+ All Categories
Home > Documents > Arah Kebijakan Badan Litbangkes

Arah Kebijakan Badan Litbangkes

Date post: 15-Jul-2015
Category:
Upload: nunikemka
View: 137 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Popular Tags:

of 168

Transcript

ARAH KEBIJAKAN BADAN LITBANGKESAgus Purwadianto Kabadan Litbangkes RI

P

SOSIALISASI RISBIN IPTEKDOK

IDE PERUBAHAN BADAN LITBANGKES Penelitian litbangkes perlu berluaran produk/data/model yg dibawa oleh SDM nakes profesional, agar memberikan manfaat yang jelas & sebesar-besarnya bagi masyarakat. Agenda penelitian = agenda besar mewadahi pilihan institusi (Balitbangkes/Kemkes/NKRI) dan individu peneliti; ttp prioritas adalah kelembagaannya Penelitian Litbangkes perlu merambah pada aspek beyond health sbg jawaban sebab mendasar kes. Pengembangan pemberdayaan profesi SDM & lab sbg aset dan cara teknologis menjawab dinamika penyelesaian masalah kesehatan/kedokteran saat ini & ke depan. Manajemen kepenelitianan yg efektif & efisien Moralitas & Kaderisasi peneliti yang menjamin kesinambungan sbg lokomotif pembangunan kes

Fokus Impact LitbangkesAgus Purwadianto (2009)C of Justification C of Discovery Pihak Lain Keinginan Pribadi = selera Visi Kemkes & Kes sbg Konflik Ketahanan Nasional Topik & Peneliti Ragam HAKI Lit Produk advokasi Konsep Kompetensi Luar kewenangan Konsensus Kes. PH pENELITI Profesi Ilmuwan Tatanan baru Okupasi Law Internas BANG PH Manajemen Lit K.E.L. Birokrat Program intervensi Law TRADISI ILMUWAN Martabat Bangsa LAW AS SOCIAL ENGINEERING

Riset Kelembagaan

ARN/DRN Kebijakan Publik UU/PP dll

Fisolosi penelitian Penelitian = prasyarat hidup pengetahuan Lit = tugas utk mencipta bangunan iptek yg lbh JELAS, SISTEMATIK, METODIK, bahkan TUJUANNYA sekaligus Context of discoveries : Dgn temukan fakta beri cakrawala penafsiran Inventif PERBARUAN TERUS MENERUS

Sasaran Penelitian (filosofis) Ilmu utk ilmu riset utk riset mis : fenomena apoptosis, transdiferensiasi (dlm sel punca) menghilangkan KETIDAKTAHUAN menemukan KEBENARAN Ilmuwan berada di PUSARAN utama ilmu yg diasuh/diminati/dikuasai-nya nakes peneliti hrs paham NYOPIR di JALAN TOL n NGOJEK di JALAN SETAPAK MASING2 PAHAM SISTEM ILMU (kekuatan ramal/prognosisnya dkk) & METODIK (keterbatasan/diagnostiknya dkk)

Pengertian Ilmu Ditentukan berdasarkan obyek kajiannya Jelas & berbatas (diband dg obyek ilmu lainnya) Obyek tsb = realitas (versi ilmu tsb) & relasi2 internal antar komponen realitas tsb Krn kekakuan mengamankan batas & mengatur relasi internal realitas (sbg SISTEM ILMU) ilmu = DISIPLIN

METODE (Kuntjaraningrat, 1977) = cara/jalan kerja utk lbh menjelaskan &/ memahami obyek bila gunakan pengetahuan/ilmiah = METODOLOGI kumpulan metodologik = METODIK

Beda Filsafat & Ilmu

Asumsi terdasar penjelasan terakhir Penghayatan Sebab Terawal

wahyu

Supra-natural/adi-kodrati

serah diri,kepercayaan

Hal-hal terakhir-transendental FilsafatEmpirik, akali = natural, kodrati

Enlighten/pencerahan

Reflektif/perenungan

Akibat Terakhir

ILMU = PENGETAHUAN RASIONAL ILMIAH Bukan pengetahuan inderawi & naluri belaka Bukan sekedar pengetahuan biasa (spontan tanpa upaya) Bukan pengetahuan intuitif/imajinatif SISTEM + METODIK (kumpulan METODOLOGI)Cari hubungan tetap antar gejala setia disini (disiplin) SEBAB AKIBAT (terbatas)

Filsafat Lit & Lingkup Program KesPH Law sbg medikolegal PH Law = sbg etikolegal Lit Evaluatif Discovery : Filsafat LitEnlighten/pencerahan Pemahaman/solusi baru Evaluatif

Justifikasi :Obyektivasi statis Konsientisasi

Lit Prasyarat

Fasilitasi penjelasan = corong bank ilmu Gaya Edukatif

HAKEKAT LIT = ontologiReflektif/perenungan

Gaya Inventif

Rumpun ilmu = sesuai obyek kajian masing2 Bios = Dunia FisikoDunia Dunia Human Kimis = Psikis hidup (insani) Atomik sd jar Kesmas BIOMEDIK Klinik & Humaniora & & Tekn kes Epid.klinik Intervensif Pemberd. masy Metode kuanti ilmu kempis Metode kuali ilmu padat Value free - eksplanatorik Value-laden - Pemahaman Taklukkan alam Pahami sosial Emansipasi-Beradab

Struktur Puslitbang

BENCH MARK DI NIH AS

Re-engineering Clinical ResearchInterdisciplinary Research Pioneer Awards Public Private Partnerships

BenchBuilding Blocks & Pathways Molecular libraries Bioinformatics Computational Biology Nanomedicine

BedsideTranslational

Practice- Integrated Clinical Research Networks - Clinical Research Informatics - NIH Clinical Research Associates - QoL clinical outcomes

Research Initiatives

Cross Cutting : Harmonization, Training

KEBIJAKAN (PH LAW VIA SISTEM ETIKOLEGAL) & RUMPUN PENELITIAN LNEnvironmental/ Animal specimen Bahan manusia

Manusia Klinik Terapan & EpidemiologiRisk assesment

Lingkungan Kesmas IntervensifRisk response

KebijakanHumaniora & Pemberdayaan Masyarakat

Biomedik & Teknol Dasar BSL 3PCR RT + primersDNA sequencing Penentu Diagnosis Clinical specimen

PRODUK PERATURAN

PH LAWLokomotif/Mandiri >< Sindr Dependensi

Public Health Medicine

Potensi Senjata Biologi Nilai Devisa NegaraGelisahkan masyarakat/PHEIC PANDEMIK

Translational Research

TANNAS Diplomasi

Indikator kesehatan masyarakat Angka Kematian Bayi (IMR), Angka Kematian Ibu (MMR), Umur harapan Hidup (Life Expectancy) Angka Kematian Kasar (CDR)

Itu indikator negatif namun msh cocok Ttp lbh baik indikator positif krn kematian dan kesakitan = indikator negatif

Indikator Sehat Positif (WHO)utk ukur status kesehatan penduduk

Melihat ada tidaknya kelainan patofisiologis pada seseorang Mengukur kemampuan fisik seseorang seperti kemampuan aerobik, ketahanan, kekuatan dan kelenturan sesuai dengan umur Penilaian atas kesehatan sendiri Mengukur Indeks Masa Tubuh (BMI).Does Sampurno, KIK, 2003

APLIKASI EPISTEMOLOGIS & etikolegal

Konsep sehat Ilmu KedokteranLennart Nordenfelt - 2004i.p.bud Holistik : 1+2+3+4 dlm mencapai makna hidup=bahagia 2. Keberdayaan 1.Semua organ potensial, pd lingkungan 1= berfaal normal standar tertentu, sempit mencapai tujuan vitalnya IPA 4. Struktur organik 3. = 1 + keberdayaan mampu mencapai semua aktual utk beraksi yg 1,2,3,4 secara statistik normal pd tujuan vitalnya pd lingk standar tertentu lingkungan yg normal = luas IPSBoorse s Biostatistical Theory of Health 1997

Implikasi Batasan Sehat Semua organ berfaal normal : indikator (+) obyek kajian atom sd organ = biomedik parameter normal basis lab dgn teknologi dasar cocok dg Puslit 1 Keberdayaan potensial, pd lingkungan standar tertentu, mencapai tujuan vitalnya potensi sehat sbg mahluk individu (yg sdg diderita pasien) ; lingk standar : a.l. Bedside (RS); mencapai tujuan vital = misal sembuh (kembali mampu beraktivitas/tidak disable) cocok dg Puslit 2

Implikasi Sehat = Semua organ berfaal normal + keberdayaan aktual utk beraksi yg secara statistik normal pd lingkungan yg normal indikator (+) indiv tertentu; keberdayaan aktual di lingk normal (alam & manusia lain sekitar) = mahluk sosial; statistik normal kurva sehat polulasi/masy cocok dg Puslit 3 Struktur organik mampu mencapai semua tujuan vitalnya pd lingk standar tertentu : mis organ otak normal struktur & fungsinya tujuan vital = menjadi insan beradab & bermartabat pribadi otonom, tidak miskin, tidak bodoh; pd lingkungan standar tertentu (mis di DTPK) kepentingan pengentasan (emansipatorik) : cocok dg Puslit 4.

APLIKASI ONTOLOGIS & ETIKOLEGAL

Strategi Budaya (Cara Berada Manusia) Van Peursen, Strategi Budaya Thp Mitis Karakteristik Manusia Contoh & Implikasibag tak terpisahkan dr alam/dunia, terkepung kekuatan gaib, Wajib ikuti supranatural utk selamat Ambil jarak dr manus lain/mahluk/alam Obyektivasi diri & dunia Pasrah pd kehendak Tuhan, takut setan dll,fatalistis Minta tolong orang pinter Perilaku ilmuwan Positivistik (percaya fakta konkrit) Modern Pengetahuan yg maslahat difungsikan dlm relasi

Thp ontologis

Thp fungsi- Sadari relasi dg alam sekitar, Tak dpt sepenuhnya ambil onaljarak krn ia ada dlm dunia yg diamatinya

Implikasi sehat V Peursen Tahap mitis cocok dg model pengobatan tradisional, efek plasebo, basis relijius Tahap ontologis cocok dg RS supermodern, riset2 Biomolekular sd bioinformatik Tahap fungsional cocok dg pariwisata kes, kes sbg ketahanan sos, integrasi CAM di konvensional, penyakit perilaku, saintifikasi jamu, sel punca dll

Kesimpulan :

Health Planning as epistemology relates to the synthetic methodologies (of health sciences) needed for the mental apprehension of appropriateness for change is distinct from analytic methodologies, which is crucial to develop scientific initiativesPERENCANAAN MENGGUNAKAN METODE LIT SINTETIK (GABUNGAN) SBG MENTAL MODEL Untuk KECUKUPAN menuju Perubahan SELAYAKNYA MENGGUNAKAN METODE DIALOGIS ANTAR RUMPUN KEILMUAN spt yg dlm STRUKTUR BARU BALITBANGKES

PRA-ROADMAP PENELITIAN KESEHATAN

Fishbone PRAROADMAP PINERE

PRAROADMAP PENYAKIT TIDAK MENULAR

Pra-roadmap Penyakit Tidak Menular (I)Kebijakan/regulasi Survey kes. berkala surveilens MonevR i tr s eg s a i k a ia em t n

otopsi

riset

Pendidikan kesehatan Perlindungan khususS a eh t Q l ty o l fe ua i f i

Screening Deteksi dini Kondisi antara

Pengobatan segera

Pengobatan lanjutan

Rehab. medik

Perilaku negatif

Peny. Peny. Peny. Disabilitas meninggal Handicap Akut berulang Kronik

P v nt f re e i P m ti ro o f p mr ri e : L g un a in k g n P v nt f re e i p m di l ri o aPuslit IV Humaniora/ pemberdayaan masy Puslit lll Kesmas intervensif

P v nt f re e i s u de ek n r

K a if ur t ak t u

K a if ur t k nk ro i

r a il t i eh b i at f

P l at f al i i

Puslit l biomedik

Puslit ll Ujiklinik/ Epid.klinik

Puslit l/ll Puslit l-lV Teknologi kesehatan

Puslit IV s/d I

StrokeKebijakan/regulasi Survey kes. berkala surveilens MonevR i tr s eg s a i k a ia em t n

otopsi

riset

PendidikanP i ak er l u h u id p S e ni g cr e n D e si d i et k in f t rs o ak r i ik P i ak er l u n a if eg tEM :al IS ery dtcinad eeto n itreto nevnin

kesehatanP g ba a en o t n la j a n ut n R a. eh b m i ed k

P g ba a s ge a en o t n e r : m i , b da , ed s e h E o as u r nd v k le P y P y en . en . P y en . A t b u an Kr n ku o ik er l g

S a eh t Q l ty of l e ua i if

K d si on i an a t ra

D a il t & h n c p is b i as a di a D a tk n d n H Q ik i a g R OL

m i gg l en n a

P m ti ro o f

P v nt f re e i p mr ri e

P v nt f re e i s u de ek n r

K a if ur t ak t u

K a if ur t k nk ro i

r a il t i eh b i at f

P l at f al i i

L g un a in k g n P v nt f re e i p m di l ri o aPuslit IV Humaniora/ pemberdayaan masy Puslit lll Kesmas intervensif

Puslit l biomedik

Puslit ll Ujiklinik/ Epid.klinik

Puslit l/ll Puslit l-lV Teknologi kesehatan

Puslit IV s/d I

KATARAK

Penyakit, obat-obatan Mengurangi komplikasi operasi operasi Faktor lain

Kebijakan : sarana, fasilitas,pembiayaan

Strategi KIE untuk peny.katarak

Menghindari fc. Resiko peny.degeneratif perilaku

Penyediaan lensa tanam dan kacamata

Mengubah paradigma operasi katarak dilakukan jika buta kedua mata

promotif

Prevensi I

Prevensi II

kuratif

rehabilitatif

-Quality of life -Burdens -Backlog katarak /(-) -prevalensi -insiden -Kohort studi

Makanan sehatMinimalisasi paparan uv pada mata Kecukupan mikronutrien Screening berkala Terapi suportif pasca rehabilitasi

Kecacatan / kebutaan

Life-skill training Evaluasi pola makan

Sindroma MetabolikKebijakan/regulasi Survey kes. berkala surveilens Monev riset

Pendidikan kesehatan Perbaikan lingk. hidupS a eh t Q l ty o l fe ua i f i

Screening Faktor risiko

Pengobatan awal faktor risiko

MonitoringV c le as u r e n : S ro e ve t t k , A , Ac t CS u i e ic L p sc m im s d om , D yn r e M k p ik s om l a i

P i ak er l u n a if eg t

K d si a a a( i a , s da g b ra ) on i nt r r ng n e n , e t

P m ti ro o f :

P v nt f re e i p mr ri e

P v nt f re e i s u de ek n r

K a if : m d , be a ur t e is d h, e o as u r nd v k la

P v nt f re e i p m di l ri o a

MATRIKS PRA ROADMAP PENYAKIT TIDAK MENULAR BAB IDEMAND Sosial, Ekonomi dan Pendidikan Masyarakat masih rendah Kondisi Sosial budaya Perilaku thd pencarian layanan Kesehatan (Health Seeking behaviour) Paradigma masyarakat Kurangnya sebaran Nakes dan faskes

BAB IV BAB III

KEBUTAAN DAN GANGGUAN PENGLIHATAN (katarak) -Masalah SDM & Faskes -paradigma yang salah -Pemetaan Akses Faskes dan Nakes -Beban katarak masih tinggi

BAB IIKonsepsi kebijakan dan UU Kesehatan, Agenda riset Pemerintah dalam Bidang PTM Sistem pendanaan Situasi politik yang kuat Kerjasama antar lintas sektoral Akademisi, Bisnis & Government (ABG)

CEREBROVASCULAR (Stroke) -masalah KIE -meningkatnya kejadian pada Usia produktif -perubahan pola dan gaya hidup -Sarana prasarana keseha -Tan belum merata -sistem data base belum

Pembentukan Layanan Kesehatan Dgn akses terjangkau Mapping SDM, peningkatan kualitas, Ketersediaan, Pemerataan nakes. Serta Peningkatan kualitas Hidup nakes Peningkatan layanan Dan akses terutama Bagi masyrakt DTPK dan Rakyat miskin Pembentukan sarana dan prasarana Perbaikan sistem Rujukan disetiap layanan

1. Operasi yang aman dan Terjangkau 2.Pendayagunaan & Pengefektivitas SDM 3. Pengetahuan masy 4. Pelayanan yang lengap dan komprehensif

-Quality of life -Burdens -prevalensi -insiden -Kohort studi

Screening berkala deteksi dini pendidikan kesehatan

SUPPLY Jumlah dan sebaran sarana, fasilitas dan SDM kesehatan Pemetaan & mapping Kesinambungan pelayanan berkualitas, termasuk rujukan belum memadai Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Registrasi Kematian

semua kematian tercatat dan terlaporkan menggunakan ICD standar

Promotif

Preventif Primer

Preventif Sekunder

Kuratif

Rehabilitatif

Kematian (COD)

Puslit IV

Puslit III

Puslit I

Puslit II/I

Puslit I-IV

Puslit IV s/d I

PRA ROADMAP MALARIA

FISHBONE MALARIA

FISHBONE TB

PRAROADMAP KESEHATAN LINGKUNGAN

PRAROADMAP CLIMATE CHANGE

LATAR BELAKANG GRK : CFC, Metan, CO Definisi Climate Change Dampak Climate Change Upaya : Mitigasi dan Adaptasi

PRIORITAS Visi Misi Depkes Nilai-nilai : Berpihak Pada Masyarakat Kecil, Bertindak Cepat,dll Strategi Nasional : Bappenas

Kerangka Kebijakan Kebijakan Nasional : Mitigasi dan Adaptasi menjadi arus utama pembangunan kesehatan nasional Global Research Priorities (WHO) Deklarasi KaBadan (Promotif, Preventif, Kuratif) -> Slide No 12

AGENDA RISET NASIONAL Roadmap Upaya Mitigasi dan Adaptasi -> Bappenas Roadmap Upaya Adaptasi Sektor Kesehatan

ISYU STRATEGIS: Peta Perubahan Lingkungan Global & Risiko KesehatanPenipisan lapisan ozon Perub Iklim

Kanker kulit Kerusakan mata (katarak, dll) Gangguan sistem imunitas Panas berlebih: Trauma, kematian Akibat langsung Siklon, badai, banjir, kebakaran alam Meningkatnya laut: pengungsianManusia sbg predatorPerubahan Biodiversity Risiko peny infeksi

Biodiversity Lahan guna

Mis: wkt polinasi

Perub siklus vektor dan host

Sistem pengairan lahan Urbanisasi & pemukiman

Sistem produksi pangan

Hasil pangan: Kes & Gizi Flu burung; flubabi

Kemiskinan, slum, higiene buruk, kualitas lingk buruk, risiko infeksi (pertumbuhan & kecepatan)Adaptasi dari: Michaels, 2008

ANCAMAN LINGKUNGAN & STRATEGI PENANGANANNYA (KONSEP UNFCCC)A D

PERUBAHAN IKLIMKenaikan suhu, perm laut, banjir, kekeringan dll

A P T A S I

A N C A M A NDAMPAK STRAT MITIGASI

DAMPAK TERHADAP PENDUDUK & LINGKUNGAN

Produksi pangan,

penyediaan air, ekosistem & biodiversity, kesmas,

ADAPTASISTRATEGI PEMBANGUNAN BERORIENTASI LINGKUNGAN

EMISI GAS RUMAHRUMAHKACA

Strategi pemb ekon Strategi Iptek

Strategi KesmasStaretgi Kependudukan

Climate Change & HealthPhysical systems(ice, rivers, etc.)e.g. prime focus of Stern Report (UK, 2006)

Climate Change Impacts

Food yields Biological & seasonal cycles

Indirect impacts

Economy: infrastructure, output, growthWealth (and distribution); local environment; etc.

Direct health impacts (heat, extreme events, etc.)

Human Health: Injuries/deaths Thermal stress Infectious diseases Malnutrition Mental stresses Conflict, drugs, etc. Umar-Fahmi.

Universitas Indonesia, 1109

2 strategi utama Strategi MITIGASI Upaya perubahan lingkungan, dan sistem sosial ekonomi untuk mencegah dampak dari perubahan iklim

Strategi ADAPTASI Upaya kapasitasi masy & pemerintah untuk lebih mampu respons terhadap akibat perubahan iklim

LINGKUP DAMPAK KESEHATAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM KERENTANAN (Vulnerability) Identifikasi Dampak Kesehatan KAPASITAS ADAPTASI :Pendugaan dan Manajemen Risiko

POPULASI RENTANAda populasi yang lebih rentan terhadap perubahan iklim : - Suku terasing dan masyarakat pedalaman; - Masyarakat tanpa tempat tinggal dan yang sering berpindah; - Lanjut usia; - Anak-anak; - Penderita Penyakit kronis; - Berpenghasilan rendah atau miskin; - Mereka yang tinggal di daerah rawan bencana; - Mereka yang tergantung pada lahan produksi pangan.

PENTAHAPANSTRATEGI RND TERKAIT CLIMATE CHANGE STRUKTURISASI ORGANISASI & JEJARING URAIAN STRATEGI KEDALAM STRATEGI FUNGSIONAL SDM-INFRASTUKTUR-SKILLS-SUMBER DANA &KETERLIBATAN MASY/SEKTOR LAIN MOBILISASI STRATEGI& KOMITMEN PUNCAK DEPKES STRATEGI SEBAGAI KOMITMEN OPERASIONAL(Litbang & Jejaring) STRATEGI SEBAGAI KOMITMEN INDIVIDUAL (PERFORMANCE BASED)

RND terkait upaya mandiri indiv/masy untuk melindungi dari faktor risiko spesifik terkait efek GRK

KOMPONEN UTAMA STRATEGIRND terkait upaya provider kes untuk melindungi masy dari faktor risiko terkait efek GRK RND terkait upaya provider&masy untuk memulihkan masy pd saat adaptrasi

Promotif

1stPrevention

2ndPrevention

3rdPrevention

Kuratif (Akut & Kronik) Rehabilitatif

Optimum Health Related To ADAPTATION Strategies

RND terkait upaya mandiri indiv/masy untuk meningkatkan kes dan siap thd efek GRK

RND terkait upaya bersama indiv/masy dg provider untuk meningkatkan kes dan siap thd efek GRK

RND terkait upaya provider menyembuhkan (cure) untuk meningkatkan kes pd saat adaptasi

STRATEGI PENUNJANG TERKAIT PROMOTIF

Research Publications Advocacy Skills

Measurement Tech& Indicator utk pemberdayaan

Strukturisasi yg Mndukng

Networking

Produk Lit : 1. Profil Sosial budaya ; 2. Profil Social Capital/ Modalitas Sosial bersumber Masyarakat ; 3. Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas ; 4. Pemetaan Upaya Pemberdayaan Masy; 5. Iptek Yang menunjang poin 1 s/d 4

Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait Pmberdayaan Masy; 2 Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masy; 3 Evaluasi Kebijakan & Program Terkait Promosi dan Pemberd Masy 4. Model pemberdayaan Masy

Method s Policy Drafting

Data & Pub Clearinghouse

Kapasitas Infrastruktu r

5 Level Promotion (PSP, Informal Leader, Micro&Macro Organiz, Sektor Lain Terkait Kes

Kapasitas SDM Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred) Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana

Kapasitas Dana

Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain

Akuntabilitas Akuntabilitas Unit Teknis dlm Evaluasi Kebjkn & Prog

Produk (Data, program, kebijakan dari Masy (BLT, Pembukaan Lahan Baru, dll)

Corporate Social Reponsib

6. Dampak CC thd Kesehatan Masy

Research Publications Advocacy Skills

Measurement Tech& Indicator utk pemberdayaan

Strukturisasi yg Mndukng

Networking

Produk Lit : 1. Profil Sosial budaya ; 2. Profil Social Capital/ Modalitas Sosial bersumber Masyarakat ; 3. Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas ; 4. Pemetaan Upaya Pemberdayaan Masy; 5. Iptek Yang menunjang poin 1 s/d 4

Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait Pmberdayaan Masy; 2 Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masy; 3 Evaluasi Kebijakan & Program Terkait Promosi dan Pemberd Masy 4. Model pemberdayaan Masy

Method s Policy Drafting

Data & Pub Clearinghouse

Kapasitas Infrastruktu r

5 Level Promotion (PSP, Informal Leader, Micro&Macro Organiz, Sektor Lain Terkait Kes

Kapasitas SDM Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred) Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana

Kapasitas Dana

Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain

Akuntabilitas Akuntabilitas Unit Teknis dlm Evaluasi Kebjkn & Prog

Produk (Data, program, kebijakan dari Masy (BLT, Pembukaan Lahan Baru, dll)

Corporate Social Reponsib

6. Dampak CC thd Kesehatan Masy

STRATEGI PENUNJANG TERKAIT st PREVENTION 1

Produk Lit : Research Publications Measurement Tech& Indicator utk pemberdayaan Advocacy Skills Method s Policy Drafting Data & Pub Clearinghouse Kapasitas Infrastruktu r Strukturisasi yg Mndukng Networking 1. Profil indikator dan risk factors (biomedis & epidemiologis) terkait Mitigasi & Adaptasi (Puslit I & II) 2. Profil Perilaku (Health Beliefs) utk risk factor ttt ; 3. Profil Modalitas Sosial bersumber Masyarakat utk faktor risiko ttt , termasuk pelayanan kuratif dan rehabilitatif; 4. Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas utk pengendalian faktor risiko ttt ; Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait Pmberdayaan Masy utk risiko ttt; 2. Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masy utk risiko ttt; 3. Evaluasi Kebijakan & Program Terkait Promosi dan Pemberd Masy thd risiko ttt; 4. Sistem kewaspadaan dini berbasis masy; 5. Model kota Sehat Utk Antisipasi CC

1st PREVENTION (PSP, informal leader, Micro&Macro Orgnz, Sektor terkait kesehatan UNTUK RISIKO KESEHATAN SPESIFIK)

Kapasitas SDM Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred) Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana

Kapasitas Dana

Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain

Akuntabilitas Akuntabilitas Unit Teknis dlm Evaluasi Kebjkn & Prog

Produk (Data, program, kebijakan dari Masy (BLT, Pembukaan Lahan Baru, dll)

Corporate 5. Dugaan Resiko ttt Social akibat cc; Reponsib 6. Iptek Terkait 1 sd4 7. Dampak CC thd pemberdayaan

STRATEGI PENUNJANG TERKAIT nd PREVENTION 2

Produk Lit : 1. Profil risk factors (seluler & epidemiologis) terkait Mitigasi & Adaptasi, yg ditangani masy+petugas kes 2. Profil Health Beliefs ; 3. Profil Modalitas Sosial bersumber Masyarakat utk faktor risiko ttt ; 4. Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas utk pengendalian faktor risiko ttt ; 5. Model-model Pemberdayaan Kesehatan terkait faktor risiko ttt; 6. Iptek Terkait 1sd4 7. Dampak CC thd pemberdayaan

Research

Publications

Measurement Tech& Indicator utk pemberdayaan

Strukturisasi yg Mndukng

Networking

Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait Pmberdayaan Masy utk risiko ttt; 2 Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masy utk risiko ttt; 3 Evaluasi Kebijakan & Program Terkait Promosi dan Pemberd Masy thd risiko ttt 4. Sistem kewaspadaan dini berbasis masy

Advocacy Skills Method s Policy Drafting2nd PREVENTION

Data & Pub Clearinghouse

Kapasitas Infrastruktu r

(PSP, informal leader, Micro&Macro Orgnz, Sektor terkait kesehatan UNTUK RISIKO KESEHATAN SPESIFIK dengan INTERVENSI KESMAS PETUGAS BERSAMA MASY)Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain

Kapasitas SDM Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred) Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana

Kapasitas Dana

Akuntabilitas Akuntabilitas Unit Teknis dlm Evaluasi Kebjkn & Prog

Produk (Data, program, kebijakan dari Masy (BLT, Pembukaan Lahan Baru, dll)

Corporate Social Reponsib

STRATEGI PENUNJANG TERKAIT rd PREVENTION 3

Produk Lit : 1. Profil risk factors (seluler & epidemiologis) terkait Mitigasi & Adaptasi yang memerlukan petugas 2. Profil Health Beliefs ; 3. ProfilModalitas Sosial bersumber Masyarakat utk faktor risiko ttt ; 4. Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas utk pengendalian faktor risiko ttt ; 5. Model-model Keterlibatan Masy dalam stratehi adaptasi spesifik; 6. Iptek Terkait 1sd4 7. Dampak CC thd risiko kesehatan

Research

Publications

Measurement Tech& Indicator utk pemberdayaan

Strukturisasi yg Mndukng

Networking

Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait Pmberdayaan Masy utk risiko ttt; 2 Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masy utk risiko ttt; 3 Evaluasi Kebijakan & Program Terkait Promosi dan Pemberd Masy thd risiko ttt 4. Sistem kewaspadaan dini berbasis masy

Advocacy Skills Method s Policy Drafting3rd

Data & Pub Clearinghouse

Kapasitas Infrastruktu r

PREVENTION (Komponen Promkes & Yankes UNTUK RISIKO KESEHATAN SPESIFIK dengan INTERVENSI KHUSUS OLEH PETUGAS KESEHATAN)Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain

Kapasitas SDM Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred) Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana

Kapasitas Dana

Akuntabilitas Akuntabilitas Unit Teknis dlm Evaluasi Kebjkn & Prog

Produk (Data, program, kebijakan dari Masy (BLT, Pembukaan Lahan Baru, dll)

Corporate Social Reponsib

STRATEGI PENUNJANG TERKAIT KURATIF

UPAYA KURATIFAkses, Ketersediaan, Kelengkapan, Kualitas Obat-obatan Alkes Research Publication Pedoman/ Juklak Kapasitas Infrastruktur Methods Sistem rujukan Produk Lit : 1. Pola distribusi dan pemakaian obat dan alkes Networking 2. Pola tanggap darurat 3. Pola pengobatan dan rujukan 4. Pola pelayan dan sistem Report Record 5. Pola penyakit/ gangg.kesmas yrakat Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain Pelayanan kesehatan swsta Organisasi dan perorangan profesi kesehatan 6. Peran swasta dan masy dlm yankes 7. Sistem surveilan penyakit & faktor risk

Strukturisasi yg Mndukng

Pengembangan : 1. SOP tanggap darurat 2 SOP tanggap pandemi 3 Pelayanan kesehatan darurat yang optimal 4. Meningkatnya Tingkat Kesembuhan penyakit 5. Standar minimal alkes 6. Standar minimal yankes 7. Standar ketenagaan

Skill Advocacy Policy Drafting

Kuratif (akut dan kronik)

Kapasitas SDM

Kapasitas Dana

Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred)

Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana

Akuntabilitas Akuntabilitas Unit Teknis dlm Evaluasi Kebjkn & Prog

STRATEGI PENUNJANG TERKAIT REHABILITATIF

UPAYA REHABILITASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

Produk Lit : 1. Pemulihan kes mas akibat dampak kesehatan yang terjadi (mental health)

Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait rehab Sosialisasi model pelayanan rehab akibat CC; Model Program dan Management Kes penanganan korban Evaluasi Kebijakan & Program Terkait dalam penanganan korban Model Restrukturisasi kerusakan lingkungan yang sudah terjadi

Juklak/juknis Research pengobatan Publication Alat kesehatan Skill Advocacy Policy Drafting Methods

Strukturisasi yg Mndukng

Networking

2. Tingkat kerusakan lingkungan terjadi 3. Kebijakan untuk penanganan dampak CC 4. Model-model pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan dampak 5. Model risk managemen 6. Iptek Terkait No 1-5

2.

Kapasitas Infrastruktur Sistem Rujukan

3.

4.

REHABILITASI (dampak kes mas akibat perubahan iklim)

Kapasitas SDM Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana

Kapasitas Dana

Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi dampak CC

5.

Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred)

Akuntabilitas Akuntabilitas Unit Teknis dlm penanganan kasus peny akubat CC

Corporate Social Reponsib

MATRIKS PRA ROADMAP KESEHATAN LINGKUNGANDEMAND METHODS : -Measurement Tech & Indicator utk Pemberdayaan -Skills Sosial, Ekonomi dan Pendidikan Masyarakat masih rendah Kondisi Sosial budaya Perilaku thd pencarian layanan Kesehatan (Health Seeking behaviour) terkait Kesling Paradigma masyarakat terhadap climate change

-Profil indikator dan risk factors (biomedis & epidemiologis) terkait Mitigasi & Adaptasi

KAPASITAS INFRASTRUKTUR : -Struktur -Network -Data & Publications

Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas utk pengendalian faktor risiko dan Trend Konsepsi kebijakan dan UU Kesehatan, Agenda riset Pemerintah dalam Bidang Kesling Sistem pendanaan Situasi politik yang kuat Kerjasama antar lintas sektoral Akademisi, Bisnis & Government (ABG)

1. SOP tanggap darurat 2 SOP tanggap pandemi 3 Pelayanan kesehatan darurat yang optimal 4. Meningkatnya Tingkat Kesembuhan penyakit 5. Standar minimal alkes 6. Standar minimal yankes 7. Standar ketenagaan

1.Pemulihan kes mas akibat dampak kesehatan yang terjadi (mental health) 2.Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait rehab 3.Model-model pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan dampak 4.Model Restrukturisasi kerusakan lingkungan yang sudah terjadi

- Pencapaian target MDGs; - Optimum Health Related To MITIGATION & ADAPTATION Strategies

KAPASITAS SDM : -Penyediaan (Kuali& Kuantitatif) -Pengembangan (Sertifikasi & Akreditasi) KAPASITAS SUMBER DANA : -Diversivikasi; -Mobilisasi sumber dana; -Akuntabilitas

Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masyarakat

Profil Modalitas Sosial bersumber Masyarakat utk faktor risiko dan Trend,

SUPPLY Jumlah dan sebaran sarana, fasilitas dan SDM kesehatan Mapping dampak climate change thd kes Kesinambungan informasi terkait climate change dan sosialisasi thd masy belum memadai

KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN SEKTOR LAIN : -Corporate Social Responsibility

Profil Perilaku (Health Beliefs) utk risk factor dan Trend;

Registrasi Kematian

Penyebab Kematian Terkait Climate Change

Promotif

Preventif Primer

Preventif Sekunder

Kuratif

Rehabilitatif

Kematian (COD)

Puslit I, III, IV

Puslit III, IV

Puslit III

Puslit II, III, IV

Puslit I-IV

Puslit IV s/d I

Fishbone

Pra Road Map Gizi dan Makanan

Pra Roadmap Penelitian Gizi dan Makanan 2009

Puslit IV

Puslit IV Puslit IV

Lingkungan

BEYOND HEALTH

Ketahanan Pangan

Puslit I-IV

Intervensi

Sistem Pembiayaan Kesehatan

Puslit IV

Sosial-EkonomiBudaya-Politik Perbaikan Generasi melalui pencapaian Tumbuh kembang optimal

Masalah Gizi

Promosi S u r

v

Prevensi 1 a i l a

Prevensi 2 n s

g

Kuratif i z i

Puslit I-IV

Status Kesehatan PerempuanPuslit III-IV

Ketahanan GiziPuslit I-IV

Tatalaksana Masalah Gizi Intervensi GiziPuslit I-IV Puslit IV

Status Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak BadutaPuslit III-IV

HEALTH

Sosial-Ekonomi-Budaya-Politik Pendidikan/pengetahuan S Pengendalian Kependudukan S Kemiskinan E Daya beli E Kesenjangan E Pola asuh B Gender B Kebiasaan makan B Perilaku / Gaya hidup B Kebijakan pangan dan gizi P Penegakan Hukum/Regulasi P Masyarakat Madani Pengawasan produk pangan P

Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Sosial-Ekonomi-Budaya-Politik

Pendidikan/pengetahuan S Pengendalian Kependudukan S Kemiskinan E Daya beli E Kesenjangan E Pola asuh B Gender B Kebiasaan makan B Perilaku / Gaya hidup B Kebijakan pangan dan gizi P Penegakan Hukum/Regulasi P Masyarakat Madani Pengawasan produk pangan P

Lingkungan Ketersediaan Air Bersih Cemaran Perubahan iklim Bencana alam Pemukiman Kumuh Sanitasi lingkungan

Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Lingkungan Ketersediaan Air Bersih Cemaran Perubahan iklim Bencana alam Pemukiman Kumuh Sanitasi lingkungan

Ketahanan Pangan Produksi/ketersediaan Distribusi Konsumsi Harga pangan Keamanan Pangan

Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Ketahanan Pangan Produksi/ketersediaan Distribusi Konsumsi Harga pangan Keamanan Pangan

Intervensi Pengentasan Kemiskinan (PNPM, Kube, Raskin, PKH) Peningkatan Produksi Pangan Diversifikasi Pangan Biofortifikasi PAUD dan UKS Pemberdayaan masyarakat1. Pemanfaatan pekarangan/lahan tidur 2. Revitalisasi Posyandu

Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Intervensi

Pengentasan Kemiskinan (PNPM, Kube, Raskin, PKH) Peningkatan Produksi Pangan Diversifikasi Pangan Biofortifikasi PAUD dan UKS Pemberdayaan masyarakat1. Pemanfaatan pekarangan/lahan tidur 2. Revitalisasi Posyandu

Sistem Pembiayaan Kesehatan Sistem Jaminan Sosial Nasional Tujangan Hari Tua Jamkesmas Jaminan Sosial

Jaring Pengaman Sosial Jaminan Pembiayaan Terapi Gizi Biaya Operasional Kesehatan (BOK)

Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Sistem Pembiayaan Kesehatan

Sistem Jaminan Sosial Nasional Tujangan Hari Tua Jamkesmas Jaminan Sosial

Jaring Pengaman Sosial Jaminan Pembiayaan Terapi Gizi Biaya Operasional Kesehatan (BOK)

Status Kesehatan Perempuan Perawatan kehamilan, bufas, remaja putri Penyuluhan gizi dan kesehatan pada remaja, Perempuan Usia Subur, bumil, bufas dan calon pengantin

Riset Prsayarat dan Riset Evaluasi untuk Topik-Topik Status Kesehatan Perempuan

Perawatan kehamilan, bufas, remaja putri Penyuluhan gizi dan kesehatan pada remaja, Perempuan Usia Subur, bumil, bufas dan calon pengantin

Status Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Baduta

Peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi remaja putri, Perempuan Usia Subur dan ibu hamil Pelayanan perawatan antenatal : timbang BB, tekanan darah, tetanus toksoid, tinggi fundus dan asupan zat gizi makro dan mikro P4K (program perencanaan pencegahan dan penanggulangan kehamilan) Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar (PONED) Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK)

Lanjutan Peningkatan pelayanan KIA :1. Inisiasi menyusu dini (berbasis fasilitas) 2. Promosi ASI eksklusif sejak lahir hingga 6 bulan dilanjutkan sampai usia 2 tahun 3. Pemberian MPASI setelah bayi berusia 6 bulan

Imunisasi dasar lengkap (BCG, DPT,polio, hepatitis B, campak) Timbang BB, ukur PB, Lingkar kepala bayi baru lahir (berbasis fasilitas) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Pemberian vitamin A dosis tinggi Stimulasi dan pendidikan anak usia dini

Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Status Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Baduta Peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi remaja putri, Perempuan Usia Subur dan ibu hamil Pelayanan perawatan antenatal : timbang BB, tekanan darah, tetanus toksoid, tinggi fundus dan asupan zat gizi makro dan mikro P4K (program perencanaan pencegahan dan penanggulangan kehamilan) Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar (PONED) Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK)

Lanjutan Peningkatan pelayanan KIA :1. Inisiasi menyusu dini (berbasis fasilitas) 2. Promosi ASI eksklusif sejak lahir hingga 6 bulan dilanjutkan sampai usia 2 tahun 3. Pemberian MPASI setelah bayi berusia 6 bulan

Imunisasi dasar lengkap (BCG, DPT,polio, hepatitis B, campak) Timbang BB, ukur PB, Lingkar kepala bayi baru lahir (berbasis fasilitas) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Pemberian vitamin A dosis tinggi Stimulasi dan pendidikan anak usia dini

Ketahanan Gizi Pengembangan komposisi zat gizi pangan Indonesia secara rutin Asupan gizi seimbang (jumlah, jenis, jadwal, mutu) Keamanan pangan (fisik, kimia, biologi) Fortifikasi mikronutrien Pemberian makanan tambahan (PMT) dalam keadaan darurat : bencana alam dan bencana penyakit.

Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Ketahanan Gizi Pengembangan komposisi zat gizi pangan Indonesia secara rutin Asupan gizi seimbang (jumlah, jenis, jadwal, mutu) Keamanan pangan (fisik, kimia, biologi) Fortifikasi mikronutrien Pemberian makanan tambahan (PMT) dalam keadaan darurat : bencana alam dan bencana penyakit.

Intervensi Gizi Berbasis Makanan1. Fortifikasi : Pengembangan formula multi gizi mikro (nutrigenomik) 2. Suplementasi : Pengembangan formula makanan (termasuk emergency)

Berbasis Bukan Makanan : KIE Gizi, imunisasi

Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Intervensi Gizi Berbasis Makanan1. Fortifikasi : Pengembangan formula multi gizi mikro 2. Suplementasi : Pengembangan formula makanan (termasuk emergency)

Berbasis Bukan Makanan : KIE Gizi, imunisasi

Tatalaksana Masalah Gizi Standarisasi tatalaksana masalah gizi (tempat, alkes, SDM, obat dan formulasi makanan khusus)1. Rawat jalan; meliputi penilaian, diagnosis, terapi klinis dan gizi dan konseling masalah gizi 2. Rawat inap; meliputi penilaian, diagnosis, terapi klinis dan gizi (termasuk monev) dan konseling masalah gizi 3. Tindak lanjut; meliputi pelayanan

Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Tatalaksana Masalah Gizi

Standarisasi tatalaksana masalah gizi (tempat, alkes, SDM, obat dan formulasi makanan khusus)1. Rawat jalan; meliputi penilaian, diagnosis, terapi klinis dan gizi dan konseling masalah gizi 2. Rawat inap; meliputi penilaian, diagnosis, terapi klinis dan gizi (termasuk monev) dan konseling masalah gizi 3. Tindak lanjut; meliputi pelayanan

Surveilan Gizi Penguatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi1. Sistem isyarat dini (early warning system) pengembangan indikator2 2. Monitoring 3. Jaringan 4. Analisis situasi pangan dan gizi 5. Membangun dan memperkuat kapasitas SDM (capacity building)

Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Surveilan Gizi Penguatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi1. Sistem isyarat dini (early warning system) pengembangan indikator2 2. Monitoring 3. Jaringan 4. Analisis situasi pangan dan gizi 5. Membangun dan memperkuat kapasitas SDM (capacity building)

Matrik Pra Roadmap Penelitian Gizi dan Makanan 2009Beyond HealthAmandemen UUD 1945 ps.28 UU Kesehatan No. 36 thn 2009 UU No. 18 thn 2002 Renstra Depkes 2010-2014

-Sos, Eko, Bud, Pol -Lingkungan -Ketahanan Pangan -Intervensi -Sist. Pembiayaan Kes Balita (25 Juta) : Gizi Kurang 4,6 juta Pendek 9,3 juta Kurus 3,4 juta Gemuk 3,1 juta

Instrumental Input

Health-Status Kes Perempuan -Status Kes bayi baru lahir, bayi dan baduta -Ketahanan Gizi -Intervensi Gizi -Tatalaksana Mas Gizi

Penguatan Kelembagaan & Penelitian untuk menunjang operational & action research

Generasi penerus dengan tumbuh kembang optimal

Percepatan dan o kualitas Pembangunan nasional

Masyarakat adil dan makmur

Lintas Sektor Lintas Program Enviromental Input

Faktor Penyebab

Kondisi Saat Ini

Konsepsi Selaras Paradigma Nasional & Lingkungan Strategis

Kondisi Yang Diharapkan

Dampak thdp Pembangunan

Tujuan Pemb. Nas Tercapai

Penguatan Kelembagaan di Bidang Penelitian Gizi dan Makanan

Manajemen1. Sistem : Input, Process, Output, Effect, Impact, Feedback 2. Fungsi : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordination, Budgeting 3. Unsur : Money, Machine, Material, Man, Method

Organisasi :1. 2. 3. 4. 5. Restrukturisasi Profesi Penelitian Kesehatan Jalur Karir Riskesdas Standarisasi Pranata

Enviromental Input Lintas Sektor Lintas Program Bahwa untuk meningkatkan status gizi masyarakat diperlukan kerjasama lintas sektor dan lintas program. Termasuk di dalamnya wacana pembentukan balai dan loka di daerahdaerah untuk menyelaraskan penelitian gizi dan makanan.

PRA ROADMAP: KESEHATAN REPRODUKSI

RIFAS RIKOM RIKUS RISKESDAS - RIKOM RISKESDAS - RIFAS

perilaku

lingkungan

promotif

Preventif primer

Yankes/ sekundertersier genetik Yanmed primer Preventif Kuratif Kuratif Kematian rehab sekunder (akut) (COD) (kronik) otopsi Deteksi dini kompromaispaliatif

/(-)risk

Spesifi c Protect ion Puslit IV Puslit lll (alat) Humaniora/ Kesmas pemberdaya intervensif an masy

Cutting/intervensi/ non cuttingPuslit l biomedik

Puslit ll Uji klinik/ Epid.klin ik

Puslit l/ll Puslit l-lV Teknologi kesehatan

- Prevalensi - Insiden -Potensi untuk vaksin thd Pandemik/KLB -Obat/alkes/ Alat diagnostik -Kecukupan sediaan -Pemerataan (akses) -Murah Puslit (affordable) IV s/d -Mutu I

PROGRAM KBTingkat Sosek Budaya & Agama Kespro Remaja PUS dan umum

dema ndKompliaksi Pasca KB Mantap Kematian(COD)

Paradigma Masyarakat

Akses Informasi Akses pelayananan Layanan KB KB, ES dan Kesehatan Kontrasepsi Rakyat miskin Reproduksi darurat

Promotif

Preventif I

Preventif II

Kuratif

Rehabilitatif

KB aman Sesuai syarat Dan indikasi

Edukasi masyarakat (KIE)

UU dan HAM

Obat kontrasepsi fitofarmaka

Akses Pelayanan KB

Registrasi kematian

Keluarga Bermutu M insidensi Aborsi Tdk aman

Ketidak setaraan Peningkatan Gender, hak Partisipasi anak Pria berkB Perlindungan HIV/AIDS Revisi KUHP

Sarana dan Prasarana SDM tenaga medis

Output : P n Kualitas Keluarga (RPJMN) Pn insidensi HIV/AIDS Pn Insidensi Aborsi tdk aman

Puslit IV

Puslit III Puslit I

Puslit II/I

Puslit IIV

Puslit IVs/d I

supply

Persalinan Aman dan terjangkauFaktor Sosiodemograpi Dan Budaya & Issue gender Jarak & transport pendanaan SDM Akses Gawat Darurat (SC) Sarana Pealayanan UGD Pelaporan Kematian Pencatatan Kematian

demand

Pemilihan Tempat Persalinan

Pemilihan Penolong Persalinan

Akses Pelayanan Kesehatan dan UU pelyanan kes

Sistem Rujukan (S)

PWSKIA

Promotif

Preventif I

Preventif II

Kuratif

Rehabilitatif

Kematian (COD)

Persalinan Aman dan terjangkau

Sosialisasi dan Edukasi MPS

P satatus kesehatan Ibu hamil

Akses dan Asuhan Maternal Kualitas dan asuhan Persalinan & Komplikasi kehamilan Asuhan BBL

Komplikasi pasca Salin

Status Kesehatan Umum dgn ANC dan imunisasi

Status Gizi Dan Anemia

pendanaan Jarak & transport

SDM Fasilitas Kesehatan

Pn Angka mortalitas Ibu dan Anak Target MDGs supply Puslit IVs/d I

Puslit IV

Puslit III Pusli tI

Puslit II/I Puslit IIV

Issue Abortus AmanTingginya angka Kehamilan Yang tidak diinginkan Departemen Agama UU RS UU Kesehatan UU Praktek kedokteran Departemen Hukum dan HAM Kerjasama Lintas Sektoral Departemen Kesehatan Organisasi Profesi

demandAbortus Aman Atas indikasi Sesuai UU

Tingkat Sosial Ekonomi Pendidikan dan pengetahuan

Sarana pelayanan KB dan KB darurat

Perumusan Peraturan Pelaksanaan ^ sosialisasi

Promotif

Preventif I

Preventif II

Kuratif

Rehabilitatif

Kematian (COD)

Edukasi Pengetahuan Reproduksi dan pendidikan seks dan KB

Fasilitas Sarana dan pelayanan Konseling

Standar Pelayanan

Penangaa Komplikasi Aborsi & aspek Psikologi

Standar Registrasi Kematian

Kesehatan Reproduksi Perumusanindikasi Remaja

Kesehatan Reproduksi PUS/Umum

Sarana RS aborsi aman

Akses rujukan

KB

Konseling

Sistem Sistem Pelaporan Pencatatan

Pn Morbiditas & mortalitas abortus tak aman

Pelatihan tenaga medis

Puslit IV

Puslit III Pusli tI

Puslit II/I Puslit IIV

Puslit IVs/d

I

supply

Poned dan PonekKompetensii Profesi VS Kompetensi PONED SDM Tenaga Medis Terlatih PONED &PONEK Sarana Prasaran PKM PONED & RS PONEK

demand

Edukasi Masyarakat untuk Pemanfaatan PONED PONEK

UU Praktek Kedokteran

Kuaitas Pelayanan

Kemitraan PONED & PONEK

Promotif

Preventif I

Preventif II

Kuratif

Rehabilitatif

Kematian (COD)

Pendayagunaan & Efektifitas PONED & PONEK

Pembinaan/ Dukungan Pemda & Dr SpOG & SpA

Akses Pelayanan

Sistem Rujukan danStandar Pelayanan Medis

PWSKIA

Pendanaan

Akses Jarak Dan transport

Registrasi Kematian

Output : Penurunan AKI & AKB Target MDGs

SDM

supply Puslit IV Puslit III Pusli tI Puslit II/IPuslit IIV Puslit IVs/d I

MATRIKS PRA -ROADMAP KESEHATAN REPRODUKSIBAB IPERSALINAN AMAN &TERJANGKAU -AKI dan AKB masih Tinggi (SDKI 2007) -KualitasSDM dan sarana dan Parasarana Kesehatan --AKses terhadap Nakes dan Faskes PONED & PONEK -Masalah SDM -Penggunaan Faskes Oleh masyarakat -Pemetaan Akses Faskes dan Nakes - Ratio Map Nakes DEMAND Sosial, Ekonomi dan Pendidikan Masyarakat masih rendah Kondisi Sosial budaya Perilaku thd pencarian layanan Kesehatan (Health Seeking behaviour) Paradigma masyarakat Pembentukan Layanan Kesehatan Dgn akses terjangkau Mapping SDM PONED Dan PONEK dan peningkatan kualitas, Ketersediaan, Pemerataan nakes. Serta Peningkatan kualitas Hidup nakes Peningkatan layanan Dan akses KB terutama Bagi masyrakt DTPK dan Rakyat miskin Pembentukan sarana ABORSI AMAN sesuai Indikasi UU Perbaikan sistem Rujukan disetiap layanan 1. Persalinan Aman dan Terjangkau 2.Pendayagunaan & Pengefektivitas SDM PONED & PONEK 3. KB Aman 4. Pelayanan Abortus Aman sesuai Indikasi UU

BAB IV BAB IIIPencapaian target MDGs : Menurunkan AKI & AKB Peningkatan Kualitas Keluarga Indonesia (RPJMN) KB Aman Penurunan Insidensi HIV/AIDS Penurunan Morbiditas & Mortalitas Aborsi tak Aman

-Peningkatan status Kes BUMIL status Kesehatan Bayi

Kurangnya sebaran Nakes dan faskes Banyaknya nakes Beralih fungsi

BAB IIKonsepsi kebijakan dan UU Kesehatan, Agenda riset Pemerintah dalam Bidang Kespro Sistem pendanaan Situasi politik yang kuat Kerjasama antar lintas sektoral Akademisi, Bisnis & Government (ABG)

PROGRAM KB -KIE KB -Issue gender -Hak Azasi dan hak Anak -Akses dan Faskes KB Dan KB darurat Aborsi -Efek samping KB ABORTUS AMAN -Akses terhadap nakes Dan faskes abortus Aman -sosialisasi UU Kesehatan -Layanan Konseling kespro

Issue HAM Kesetaraan gender Hak Anak

SUPPLY Jumlah dan sebaran sarana, fasilitas dan SDM kesehatan Pemetaan & mapping Kesinambungan pelayanan berkualitas, termasuk rujukan belum memadai Pembiayaan Pelayanan Kesehatan

Layanan Aborsi Aman & legal di Indonesia Masih kurang

Registrasi Kematian

PWSKIA (Pemetaan Wilayah Status Kesehatan Ibu &Anak

Promotif

Preventif Primer

Preventif Sekunder

Kuratif

Rehabilitatif

Kematian (COD)

Puslit IV

Puslit III

Puslit I

Puslit II/I

Puslit I-IV

Puslit IV s/d I

Kerangka Pikir- Ketahanan Nasional - Diplomasi Bebas Aktif - Devisa - Biodefense/Bioterrorism - Keunggulan Kompetitif

Kesejahteraan Bangsa

Wellness Pengarusutamaan Kesehatan Dalam Pembangunan Nasional Pemajuan Iptekkes dan Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Kesehatan Etikolegal Rumpun Biomedik dan Teknologi Kesehatan Rumpun Klinik Terapan dan Epidemiologi Klinik Rumpun Kesehatan Masyarakat Intervensif Penelitian Berbasis Komunitas Rumpun Humaniora dan Pemberdayaan Kesehatan Penelitian Anthopologi, Sosiologi, Ekonomi Artefak budaya, perilaku, sistem sosial, pasar

Penelitian Berbasis Laboratorium

Penelitian Berbasis Klinik

Spesimen manusia, hewan, tumbuhan, jasad renik

Spesimen klinik, bed side

Individu, rumah tangga, komunitas luas , ecosystem

Balitbangkes BaruKa Balitbangkes Satuan Pengawas Internal Sekretaris Balitbangkes

Kelembagaan Adhoc Komite Nasional Material Transfer Agreement Majelis Ahli PenelitiKesehatan Komite Nasional Etik Penelitian Kesehatan Komite Nasional Badan Litbang Kesehatan Komite Nasional Penelitian Penyakit Menular Majelis Kehormatan Etika Peneliti Kesehatan Tim Penilai Litkayasa Kesehatan Sentra Hak Atas Kekayaan Intelektual Komite Nasional Laboratorium Riset Komite Nasional Kerjasama Riset Nas. & Internas.

Puslitbang Kesehatan Masyarakat Litbang Litbang Litbang Litbang

Puslitbang Humaniora & Advokasi Kesehatan Litbang Litbang Litbang Litbang

Puslitbang Biomedis & Tekn. Dsr. Kesehatan Litbang Litbang Litbang Litbang

Puslitbang Epid. Klinik dan Klinik Terapan Litbang Litbang Litbang Litbang

UPF Lab Rujukan BSL3 Laboratorium Daerah

UPF Balai Terpadu Balai Besar

Model PuslitKa Puslitbang Biomedis dan Tekn. Dsr. KesehatanPool Dukungan Manajemen + Diseminasi Hasil Litbang

Struktural FungsionalKabag Sekretariat Puslitbang Subbag Program & Keuangan Subbag Umum & Sarana Penelitian Subbag Kepegawaian

KIEPTL Dewan Redaksi TP2I / Tim Penilai Litkayasa Tim Pembina Ilmiah

Pool Bidang Litbang

Bidang Litbang Biomedis KPP Biomedis Manusia KPP Biomedis Reservoir & Vektor

Bidang Litbang Tekn. Kesehatan KPP Tekn. Diag, Pengob., Pencgh KPP Tekn. Rekayasa Lingkungan

Bidang Litbang Teknologi Farmasi KPP Ekspl. BB Obt, Vaks., Bhn Al. KPP Tekn. Sediaan Farmasi

Bidang Litbang Tekn. Gizi & Makanan KPP Tekn. Gizi KPP Tekn. Makanan

Pool Bidang

Pool Lab Pool Peneliti

UPF Lab Biomedis. Peneliti Biomedis Peneliti Seminat Lintas Disiplin Peneliti Kontinum Kelitbangkesan

UPF Lab Tekn. Dsr. Kesehatan Peneliti Tekn. Dsr. Kesehatan Peneliti Seminat Lintas Disiplin Peneliti Kontinum Kelitbangkesan

UPF Lab Teknologi Farmasi Peneliti Teknologi Farmasi Peneliti Seminat Lintas Disiplin Peneliti Kontinum Kelitbangkesan

UPF Lab Tekn. Gizi & Makanan Peneliti Tekn. Gizi & Makanan Peneliti Seminat Lintas Disiplin Peneliti Kontinum Kelitbangkesan

Road MapDisability Adjusted Life Expectancy, Sehat, Mati Dini, Produktivitas

Sebab Langsung

Sakit

Individu

Upaya Kesehatan

Kesehatan

Sebab Tidak Langsung

Gizi, Akses, Jender

Keluarga

Kpstas Inst., Kemitraan

Kesehatan + Sektor Lain

Sebab Mendasar

Pendidikan, Penghasilan, SDA, Ecosyst.

Masyarakat

Advokasi, Mob. Sb. Daya, Bimb. Teknis

Sektor Lain

Sebab

Faktor Penentu

Unit Sosial

Strategi

Domain

Struktur

132

MetodePenyusunan IMPACTHasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcome Apa yang ingin diubah

OUTCOME

Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficieries tertentu

Apa yang ingin dicapai

OUTPUT

Barang/jasa yang dihasilkan

Apa yang ingin dihasilkan

PROCESS

Pemanfaatan input untuk menghasilkan output yang diinginkan

Apa yang ingin dikerjakan

INPUT Pelaksanaan

Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam menghasilkan output

Apa yang ingin digunakan

Trajectory Transformasi Balitbangkes 2009-2014Puslitbang BMF Puslitbang Biomedik dan Teknologi Dasar Kesehatan

Puslitbang Gizi dan Makanan

Puslitbang Klinik Terapan dan Epidemiologi Klinik

Puslitbang Ekologi dan Status Kesehatan

Puslitbang Kesehatan Masyarakat Intervensif

Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan

Puslitbang Humaniora dan Pemberdayaan Masyarakat

2009Requirements

2010

2011

2012

2013

2014

1.Konsep naskah akademik, sosialisasi 2.Legal pengesahan MenPAN 3.Pembiayaan program, kegiatan prioritas selama masa transisi 4.Operasional tupoksi Balitbangkes, jejaring balai, jejaring lab

Rumusan Outcome1.

Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program/fokus prioritas. Kriteria rumusan outcome program :

2.

Outcome Program

kinerja hasil dari unit Eselon 1A sesuai tupoksi;

Outcome Program mendukung pencapaian kinerja K/L (visi, misi dan sasaran strategis K/L); Outcome Program dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu. Outcome Fokus Prioritas kinerja hasil dari satu/beberapa K/L yang terkait dengan pencapaian kinerja prioritas; Outcome Fokus Prioritas mendukung pencapaian kinerja Kabinet K/L (Sasaran Pokok Prioritas); dan Outcome Fokus Prioritas dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.

3.

Kriteria rumusan outcome fokus prioritas:

Rumusan Output1. Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh

kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome program.2. Kriteria rumusan output kegiatan:

Mencerminkan sasaran kinerja unit Eselon 2 sesuai dengan tupoksinya; Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur; Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome program dan/atau outcome fokus prioritas dalam rangka pelaksanaan Perencanaan Kebijakan; dan Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.

Kriteria Indikator Kinerja1. Measurable indikator yang digunakan diukur dengan skala penilaian tertentu yang

disepakati, dimana dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas atau harga.y y y

Indikator Kinerja Kuantitas Indikator Kinerja Kualitas Indikator Kinerja Harga

2. Appropriate pemilihan indikator yang sesuai dengan upaya peningkatan 3. 4. 5. 6. 7.

pelayanan/kinerja Reliable indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja; Well-Defined definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan; Verifiable memungkinkan proses validasi dalam sistem yang digunakan untuk menghasilkan indikator; Cost-effective kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data; Relevant indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi

Hukum dan Kebijakan Kesehatan

Lokomotif

Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 ethical clearance, penapisan, pengaturan, pemanfaatan, serta pengawasan terhadap produk dan pemanfaatan produk teknologi kedokteran dan/atau kesehatan Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 kebijakan, politik dan hukum kesehatan RUU Penggunaan Bahan Biologi & Larangan Penggunaan Bahan Biologi Sebagai Senjata RUU Bioteknologi Bidang Kesehatan Permenkes jejaring penelitian dan pengembangan kesehatan, termasuk forum komunikasi kelitbangkesan di berbagai institusi, pusat maupun daerah. Permenkes tentang pengelolaan penelitian dan pengembangan kesehatan, Permenkes saintifikasi jamu Permenkes Yanlit Sel Punca Permenkes Nutrigenomik / nutrigenetik Permenkes PIERE

Legitimasi

KepmenPAN pengesahan restrukturisasi Balitbangkes Permenkes Revisi Permenkes 1575 tentang Balitbangkes Permenkes NSPK fungsi generik kelitbangkesan di jejaring balai Permenkes NSPK akreditasi pranata kelitbangkesan Kepmenkes RPJMN, Renstra Balitbangkes Kepmenkes pemanfaatan hasil riset skala nasional untuk kebijakan berbasis bukti

Pengawal

RUU Karantina Kesehatan RUU Revisi UU Wabah tahun 84 RUU tentang Obat RUU tentang Tenaga Kesehatan RUU Perubahan tentang Psikotropika Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 penetapan standar dan pelaksanaan evaluasi program intervensi baru, komite adhoc kelitbangkesan Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 tupoksi Balitbangkes, jejaring lab, jejaring balai, dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan teknis Peraturan pelaksanaan UU 44/2009 tentang Rumah Sakit, UU 36/2009 tentang Kesehatan, UU 35/2009 tentang Narkotika, UU 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Perkembangan Keluarga Permenkes tentang Koordinasi Antara Balitbangkes dan Badan Pertimbangan Kesehatan Nasional

Renstra Balitbangkes 2009-2014Sasaran hasil program Balitbangkes dalam jangka waktu 5 tahun kedepan (20092014) adalah meningkatnya keberdayaan Balitbangkes untuk menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kesehatan yang proses, makna dan hasilnya bermanfaat bagi: 1. Pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan/atau kesehatan; 2. Pembentukan kebijakan strategis pembangunan kesehatan nasional yang berdaya-ungkit tinggi untuk peningkatan kesejahteraan Bangsa Indonesia. Indikator program peningkatan keberdayaan Balitbangkes sebagaimana dimaksud pada uraian sasaran hasil tersebut diatas adalah meningkatnya dan/atau bermaknanya terhadap dan/atau penapisan, produk kesehatan dan pengaturan, pemanfaatan, produk serta

pengawasan kedokteran

pemanfaatan

teknologi kegiatan

melalui

penyelenggaraan

penelitian dan pengembangan.

Time Frame 1Tahun Anggaran Program Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 ethical clearance, penapisan, pengaturan, pemanfaatan, serta pengawasan terhadap produk dan pemanfaatan produk teknologi kedokteran dan/atau kesehatan Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 kebijakan, politik dan hukum kesehatan RUU Penggunaan Bahan Biologi & Larangan Penggunaan Bahan Biologi Sebagai Senjata, Permenkes jejaring penelitian dan pengembangan kesehatan, termasuk forum komunikasi kelitbangkesan di berbagai institusi, pusat maupun daerah Permenkes tentang pengelolaan penelitian dan pengembangan kesehatan, saintifikasi jamu KepmenPAN pengesahan restrukturisasi Balitbangkes Permenkes Revisi Permenkes 1575 tentang Balitbangkes Permenkes NSPK fungsi generik kelitbangkesan di jejaring balai Permenkes NSPK akreditasi pranata kelitbangkesan Kepmenkes RPJMN, Renstra Balitbangkes Kepmenkes pemanfaatan hasil riset skala nasional untuk kebijakan berbasis bukti x x x x x x x x x x 2010 x x x 2011 x x x x x x 2012 x x 2013 2014

Time Frame 2Tahun Anggaran Program Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 penetapan standar dan pelaksanaan evaluasi program intervensi baru, komite adhoc kelitbangkesan Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 tupoksi Balitbangkes, jejaring lab, jejaring balai, dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan teknis Peraturan pelaksanaan UU 44/2009 tentang Rumah Sakit, UU 36/2009 tentang Kesehatan, UU 35/2009 tentang Narkotika, UU 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Perkembangan Keluarga 2010 x 2011 x 2012 x 2013 2014

x

x

x

x

x

x

PRA RO ADM AP KEBIJAKAN DAN HUKUM KESEHATANSDM Kesehatan Biaya dan Sarprasar Perbekalan Kesehatan Litbang Kesehatan

Upaya Binyanmed Upaya Binkesmas Upaya PP dan PL

Sebab Langsung Sebab Tidak Langsung Sebab Mendasar

Effectivity, Efficiency, Quality, Equity Provider Beneficiaries Interface Responsiveness, Financial Fairness Derajat Kesehatan Produktivitas, Daya Saing Bangsa

Sistem Kesehatan Nasional

Pengawal

Legitimasi

Lokomotif

Biomedik & Teknologi Kesehatan Dasar

Klinik Terapan & Epidemiologi Klinik

Kesehatan Masyarakat Intervensif

Humaniora dan Pemberdayaan Masyarakat

Sub-sistem Kelitbangkesan

Pre Roadmap AgendaProses1. Membangun kepercayaan masyarakat

Program

DampakPerbaikan sistem kelitbangkesan, penajaman sasaran litbangkes, perbaikan kualitas litbangkes Mengkomunikasikan perubahan kepada peneliti kesehatan dan masyarakat dalam rangka pembentukan perilaku yang diinginkan Perbaikan organisasi Balitbangkes, ketatalaksanaan, dan sistem manajemen sumber daya peneliti kesehatan a. b. c. Perubahan pola pikir Perubahan budaya kerja Perubahan perilaku

y y

Program percepatan (quick wins)

2.

Membangun komitmen dan partisipasi berbagai institusi litbang

Manajemen perubahan

3.

Mengubah pola pikir, budaya kerja dan nilai-nilai kerja para peneliti kesehatan Memastikan keberlangsungan berjalannya sistem kelitbangkesan dan terjadinya perubahan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan

y

Penataan sistem kelitbangkesan

4.

y

Penguatan unit organisasi Balitbangkes, deregulasi-regulasi, peningkatan pengawasan, perbaikan / pengadaan sarprasar

PRAROADMAP JAMU

Jamu sebagai produk saintifik Hasil kajian Industri Perguruan tinggi masyarakat

Budidaya tanaman obat dan paska panen Penelitian jamu berbasis pelayanan Jamu hasil saintifikasi Peningkatan kualitas hidup Jamu sebagai minuman sehat Cost benefit analysis

PEMANFATAN JAMU DALAM PELAYANAN Komnas SJ saintifikasi jamu Klinik Jamu Antar nakes Pasar Asosiasi Registrasi kurikulum Kolegium jamu Organisasi profesi dokter Pembentukan infrastruktur penelitian Jaringan dokter jamu Forum kerja sama Regulasi / deregulasi asuransi Lintas sektor - Komersialisasi hasil litbang - HKI penelitian

Lab litbang

PRA-ROADMAP ETIK PENELITIAN KESEHATAN DAN MATERIAL TRANSFER AGREEMENT (MTA)

DASAR HUKUM- Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan - Undang-undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi - Undang-undang Nomor 14 tahun 2001 tentang Paten - Undang-undang Nomor 5 tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity - Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan - Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2006 tentang Perijinan melakukan Litbang bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asing - Kepres Nomor 100 tahun 1993 tentang Pengaturan Pelaksanaan Penelitian oleh Peneliti Asing di Indonesia - Kepmenkes Nomor 791/Menkes/SK/VII/1999 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan - Kepmenkes Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan - Kepmenkes Nomor 1333/Menkes/SK/X/2002 tentang Persetujuan Penelitian Kesehatan terhadap Manusia - Kepmenkes Nomor 563/Menkes/SK/V/2007 tentang Keangotaan Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan Masa Bakti 2007-2011 - Kepmenkes tentang Jarlitbangkes - Permenkes Nomor 657/Menkes/PER/VIII/2009 tentang Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasinya

PRA-ROAD MAP PERSETUJUAN ETIK (ETHICAL APPROVAL)Monev Pemohon KomisiSurat permohona n Expedited Persetujuan KI (a.l PPI) Full Board Meeting Kontrol Eksterna l

Protokol

Telaah Anggot a exempted

Kontrol Internal

Lanjutkan Amandemen Protokol Penundaan

Informe d Consen t

CV

12

6

Penghentian Penelitian yang memenuhi kaidah etik

2

3

ETHICAL APPROVAL

3

Jadwal Rapat

Diterima

Klarifikasi Diterima dg Perbaikan Verifikasi

PNBP Periksa kelengkapan Dipanggil

Sekretariat

Keputusan Kaji Etik

Rapat Komisi Etik

*) penelitian dengan risiko tinggi Berdampak poleksosbud,

PRA-ROAD MAP PEMBERIAN PERSETUJUAN MTA

PemohonProtok ol + EC Origin MoU Benefit Sharing

Surat permohonan

Sekretaria t MTA

Rekomendasi Tim MTAPeriksa kelengkapa n Penolakan Dg alasan & solusi Persetujuan Pernyataan dari peer group

Persetujua n KI (PPI) CV Izin peneliti asing Jadwal Rapat

KaBadan a.n MenKes3 6

10 Budaya lokal Sumber daya lokal disposisi Prioritas nasional

25 Kesetaraan kedudukan

MTA disetujui/tida k disetujui

HKI Kepemilikan Spesimen

Expertis

Kepala Badan

TIM MTA Full Board

Usulan : 1. Menyusun SOP tim MTA

PRA-ROAD MAP Kajian Etik Penelitian Kerjasama Luar NegeriPemohonSurat permohona n Persetujuan PPI

Komisi (Ad Hoc) *)

Persetujuan MTA& protokol

Expertis

Telaah Anggota

Informed Consent

CV Full Board CV Meeting

12

ETHICAL approval2 2

Jadwal Rapat

Diterima

Periksa kelengkapan

PNBP Dipanggil Diterima dg Perbaikan

*) OPSI PEMBENTUKAN KOMISI AD HOC: 1. Di bawah komnas Bagian dari KEPKBPPK Berdiri sendiri

Sekretariat

Keputusan Kaji Etik

2. 3.

PRA-ROADMAP KNEPKPNEPK REVIEW GUIDELINES INTERNASIONA L BUKU SUPELMEN PNEPK TRAINING DASAR TRAINING GCP PENGAKUA N

PEMBEN TUKAN KNEPK

PENEGA KAN PRINSIP EPK

POKJA-POKJA REVIEW REGULASI NASIONAL SOSIALISA SI

JARKOMNAS KEPK ADVOCACY

PENDAFTARAN

MATRIKS PRAROADMAP ETIK PENELITIAN KESEHATANPenelaahan protokol pene litian untuk persetujuan etik oleh Komisi Etik Insti Tusi, belum sesuai dengan kaidah etik, Kepakaran dan lokasi. Belum dilaksanakannya pemantauan kegiatan penelitian sekurangnya 1x per tahun dan khusus untuk penelitian dengan resiko tinggi sekurangnya 3 x per tahun selama masa penelitian Penelaahan protokol pene litian untuk persetujuan etik oleh Komisi Etik Insti tusi sesuai dengan kaidah etik, Kepakaran dan lokasi. Dilaksanakannya pemantauan kegiatan penelitian sekurangnya 1x per tahun dan khusus untuk penelitian dengan resiko tinggi sekurangnya 3 x per tahun selama masa penelitian Evaluasi berkala kegiatan Litkes oleh KEPK dapat terlaksana baik

Pelatihan kemampuan penelaah protokol penelitian bagi anggota komisi etik institusi di seluruh Indonesia Sosialisasi Etik secara Terus-menerus pada peneliti, Institusi penelitian, sponsor dan subjek penelitian Peningkatan peran & Fungsi KNEPK sbg koordinator KEPK Se Indonesia

Komisi Etik yg berstandar nasional / internasional Penelitian yang memenuhi kaidah etik Peningkatan Kuantitas Litkes Yg disertai dg Kualitas tinggi Pemanfaatan Hasil penelitian untuk pencapaian program bidang kesehatan

Sosialisasi Etik Litkes pd peneliti, Institusi penelitian, sponsor dan subjek penelitian

Evaluasi berkala kegiatan Litkes oleh KEPK belum terlaksana baik Panduan/pedoman etik Litkes termasuk substansi SOP yang sudah terbit belum tersosialisasi secara luas Jejaring kerjasama antar KEPK di dalam dan luar negeri belum Terjalin dengan baik Fungsi KNEPK sbg Penentu keputusan bila Terjadi konflik antar KEPK dalam pemberian Ethical approval pd Litkes multi sektorblm terlihat

Panduan/pedoman etik Litkes termasuk substansi SOP yang sudah terbit tersosialisasi secara luas dan baik Jejaring kerjasama antar KEPK di dalam dan luar negeri belu Terjalin dengan baik Fungsi KNEPK sbg penentu keputusan bila Terjadi konflik antar KEPK Lebih jelas

Promotif

Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan

Tindakan

Dampak thdp LitKes

Dampak thdp Pembangunan

MATRIKS PRAROADMAP MATERIAL TRANSFER AGREEMENT (MTA)Belum tersosialisasinya Keberadaan tim penelaah perjanjian alih material / Material Transfer Agreement (MTA)

Peneliti, institusi peneliitian institusi pelayanan kesehatan Mengetahui dan tunduk Kepada MTA Diterbitkannya panduan/Pedoman MTA trmasuk Substansi SOPnyaSosialisasi secara Teus-menerus Keberadaan tim perjanjian alih material / Material Transfer Agreement (MTA)

Belum diterbitkannya panduan/pedoman MTA termasuk substansi SOP nya Pembinaan dan Pengawasan MTA Belum Terlaksana dengan Cukup baik Belum terbentuknya Tim penelaah MTA di beberapa tingkat regional Belum ada kejelasan Kedudukan tim pene laah MTA Jakarta sbg Tim Nasional atau slh 1 Tingkat Regional Perlu dibentuk tim penelaah MTA tingkat Nasional yg berfungsi Koordinator tim Penelaah regional Promotif Kondisi saat ini

Peningkatan kuali tas Litkes di Indonesia Perlindungan HKI Menghindari Konflik antar Peneliti, anatara Pengirm dan penerima Pencegahan peNyalahgunaan Patogen yg potensial sbg senjata biologis

Sosialisasi penelaah MTA Kepada peneliti, institusi penelitian, Institusi pelayanan Kesehatan

Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan MTA yang baik

Peningkatan kinerja Dan kemampuan tim penelaah MTA, baik Tingkat nasional Maupun regional Pembentukan jejaring Antar tim penelaah Tingkat regional serta antara Regional Dan nasional

Ketahanan dan Kedaulatan bangsa

Dibentuknya tim MTA di beberapa regional

Kejelasan Kedudukan tim penelaah MTA Jakarta,apakah sbg tim nasional atau slh 1 Tingkat regional terbentuknya tim penelaah MTA tingkat Nasional yg berfungsi Koordinator tim penelaah regional Kondisi yang diharapkan

Tindakan

Dampak thdp LitKes

Dampak thdp Pembangunan

PRAROADMAP SEL PUNCA

Aspek Etikomedikolegal Pembuatan UU. RI NO.36 th 2009 Dasar Hukum * Sosio-EkonomiBudaya Sosialisasi etik dan hukum perundangan` aspek agama SOP : Pusat & Jejaring pelayanan Identifikasi keterbatasan terapi SP Pembinaan dan Pengawasan*` Pencatatan&pelaporan Peningkatan Sarana dan prasarana Kompensasi KTD Sanksi Peningkatan mutu laboratorium

Pengembangan SDM*

FISHBONE PRAROADMAP SEL PUNCA

pengaturan pembiayaan Bank SP*

Otopsi untuk Kepentingan ilmu

POTENSI SEL PUNCA

PromosiPre-merrital consulting

Prevensi 1FR.Peny jantung Mengganti sel/ Penyakit genetik

Prevensi 2

KuratifTherapeutical Cloning # Penyakit kronik progresif

RehabilitatifPenanganan Efek Samping Terapi SP

Otopsi

I N D O N E S I A S E H A T

Sosialisasi kegunaan SP

Otopsi Sebab Kematian

Persetujuan Donor SP Persetujuan pelanggan bank SP Jenis SP

Anti penuaan Penggantian Sosialisasi penyimpanan Gen

FR.Peny Pembuluh darah* FR.Peny degeneratif

Efek samping penyakit terapi sel punca metabolik Endstage disease Penyakit genetik Rekonstruksi& Reparasi jaringan Untreatable disease Rehabilitasi akibat Terapi SP otopsi pasca Terapi SP Otopsi Sebab Kecacatan/ Komplikasi SP = Sel punca

Penurunan risk faktor

Penurunan insiden penyakit Terapi SP

KTD = Kejadian Tidak Diinginkan = hyperlink to next slide FR=faktor resiko

Sosialisasi sel punca Komnas Bioetik SP : fx pengawasan dan pembinaan

UU RI NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATANPASAL 64 Ayat (1) : Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan melalui transplantasi organ dan atau jaringan tubuh, implan obat dan alat kesehatan, bedah plastik dan rekonstruksi jaringan serta penggunaan sel punca Ayat (2) : Transplantasi organ dan jaringan tubuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk dikomersialkan Ayat (3) : Organ dan atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun

UU RI NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATANPASAL 65 Ayat (1) : Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan wewenang untuk itu dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu. Ayat (2) : Pengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang donor harus memperhatikan kesehatan pendonor yang bersangkutan dan mendapat persetujuan pendodnor dan atau ahli waris atau keluarganya. Ayat (3) : Ketentuan mengenai syarat dan tatacara penyelenggaraan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

UU RI NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATANPASAL 70 Ayat (1) : Penggunaan sel punca hanya dapat dilakukan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan serta dilarang untuk tujuan reproduksi Ayat (2) : Sel punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh berasal dari sel punca embrionik Ayat (3) : Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan sel punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur dengan Peraturan Menteri

Dasar Hukum Stemcell Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992, tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 No.100, Tambahan Lembaran Negara RI No.3495); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999, tentang Pelindungan Konsumen (Lembaran Negara RI Tahun 1999 No.42, Tambahan Lembaran Negara RI No.3821); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004, tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun 2004 No.116, Tambahan Lembaran Negara RI No.4431); Peraturan Pemerintah RI No.18 Tahun 1981 Tentang Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia; Peraturan Pemerintah RI No.32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan; Peraturan Menteri Kesehatan No.1575/Menkes/PER/XI/2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI; Keputusan Menteri Kesehatan No.1333/Menkes/SK/XII/1999 Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan No.574/Menkes/SK/IV/2000 Tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. UU. No. 18 Th. 2002 ttg. LitBangRap IPTEK

Efek Samping Terapi Sel Punca1. Leukemia 2. Teratoma (tumor sel campuran) 3. Kanker

Pembinaan dan PengawasanDilaksanakan Oleh Komite Nasional Sel Punca : - External, terdiri dari : -Profesi profesi terkait -Perwakilan Masyarakat -Departemen Kesehatan -Departemen Terkait Internal , terdiri dari : -Dirjen Pelayanan Medik RS -Komite Medik RS -Komisi Etik dan Hukum RS

Pengembangan Sumber Daya ManusiaTerdiri dari berbagai bidang : Saintist Teknisi Wakil profesi kedokteran Tim akreditasi Ahli lain yang kompeten

STANDAR UNIT BANK SEL PUNCA1. Organisasi Struktur organisasi Mutu 2. Sumber Daya Sumber daya Sumber daya manusia

STANDAR UNIT BANK SEL PUNCA3.Peralatan dan Bahan Pengandalian peralatan Pengendalian bahan dan reagensia Pengelolaan persediaan/inventory 4. Kesepakatan Membuat kesepakatan Persetujuan tindakan Persetujuan dengan pemasok alat/bahan atau pelayanan

STANDAR UNIT BANK SEL PUNCA5. Pengendalian Proses Pengendalian proses Hasil klinis Pengendalian rancangan/perencanaan 6. Penilaian Internal dan Eksternal Penilaian mutu Tes kelayakan

STANDAR UNIT BANK SEL PUNCA7. Perbaikan Proses Rencana perbaikan dan pencegahan Tidakan perbaikan Tindakan pencegahan Perbaikan aktifitas

STANDAR UNIT BANK SEL PUNCA8. Fasilitas dan Keamanan

Keamanan/safety Pengendalian fasilitas dan lingkungan Pengendalian operasional secara umum

MATRIKS PRA ROADMAP SEL PUNCADEMAND

BAB I-payung hukum - Perancangan UU - komisi etik - Komisi reviewer -aspek agama -Faktor sosial ekonomi budaya -Pre marrital consulting -Sosialisasi kegunaan SP -Persetujuan donor SP -Persetujuan pelanggan SP -Sosialisasi penyimpanan

ASPEK ETIKOMEDIKOLEGAL

Kebutuhan adanya: -payung hukum -komisi etik & reviewer -regulasi antara unit penelitianpelayanan-komite bioetik SP nas -database & sistem informasi riset nasional terpadu Peningkatan sarana & prasarana -Pembuatan SOP -Pengembangan SDM -Peningkatan mutu lab BAB II KONSEPSI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN EFEKTIVITAS RISET SECARA SINERGI ANTARA PERGURUAN TINGGI,RS,DAN LEMBAGA RISET : Organisasi leadership ,fungsi,struktur,span of control Manajemen Sistem:input,proses,output, effect,impact,feedback. Fungsi:planning,organizing, staffing,directing,coordinating, budgeting Unsur: man, money,material, methode, machine

BAB IIIUNDANG2 TERKAIT UU 36/2009 UU 18/2002 UU17/2007 PP7/2005 PP20/2005 PP35/2007 Inpres 4/2003

BAB IVPenyelesaian roadmap Penyusunan payung hukum Penyusunan guideline Pembentukan komisi reviewer SP Pembentukan komnas bioetik SP Sosialisasi guidelines terapi kepada komisi etik institusi Pelaksanaan riset dan aplikasi SP Pembentukn perhimpunan dokter pelayanan SP Kerjasama antara akademisi-pebisnispemerintah (ABG) Menentukan prioritas penelitian untuk terapi: -penyakit2 terminal -menguasai teknologi penyediaan SP -mendirikan bank SP nasional -aplikasi pd penyakit2 lain -mengembangkan riset sumber2 SP baru

SOSIALISASI SEL PUNCA

IDENTIFIKASI MASALAH KES -FR.Penyakit jantung -FR.Penyakit cacat bawaan -Anti penuaan -FR.Penyakit Pembuluh darah -FR.Penyakit Degeneratif

PENURUNAN FAKTOR RISIKO

Aplikasi terapi SP Peran SP pada fase rehabilitasi peny Pusat dan jejaring pelayanan Pembinaan & pengawas Pencatatan & pelaporan Kompensasi KTD Sanksi Pembiayaan

Tercapainya roadmap: -guidelines -komisi reviewer -aplikasi riset dan terapi Pertemuan rutin/tahunan fasilitator = Litbangkes Riset dan aplikasi dalam terapi bbg penyakit Menyusun agenda SP nas Fasilitasi kerjasama nasional & internasional pengembangan SP

-Mengganti sel/penyakit genetik -Efek samping terapi SP -Peningkatan ras /eugenik

PENURUNAN INSIDEN PENYAKIT

Registrasi Kematian

SUPPLY Fasilitasi Riset Pembuatan bank SP nasional Litbang Depkes sebagai EO tim SP

Otopsi sebab kematian

Promotif

Preventif Primer

Preventif Sekunder

Kuratif

Rehabilitatif

Kematian (COD)

Puslit IV

Puslit III

Puslit I

Puslit II/I

Puslit I-IV

Puslit IV s/d I


Recommended