+ All Categories
Home > Documents > Askep Klien.docx

Askep Klien.docx

Date post: 09-Oct-2015
Category:
Upload: beatrix-saragih
View: 362 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
60
Askep Klien Kumpulan Asuhan Keperawatan  Home  About  Contact US  Exchange Links Privacy Policy  Site Map Search in t   Askeb  Askep  KTI  Lingkungan  Makalah  Uncategorized Search Results For 'hubungan lingkungan dan rasa nyaman' ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Asuhan Keperawatan Komunitas January 5th, 2010 • Related • Filed Under Filed Under: News and Events • Obat dan Kesehatan • Psikologi Latar Belakang Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah   masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi   segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “ sehat s akit “ atau kesehatan tersebut.  
Transcript

Askep KlienKumpulan Asuhan Keperawatan Home About Contact US Exchange Links Privacy Policy Site MapTop of Form

Bottom of Form Askeb Askep KTI Lingkungan Makalah Uncategorized Search Results For 'hubungan lingkungan dan rasa nyaman'ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Asuhan Keperawatan KomunitasJanuary 5th, 2010 Related Filed Under Filed Under: News and Events Obat dan Kesehatan Psikologi Latar BelakangMasalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah sehat sakit atau kesehatan tersebut.Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang dialakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari hari secara mandiri.Kegiatan pelayanan daiberikan dalam upaya peningkatan kesehatan ( promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan ( kuratif ), sertya pemeliharaan kesehatan ( rehabilitative ), upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer ( Primary Health Care/ PHC ) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan produktif.Warga yang berpenghasilan rendah dan mempunyai salah satu atau lebih anggota keluarga yang bermasalah ataupun potensial bermasalah kesehatan ( rentan terhadap penyakit atau masalah kesehatan ), termasuk pula yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kelompok tertarik untuk membahas mengenai asuhan keperawatan yang harus dilakukan pada masyarakat nelayan di Desa Muara Buaya.TujuanTujuan Khusus Warga Desa Muara Buaya memahami cara mengatasi penyakit diareWarga Desa Muara Buaya mengetahui pentingnya ber KBWarga Desa Muara Buaya Mengetahui Pentingnya ImunisasiTujuan UmumWarga Desa Muara Buaya mengerti akan pentingnya kesehatan diri dan lingkunganMetode PenulisanDalam penulisan makalah ini kelompok menggunakan metode kepustakaan dan literature dari berbagai buku sumber yang kami temukan.Sistematika PenulisanSistematika penulisan makalah ini yaitu terdiri dari, BAB I Pendahuluan terdiri dari : latar belakang, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Teori terdiri dari : definisi keperawatan komunitas, tujuan keperawatan komunitas,keperawatan komunitas, prinsip keperawatan komunitas, sistem rujukan, lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit, gizi serta gizi dan fungsinya. BAB III Tinjauan Kasus. BAB IV Pembahasan terdiri dari : asuhan keperawatan, delapan sub system yang mempengaruhi komunitas, status kesehatan komunitas, prioritas masalah. BAB V Penutup terdiri dari : kesimpulan dan saran.BAB IITINJAUAN TEORIDefinisi keperawatan komunitasWHO ( World Health Organitation ) 1974 : mencakup perawatan kesehatan keluarga ( Nurse Health Family ) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang lain.Departemen kesehatan RI ( 1986 ) : keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.Winslow ( 1920 ) adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang membuat batasan sampai saat ini relevan, yakni public health atau kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk :Kelompok kelompok masyarakat yang terkoordinirPerbaikan kesehatan lingkunganMencegah dan memberantas penyakit menularMemberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseoranganDilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan swadaya masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.Tujuan keperawatan komunitasTujuan keperawatan adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya:Pelayanan keperawatan secara langsung ( direct care ) terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general community ) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan : individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialamiMenetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebutMerumuskan serta memecahkan masalahMenanggulangi masalah kesehatan yang mereka alamiMengevaluasi sejauh mana pemecahan maslah yang mereka hadapi yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri ( self care )Sasaran keperawatan komunitasSeluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat.IndividuIndividu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah membantu agar individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena kelemahan fisik dan mental yang dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemampuan menuju kemandirian.KeluargaKeluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dan yang lainya saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada disekitarnya. Dari permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategis :a. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkanb. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluargac. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitand. Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan kesehatane. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha usaha kesehatan masyarakat.Kelompok khususYaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan antara lain :a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah dan usia lansia atau lanjut usia.b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, antara lain : kasus penyakit kelamin, tuberculosis, AIDS, kusta dan lain lain.Prinsip keperawatan komunitasYang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah mempertimbangkan :KemanfaatanIntervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar besarnya bagi komunitas, artinya : ada keseimbangan antara manfaat dan kerugianAutonomiDalam keperawatan komunitas diberikan kebebasan untuk melakuakan atau memilih alternatif yang terbaik yang disediakan untuk komunitasKeadilanDalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.Tingkat pencegahan dalam keperawatan komunitas.Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal.Intervensi keperawatan mencakup :Pendidikan kesehatan / keperawatan komunitas.Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan di komunitas.Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat seperti : melakukan konseling pada remaja, wanita, usila, pasangan yang akan menikah, dll.Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mengatasi masalah kesehatan di komunitas.Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukanSistem RujukanAdalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal maupun horizontal. Pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari 3 bentuk yaitu :1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama ( primary health care )Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar ( lebih kurang 85% ), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar ( basic health services ), atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama ( primary health care ). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas yaitu puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan balkesmas.2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( secondary health service )Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D memerlukan tersedianya tenaga tenaga spesialis.3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tertiary health service )Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah komplek dan memerlukan tenaga tenaga super spesialis.Lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakitNutrisi yang baik dan memadahi sebagai hasil kemajuan teknologi pertanian dan pengolahan makanan, kemajuan teknologi, transportasi dan komunikasi, mampu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian. Demikian juga penyediaan air bersih serta fasilitas sanitasi lainya telah berkembang sedemikian rupa, sehingga mampu memperpanjang usia penduduk. Nutrisi mempengaruhi daya tahan seseorang terhadap penyakit menular, maka kesehatan lingkungan biasanya menentukan sering atau tidaknya seseorang berhibungan dengan bakteri, virus dan parasit yang menyebabkan kematian. Jika fasilitas air dan selokan mudah didapat namun penduduk tidak tahu, penggaruh lingkungan terhadap timbulnya penyakit, maka tidak dapat diharapkan penggunaan fasilitas tersebut secara baik. Sedangkan penangganan selokan serta pembuangan kotoran manusia yang tidak semestinya akan mencemari ketersediaan air, tanah serta perumahaan dengan kuman kuman penyakit. Penyakit dan kematian yang disebabkan pencemaran lingkungan oleh kotoran manusia dapat menelan korban yang jumlahnya lebih besar dari pada pencemaran industri. Selokan yang digali adalah sumber penyakit saluran cerna ( diare, tifus dan sebagainya ) yang perlu disadari. Salah satu penyakit yang disebabkan tingkat kesehatan lingkungan yang tidak memadai pada kasus ini yaitu diare.Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai oleh buang air besar yang encer dengan atau tanpa darah dan muntah muntah. Penyakit tersebut disebabkan oleh kerusakan organik atau fungsional saluran cerna baik karena serangan kuman penyakit maupun karena keracunan akibat pencemaran makan oleh kuman atau bahan tertentu. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh faktor kesehatan lingkungan serta kesehatan perorangan yang tidak menguntungkan. Diare sangat berbahaya pada anak-anak karena mereka sangat cepat kehilangan dan kekurangan air dengan sangat cepat.Penyebab kuman penyakit diare yang masuk kedalam tubuh melalui :Minuman yang kotor, contohnya air darisuatu empang atau sungai, sumur atau sumber mata air yang disimpan dalam tempat penyimpan yang kotor.Makanan yang kotor, misalanya dicuci dengan tidak baik, makanan yang tinggal diluar atau tempat panas terlalu lama atau makanan yang tidak dilindungi dari debu, lalat atau binatang.Makanan tidak sehat, misalnya makanan yang dimasak tidak cukup lama seperti daging yang disate.Tangan kotor misalnya sewaktu makanan dimakan dengan tangan yang tidak dicuci bersih setelah buang tinja atau setelah bekerja.Gizi dan FungsinyaUntuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang bukan sekedar makanan, tetapi makanan yang mengandung gizi atau zat zat gizi. Zat zat makanan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokan menjadi 5 macam, yakni protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Fungsi fungsi zat makanan itu antara lain :Protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh tumbuhan ( protein nabati ), dan makanan dari hewan ( protein hewani ).Fungsi protein bagi tubuh antara lain :a) Membangun sel sel yang rusakb) Membentuk zat zat pengatur, seperti enzim dan hormonc) Membentuk zat inti energi ( 1 gram energi menghasilkan 4,1 kalori )Lemak, berasal dari minyak goreng, daging, margarin dan sebaganya.Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :a) Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia ( 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori).b) Sebagai pelarut vitamin A,D, E, dan Kc) Sebagai pelindung terhadap bagian bagian tubuh tertentu dan pelindung bagian tubuh pada temperatur rendahKarbohidrat, fungsi karbohidrat adalah salah satu pembentuk energi yang paling murah karena pada umumnya sumber karbohidrat berasal dari tumbuh tumbuhan ( beras, jagung, singkong, dan sebagainya ) yang merupakan makanan pokok.Vitamin dibedakan menjadi dua yaitu vitamin larut air ( vit. A&B ), dan vitamin larut lemak ( vit.A,D,E, dan K.)Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat flour (F), natrium (Na) dan Chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I), secara umum fungsi mineral adalah sebagai zat dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian yang penting struktur sel dan jaringan.Selain itu terdapat juga penyakit -penyakit atau gangguan gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi, dan yang merupakan msalah kesehatan masyarakat,antara lain :Peyakit kurang kalori dan protein ( KKP )Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori/karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein.biasanya terjadi pada anak balita.Penyakit kegemukan ( obesitas )Penyakit ini terjadi karna ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi.Anemia ( penyakit kurang darah )Penyakit ini tarjadi karena konsumsi zat besi ( Fe ) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh.Zerophthalmia ( defisiensi vitamin A )Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A dalam tubuh. Gejala penyakit ini adalah kekeringan epitel biji mata dan kornea, karena glandula lacrimaris menurun.Penyakit gondok endemikZat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan kompinen dari hormon thyroxin. Zat iodium ini dikonsentrasikan dalam kelenjar gondok ( glandula thyroidea ) yang digunakan dalam sintesa hormon thyroxin.Keluarga Berencana ( KB )KB adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan agar ibu dapat melahirkan anak yang diinginkan sesuai dengan perencanaan kelurga yang sehat.a. Manfaat dari KB :Mencegah kurang darah pada ibu.Ibu dan anak tetap sehat.Rumah tangga lebih terawattb. Waktu yang tepat untuk mengikuti KB :Jumlah anak sudah lebih dari 2Anak bungsu berumur kurang dari 2 tahunUsia ibu kurang dari 20 tahun, sudah mempunyai anakUsia ibu lebih dari 35 tahun dan sudah mempunyai anakc. Alat kontrasepsi KB yaitu :PilSuntikanImplan atau susukKondomIUD ( alat kontrasepsi dalam rahim )BAB IIITINJAUAN KASUSDisebuah desa nelayan muara buaya terdapat kelompok nelayan sebagai nelayan yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi penyewa perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan, rata rata kehidupan nelayan di sana sangat memprihatinkan karena kebutuhan ekonomi yang semakin berat, desa Muara Buaya di huni oleh 59 KK dan terdiri dari 400 jiwa. Di desa muara karang sudah ada 1 puskesmas. Pada bulan Oktober 2009 ini, musim panas dan jarang sekali ada hujan sehingga sumur sumur penduduk banyak yang berkurang airnya bahkan ada yang kering. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk memberikan makan sehari hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra sejahtera. Puskesmas yang ada hanya ada 2 orang dokter, dokter gigi dan dokter umum, perawat kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat lainnya. Masyarakat disana banyak yang menderita diare karena kurangnya air dan rata rata penduduk tidak ber KB, kurang olah raga, makan makanan yang kurang gizi, ada sebuah SD dan SMP, agar anak anak dapat sekolah, tetapi banyak anak anak yang setelah lulus SD tidak meneruskan sekolah karena mereka harus membantu orang tua bekerja, untuk anak laki laki membantu ayahnya mencari ikan dan untuk anak perempuan membantu ibu membuat ikan asin. Ibu ibu disana belum terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi.BAB IVPEMBAHASANA. Asuhan Keperawatan1.Pengkajian :Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :a. Cocr atau inti : data demograf kelompok atau komunitas yang terdiri : umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.B. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas ( Betty Neuman )Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatanPendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuanKeamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stress Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan :apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatanPelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadiSistem komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nnutrisi misalnya televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitasEkonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional ), di bawah UMR atau dinas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut Rekreasi : apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh komuitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi sterssC. Status kesehatan komunitasStatus kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik, antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi dan KB.D. Prioritas MasalahPrioritas primer yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :Diare yang disebabkan oleh tidak adanya air bersihIbu ibu tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasiPrioritas masalah sekunder yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :PUS ( Pasangan Usia Subur ) yang tidak ber KBKurangnya makan makanan yang bergizi karena termasuk keluarga yang pra sejahteraBAB VPENUTUPA. KesimpulanAsuhan keperawatan komunitas adalah suatu asuhan keperawatan yang dilakukan kepada individu, keluarga dan masyarakat disuatu komunitas tertentu. Pada kasus ini kelompok kami membahas tentang asuhan keperawatan komunitas nelayan di Desa Muara Buaya.Masalah kesehatan yang muncul di komunitas Desa Muara Buaya yaitu diare yang disebabkan oleh tidak tersedianya air bersih, pelayanan kesehatan yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan tentang cara penangan diare, memberikan cairan oralit atau cairan gula garam, menganjurkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan mengajarkan kepada masyarakat untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Banyaknya pasangan usia subur yang belum ber KB, ibuibu yang tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi, serta kurangnya perawatan diri dan lingkungan. Pelayanan yang dilakukan yaitu melakukan pendidika kesehatan tentang pentingnya dan manfaat KB, pentingnya imunisasi serta perawatan diri dan lingkungan.Peran petugas kesehatan sangat penting untuk menangani masalah kesehatan yang muncul di Desa Muara Buaya ini serta partisipasi dari komunitas nelayan itu sendiri agar terciptanya lingkungan yang sehat. Jika lingkungan didesa tersebut sudah baik maka insiden penyakit diare akan berkurang.KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITASPosted on 28 April 2009 by andaners KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS(konsep dasar keperawatan)A. FalsafahKeyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.1. Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah pekerjaan luhur dan manusiawi yang ditujukan untuk klien.2. Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwijudnya manusia sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.3. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima semua orang.4. Upaya promotif dan preventif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.5. Perawat Kesehatan Masyarakat sebagai provider dan masyarakat sebagai consumer pelayanan kesehatan , menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijakan dan pelayanan keearah peningkatan status kesehatan masyarakat6. Pengembangan tenaga kesehatan masyarakat secara berkesinambungan..7. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatan.B. Pengertian1. WHO (1959)Lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan,ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hl itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.2. Ruth B FreemanSuatu lapangan khusus bidang keperawatan dimana teknik keperawatan, ketrampilan berorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada ketrampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial lain demi untuk memelihara kesehatan masyarakat.3. American Nursing Association (ANA)Suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan penduduk.4. Badan Kerja Keperawatan Kesehatan MasyarakatSuatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peranserta aktif masyarakat.Ilmu KeperawatanPeran serta Masyarakat Kesehatan MasyarakatTiga komponen dasar ilmu Keperawatan Kesehatan MasyarakatKonsep keperawatan dikarakteristikan oleh 4 konsep pokok yaitu:1. Manusia2. Kesehatan3. Keperawatan4. LingkunganGambar 2Paradigma Keperawatan1. Konsep ManusiaManusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992)Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara terus menerus mengahadapi perubahan lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi terhadap pengaruh lingkunganGambar. 3Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik, intelektual, emosional, social-kultural, spiritual dan lingkungan ( Dikutip dari Taylor C. dkk. Fundamental of Nursing, 1989)Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.a. Individu sebagai klienIndividu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.b. Keluarga sebagai klienKeluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.Gambar. 4Hirarki Maslow tentang Kebutuhan Dasar manusiaBeberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus pelayanan keperawatan yaitu:1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan maslah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga.3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut. Peran dari anggota-anggota keluarga akan mengalami perubahan, bila salah satu angota menderita sakit. Disisi lain status kesehatan dari klien juga sebagian akan ditentkan oleh kondisi keluarganya.4) Dalam merawatc. Masyarakat sebagai klienKesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersamaCiri-ciri:1) Interaksi antar warga2) diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas3) Suatu komuniatas dalam waktu4) identitas yang kuat mengikat semua warga2. KesehatanSehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Parson).Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan1) Keturunan2) Perilaku3) Pelayanan kesehatan4) LingkunganSehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di tengah.SEHAT OPTIMALSEHATNORMALSAKITKEMATIANGambar 5.Rentang sehat-sakitsebagai skala hipotesa kondisi sehat-sakit ( Taylor C. dkk )3. KeperawatanPelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan.Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Pertama, Keperawatan menganut pandangan yang holistic terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistic dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi social. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta yang kelima, keperawatan menganggap klien sebagai partne aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.4. LingkunganLingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan di sini meliputi lingkungan fisik, psikologis, social budaya dan lingkungan spiritual. Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model segitiga agen-hospes-lingkungan atau agent-host-environment triangle model yang dikemukakan oleh Leavelll,(1965), dimana ketiga komponen saling berhubungan dan dapat berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk.AGENT/PENYEBABLINGKUNGAN HOSPES/MANUSIAGambar 6Model Leavell. Agen, hospes dan lingkungan saling berhubungan dan mempengaruhi kesehatan (Taylor.C. dkk, Fundamental of Nursing, 1989)C. Asumsi dasar1. Sistem pelayanan adalah kompleks2. Pelayanan kesehatan (primer, sekunder dan tertier) merupakan komponen dari pelayanan kesehatan.3. Keperawatan sebagai subsistem pelayanan kesehatan merupakan hasil produk pendidikan, riset yang dilandasi praktek.4. Focus utama Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah primery care.5. Perawatan Kesehatan Masyarakat terutama terjadi ditatanan kesehatan utama.D. Pandangan /Keyakinan1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh semua orang.2. Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan kesehatan.3. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan klien sebagai penerima pelayanan kesehatan dapat membentuk kerjasama untuk mendorong dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.4. Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga dan individu.5. Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk peningkatan kesehatan.6. Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.7. Klien merupakan anggota tetap team kesehatan. Individu dalam komunitas bertanggung jawab untuk kesehatan sendiri dan harus didorong serta dididik untuk berperan dalam pelayanan kesehatan.E. Tujuan1. Tujuan UmumMeningkatkan derajat kesehatan dan memampuan masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.2. Tujuan khususa. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di pandi dan di masyarakat.e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di rumah.f. Terlayaninnya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di puskesmas.g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang optimal.F. Ruang Lingkup1. PromotifUpaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalana. Penyuluhan kesehatanb. Peningkatan gizic. Pemeliharaan kesehatan perorangand. Pemeliharaan kesehatan lingkungane. Olahraga teraturf. Rekreasig. Pendidikan seks2. PreventifUpaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:a. Imunisasib. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan ki\unjungan rumahc. Pemberian vitamin A, Iodiumd. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui3. KuratifUpaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan:a. Perawatan orang sakit dirumahb. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakitc. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologisd. Perawatan buah dadae. Perawatan tali pusat bayi baru lahir4. RehabilitatifUpaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan:a. Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainyab. Fisioterapi pada penderita strooke, batuk efektif pada penderita TBC dll5. ResosialitatifAdalah upaya untuk mengemabalikan penderita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.G. SasaranIndividu, keluarga, kelompok dam masyarakat baik yang sehat atau sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan serta ketidakmampuan.Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difokuskan pada keluarga rawan yaitu :1. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan:a. Ibu hamil tertenti yang belum ANC.b. Ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya.c. Balita tertentu.d. Penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh program.e. Penyakit endemis.f. Penyakit kronis tidak menular.g. Kecacatan tertentu (mental atau fisik).2. Keluarga dengan resiko tinggia. Ibu hamil dengan masalah gizi.1) anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%)2) Kurang Energi Kronis (KEK)b. Ibu hamil dengan resiko tinggi lai (perdarahan, infeksi, hipertensi)c. Balita dengan BGMd. Neonatus dengan BBLR.e. Usia lanjut jompo.f. Kasus percobaan bunuh diri.3. Keluarga dengan tindak lanjut perawatana. Drop out tertentu1) Ibu hamil2) Bayi3) Balita dengan keterlambatan tumbuh kembang.4) Penyakit kronis atau endemis.b. Kasus pasca keperawatan1) Kasus pasca keperawatan yang dirujuk dari institusi pelayanan kesehatan.2) Kasus katarak yang dioperasi di puskesmas.3) Persalinan dengan tindakan.4) Kasus psikotik.5) Kasus yang seharusnya dirujuk yang tidak dilaksanakan rujukannya.4. Pembinaan kelompok khusus.Kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah kesehatana. Terikat dalam institusi, misalnya1) Panti2) Rutan/lapas3) Pondok pesantren4) Lokalisasi/WTS.b. Tidak terikat dalam institusi, misalnya:1) Karang wredha2) Karang balita3) KPKIA4) Kelompok pekerja informal5) Perkumpulan penyandang penyakit tertentu (jantung, asma, DM dan lain-lain ).6) Kelompok remaja.5. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah1. Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit misalnya endemis malaria, filariasis, HHF, diare.2. Masyarakat didaerah dengan keadaan lingkungan kehidupan buruk, misalnya derah kumuh di kota besar.3. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang menonjol dibanding dengan daerah lain, misalnya daerah dengan AKB tinggi.4. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesenjangan pelayanan kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya cakupan ANC rendah, immunisasi rendah.5. Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya, seperti daerah transmigrasi, pemukiman masyarakat terasing.H. Kegiatan1. Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan kelompok khusus melalui home care.2. Penyuluhan kesehatan3. Konsultasi dan problem solving4. Bimbingan5. Melaksanakan rujukan6. Penemuan kasus7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas9. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas10. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral11. Memberikan tauladan12. Ikut serta dalam penelitianI. Prinsip dasar dalam praktek perawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat2. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.3. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.4. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.5. Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.6. kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di rumah sakit.7. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.8. Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat.9. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.10. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team.11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.12. Home visite sangat penting.13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.14. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang ada.15. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.J. PendekatanContoh pendekatan yang dapat digunakan:1. Problem solving approachPendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dengan menggunakan proses keperawatan.2. Family approachPendekatan terhadap keluarga binaan3. Case ApproachPembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang ke puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut.4. Community approachPendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survey mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat.K. Peran perawat komunitas dalam asuhan keperawatanKomunitas adalah kelompok sosial yang tingga dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. (WHO).Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mesekak tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Linda Jarvis)Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk itu dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan perawat komunitas merupakan suatu upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh komunitas, mudah dijangkau, dengan pembiayaan yang murah, lebih ditekankan pada penggunaan teknologi tepat guna.Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri berdasrkan azas kebersamaan dan kemandirian.Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat. Perawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit melalui:1. Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat, dengan strategi intervensi yaituproses kelompok, pendidikan kesehatan serta kerjasama (partnership).2. Memperhatikan secara langsung terhadap status kesehatan seluruh masyarakat secara komprehensive.Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:1. KemanfaatanSemua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas.2. KerjasamaKerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.3. Secara langsungAsuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.4. KeadilanTindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri.5. OtonomiKlien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.Perawat komunitas dapat bekerja diberbagai tatanan:1. Klinik rawat jalan2. Kantor kesehatan3. Kesehatan kerja4. Sekolah5. Rumah6. Perkemahan7. Institusi pemeliharaan kesehatan8. Tempat pengungsianPerawat di komunitas dapat bekerja sebagai:1. Perawat keluarga2. Perawat sekolah3. perawat kesehatan kerja4. perawat gerontologiPerawat keluargaKeperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978).Perawat keluarga adalah :Perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang keperawatan yang dipersiapkan untuk praktek memberikan pelayanan individu dan keluarga disepanjang rentang sehat sakit. Praktek ini mencakup pengambilan keputusan independen dan interdependen dan secara langsung bertanggung gugat terhadap keputusan klinis.Peran perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case managemen dan konsultasi.Perawat kesehatan sekolahKeperawatan sekolah adalah: keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986)Perawatan kesehatan sekolah mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unit individu, kelompok dan masyarakat sekolah.Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk mewujudkan dan menumbuhkan kemandirian siswa untuk hidup sehat, menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang sehat. Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkunganya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader.Perawat kesehatan kerjaPerawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan (American Asociation of Occupational Health Nursing)Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat di tatanan industri, pabrik, tempat kerja, tempak konstruksi, universitas dan lain-lain.Lingkup praktek keperawatan kesehatan kerja mencakup pengkajian riwayat kesehatan, pengamatan, memberikan pelayanan kesehatan primer konseling, promosi kesehatan, administrasi management quality asurance, peneliti dan kolaburasi dengan komunitas.Perawat gerontologiPerawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di berbagai tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal.Perawat gerontologi mengaplikasikan dan ahli dalam memberikan pelayanan kesehatan utama pada lanjut usia dank keluarganya dalam berbagai tatanan pelayanan. Peran lanjut perawat tersebut independen dan kolaburasi dengan tenaga kesehatan profesional.Lingkup praktek keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan keperawatan, malaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau kemandirian lanjuy usia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian yang bermartabat.Perawat gerontologi dalam prakteknya menggunakan managemen kasus, pendidikan, konsultasi , penelitian dan administrasi.Format Pengkajian Keperawatan KomunitasPosted on 26 Maret 2010 by andaners ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITASPENGKAJIAN ASKEP KOMUNITASPengkajian dilakukan dengan teknik survey atau sensus terhadap tiap responden / tiap keluarga, kemudain hasil pengkajian tersebut dituangkan kedalam tiap-tiap dimensi diatas dalam bentuk pengklasifikasian data/tabulasi data sehingga akan terlihat bagaimana distriusi datanya. UNTUK DOWNLOAD FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS DALAM BENTUK FILE WORD.DOC klik berikut ini: Format PENGKAJIAN keperawatan komunitasDIMENSI LOKASI(data Dimensi lokasi bisa mengambil dari data Rt/Rw/Desa/Kecamatan)Batasan Komunitas Batas wilayah dan peta wilayah dari tempat praktekKarakteristik batasan wilayah (zona wilayah)Lokasi Pelayanan Kesehatan Tempat dan jarak pelayanan kesehatanCara mencapai lokasi yankesGambaran Geografis Kesuburan dan peta topografiKemiringan dan ketinggian tanahIklim Curah hujan dan kelembabanPrakiraan musim hujan dan kemarauFlora dan Fauna Jenis tanamanJenis hewan (ternak dan liar)Lingkungan buatan Sarana Olah RagaSaranan RekreasiLingkungan pemukimanDIMENSI POPULASI Ukuran Jumlah Penduduk : . JiwaLaki-laki : .. jiwa (%)Perempuan : .. jiwa (%)Jumlah kepala Keluarga : . KKKepadatan Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhanPerbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah pemukimanDistribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin:NOKelompok UmurLPJumlah%12JumlahDisribusi penduduk menurut tingkat pendidikanNoTinkat PendidikanJumlah%12JumlahDistribusi penduduk menurut Mata PencaharianNoMata PencaharianJumlah%12JumlahBudaya Penduduk Latar Belakang budaya / etnik pendudukSejarah Budaya PendudukMobilitas Penduduk Jenis Kependudukan (penduduk menetap /penduduk sementaraPemanfaatan waktu oleh penduduk (berdasarkan struktur keluarga & berdasarkan jenis pekerjaan)FOMAT PENGKAJIANASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITASNama Kepala Keluarga : ..Status : ..Pekerjaan : ..Alamat Lengkap : ..I. KEPENDUDUKANDaftar Nama anggota keluarga yang tinggal berdasarkan lamanya tinggal :NoNama KK & Anggota KeluargaL/PGolongan UmurHub. Dgn Kep. Kel.PendidikanPekerjaanThnusia1.2.3.4.5.6.7.1. Apakah ada anggota keluarga yang pindah dalam satu tahun ini ?a. Ya B. TidakBila Ya, sebutkan : .Orang.2. Apakah ada anggota keluarga yang baru dalam satu tahun ini ?a. Ya. B. Tidak.Bila Ya, Sebutkan : OrangII. STATUS KESEHATANA. Kesakitan1. Daftar nama anggota keluarga yang sakit satu bulan yang laluNoNamaKeluhan/ penyakitPengobatanTidak berobatKaderDukunDokter/ MantriPkm/RSKeterangan : jenis penyakit termasuk Jiwa, kurang Gizi dan kecacatan2. Apakah ada Lansia dikeluarga inia. Ya. b. Tidak3. Apakah Penyakit yang sering diderita oleh lansiaa. Rematik b. Gastritisc. Hypertensi d. Gangguan pendengarane. Lain-lain4. Memiliki kartu Sehat / Jamkesmasa. Ya B. Tidak.B. Kematian.Daftar anggota keluarga yang meninggal dalam periode satu tahun terakhir:NoNamaUmurPengotanSebab KematianKeterangan : Apabila yang meninggal bayi, maka ukuran waktu meninggal dalam hariIII. UPAYA PELAYANAN KESEHATANKesehatan ibu dan anak. Kehamilan.a). Nama Anggota Keluarga yang Hamil :..b). Kehamilan Ke :a. I b. II. c. III. d. IV. e. > IVc) Umur Kehamilan : buland) Apakah ibu Hamil sudah Memeriksakan Kehamilannya ?a. Ya b. Tidake) Bila Ya, diperiksa dimana :a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah Bersalin/RSd. Dokter/Bidan praktek e. Dukun/ Paraji.Bila tidak sebutkan alasannya : f) Apakah ibu Hamil sudah diImunisasi TT :a. Ya b. Tidakg) Bila Ya diImunisasi dimana ?a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/RSd. Dokter/Bidan Praktek e. Dukun/Paraji2. Persalinan ( Umur bayi Max 11 bulan )a) Nama ibu yang bersalin :b) Tanggal persalinan :c) Nama Bayi (sesuai urutan Kel.) :d) Jenis Kelamin :e) Yang menolong Pesalinan :a. Dukun bayi tidak terlatih d. Paramedis/Tenaga kesehatanb. Bidan e. Dukun bayi sedang dilatihc. Dukun bayi terlatih f. Dokter.f) Jarak kelahiran dengan kakanya : .. ( dalam Bulan )g) Apakah ibu mengalami keguguran :a. Ya b. Tidakh) Bila Ya terjadi pada usia kehamilan berapa.a. 1-3 bulan b. 4-6 bulan c. 7-9 bulan d. > 9 bulan.i) Ditolong oleh siapakah pada saat keguguran :a. Bidan c. Perawat/ Mantrib. Dukun Beranak d. Dokterj) Apakah bayi sudah diperiksa kesehatannnyaa. Ya b. Tidakk) Bila Ya Dimanaa. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/ RSd. Dokter/Bidan Praktek e. Dukun.I) Imunisasi yang sudah diberikan kepada bayi( umur maximal 12 bulan )No.Jenis ImunisasiYaTidak1.BCG2.DPT HB I3.DPT HB II4.DPT HB III5.POLIO I6.POLIO II7.POLIO III8.POLIO IV9.CAMPAK10.HB 0 10 hariKeluarga Berencana1) Berapakah Jumlah Akseptor dalam keluarga : .orang2) Jenis alat kontraepsi yang digunakana. Kondom b. Suntikan c. susuk. d. MOWe. MOP f. IUD g. Pil h. lain-lain.3) Berapa lama menggunakan alat kontrasepsi : .bulan4) Dimanakah mendapatkan pelayanan KB/alat kontrasepsi tersebut ?a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/RSd. Dokter. e. Bidan Praktek f. PolindesC. Gizi Balita ( 0 4 Tahun )1). Jumlah balita yang ada dalam keluarga : anak2). Jumlah Balita yang mempunyai KMS : anak3). Jumlah Balita yang ditimbang bulan ini : anak4). Cek Status Gizi anak pada KMS (melihat berat badan anak)a. Baik b. sedangc. Kurang d. buruk5). Umur berapa bayi tersebut disapih (apabila ada)?a. < 1 bulan b. 1 6 bulan. c. 6 bulan 1 tahund. 1 2 tahun e. > 2 tahunD. Kesehatan Lingkungan.1. Apakah keluarga mempunyai usaha dibidang makanan/ minuman. ?a. Ya. ( sebutkan)..b. Tidak.2. Apakah usaha tersebut pernah diperiksa petugas kesehatan ?a. Ya. B. tidak.3. bila ya, Berapa kali dalam satu tahun usaha tersebut diperiksa oleh petugas kesehatana. 1 kali b. 2 kali c 3 kali d. 4 kali e. > 4 kaliE. P2M1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita demam (diduga malaria)?a. Ya b. Tidak.2. Apabila ada sudahkah diambil darahnya oleh petugas kesehatan untuk diperiksadilaboratorium Puskesmas ?a. Ya sudah b. belum.F. Perkesmas.1. Apakah anggota keluarga yang sakit mendapat perawatan dirumah.a. Ya. Nama Penderita :.Jenis penyakit :Dirawat : a. Dirumah oleh keluarga,b. Dirumah oleh petugas kesehatanb. Tidak.2. Berapa kali petugas kesehatan mengunjungi penderita selama sakit ?a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kalid. 4 kali e. > 4 kali..G. Laboratorium1. Apakah ada anggota keluarga yang diperiksa dilaboratorium Puskesmasa. Ya. B. Tidak ada2. Apakah jenis pemeriksaan ?A. Urine b. Tinjac. Darah d. Lain-lain..IV. PERILAKU TERHADAP KESEHATANA. Kebiasaan mandi dan gosok GIGI.1). Berapa kali anggota keluarga mandi dalam seharia. tidak pernah b. 1 kali c. 2 kalid. 3 kali e. > 3 kali.2. Dimana anggota keluarga mandi ?a. Kamar mandi sendiri b. pancuran/belikc. kamar mandi umum d. Kolam. e. Sungai.3). Apakah waktu mandi menggunakan sabun ?a. Ya. b. Tidak.4). Apakah anggota keluarga gosok gigi ?a. Ya b. Tidak.5). Apakah anggota keluarga menggosok gigi menggunakan pasta gigi ?a. Ya. b. Tidak6). Berapa kali anggota keluarga menggosok gigi dalam seharia. Tidak pernah b. 1 kali c. 2 kalid. 3 kali e. 4 kali f. > 4 kali7). Apakah jumlah sikat gigi sama dengan anggota keluarga ?a. Ya b, Tidak.B. Kebiasaan buang air besar.Dimanakah anggota keluarga buang air besar ?a. Angsatrin b. Jumbleng/jemplungc. Kolam/sungai/laut d. Sembarang tempat.C Kebiasaan mengambil air minum1). Dimanakah anggota keluarga mengambil air minum ?a. mata air/sungai b. sumur keluargac. Sumur umum d. PAM2). Apakah air dimasak sebelum diminum ?a. Ya. b. Tidak. C. kadang-kadangD. Kebiasaan ganti pakaian.1).Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian kerja/ sekolaha. Tiap hari b. tiap 2 hari sekalic. Tiap 3 hari sekali d. > 3 hari2). Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian harian ?a. 1 kali b. 2 kali c. > dar 2 kaliE. Kebersihan rumah1). Dalam sehari berapa kali membersihkan rumah ?a. 1 kali. B. 2 kali c. > dari 2 kali d. tidak teratur2). Berapa kali membersihkan sarang laba-laba ?a. < dari sebulan sekali b. tidak tentuc. sebulan sekali d. seminggu sekali.3). Berapa kali membersihakan tempat penanpungan air.a. Tiap hari b. Tidak tentuc. sebulan sekali d. seminggu sekali.F. Pantangan makan dan minum1). Apakah ada pantangan makan dan minum bagi ibu hamil atau melahirkan ?a. Ya. (sebutkan )..b. Tidak2). Apakah ada pantangan bagi bayi atau anak ?a. Ya (sebutkan)..b. Tidak.G. Keluarga sadar GIZI1). Makanan pokok..2). Apakah jenis lauk yang dimakan ?a. Protein hewani b. Protein Nabati c. Campuran3). Apakah ada sayuran dalam menu makanan ?a. Selalu ada b. Kadang-kadang c. Tidak ada4). Apakah ada buah-buahan ?a. Selalu ada b. Kadang-kadang c. Tidak ada5). Apakah keluarga mengkonsumsi susu ?a. Selalu ada b. Kadang-kadang c, Tidak ada6). Berapa kali kebiasaan makan dalam sehari ?a. 1 kali sehari b. 2 kali seharic. 3 kali sehari d. Tidak tentu7). Bagaiman cara menghidangkan makanan ?a. Tertutup b. Terbuka c. kadang-kadang.8). Apakah ada pantangan makan dalam keluarga ?a. Ada b. Tidak.9). Bagaiman kebiasaan mencuci sayuran ?a. Tidak dicuci b. dipotong baru dicucic. Dicuci baru dipotong.10). Apakah keluarga biasa menggunakan garam beryodium dalam makanan sehari-haria. Ya. b. Tidak.11). Apakah ibu hanya memberi ASI sampai berumur 6 bulana. Ya. b. Tidak.V. LINGKUNGAN?Perumahan ( lingkungan Fisik )1. Bagaimana keadaan Ventilasi ?a). Apakah tinggi eternit/langit-langit dari lantai minimal 2,4 ma. Ya. b. Tidakb). Apakah terdapat lobang angin/Jendela ?a. Ya b, Tidakc). Apakah Lusa jendela > 10 % dari luas lantaia. Ya b. Tidakd). Apakah didalam ruangan terasa sejuk ?a. Ya b. tidake). Apakah didalam rumah tersa panas ?a. Ya b. Tidakf). Apakah didalam rumah terasa pengap ?a. Ya b. Tidakg). Apakah terdapat jendela rumah ?a. Ada, dibuka b. Ada ditutup. C. Tidak ada.h). Apakah terdapat genting kaca dalam rumah ?a. Ada b. Tidak ada2. Jamban.a). Bagaiman kondisi fasilitas MCKa. Baik b. Burukb). Apakah keluarga memiliki MCKa. Ya. b. Tidakc). Berapakah keluarga yang mempunyai MCKa. 1 buah b. > dari 1d). Bagaimana jenis MCK ?a. Didalam rumah b. diluar Rumah.3. Berapa jarak sumber air dengan MCKa. > dari 10 meter b. < dari 10 meter4. Bagaimana sistem pembuangan air kotor ?a. SPAL Sistem peresapan tertutup. b. Sistem perwsapan terbukac. Dibuang diselokan/sungai/kolam d. dibuang sembaranagan tanpa saluran5. Pembuanagan sampahBagaiman cara pengelolaan sampah ?a. dibakar b. ditimbun c. dibuang kesungaid. Didaur ulang e. Diangkut dinas kebersihan f. lain-lain.6. sumber pencemarana). apakah ada sumber pemcemaran dekat rumah ?a. ada b. tidakb). Apakah jenis pemcemaran ( polusi )a. Limbah rumah tangga b. Limbah industric). Apakah jenis zat pencemar ?a. Kimia b. Non Kimiad). Berapa jarak dari rumah kesumber polusi ?a. < dari 10 m b. > dar 10 me). Apakah ada tindakan yang telah dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebuta. Ya b. Tidakf). Apakah keluarga mempunyai kandang ternak ?a. Ya b. Tidakg). Bagaimana keadaan kandang ternaka. menyatu dengan rumah b. terpisah dari rumahh). bila terpisah dari rumah, berapa jarak kandang ternak dari rumah ?a.Menempel b. dikolong rumahc. < dari 10 m dari rumah d. > dari 10 m dari rumahi). Apakah terdapat lalat ?a. Tidak ada b. ada, 1 5 ekorc. ada, 6 -10 ekor d. ada > dari 10 ekorj). Apakah terdapat nyamuk ?a. Tidak ada b. ada, 1-5 ekorc. ada, 6 10 ekor d. ada, > dari 10 ekor.7. Apakah keluarga mempunyai pekarangan rumah ?a. Ya b. tidak8. Apakah ada pemanfaatan pekarangan Rumah ?A Ya b. Tidak.

Incoming search terms: askep komunitas pada wts asuhan primer bayi 6 minggu pertama contoh askep komunitas para pekerja contoh kasus kesimpulan pada ibu hamil normal askep kelompok khusus pekerja pabrikDecember 3, 2011 Uncategorized No Comments Tags: "perdarahan tali pusat", 7 langkah varney persalinan kala 3, adaptasi fisiologi, adaptasi kronis, adat berbahaya dalam masa nifas, Adil, alat kontrasepsi, alat laboratorium kimia, alat percobaan kimia, alat-alat kebidanan, alat-alat laboratorium kimia, alat-alat laboratorium kimia beserta fungsinya berserta harganya, ambulasi, analisa data askep ds do bayi baru lahir, ancaman tradisional, angka kejadian mastitis,puting susu lecet pda ibu nifas diindonesia.pdf, antropologi kesehatan, apa arti tanggung gugat dalam praktek kebidanan, apa contoh makalah sosial budaya tentang pelayaqnan kebidanan khusus ibu hamil, apa saja aplikasi olahraga di masyarakat, apa yang dikaji pada saat pemeriksaan kebidanan, aplikasi betty neuman, aplikasi etika bidan dengan mempertimbangkan hak klien pada penelitian, aplikasi etika bidan dengan mempertimbangkan hak-hak klien pada inc, aplikasi etika dalam aspek kebidanan, aplikasi etika dalam praktek kebidanan, aplikasi etika dalam praktik kebidanan, aplikasi etika dalam profesi kebidanan, aplikasi etika kebidanan, aplikasi kasus menurut teori betty neuman di rumah sakit, aplikasi keperawatan lansia dimasyarakat, aplikasi keperawatan teori betty neuman, aplikasi olahraga di masyarakat, aplikasi olahraga lansia di masyarakat, aplikasi olahraga masyarakat, aplikasi olahraga pada lansia di masyarakat, aplikasi teori model keperawatan virginia henderson, aplikasi teori nola j pender, aplikasi turunan dalam kehidupan sehari-hari, arti tim kesehatan, askeb bblr, askeb komunitas keluarga, askeb masa nifas dengan anemia, askeb patologis tentang infeksi pada masa nifas, askeb primer bayi usia 6 minggu pertama, askeb sosial persalinan kala 4, askep amuk, askep anemia pada ibu nifas, askep anemia pada komunitas, askep anemia pada pasien lansia, askep anemia sedang, askep asam urat pada keluarga, askep asam urat pada lansia.doc, askep asma pada tn a, askep asuhan keperawatan panti asuhan pada perempuan, askep balita di masyarakat, askep bayi baru lahir normal, askep campak pada anak, askep cuci tangan, askep dan lp fam, askep dbd, askep defisiensi imun, askep fisiologi, askep gangguan keamanan dan keselamatan, askep gangguan konsep diri pada lansia, askep gangguan mobilisasi pada lansia, askep gangguan psikologi, askep gangguan psikologi pada lansia, askep gangguan spiritual, askep gangguan spiritual pada lansia, askep garam beryodium, askep gerontik, askep gerontik dengan gangguan pendengaran, askep gerontik dengan gangguan psikologis, askep gerontik dengan gangguan sistem pendengaran, askep gerontik dengan gastritis, askep gerontik dengan hipertensi, askep gerontik dengan katarak, askep gerontik dengan rematik, askep gerontik hipertensi, askep gerontik katarak, askep gerontik sosial kultural, askep gizi buruk, askep hil, askep hipertensi, askep hipertensi dalam komunitas, askep imunisasi campak, askep insiden kehilangan, askep isk, askep jiwa amuk, askep jiwa tumbuh kembang, askep kasus bunuh diri, askep kasus icu, askep kasus lansia dengan katarak, askep kasus masalah katarak pada lansia, askep katarak degeneratif, askep kebutuhan spiritual, askep kebutuhan spiritual pada lansia, askep kehamilan beresiko, askep kelompok khusus remaja, askep keluarga baru menikah dengan masalah kb, askep keluarga binaan tentang imunisasi, askep keluarga binaan tentang imunisasi tidak lengkap, askep keluarga dan masalah prioritas di indonesia, askep keluarga dengan anak usia sekolah, askep keluarga dengan anggota keluarga dirawat di rumah sakit, askep keluarga dengan anggota keluarga memiliki gangguan pertumbuhan dan perkembangan, askep keluarga dengan anggota keluarga yang memiliki gangguan pertumbuhan dan perkembangan, askep keluarga dengan anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan prioritas di indonesia, askep keluarga dengan diare, askep keluarga dengan ibu hamil, askep keluarga dengan kecacatan fisik dan mental, askep keluarga dengan masalah gastritis, askep keluarga dengan pasien diare, askep keluarga dengan tbc, askep keluarga dengan wanita usia subur, askep keluarga ibu hamil, askep keluarga mengalami gangguan tumbuh kembang, askep keluarga usia sekolah, askep keracunan gas, askep keracunan obat dan zat kimia, askep kesehatan mental komunitas, askep ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, askep ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh, askep ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh tentang obesitas, askep klien dengan campak, askep klien post operasi, askep komunitas balita, askep komunitas campak, askep komunitas dengan kusta, askep komunitas hipertensi, askep komunitas imunusasi, askep komunitas kia, askep komunitas masalah gizi pada bayi, askep komunitas pada hipertensi, askep komunitas pada klien wts, askep komunitas pada pasien bbl perempuan, askep komunitas pada pasien bblr perempuan, askep komunitas pada penderita hipertensi, askep komunitas pada wts, askep komunitas pasien tb, askep komunitas tbc, askep konsultasi kesehatan, askep kontrasepsi, askep kurang gizi, askep kurang perawatan diri pada pasien gangguan jiwa, askep lansia dengan asam urat, askep lansia dengan gangguan biologis, askep lansia dengan gangguan kulit, askep lansia dengan gangguan psikologis, askep lansia dengan ima, askep lansia dengan katarak, askep lansia dengan masalah sosial kultural, askep lansia dengan psikologis, askep lansia di masyarakat dan panti menurut betty newman, askep lansia di panti menurut betty newman, askep lansia dimasyarakat menurut betty newman, askep malaria dalam kehamilan, askep malaria menurut teori secara spesifik, askep masalah gizi pada perempuan, askep masalah kesehatan mental dalam komunitas, askep masalah psikologi lansia, askep masalah spiritual dan sosial pada lansia, askep masalah spiritual pada lansia, askep metode team, askep mow, askep mulai pengkajian sampai evaluasi, askep obat batuk, askep obesitas pada anak, askep pada keluarga dengan gangguan mental kronik, askep pada klien campak, askep pada masalah keselamatan, askep pada pasien gea, askep panti asuhan perempuan, askep pasien jiwa tentang bunuh diri, askep pengkajian individu promosi kesehatan, askep penyakit kusta, askep penyuluhan lingkungan pedesaan, askep perawatan neonatus dari ibu diabetes melitus, askep perdarahan saluran cerna pada anak, askep perubahan perilaku lansia, askep post app, askep post op hil, askep post operasi katarak, askep post up katarak, askep pra operasi katarak, askep pre dan post operasi katarak, askep pre operasi hil, askep primer pada bayi usia 6 minggu pertama, askep promkes kurang gizi pada ibu hamil, askep psikologi gerontik, askep resiko bunuh diri, askep sehat sakit, askep seks bebas, askep sol, askep sosial kebudayaan persalinan kala 4, askep tentang asma pada lansia, askep tik, askep wanita tuna susila, askep yang berhubungan dengan komunitas, askepresiko bunuh diri, aspek budaya dalam asuhan keperawatan, aspek budaya persalinan kala 4, aspek budaya sosial mengenai pra perkawinan, aspek budaya terhadap bblr, aspek budaya yang mempengaruhi persalinan kala 3, aspek hukum keperawatan gerontik, aspek kebidanan yang mempengaruhi keluarga berencana, aspek penyembuhan/ kuratifpada penderita diare pada anak desa, aspek sosbud pada nifas, aspek sosial budaya balita, aspek sosial budaya berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, aspek sosial budaya dalam keperawatan komunitas, aspek sosial budaya dalam pelayanan keperawatan, aspek sosial budaya dalam perkawinan jawa, aspek sosial budaya keperawatan komunitas, aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan, aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan keperawatan, aspek sosial budaya pada bayi baru lahir, aspek sosial budaya pada perkawinan jawa, aspek sosial budaya pada setiap perkawinan, aspek sosial budaya perkawinan di jawa tengah, aspek sosial budaya persalinan kala 2, aspek sosial budaya persalinan kala 4, aspek sosial budaya selama persalinan kala 2, aspek sosial budaya selama persalinan kala 3, aspek sosial budaya yang berhubungan dengan pelayanan kebidanan, aspek sosial budaya yang berkaitan dengan perkawinan dan praperkawinan serta melahirkan, aspek sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan anak, aspek sosial budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan khusus ibu hamil, aspek sosial budaya yang mempengaruhi pelayanan kesehatan anak, aspek sosial budaya yang mempengaruhi pelayanan kesehatan pada anak, aspek sosial kala iii, aspek yang berhubungan dengan ibu hamil, asuahan keperawatan tifus, ASUHAN, asuhan bbl normal, asuhan kasus pasien dm, asuhan kebidanan dengan hipertensi, asuhan kebidanan komunitas gizi kurang, asuhan kebidanan neonatus internal, asuhan kebidanan nonatus sakit internal, asuhan kebidanan usia 6 minggu, asuhan kebidanan wus pada kontrasepsi, asuhan kebidanan wus pada pelayanan kontrasepsi, asuhan kebudanan ibu nifas post sc, Asuhan Keperawatan, asuhan keperawatan anak dengan perdarahan saluran cerna, asuhan keperawatan defisiensi imun, asuhan keperawatan dengan gangguan khusus dalam aspek budaya, asuhan keperawatan gangguan kornea, asuhan keperawatan gizi buruk, asuhan keperawatan jiwa lansia, asuhan keperawatan kala 1(sebelum persalinan, asuhan keperawatan kelompok pekerja, asuhan keperawatan kkp, asuhan keperawatan komunitas penyakit seks remaja, asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem pendengaran, asuhan keperawatan pada kelompok bayi dengan bgm, asuhan keperawatan pada lansia dengan hipertensi, asuhan keperawatan pada pasien gea, asuhan keperawatan panti asuhan pada perempuan, asuhan keperawatan panti asuhan perempuan, asuhan keperawatan pekerja, asuhan keperawatan perdarahan saluran cerna pada anak, asuhan keperawatan perdarahan tali pusat pada bbl, asuhan keperawatan spiritual, asuhan keperawatan tentang gangguan kejiwaan paranoid yaitu rasa di cintai dan mencintai, asuhan keperawatan tipus, asuhan keperawatan uks, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, asuhan nifas normal, asuhan primer, asuhan primer bayi 6 minggu pertama, asuhan primer bayi sehat pada 6 minggu pertama, asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama, asuhan primer pada bayi usia 6 minggu pertama, asuhan primer pada umur bayi 6 minggu pertama doc, asumsi asumsi dalam keperawatan, bab 1 pendahuluan kti tanda bahaya nifas, bab 2 kti rawat gabung, bab 3tinjauan kasus askep komunitas penyakit tbc, bab ii iud, bagaimana menumbuhkan komunikasi pada anak usia dini, bagaimana perubahan sosial budaya mempengaruhi kesehatan manusia, bahan pemberian imunisasi tt pada ibu hamil primipara, bahaya masa nifas, batasan masalah karya tulis teknik gigi, beberapa kasus di indonesia tentang salah pemberian obat yang dilakukan oleh bidan dan perawat, besi, bettyneuman, betuk makalah konsep sehat sakit, bidan, bidan shop, bila menstruasi kembali normal setelah pasca nifas keguguran, budaya dasar pada masa bayi baru lahir, buku konsep kebidanan dalam aplikasi yang diharapkan, buku tentang adaptasi dalam ilmu psikologi, cara menangani anak cacat mental secara psikologis, cara mengatasi anak cacat mental secara psikologis, ciri ciri perubahn komsep kebidana, ciri-ciri perubahan dalam konsep kebidanan, ciri-ciri perubahan pengorganisasian praktik asuhan kebidanan, ciri-ciri teori perubahan dalam konsep kebidanan, cntoh strategi pelaksanaan pada lansia yang hipertensi, contoh - contoh teori betty neuman, contoh adaptasi morfologi hewan, contoh aplikasi teori model dari betty neuman, contoh artikel bahasa indonesia, contoh artikell, contoh askeb anemia pada ibu nifas, contoh askeb bayi baru lahir, contoh askeb ibu nifas dengan hiperten, contoh askeb komunitas pada bayi gizi buruk, contoh askeb komunitas tentang bayi yang tidak memiliki kms, contoh askeb noentus sakit internal, contoh askeb teori model betty, contoh askeb tumbuh kembang, contoh askep di ruang poli jantung, contoh askep gerontik pada lansia dengan penurunan fungsi fisiologis, contoh askep kasus kehilangan, contoh askep katarak pada lansia di panti wreda, contoh askep keluarga dengan tbc depkes, contoh askep keluarga kasus hipertensi, contoh askep komunitas para pekerja, contoh askep pendekatan community as partner pada komunitas, contoh askep tbc, contoh aspek sosial budaya pada persalinan, contoh asuhan perencanaan pada neonatus, contoh brosur kesehatan, contoh ciri-ciri perubahan dalam konsep kebidanan, contoh contoh makalah kasus persamaan hak antara perawat dan dokter, contoh contoh tindakan bela negara, contoh cover makalah dengan lambang um, contoh cover makalah isbd negara dan warga negara dalam permasalahannya, contoh dan model rencana asuhan pada asuhan primer bayi sehat 6 minggu, contoh data posyandu, contoh dokumentasi pemberian nutrisi, contoh ds do askep bbl, contoh esai esai dalam bahasa indonesia, contoh esai informal, contoh format askep hipertensi pada ibu hamil, contoh format asuhan kebidanan dbd pada balita, contoh format kasus asuhan keperawatan keluarga, contoh format nifas, contoh format pengkajian askep jiwa, contoh format pengkajian keluarga baru menikah, contoh format pengkajian klien gorentil(lansia), contoh gambar undangan hard cover, contoh gangguan metabolisme karbohidrat, contoh gangguan metabolisme protein, contoh judl makalah tentang jantung, contoh judul leflet tumbang bayi, contoh judul politik dan kebijakan dalam kesehatan dan keperawatan, contoh judul satpel kesehatan gigi, contoh karangan bebas, contoh kasus aplikasi etika dalam praktek kebidanan, contoh kasus askep gangguan pendengaran pada lansia, contoh kasus askep gangguan pendengaran pada lansia/gerontik, contoh kasus askep jiwa bunuh diri, contoh kasus askep kehilangan, contoh kasus askep keluarga dengan anak remaja, contoh kasus askep komunitas, contoh kasus askep komunitas tuberculosis, contoh kasus askep lansia, contoh kasus askepluka bakar anak, contoh kasus asma, contoh kasus asuhan keperawatan hipertensi pada lansia, contoh kasus asuhan keperawatan katarak pada lansia, contoh kasus asuhan keperawatan keluarga pada usia anak sekolah, contoh kasus asuhan keperawatan lansia, contoh kasus asuhan keperawatan pada keluarga pemula, contoh kasus asuhan keperawatan rematik pada lansia, contoh kasus bidan sebagai pengelola, contoh kasus dalam aplikasi teori betty neuman, contoh kasus hipertensi pada lansia, contoh kasus ibu hamil dengn hipertensi esensial, contoh kasus isu moral dalam kebidanan, contoh kasus katarak pada lansia beserta askepnya, contoh kasus kebidanan yang berkaitan dengan hormon, contoh kasus keluarga, contoh kasus keperawatan komunitas, contoh kasus keperawatan komunitas menurut teori neuman, contoh kasus kesimpulan pada ibu hamil normal, contoh kasus klien penyakit asma, contoh kasus lansia dengan askep lengkap, contoh kasus nyata askep defisit perawatan diri, contoh kasus partnership dalam pelayanan kebidanan, contoh kasus pengkajian komunitas, contoh kasus perawatan diri pada lansia, contoh kasus psikologi dalam keperawatan, contoh kasus resiko bunuh diri, contoh kasus resiko bunuh diri keperawatan jiwa, contoh kasus sebagai bidab pelaksana, contoh kasus sosial budaya pada setiap perkawinan, contoh kasus strategi pelaksanaan risiko bunuh diri, contoh kasus tbc pembahasan, contoh kasus teori betty neuman, contoh kasus terjadinya ruftur yang berkaitan dengan isu moral dan etika, contoh kasus untuk diare, contoh kesimpulan dan saran makalah perdarahan, contoh konseling kb, contoh kti patologi kebidanan, contoh kti tentang nifas, contoh latar belakang makalah kebidanan, contoh leaflet cuci tangan, contoh leaflet dalam pelayanan bk, contoh leaflet diare, contoh leaflet gizi seimbang bayi, contoh leaflet hipertensi, contoh leaflet imunisasi balita, contoh leaflet katarak, contoh leaflet kehamilan, contoh leaflet promosi kesehatan tentang gizi seimbang, contoh leaflet rematik, contoh leaflet sap sulit makan pada anak, contoh leaflet tanda-tanda dan bahaya persalinan, contoh leaflet tb paru, contoh lengkap leaflet merawat luka post operasi fraktur, contoh makalah askep jiwa gangguan makan, contoh makalah aspek etnik dan budaya dalam keperawatan, contoh makalah aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan, contoh makalah aspek sosial budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan dalam keluarga berencana, contoh makalah aspek sosial yang berkaitan dengan pra perkawinan di aceh.pdf, contoh makalah asuhan kebidanan kelainan pada jantung, contoh makalah asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama, contoh makalah beserta contoh sap kondom, contoh makalah buruh pabrik yang bermasalah dengan penyakit pnemonia, contoh makalah dasar- dasar patologi, contoh makalah dasar- dasar pendahuluan patologi, contoh makalah jaringan darah, contoh makalah kebidanan, contoh makalah kebutuhan protein hewani indonesia 2011, contoh makalah mempertahankan bahasa indonesia, contoh makalah nutrisi ibu nifas, contoh makalah panti jompo, contoh makalah penyakit, contoh makalah penyakit tbc, contoh makalah penyuluhan tentang kondom, contoh makalah privasi pasien terhadap budaya, contoh makalah proses adaptasi psikologis ibu dalam masa nifas, contoh makalah ruang bedah, contoh makalah sistem rangka manusia, contoh makalah sosial, contoh makalah sosial budaya tentang pelayanan kebidanan khusus ibu, contoh masalah-masalah keperawatan, contoh mobilitas politik, contoh mobiltas politik, contoh pelayanan yang menggunakan 7 alat kendali mutu, contoh pembuatanproses asuhan keperawatan, contoh pendahuluan lingkungan praktek kebidanan dan pengorganisasian praktek askeb, contoh penelitian tentang sistem keperawatan jiwa, contoh pengkajian 13 domain nanda pada penyakit asma bronchial, contoh pengkajian askep jiwa, contoh pengkajian keperawatan lanjut usia dengan hipertensi, contoh pengkajian resiko bunuh diri, contoh penyakit secara kuratif pada kebidanan, contoh promkes bahasa inggris, contoh sap anemia, contoh sap diare, contoh sap hipertensi, contoh sap hubungan sex dan kb pada ibu nifas, contoh sap iud, contoh sap kebersihan ibu dan bayi pada masa nifas, contoh sap kondom, contoh sap personal, contoh sap tanda-tanda bahaya pada nifas, contoh sap tentang kb suntik, contoh sapm tumbuh kembang balita, contoh satuan acara penyuluhan rematik, contoh satuan acara penyuluhan tentang pil kb, contoh sp 3 tindakan keperawatan resiko bunuh diri, contoh strategi pelaksanaan bunuh diri, contoh strategi pelaksanaan keperawatan gerontik, contoh strategi pelaksanaan komunitas, contoh strategi pelaksanaan resiko bunuh diri, contoh strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan resiko bunuh diri, contoh teori aplikasi betty, contoh tindakan malpraktek keperawatan di panti jompo, contoh upaya penerapan konsep model promos kesehatan nola j.pender dalam upaya mempromosikan perilaku kesehatan yang lebih baik untuk perokok, contoh upaya rehabilitatif pada persalinan, cover makalah terbaik, daftar pustaka makalah kala iii dan kala iv, dasar mobilitas, dasar teori jaringan hewan, data bio-psiko-sosial-spiritual teori henderson, definisi gea, definisi nursing care plan, definisi pengkajian intervensi keperawatan menurut para ahli, definisi tanda bahaya kehamilan, definisi tanggung gugat, definisi tim kesehatan, definisi transmigrasi, demam masa nifas, design mug pernikahan, dimensi fisiologis, doc peran bidan pada asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama, dokumentasi dengan model soap hasil asuhan pada neonatus bayi dan balita, ds dan do askep bayi baru lahir, epidemiologi penyakit pada lansia, esai informal, esai tentang profesionalisme perawat, etika perubahan lansia, Etika Profesi, faktor adaptasi yang mempengaruhi kehidupan baru bayi baru lahir, faktor penyebab rendahnya perawatan payudara pada ibu nifas, format askep hipertensi, format asuhan neonatus pada bayi diare, format hipertensi, format pengkajian anak sehat, format pengkajian askep gerontik pada masyarakat, format pengkajian askep jiwa, format pengkajian asuhan keperawatan ibu bersalin beresiko perdarahan, format pengkajian bbl, format pengkajian gerontik, format pengkajian keperawatan jiwa di area komunitas, format pengkajian keperawatan komunitas pada kasus hipertensi, format pengkajian penyakit asma, format pengkajian pnc pada bidang, format perawatan populasi anak, format psikosis pada ibu nifas, format strategi pelaksanaan komunikasi pada tindakan fisioterapi dada, format subjektif ibu nifas, fornat pengkajian keperawatan keluarga dengan gangguan asma, fraktur humerus, fundamental of nursing : klasifikasi spondilitis, fungsi dahi, fungsi komunitas tentang perawatan lansia, fungsi kulit, gambar alat-alat laboratorium ipa, gambar alat-alat laboratorium kimia dasar, gambar diare, gambar dietetik, gambar gambar olahraga lompat, gambar ilmu kealaman dasar, gambar struktur anatomi tulang.jpg, gambar tbc, gambar tempat peraktek bidan, gambar woc bronchopneumonia pada anak, gambaran pengetahuan keluarga tentang kebersihan diri pada lansia, gangguan konsep diri pada lansia, gangguan metabolisme protein, gangguan psikologi, gangguan spiritual pada lansia, gizi seimbang bagi balita, hak asasi manusia, hak asasi manusia ham, hardiyono, hasil praktikum fisika alat ukur dasar, Hidup Sehat, hipertensi menurut betti neuman, holistic care dalam aspek fisiologis, holistic care dalam dimensi psikologis, holistic care dalam fisiologis, holistic care dimensi fisiologis, holistic care keperawatan dalam aspek fisiologis, holistic care sosiokultural, holistic sosiokultural, holistik care dalam aspek sosial budaya pada pasien, hubungan antara perawat dan ahli farmasi, hubungan bblr dengan hipertensi, hubungan jantung dengan anemia, hubungan kimia dalam olahraga, hubungan olahraga dan ekonomi dan ke masyarakat, hubungan sifat bahan hasil pertanian dengan kerusakan dan kualitasnya, hubungan status gizi dengan pertumbuhan fisik balita 1-3 tahun, hubungan stress dan hormon, hubungan teori dengan proses keperawatan, hubungan teori keperawatan ke keperawatan komonitas, hubungan [politik dengan perawat, hukum administrasi negara, ibu nifas, ibu nifas dengan gangguan psikologis, ilmu sosial dasar manusia dan tanggungjawab, implan, imunisasi, indera pendengaran telinga, indikasi operasi fam, intervensi dalam keperawatan, intervensi hipertensi, intervensi keperawatan pada kelompok balita, intervensi keperawatan pada pasien dgn tb. paru, intervensi resiko bunuh diri sesuai strategi pelaksanaan, issu dan tren keperawatan komunitas dengan penyakit diare, issu-issu etik dalam praktek kepeawatan doc, issue-issue dan trend perkesmas dan jaminan mutu pelayanan kesehatan dan keperawatan masyarakat, istilah sadari 0, isu keperawatan anak, isu proses keperawatan, isu2 etika ke perawatan, jelaaskan kekurangan dan kelebihan pada jenis produksi perikanan, jenis lingkungan fisik dalam keperawatan, jenis pelayanan rehabilitatif kebidanan, jenis-jenis lingkungan perawatan, kandang sapi, kandung kemih kala 4 persalinan, karakteristik populasi lansia di indonesia, karangan bebas bahasa bali, Karena, kasu betty neuman rumah sakit, kasus askep kehilangan, kasus askep keluarga pada pasangan baru, kasus askep pada lansia tentang masalah katarak, kasus askep pada lansia tentang masalah pendengaran, kasus asma pada lansia, kasus etika kebidanan, kasus mal praktek dalam masalah kebidanan praktek berbahaya, kasus mall peraktek kebidanan, kasus pembahasan betty neuman, kasus sifilis pada ny., kasus tanggung gugat di dalam kesehatan, kasus teori betty neuman, kasus-kasus dalam keperawatan, keamanan dan lingkungan klinik, keamanan lingkungan dalam keterampilan dasar praktik klinik, keamanan lingkungan dalam praktek klinik, kebersihan diri ibu nifas dan bayi, KEBIDANAN, kebutuhan belajar klien, kebutuhan seks pada ibu nifas, kejang pada neonatus, kelebihan dan kekurangan singkong energi alternatif, kelebihan usila, kelemahan dari format kb, kelemahan format kb, kelompok khusus keperawatan komunitas, kelompok khusus komunitas, kelompok kusus komunitas, Keluarga, keluarga usila, Keperawatan, keperawatan gerontik teori betty newman, Keperawatan Komunitas, keperawatan komunitas di indonesia, keperawatan komunitas gangguan jiwa kronis, keperawatan komunitas industri, keseimbangan dalam bidang industri, keseimbangan pap, kesimpulan aspek sosial pembangunan kesehatan dan pelayanan kebidanan, kesimpulan cara pendekatan sosial budaya kebidanan, kesimpulan dan saran kebutuhan dasar masa nifas, kesimpulan dan saran makalah masalah kebidanan, kesimpulan dan saran makalah neonatus, kesimpulan dan saran makalah neonatus bermasalah, kesimpulan dan saran nifas, kesimpulan untuk mkalh format masa nifas, keterampilan praktek klinik kebidanan dengan keamanannya, keyakinan keluarga dlm perawatan tali pusat, Kiat, kliping ilmu kealaman dasar, kliping tentang saluran mobilitas., kode etik keperawatan pada epilepsi, komunikasi model bett neuman, komunikasi pada penderita gangguan jiwa dengan masalah kurangnya perawatan diri, komunikasi sel, KOMUNITAS, komunitas bbl wanita, konsep dasar menurut pakar keperawatan, konsep holistic care dalam sosiokultural, konsep kebidanan dalam aplikasi yang di harapkan di masyarakat, konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktek kebidanan, konsep sosial budaya dalam keperawatan komunitas, konsep sosial budaya keperawatan komunitas, konsep sosial budayah keprawatan kmunitas, kti anak dengan asma, kti gambaran perawatan gigi pada anak sd, kti katarak, kti latar belakang masalah kesehatan komunikasi non verbal, kti masalah sosial kultural pada lansia, kti rawat gabung, kti tentang etika promosi kesehatan, kumpulan askep gangguan spritual pada lansia, kumpulan askep keracunan, kumpulan leaflet, kumpulan leaflet diare, kumpulan makalah asuhan primer pada bayi usia 6 minggu pertama, kumpulan makalah kesehatan masyarakat tentang penanggulangan anak cacat mental, kumpulan makalah populasi tumbuhan, kumpulan makalah tbc, kumpulan makalah terbaik tentang rematik, kumpulan sap pada lansia, kumpulan tugas kelas ix kliping sea games, laporan kasus katarak, laporan kk binaan perdarahanpada ibu hamil, laporan lengkap fisiologi tes tajam pendengaran, laporan pendahuluan askep keluarga dengan ibu hamil hipertensi, laporan pendahuluan hil, laporan pendahuluan sectio caesarea kala 2 lama, laporan penyuluhan asma, laporan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan resiko bunuh diri, latar belakang, latar belakang adaptasi psikologis pada masa nifas, latar belakang aplikasi pdca di rumah bersalin, latar belakang asuhan kebidanan, latar belakang fisioterapi dada, latar belakang gangguan psikologis pada masa nifas, latar belakang issue etik yang terjadi antara bidan klien keluarga dan, latar belakang kesehatan mental, latar belakang komprehensif kebidanan, latar belakang kuratif, latar belakang kuratif dalam pelayanan kebidanan, latar belakang mengenal jaringan hewan, latar belakang olah tubuh, latar belakang pengenalan jaringan hewan, latar belakang program menjaga mutu internal dan eksternal, latar belakang promkes pranikah, latar belakang promosi kesehatan dan kesejahteraan lansia di panti wreda, latar belakang proses adaptasi psikologis ibu dalam masa nifas, latar belakang psikologis ibu hamil, latar belakang sap diare, latar belakang tingkat pengetahuan pus dengan kontrasepsi kondom tahun 2011, latihan batuk efektif, leaflet, leaflet asi eksklusif, leaflet asma bronkhial pada lansia, leaflet bahaya nifas, leaflet ca paru paru, leaflet cara cuci tangan, leaflet cuci tangan, leaflet cuci tangan pakai sabun, leaflet dhematik dan sap, leaflet diare, leaflet gastritis, leaflet gizi seimbang lansia, leaflet hamil, leaflet ibu nifas, leaflet imunisasi, leaflet katarak, leaflet kesehatan anak, leaflet lansia, leaflet masa nifas, leaflet mencuci tangan, leaflet pemanfaatan polindes, leaflet penyakit kulit, leaflet penyuluhan kesehatan, leaflet posyandu lansia, leaflet program kb, leaflet rematik, leaflet rematik pada lansia, leaflet rheumatik, leaflet senam nifas, leaflet tanda bahaya nifas, leaflet tbc, lefleat tanda bahaya nifas, leukopenia adalah, Lingkungan, lingkup promosi kesehatan pada balita, lleaflet hipertensi lansia, lp askep keluarga dengan ibu hamil hipertensi, lp lansia dengan masalah nutrisi, macam macam holistic care sosiokultural, macam rasa nyaman pada masa nifas, macam-macam model kebidanan, macam-macam olahraga, macam-macam sap kebidanan, makala keluarga usila, makala peningkatan kualitas kehidupan sehari-hari, makala struktur dan fungsi organ, makalah "komunikasi sel", makalah adaptasi, makalah anemia, makalah askeb pra konsepsi,kb,ginekologi, makalah askep jiwa tentang risiko bubuh diri, makalah askep kelompok khusus pekerja, makalah askep melahirkan kala 4, makalah askep spiritual, makalah aspek legal dan etis standar keperawatan.panti werdha, makalah aspek sosial budaya, makalah aspek sosial budaya berkaitan dengan pra perkawinan, makalah aspek sosial budaya ibu nifas, makalah aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan, makalah aspek sosial budaya tentang kelahiran, makalah aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan anak, makalah aspek sosial budaya yang memengaruhi pelayanan kebidanan khusus ibu hamil, makalah aspek sosial dalam masa nifas, makalah asuhan kebidanan komunitas, makalah asuhan keperawatan selama persalinan, makalah asuhan keperawatan spiritual, makalah asuhan primer pada bayi, makalah asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama, makalah batuk, makalah batuk efektif, makalah biologi tentang bakteri, makalah biologi tentang darah, makalah biologi tentang golongan darah, makalah biologi tentang tumbuhan, makalah biologi tentang virus dan bakteri, makalah biologi virus dan bakteri, makalah budaya masa persalinan bayi baru lahir, makalah dasar pendahuluan patologi, makalah dasar-dasar komunikasi, makalah dasar-dasar patologi, makalah etik perubahan lansia, makalah gangguan mental, makalah gangguan metabolisme protein, makalah gangguan seksual pada ibu nifas, makalah gizi pada manula, makalah golongan darah, makalah hipertensi, makalah holistic spiritual, makalah industri, makalah industri olahraga, makalah infeksi komunitas, makalah interaksi antara populasi, makalah interaksi populasi, makalah isbd aspek sosbud berkaitan dengan masa nifas, makalah jaringan darah, makalah kalium, makalah kasus komprehensif kebidanan, makalah kdm keselamatan dan keamanan, makalah kdm tentang setres dan adaptasi, makalah kdm ttg konsep setres dan adaptasi, makalah keamanan lingkungan, makalah keamanan lingkungan dalam praktek klinik kebidanan, makalah kebutuhan dasar manusia, makalah kegiatan di panti jompo, makalah kehamilan&persalinan budaya jawa, makalah keluarga rawan mandiri, makalah keluarga usila, makalah kematian ibu hamil, makalah kesehatan ibu dan anak, makalah kesehatan mental komunitas, makalah kesehatan tentang sosbud masyarakat dalam meningkatkan pelayanan kebidanan, makalah ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh, makalah klinik kebidanan, makalah komunikasi antar sel, makalah komunitas, makalah konsep asuhan neonatus bayi dan anak balita, makalah konsep dasar keperawatan tentang perilaku sehat, makalah konsep dasar masa nifas, makalah konsep dasar pemeriksaan fisik, makalah konsep kepemimpinan dalam kebidanan, makalah konsep perkembangan kebidanan di indonesia, makalah konsep sosbud keperawatan komunitas, makalah konsep sosial budaya dalam keperawatan komunitas, makalah konsep sosial budaya keperawatan komunitas, makalah konsep stres dan adaptasi, makalah lari, makalah latihan batuk efektif, makalah lengkap imunisasi, makalah lengkap tentang aspek sosial budaya yang berkaitan dengan pra perkawinan, perkawinan, kehamilan, pesalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir, makalah lengkap ventilasi, makalah makalah batuk efektif, makalah manual plasenta, makalah masalah kala 3 dan kala 4, makalah membangun industri olahraga di indonesia, makalah membangun industri olahraga indonesia, makalah nutrisi, makalah organ tumbuhan, makalah paradigma asuhan kebidanan, makalah pelayanan kesehatan, makalah pelayanan kesehatan pada ibu hamil dengan anemia ringan, makalah pendahuluan masalah anemia pada ibu hamil, makalah pendekatan sosial budaya dalam masa kehamilan, makalah pendidikan rekreasi, makalah pengkajian individu, makalah pengorganisasian asuhan kebidanan, makalah pengorganisasian praktek asuhan kebidanan, makalah peningkatan gizi balita, makalah peningkatan gizi pada balita, makalah peningkatan kualitas kehidupan sehari-hari, makalah penutup konsep kebidanan, makalah penyakit asma.doc, makalah perencanaan penyuluhan kesehatan gigi masyarakat, makalah perkembangan olahraga di indonesia, maka


Recommended