 lembar saham baru melalui Penawaran Umum Perdana di atas, Perusahaan memperoleh agio sebesar Rp 110 (angka penuh) per saham dan mengakui biaya emisi efek ekuitas sebesar Rp 19.017 sebagai pengurang dari agio saham yang dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor” (lihat Catatan 20).

In accordance with the issuance of 2,300,178,500 shares through Initial Public Offering mentioned above, the Company received a premium of Rp 110 (full amount) per share and recognized stock issuance costs amounted to Rp 19,017 as a deduction of share premium which are recorded under "Additional Paid-in Capital" (see Note 20).

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 43 paraf:

19. Uang Muka Setoran Modal 19. Advance for Future Stock Subscriptions

Perusahaan telah menerima uang muka setoran modal dari Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd, pemegang saham Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:

The Company has received advance for future stock subscriptions from Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd, the Company’s shareholder, with detail as follows:

Jumlah/Total

Rp

Tahun Years

2008 81,230 2008

2009 5,087 2009

Jumlah per 31 Desember 2009 86,317 Total as of December 31, 2009

Selanjutnya setoran uang muka saham ini dikonversi menjadi modal saham Perusahaan melalui penambahan modal dasar, modal ditempatkan dan setor penuh sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 50 tanggal 28 Desember 2009 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo SH (lihat Catatan 18).

Subsequently, the advance for future stock subscriptions was converted into Company’s capital stock by increasing the authorized, issued and fully paid shares based on deed No. 50 of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, dated December 28, 2009 (see Note 18).

20. Tambahan Modal Disetor 20. Additional Paid in Capital

Akun ini merupakan selisih kurs dari setoran modal saham tahun 2001 dan agio atas nilai nominal saham dari penawaran umum saham perdana Perusahaan, sebagai berikut:

This account represents foreign exchange difference on paid in capital in 2001 and share’s premium over the par value of initial public offering, as follows:

2010 2009

Rp Rp

Foreign Exchange Rate Difference

Selisih Kurs Modal Saham 540 540 on Paid in Capital

Agio sebagai Hasil Penawaran Umum Perdana Premium on Stock from

Saham Tahun 2010 253,020 -- Initial Public Offering in 2010

Biaya Emisi Saham (19,017) -- Stock Issuance Cost

Jumlah 234,543 540 Total

Selisih kurs modal saham merupakan perbedaan kurs atas saham yang disetor oleh pemegang saham dalam US Dolar dengan nilai nominal saham dalam Rupiah yang dinyatakan dalam anggaran dasar Perusahaan tahun 2001.

Foreign exchange rate difference is difference arising from payment of paid in capital by shareholders in US Dollar with par value of shares stated in Rupiah, as stated in the deed of the Company’s articles of association year 2001.

21. Penjualan 21. Sales

Seluruh produk yang dijual Perusahaan adalah “Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) film” dengan rincian sebagai berikut:

All the Company’s sales is “Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) film” with details as follows:

2010 2009

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 25) 224,630 24,726 Related Parties (see Note 25)

Pihak Ketiga 1,400,519 1,205,495 Third Parties

Jumlah 1,625,149 1,230,221 Total

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 44 paraf:

Konsumen dengan nilai jual bersih melebihi 10% penjualan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Customer that exceeded 10% of total sales is as follows:

2010 2009

Konsumen Customer

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Rp) 149,424 142,747 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Rp)

(d/h PT Ciptakemas Abadi) (formerly PT Ciptakemas Abadi)

Persentase Terhadap Jumlah Penjualan 9.19% 11.60% Percentage to Total Sales

Penjualan kepada pihak hubungan istimewa merupakan transaksi yang bersifat arms-length basis.

Sales to related parties were transacted under arms length basis.

22. Beban Pokok Penjualan 22. Cost of Goods Sold

Rincian dari beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Details of cost of goods sold are as follows:

2010 2009

Rp Rp

Bahan Baku dan Pembungkus Raw and Packaging Materials

Awal Tahun 69,801 40,320 At Beginning of The Year

Pembelian 1,024,078 825,387 Purchases

Penjualan (1,085) (6,522) Sales

Akhir Tahun (112,211) (69,801) At end of The Year

Bahan Baku dan Pembungkus yang Digunakan 980,583 789,384 Raw and Packaging Material Used

Upah Langsung 13,967 11,550 Direct Labor

Beban Pabrikasi 188,169 164,404 Factory Overhead

Jumlah Beban Produksi 1,182,719 965,338 Total Manufacturing Cost

Barang Dalam Proses Work in Process

Awal Tahun 32,520 32,245 At Beginning of The Year

Akhir Tahun (35,816) (32,520) At end of The Year

Beban Pokok Produksi 1,179,423 965,063 Cost of Goods Manufactured

Barang Jadi Finished Goods

Awal Tahun 44,074 43,525 At Beginning of The Year

Pemberian Sampel (915) (499) Sample

Akhir Tahun (37,036) (44,074) At end of The Year

Beban Pokok Penjualan 1,185,546 964,015 Cost of Goods Sold

Pemasok dengan nilai melebihi 10% pembelian Perusahaan adalah sebagai berikut:

Purchase from supplier which exceeded 10% of the total purchases is as follow:

2010 2009

Pemasok: Supplier:

PT Tri Polyta Indonesia Tbk (Rp) 190,490 190,558 PT Tri Polyta Indonesia Tbk (Rp)

Persentase Terhadap Jumlah Pembelian 18.60% 23.09% Percentage of Total Purchases

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 45 paraf:

23. Beban Usaha 23. Operating Expenses

2010 2009

Rp Rp

a. Penjualan a. Selling

Biaya Penjualan 30,866 22,778 Sales Charges

Gaji dan Upah 12,732 11,197 Salary and Wages

Pemasaran, Iklan dan Promosi 13,457 17,573 Marketing, Advertising and Promotion

Perjalanan Dinas 6,661 4,720 Travelling

Jamuan dan Donasi 2,882 7,321 Entertaiment and Donation

Komunikasi 1,338 647 Communication

Sewa Ruangan dan Service Charge 992 1,500 Rent and Service Charge

Penyusutan dan Amortisasi 931 890 Depreciation and Amortization

Klaim Pelanggan 320 517 Customers' Claim

Perlengkapan dan Biaya Kantor 178 203 Office Equipment

Lain-lain (dibawah Rp 500) 1,083 2,313 Others (below Rp 500)

Jumlah 71,440 69,659 Total

b. Umum dan Administrasi b. General and Administrative

Gaji, Upah dan Tunjangan 61,325 60,008 Salaries and Wages

Perjalanan Dinas 8,697 8,675 Travelling

Penyusutan dan Amortisasi 3,659 2,854 Depreciation and Amortization

Sewa Ruangan dan Service Charge 3,130 2,252 Rent and Service Charge

Perijinan 2,933 3,098 Permit and License

Komunikasi 1,991 1,704 Communication

Konsultan 1,729 3,296 Professional Fee

Asuransi 1,012 769 Insurances

Pelatihan 974 605 Training

Biaya Kantor 953 852 Offices

Perlengkapan Kantor 947 784 Office Equipment

Perbaikan dan Perawatan 781 673 Repairs and Maintenance

Lain-lain (dibawah Rp 500) 2,103 4,019 Others (below Rp 500)

Jumlah 90,234 89,589 Total

24. Laba per Saham 24. Earnings Per Share

2010 2009

Laba Bersih (Dalam Rupiah Penuh) 170,265,103,760 93,440,461,594 Net Income (In Full Rupiah)

Jumlah Saham Beredar (Lembar): Number of Shares Outstanding (per Share):

Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham yang Weighted Average Number of Shares

Beredar Awal Tahun Outstanding at Beginning of the Year

(Sebelum Pemecahan Saham) 81,000,000 81,000,000 (Before Stock Split)

Pemecahan Saham, per 19 Pebruari 2010 Stock Split, February 19, 2010

@ Rp 100 (angka penuh) 1,785,240,000 1,785,240,000 @ Rp 100 (full amount)

Beginning of the Year After

Awal Tahun Setelah Pemecahan 1,785,240,000 1,785,240,000 Stock Split

Penerbitan Saham Baru per 28 Januari 2010 863,171,695 -- Issuance of New Shares January 28, 2010

Penerbitan Saham Baru per 19 Pebruari 2010 1,491,910,585 -- Issuance of New Shares February 19, 2010

Penerbitan Saham Baru per 9 Juli 2010 2,300,178,500 -- Issuance of New Shares July 9, 2010

Jumlah Saham 6,440,500,780 1,785,240,000 Total of Shares

Rata-rata Tertimbang 4,969,828,791 1,785,240,000 Weighted Avarege

Laba Per Saham Dasar (Rp penuh) 34.26 52.34 Basic Earnings Per Share (full Rp)

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 46 paraf:

Laba per saham dasar tahun 2009 telah disajikan kembali sehubungan dengan adanya pemecahan nilai nominal saham pada tahun 2010 (lihat Catatan 18).

Earnings per share for 2009 has been restated in connection with the stock split in 2010 (see Note 18).

Rincian perhitungan laba bersih per saham dilusian adalah sebagai berikut:

The detail of diluted earnings per share computation are as follows:

2010 2009

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham untuk Weighted Average Number of Shares

Untuk Menghitung Laba Bersih For Calculation of Basic Earnings

Per Saham Dasar 4,969,828,791 1,785,240,000 Per Share

Potensi Efek Dilusi Saham dari Potential Effect of Dilution of

Waran (lihat Catatan 1.e) - Jumlah Rata-rata 230,017,850 -- Warrants (see Note 1.e) - Average Numbers

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Weighted Average Number of Shares

Telah Disesuaikan untuk Efek Dilusi 5,199,846,641 1,785,240,000 Adjusted for the Effect of Dilution

Laba Per Saham Dilusian (Rp penuh) 32.74 52.34 Diluted Earning Per Share (full Rp)

25. Sifat Transaksi dan Saldo 25. Transactions and Balances With Pihak Hubungan Istimewa Related Parties

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut:

In the ordinary course of business, the Company is engage in transactions with related parties. The nature of the relationships with related parties are as follows:

Pihak Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan/

Related Parties Nature of Relationship Transaksi/Transaction

Jefflyne Goldens Holding Pte Ltd Pemegang Saham Perusahaan/The

Company’s shareholder

Hutang Lain-lain/Other Payables

Kimpoli Pte Ltd Memiliki Pengurus yang Sama dengan

Perusahaan/Having the same management

with the Company

Hutang Lain-lain/Other Payables

PT Supernova Flexible Packaging Memiliki Pengurus yang Sama dengan

Perusahaan/Having the same management

with the Company

Piutang Usaha, Piutang Lain-lain, Hutang Usaha,

Penjualan dan Pembelian/Accounts Receivables,

Other Receivable, Accounts Payable, Sales and

Purchases

PT Supernova Memiliki Pengurus yang Sama dengan

Perusahaan/Having the same management

with the Company

Piutang Usaha dan Penjualan/Accounts Receivable

and Sales

Rincian akun-akun dan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The details of accounts and transactions with related parties are as follows:

2010 2009

Rp Rp

Piutang Usaha Accounts Receivable

PT Supernova Flexible Packaging 36,926 654 PT Supernova Flexible Packaging

PT Supernova 58,087 1,234 PT Supernova

Jumlah 95,013 1,888 Total

Persentase terhadap Jumlah Aset 4.28% 0.11% Percentage to Total Assets

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 47 paraf:

2010 2009

Rp Rp

Piutang Lain-lain (Lancar) Other Receivables (Current)

Karyawan 872 618 Employees

Persentase terhadap Jumlah Aset 0.04% 0.04% Percentage to Total Assets

Piutang Lain-lain (Tidak Lancar) 26,997,994 26,997,994 Other Receivables (Non Current)

PT Supernova Flexible Packaging 49 -- PT Supernova Flexible Packaging

Persentase terhadap Jumlah Aset 0.002% -- Percentage to Total Assets

Hutang Usaha Accounts Payable

PT Supernova Flexible Packaging -- 21,028 PT Supernova Flexible Packaging

Persentase terhadap Jumlah Kewajiban -- 1.52% Percentage to Total Liabilities

Hutang Lain-lain (Lancar) Other Payables (Current)

Kimpoli Pte Ltd -- 146,544 Kimpoli Pte Ltd

Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd -- 14,019 Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd

Jumlah -- 160,563 Total

Persentase terhadap Jumlah Kewajiban -- 11.62% Percentage to Total Liabilities

Control - -

Hutang Lain-lain (Tidak Lancar) Other Payables (Non Current)

Kimpoli Pte Ltd 7,987 43,667 Kimpoli Pte Ltd

Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd 1,507 1,447 Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd

Jumlah 9,494 45,114 Total

Persentase terhadap Jumlah Kewajiban 0.84% 3.27% Percentage to Total Liabilities

Control - -

Penjualan Sales

PT Supernova Flexible Packaging 113,384 15,528 PT Supernova Flexible Packaging

PT Supernova 111,246 9,198 PT Supernova

Jumlah 224,630 24,726 Total

Persentase terhadap Jumlah Penjualan 13.82% 2.01% Percentage to Total Sales

Control 224,630 24,726

Pembelian Purchases

PT Supernova Flexible Packaging 14,814 67,117 PT Supernova Flexible Packaging

PT Supernova -- -- PT Supernova

Jumlah 14,814 67,117 Total

Persentase terhadap Jumlah Pembelian 1.45% 8.13% Percentage to Total Purchase

Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang diperhitungkan dengan gaji.

The Company’s provides non - interest bearing loan facility to its employee which will be settled through salary deduction.

Hutang Lain-lain (bagian tidak lancar) kepada Kimpoli Pte Ltd (KPL) dan Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd (JG) terutama merupakan pinjaman sementara yang diberikan kepada Golden Polindo Holdings Pte Ltd (GPI) tanpa jaminan, tanpa bunga dan tidak memiliki waktu pembayaran tertentu.

Other Payables (non - current portion) to Kimpoli Pte Ltd (KPL) and Jefflyne Golden Holdings Pte Ltd (JG) mainly represent temporary loans obtained by Golden Polindo Holdings Pte Ltd (GPI), unsecured, interest-free and do not have fixed repayment term.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 48 paraf:

Hutang Lain-lain (bagian lancar) kepada KPL merupakan hutang yang timbul atas pembelian 4.358.000 saham GPI (lihat Catatan 1.d) sebesar SGD 37,829,588. Berdasarkan Addendum To The Shares Sale and Purchase Agreement tertanggal 30 Desember 2009, hutang tersebut dikonversi menjadi sebesar USD 26,886,700. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian Four Parties Agreement antara Perusahaan, KPL, Suzhou Kunlene Films Industries Co Ltd (SKFI) dan Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd (YKFI), para pihak menyetujui penyelesaian transaksi ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Other Payables (current portion) to KPL represents payable arising from the purchases of 4,358,000 GPI’s shares (see Note 1.d) of SGD 37,829,588. Based on the Addendum to the Shares Sale and Purchase Agreement dated December 30, 2009, the payable was converted into USD 26,886,700. Subsequently, based on the Four Parties Agreement among the Company, KPL, Suzhou Kunlene Films Industries Co. Ltd. (SKFI) and Yunnan Kunlene Film Industries Co Ltd (YKFI), all parties agreed to settle these transactions through the following manners:

a. Sejumlah SGD 20,329,588 (setara USD 14,448,889.84) telah dilakukan pembayaran kas pada bulan Pebruari 2010;

b. Sejumlah SGD 17,500,000 (setara USD 12,437,810.95) dengan meng-offset hutang KPL di YKFI dan SKFI sejumlah RMB 54,114,710.58 (setara USD 7,925,214.50) dan RMB 23,022,413.94 (setara USD 3,371,681.51), sedangkan sisanya sejumlah USD 1,140,914.94 akan dilunasi paling lambat bulan Juni 2011. Pada bulan September 2010, Perusahaan telah melunasi hutang tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang kepada KPL ini, setelah eliminasi hutang-piutang antara Perusahaan dan SKFI dan YKFI, perusahaan anak, yaitu berjumlah USD 15,589,803.99 atau setara Rp 146.544. Dengan pelunasan di atas, maka saldo per 31 Desember 2010 adalah nihil.

a. Amount of SGD 20,329,588 (equivalent to USD 14,448,889.84) has been settled in cash settlement in February 2010;

b. Amount of SGD 17,500,000 (equivalent to USD 12,437,810.95) by offsetting KPL debt in YKFI and SKFI of RMB 54,114,710.58 (equivalent to EUR 7,925,214.50) and RMB 23,022,413.94 (equivalent to USD 3,371,681.51), whereas the remaining amount of USD 1,140,914.94 shall be settled no later than June 2011. In September 2010, the Company had fully paid this debt.

As of December 31, 2009, the outstanding payable to KPL, after the elimination of payable - receivable among the Company, SKFI and YKFI, subsidiaries, amounted to USD 15,589,803.99 or equivalent to Rp 146,544. With the settlement of the above, then the balance as of December 31, 2010 is nil.

Hutang lain-lain (bagian lancar) kepada JG merupakan hutang atas pembelian 242.000 saham GPI (lihat Catatan 1.d) sebesar SGD 2,098,412 dengan mengeluarkan Promissory Note tanggal 29 Desember 2009. Berdasarkan Addendum To The Shares Sale and Purchase Agreement tertanggal 30 Desember 2009, hutang tersebut dikonversi menjadi sebesar USD 1,491,409 atau setara Rp 14.019. Pada bulan Pebuari 2010, Perusahaan telah melunasi hutang tersebut.

Other payables (current portion) to JG represents payable arising from purchase of 242,000 GPI’s shares (see Note 1.d) amounting to SGD 2,098,412 by issuing Promissory Note dated December 29, 2009. Based on the Addendum To The Shares Sale and Purchase Agreement dated December 30, 2009, the payable converted into USD 1,491,409 or equivalent to Rp 14,019. In February 2010, the Company had fully paid this debt.

Perusahaan melakukan transaksi penjualan “Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) film industry” dan pembelian bahan baku, saham dan jasa-jasa dan lain-lain dengan pihak-pihak tersebut di atas. Harga jual atau beli antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa ditentukan sesuai dengan harga yang diperjanjikan.

The Company has sales transactions “Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) film”, and purchase of raw materials, stocks, services and others with the parties as mentioned above. The selling and purchase price among related parties are determined in accordance with the agreed price.

26. Perpajakan 26. Taxation

a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Taxes

2010 2009

Rp Rp

Pajak Pertambahan Nilai 14,448 11,270 Value Added Tax

Overpayments of Corporate Income

Pajak Lebih Bayar Tahun 2008 -- 1,472 Tax-year 2008

Jumlah 14,448 12,742 Total

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 49 paraf:

Pada bulan Januari 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp 7.230. Perusahaan juga menerima beberapa SKPKB atas Pajak Penghasilan pasal 4(2), 21, dan 23 dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2008 yang berjumlah Rp 1.990, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2008 yang berjumlah Rp 132. Jumlah keseluruhan SKPKB dan STP tersebut Rp 9.352 telah dibayar pada bulan Pebruari 2010 dan dicatat dalam akun “Pendapatan (Beban) Lain-lain-Bersih”.

In January 2010, the Company had Tax Underpayment Assessments Notice (SKPKB) for Corporate Income Tax year 2008 amounted to Rp 7,230. The Company also received several SKPKB of Income Tax Article 4(2), 21, 23 and value added tax for the year 2008 amounted of Rp 1,990, Tax Underpayment Assessments Notice (SKPKB) and Tax Collection Notice (STP) for Value Added Tax for the year 2008 amounted to Rp 132. Total amount of SKPKB and STP amounted to Rp 9,352 was paid in February 2010 and recorded as “Other Income (Charges)-Net” account.

b. Hutang Pajak b. Taxes Payable

2010 2009

Rp Rp

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 21 1,361 -- Article 21

Pasal 23 67 83 Article 23

Pasal 29 26,473 95 Article 29

Jumlah Hutang Pajak - Perusahaan 27,901 178 Total Taxes Payable - The Company

Perusahaan Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan 7,293 3,883 Income Tax

Pajak Pertambahan Nilai 1,483 2,903 Value Added Tax

Jumlah Hutang Pajak - Perusahaan Anak 8,776 6,786 Total Taxes Payable - Subsidiaries

Jumlah 36,677 6,964 Total

c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan c. Income Tax Benefit (Expenses)

2010 2009

Rp Rp

Perusahaan The Company

Pajak Kini (35,368) (14,889) Current Tax

Pajak Tangguhan: Deferred Tax:

Dari Perbedaan Temporer (9,886) (5,629) Arising from Temporary Differences

Dampak Perubahan Tarif Pajak -- 4,900 Arising from Change in Tax Rate

Penyesuaian -- (4,657) Adjustment

(9,886) (5,386)

Jumlah Pajak Penghasilan - Perusahaan (45,254) (20,275) Total Income Tax - The Company

Perusahaan Anak Subsidiaries

Pajak Kini (16,406) (10,810) Current Tax

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (61,660) (31,085) Income Tax Expenses - Net

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 50 paraf:

d. Pajak Kini d. Current Tax Taksiran laba kena pajak, beban pajak kini dan pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Estimated taxable income, current tax expenses and the Company’s corporate income tax are as follows:

2010 2009

Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan menurut Income before Income Tax According to

Laporan Laba Rugi Konsolidasian 237,068 129,864 Consolidated Statements of Income

Dikurangi: Laba sebelum Pajak

Penghasilan Perusahaan Anak 64,205 60,427 Less: Subsidiaries' Income Before Income Tax

Laba Sebelum Pajak Penghasilan menurut

Laporan Laba Rugi - Perusahaan 172,863 69,437 Income Before Income Tax - The Company

Beda Waktu Timing Differences

Penyusutan dan Amortisasi (41,891) (20,906) Depreciation and Amortization

Laba Penjualan Aset (249) (45) Gain on Disposal of Fixed Assets

Sewa Pembiayaan 52 (195) Leases

Imbalan Kerja 2,548 1,041 Employee Benefits

Jumlah (39,540) (20,105) Total

Beda Tetap Permanent Differences

Beban yang Tidak Dapat Dikurangkan-Bersih 11,535 3,839 Non Deductible Expenses-Net

Beban (Penghasilan) Bunga - Bersih (3,383) -- Expenses (Income) Interest - Net

Jumlah 8,152 3,839 Total

Taksiran Laba Kena Pajak 141,475 53,171 Taxable Income

Tarif Pajak yang Berlaku Enacted Tax Rate

25% 35,368 -- 25%

28% -- 14,889 28%

Beban Pajak Kini 35,368 14,889 Current Tax Expense

Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Prepaid Taxes

Pasal 22 8,895 14,794 Article 22

Jumlah 8,895 14,794 Total

Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan 26,473 95 Under Estimated Corporate Income Tax

Sesuai peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menyampaikan, dan melaporkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunannya (SPT). Aparat perpajakan dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak penghasilan.

Under the Indonesian tax law, the Company computes, submits and reports its Annual Tax Return (“SPT”) on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend the amount of tax obligation within 5 years from the date the tax become payable.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 51 paraf:

e. Pajak Tangguhan e. Deferred Tax Rincian dari kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s deferred tax liabilities are as follows:

Dikreditkan

(Dibebankan) ke

Laporan Laba Rugi

2009 /Credited 2010

(Charged) to

Statements of Income

Rp Rp Rp

Aset Tetap (35,804) (10,535) (46,339) Fixed Assets

Aset Sewa Pembiayaan 74 13 87 Lease Assets

Kewajiban Diestimasi Imbalan Kerja 941 637 1,577 Estimated Liabilities on Employee Benefits

Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih (34,789) (9,886) (44,675) Deferred Tax Liabilities - Net

Dikreditkan

(Dibebankan) ke

Laporan Laba Rugi

2008 /Credited 2009

(Charged) to

Statements of Income

Rp Rp Rp

Aset Tetap (30,250) (5,554) (35,804) Fixed Assets

Aset Sewa Guna Usaha 30 44 74 Lease Assets

Kewajiban Diestimasi Imbalan Kerja 816 124 941 Estimated Liabilities on Employee Benefits

Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih (29,404) (5,386) (34,789) Deferred Tax Liabilities - Net

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense with the result of income before income tax with prevailing tax rates is as follows:

2010 2009

Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan menurut Income before Income Tax According to

Laporan Laba Rugi - Perusahaan 172,863 69,437 Statements of Income - The Company

Tarif Pajak yang Berlaku Prevailing Tax Rate

25% 43,216 -- 25%

28% -- (19,443) 28%

(43,216) (19,443)

Koreksi Fiskal 7,848 4,554 Fiscal Correction

Pajak Kini (35,368) (14,889) Current Tax Expense

Pajak Tangguhan dari Beda Temporer (9,886) (5,629) Deferred Tax Arising from Temporary Difference

Penurunan Saldo Awal Pajak Tangguhan: Decrease in Deferred Taxes Beginning Balance:

Perubahan Tarif Pajak -- 4,900 Change in Tax Rate

Penyesuaian -- (4,657) Adjustment

Beban Pajak Penghasilan - Perusahaan (45,254) (20,275) Income Tax Expense - The Company

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TbkDAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 52 paraf:

27. Instrumen Keuangan dan Manajemen 27. Financial Instrument and Risiko Keuangan Financial Risk Management a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan a. Financial Risk Factor and Management Policies

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut:

In its operating, investing and financing activities, the Company is exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk and define those risks as follows:

Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.

Credit risk: possibility that a customer will not pay the whole or part of a receivable or will not pay in timely manner and hence, Company will incur loss.

Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko likuiditas atas kolektibilitas dari piutang usaha seperti yang dijelaskan di atas, sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan kewajiban keuangan.

Liquidity risk: the Company defines liquidity risk from the collectibility of the accounts receivable as mentioned above, therefore, the Company will encounter difficulty to meet obligations related to with financial liabilities.

Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perusahaan tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal.

Market risk: currently there are no market risk other than interest rate risk and currency risk as the Company does not invest in any financial instruments in its normal activities.

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.

In order to effectively manage those risks, the Board of Directors has approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Company faces.

Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:

Meminimalkan tingkat suku bunga;

Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin saling hapus alami antara pendapatan dan biaya dan hutang/pinjaman dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga; dan

Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau di kantor pusat.

The major guidelines of this policy are the following:

Minimize interest rate;

Maximize the use of favorable “natural hedge” as much as possible which allowed natural off-setting between revenue and costs and payables/loans and receivables denominated in the same currency. Similar strategy is pursued with regard to interest rate risk; and

All financial risk management’s activities are carried out and monitored at head office.

Perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.

The Company does not have derivative instruments to anticipate possible risks.

Risiko Kredit Perusahaan mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan, dimana persetujuan atau penolakan kontrak baru dan kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.

Credit Risks The Company controls its exposure to credit risk by setting a policy whereby approval or rejection of new contract and compliance is monitored by the Directors. As part of the process in approval or rejection, the customer reputation and track record is taken into consideration. There are no significant concentrations of credit risk.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 53 paraf:

Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

The following table analyse financial assets based on maturity:

Pinjaman yang Diberikan dan

Piutang 0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Jumlah/Total Loans and Receivables

Kas dan Setara Kas 276,483 -- -- 276,483 Cash and Cash Equivalents

Accounts Receivable and

Piutang Usaha dan Piutang Lain - lain 281,717 36,577 13,441 331,735 Other Receivables

Aset Lain- lain -- -- 1,998 1,998 Other Assets

Jumlah 558,200 36,577 15,439 610,216 Total

2010

Risiko Likuiditas Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki aset keuangan pada pasar yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.

Liquidity Risks Currently the Company expects to pay all liabilities at the maturity. In order to meet the cash commitments, the Company expects its operating activities able to generate sufficient cash inflows. In addition, the Company holds financial assets on liquid market and requirement available to fulfill its liquidity requirement.

Selain itu, Perusahaan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari kewajiban keuangan. Jumlah kewajiban keuangan yang pembayarannya di harapkan dalam satu tahun sejak 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 666.356, sedangkan kewajiban keuangan yang pembayarannya diharapkan lebih dari satu tahun sejak 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 369.754.

In addition, the Company holds liquid financial assets and available to fulfill its liquidity requirement. The Company manages its liquidity risk by monitoring actual cashflow projections continuosly and supervises the maturity of its financial liabilities. Total financial liabilities that are expected to be paid within one year from December 31, 2010 amounted to Rp 666,356, while payment for non current financial liabilities from December 31, 2010 is amounted to Rp 369,754.

Tabel berikut menganalisis rincian kewajiban keuangan berdasarkan jenis bunga:

The following table analyse the breakdown of financial liabilities by type of interest:

2010

Jenis Bunga Rp Type of Interest

Bunga Tetap 2,628 Fixed Rate

Bunga Mengambang 938,104 Floating Rate

Tanpa Bunga 95,378 Non-Interest Bearing

Jumlah 1,036,110 Total

Risiko Suku Bunga Perusahaan terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut kewajiban keuangan. Perusahaan memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan tidak memiliki kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan mengurangi pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih tinggi ke pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2010.

Interest Rate Risks The Company exposures to interest rate risk mainly concerning financial liabilities. The Company holds long-term loans to banks which use market interest rate. Currently, the Company has no certain policy or arrangement to manage its interest rate risk by changing high interest rate loans to the lower interest rate loans. There are no interest rate hedge activities as of December 31, 2010.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 54 paraf:

Risiko Nilai Tukar Perusahaan secara signifikan terekpos risiko mata uang US Dolar karena sebagian besar pinjaman dalam mata uang US Dolar. Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan kontrak dengan menggunakan US Dolar. Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Desember 2010.

Foreign Currency Risks The Company is significantly exposed to US Dollar currency risk due to most of the company’s loans are denominated in US Dollar. In order to minimize this risk, the Company and subsidiaries put their efforts to obtain USD currency contract. There are no currency hedge activities in place as of December 31, 2010.

b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan b. Fair Value of Financial Instruments

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.

Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.

The fair value for the above financial instruments was determined by discounting estimated cashflows using discount rates for financial instruments with similar term and maturity.

28. Aset dan Kewajiban Moneter dalam 28. Monetary Assets and Liabilities Mata Uang Asing Denominated in Foreign Currencies

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan perusahaan anak mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

At December 31, 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:

Mata Uang Setara Rupiah/ Mata Uang Setara Rupiah/ 28,522Asing/Foreign Rupiah Asing/Foreign Rupiah

Currencies Equivalent Currencies Equivalent

Aset Assets

Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalent

USD 13,014,932 117,016 3,034,126 28,522 USD

SGD 18,999 133 39,322 263 SGD

RMB 17,926,380 24,338 35,481,879 48,845 RMB

EUR 197,030 2,356 22,548 304 EUR

Piutang Usaha Accounts Receivable

USD 22,593,690 203,140 11,926,836 112,112 USD

EUR 15,448 185 -- -- EUR

RMB 43,429,995 58,960 37,786,199 52,018 RMB

2010 2009

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 55 paraf:

Mata Uang Setara Rupiah/ Mata Uang Setara Rupiah/ 28,522Asing/Foreign Rupiah Asing/Foreign Rupiah

Currencies Equivalent Currencies Equivalent

Aset Assets

2010 2009

Piutang Lain-lain Other Receivables

USD -- -- 117,782 1,107 USD

RMB 3,027,468 4,110 -- -- RMB

Dana yang Dibatasi Pengunaannya Restricted Funds

RMB -- -- 1,563,304 2,152 RMB

THB 2,003,700 598 -- -- THBJumlah Aset 410,836 245,323 Total Assets

Kewajiban Liabilities

Hutang Bank Jangka Pendek Short-term Bank Loans

USD 31,159,639 280,156 25,506,193 239,758 USD

RMB 61,030,969 82,856 107,119,919 147,467 RMB

Hutang Usaha Accounts Payable

USD 1,929,648 17,349 9,903,654 93,094 USD

SGD -- -- 19,990 135 SGD

RMB 3,990,194 5,417 8,959,753 12,334 RMB

EUR 37,970 454 -- EUR

Hutang Lain-lain - Jangka Pendek Other Payables - Short-terms

USD 34,392 309 17,135,965 161,078 USD

SGD 424 3 1,371 9 SGD

RMB 874,759 1,188 800,908 1,103 RMB

EUR 153,984 1,841 -- EUR

Hutang Lain-lain - Jangka Panjang Other Payables - Long-terms

USD 992,548 8,924 994,035 9,344 USD

SGD 81,634 570 5,484,677 36,739 SGD

RMB 3,127,220 4,246 2,421,496 3,334 RMB

Hutang Bank Jangka Panjang Long-term Bank Loans

USD 48,255,805 433,793 45,812,077 430,634 USD

Jumlah Kewajiban 837,106 1,135,029 Total Liabilities

Jumlah Kewajiban-Bersih (426,270) (889,706) Total Liabilities-Net

29. Perikatan dan Kontinjensi 29. Commitments and Contingencies

a. Berdasarkan perjanjian Lease Agreement

No. 2009/12/LA/064-ISI tanggal 29 Desember 2010 dengan PT Serasi Tunggal Mandiri, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa ruang perkantoran di Wisma Indosemen dengan masa sewa selama 12 bulan, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai tanggal 31 Desember 2011. Ruang perkantoran yang disewa adalah seluas 1.341,19 m2 dan digunakan sebagai kantor pusat Perusahaan.

a. Based on the Lease Agreement No. 2009/12/LA/064-ISI dated December 29, 2010 with PT Serasi Tunggal Mandiri, the Company entered into an office space lease agreement located in Wisma Indosemen. The term of lease is 12 months, commencing from January 1, 2011 up to December 31, 2011. The leased office space covering an area of 1,341.19 sqm which is used as the Company’s head office.

b. Berdasarkan perjanjian Lease Agreement For The Warehouse (1 Unit) No. 078/MISC/BP/I/2010 tanggal 20 Januari 2010, dengan PT Besland Pertiwi, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa 1 (satu) unit Warehouse dengan luas sekitar 540 meter persegi, terletak di Blok A-II No. 29 WH. 10, Kota Bukit Indah, Purwakarta 41183 dengan masa sewa Selama 6 bulan, terhitung sejak

b. Based on the Lease Agreement For The Warehouse (1 Unit) No. 078/MISC/BP/I/2010 dated January 20, 2010 with PT Besland Pertiwi, the Company entered into a warehouse (1 Unit) lease agreement covering an area of 540 sqm, located in Blok A-II No.29 WH. 10, Kota Bukit Indah, Purwakarta 41183. The term of lease is 6 months, commencing from January 1, 2010 up to

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TbkDAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 56 paraf:

tanggal 21 Januari 2010 sampai tanggal 20 Juli 2010, dan dapat diperpanjang dengan pemberitahuan di muka 1 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu sewa.

July 20, 2010. and can be extended by notice in advance of 1 month before the expiration of the lease term.

c. Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian mesin

sebagai berikut: c. The Company entered into a purchase of machinery

agreement as follows:

Bruckner sesuai dengan Supply Contract tanggal 15 Januari 2010. Dalam kontrak Bruckner setuju untuk membangun, membuat, menyediakan, mengawasi penginstalasian, melaksanakan pengecekan (check-up)/pengetesan fungsional sistem elektrik dan mekanik terhadap mesin BOPET berikut dengan material dan peralatannya.

Bruckner, in accordance to the Supply Contract dated January 15, 2010. In the contract, Bruckner agreed to build, create, supply, installation control, perform check-up/functional testing on electrical and mechanical system of the BOPET machine including to its material and item.

Kampf Schneid – und Wickeltechnik (Kampf) sesuai dengan kontrak tanggal 10 Mei 2010 No. 110528. Dalam kontrak, Kampf setuju untuk membangun, membuat, menyediakan, mengawasi penginstalasian, melaksanakan pengecekan (check up)/pengetesan fungsional sistem elektrik dan mekanik terhadap mesin High Capacity Roll Slitting and Winding Machine berikut dengan material dan peralatan.

Applied Materials Gmbh & Co. KG (AM) sesuai dengan kontrak tanggal 19 Mei 2010. Dalam kontrak, AM setuju untuk membangun, membuat, menyediakan, mengawasi penginstalasian, melaksanakan pengecekan (check up)/pengetesan fungsional sistem elektrik dan mekanik terhadap mesin High Vacuum Coating System berikut dengan material dan peralatannya.

Kampf Schneid – und Wickeltechnik (Kampf), in accordance to the contract dated May 10, 2010 No.110528. In the contract, Kampf agreed to build, create, supply, instalation control, perform check up/functional testing to electrical system and mechanical system of high capacity Roll Slitting and Winding Machine including to its material and item.

Applied Materials Gmbh & Co. KG (AM) in accordance to the contract dated May 19, 2010. In the contract, AM was agreed to build, create, supply, supervise installation control, check up/functional testing to electric system and mechanic to High Vacuum Coating System including to its material and item.

Ketiga mesin tersebut diinstalasikan oleh masing-masing pemasok yang bersangkutan yang kemudian diikuti dengan Dry-Run dari peralatan, serta pengoperasian (start-up) terhadap peralatan yang diinstalasikan oleh masing-masing pemasok yang bersangkutan; pengoperasian tersebut dilakukan oleh Perusahaan di bawah pengawasan masing-masing pemasok yang bersangkutan. Perusahaan setuju untuk membeli Peralatan dari masing-masing pemasok yang bersangkutan berikut dengan pembangunan dan pelayanan selanjutnya sebagaimana diuraikan di atas. Peralatan tersebut akan diinstalasikan di pabrik Perusahaan yang terletak di Blok 6, 7, 8 Sektor A1, Kota Bukit Indah, Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia.

Those three machines installed by the respective vendors which followed by Dry-Run of equipments, also start-up to the equipments. During this phase, the Company will operate the machines under direct supervision and training by the vendors. The Company agreed to purchase the equipments from each respective vendors including to the subsequent erection and service as described on the above. The equipments will be installed in the Company’s factory located at Block 6, 7, 8 Sector A1, Kota Bukit Indah, Bungursari, Purwakarta, West Java, Indonesia.

d. Perusahaan mengadakan perjanjian pembangunan struktur dan arsitektur Proyek BOPET dengan PT Murinda Iron Steel (Murinda) sebesar Rp 38.300 dimana Murinda setuju untuk membangun struktur dan arsitektur proyek perluasan pabrik sehubungan dengan BOPET di Purwakarta, Jawa Barat. Jangka waktu pelaksanaan ini dimulai dari tanggal 26 Juli 2010 dan akan berakhir pada tanggal 26 April 2011.

d. The Company entered into construction of BOPET project structure and architecture with PT Murinda Iron Steel (Murinda) with contract value of Rp 38,300 for the construction of the factory building in connection with BOPET project in Purwakarta, West Java. The construction period started on July 26, 2010 and is scheduled to be complete on April 26, 2011.

e. Berdasarkan Akta No. 4 tanggal 12 Pebruari 2010 yang dibuat di hadapan Ida Sofia, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) berupa Letter of Credit (L/C) dan Pinjaman Transaksi Khusus (PTK). Tujuan

e. Based on the Deed No. 4 dated February 12, 2010 of Ida Sofia, SH, Notary in Jakarta, the Company obtained Credit Facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) for Letter of Credit (L/C) and Special Transactions Loan (STL) related to the

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TbkDAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 57 paraf:

penggunaan L/C dan PTK adalah dalam rangka ekspansi BOPET Lines. Jumlah plafon atas fasilitas L/C tersebut bersifat dapat dipergunakan secara bersama dengan fasilitas PTK (“Interchangeable”), dengan jumlah interchangeable setiap saat tidak diperkenankan melebihi plafon sebesar USD 50.000.000. Jangka waktu fasilitas L/C dan PTK adalah maksimal 12 bulan terhitung sejak tanggal 12 Pebruari 2010 dengan bunga sebesar 8%. Pada bulan Juli 2010, Perusahaan telah melunasi pinjaman tersebut.

expansion of BOPET Lines in Jakarta. Maximum limit of L/C facility can be exercised simultaneously with STL (“Interchangeable”), with the amount of interchangeable not to exceed its maximum limit of USD 50,000,000. The maximum facility term of L/C and STL is 12 months starting on February 12, 2010 and bears 8% interest rate. In July 2010, the Company has fully paid the loan.

f. Berdasarkan Akta No 313/L/XII/10 tanggal 3 Desember 2010 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan Perjanjian Kerangka Kerja (“Framework Agreement”) dengan Unicredit Bank AG, Jerman (Unicredit) untuk pendanaan “pembelian mesin” (kontrak). Pendanaan tersebut diperbolehkan sebesar 85% dari keseluruhan kontrak dan akan dinyatakan dalam perjanjian terpisah dalam bentuk Standard Loan Agreement (SLA). Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah maksimal 18 bulan terhitung sejak tanggal efektif pinjaman dan akan diperpanjang secara otomatis untuk 12 bulan jika tidak ada pihak-pihak yang mengajukan pembatalan terhadap SLA tersebut.

Pada tanggal yang sama, berdasarkan perjanjian di atas, Perusahaan membuat 2 (dua) SLA kontrak, sebagai berikut:

f. Based on the notarial deed no. 313/L/XII/10 dated December 3, 2010, of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH Notary in Jakarta, the Company and Unicredit Bank AG, Germany (Unicredit) entered into a Framework Agreement to finance “acquisition of machineries” (Contract). Up to 85% of the total Contract is allowed for financing and such contract will be extended to separate agreement in a form of a Standard Loan Agreement (SLA). The terms of the agreement shall be 18 months starting of the effective date and automatically extended for another 12 months if no party to this Framework Agreement give termination.

On the same date, based on the above agreements, the Company made 2 (two) SLA contract , as follows:

Berdasarkan Akta No. 314/L/XII/10 tanggal 3 December 2010 yang dibuat di hadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari UniCredit Bank AG. Sehubungan dengan pembiayaan kontrak dari Bruckner Maschinenbau Gmbh & Co. KG dengan nilai sebesar USD setara dengan EUR 15,682,298.65 dan USD 549,780.

Fasilitas pinjaman tersedia selama 12 bulan dari tanggal efektif di perjanjian, pinjaman akan dibayar sebanyak 16 kali cicilan per semester dimulai 6 bulan setelah tanggal pemasangan atau selambatnya tanggal 30 April 2012 dan dikenakan bunga USD LIBOR 6 bulan + 1,7%.

Berdasarkan Akta No. 315/L/XII/10 tanggal 3 December 2010 yang dibuat di hadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari UniCredit Bank AG sebesar EUR 1,620,000 sehubungan dengan pembiayaan kontrak dari Kamp Schneid Und Wickeltechnik Gmbh & Co.KG.

Fasilitas pinjaman tersedia selama 12 bulan dari tanggal efektif di perjanjian. Pinjaman akan dibayar sebanyak 16 kali cicilan per semester dimulai dari 6 bulan setelah tanggal pemasangan atau selambatnya tanggal 30 April 2012 dan dikenakan bunga EURIBOR +1,5%.

Based on the notarial deed no. 314/L/XII/10 dated December 3, 2010, of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH Notary in Jakarta, the Company obtained loan facility from Unicredit related to the contract from Brückner Maschinenbau GmBH & Co. KG for total amounting to USD countervalue of EUR 15,682,298.65 and USD 549,780.

The availability of the loan facitily is 12 months after effective date of the agreements. It shall be repaid in 16 equal consecutive semi-annual installments starting 6 months after commissioning date or at the latest on April 30, 2012 and bears USD 6 months LIBOR + 1.7% interest rate.

Based on the notarial deed no. 315/L/XII/10 dated December 3, 2010, of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH Notary in Jakarta, the Company obtained loan facility from Unicredit for EUR 1,620,000 related with Contract from Kampf Schneid Und Wickeltechnik GmbH & Co. KG.

The availability of the loan facitily is 12 months after effective date of the agreements. It shall be repaid in 16 equal consecutive semi-annual installments starting 6 months after commissioning date or at the latest on June 30, 2012 and bears (Euro Interest Bank Offering Rate) EURIBOR + 1.5% interest rate.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TbkDAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 58 paraf:

Jaminan fasilitas kredit tersebut mencakup:

1 (Satu) Unit High Capacity Roll Slitting and Winding Machine Model Universal senilai EUR 1,620,000 (lihat Catatan 7);

1 (Satu) Unit Mesin dan Peralatan BOPET senilai EUR 17,285,000.

Collateral for the credit facility are as follows:

1 Unit of High Capacity Roll Slitting and Winding Machine Model Universal amounted to EUR 1,620,000 (see Note 7);

1 Unit of BOPET Machinery and Equipment amounted to EUR 17,285,000.

Perusahaan telah mencairkan fasilitas pinjaman pada bulan Pebruari dan Maret 2011 sebesar EUR19,273,186.25.

The Company has drawn the total loan facility on February and March 2011 amounted to EUR 19,273,186.25.

30. Informasi Segmen Usaha 30. Segment Information Segmen Primer Primary Segment

Indonesia/ China/ Singapura/ Eliminasi/ Konsolidasi/

Indonesia China Singapore Elimination Consolidation

Rp Rp Rp Rp Rp

Penjualan Sales

Penjualan Ekstern 987,354 637,795 -- -- -- External Sales

Penjualan Antar Segmen -- 67,246 -- (67,246) -- Inter - Segment Sales

Jumlah Penjualan 987,354 705,041 -- (67,246) 1,625,149 Total Sales

Hasil Segmen Segment Results

Laba Bersih 170,265 51,095 28,018 (79,113) 170,265 Net Income

Informasi Segmen Segment Information

Aset Segmen 1,812,180 883,862 337,517 (814,149) 2,219,410 Segment Assets

Kewajiban Segmen 750,506 470,584 97,809 (195,129) 1,123,770 Segment Liabilities

Pengeluaran Modal 119,125 112,475 35 -- 231,636 Capital Expenditures

Penyusutan 43,361 23,631 12 -- 67,004 Depreciation

2010

Indonesia/ China/ Singapura/ Eliminasi/ Konsolidasi/

Indonesia China Singapore Elimination Consolidation

Rp Rp Rp Rp Rp

Penjualan Sales

Penjualan Ekstern 591,337 638,884 -- -- -- External Sales

Penjualan Antar Segmen -- -- -- -- -- Inter - Segment Sales

Jumlah Penjualan 591,337 638,884 -- -- 1,230,221 Total Sales

Hasil Segmen Segment Results

Laba Bersih 93,440 49,616 34,458 (84,074) 93,440 Net Income

Informasi Segmen Segment Information

Aset Segmen 1,342,972 719,078 340,157 (710,561) 1,691,646 Segment Assets

Kewajiban Segmen 1,039,771 448,134 126,297 (232,650) 1,381,552 Segment Liabilities

Pengeluaran Modal 152,036 9,760 -- -- 161,796 Capital Expenditures

Penyusutan 31,048 25,440 5 -- 56,494 Depreciation

2009

Segmen Sekunder Secondary Segment Perusahaan dan perusahaan anak tidak mempunyai pelaporan segmen sekunder.

The Company and subsidiaries have no secondary segment reporting.

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 59 paraf:

31. Perkembangan Terakhir Standar 31. New Accounting Standards Akuntansi Keuangan Pronouncement

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan (konsolidasi), Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu. Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:

As of the date of completion of the financial statements, Indonesian Institute of Accountants has issued revised Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (“ISAK”) and pull out some specific SFAS. Financial accounting standards will become effective as follows:

Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 PSAK

Periods beginning on or after January 1, 2011 PSAK

1. PSAK 1 (Revisi 2009), ”Penyajian Laporan Keuangan”

2. PSAK 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas” 3. PSAK 3 (Revisi 2010), ”Laporan Keuangan Interim”

4. PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” 5. PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” 6. PSAK 7 (Revisi 2010), ”Pengungkapan Pihak-Pihak

Berelasi” 7. PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah Periode

Pelaporan” 8. PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam

Ventura Bersama” 9. PSAK 15 (Revisi 2009), ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” 10. PSAK 19 (Revisi 2010), ”Aset Tak Berwujud” 11. PSAK 22 (Revisi 2010), ”Kombinasi Bisnis” 12. PSAK 23 (Revisi 2010), ”Pendapatan” 13. PSAK 25 (Revisi 2009), ”Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” 14. PSAK 48 (Revisi 2009), ”Penurunan Nilai Aset” 15. PSAK 57 (Revisi 2009), ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi,

dan Aset Kontinjensi” 16. PSAK 58 (Revisi 2009), ”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki

untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”

1. PSAK 01 (Revised 2009), ”Presentation of Financial Statements”

2. PSAK 02 (Revised 2009), ”Statement of Cash Flows” 3. PSAK 03 (Revised 2010), ”Interim Financial

Reporting” 4. PSAK 04 (Revised 2009), “Consolidated and

Separate Financial Statement” 5. PSAK 05 (Revised 2009), “Operating Segment” 6. PSAK 07 (Revised 2010), “Related Party Disclosure”

7. PSAK 08 (Revised 2010), “Events after the

Reporting Period” 8. PSAK 12 (Revised 2009), “Interest in Joint Ventures”

9. PSAK 15 (Revised 2009), ”Investment on

Associates” 10. PSAK 19 (Revised 2010), “Intangible Assets” 11. PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combination” 12. PSAK 23 (Revised 2010), “Revenue” 13. PSAK 25 (Revised 2009), ”Accounting Policies,

Changes in Accounting Estimates and Errors” 14. PSAK 48 (Revised 2009), ”Impairment of Assets” 15. PSAK 57 (Revised 2009), ”Provisions, Contingent

Liabilities and Contingent Assets” 16. PSAK 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held

for Sale and Discontinued Operations”

ISAK ISAK 1. ISAK 7 (Revisi 2009), ”Konsolidasi Entitas Bertujuan

Khusus” 2. ISAK 9, ”Perubahan atas Liabilitas Aktivitas

Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa” 3. ISAK 10, ”Program Loyalitas Pelanggan” 4. ISAK 11, ”Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik” 5. ISAK 12, ”Pengendalian Bersama Entitas–Kontribusi

Non moneter oleh Venturer” 6. ISAK 14, ”Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web” 7. ISAK 17, ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan

Nilai”

1. ISAK 07 (Revised 2009), “Consolidation – Special Purpose Entities”

2. ISAK 09, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”

3. ISAK 10, “Customer Loyalty Programs” 4. ISAK 11, “Distribution of Non-cash Assets to

Owners” 5. ISAK 12, “Jointly Controlled Entities – Non-monetary

Contributions by Venturers” 6. ISAK 14, ”Intangible Assets – Web Site Cost” 7. ISAK 17, “Interim Financial Reporting and

Impairment”

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 60 paraf:

Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 PSAK 1. PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai

Tukar Valuta Asing” 2. PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan

Program Manfaat Purnakarya” 3. PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” 4. PSAK 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” 5. PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” 6. PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan:

Penyajian” 7. PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” 8. PSAK 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan” 9. PSAK 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan

Pengungkapan Bantuan Pemerintah” ISAK

Periods beginning on or after January 1, 2012 PSAK 1. PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in

Foreign Exchange Rates” 2. PSAK 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting

by Retirement Benefit Plans” 3. PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” 4. PSAK 34 (Revised 2010), “Construction Contracts” 5. PSAK 46 (Revised 2010), “Income Taxes” 6. PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments:

Presentation” 7. PSAK 53 (Revised 2010), “Sharebased Payments” 8. PSAK 60 (Revised 2010), “Financial Instruments:

Disclosures” 9. PSAK 61, “Accounting for Government Grants and

Disclosure of Government Assistance” ISAK

1. ISAK 13, ”Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”

2. ISAK 15, ”Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya”

3. ISAK 18, ”Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”

4. ISAK 20, ”Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya”

Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

1. ISAK 13, ”Hedges of Net Investments in Foreign Assitance”

2. ISAK 15, ”The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”

3. ISAK 18, ”Government Assistance – No Spesific Relation to Operating Activities”

4. ISAK 20, ”Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders”

The Company is still evaluating the impact of applying PSAK and ISAK above and the impact to the financial statements of the application of PSAK and ISAK can not be determined.

32. Reklasifikasi Akun 32. Reclassification of Account

Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah direklasifikasi sesuai dengan penyajian laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Certain accounts in the financial statement for the year ended December 31, 2009 have been reclassified to conform with the preparation of financial statement fot the year ended December 31, 2010 for comparison purposes.

Akun dalam laporan keuangan per 31 Desember 2009 yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut:

Accounts in financial statement for the year ended December 31, 2009 which have been reclassified are as follows:

Sebelum Setelah

Reklasifikasi Reklasifikasi

/Before /After

Reclassification Reclassification

Rp Rp

Umum dan Administrasi 91,439 89,589 General and Administrative

Pendapatan (Beban) Lain-lain 24,756 22,906 Other Income (Charges)

Jumlah 66,683 66,683 Total

Sebelum Reklasifikasi/ Setelah Reklasifikasi/

Before Reclassification After Reclassification

Rp Rp

Persediaan Inventories

Persediaan Rumah Tangga 123,927,613,474 -- Household Appliances

Perkakas 21,937,873,154 -- Tools

Peralatan Listrik 20,903,439,001 -- Electrical

Otomotif 18,996,832,985 -- Automotive

Furnitur 2,193,374,518 -- Furniture

Lain-lain 8,840,624,664 -- Miscellaneous

Produk Rumah Tangga -- 132,492,283,088 Home Improvement Products

Produk Gaya Hidup -- 64,307,474,708 Lifestyle Products

Jumlah Persediaan Barang Dagang 196,799,757,796 196,799,757,796 Total Merchandise Inventories

Barang Dalam Perjalanan 1,183,810,406 1,183,810,406 Goods in Transit

Jumlah 197,983,568,202 197,983,568,202 Total

PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk PT INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million Rupiah, unless otherwise stated)

d1/March 28, 2011 61 paraf:

33. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan 33. Management Responsibility on the Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 18 Maret 2011.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed on March 18, 2011.

Menyetujui / Approved by:

Hadi Sutono Widayat Nicky Gunhadi Director Accounting Manager

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

R E N C A N A P E R K E M B A N GA N I N D O P O LYI N D O P O LY ’ S G R OW T H P L A N45

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

Sejak pertama didirikan, Indopoly memiliki reputasi sebagaiprodusen film BOPP berkualitas tinggi. Di tahun 2011,Perseroan berencana melakukan ekspansi usaha denganmemproduksi film BOPET yang merupakan salah satu jenisflexible packaging dengan volume terbesar kedua di dunia.Ekspansi ini akan semakin mengukuhkan keunggulanPerseroan serta memungkinkan Indopoly untuk meraihpasar yang lebih besar di seluruh dunia. Proyek ekspansi,penambahan teknologi baru serta beberapa peralatancanggih yang telah dicanangkan untuk tahun 2011 adalahbukti komitmen Perseroan untuk mencapai pertumbuhanyang berkesinambungan.

Rencana proyek ekspansi serta penambahan teknologi danperalatan di tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Ekspansi Proyek• Mesin Metalizing di pabrik Purwakarta, Indonesia. Merupakan

unit mesin metalizing pertama dengan kapasitas 7.000ton, telah mulai beroperasi sejak Januari 2011 dan akanmencapai kapasitas penuh pada akhir Maret 2011. Unitmesin metalizing kedua dengan kapasitas yang samadiharapkan akan beroperasi pada bulan September 2011.

Since its early beginnings, Indopoly has built its reputationfor being a reputable manufacturer of high quality BOPPfilms. In 2011, the Company will build upon its expertisein flexible BOPP production by expanding into BOPET film,the second largest worldwide flexible packaging in volumeterms. This new BOPET capability will allow Indopoly tocover a higher value share of the flexible packaging marketaround the world. Some project expansions, newtechnology, and equipment applications have beenscheduled for 2011 which demonstrate the Company’scommitment towards sustainable growth.

The project expansions, new technology, and equipmentin 2011 are as follows:

Project Expansions• Metalizing unit in Purwakarta factory, Indonesia. The first

metalizing unit with annual capacity of approximately7,000 tonnes, has been commissioned in January 2011and run at full capacity end of March 2011. The secondunit of the same capacity is expected to be commissionedin September 2011. These machines serve to produce high

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

46

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

Mesin-mesin ini akan memproduksi film high barriermetalized untuk kebutuhan kemasan makanan premium.

• Mesin Extrusion Coating untuk film thermal lamination dipabrik Suzhou, Cina. Mesin dengan kapasitas 5.700 ton pertahun ini siap beroperasi bulan April 2011. Investasi baruini adalah wujud komitmen Perseroan untuk memproduksiproduk-produk ramah lingkungan yang sejalan dengantren low carbon economy di dunia. Film jenis ini tidakmenggunakan adhesive berbahan kimia saat dilaminasidengan kertas, sehingga tidak meninggalkan limbahkarbon.

Produk ini diciptakan untuk melayani kebutuhan pasarkemasan produk di Cina, Amerika dan Eropa. Selain untukkemasan produk, film jenis ini juga digunakan untuk buku,majalah serta aplikasi material cetakan lainnya.

• Mesin BOPET di pabrik Purwakarta, Indonesia. Lini produksiBOPET dengan teknologi terkini di pabrik Purwakarta,Indonesia adalah investasi penting bagi Perseroan.Pembangunan lini produksi BOPET dengan kapasitas 20.000ton per tahun ini telah mencapai tahap akhir instalasi dansiap beroperasi pada bulan Juni 2011. Produk film BOPETmaupun film BOPP adalah komponen yang salingmelengkapi dan merupakan komponen yang palingpenting bagi industri flexible packaging.

Meningkatkan Efisiensi Produksi• Mesin Perforasi untuk Snap Wrap• Transverse Direction Orientation (TDO) Heat Recovery System

Komponen tambahan pada bagian TDO pada mesinproduksi Brückner untuk menangkap dan mendaur ulangkelebihan energi panas, sehingga dapat mengurangikonsumsi energi.

• Mesin Inspeksi KameraMesin optik berteknologi tinggi ini akan secara signifikanmempercepat proses Quality Control (QC) pada lini produksi.

Pengujian yang Lebih KomprehensifLaboratorium Perseroan dibangun untuk menunjangkegiatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) dan menjadibagian penting dalam proses Quality Assurance (QA). Padatahun 2011, Perseroan akan menggunakan metode uji fisikdan berbagai peralatan baru. Dengan alat dan metodepengujian yang lebih baik, maka diharapkan film yangdiproduksi akan dapat dikontrol kualitasnya denganpenganalisaan lebih lanjut baik dari segi toleransi kadartransmisi air, kadar transmisi oksigen, maupun kerusakanakibat cuaca (suhu, kelembaban, dan lain-lain).

barrier metalized film for high quality food productpackaging purposes.

• Extrusion Coating unit for thermal lamination film inSuzhou factory, China. The extrusion coating unit forthermal lamination film with annual capacity of 5,700tonnes, has been installed and is expected to be readyfor commissioning in April 2011. This new investmentsupports the Company’s commitment for producing greenproducts which is in line with the world trend of lowcarbon economy. This widely required film does not needchemical adhesive and other substance while beinglaminated to paper; therefore it helps to reduce carbonfoot print.

This value added product is targeted to serve customersin China, United States, and Europe where the film is usedfor various high-end consumer product packagingapplications. The film is also used for books, magazinesand a variety of printed material applications.

• BOPET Machine in Purwakarta factory, Indonesia. Themajor investment in new BOPET production line withstate-of-the-art technology in Purwakarta, Indonesia withannual capacity of 20,000 tonnes is now in the final stageof installation and is expected to be commissioned inJune 2011. The BOPET film properties are complementaryto BOPP film, both films are the most important keymaterials for flexible packaging.

Improving Production Efficiency• Perforated Machine for Snap Wrap• Transverse Direction Orientation (TDO) Heat Recovery

SystemA “bolt on” to the TDO part of the Brückner productionline that captures and recycles excess heat energy backinto the process, reducing our energy consumption.

• Camera Inspection MachineThis high-technology optical device will greatly speed upQuality Control (QC) process in the line.

Extending Testing ScopeOur laboratory supports the Company’s Research andDevelopment efforts and is a crucial part in the QualityAssurance (QA) process. During 2011, new physical testmethods and equipment will allow films to be analyzed forwider tolerance of water transmission rate, oxygentransmission rate and weathering by temperature, humidity,etc.

R E N C A N A P E R K E M B A N GA N I N D O P O LYI N D O P O LY ’ S G R OW T H P L A N47

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

Visi Ramah LingkunganGrup Indopoly memiliki visi untuk menjadi perusahaanyang ramah lingkungan dengan cara melakukan berbagaiinisiatif green program mulai dari penghematan air hinggadaur ulang pelumas.

Perseroan telah berhasil melakukan penguranganpenggunaan air dengan cara mendaur ulang air dari menarapendingin dan menggunakannya untuk keperluan sanitasi.Disamping itu, Perseroan juga telah melakukanpengurangan biaya pemanasan dengan cara mendaur ulangpanas yang dihasilkan oleh sistem pembuangan TDO untukmemanaskan kayu pallet yang digunakan sebagai kemasan.Untuk menghemat pemakaian energi listrik, kamimenggunakan lampu LED serta mendesain bangunanpabrik yang ramah lingkungan.

Perseroan juga selalu mencari cara untuk melakukanpenghematan saat proses produksi, misalnya denganmendaur ulang pelumas mesin melalui proses filterisasi.Proses produksi yang dilakukan selama ini juga bebas polusikimia, disebabkan oleh tidak adanya limbah kimia yangdihasilkan. Selain itu, untuk mengurangi dampak terhadaplingkungan, Perseroan mengganti bahan bakar dieseldengan gas alam, sehingga emisi karbon dapat diminimalisir.

Secara komersial, Perseroan juga telah mengembangkanproduk-produk ramah lingkungan untuk memenuhikebutuhan pasar global. Produk ramah lingkungan yangtelah berhasil dikembangkan Perseroan diantaranya, oxo-biodegradable film, dan thermal film. Produk oxo-biodegradable film merupakan produk film yang dapatterurai dengan sendirinya pada kondisi atmosfer normal.Produk thermal film merupakan produk film yang dapatdigunakan untuk melaminasi kertas tanpa menggunakanadhesive sehingga tidak meninggalkan limbah karbon. Saatini, Indopoly bersama dengan pelanggan, saling bahu -membahu dalam pengembangan proyek yang dapatmemproduksi film berukuran lebih tipis dengan kualitaslebih baik sambil terus mengupayakan pengurangan wastedalam produksi secara keseluruhan.

Green VisionThe Indopoly Group is dedicated towards a greener, moresustainable approach to production, consumption, andliving. In order to attain this vision, the Company has initiateda number of green projects ranging from saving water tolubricant recycling.

Firstly, we have successfully reduced our water consumptionby recycling water from the cooling tower drain, redirectingit for sanitary purposes. Secondly, we save on heating costby reusing heat generated by the TDO exhaust system totreat the wooden pallets used for packaging. Furthermore,we have realized substantial savings in electricity costs byinstalling LED lights and incorporating green buildingdesign.

In addition, we actively seek ways to save during theproduction process. This has been achieved by recyclinglubricants used in our high speed machinery, throughmechanic filtering. Moreover, our production process doesnot produce any chemical waste, so no chemical pollutionis released to the environment. We have also successfullyreplaced diesel fuel with natural gas in order to lessen ourimpact to the environment.

Commercially we have also developed green films for ourglobal customers. Green films consist of oxo-biodegradableand thermal films. Oxo-biodegradable films, when placedunder normal atmospheric condition can biodegradecompletely. Thermal films for paper lamination can eliminatethe need to use adhesive, helping to reduce its carbon footprint. Together with our customers, we are engaged in adown-gauging project to produce thinner film withimproved quality while minimizing total production waste.

48

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

DATA P E R U S A H A A NC O R P O R AT E DATA

S T R U K T U R P E M E GA N G S A H A MG O O D C O R P O R AT E G OV E R N A N C E49

Keterangan:

Explanation:

NO : Noble Ox International Ltd

JGH : Jefflyne Golden Holdings Pte., Ltd.

IPN : PT Inti Pincuranmas Nugraha

GPI : Golden Polindo Industries Pte. Ltd

YKFI : Yunnan Kunlene Film Industries Co. Ltd

SKFI : Suzhou Kunlene Film Industries Co. Ltd

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

JGH NO IPNPUBLIKPUBLIC

PERUSAHAANCOMPANY

YKFI SKFI

41.03% 23.16% 0.10% 35.71%

GPI

89.24%

100% 100%

50

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

S T R U K T U R O R GA N I S A S IO R GA N I Z AT I O N S T R U C T U R E

BOARD OFCOMMISSIONERS

BOARD OFDIRECTORS

BUSINESS DEVELOPMENTAND INTERNATIONAL

OPERATIONS DIVISIONCOMMERCIAL

DIVISIONRESEARCH AND

DEVELOPMENT DIVISIONFINANCE AND CONTROLLER

DIVISON

INFORMATION SYSTEMSAND

TECHNOLOGY DEPARTMENTLEGAL DEPARTMENTPURCHASING DEPARTMENTMARKETING DEPARTMENT FINANCE DEPARTMENTACCOUNTING DEPARTMENT

RESEARCH ANDDEVELOPMENT

(INDONESIA) DEPARTMENT

RESEARCH ANDDEVELOPMENT

(CHINA) DEPARTMENT

CORPORATESECRETARY

AUDIT COMMITTEE

INTERNALAUDIT

DIVISION

OPERATIONSDIVISION

HR AND GADEPARTMENT

MANUFACTURINGDEPARTMENT

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

D E WA N KO M I S A R I SB OA R D O F C O M M I S S I O N E R S51

Felielyne HalimPresiden KomisarisPresident Commissioner

Warganegara Indonesia, 56 tahun. Lulus sebagai Business Executive Diploma dari ThamesCollege London pada tahun 1977. Menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Indopoly SwakarsaIndustry Tbk. sejak tahun 2001.

Indonesian citizen, 56 years old. Graduated with Business Executive Diploma from ThamesCollege London in 1977. Chairman of PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. since 2001.

Ryan PermanaKomisarisCommissioner

Warganegara Indonesia, 52 tahun. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusanAkuntansi pada tahun 1984. Menjabat sebagai Komisaris di PT Indopoly Swakarsa IndustryTbk. sejak tahun 1998. Selain menjabat sebagai Komisaris Perseroan, juga menjabat sebagaiKomisaris di PT Supernova (2000 - sekarang), Komisaris di PT Supernova Flexible Packaging(2000 - sekarang), dan Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1986 - sekarang).

Indonesian citizen, 52 years old. Graduated from the Faculty of Economics at University ofIndonesia major in Accounting in 1984. Commissioner at PT Indopoly Swakarsa Indusrty Tbk.since 1998. Also Commissioner at PT Supernova (2000 - present), Commissioner at PT SupernovaFlexible Packaging (2000 - present), and Teaching Staff at the Faculty of Economics at Universityof Indonesia (1986 - present).

Irawan SastrotanojoKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Warganegara Indonesia, 56 tahun. Lulus sebagai Bachelor of Science dari De La Salle University,Manila, Filipina dengan konsentrasi di bidang Akuntansi dan Keuangan. Menjabat sebagaiKomisaris Independen sekaligus Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Selain menjabatsebagai Komisaris Independen Perseroan, juga menjabat sebagai Anggota dari SupervisoryBoard of Putera Sampoerna Foundation (2006 - sekarang). Sebelumnya, pernah menjabatsebagai Partner and Head of Transactions Advisory Services di PT Ernst & Young AdvisoryServices, afiliasi dari Ernst & Young International (2002 - 2009) dan sebagai Audit Partner danHead of Transactions Advisory Services di KAP Drs. Prasetio, Utomo & Co, afiliasi dari ArthurAndersen & Co (1998 - 2002).

Indonesian citizen, 56 years old. Graduated Bachelor of Science from De La Salle University,Manila, Philippine major in Accounting and Finance. Independent Commissioner and AuditCommittee Chairman of the Company since 2010. Also a member of Supervisory Board ofPutera Sampoerna Foundation (2006 - present). Previously held the position of Partner andHead of Transaction Advisory Services at PT Ernst & Young Advisory Services, an affiliate ofErnst & Young International (2002 - 2009), and Audit Partner and Head of Transaction AdvisoryServices at KAP Drs. Prasetio, Utomo & Co, an affillate of Arthur Andersen & CO (1998 - 2002).

52

Henry HalimPresiden DirekturPresident Director

Warganegara Indonesia, 61 tahun. Lulus sebagai Bachelor in Business Administration dengankonsentrasi di bidang International Business & Marketing dari McGill University, Montreal, Kanadapada tahun 1977. Pendiri Perseroan yang telah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroansejak tahun 1995. Selain menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan, juga menjabat sebagaiChairman & CEO di Yunnan Kunlene Film Industries Co. Ltd. (1994 - sekarang), Chairman & CEOdi Suzhou Kunlene Film Industries Co. Ltd. (2001- sekarang), Direktur Utama di PT Supernova(1995 - sekarang), Direktur Utama di PT Supernova Flexible Packaging (1995 - sekarang), Direkturdi Golden Polindo Industries Pte. Ltd., Singapura (2010 - sekarang), dan Direktur di JefflyneGolden Holdings Pte. Ltd., Singapura (1994 - sekarang).

Indonesian citizen, 61 years old. Graduated Bachelor in Business Administration major inInternational Business & Marketing at McGill University, Montreal, Canada in 1977. The Founderof the Company, President Director since 1995. Also, Chairman and CEO at Yunan Kunlene FilmIndustries Co.Ltd. (1994 - present), Chairman and CEO at Suzhou Kunlene Film Industries Co.Ltd.(2001-present), Managing Director at PT Supernova (1995 - Present), Managing Director at PTSupernova Flexible Packaging ( 1995 - present), Director at Golden Polindo Industries Pte. Ltd.,Singapore (2010 - present), and Director at Jefflyne Golden Holdings Pte. Ltd. (1994 - present).

Ronny WuisanDirekturDirector

Warganegara Indonesia, 39 tahun. Lulus dari Universitas Petra, Surabaya dengan konsentrasi dibidang Teknik Mesin. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1995 dan terakhirmenjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Operasional. Yang bersangkutan juga menjabatsebagai Wakil Presiden Direktur di PT Supernova (1995 - sekarang), dan PT Supernova FlexiblePackaging (2001 - sekarang).

Indonesian citizen, 39 years old. Graduated from Petra University, Surabaya major in Engineering.Director since 1995 and previously was Marketing and Operational Director. Also serves as VicePresident Director at PT Supernova (1995 - present), and PT Supernova Flexible Packaging (1995- present).

Kho Tiat HongDirekturDirector

Warganegara Indonesia, 58 tahun. Lulus dari RWTH Aachen, Jerman dengan konsentrasi dibidang Kimia pada tahun 1980. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1995 danterakhir menjabat sebagai Direktur Teknik, Riset dan Pengembangan. Selain menjabat sebagaiDirektur Perseroan, juga menjabat sebagai Direktur di PT Supernova (1997 - sekarang) danDirektur di PT Supernova Flexible Packaging (2001 - sekarang).

Indonesian citizen, 58 years old. Graduated from RWTH Aachen, Germany major in Chemistryin 1980. Director since 1995 previously was Director of Technical, Research and Development.Also serves as Director at PT Supernova (1997 - present), and Director at PT Supernova FlexiblePackaging (2001 - present).

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

D I R E K S IB OA R D O F D I R E C T O R S

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

53

Hadi Sutono WidayatDirekturDirector

Warganegara Indonesia, 37 tahun. Lulus sebagai Bachelor of Arts in Business Administration,University of Washington, Amerika Serikat dengan konsentrasi di bidang Finance dan InformationSystem pada tahun 1995. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2007 dan terakhirmenjabat sebagai Direktur Keuangan dan Pembelian.

Indonesian citizen, 37 years old. Graduated Bachelor of Arts in Business Administration, Universityof Washington, United States major in Finance and Information System in 1995. Director since2007, previously Director of Finance and Purchasing.

Gregory Sugyono WidjajaDirekturDirector

Warganegara Indonesia, 35 tahun. Lulus sebagai Bachelor in Business Administrasion, HawaiiPacific University, Amerika Serikat dengan konsentrasi di bidang Accounting pada tahun 1996dan sebagai Master in Business Administration, University of North Carolina at Chapel Hill,Amerika Serikat pada tahun 2001. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2009 danterakhir menjabat sebagai Direktur Kepatuhan, Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi.

Indonesian citizen, 35 years old. Graduted Bachelor in Business Administration, Hawaii PacificUniversity, United States major in Accounting in 1996, and Master in Business Administration,University of North Carolina at Chapel Hill, United States in 2001. Director since 2009, previouslyCompliance, Human Resources and Information Technology Director.

Rijanti WitarsaDirektur Tidak TerafiliasiNon-Affiliated Director

Warganegara Indonesia, 46 tahun. Lulus dari Universitas Trisakti dengan konsentrasi bidangAkuntansi pada tahun 1990, sebagai Magister Manajemen dari IPMI Business School pada tahun2002 dan sebagai Master in Business Administration dari Monash University pada tahun 2003.Menjabat sebagai Direktur Non-Afiliasi sejak tahun 2010.

Indonesian citizen, 46 years old. Graduated from Trisakti University major in Accounting in 1990.Master in Management from IPMI Business School in 2002 and Master in Business Administrationfrom Monash University in 2003. Serves as Non-Affiliated Director of the Company since 2010.

54

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

K A N T O R P U S AT DA N PA B R I KH E A D O F F I C E A N D FAC T O R I E S55

Factories

PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk.Blok 6, 7, 8 Sector A-I Kota Bukit Indah, Cempaka,Purwakarta 41118, IndonesiaPhone: (+62 21) 351 455 (Hunting)Fax: (+62 21) 351 066Email: [email protected]

Suzhou Kunlene Film Industries Co. Ltd.368 Xing Long SIP, Suzhou 215126Jiangsu Province P.R. ChinaPhone: (86 512) 6283 3030 (hunting)Fax: (86 512) 6283 3838Email: [email protected]

Yunnan Kunlene Film Industries Co. Ltd.10, Kun Ling Lu, Kunming Economic and TechnologicalDevelopment Zone, Nienjiezhuang, Guandu DistrictKunming 650217, Yunnan Province, P.R. ChinaPhone: (86 871) 726 6661 (Hunting)Fax: (86 871) 726 5625Email: [email protected]

Appointed Sales Representative:

9108 Hawthorn Dr., Hickory Hills, IL 60457, U.S.APhone: (1 708) 598 8789Fax: (1-708) 598 8357Email: [email protected]

Kantor Pusat

PT Indopoly Swakarsa Industri Tbk.Wisma Indosemen Lantai 5,Jl. Jend. Sudirman Kav 70-71Jakarta 12910, IndonesiaTelp : (021) 251 0088 (Hunting)Fax : (021) 251 0460Situs : www.ilenefilms.com

Head Office

PT. Indopoly Swakarsa Industri Tbk.Wisma Indosemen 5th Floor,Jl. Jend. Sudirman Kav 70-71Jakarta 12910, IndonesiaPhone : (+62 21) 251 0088 (Hunting)Fax : (+62 21) 251 0460Website : www.ilenefilms.com

Pabrik

PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. Blok 6, 7, 8 Sektor A-I Kota Bukit Indah, Cempaka,Purwakarta 41118, IndonesiaTelp: (+62 21) 351 455 (Hunting)Fax: (+62 21) 351 066Email: [email protected]

Suzhou Kunlene Film Industries Co. Ltd.368 Xing Long SIP, Suzhou 215126Jiangsu Province P.R. ChinaTelp: (86 512) 6283 3030 (hunting)Fax: (86 512) 6283 3838Email: [email protected]

Yunnan Kunlene Film Industries Co. Ltd.10, Kun Ling Lu, Kunming Economic and TechnologicalDevelopment Zone, Nienjiezhuang, Guandu DistrictKunming 650217, Yunnan Province, P.R. ChinaTelp: (86 871) 726 6661 (Hunting)Fax: (86 871) 726 5625Email: [email protected]

Kantor Perwakilan Penjualan:

9108 Hawthorn Dr., Hickory Hills, IL 60457, U.S.ATelp: (1 708) 598 8789Fax: (1-708) 598 8357Email: [email protected]

LAPORAN TAHUNAN INDOPOLY 2010

56

INDOPOLY ANNUAL REPORT 2010

L E M B AGA P R O F E S I O N A LP R O F E S S I O N A L S

Kantor Akuntan Publik

Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto

Plaza ABDA Lantai 10

Jalan Jenderal Sudirman Kavling 59

Jakarta 12190

Biro Administrasi Efek

PT Raya Saham Registra

Plaza Central Lantai 2

Jalan Jenderal Sudirman Kavling 47-48

Jakarta 12930

Konsultan Hukum

Soemarjono, Herman & Rekan

Jalan Sultan Agung No. 62

Jakarta 12970

Public Accountant

Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto

Plaza ABDA, 10th Floor

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59

Jakarta 12190

Share Registrar

PT Raya Saham Registra

Plaza Central, 2nd Floor

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 47-48

Jakarta 12920

Legal Counsel

Soemarjono, Herman & Rekan

Jl. Sultan Agung No. 62

Jakarta 12970

Wisma Indosemen 5th Floor,Jl. Jenderal Sudirman Kav. 70-71Jakarta 12910, Indonesia.Phone : (62-21) 251-0088 (Hunting)Fax : (62-21) 251-0460Website : www.ilenefilms.com


Recommended